BALAI PENELITIAN AGROKLIMAT DAN HIDROLOGI BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2019 INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU MUSIM KEMARAU 2019 UNTUK PENGEMBANGAN POLA TANAM Kick Off Meeting Peningkatan Indeks Pertanaman 2019 BBP2TP Bogor, 05 Maret 2019 Tim Katam Terpadu
53
Embed
INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU MUSIM KEMARAU …bbp2tp.litbang.pertanian.go.id/images/download/kickoffmeeting/SI... · BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN ... kondisi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BALAI PENELITIAN AGROKLIMAT DAN HIDROLOGI BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2019
INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU MUSIM KEMARAU 2019
UNTUK PENGEMBANGAN POLA TANAM
Kick Off Meeting Peningkatan Indeks Pertanaman 2019
BBP2TP Bogor, 05 Maret 2019
Tim Katam Terpadu
CAKUPAN
Perlunya Penyusunan Sistem Informasi Katam Terpadu
Sekilas tentang Sistem Informasi Katam Terpadu
Dari Informasi Prediksi Curah Hujan menjadi Informasi Prediksi Katam
Informasi Kalender Tanam Terpadu Musim Kemarau 2019
Sosialisasi SI Katam Terpadu
SI Katam Terpadu ke Depan dan Umpan Balik SI Katam Terpadu
Rangkuman
I. PERLUNYA PENYUSUNAN SISTEM
INFORMASI KATAM TERPADU
Bimodal, Kering
Bimodal, Basah
Monsunal, Sedang
Monsunal, Basah Monsunal,
Kering-Sangat Kering
Lokal/Anti-Monsunal, Sangat Kering
Lokal, Basah
Lokal, Sedang
Monsunal, Sangat Basah
Multi Pattern, Basah
Multi Pattern, Sedang
Bimodal, Basah
Crop, Oil palm
Tropical Fruit, Rubber
Coconut, Rubber Crop, Cacao Rubber, Cacao
Oil Palm, Rubber
Sugarcane, Rubber, Upland Crop
Oil Palm, Rubber, Swamp, wetland
Sugarcane, Upland Crop, Livestock
Oil Palm, Rubber
Oil Palm, Rubber
Food-Crop, Tropical Fruit
KERAGAMAN POLA CURAH HUJAN DI INDONESIA
PERUBAHAN REALISASI TANAM AKIBAT PERUBAHAN POLA DAN JUMLAH CURAH HUJAN PADA
TAHUN LA NINA DAN EL NINO (JAWA BARAT)
Gambar 1. Fluktuasi dan pergeseran puncak realisasi tanam bulanan areal PJT II serta kondisi iklim yang diamati pada stasiun Sukamandi periode tahun 2001-2005
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP
Bulan
Lu
as t
anam
(h
a)
1988/1989 dan 1989 1989/1990 dan 1990 1990/1991 dan 1991 1991/1992 dan 1992
1992/1993 dan 1993 1993/1994 dan 1994 1994/1995 dan 1995 1995/1996 dan 1996
1996/1997 dan 1997 1997/1998 dan 1998 1998/1999 dan 1999 1999/2000 dan 2000
2000/2001 dan 2001 2001/2002 dan 2002 2002/2003 dan 2003 2003/2004 dan 2004
Gambar 1. Fluktuasi dan pergeseran puncak realisasi tanam bulanan areal PJT II serta kondisi iklim yang diamati pada stasiun Sukamandi periode tahun 2001-2005
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP
Bulan
Lu
as t
anam
(h
a)
1988/1989 dan 1989 1989/1990 dan 1990 1990/1991 dan 1991 1991/1992 dan 1992
1992/1993 dan 1993 1993/1994 dan 1994 1994/1995 dan 1995 1995/1996 dan 1996
1996/1997 dan 1997 1997/1998 dan 1998 1998/1999 dan 1999 1999/2000 dan 2000
2000/2001 dan 2001 2001/2002 dan 2002 2002/2003 dan 2003 2003/2004 dan 2004
KANDUNGAN SI KATAM TERPADU • Prediksi awal musim (MK 2019 dan MH 2019/2020) • Prediksi intensitas curah hujan rata-rata pada musim yg dihadapi (mm/bln), • Prediksi sifat hujan (normal, atas normal, bawah normal), • Prediksi curah hujan harian dalam 6-hari ke depan, • Prediksi awal musim tanam (MT-1, MT-2, MT-3 MK 2019 dan MT-1, MT-2 MH 2019/2020) • Pola tanam, • Potensi luas tanam, • Potensi luas bencana (banjir, kekeringan), • Potensi luas bencana akibat OPT, • Rekomendasi varietas, • Rekomendasi pemupukan, • Neraca alsintan, • Potensi pakan ternak • Dinamika populasi ternak • Kalender tanam Rawa, • Info BPP, • Pemantauan tanaman melalui CCTV online, • Pemantauan fase pertumbuhan tanaman melalui data satelit MODIS real time (standing crop), Untuk tanaman padi, jagung, dan kedelai hingga level kecamatan (Indonesia terdiri dari 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, atau 7.042 kecamatan)
SISTEM INFORMASI KATAM TERPADU VER 2.7 MK 2019
Alamat web
Judul
Kandungan SI KATAM
Untuk 7.042 kecamatan
Versi terbitan
Period masa berlaku
SMS Center
Lembaga mitra
Lembaga Inventor
2.7
10
SISTEM INFORMASI KATAM TERPADU VERSI ANDROID Search “KATAM”
Pilih aplikasi
Instal aplikasi Lalu buka aplikasi
Tampilan KATAM versi Android
11
BAGAIMANA INFORMASI KALENDER TANAM DISAMPAIKAN KEPADA PENGGUNA?
Mempertimbangkan Pola Curah Hujan (Monsunal, Ekuatorial, Lokal, Moderate)
Mempertimbangkan prediksi awal musim dari BMKG
Awal Tanam Pertama mempertimbangkan Awal MH sebelumnya
Mempertimbangkan status standing crop dominan atau pertanaman sebelumnya Tidak ada tanam jika
pertanaman pada musim sebelumnya belum panen
Pendekatan Waktu Tanam Mempertimbangkan prediksi awal musim dari BMKG Awal Tanam Pertama mempertimbangkan Awal MH Mempertimbangkan kearifan lokal dalam memulai tanam Mempertimbangkan status standing crop dominan atau pertanaman sebelumnya Tidak ada
tanam jika pertanaman pada musim sebelumnya belum panen Mempertimbangkan pola curah hujan dan prediksi jumlah curah hujan memanfaatkan
periode basah (>100 mm/bulan), menghindari periode kering (<100 mm/bulan) Prediksi CH: >100 mm/bulan potensial utk tanam padi Prediksi CH: 75-100 mm/bulan bera untuk padi, tapi mungkin potensial utk tanam palawija Prediksi CH: <75 mm/bulan bera
Pendekatan Potensi Luas Tanam Mempertimbangkan sifat hujan (Atas Normal, Normal, Bawah Normal) Mempertimbangkan luas sawah di lahan rawa
ANALISIS JADWAL TANAM, POLA TANAM DAN POTENSI LUAS TANAM DI RAWA PASANG SURUT
PEMANFAATAN INFORMASI IKLIM BMKG UTK KALENDER TANAM TERPADU
Pendekatan Waktu Tanam Mempertimbangkan Pola Curah Hujan (Monsunal, Ekuatorial, Lokal, Moderate) Mempertimbangkan prediksi awal musim dari BMKG Awal Tanam = Akhir MH atau Awal hingga Akhir MK Mempertimbangkan kearifan lokal dalam memulai tanam Mempertimbangkan status standing crop dominan atau pertanaman sebelumnya Tidak
ada tanam jika pertanaman pada musim sebelumnya belum panen Mempertimbangkan pola curah hujan dan prediksi jumlah curah hujan menghindari
periode basah (>150 mm/bulan), memanfaatkan awal periode kering (<150 mm/bulan), menghindari akhir periode kering setelah satu musim tanam
Prediksi CH: <150 mm/bulan selama 4-6 bulan tanam padi dengan Pola Normal Jika periode kering <=3 bulan tanam padi Pola Surung atau Pola Rintak Jika periode kering >6 bulan tanam padi Pola Normal atau Pola Rintak, terlalu kering
untuk Pola Surung
Pendekatan Potensi Luas Tanam Mempertimbangkan sifat hujan (Atas Normal, Normal, Bawah Normal) Mempertimbangkan luas sawah di lahan rawa
ANALISIS JADWAL TANAM, POLA TANAM DAN POTENSI LUAS TANAM DI RAWA LEBAK
PEMANFAATAN INFORMASI IKLIM BMKG UTK KALENDER TANAM TERPADU
IV. INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU
MUSIM KEMARAU 2019
PREDIKSI SEBARAN AWAL MK 2019 MENURUT LUAS SAWAH BAKU
PREDIKSI SEBARAN AWAL MK 2019 MENURUT LUAS LAHAN KERING
PREDIKSI SEBARAN CURAH HUJAN FEB-JUL 2019 MENURUT LUAS SAWAH BAKU
PREDIKSI SEBARAN CURAH HUJAN FEB-JUL 2019 MENURUT LUAS LAHAN KERING
PREDIKSI SEBARAN SIFAT HUJAN FEB-JUL 2019 MENURUT LUAS SAWAH BAKU
PREDIKSI SEBARAN SIFAT HUJAN FEB-JUL 2019 MENURUT LUAS LAHAN KERING
SEBARAN POTENSI LUAS TANAM PADI DI LAHAN SAWAH MK 2019 *)
SEBARAN POTENSI LUAS TANAM JAGUNG DI LAHAN SAWAH MK 2019 *)
SEBARAN POTENSI LUAS TANAM KEDELAI DI LAHAN SAWAH MK 2019 *)
SEBARAN POTENSI LUAS TANAM PADI DI LAHAN RAWA PASANG SURUT MK 2019 *)
SEBARAN POTENSI LUAS TANAM PADI DI LAHAN RAWA LEBAK MK 2019 *)
V. SOSIALISASI KATAM TERPADU
RUANG OPERASIONAL KATAM
DISEMINASI KATAM
TV
Radio BUKU
SEKOLAH LAPANG
IKLIM
TEMU LAPANG PETANI
stakeholder
IMPLEMENTASI DAN VALIDASI KATAM
40
VALIDASI KATAM TERPADU
11 Jawa Timur Malang 4,5 6,3 - - - -
Bangkalan 5,2 6,8 - - - -
Jombang - - 6,3 8,9 - -
VI. SI KATAM TERPADU KE DEPAN DAN
UMPAN BALIK SI KATAM TERPADU
42
Pemutakhiran Validasi Katam Terpadu
Penguatan substansi Hidrologi Waktu tanam di daerah irigasi seluruh Indonesia
Analisis Crop Modelling Potensi hasil berdasarkan waktu tanam terbaik
Pemutakhiran Validasi Katam Rawa
Integrasi Katam Lahan Kering (?)
Integrasi Katam Hortikultura (?)
43
KUNJUNGAN DAN KERJASAMA
JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY
44
KUNJUNGAN DAN KERJASAMA
MERCY CORPS INDONESIA Diwakili oleh Ronals E. Everts dan
Andi Ikhwan)
45
46
Umpan Balik Pengguna aplikasi SI Katam Terpadu
1 Informasi pada SI Katam Terpadu perlu diperbarui sehingga diharapkan
kesesuaian dengan kondisi wilayah lebih tepat
2 Akurasi rekomendasi SI Katam masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan lagi.
Agar lebih up to date, informasi data lapangan seharusnya diperoleh
langsung dari tingkat petani.
3 informassi OPT dan cara pengendaliannya agar diinformasikan di SI Katam
Terpadu
4 Informasi rekomendasi varietas lebih disederhanakan dan varietas lokal agar
dimasukkan pada aplikasi SI Katam Terpadu.
5 Agar ditambahkan informasi harga pasar pada aplikasi SI Katam Terpadu
karena sangat diperlukan petani untuk penjualan hasil
47
Umpan Balik Pengguna aplikasi SI Katam Terpadu
6 Informasi rekomendasi varietas terlalu banyak pilihan sehingga
membingungkan petani dalam memilih jenis varietas yang akan digunakan
47
7 Agar ditambahkan seperti market place sehingga petani bisa langsung jual
melalui aplikasi dan konsumen bisa membeli secara online. Pengiriman
barang juga bisa dilakukan dengan pemesanan online
8 Pada penggunaan SMS agar dipersingkat alur informasinya (jangan bertele-
tele). Contoh: Jika ketik nama kecamatan seharusnya langsung keluar
semua informasinya.
13 Petani lebih menginginkan informasi dalam bentuk visual (video)
dari pada teks (tulisan). Contohnya dalam rekomendasi pupuk,
varietas, OPT, dan alsintan agar dibuatkan video
9 Aplikasi SI Katam agar dikembangkan dengan teknologi terkini. Contoh:
dengan mengirim gambar kondisi tanaman, maka Katam langsung
mengetahui serangan OPT dan pengendaliannya, pupuk apa yang harus
digunakan, dsb
48
10 Agar dikembangkan SI Katam Terpadu yang dapat bersinergi dengan LTT
11 Sarana komunikasi yang digunakan petani sebagian besar adalah HP yang
hanya bisa untuk sms dan telpon
12 Sarana dan penguasaan teknologi di tingkat petani masih rendah sehingga
perlu disiapkan sarana dan dilakukan bimtek langsung ke kelompok tani.
13 Integrasi sistem informasi perlu dibangun agar pengguna lebih mudah
mendapatkan informasi secara menyeluruh
Umpan Balik Pengguna aplikasi SI Katam Terpadu
VII. RANGKUMAN
RANGKUMAN
1. Awal Musim Kemarau dominan di lahan sawah jatuh pada periode Mei I-II dan Mei III-Jun I menyebar di 3.739.312 ha (53% luas sawah baku nasional), sedangkan Awal Kemarau di lahan kering jatuh pada periode Mei I-II dan Mei III-Jun I menyebar di 4.881.555 ha (50% luas lahan kering nasional)
2. Prediksi intensitas hujan dominan di lahan sawah pada periode Februari-April 2019 adalah kelas curah hujan rata-rata 200-300 mm/bln dan >300 mm/bulan (basah dan sangat basah) menyebar di 6.216.707 ha sawah baku (88% luas sawah baku nasional), sedangkan pada periode Mei-Juli 2019 adalah kelas curah hujan rata-rata 60-100 mm/bln dan 100-150 mm/bulan (kering dan sedang) menyebar di 3.819.300 ha sawah baku (54% luas sawah baku nasional).
3. Prediksi intensitas hujan dominan di lahan kering pada periode Februari-April 2019 adalah kelas curah hujan rata-rata 200-300 mm/bln dan >300 mm/bulan (basah dan sangat basah) menyebar di 8.758.489 ha lahan kering (90% luas lahan kering nasional), sedangkan pada periode Mei-Juli 2019 adalah kelas curah hujan rata-rata 100-150 mm/bln dan 150-200 mm/bulan (sedang) menyebar di 5.466.940 ha lahan kering (56% luas lahan kering nasional).
RANGKUMAN
4. Prediksi sifat hujan dominan di lahan sawah pada periode Februari-April 2019 adalah sifat hujan Normal menyebar di 3.080.227 ha sawah baku (43% luas sawah baku nasional), sedangkan pada periode Mei-Juli 2019 adalah sifat hujan Bawah Normal menyebar di 2.652.925 ha sawah baku (37% luas sawah baku nasional).
5. Prediksi sifat hujan dominan di lahan kering pada periode Februari-April 2019 adalah sifat hujan Normal menyebar di 4.390.433 ha lahan kering (45% luas lahan kering nasional), sedangkan pada periode Mei-Juli 2019 adalah sifat hujan Bawah Normal menyebar di 2.896.088 ha sawah baku (30% luas lahan kering nasional).
6. Awal tanam dominan MK 2018 untuk padi sawah diprediksi terjadi pada Mar III-April I seluas 629.938 ha, Agustus II-III seluas 649.832 ha, serta Sep I-II seluas 508.533 ha.
7. Awal tanam dominan MK 2018 untuk jagung di lahan sawah diprediksi terjadi pada April II-III seluas 377.865 ha, dan pada Agustus II-III seluas 972.878 ha.
8. Awal tanam dominan MK 2018 untuk kedelai di lahan sawah diprediksi terjadi pada April II-III seluas 1.082.122 ha, dan pada Agustus II-III seluas 1.379.128 ha.
RANGKUMAN
9. Awal tanam dominan MK 2018 untuk padi di lahan pasang surut diprediksi terjadi pada Juli I-II seluas 227.078 ha.
10. Awal tanam dominan MK 2018 untuk padi di lahan rawa lebak diprediksi terjadi pada Mei III-Juni I seluas 135.160 ha dan Juni II-III seluas 156.151 ha.
11. Potensi luas tanam MK 2018 untuk padi di lahan sawah pada diperkirakan seluas 3.289.179 Ha, jagung di lahan sawah seluas 2.348.413 Ha, dan kedelai di lahan sawah seluas 3.289.131 Ha. Disamping itu terdapat potensi luas tanam padi di lahan rawa pasang surut diperkirakan seluas 427.662 ha dan padi di lahan rawa lebak diperkirakan seluas 293.023 ha.
12. Peluang >80% untuk curah hujan <50 mm/dasarian pada bulan April 2019 mencakup bagian timur Jatim, Bali-Nusa Tenggara; pada Mei 2019 meluas hingga Jabar, Lampung, bagian selatan Sulsel, bagian selatan Papua.
13. Hal yang serupa juga terjadi untuk peluang >80% hari tanpa hujan >10 hari berturut-turut.