1 INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 29 AGUSTUS 2011 M PENENTU AWAL BULAN SYAWWAL 1432 H Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya adalah penentuan awal bulan qomariah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Penentuan awal bulan qomariah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Syawwal, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam penentuan awal bulan qomariah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari Terbenam Tanggal 29 Agustus 2011 M: Penentu Awal Bulan Syawwal 1432 H sebagai berikut. 1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Kejadian ini akan kembali terjadi pada Senin, 29 Agustus 2011, pukul 03 : 04 UT pukul 10 : 04 WIB atau 11 : 04 WITA atau 12 : 04 WIT, yaitu ketika nilai bujur Ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 155,458 o . Pada saat konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elongasi) adalah 4,851 o . Elongasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat tersebut, yaitu 0,538 o . Periode sinodis Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 8 jam 24 menit. Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter Matahari, efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat di atas permukaan laut (dpl). Dalam perhitungan standar 1) , semi diameter Matahari dianggap 16’, efek refraksi dianggap 34’ dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl. Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia pada tanggal 29 Agustus 2011 paling awal terjadi pada pukul 17 : 37 WIT di Merauke dan paling akhir pada pukul 18 : 47 WIB di Sabang. Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 29 Agustus 2011 di wilayah Indonesia. Dengan demikian, secara astronomis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indonesia bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuan awal bulan qomariah adalah setelah Matahari terbenam tanggal 29 Agustus 2011. Sementara itu bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan qomariah, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 29 Agustus 2011 tersebut.
9
Embed
Informasi Hilal Syawwal 1432H - BMKGdata.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_awal_syawwal_1432h.pdf · dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi belum diikutsertakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 29 AGUSTUS 2011 M
PENENTU AWAL BULAN SYAWWAL 1432 H
Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam
mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya
adalah penentuan awal bulan qomariah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi.
Penentuan awal bulan qomariah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal
tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Syawwal, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang
salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam penentuan
awal bulan qomariah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari Terbenam
Tanggal 29 Agustus 2011 M: Penentu Awal Bulan Syawwal 1432 H sebagai berikut.
1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari
Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama
dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Kejadian ini akan
kembali terjadi pada Senin, 29 Agustus 2011, pukul 03 : 04 UT pukul 10 : 04 WIB atau 11 : 04 WITA
atau 12 : 04 WIT, yaitu ketika nilai bujur Ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 155,458o. Pada saat
konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elongasi) adalah 4,851o. Elongasi ini lebih besar
daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat tersebut, yaitu 0,538o. Periode sinodis
Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi yang akan datang ini adalah 29
hari 8 jam 24 menit.
Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon
teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter Matahari,
efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat di atas permukaan laut (dpl). Dalam
perhitungan standar1), semi diameter Matahari dianggap 16’, efek refraksi dianggap 34’ dan elevasi
pengamat dianggap 0 meter dpl. Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia pada
tanggal 29 Agustus 2011 paling awal terjadi pada pukul 17 : 37 WIT di Merauke dan paling akhir pada
pukul 18 : 47 WIB di Sabang.
Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa konjungsi
terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 29 Agustus 2011 di wilayah Indonesia. Dengan demikian,
secara astronomis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indonesia bagi yang menerapkan rukyat
dalam penentuan awal bulan qomariah adalah setelah Matahari terbenam tanggal 29 Agustus 2011.
Sementara itu bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan qomariah, perlu
diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 29 Agustus 2011 tersebut.
2
2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia
Pada Tabel tentang “Data Hilal dan Matahari saat Matahari Terbenam: Penentu Awal Bulan
Syawwal 1432 H, Senin, 29 Agustus 2011 M” ditampilkan informasi astronomis Hilal dan Matahari
untuk beberapa kota di Indonesia saat Matahari terbenam tanggal 29 Agustus 2011. Informasi ini
adalah informasi dasar penentu awal bulan Syawwal 1432 H. Pada tabel tersebut, tinggi Bulan
dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon dengan ketinggian pengamat dianggap
0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi belum diikutsertakan dalam perhitungan.
Dalam kenyataannya, efek refraksi atmosfer Bumi, tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut
dan semi diameter Bulan akan berpengaruh terhadap tinggi Hilal. Nantinya, tinggi Hilal dinyatakan
sebagai ketinggian titik di piringan Bulan yang jarak sudutnya paling dekat dengan pusat Matahari dari
horizon teramati. Untuk menghitung tinggi Hilal dari horizon teramati, dapat digunakan persamaan (1)
berikut, yaitu
dRsaa 0 , (1)
dengan a adalah tinggi Hilal dari horizon teramati dan ao adalah tinggi Hilal dari horizon. Untuk
keperluan praktis, nilai s dapat dinyatakan oleh
DaDAz
SDs arctancos , (2)
dengan SD adalah semi diameter Bulan dalam satuan derajat, |DAz| adalah nilai mutlak selisih Azimuth
Bulan dengan Matahari dan Da adalah selisih tinggi antara Bulan dan Matahari. Sebagai catatan, s ini
bernilai negatif, jika Da bernilai negatif. Rata-rata, tinggi Matahari dan semi diameter Bulan saat
Matahari terbenam di wilayah Indonesia pada tanggal 29 Agustus 2011 masing adalah –50’ 11,11” dan
16’ 29,52”.
Pada persamaan (1) di atas, R adalah efek refraksi atmosfer dalam satuan derajat. Untuk
kepentingan praktis, nilai R ini dapat dinyatakan oleh1)
4,46,8tan
0047,0273
00 sa
saT
PR , (3)
dengan P adalah tekanan barometrik dalam satuan milibars dan T adalah temperatur lokasi pengamatan
dalam satuan oC. Sedangkan d pada persamaan (1) di atas adalah kerendahan horizon (dip) yang, dalam
satuan menit busur, dinyatakan oleh1,2)
hd 75,1 , (4)
dengan h adalah tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dalam satuan meter.
Sebagai contoh untuk perhitungan di atas adalah ketinggian Hilal pada 29 Agustus 2011 untuk
pengamat di Pelabuhan Ratu dengan elevasi 52,685 meter dpl dan kondisi refraksi atmosfer standar1,2)
(temperatur 10o C dan tekanan barometrik 1010 milibars). Berdasarkan persamaan (2) di atas, nilai s
adalah 0,0928o. Berdasarkan persamaan (3) di atas, nilai R adalah 0,3497o. Berdasarkan persamaan (4)
di atas, nilai d adalah 0,2117o. Setelah hasil-hasil ini diterapkan pada persamaan (1) di atas, diperoleh
3
o
ooooa7588,1
2117,03497,00928,02902,1
. (5)
Dengan demikian, tinggi Hilal di Pelabuhan Ratu dari horizon teramati saat Matahari terbenam tanggal
29 Agustus 2011 adalah 1o 45,53’. Prosedur yang sama dapat dilakukan untuk lokasi lainnya.
3. Peta Ketinggian Hilal
Pada Gambar 1 ditampilkan peta ketinggian Hilal untuk pengamat di antara 60o LU sampai dengan
60o LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada tanggal 29
Agustus 2011. Pada Gambar 1 tersebut ditampilkan pula ketinggian Hilal untuk pengamat yang berada
di Indonesia. Hal ini lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2. Pada kedua gambar tersebut, ketinggian
Hilal dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari Horizon dengan ketinggian pengamat
dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi belum diikutsertakan dalam perhitungan.
Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 29 Agustus 2011 untuk pengamat antara 60o LU s.d. 60o LS.
Sebagaimana terlihat pada Gambar 1, ketinggian Hilal 0o melewati Samudra Pasifik, Indonesia,
India bagian Selatan, Semenanjung Arabia, Afrika bagian Utara, Samudra Atlantik, Amerika Utara
Samudra Pasifik. Secara sederhana, garis ketinggian Hilal 0o dapat dianggap sebagai garis batas tanggal
qomariah. Daerah yang berada di sebelah Barat Daya garis ketinggian Hilal 0o dimungkinkan untuk
memulai awal Syawwal 1432 H pada tanggal 30 Agustus 2011 mengingat Hilal masih berada di atas
horizon saat Matahari terbenam tanggal 29 Agustus 2011. Adapun daerah di sebelah Timur Laut garis
ketinggian Hilal 0o belum akan memulai awal Syawwal 1432 H pada tanggal 30 Agustus 2011. Ini
karena saat Matahari terbenam tanggal 29 Agustus 2011, Hilal sudah di bawah horizon. Namun
demikian, dalam praktiknya penentuan awal Syawwal 1432 H bergantung kepada kebijakan masing-
masing negara.
4
Gambar 2. Peta ketinggian Hilal tanggal 29 Agustus 2011 untuk pengamat di Indonesia
Pada Gambar 2 terlihat ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Agustus 2011
berkisar antara -0,60o sampai dengan 1,40o. Setelah efek refraksi standar1,2) dan semi diameter Bulan
diikutsertakan dalam perhitungan, akan diperoleh peta ketinggian Hilal sebagaimana ditampilkan
Gambar 3. Pada Gambar 3 tersebut, ketinggian Hilal dinyatakan sebagai ketinggian titik di piringan
Bulan yang jarak sudutnya paling dekat dengan pusat Matahari dari horizon teramati dengan elevasi
pengamat dianggap 0 meter dpl. Sebagaimana terlihat pada Gambar 3, ketinggian Hilal dari horizon
teramati di Indonesia saat Matahari terbenam pada 29 Agustus 2011 antara -0,10o sampai dengan 1,60o.
Gambar 3. Peta ketinggian Hilal dari horizon teramati tanggal 29 Agustus 2011 di Indonesia
5
4. Peta Elongasi
Gambar 4. Peta Elongasi tanggal 29 Agustus 2011 untuk pengamat di Indonesia
Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk
pengamat di permukaan Bumi. Pada Gambar 4 ditampilkan peta elongasi untuk pengamat di Indonesia
saat matahari terbenam tanggal 29 Agustus 2011. Elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek
refraksi atmosfer tidak diikutsertakan dalam perhitungan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 4,
elongasi saat Matahari terbenam tanggal 29 Agustus 2011 di Indonesia berkisar antara 5,58o sampai
dengan 6,83o.
5. Peta Umur Bulan
Gambar 5. Peta Umur Bulan tanggal 29 Agustus 2011 untuk pengamat di Indonesia
6
Umur Bulan didefinisikan sebagai selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya
konjungsi dan ketinggian pengamat dianggap 0 meter dpl. Pada Gambar 5 ditampilkan peta umur
Bulan saat Matahari terbenam tanggal 29 Agustus 2011. Sebagaimana terlihat pada Gambar 5, umur
Bulan di Indonesia pada tanggal 29 Agustus 2011 berkisar antara 5,50 jam sampai dengan 8,62 jam.
6. Peta Lag
Lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan Matahari. Waktu terbenam Bulan dinyatakan saat
bagian atas piringan Bulan tepat di horizon teramati. Dalam perhitungan standar1), efek refraksi
dianggap 34’ dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl. Pada Gambar 6 ditampilkan peta Lag untuk
pengamat di Indonesia pada tanggal 29 Agustus 2011. Sebagaimana terlihat pada gambar tersebut,
selisih waktu terbenam Bulan dengan Matahari di Indonesia pada tanggal 29 Agustus 2011 berkisar
antara 1 menit sampai dengan 9 menit.
Gambar 6. Peta Lag tanggal 29 Agustus 2011 untuk pengamat di Indonesia
7. Peta Fraksi Illuminasi Bulan
Fraksi Illuminasi Bulan adalah persentase perbandingan antara luas piringan Bulan yang tercahayai
oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas seluruh piringan Bulan.
Pada Gambar 8 ditampilkan peta Fraksi Illuminasi Bulan untuk pengamat di Indonesia pada tanggal 29
Agustus 2011. Sebagaimana terlihat pada Gambar 8, Fraksi Illuminasi Bulan pada tanggal 29 Agustus
2011 berkisar antara 0,24% sampai dengan 0,36%.
7
Gambar 8. Peta Fraksi Illuminasi Bulan tanggal 29 Agustus 2011 untuk pengamat di Indonesia
8. Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal
Dalam perencanaan rukyat Hilal, perlu diperhitungkan juga objek-objek astronomis selain Hilal dan
Matahari yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh dengan Hilal
atau lebih lebih cerlang daripada Hilal. Objek astronomis ini bisa berupa planet, misalnya Venus atau
Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya objek astronomis lainnya ini
berpotensi menjadikan pengamat untuk menganggapnya sebagai Hilal.
Pada tanggal 29 Agustus 2011, sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam tidak ada objek
astronomis lainnya yang jarak sudutnya kurang dari 5o dari Bulan. Namun demikian, posisi Venus yang
di atas posisi terbenamnya Matahari dengan tinggi lebih dari 2o perlu untuk diperhatikan agar tidak
menjadikan pengamat untuk menganggapnya sebagai Hilal.
Referensi 1) Seidelmann P.K. (Ed.) (1992), Explanatory Supplement to the Astronomical Almanac,
University Science Books, Mill Valley, CA. 2) Badan Hisab & Rukyat Departemen Agama (1981), Almanak Hisab Rukyat, Proyek Pembinaan
Badan Peradilan Agama Islam, Jakarta.
Informasi Lanjut Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG
Gedung Operasional Baru Lantai 2
Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720
Telepon : (021) 4246321 ext. 8203
Situs : http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/
KONJUNGSI GEOSENTRIK:SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M, PUKUL 3 : 4 UT
o ' o ' j m j m o ' o ' o ' o ' %1 SABANG 95 21.00 BT 5 54.00 LU 18 : 47 WIB 18 : 52 WIB 279 31.15 272 47.18 0 19.07 6 49.85 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.362 BANDA ACEH 95 45.00 BT 5 31.00 LU 18 : 45 WIB 18 : 50 WIB 279 30.45 272 47.88 0 20.85 6 48.78 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.353 MEULABOH 96 7.00 BT 4 11.00 LU 18 : 43 WIB 18 : 48 WIB 279 28.17 272 49.43 0 29.08 6 46.54 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.354 GUNUNG SITOLI 97 42.30 BT 1 10.00 LU 18 : 34 WIB 18 : 41 WIB 279 24.22 272 55.43 0 45.69 6 40.42 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.345 MEDAN 98 40.60 BT 3 33.70 LU 18 : 32 WIB 18 : 38 WIB 279 27.36 272 52.92 0 27.93 6 42.09 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.346 SIBOLGA 98 53.70 BT 1 33.10 LU 18 : 30 WIB 18 : 36 WIB 279 24.72 272 55.96 0 40.67 6 39.22 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.347 PADANG 100 21.30 BT 0 53.00 LS 18 : 22 WIB 18 : 30 WIB 279 22.53 273 2.24 0 53.25 6 34.09 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.338 PEKANBARU 101 26.70 BT 0 27.70 LU 18 : 19 WIB 18 : 25 WIB 279 23.73 273 0.46 0 42.33 6 34.27 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.339 JAMBI 103 38.30 BT 1 38.10 LS 18 : 9 WIB 18 : 16 WIB 279 22.23 273 7.01 0 50.93 6 28.60 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.32
10 BENGKULU 102 20.30 BT 3 51.80 LS 18 : 13 WIB 18 : 21 WIB 279 21.26 273 11.96 1 7.61 6 27.61 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3211 PALEMBANG 104 42.10 BT 2 54.20 LS 18 : 4 WIB 18 : 11 WIB 279 21.68 273 11.17 0 56.53 6 25.56 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3212 BANDAR LAMPUNG 105 14.40 BT 5 14.40 LS 17 : 60 WIB 18 : 8 WIB 279 21.31 273 18.64 1 9.64 6 21.93 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3113 BATAM 104 6.80 BT 1 7.10 LU 18 : 9 WIB 18 : 15 WIB 279 24.55 273 1.95 0 32.47 6 31.41 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3314 TANJUNG PINANG 104 31.80 BT 0 55.00 LU 18 : 7 WIB 18 : 13 WIB 279 24.36 273 2.69 0 32.87 6 30.59 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3215 RANAI 108 27.00 BT 3 50.00 LU 17 : 53 WIB 17 : 57 WIB 279 28.35 273 3.40 0 5.95 6 29.01 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3216 PANGKAL PINANG 106 8.40 BT 2 8.70 LS 17 : 58 WIB 18 : 5 WIB 279 22.10 273 10.46 0 48.71 6 24.56 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3117 TANJUNG PANDAN 107 45.20 BT 2 45.10 LS 17 : 52 WIB 17 : 59 WIB 279 21.92 273 13.38 0 48.96 6 21.64 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3118 MERAK 106 0.00 BT 5 56.00 LS 17 : 56 WIB 18 : 5 WIB 279 21.42 273 21.57 1 12.13 6 20.05 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3119 PANDEGLANG 106 6.00 BT 6 18.00 LS 17 : 56 WIB 18 : 5 WIB 279 21.50 273 22.94 1 14.10 6 19.47 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3120 SERANG 106 9.00 BT 6 6.00 LS 17 : 56 WIB 18 : 4 WIB 279 21.46 273 22.26 1 12.79 6 19.64 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3121 RANGKAS BITUNG 106 14.00 BT 6 22.00 LS 17 : 55 WIB 18 : 4 WIB 279 21.52 273 23.27 1 14.20 6 19.20 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3123 JAKARTA 106 50.47 BT 6 9.31 LS 17 : 53 WIB 18 : 2 WIB 279 21.51 273 22.96 1 11.59 6 18.65 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3024 PELABUHAN RATU 106 33.46 BT 7 1.74 LS 17 : 54 WIB 18 : 3 WIB 279 21.73 273 25.94 1 17.41 6 17.96 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3025 BANDUNG 107 35.00 BT 6 54.00 LS 17 : 50 WIB 17 : 58 WIB 279 21.75 273 26.17 1 14.37 6 16.74 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3026 LEMBANG 107 36.96 BT 6 49.55 LS 17 : 49 WIB 17 : 58 WIB 279 21.72 273 25.92 1 13.85 6 16.79 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3027 SEMARANG 110 22.80 BT 6 59.00 LS 17 : 38 WIB 17 : 47 WIB 279 21.94 273 28.42 1 8.63 6 12.94 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3028 YOGYAKARTA 110 26.00 BT 7 47.00 LS 17 : 38 WIB 17 : 46 WIB 279 22.27 273 31.42 1 13.20 6 11.89 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2929 PANGGUNG REJO 112 13.00 BT 8 20.00 LS 17 : 30 WIB 17 : 39 WIB 279 22.67 273 34.70 1 12.40 6 8.90 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2930 TANJUNG KODOK 112 21.00 BT 6 52.00 LS 17 : 30 WIB 17 : 38 WIB 279 22.02 273 29.37 1 3.57 6 10.52 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2931 NGLIYEP 112 26.00 BT 8 21.00 LS 17 : 29 WIB 17 : 38 WIB 279 22.69 273 34.91 1 12.01 6 8.60 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2932 PRAPAT,BAWEAN 112 35.00 BT 5 48.00 LS 17 : 30 WIB 17 : 38 WIB 279 21.80 273 25.97 0 56.77 6 11.53 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2933 SURABAYA 112 47.10 BT 7 23.00 LS 17 : 28 WIB 17 : 37 WIB 279 22.23 273 31.51 1 5.62 6 9.33 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2934 PASIBAN 113 20.00 BT 8 20.00 LS 17 : 26 WIB 17 : 34 WIB 279 22.73 273 35.42 1 9.90 6 7.47 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2935 AMBAT,PAMEKASAN 113 25.00 BT 7 13.00 LS 17 : 26 WIB 17 : 34 WIB 279 22.20 273 31.34 1 3.24 6 8.73 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2936 TERANGULASI 114 22.00 BT 8 40.00 LS 17 : 21 WIB 17 : 30 WIB 279 23.00 273 37.37 1 9.50 6 5.75 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2837 PONTIANAK 109 24.50 BT 0 8.60 LS 17 : 47 WIB 17 : 52 WIB 279 23.65 273 9.26 0 29.21 6 22.71 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3138 SINTANG 111 28.60 BT 0 3.90 LS 17 : 38 WIB 17 : 44 WIB 279 23.84 273 11.11 0 24.31 6 20.10 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.31
MATAHARI BULANBUJURAZIMUTH TINGGI
LINTANG MATAHARI BULANPOSISI BULAN RELATIF
TERHADAP MATAHARI (ELONGASI)FI
BULANBULAN
DATA HILAL DAN MATAHARI PADA SAAT MATAHARI TERBENAMPENENTU AWAL BULAN SYAWWAL 1432 H
SENIN, 29 AGUSTUS 2011 M
NO NAMA LOKASIPOSISI LOKASI WAKTU TERBENAM
BMKG
39 PANGKALAN BUN 111 43.00 BT 2 41.00 LS 17 : 36 WIB 17 : 42 WIB 279 22.18 273 16.61 0 39.94 6 16.51 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3040 PALANGKA RAYA 113 56.60 BT 2 13.60 LS 17 : 27 WIB 17 : 33 WIB 279 22.52 273 17.50 0 32.33 6 14.22 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3041 MUARATEWE 114 42.00 BT 0 39.00 LS 17 : 25 WIB 17 : 30 WIB 279 23.55 273 15.14 0 21.05 6 15.23 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3042 BANJARMASIN 114 45.20 BT 3 26.30 LS 18 : 23 WITA 18 : 29 WITA 279 22.10 273 21.00 0 37.90 6 11.68 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2943 TENGGARONG 116 59.92 BT 0 26.59 LS 18 : 16 WITA 18 : 21 WITA 279 23.85 273 16.96 0 14.86 6 12.60 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2944 SAMARINDA 117 8.00 BT 0 26.00 LS 18 : 16 WITA 18 : 20 WITA 279 23.87 273 17.08 0 14.52 6 12.44 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2945 TANJUNG REDEP 117 32.00 BT 2 15.00 LU 18 : 16 WITA 18 : 19 WITA 279 26.67 273 14.32 0 -2.90 6 15.32 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3046 TARAKAN 117 34.10 BT 3 19.70 LU 18 : 16 WITA 18 : 19 WITA 279 28.14 273 13.67 0 -9.71 6 16.64 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.3047 JEMBRANA 114 35.00 BT 8 23.00 LS 18 : 21 WITA 18 : 29 WITA 279 22.84 273 36.41 1 7.38 6 5.82 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2848 TABANAN 115 2.00 BT 8 29.00 LS 18 : 19 WITA 18 : 27 WITA 279 22.92 273 37.08 1 6.95 6 5.13 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2849 BULELENG 115 5.00 BT 8 8.00 LS 18 : 19 WITA 18 : 27 WITA 279 22.72 273 35.79 1 4.83 6 5.49 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2850 DENPASAR 115 10.20 BT 8 40.70 LS 18 : 18 WITA 18 : 26 WITA 279 23.05 273 37.91 1 7.76 6 4.72 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2851 BADUNG 115 13.00 BT 8 37.00 LS 18 : 18 WITA 18 : 26 WITA 279 23.02 273 37.71 1 7.30 6 4.73 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2852 GIANYAR 115 20.00 BT 8 31.00 LS 18 : 17 WITA 18 : 26 WITA 279 22.96 273 37.39 1 6.47 6 4.71 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2853 BANGLI 115 22.00 BT 8 27.00 LS 18 : 17 WITA 18 : 26 WITA 279 22.92 273 37.16 1 6.01 6 4.75 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2854 KLUNGKUNG 115 25.00 BT 8 32.00 LS 18 : 17 WITA 18 : 25 WITA 279 22.98 273 37.51 1 6.38 6 4.58 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2855 KARANGASEM 115 31.00 BT 8 26.00 LS 18 : 17 WITA 18 : 25 WITA 279 22.92 273 37.19 1 5.58 6 4.58 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2856 MATARAM 116 6.10 BT 8 33.70 LS 18 : 14 WITA 18 : 22 WITA 279 23.03 273 38.05 1 5.00 6 3.69 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2857 SUMBAWA BESAR 117 25.00 BT 8 26.00 LS 18 : 9 WITA 18 : 17 WITA 279 23.03 273 38.40 1 1.32 6 2.21 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2858 BIMA 118 41.50 BT 8 32.60 LS 18 : 4 WITA 18 : 12 WITA 279 23.18 273 39.62 0 59.09 6 0.51 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2859 WAINGAPU 120 18.10 BT 9 40.20 LS 17 : 57 WITA 18 : 5 WITA 279 24.08 273 44.91 1 1.85 5 57.18 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2760 KUPANG 123 39.80 BT 10 10.60 LS 17 : 43 WITA 17 : 51 WITA 279 24.72 273 48.85 0 57.10 5 52.58 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2661 KOTAMOBAGU 124 22.00 BT 0 45.00 LU 17 : 47 WITA 17 : 50 WITA 279 25.37 273 22.58 0 -8.07 6 5.21 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2862 MANADO 124 55.50 BT 1 32.80 LU 17 : 46 WITA 17 : 48 WITA 279 26.25 273 22.47 0 -14.08 6 5.55 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2863 TONDANO 124 56.00 BT 1 18.00 LU 17 : 46 WITA 17 : 48 WITA 279 25.98 273 22.67 0 -12.60 6 5.23 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2864 BITUNG 125 13.00 BT 1 26.00 LU 17 : 45 WITA 17 : 47 WITA 279 26.14 273 22.85 0 -14.01 6 5.07 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2865 TAHUNA 125 32.00 BT 3 10.00 LU 17 : 44 WITA 17 : 46 WITA 279 28.38 273 22.33 0 -25.23 6 6.87 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2966 MIANGAS 125 35.00 BT 5 33.00 LU 17 : 46 WITA 17 : 47 WITA 279 32.29 273 22.59 0 -39.99 6 9.81 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2967 KENDARI 122 24.80 BT 4 5.10 LS 17 : 52 WITA 17 : 57 WITA 279 22.41 273 28.82 0 25.01 6 1.49 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2868 LUWUK 122 46.20 BT 1 2.40 LS 17 : 53 WITA 17 : 57 WITA 279 23.75 273 23.26 0 6.13 6 4.85 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2869 PALU 119 54.50 BT 0 54.90 LS 18 : 4 WITA 18 : 9 WITA 279 23.67 273 20.42 0 11.51 6 8.43 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2970 TOLI-TOLI 120 47.60 BT 1 7.40 LU 18 : 2 WITA 18 : 5 WITA 279 25.54 273 18.66 0 -2.79 6 9.91 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2971 MAJENE 119 0.00 BT 2 30.00 LS 18 : 7 WITA 18 : 12 WITA 279 22.69 273 22.48 0 23.03 6 7.57 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2972 MAKASSAR 119 32.90 BT 5 3.50 LS 18 : 3 WITA 18 : 9 WITA 279 22.16 273 29.03 0 37.03 6 3.73 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2873 GORONTALO 122 51.10 BT 0 38.20 LU 17 : 53 WITA 17 : 57 WITA 279 25.16 273 21.20 0 -4.18 6 6.85 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2974 TERNATE 127 22.90 BT 0 49.80 LU 18 : 35 WIT 18 : 38 WIT 279 25.62 273 25.49 0 -14.94 6 1.84 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2875 AMBON 128 5.00 BT 3 42.00 LS 18 : 30 WIT 18 : 34 WIT 279 22.83 273 32.58 0 10.37 5 55.43 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2776 SAUMLAKI 131 18.00 BT 7 59.00 LS 18 : 14 WIT 18 : 19 WIT 279 23.62 273 45.83 0 27.72 5 46.65 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2677 TUAL 132 44.00 BT 5 40.00 LS 18 : 10 WIT 18 : 14 WIT 279 22.98 273 40.54 0 11.47 5 47.94 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2678 SORONG 131 17.00 BT 0 54.00 LS 18 : 19 WIT 18 : 21 WIT 279 24.35 273 30.93 0 -12.96 5 55.36 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2779 FAK FAK 132 14.00 BT 2 56.00 LS 18 : 14 WIT 18 : 17 WIT 279 23.30 273 34.63 0 -3.13 5 51.82 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2680 MANOKWARI 134 3.00 BT 0 53.00 LS 18 : 8 WIT 18 : 10 WIT 279 24.53 273 33.48 0 -18.98 5 52.42 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2681 BIAK 136 6.20 BT 1 11.00 LS 17 : 59 WIT 18 : 1 WIT 279 24.44 273 35.68 0 -21.64 5 49.91 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2682 TIMIKA 136 53.00 BT 4 32.00 LS 17 : 54 WIT 17 : 57 WIT 279 23.21 273 41.28 0 -4.10 5 45.01 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2583 MERAUKE 140 25.00 BT 8 31.00 LS 17 : 37 WIT 17 : 41 WIT 279 24.46 273 53.25 0 10.28 5 36.67 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2484 JAYAPURA 140 31.00 BT 2 34.00 LS 17 : 41 WIT 17 : 43 WIT 279 23.94 273 41.18 0 -23.20 5 43.80 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.25