Top Banner
1 INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 3 DESEMBER 2013 M PENENTU AWAL BULAN SHAFAR 1435 H Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya adalah penentuan awal bulan Hijriah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Dzulhijjah, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam penentuan awal bulan Hijriah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari Terbenam, Selasa, 3 Desember 2013 M: Penentu Awal Bulan Shafar 1435 H sebagai berikut. 1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Peristiwa ini akan kembali terjadi pada hari Selasa, 3 Desember 2013 M, pukul 00 : 22 UT atau pukul 07 : 22 WIB atau pukul 08 : 22 WITA 09 : 22 WIT, yaitu ketika nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 250,990 o . Pada saat konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elongasi) adalah 2,876 o . Elongasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat tersebut, yaitu 0,546 o . Periode sinodis Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 11 jam 32 menit. Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon- teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter Matahari, efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat di atas permukaan laut (dpl). Dalam perhitungan standar penentuan waktu terbenam Matahari, semi diameter Matahari dianggap 16’, efek refraksi atmosfer dianggap 34’ dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl (Seidelmann, 1992). Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia pada tanggal 3 Desember 2013 paling awal terjadi pada pukul 17 : 36 WIT di Jayapura dan paling akhir terjadi pada pukul 18 : 22 WIB di Sabang. Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 3 Desember 2013 di wilayah Indonesia. Dengan demikian, secara astronomis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indonesia adalah setelah Matahari terbenam tanggal 3 Desember 2013.
8

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 3 …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_shafar_1435h.pdf · adalah penentuan awal bulan Hijriah , yang didasarkan pada per

Aug 09, 2019

Download

Documents

truongkhanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 3 …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_shafar_1435h.pdf · adalah penentuan awal bulan Hijriah , yang didasarkan pada per

1

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 3 DESEMBER 2013 M

PENENTU AWAL BULAN SHAFAR 1435 H

Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam

mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya

adalah penentuan awal bulan Hijriah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi.

Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal

tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Dzulhijjah, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang

salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam

penentuan awal bulan Hijriah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari

Terbenam, Selasa, 3 Desember 2013 M: Penentu Awal Bulan Shafar 1435 H sebagai berikut.

1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari

Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan

sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Peristiwa

ini akan kembali terjadi pada hari Selasa, 3 Desember 2013 M, pukul 00 : 22 UT atau pukul 07 : 22

WIB atau pukul 08 : 22 WITA 09 : 22 WIT, yaitu ketika nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan

tepat sama 250,990o. Pada saat konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elongasi) adalah

2,876o. Elongasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat

tersebut, yaitu 0,546o. Periode sinodis Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga

konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 11 jam 32 menit.

Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon-

teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter

Matahari, efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat di atas permukaan laut (dpl).

Dalam perhitungan standar penentuan waktu terbenam Matahari, semi diameter Matahari dianggap

16’, efek refraksi atmosfer dianggap 34’ dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl (Seidelmann,

1992). Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia pada tanggal 3 Desember 2013

paling awal terjadi pada pukul 17 : 36 WIT di Jayapura dan paling akhir terjadi pada pukul 18 : 22

WIB di Sabang.

Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa

konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 3 Desember 2013 di wilayah Indonesia.

Dengan demikian, secara astronomis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indonesia adalah

setelah Matahari terbenam tanggal 3 Desember 2013.

Page 2: INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 3 …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_shafar_1435h.pdf · adalah penentuan awal bulan Hijriah , yang didasarkan pada per

2

2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia

Pada Tabel tentang “Data Hilal dan Matahari saat Matahari Terbenam, Selasa, 3 Desember 2013

M: Penentu Awal Bulan Shafar 1435 H”, ditampilkan informasi astronomis Hilal dan Matahari

untuk beberapa kota di Indonesia saat Matahari terbenam tanggal 3 Desember 2013 M. Informasi

ini adalah informasi dasar penentu awal bulan Shafar 1435 H. Pada tabel tersebut, sebagaimana

penentuan waktu terbenam Matahari, waktu terbenam Bulan dinyatakan saat bagian atas piringan

Bulan tepat di horizon-teramati. Dalam perhitungan standar waktu terbenam Bulan, efek refraksi

atmosfer dianggap 34’, elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan semi diameter Bulan adalah

nilainya pada saat tersebut (Seidelmann, 1992).

Azimuth adalah besar sudut yang dinyatakan dari titik Utara Geografis (True North) menyusuri

bidang horizon ke arah Timur dan seterusnya hingga ke posisi proyeksi benda langit di bidang

horizon. Benda langit yang dimaksud adalah Bulan atau Matahari. Tinggi Hilal dinyatakan sebagai

ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon-teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter

dpl dan efek refraksi atmosfer standar telah diikutsertakan dalam perhitungan. Elongasi adalah jarak

sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat dengan elevasi

dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi diabaikan.

Sementara FI Bulan adalah fraksi illuminasi Bulan, yaitu persentase perbandingan antara luas

piringan Bulan yang tercahayai oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi

dengan luas seluruh piringan Bulan. Dari tabel tersebut di atas dapat juga diperoleh informasi umur

Bulan dan lag. Umur Bulan adalah selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya

konjungsi. Adapun lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari.

Dalam perhitungan tinggi Bulan, efek tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dapat

diikutsertakan dengan menggunakan persamaan (1) berikut, yaitu

daa 0 , (1)

dengan a adalah tinggi Bulan dari horizon-teramati dengan memperhitungkan efek tinggi lokasi

pengamat dan ao adalah tinggi Bulan dari horizon-teramati tanpa efek tinggi lokasi pengamat.

Adapun d pada persamaan (1) di atas adalah efek kerendahan horizon (dip) yang dinyatakan oleh1)

hd 02917,0 , (2)

dengan h adalah tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dalam satuan meter.

Sebagai contoh untuk perhitungan di atas adalah ketinggian Bulan pada 3 Desember 2013 untuk

pengamat di Pelabuhan Ratu dengan elevasi 52,685 meter dpl. Berdasarkan “Data Hilal dan

Matahari saat Matahari Terbenam, Selasa, 3 Desember 2013 M: Penentu Awal Bulan Shafar 1435

H” untuk lokasi Pelabuhan Ratu, diperoleh ao adalah 4,4675o. Berdasarkan persamaan (2) di atas,

nilai d adalah 0,2117o. Setelah hasil ini diterapkan pada persamaan (1) di atas, diperoleh nilai a

adalah 4,6792o. Dengan demikian, setelah memperhitungkan elevasinya, tinggi Bulan di Pelabuhan

Ratu dari horizon-teramati saat Matahari terbenam tanggal 3 Desember 2013 adalah 4o 40,75’.

Prosedur yang sama dapat dilakukan untuk lokasi lainnya.

Page 3: INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 3 …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_shafar_1435h.pdf · adalah penentuan awal bulan Hijriah , yang didasarkan pada per

3

3. Peta Ketinggian Hilal

Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 3 Desember 2013 untuk pengamat antara 60o LU s.d. 60

o LS.

Pada Gambar 1 ditampilkan peta ketinggian Hilal untuk pengamat di antara 60o LU sampai

dengan 60o LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada

tanggal 3 Desember 2013. Pada Gambar 1 tersebut ditampilkan pula ketinggian Hilal untuk

pengamat yang berada di Indonesia. Adapun peta ketinggian Hilal saat Matahari terbenam di

Indonesia pada tanggal 3 Desember 2013 lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2. Pada kedua

gambar tersebut, tinggi Hilal dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon-

teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer standar telah

diikutsertakan dalam perhitungan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1, pada daerah dengan

ketinggian Hilal kurang dari 0o, Hilal mustahil akan teramati karena saat Matahari terbenam, Hilal

sudah di bawah horizon. Sebagaimana terlihat pada Gambar 2, ketinggian Hilal di Indonesia saat

Matahari terbenam pada 3 Desember 2013 berkisar antara 3,13o sampai dengan 5,30

o.

Gambar 2. Peta ketinggian Hilal tanggal 3 Desember 2013 untuk pengamat di Indonesia

Page 4: INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 3 …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_shafar_1435h.pdf · adalah penentuan awal bulan Hijriah , yang didasarkan pada per

4

4. Peta Elongasi

Pada Gambar 3 ditampilkan peta elongasi untuk pengamat di Indonesia saat matahari terbenam

tanggal 3 Desember 2013. Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat

piringan Matahari untuk pengamat dengan elevasi dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer

Bumi diabaikan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 3, elongasi saat Matahari terbenam tanggal 3

Desember 2013 di Indonesia berkisar antara 4,91o sampai dengan 6,29

o.

Gambar 3. Peta Elongasi tanggal 3 Desember 2013 untuk pengamat di Indonesia

5. Peta Umur Bulan

Pada Gambar 4 ditampilkan peta umur Bulan saat Matahari terbenam tanggal 3 Desember 2013.

Umur Bulan adalah selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi.

Sebagaimana terlihat pada Gambar 4, umur Bulan di Indonesia pada tanggal 3 Desember 2013

berkisar antara 8,22 jam sampai dengan 11,06 jam.

Gambar 4. Peta Umur Bulan tanggal 3 Desember 2013 untuk pengamat di Indonesia

Page 5: INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 3 …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_shafar_1435h.pdf · adalah penentuan awal bulan Hijriah , yang didasarkan pada per

5

6. Peta Lag

Pada Gambar 5 ditampilkan peta Lag untuk pengamat di Indonesia pada tanggal 3 Desember

2013. Lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari. Sebagaimana

terlihat pada gambar tersebut, selisih waktu terbenam Bulan dengan Matahari di Indonesia pada

tanggal 3 Desember 2013 berkisar antara 16,71 menit sampai dengan 26,65 menit.

Gambar 5. Peta Lag tanggal 3 Desember 2013 untuk pengamat di Indonesia

7. Peta Fraksi Illuminasi Bulan

Pada Gambar 6 ditampilkan peta Fraksi Illuminasi Bulan untuk pengamat di Indonesia pada

tanggal 3 Desember 2013. Fraksi Illuminasi Bulan adalah perbandingan antara luas piringan Bulan

yang tercahayai oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas

seluruh piringan Bulan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 6, Fraksi Illuminasi Bulan pada tanggal

3 Desember 2013 berkisar antara 0,18 % sampai dengan 0,30 %.

Gambar 6. Peta Fraksi Illuminasi Bulan tanggal 3 Desember 2013 untuk pengamat di Indonesia

Page 6: INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 3 …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_shafar_1435h.pdf · adalah penentuan awal bulan Hijriah , yang didasarkan pada per

6

8. Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal

Dalam perencanaan rukyat Hilal, perlu diperkirakan juga objek-objek astronomis selain Hilal

dan Matahari yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh

dengan Hilal atau lebih lebih cerlang daripada Hilal. Objek astronomis ini bisa berupa planet,

misalnya Venus atau Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya objek

astronomis lainnya ini berpotensi menjadikan pengamat menganggapnya sebagai Hilal.

Pada tanggal 3 Desember 2013, dari sejak matahari terbenam hingga Bulan terbenam ada

bintang Sabik dengan jarak sudut kurang dari 5o dari Bulan.

Referensi

Seidelmann P.K. (Ed.) (1992), Explanatory Supplement to the Astronomical Almanac,

University Science Books, Mill Valley, CA.

Informasi Lanjut

Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG

Gedung Operasional Baru Lantai 3

Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720

Telepon : (021) 4246321 ext. 3309

situs : http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/

surat-e : [email protected]

Page 7: INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 3 …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_shafar_1435h.pdf · adalah penentuan awal bulan Hijriah , yang didasarkan pada per

KONJUNGSI / IJTIMA':SELASA, 3 DESEMBER 2013 M, PUKUL 7 : 22 WIB

o ' o ' j m j m o ' o ' o ' o ' %

1 SABANG 95 21.00 BT 5 54.00 LU 18 : 22 WIB 18 : 49 WIB 247 48.87 249 34.33 5 17.82 6 14.17 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.30

2 BANDA ACEH 95 45.00 BT 5 31.00 LU 18 : 21 WIB 18 : 48 WIB 247 49.45 249 38.03 5 16.52 6 13.78 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.30

3 MEULABOH 96 7.00 BT 4 11.00 LU 18 : 22 WIB 18 : 48 WIB 247 50.95 249 49.98 5 14.12 6 14.61 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.30

4 GUNUNG SITOLI 97 42.30 BT 1 10.00 LU 18 : 21 WIB 18 : 46 WIB 247 51.56 250 14.13 5 6.03 6 15.06 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.30

5 MEDAN 98 40.60 BT 3 33.70 LU 18 : 13 WIB 18 : 39 WIB 247 51.44 249 55.97 5 7.52 6 10.02 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.29

6 SIBOLGA 98 53.70 BT 1 33.10 LU 18 : 15 WIB 18 : 41 WIB 247 51.73 250 11.58 5 3.98 6 12.09 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.29

7 PADANG 100 21.30 BT 0 53.00 LS 18 : 13 WIB 18 : 38 WIB 247 49.79 250 28.16 4 56.24 6 12.22 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.29

8 PEKANBARU 101 26.70 BT 0 27.70 LU 18 : 7 WIB 18 : 32 WIB 247 51.21 250 19.66 4 56.32 6 8.20 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.29

9 JAMBI 103 38.30 BT 1 38.10 LS 18 : 2 WIB 18 : 26 WIB 247 48.74 250 32.86 4 47.26 6 6.44 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.29

10 BENGKULU 102 20.30 BT 3 51.80 LS 18 : 10 WIB 18 : 34 WIB 247 43.96 250 44.39 4 45.22 6 12.18 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.29

11 PALEMBANG 104 42.10 BT 2 54.20 LS 17 : 59 WIB 18 : 23 WIB 247 46.33 250 39.68 4 42.09 6 5.98 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.28

12 BANDAR LAMPUNG 105 14.40 BT 5 14.40 LS 18 : 1 WIB 18 : 24 WIB 247 40.02 250 50.15 4 35.25 6 8.17 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.29

13 BATAM 104 6.80 BT 1 7.10 LU 17 : 55 WIB 18 : 20 WIB 247 51.68 250 15.67 4 51.44 6 1.83 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.28

14 TANJUNG PINANG 104 31.80 BT 0 55.00 LU 17 : 54 WIB 18 : 18 WIB 247 51.59 250 17.12 4 50.15 6 1.23 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.28

15 RANAI 108 27.00 BT 3 50.00 LU 17 : 33 WIB 17 : 58 WIB 247 51.50 249 56.72 4 45.88 5 49.45 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.26

16 PANGKAL PINANG 106 8.40 BT 2 8.70 LS 17 : 52 WIB 18 : 16 WIB 247 47.90 250 35.79 4 40.51 6 1.99 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.28

17 TANJUNG PANDAN 107 45.20 BT 2 45.10 LS 17 : 47 WIB 18 : 10 WIB 247 46.73 250 38.96 4 35.53 5 59.52 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.27

18 MERAK 106 0.00 BT 5 56.00 LS 17 : 59 WIB 18 : 22 WIB 247 37.71 250 52.67 4 31.73 6 7.61 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.29

19 PANDEGLANG 106 6.00 BT 6 18.00 LS 17 : 59 WIB 18 : 22 WIB 247 36.39 250 53.93 4 30.53 6 7.94 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.29

20 SERANG 106 9.00 BT 6 6.00 LS 17 : 59 WIB 18 : 22 WIB 247 37.12 250 53.24 4 30.95 6 7.54 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.29

21 RANGKAS BITUNG 106 14.00 BT 6 22.00 LS 17 : 59 WIB 18 : 22 WIB 247 36.14 250 54.14 4 30.05 6 7.76 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.29

23 JAKARTA 106 50.47 BT 6 9.31 LS 17 : 56 WIB 18 : 19 WIB 247 36.93 250 53.34 4 29.24 6 6.21 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.28

24 PELABUHAN RATU 106 33.46 BT 7 1.74 LS 17 : 59 WIB 18 : 22 WIB 247 33.59 250 56.20 4 28.05 6 8.07 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.29

25 BANDUNG 107 35.00 BT 6 54.00 LS 17 : 54 WIB 18 : 17 WIB 247 34.13 250 55.64 4 25.55 6 5.79 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.28

26 LEMBANG 107 36.96 BT 6 49.55 LS 17 : 54 WIB 18 : 17 WIB 247 34.42 250 55.40 4 26.23 6 5.61 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.28

27 SEMARANG 110 22.80 BT 6 59.00 LS 17 : 43 WIB 18 : 5 WIB 247 33.86 250 55.41 4 19.03 6 0.22 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.28

28 YOGYAKARTA 110 26.00 BT 7 47.00 LS 17 : 45 WIB 18 : 6 WIB 247 30.53 250 57.55 4 16.67 6 1.31 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.28

29 PANGGUNG REJO 112 13.00 BT 8 20.00 LS 17 : 38 WIB 18 : 0 WIB 247 28.11 250 58.43 4 11.08 5 58.53 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.27

30 TANJUNG KODOK 112 21.00 BT 6 52.00 LS 17 : 35 WIB 17 : 57 WIB 247 34.37 250 54.74 4 14.92 5 56.06 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.27

31 NGLIYEP 112 26.00 BT 8 21.00 LS 17 : 37 WIB 17 : 59 WIB 247 28.04 250 58.42 4 10.55 5 58.12 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.27

32 PRAPAT,BAWEAN 112 35.00 BT 5 48.00 LS 17 : 33 WIB 17 : 55 WIB 247 38.32 250 51.41 4 17.24 5 54.02 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.27

33 SURABAYA 112 47.10 BT 7 23.00 LS 17 : 34 WIB 17 : 56 WIB 247 32.29 250 56.07 4 12.52 5 55.95 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.27

34 PASIBAN 113 20.00 BT 8 20.00 LS 17 : 34 WIB 17 : 55 WIB 247 28.14 250 58.17 4 8.58 5 56.27 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.27

35 AMBAT,PAMEKASAN 113 25.00 BT 7 13.00 LS 17 : 32 WIB 17 : 53 WIB 247 32.99 250 55.52 4 11.56 5 54.43 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.27

36 TERANGULASI 114 22.00 BT 8 40.00 LS 17 : 30 WIB 17 : 51 WIB 247 26.60 250 58.59 4 5.30 5 54.70 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.27

37 PONTIANAK 109 24.50 BT 0 8.60 LS 17 : 36 WIB 17 : 59 WIB 247 50.86 250 24.67 4 37.18 5 52.60 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.26

38 SINTANG 111 28.60 BT 0 3.90 LS 17 : 28 WIB 17 : 51 WIB 247 50.99 250 24.47 4 32.66 5 48.28 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.26

NO NAMA LOKASIPOSISI LOKASI WAKTU TERBENAM

LINTANG MATAHARI BULAN

TINGGI POSISI BULAN RELATIF

TERHADAP MATAHARI (ELONGASI)MATAHARI BULANBUJUR

DATA HILAL DAN MATAHARI PADA SAAT MATAHARI TERBENAM

SELASA, 3 DESEMBER 2013 M

PENENTU AWAL BULAN SHAFAR 1435 H

AZIMUTH FI

BULANBULAN

Page 8: INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 3 …data.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_shafar_1435h.pdf · adalah penentuan awal bulan Hijriah , yang didasarkan pada per

39 PANGKALAN BUN 111 43.00 BT 2 41.00 LS 17 : 31 WIB 17 : 54 WIB 247 46.96 250 38.69 4 26.72 5 51.35 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.26

40 PALANGKA RAYA 113 56.60 BT 2 13.60 LS 17 : 21 WIB 17 : 44 WIB 247 47.93 250 36.53 4 22.70 5 46.20 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.25

41 MUARATEWE 114 42.00 BT 0 39.00 LS 17 : 16 WIB 17 : 38 WIB 247 50.42 250 28.26 4 24.25 5 42.52 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.25

42 BANJARMASIN 114 45.20 BT 3 26.30 LS 18 : 20 WITA 18 : 42 WITA 247 45.32 250 42.17 4 18.16 5 46.25 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.25

43 TENGGARONG 116 59.92 BT 0 26.59 LS 18 : 6 WITA 18 : 28 WITA 247 50.72 250 27.36 4 19.47 5 37.60 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.24

44 SAMARINDA 117 8.00 BT 0 26.00 LS 18 : 6 WITA 18 : 28 WITA 247 50.73 250 27.33 4 19.19 5 37.32 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.24

45 TANJUNG REDEP 117 32.00 BT 2 15.00 LU 18 : 0 WITA 18 : 22 WITA 247 52.26 250 10.78 4 23.08 5 32.97 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.24

46 TARAKAN 117 34.10 BT 3 19.70 LU 17 : 58 WITA 18 : 20 WITA 247 52.00 250 3.23 4 24.67 5 31.52 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.23

47 JEMBRANA 114 35.00 BT 8 23.00 LS 18 : 29 WITA 18 : 50 WITA 247 27.94 250 57.99 4 5.64 5 53.83 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.27

48 TABANAN 115 2.00 BT 8 29.00 LS 18 : 27 WITA 18 : 48 WITA 247 27.48 250 58.08 4 4.34 5 53.08 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.26

49 BULELENG 115 5.00 BT 8 8.00 LS 18 : 26 WITA 18 : 48 WITA 247 29.09 250 57.36 4 5.24 5 52.45 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.26

50 DENPASAR 115 10.20 BT 8 40.70 LS 18 : 27 WITA 18 : 48 WITA 247 26.56 250 58.41 4 3.47 5 53.10 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.26

51 BADUNG 115 13.00 BT 8 37.00 LS 18 : 27 WITA 18 : 48 WITA 247 26.86 250 58.29 4 3.54 5 52.92 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.26

52 GIANYAR 115 20.00 BT 8 31.00 LS 18 : 26 WITA 18 : 47 WITA 247 27.33 250 58.07 4 3.58 5 52.53 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.26

53 BANGLI 115 22.00 BT 8 27.00 LS 18 : 26 WITA 18 : 47 WITA 247 27.64 250 57.94 4 3.70 5 52.36 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.26

54 KLUNGKUNG 115 25.00 BT 8 32.00 LS 18 : 26 WITA 18 : 47 WITA 247 27.26 250 58.08 4 3.34 5 52.39 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.26

55 KARANGASEM 115 31.00 BT 8 26.00 LS 18 : 25 WITA 18 : 46 WITA 247 27.73 250 57.87 4 3.41 5 52.03 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.26

56 MATARAM 116 6.10 BT 8 33.70 LS 18 : 23 WITA 18 : 44 WITA 247 27.14 250 57.97 4 1.73 5 51.06 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.26

57 SUMBAWA BESAR 117 25.00 BT 8 26.00 LS 18 : 18 WITA 18 : 38 WITA 247 27.77 250 57.42 3 59.16 5 48.23 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.26

58 BIMA 118 41.50 BT 8 32.60 LS 18 : 13 WITA 18 : 33 WITA 247 27.29 250 57.32 3 56.00 5 45.85 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.25

59 WAINGAPU 120 18.10 BT 9 40.20 LS 18 : 8 WITA 18 : 28 WITA 247 21.74 250 58.52 3 49.08 5 44.39 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.25

60 KUPANG 123 39.80 BT 10 10.60 LS 17 : 56 WITA 18 : 15 WITA 247 19.11 250 57.98 3 40.09 5 38.53 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.24

61 KOTAMOBAGU 124 22.00 BT 0 45.00 LU 17 : 35 WITA 17 : 56 WITA 247 51.95 250 21.62 4 5.15 5 21.27 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.22

62 MANADO 124 55.50 BT 1 32.80 LU 17 : 31 WITA 17 : 52 WITA 247 52.33 250 16.96 4 5.31 5 19.11 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.22

63 TONDANO 124 56.00 BT 1 18.00 LU 17 : 32 WITA 17 : 52 WITA 247 52.24 250 18.47 4 4.86 5 19.42 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.22

64 BITUNG 125 13.00 BT 1 26.00 LU 17 : 30 WITA 17 : 51 WITA 247 52.30 250 17.72 4 4.46 5 18.68 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.22

65 TAHUNA 125 32.00 BT 3 10.00 LU 17 : 26 WITA 17 : 47 WITA 247 52.26 250 6.61 4 6.59 5 15.78 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.21

66 MIANGAS 125 35.00 BT 5 33.00 LU 17 : 22 WITA 17 : 43 WITA 247 50.09 249 49.10 4 9.82 5 12.66 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.21

67 KENDARI 122 24.80 BT 4 5.10 LS 17 : 50 WITA 18 : 11 WITA 247 43.84 250 44.56 3 59.41 5 31.84 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.23

68 LUWUK 122 46.20 BT 1 2.40 LS 17 : 44 WITA 18 : 5 WITA 247 50.09 250 31.16 4 5.30 5 26.87 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.23

69 PALU 119 54.50 BT 0 54.90 LS 17 : 55 WITA 18 : 17 WITA 247 50.20 250 30.24 4 11.99 5 32.40 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.23

70 TOLI-TOLI 120 47.60 BT 1 7.40 LU 17 : 48 WITA 18 : 10 WITA 247 52.07 250 18.75 4 13.84 5 27.90 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.23

71 MAJENE 119 0.00 BT 2 30.00 LS 18 : 2 WITA 18 : 23 WITA 247 47.51 250 38.00 4 10.70 5 36.40 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.24

72 MAKASSAR 119 32.90 BT 5 3.50 LS 18 : 4 WITA 18 : 24 WITA 247 40.93 250 48.20 4 3.47 5 38.95 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.24

73 GORONTALO 122 51.10 BT 0 38.20 LU 17 : 41 WITA 18 : 2 WITA 247 51.84 250 22.02 4 8.34 5 24.43 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.22

74 TERNATE 127 22.90 BT 0 49.80 LU 18 : 23 WIT 18 : 43 WIT 247 52.06 250 21.68 3 58.53 5 15.21 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.21

75 AMBON 128 5.00 BT 3 42.00 LS 18 : 27 WIT 18 : 47 WIT 247 44.98 250 42.95 3 47.59 5 20.11 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.22

76 SAUMLAKI 131 18.00 BT 7 59.00 LS 18 : 21 WIT 18 : 40 WIT 247 30.14 250 53.57 3 29.52 5 20.21 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.22

77 TUAL 132 44.00 BT 5 40.00 LS 18 : 12 WIT 18 : 30 WIT 247 39.25 250 48.70 3 32.44 5 13.95 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.21

78 SORONG 131 17.00 BT 0 54.00 LS 18 : 10 WIT 18 : 29 WIT 247 50.48 250 31.29 3 46.48 5 9.92 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.20

79 FAK FAK 132 14.00 BT 2 56.00 LS 18 : 9 WIT 18 : 28 WIT 247 46.90 250 40.07 3 40.04 5 10.93 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.21

80 MANOKWARI 134 3.00 BT 0 53.00 LS 17 : 59 WIT 18 : 18 WIT 247 50.57 250 31.48 3 40.32 5 4.54 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.20

81 BIAK 136 6.20 BT 1 11.00 LS 17 : 51 WIT 18 : 10 WIT 247 50.20 250 33.04 3 35.13 5 1.00 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.19

82 TIMIKA 136 53.00 BT 4 32.00 LS 17 : 53 WIT 18 : 11 WIT 247 42.92 250 45.29 3 25.97 5 4.31 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.20

83 MERAUKE 140 25.00 BT 8 31.00 LS 17 : 46 WIT 18 : 2 WIT 247 27.92 250 52.15 3 7.88 5 3.64 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.20

84 JAYAPURA 140 31.00 BT 2 34.00 LS 17 : 36 WIT 17 : 53 WIT 247 47.87 250 38.85 3 22.37 4 54.56 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.18