Top Banner
1 MODUL EKONOMI PUBLIK BAGIAN III: TEORI INFORMASI ASIMETRIS Dosen Ferry Prasetya, SE., M.App Ec FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012
38

INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

Feb 15, 2018

Download

Documents

truongdieu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

1

MODUL EKONOMI PUBLIK

BAGIAN III: TEORI INFORMASI ASIMETRIS

Dosen

Ferry Prasetya, SE., M.App Ec

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012

Page 2: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

2

DAFTAR ISI

Daftar Isi………………………………………………………………………..……………iii

Daftar Gambar………………………………………………………………..……………….iv

1. Pendahuluan ……………………………………………………………..………… 1

2. Informasi Asimetris ……………………………………………………………….... 2

2.1 Definisi………………………………………………………………….……… 2

2.2 Hidden Knowledge…………………………………………………….……..... 3

2.2.1 Adverse Selection ……………………………………………………..... 3

2.2.2 Market Unravelling ………………………………………………..…. 3

2.2.3 Intervensi Pemerintah …………………………………………………..4

2.3 Hidden Action………………………………………………………………….5

2.3.1 Moral Hazard ………………………………………………………..…6

2.3.2 Upaya yang Diamati…………………………………………………….8

2.3.3 Upaya yang tak Diamati………………………………………………...9

2.3.2 Teori Prinsipal - Agen …………………………………..……………...11

2.4 Screening…………………………………………………………………………8

2.4.1 Keseimbangan informasi sempurna ……………………………………9

2.4.2 Keseimbangan informasi tak sempurna…………………………….…10

2.4.3 Intervensi Pemerintah………………………………………………….12

2.5 Signaling ……………………………………………………………………….12

3. Bernerd – Spencer Game Theory……………………………………………………15

4. Kekuatan dan Kelemahan Teori …………………………………………………….18

4.1 Kekuatan ……………………………………………………………………..…18

4.2 Kelemahan………………………………………………………………….……18

5. Kesimpulan…………………………………………………………………………..19

6. Studi Kasus………………………………………………………………………….20

7. Kumpulan Soal Informasi Asimetris………………………………………………...25

8. Key Concept…………………………………………………………………………29

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………..v

Page 3: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

3

DAFTAR GAMBAR

Gambar.1 Kontrak Terbaik Pertama

Gambar.2 Kurva Pengalihan

Gambar.3 Kontrak Terbaik Kedua

Gambar.4 Keseimbangan Informasi Sempurna

Gambar.5 Sparating and Pooling Contract Equilibrium

Gambar.6 Intervensi Pasar

Gambar.7 Bernerd-Spencer Game Theory

Page 4: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

4

DAFTAR PUSTAKA

J. Hindriks and Gareth D. Myles (2004). “Intermediate Public Economics”

Adler Haymans Manurung (2013).“Teori Investasi: Konsep dan Empiris” PT Adler

Manurung Press

Lauri Auronen. (2003). “Asymmetric Information : Theory and Application”

Poborn K Matias. (2012). “Public Economic”

Wetzstein Michael.(2005)”Microeconomics Theory”

Donijo Robbins (2004). “Handbook of Public Sector of Economics”

Page 5: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

5

1. Pendahuluan

Hal terpenting dari dunia nyata adalah informasi. Dalam ekonomi, pada

perdagangan terdapat informasi – informasi yang dimiliki oleh setiap pihak. Informasi

yang sempurna dibutuhkan demi kelancaran suatu kegiatan ekonomi, sebab secara

tidak langsung informasi sangatlah berkaitan dengan efisiensi suatu kegiatan ekonomi.

Oleh karena itu adanya informasi dapat menimbulkan biaya tersendiri, sehingga tak

heran jika terdapat tindakan yang berupaya untuk menyembunyikan informasi dari

pihak yang lain. Beberapa pihak mungkin mendapatkan informasi lebih dibandingkan

pihak lainnya dan hal ini disebut dengan informasi asimetris. Umumnya informasi

asimetris terjadi jika pihak penjual yang memiliki informasi lebih banyak tentang

produk dibandingkan pembeli, meskipun kondisi sebaliknya mungkin juga terjadi.

Kondisi ini pertama kali dijelaskan oleh Kenneth J. Arrow dalam satu artikel

yang terkenal di bidang penanganan kesehatan 1963 yang berjudul "Uncertainty and

the Welfare Economics of Medical Care," di jurnal American Economic Review.

Sedangkan istilah Informasi Asimetris digunakan oleh George Akerlof dalam

karyanya tahun 1970: The Market for Lemons (Pasar Barang Kacangan). Ia

menyebutkan bahwa, dalam pasar seperti itu, nilai rata-rata dari komoditi cenderung

untuk turun, bahkan untuk barang yang tergolong berkualitas bagus. Penjual yang

tidak berniat baik akan menipu pembeli dengan cara memberi kesan seakan-akan

barang yang dijualnya bagus, hal ini yang memunculkan adanya Adverse Selection.

Adverse Selection merupakan bagaimana pemilihan keputusan yang akan diambil

berdasarkan informasi yang lemah. Sehingga, banyak pembeli yang menghindari

penipuan menolak untuk melakukan transaksi dalam pasar seperti ini, atau menolak

mengeluarkan uang besar dalam transaksi tersebut. Sebagai akibatnya, penjual yang

benar-benar menjual barang bagus menjadi tidak laku karena hanya dinilai murah oleh

pembeli, dan akhirnya pasar akan dipenuhi oleh barang berkualitas buruk. Dalam

pembahasan ini akan dibahas bagaimana contoh adanya informasi asimetris pada jasa

asuransi, dimana banyak dari masyarakat menyembunyikan informasi yang

seharusnya diketahui oleh pihak penyedia jasa ansuransi, hal ini dapat menimbulkan

adanya Moral Hazard. Moral hazard merupakan tindakan yang diambil secara sengaja

agar tujuan dapat tercapai. Misalnya menyembunyikan hal – hal penting sebagai

informasi untuk perusahaan.

Page 6: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

6

Page 7: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

7

Ada beberapa kemungkinan cara yang mudah untuk menyelesaikan masalah

informasi asimetri: membiarkan semua orang mengatakan apa yang dia tahu. Proses di

mana individu mengungkapkan informasi tentang diri mereka sendiri melalui pilihan

yang mereka buat disebut self selection (seleksi diri).

Dalam kasus di mana perusahaan asuransi mengambil inisiatif, self selection

adalah perangkat screening utama. Dalam hal ini tertanggung yang menggunakan jasa

asuransi, mengambil inisiatif untuk mengidentifikasi dirinya sebagai jenis yang lebih

baik, maka biasanya dianggap sebagai perangkat signalling. Jadi perbedaan antara

screening dan signalling terletak pada apakah sisi berinformasi atau sisi kurang

informasi di pasar yang bergerak pertama.

Oleh karenanya pada bab ini akan membahas konsekuensi dari informasi

asimetris, menggambarkan inefisiensi yang muncul dan membahas kemungkinan

intervensi pemerintah untuk mengatasinya.

2. Informasi Asimetris

2.1 Definisi

Informasi Asimetris merupakan perbedaan informasi yang didapat antara salah

satu pihak dengan pihak lainnya dalam kegiatan ekonomi. Informasi asimetris ini

misalnya saja terjadi antara investor yang akan melakukan investasi di dalam pasar

modal. Investor harus mengetahui saham dengan baik sebelum investor tersebut

melakukan investasi. Hal ini membuat investor akan mencari tahu saham dengan

lengkap serta tepat untuk perusahaan agar mendapatkan capital gain di masa

mendatang.

Namun, dalam pencariaan informasi tidaklah mudah. Beberapa investor justru

mendapatkan informasi yang sangat minim mengenai saham di pasar modal. Hal ini

dikarenakan agen perusahaan tidak mungkin memberikan kondisi perusahaan secara

lengkap kepada publik. Informasi tersebut merupakan rahasia perusahaan yang

diberikan kepada pihak terpercaya dan pada waktu yang tepat. Dalam menyikapi hal

ini, investor yang cerdas akan mencari informasi kemudian melakukan analisis untuk

mendapatkan gambaran yang tepat . Informasi yang didapat akan mengalami

perbedaan antara investor dengan agen perusahaan, perbedaan inilah dinamakan

informasi asimetris. Informasi Asimetris tidak hanya terjadi pada pasar modal, namun

industri – industri lain juga mengalaminya. Bahkan dalam segi hukum, informasi

asimetris ini kemungkinan dapat terjadi.

Page 8: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

8

Terdapat dua bentuk dasar informasi asimetris yang dapat dibedakan. Yang

pertama adalah Hidden Knowledge mengacu pada situasi di mana satu pihak memiliki

informasi lebih lanjut dari pihak lain pada kualitas (atau "tipe") dari barang yang

diperdagangkan atau kontrak variabel. Yang kedua yakni Hidden Action adalah ketika

salah satu pihak dapat mempengaruhi "kualitas" dari barang yang diperdagangkan atau

kontrak variabel dengan beberapa tindakan dan tindakan ini tidak dapat diamati oleh

pihak lain.

2.2 Hidden Knowledge

Hidden Knowledge merupakan keadaan dimana salah satu pihak lebih

mengetahui tentang kualitas barang atau kontrak terhadap barang atau jasa yang

diperdagangkan dibandingkan dengan pihak lain sebagai mitranya. Sebagai contoh

adanya Hidden Knowledge adalah jika terdapat seseorang pekerja yang hendak

melamar tentu calon pegawai atau pelamar ini lebih memahami tentang kemampuan

yang ada dalam dirinya dibanding perusahaan yang hendak ia tuju, hal ini akan

menyebabkan masalah seleksi yang merugikan (Adverse Selection).

2.2.1 Adverse Selection

Adverse Selection menyebabkan kegagalan pasar. Namun, ia

dianggap penting di bidang ekonomi karena sering menghilangkan

kemungkinan pertukaran yang akan menguntungkan baik konsumen maupun

penjual. Adverse Selection muncul ketika , misal, terdapat barang dengan

kualitas yang berbeda dijual dengan satu harga karena penjual tidak memiliki

pengetahuan yang cukup untuk menentukan kualitas yang sebenarnya pada

saat membeli. Akibatnya, terlalu banyak produk yang berkualitas rendah dan

terlalu sedikit produk yang berkualitas tinggi dijual dipasar atau dengan kata

lain barang-barang berkualitas rendah akan menggeser barang-barang yang

berkualitas tinggi.

2.2.2 Market Unravelling

Informasi Asimetris dapat menimbulkan kerugian di dalam

perdagangan terhadap pihak yang kurang memiliki informasi. Dalam

permasalahan asuransi, hal ini menyebabkan pihak asuransi mengeksplorasi

lebih jauh informasi mengenai kliennya. Oleh karenanya, pihak asuransi

menerapkan model probabilitas kecelekaan dimana setiap individu memiliki

resiko yang berbeda – beda.

Page 9: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

9

Kesimpulan dasar muncul bahwa dalam kesetimbangan, beberapa

konsumen tidak membeli asuransi meskipun mereka bisa menjual

keuntungan kepada perusahaan asuransi jika kemungkinan kecelakaan pada

mereka diamati. Selain itu, premi asuransi didasarkan pada tingkat resiko

yang diharapkan pada mereka yang menerima tawaran asuransi tersebut. jika

ada kontrak asuransi baru yang dapat ditawarkan yang mampu memberikan

laba positif, maka salah satu perusahaan akan memilih untuk

menawarkannya.

Ketika premi tunggal ditawarkan kepada semua konsumen,

konsumen berisiko tinggi memaksa premi naik dan mendorong resiko rendah

keluar dari pasar. Ini juga merupakan contoh sederhana mekanisme adverse

selection dimana jenis buruk selalu mendapatkan keuntungan dengan

memasuki pasar dengan mengorbankan kebaikan. Tanpa intervensi di pasar,

adverse selection akan selalu mengarah pada tidak efisien keseimbangan

2.2.2 Intervensi Pemerintah

Pemerintah memiliki cara agar menghindari Adverse Selection yang

merugikan. Cara tersebut adalah memaksa semua individu untuk membeli

asuransi. Dengan kebijakan ini konsumen dengan risiko tinggi akan

mendapatkan keuntungan dari premi yang lebih rendah. Pengenaan asuransi

wajib oleh pemerintah menimbulkan tiap individu mempergunakan pasar

asuransi lebih banyak. Namun konsekuensi nya adalah perusahaan asuransi

tidak dapat membedakan konsumen yang bersiko rendah maupun beresiko

tinggi. Hal ini juga tidak menguntungkan semua konsumen yang beresiko

sangat rendah dan dipaksa untuk membeli asuransi. Kebanyakan pasar asuransi

menggunakan kebijakan tersebut, seperti asuransi mobil atupun asuransi

keselamatan pekerja atau karyawan. Ada lagi peran intervensi pemerintah,

yaitu membatasi kemungkinan terjadinya kerusakan yang merata terhadap

semua konsumen.

Jika perusahaan asuransi pesimis jika hanya dihadapkan dengan

konsumen yang berisiko tinggi yang akan mengambil asuransi, mereka akan

menetapkan premi yang tinggi. Mengingat premi yang tinggi, hanya konsumen

berisiko tinggi yang akan memilih untuk menerima kebijakan tersebut.

Page 10: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

10

Bila ada keseimbangan ganda, salah satu dengan premi terendah

merupakan pareto yang diinginkan, hal ini akan memberikan asuransi kepada

konsumen yang lebih banyak dengan harga yang lebih rendah. Akibatnya, jika

salah satu keseimbangan yang lain tercapai, ada manfaat potensial dari

intervensi pemerintah. Kebijakan yang harus diadopsi pemerintah adalah: ia

dapat menyebabkan keseimbangan terbaik (dengan premi terendah) dengan

menerapkan batas pada premi yang dapat dibebankan. Tidak ada perusahaan

asuransi yang dapat membuat keuntungan pada tingkat harga ini dan semua

tawaran asuransi akan ditarik.

Jika diatur terlalu tinggi, salah satu kesetimbangan yang lain mungkin

akan terbentuk. Analisis pasar asuransi ini telah menunjukkan bagaimana

informasi asimetris dapat mengakibatkan penguraian pasar dimana kualitas

buruk menggeser kualitas baik di pasar. Selain itu, informasi asimetris dapat

menyebabkan kesetimbangan ganda. Kebijakan asuransi wajib sangat mudah

untuk diterapkan dan memerlukan sedikit informasi dari pihak pemerintah.

Satu-satunya kelemahan adalah bahwa ia tidak menguntungkan semua

konsumen karena konsumen dengan risiko yang sangat rendah dipaksa untuk

membeli asuransi. Sebaliknya kebijakan premi maksimum membutuhkan

informasi yang cukup besar dan memiliki potensi kegagalan yang signifikan.

2.3 Hidden Action

Hidden action merupakan tindakan yang tersembunyi oleh salah satu pihak yang

mempengaruhi kualitas barang yang diperdagangkan dan tindakan tersebut tidak dapat

diamati oleh pihak lain.

Proses mekanisme Hidden Action yakni :

Prinsipal Agen Progressive Information Tindakan

Moral Hazard

Page 11: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

11

Prinsipal merupakan pihak yang membuat kontrak sedangkan agen merupakan

pihak yang menerima kontrak transaksi. Prinsipal memiliki progressive information

ataupun informasi yang lebih mengenai barang yang akan ditransaksikan. Hal ini

menimbulkan pihak tersebut melakukan tindakan yang tersembunyi untuk

mempengaruhi kualitas barang yang diperdagangkan sehingga menyebabkan

timbulnya masalah moral hazard. Permasalahan ini menimbulkan ineffisiensi akibat

kesulitan dalam mengambil skema insentif untuk memastikan tindakan yang tepat

untuk diambil. Misalnya saja, biaya asuransi yang ditanggung harus memperhitungkan

resiko yang lebih besar terhadap orang yang ditanggung oleh pihak asuransi.

2.3.1 Moral Hazard

Dalam teori ekonomi, moral hazard adalah situasi di mana satu

pihak akan memiliki kecenderungan untuk mengambil risiko karena

biaya yang dapat dikenakan tidak akan dirasakan oleh pihak mengambil

risiko. Dengan kata lain, itu adalah kecenderungan untuk menjadi lebih

berani mengambil risiko, mengetahui bahwa biaya potensial dan / atau

beban mengambil risiko tersebut akan ditanggung, secara keseluruhan

atau sebagian, oleh orang lain. Sebuah moral hazard dapat terjadi

dimana tindakan salah satu pihak dapat berubah sehingga merugikan

pihak lain setelah transaksi keuangan telah terjadi.

Moral hazard muncul karena individu atau lembaga tidak

mengambil konsekuensi penuh dan tanggung jawab dari tindakannya,

dan karenanya memiliki kecenderungan untuk bertindak kurang hati-

hati, meninggalkan pihak lain untuk memegang beberapa tanggung

jawab atas konsekuensi dari tindakan tersebut. Secara umum, moral

hazard terjadi ketika pihak dengan informasi lebih lanjut tentang

tindakan atau niat memiliki kecenderungan atau dorongan untuk

berperilaku tidak tepat dari perspektif partai dengan kurang informasi.

Moral Hazard pada Asuransi

Dua masalah yang ada di asuransi pada umumnya adalah moral hazard

dan adverse selection. Masalah moral hazard yang timbul dalam pasar

asuransi adalah bahwa upaya pencegahan kecelakaan berkurang ketika

konsumen menjadi diasuransikan.

Page 12: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

12

Moral hazard terjadi ketika tertanggung memiliki beberapa kontrol atas

peristiwa yang memicu pembayaran dari perusahaan asuransi. Dengan asuransi

mobil, misalnya, dapat menyebabkan moral hazard individu untuk berkendara

kurang hati-hati, sehingga kecelakaan lebih banyak dan pembayaran asuransi

lebih, atau, secara ekstrim, bahkan dapat menyebabkan seseorang untuk

merusak mobilnya sendiri sengaja untuk mengumpulkan asuransi.

Adverse selection terjadi ketika mereka yang paling mungkin untuk

melakukan klaim asuransi membeli asuransi sementara mereka yang paling

tidak mungkin untuk membuat klaim tetap tidak diasuransikan. Jika

perusahaan asuransi dapat memberitahu di depan waktu yang pelamar untuk

asuransi lebih mungkin dikenakan biaya lebih, mereka dapat mengenakan tarif

yang berbeda untuk individu yang berbeda untuk mengimbangi adverse

selection. Ada dua faktor yang membuat seleksi merugikan sehubungan

dengan asuransi khususnya dibidang kesehatan. Pertama, tertanggung

cenderung memiliki informasi yang lebih baik, membuat klaim akan tentang

kesehatan mereka sendiri daripada perusahaan asuransi, sehingga perusahaan

asuransi akan paling mungkin untuk dapat dengan tepat menentukan harga

risiko buruk. Kedua, ada sentimen publik yang kuat terhadap pengisian tingkat

yang berbeda untuk orang dengan risiko kesehatan yang berbeda. Tidak seperti

adverse selection dimana pemerintah dapat menyatukan risiko ketika

perusahaan tidak bisa, Pemerintah tidak memiliki keuntungan lebih dari

perusahaan dalam hal moral hazard. (Public Finance)

Adverse selection terjadi pada asuransi ketika perusahaan asuransi tidak

dapat membedakan antara risiko tinggi dan individu berisiko rendah

berdasarkan informasi yang tersedia. Perusahaan asuransi berakhir dengan

pilihan yang buruk dari orang, sehingga perlu untuk merancang premi yang

berbeda dalam upaya untuk mengatasi faktor risiko yang berbeda.

Konsep moral hazard berlaku bukan hanya pada masalah asuransi,

tetapi juga untuk masalah-masalah pekerja,yang mempunyai kinerja dibawah

kemampuannya ketika majikan tidak dapat memantau perilaku mereka.

Umunya moral hazard terjadi apabila satu pihak yang tindakan-tindakannya

tidak diamati memengaruhi probabilitas atau besarnya pembayaran. (Robert J.

Pindyck dan Daniel L. Rubinfeld:1996)

Page 13: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

13

2.3.2 Upaya yang dapat diamati

Untuk memberikan patokan dari mana mengukur dampak dari

moral hazard, pertama-tama kita menganalisis pilihan kontrak asuransi

ketika upaya dapat diamati oleh perusahaan asuransi. Dalam hal ini tidak

akan ada kegagalan efisiensi karena sudah tidak ada informasi asimetris.

Jika perusahaan asuransi dapat mengamati e, maka akan ditawarkan

kontrak asuransi yang bersyarat. Kontrak tersebut akan menjadi { δ (e), π

(e)}, (dengan e = 0, 1). Persaingan antara perusahaan asuransi memastikan

bahwa kontrak yang ditawarkan memaksimalkan utilitas konsumen,

mewakili kendala bahwa perusahaan asuransi setidaknya impas. Untuk

memenuhi persyaratan terakhir ini, premi harus tidak lebih rendah dari

pembayaran ganti rugi yang diharapkan. Diberikan kebijakan untuk

memecahkan e yaitu

Max U (e, δ, π) → π ≥ p (e) δ

Solusinya :

{δ* (e) = d, π* (e) = p (e) d}

Sehingga kerusakan sepenuhnya tertutup dan premi, hal ini wajar

mengingat tingkat usaha yang dipilih. Persamaan diatas diilustrasikan pada

grafik dibawah. Garis lurus adalah himpunan kontrak (jadi π = p (e) δ), I

adalah kurvva indiferens tertinggi yang dapat dicapai ketika kontrak ini

diberikan. Kontrak terbaik pertama kemudian merupakan asuransi penuh

dengan δ * (e) = d dan π * (e) = p (e) d.

Pada kontrak terbaik pertama, tingkat kepuasan menghasilkan

U* (e) = u (r – p (e) d) – ce

Upaya akan dilakukan (e = 1) Jika

U* (1) ≥ U* (0)

c ≤ c1 ≡ u (r – p(1) d) – u (r – p (0) d)

Artinya, biaya usaha lebih kecil dari keuntungan utilitas yang

dihasilkan dari premi yang lebih rendah.

{ δ, π }

Page 14: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

14

Gambar.1 Kontrak Terbaik Pertama

2.3.3 Upaya yang tidak dapat diamati

Ketika suatu usaha tidak dapat diamati, perusahaan asuransi tidak

bisa mengkondisikan kontraknya. Sebaliknya, mereka harus mengevaluasi

pengaruh kebijakan pada pilihan konsumen dan memilih kebijakan yang

tepat. Preferensi konsumen atas kontrak ditentukan oleh tingkat tertinggi

dari kepuasan mereka yang dapat dicapai dengan kontrak yang diberikan

bahwa mereka telah membuat pilihan yang tepat. Secara formal, utilitas V

(δ, π) yang timbul dari kontrak (δ, π) ditentukan oleh

V (δ, π) ≡ max U (e, δ, π)

Gambar.2 Kurva Pengalih

e={0,1

Page 15: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

15

π

d d

Dari grafik di atas dijelaskan bahwa area e=0 adalah area untuk

konsumen yang tidak memiliki usaha, sedangkan area e=1 adalah area

untuk konsumen dengan usaha penuh. Dari dua area tersebut dipisahkan

oleh garis D(π), yaitu garis yang menunjukkan bahwa konsumen acuh tak

acuh terhadap e=0 dan e=1. Pada setiap titik, (δ,π) dimana U (0,δ,π) = U

(1,δ,π), kurva indiferens dari U (0,δ,π) lebih curam dari U (1,δ,π) karena

kesediaan untuk membayar untuk cakupan ekstra lebih tinggi bila tidak

ada upaya.

Lemma 1 Untuk setiap premi π, terdapat tingkat ganti rugi D (π)

seperti :

(i) Jika δ < D (π), e=1

(ii) Jika δ ≥ D (π), e=0

Dimana D (π) meningkat. Dengan kata lain, jika tingkat cakupan untuk

premi diberikan terlalu tinggi, agen tidak akan lagi menemukan keuntungan

untuk melakukan usaha.

Kontrak Terbaik Kedua

Kontrak terbaik kedua memaksimalkan subjek utilitas konsumen dengan

kendala bahwa ia harus setidaknya impas.

(Sumber : Hindrick, 2004)

Gambar.3 Kontrak Terbaik Kedua

Kontrak E0 : tidak ada usaha dan cakupan penuh pada harga tinggi

Kontrak E1 : ada usaha dan cakupan parsial pada harga rendah.

E1

E0

No Effort

Switching Line

Effort

Page 16: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

16

Dimana dari kontrak tersebut akan optimal, tergantung pada biaya (c)

dari usaha. Ketika biaya rendah, kontrak E1 akan optimal dan cakupan parsial

akan ditawarkan kepada konsumen. Sebaliknya, saat biaya tinggi makan akan

optimal untuk tidak memiliki usaha dan kontrak E0 akan optimal. Dari alasan ini

maka harus ada beberapa nilai dari biaya usaha dimana perpindahan dibuat

antara E0 dan E1. Ini dinyatakan sebagai proposisi 1.

Proposisi 1 terdapat nilai usaha, c2, with c2 < c1, sehingga :

· c ≤ c2 menyiratkan kontrak terbaik kedua adalah E1

· c > c2 menyiratkan kontrak terbaik kedua adalah E0

Dapat ditunjukkan bahwa kontrak terbaik kedua tidak efisien. Karena

tingkat kritis biaya, c, menentukan kapan usaha yang diberikan memuaskan c <

c1, hasilnya relatif tidak efisien untuk yang terbaik pertama. Lebih jauh lagi,

ada upaya yang terlalu sedikit jika c2 < c < c1 dan cakupan yang terlalu sedikit

jika c < c2.

2.3.4 Teori Prinsipal – Agen

Posisi kepemilikan informasi tidak sama antara dua pihak yang

berbeda dalam hal ini principal dengan agen, sehingga kedudukan tidak

sama . Hubungan prinsipal agen adalah hubungan yang tidak setara .

Agen memiliki informasi lebih banyak daripada prinsipal . Prinsipan

mengalami masalah dalam menjaga agar agen bertindak atas namanya

atau sesuai kontrak . Untuk mengatasi hal tersebut prinsipal

mengeluarkan biaya sebagai insentif, biaya monitoring. Biaya untuk

mencegah moral hazard.

Tidak hanya di tingkat bawah, masalah prinsipal agen juga

ditemui di perusahaan besar dan perusahaan keuangan skala besar ketika

menyewa eksekutif puncak, yang berperan sebagai nakhoda perusahaan

milik prinsipal dan bertanggung terhadap keselamatan serta kemajuan

perusahaan. Asumsi manusia adalah rasional dan self interested rational

choice. Hubungan prinsipal agen tidak berbeda dengan asumsi ini .

Dengan informasi asimetri prinsipal bisa menanggung resiko lebih besar

dalam kontrak karena lebih sedikit memiliki informasi di lapangan.

Page 17: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

17

2.4 Screening

Jika perusahaan asuransi dihadapkan kepada konsumen yang memiliki

probabilitas kecelakaan yang berbeda, maka hal ini akan menguntungkan mereka jika

mereka mampu menemukan beberapa mekanisme yang memungkinkan dalam

membedakan antara risiko tinggi dan risiko rendah. Dengan adanya mekanisme tersebut,

memungkinkan mereka untuk melakukan kebijakan asuransi yang sesuai untuk setiap

jenis sehingga mampu menghindari penyatuan risiko yang dapat menyebabkan

penguraian pasar.

Mekanisme yang dapat digunakan oleh perusahaan asuransi adalah untuk

menawarkan menu kontrak berbeda yang dirancang sedemikian rupa sehingga setiap jenis

dari risiko memilih sendiri kontrak yang dirancang . Dengan memilih sendiri, berarti

konsumen telah menemukan kepentingan mereka untuk memilih kontrak yang ditujukan

pada mereka. kesetimbangan terpisah (separating equilibrium). Hal ini harus sejalan

dengan penyatuan keseimbangan (pooling equilibrium) di mana semua konsumen

membeli kontrak asuransi yang sama. Jelas risiko buruk akan kehilangan dari pemisahan

ini karena mereka tidak akan lagi mendapatkan keuntungan dari premi rendah yang

dihasilkan dari penyatuan mereka dengan risiko rendah.

Dalam pasar tenaga kerja, screening digunakan ketika baik karyawan maupun

perusahaan tidak mengetahui kemampuan yang sebenarnya dari karyawan itu sendiri.

Screening sebaiknya dilakukan sebelum kontrak dengan karyawan (baik itu melalui

beberapa tes atau proses sertifikasi lainnya) atau setelah kontrak dengan mengamati

kinerja karyawan secara berkala. Hal ini bertujuan untuk menentukan keahlian karyawan

yang potensial dan untuk menempatkan karyawan pada pekerjaan yang tepat sesuai

keahliannya.

Screening dapat menguntungkan bagi perusahaan dan juga dapat bermanfaat bagi

karyawan. Karyawan juga dapat membayar untuk screening, salah satu carnya yaitu

perusahaan yang mengharuskan karyawan memiliki beberapa bentuk sertifikasi. Cara lain

adalah ketika perusahaan melakukan screening pada karyawan selama masa percobaan,

maka setiap karyawan yang melewati screening membayar dari gaji yang dikurangi

selama masa percobaan. (Stiglitz and Weiss:1983)

Page 18: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

18

2.4.1 Keseimbangan informasi sempurna

Keseimbangan informasi yang sempurna diasumsikan bahwa perusahaan

asuransi dapat mengamati jenis dari setiap konsumennya, yaitu mereka tahu persis

probabilitas kecelakaan dari masing-masing pelanggan.

Gambar.4 Keseimbangan Informasi Sempurna

Dengan informasi yang lengkap, perusahaan asuransi mengetahui

probabilitas kecelakaan. Mereka kemudian dapat menawarkan kontrak dengan trade

off premi yang lebih tinggi untuk cakupan meningkat pada tingkat probabilitas

kecelakaan. Artinya, jenis risiko rendah yang ditawarkan kontrak {π, δ}

memuaskan ketika berada pada titik π = p `δ dan kontrak berisiko tinggi

memuaskan pada titik π = phδ. Ini adalah kontrak keseimbangan yang akan

ditawarkan. Sehingga gambar tersebut menunjukkan bahwa grafik dengan

kemiringan yang curam adalah grafik dari jenis konsumen dengan resiko tinggi.

Sedangkan grafik dengan kemiringan yang landai merupakan grafik dari jenis

konsumen dengan resiko rendah. Dari kedua grafik tersebut masing-masing

menunjukkan kurva indiferen yang saling berpotongan pada π=o. Dalam hal ini

berarti bahwa sudah tidak terjadinya informasi asimetris di dalam pasar asuransi,

karena perusahaan asuransi dapat secara pasti membedakan jenis konsumen yang

berisiko tinggi maupun rendah.

Page 19: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

19

2.4.2 Keseimbangan informasi tak sempurna

Informasi yang tidak sempurna diperkenalkan dengan mengasumsikan

bahwa perusahaan asuransi tidak dapat membedakan konsumen berisiko rendah dan

risiko tinggi. Dalam hal ini perusahaan juga tidak bisa mempekerjakan metode

penyelidikan lain untuk memperoleh informasi lebih lanjut.

Mengingat asumsi, perusahaan asuransi tidak bisa menawarkan kontrak

yang muncul dalam keseimbangan penuh informasi yang kompetitif. Kontrak

efisien untuk risiko rendah yang menyediakan setiap tingkat tertentu cakupan

dengan premi yang lebih rendah daripada kontrak untuk risiko tinggi. Oleh karena

itu kedua jenis akan lebih memilih kontrak yang dimaksudkan untuk risiko rendah

(ini adalah adverse selection lagi!). Jika ditawarkan, maka akan dikenakan biaya

premi berdasarkan probabilitas kecelakaan berisiko rendah tetapi harus membayar

klaim pada probabilitas penduduk rata-rata.

Gambar.5 Seperating and Pooling Contract Equilibrium

Page 20: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

20

Grafik di atas menjelaskan mengenai keseimbangan informasi yang

tidak sempurna dalam pasar asuransi dimana grafik dengan kemiringan curam

adalah grafik untuk jenis konsumen berisiko tinggi, sedangkan grafik dengan

kemiringan landai adalah grafik untuk jenis konsumen berisiko rendah. Dari

kedua grafik tersebut masing-masing menunjukkan kurva indiferen yang

berbeda. Yang membedakan kurva indiferen untuk keseimbangan konsumen

yang sempurna dengan yang tidak sempurna terletak pada titik

perpotongannya, dimana bagi keseimbangan informasi yang sempurna kurva

indiferennya berpotongan pada π=0. Sedangkan bagi keseimbangan informasi

yang tidak sempurna kurva indiferennya tidak berpotongan pada π=0.

Asumsikan sekarang bahwa perusahaan asuransi menawarkan Sh

kontrak yang dirancang untuk risiko tinggi dan kontrak S `dirancang untuk

risiko rendah. Ketika jenis tidak dapat diamati, kontrak Sh dan S `harus

memenuhi kendala seleksi mandiri (atau incentivecompatibility) Kendala-

kendala memerlukan risiko rendah untuk menemukan bahwa kontrak S

`menawarkan utilitas sebanyak kontrak Sh, dengan penyelenggaraan kebalikan

untuk risiko tinggi. Jika pada kendala utilitas, seseorang dengan risiko rendah

akan memilih kontrak yang dirancang untuk mereka, sebagaimana yang risiko

tinggi lakukan. Hal itu merupakan kendala seleksi mandiri yang dapat ditulis

sebagai berikut:

· V`(S`) ≥ V`(Sh) (ICu), dan

· Vh(Sh) ≥ Vh(S`) (ICd)

Tidak ada penyatuan keseimbangan dalam model pasar asuransi.

Mungkin ada pemisahan keseimbangan, tapi ini tergantung pada populasi

proporsi. Ketika tidak ada yang memisahkan keseimbangan, tidak ada

kesetimbangan sama sekali. Informasi asimetris menyebabkan inefisiensi, baik

menyebabkan pemisahan keseimbangan di mana risiko rendah dan memiliki

asuransi terlalu sedikit atau menyebabkan tidak adanya keseimbangan sama

sekali.

Page 21: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

21

2.4.3 Intervensi Pemerintah

Intervensi pemerintah dalam pasar asuransi dibatasi oleh

batasan informasi yang sama yang mempengaruhi perusahaan: mereka tidak

bisa mengatakan siapa yang berisiko rendah atau risiko tinggi secara langsung

namun hanya bisa membuat kesimpulan dari pilihan-pilihan mereka.

Hal ini memiliki konsekuensi yang membatasi intervensi kebijakan

harus didasarkan pada informasi yang sama seperti yang tersedia bagi

perusahaan asuransi. Bahkan di bawah pembatasan ini, pemerintah dapat

mencapai perbaikan Pareto dengan menerapkan subsidi silang dari risiko

rendah untuk risiko tinggi. Hal ini dilakukan dengan subsidi premi resiko

tinggi dan berat premi risiko rendah. Hal ini juga dapat dilakukannya tanpa

memperhatikan risiko dengan menerapkan cakupan minimal untuk semua pada

premi risiko rata-rata.

Alasan bahwa kebijakan ini bekerja adalah bahwa transfer yang

dihasilkan dari risiko rendah menuju risiko tinggi melemaskan kendala insentif

(ICD). Hal ini membuat serangkaian kebijakan asuransi yang memenuhi

kendala yang lebih besar dan begitu manfaat kedua jenis. Keseimbangan ini

tidak dapat dicapai oleh perusahaan asuransi karena akan memerlukan mereka

semua untuk bertindak secara bersamaan. Ini adalah contoh dari kegagalan

koordinasi yang mencegah pencapaian hasil yang lebih baik.

Intervensi kebijakan telah direkayasa sehingga perbaikan Pareto.

Perlu dicatat bahwa pemerintah telah meningkatkan hasilnya meskipun hanya

memiliki informasi yang sama dengan perusahaan asuransi. Hal ini tercapai

melalui kemampuan pemerintah untuk mengkoordinasikan transfer – yang

merupakan sesuatu yang perusahaan asuransi tidak bisa lakukan.

2.5 Signaling

Dasar dari informasi asimetris adalah ketidakmampuan untuk membedakan

yang baik dari yang buruk. Hal ini dapat merugikan baik bagi penjual yang gagal

dalam mendapatkan nilai yang sebenarnya, dan untuk pembeli yang lebih suka

membayar harga yang lebih tinggi untuk sesuatu yang dikenal baik. Situasi ini akan

membaik jika penjual bisa menyampaikan beberapa informasi yang meyakinkan

kualitas Produk kepada pembeli. Jaminan juga dapat berfungsi sebagai sinyal dari

kualitas barang yang tahan lama. Informasi tersebut, bisa saling menguntungkan.

Page 22: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

22

Perlu dicatat perbedaan antara screening dan signaling. Pengguna informasi

yang terbatas menggunakan screening untuk mencari tau informasi yang lebih baik.

Sedangkan pengguna informasi yang luas menggunakan signaling untuk membantu

mengurangi informasi dan mencari tahu kebenarannya.

Pemodelan sinyal terjadi pada waktu tindakan investasi. Asumsi dasarnya

adalah bahwa agen informasi bergerak pertama dan berinvestasi untuk memperoleh

sinyal. Pihak yang kurang informasi kemudian mengamati sinyal dari agen tersebut

dan menyimpulkan tentang bentuk kualitas berdasarkan sinyal-sinyal. Kesetimbangan

tercapai ketika investasi yang dipilih dalam sinyal optimal untuk setiap agen pencari

informasi. Salah satu asumsi yang mendorong operasi dan efisiensi pasar kompetitif

adalah bahwa pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna tentang kualitas

barang dan jasa yang diperdagangkan. Dalam pasar tenaga kerja, perusahaan dalam

merekrut tenaga kerja sering tidak tahu tentang kualitas dari para pelamar, bahkan

perekrutan tenaga kerja ini bisa berisiko jika salah menempatkan karyawan.

Bila perusahaan benar-benar tidak mengetahui tentang keahlian dan kualitas

pelamar, maka pelamar memiliki insentif untuk membesar-besarkan kualifikasinya

untuk mendapatkan pekerjaan. Pelamar sering memiliki informasi pribadi atau dengan

kata lain mereka betul-betul tahu tentang keahlian dan kualitas mereka. Dengan begitu

pelamar dapat mengirimkan sinyal-sinyal kepada perusahaan yang menunjukkan

bahwa dirinya adalah karyawan berpotensi yang berkeahlian dan berkualitas baik.

Gambar.6 Intervensi Pasar

Page 23: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

23

Dalam pasar tenaga kerja, perusahaan akan mendapatkan laba lebih ketika

mereka dapat mengamati sinyal dari para pekerjanya. Ketika perusahaan memiliki

pekerja dengn produktivitas rendah, maka perusahaan akan berusaha untuk

meningkatkan tingkat produktivita para pekerjanya dengan memberikan upah yang

tinggi sehingga para pekerja juga berusaha untuk meningkatkan produktivitasnya.

Namun ketika tingkat upah melebihi biaya yang dikeluarkan, perusahaan akan

menurunkan tingkat upah yang kemudian justru menurunkan laba perusahaan.

3. Bernerd – Spencer Game Theory

Model Brander-Spencer adalah model ekonomi dalam perdagangan internasional

awalnya dikembangkan oleh James Brander dan Barbara Spencer pada awal tahun 1980.

Model ini menggambarkan situasi di mana, di bawah asumsi tertentu, pemerintah dapat

mensubsidi perusahaan domestik untuk membantu mereka dalam kompetisi mereka

terhadap produsen asing sehingga meningkatkan kesejahteraan nasional. Kesimpulan ini

bertentangan dengan hasil dari kebanyakan model perdagangan internasional, di mana

seharusnya tidak ada intervensi sosial yang optimal oleh pemerintah.

Model dasar adalah variasi pada "pemimpin dan pengikut" Stackelberg-Cournot

permainan duopoli. Atau, model tersebut dapat digambarkan dalam hal teori permainan

sebagai awalnya permainan dengan ekuilibria Nash ganda, dengan pemerintah yang

memiliki kemampuan mempengaruhi hadiah agar beralih ke permainan dengan hanya satu

keseimbangan. Meskipun dimungkinkan bagi pemerintah nasional untuk meningkatkan

kesejahteraan suatu negara dalam model melalui subsidi ekspor, kebijakan adalah tipe

pengemis sesamamu. Hal ini juga berarti bahwa jika semua pemerintah secara bersamaan

mencoba untuk mengikuti resep kebijakan dari model, semua negara akan berakhir lebih

buruk.

Model adalah bagian dari "Teori Perdagangan Baru" yang dikembangkan pada

1970-an dan awal 1980-an, yang kemudian dikembangkan menjadi teori perdagangan

internasional. Secara khusus, seperti di banyak model teori Perdagangan Baru lainnya,

skala ekonomi (dalam hal ini, dalam bentuk biaya masuk tetap) memainkan peran penting

dalam model Brander-Spencer .

Page 24: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

24

Versi Permainan

Sebuah versi sederhana dari model ini dipopulerkan oleh Paul Krugman pada

1990-an di Prosperity menjajakan bukunya. Dalam set up ada dua perusahaan, satu

asing dan satu negeri yang mempertimbangkan untuk memasuki pasar ekspor baru di

negara ketiga (atau mungkin seluruh dunia). Permintaan di pasar ekspor adalah

sedemikian rupa sehingga jika hanya satu perusahaan masuk, itu akan membuat

keuntungan, tetapi jika mereka berdua masuk ke masing-masing akan membuat

kerugian, mungkin karena awal dibentuk, infrastruktur, pengembangan pemasaran

produk, atau biaya tetap lainnya entri. Matriks di bawah ini menyajikan contoh bentuk

permainan jika kedua perusahaan terlibat masuk.

Gambar.7 Bernerd-Spencer Game Theory

Pilihan yang tersedia dari perusahaan dalam negeri diberikan di sebelah kiri,

sedangkan yang dari perusahaan asing di atas. Angka pertama dalam setiap sel

menunjukkan hasil untuk perusahaan dalam negeri sedangkan angka kedua adalah

hasil ke perusahaan asing .

Permainan tanpa subsidi pemerintah untuk perusahaan domestik ditunjukkan

pada Fig.1 di sebelah kiri. Jika kedua perusahaan masuk, mereka masing-masing

menderita kerugian sebesar 10 juta dolar dan jika mereka berdua tetap keluar dari

pasar perusahaan tidak membuat keuntungan atau kerugian. Namun, jika hanya satu

perusahaan masuk, perusahaan yang akan merealisasikan keuntungan sebesar 50 juta

dolar AS, sementara perusahaan lain tak akan membuat apa-apa. Kedua ekuilibria

Nash dari permainan ini (ditandai dalam warna ungu) merupakan situasi di mana

hanya ada satu perusahaan memasuki - tetapi yang tegas, domestik maupun asing,

adalah tak tentu. Dalam situasi seperti itu jika perusahaan asing memiliki keunggulan

awal tipis dibandingkan perusahaan domestik, perusahaan dalam negeri akan tetap

keluar dan perusahaan asing akan masuk.

Page 25: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

25

Permainan berubah namun jika pemerintah dipercaya berjanji untuk

mensubsidi perusahaan dalam negeri jika memasuki pasar, seperti yang diilustrasikan

pada Fig 2. Misalkan pemerintah menjanjikan subsidi dari dua puluh juta, terlepas dari

apakah perusahaan asing juga masuk atau tidak. Dalam hal ini, jika perusahaan asing

memasuki perusahaan dalam negeri akan kehilangan sepuluh juta dari biaya masuk,

tetapi akan lebih dari dikompensasi oleh subsidi pemerintah, berakhir dengan hasil

bersih dari sepuluh juta. Jika perusahaan asing tidak masuk tentu saja, itu masih

menguntungkan bagi perusahaan dalam negeri untuk masuk. Akibatnya, terlepas dari

tindakan dari perusahaan asing, insentif perusahaan domestik adalah untuk memasuki

pasar. Mengantisipasi hal ini, perusahaan asing akan tetap keluar dari pasar itu sendiri,

karena kalau tidak akan mengalami kerugian .

Dari sudut pandang negara dalam negeri, subsidi adalah meningkatkan

kesejahteraan. Subsidi 20 juta merupakan transfer dari pemerintah untuk perusahaan

karena itu tidak berpengaruh pada kesejahteraan nasional (mengabaikan biaya

perpajakan, selama ini tidak terlalu besar wawasan dasar model berjalan melalui).

Selain itu perusahaan domestik keuntungan 50 juta yang akan dinyatakan pergi ke

perusahaan asing.

.

Page 26: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

26

4. Kekuatan dan Kelemahan Teori

Dalam suatu teori tentunya terdapat kekuatan dan kelemahan yang muncul, sebab

sebagai ilmu social (Ekonomi) yang memelajari pola hidup manusia yang hampir setiap

saat berubah tentu bukanlah hal gampang, dan berikut merupakan kekuatan dan

kelemahan teori informasi asimetris didasarkan pembahasan diatas.

4.1 Kekuatan

Salah satu kekuatan utama dari teori informasi asimetris adalah

kemampuan teori untuk menjelaskan fenomena ekonomi yang belum ijelaskan.

Teori informasi asimetris memberitahu kita bahwa mungkin mustahil untuk

membedakan kualitas yang baik dan buruk, dan fenomena ini dapat digunakan

untuk menjelaskan, misalnya, keberadaan menangkal institusi pasar. Demikian

pula pembenaran ekonomi untuk mengatur kualitas tidak dapat ditemukan dari

teori tradisional. Kedua teori mengakui arti informasi sebagai penentu pasar.

Tentu saja salah satu kekuatan dari teori ini adalah bahwa hal itu juga dapat

diaplikasikan di atas sebagai disiplin ilmu. Teori ini dikembangkan di bidang

ekonomi sebagaimana sebagian besar aplikasi yang dibahas dalam makalah,

tetapi juga telah diterapkan pada bidang lain.

Sebagai contoh, telah digunakan untuk menganalisis pengaruh pemalsuan

di pasar lukisan seni dan untuk mempelajari model penyebaran HIV. Teori itu

sendiri adalah sederhana untuk memahami dan memanfaatkan. Konsep ini

tampaknya seperti "akal sehat" dan mudah dimengerti. Kompleksitas analisis

hanya berasal dari memilih model matematis yang kompleks untuk model

asimetri dari suatu domain aplikasi.

4.2 Kelemahan

Meskipun bisa menjadi alat yang sangat berguna, teori informasi

asimetris juga memiliki kelemahan. Pembahasan di sini didasarkan pada

pengamatan dari bahan pelajaran yang disampaikan. Potensi masalah pertama

berhubungan dengan model yang dikembangkan dengan menggunakan teori

informasi asimetris untuk menilai pasar.

Page 27: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

27

1. Asimetri satu arah : Misalnya, Spence menyatakan pada tahun 1976 dalam

makalahnya bahwa "[dalam beberapa kasus] Akan ada variasi acak dalam

sinyal biaya yang mencegah majikan untuk membedakan secara sempurna

antara individu-individu dari berbagai kemampuan yang produktif."

Aplikasi teori juga hanya mempertimbangkan asimetri dalam satu arah.

Namun, ak menutup kemungkinan ada juga perbedaan informasi dalam

mendukung pihak lain.

2. ‘Model sederhana’ Teori Informasi Asimetris : Banyak dari model

berurusan dengan versi yang sangat disederhanakan dari pasar dengan jenis

kemungkinan beberapa pemain atau negara. Seperti yang selalu terjadi

dengan model, ada kemungkinan untuk menjadi terlalu terpikat dengan

model dan manipulasi matematika untuk melihat kompleksitas hadir di

pasar dunia nyata. Teori itu sendiri mungkin rusak dalam asumsi sederhana

nya. Misalnya, teori mengasumsikan bahwa pembeli selalu tahu nilai rata-

rata dari barang-barang yang dijual. Informasi seperti ini tidak selalu

tersedia, khususnya untuk barang unik. Meskipun ada kemungkinan masih

menjadi asimetri informasi dalam kasus ini. Begitupula dengan dinamika

kompetitif diasumsikan dalam model yang sederhana. Rothschild dan

Stiglitz menganggap model di mana keseimbangan dapat dicapai di pasar

memastikan dengan kebijakan setiap diperdagangkan membuat keuntungan

nol. Model ini tidak mempertimbangkan produk pengganti, peserta agresif

untuk pasar perdagangan dengan keuntungan negatif dan juga

mengasumsikan biaya yang sama untuk memproduksi jasa untuk semua

perusahaan. Mengambil faktor tersebut ke dalam penghitungan mungkin

memiliki efek mendalam pada hasil yang diperoleh dengan model.

Page 28: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

28

5. Kesimpulan

Setelah melakukan studi literature mengenai informasi asimetris yang juga

membahas kekurangan serta kelebihan teori, maka dapat di simpulkan bahwa teori

informasi asimetris tampaknya menjadi model intuitif perilaku pasar yang kompetitif.

Utamanya konsep-adverse selection, menangkal lembaga, sinyal dan skrining-adalah

konsep yang berguna yang telah banyak digunakan dalam penelitian selanjutnya. Teori

ini juga digunakan di seluruh disiplin ilmu yang berbeda, yang menambah kredibilitas

teori ini. Aplikasi teori yang disajikan di sini mengembangkan teori lebih lanjut dan

menjelaskan banyak lembaga pasar yang penting. Hal ini jelas dari materi yang dipelajari

bahwa teori tersebut memiliki beberapa aplikasi yang berguna. Aplikasi, bagaimanapun,

sering teoritis daripada praktis. Hal ini dijelaskan sebagian oleh materi yang dipelajari

karena tidak ada jurnal praktisi yang digunakan, tetapi berguna untuk dicatat

kemungkinan perbedaan. Implikasi berguna dalam konteks model teoritis, tetapi

penerapannya untuk masalah pasar yang sebenarnya harus dievaluasi secara menyeluruh

sebelum pelaksanaan

Page 29: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

29

6. Studi Kasus

Kasus 1

Maraknya Penipuan di Dunia Maya (Penipuan Bisnis Online)

http://teknologi.kompasania.com 22 February 2012 | 23:39

Internet di Indonesia dimulai pertama kali pada tahun 1990-an. Masyarakat

menggunakan internet pada saat itu masih sangat terbatas, bisanya masyarakat yang

berada dikota-kota besar yang menggunakannya. Berbeda dengan sekarang,

masyarakat dari segala kalangan dapat menggunakan internet untuk berbagai macam

hal. Kalangan tua, muda, sampai anak-anak sekarang mampu menggunakannya untuk

kebutuhanya. Bisnis online sekarang marak sekali dilakukan orang untuk memperjual-

belikan barang dagangannya. Banyak hal yang menjadi alasan mereka menggunakan

internet untuk memperluas usahanya seiring dengan perkembangan internet yang

semakin pesat. Di samping banyak kemudahan yang diberikan dalam jual-beli ini, tapi

banyak juga kesulitan yang dialami oleh penjual dalam memasarkan

dagangannya.Tetapi banyak juga kasus-kasus penipuan jual-beli lewat online,

dikarenakan jual-beli tidak seperti jual-beli pada umumnya, mereka bertemu kemudian

ada transaksi. Sedangkan jual beli online misalnya lewat facebook, mereka hanya

berkomunikasi lewat facebook atau lewat SMS. Dalam makalah ini membahas

keuntungan dari jual-beli online, kesulitannya, serta kasus-kasus yang terjadi dalam

jual beli secara online seiring dengan perkembangan internet yang semakin pesat di

indonesia.

Perkembangan Internet Di Indonesia

Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru,

interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas.

Disadari betul bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet, telah mengubah

pola interaksi masyarakat, yaitu interaksi bisnis, ekonomi, sosial, dan budaya. Internet

telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan/

industri maupun pemerintah. Hadirnya internet telah menunjang efektifitas dan

efisiensi operasional perusahaan, terutama peranannya sebagai sarana komunikasi,

Page 30: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

30

publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh

sebuah badan usaha dan bentuk badan usaha atau lembaga lainya. dampak positif dari

sebuah teknologi internet di indonesia yanitu dapat memudahkan pencarian informasi,

artikel, lowongan pekerjaan, dan masih banyak lagi. Tetapi disamping ada sisi

positifnya juga tidak terlepas dari sisi negatif antara lain membuat manusia menjadi

malas.

Pengertian Bisnis Online/ Jual Beli Online

Di zaman ketika internet seakan sudah menjadi kebutuhan primer bagi

masyarakat, khususnya di daerah perkotaan, proses jual beli melalui internet tentu

sudah tidak asing lagi. Internet bukan hanya konsumsi golongan tertentu saja seperti

bertahun-tahun yang lalu, tapi sudah merambah ke masyarakat golongan menengah ke

bawahProses jual beli melalu internet ini lazim disebut e-commerce. E-commerce atau

Electronic Commerce atau EC pada dasarnya adalah bagian dari electronic business.

EC merupakan suatu proses jual beli, transfer, atau pertukaran produk, servis, dan

informasi yang dilakukan melalui jaringan komputer, termasuk internet. Business to

Consumer (B2C) adalah transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan pembeli.

Setiap tahunnya ada saja teknologi baru yang muncul entah dalam bentuk komputer

desktop, laptop, handphone, iPhone, dan bermacam-macam gadget lainnya.

Perkembangannya yang cepat membuat harga gadget tersebut pun semakin murah

karena kemudian kalah canggih dengan gadget lain. Hal ini membuat barang-barang

tersebut terjangkau oleh masyarakat. Ditambah dengan akses internet yang mudah,

internet menjadi hal yang tidak asing lagi.

Keuntungan Bisnis Online

Toko online adalah sebuah tempat terjadinya berbagai aktivitas perdagangan

atau jual beli barang dan jasa yang terhubung dalam suatu jaringan dalam hal ini

adalah jaringan internet.Ketika melakukan transaksi di sebuah toko offline, kita bebas

memilih barang yang akan kita beli. Terkadang kita perlu memasukkan barang yang

kita beli ke dalam keranjang belanja lalu kita menyerahkan keranjang belanja tersebut

ke pada kasir untuk dihitung total dari belanja kita.Modal Tidak Terlalu Besar Modal

tidak tidak perlu besar sampai jutaan rupiah. Paling minim biaya koneksi ke internet

atau warnet. Tidak perlu beli stok barang atau mikir tersedianya stok (kecuali yang

mau dagang produk sendiri). Di internet banyak yang mau dibantu sama kita untuk

Page 31: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

31

jual produk mereka. Istilahnya biasa kita disebut sebagai affiliate, associate atau

partner mereka.Hemat Waktu dan Biaya Mengapa toko online dapat menghemat

waktu dan biaya? Bayangkan bila Anda memiliki seorang customer yang berada jauh

di luar pulau, tentunya sang customer yang menjadi langganan Anda merasa kesulitan

untuk berbelanja di toko Anda jika Anda hanya terpaku pada penjualan toko offline.

Bukankah ini akan membuang banyak waktu, tenaga dan biaya perjalanan.Tetapi tidak

demikian halnya jika Anda juga memiliki sebuah toko online selain toko offline Anda.

Customer Anda tinggal memilih produk yang dipesan melalui website toko online

Anda yang disajikan dalam bentuk gambar, kemudian mengisi form pemesanan

barang, membayar dengan menggunakan sistem transaksi, dan barang akan di antar

oleh jasa pengiriman barang tepat pada waktu yang telah ditentukan.Tidak Perlu

Menjaga Toko Setiap Saat Tidak seperti sebuah toko offline, Anda harus setia menanti

pelanggan yang datang untuk berbelanja. Di toko online, Anda tidak perlu secara terus

menerus menanti datangnya calon pembeli, sebab transaksi pemesanan dapat

dilakukan melalui email atau sistem yang telah ada dalam toko online tersebut.

Penipuan Jual Beli atau Bisnis secara Online

Belakangan ini banyak sekali kasus-kasus penipuan secara online yang

ditangkap oleh polisi. Bisnis secara online memang mempermudah para pelaku

penipuan dalam melakukan aksinya, karena mereka tidak bertemu secara langsung

dengan pembelinya. Paling banyak ditemui dalam kasus penipuan ini adalah penipuan

dengan menggunakan akun facebook. Penipuan dengan modus penjualan handphone

dan elektronik via online marak di FB akhir akhir ini, dengan mengaku barang BM (

Black Market ) dari Batam serta harga yang jauh lebih murah dari harga pasaran

membuat banyak orang tertarik untuk memesan barang yang ditawarkan, rasanya

media harus segera memblow-up kasus ini sehingga masyarakat lebih banyak yang

mengetahui bahwa ada penipuan berkedok penjualan handhone dan elektronik di FB

dan untuk lebih berhati hati dalam bertransaksi online lebih lebih jika harga yang

ditawarkan mencurigakan.

Page 32: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

32

Kasus 2

Arisan Palsu Mama Wandes Raup Rp 450 Juta

http:// Tribunnews.com - Selasa, 29 Mei 2012 07:09 WIB

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Berdalih arisan serta uang yang diinvestasikan

akan menjadi berlipat ganda, OS alias Mama Wandes (40) tipu sejumlah korban yang

sebagian besar wanita atau ibu-ibu. Para korbannya tersebut adalah teman-teman dekatnya

sejak 2011 yang diperkirakan hingga saat ini kerugiannya mencapai sekitar Rp 450 juta.

Polisi masih mengembangkan kasus yang diduga kerap terjadi di masyarakat,

khususnya di kalangan ibu-ibu atau wanita. Polisi menciduk Mama Wandes di Pekanbaru.

Sebelumnya Mama Wandes kabur dari kediamannya di Bandung setelah dicari

kepolisian."Kasus seperti ini perlu diinformasikan kepada masyarakat. Tidak sedikit orang

yang tertipu dengan modus arisan. Pelaku (Mama Wandes) juga awalnya begitu, modusnya

mengiming-imingi korban dengan uang berlipat ganda. Padahal, bohong," ujar Kepala

Kepolisian Sektor Kota (Kapolsek) Buahbatu Kompol Maria Horet Hera di Mapolsek

Buahbatu, Jalan Ciwastra 289, Bandung, Senin (28/5/2012).

Modus yang dilakukan Mama Wandes adalah dia bertindak sebagai panitia arisan

kelompok dalam bentuk uang. Ia mencoba membujuk rayu para korbannya dengan cara

'menjual' pemenang arisan yang akan jatuh tempo satu sampai dengan dua bulan ke depan.

Mama menawarkan arisan dengan nominal yang lebih murah dan pada saatnya nanti, ketika

jatuh tempo pemenang atau disebut sebagai pembeli akan mendapatkan uang berlipat.Nilai

kerugian yang dialami para korban beragam, mulai Rp 35 juta ke atas. Polisi masih

melakukan pendataan karena diduga masih ada korban serta tidak menutup kemungkinan

kerugian bisa lebih dari Rp 450 juta.

Hingga kemarin, tercatat lebih dari 10 orang korban. Polisi mendapat laporan dari

Lintong Tambunan dan kawan-kawan lalu menindaklanjuti pengaduan tersebut."Berdasarkan

keterangan sejumlah saksi. Kemudian hasil lidik terhadap perkara ini, pelaku bisa diciduk

oleh tim unit reskrim Polsek Buahbatu. Pelaku kabur ke Riau dan kami tangkap di sana," kata

Maria.Polisi berharap dengan terungkapnya kasus ini, masyarakat bisa lebih berhati-hati

dengan modus arisan seperti halnya yang ditawarkan Mama Wandes. Masyarakat diharapkan

tidak tergiur dengan bisnis fiktif yang tidak jelas manajemen maupun organisasinya.Mama

Wandes dikenai Pasal 378 jo Pasal 372 KUH Pidana ancaman hukumannya di atas 5 tahun

penjara. Kini, Mama mendekam di sel tahanan Mapolrestabes Bandung karena di Mapolsek

Buahbatu tidak ada sel tahanan untuk wanita.

Page 33: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

33

Analisis Kasus :

Pada kasus pertama maupun kedua bentuk Asymmetric Information yang

paling sering ditemui adalah penipuan yang merupakan bentuk dari Hidden

Knowledge, jika diartikan dalam kasus ini, salah satu pihak lebih menguasai

keadaan. Pada kasus pertama, penjualan Online bisa saja sang pelaku lebih

mengetahui informasi mengenai produknya namun hal ini tak berlaku pada pembeli,

dimana pembeli hanya dapat mengkoreksi bentuk fisik dari barang melalui foto pada

dunia maya, hal ini tak menutup kemungkinan menimbulkan ketidakpuasan dari apa

yang telah konsumen bayar, misal, produk tak sesuai dengan apa yang diharapkan

dan Lisensi produk tak dapat dijamin. Sedangkan pada kasus kedua, pelaku

menciptakan keadaan yang membuat korban terjebak dengan adanya iming-iming

oleh pelaku, hal ini bisa dikatakan bahwa Asymmetric Information sengaja

diciptakan melalui pemberian informasi yang tak sepenuhnya benar oleh pelaku,

sedangkan pihak korban tak memahami keadaan dan mengenakan tindakan

Signaling atau Screening untuk mendapatkan Informasi yang lebih lengkap.

Sehingga tindakan ini menimbulkan kerugian, utamanya bagi korban.

Page 34: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

34

7. Kumpulan Soal Informasi Asimetris

1. Neoklasik menjelaskan bahwa posisi dalam pasar (penjual dan pembeli)

mengenai informasi selalu…

a. Setara

b. Tak setara

c. Terbuka

d. Bebas

2. Asymmetric Information pada umumnya adalah keadaan dimana…

a. Salah satu pihak dalam kegiatan ekonomi memiliki informasi lebih

dibanding yang lain

b. Informasi yang diperoleh salah satu pihak sedikit

c. Sulitnya mendapatkan informasi

d. Semua pihak dalam kegiatan ekonomi saling berebut informasi

3. Situasi di mana satu pihak memiliki informasi lebih lanjut

daripada pihak lain pada kualitas (atau "type") dari suatu barang yang

diperdagangkan atau kontrak variabel, disebut…

a. Informasi Asimetris

b. Hidden Activity

c. Hidden Knowledge

d. Jawaban a, b dan c betul semua

4. Ketika salah satu pihak dapat mempengaruhi "kualitas" dari diperdagangkan

variabel baik atau kontrak oleh beberapa tindakan dan tindakan ini tidak dapat

diamati oleh pihak lain, disebut…

a. Informasi Asimetris

b. Hidden Knowledge

c. Hidden Activity

d. Jawaban a, b dan c tak ada yang benar

5. Salah satu masalah yang sering timbul akibat Asymmetric Information adalah

sebagai berikut, kecuali…

a. Adverse Selection dan Moral Hazard

b. Keuntungan produsen menurun

c. Pihak principal mengeluarkan biaya lebih banyak

d. Kerugian financial oleh semua pelaku ekonomi yang bersangkutan

Page 35: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

35

6. Informasi asimetris dapat menyebabkan pelaku ekonomi menyewa pelaku

ekonomi lain untuk membuat keputusan baginya, termasuk dalam…

a. Teori Pigou

b. Teori Biaya Informasi

c. Teori Ricardian

d. Teori Prinsipal – Agen

7. Bentuk Moral Hazard yang paling sering muncul sebagai salah satu masalah

dalam Asymmetric Information terjadi pada….

a. Pasar Senin

b. Pasar Uang

c. Pasar Barang

d. Pasar Asuransi

8. Perusahaan asuransi dapat mengamati setiap jenis konsumen, yang berarti juga

mereka tahu persis seberapa jauh probabilitas (peluang) kecelakaan dari

masing-masing pelanggan, merupakan asumsi dari konsep….

a. Keseimbangan Pasar Sempurna

b. Keseimbangan Pasar Informasi

c. Keseimbangan Penawaran dan Permintaan

d. Keseimbangan Pasar Asuransi

9. Perusahaan asuransi tidak dapat membedakan konsumen berisiko rendah dari

risiko tinggi, termasuk asumsi dari konsep…

a. Keseimbangan Pasar non-Informasi

b. Keseimbangan Pasar Asurans

c. Keseimbangan Risiko Pasar Asuransi

d. Keseimbangan Tak Sempurna

10. George Akerlof menggunakan istilah informasi asimetris dalam karyanya

tahun 1970 dengan sebutan

a. The Marketfor Lemons

b. The Market Imperfect Information

c. The Mraket of Asymmetric Information

d. Imperfect Competition Market

Page 36: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

36

Jawaban Multiple Choice :

1. A

2. A

3. C

4. C

5. A

6. D

7. D

8. A

9. D

10. A

Essay :

1. Bagaimana masalah free rider memperburuk masalah adverse selection dan

moral hazard pada pasar keuangan?

Jawaban : Masalah free rider akan memperburuk masalah adverse selection

dikarenakan free rider terjadi ketika orang yang tidak membayar informasi

mengambil manfaat dari informasi yang dibayar oleh orang lain. Free rider juga

akan mengurangi banyaknya produksi informasi . Dalam masalah moral hazard

free rider akan memperburuk masalah dikarenakan saham akan menjadi lebih

buruk dan membuatnya sulit bagi perusahaan untuk menerbitkan saham dalam

memperolej modal.

2. Apakah moral hazard dan adverse selection masih akan muncul pada pasar

keuangan jika informasi tidak asimetris?

Jawaban : Tidak

3. Apakah anda setuju jika semakin banyak pinjaman untuk menjamin suatu

pinjaman, maka semakin sedikit pemberi pinjaman mengkhawatirkan adverse

selection?

Jawaban : Setuju. Jika peminjam pada akhirnya menjadi berisiko gagal kredit

dan bangkrut, pemberi pinjaman akan kehilangan lebih sedikit karena jaminan

dapat dijual untuk membayar kerugian atas pinjaman tersebut. Dengan

demikian, adverse selection tidak menjadi masalah.

Page 37: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

37

4. Berhubungan dengan screening, Mekanisme yang dapat digunakan oleh

perusahaan asuransi untuk membedakan antara risiko tinggi dan risiko rendah

adalah?

Jawaban : Dengan menawarkan menu kontrak berbeda yang telah dirancang

sedemikian rupa sehingga setiap jenis dari risikonya dapat diukur sendiri.

5. Masih berhubungan dengan screening. Untuk model seleksi mandiri, pasar

asuransi dapat kita anggap sebagai hal yang kompetitif, sehingga dalam

perusahaan asuransi ekuilibriumnya akan mendapatkan keuntungan sebesar

berapa persen?

Jawaban : 0%

True / False :

1. (T/F) Jika perusahaan asuransi dihadapkan dengan konsumen yang memiliki

probabilitas kecelakaan berbeda, maka akan menguntungkan mereka jika

mereka dapat menemukan beberapa mekanisme yang memungkinkan mereka

untuk membedakan antara risiko tinggi dan risiko rendah. (True )

2. (T/F) Ketika kegiatan seseorang dapat mempengaruhi "kualitas" dari

diperdagangkan baik variabel atau kontrak oleh beberapa tindakan dan tindakan

ini tidak dapat diamati oleh pihak lain, disebut Hidden Knowledge ( False )

3. (T/F) Moral Hzard adalah salah satu insentif bagi pekerja perusahaan (True)

4. (T/F) Pemilik perusahaan yang disebut dengan ‘prinsipal’ menyewa agen untuk

bekerja padanya (True)

5. Salah satu kebijakan Moral Hazard yang telah dibahas sebelumnya, yakni

mengenai Kontrak Manajer (True)

Page 38: INFORMASI ASIMETRIS 3 - · PDF file1 modul ekonomi publik bagian iii: teori informasi asimetris dosen ferry prasetya, se., m.app ec fakultas ekonomi dan bisnis universitas brawijaya

38

8. Key Concept

· Asymmetric Information : perbedaan informasi yang didapat antara salah

satu pihak dengan pihak lainnya

· Moral hazard : tindakan salah satu pihak (dalam kontrak) yang berubah

sehingga merugikan pihak lain .

· Adverse selection : Pemilihan keputusan yang akan diambil berdasar informasi

yang lemah

· Hidden knowledge : keadaan dimana salah satu pihak lebih mengetahui tentang

kualitas barang yang diperdagangkan dibandingkan dengan pihak lain sebagai

mitranya

· Hidden action : tindakan dimana salah satu pihak mampu mempengaruhi

kualitas barang yang diperdagangkan dimana pihak lain tidak mengetahui tindakan

tersebut

· Self selection : Proses di mana individu mengungkapkan informasi tentang

diri mereka sendiri melalui pilihan yang mereka buat

· Signaling : asumsi informasi asimetris dalam pasar asuransi karena tidak

dapat membedakan resiko baik dan buruk

· Screening : asumsi informasi asimetris dalam pasar asuransi karena

terdapat perbedaan antara konsumen dengan resiko baik dan buruk

· SeperatingEquilibrium :Keseimbangan Terpisah, dalam pasar asuransi,

penawaran jenis kontrak yang berbeda untuk tiap individu

· Pooling Equilibrium : Keseimbangan Penyatuan, dalam pasar asuransi,

penawaran bentuk kontrak yang sama untuk semua individu