Top Banner
1
48

Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

Oct 04, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

1

Page 2: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

2 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Page 3: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

3

INTEGRASI & KOLABORASI = DOUBLE CAPACITY

pesan direksi

Integrasi dan kolaborasi. Dua kata ini menjadi keniscayaan dalam situasi persaingan bisnis

pembangkitan yang semakin ketat, dengan jumlah pemain yang semakin banyak dan beragam. Pemain-pemain baru telah bermunculan dengan membawa teknologi terbaru di bidang pembangkitan. Kompetisi yang pernah kita lewati, kembali kita hadapi dengan tingkatan yang jauh lebih besar.

Dengan tingkatan kompetisi yang semakin besar, secara otomatis effort yang harus kita keluarkan untuk memenangkan kompetisi juga menjadi sangat besar. Jika dilakukan sendirian, tentu sangat berat. Kita harus menyatukan segala sumber daya yang ada melalui integrasi resources PJB RAYA. Kita memiliki sumber daya yang komplit, mulai sumber daya bidang investasi (PT PJB Investasi dan PT Navigate Innovative Indonesia/NII), konsultansi (PT Rekadaya Engineering Consult), Engineering, Procurement and Construction/EPC (PT Rekadaya Elektrika), operation and maintenance (PT PJB Services), pendikan dan pelatihan (PJB Academy), sertifikasi kompetensi SDM (PT Sertifikasi Kompetensi Pembangkitan/SKP), penyediaan material cadang (PT Prima Layanan Suku Cadang) dan sebagainya. Yang diperlukan adalah menyatukannya sumber daya tersebut menjadi sebuah kekuatan besar, untuk bersama-sama maju dalam medan ‘pertempuran’.

Selain integrasi resources PJB Raya, hal lain yang tidak terelakkan adalah kolaborasi dengan perusahaan lain. Inilah yang kita kenal dengan sebutan co-opetition, yaitu competition and coorporation atau bersaing sambil bekerjasama. Kolaborasi dengan perusahaan lain diperlukan untuk menghasilkan lompatan pertumbuhan dalam lanskap bisnis yang semakin horisontal. Ingat, kita telah menetapkan road map yang mengakomodir strategi growth perusahaan dengan target capaian yang cukup atraktif.

Kolaborasi telah kita lakukan dengan beberapa partner bisnis strategis dari luar negeri. Diantaranya dengan China Shenhua Energy Company Limited dalam pengembangan IPP untuk proyek PLTU Jawa 7. Kolaborasi ini memberi kesempatan bagi PJB mengembangkan PLTU dengan teknologi terbaru. Kita juga berkolaborasi dengan Masdar, perusahaan energi baru terbarukan dari Abu Dhabi dalam pengembangan pembangkit EBT di Indonesia. Sebagai langkah awal saat ini kita sedang mengembangkan PLTS floating PV di Waduk Cirata. Kolaborasi juga telah kita lakukan dengan perusahaan-perusahaan

Iwan Agung Firstantara, Direktur Utama

3

besar lainnya, diantaranya SSP, Wilmar Group, PT Bukit Asam, Mitsubishi, KEPCO, dan Dharma Hydro Nusantara.

Kapasitas portofolio ditargetkan meningkat 2 kali lipat (double capacity). Ini artinya, PJB harus mampu mewujudkan pertumbuhan hingga total kapasitas pembangkit yang dikelola PJB yang saat ini sekitar 14.000 MW meningkat dua kali lipat menjadi 28.000 MW. Dalam hal performance, kita menargetkan unit-unit yang dikelola harus masuk dalam jajaran 10 percent terbaik NERC.

Banyak perusahaan yang ingin bekerja sama dengan PJB. Tentu ini sinyal sangat positif dan menjadi modal besar pertumbuhan perusahaan. Menjadi tugas kita bersama membesarkan perusahaan ini, dan dengan semangat kebersamaan, semangat integrasi dan kolaborasi, kami yakin PJB akan terus tumbuh sesuai dengan harapan. Selamat beritegrasi dan berkolaborasi, demi kemajuan bersama!

3

Page 4: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

4 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Penasihat: Direksi PT PJB | Pemimpin Redaksi: Sekretaris Perusahaan | Redaksi: Bidang Stakeholder ManagementJl. Ketintang Baru No. 11 Surabaya Telp. (031) 8283180 (hunting) Psw. 133 | Facsimile: (031) 8298132 | Email: [email protected]

Redaksi menerima tulisan berupa berita, artikel maupun opini. Tulisan diketik dalam satu spasi font 12 sepanjang 2 halaman kuarto. Redaksi berhak melakukan editing dengan tidak mengurangi arti. Naskah dikirim ke redaksi (Bidang Stakeholder Management) atau melalui email: [email protected] atau fax (031) 8298132.

n Susunan Redaksi

05 Integrasi PJB Raya Menuju Double Capacity

09 PJB Raya

10 Pengembangan Bisnis Sektor IPP

13 Implementasi REMDO Berpotensi Lahirkan Bisnis Baru

16 Sugiyanto Gantikan Yuddy Setyo Wicaksono

17 UBJOM Indramayu Terbaik Dalam Mengelola Lingkungan

18 IZAT Aplikasi Zero Accident Assistant

20 The Best Social Business Innovation Company And Green Ceo 2017

20 Strategi CSR PJB

21 CSR PJB Raih Penghargaan Tingkat Asia

22 Dirut PLN, Sofyan Basir : “PJB HEBAT”

24 Sistem Mahakam dan Barito Surplus

25 Teknik Pemeliharaan Terintegrasi Penggabungan RCM, RBM dan CMB

26 Tidak Ada RAKOR, Direksi ke Unit

29 Era Efisiensi Pembangkit

30 Optimis Raih PROPER Emas UP Gresik Andalkan Bank Sampah, UP Paiton Unggulkan Pertanian Organik

31 Lesehan di ‘Dapur’ Pembangkit No Problem

32 PJB AKAN BANGUN PLTS TERAPUNG TERBESAR

34 Green Power Plant Cirata Dedikasi Untuk Negeri

36 PJB Bentangkan Bendera Raksasa di Bendungan Cirata

37 BPWC Tertibkan Bangunan Liar Tanpa Gejolak

38 Kerjasama PJB – Universitas Indonesia Kajian Teknologi dan Peningkatan

Kualitas SDM

40 Perombakan Direksi PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto,

Direktur Bisnis Regional Sumatera

41 Kartu Sakti Bank Sampah

42 Melihat BUMN dari Sudut Pandang Kementerian

44 Henry Pariaman, Doktor Teknik Pertama PJB Ketidaksengajaan Berbuah Manis

44 Pekerja Kantoran Berisiko Kekurangan Vitamin D

Komitmen PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat mendapat apresiasi berupa penghargaan Asia Responsible Entrepreneurship Award (AREA) 2017. Program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan PJB, khususnya Program Akademi Komunitas PJB, dinilai berdampak positif dan sukses memberdayakan masyarakat.

“Tahun ini rakor ditiadakan. Sebagai gantinya, direksi yang datang ke unit-unit, lalu general manager diundang ke kantor pusat untuk mempresentasi capaian dan program kerja di hadapan direksi. Direksi berharap setiap general manager memiliki program yang fenomenal, yang dapat dikenang sepanjang masa. Saya kira cara ini lebih efektif dibandingkan rakor,” ungkap Iwan Agung.

daftar is i

Green Power Plant Cirata didedikasikan untuk negeri dengan mengangkat suatu konsep yang dinamakan CINTA (Cirata Nature, Technology & Adventure)

Sugiyanto CMRP dipercaya untuk menggantikan Yuddy Setyo Wicaksono sebagai Direktur Operasi I PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB). Serah terima jabatan berlangsung di PJB Kantor Pusat, Rabu 23 Agustus 2017, disaksikan Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto, Direksi PJB, Direksi anak perusahaan PJB, dan Senior Leader PJB.

PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar dengan kapasitas 200 MW. Lahan yang dibutuhkan untuk penempatan solar cell kurang lebih 300 hektar.

Page 5: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

5

laporan utama

Ada delapan usaha yang dijalani PJB yaitu: usaha pembangkitan

(pembangkit existing dan pembangkit IPP), usaha jasa operation and maintenance pembangkit, usaha jasa training dan sertifikasi kompetensi SDM bidang ketenagalistrikan, usaha jasa konsultansi bidang pembangkitan, usaha jasa Engineering, Procurement and Construction

PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) mentargetkan double capacity dalam kurun lima tahun ke depan. Artinya, segala lini usaha yang dijalankan PJB Raya harus tumbuh dan mencapai dua kali lipat di tahun 2021. Direksi PJB optimis mampu mewujudkan target tersebut, mengingat begitu besar peluang usaha dalam bisnis pembangkitan di Indonesia.

pembangkit dengan total kapasitas 7.043,4 MW (pembangkit existing) dan memiliki saham di sejumlah pembangkit Independent Power Producer (IPP) dengan total kapasitas 3.660 MW. Sedangkan dalam usaha jasa operation and maintenance pembangkit, PJB mengelola pembangkit dengan total kapasitas 7.412 MW yang terdiri

IntegrasIPJB Raya Menuju

DoubleCapaCity

(EPC) ketenagalistrikan, usaha jasa pengadaan material cadang pembangkit, usaha investasi bidang pembangkitan, dan usaha jasa Enterprise Asset Management (EAM). Usaha-usaha tersebut dijalankan PJB bersama 13 perusahaan yang tergabung dalam PJB Raya.

Ketika target double capacity dicanangkan pada kuartal keempat tahun 2016, PJB memiliki

dari : pembangkit FTP-1 (4.653 MW), pembangkit PLN non FTP-1 (2.435 MW), dan pembangkit IPP (1.820 MW).

Dengan target double capacity, maka dalam kurun lima tahun ke depan (2017-2021), strengthen market positioning PJB diharapkan sebagai berikut:• Pembangkit existing dan IPP

meningkat menjadi 20.000 MW.

5

Page 6: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

6 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

• Jasa operation and maintenance 18.000 MW.

• Jasa EPC Rp 12 Triliun.• Income commercial market

mencapai 25 persen.Selain itu, ada beberapa sasaran

strategis PJB yang hendak dicapai dalam kurun waktu yang sama, yaitu:• Improve financial performance

dengan target pencapaian:o Return of Asset (ROA) 2,7

persen.o Operating margin 10,4 persen.o EBITDA margin 19,2 persen.

• Best in operational excellent dengan target pencapaian:o Top 10% NERC untuk

pembangkit existing.o Top 25% NERC untuk

pembangkit FTP-1.• Most productivity power company

dengan target pencapaian:o GWH jual/pegawai 12,6.o Laba/pegawai 1,5 Miliar.

• Most trusted and prefered company dengan target pencapaian:o Quality partners 75 persen.o Platts and Asial Power Award.

• Moody’s Credit Rating Malcolm Baldrige Industry Leader.Direksi PJB optimis mampu

mewujudkan target double capacity dan sasaran-sasaran strategis lainnya tersebut, mengingat begitu besar peluang bisnis di bidang pembangkitan, terutama dengan adanya program 35.000 MW. Saat ini PJB banyak menjalankan penugasan dari PT PLN (Persero). Penugasan terakhir berupa pengembangan beberapa

pembangkit IPP dengan kapasitas total lebih dari 6.000 MW. PJB secara aktif berusaha meraih peluang pasar, bersama mitra strategis membentuk konsorsium untuk pembangunan pembangkit baru dengan skema IPP. Peluang pengembangan pembangkit dengan porsi IPP sebesar 25.000 MW, sedangkan EPC oleh PLN sebesar 10.000 MW. Untuk skema bisnis IPP, PJB bersama partner yang qualified dapat berperan sebagai investor IPP, jasa operation and maintenance, jasa EPC dan pengamanan pasokan bahan bakar. Sedangkan untuk pengembangan bisnis skema EPC, aset akan dimiliki oleh PLN, sehingga PJB dapat berperan sebagai penyedia jasa operation and maintenance dan jasa EPC.

Sejumlah proyek kini sedang ditangani PJB, diataranya: • Pembangunan PLTU Jawa 7 dengan

kapasitas 2 x 1.000 MW di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten. Dalam proyek ini PJB melalui PJBI bekerjasama dengan China Shenhua Energy Company Limited (China Shenhua) mendirikan perusahaan patungan dengan nama PT Shenhua Guohua PJB (SG-PJB). PPA ditandatangani 7 April 2016, target COD April 2020 (unit 1) dan Oktober 2020 (unit 2).

• Pembangunan PLTU Cilacap Ekspansi Fase II dengan kapasitas 1 x 1.000 MW. Proyek dikerjakan PT Sumber Segara Primadaya (S2P), perusahaan afiliasi PJB dengan PT Sumbersegara Sakti Prima

(SSP). Peletakan batu pertama (groundbreaking) dilakukan 12 Oktober 2016. PLTU, dan diperkirakan beroperasi tahun 2019. S2P sebelumnya telah mengoperasikan PLTU Cilacap 2 x 300 MW dan PLTU Cilacap ekspansi phase 1 dengan kapasitas 1 x 660 MW.

• Pembangunan PLTA Batangtoru

INTEGRASIMenurut Direktur Utama

PJB, Iwan Agung Firstantara, hal penting yang harus dilakukan PJB untuk mewujudkan target double capacity adalah integrasi resources PJB Raya dalam menjalankan bisnis pembangkitan. Integrasi resources diperlukan untuk mewujudkan right opportunity, right design, dan right implementation. Artinya, peluang pengembangan (growth opportunity) diidentifikasi dan direspons dengan baik untuk menjamin sustainability dan pertumbuhan PJB Raya. Perencanaan resources dilakukan dengan sistematis dan terencana agar dicapai organizational readiness untuk menjaga operational excellence dan sekaligus mencapai sustainable & profitable growth. Sedangkan eksekusi dan penyediaan resources dilakukan secara terintegrasi dalam PJB Raya sesuai pembagian peran yang

Pembangkit milik PJB• UP Muara Karang di Jakarta• UP Muara Tawar di Bekasi• UP Cirata di Purwakarta• UP Gresik di Gresik• UP Paiton di Probolinggo• UP Brantas di Malang• PLTD Suppa di Sulawesi Selatan

7.043,4 MW 909 MW1.760 MW1.008 MW + PLTS 1 MW2.219 MW + PLTMG Bawean 3 MW800 MW281 MW62,4 MW

Jasa Operation and Maintenance • Pembangkit FTP-1 Jawa• Pembangkit FTP-1 Luar Jawa• Pembangkit PLN di lokasi PJB• PLN di lokasi luar PJB• Pembangkit IPP

7.412 MW3.610 MW di 5 lokasi1.043 MW di 15 lokasi 995 MW di 2 lokasi1.440 MW di 2 lokasi 424 MW di 3 lokasi

Keikutsertaan di IPP 3.660 MW di 4 lokasi

Implementasi Manajemen Aset Pembangkit 7.408 MW di 53 Lokasi

Jasa Pembangunan Pembangkit Baru (EPC) 189 MW di 9 Lokasi

Usaha pengadaan material cadang PLTU FTP-1 10.358 MW di 37 lokasi

laporan utama

BISNIS PJB

Maket PLTU Jawa 7

Page 7: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

7

laporan utama

ditetapkan dalam corporate charter. Dengan integrasi recourses, maka:• Pengembangan dan operasional

tidak dilakukan secara terpisah, tetapi menjadi satu kesatuan integral dari pengelolaan PJB Raya.

• Pembagian peran didefinisikan secara jelas sehingga terbentuk kesatuan peran utuh PJB Raya, termasuk peran parent company (satuan, divisi), anak dan cucu perusahaan sepanjang asset life cycle.

• Penyiapan SDM (perencanaan dan pendanaan) dikelola secara terintegrasi dan sistematis.PJB telah menetapkan corporate

charter. Pembagian peran dalam bisnis PJB Raya diperjelas dan dipertegas menjadi sebagai berikut :• PJB berperan sebagai corporate &

strategic policy maker. • PT PJB Services (PJBS) berperan

sebagai operating company di bidang operation and maintenance. Untuk pembangkit PLN dimana kontrak jasa operation and maintenance dipegang PJB, maka PJB berperan sebagai aset manager, PJBS sebagai aset operator. Untuk pembangkit swasta (IPP), kontrak jasa operation and maintenance langsung dengan PJBS dan PJBS berperan sebagai aset operator. PJBS bisa menggandeng partner jika size,

teknologi atau faktor lain belum mempunyai kapabilitas.

• PT PJB Investasi (PJBI) dan PT Navigate Innovative Indonesia (NII) sebagai operating company di bidang investasi. PJBI berinvestasi untuk pembangkit di atas 100 MW per lokasi, NII berinvestasi untuk pembangkit kurang dari 100 MW per lokasi. Itupun jika NII telah direstrukturisasi hingga seluruh sahamnya dimiliki PJB Raya. Selama belum direstrukturisasi, peran tersebut diambil oleh PJBI.

• PT Rekadaya Elektrika (RE) berperan sebagai operating company di bidang EPC. Dalam menjalankan usahanya, RE bisa menggandeng partner apabila size,

teknologi, atau faktor lain belum mempunyai kapabilitas.

• PT Rekadaya Elektrika Consult (Reconsult) berperan sebagai operating company bidang konsultansi.

• PT Sertifikasi Kompetensi Pembangkit (PT SKP) berperan sebagai operating company bidang sertifikasi keterampilan dan keahlian tenaga kerja.

• PT Mitra Karya Prima (PT MKP) berperan sebagai

operating company bidang supply labor, mendukung operation and maintenance PJBS.

• PT Bajradaya Sentranusa (BDSN), PT Sumber Segara Primadaya (S2P) dan PT Bukit Pembangkit

KEGIATAN USAHA INISIASI STUDY PRA KONSTRUKSI KONSTRUKSI OPERASIJasa Konsultan Reconsult Reconsult Reconsult RE Reconsult + PJBSJasa Sertifikasi SDM O&M SKPJasa EPC RESaham di JVC

IPP & Captive

< 100 MW NII

> 100 MW PJBIPengalihan Aset/ pembangkit porsi PLN PJB PJB

O&M

PLN PJB, PJBS, MKP PJB, PJBS, MKPIPP PJBS, MKP PJBS, MKPSaham di JVC O&M PJBS PJBS

Jasa Stockist New JVC StockistEAM PJB

CORPORATE CHARTER PJB RAYA

Page 8: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

8 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

laporan utama

Inovative (BPI) berperan sebagai IPP.• PT Kommipo PJB (K-PJB) berperan

sebagai operating company di bidang operation and maintenance pembangkit.Kunci sukses dalam integrasi resources

adalah partisipasi aktif dari masing-masing perusahaan yang tergabung dalam PJB Raya. Mereka tidak hanya menunggu untuk dilibatkan, tetapi aktif melibatkan diri sehingga dapat tumbuh dan berkembang bersama. Untuk itu, masing-masig perusahaan harus mengenali kemampuan dan potensi yang dimiliki untuk ‘disumbangkan’ kepada yang lain di PJB Raya.

Selain pembagian peran dalam bisnis PJB Raya, terkait dengan integrasi resources, PJB juga menetapkan sistem dan mekanisme integrasi SDM yang mengatur tentang: kesetaraan jenjang jabatan, sistem remunerasi, sistem rekrutmen, sistem pengembangan karir dan kompetensi, serta sistem penilaian kinerja, spesifikasi jabatan dan standar kompetensi, prioritisasi kebutuhan kompetensi pengembangan bisnis, strategi penyiapan kader dan sebagainya. Untuk itu, direktorat SDM dan Administrasi PJB telah mengambil langkah-langah strategis yang antara lain:• Evaluasi dan penetapkan bobot jabatan

PJB Raya.• Pengelompokkan profesi dalam pohon

profesi untuk mendefinisikan profesi-profesi yang ada di PJB Raya, serta mengelompokkan job family untuk kepentingan career path.

• Penyusunan sistem remunerasi PJB Raya.

• Penetapan kebijakan terkait sistem rekrutmen, sistem pengembangan karir dan kompetensi, sistem penilaian

kinerja, serta prosedur integrasi resources.

• Penyusunan job desc, serta standar Job Competency Readiness (JCR) dan direktori kompetensi teknis/bidang.

• Penyusunan matriks kompetensi pengembangan bisnis PJB Raya dan penyiapan rencana pemenuhan resources berdasarkan matriks kompetensi pengembangan bisnis.

• Penyusunan TNA dan pelatihan pengembangan bisnis PJB Raya.

• Alignment sistem talent management, mengaplikasikan integrated talent management information system, serta melakukan evaluasi performance pejabat struktural.

IMPLEMENTASI HRIS TERINTEGRASIMasih terkait dengan integrasi

resources PJB Raya, untuk menunjang pengelolaan SDM yang efektif dan efisien, PJB mengembangkan sebuah sistem informasi SDM yang terinntegrasi (Integrated Human Resources Information System/IHRIS). Sistem ini mengintegrasikan berbagai informasi terkait SDM di PJB Raya,

seperti: recruitment, development, career, remuneration, performance management, IT, culture dan sebagainya, dengan desain arsitektur sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1. Perancanangan dimulai tahuan 2016 dan diharapkan tuntas tahun 2018.Dari gambar 1 terlihat bahwa input aplikasi HRIS terdiri dari program recruitment, personnel administration, career path, remuneration, performance management, dan employee development program. Dari input program-program tersebut, seluruh data terkumpul pada database HRIS yang selanjutnya dapat digunakan untuk berbagai macam output kebutuhan untuk mendukung berbagai kegiatan SDM, seperti : payroll, talent management, expert locator, business intelligence, laporan manajemen, dan portal/m-office.

Dengan adanya HIRS yang terintegrasi di PJB Raya, maka:• Pengelolaan talent management

akan menjadi lebih efektif, karena tersedia data posisi jabatan yang kosong, kemudian telah tersedia pula kandidat yang sesuai persyaratan untuk pengisian jabatan tersebut.

• Dengan tersebarnya posisi expert di PJB, dapat diketahui lokasi expert yang ada di PJB dengan ketentuan kriteria yang telah ditetapkan. Hal tersebut memudahkan apabila PJB membutuhkan karyawan dengan keahlian tertentu untuk menunjang kegiatan operasi, pemeliharaan, dan enjiniring pembangkit.

• Business intelligence berguna untuk mendapatkan semua informasi (report dan analisa) berkaitan dengan data SDM sehingga mempercepat manajemen dalam proses pengambilan keputusan.Program pengembangan HRIS PJB

Raya memasuki tahap pemutakhiran data, pembangunan aplikasi talent management, pembenahan sistem payroll, dan set-up HRIS anak perusahaan. (*)

INTEGRASI CAREER PATH PJB RAYA

Gambar 1 : Desain arsitektur IT HRIS PJB Raya

Page 9: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

9

PJB awalnya hanya menjalankan bisnis pembangkitan dengan mengelola enam unit pembangkitan, yaitu: Unit Pembangkitan (UP) Muara Karang, UP Muara

Tawar, UP Cirata, UP Gresik, UP Paiton, dan UP Brantas, yang didukung Unit Pemeliharaan Wilayah Barat (UPHB), Unit Pemeliharaan Wilayah Timur (UPHT), serta Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC). Pada tahun 2016 PJB mengakuisisi PLTD Suppa 62,4 MW, sehingga unit eksisting PJB menjadi tujuh unit pembangkitan.

PJB bertumbuh kembang mejadi raksasa di bidang pembangkitan dengan empat anak perusahaan, lima cucu perusahaan, dan empat perusahaan afiliasi yang tergabung dalam PJB Raya. Mereka antara lain:• PT Bajradaya Sentranusa (BDSN) Perusahaan ini didirikan pada 30 Oktober 1995, dimana PT PJB masuk sebagai

pemegang saham sejak 30 November 1996. BDSN mengembangkan PLTA Asahan 1 dengan kapasitas 2 x 90 MW. Pada tanggal 8 September 2014, International Finance Corporation (IFC) yang merupakan anggota World Bank Group masuk sebagai pemegang saham baru melalui pengambilalihan saham baru yang diterbitkan perseroan, sehingga komposisi saham menjadi: PJB 36,61 persen, Fareast Green Energy ((dulu China Huadian Singapore) 49,89 persen, IFC 5,00 persen, China Huadian Hongkong Company Ltd 4,75 persen, Nusa Karya Engineering (dulu Duta Graha Indah) 3,32 persen, dan Bajragraha Sentranusa 0,43 persen. Operation and maintenance PLTA Asahan 1 dipercayakan kepada PT PJB Services.

• PT Rekadaya Elektrika (RE) Didirikan 20 Oktober 2000, bergerak di bidang Engineering, Procurement and

Construction (EPC) ketenagalistrikan. Saham PJB di RE sebesar 98,91 persen, sedang pemegang saham lainnya adalah PT Rekayasa Industri (1,05 persen), dan YPK PLN (0,05 persen). Proyek EPC pembangkit yang telah dilaksanakan antara lain : PLTU Ende (2 x 7 MW), PLTU Kepri (2 x 7 MW), PLTU Kendari (2 x 10 MW), PLTU Tidore (2 x 7 MW), PLTU Gorontalo (2 x 25 MW) dan PLTP Ulumbu (2 x 2,5 MW). Selain mengerjakan pembangunan pembangkit, RE juga banyak mengerjakan pembangunan gardu induk dan transmisi. RE tercatat sebagai kontraktor pertama yang mampu menyelesaikan pembangunan PLTU FTP-1 Luar Jawa, dan bahkan berhasil menyelesaikan pembangunan pembangkit yang terbengkelai akibat ditinggal pergi kontraktornya.

Pada tahun 2010, RE mendirikan anak perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi engineering, yaitu PT Rekadaya Elektrika Consult (Reconsult) dengan komposisi saham 99,8 persen RE dan dan 0,2 persen Koperasi Karyawan RE. Pada awal tahun 2013 bersama dengan PT Rekayasa Industri dan PT. Navigat Energy mendirikan PT Rekind Daya Mamuju (RDM) dengan komposisi saham RDM adalah PT Rekayasa Industri 89 persen, RE 10 persen dan PT Navigat Energy 1 persen. Perusahaan ini bergerak di bidang penyediaan tenaga listrik sebagai Independent Power Producer (IPP) yang mengembangkan PLTU Mamuju berkapasitas 2 x 25 MW.

• PT PJB Services PT PJB Services awalnya unit bisnis pelayanan pemeliharaan PJB. Pada 30

Maret 2001 bertransformasi menjadi perusahaan yang bergerak di bidang operation and maintenance pembangkit, dengan prosentase kepemilikan saham 98 persen PJB dan 2 persen Yayasan Kesejahteraan dan Pendidikan PJB (YKP PJB). SDM PJB Services yang awalnya hanya puluhan orang, kini mencapai lebih dari 4.000 orang. Proyek operation and maintenance yang dilaksanakan terdiri dari pembangkit di Jawa yang dilaksanakan bersama PJB, pembangkit di Luar Jawa, pembangkit IPP, dan pembangkit milik PJB. PT PJB Services dinobatkan sebagai The best operation and maintenance company terbaik dalam ajang Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2015.

Untuk memperkuat bisnis operation and maintenance, PJB Services pada bulan Pebruari 2013 mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang labour supply, yaitu PT Mitra Karya Prima (MKP). Perusahaan ini semula merupakan perusahaan patungan antara YKP PJB dan Koperasi Aneka Bakti. Kini 92 persen saham dimiliki PJB Services, sedangkan sisanya, 8 persen dimiliki oleh YKP PJB. Selanjutnya pada tanggal 6 Mei 2015 PJB Services mendirikan anak perusahaan yang bergerak dalam usaha jasa Sertifikasi Kompetensi SDM Bidang Ketenagalistrikan, yaitu PT Sertifikasi Kompetensi Pembangkit (SKP).

• PT Navigate Innovative Indonesia (NII) Berdiri tanggal 21 Oktober 2002, NII fokus pada bidang investasi pembangkit

berbahan bakar batubara. PJB masuk menjadi pemegang saham PT NII sejak 12 Januari 2012, dengan cara mengambil alih 72,97 persen saham. Sejak itu PT NII resmi menjadi anak perusahaan PT PJB. Pemegang saham lainnya adalah Ny. Sri Andini dan Ir. Soleh Thamrin, masing-masing sebanyak 13,51 persen. NII memiliki aset berupa kepemilikan saham minoritas di PT Bukit Pembangkit Innovative (BPI). BPI bergerak di bidang penyediaan tenaga listrik sebagai

IPP yang mengembangkan PLTU Banjarsari 2 x 110 MW. Saham BPI dimiliki oleh PJB sebesar 29,15 persen, PT Bukit Asam Tbk sebesar 59,75 persen dan NII sebesar 11,10 persen. Operation and maintenance PLTU Banjarsari dipercayakan kepada PT PJB Services.

• PT Sumber Segara Primadaya (S2P) S2P didirikan PJB bersama PT Sumberenergi Sakti Prima (SSP), dengan

komposisi saham PJB 49 persen, SSP 51 persen. Keberadaan PJB di S2P menggantikan PT Geo Dipa Energi (GDE) pada Desember 2003. bergerak di bidang penyediaan tenaga listrik sebagai IPP yang mengembangkan PLTU Cilacap 2 x 300 MW dan 1 x 660 MW. Perfoma PLTU Cilacap pada awal beroperasi kurang bagus, dan banyak dicibir. Seiring bergulirnya waktu, dengan integrity, teamwork, commitment, innovation, efficient dan excellenge sebagai budaya kerja, S2P bukam hanya mampu menunjukkan peningkatan kinerja, tetapi juga menjadi PLTU percontohan. Kini S2P sedang membangun PLTU dengan kapasitas 1 x 1.000 MW.

• PT Komipo PJB (K-PJB) Perusahaan ini didirikan pada tanggal 30 September 2010, hasil kerjasama

antara PJB dengan Korea Midland Power Co, Ltd (KOMIPO) dengan komposisi saham 49 persen PJB dan 51 persen KOMIPO. Berbeda dengan perusahaan afiliasi PJB lainnya, K-PJB tidak membangun pembangkit, melainkan bergerak di bidang operation and maintenance pembangkit. K-PJB menjalankan operation and maintenance PLTU Tanjung Jati B unit 3 dan 4 dengan kapasitas 2 x 660 MW yang ada di Desa Tubanan, Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. PLTU Tanjung Jati B unit 3 dan 4 sendiri merupakan pembangkit listrik milik PT Central Java Power (CJP) yang bekerjasama dengan PLN melalui skema Finance Lease Agreement (FLA). PLTU Tanjung Jati B Ekspansi Unit 3 mulai beroperasi pada 13 Oktober 2011, sedangkan unit 4 beroperasi pada 1 Januari 2012.

• PT PJB Investasi (PJBI) PJBI didirikan akhir tahun 2015, bergerak di bidang investasi ketenagalistrikan.

Perusahaan ini bersifat unrestricted, berperan sebagai project sponsor untuk mendukung upaya pengembangan PJB. PJBI ber-partner dengan China Shenhua Energy Company Limited mendirikan PT Shenhua Guohua PJB (SG-PJB), dengan komposisi China Shenhua 70 persen, PJBI 30 persen. Perusahaan ini mengembangkan PLTU Jawa 7 dengan kapasitas 2 x 1.000 MW. Perjajian jual beli listrik (Power Purcahse Agreement/PPA) dengan PLN ditandatangani 7 April 2016, target COD 7 April 2020 (unit 1) dan 7 Oktober 2020 (unit 2). Operation and maintenance PLTU Jawa 7 dipercayakan kepada PT Guohua Taidian PJB, perusahaan patungan antara PJB dengan perusahaan asal China, Guohua Taishan dengan komposisi saham PJB 30 persen, Taishan 70 persen.

PJB Rayalaporan utama

9

PJB RAYA

NO. NAMA PERUSAHAAN DIDIRIKAN BIDANG USAHAANAK PERUSAHAAN

1. PT Rekadaya Elektrika 20 Oktober 2000 Jasa EPC 2. PT PJB Services (PJBS) 30 Maret 2001 Jasa Operation & Maintenance 3. PT Navigat Innovative Indonesia 21 Oktober 2002 Investasi IPP 4. PT PJB Investasi 18 Desember 2015 Investasi IPP

CUCU PERUSAHAAN1. PT Mitra Karya Prima 23 Agustus 2000 Penyedia SDM Ketenagalistrikan2. PT Rekadaya Elektrika Consult 13 April 2010 Konsultan3. PT Rekind Daya Mamuju 21 Februari 2013 IPP – PLTU Mamuju 2 x 25 MW4. PT Sertifikasi Kompetensi Pembangkit

(SKP) 6 Mei 2015 Sertifikasi Kompetensi SDM

Bidang Ketenagalistrikan5. PT Shenhua Guohuo PJB (SG-PJB) 13 Jan 2016 IPP–PLTU Jawa 7 (2 x 1.000 MW)

PERUSAHAAN AFILIASI1. PT Bajradaya Sentranusa 30 Oktober 1995 IPP–PLTA Aasahan 1 (2 x 90 MW)2. PT Sumber Segara Primadaya 12 Mei 2003 IPP–PLTU Cilacap 2 x 300 MW,

1 x 660 MW3. PT Bukti Pembangkit Innovative 28 Agustus 2006 IPP–PLTU Banjarsari 2 x 110 MW4. PT Komipo PJB 30 September 2010 Jasa Operatioan and Maintenance5. PT Guohua Taidian PJB 20 September 2016 Jasa Operatioan and Maintenance

Page 10: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

10 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Seiring dengan kebijakan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) 35.000 MW yang telah

dicanangkan pemerintah, pada tanggal 29 Maret 2017 Menteri ESDM telah menerbitkan Keputusan Menteri ESDM nomor 1415.K/20/MEM/2017 tentang Pengesahan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) Tahun 2017 - 2026. RUPTL tersebut telah menetapkan proyek-proyek PIK yang akan dikembangkan oleh PT PLN (Persero) melalui berbagai metode pengembangan.

Era Baru, Regulasi BaruProyek Ketenagalistrikan dalam RUPTL diharapkan

dapat memenuhi kebutuhan energi listrik bagi konsumen yang diproyeksikan tumbuh rata-rata 8.3 persen per tahun dalam 10 tahun ke depan, dan memenuhi beban puncak pada tahun 2026 yang diperkirakan mencapai 80.000 MW serta memperbaiki kualitas pasokan di daerah-daerah yang masih mengalami defisit listrik. Pemerintah mendukung penuh pelaksanaan pengembangan Proyek Ketenagalistrikan ini melalui diterbitkannya peraturan-peraturan pendukung pada tahun tahun 2017.

Peraturan Presiden Nomor 14 tahun 2017 telah diterbitkan untuk mengatur pelaksanaan PIK yang dapat

dilakukan melalui skema swakelola oleh PLN dan skema kerja sama. Pelaksanaan PIK melalui kerja sama dilakukan antara anak perusahaan bentukan PLN dengan BUMN atau badan usaha asing (dimana saham dimiliki PLN minimal 51 persen secara langsung maupun melalui anak perusahaan PLN lainnya). BUMN atau Badan Usaha asing tersebut harus memiliki nilai strategis diantaranya: • Kemampuan penyediaan pendanaan.• Ketersediaan energi primer. • Melakukan alih teknologi. • Peningkatan kemampuan produksi dalam negeri.

Pelaksanaan PIK melalui kerja sama juga dapat dilakukan dengan Pengembang Pembangkit Listrik lainnya (PPL).

Untuk mengatur skema perjanjian Jual Beli Tenaga

pengembangan

PENGEMBANGAN

BISNISSEKTOR IPP

10 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Grafik Penambahan Kapasitas Pembangkit hingga tahun 2026

Oleh: Muhammad Fariz Anugraha (Asisten Officer Pengelolaan IPP-1)

Page 11: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

11

Listrik (PJBL) / Power Purchase Agreement (PPA), pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 tahun 2017. Dalam Permen ESDM ini diatur ketentuan hak dan kewajiban pembeli dan penjual, beberapa diantaranya: • Hak penjual mendapatkan insentif percepatan

pelaksanaan COD. • Ketentuan kewajiban penjual membayar penalti apabila

gagal mencapai jaminan pelaksanaan proyek (Financing Date, Commissioned Date, Commercial Operation Date/COD) dan jaminan kinerja (AF, OF, Heat Rate, Ramp Rate, Frekuensi, dan output VAR).

• Pengaturan kewajiban untuk menyerap dan membeli tenaga listrik dari penjual pada periode tertentu dengan skema Take or Pay/TOP dan skema Take and Pay yang dihubungkan dengan repayment period.Pemerintah juga memberikan dukungan kepada PLN

untuk pengembangan pembangkit berbahan bakar gas melalui diterbitkannya Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 tahun 2017 yang mengatur alokasi, perjanjian jual beli (Gas Supply Agreement/GSA), tata cara pengembangan pembangkit serta acuan perhitungan tarif gas bumi yang dimanfaatkan untuk pembangkitan listrik. Gas bumi yang dimaksud adalah gas bumi yang disalurkan baik dalam bentuk aslinya melalui pipa maupun bentuk lain, yaitu Liquified Natural Gas (LNG) dan Compressed Natural Gas (CNG).

Tidak hanya untuk gas, pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2017 yang mengatur tentang pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk penyediaan tenaga listrik. Sumber energi terbarukan meliputi sinar matahari, angin, tenaga air, biomassa, biogas, sampah kota dan panas bumi. Dalam peraturan ini dibahas dengan rinci tata cara pembelian tenaga listrik dari pembangkit yang memanfaatkan masing-masing sumber energi terbarukan tersebut.

Sesuai dengan pola beban pada sistem tenaga listrik, pasokan daya dari pembangkit batubara sebagai pemikul beban dasar/base loader masih sangat dibutuhkan. Maka Pemerintah juga menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 19 tahun 2017 yang berisi ketentuan pola Harga Patokan Tertinggi (HPT) dalam pengadaan pembangkit batubara dan kelebihan tenaga listrik (excess power), yang bertujuan untuk:• Menjaga Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik (BPP)

Pembangkitan setempat supaya lebih efektif dan efisien.

• Menjaga tarif tenaga listrik dapat lebih kompetitif. • Mendorong pemanfaatan batubara untuk pembangkit

haruslah bertujuan untuk mencapai peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Disamping itu, untuk menjaga BPP Pembangkitan agar

tetap efektif dan efisien, maka pemerintah memberlakukan Harga Patokan Tertinggi (HPT) yang mengacu kepada BPP yang mekanisme penetapannya diatur dalam Peraturan Menteri ESDM nomor 24 tahun 2017.

Kilas Balik Pengembangan Bisnis PJBPJB merupakan anak perusahaan PLN dengan

maturity level yang sangat baik di bidang pengembangan pembangkit Independent Power Producer (IPP). PJB memasuki bisnis IPP diawali dengan proyek PLTU Cilacap (2 x 300 MW), dengan kepemilikan saham PJB 49 persen di PT Sumber Segara Primadaya (S2P), yang beroperasi komersial sejak tahun 2005 dan menjadi proyek IPP dengan

masa Financing Close dan konstruksi tercepat pada masa itu sehingga menjadi benchmark untuk proyek setelahnya.

PJB melalui Unit Bisnis Pengembangan Usaha (UBBANG) terus memperkuat bisnis di IPP dengan ikut serta pada beberapa pengadaan proyek-proyek IPP hingga berhasil menelurkan 4 (empat) buah PPA. Pada tahun 2009, sesuai dengan kebijakan korporasi mengenai pengembangan bisnis PJB akan difokuskan pada bisnis Jasa O&M dan dilaksanakannya konsolidasi internal, maka diputuskan UBBANG sementara dinonaktifkan.

PJB memasuki babak baru dalam pengembangan bisnis IPP pada tahun 2012 ditandai pembentukan organisasi Sub-Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Korporat (SDKOR). Melihat dari kondisi keuangan PLN Group dan potensi kebutuhan pembangkitan listrik di Indonesia, maka PJB menyadari untuk dapat tumbuh, perlu ada upaya

Historikal Pengembangan Usaha PJB

pengembangan pembangkit yang lebih menitikberatkan pada proyek IPP. Dalam RUPTL 2015-2024 Pemerintah telah mencanangkan proyek PIK 35.000 MW hingga tahun 2019 dimana porsi IPP sebesar 25.000 MW atau sekitar 71 persen dari total proyek yang tentunya akan menggunakan teknologi baru yang lebih handal dan efisien. Akibatnya, dapat dipastikan IPP akan menggerus market share pembangkit eksisting PJB khususnya di regional Jawa-Bali pada masa mendatang. Maka PJB harus ikut berkecimpung dalam bisnis IPP agar dapat menjaga keberlangsungan bisnisnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi PJB untuk pengelolaan pengembangan bisnis telah mengalami transformasi dan penguatan. Saat ini terdapat tiga Divisi/Unit yang mengelola pengembangan bisnis yaitu Divisi Pengembangan Bisnis, Produk, dan Pemasaran (DIVBPM), Divisi Pengembangan EBT dan Jasa Lainnya (DIVEBT) serta Unit Pengembangan Usaha (UBANG).

Tercatat hingga tahun 2017, PJB telah menjadi pemegang saham pada 1.660 MW pembangkit IPP yang telah beroperasi dan 3.000 MW dalam tahap konstruksi yaitu ekspansi PLTU Cilacap (1 x 1000 MW) dan PLTU Jawa-7 (2 x 1000 MW) dengan target COD 2019/2020. Meskipun demikian, selain beberapa proyek yang telah berhasil dikembangkan tersebut, ada beberapa proyek pengembangan IPP lainnya yang sedang dilaksanakan oleh PJB dan ada juga beberapa proyek yang tidak dapat dilanjutkan ke tahap setelah pengembangan karena berbagai macam alasan. Beberapa proyek IPP

pengembangan

11

Page 12: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

12 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Nama Proyek Kapasitas Jenis Pengadaan - Share Lokasi StatusPLTU Sumsel 10 600 MW Open Tender – 10% Sumsel Proses pengadaan diholdPLTU Tigyt Myanmar 2x60 MW Open Tender – 20% Myanmar Kalah TenderPLTU Sumbagsel 1 2x150 MW Open Tender – 10% Sumsel Persiapan proses pengadaan

ulangPLTU Jawa 5 2x1000

MWOpen Tender – 10% Banten Proses pengadaan tidak

dilanjutkan PLTU Jawa 7 2x1000

MWMandatory Partner – 30% Banten Proses Konstruksi

PLTU Sumsel 6 2x300 MW Mandatory Partner – 30% Sumsel Menunggu skema pengadaan baruPLTU Sumut 2 2x300 MW Penugasan AP PLN – 51% Sumsel Persiapan Proses Pengadaan IPP PLTMG Bangka Peaker

100 MW Open Tender – 14% Babel Konsorsium PJB mengundurkan diri

PLTGU Jawa 1 1600 MW Open Tender – 25% Jabar Kalah TenderPLTGU Jawa 3 800 MW Penugasan AP PLN – 51% Jatim Persiapan Proses Pengadaan IPPPLTGU Sumbagut 1,3,4

800 MW Penugasan AP PLN – 51% Sumut Persiapan Proses Pengadaan IPP

PLTA Batang Toru 510 MW Mandatory Partner – 25% Sumut Proses Akuisisi Saham & Persiapan EPC .

Tabel 1: List Pembangkit IPP yang dikembangkan PJB

masing regional. Ada beberapa winning factor yang harus disiapkan oleh PJB agar dapat memanfaatkan peluang bisnis IPP dan mencapai target yang telah ditetapkan, diantaranya dukungan pendanaan, kepastian pasokan energi primer selama masa operasi, keunggulan dalam kompetensi teknis dan proven experiences (mengarah ke teknologi baru yang efisien)¸ dan kepemilikan lahan untuk pembangunan proyek.

Faktor lain yang dapat dimanfaatkan PJB adalah ketersediaan lahan di lokasi pembangkit eksisting yang dapat dikembangkan untuk ekspansi pembangkit eksisting melalui skema IPP. Dengan lokasi yang berdekatan diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada kecepatan dalam tahap pengembangan dan konstruksi serta biaya operasional yang efisien sehingga tarif PPA menjadi kompetitif.

Untuk dapat terus menjadi pengembang IPP yang sukses dan memiliki bisnis berkelanjutan di bidang IPP, PJB telah menerapkan beberapa winning strategy diantaranya:1. Pemanfaatan kemampuan / kompetensi PJB Raya

dengan memperkuat proses integrasi resources.2. Kerja sama dengan partner/mitra IPP yang memiliki nilai

strategis, minimal memenuhi kemampuan membawa pendanaan, energi primer, lahan, dan/atau alih teknologi dengan membentuk konsorsium.

3. Penggunaan jasa konsultan bertaraf internasional di berbagai bidang terkait untuk mendampingi PJB dalam melakukan project development IPP, yang sekaligus akan dapat meningkatkan maturity level PJB dalam melaksanakan pengembangan bisnis IPP.Melalui penerapan winning strategy tersebut, visi

PJB untuk menjadi perusahaan terpercaya dalam bisnis pembangkitan terintegrasi dengan standar kelas dunia dapat tercapai, khususnya di bisnis IPP. Sehingga tujuan utama PJB sebagai sebuah perusahaan, yaitu untuk terus bertumbuh, dapat dicapai melalui pengembangan di sektor IPP.

Pada akhirnya, Program Pemerintah berupa PIK 35.000 MW, dengan porsi IPP 25.000 MW dan porsi PLN 10.000 MW, bertujuan untuk menyelesaikan defisit sistem kelistrikan di beberapa wilayah Indonesia serta memenuhi kebutuhan beban puncak pada tahun 2026 sebesar 80.000 MW. Setelah program ini diselesaikan maka diperkirakan kebutuhan penambahan kapasitas pembangkit akan mengalami penurunan, seperti terlihat pada gambar 1. Disamping itu, dengan adanya dukungan Pemerintah yang sangat besar untuk mensukseskan program tersebut, maka dapat disadari bahwa Kebijakan PIK 35.000 MW merupakan sebuah kesempatan emas untuk pengembangan perusahaan yang tidak akan terulang kembali dalam beberapa periode mendatang.

Sebagai salah satu pemain besar di bidang pembangkitan, PJB sudah sepantasnya mengerahkan potensi dan daya upaya di seluruh PJB Group secara maksimal untuk dapat mengambil porsi yang signifikan dalam pelaksanaan program PIK 35.000 MW ini sehingga dapat mencapai pertumbuhan korporasi khususnya melalui pengembangan bisnis di sektor IPP.(*)

yang telah/sedang dilaksanakan oleh PJB dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 1.

Dalam mengembangkan proyek IPP, terdapat beberapa langkah pengembangan yang harus dilalui, yang dimulai dari masa inisiasi, masa studi, masa konstruksi, dan masa operasi pembangkit hingga berakhirnya PPA untuk kemudian ditransfer ke PLN (skema BOOT).

Tahapan Pengembangan Proyek IPP

PJB memiliki 4 anak perusahaan, 5 cucu perusahaan dan 5 perusahaan afiliasi dengan berbagai kompetensi inti di bisnis pembangkitan tenaga listrik. Untuk meningkatkan sinergi diantara anak perusahaan dalam pengembangan bisnis pembangkitan, PJB telah merumuskan corporate charter untuk pelaksanaan pengembangan bisnis di bidang pembangkit yang melibatkan PJB dan Anak Perusahaan serta afiliasi sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Selain itu, PJB juga telah menerbitkan Keputusan Direksi Nomor: 044.K/010/DIR/2017 tentang Integrasi Sumber Daya dan Charter Hubungan Bisnis di Dalam Group PT PJB.

PJB yang pada awalnya didirikan untuk mengelola dan memelihara (Jasa O&M) pembangkit milik PLN di Jawa dan Bali, hari ini telah menjadi perusahaan pembangkit dengan berbagai bisnis yang terintegrasi dan tersebar di seluruh Indonesia. Dalam pengembangan bisnisnya, PJB mengincar berbagai proyek tidak hanya di regional Jawa dan Bali saja. Peluang proyek-proyek IPP di Indonesia dan target penguasaan market oleh PJB terlihat pada diagram 1.

Selain keinginan meningkatkan peran serta dan Kontribusi PJB terutama dalam pemenuhan kebutuhan listrik di masing- Diagram 1 Peluang dan Target Penguasaan PJB pada Market IPP

12 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

pengembangan

Page 13: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

13

Perkembangan teknologi monitoring kemudian menuju ke arah penggunaan teknologi

penyimpanan namun tetap perlu ada human interference. Petugas mengambil data dari Multimedia Card (MMC), kemudian mengolahnya sebagai bahan analisis. Masalah yang timbul oleh sistem monitoring ini adalah ketika petugas mengambil MMC untuk diambil datanya maka monitoring akan terhenti. Selain itu pengambilan data hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja tidak bersifat realtime.

Perkembangan selanjutnya adalah monitoring secara terpusat melalui control center. Di dalam control center telah terdapat Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) yang merupakan teknologi yang dapat memonitor, mengontrol, dan mengakuisisi data yang dapat dilakukan melalui satu tempat saja. Data dari peralatan telah otomatis termonitor dalam satu tempat sehingga petugas tidak perlu secara manual mencatat atau mengambil data ke tempat peralatan berada. Kelemahan utama dari teknologi ini adalah pengaksesan data hasil monitoring tidak dapat dilakukan selain di control center sehingga tidak semua pihak terkait proses produksi dapat mengambil keputusan saat terjadi kejadian tertentu pada proses produksi. Keputusan dilakukannya tindakan hanya dapat

Implementasi REMDO

Teknologi monitoring proses produksi energi l istrik pada PLTU terus mengalami perkembangan yang signifikan. Teknologi monitoring dimulai dengan manajemen aset tradisional yang dilakukan dengan pencatatan manual langsung oleh petugas di tempat peralatan berada. Kegagalan proses dalam pembangkit dapat diperkirakan oleh petugas dengan melihat data historis yang telah dicatat dan diperkirakan terjadi kegagalan berdasarkan intuisi dan pengalaman dari petugas tersebut. Karena mengandalkan intu is i dan pengalaman tersebut, maka kemungkinan salah perkiraan akan terjadi sehingga akan merugikan operasi dari peralatan pembangkit.

Berpotensi Lahirkan Bisnis Baru

Arsitektur umum otomasi industri berbasis cloud

Gambar 1: Peta transformasi digital dan kondisi kini (World Economic Forum, 2016)

teknologi

Page 14: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

14 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

dilakukan oleh petugas terdekat dengan peralatan atau petugas yang berada pada control center saja.

Manajemen aset generasi baru telah mengembangkan tekonologi monitoring secara realtime dengan berbasis Internet of Things. Teknologi ini memungkinkan untuk dapat mengakses data secara realtime dimanapun tempatnya dengan menggunakan internet. Monitoring ini juga berbasiskan komunikasi machine to machine (M2M) sehingga setiap monitoring data akan terintegrasi pada seluruh peralatan. Manajemen aset generasi baru ini memungkinkan untuk

setiap pihak terkait proses kerja, baik manajer dan pekerja terdekat dengan peralatan tersebut akan mendapat informasi dan dapat menganalisis dahulu bersama-sama.

Teknologi Remote Engineering Monitoring Diagnoztiq and Optimization (REMDO) telah berkembang pesat dan dipakai oleh pembangkit-pembangkit di seluruh dunia utamanya negara maju. Pada dasarnya, teknologi REMDO dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu teknologi on-site dan teknologi off site. Teknologi on-site biasanya merupakan sistem SCADA atau DCS. Implementasi

teknologi ini yang bersifat autonomus, yang berarti bahwa pengoperasian sistem (khususnya pembangkit) harus dapat secara independen dikendalikan oleh pusat kontrol on-site melalui HMI. Namun demikian infrastruktur on-site dapat diintekkoneksikan dengan sistem cloud. Sumber data berasal dari field device / IO yang terkoneksi ke kontroler, data sumber secara selektif dapat dikomunikasikan sistem cloud melalui OPC atau piranti khusus (embeded system) yang disediakan oleh vendor.

Sedangkan teknologi off-site, monitoring dan diagnostik dapat dilakukan

Tabel 1. Manfaat teknis penerapan REMDO di pembangkit

implementasi

Tabel 2. Analisis bisnis terhadap perbaikan performa pembangkit setelah memakai REMDO

Page 15: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

15

UBJOM TELUK KALTIM BERIKAN BEASISWADalam upaya membantu peningkatan kualitas pendidikan di daerah, UBJOM kaltim melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) memberikan bantuan Beasiswa Berprestasi bagi siswa-siswi SD Negeri 021 dan SMP Negeri 21 Balikpapan. Bantuan diserahkan 17 Jui 2017, disaksikan guru dan orangtua siswa. Manajemen UBJOM Teluk Kaltim berharap bantuan beasiswa tersebut memacu semangat belajar siswa dan memotivasi siswa lainnya untuk berprestasi. (Arsyad)

KUNJJUNGAN DELEGASI 2017 M701F USERS’ CONFERENCE Sebanyak 120 Delegasi 2017 M701F Users’ Conference berkunjung ke UP Muara Karang, 2 Agustus 2017, untuk melihat penggunaan gas turbin di PLTGU Blok 2 Muara Karang. Mereka berasal dari 16 negara, diterima Manajer Enjiniring & Quality Assurance UP Muara Karang, Teddy Sutendi. Kunjungan ke UP Muara Karang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Konferensi tahunan para pengguna mesin gas turbin tipe M701F yang diproduksi oleh Mitsubishi Hitachi Power Systems (MHPS). M701F Users’ Conference tahun ini diadakan pada 31 Juli hingga 4 Agustus 2017 di Jakarta. Kunjungan menjadi ajang untuk saling berbagi pengalaman best practice dan lesson-learned dalam menggunakan gas turbin M701F. MHPS berharap agar konferensi yang diadakan dapat menjadi sarana untuk menjalin hubungan baik antar pengguna. Selain itu perusahaan dari Jepang ini juga berharap agar mendapatkan masukan serta rekomendasi bagi perbaikan di masa depan.(Saurin)

secara remote yang terpusat melalui jaringan Internet. Masing masing unit memerlukan sarana Internet dengan tingkat kapasitas, availabilitas dan realibilitas tertentu. Dalam operasional layanan cloud bersifat opsional untuk meningkatkan realibilitas, availabilitas dan optimisasi operasi dan maintenance (O&M). Jika komunikasi antar unit dan sistem cloud mengalami kegagalan atau putus, sistem On-Site harus tetap berjalan normal.

Berdasarkan Kajian Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, sistem REMDO secara cloud dapat memberikan beberapa manfaat memaksimalkan nilai aset (asset value), monitoring yang menyeluruh, dan pengukuran dan analisis. Layanan REMDO secara cloud dapat memantau kinerja mesin, memantau kondisi operasi, mengukur dampak pemeliharaan, merekam peristiwa, kegagalan, dan kerusakan, mengidentifikasi komponen penting/kritis, serta menilai sisa umur komponen kunci. Solusi layanan memberikan manfaat antara lain: • Meningkatkan availabilitas mesin.• Membantu dalam troubleshooting.• Tuning sistem pembakaran.• Tuining performa berdasar kondisi

kondisi operasi aktual dan ekspektasi/• Optimisasi berdasar data operasi nyata.

implementasi

berita foto

• Evaluasi secara kuantitatif pada aktivitas pemeliharaan.

• Analisis secara cross-fleet.Penelitian yang pernah dilakukan

(Madanhire, 2014), sistem REMDO meningkatkan operasi dari pembangkit sehingga efisiensi dari pembangkit juga meningkat. Sistem REMDO menjadi primadona baru dari sistem perawatan khususnya bagi engineering system. Menurut sebuah report dari World Economic Forum dan Accenture (2016), posisi era kini adalah pada visualisasi hasil monitoring dan smart machine yang mengarah kepada kecerdasan buatan, seperti ditunjukkan Gambar 1.

Penerapan REMDO akan bermanfaat setidaknya dalam kontrol, monitoring, serta diagnostik dari availibilitas, reliabilitas, lifetime, return on asset, dan return of investment bagi pembangkit. Tabel I menjelaskan manfaat secara teknis sebelum dan sesudah penerapan REMDO untuk pembangkit.

Dari sudut pandang manajemen perawatan, benefit penggunaan REMDO akan tercipta fleksibilitas dan interkonektivitas, proteksi data yang tinggi, serta predictive maintenance yang lebih akurat. Akan didapatkan saving besar dengan meminimalisir kegagalan serta

15

meningkatnya load capacity pembangkit sehingga akan lebih responsif dalam memenuhi market demand.

Penerapan sistem REMDO, sudah dilakukan di beberapa negara dan perusahaan di dunia. Dari beberapa data dan studi literatur, dapat dirangkum sebuah laporan kemajuan dan cara penerapan terbaiknya di beberapa perusahaan sebagaimana terlihat pada tabel II.

Secara umum sistem REMDO akan membawa manfaat dalam peningkatan efisiensi operasi dan proses pada pembangkitan listrik. Secara garis besar manfaat tersebut meliputi: kemudahan pemeliharaan/perawatan, peningkatan produktivitas, serta penghematan biaya operasional dan troubleshooting. PJB merupakan perusahaan pembangkitan pertama di Indonesia yang mengimplementasikan Sistem REMDO. Menurut Kepala Satuan Teknologi PJB, Teguh Widjajanto, sistem REMDO tidak hanya mampu melakukan optimisasi operasi pada pembangkit, tetapi juga berpotensi memunculkan bisnis baru REMDO services, yaitu layanan REMDO yang bukan hanya untuk unit-unit PJB, tetapi juga untuk pembangkit di seluruh Indonesia, bahkan juga di luar negeri.(*)

Page 16: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

16 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

direksi

Sugiyanto CMRP dipercaya untuk menggantikan Yuddy Setyo Wicaksono sebagai Direktur Operasi I PT Pembangkitan

Jawa-Bali (PJB). Serah terima jabatan berlangsung di PJB Kantor Pusat, Rabu 23 Agustus 2017, disaksikan Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto, Direksi PJB, Direksi anak perusahaan PJB, dan Senior Leader PJB.

Sebelumnya Sugiyanto menjabat sebagai General Manager (GM) PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (Kit Sumbagut). Jabatan itu kini diisi oleh Bambang Iswanto, yang sebelumnya menjabat Kepala Satuan Kinerja Korporat dan Pengembangan Sistem Manajemen PJB. Sementara Yuddy Setyo Wicaksono yang telah menjabat Direksi PJB selama 3 tahun 8 bulan, kini menempati jabatan baru sebagai Kepala Divisi Niaga PT PLN (Persero).

Sugiyanto bukan orang baru di PJB. Ia tercatat sebagai karyawan organik PJB yang dibesarkan di Unit Pembangkitan

(UP) Paiton. Jabatan strategis di PJB pernah dipegang antara lain Senior Manajer Perencanaan dan Pengendalian Operasi (ROP), dan General Manager UP Gresik. Sugiyanto diangkat sebagai GM Kit Sumbagut pada 26 Februari 2015, menggantikan Bernadus Sudarmanta yang juga karyawan organik PJB. Kini tiga karyawan organik PJB duduk di jajaran direksi, yaitu Iwan Agung Firstantara (Direktur Utama), Miftahul Jannah (Direktur Operasi 2) dan Sugiyanto (Direktur Operasi 1).

Dalam kesempatan itu, Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto mengingatkan bahwa tantangan dan persaingan di dunia kelistrikan semakin ketat, sehingga perlu ada perubahan dan perbaikan di segala lini. Tanpa perubahan dan perbaikan tidak mustahil PLN Grup bisa tinggal nama saja. “Jika kita lakukan kerja keras dan ikhlas maka semua tantangan bisa diatasi. PJB harus mampu menyedikan tenaga listrik yang handal, murah dan memuaskan stakeholder,” katanya.(*)

Sugiyanto

Yuddy Seto Wicaksono, Sugiyanto CMRP dan Bambang Isvandono.

Gantikan Yuddy Setyo Wicaksono

16 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Page 17: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

17

Unit Bisnis Jasa Operation and Maintenance (UBJOM) Indramayu dinilai sebagai perusahaan terbaik dalam

mengelola lingkungan hidup. Penilaian diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu bersamaan dengan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2017.

Atas prestasinya itu, UBJOM Indramayu memperoleh penghargaan dalam bentuk piagam yang diserahkan oleh Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah kepada General Manager (GM) UBJOM Indramayu, Jakfar Sadiq. Penyerahan penghargaan berlangsung di Alun-Alun Indramayu 24 Juli 2017. Bersamaan itu juga diserahkan penghargaan kepada Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL), Kelompok Masyarakat Pengelola Program Kampung Iklim (PROKLIM), dan Industri Pendukung Program Adipura.

“Penghargaan diberikan karena selama ini beberapa perusahaan telah menunjukan komitmennya sebagai perusahaan dengan pengelolaan lingkungan hidup yang baik. Keberadaan perusahaan juga memperhatikan aspek lingkungan sekitarnya sehingga keberadaan perusahaan itu sangat bermanfaat bagi sekitarnya,” kata Bupati Indramayu, Anna Sophanah di Indramayu.

Menurut Jakfar Sadiq, penghargaan yang diterima UBJOM Indramayu merupakan wujud dukungan dan komitmen dari seluruh keluarga besar UBJOM Indramayu dalam pengelolaan lingkungan hidup di area PLTU Indramayu. “Saya berharap penghargaan tersebut menjadi pemacu untuk melakukan perbaikan di masa depan, menjadi penyemangat dalam menjadikan PLTU Indramayu yang semakin ramah lingkungan, semakin hijau, dan semakin asri. Sehingga mendukung upaya

peningkatan keamanan, keandalan dan efisiensi dalam rangka peningkatan produktifitas PLTU Indramayu,” tutur Jakfar Sadiq.

Bukan hanya di lingkup kabupaten Indramayu, PLTU Indramayu telah menjadi percontohan dalam implementasi Keselamatan, Kesehatan Kerja, Keamanan dan Lingkungan (K3L) di lingkungan PT PLN (Persero). Unit Bisnis Jasa Operation and Maintenance (UBJOM) Indramayu sebagai pengelola PLTU Indramayu telah berhasil melakukan normalisasi kondisi PLTU Indramayu melalui program i-Care, yang disusul dengan standardisasi peralatan dan sistem manajemen melalui program i-Enlight, dan pengelolaan K3L secara terintegrasi didukung kondisi peralatan yang sesuai Best Practice Standard melalui program i-Succeed. Tampilan PLTU Indramayu terlihat hijau dan indah. Taman-taman di tempat lain yang selama ini terkesan asal tanam, ditata ulang dengan landscape yang artisitik. Lahan kosong telah berubah menjadi taman yang menawan.

Bukan hanya itu. Kepedulian terhadap masyarakat sekitar diwujudkan melalui program One Vilage One Program (OVOP), yaitu pemberian bantuan kepada generasi muda untuk berwirausaha. Program ini dirancang untuk mengoptimalkan pengembangan potensi desa, mendorong dan memotifasi serta menciptakan kegiatan positif kepada generasi muda melalui ekonomi kreatif. Para pemuda diberikan bantuan fasilitas untuk berwirausaha dan sekaligus pembinaan, sehingga dapat tumbuh sebagai wirausahawan yang tangguh dan mandiri serta meningkatkan peran Usaha Menengah, kecil dan Mikro (UMKM) dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan. (*)

penghargaan

UBJOM Indramayu Terbaik Dalam Mengelola Lingkungan

“UBJOM Indramayu telah menunjukkan

komitmennya sebagai perusahaan dengan

pengelolaan lingkungan hidup yang baik.

Keberadaan perusahaan juga memperhatikan

aspek lingkungan sekitarnya sehingga

keberadaan perusahaan itu sangat bermanfaat

bagi sekitarnya

Bupati Indramayu,Hj. Anna Sophanah

GM UBJOM Indramayu, Jakfar Sadiq menerima penghargaan dari Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah.

Page 18: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

18 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Kegiatan administrasi diperlukan untuk pemenuhan evidence audit. Selama ini kegiatan administrasi

dilakukan secara manual, dimana evidence aktivitas dimasukkan dalam form/template di software Microsoft Excel. Hal ini berpotensi hilangnya riwayat aktivitas karena tidak terdokumentasi dengan baik. Kehilangan evidence aktivitas tersebut mengesankan bahwa aktivitas pengecekan infrastruktur K3 tidak dilakukan oleh staf bidang K3.

Berdasar Root Cause Problem Solving (RCPS), banyak kelemahan dari aktivitas rutin check infrastruktur K3 yang dijalankan selama ini, diantaranya:

• Belum adanya jadwal pekerjaan yang terintegrasi dengan Work Load Analysis.

• Keterbatasan waktu supervisor K3. Terdapat 6.000 pekerjaan per tahun setara dengan 23 pekerjaan per hari. Dengan asumsi 1 pekerjaan dibutuhkan waktu 10 menit, maka dibutuhkan 63.8 persen manhour dalam sehari. Jumlah yang cukup banyak untuk dimonitor oleh satu orang supervisor, apalagi supervisor masih dibebani aktivitas lain.

• Schedule pekerjaan tidak terintegrasi untuk seluruh infrastruktur, sehingga pelaksanaan pekerjaan sering tidak efektif.

teknologi

APLIKASI ZERO ACCIDENT ASSISTANTiZat

Program kerja K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di unit pembangkitan sangat kompleks, sehingga diperlukan sebuah sistem manajemen berbasis komputer yang mampu menghasilkan laporan terkait status ataupun rangkuman dari aktivitas kegiatan K3. Seluruh aktivitas tersebut selalu melibatkan kegiatan administrasi yang dilakukan di atas meja. Padahal tugas utama bidang K3 seharusnya di lapangan, karena pengawasan terhadap risiko kecelakaan kerja terjadi di area kerja, bukan pada ruangan staf K3 tempat melakukan kegiatan administrasi.

18 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Gambar I : Alur sistem IZAT

Page 19: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

19

• Tidak ada rekaman pengambilan data. Sistem pelaksanaan pekerjaan dengan cara manual masih belum mensyaratkan adanya aktifitas pengambilan dokumen foto. Sehingga tidak ada dokumentasi untuk kegiatan yang telah dilakukan.

• Evidence pelaksanaan pengecekan infrastruktur K3 menggunakan kertas. Dengan metode ini memungkinkan dilakukan pemalsuan data. Karena, apa yang ditulis di kertas tersebut tidak bisa membuktikan kebenaran aktivitas yang telah dilakukan dan keakurasian waktu pelaksanaan.

• Tidak ada bukti kehadiran di lapangan. Petugas pelaksana tidak memiliki alat yang bisa digunakan untuk membuktikan kehadiran mereka di lokasi infrastruktur yang harus di check.Berdasarkan hasil RCPS tersebut, Idrus Pamungkas,

Misbakhul Huda dan M. Ridwan Efendi dari UP Gresik membuat aplikasi untuk memudahkan kerja bidang K3. Aplikasi itu diberi nama Zero Accident Assistant (IZAT), sebuah sistem yang memanfaatkan smartphone sebagai sarana perencanaan pekerjaan, informasi pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan, monitoring aktivitas pekerjaan & dashboard kesiapan infrastruktur K3. Aplikasi ini mampu menjawab permasalahan antara lain: • Memfasilitasi kegiatan perencanaan aktivitas K3

dengan basis mingguan untuk rentang waktu satu tahun terhadap kegiatan proses bisnis K3.

• Memudahkan aktivitas monitor terhadap hasil kerja yang telah dilakukan oleh para pelaku proses bisnis K3.

• Memudahkan aktivitas pekerjaan lapangan proses bisnis K3 dan membantu memunculkan evidence pelaksanaan aktivitas K3 secara otomatis.

• Menyimpan database check list aktivitas K3 yang sesuai standart SMK3 dan National Fire Protection Association (NFPA), antara lain: Foto-foto pelaksanaan dan waktu pelaksanaan (hari, tanggal & jam).

• Pembuatan laporan hasil pekerjaan secara otomatis sesuai standart PJB.Pembangunan aplikasi IZAT dilakukan dengan tahapan

sebagai berikut:• Mendisain database jadwal pekerjaan, agar tidak

terjadi penumpukan pekerjaan. Selain itu diperlukan database jadwal patroli P2K3 oleh manajemen di dalam IZAT.

• Migrasi Data. Memindahkan data yang sebelumnya dalam bentuk Microsoft Excell ke dalam database server IZAT.

• Menyiapkan infrastruktur pendukung, yaitu wifi dan tag RFID.

• Membuat aplikasi berbasis web yang memiliki fitur untuk melakukan aktifitas perencanaan rutin check infrastruktur K3 & patrol P2K3, menampilkan dashboard kondisi infrastruktur K3 & hasil patroli P2K3, serta memunculkan laporan akhir aktivitas K3 sesuai standart laporan PJB.

• Membuat aplikasi Android (APK) IZAT yang memiliki fitur untuk menampilkan data check list pemeriksaan infrastruktur K3 & jadwal patrol P2K3, dan memiliki kemampuan untuk mengambil dokumen foto dan waktu sebagai fungsi evidence pelaksanaan kegiatan.

teknologi

Implementasi IZATIZAT telah diimplementasi di UP Gresik dan diadopsi

beberapa unit di lingkungan PJB. Implementasi IZAT memudahkan aktivitas rutin check atau patroli P2K3 dalam mengidentifikasi aset ataupun lokasi yang harus diperiksa, pengambilan evidence pelaksanaan dan waktu pekerjaan, penyimpanan laporan hasil pekerjaan, mengidentifikasi aset yang bermasalah dan pembuatan laporan hasil pekerjaan. IZAT juga membantu fungsi monitoring dan menghilangkan kelalaian dalam pengisian check list aktivitas pemeriksaan infrastruktur K3 akibat dari kelalaian manusia. IZAT sebagai Safety Assistant terbukti mampu:• Membantu aktivitas perencanaan aktivitas K3 sesuai aset,

area dan jadwal pelaksanaan.• Memberikan evidence kegiatan K3 secara aktual dan dapat

dibuktikan kebenerannya.• Memudahkan fungsi pengawasan terhadap para pelaku

aktivitas K3.Gambar I adalah contoh alur sistem IZAT pada saat

melaksanakan aktifitas rutin pengecekan infrastruktur K3 (hydrant). Dengan menggunakan IZAT telah dilakukan aktivitas rutin check dengan frekuensi pengecekan sebulan sekali untuk APAR sebanyak 429 item. Aktivitas rutin check dengan frekuensi 3 bulan sekali untuk hydrant & hose box sebanyak 228 item, eye wash sebanyak 11 item, dan kotak P3K sebanyak 58 item. Hasil penyimpanan data tersebut dapat dilihat pada website intranet http://192.168.22.10/izat4azara/

Terdapat beberapa kondisi yang dapat diperbaiki berkat adanya aplikasi IZAT, dan juga ada beberapa peluang yang bisa dilakukan untuk lebih mengoptimalkan aplikasi IZAT yang telah diimplementasikan, yaitu:• Aktivitas rutin check mingguan dapat di review secara aktual• Persentase kesiapan infrastruktur K3 (APAR, hydrant, kotak

P3K & eye Wash) dapat dimonitor secara aktual.• Aset-aset yang tidak memenuhi standard SMK3 maupun

standard NFPA dapat diketahui secara aktual. Selanjutnya bisa dilakukan proses perencanaan untuk tindak lanjut perbaikan.IZAT dibangun berdasarkan kebutuhan K3 secara mandiri,

oleh karena itu sistem ini bisa saja diduplikasi dengan mudah oleh siapapun yang memahami konsep K3 dan teknologi informasi. Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya duplikasi aplikasi, IZAT telah didaftarkan hak ciptanya atas nama kelompok dan juga PT PJB UP Gresik dan telah mendapatkan nomor registrasi C00201701027. (*)

19

Page 20: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

20 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Implementasi Program Corporate Social Responsibility (CSR) kembali mendapatkan penghargaan nasional. Kali ini penghargaan diberikan oleh

Warta Ekonomi dalam bentuk Social Business Innovation Award. Sementara Direktur Utama PJB, Iwan Agung Firstantara terpilih sebagai salah satu Green CEO (Chief Executive Officer) 2017 atas kepeduliannya terhadap lingkungan.

Penghargaan diserahkan pada acara Indonesia CSR Exhibition and Awarding 2017 yang berlangsung di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Minggu 20 Agustus 2017. PJB dinyatakan sebagai The Best Social Business Innovation Company untuk kategori perusahaan di bidang energi. Sedangkan Iwan Agung Firstantara sebagai The Best CEO 2017 untuk pemimpin perusahaan bidang energi.

Social Business Innovation adalah bentuk apresiasi terhadap perusahaan-perusahaan yang berhasil mengimplementasikan inovasi-inovasi sosial sebagai upaya untuk menangani masalah sosial dan lingkungan perusahaan menuju kegiatan bisnis yang berkelanjutan. Tujuannya, untuk mendorong pertumbuhan industri serta mendukung perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial.

Penghargaan terbagi dalam beberapa kategori berdasarkan bidang usaha yang digeluti perusahaan. Untuk kategori perusahaan bidang energi, penghargaan juga diberikan kepada PT Indonesia Power (IP), PT Jawa Power, PT Pertamina Geothermal Energy, PT Perusahaan Gas Negara (Persero), dan PT PLN (Persero). Dalam pemberian penghargaan ini, Warta Ekonomi telah melakukan serangkaian tahapan penilaian dengan kriteria tertentu.

Sederet penghargaan telah diperoleh PJB terkait dengan implementasi program CSR. Program CSR yang dilaksanakan PJB dinilai memberikan kontribusi besar bagi masyarakat sekitar terhadap kelestarian lingkungan hidup. Bahkan program CSR yang diwujudkan dalam bentuk Akademi Komunitas belum lama ini mendapatkan penghargaan tingkat Asia, yaitu memperoleh Asia Responsible Award (AREA) untuk kategori Social Empowerment. PJB pada tahun 2015 juga dinobatkan sebagai The Green Company atas kepeduliannya yang tinggi terhadap lingkungan hidup.(*)

penghargaan

Social Business Innovation Company AndGreen Ceo 2017

Direktur Utama PJB, Iwan Agung Firstantara menerima

penghargaan sebagai The Best Green CEO 2017.

Indonesia CSR Exhibition and Awarding 2017 berlangsung selama tiga hari, 18-

20 Agustus 2017 di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta Selatan. Hari ketiga diisi dengan seminar bertajuk “Strategi CSR Industri Energi dan Listrik.” Tampil sebagai pembicara Direktur Utama PT Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani, Direktur Operasi 2 PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), Miftahul Jannah, dan Perwakilan dari Kementerian ESDM.

Dalam kesempatan itu Miftahul Jannah menjelaskan strategi PJB dalam menyalurkan CSR yang dikenal dengan strategi :• Bangkit Inovasi Pendidikan.• Bangkit Inovasi Ekonomi.• Bangkit Inovasi Lingkungan.

Bangkit Inovasi Pendidikan diimplementasikan melalui pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan memberikan pendidikan dan pelatihan di bidang operation and maintenance pembangkit kepada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) yang tinggal di sekitar unit pembangkitan yang dikelola PJB. Program pendidikan dan latihan tersebut akhirnya dikembangkan menjadi Akademi Komunitas PJB. Pendidikan diberikan secara gratis, bahkan para mahasiswa masih mendapatkan uang saku atau biaya hidup selama mengikuti perkuliahan.

Harapannya setelah lulus akademi komunitas, mereka bisa berkontribusi atau bekerja pada pembangkit yang ada di daerahnya. Pembangkit PJB bukan hanya di Jawa, tetapi juga tersebar tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa tenggara dan Maluku. Karena itu mahasiswa Akademi Komunitas PJB berasal dari berbagai daerah di Indonesia, diutamakan dari keluarga tidak mampu. Akademi Komunitas PJB telah berjalan 5 tahun dan meluluskan 204 orang yang kini bekerja diberbagai perusahaan di Indonesia.

ThE BEST

Direktur Operasi 2 PJB, Miftahul Jannah paparkan strategi CSR PJB dalam seminar Strategi CSR Industri Energi dan Listrik di Indonesia CSR Exhibition and Awarding 2017.

Page 21: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

21

penghargaan

Bangkit Inovasi Ekonomi diimplementasikan melalui pemberdayaan dan pengembangan ekonomi lokal, dan sedapat mungkin bersinergi dengan perusahaan. Contohnya di Cirata, di mana operasional pembangkit membutuhkan air. Sementara di sepanjang alirannya banyak eceng-gondok. Jika enceng gondok dikelola sebagai sampah akan membutuhkan biaya. Maka masyarakat didorong memanfaatkan sebagai sumber ekonomi seperti pembuatan tas-tas dan kerajinan dan sebagainya, dengan terlebih dahulu diberikan pendidikan dan pelatihan serta permodalan.

Bangkit Inovasi Lingkungan diimplementasikan melalui konservasi lingkungan, seperti penghijauan, pelestarian hutan di kawasna pesisir, pengembangan ekowisata dan sebagainya. Di Pacitan misalnya, PJB bersama warga melakukan konservasi lingkungan melalui pengembangan hutan bakau dan budidaya penyu. Sementara di Muara Karang dan Muara Tawar mengembangkan ekowisata berbasis hutan bakau.

Sementara Direktur Utama PT. Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani, mengungkapkan bahwa komitmen Indonesia Power dalam menjaga ekosistem lingkungan diterapkan melalui Program Hijaunesia Power, KaWan Hijaunesia Power dan Pemenuhan Ketaatan Aturan Lingkungan (Proper). Dalam mendukung program tersebut Indonesia Power telah menetapkan “Go90” sebagai tema korporat 2016-2017 dengan tagline Aman, Bersih & Hijau, Andal dan Efisien.

KaWan Hijaunesia Power yang merupakan suatu program dalam menjaga ekositem dan pelestarian lingkungan hidup yang merupakan kolaborasi dan sinergi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Gerakan Pramuka melalui KAWAN GAUL (Saka Kalpataru Saka Wanabakti Gerakan Aksi Untuk Lingkungan dengan program Hijaunesia Power. Selama periode 03-20 Oktober 2016, Indonesia Power menanam sebanyak 57.341 pohon andemik di unit-unit kerja perusahaan.

CSR PJB Raih Penghargaan

Tingkat AsiaKomitmen PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) dalam melaksanakan program

pemberdayaan masyarakat mendapat apresiasi berupa penghargaan Asia Responsible Entrepreneurship Award (AREA) 2017. Program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan PJB, khususnya Program Akademi Komunitas PJB, dinilai berdampak positif dan sukses memberdayakan masyarakat. Penghargaan tersebut diterima General Manager UP Paiton, Abu Hasan (mewakili direksi), didampingi Manajer CSR dan Komunikasi Korporasi, Heri Supriyanto, dan Manajer Pembelajaran dan Evaluasi PJB Academy, Supartini, di Bangkok Thailand, 2 Juni 2017.

AREA merupakan ajang tahunan yang pada tahun ini sudah digelar untuk kali ketiga oleh Enterprise Asia. Kriteria penghargaan adalah inovasi program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility atau CSR). Enam kategori dikompetisikan dalam ajang AREA kali ini, yaitu; Social Empowerment, Investment in People, Health Promotion, Green Leadership SME CSR, dan Responsible Bussiness Leadership. Pada kategori Social Empowerment yang diikuti PJB, terdapat 300 pengajuan program dari 14 negara di Asia.

Program Akademi Komunitas PJB saat ini sudah dilaksanakan sampai angkatan ke V. Wilayah penerimaan program Akademi Komunitas menjaring hampir seluruh kepulauan di Indonesia, kecuali Papua. Program pendidikan gratis setara D1 ini dinilai memberikan dampak yang sangat berarti bagi masyarakat kurang mampu di sekitar wilayah operasional pembangkit PT PJB.

Sebanyak 145 orang lulusan Akademi Komunitas telah bekerja di PJB Group, dan 59 lainnya bekerja di perusahaan lain. Dampak sosial program ini dirasakan oleh 204 keluarga, yang berhasil meningkatkan taraf kehidupannya. Total pendapatan seluruh siswa Akademi Komunitas PJB yang telah bekerja dari tahun 2013-2017 kira-kira sebesar Rp 10.1 miliar.

Dalam penghargaan AREA 2017 yang dihadiri oleh 300 perwakilan dari kawasan Asia, PJB meraih penghargaan untuk kategori Social Empowerment. Ajang penghargaan terbesar di ASIA ini merupakan sebuah platform dimana setiap perusahaan penerima penghargaan dapat saling berbagi, mengedukasi serta menginspirasi lebih banyak orang dalam menginisiasi program CSR yang memiliki dampak besar bagi masyarakat di area tersebut maupun masyarakat lebih luas.

“Kami menyoroti upaya-upaya bisnis untuk mempromosikan perusahaan lewat program tanggung jawab sosial yang manusiawi dan berkelanjutan,” ujar Chairman of Enterprise Asia, Tan Sri Fong Chan Onn, saat memberikan sambutan malam anugerah di Bangkok, Thailand, Jumat malam.

Selain PJB, ada tiga perusahaan dari Indonesia yang berhasil meraih AREA, untuk kategori yang berbeda. Tiga perusahaan tersebut adalah; PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, PT Combiphar, dan PT Bhimasena Power Indonesia.(ros)

General Manager UP Paiton, Abu Hasan, mewakili PJB menerima Asia Responsible Entrepreneurship Award, didampingi Manajer CSR dan Komunikasi Korporasi, Heri Supriyanto, serta Manajer Pembelajaran dan Evaluasi PJB Academy, Supartini.

StrategiCSR PJB

Page 22: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

22 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

operation & maintenance

Dirut PLN, Sofyan Basir :

“pJb Hebat”

Pujian terhadap PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) dilontarkan Direktur Utama PT PLN (Persero), Sofyan Basir ketika berkunjung ke PLTU Pulang Pisau. “PJB Hebat, mampu mengoperasikan PLTU FTP-1 dengan baik dan mampu mengatasi permasalahan yang muncul. Kombinasi dan sinergi tenaga senior, junior dan tenaga lokal juga berjalan dengan baik,” katanya, sesaat setelah melihat kondisi dan kinerja PLTU Pulang Pisau, serta berdialog dengan para operator.

22 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Masuk ruang kerja karyawan untuk menyapa dan memberikan motivasi.

Page 23: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

23

Sofyan Basir berkunjung ke PLTU Pulang Pisau, 17 Juli 2017, didampingi

Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan, Djoko Rahardjo Abumanan dan beberapa kepala divisi. Begitu helikopter yang membawanya dari Banjarmasin mendarat, rombongan disambut Direktur SDM dan Administrasi PT PJB Suharto, General Manager (GM) Unit Bisnis Jasa Operation and Maintenance (UBJOM) Pulang Pisau, Hendrik Waluyo, serta Manajemen PLN Wilayah Kalimantan Tengah.

Keceriaan terpancar jelas dari raut wajahnya selama berada di PLTU Pulang Pisau. Senyuman mengembang sambil menyapa dan menyalami satu per satu para operator. Bahkan dengan senang hati orang nomor satu di PLN itu melayani permintaan selfie dari para karyawan. Nuansa keakraban begitu terasa.

“Kalau pembangkit ini (PLTU Pulang Pisau) tidak beroperasi dengan beban maksimal, itu bukan karena ada gangguan,

tetapi atas permintaan pengatur beban. PLTU Pulang Pisau cukup besar perannya dalam sistem ketenagalistrikan di Kalimantan Tengah dan Selatan. Kini tidak ada lagi pemadaman bergilir. Kalau toh ada kawasan yang padam, bukan akibat kekurangan pasokan tetapi karena sedang ada perbaikan,” tutur Sofyan Basir.

PLTU Pulang Pisau 2 x 60 MW di Kalimantan Tengah dibangun tahun 2008, beroperasi secara komersial sejak 18 September 2016, memasok energi listrik ke Sistem Ketenagalistgrikan Barito melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV yang memotong jalur Kuala Kapuas sampai Palangkaraya. Kini ketersediaan pasokan di kawasan tersebut meningkat dari 486 MW menjadi 632 MW. Sementara beban puncak berkisar 532 MW, sehingga terdapat cadangan yang cukup.

Selain melihat kondisi dan kinerja pembangkit, selama kurang lebih 40 menit

berada di PLTU Pulang Pisau, sebagian besar waktu dihabiskan untuk berdialog dengan operator dan karyawan. Nyaris tidak ada waktu untuk mendengarkan paparan manajemen, kecuali paparan singkat dari Genaral Manajer PLN Wilayah Kalimantan Tengah yang melaporkan ketersediaan pasokan listrik cukup dan tidak ada lagi pemadaman bergilir. Sofyan Basir lebih memilih memasuki ruang kerja karyawan untuk menyapa dan melayani foto selfie, dan memberikan semangat kerja tentunya.

“Perusahaan ini milik kalian, tempat kalian mengabdi kepada bangsa dan negara serta tempat mencari nafkah hingga tua nanti. Sementara kami para direksi hanyalah pekerja kontrak dengan waktu yang sangat terbatas. Untuk itu, saya berpesan supaya kalian bekerja dengan sungguh-sungguh, menjaga agar unit terus beroperasi dengan baik dan handal,” tuturnya.

Dalam kunjungan singkat di PLTU Pulang Pisau tersebut, Sofyan Basir sempat meresmikan Masjid Al - Muhsinin PLTU Pulang Pisau, yang dilakukan dengan cara menandatangani prasasti, tanpa kata sambutan ataupun peninjauan bangunan masjid. Penandatanganan prasasti dilakukan di lobi perkantoran PLTU Pulang Pisau, didampingi Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan, Djoko Rahardjo Abumanan dan Direktur SDM dan Administrasi PJB Suharto.

Selain PLTU Pulang Pisau, Direktur Utama PLN melakukan kunjungan ke beberapa pembangkkit di Kalimantan, termasuk ke PLTU Kaltim Teluk. Di tempat ini rombongan diterima oleh Direktur Operasinal II PT PJB Miftahul Jannah, GM UBJOM Kaltim Teluk, Deddy Marsetioadi, dan Manajemen PLN Wilayah Kalimantan Timur. Kunjungan diisi dengan koordinasi terkait operasional pembangkit dan peninjauan pembangkit. Suasana akrab mewarnai sepanjang kehadiran Sofyan Basir. Sebagian besar waktunya juga dihabiskan untuk menyapa dan berdialog dengan karyawan.

Sofyan Basir berpesan agar karyawan UBJOM Kaltim Teluk mendukung PLN dengan menjaga agar unit terus beroperasi dengan baik dan handal. Selain itu ia juga memberikan apresiasi terhadap tenaga muda yang mengoperasikan pembangkit. Kombinasi tenaga senior, junior, tenaga lokal & luar daerah yang ada diharapkan dapat bersinergi dengan baik dalam mengoperasikan pembangkit.(*)

PLTU Pulang Pisau 2 x 60 MW pada malam hari.

Menyapa, menyalami dan berdialog dengan karyawan dalam suasana keakraban.

operation & maintenance

Page 24: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

24 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

operation & maintenance

Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir menegaskan bahwa cerita pemadaman listrik di wilayah Kalimantan

yang diakibatkan kekurangan daya kini sudah berakhir, karena kapasitas listrik yang ada sudah berlebih. “Untuk Sistem Ketenagalistrikan Mahakam (Kalimantan Timur) surplus 300 MW, sedangkan Sistem Ketenagalistrikan Barito (Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah) surplus 1.00 MW,” kata Sofyan Basir setelah meninjuau sejumlah pembangkit di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, 17 Juli 2017.

Daya mampu Sistem Ketenagalistrikan Mahakam 700 MW, sementara beban pucak hanya 400 MW. Sedangkan daya mampu Sistem Ketenagalistrikan Barito 632 MW, sementara beban puncak surplus sekitar 532 MW. Sistem Ketenagalistrikan Barito Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang sempat mengalami defisit pada awal 2016, kini mengalami surplus 100 MW setelah beroperasinya PLTU Pulang Pisau 2 x 60 MW dan Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai 155 MW.

Sistem ketenagalistrikan Barito pada 2018 akan mendapat tambahan pasokan 200 MW dari PLTU Tanjung di Tabalong. Lalu pada 2019 ada lima lagi pembangkit listrik tenaga uap yang selesai, diantaranya adalah PLTU Asam-asam 200 MW di Tanah Laut dan PLTU yang dibangun di seberang Pelabuhan Trisakti di Banjarmasin, di Kalimantan Selatan, yang juga menghasilkan daya 200 MW, PLTMG Bangkanai Tahap II 140 MW, PLTU Sampit 2 x 25 MW dan Mobile Power Plant (MPP) 120 MW, serta PLTU Kalsel (FTP 2) 2 x 100 MW. Hingga 2019, PLN akan membangun 1.413 MW pembangkit di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Selain itu, PLN juga membangun jaringan transmisi 150 kV sepanjang 2.606 kms yang akan beroperasi secara bertahap hingga 2019. Hingga awal 2017 PLN telah merampungkan pembangunan transmisi 150 kV dengan panjang mencapai 722 kms. Sebanyak 17 Gardu Induk (GI) baru tersebar di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Untuk daerah-daerah yang terpencil, terluar atau di perbatasan negara, bila terlalu jauh jaraknya dari jalur distribusi reguler, atau juga terlalu mahal biayanya, disediakan pembangkit diesel. Di seluruh Kalimantan, lanjutnya, PLN menyediakan 255

unit mesin diesel dengan daya bervariasi mulai dari 100 kW, 200 kW, 500 kW, hingga 1 MW. Program ini sudah dimulai sejak 2015. Dua kecamatan terjauh di Kalimantan Timur, yaitu Long Pahangai dan Long Apari di hulu Sungai Mahakam, Kabupaten Mahakam Ulu, di dekat perbatasan dengan Sarawak, Malaysia, kini sudah mendapat listrik 24 jam. Begitu juga dengan Pulau Derawan dan Pulau Maratua, dua pulau terluar Indonesia di wilayah Kabupaten Berau.

PT PLN (Persero) terus memperkuat sistem kelistrikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pembangunan pembangkit melalui program 35.000 MW yang saat ini tengah dikerjakan PLN memberikan angin segar bagi perekonomian di berbagai daerah. Sejumlah infrastruktur ketenagalistrikan disiapkan untuk menigkatkan ketersediaan dan kualitas listrik.

Sementara untuk mengoptimalkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Regional Kalimantan, PLN juga telah bekerjasama dengan pihak swasta untuk menambah pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomass dan Biogas (PLTBm dan PLTBg) dengan total kapasitas sebesar 7,8 MW. Penggunaan EBT juga akan bertambah dari PLTBm Egreendo berkapasitas 10 MW.(*)

GM UBJOM Kaltim Teluk, Deddy Marsetioadi, memberikan penjelasan tentang kondisi dan kinerja PLTU kaltim Teluk.

Sistem Mahakam dan Barito SuRpluS

24 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Page 25: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

25

Teknik pemeliharaan yang dikembangkan selama ini mencakup:

• Preventive Maintenance (PM).• Condition Based Maintenance (CBM).• Total Productive Maintenance (TPM).• Computerized Maintenance Management

System (CMMS).• Reliability Centered Maintenance (RCM).• Predictive Maintenance (PM).• Maintenance Outsourcing (MO).• Engineering Concept Maintenance (ECM).• Sensor Maintenance Management (SMM).• Risk Based Maintenance (RBM).

Setiap teknik pemeliharaan menghasilkan paket pekerjaan pemeliharaan (maintenance work packages) yang berbeda, dan mempengaruhi tingkat keandalan dan ketersediaan yang dicapai. Teknik pemeliharaan yang banyak dipakai pada unit pembangkit adalah RCM, RBM dan CMB. RCM merupakan teknik pemeliharaan berdasarkan evaluasi peralatan/komponen yang memiliki keandalan yang kritis dengan mempertimbangkan gabungan probabilitas dan dampak kerugian sesuai waktu interval pemeliharaan. Tindakan pemeliharaan mengurangi kejadian kegagalan yang tidak diharapkan yang akan meningkatkan keandalan dan ketersediaan, juga mengurangi biaya perbaikan yang tinggi.

Sementara RBM teknik pemeliharaan berdasarkan evaluasi peralatan/komponen yang memiliki risiko tinggi dengan meminimalkan dampak risiko dan biaya kegagalan, sesuai waktu interval pemeliharaan. Pengurangan risiko yang diperoleh tidak hanya meningkatkan keandalan dan ketersediaan peralatan, tetapi juga menurunkan biaya pemeliharaan dan biaya kegagalan. Sedangkan CBM merupakan teknik pemeliharaan berdasarkan evaluasi kondisi peralatan/komponen yang kritis dengan mempertimbangkan pemantauan kondisi, diagnosis, dan prognosis kecenderungan degradasi kinerja peralatan/komponen. Pemeliharaan dilakukan hanya jika terdapat bukti perilaku abnormal peralatan/komponen. CBM dengan deteksi dini kegagalan, diagnosis dan prognosis peralatan, meminimalkan downtime sehingga meningkatkan ketersediaan.

Tiga teknik pemeliharaan tersebut (RCM, RBM dan CMB) telah dipergunakan di UP Muara Karang secara terpisah, sehingga belum menghasilkan ketersediaan yang maksimum.

teknologi

TEKNIK PEMELIHARAAN TERINTEGRASIpenggabungan RCM, RbM dan CMb

Tabel I : Perbandingan Tingkat Ketersediaan

Keandalan unit pembangkit energi listrik sangat ditentukan keandalan komponen dan program pemeliharaan. Berbagai teknik pemeliharaan dikembangkan oleh para ahli dengan tujuan meningkatkan keandalan (reliability) dan memaksimalkan ketersediaan (availability).

Teknik Pemeliharaan Tingkat Ketersediaan

Konvensional 80,99%CBM 84,92%RCM 81,56%RBM 81,02%Pemeliharaan Terintegrasi 90,07%

Menurut Henry Pariaman, Kepala Bidang Teknologi PJB, untuk menghasilkan ketersediaan yang maksimum, ketiga teknik tersebut perlu dilibatkan secara bersama dalam program pemeliharaan. Untuk itu perlu pengembangan teknik pemeliharaan terintegrasi yang melibatkan teknik RCM, RBM dan CMB.

Henry Pariaman mencoba menerapkan gagasannya, teknik pemeliharaan terintegrasi di PLTU Muara Karang 200 MW. Hasilnya sangat menggembirakan. Teknik pemeliharaan yang mengintegrasikan teknik pemeliharaan RCM, RBM dan CMB, menghasilkan ketersediaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknik pemeliharaan konvensional, RCM, RBM dan CMB yang dilakukan secara terpisah. Perbandingan kinerja masing-masing teknik pemeliharaan terlihat pada tabel I.

Secara komersial, Teknik Pemeliharaan Terintegrasi yang diterapkan di PLTU Muara Karang 200 MW meningkatkan kesempatan produksi menghasilkan Rp 155.595.750.720 dibandingkan teknik RCM, Rp 165.469.041.600 dibandingkan teknik RBM, Rp 94.161.940.800 dibandingkan teknik CBM dan Rp 166.017.557.760 dibandingkan teknik pemeliharaan konvensional. Keberhasilan Henry Pariaman mengintegrasikan Teknik Pemeliharaan RCM, RBM dan CMB dituangkan dalam disertasi dengan judul Pengembangan Teknik Pemeliharaan Terintegrasi Berbasis Keandalan, Risiko dan Kondisi untuk Peningkatan Ketersediaan Pembangkit Listrik. Disertasi ini berhasil dipertahankan di dalam sidang terbuka Universitas Indonesia (UI), Kamis 6 Juli 2017. Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara dalam sambutan seusai sidang tersebut menyampaikan apresiasi kepada Henry yang tercatat sebagai doktor elektro pertama di lingkungan PJB. Iwan mengharapkan agar penelitian yang dilakukan Henry terkait Teknik Pemeliharaan Terintegrasi dapat diinseminasi ke seluruh pembangkit PJB dan PLN.

Adapun alogaritma teknik pemeliharaan terintegrasi berisikan tahapan-tahapan sebagai berikut:

• Menentukan pohon fungsi : mengindentifikasi pohon ungsi dari sistem terhadap seluruh komponen pembentuknya.

• Mengumpulkan rekaman operasi dan pemeliharaan.

• Melakukan analisa kekritisan komponen dengan Failure Modes Effects and Analysis (FMEA) : untuk menentukan kekritisan komponen dalam sistem.

• Melakukan analisis pohon kerusakan menggunakan logical gates untuk menggambarkan lintasan terjadi kegagalan sistem terhadap sumber penyebabnya.

• Melakukan analisis risiko.• Menaksir risiko: mengukur besar risiko

secara kuantitatif, yaitu besarnya biaya yang akan ditimbulkan akibat kegagalan.

• Menentukan prioritas indeks pemeliharaan dan failure defence task.

• Melakukan monitoring dan assessment kondisi.

• Menyusun program pemeliharaan terintegrasi.

• Melakukan analisis keandalan dan ketersediaan.

• Hasil: perhitungan hasil kinerja yang dititikberatkan pada hasil peningkatan ketersediaan setelah diterapkan teknik pemeliharaan.

Tahapan dalam Teknik Pemeliharaan Terintegrasi

Page 26: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

26 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Kunjungan yang dilakukan hari Senin, 7 Agustus 2017 malam itu terbilang

mendadak, karena tidak diagendakan sebelumnya. Agenda utama ke UP Paiton adalah dialog dengan karyawan pada keesokan harinya, Selasa 8 Agustus 2017 yang dikemas dalam Plant Workdown Performance Dialogue.

Selama hampir kurang lebih dua jam Iwan Agung Firstantara ngobrol dengan para operator tentang berbagai hal, tidak sebatas masalah operasi pembangkit. Kedatangan pria yang menjabat direktur utama PJB sejak 31 Maret 2016 malam itu lebih banyak mendengarkan dibandingkan memberikan arahan. “Operator adalah ujung tombak bisnis pembangkitan. Saya datang ke sini untuk mendengarkan. Silakan sampaikan apa saja yang mau disampaikan,” tutur Iwan Agung mengawali pertemuannya dengan operator malam itu.

Kesempatan itu tentu saja tidak disia-siakan oleh para operator. Selain menginformasikan kondisi

unit yang alhamdulillah dalam kondisi prima dengan beban full sesuai kapasitas, seorang operator senior menyampaikan uneg-unegnya tentang banyaknya operator senior yang dimutasikan ke Unit Bisnis Jasa Operation and Maintenance (UBJOM) untuk memperkuat operasi PLTU FTP di Jawa maupun luar Jawa. Sementara penggantinya adalah tenaga baru yang belum memiliki pengalaman dalam mengoperasikan pembangkit.

Akibatnya, para operator senior harus bekerja ekstra dalam melakukan transfer knowledge kepada para junior. Begitu sebaliknya, para junior harus belajar dengan cepat untuk bisa menangkap apa yang diajarkan para senior. “Kalau biasanya dibutuhkan waktu dua tahun untuk menjadikan operator siap menjalankan tugas di control room, sekarang waktu hanya enam bulan. Sangat singkat,” ungkap Fauzan, salah seorang operator senior di UP Paiton.

Tak dapat dipungkiri. Dengan

beroperasinya FTP-1, PJB melakukan mutasi besar-besaran. Operator unit eksisting banyak yang dimutasikan ke PLTU FTP-1 untuk memperkuat pelaksanaan operasi. Sebagai gantinya, unit eksisting diisi tenaga baru. Menurut Iwan Agung, akselerasi dalam transfer knowledge semacam itu merupakan suatu keharusan, sejalan dengan perkembangan bisnis PJB yang kini tidak hanya mengelola unit eksisting, tetapi juga mengelola PLTU FTP-1 yang tersebar di berbagai daerah di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku. Operator senior ditugaskan untuk mendampingi para operator junior, sekaligus membimbing mereka untuk menjadi operator yang handal.

Obrolan malam itu terjadi dalam suasana santai, sambil lesehan di atas karpet. Dalam kesempatan itu Iwan Agung sempat bernostalgia, mengenang ketika awal bertugas di UP Gresik. “Begitu saya masuk ke ruang ini (control room), saya teringat ketika tugas

manajemen

Jarum jam menunjukkan pukul 21.30 WIB, ketika mobil yang membawa Direktur Utama PJB, Iwan Agung Firstantara berhenti tepat di depan pintu Gedung Perkantoran UP Paiton. Tanpa banyak basa-basi, selesai mengenakan APD (Alat Pelindung Diri) berupa jaket, helm dan sepatu safety, orang nomor satu di PJB tersebut bergegas menuju control room, didampingi General Manager UP Paiton, Abu Hasan dan beberapa staf. “Saya ingin ngobrol dengan operator,” tukasnya.

26 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Page 27: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

27

lembur beberapa hari untuk melakukan start up unit beberapa tahun silam. Tidur di lantai berbantalkan helm, dan rasanya nyaman sekali. Kebersamaan begitu terasa,” kenang Iwan Agung.

Ia sempat ‘menguji’ para operator terkait perkembangan perusahaan dan transformasi yang sedang dijalankan PJB. Keceriaan pun terpancar mendengar jawaban operator yang ternyata memahami makna transformasi perusahaan dan arah pengembangan PJB, bahkan telah mengimplementasikan trasformasi tersebut dengan baik, khususnya tranformasi dari operation excellence menjadi operator exellence plus business exellence.

“Direksi mengucapkan terima kasih kepada para operator yang telah menunjukkan kinerja sangat baik dan menjadikan UP Paiton sebagai Icon PJB untuk PLTU Batubara,” kata Iwan Agung.

Malam itu obrolan berlanjut ke masalah perkembangan bisnis ketenagalistrikan di Indonesia.

Dikatakan bahwa kondisi sistem ketenagalistrikan di Indonesia sekarang ini, khususnya di Jawa-Bali, kapasitas pembangkit yang melebihi permintaan. Sekarang eranya bukan lagi EAF atau kendalan, tetapi efisiensi, dimana pembangkit dituntut mampu beroperasi secara efisien. Itu sebabnya masalah NPHR selalu menjadi perhatian serius, karena jika bahan bakar bisa dihemat 1 persen saja, maka negara berhemat Rp 1,5 triliun.

Obrolan begitu gayeng hingga tanpa terasa jarum jam menunjukkan pukul 12 malam. Obrolan sambil ngopi di ruang kontrol UP Paiton pun dihentikan untuk dilanjutkan keesokan harinya bersama seluruh karyawan UP Paiton. “Bagi yang masih punya pertanyaan atau ingin menyampaikan sesuatu, kita bertemu besok pagi,” kata Iwan Agung mengakhiri obrolan malam itu.

Pengganti RakorPlant Workdown Performance

Dialogue merupakan kegiatan direksi

turun ke unit-unit untuk melihat kondisi dan performa unit, sekaligus menangkap permasalahan yang ada di unit. Selain itu juga untuk memonitor dan mengevaluasi progres implementasi transformasi korporasi serta progres program-program lain yang menjadi tanggung jawab unit.

“Tahun ini rakor ditiadakan. Sebagai gantinya, direksi yang datang ke unit-unit, lalu general manager diundang ke kantor pusat untuk mempresentasi capaian dan program kerja di hadapan direksi. Direksi berharap setiap general manager memiliki program yang fenomenal, yang dapat dikenang sepanjang masa. Saya kira cara ini lebih efektif dibandingkan rakor,” ungkap Iwan Agung.

Direktur Utama PJB mengawali kegiatan turun ke unit di UP Paiton dan UBJOM Paiton. Plant Workdown Performance Dialogue di UP Paiton diikuti seluruh karyawan. Dalam kesempatan ini General Manager UP Paiton, Abu Hasan mengawali dialog dengan mempresentasikan

manajemen

TAK ADA RAKOR,DIREKSI KE UNIT

27

Kunjungan ke coal Jetty UP Paiton

Page 28: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

28 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

kinerja dan capaian dari program kerja UP Paiton tahun 2017. Prestasi yang sangat membanggakan adalah keberhasilan UP Paiton menyajikan energi listrik dengan harga terendah untuk kategori PLTU batubara, sehingga memenangkan merit order.

Selain itu, UP Paiton berhasil meningkatkan efisiensi thermal 1 persen. Ini artinya, UP Paiton berhasil:• Menurunkan biaya bahan bakar Rp 11/

kWh• Menurunkan Net Plant Heat Rate

(NPHR) sebesar 81 kCal/kWh.• Menghemat biaya sebesar Rp 4,5

Miliar/bulan (CF : 70 persen).• Menurunkan emisi CO2 11.706 ton/

bulan, SO2 22 ton/bulan, dan NO2 8 ton/bulanDalam obrolan ringan seusai

pertemuan, sempat muncul gagasan mengganti angkutan batubara UP Paiton dari tongkang ke motor vessel yang diyakini biayanya lebih murah dan efisien, sehingga bisa menurunkan HPP (Harga Pokok Produksi). Iwan Agung sempat meninjau coal jetty untuk melihat kemungkinan penggunaan motor vessal.

Ternyata coal jetty yang dimiliki UP Paiton kurang panjang, karena ukuran motor vessal jauh lebih besar dibandingkan tongkang. Permasalahan itu bisa diatasi dengan cara bekerjasama dengan IPP yang ada di Paiton, untuk meminjam jetty saat motor vessal melakukan bongkar batubara. Iwan Agung yakin dengan menggunakan motor vessal maka biaya untuk batubara turun, dan pasokan lebih terjamin. Untuk itu UP

Paiton diminta segera membuat kajian untuk dipresentasikan ke direksi.

Usai dialog, Direktur Utama PJB didampingi manajemen UP Paiton melakukan kunjungan lapangan. Hampir semua sudut pembangkitan dikunjungi, termasuk coal jetty.

Sementara di UBJOM Paiton, dialog dilakukan bersama General Manager, para manager dan beberapa supervisor. Dalam kesempatan itu General Manager UBJOM Paiton, Mustofa Abdillah menjelaskan bahwa kinerja opetrasi hingga Semester I 2017 melampaui target, dengan indikator pcapaian sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:

Terkait dengan penurunan Biaya Pokok Produksi (BPP), UBJOB Paiton mampu memberikan saving sebesar Rp 66 Miliar, dengan perincian:• Penurunan heat rate Rp 10 Miliar.• Pemakaian sendiri PS + ST Rp 2 Miliar.• Efisiensi biaya investasi Rp 3 Miliar.• Peningkatan Penjualan Rp 51 Miliar.

Sama halnya dengan kunjungan di UP Paiton, sesusai dialog Direktur Utama PJB melakukan kunjungan lapangan. Kebersihan lingkungan unit menjadi perhatian utama.(*)

INDIKATOR TARGET REALISASI PENCAPAIAN

EAF (%) 82,87 89,95 108

EFOR (%) 8,47 4,75 199,44

SOF (%) 7,52 5,13 199,32

SdOF (kali) 3 1 166,67

NPHR 2746,36 2675,41 102,58

PS (%) 6,1 5,75 105,68

Ngobrol bersama operator di control room PLTU Paiton.

manajemen

Tentu kita masih ingat, di tahun 2007 PJB begitu getol melakukan

perubahan, terutama dalam bidang operation and maintenance dengan satu sasaran, keandalan pembangkit. Saat itu, EAF menjadi sebuah keniscayaan mengingat pasokan energi listrik nyaris defisit, bahkan di beberapa daerah mengalami defisit sehingga terjadi pemadaman bergilir. Pembangkit dituntut keandalannya untuk meminimalisir pemadaman.

Era EAF (Equivalent Availability Factor) telah berlalu. Kini bisnis di bidang pembangkitan memasuki era baru, ERA Efisiensi. EAF tingggi tidak ada artinya tanpa dibarengi dengan efisiensi. Persaingan untuk masuk ke sistem ketenagalistrikan demikian ketat, melalui sistem merit order. Pembangkit dengan efisiensi rendah hanya akan menjadi ‘pemain’ cadangan. Kalau toh bisa masuk ke sistem, beban yang diberikan sangat rendah. Pembangkit dituntut memiliki efisiensi tinggi sehingga bisa menghasilkan energi listrik dengan harga murah (Rp/kWh rendah). Ini artinya, NPHR (Nett Plant Heat Rate) menjadi isu sentral, karena nilai efisiensi pembangkit thermal dihitung dari nilai NPHR, yaitu jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kWh listrik. Jumlah kalor dihitung dari jumlah pemakaian bahan bakar. Semakin besar nilai NPHR, berarti semakin buruk kinerja dari pembangkit.

Arah perkembangan perusahaan tidak sekedar operational excellence, tetapi juga harus diikuti business

Pasokan listrik di berbagai daerah di Indonesia, apalagi di Jawa dan Bali, mengalami surplus. Kapasitas pembangkit melebihi kebutuhan energi listrik. Pembangkit-pembangkit baru telah bermunculan dan akan terus bermunculan seiring dengan pelaksanaan program 35.000 MW. Kondisi ini mengharuskan PJB melakukan transformasi untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi, sekaligus mengantisipasi perubahan yang akan terjadi.

Page 29: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

29

excellence. Pengelola unit pembangkitan, termasuk operator, dalam mengoperasikan pembangkit dituntut memikirkan masalah cost and benefit. Bukan hanya masalah kenadalan. Cara-cara lama tentu harus ditinggalkan, digantikan dengan cara baru. Tidaklah mungkin kita menghasilkan sesuatu yang lebih baik, apabila cara yang kita gunakan sama. Harus ada perubahan ataupun improvement.

Bukan hanya pengelola unit pembangkitan. Seluruh perusahaan yang tergabung dalam PJB Raya harus bersinergi untuk bersama-sama mengembangkan perusahaan. Ancaman tersebut begitu nyata terlihat di depan mata. Bahkan saat ini beberapa pembangkit PJB telah berubah peran dari pembangkit base load menjadi pembangkit peaker, sehingga produksi energi listrik yang mengalami penurunan secara signifikan. Kondisi ini tentu akan semakin sulit dengan hadirnya pembangkit 35.000 MW. Seperti yang pernah disampaikan Direktur Utama PJB, “Kita harus bisa mengubah ancaman menjadi peluang. Kita tidak lagi hanya berbisnis di eksisting, tetapi melebarkan sayap menjadi IPP. Kita juga tidak ingin hanya sebagai operator pembangkit. Kita ingin turut serta dalam kepemilikan IPP. Itu sebabnya kita melakukan transformasi, sebagai langkah mengubah ancaman menjadi peluang.” Itu sebabnya, PJB begitu agresif mencari dan memanfaatkan peluang.

STRATEGIC GOAL Transformasi perusahaan diawali

dengan melakukan perubahan terhadap visi dan misi perusahan, dilanjutkan dengan perumusan strategic goal dan strategy map yang didasarkan kondisi kekinian. Kini Visi PJB adalah Menjadi perusahaan terpercaya dalam bisnis pembangkitan terintegrasi dengan standar kelas dunia. Sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, arah pengembangan perusahaan adalah sebagai berikut:

• Operational excellence + Business Excellence: mengembangkan kapabilitas business excellence untuk pengembangan pasar dengan tetap meningkatkan kapabilitas operational excellence dalam pengoperasian pembangkit.

• Digitalization & Customization Service Manajemen Aset (MA): Penekanan pada optimasi teknologi dan proses manajemen asset yang efektif dan efisien sebagai dasar pengelolaan seluruh unit pembangkit yang masuk dalam lingkup PJB baik pembangkit eksisting maupun pembangkit jasa O&M.

• PJB Raya Terintegrasi : integrasi antar lini bisnis dan portfolio produk dan jasa yang ditawarkan PJB Raya sebagai strategi pengembangan bisnis agar dapat lebih bersaing di pasar kelistrikan yang lebih kompetitif.

• Regulated business + go to market: Fokus pengembangan tidak hanya bertumpu pada PLN, namun juga akan ke pasar luar dengan mengusung prinsip cost leadership and excellence agar dapat bersaing dengan kompetitor lokal maupun global.

• Asset based + investment based : Asset PJB yang tidak hanya diukur dari kepemilikan pembangkit eksisting, tetapi juga kepemilikan saham di IPP atau bisnis-bisnis lainnya.Adapun strategic goal PJB yang

hendak dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan (2017-2021) antara lain:• Srengthen Market Positioning

dengan target pencapaian; pembangkit eksisting dan IPP meningkat menjadi 20.000 MW, jasa operation and maintenance 18.000 MW, jasa Engineering, Procurement and Construction (EPC) Rp 12 triliun, dan income commercial market mencapai 25 persen.

• Improve Financial Performance dengan target pencapaian: Return of Asset (ROA) 2,7 persen, operating margin 10,4 persen, dan EBITDA

transformasi

Era EfisiensipeMbaNGKit

KONDISI SAAT INI ARAH PENGEMBANGANOperational excellence Operational excellence + business excellence

Implementasi manajemen aset Digitalisasi & standardisasi service manajemen aset.

Integrasi PJB Raya Belum Optimal PJB Raya Terintegrasi

Regulated business Regulated business + go to market

Asset based Asset based + investment based

Margin 19,2 persen.• Best in Operational Excellent

dengan target pencapaian: top 10 percent NERC untuk pembangkit eksisting, dan top 25 percent NERC untuk pembangkit FTP-1.

• Most Productivity Power Company dengan target pencapaian: GWH jual/pegawai 12,6, dan laba/pegawai Rp 1,5 Miliar.

• Most Trusted and Prefered Company dengan target pencapaian: quality partners 75 percent, Platts and Asial Power Award, dan Moody’s Credit Rating Malcolm Baldrige Industry Leader.(*)

29

Page 30: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

30 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) tahun ini optimis meraih PROPER

Emas, setidaknya untuk satu dari tiga unit yang sudah tiga kali berturut-turut meraih PROPER Hijau, yaitu Unit Pembangkitan (UP) Gresik, UP Paiton dan UP Muara Tawar. Sesuai ketentuan, perusahaan yang sudah mendapatkan PROPER Hijau dua kali berturut-turut, berhak untuk mengikuti penilaian PROPER Emas.

Memang, untuk mendapatkan PROPER Emas tidak mudah. Persaingannya sangat ketat. Tahun 2016 lalu misalnya, dari ribuan perusahaan peserta PROPER, hanya dipilih 12 perusahaan/ unit perusahaan. Saingan terberat tentunya perusahaan yang telah mendapatkan PROPER Emas.

Untuk mendapatkan PROPER Emas, perusahaan harus konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi, melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat. Tahun 2016 PJB mengikutsertakan tiga unit untuk meraih Proper Emas, yaitu UP Gresik, UP Paiton dan UP Muara Tawar. Dari tiga unit pembangkitan tersebut, UP Gresik berhasil masuk sebagai kandidat emas, namun dalam penilaian akhir berada pada urutan ke-16, sementara yang dipilh hanya 12. Tahun 2017 PJB kembali mengikutsertakan unit tersebut untuk penilaian PROPER Emas, sementara UP Muara Karang ditargetkan mampu mempertahankan PROPER Hijau.

Fokus utama PROPER Emas terletak pada pelaksanaan program Corporate Social responsibility (CSR) yang selaras dengan PROPER. Program CSR yang dijalankan harus selaras dengan program PROPER. UP Gresik mengandalkan program Bank Sampah, sedangkan UP Paiton mengunggulkan pertanian

lingkungan

OPTIMIS RAIH

UP Gresik Andalkan Bank Sampah, UP Paiton Unggulkan Pertanian Organik

EMASorganik melalui program Integrated Organic System. Bank Sampah UP Gresik bukan hanya berhasil mengubah kampung kumuh menjadi bersih, rapi dan indah, tetapi memberikan manfaat secara finansial kepada masyarakat dan menjadikan masyarakat kreatif mengolah bahan bekas menjadi aneka kerajinan. Bank sampah juga telah melahirkan Lembaga Pendidikan Usia Dini (PAUD) yang dibiayai dari sampah. Sementara program Integrated Organic System UP Paiton berhasil menghilangkan ketergantungan petani terhadap pupuk kimia dan obat-obatan, serta meningkatkan produksi lahan pertanian hingga 40 persen. Program ini juga menjadikan masyarakat menjadi kreatif. Hasil pertanian menjadi aneka makanan dan minuman dan memunculkan pengusaha baru.

Program Penilaian Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) merupakan salah satu sarana kebijaksanaan yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dalam rangka mendorong penaatan terhadap berbagai peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup. Sasaran dari pelaksanaan PROPER adalah menciptakan lingkungan hidup yang baik, mewujudkan pembangunan berkelanjutan, menciptakan ketahanan sumber daya alam, serta mewujudkan iklim dunia usaha yang kondusif dan ramah lingkungan, yang mengedepankan prinsip produksi bersih atau eco-efficiency. Proper berusaha mewujudkan keselarasan antara ekologi dan ekonomi.

Setiap tahun Kementerian LHK melakukan penilaian, dengan kriteria yang terdiri dari dua bagian, yaitu; kriteria penilaian ketaatan dan kriteria penilaian lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance). Untuk penilaian ketaatan, aspek yang dinilai adalah ketaatan terhadap persyaratan dokumen lingkungan dan pelaporannya, pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), serta potensi kerusakan lahan.

Sedangkan kriteria penilaian aspek lebih dari yang dipersyaratkan bersifat dinamis karena selalu disesuaikan dengan perkembangan teknologi, penerapan praktek pengelolaan lingkungan terbaik, dan isu-isu lingkungan yang bersifat global. Kriteria ini terdiri dari: sistem manajemen lingkungan, pemanfaatan sumber daya, pemberdayaan masyarakat.

PJB telah mengantongi PROPER Hijau artinya, PJB dalam mengeloka perusahaan taat terhadap peraturan perundangan baik pelaksanaan dokumen lingkungan/studi lingkungan, pengendalian pencemaran air, pengendalian emisi udara dan pengelolaan limbah B3. Selain itu juga telah menerapkan sistem manajemen lingkungan yang baik dan melakukan program-program inovasi yang menggunakan sumber daya energi secara efisien, menurunkan emisi gas rumah kaca, melakukan konservasi air, dan berhasil menurunkan dan memanfaatkan limbah B3.(*)

30 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Panen bersama program Integrated Organic System yang

menjadi unggulan UP Paiton meraih Proper Emas.

Page 31: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

31

Pernahkah Anda membayangkan duduk lesehan di ‘dapur’

pembangkit tanpa merasa khawatir pakaian kotor terkena debu batubara yang menempel di lantai? Rasa khawatir itu sangat wajar, debu batubara yang begitu lembut berterbangan dan bisa menempel dimana saja, apalagi di lantai.

Namun apabila Anda berada di ‘dapur’ PLTU batubara yang ada di lingkungan PJB, tidak perlu merasa khawatir. Kondisi lantai ‘dapur’ pembangkit bersih dan terlihat kinclong. Pakaian dijamin tidak kotor meski berlama-lama ngobrol sambil lesehan. Hal ini telah dibuktikan Direktur Utama PJB, Iwan Agung Firstantara ketika melakukan Sidak di beberapa unit pembangkitan yang ada di PJB.

Ketika melakukan kunjungan ke UP Paiton dan UBJOM Paiton, Agustus 2017, Iwan Agung Firstantara menyempatkan masuk ke ‘dapur’ pembangkit. Dalam kunjungan tersebut, Iwan Agung bukan hanya singgah di gedung perkantoran dan control room, tetapi juga menyempatkan blusukan ke ruang dan lorong-lorong yang ada di pembangkitan, untuk melihat secara langsung kondisi peralatan dan

sekaligus kebersihan pembangkit. “Kebersihan unit ternyata bukan isapan jempol,” kata Iwan Agung yang tanpa ragu lesehan di lantai.

Upaya menciptakan kondisi unit yang hijau dan bersih memang sudah dilakukan sejak PJB mencanangkan program Green and Clean Power Plant tahun 2007. Kebersihan semakin terasa peningkatannya setelah Unit Bisnis Jasa Operation and Maintenance (UBJOM) Indramayu ditetapkan sebagai sebagai unit percontohan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) di lingkungan PT PLN (Persero) awal tahun 2016. Penetapan tersebut memacu unit-unit lain untuk lebih meningkatkan

lingkungan

Lesehan di ‘Dapur’ Pembangkit

NO PROBLEM

Bersih-bersih sebagai kegiatan rutin yang telah membudaya di lingkungan PJB

manajemen dan karyawan unit itu dalam menerapkan K3L. Aturan terkait K3L dan pemasangan rambu-rambu K3 ditegakkan di unit ini. Selain itu secara rutin mereka juga melakukan kerja bakti untuk membersihkan unit. Pengawasan juga dilakukan secara berkala melalui patrol K3. Mereka menyadari bahwa K3L merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan kinerja unggul bagi perusahaan. (*)

pengelolaan K3L, termasuk dalam hal kebersihan lingkungan.

Lingkungan pembangkit yang bersih, aman dan nyaman kini bisa disaksikan di seluruh unit pembangkitan yang ada di lingkungan PJB. Kenyamanan suasana itu pernah dirasakan peserta Peer Group Discussion (PGD) Coal Handling Facility yang berkunjung ke UBJOM Paiton Baru yang mengoperasikan PLTU Batubara berkapasitas 660 MW. Mereka duduk lesehan sambil menikmati minuman dan camilan di antara fasilitas mesin pembangkit.

Keberhasilan unit pembangkitan menciptakan lingkungan yang nyaman tak lepas dari kesungguhan Lesehan di PLTU Paiton unit 9 yang dikelola UBJOM Paiton

Lesehan di PLTU Paiton unit 1 dan 2 yang dikelola UP Paiton

Page 32: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

32 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

renewable energy

PJB AKAN BANGUN PLTS TERAPUNG TERBESAR

“Ini merupakan PLTS terapung pertama di Indonesia dan bisa jadi menjadi PLTS terapung terbesar di dunia. Setahu saya, PLTS terapung terbesar saat ini ada di China dengan kapasitas 40 MW. Mudah-mudahan segera terealisasi,” tutur Direktur Utama PJB, Iwan Agung Firstantara.

Untuk mewujudkan rencana tersebut, PJB menggandeng Masdar, perusahaan asal Abu Dhabi - Uni Emirat Arab. Nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) telah ditandatangani di Abu Dhabi 16 Juli 2017 oleh Direktur Eksekutif Madar, Bader Saeed Al Lamki, dan Direktur Utama PJB Iwan Agung Firstantara. Penandatanganan disaksikan Menteri BUMN, Rini Soemarno, Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso, Direktur Perencanaan Strategis PLN, Nicke Widyawati, dan CEO Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi.

Masdar adalah perusahaan energi baru terbarukan dari Abu Dhabi yang bergerak dalam pengembangan, komersialisasi, dan penyebaran teknologi serta solusi energi bersih. Perusahaan ini dimiliki oleh Mubadala Development Company, perusahaan investasi strategis milik

PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar dengan kapasitas 200 MW. Lahan yang dibutuhkan untuk penempatan solar cell kurang lebih 300 hektar. Kendati demikian, PJB tidak akan menebang satu pohon pun, karena PLTS tersebut merupakan PLTS terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat.

PLTS Terapung di China dengan kapasitas 40 MW

dan PLTS Terapung di Jepang dengan kapasitas

13 MW

Penandatanganan MoU penngembangan PLTS Terapung oleh Direktur Eksekutif Madar, Bader Saeed Al Lamki, dan Direktur Utama PJB Iwan Agung Firstantara.

Page 33: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

33

dunia ketenagalistrikan. Banyak negara telah membangun PLTS terapung, diantaranya Jepang, India dan China. PLTS terapung terbesar ada di China, dengan kapasitas 40 MW. PLTS tersebut dibangun di atas genangan air bekas pertambangan batubara yang terletak di daerah Huainan, Provinsi Anhui Selatan.

PLN (Persero) menyambut baik rencana PJB dan Masdar membangun PLTS terapung di Waduk Cirata, dan akan menjadikannya sebagai pilot project pengembangan energi surya di Indonesia. Potensi pengembangan sangat besar, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang ada di negara tropis dengan iradiasi matahari rata - rata 4,8 Wh/M2. Di Indonesia ada 66 bendungan yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan PLTS terapung.

Iwan Agung Firstantara menyatakan keyakinannya tentang prospek yang besar dari pengembangan EBT di Indonesia. “Kami percaya kerja sama ini akan membawa kesuksesan dalam pengembangan EBT dan implementasinya di Indonesia,” kata Iwan Agung.(*)

PJB AKAN BANGUN PLTS TERAPUNG TERBESAR

pemerintah Abu Dhabi. Lebih dari sepuluh tahun terakhir, Masdar telah menginvestasikan dana dalam proyek EBT dengan nilai kerja sama mencapai 8,5 milyar dollar AS. Perusahaan dalam proyek EBT tersebut meliputi wilayah Timur Tengah dan Afrika, demikian juga di Inggris, Spanyol, Seychelles dan kepulauan Pasifik.

Saat ini PJB dan Masdar sedang melakukan Feasibility Studies (FS) untuk mengkaji kapasitas PLTS yang akan dibangun, biaya investasi yang dibutuhkan, biaya produksi listriknya, teknologi yang cocok, dan sebagainya. Masdar menyebut kerja sama yang dilakukan dengan PJB merupakan langkah awal untuk mengembangkan potensi besar Indonesia di bidang energi baru dan terbarukan. “Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung pengembangan energi baru terbarukan secara global,” kata CEO Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi.

PLTS sudah ada di beberapa negara dan menjadi semakin populer. Banyak keuntungan yang diperoleh dengan mengembangkan PLTS Terapung, diantaranya:• PLTS Terapung menjadi solusi

terbaik atas kendala lahan yang

selama ini menjadi penghambat dalam pembangunan pembangkit listrik. Pembebasan lahan membutuhkan dana besar dan kerap kali berlarut-larut hingga menyebabkan pembangunan pembangkit mengalami keterlambatan.

• PLTS terapung memiliki efisiensi lebih baik di bandingkan dengan PLTS yang diletakkan di atas atap atau tanah. Peningkatan efisiensi diperoleh dari temperatur lingkungan yang relatif lebih rendah dibanding di daratan, akibat proses pendinginan air yang berada di bawah sel-sel surya ketika terpapar sinar matahari. Dengan demikian, degradasi kinerja sel surya bisa dikurangi.

• PLTS terapung akan mengurangi terjadinya penguapan air dan menghambat pertumbuhan gulma seperti eceng gondok dan sebagainya.

• PLTS terapung ramah lingkungan, dan harga jual energi listrik yang dihasilkan lebih murah dibandingkan dengan energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit lainnya.PLTS terapung bukan hal baru di

renewable energy

Page 34: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

34 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Tenggara dengan kapasitas 8 x 126 MW. Pembangkit ini tidak terlihat dari luar, karena berada di perut bumi, di dalam gunung. Pembangkit dioperasikan dari ruang kontrol yang berjarak 2 km. Sistem tersebut dimungkinkan dengan adanya unit mikro processor Automatic Supervisory Control Equipment (ASCE) yang berfungsi mengatur/mengawasi jalannya mesin pembangkit.

Masih di kawasan waduk Cirata, terdapat hamparan solar cell seluas 1,5 hektar yang mampu menghasilkan enerli listrik 1 MW. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini dilengkapi fasilitas Cirata Green Energy (C-GEn) Campus. PLTS Cirata memiliki karakteristik unik yang berbeda dengan PLTS lain. Teknologi yang digunakan adalah Thin Film CIGS dengan efisiensi tertinggi yang masih langka di Indonesia. PLTS Cirata didedikasikan untuk bangsa, berperan sebagai riset center yang terbuka bagi mereka yang ingin belajar tentang PLTS, termasuk untuk pabrikan yang ingin melakukan uji coba peralatan. PLTS ini akan segera disusul dengan PLTS terapung terbesar di dunia dengan kapasitas 200 MW (masih dalam tahap studi kelayakan).

Di kawasan Waduk Cirata dapat dijumpai rumah kompos, kebun bibit, kolam ikan dan sebagainya. Tidak

Centre, sebuah bangunan bertingkat dengan desain yang sangat khas. Dari gedung ini kita leluasa melihat Bendungan dan Waduk Cirata. Dam Control Centre dilengkapi dengan hydrological monitoring telemetering system yang berfungsi untuk memantau secara tepat waktu (real time) kondisi hidrometeorogi di catchment area, tinggi muka air waduk, debit air yang masuk waduk, meramalkan banjir yang akan tiba, dan memberikan signal bila hujan atau debit yang masuk melebihi batas tertentu. Data tersebut bersumber dari 15 stasiun pengukur hujan dan debit yang tersebar di seluruh Kabupaten Bandung, Cianjur dan Purwakarta yang dipantau secara telemeteri melalui 3 stasiun pengulang (repeater).

Bukan hanya itu. Di kawasan Waduk Cirata terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terbesar di Asia

Sungguh menawan. Apalagi di dalamnya terdapat jogging track dan

gazebo. Berada di daerah perbukitan, memberikan suguhan keindahan pemandangan Waduk Cirata. Jika beruntung pengunjung dapat melihat puncak Gunung Gede Pangrango yang elok.

Awalnya di atas lahan tersebut dikelola masyarakat sekitar, ditanami sayuran dan palawija. Ternyata budidaya sayuran dan palawija telah menyebabkan penurunan kualitas lahan, erosi dan peningkatan residu peptisida akibat kesalahan pengelolaan lahan. Hal ini mendorong BPWC mengambil alih pengelolaan, dan sejak tahun 2010 lahan disulap menjadi kawasan agroforestry, yang didedikasikan sebagai sarana pendidikan, penelitian, dan tempat wisata bagi masyarakat.

Di sudut lain, terdapat Dam Control

DeDiKaSi uNtuK NeGeRiRibuan pohon dari berbagai jenis tanaman buah-buahan tumbuh subur di areal seluas kurang lebih 6 hektar. Ada durian montong, durian merah, rambutan rapiah, nangka mini, cempedak, lengkeng pingpong, lengkeng kristal, mangga aromanis, mangga cengkir, mangga gedong, mangga manalagi dan berbagai jenis buah unggulan lainnya. Lokasinya berada di kawasan Waduk Cirata, tepatnya di Desa Ciroyom, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, tidak jauh dari Kantor Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC).

Green Power Plant Cirata

unit

Page 35: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

35

ketinggalan wisma sebagai sarana penunjang dan pelengkap kegiatan-kegiatan di Cirata yang terdiri dari penginapan, ruang kelas, dan area outbound.

Dengan kondisi dan bermacam fasilitas yang ada, serta pembangkit berbasis energi terbarukan, tidak berlebihan apabila PJB menyebut Cirata sebagai Green Power Plant. Sebutan ini diresmikan sebuah acara yang diberi nama Soft Launching Green Power Plant Cirata, 24 Mei 2017. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Direktur Utama PJB, Iwan Agung Firstantara, disaksikan tidak kurang dari 250 undangan, termasuk Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Karliansyah, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, Bupati Bandung, Barat Abubakar, Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar, Kepala Divisi K3L PT PLN (Persero), Helmi Najamuddin, Direksi PJB, serta Muspika setempat. Dalam kesempatan itu juga dilakukan penanaman pohon endemik dan petik buah secara simbolis di agroforestry, serta pelepasan burung sebagai simbolis kepedulian perusahaan dalam menjaga habitat lingkungan sekitar.

Green Power Plant Cirata didedikasikan untuk negeri dengan mengangkat suatu konsep yang dinamakan CINTA (Cirata Nature, Technology & Adventure), yang meliputi 4 sub program, yaitu:• CINTA Education sebagai bentuk

kepedulian kami terhadap pendidikan pada generasi negeri ini dalam hal pembangkitan listrik dan lingkungan hidup. Hal ini diimplementasikan melalui Dam Control Center dan Kampus PJB Academy Cirata.

• CINTA Sustainable Technology sebagai bentuk kepedulian terhadap pengembangan teknologi berkelanjutan dalam bisnis pembangkitan listrik. Hal ini diimplementasikan melalui hydro power plant ini sendiri dan juga solar photovoltaic.

• CINTA Conservation sebagai bentuk kepedulian terhadap konservasi lingkungan hidup di kawasan Unit Pembangkit serta Bendungan dan Waduk Cirata. Hal ini diimplementasikan di agroforestri.

• CINTA Local Communities sebagai bentuk kepedulian kami terhadap pengembangan potensi lokal termasuk sumber daya masyarakat. Hal ini diimplementasikan melalui kegiatan CSR dengan fokus pemberdayaan masyarakat dan melestarikan lingkungan.Green Power Plant Cirata diharapkan

mampu menjadi inspirasi bagi seluruh unit milik PLN dalam mengiplementasikan tata kelola pembangkitan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan.(*)

DeDiKaSi uNtuK NeGeRi

Dam Control Centre Waduk Cirata

unit

Page 36: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

36 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Seperti tahun-tahun sebelunya, memperingati Hari Ulang Tahun

kemerdekaan RI, PJB Kantor Pusat dan seluruh unit di lingkungan PJB mengadakan Upacara. Namun upacara peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan ada nuansa yang berbeda. Kali ini PJB UP Cirata dan Badan pengelola Waduk Cirata membentangkan tiga bendera raksasa berukuran 45 x 27 M pada rip rap (tumpukan batu penahan bendungan waduk Cirata). Tiga bendera raksasa yang dibentangkan tadi dibuat selama sebulan oleh sejumlah karyawan dan warga sekitar.

Tentunya, tak mudah untuk membentangkan bendera berukuran raksasa tersebut. Apalagi medan yang terjal dipenuhi bebatuan serta kemiringan hampir 45 OC derajat dengan ketinggian 126 meter. Selain itu, kondisi fisik bendungan terbuat

dari bebatuan, yang tentunya menambah tantangan bagi pemasang. Tak heran, jika keberadaan bendera dengan ukuran besar itu menjadi pusat perhatian pengendara yang melintas. Bahkan tidak sedikit yang mengaku takjub dengan pemasangan bendera raksasa tersebut.

Bukan hanya itu, pelaksanaan upacara peringatan HUT ke-72 tidak dilakukan di halaman gedung perkantoran, melainkan di halaman Seepage, dasar kaki lereng Bendungan Cirata, diikuti seluruh karyawan dan workforce PJB UP Cirata dan BPWC. Upacara dipimpin langsung Direktur Operasional 2 PJB, Miftahul Jannah. Kegiatan upacara di kaki bendungan tersebut merupakan yang pertama kali sejak Bendungan Cirata dibangun pada tahun 1982 silam.

Pembentangan bendera dilakukan oleh 17 karyawan pemeliharaan monitoring sipil yang memiliki keahlian khusus. “Pembentangan bendera ini adalah wujud dari semangat patriotisme seluruh karyawan Cirata untuk berkontribusi dalam mengisi pembangunan di sektor kelistrikan,” kata Miftahul Jannah.

Pemilihan lokasi upacara di bawah Bendungan Cirata bertujuan antara lain untuk memberikan awareness kepada seluruh karyawan UP Cirata dan BPWC terhadap pentingnya peran serta dalam menjaga Bendungan Cirata. Melalui pembentangan bendera raksasa di batuan rip rap bermakna pula memperkenalkan tugas dan tanggung jawab serta kompetensi BPWC dalam pengelolaan bendungan.

Manajemen UP Cirata dan BPWC berharap pasca upacara bendera tersebut, seluruh karyawan dan workforce dari PJB dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan semakin menyadari bahwa bendungan, waduk dan PLTA Cirata merupakan aset bangsa Indonesia, yang harus dijaga dan dipelihara keberadaannya oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Tema peringatan HUT ke 72 RI di Cirata meratifikasi tema nasional, “Indonesia Kerja Bersama”. Dalam sambutannya, Sofyan Basir, Direktur Utama PT PLN (Persero) selaku holding dari PJB menjelaskan bahwa tema tersebut merepresentasikan semangat gotong royong, sebuah akar dari kebudayaan masyarakat Indonesia dan harmoni kebersamaan yang telah menjadi perekat sosial paling efektif tanpa memandang ras, suku, dan agama untuk mencapai tujuan yang luhur. BPWC dan UP Cirata sebagai unit operasional PJB bersatu untuk cirata raya dalam tema Cirata Raya Kerja Bersama dalam mendukung ketahanan energi nasional. Sebagai bagian dari sistem kelistrikan Indonesia, peran PJB sangat penting dalam upaya memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara. Listrik adalah salah satu pendorong perekonomian. Saat ini untuk seluruh sistem kelistrikan besar tidak ada pemadaman karena kekurangan daya, bahkan terdapat beberapa daerah yang surplus daya yang cukup. Selain itu, PLN juga sedang bergeliat untuk menyelesaikan penugasan dari pemerintah yatu proyek 35.000 MW untuk pembangkit, beserta pembangunan jaringan transmisi sepanjang 46.811 kilometer sirkuit dan penambahan gardu induk 109.199 MW. (*)

unit

PJB BENTANGKAN BENDERA RAKSASADI BENDUNGAN CIRATA

Upacara Peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI

di Kaki Bendungan Cirata

Page 37: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

37

berdiri di atas tanah BPWC di sepanjang pertigaan Rendeh sampai dengan Bendungan Cirata, dengan rincian; di Desa Ciroyom (27 bangunan), Desa Sirnagalih (77 bangunan), Desa Ciharashas (108 bangunan) dan Desa Rendeh (1 bangunan).

Selannjutnya BPWC bersama Muspika dan Perangkat Desa Ciroyom, Sirnagalih, Ciharasas dan Rendeh, melakukan sosialisasi tiap desa, termasuk di dalamnya pembuatan surat pernyataan untuk membongkar secara sukarela dan menyebarkan surat himbauan beserta

Barat. Dengan menggunakan satu unit alat berat, pembongkaran bangunan yang tersisa berlangsung cukup kondusif.

Secara keseluruhan luas lahan BPWC mencapai kuranng lebih 7.200 hektare. Sebagian besar merupakan wilayah perairan atau genangan Waduk Cirata, sedangkan daratan luasnya sekitar 1.200 hektare. Selain di Bandung Barat, sebagian lahan berada di Kabupaten Purwakarta. Bangunan liar yang berhasil ditertipkan menempati lahan seluas kurang lebih 60 hektare. Kini masih ada sekitar 3-5 hektare lahan yang ditempati masyarakat, dan segera ditertibkan.

Pasca penertiban bangunan liar, BPWC bekerjasama dengan Pemerintahan Desa akan melakukan penataan lingkungan secara bertahap pada sepanjang jalan, dengan mendirikan fasilitas umum untuk masyarakat, seperti halte, taman dan penghijauan sebagai bagian dari upaya melestarikan alam Waduk Cirata dalam rangka menjaga ketahanan listrik nasional dan menjaga keamanan aset lahan milik negara.

Keberhasilan BPWC menertibkan bangunan liar tanpa menimbulkan gejolak patut mendapatkan apresiasi. Cara persuasif dengan mengedepankan dialog dan koordinasi dengan berbagai pihak mampu menyadarkan masyarakat

unit

desa, dan pemilik bangunan telah mebuat surat pernyataan untuk membongkar secara sukarela. Dalam kegiatan pebertiban ini kami mendapat arahan dan supervisi dari Satuan Polisi Pramong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bandung Barat,” papar papar Supervisor Pengamanan Aset BBWC, Rizki Tri Pamungkas.

Proses penertiban diawali dengan pendataan terhadap bangunan liar aset tanah BPWC yang ‘dikuasai’ oleh masyarakat pada Maret 2017. Tercatat ada 217 bangunan milik masyarakat yang

Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC) bertindak tegas terhadap bangunan

liar. Sebanyak 217 bangunan bangunan permanen, bangunan non permanen dan bangunan semi permanen yang berdiri selama kurang lebih 30 tahun di sepajang Jalan Raya Cirata hingga Bendungan PLTA Cirata dirobohkan dan dibersihkan. Ini merupakan penertiban tahap pertama terhadap banguan liar yang berada di atas lahan BPWC, sebagai langkah penataan lingkungan dan sekaligus pengembalian fungsi aset.

Penertiban berlangsung tanpa perlawanan. Ini karena jauh sebelumnya BPWC telah melakukan sosialisasi ke desa-desa, tertutama kepada pemilik bangunan. “Penertiban kami lakukan sesuai ketentuan yang berlaku, dengan mengedepankan cara persuasif. Sebelumnya kami telah koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk unsur muspida dan muspika, serta para kepala desa dan camat. Kami juga sudah melakukan sosialisasi di tiap

surat teguran hingga tiga kali. BPWC memfasilitasi pembongkaran sukarela masyarakat dengan menyediakan truk angkut, jasa tukang bongkar dan biaya angkut dari sisa-sisa bangunan.

BPWC memberikan waktu dari Maret 2017 hingga pertengahan Juli 2017. Hingga 19 Juli 2017, dari 217 bangunan tinggal kurang dari 10 yang sama sekali belum melakukan pembongkaran secara sukarela. Sesuai kesepakatan, maka bangunan tersebut dibongkar oleh Petugas BPWC bersama Satpol PP Kabupaten Bandung

BPWC TERTIBKAN BANGUNAN LIAR TANPA GEJOLAK

Pembongkaran bangunan liar melibatkan Satpol PP.Apel persiapan penertiban bangunan liar

tentang arti penting pemanfaatan lahan sesuai keperuntukannya untuk kepentingan yang lebih besar, kepentingan nasional. (Aziz)

Page 38: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

38 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

PT PJB menjalin kerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) dalam

rangkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Teknologi dan Pengetahuan. Nota kesepahaman ditandatangani oleh Rektor UI Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met dan Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara, Kamis 6 Juli 2017 di Gedung Rektorat Universitas Indonesia Kampus Depok. Kerja sama meliputi pendidikan dan pelatihan, penelitian, kajian pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pendayagunaan kemampuan

perekayasaan industri.Penguasaan teknologi bagi PT

PJB merupakan salah satu kebutuhan vital. Perguruan tinggi menjadi salah satu mitra PJB dalam meningkatkan kompetensi SDM di bidang teknologi. “Perkembangan PJB tidak lepas dari peran serta perguruan tinggi. Ada sumbangsih perguruan tinggi dalam peningkatan kompetensi SDM, kajian, problem solving, penelitian serta pengembangan teknologi yang dilakukan PJB,” kata Direktur Utama PJB Iwan Agung Firstantara.

Kerja sama antara PJB dengan UI

bukan baru kali ini saja dilakukan. Kerja sama dalam melakukan beberapa kajian juga telah dijalin. Saat ini dua karyawan PJB sedang mengikuti Program Tugas Belajar Beasiswa Manajemen Gas di UI, yaitu Frans Ericson dari UP MuaraKarang dan Hendras Dwi Wahyudi dari UP Muara Tawar. UI juga tengah melakukan kajian reklamasi Muara Karang dan reklamasi Muara Bekasi. Selain itu juga tengah dilakukan kajian dan permodelan CFD untuk boiler FTP luar Jawa. Ke depan PT PJB akan menjajaki kerja sama dalam pengembangan pembangkit listrik biomassa dan pengembangan PLTU Merah Putih Nasional.

Selain dengan UI, PJB telah menjalin kerja sama dengan universitas-universitas terkemuka di tanah air. Tahun lalu PJB juga menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk meningkatkan kompetensi karyawan PJB di bidang manajemen energi yang berdaya saing dengan standar internasional. Kerjasama diwujudkan dalam bentuk pendidikan pasca sarjana (S2) yang disertai dengan internship program di luar negeri. Sebanyak 25 karyawan mendapatkan beasiswa ini, terdiri dari 8 orang dari Wilayah Timur (UPHT, UP Gresik, dan Kantor Pusat) dan 17 orang dari Wilayah Barat (Cirata, UPHB, UP Muara Karang, UP Muara Tawar, dan UBJOM Indramayu).

Dalam 5 tahun terakhir, PJB telah beberapa kali mengadakan program beasiswa tugas belajar. Tahun 2012, PJB bekerjasama dengan STT PLN mengadakan beasiswa tugas belajar untuk D3. Kemudian pada tahun 2013, PJB bekerjasama dengan Universitas Trisaksi mengadakan beasiswa tugas belajar Pasca Sarjana (S2) bidang Manajemen Logistik yang berlangsung selama kurang lebih 19 bulan. Program tersebut merupakan double degree program bekerjasama dengan Rotterdam School. Sehingga selama kurang lebih 1 bulan, peserta juga dikirim belajar ke Belanda.(*)

unit

Kerjasama PJB – Universitas IndonesiaKAJIAN TEKNOLOGI dan PENINGKATAN KUALITAS SDM

Penandatanganan kerjasama PJB dengan UI oleh Rektor UI Prof.

Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met dan

Direktur Utama PT PJB Iwan Agung

Firstantara.

38 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Page 39: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

39

PENINGKATAN JALAN CADASSARI Warga Desa Cadassari tak perlu cemas lagi dalam menghadapi musim penghujan mendatang. Jalan desa yang berlumpur kini sudah tak ada lagi, digantikan jalan yang telah dipaving. Peningkatan jalan sepanjang 1 km tersebut dilakukan secara swadaya oleh masyarakat, dibantu dana CSR UP Cirata. Kegembiraan dan rasa syukur warga ditunjukkan dalam acara peresmian jalan tersebut, Senin 31 Juli 2017. Peresmian dilakukan oleh Manajer Operasi UP Cirata, Abdul Rachman, disaksikan warga dan perangkat desa setempat. Bersamaan itu UP Cirata memberikan bantuan rompi kepada para tukang ojek. (Malisa)

berita foto

UBJOM PAITON HIJAUKAN KAKI GUNUNG LEMONGAN Memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 72, komunitas pecinta alam UBJOM Paiton bekerjasama dengan komunitas LASKAR HIJAU pada hari Kamis tanggal 17 Agustus 2017 mengadakan acara Tasyakuran dan Penanaman Pohon di kaki gunung Lemongan, Kecamatan Klakah Lumajang, sebagai wujud cinta untuk alam Indonesia. Laskar Hijau merupakan komunitas konservasi gunung lemongan. Pada acara tersebut ditanam sebanyak 101 bibit pohon. Bibit pohon tersebut antara lain bibit pohon bambu petung hitam, durian, alpukat, jambu merah, cermai dan kenitu. (Anggun)

PJB PERINGATI HUT RI DENGAN KONSERVASI PESISIRMemperingati HUT ke-72 Kemerdekaan RI, Unit Pembangkit (UP) Muara Tawar melakukan kegiatan menanam mangrove bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bekasi, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Putra Samudera Pantai Bakti, dan masyarakat Kampung Bungin, Rabu 23 Agustus 2017. Sebanyak 5.000 bibit mangrove jenis bakau (Rhizophora spp) di tanam di Pesisir Pantai Bungin, sebagai bentuk komiten yang berkesinambungan terhadap pelestarian lingkungan pesisir di Kabupaten Bekasi. “Kita percayakan pemeliharaan mangrove ini kepada Kelompok Windu Bakti yang ada di Desa Pantai Bakti. Semoga bibit mangrove jenis bakau yang kita tanam dapat terjaga dengan baik,” kata, Catur Budi Prasetyo, Supervisior CSR UP Muara Karang. Wilayah Pesisir Muaragembong, khususnya kampung Bungin memang keberadaan ekosistem hutan bakaunya dalam kondisi yang rusak parah dan diambang kekhawatiran abrasi yang terus berkelanjutan. (Awang)

Page 40: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

40 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Salah satu anggota Komisaris PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), Wiluyo Kusdwiharto, dipercaya sebagai Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN (Persero), menggantikan Amir

Rosidin yang dirotasi sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah. Pengangkatan Wiluyo Kusdwiharto dilakukan bersamaan dengan perombakan susunan Direksi PT PLN (Persero) yang dilakukan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PLN (Persero) yang berlangsung di Kantor Kementerian BUMN, Senin 24 Juli 2017.

Perombakan tertuang dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-138/MBU/07/2017, tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklature Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota Direksi PLN. Tiga orang direksi diberhentikan dengan hormat, yaitu:1. Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat, Murtaqi Syamsudin.2. Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Nasri Sebayang.3. Direktur Regional Jawa Timur dan Bali, Amin Subekti.

Bersamaan itu Menteri BUMN selalu pemegang saham PT PLN (Persero) mengangkat empat direksi baru. Mereka adalah:• Wiluyo Kusdwiharto sebagai Direktur Bisnis Regional Sumatera. • Syofvi Felienty Roekman sebagai Direktur Perencanaan Korporat.• Syamsul Huda sebagai Direktur Bisnis Regional Sulawesi.• Ahmad Rofiq sebagai Direktur Bisnis Maluku dan Papua.

Empat direksi baru tersebut bukanlah wajah baru di PT PLN (Persero). Wiluyo Kusdwiharto adalah Komisaris PJB yang sebelumnya pernah menduduki jabatan strategis di PLN, antara lain:• Kepala Seksi Pengendalian Kontrak PLTA Musi di PLN Sumatera Selatan, Jambi, Lampung.• Kepala Bagian Administrasi Teknik PLN Sumatera Selatan, Jambi, Lampung.• General Manager PLN Pembangkitan Lontar.• Kepala Divisi Konstruksi Regional Sumatera pada Direktorat Bisnis Regional Sumatera.

Sedangkan Syofvi Felienty Roekman yang diangkat menjadi Direktur Perencanaan Korporat, sebelumnya menjabat sebagai GM PLN (Persero) Distribusi Banten. Syamsul Huda yang dipercaya sebagai Direktur Bisnis Regional Sulawesi, sebelum menduduki jabatan tersebut, Syamsul menjabat sebagai General Manager PT PLN (Persero) Disjaya. Ahmad Rofiq yang ditunjuk sebagai Direktur Bisnis Maluku dan Papua, sebelumnya adalah Kepala Divisi Pengadaan Strategis PT PLN (Persero).

Masuknya Syofvi Felienty Roekman di jajaran direksi PLN, maka terdapat dua wanita yang menjabat sebagai direktur. Sebelumnya di PLN hanya ada satu wanita yang dipercaya menjadi direktur, yaitu Nicke Widyawati.

Dalam RUPS tersebut Menteri BUMN juga mengalihkan penugasan beberapa direksi dan mengubah nomenklature jabatan. Berikut adalah susunan direksi PT PLN (Persero) terhitung sejak 24 Juli 2017.

No. NAMA JABATAN LAMA JABATAN BARU

1. Sofyan Basir Direktur Utama Direktur Utama2. Nicke Widyawati Direktur Perencanaan Korporat Direktur Pengadaan Strategis 13. Supangkat Iwan Santoso Direktur Pengadaan Direktur Pengadaan Strategis 2. 4. Sarwono Sudarto Direktur Keuangan Direktur Keuangan5. Muhamad Ali Direktur Human Capital Management Direktur Human Capital Management6. Amir Rosidin Direktur Bisnis Regional Sumatera Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah7. Djoko Rahardjo Abu Manan Direktur Bisnis Regional Kalimantan Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa Tenggara8. Machnizon Direktur Bisnis Regional Sulawesi & Nusa Tenggara Direktur Bisnis Regional Kalimantan9. Haryanto W.S Direktur bisnis Regional Maluku Papua Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Barat10. Syofvi Felienty Roekman GM PLN Distribusi Banten. Direktur Perencanaan Korporat11. Syamsul Huda GM PLN Distribusi Jakarta Raya Direktur Bisnis Regional Sulawesi12. Ahmad Rofiq Kepala Divisi Pengadaan Strategis Direktur Bisnis Maluku dan Papua13. Wiluyo Kusdwiharto Anggota Komisaris PJB Direktur Bisnis Regional Sumatera

Wiluyo Kusdwiharto

WILUYO KUSDWIHARTO, DIREKTUR BISNIS REGIONAL SUMATERAPerombakan Direksi Pt PlN (Persero)

JABATAN BARU

Direktur UtamaDirektur Pengadaan Strategis 1Direktur Pengadaan Strategis 2. Direktur KeuanganDirektur Human Capital ManagementDirektur Bisnis Regional Jawa Bagian TengahBisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali dan Nusa TenggaraDirektur Bisnis Regional KalimantanDirektur Bisnis Regional Jawa bagian BaratDirektur Perencanaan KorporatDirektur Bisnis Regional SulawesiDirektur Bisnis Maluku dan PapuaDirektur Bisnis Regional Sumatera

holding

Page 41: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

41

UP Gresik boleh bangga memiliki Bank Sampah Kramatinggil

Bersinar yang telah berhasil mengubah wajah kampung yang semula kumuh menjadi bersih dan asri. Juga telah melahirkan Lembaga Pendidikan Usaia Dini (PAUD) serta memunculkan kreativitas warga hinggga menjadi pengrajin aneka barang kerajinan yang terbuat dari barang bekas. Kini UP Paiton juga patut berbangga untuk pelaksanaan program yang sama, program CSR – Bank Sampah. Seakan tidak mau ketinggalan, UP Paiton juga memiliki bank sampah binaan, yaitu Bank Sampah Harapan Kita di Desa Duren, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Bahkan bank sampah binaan UP Paiton ini anggotanya memiliki Kartu Sakti yang dapat dipergunakan untuk memperoleh subsidi pelayanan kesehatan dan pendidikan.

Keberadaan Bank Sampah Harapan Kita berawal dari keprihatinan melihat rendahnya tingkat kepedulian warga Desa Duren terhadap lingkungan. Mereka membuang

sampah di sungai atau membakar sampah begitu saja sehingga berdampak negatif pada lingkungan sekitar. Tim CSR UP Paiton berupaya mengubah kebiasaan tersebut untuk menjaga kebersihan lingkungan sekaligus memberikan manfaat secara finansial. Mereka melakukan pendampingan dalam pengolahan sampah berbasis 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Perkembangannya sangat menggembirakan. Bank Sampah didirikan awal Agustus 2016 dan hanya

beranggotakan 12 orang. Mereka ‘berkampanye’ membeli sampah non organik dari warga. Satu demi satu warga mengumpulkan sampah dan membawanya ke Bank Sampah. Kini anggota bank sampah telah mencapai 190 orang.

Antusias warga luar biasa. Mereka meluangkan waktu untuk berkreasi, mengolah dan memanfaatkan barang bekas menjadi pernak-pernik dan barang kerajinan yang berdaya pakai dan jual. Beragam barang mereka ciptakan, mulai dari tas gendong, tas laptop, dompet, pakaian, topi, bunga, perhiasan, hingga lampu hias. Permintaan terus meningkat, baik dari daerah sekitar maupun luar daerah.

Babak baru pun dimulai. Pada pertengahan Juni 2016, Tim CSR UP Paiton bersama pengurus Bank Sampah Harapan Kita meluncurkan Kartu Sakti Bank Sampah untuk anggota bank sampah. Kartu ini memiliki kesaktian antara lain:• Pemilik kartu akan diberikan subsidi ketika

berobat atau periksa ke bidan. Caranya, menunjukkan kartu ke bidan tempat pemeriksaan kesehatan.

• Pemilik kartu akan mendapatkan keringanan biaya pendidikan. Caranya, menunjukkan kartu ke pihak sekolah swasta atau negeri dimana tempat anak belajar untuk mendapatkan keringanan biaya pendidikan.

• Pemilik kartu akan mendapatkan keringanan dalam pembayaran rekening listrik atau membeli token listrik. Caranya, menunjukkan kartu saat membeli token listrik pada tempat yang telah ditunjuk.Setidaknya ada empat bidan desa dan

beberapa lembaga pendidikan setempat yang mendukung layanan tersebut. “Kami mengucapkan terimakasih kepada UP Paiton atas bantuan dan pendampingannya selama ini. Semoga dukungan tersebut dapat mempercepat pencapaian tujuan yaitu lingkungan yang bebas dari sampah dan masyarakat yang sejahtera,” kata Supardi, Pembina Bank Sampah Harapan Kita.

Peluncuran Kartu Sakti Bank Sampah Harapan Kita dilakukan bersamaan dengan pembagian tabungan nasabah bank sampah. Dalam acara itu juga dilakukan penyerahan bantuan tong sampah UP Paiton. (Wiji)

csr

KaRtu SaKtibank Sampah

Kartu sakti nasabah Bank Sampah Harapan Kita.

Penyerahan bantuan tong sampah oleh UP Paiton. Salah satu kegiatan di Bank Sampah Harapan Kita.

Page 42: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

42 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Program Magang BUMN dilaksanakan Kementerian BUMN

dengan tujuan transfer knowledge diantara pegawai Kementerian BUMN dengan BUMN yang bersangkutan dalam rangka mendukung tugas Kementerian BUMN. Program berlangsung selama enam bulan, memberi kesempatan bagi peserta untuk melihat sudut pandang Kementerian BUMN dalam melihat

potensi-potensi sinergi yang dapat dioptimalkan untuk membesarkan BUMN secara keseluruhan.

Nurany Rohmatillah ditemptatkan di Kedeputian Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata (ELKP) I untuk membantu monitoring dan evaluasi kinerja PT Pertamina (Persero). Tugas yang diberikan selama magang di BUMN antara lain:• Analisa dan evaluasi Kinerja

Direksi PT Pertamina (Persero).• Penyiapan bahan koordinasi, analisis

dan evaluasi terkait rencana aksi-aksi korporasi PT Pertamina.

• Melakukan penyusunan bahan koordinasi, perumusan, dan sinkronisasi kebijakan, analisis dan evaluasi serta monitoring dan pelaporan terhadap rencana pembentukan Holding Migas dan aksi-aksi korporasi pasca terbitnya Peraturan Pemerintah tentang Holding Migas.

• Melakukan analisia dan evaluasi serta monitoring terhadap draft RUU Migas, draft Rancangan PP Energi Baru & Terbarukan, serta draft

global talent

dari Sudut Pandang KementerianSalah Seorang karyawan PJB kembali terpilih untuk mengikuti Program Alih Pengetahuan (Magang) BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Dia adalah Bachtiar, Assisten Analyst Kinerja Afiliasi Divisi Pengembangan Organisasi PJB Kantor Pusat. Tahun lalu yang mendapat kesempatan mengikuti program tersebut adalah Nurany Rohmatillah. Program magang tahun ini akan berlangsung 14 Agustus 2017 hingga 31 Januari 2018.

Operasi & Kinerja Keuangan serta tanggapan Pemegang Saham atas Kinerja Perusahaan periode TW II & TW III tahun 2016 PT Pertamina (Persero).

• Analisa dan Evaluasi serta penyiapan dokumen dalam rangka pengesahan Usulan RKAP 2017 untuk PT Pertamina (Persero).

• Supporting administrasi proses pengangkatan Dewan Komisaris &

Pelepasan Peserta Magang BUMN

Gelombang II Oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno

Page 43: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

43

Rancangan Perpres tentang Tata Kelola Gas.Tidak semua karyawan di lingkungan

BUMN yang beruntung mendapat kesempatan Magang di Kementerian BUMN. Seleksi dilakukan secara ketat, dimulai dari usulan dari Direksi BUMN. Mereka yang diusulkan tentu saja menngikuti seleksi internal di BUMN yang bersangkutan. Bahkan untuk anak perusahaan BUMN seperti PJB, usulan dari Direksi PJB masih diseleksi lagi oleh PT PLN (Persero). Selanjutnya Direksi PT PLN (persero) yang mengusulkan ke Kementerian BUMN.

Usulan dari Direksi BUMN tidak serta-merta diterima. Mereka harus menjalani seleksi melalui wawancara oleh pejabat di Kementerian BUMN. Tahun 2016 lalu, dari 125 orang yang diusulkan oleh Direksi BUMN, 72 orang yang lolos. Dari 72 orangtersebut, 71 orang berasal dari BUMN dan hanya 1 orang yang berasal dari Anak Perusahaan BUMN, yaitu Nurany Rohmatillah dari PJB.

Program magang ini dilaksanakan selama 6 bulan. Sesuai kontrak program magang ini, bahwa Kementerian BUMN mempunyai hak untuk meminta perpanjangan program magang selama 1 periode yaitu 6 bulan. Menurut Nurany Rohmatillah, tantangan yang dihadapi selama program magang adalah adaptasi dengan lingkungan baru dan harus mampu belajar cepat. Penempatan di bagian monitoring dan evaluasi kinerja Pertamina, maka mau tidak mau harus mempelajari proses bisnis Pertamina yang sangat berbeda dengan PJB. Selain membaca referensi, juga diperlukan diskusi langsung dengan nara sumber.

Lesson learned Menurut Nurany Rohmatillah,

pinjaman pemegang saham maupun tambahan setoran modal.

• Pertamina tidak harus menguasai saham mayoritas untuk memiliki pengaruh majority. Hal ini dilakukan melalui kerjasama dengan investor yang tidak memiliki kepentingan dalam oeperasional perusahaan yang hendak didirikan.Misalnya, pertamina memiliki saham 25 persen di PT A, sedang yang 75 persen saham dimiliki investor yang tidak memiliki kepentingan apapun dalam pengelolaan operasional dan management PT A. Selanjutnya PT A berperan sebagai perusahaan investasi bagi Pertamina, yang kemudian bersama-sama dengan PT B dan PT C membentuk perusahaan PT D dengan kompisisi saham PT A (40 persen) PT B (35 persen) dan PT C (25 persen). Kepemilikan saham PT A sebesar 40% di PT D sehingga menjadikan PT A sebagai majority shareholder. Skema seperti ini menjadikan Pertamina tidak terbeban oleh konsolidasi (termasuk pinjaman untuk proyek baru). Secara akuntansi, PT.D tercatat di Pertamina secara proporsional, bukan konsolidasi. Hal ini dapat dijadikan referensi bagi PJB dalam pengembangan bisnis IPP melalui PJB Investasi.Peserta Program Magang BUMN

gelombang kedua telah dilepas oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, 31 Juli 2017. Pelepasan berlangsung di Kantor Kementerian BUMN Lt. 19 Jl Medan Merdeka Selatan Jakarta Pusat. Kendati demikian, Nurany Rohmatillah belum bisa bergabung dengan PJB, karena termasuk salah satu peserta yang diperpanjang enam bulan.(*)

banyak pelajaran yang dapat diambil selama mengikuti Program Magang BUMN. Diantaranya:• Melihat dari sudut pandang BUMN

tentang potensi-potensi sinergi yang dapat dioptimalkan untuk membesarkan BUMN secara keseluruhan. Kementerian BUMN sebagai perwakilan pemerintah di dalam pengurusan kepemilikan saham negara di BUMN, memiliki power yang sangat besar terhadap BUMN sehingga secara positif dapat digunakan untuk mendorong BUMN-BUMN melakukan sinergi.

• Program ini memberi kita akses lebih mudah untuk berkomunikasi dan membangun networking.

• Pertamina melakukan pendanaan untuk biaya development melalui pinjaman dan atau menerbitkan bond. Dengan rating dan kemampuan financial besar yang dimiliki Pertamina maka bunga yang didapat lebih rendah. Dana yang didapatkan tersebut digunakan untuk melakukan pembiayaan pada Pertamina dan Anak Perusahaan. Anak perusahaan Pertamina cukup mengajukan pinjaman pemegang saham kepada Pertamina. Pertamina mensupport kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh anak-anak perusahaannya. Pertamina juga menyediakan pnjaman bagi anak-anak perusahaan baru yang belum bankable untuk mendapatkan pinjaman. Skema pendanaan seperti ini dapat menjadi referensi bagi PLN Group. Anak Perusahaan PLN disupport untuk terus tumbuh di antara persaingan IPP yang semakin ketat dan secara financial kebutuhan anak perusahaan didukung dengan pemberian

Peserta Magang BUMN Gelombang III, satu diantaranya dari PJB

global talent

Page 44: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

44 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Dari percakapan yang mengalir, Prof. Bambang menyarankan supaya pria

yang biasa disapa Henry itu melanjutkan pendidikan ke jenjang S3. Bahkan saat itu juga, tanpa menunggu kesanggupan Henry, Guru Besar di Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia tersebut langsung membuatkan surat rekomendasi sebagai pengantar untuk mendaftar program doktoral di UI. Henry akhirnya menuruti saran tersebut, dan sejak tahun 2010 itulah Henry Pariaman tercatat sebagai mahasiswa Program Doktor Teknik Elektro, Fakultas Teknik UI.

Kala itu Henry menjabat supervisor di PJB Unit Pemeliharaan Wilayah Barat (UPHB), sehingga pekerjaan yang dijalani belum begitu menyita waktu. Ini pula yang mendorong alumni Teknik Mesin Fakultas Teknik UI tahun 1998 itu melanjutkan kuliah, meski atas biaya sendiri. Namun dalam waktu tidak lama, ternyata Henry dipromosikan menjadi Manajer Engineering PJB Unit Pembangkitan (UP) Muara Karang dengan ritme pekerjaan yang makin padat. Kuliah pun keteteran, sampai-sampai ia harus beberapa

kali mengajukan cuti. Pria berbintang Leo ini juga sempat mengajukan pengunduran diri dari jabatan manajer karena ingin konsentrasi di perkuliahan. Namun apa daya. Manajemen tidak mengabulkan penguduran dirinya, malah kemudian Henry dipromosikan menjadi General Manager UPHB.

Posisi sebagai General Manager membuat tugas dan tanggung jawab semakin bertambah. Namun di sisi lain, posisi tersebut membawa berkah dalam penyelesaian kuliah karena memberikan kemudahan untuk mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Selain itu, pada jabatan tersebut ia tertantang untuk membuktikan bahwa dirinya mampu menyelesaikan pendidikan S3 tanpa minta kelonggaran dari pekerjaan.

“Tantangan terberat justru ketika saya dimutasi ke PJB Kantor Pusat, karena harus bolak-baik ke Jakarta. Selain itu, saya juga harus mengoleksi ratusan jurnal internasional sebagai referensi. Semua harus saya baca dan saya pahami, sehingga dalam kondisi apapun saya harus menyempatkan diri untuk membaca jurnal.

sosok

Henry pariaman, Doktor Teknik Pertama PJB

KETIDAKSENGAJAAN BERBUAH MANIS

Setelah menyelesaikan pendidikan Strata Dua (S2)

Teknik dan Manajemen Industri di Institut Teknologi

Bandung (ITB), tak pernah terlintas di benak

Henry Pariaman untuk melanjutkan pendidikan

ke Program Doktor (Strata Tiga/S3). Namun takdir

berkehendak lain. Di tahun 2010, ketika menyerahkan bantuan PJB berupa rotor

dari scrub pembangkit Muara Karang ke

Universitas Indonesia (UI), pria kelahiran Pekanbaru 28 Juli 1975 ini bertemu

dengan Prof. Dr. Ir Bambang Sugiarto, M Eng, mantan dosen pembimbingnya.

Henry Pariaman dalam Sidang Terbuka UI yang disaksikan Direksi dan beberapa senior leader PJB.

44 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Page 45: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

45

Penelitian juga membutuhkan waktu lama, untuk menguji dan mengetahui hasilnya,” tuturnya.

Perjuangan selama tujuh tahun akhirnya berbuah manis. Pada tanggal 6 Juli 2017, Henry berhak menyandang gelar Doktor Teknik Elektro setelah berhasil mempertahankan disertasi dengan judul Pengembangan Teknik Pemeliharaan Terintegrasi Berbasis Keandalan, Risiko dan Kondisi untuk Peningkatan Ketersediaan Pembangkit Listrik pada Sidang Terbuka UI. Ia tercatat sebagai doktor elektro pertama di lingkungan PJB.

Kegigihan Henry dalam melanjutkan pendidikan, tak lepas dari pengaruh keluarganya yang concern pada dunia

pendidikan. Sang isteri, Dr. dr. Lanny Christine Gultom, Sp. A, telah lebih dulu menyelesaikan pendidikan doktoral di bidang ilmu kedokteran. Lanny memperoleh gelar doktor tahun 2014, setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul “Peran Polimorfisme Apolipoprotein E Pada Remaja Obes dengan Displidemia yang Mendapat Intervensi Latihan Fisis dan Diet National Cholesterol Education Program Step II.”

Tak berlebihan apabila di akhir kata ucapan terima kasih, Henry Pariaman menuliskan, “Dengan rasa cinta dan kasih sayang yang tak terhingga kepada isteriku Dr. dr. Lanny Christine Gultom, Sp. A yang selalu sabar dan mendampingi dalam berbagai hal

selama masa pendidikan. Terima kasih atas dukungan, pengertian dan doanya sehingga kita bisa melewati suka dan duka bersama-sama.” Hal yang sama juga disampaikan buat kedua anaknya, Samuel Rainer Narotama Sitorus dan Sarah Samantha Namora Sitorus.

Bagi Henry, gelar doktor memberi kesempatan untuk membagi dan menerapkan ilmu yang didapatkannya bagi kemajuan PJB dan PLN Grup pada khususnya, dan dunia pembangkitan tenaga listrik pada umumnya. Itu sebabnya, ia tidak mematenkan apa yang telah diperolehnya. Secara terbuka ia membeberkan hasil penelitiannya, dan siapapun diperkenankan untuk memanfaatkan. (*)

sosok

Henry Pariaman mempresentasikan disertasinya Henry Pariaman bersama Ketua Sidang sekaligus Promotor, Prof Dr Ir Iwa Garniwa MK, MT, Ko-Promotor Prof Ir Bambang Sugiarto, MEng, dan Prof Ir Isti Surjandari P, MT, MA, PhD, serta tim pennguji Prof Dr Ir Harry Sudibyo DEA, Prof Ir Rudy Setiabudy DEA, Prof Ir Rinaldy Dalimi MSc, PhD, Dr Ir Uno Bintang Sudibyo DEA, IPM, dan Dr Ir Herman Darnel Ibrahim MSc.

45

Page 46: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

46 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Vitamin D merupakan satu-satunya vitamin yang dapat diproduksi sendiri oleh tubuh dengan bantuan terpaan sinar

matahari pagi (sekitar pukul 08:00 hingga 10:00 pagi). Pada organ kulit yang terpapar sinar matahari akan terjadi proses sintesis yang menghasilkan vitamin D. Karena itu tidak perlu takut berjemur di bawah sinar matahari langsung karena akan menyehatkan tubuh. Namun hendaknya tidak berjemur di bawah sinar matahari pada siang hari (pukul 12:00 ke atas) karena bisa membuat kulit terbakar.

Vitamin D bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan kalsium dari saluran pencernaan serta membantu penyimpanan kalsium di dalam tulang dan gigi supaya tulang dan gigi bisa menjadi lebih kuat. Manfaat lainnya:• Membantu menurunkan berbagai jenis resiko penyakit kanker.• Memperkuat sistem kekebalan tubuh dan metabolisme tubuh.• Mengurangi resiko penyakit jantung.• Mencegah tubuh terkena flu.• Mengurangi resiko terkena penyait multiple sceloris.• Mencegah penyakit lainnya baik yang berhubungan dengan

tulang atau tidak

Sumber Vitamin DSelain sinar matahari pagi, ada sejumlah makanan dan

minuman yang dapat digunakan sebagai sumber asupan dari vitamin D, diantaranya:• Minyak ikan kod. Hasil ektrak dari ikan kod mengandung banyak

vitamin D. Dalam satu sendok teh minyak ikan kod, terdapat 800 IU atau setara dengan 83 persen kebutuhan vitamin D dan kalsium.

• Ikan yang berlemak. Jenis ikan yang berlemak memang memiliki kandungan vitamin D dan kalsium diantaranya adalah ikat trout, ikan salmon, ikan tenggiri, ikan herring, ikan tuna dan ikan todak. Dalam 100 gram ikan tersebut terdapat 759 IU yang bisa mencukupi kebutuhan harian vitamin D dan kalsium harian.

• Jamur potabella. Dalam 100 gram jamur portabella mengandung 446 IU atau setara denga 70 persen kebutuhan kalsium dan vitamin D harian dalam tubuh.

• Kaviar. Makanan yang dibuat dari telur ikan sturgeon ini dalam 100 gramnya mengandung 117 IU atau setara dengan 20 persen kebutuhan kalsium dan vitamin D harian dalam tubuh.Gejala-gejala kekurangan vitamin D tidak ada pola yang jelas.

Akan tetapi gejala yang lebih umum akibat defisiensi vitamin D

antara lain; keletihan, nyeri otot dan lemas, kram otot, nyeri sendi, kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, tidurnya gelisah, konsentrasi buruk, sakit kepala dan sebagainya. Sedangkan dampak buruk kekurangan vitamin D antara lain:• Menurunkan fungsi dan kinerja jantung. Saat tubuh kekurangan

vitamin D, maka darah dalam tubuh menjadi tidak normal dan juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Sehingga hal tersebut dapat memberatkan dan menurunkan fungsi jantung. Jika hal ini tidak segera diatasi, dapat menyebabkan kematian akibat serangan jantung mendadak.

• Mudah lelah dan nyeri otot. Kemampuan otot mengalami penurunan akibat tubuh kekurangan vitamin D. Penurunan kemampuan otot membuat seseorang tersebut menjadi mudah lelah dan nyeri otot saat melakukan sesuatu.

• Pelapukan dan pengeroposan tulang. Salah satu manfaat vitamin D adalah untuk membantu menguatkan tulang dan gigi. Jika seseorang kekurangan asupan vitamin D, maka tulang menjadi semakin lemah dan beresiko mengalami pengelapukan dan pengeroposan pada usia muda.

• Mudah mengantuk. Akibat kurang vitamin D selanjutnya adalah mudah mengantuk. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menyatakan bahwa seseorang yang kurang vitamin D lebih mudah mengantuk ketika melakukan aktivitas seharian dibandingkan oleh seseorang yang tercukupi asupan vitamin D-nya.

• Depresi. Menurut penelitian yang dicantumkan di The Journal of Crinical Endocrinology and Metabolism, seseorang yang kekurangan asupan vitamin D akan sering mengalami perasaan sedih dan juga depresi. Jika Anda selalu merasa sedih dan depresi, bisa jadi Anda sedang kekurangan vitamin D.

• Menyebabkan kanker. Selain makanan instan dan makanan tak sehat lainnya, kurang vitamin D juga dapat menyebabkan kanker. Hal ini dikarenakan vitamin D merupakan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas salah satunya yaitu sel kanker.Nah itulah beberapa akibat kurang vitamin D untuk kesehatan

tubuh. Mulailah untuk mencukupi asupan vitamin D dalam setiap harinya agar terhindar dari penyakit tersebut. Cara paling mudah tentunya dengan menyambut sinar matahari di pagi hari. Sesekali keluar ruangan, biarkan tubuh diterpa matahari pagi, meski hanya 10-15 menit.(*)

kesehatan

PEKERJA KANTORAN BERISIKO

KEKURANGAN

Kemajuan teknologi dan informasi telah mempermudah kehidupan dan memberi beragam pilihan. Di sisi lain, perkembangan tersebut memengaruhi gaya hidup yang tidak sehat. Salah satunya, kecenderungan menggemari kegiatan indoor dan menghabiskan waktu seharian di kantor, tanpa terpapar sinar matahari. Kecenderungan ini berisiko menimbulkan penyakit yang jarang atau tidak dikenal satu atau dua dekade sebelumnya. Diantaranya, berbagai penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin D.

VITAMIN D

46 Info PJB n Edisi 106 | Tahun 2017

Page 47: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017

47

Page 48: Info PJB Edisi 106 | Tahun 2017