INFEKSI SALURAN KEMIH Annisa Aprianti 131.0211.181
INFEKSI SALURAN KEMIH
Annisa Aprianti131.0211.181
DefinisiInfeksi saluran kemih adalah invasi
mikroorganisme (biasanya bakteri) pada saluran kemih, mulai dari uretra hingga ginjal. Istilah dalam ISK : ISK uncomplicated a.l ISK tanpa disertai kelainan anatomi/stuktur sal.kemih ISK Complicated a.l ISK pd pasien yg menderita kelainan anatomi/stuktur sal.kemih, sistemik, sulit diberantas dgn antibiotik
Epidemologi dapat menyerang segala usia prevalesi wanita dewasa lbh banyak drpda laki-laki (karena uretra wanita lebih pendek daripada uretra pria) insidensi ISK pada bayi laki-laki yg tidak menjalani sirkumsisi lebih banyak daripada bayi perempuan
Patogenesis ISK terjadi pada saat MO masuk ke sal kemih
dan berbiak di dlm media urine Kuman penyebab ISK pada umumnya adalah
flora normal usus, atau hidup komensal di perusium penis, kulit perineum atau sekitar anus
MO masuk ke sal. Kemih melalui cara : Ascending Hematogen (M.tuberculosis atau S.aureus) Limfogen Langsung dari organ disekitarnya yg blm terinfeksi
Patogenesis Ascending 1. Kolonisasi kuman di
sekitar uretra2. Masuknya kuman
melalui uretra ke buli-buli
3. Penempelan kuman pada dinding buli-buli
4. Masuknya kuman melaui ureter ke ginjal.
Patogenesis ISK terjadi karena ketidak seimbangan host
dan agent. (pertahanan tubuh dari host yg menurun atau virulensi agent yg meningkat)
Pertahanan lokal tubuh thdp infeksi : Wash out mechanism Ph urine yg rendah Adanya ureum dlm urine Osmolaritas urine yg cukup tinggi uromukoid yg menghambat penempelan
bakteri pd uretelium Esterogen pada wanita usia subur Panjang uretra pada pria
Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih
Faktor dari Mikroorganisme bakteri diperlengkapi dgn pili atau fimbriae
yg terdapat di permukaannya Pili berfungsi untuk menempelnya bakteria
pd urotelium Ditinjau dari jenis pilinya, terdapat 2 hebus
yg memiliki virulensi berbeda, yaitu :1. Bakteri tipe pili 1 (>> sistitis)2. Bakteri tipe pili P (infx berat spt pielonefritis
akut) Bebrapa bakteri dapat membentuk antigen,
menghasilkan toksin(hemolisin), dan enzim urease yg merubah suasana urin mjd basa
Faktor virulensi E. colli
Fimbriae Kapsul antigen K O antigen / lipopolysaccharide side
chains Lipid A / endotoksin Membran protein lainnya Hemolysin
Penentu Virulensi Alur
Fimbriae •Adhesi•Pembentuk jar.ikat (scarring)
Kapsul antigen K •Resistensi thdp pertahanan tbh•Perlengketan (attachment)
Lipopolisakarida side chain (O antigen)
Resistensi thdp fagositosis
Lipid A (endotoksin) •Inshibisi peristalsis ureter•Pro inflamatori
hemolisin •Inhibisi fungsi fagosit•Sekuestrasi besi
PATOfisiologi
Klasifikasi Infeksi Saluran Kemih Atasterdiri dari pielonefritis dan pielitis
Infeksi Saluran Kemih BawahTerdiri dari sistitis, prostatitis dan epidemitis, uretritis, serta sindrom uretra
Manifestasi klinisManifestasi klinis ISK (simtomatologi
ISK) dibagi menjagi gejala-gejala lokal, sistemik dan perubahan urinalisis.
Lokal Disuria Polakisuria Stranguria Tenesmus Nokturia Enuresis nocturnal Prostatismus Inkontinesia Nyeri uretra Nyeri kandung
kemih Nyeri kolik Nyeri ginjal
Sistemik Panas badan
sampai menggigil Septicemia dan
syok Perubahan urinalisis Hematuria Piuria Chylusuria Pneumaturia
Pielonefritis akutDemam, mual, muntah, nyeri abdomen, diareNyeri tekan dan kemerahan pada sudut kostovertebra atau palpasi abdomen dalamUrinalisis: silinder leukosit ProstatitisAkut: nyeri pada perineum, demam, prostat yang membengkakKronis: gejala seperti sistitis, pancaran urin lemah, sulit memulai BAK SistitisGejala LUTS (lower urinary track syndrome) iritatifTrias: disuria, frekuensi, urgensiNyeri suprapubik / nyeri pinggang bawahUrin keruh dan berbau tidak sedap, urin berdarah pada 30% kasus UretritisLUTS iritatifDisuria, frekuensi, piuria
Pemeriksaan penunjang
Urinalisis: piuria, bakteriuria, hematuria, nitrit (+), leukosit >5/LBP
Kultur urin: Jumlah koloni ≥100.000/mL dari jenis sampel
apapun Pada pasien simtomatik, jumlah koloni 100 –
10.000/Ml Urin dari pungsi suprapubik: berapapun jumlah
koloni Urin berasal dari kateter
Kultur darah untuk pasien demam tinggi atau dicurigai mengalami komplikasi
Pencitraan: USG ginjal, CT scan abdomen, sistografi
TerapiThe Infectious Disease Society of
America menganjurkan satu dari tiga alternative terapi antibiotic IV sebagai terapi awal selama 48-72 jam, sebelum adanya hasil kepekaan biakan yakni fluorokuinolon, amiglikosida dengan atau tanpa ampisilin dan sefalosporin spektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida.
Indikasi rawat inap Kegagalan mempertahankan hidrasi
normal atau toleransi terhadap antibiotik oral
Pasien sakit berat Kegagalan terapi obat oral selama rawat
jalan Komorbiditas seperti kehamilan,
diabetes mellitus, usia lanjut
Sistitis akut nonkomplikataKotrimoksazol 2 x 960 mg selama 3 hariSiprofloxacin 2 x 250 mg selama 3 hariNitrofurantoin 2 x 100 mg selama 7 hari
Sistitis akut rekurens pada perempuan (antibiotik profilaksis)
Nitrofurantoin 50 mg/hariKotrimoksazol 240 mg/hari atau 3x semingguApabila terjadi infeksi ditengah masa profilaksis, dapat diberikan siprofloxacin 125 mg/hari
Pielonefritis akut nonkomplikataIndikasi rawat: adanya tanda – tanda toksisitas sistemik, tidak mampu minum antibiotik oral. Antibiotik parenteral pilihan: seftriakson 1 x 1 gram atau levofloxacin 4 x 500 mg atau siprofloxacin 2 x 400 mg selama 1 – 2 mingguGejala ringan: siprofloxacin 2 x 250 mg selama 7 hariGejala berat: siprofloxacin 2 x 250 mg selama 14 hari
ISK pada laki – lakiKotrimoxazol atau siprofloxacin selama 7 hari
ISK pada perempuan hamilCo-amoxiclav, nitrofurantoin, sefalosporin oral, fosfomisin dosis tunggalPielonefritis: antibiotik IV sampai pasien afebris selama 24 jam diikuti terapi oral 10 – 14 hariKontraindikasi: sulfonamid dan quinolon
PrognosisPrognosis pasien dengan
pielonefritis akut, pada umumnya baik dengan penyembuhan 100% secara klinik maupun bakteriologi bila terapi antibiotika yang diberikan sesuai.