-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar BelakangInfeksi saluran kemih adalah infeksi yang
terjadi di sepanjang jalan saluran kemih, termasuk
ginjal itu sendiri akibat proliferasi suatu mikroorganisme.
Untuk menyatakan adanya infeksi saluran
kemih harus ditemukan bakteri di dalam urin. Suatu infeksi dapat
dikatakan jika terdapat 100.000
atau lebih bakteri/ml urin, namun jika hanya terdapat 10.000
atau kurang bakteri/ml urin, hal itu
menunjukkan bahwa adanya kontaminasi bakteri.Bakteriuria
bermakna yang disertai gejala pada
saluran kemih disebut bakteriuria bergejala. Sedangkan yang
tanpa gejala disebut bakteriuria tanpa
gejala.
Infeksi saluran kemih tanpa bakteriuria dapat muncul pada
keadaan::
a. Fokus infeksi tidak dilewati urin, misalnya pada lesi dini
pielonefritis karena infeksi
hematogen.
b. Bendungan total pada bagian saluran yang menderita
infeksi.
c. Bakteriuria disamarkan karena pemberian anibiotika.
Infeksi saluran kemih sering terjdi pada wanita. Salah satu
penyebabnya adalah uretra
wanita yang lebih pendek sehingga bakteri kontaminan lebih mudah
melewati jalur ke kandung
kemih. Faktor lain yang berperan adalah kecenderungan untuk
menahan urin serta iritasi kulit
lubang uretra sewaktu berhubungan kelamin. Uretra yang pendek
meningkatkan kemungkinan
mikroorganisme yang menempel dilubang uretra sewaktu berhubungan
kelamin memiliki akses ke
kandung kemih. Wanita hamil mengalami relaksasi semua otot polos
yang dipengaruhi oleh
progesterone, termasuk kandung kemih dan ureter, sehingga mereka
cenderung menahan urin
dibagian tersebut. Uterus pada kehamilan dapat pula menghambat
aliran urin pada keadaan-
keadaan tertentu.
Faktor protektif yang melawan infeksi saluran kemih pada wanita
adalah pembentukan
selaput mukus yang dependen estrogen di kandung kemih. Mukus ini
mempunyai fungsi sebagai
antimikroba. Pada menopause, kadar estrogen menurun dan sistem
perlindungan ini lenyap
sehingga pada wanita yang sudah mengalami menopause rentan
terkena infeksi saluran kemih.
Proteksi terhadap infeksi saluran kemih pada wanita dan pria,
terbentuk oleh sifat alami urin yang
asam dan berfungsi sebagai antibakteri.
Infeksi saluran kemih pada pria jarang terjadi, pada pria dengan
usia yang sudah lanjut,
penyebab yang paling sering adalah prostatitis atau hyperplasia
prostat. Prostat adalah sebuah
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
2/26
kelenjar seukuran kenari yang terletak tepat di bawah saluran
keluar kandug kemih. Hiperplasia
prostat dapat menyebabkan obstruksi aliran yang merupakan
predisposisi untuk timbulnya infeksi
dalam keadaan normal, sekresi prostat memiliki efek protektif
antibakteri.
Pengidap diabetes juga berisiko mengalami infeksi saluran kemih
berulang karena tingginya
kadar glukosa dalam urin, fungsi imun yamg menurun, dan
peningkatan frekuensi kandung kemih
neurogenik. Individu yang mengalami cedera korda spinalis atau
menggunakan kateter urin untuk
berkemih juga mengalami peningkatan risiko infeksi.
2. TujuanTujuan Umum
Tujuan umum makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
mahasiswa tentang ISK
Tujuan Khusus
Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah agar penulis dapat
:
a. Mampu mendefinisikan ISK
b. Mengetahui klasifikasi dari ISK
c. Mengetahui etiologi dari ISK
d. Mengetahui epidemiologi dari ISK
e. Mengetahui faktor risiko dari ISK
f. Mengetahui patofisiologi dari ISKg. Mengetahui manifestasi
klinis dari ISK
h. Mengetahui pemiriksaan diagnostik dari ISK
i. Mengetahui penatalaksanaan medis dari ISK
j. Mengetahui Asuhan keperawatan dari ISK
3. KasusSeorang perempuan usia 27 tahun memeriksakan diri ke
rumah sakit dengan keluhan nyeri
saat berkemih, frekuensi berkemih meningkat, terasa panas di
akhir berkemih, dan urine
berwarna merah sejak kemarin. Klien mengatakan tidak pernah
mengalami penyakit dengan
gejala seperti itu sebelumnya. Lima hari yang lalu klien
mengalami diare selama tiga hari.
Dari pemeriksaan fisik diketahui TD 130/80 mmHg, N 90x/menit, RR
24x/menit, S 38oC. Hasil
pemeriksaan urinalisis diketahui urine berwarna merah keruh,
berat jenis 1.010, pH 8,
leukosit 9-10/LPB, eritrosit 75-85/LPB. Direncanakan pemeriksaan
kultur urine. Klien dirawat
dengan mendapat terapi cairan Ringer Laktat 2000 cc/24 jam, dan
antibiotik levofloxacin
1x500 mg iv.
https://www.blogger.com/nullhttps://www.blogger.com/null
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
3/26
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi dan KlasifikasiInfeksi saluran kemih adalah keadaan
adanya infeksi (ada pertumbuhan dan
perkembangbiakan bakteri) dalam saluran kemih mulai dari uretra,
buli-buli, ureter, sampai jaringan
ginjal dengan jumlah bakteriuria yang bermakna. Kuman penyebab
infeksi saluran kemih umumnya
gram negatif seperti Escherichia coli, Klebsiela sp,
Enterobacter sp, Proteus sp dan Pseudomonas sp.
Infeksi saluran kemih merupakan infeksi bakteri yang sering
dijumpai pada bayi dan anak dengan
gejala demam.
Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi disepanjang
saluran kemih, termasuk ginjal
itu sendiri, akibat proliferasi suatu mikroorganisme. Sebagaian
besar infeksi saluran kemih
disebabkan oleh bakteri, tetapi jamur dan virus juga dapat
menjadi penyebab. Infeksi bakteri
tersering adalah yanng disebabkan oleh E.coli, suatu organisme
yang sering ditemukan di daerah
anus
Klasifikasi
ISK diklasifikasikan berdasarkan :
1) Anatomi
- ISK bawah, presentasi klinis ISK bawah tergantung dari
gender.
a. Perempuan
Sistitis, adalah presentasi klinis infeksi saluran kemih
disertai bakteriuria bermakna Sindroma
uretra akut (SUA), adalah presentasi klinis sistitis tanpa
ditemukan mikroorganisme (steril).
b. Laki-laki
Presentasi ISK bawah pada laki-laki dapat berupa sistitis,
prostatitis, epidimidis, dan uretritis.
- ISK atas
a) Pielonefritis akut (PNA), adalah proses inflamasi parenkim
ginjal yang disebabkan oleh
infeksi bakteri.
b) Pielonefritis kronis (PNK), mungkin terjadi akibat lanjut
dari infeksi bakteri
berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil. Obstruksi saluran
kemih serta refluk
vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik sering diikuti
pembentukan jaringan
ikat parenkim ginjal yang ditandai pielonefritis kronik yang
spesifik.
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
4/26
2) Klinis
- ISK Sederhana/ tak berkomplikasi, yaitu ISK yang terjadi pada
perempuan yang tidak hamil
dan tidak terdapat disfungsi truktural ataupun ginjal.
- ISK berkomplikasi, yaitu ISK yang berlokasi selain di vesika
urinaria, ISK pada anak-anak, laki-
laki, atau ibu hamil
2. EtiologiPenyebab terbanyak adalah bakteri gram-negatif
termasuk bakteri yang biasanya menghuni
usus kemudian naik ke sistem saluran kemih. Dari gram negatif
tersebut, ternyata Escherichia coli
menduduki tempat teratas kemudian diikuti oleh :
- Proteus sp
- Klebsiella
- Enterobacter
- Pseudomonas
Bermacam-macam mikro organisme dapat menyebabkan ISK, antara
lain
dapat dilihat pada tabel berikut
Jenis kokus gram positif lebih jarang sebagai penyebab ISK
sedangkan Enterococci dan
Staphylococcus aureus sering ditemukan pada pasien dengan batu
saluran kemih, lelaki usia lanjut
dengan hiperplasia prostat atau pada pasien yang menggunakan
kateter urin. Demikian juga dengan
Pseudomonas aeroginosadapat menginfeksi saluran kemih melalui
jalur hematogen dan pada kira-
kira 25% pasien demam tifoid dapat diisolasi salmonella dalam
urin. Bakteri lain yang dapat
menyebabkan ISK melalui cara hematogen adalah brusella,
nocardia, actinomises, dan
Mycobacterium tubeculosa. Candida sp merupakan jamur yang paling
sering menyebabkan ISK
terutama pada pasien-pasien yang menggunakan kateter urin,
pasien DM, atau pasien yang
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
5/26
mendapat pengobatan antibiotik berspektrum luas. Jenis Candida
yang paling sering ditemukan
adalah Candida albican dan Candida tropicalis. Semua jamur
sistemik dapat menulari saluran kemih
secara hematogen.
3. EpidemiologiISK pada anak bervariasi sangat luas dan
dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah usia,
jenis kelamin, sampel populasi, metode pengumpulan urin,
kriteria diagnosis dan kultur. Umur dan
jenis kelamin merupakan faktor yang paling penting. Insidens
tertinggi adalah pada satu tahun
pertama kehidupan yaitu sekitar 1%, kemudian menurun terutama
pada anak laki-laki. Pada masa
neonatus, bakteriuri ditemukan sebanyak 1% dan lebih banyak pada
bayi laki-laki (2-4 kali).
Prevalens ISKpada bayi baru lahir kurang bulan sekitar 2,9%
sedangkan pada bayi cukup bulan
sekitar 0,7%. ISK lebih sering terjadi pada anak usia prasekolah
yaitu sekitar 1-3% dibandingkan
dengan usia sekolah sekitar 0,7-2,3%. Selama masa remaja, baik
perempuan maupun laki-laki sama-
sama berisiko tinggi mengalami ISK. Dalam suatu penelitian,
insidens ISK pada 6 tahun pertama
kehidupan adalah sekitar 6,6% anak perempuan dan 1,8% anak
laki-laki. Sedangkan pada 3 bulan
pertama postnatal, ISK paling sering terjadi pada anak laki-laki
terutama yang belum disirkumsisi.
Prevalens ISK pada anak perempuan usia 1-5 tahun adalah 3% dan
usia sekolah 1%, sedangkan pada
anak laki-laki usia sekolah 0,03%.6 Beberapa keadaan yang
merupakan faktor risiko terjadinya ISK
kompleks seperti ureteropelvic junction obstruction adalah
kelainan obstruksi yang paling sering
terjadi pada anak, dimana anak laki-laki lebih sering
dibandingkan dengan anak perempuan (2:1),
sedangkan ureterokel dan ureter ektopik lebih sering terjadi
pada anak perempuan dibandingkan
anak laki-laki,posterior urethral valves terjadi pada 1 dari
8000 anak lakilaki dan refluks vesikoureter
(RVU) sekitar 1% pada anak.7 Hampir 50% anak dengan kelainan
anatomi atau fungsi saluran kemih
terdeteksi pada saat pertama kali menderita ISK.
4. Faktor RisikoFaktor resiko yang berpengaruh terhadap infeksi
saluran kemih:
- Panjang urethra. Wanita mempunyai urethra yang lebih pendek
dibandingkan pria sehingga
lebih mudah
- Faktor usia. Orang tua lebih mudah terkena dibanndingkan
dengan usia yang lebih muda.
- Wanita hamil lebih mudah terkena oenyakit ini karena penaruh
hormonal ketika kehamilan
yang menyebabkan perubahan pada fungsi ginjal dibandingkan
sebelum kehamilan.
- Faktor hormonal seperti menopause. Wanita pada masa menopause
lebih rentan terkena
karena selaput mukosa yang tergantung pada esterogen yang dapat
berfungsi sebagai
pelindung.
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
6/26
- Gangguan pada anatomi dan fisiologis urin. Sifat urin yang
asam dapat menjadi antibakteri
alami tetapi apabila terjadi gangguan dapat menyebabkan
menurunnya pertahanan
terhadap kontaminasi bakteri.
- Penderita diabetes, orang yang menderita cedera korda
spinalis, atau menggunakan kateter
dapat mengalami peningkatan resiko infeksi.
Sebagian besar infeksi saluran kemih tidak dihubungkan dengan
faktor risiko tertentu. Namun pada
infeksi saluran kemih berulang, perlu dipikirkan kemungkinan
faktor risiko seperti :
Kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih
Gangguan pengosongan kandung kemih (incomplete bladder
emptying)
Konstipasi
Operasi saluran kemih atau instrumentasi lainnya terhadap
saluran kemih sehingga terdapat
kemungkinan terjadinya kontaminasi dari luar.
Kekebalan tubuh yang rendah
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
7/26
5. PatofisiologiOrganisme
Neisseria gonorrhea, Clamidya trachomatis, ureaplasma
urealyticum, Trichomonasvaginalis, virus Herpes simplex (tipe 1 dan
2), dan HPV
Kontak seksual
Masuk melalui uretra
Invasi dan menempel pada mukosa uretra
Melakukan proliferasi
HIPERTERMIAMenghancurkan sel mukosa
NYERI AKUT Inflamasi dan edema mukosa GANGGUAN RASA NYAMAN
Trauma/injury dinding urethra Refluks vesika urethra
KERUSAKAN INTEGRITAS JARINGAN Stagnansi urin
URGE URINARY INCONTINENCE Media yang baik pertumbuhan
bakteri
Semakin banyak bakteri yang berploriferasi
RISIKO TINGGI PENYEBARAN INFEKSI
URETHRITIS PENYAKIT MUDAH MENULAR
GANGGUAN ELIMINASI URIN KURANG PENGETAHUAN
(Corwin,2003;Brunner Suddart,2010)
Infeksi semakin naik dan menyerang buli-buli (cystisis)
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
8/26
Mekanisme pertahanantubuh baik
Adanya mekanisme washout urin
Mikroorganisme terbawaoleh aliran urin yang
bertekananan
Infeksi tidak terjadi
Mekanisme pertahanantubuh buruk
Mikroorganisme masuk kedalam buli-buli
Reaksi inflamasi pada uretra
Urin berkabutBau tidak sedap
Mikroorganisme menyerangmukosa superfisial dari buli-
buli
Terjadi reaksi inflamasi dibuli-buli
Nyeri suprapubikRasa terbakar saat berkemih
Infeksi yang bertahan, naikke ginjal melalui ureter
Reaksi inflamasi padapielum dan parenkim ginjal
Nyeri pinggangBakteremia
Mikroorganisme masuk ke
saluran kemih melalui uretra
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
9/26
6. Manifestasi Klinis Tidak setiap orang dengan infeksi saluran
kemih dapat dilihat tanda tanda dan gejalanya,
namun umumnya terlihat beberapa gejala, meliputi:
Desakan yang kuat untuk berkemih
Rasa terbakar pada saat berkemih
Frekuensi berkemih yang sering dengan jumlah urin yang sedikit
(oliguria)
Adanya darah pada urin (hematuria)
Setiap tipe dari infeksi saluran kemih memilki tanda tanda dan
gejala yang spesifik, tergantung
bagian saluran kemih yang terkena infeksi:
1. Pyelonephritis akut. Pada tipe ini, infeksi pada ginjal
mungkin terjadi setelah meluasnya
infeksi yang terjadi pada kandung kemih. Infeksi pada ginjal
dapat menyebabkan rasa salit
pada punggung atas dan panggul, demam tinggi, gemetar akibat
kedinginan, serta mual atau
muntah.
2. Cystitis. Inflamasi atau infeksi pada kandung kemih dapat
dapat menyebabkan rasa tertekan
pada pelvis, ketidaknyamanan pada perut bagian bawah, rasa sakit
pada saat urinasi, dan
bau yang mnyengat dari urin.
3. Uretritis. Inflamasi atau infeksi pada uretra menimbulkan
rasa terbakar pada saat urinasi.
Pada pria, uretritis dapat menyebabkan gangguan pada penis.
Gejala infeksi saluran kemih pada anakanak, meliputi:
1. Diarrhea
2. Menangis tanpa henti yang tidak dapat dihentikan dengan usaha
tertentu (misalnya:
pemberian makan, dan menggendong)
3. Kehilangan nafsu makan
4. Demam
5. Mual dan muntah
Untuk anakanak yang lebih dewasa, gejala yang ditunjukkan
berupa:
1. rasa sakit pada panggul dan punggung bagian bawah (dengan
infeksi pada ginjal)
2. seringnya berkemih
3. ketidakmampuan memprodukasi urin dalam jumlah yang normal,
dengan kata lain, urin
berjumlah sedikit (oliguria)
4. tidak dapat mengontrol pengeluaran kandung kemih dan isi
perut
5. rasa sakit pada perut dan daerah pelvis
6. rasa sakit pada saat berkemih (dysuria)
7. urin berwarna keruh dan memilki bau menyengat
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
10/26
Gejala pada infeksi saluran kemih ringan (misalnya: cystitis,
uretritis) pada orang dewasa, meliputi:
1. rasa sakit pada punggung
2. adanya darah pada urin (hematuria)
3. adanya protein pada urin (proteinuria)
4. urin yang keruh
5. ketidakmampuan berkemih meskipun tidak atau adanya urin yang
keluar
6. demam
7. dorongan untuk berkemih pada malam hari (nokturia)
8. tidak nafsu makan
9. lemah dan lesu (malaise)
10.rasa sakit pada saat berkemih (dysuria)
11.rasa sakit di atas bagian daerah pubis (pada wanita)
12.rasa tidak nyaman pada daerah rectum (pada pria)
Gejala yang mengindikasikan infeksi saluran kemih lebih berat
(misalnya: pyelonephritis) pada orang
dewasa, meliputi:
1. kedinginan
2. demam tinggi dan gemetar
3. mual
4. muntah (emesis)5. rasa sakit di bawah rusuk
6. rasa sakit pada daerah sekitar abdome
Merokok, ansietas, minum kopi terlalu banyak, alergi makanan
atau sindrom pramenstruasi bisa
menyebabkan gejala mirip infeksi saluran kemih. Gejala infeksi
saluran kemih pada bayi dan anak
kecil. Infeksi saluran kemih pada bayi dan anak usia belum
sekolah memilki kecendrungan lebih
serius dibandingkan apabila terjadi pada wanita muda, hal ini
disebabkan karena memiliki ginjal dan
saluran kemih yang lebih rentan terhadap infeksi.
Gejala pada bayi dan anak kecil yang sering terjadi,
meliputi:
1. Kecendrungan terjadi demam tinggi yang tidak diketahui
sebabnya, khususnya jika dikaitkan
dengan tandatanda bayi yang lapar dan sakit, misalnya: letih dan
lesu.
2. Rasa sakit dan bau urin yang tidak enak. ( orang tua umumnya
tidak dapat
mengidentifikasikan infeksi saluran kemih hanya dengan mencium
urin bayinya. Oleh karena
itu pemeriksaan medis diperlukan).
3. Urin yang keruh. (jika urinnya jernih, hal ini hanya mirip
dengan penyakit, walaupun tidak
dapat dibuktikan kebenarannya bahwa bayi tersebut bebas dari
Infeksi saluran kemih).
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
11/26
4. rasa sakit pada bagian abdomen dan punggung.
5. muntah dan sakit pada daerah abdomen (pada bayi)
6. jaundice (kulit yang kuning dan mata yang putih) pada bayi,
khususnya bayi yang berusia
setlah delapan hari.
7. Pemeriksaan DiagnostikUntuk pemeriksaan infeksi saluran
kemih, digunakan urin segar (urin pagi). Urin pagi adalah
urin yang pertamatama diambil pada pagi hari setelah bangun
tidur. Digunakan urin pagi karena
yang diperlukan adalah pemeriksaan pada sedimen dan protein
dalam urin. Sampel urin yang sudah
diambil, harus segera diperiksa dalam waktu maksimal 2 jam.
Apabila tidak segera diperiksa, maka
sampel harus disimpan dalam lemari es atau diberi pengawet
seperti asam format.
Bahan untuk sampel urin dapat diambil dari:
Urin porsi tengah, sebelumnya genitalia eksterna dicuci dulu
dengan air sabun dan NaCl 0,9%.
Urin yang diambil dengan kateterisasi 1 kali.
Urin hasil aspirasi supra pubik.
Bahan yang dianjurkan adalah dari urin porsi tengah dan aspirasi
supra pubik.
Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya
adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan laboratorium
1. Analisa Urin (urinalisis)
Pemeriksaan urinalisis meliputi:
Leukosuria (ditemukannya leukosit dalam urin).
Dinyatakan positif jika terdapat 5 atau lebih leukosit (sel
darah putih) per lapangan pandang
dalam sedimen urin.
Hematuria (ditemukannya eritrosit dalam urin).
Merupakan petunjuk adanya infeksi saluran kemih jika ditemukan
eritrosit (sel darah merah)
5-10per lapangan pandang sedimen urin. Hematuria bisa juga
karena adanya kelainan atau
penyakit lain, misalnya batu ginjal dan penyakit ginjal
lainnya.
2. Pemeriksaan bakteri (bakteriologis)
Pemeriksaan bakteriologis meliputi:
Mikroskopis.
Bahan: urin segar (tanpa diputar, tanpa pewarnaan).
Positif jika ditemukan 1 bakteri per lapangan pandang.
Biakan bakteri.
Untuk memastikan diagnosa infeksi saluran kemih.
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
12/26
3. Pemeriksaan kimia
Tes ini dimaksudkan sebagai penyaring adanya bakteri dalam urin.
Contoh, tes reduksi griess
nitrate, untuk mendeteksi bakteri gram negatif. Batasan:
ditemukan lebih 100.000 bakteri.
Tingkat kepekaannya mencapai 90 % dengan spesifisitas 99%.
4. Tes Dip slide (tes plat-celup)
Untuk menentukan jumlah bakteri per cc urin. Kelemahan cara ini
tidak mampu mengetahui
jenis bakteri.
5. Pemeriksaan penunjang lain
Meliputi: radiologis (rontgen), IVP (pielografi intra vena), USG
dan Scanning. Pemeriksaan
penunjang ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya batu
atau kelainan lainnya.
Pemeriksaan penunjang dari infeksi saluran kemih
terkomplikasi:
1. Bakteriologi / biakan urinTahap ini dilakukan untuk pasien
dengan indikasi:
Penderita dengan gejala dan tanda infeksi saluran kemih
(simtomatik).
Untuk pemantauan penatalaksanaan infeksi saluran kemih.
Pasca instrumentasi saluran kemih dalam waktu lama, terutama
pasca keteterisasi urin.
Penapisan bakteriuria asimtomatik pada masa kehamilan.
Penderita dengan nefropati / uropati obstruktif, terutama
sebelum dilakukan
Beberapa metode biakan urin antara lain ialah dengan plat agar
konvensional, proper plating
technique danrapid methods.Pemeriksaan dengan rapid
methodsrelatif praktis digunakan dan
memiliki ambang sensitivitas sekitar 104sampai 10
5CFU (colony forming unit) kuman.
2. Pemeriksaan mikroskopik untuk mencari piuriaa. Urin tidak
disentrifus (urin segar)
Piuria apabila terdapat 10 leukosit/mm3urin dengan menggunakan
kamar hitung.
b. Urin sentrifus
Terdapatnya leukosit > 10/Lapangan Pandang Besar (LPB)
disebut sebagai piuria. Pada
pemeriksaan urin porsi tengah dengan menggunakan mikroskop fase
kontras, jika terdapat
leukosit >2000/ml, eritrosit >8000/ml, dan casts leukosit
>1000/ml, maka disebut sebagai
infeksi saluran kemih.
c. Urin hasil aspirasi suprapubik
Disebut piuria jika didapatkan >800 leukosit/ml urin aspirasi
supra pubik. Keadaan piuria
bukan merupakan indikator yang sensitif terhadap adanya infeksi
saluran kemih, tetapi
sensitif terhadap adanya inflamasi saluran kemih.
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
13/26
3. Tes BiokimiaBakteri tertentu golongan enterobacteriaedapat
mereduksi nitrat menjadi nitrit (Griess
test), dan memakai glukosa (oksidasi). Nilai positif palsu
prediktif tes ini hanya
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
14/26
Ultrasonografi
CT Scan
Magnetic Resonance Imaging(MRI)
Bakteriuria polimikrobial / relaps setelah terapi (termasuk pada
terapi tunggal)
b. Invasif
Pielografi IV / Retrograde/ MCU
Kultur dari bahan urin kateterisasi ureteroan bilasan kandung
kemih
Biopsi ginjal (kultur pemeriksaan imunofluoresens)
5. Pemeriksaan radiologis dan penunjang lainnyaPrinsipnya adalah
untuk mendeteksi adanya faktor predisposisi infeksi saluran
kemih,
yaitu hal hal yang mengubah aliran urin dan stasis urin, atau
hal hal yang menyebabkan
gangguan fungsional saluran kemih. Pemeriksaan tersebut antara
lain berupa:
a. Foto polos abdomen
Dapat mendeteksi sampai 90% batu radio opak
b. Pielografi intravena (PIV)
Memberikan gambaran fungsi eksresi ginjal, keadaan ureter, dan
distorsi system
pelviokalises. Untuk penderita: pria (anak dan bayi setelah
episode infeksi saluran kemih
yang pertama dialami, wanita (bila terdapat hipertensi,
pielonefritis akut, riwayat infeksi
saluran kemih, peningkatan kreatinin plasma sampai < 2 mg/dl,
bakteriuria asimtomatik
pada kehamilan, lebih dari 3 episode infeksi saluran kemih dalam
setahun. PIV dapat
mengkonfirmasi adanya batu serta lokasinya. Pemeriksaan ini juga
dapat mendeteksi batu
radiolusen dan memperlihatkan derajat obstruksi serta dilatasi
saluran kemih. Pemeriksaan
ini sebaiknya dilakukan setelah > 6 minggu infeksi akut
sembuh, dan tidak dilakukan pada
penderita yang berusia lanjut, penderita DM, penderita dengan
kreatinin plasma > 1,5
mg/dl, dan pada keadaan dehidrasi.
c. Sistouretrografi saat berkemih
Pemeriksaan ini dilakukan jika dicurigai terdapat refluks
vesikoureteral, terutama pada anak
anak.
d. Ultrasonografi ginjal
Untuk melihat adanya tanda obstruksi/hidronefrosis, scarring
process, ukuran dan bentuk
ginjal, permukaan ginjal, masa, batu, dan kista pada ginjal.
e. Pielografi antegrad dan retrograde
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
15/26
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat potensi ureter, bersifat
invasive dan mengandung
factor resiko yang cukup tinggi. Sistokopi perlu dilakukan pada
refluks vesikoureteral dan
pada infeksi saluran kemih berulang untuk mencari factor
predisposisi infeksi saluran kemih.
f. CT-scan
Pemeriksaan ini paling sensitif untuk menilai adanya infeksi
pada parenkim ginjal, termasuk
mikroabses ginjal dan abses perinefrik. Pemeriksaan ini dapat
membantu untuk
menunjukkan adanya kista terinfeksi pada penyakit ginjal
polikistik. Perlu diperhatikan
bahwa pemeriksaan in lebih baik hasilnya jika memakai media
kontras, yang meningkatkan
potensi nefrotoksisitas.
g. DMSA scanning
Penilaian kerusakan korteks ginjal akibat infeksi saluran kemih
dapat dilakukan dengan
skintigrafi yang menggunakan (99mTc) dimercaptosuccinic acid
(DMSA). Pemeriksaan ini
terutama digunakan untuk anak anak dengan infeksi saluran kemih
akut dan biasanya
ditunjang dengan sistoureterografi saat berkemih. Pemeriksaan
ini 10 kali lebih sensitif
untuk deteksi infeksi korteks ginjal dibanding
ultrasonografi.
8. PenatalaksanaanPrinsip umum penatalaksanaan ISK adalah :
- Eradikasi bakteri penyebab dengan menggunakan antibiotik yang
sesuai
- Mengkoreksi kelainan anatomis yang merupakan faktor
predisposisiTujuan penatalaksanaan ISK adalah mencegah dan
menghilangkan gejala, mencegah dan mengobati
bakteriemia dan bakteriuria, mencegah dan mengurangi risiko
kerusakan ginjal yang mungkin timbul
dengan pemberian obat-obatan yang sensitif, murah, aman dengan
efek samping yang minimal.
Oleh karenan itu pola pengobatan ISK harus sesuai dengan bentuk
ISK, keadaan anatomi saluran
kemih, serta faktor-faktor penyerta lainnya. Bermacam cara
pengobatan yang dilakukan untuk
berbagai bentuk yang berbeda dari ISK, antara lain :
- Pengobatan dosis tunggal
- Pengobatan jangka pendek (10-14 hari)
- Pengobatan jangka panjang (4-6 minggu)
- Pengobatan profilaksis dosis rendah
- Pengobatan supresif.
a. Infeksi saluran kemih (ISK) bawah
Prinsip penatalaksanaan ISK bawah meliputi intake cairan yang
banyak, antibiotik yang adekuat, dan
bila perlu terapi simtomatik untuk alkalinisasi urin :
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
16/26
- Hampir 80% pasien akan memberikan respon setelah 48 jam dengan
antibiotika tunggal,
seperti ampisilin 3 gram, trimetroprim 200 mg.
- Bila infeksi menetap disertai kelainan urinalisis (leukosuria)
diperlukan terapi konvensional
selama 5-10 hari.
- Pemeriksaan mikroskopis urin dan biakan urin tidak diperlukan
bila semua gejala hilang dan
tanpa leukosuria. Bila pada pasien reinfeksi berulang (frequent
re-infection) :
- Disertai faktor predisposisi, terapi antimikroba yang intensif
diikuti denga koreksi faktor
resiko.
- Tanpa faktor predisposisi, terapi yang dapat dilakukan adalah
asupan cairan yang banyak,
cuci setelah melakukan senggama diikuti terapi antimikroba dosis
tunggal (misal
trimentoprim 200 mg)
- Terapi antimikroba jangka lama sampai 6 bulan
Pasien sindroma uretra akut (SUA) dengan hitung kuman 103-105
memerlukan antibiotika yang
adekuat. Infeksi klamidia memberikan hasil yang baik dengan
tetrasiklin. Infeksi yang disebabkan
mikroorganisme anaerobik diperlukan antimikroba yang serasi
(misal golongan kuinolon)
b. Infeksi saluran kemih (ISK) atas
Pada umumnya pasien dengan pielonefritis akut memerlukan rawat
inap untuk memelihara status
hidrasi dan terapi antibiotika parenteral paling sedikit 48
jam
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
17/26
The Infection Disease Society of America menganjurkan satu dari
tiga alternatif terapi antibiotika
intravena sebagai terapi awal selama 48-72 jam sebelum diketahui
mikroorganisme penyebabnya :
- Flurokuinolon
- Aminoglikosida dengan atau tanpa ampisilin
- Sefalosporin berspektrum luas dengan atau tanpa
aminoglikosida
obat yang tepat untuk ISK :
Sulfonamide :
Sulfonamide dapat menghambat baik bakteri gram positif dan gram
negatif. Secara struktur analog
dengan asam pamino benzoat (PABA).Biasanya diberikan per oral,
dapat dikombinasi dengan
Trimethoprim, metabolisme terjadi di hati dan di ekskresi di
ginjal. Sulfonamide digunakan untuk
pengobatan infeksi saluran kemih dan bisa terjadi resisten
karena hasil mutasi yang menyebabkan
produksi PABA berlebihan.
Efek samping yang ditimbulkan hipersensitivitas (demam, rash,
fotosensitivitas), gangguan
pencernaan (nausea, vomiting, diare), Hematotoxicity
(granulositopenia, (thrombositopenia, aplastik
anemia) dan lainlain.
Trimethoprim :
Mencegah sintesis THFA, dan pada tahap selanjutnya dengan
menghambat enzim dihydrofolate
reductase yang mencegah pembentukan tetrahydro dalam bentuk
aktif darifolic acid. Diberikan per
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
18/26
oral atau intravena, di diabsorpsi dengan baik dari usus dan
ekskresi dalam urine, aktif melawan
bakteri gram negatif kecuali Pseudomonas spp. Biasanya untuk
pengobatan utama infeksi saluran
kemih. Trimethoprim dapat diberikan tunggal (100 mg setiap 12
jam) pada infeksi saluran kemih
akut
Efek samping : megaloblastik anemia, leukopenia,
granulocytopenia.
9. Asuhan KeperawatanPENGKAJIAN
A. Identitas KlienNama : Ny.
Usia : 27 tahun
Jenis Kelammin : Perempuan
B. Status Kesehatan Saat ini1. Keluhan utama: keluhan klien
nyeri saat berkemih, frekuensi berkemih meningkat,
terasa panas di akhir berkemih, dan urine berwarna merah
2. Lama Keluhan : 1 hari yang lalu
3. Faktor pencetus : diare selama 3 hari
4. Diagnosa Medis : infeksi saluran kemih bawah
C. Riwayat Kesehatan Saat iniKlien mengeluh nyeri saat berkemih,
frekuensi berkemih meningkat, terasa panas di akhir
berkemih, dan urine berwarna merah sejak kemarin. Klien
mengatakan tidak pernah
mengalami penyakit dengan gejala seperti itu sebelumnya. Lima
hari yang lalu klien
mengalami diare selama tiga hari
D. Riwayat Kesehatan Terdahulu1. Penyakit yang pernah dialami :
-
E. Pemeriksaan Fisik- Keadaan umum : Klien mengeluh nyeri saat
berkemih, frekuensi berkemih meningkat,
terasa panas di akhir berkemih, dan urine berwarna merah sejak
kemarin. Klien
mengatakan tidak pernah mengalami penyakit dengan gejala seperti
itu sebelumnya
Kesadaran : composmentis
TTV : TD 130/80 mmHg, N 90x/menit, RR 24x/menit, S 38oC
F. Hasil Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan urinalisis diketahui urine berwarna merah keruh,
berat jenis 1.010, pH 8,
leukosit 9-10/LPB, eritrosit 75-85/LPB. Direncanakan pemeriksaan
kultur urine.
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
19/26
G. TerapiTerapi cairan Ringer Laktat 2000cc/24 jam, dan
antibiotik levofloxacin 1x500 mg iv.
ANALISA DATA
Data Etiologi MK
DS:
keluhan klien nyeri saat
berkemih, terasa panas di
akhir berkemih
klien mengalami diare
sebelum keluhan terjadi
DO:
TD 130/80 mmHg, N
90x/menit, RR 24x/menit,
S 38oC
Diare (Terdapat bakteri E.coli)
Uretra wanita pendek
E.coli mudah masuk ke kandung
kemih
Proliferasi E.coli di kandung kemih
Infeksi Saluran kemih bawah
Mengeluarkan reseptor nyeri
Nyeri akut
Nyeri akut
DS:
keluhan klien nyeri saat
berkemih, frekuensi
berkemih meningkat,
terasa panas di akhir
berkemih, dan urine
berwarna merah
klien mengalami diare
sebelum keluhan terjadi
DO:
TD 130/80 mmHg, N
90x/menit, RR 24x/menit,
S 38oC
Pemeriksaan urinalisis
diketahui urine berwarna
merah keruh, berat jenis
1.010, pH 8, leukosit 9-
10/LPB, eritrosit 75-
Diare (Terdapat bakteri E.coli)
Uretra wanita pendek
E.coli mudah masuk ke kandung
kemih
Proliferasi E.coli di kandung kemih
Infeksi Saluran kemih bawah
Disuria, frek berkemih, hematuria
Gangguan Eliminasi urin
Gangguan eliminasi urin
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
20/26
85/LPB. Direncanakan
pemeriksaan kultur urine.
DS:
keluhan klien nyeri saat
berkemih, frekuensi
berkemih meningkat,
terasa panas di akhir
berkemih, dan urine
berwarna merah
klien mengalami diare
sebelum keluhan terjadi
DO:
- Terapi cairan Ringer
Laktat 2000cc/24 jam, dan
antibiotik levofloxacin
1x500 mg iv.
Diare (Terdapat bakteri E.coli)
Uretra wanita pendek
E.coli mudah masuk ke kandung
kemih
Proliferasi E.coli di kandung kemih
Infeksi saluran kemih bawah
Hospitalisasi
Kesiapan Meningkatkan Pengetahuan
Kesiapan Meningkatkan
pengetahuan
DAFTAR PRIORITAS KEPERAWATAN
NO Tanggal Masalah Keperawatan TTD
1 8 Juni 2014 Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera
biologis
ditandai dengan perubahan tekanan darah, melaporkan
nyeri secara verbal
Ns. Yodha
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
21/26
2 8 Juni 2014 Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan
infeksi
saluran kemih ditandai dengan sering berkemih
Ns. Yodha
3 8 Juni 2014 Kesiapan meningkatkan pengetahuan berhubungan
dengan
menjelaskan pengetahuan tentang topik
Ns. Yodha
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 1
Diagnosa : Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis
ditandai dengan perubahan
tekanan darah, melaporkan nyeri secara verbal
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 X 24 Jam
keluhan klien nyeri saat berkemih
berkurang
KH : Skala 5 dari dari NOC
NOC: pain control
No Indikator 1 2 3 4 5
1
2
3
4
Melaporkan nyeri
Onset nyeri berkurang
Mendeskripsikan faktor penyebab
TD 120/30 mmHg
V
V
V
V
NIC: Pain management
1. Melakukan management nyeri (teknik relaksasi, distraksi,
terapi musik hipnotis)2. Menganjurkan istirahat yang adekuat
3. Monitor perubahan nyeri
4. Menyediakan support kepada klien dan keluarga
5. Evaluasi efek dari teerapi yang sudah diberikan
6. Memberikan obat analgesik untuk mengurangi nyeri
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
22/26
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 2
Diagnosa : Gangguan eliminasi urin
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 6 X 24 Jam
keluhan klien saat eliminasi urin
berkurang
KH : Skala 4 dari dari NOC
NOC: urinary elimination
No Indikator 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
Warna urin
Frekuensi eliminasi
terlihat darah saat berkemih
Nyeri saat berkemih
Panas saat berkemih
V
V
V
V
V
NIC: Urinary elimination management, Infection control
1. Monitor eliminasi urin termasuk frekuensi, konsistensi, bau,
volume, dan warna
2. Mengidentifikasi faktor penyebab terhadap meningkatnya
frekuensi berkemih
3. Menginstruksikan klien untuk mencatat pengeluaran urin
4. Menginstruksi klien untuk memonitor tanda dan gejala dari
infeksi saluran kemih
5. Memberikan terapi cairan Ringer Laktat 2000 cc/24 jam
6. Memberikan terapi antibiotik levofloxacin 1x500 mg iv
7. Menggunakan kateter untuk mengurangi infeksi bladder
8. Mengajarkan pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala
infeksi dan selalu report kepada
tenaga kesehatan jika ada perubahan tanda dan gejala
9. Mengurangi jumlah pengunjung untuk mengurangi terjadinya
infeksi yang lebih berat
10.Selalu cuci tangan menggunakan sabun anti-mikroba
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 3
Diagnosa : Kesiapan meningkatkan pengetahuan berhubungan dengan
menjelaskan pengetahuan
tentang topik
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 X 24 Jam
pasien mengerti proses penyakit ISK
dan mengetahui penggunaan obat antibiotik dg tepat
KH : Skala 5 dari dari NOC
NOC: Knowledge: Disease Process, Treatment Regimen
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
23/26
No Indikator 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
Proses penyakit
Strategi untuk mengurangi progress dari penyakit
Keuntungan dari terapi
Tanda dan gejala komplikasi penyakit
Rasional treatment
Resep regimen obat
V
V
V
V
V
V
NIC: Teaching Disesae process, Teaching: Prescribed
Medication
1. Menjelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana itu
berhubungan dengan anotomi
dan fisiologi
2. Menyediakan informasi ke pasien tentang kondisinya
3. Review pengetahuan pasien tentang kondisinya
4. Diskusi pilihan terapi
5. Deskripsikan kemungkinan komplikasi
6. Instruksikan pasien menegrti tujuan dan aksi obat
7. Instruksikan pasien bahwa obat lefloxacin diberikan lewat IV
1X/hari 500mg
8. Menginformasikan kepada pasien konsekuensi obat antibiotik
jika tidak diberikan secara
kontinyue sampai penyakit sampai sembuh akan memperparah keaadan
pasien dan resisten
terhadap obat tersebut
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
24/26
BAB III
PENUTUP
1 Kesimpulan
Infeksi saluran kemih secara umum dapat disebabkan oleh E.coli
atau penyebab yang paling
lazim dari infeksi saluran kemih dan merupakan penyebab infeksi
saluran kemih pertama pada
sekitar 90% wanita muda. Gejala dan tanda-tandanya antara lain :
sering kencing, disuria, hematuria
dan piuria. Adanya keluhan nyeri pinggang berhubungan dengan
infeksi saluran kemih bagian atas.
Bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih selain
E.coli melalui infeksi nosokomial
Klebsiella, Proteus, Providencia, Citrobacter, P. aeruginosa,
Acinetobacter, Enterococcus faecalis dan
Stafilokokus saprophyticus.
Gambaran klinis dari penyakit infeksi saluran kemih umumnya
adalah sebagai berikut:
rasa sakit pada punggung
adanya darah pada urin (hematuria)
adanya protein pada urin (proteinuria)
urin yang keruh
ketidakmampuan berkemih meskipun tidak atau adanya urin yang
keluar
demam
dorongan untuk berkemih pada malam hari (nokturia)
tidak nafsu makan
lemah dan lesu (malaise)
rasa sakit pada saat berkemih (dysuria)
rasa sakit di atas bagian daerah pubis (pada wanita)
rasa tidak nyaman pada daerah rectum (pada pria)
Diagnosa yang dilakukan untuk pendeteksian penyakit infeksi
saluran kemih adalah dengan
tujuan untuk mengidentifikasikan adanya infeksi bakteri yang
menyebabkan penyakit tersebut.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala yang ada, namun gejala-
gejala dari infeksi saluran kemih,
baik akut maupun kronik sangat sukar dibedakan dengan infeksi
saluran kemih yang biasa. Hal ini
dikarenakan gambaran klinik dari infeksi saluran kemih berat
mirip dengan infeksi bakteri biasa.
2 Saran
Semoga untuk ke depan dapat ditingkatkan kesehatan dan
kebersihan pribadi tiaptiap
individu sehingga dapat terhindar dari penyakit infeksi
bakteri
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
25/26
Referensi
Corwin, Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta:
EGC
Hidayat, A. Alimul. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia:
aplikasi konsep dan proses
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2006.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan
Sistem Perkemihan. Jakarta:
Salemba Medika
Arif Muttaqin dan Kumala Sari. 2011.Asuhan Keperawatan Gangguan
Sistem Perkemihan. Jakarta:
Salemba Medika.
Smeltzer, Susan C. 2001. Buku ajar keperawatan medikal bedah
Brunner & Suddarth.Jakarta: EGC
Kandasamy, Kugan. 2010. Prevalensi Infeksi Saluran Kemih Pada
Wanita Yang Menderita Diabetes
Melitus Tipe II Yang Dirawat Inap Dan Dirawat Jalan Di Subbagian
Endokrinologi, Bagian
Penyakit Dalam Di RSUP H.Adam Malik Pada Tahun 2009. Medan: FK
USU
Paramitha, Popy. 2010. Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan
Mahasiswi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara terhadap Pencegahan
Infeksi Saluran Kemih.
Medan: FK USU
Hidayanti , Emma. 2008. Infeksi Saluran Kemih Kompleks. Bandung:
Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin
-
5/24/2018 Infeksi saluran kemih
26/26
PROJECT BASED LEARNING
INFEKSI SALURAN KEMIH
Oleh:
Yodha PranataIK K3LN
125070201131009
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG2014