Infeksi Salmonella
Infeksi Salmonella
Definisi Salmonella
Salmonella (S.) adalah nama jenis untuk sejumlah besar tipe-tipe
bakteri (lebih dari 2,500). Setiap tipe dapat diidentifikasikan
dengan jelas oleh mantel proteinnya yang spesifik. Selain itu
tipe-tipe berhubungan sangat dekat. Bakteri Salmonella adalah
berbentuk batang, flagellated, Gram stain-negative, dan diketahui
menyebabkan penyakit pada manusia-manusia, hewan-hewan, dan
burung-burung (terutama unggas) diseluruh dunia.
Terminologi (istilah) yang mengidentifikasi lapisan-lapisan
protein tertentu, atau serovar-serovar, tidak terselesaikan dengan
baik, dan apa yang sebelumnya diperkirakan adalah beragam
jenis-jenis dari jenis Salmonella sekarang diperkirakan adalah
serovar-serovar dari hanya dua jenis oleh banyak peneliti-peneliti,
S. enterica dan S. bongori. Bagaimanapun penunjukan-penunjukan ini
tidak selalu diterima pada literatur ilmiah dan jadi
serovar-serovar yang umum yang telah dinamakan dimasa lalu masih
digunakan (contohnya, S. typhi, S. typhimurium, S. enteritidis, S.
cholerasuis, S. saintpaul). Serovar-serovar diidentifikasikan
dengan klasifikasi Kauffman-White yang menggunakan dua tipe-tipe
utama dari antigen-antigen (somatic O dan flagellar H) untuk
membedakan lebih dari 2,500 tipe-tipe dari bakteri-bakteri
Salmonella. Adakalanya labor-labor atau agen-agen lain yang
melaporkan mengidentifikasi yang diisolasikan hanya sebagai
Salmonella spp (jenis-jenis) dan tidak mengidentifikasi
serovar-serovar.
Siapa Yang Menemukan Salmonella ?
Bakteri pertama kali diisolasikan oleh Theobald Smith pada tahun
1885 dari babi-babi. Nama jenis Salmonella diturunkan dari nama
terakhir dari D.E. Salmon, yang adalah direktur dari Smith.
Gejala-Gejala Dari Infeksi-Infeksi Salmonella
Salmonellosis (gastroenteritis yang dikarakteristikan oleh mual,
muntah, dan diare) adalah penyakit yang paling umum oleh organisma.
Kejang abdominal (perut) juga mungkin terjadi. Jadi salmonellosis
menghasilkan gejala-gejala yang umumnya dirujuk sebagai keracunan
makanan (food poisoning). Meskipun keracunan makanan biasanya
adalah penyakit ringan, mual, muntah, dan diare dapat menjurus pada
dehidrasi dan bahkan kematian (kira-kira 500 per tahun di Amerika).
Adalah penting untuk mencatat bahwa banyak orgaisma-organisma lain
(contohnya, virus-virus, E. coli, Shigella) dan racun-racun
(contohnya, botulism, racun jamur, pestisida-pestisida) dapat
menghasilkan gejala-gejala keracunan makanan. Bagaimanapun, lebih
dari 1.4 juta kasus-kasus dari salmonellosis terjadi per tahun di
Amerika, dan diseluruh negara-negara yang maju mempunyai
angka-angka yang sama tingginya. Negara-negara dengan sanitasi yang
buruk mempunyai kejadian yang lebih tinggi dari salmonellosis.
Demam typhoid terjadi ketika beberapa dari organisma-organisma
Salmonella (sering diidentifikasi sebagai S. typhi) tidak terbunuh
oleh pertahanan-pertahanan imun manusia yang normal (sel-sel
macrophage) setelah mereka memasuki sistim pencernaan
(gastrointestinal tract). Salmonella kemudian selamat dan tumbuh
dalam limpa, hati dan organ-organ lain manusia dan mungkin mencapai
darah (bacteremia). Salmonella dapat dilepaskan dari hati ke
kantong empedu, dimana mereka dapat berlanjut selamat dan
dikeluarkan kedalam feces pasien untuk sampai satu tahun.
Gejala-gejala termasuk demam-demam yang tinggi sampai 104 F,
berkeringat, peradangan dari lambung dan usus-usus, dan diare.
Gejala-gejala biasanya menghilang, namun banyak pasien-pasien
menjadi pembawa Salmonella (carriers). Hampir separuh dari
pasien-pasien mengembangkan denyut jantung yang lambat
(bradycardia), dan kira-kira 30% dari pasien-pasien memperoleh
noda-noda yang berwarna merah atau ros yang rata, sedikit menonjol
pada dada dan perut. Demam typhoid juga dirujuk sebagai demam
enteric.
Demam paratyphoid, juga diistilahkan demam enteric, mempunyai
gejala-gejala seperti typhoid, namun biasanya tidak separah
typhoid. Subtipe-subtipe adalah A, B, dan C dan bervariasi dengan
mempunyai perubahan-perubahan yang kecil pada gejala-gejala,
seperti lebih banyak noda-noda ros (A), dalam hubungan dengan
herpes labialis dan gastroenteritis (B), jarang, dengan septicemia
dan abscesses (C).
Bagaimana Salmonella Tertular Pada Manusia-Manusia ?
Salmonellosis disebarkan pada orang-orang dengan memakan bakteri
Salmonella yang mengkontaminasi (mencemari) makanan. Salmonella ada
diseluruh dunia dan dapat mencemari hampir segala tipe makanan,
namun perjangkitan-perjangkitan dari penyakit baru-baru ini
melibatkan telur-telur mentah, daging mentah (daging sapi yang
digiling dan daging-daging lain yang dimasak dengan buruk),
produk-produk telur, sayur-sayur segar, cereal, kacang-kacang
pistachio, dan air yang tercemar. Pencemaran dapat datang dari
feces hewan atau manusia yang berhubungan dengan makanan selama
pemrosesannya atau panen. Data baru tentang tipe-tipe pencemaran
makanan (keracunan makanan oleh Salmonella spp) tersedia dari U.S.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau FDA.
Sumber-sumber langsung yang berpotensi dari Salmonella adalah
hewan-hewan kesayangan seperti kura-kura, anjing-anjing,
kucing-kucing, kebanyakan hewan-hewan ternak, dan manusia-manusia
yang terinfeksi atau adalah carriers dari organisma.
Meskipun demam-deam typhoid dan paratyphoid dapat ditularkan
dengan metode-metode yang sama seperti salmonellosis yang didaftar
diatas, cara penularan yang paling sering adalah dengan feces dari
orang-orang yang terinfeksi yang mencemari sumber air atau makanan
dari orang-orang yang tidak terinfeksi.
Bagaimana Salmonella Spp Menyebabkan Penyakit Pada Orang-Orang
?
Biasanya, Salmonella spp dimakan. Adalah umumnya diterima bahwa
antara 1 juta sampai 1 milyar bakteri diperlukan untuk menyebabkan
infeksi meskipun beberapa penyelidik-penyelidik menyarankan bahwa
beberapa orang-orang mungkin terinfeksi dengan bakteri yang
jumlahnya jauh lebih kecil. Meskipun demikian, kebanyakan data
menyarankan sumber-sumber makanan, air, atau sumber-sumber lain
dari pencemaran mengandung jumlah-jumlah yang besar dari
bakteri-bakteri. Meskipun asam lambung manusia dapat mengurangi dan
adakalanya membunuh Salmonella spp, adakalanya beberapa
bakteri-bakteri dapat lolos ke usus dan kemudian melekat dan
menembus sel-sel. Racun-racun yang dihasilkan oleh bakteri dapat
merusak dan membunuh sel-sel yang melapisi usus-usus, yang
berakibat pada kehilangan cairan usus (diare).
Beberapa Salmonella dapat selamat dalam sel-sel dari sistim imun
dan dapat mencapai aliran darah, menyebabkan infeksi darah
(bacteremia). Salmonella spp lain dapat memasuki kantong empedu,
meninggalkan pasien yang terpengaruh sebagai carrier yang kronis
dari organisma. Salmonella dapat kemudian dikeluarkan dengan empedu
dari kantong empedu kedalam feces dan kemudian mungkin menginfeksi
orang-orang lain. Mungkin carrier seperti itu yang paling terkenal,
yang pertama kali diidentifikasi pada tahun1907, adalah tukang
masak yang bernama Mary Mallon, juga dikenal sebagai "Typhoid
Mary". Dia dicurigai menginfeksikan ratusan dari
individu-individu.
Mendiagnosa Infeksi-Infeksi Salmonella
Feces dari pasien-pasien yang mempunyai gejala-gejala dari
keracunan makanan atau demam typhoid dibiakan untuk Salmonella.
Sering, diagnosis pertama kali disarankan oleh pengenalan dari
perjangkitan (banyak pasien-pasien yang mempunyai gejala-gejala
penyakit semuanya pada saat yang bersamaan dan seringkali, dari
sumber makanan atau air yang sama). Sekali lagi, banyak
organisma-organisma dan racun-racun dapat menyebabkan keracunan
makanan, jadi adakalanya adalah sulit untuk menentukan penyebab
perjangkitan. Biasanya, laboratorium perlu diberitahu bahwa S. spp
dicurigai sebagai penyebabnya sehingga mereka akan memilih media
pengujian yang benar (media agar yang selektif) untuk membedakan
Salmonella dari patogen-patogen bakteri lain yang berpotensi.
Mayoritas dari isolasi-isolasi Salmonella datang dari feces.
Adakalanya, Salmonella dapat dibiakan dari sample-sample darah.
Serovar-serovar diidentifikasi dengan serotyping (mendeteksi
protein-protein bakteri dengan menggunakan tes-tes imunologi
spesifik).
Merawat Infeksi-Infeksi Salmonella
Perawatan untuk enteritis atau keracunan makanan adalah
kontroversial. Beberapa dokter-dokter tidak merekomendasikan
antibiotik-antibiotik karena penyakitnya menghilang sendiri,
sementara yang lain-lain menyarankan menggunakan
antibiotik-antibiotik seperti ciprofloxacin untuk 10-14 hari.
Pasien-pasien yang teridentifikasi sebagai imunnya tertekan
(contohnya, pasien-pasien dengan AIDS atau menjalani kemoterapi
kanker) harus menerima antibiotik-antibiotik. Beberapa
penyelidik-penyelidik percaya antibiotik-antibiotik memperpanjang
keadaan carrier.
Perawatan untuk demam-demam typhoid atau enteric dengan
septicemia adalah tidak kontroversial. Antibiotik-antibiotik,
seringkali diberikan secara intravena, diperlukan. Jenis-jenis
Salmonella ini juga harus diuji untuk ketahanan (resisten)obat
antibiotik karena beberapa jenis-jenis Salmonella telah dilaporkan
menjadi resisten pada banyak antibiotik-antibiotik (juga
diistilahkan MDR Salmonella). Antibiotik-antibiotik yang biasanya
dipilih untuk merawat infeksi-infeksi Salmonella adalah
fluoroquinolones dan cephalosporins generasi ketiga (digunakan pada
anak-anak karena fluoroquinolones tidak diindikasikan untuk
penggunaan pada anak-anak). Resisten pada obat-obat ini adalah
persoalan yang potensial untuk individu-individu yang terinfeksi
dengan Salmonella karena opsi-opsi perawatan obat menjadi
terbatas.
Terapi pendukung untuk keduanya demam-demam enteritis dan
enteric terdiri terutama dari pencegahan dehidrasi dan
kelainan-kelainan elektrolit (contohnya, tingkat-tingkat yang
abnormal dari ion-ion potassium dan sodium) dengan cairan-cairan
yang mengandung elektrolit-elektrolit (contohnya, cairan-cairan IV
atau cairan-cairan oral seperti minuman-minuman olahraga).
Carriers dari Salmonella dipertimbangkan terinfeksi meskipun
mereka mungkin tidak menunjukan gejala-gejala. Carriers dapat
menginfeksi orang-orang lain dan perlu disembuhkan dari keadaan
carrier. Kira-kira 85% dari carriers dapat disembuhkan dengan
kombinasi dari operasi untuk mengeluarkan kantong empedu mereka dan
perawatan-perawatan antibiotik.
Mencegah Infeksi-Infeksi Salmonella
Kebersihan adalah kunci dari pencegahan. Mencuci tangan dengan
sabun dan air panas, terutama setelah menangani telur-telur,
unggas, dan daging mentah kemungkinan besar mengurangi kesempatan
untuk infeksi-infeksi. Penggunaan sabun-sabun antibakteri telah
direkomendasikan oleh beberapa penyelidik-penyelidik. Dengan
menggunakan air minum yang dirawat dengan chlorine, hasil yang
dicuci, dan dengan tidak memakan makanan-makanan yang setengah
matang seperti telur-telur, daging atau makanan-makanan lain,
orang-orang dapat mengurangi kesempatan dari paparan pada
Salmonella. Menghindari kontak langsung dengan carriers hewan dari
Salmonella (contohnya, kura-kura, ular-ular, babi-babi) juga
mungkin mencegah penyakit.
Otoritas-otoritas kesehatan publik yang melaksanakan
undang-undang kebersihan restoran dan pencucian tangan pekerja
telah membantu pencegahan umum. Carriers manusia dari Salmonella
harus tidak pernah boleh bekerja di industri pelayanan penanganan
makanan dan secara idealnya harus menjalani pengeluaran kantong
empedu dan terapi antibiotik untuk usaha penyembuhan dari keadaan
carrier. Otoritas-otoritas kesehatan publik juga meminta
penarikan-penarikan produk ketika produk-produk tercemar dengan
Salmonella atau organisma-organisma lain yang mencemari atau
racun-racun. Pada tahun 2009, ada penarikan untuk makanan-makanan
yang mengandung kacang (contohnya, peanut butter, cookies,
crackers). The Westco Fruit and Nut Co., Inc., menyediakan pasta
yang berasis kacang yang dilaporkan mengandung Salmonella dan
digunakan untuk membuat banyak produk-produk makanan. Akhirnya,
kira-kira 3,800 produk-produk ditarik. Penarikan-penarikan yang
sama telah terjadi untuk kacang-kacang pistachio dari penyedia
California di bulan Maret tahun 2009 dan untuk tomat-tomat pada
tahun 2008, keduanya tercemar dengan Salmonella.
Penarikan-penarikan yang paling baru-baru ini adalah untuk daging
sapi yang tercemar di bulan Juli dan Agustus tahun 2009, dan
sayangnya, Salmonella menunjukan resisten pada banyak obat.
Penarikan-penarikan meningkatkan keamanan populasi dari paparan
pada pencemar-pencemar makanan microbial dan racun.
Meskipun beberapa vaksin-vaksin Salmonella tersedia untuk unggas
dan hewan-hewan, vaksin-vaksin manusia tersedia hanya untuk demam
typhoid. Bagaimanapun, the CDC tidak merekomendasikan bahwa setiap
orang memperoleh vaksin untuk tipe demam typhoid; mereka
merekomendasikan bahwa hanya orang-orang yang berpergian ke
negara-negara yang sedang berkembang dimana demam typhoid adalah
endemik (contohnya, wilayah-wilayah Afrika, Asia, dan Latin
America) harus menerima vaksin. Vaksin demam typhoid tersedia dalam
bentuk oral (Ty21) dan suntikan (ViCPS). Orang-orang yang
merencanakan meminta vaksin-vaksin harus memberitahu dokter-dokter
mereka dimuka (kira-kira delapan sampai 10 minggu) sebelum mereka
memerlukan vaksin karena ia mungkin tidak siap tersedia dan perlu
diberikan kira-kira dua minggu sebelum perjalanan.
Peneliti-peneliti sedang berusaha untuk mengembangkan vaksin-vaksin
lain untuk semua tipe-tipe dari infeksi-infeksi Salmonella.
Penyakit Menular yg dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
Beberapa penyakit dapat menular dengan cepat sehingga berpotensi
menimbulkan kejadian luar biasa, namun diantara penyakit-penyakit
tersebut ada yang dapat dicegah dengan imunisasi atau biasa
disingkat dengan PD3I (Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi) antara lain yaitu :a. Diftery Difteri adalah penyakit
yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diptheriae, yang
ditandai dengan gejala panas tinggi disertai pseudo membran
(selaput tipis) putih keabu-abuan pada tenggorok yang tak mudah
lepas dan mudah berdarah. Penyakit ini sering kali menjadi penyebab
kematian pada anak-anak, namun penyakit ini dapat dicegah dengan
pemberian imunisasi DPT1, DPT2 dan DPT3. Pada tahun 2011, Puskesmas
Sambas tidak terdapat kasus difteri.
b. Tetanus dan Tetanus Neonatorum Tetanus adalah penyakit yang
disebabkan oleh Clostridium tetani, terdiri dari Tetanus Neonatorum
yaitu tetanus pada bayi dan tetanus dengan riwayat luka.
Berdasarkan laporan Bidang PMK, bahwa tahun 2011 tidak ditemukan
kasus Tetanus.Kasus tetanus Neonatorum dapat dicegah dengan upaya
pertolongan persalinan yang higienis ditunjang dengan imunisasi
tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamil.
c. Campak Penyakit Campak merupakan penyakit akut yang
disebabkan virus Measles yang disebarkan melalui bersin/batuk
dengan gejala awal yaitu demam, bercak kemerahan, batuk-pilek lalu
timbul ruam di seluruh tubuh. Penyakit Campak sering menyebabkan
kejadian luar biasa (KLB), dimana kematian akibat campak pada
umumnya disebabkan komplikasi dengan penyakit lain seperti
meningitis. Pada tahun 2011 ada 9 kasus Campak yang dilaporkan dan
tidak ada kematian akibat penyakit campak tersebut. kasus terbanyak
di Kecamatan Sambas (5 kasus). Dengan demikian mengalami
peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dimana tahun 2010
terdapat 5 penderita Campak.
d. Hepatitis B Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus Hepatitis B yang dapat merusak hati. Penyebaran penyakit
tersebut bisa melalui suntikan yang tidak aman, dari ibu ke bayi
selama proses persalinan dan melalui hubungan seksual. Infeksi pada
anak-anak biasanya tidak menimbulkan gejala dan kalaupun ada
biasanya adalah gangguan pada perut, lemah dan urine menjadi
kuning. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan menimbulkan cirrhosis
hepatis(kanker hati) dan dapat menimbulkan kematian. Berdasarkan
laporan bidang PMK, jumlah kasus hepatitis B pada tahun 2011 tidak
ada.
e. Pertusis Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh
bakteri Bardetella pertusis yang ditandai dengan gejala batuk
beruntun dan disertai tarikan nafas hup yang khas serta disertai
muntah. Lama batuk bisa sampai 1-3 bulan, sehingga sering disebut
batuk 100 hari. Serangan batuk lebih sering pada malam hari.Pada
tahun 2011 tidak ada kasus pertusis. Demikian pula tahun
2010.Penyakit potensi KLB (Kejadian Luar Biasa) / Wabaha. Demam
Berdarah Dengue (DBD)Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah
satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat dan sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa
(KLB).Penyakit DBD sering menimbulkan kepanikan di masyarakat,
karena penyebarannya yang cepat dan berpotensi menimbulkan
kematian. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang
penularannya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus yang hidup digenangan air bersih di sekitar rumah.
Umumnya kasus ini mulai meningkat saat musim hujan.
Tahun 2011 jumlah kasus yang dilaporkan dan dinyatakan positif
sebanyak 199 kasus dan 4 meninggal 0rang., ( CFR: 2,0%). Dengan
demikian dilihat dari indikator CFR, maka CFR Sambas sedikit di
atas indikator nasional (