Top Banner
INFEKSI JAMUR DI KULIT Oleh: Yora Florinda (1241012120) Nazhifah (1241012094) Rezi Agustin (1241012100)
37

Infeksi Jamur Di Kulit 2012

Oct 02, 2015

Download

Documents

xiamii

mikro
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

INFEKSI JAMUR DI KULIT

INFEKSI JAMUR DI KULITOleh: Yora Florinda (1241012120)Nazhifah (1241012094)Rezi Agustin (1241012100)

JAMURMerupakan flora yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof.Tipe sel: sel eukarotik.Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium

KULITKoloni flora normal yaitu bakteri dan jamur Flora normal berfungsi sebagai pelindung terhadap serangan jamur lain yang akan menginfeksi tubuh

TETAPI BILA JUMLAHNYA MELEBIHI BATAS NORMALAKAN MENYEBABKAN INFEKSI PADA MANUSIA

Indonesia beriklim tropis sehingga menguntungkan bagi pertumbuhan organisme seperti jamur dan parasit

Proses Jamur Masuk Ke Dalam Tubuh

Melalui luka kecil atau aberasi pada kulitMelalui saluran PernapasanMelalui kontak secara langsung dengan kulit

INFEKSI JAMUR PADA KULIT DAN JENIS JAMUR YANG MENGINFEKSINYATinea capitispenyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur superfisial pada kulit kepala, bulu mata dengan kecenderungan menyerang tangkai rambut dan folikel folikel rambutDi sebabkan oleh Jamur Mycrosporum dan Trichophyton tonsurans

2. Tinea barbaeTinea barbae menyerang daerah dagu, jenggot, jambang dan kumisDi sebabkan oleh Jamur Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton violaceum, Microsporum cranis

3. Tinea manuum merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamurdi daerah kulit telapak tangan dan kaki, punggung tangan dan kaki, jari-jari tangan dan kaki, serta daerah interdigital.

Penyebab tersering adalah T.rubrum, T. Mentagrophytes dan E.floccosum

4. Tinea unguinum merupakan kelainan kuku yang disebabkan oleh Infeksi jamur.Penyebab daripenyakit ini berupa jamur T. mentagrophytes dan T. rubrum

5. Tinea pedisTinea pedis dikenal secara awam sebagai kutu air,merupakan sebuah infeksi jamur superficial pada kulit, biasanya di antara pergelangan kaki, telapak dan sela-sela jari kaki yang disebabkan oleh jamur. Jamur yang dapat menyebabkan tinea pedis, yaitu Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton

6. Tinea corporisTinea korporis merupakanpenyakitkulityang disebabkanoleh jamur superfisial golongan Dermatofita yang biasanya terdapat padakulithalus. Penyakit ini disebabkan olehjamur Dermatofita umumnya berupajamur Epidermophyton floccosumatauT. rubrum

7. Tinea crurisInfeksi jamur di lipatan paha, daerah bawah perut, kelamin luar, selangkangan, dan sekitar anusPenyebab utama dari tinea crurisTrichopyhton rubrum,Epidermophython fluccosum, Trichophyton mentagrophytes,Trichopyhton tonsurans.

8. Candidiasis Infeksi ini sering menyerang kulit , membran mukosa mulut , saluran pernapasan, dan vagina . Infeksi yang paling sering disebabkan oleh Candida albicans.Dalam kondisi normal (tidak berlebihan) candida albicans tidak membahayakan, pertumbuhan jamur yang berlebihan yang dapat menyebabkan infeksi

9. Pityriasis versicolor panumerupakaninfeksi jamurdi permukaan kulitPenyakit ini disebabkan olehPityrosporum ovale.

PENGOBATAN INFEKSI JAMURDerivat triazolANTIBOTIKDerivat imidazol

PencegahanSelalu menjaga kebersihan diri, terutama kebersihan kulit dan kaki.Membiasakan mandi sekurang-kurangnya sekali sehari. Mencuci kaki dua kali sehari dan keringkan dengan cara menekan-nekan (jangan digosok) dengan handukMengeringkan kulit secara menyeluruh setelah mandi, hingga sampai lipatan-lipatan.Membiasakan agar masing-masing individu menyimpan dan menggunakan handuknya sendiri agar tidak tercemar jamur atau kuman penyakit.Menggunakan kaos kaki dan pakaian dalam dari bahan katun, gantilah secara rutin (sekurang-kurangnya sekali sehari)Untuk pengidap diabetes, jaga agar kadar gula darah tetap dalam batas normal.ANTIBOTIKGriseofulvin dan Antibiotika Polyen (Amfoteresin B, Nistatin, dan Natamisin)Derivat imidazolmikonazol, ketokonazol, klotrimazol, bifonazol, ekonazol, isokonazol, dan tiokonazol (trosyd)

Derivat Triazolflukonazol, itrakonazol, dan terkonazol (gyno-terazol)

Sistemik dan subkutaneusAmfotrisin BFlukonazolFlucytosineItrakonazolKetokonazolMikosis superfisialisKlotrimazolEkonazolGrisiofulvinMikonazolNistatin

KOMBINASI ASAM BENZOAT & ASAM SALISILAT

Perbandingan kombinasi 2:1 (biasanya 6% dan 3% asam benzoat:asam salisilat).Mekanisme: asam benzoat bersifat fungistatik dan asam salisilat sebagai keratolitikum

ANTIBOTIKMekanisme KerjaPengikatan diri pada ergosterol yang mutlak dibutuhkan jamur untuk pembentukan dinding selnya, akibatnya kerusakan membran sel dan peningkatan permeabilitasnya, sehingga komponen intraseluler yang penting untuk kehidupan sel merembes keluar, dan sel pun akan mati.

Derivat ImidazolPengikatan pada enzim sitokrom P450, sehingga sintesa ergosterol dirintangi dan terjadi kerusakan membran sel. Bekerja fungistatis dan bakteriostatis terhadap kuman gram positif. Derivat TriazolMekanisme kerja seperti imidazol tetapi bersifat lebih selektif bagi sistem enzim jamur manusia. Flukonazol dan itrakonazol khusus digunakan sistemis, terkonazol khusus secara vaginalAMFOTERESIN BPemberian :oral, infus i.v, kadang kadang intratekalDosis: oral 2-4 dd 100 mg.E.S : demam, gangguan ginjal, hipotensi, anemia, Preparat topikal dapat menyebabkan iritasi lokal

FLUKONAZOLPemberian: oralDosis: candidiasis mulut 1 dd 50-100 mg selama 1-2 minggu, c.vaginal 150 mg dosis tunggal.E.S: mual, nyeri abdomen, diare, ruam kulit28FLUcyTOSINePemakaian: oral, bentuk kombinasi dengan amfoterisinBE.S: toksik hematologik, gangguan hati dan saluran cerna.

ITRAKONAZOLPemberian peroralDosis: tinea corporis,crusis: 100mg/hari selama 15 hari atau 200mg/hari selama 7 hari. panu: 200mg/hari selama 7 hariE.S: mual, muntah, kulit kemerahan, hipokalemia, edema, sakit kepala, hipertensi

KETOKONAZOLPemakaian: peroral dan topikalDosis: peroral 1 dd 200 mg sampai 7 hari setelah gejala hilang atau tingkatkan hingga 400 mg sehari. Pada c.vaginal peroral 2 dd 200 mg untuk 5 hari. Salep: 1 x/hari 4-6 mingguE.S: dermatitis, pruritus, exanthema, gangguan GI

GRISEOVULFINPemakaian: peroralDosis: oral 4 dd 125 mg atau 1 dd 500 mg p.cE.S : Sakit kepala, pada saluran cerna dapat terjadi rasa kering mulut, mual, muntah, diare dan flatulensi, urtikaria

NISTATINPemakaian: topikal dalam bentuk salep atau krim.Dosis: 2-3 kali sehariE.S: jarang terjadi.

MIKONAZOLPemakaian: secara topikal (salep/krem), tingturDosis: infeksi kulit 1-2 dd salep 2% 3-5 minggu, I.kuku 1-2 dd tingtur 2% 8 bulan, krem vaginal 2% selama 2 mingguE.S: iritasi, alergi, rasa terbakar

KLOTRIMAZOLPemakaian: oral dan topikal (lotio dan krem)Dosis: C.vagina 3 dd 200 mg selama 3 hari atau 1 dd 500 mg. I.kulit (panu) krem/lotion 1%E.S: jarangEKONAZOLPemakaian: topikal (ovula/salep)Dosis: C.vaginal malam hari 1 ovula selama 3 hari, I.kulit salep 1%E.S: jarang

Mencegah lebih baik daripada mengobati.