Top Banner
INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypopthalmus) DENGAN MANIPULASI HORMONAL YUDHA LESTIRA DHEWANTARA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
53

INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

Mar 04, 2019

Download

Documents

doanque
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN

SIAM (Pangasianodon hypopthalmus) DENGAN MANIPULASI

HORMONAL

YUDHA LESTIRA DHEWANTARA

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 2: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah
Page 3: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Induksi Ovulasi Dan

Pemijahan Pada Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypopthalmus) Dengan

Manipulasi Hormonal adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, September 2013

Yudha Lestira Dhewantara

NRP C151110301

Page 4: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

RINGKASAN

YUDHA LESTIRA DHEWANTARA. Induksi Ovulasi dan Pemijahan pada

Ikan Patin Siam (Pangasianodon Hypopthalmus) dengan Manipulasi Hormonal.

Dibimbing oleh AGUS OMAN SUDRAJAT dan RITA ROSTIKA

Ikan patin siam merupakan spesies yang diintroduksi dari Thailand,

memiliki ekonomis penting karena dagingnya sangat disukai oleh masyarakat

Indonesia. Budidaya ikan ini berkembang pesat, sehingga kebutuhanakan benih

semakin meningkat. Pemijahan dari ikan ini hanya dapat dilakukan secara

pemijahan buatan dengan melakukan stripping, yang dapat menyebabkan

penurunan kualitas broodstock, gamet dan benih.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menginduksi secara hormonal untuk

ovulasi dan pemijahan semi alamiah bagi ikan patin dan mengevaluasi efektivitas

dan efisiensi penggunaan hormon lhrh, antidopamin (AD), aromatase inhibitor

(AI), prostaglandin (PGF2a), oxytocin dan Ovaprim untuk menginduksi ovulasi

dan pemijahan pada ikan ini. Induk patin (1.5 – 3.5 kg per ekor) diberi perlakuan

dengan injeksi hormonal dengan: LHRHa + AI (Spawnprime 1); AD + AI

(Spawnprime 2); LHRHa + AD + AI + PGF2α (Spawnprime 3); LHRHa + AD +

AI + PGF2α + oksitosin (Spawnprime 4); LHRHa + AD + oksitosin (Spawnprime

5); LHRHa + AD + PGF2α (spawnprime 6), AI + oksitosin (spawnprime 7), AI +

PGF2α (spawnprime 8); ovaprim; dan NaCl (0.90%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa spawnprime memiliki lebih cepat

dalam waktu ovulasi (6-8 jam) dibandingkan ovaprim (12 jam). Spawnprime 1, 2,

5, dan 6 dapat memijah dengan stipping, sementara spawnprime 3,4,7 dan 8

secara alami. Hasil terbaik ditunjukkan oleh spawnprime 4 yang menyebabkan

tingkat ovulasi 100%. Waktu ovulasi di spawnprime 4 adalah 6 jam dan 33 menit,

jumlah telur yang diovulasi adalah 140.912 ± 21304 telur, derajat pembuahan

adalah 91.87% ± 3.03, derajat penetasan adalah 92.33% ± 5.86, tingkat

kelangsungan hidup larva 93.91% ± 2.96, telur diameter 1.05 ± 0.04 mm dan

konsentrasi estradiol 0.7 pg / ml. spawnprime dapat diinduksi untuk ovulasi dan

pemijahan natural (tanpa stripping). Spawnprime dapat digunakan sebagai

alternatif dalam pemijahan buatan.

Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus), ovaprim, spawnprime

Page 5: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

SUMMARY

YUDHA LESTIRA DHEWANTARA. Induction of Ovulation and Spawning in

Catfish (Pangasianodon hypopthalmus) with Hormonal Manipulation. Supervised

by AGUS OMAN SUDRAJAT and RITA ROSTIKA

Striped catfish is a species introduced from Thailand, has economically

important because the meat is preferred by Indonesian society. Fish farming is

growing rapidly, thus increasing the need for seed. Spawning of these fish can

only be done by artificial spawning by stripping, which can lead to decreased

quality of broodstock, gametes and seeds.

The purposeof this study is to hormonally induce ovulation and spawning of

seminatural for catfish and evaluate the effectiveness and efficiency of the use of

hormone LHRH, antidopamin (AD), aromatase inhibitors (AI),

prostaglandin(PGF2a), oxytocin and ovaprim to induce ovulation and spawning

on this fish. Mature fish (1.5 - 3.5 kg per fish), was treated by hormonal injection

with: LHRHa + AI (Spawnprime 1); AD + AI (Spawnprime 2); LHRHa + AD +

AI + PGF2α (Spawnprime 3); LHRHa + AD + AI + PGF2α + oxytocin

(Spawnprime 4); LHRHa + AD + oxytocin (Spawnprime 5); LHRHa + AD +

PGF2α (spawnprime 6), AI + oxytocin (spawnprime 7), AI + PGF2α (spawnprime

8); ovaprim, and NaCl (0.90%).

The results showed that spawnprime has faster latency period (6-8 hours)

compared ovaprim (12 hours). spawnprime 1, 2, 5, and 6 can be spawned

artificially by stipping, while spawnprime 3,4,7 and 8 naturally. The best results

were shown by spawnprime 4 which causes ovulation rate of 100%. The latency

period in spawnprime 4 is 6 hours and 33 minutes, the amount of egg in ovulation

time is 195.000 ± 41079.19 eggs, the fertilization rate is 91.87% ± 3.03, the

hatching rate is 92.33% ± 5.86, the survival rate of larvae 93.91% ± 2.96,

diameter egg is 1.05 ± 0.04 mm and concentrations of estradiol 0.7 pg / ml.

spawnprime can induced for ovulation and ntural spawning (without stripping) on

stripped catfish. Spawnprime can be used as an alternative in the artificial

propagation.

Keywords: catfish (Pangasianodon hypopthalmus), ovaprim, spawnprime

Page 6: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2013

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau

tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan

IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini

dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Page 7: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains

pada

Program Studi Ilmu Akuakultur

INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN

SIAM (Pangasianodon hypopthalmus) DENGAN MANIPULASI

HORMONAL

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

YUDHA LESTIRA DHEWANTARA

Page 8: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

Penguji pada Ujian Tesis : Dr Ir Tatag Budiardi MSi

Page 9: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

Judul Tesis

Nama NIM

DrIr

Induksi Ovulasi dan Pemijahan pada Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypopthalmus) dengan Manipulasi Honnonal Yudha Lestira Dhewantara C151110301

Disetujui oleh

Komisi Pembimbing

Dr IrRl

Diketahui oleh

Ketua Departemen Budidaya Perairan

Tanggal Ujian: 29 Agustus 2013 Tanggal Lulus: 8 B OCT 2D 13

Page 10: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

Judul Tesis : Induksi Ovulasi dan Pemijahan pada Ikan Patin Siam

(Pangasianodon hypopthalmus) dengan Manipulasi Hormonal Nama : Yudha Lestira Dhewantara

NIM : C151110301

Disetujui oleh

Komisi Pembimbing

Dr Ir Agus Oman Sudrajat, MSc

Ketua

Dr Ir Rita Rostika, MP

Anggota

Diketahui oleh

Ketua Departemen

Budidaya Perairan

Dr Ir Sukenda, MSc

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

Tanggal Ujian: 29 Agustus 2013

Tanggal Lulus:

Page 11: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang

dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2012 sampai

Maret 2013 ini adalah Induksi Ovulasi Dan Pemijahan Ikan Patin Siam

(Pangasianodon Hypopthalmus) Dengan Manipulasi Hormonal.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Agus Oman Sudrajat,

M.Sc dan Ibu Dr Ir Rita Rostika, MP selaku pembimbing, Staf pengajar, pegawai

dan laboran Departemen Budidaya Perairan atas dukungan serta bantuannya.

Beasiswa Unggulan Dikti atas bantuan beasiswa selama menempuh pendidikan,

Wawan Gunawan, Irus Rustandi, Ino Irawan, yang telah membantu dalam

penyelesaian penelitian ini, teknisi Balai Besar Pengembangan Budidaya Air

Tawar Sukabumi, Bapak Ahmad Jauhari Pamungkas, M.Si sebagai pendamping

lapangan dan memfasilitasi penelitian di BBPBAT Sukabumi. Rekan satu

penelitian Boedi Rachman, Wiwin Kusuma yang telah membantu penelitian ini.

Teman-teman Akuakultur 2011, Epro Barades, Ahya, Farah Diana, Ibu Veni,

Putra, Hanif dan Ovie Triantari yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.

Terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas

segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2013

Yudha Lestira Dhewantara

NRP C151110301

Page 12: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

DAFTAR ISI

halaman

DAFTAR GAMBAR iv

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR LAMPIRAN iv

1. PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan 3

Perumusan Masalah 3

Kerangka Pemikiran 3

Hipotesis 4

2. TINJAUAN PUSTAKA 4

Biologi Ikan Patin Siam 4

Perkembangan Ovari 5

Anti Dopamin 9

Aromatase Inhibitor 10

Prostglandin 11

3 METODE 12

Waktu dan Tempat Penelitian 12

Bahan Penelitian 12

Parameter Uji 14

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 16

Konsentrasi Hormon dalam Darah 16

Keberhasilan dan Lama Waktu Ovulasi 16

Jumlah Telur yang Dikeuarkan 18

Diameter Telur 19

Derajat Pembuahan 20

Derajat Penetasan 20

Kelangsungan Hidup 21

5 KESIMPULAN DAN SARAN 26

Kesimpulan 26

Saran 26

DAFTAR PUSTAKA 26

LAMPIRAN 31

RIWAYAT HIDUP 40

Page 13: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

DAFTAR GAMBAR

halaman

1 Mekanisme Hormonal Dan Kerja Spawnprime 4

2 Ikan Patin Siam 5

3 Skema Proses Perkembangan Oosit 8

4 Mekanisme Antidopamin (Domperidone) 10

5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah 16

6 Induk Ikan Patin Yang Di Suntik Perlakuan

Spawnprime 3 Dan 4 17

7 Jumlah Telur Ikan Patin 18

8 Diameter Telur Patin 19

8.1 Diameter Satu Butir telur Ikan Patin 19

9 Derajat Pembuahan 20

10 Derajat Penetasan 21

11 Kelangsungan Hidup 21

DAFTAR TABEL

1 Pembagian tingkat perkembangan ovari (TKG) 6

2 Keberhasilan dan lamanya waktu ovulasi pada ikan patin 17

3 Hasil penghitungan harga spawnprime dibandingkan

dengan Ovaprim 22

DAFTAR LAMPIRAN

1 Wadah Pematangan Gonad Induk Patin 31

2 Konsentrasi Estradiol- 17β 32

3 Jumlah Telur Yang Diovulasikan 32

4 Diameter Telur 33

5 Derajat Pembuahan 36

6 Derajat Penetasan 37

7 Kelangsungan Hidup 38

8 Metode Elisa 39

Page 14: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

1

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ikan patin merupakan salah satu dari sepuluh komoditas unggulan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang ditargetkan pada tahun

2014 produksinya mencapai 1.883.000 ton. Pada tahun 2011, target

kebutuhan benih ikan patin nasional mencapai 478.000.000 ekor, namun total

produksi sampai akhir tahun 2011 hanya sebesar 263.023.634 ekor atau

terpenuhi sekitar 55%. Pada tahun 2012 ini, produksi ikan patin nasional

ditargetkan 651.000 ton. Sementara itu, proyeksi kebutuhan benih ikan patin

hanya untuk wilayah Sumatera saja sebesar 251.900.000 ekor dengan target

produksi 97.100 ton. Selain itu, pada tahun 2012 ini KKP menetapkan ikan patin

sebagai salah satu komoditas industrialisasi budidaya perikanan bersama udang,

bandeng, dan rumput laut (KKP 2012).

Kebutuhan benih ikan patin yang masih belum terpenuhi disebabkan

oleh produksi benih yang tidak berkesinambungan. Hal ini dapat disebabkan

oleh beberapa faktor antara lain pembenihan yang cukup rumit serta ketersedian

lahan potensial yang kurang memadai. Menurut Bukit (2007) pembenihan

ikan patin lebih banyak berkembang di Jawa Barat dibanding daerah lain,

hal ini dikarenakan oleh kondisi cuaca, iklim, dan pH air yang menunjang, serta

pakan yang berupa cacing sutera banyak ditemukan di Jawa Barat. Hal ini

berbeda dengan wilayah Kalimantan dan Sumatera yang lebih fokus pada

usaha pembesaran.

Di Indonesia terdapat 14 spesies ikan patin, adapun spesies patin yang ada

di Indonesia adalah Pangasius nieuwenhuisii, Pangasius humeralis, Pangasius

lithostoma,Pangasius mahakamensis, Pangasius djambal, Pangasius

macronema, Pangasius polyuranodon, Pangasius nasutus, Pangasius kunyit,

Pangasius rheophilus, Pteropangasius micronemus, Helicophagus typus,

Helicophagus waandersiidan Pangasianodon hypophthalmus (Gustiano et al.

2003a; Gustiano 2009). Di Indonesia baru tiga spesies ikan patin yang

dibudiyakan, seperti ikan patin siam (Pangasianodon hypopthamus), ikan patin

jambal (Pangasius djambal), dan ikan patin nasutus (Pangasius nasutus),

merupakan spesies-spesies yang potensial untuk dikembangkan sebagai komoditas

unggulan perikanan budidaya.

Ikan patin siam (Pangasianodon hypopthalmus) merupakan spesies ikan

patin yang diintroduksi darai Thailand dan salah satu ikan yang bernilai ekonomis

tinggi, karena dagingnya disukai dibeberapa daerah di Indonesia, terutama di

Sumatera Selatan, Jambi, Riau dan Kalimantan. Ikan ini diterima sebagai ikan

konsumsi karena menyerupai ikan asli daerah tersebut yaitu ikan patin (Pangasius

pangasius) yang keberadaannya mulai berkurang. Menurut Legendre et al. (1998),

kelebihan ikan patin siam ini mempunyai daya toleransi yang tinggi terhadap

kondisi kualitas air yang kurang baik dan produksi telur (fekunditas) yang tinggi,

sehingga budidayanya telah meluas. Selain itu teknik pemijahan buatan pada patin

ini juga relatif mudah dilakukan.

Perkembangan ikan secara alami banyak bergantung pada kesiapan induk

yang matang gonad dimana hanya terjadi pada musim tertentu saja. Oleh karena

Page 15: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

2

itu perlu dilakukan suatu cara agar menjadi berkelanjutan, salah satunya dengan

menggunakan hormone. Banyak jenis hormon yang dapat digunakan untuk

merangsang terjadinya ovulasi dan pemijahan pada ikan. Namun, setiap jenis

hormone memiliki dosis yang berbeda.

Ovaprim merupakan produk premiks yang terdiri dari campuran salmon

Gonadotropin - Releasing Hormone analogue (sGnRHa [D-Arg6-Pro9-

NetsGnRHa] dengan dopamin antagonis dari jenis domperidone. Pada kegiatan

pembenihan, ovaprim digunakan sebagai bahan perangsang pematangan gonad

dan pemijahan pada induk. Ovaprim berperan dalam memacu proses ovulasi dan

pemijahan pada ikan. GnRH-a yang terkandung dalam ovaprim berperan

merangsang hipofisa untuk melepaskan gonadotropin (Lam 1995).

Penelitian yang dilakukan oleh Affonso et al. (1999), pemberian AI

sebesar 10 mg/kg pada induk coho salmon siap mijah, hasil yang didapat yaitu

pada H 10 mulai ovulasi sebesar 67% dengan fertilitas 85%. Pemakaian LHRHa

telah berhasil digunakan dalam menginduksi pembenihan ikan bandeng. Dengan

demikian, LHRHa memiliki fungsi seperti sGnRHa pada ovaprim.

Prostaglandin F2α (PGF2α) merupakan derivat dari struktur asam

prostanoat dan berasal dari asam lemak esensial melalui seleksi dan oksidasi

(Tunner dan Bagnara 1988), pgf2α pada ikan berperan untuk merangsang

terjadinya pengeluaran oosite yang telah matang dari saluran reproduksi (ovulasi).

Mekanisme kerja hormon dalam terjadinya ovulasi pada prostaglandin bersama

dengan hormon LH akan meningkatkan aktivitas enzim proteolitik di folikel

sehingga akan menstimulasi inti sel telur yang berada di tengah untuk bergerak ke

pinggir dan selanjutnya melebur menuju kutub animal, yang berarti telur siap

diovulasikan.

Ikan patin tidak bisa memijah secara semi alami, dikarenkan tidak adanya

refleks spawning, sehingga pemijahan harus dilakukan dengan cara stripping.

Adapun teknik stripping dapat berdampak negatif pada induk. Adapun dampak

negatifnya yaitu induk bisa cepat stress, rusaknya organ reproduksi, sehingga

kualitas gamet tidak optimal dan rusak dan pada saat telur dan sperma

dicampurkan.

Proses pemijahan ikan patin masih bergantung terhadap penggunaan

ovaprim, yg merupakan produks import, harganya fluktuatif, ketersediaannya

kadang bermasalah. Ovaprim hanya mampu menginduksi ovulas, tetapi tidak

dapat menginduksi pemijahan secara alamiah, sehingga pemijahan semi alami,

tidak dapat terjadi pada ikan patin yg disuntik dengan ovaprim, sedangkan pada

ikan lain dapat memijah secara semi alami bila disuntik dengan ovaprim. Oleh

karena itu diperlukan pengembangan induksi hormonal yang mampu menyebakan

ikan patin dapat memijah secara semi alami, sehingga kualitas gamet dan benih

yang dihasilkan lebih baik. Untuk itu perlu dikembangkan penggunaan berbagai

macam hormon dan bahan kimia seperti LHRH, AD, AI, prostaglandin, dan

oxytocin yang diharapkan mampu menginduksi pemijahan secara semi alami pada

patin untuk mengurangi dampak negatif dari stripping.

Page 16: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

3

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menginduksi ikan patin siam

(Pangasianodon hypopthalmus) secara hormonal ovulasi dan pemijahan semi

alami serta mengevaluasi efektifitas efisiensi penggunaan kombinasi hormon

LHRH, AD, AI, PGF2α, oxytocin.

Rumusan Masalah

Pemijahan ikan patin sangat bergantung oleh rangsangan hormonal dan

harus distripping untuk mengeluarkan gametnya untuk proses pembuahan buatan,

sehingga pembenihan ikan ini belum dapat dilakukan tanpa rangsangan hormon.

Hormon yang digunakan saat ini berupa ovaprim, yang didalamnya terkandung

campuran salmon GnRH dan dopamin antagonis jenis domperidon. Ikan patin

tidak dapat memijah alami walaupun diberi penyuntikan ovaprim dikarenakan

tidak adanya reflex spawning, sehingga pemijahan harus ditambahkan dengan

penyuntikkan ovaprim dan dilakukan proses stripping. Tetapi teknik stripping

dapat berdampak negatif pada induk, dimana dapat menyebabkan stres, rusaknya

organ reproduksi, sehingga kualitas gamet tidak optimal. Selain itu pada saat telur

dan sperma dicampurkan tidak terjadi pembuahan, kualitas benih yang kurang

baik. Pengembangan induksi hormonal yang lebih efektif harus dilakukan untuk

pemijahan semi alami ikan patin siam sehingga mampu menginduksi ovulasi dan

pemijahan ikan patin secara semi alami (tanpa stripping).

Kerangka Pemikiran

Mekanisme hormonal untuk vitelogenesis, pematangan serta ovulasi oosit

melibatkan GnRH, gonadotropin, estradiol-17β, testosterone, 17α- 20β

dihidrosiprogesteron dan aromatase. Hormon gonadotropin yang dilepaskan oleh

kelenjar pituitari akan terbawa oleh aliran darah lalu masuk ke dalam gonad.

Gonadotropin kemudian masuk ke sel teka, menstimulir terbentuknya testosteron

yang kemudian akan masuk ke sel granulosa untuk diubah oleh enzim aromatase

menjadi hormon estradiol 17β. Perkembangan telur pada tahap penyerapan

vitelogenin akan berhenti ketika oosit telah mencapai ukuran maksimal. Menurut

Nagahama et al (1995), proses pematangan oosit terjadi karena rangsangan

Leutinizing Hormone (LH) pada folikel, kemudian terjadi proses pembentukan

hormon steroid, pada sel teka membentuk 17α-hidroksiprogesteron dan pada sel

granulose terbentuk 17α,20β dihidroksi-4-pregnen-3-one, dan hormon steroid

yang terakhir inilah yang mempunyai peranan sebagai mediator kematangan oosit

lebih lanjut. Produksi estradiol 17β dan aktivitas aromatase, diikuti oleh

peningkatan testosterone, dan 17α, 20β-dihidroksi-4-pregnen-3-one (17α,20β-DP)

sehingga oosit mengalami GVBD (Germinal Vesicle Break Down) dan berakhir

pada ovulasi. Dimana prostaglandin dan oxytocin dalam organ target gonad

terlibat langsung dalam proses reproduksi sehingga mengakibatkan ovulasi dan

pemijahan.

Page 17: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

4

Gambar 1 Mekanisme Hormonal pada Ikan. Sumber: Sudrajat (2010)

Hipotesis

Formulasi spawnprime yang terdiri dari LHRH, anti dopamin, aromatase

inhibitor, oxytocin dan prostaglandin mampu menginduksi ovulasi dan pemijahan

ikan patin secara semi alami

1 TINJAUAN PUSTAKA

Biologi Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypopthalmus)

Patin siam (Pangasianodon hypophthalmus Sauvage 1878) merupakan

spesies patin di Indonesia yang diintroduksi dari Bangkok, Thailand pada tahun

1972 (Hardjamulia 1976; Pouyaud et al. 1998). Patin siam di Indonesia terutama

terdapat di lingkungan budidaya, seperti perkolaman dan keramba jaring apung,

serta beberapa telah terlepas dan menghuni perairan sungai-sungai besar di Jawa

dan Sumatera yang merupakan daerah-daerah sentra produksi patin siam, yakni di

sungai citarum dan batang hari.

Punggung induk patin siam berwarna abu-abu dengan sirip-sirip yang

berwarna kuning kemerahan ketika baru diambil dari kolam (Gambar 2). Patin

siam memiliki warna daging yang kuning (LRPTBPAT 2006). Gelembung renang

patin siam berfungsi sebagai organ pernafasan tambahan dalam mengambil gas

oksigen secara langsung dari udara (Browman et al. 1985).

Klasifikasi ikan patin menurut Saanin (1968) adalah sebagai berikut :

Page 18: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

5

Kelas : Pisces

Sub-kelas : Teleostei

Ordo : Ostariophysi

Sub-ordo : Siluroidea

Famili : Pangasidae

Genus : Pangasius

Spesies : Pangasianodon hyphopthalmus

Habitat ikan patin adalah perairan tawar, kecuali Pangasius polyuranodon

yang terkadang juga ditemui pada perairan payau, serta Pangasius pangasius dan

Pangasius krempfi yang terdapat di perairan laut dan bermigrasi ke perairan tawar

(Roberts dan Vidthayanon 1991). Ikan patin tersebar di kawasan Asia Selatan dan

Asia Tenggara, tersebar dari India hingga Indonesia (Pouyaud et al. 2004) dan

juga China (Yang et al. 2007).

Ikan patin siam tergolong ikan bertulang sejati (teleostei). Ikan teleostei

biasanya mempunyai sepasang ovarium berbentuk kompak yang terdapat di dalam

rongga perut, berisi oogonium, oosit dengan sel-sel folikel yang mengitarinya,

jaringan penunjang atau stroma, jaringan pembuluh darah dan saraf (Nagahama

1983). Oosit dikelilingi oleh dua lapisan utama, di bagian luar lapisan teka dan di

bagian dalam lapisan granulose yang masing-masing dipisahkan oleh membran.

Sel teka dan granulose berperan sebagai penghasil steroid yang berperan penting

dlam proses perkembangan gonad. Kematangan kelamin ikan patin siam dimulai

pada umur 3 tahun dengan bobot 2 – 4 kg (Legendre et al. 1998a).

Perkembangan Ovari

Swanson (2008) menyatakan reproduksi pada ikan, seperti pada vertebrata

tingkat tinggi diatur oleh sistem endokrin reproduksi yang terdiri dari otak

(hypothalamus), kelenjar pituitari dan gonad. Kelenjar pituitari berperan dalam

menginisiasi pematangan reproduksi (puberty), pemeliharaan reproduksi sperma

dan telur pada gonad, merangsang pematangan akhir dan pengeluaran gamet

(spawning).

Perkembangan gonad atau oogenesis ialah transformasi oogonia menjadi

oosit. Komponen utama oosit berasal dari senyawa vitelogenin berbobot molekul

Gambar 2 Ikan patin siam (Pangasianodon hypopthalmus)

Dokumentasi 2013

Page 19: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

6

tinggi asal darah yang disintesis di dalam hati (Donalson dan Hunter 1983). Tyler

et al. 1991 menyatakan bahwa vitelogenin adalah proses induksi dan sintesis

vitelogenin dihati. Vitelogenin diangkut melalui darah menuju oosit dan melalui

penyerapan secara selektif kemudian disimpan sebagai kuning oosit. Akumulasi

kuning oosit tersebut menyebabkan penambahan ukuran oosit. Proses pematangan

gonad pada ikan melibatkan dua macam hormone gonadotropin yang dihasilkan

oleh adenohipofisis, yaitu FSH yang berperan merangsang perkembangan folikel

melalui sekresi estradiol- 17β dan LH yang berperan dalam merangsang

pematangan akhir (Nagahama 1983).

Ovari yang terpilih, yaitu yang memiliki tingkat perkembangan gonad

(tingkat kematangan gonad) berbeda segera dimasukkan ke dalam botol sampel

berisi larutan fiksatif Bouin’s dan diberikan tanda. Preparasi histologis gonad juga

dilakukan untuk penentuan karakteristik internal oosit agar diperoleh data yang

lebih lengkap dan akurat serta sekaligus sebagai pembanding dan penegasan dari

hasil dari pengamatan karakteristik eksternalnya. Pembagian tingkat

perkembangan ovary (TKG) (P. hypophthalmus) yang disampaikan oleh Siregar

(1999) seperti pada

Tabel 1 Pembagian tingkat perkembangan ovari (TKG) dan stadia

perkembangan oosit sampel ikan patin dengan memodifikasi pembagian tingkat

kematangan gonad calon induk betina ikan patin siam (P. hypophthalmus)

menurut Siregar (1999).

TKG MORFOLOGI HISTOLOGI

I Ovari masih kecil dan

halus seperti benang,

warna ovari merah muda,

memanjang dirongga perut

didominasi dengan

oogonia berukuran 7.5

- 12,5 μm, inti sel

besar

II Ukuran ovari bertambah

besar, warna ovari berubah

menjadi coklat, butiran

oosit belum terlihat.

oogonia menjadi oosit,

ukuran 200 - 250μm,

(sitplasma berwarna

ungu)

III Ukuran ovari relatif besar

dan mengisi hampir

sepertiga rongga perut.

Butir- butir oosit terlihat

jelas dan berwarna kuning

muda

Lumen berisi oosit.

Ukuran oosit 750 –

1125 μm. Inti mulai

tampak

IV gonad mengisi penuh

rongga perut, semakin

pejal dan warna butiran

oosit kuning tua, Butiran

oosit besarnya hampir

sama dan mudah

dipisahkan. Kantung

tubulus semifer agak lunak

Inti terlihat jelas dan

sebaran kuning oosit

mendominasi oosit.

Ukuran oosit 1300 –

1500 μm

Page 20: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

7

Perubahan bentuk dari oogonia sekunder menjadi oosit dikenal sebagai

oogenesis. Saat itu terjadi pertumbuhan sitoplasma dan inti sel di dalam oosit.

Selama perubahan itu diiringi pula oleh perubahan folikel (Bromage dan

Camaratunga 1988). Selanjutnya membagi pertumbuhan oosit ikan sebagai

berikut:

1. Pertumbuhan primer (Previtellogenesis)

2. Pertumbuhan sekunder (Exogenous vitellogenesis)

3. Pertumbuhan tersier (Maturasi, hidrasi, dan ovulasi)

Sementara itu berkaitan periode waktu pemijahan ikan, Wallace dan

Selman (1981) membedakan menjadi tiga tipe, yaitu (1) sinkronisme total yaitu

seluruh oosit berada pada tingkat perkembangan ataustadia yang sama, (2)

sinkronisme per grup yaitu sedikitnya terdapat dua populasi oosit yang berada

dalam stadia yang sama dan (3) asinkronisme yaitu oosit pada ovarium terdiri dari

semua stadia. Berdasarkan hal tersebut, lamanya jangka pemijahan pada ikan

dapat diduga dari ukuran diameter telur. Jika waktu pemijahan pendek, semua

telur matang yang terdapat dalam ovarium berukuran sama. Tetapi bila waktu

pemijahan pada kisaran waktu yang lama maka ukuran telur yang berada dalam

ovarium berbeda-beda.

Pada ikan yang mempunyai siklus reproduksi tahunan atau tengah tahunan

akan terlihat adanya puncak-puncak pembelahan oogonia. Ikan yang memijah

sepanjang tahun, perbanyakan oogonia akan berlangsung terus menerus sepanjang

tahun. Transformasi oogonia menjadi oosit primer banyak terjadi pada tahap

pertumbuhan yang ditandai dengan munculnya kromosom. Segera setelah itu,

folikel berubah bentuk, dari semula yang berbentuk skuamosa menjadi berbentuk

kapsul oosit. Inti sel terletak pada bagian sentral dibungkus oleh lapisan

sitoplasma yang tipis. Pada perkembangan selanjutnya, oosit membentuk lapisan

korion, membran, granulosa, membran, dan teka. Butir-butir lemak juga mulai

terlihat ditumpuk pada sitoplasma dan bersamaan dengan itu muncul kortikal

alveoli.

Siklus reproduksi pada ikan betina terbagi menjadi dua periode, yaitu

pertumbuhan oosit (gametogenesis atau vitelogenesis) dan periode maturasi

(Mananos et al. 2009). Selama proses maturasi terjadi perbedaan tahapan dari

perkembangan oosit sebelum terjadi ovulasi atau pemijahan (Akarasanon et al.

2004). Pada kebanyakan spesies non-mamalia, oosit mencapai ukuran akhir

selama vitellogenesis dan memulai tahap pematangan serta ovulasi bila ada

stimulasi hormonal yang mencukupi (Carnevali et al. 2006). Namun seperti pada

kebanyakan vertebrata, oosit ikan teleost yang sudah mencapai pertumbuhan akhir

belum dapat dibuahi dan harus mencapai tahap akhir penyelesaian pembelahan

meiotik dan perubahan struktur oosit. Proses tersebut meliputi GVBD (germinal

vesicle breakdown),

Semua proses tersebut dikendalikan oleh sistem syaraf pusat sebagai

respon terhadap perubahan lingkungan (Carnevali et al. 2006) dengan peran tiga

mediator utama: gonadotrophin (GTH), MIH (maturation-inducing hormone) dan

MPF (maturation-promoting factor) (Nagahama 1987). Sinyal lingkungan yang

ditangkap sistem syaraf direspon hipothalamus dengan mengeluarkan

gonadotrophin releasing hormone (GnRH) yang menstimulasi pelepasan pituitary

Page 21: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

8

gonadotrophin, GtH I atau FSH (follicle-stimulating hormone) dan GtH II atau LH

(luteinizing hormone) (Carnevali et al. 2006). Menurut Suzuki et al. 1988 dalam

Yaron (1995), kedua substansi tersebut menstimulasi sekresi estradiol dari folikel

tetapi GtH II lebih potent menstimulasi sekresi 17,20-P dari folikel post

vitellogenik.

Ovulasi berhubungan dengan adanya kerusakan pada germinal folikel

(GVBD) dan pemecahan serta pelepasan oosit yang sudah matang (Patino dan

Sullivan 2002). Selain peran MIH, gonadothropin dan 2-hydroxyoestradiol juga

dilaporkan dapat merangsang kemampuan ovulasi secara langsung. Inkubasi in

vitro fragmen ovari ikan Atlantic croacker pada medium 5 IU HCG tanpa

dilanjutkan dengan inkubasi pada MIH dapat tetap merangsang kemampuan

pematangan oosit dan ovulasi (Patino dan Sullivan 2002). Sedangkan inkubasi in

vitro folikel utuh ikan lele pada medium 5 mM 2-hydroxyoestradiol dapat

merangsang sintesis 17α,20β-dihydroxy-4-pregnen-3-one dan menghasilkan

pengaruh signifikan pada GVBD (Mishra dan Joy 2006).

Menurut Effendi (1997) kematangan seksual pada ikan dicirikan oleh

perkembangan diameter rata-rata telur dan distribusi penyebaran ukuran telur.

Setelah mencapai ukuran maksimum, perkembangan akan terhenti dan oosit akan

memasuki fase dorman (Woynarovich dan Hovarth 1980).

Gambar 3 Skema proses perkembangan oosit (Nagahama et al. 1995)

Hormon ialah zat yang disintesis pada kelenjar tanpa saluran dan

diekskresikan ke dalam aliran darah untuk dikirim ke berbagai organ target

(Crodsky 1984). Proses vitelogenesis di dalam tubuh ikan melibatkan beberapa

Page 22: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

9

hormon. Sinyal lingkungan akan ditangkap oleh hipotalamus dan mengaktifkan

sel LHRH yang akan merangsang kelenjar pituitary (hipofisis) untuk

menghasilkan gonadotropin.

Manipulasi hormon merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan

untuk menginduksi kematangan gonad, ovulasi, dan pemijahan. Berbagai jenis

hormon terdapat pada tubuh ikan, salah satu yang dapat memicu terjadinya ovulasi

adalah LHRH (Leutinizing Hormone Releasing Hormone), yaitu hormon dari

golongan protein yang dihasilkan oleh hipotalamus. LHRH memiliki molekul

yang sangat kecil sehingga bila diberikan pada ikan maka terjadi penguraian yang

sangat cepat . LHRH memiliki waktu paruh yang pendek. Oleh karenanya, para

ahli menciptakan LHRH sintetik (LHRHa) yang bertujuan untuk memperpanjang

waktu paruh atau keberadaannya lebih lama dalam darah. Sejak tahun 1980,

LHRH-a telah digunakan untuk merangsang ovulasi dan pemijahan ikan. LHRHa

bekerja merangsang sekresi hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisa yang

dapat merangsang terjadinya ovulasi dan pemijahan (Abdullah 2007).

Penggunaan LHRHa melalui penyuntikan pada induk betina ternyata dapat

meningkatkan produksi telur sedangkan pada induk jantan dapat meningkatkan

jumlah spermatozoa (Linhart et al. 2000). Namun pada kondisi alamiah sekresi

gonadotropin dihambat oleh dopamin, karenanya diperlukan suatu mekanisme

baru yang dapat menghambat ataupun menghentikan kerja dari dopamin.

Secara alami, vitelogenesis dan diferensiasi oosit diawali dengan adanya

sinyal lingkungan seperti hujan, perubahan suhu atau katersedian substrat untuk

penempelan telur yang diterima oleh sistem syaraf pusat dan diteruskan ke

hipotalamus. Hipotalamus akan merespon sinyal tersebutdengan melepaskan

GnRH yang bekerja dikelenjar hipofisis. Selanjutnya kelenjar hipofisis akan

melepaskan hormon GTH I yang bekerja di lapisan teka pada oosit (Yaron 1995).

Akibat kerja hormon GTH I pada ovarium, lapisan teka akan mensintesis

testosteron. Selanjutnya pada lapisan granulosa, testosteron akan diubah menjadi

estradiol-17β oleh enzim aromatase. Estradiol-17β akan merangsang hati untuk

mensintesis vitelogenin yang merupakan bakal kuning telur. Melalui aliran darah,

vitelogenin akan diserap secara selektif oleh lapisan folikel oosit. Proses inilah

yang dikenal dengan vitelogenesis, sedangkan proses selanjutnya adalah

pematangan akhir yang di dalamnya terjadi pergerakan inti telur ke tepi atau

germinal vesicle breakdown (GVBD) dan ovulasi yang ditandai dengan pecahnya

lapisan folikel dan keluarnya telur ke dalam rongga ovari (Yaron 1995).

Anti Dopamin

Dopamin menghambat sekresi GnRH (FSHGH), perkembangan gonad

dengan menstimulus sekresi hormon penghambat perkembangan gonad dan bahan

kimia yang dapat menghambat kinerja dopamine adalah antidopamin Chan et al

(2003) dalam Harker (1982) yang menyatakan bahwa antidopamin adalah bahan

kimia yang dapat menghentikan kerja dopamin. Konsentrasi domperidon 10

mg/ml dalam ovaprim (Syndel Laboratories Ltd 2008) maupun dalam semua

perlakuan spawnprim mampu menghambat kerja dopamin dan mendukung

mekanisme percepatan ovulasi. Hal ini sejalan dengan penelitian Permana (2009)

yang menggunakan dosis domperidone yang sama dalam spawnprim dan mampu

Page 23: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

10

merangsang ovulasi ikan sumatra (Puntius tetrazona). Demikian pula percobaan

penggunaan spawnprim oleh Hidayat (2010) yang mampu menginduksi ovulasi

ikan komet (Carassius auratus auratus) pada komposisi domperidone10 mg/ml.

Aromatase Inhibitor

Aromatase inhibitor mampu membloking produksi estrogen dengan

menghambat proses aromatase pada hipotalamus – hipofisis – gonad dari umpan

balik negatif estrogen, hasilnya sekresi FSH meningkat merangsang

perkembangan ovary sampai terjadinya ovulasi, sehingga AI dapat digunakan

sebagai induksi ovulasi (Holzer et al. 2006).

Secara umum aromatase inhibitor menghambat aromatase melalui dua cara

yaitu dengan menghambat proses transkripsi dari gen- gen aromatase sehingga

mRNA tidak terbentuk dan sebagai konsekuensinya enzim aromatase tidak ada,

atau melalui cara bersaing dengan substrat alami (testosteron) sehingga aktivitas

aromatase tidak berjalan (Brodie 1991).

Penyuntikan aromatase inhibitor diharapkan mampu menghambat kerja

enzim aromatase dalam mengkonfersi testosteron menjadi estradiol-17β pada

lapisan sel granulosa. Hal ini menyebabkan konsentrasi hormon estradiol-17β

dalam darah menurun sehingga menghambat hati untuk mensintesis vitelogenin

maka proses viteligenesis terhenti.

Menurut Affonso et al. (1999b) penyuntikan inhibitor aromatase dengan

dosis 10 mg/kg pada ikan coho salmon siap mijah, menurunkan produksi

estradiol-17β setelah penyuntikan, produksi testosteron meningkat mencapai

puncaknya atau sebesar 294 ng/ml setelah 96 jam setelah penyuntikan,produksi

17α, 20β dihidroksi- 4- pregnen-3-one (17α,20β-DP) mulai meningkat pada 6 jam

setelah penyuntikan, dan mencapai puncaknya atau sebesar 733.4 ng/ml 192 jam

setelah penyuntikan. Pada hari ke- 10 setelah penyuntikan mulai terjadi ovulasi

sebanyak 67% dan tingkat fertilisasinya mencapai 85%.

Penyuntikan induk ikan coho salmon (Oncorhynchus kisutch) pada tahap

vitelogenesis menurut Affonso (1999a) menurunkan estradiol- 17β dan

Gambar 4 Mekanisme Antidopamin (Domperidone) (Yanong et al. 2009)

Page 24: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

11

testosterone, meningkatkan 17α, 20β dihidroksi- 4- pregnen-3-one (17α,20β-DP)

dan testosterone. Juga terjadi penghambatan perkembangan oosit, serta banyak

ditemui oosit yang mengalami atresi. Atresi juga terjadi gonad kekurangan

hormon gonadotropin (Woynarovich dan Howard 1980). Hong dan Donalson

(1998) menyatakan bahwa implantasi IA dengan dosis 100mg/kg berat tubuh pada

44 hari perlakuan telah terjadi atresi pada gonad ikan coho salmon.

Aromatase inhibitor (AI) mampu membloking produksi estrogen dengan

menghambat proses aromatisasi pada hipothalamus-hipophisis-gonad axis dari

umpan balik negatif estrogen, hasilnya sekresi FSH meningkat merangsang

perkembangan ovari sampai terjadinya ovulasi, sehingga AI dapat digunakan

sebagai induksi ovulasi (Casper dan Mitwally 2006).

Prostaglandin (PGF2α)

Prostaglandin (PG) tersebar luas di berbagai jaringan pada hewan dan

tumbuhan. Itu telah diusulkan bahwa PG, terutama PGF2a dan PGE2, memainkan

peran penting dalam fisiologi reproduksi, terutama dalam ovarium steroidogenesis

(Denning-Kendall et al. 1994), ovulasi, partus, dan pemijahan pada mamalia dan

teleosts (Murdoch et al. 1993; Stanley-Samuelson et al. 1993; Pertricellis et al.

1994; 1994). Dalam invertebrata juga PG telah dilaporkan untuk menginduksi

pemijahan di abalone Haliotis refescens dan kerang Mytilus califorianus (Morse et

al. 1977), dan merangsang produksi telur di air tawar siput Helisoma durgi

(Kunigelis et al. 1986).

Prostaglandin merupakan salah satu hormon yang berperanan penting

dalam proses-proses reproduksi. Reproduksi atau perkembangbiakan adalah suatu

kemewahan fungsi tubuh yang secara fisiologik tidak vital bagi kehidupan

individual tetapi sangat penting bagi kelanjutan keturunan suatu jenis atau bangsa

hewan. Menurut Brander dan Pugh (1977) prostaglandin adalah suatu hormon

jaringan yang tersebar luas di dalam tubuh hewan yang terdiri atas beberapa

bentuk dan dapat menyebabkan respon yang luas terhadap organ-organ tubuh.

Prostaglandin berasal dari asam-asam lemak tidak jenuh dan mempunyai 20 buah

untaian carbon (C) dan disertai dengan sebuah cincin yang mempunyai 5 buah

atom c. Berdasarkan strukturnya prostaglandin dibagi dalam 5 kelompok, yaitu

prostaglandin A (PGA), PGB, PGC, PGE dan PGF. Prostaglandin yang terbanyak

didapati dalam jaringan tubuh adalah PGE dan PGF.

Pada hewan mamalia prostaglandin F2α berperan menstimulus kontraksi

uterus membentu transfor dari spermatozoa baik pada hewan jantan maupun

netina yang menyebabkan kontraksi dari pembuluh darah dan mempunyai sifat-

sifat luteolitik pada hewan domestic. Sedangkan pada ikan prostaglandin telah

jelas berfungsi nyata dalam trigger/ mempercepat ovulasi dan dalam mengatur

singkronisasi tingkah laku memijah. Pendapat ini ditunjang oleh Stancy dan

Goethz (1982) yang menyatakan bahwa penggunaan PGF2α mempunyai peranan

penting untuk merangsang pecahnya folikel dan mengeluarkan oosit yang telah

matang.

Page 25: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

12

3 METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 sampai Maret

2013 dan bertempat di kolam Percobaan Babakan Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan, Institut Pertanian Bogor dan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air

Tawar Sukabumi. Selin itu analisis hormon dilakukan di Laboratorium Hormon

Unit Rehabilitasi dan Reproduksi Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi

Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor .

Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepuluh buah syringe 0.5

ml, enam buah syringe 10 ml, sepuluh buah syringe 3ml, kain lap, kamera digital,

cawan petri, serokan ikan, mikroskop mikrometer, timbangan digital, botol 10ml

sepuluh buah, kateter, gelas piala, lampu senter, dua buah baskom, dua belas

buah waring, sepuluh buah akuarium, dan kolam, dan alat-alat untuk mengukur

kualitas air.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan patin siam sebagai

ikan uji yang sudah matang gonad, LHRH, aromatase inhibitor, anti dopamin,

PGF2α (Prostaglandin), Oxytocin, larutan NaCl 0.90%, propelin glycol, larutan

serra, dan anti koagulan.

Ikan Uji

Ikan uji yang digunakan adalah ikan patin yang siap memijah. Ikan patin

yang digunakan berumur 3 tahun dengan bobot yang berkisar antara 1 – 3.5kg /

ekor. Sebanyak 70 ekor induk ikan patin siam.

Persiapan Wadah

Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan ikan adalah kolam dengan

dimensi 12 x 6 x 1.5 m dan waring berdimensi 300 x 200 x 90 cm. Sedangkan

wadah yang digunakan untuk perlakuan penelitian yaitu bak fiber bulat dengan

kapasitas volume air sebanyak 3000 L.

Persiapan wadah pemeliharaan dilakukan dengan menseleksi kolam yang

tidak bocor ataupun rembes. Selanjutnya kolam dibersihkan dari sisa kotoran.

Setelah bersih, kolam dibiarkan kering sendiri selama 3 hari, hal ini dilakukan

untuk menguapkan spora dari bibit penyakit yang masih hidup mati. Setelah itu,

kolam diisi dengan air sumur dan di pasang waring.

Masa pemeliharaan, terdapat wadah kolam sebagai wadah pemeliharaan,

begitu juga untuk wadah pemeliharaan di waring, sedangkan persiapan untuk

wadah perlakuan penelitian dimulai dengan membersihkan akuarium dan

Page 26: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

13

mengecek apakah bocor atau tidak. Setelah bersih, bak fiber dikeringkan selama

1 hari. Selanjutnya bak fiber tersebut baru akan diisi dengan air sehari sebelum

perlakuan dimulai. Gambar tata letak kolam dan waring terdapat pada Lampiran

1.

Pemeliharaan Ikan

Ikan patin yang digunakan adalah ikan patin siam dengan ukuran 1 kg

sampai 3.5 kg yang diperoleh dari petani patin di Bogor. Pada awal pemeliharaan,

ikan dipelihara dalam waring yang berdimensi 300 x 200 x 90 cm. Sebelum

ditebar dalam waring, ikan diaklimatisasikan terlebih dahulu selama beberapa

menit hingga suhu dalam kolam dan antara ikan jantan dan betina dipisah.

Pembuatan Spawnprime

Spawnprime adalah campuran larutan dari lima macam bahan yaitu larutan

LHRH, larutan aromatase inhibitor (AI), larutan anti dopamin (AD), PGF2α

(Prostaglandin), dan oxytocin.

Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari sepuluh perlakuan dan masing-

masing diulang lima kali.

Perlakuan yang akan diuji adalah kombinasi penggunaan LHRH, anti dopamin,

Aromatase inhibitor, prostaglandin (PGF2α), dan oxytocin dala spawnprime :

Kontrol positif : ovaprim (0.6 ml/kg)

Kontrol negatif : larutan fisiologis (NaCl 0.90% /kg)

Spawnprime 1 : LHRHa + AI

Spawnprime 2 : AD + AI

Spawnprime 3 : LHRHa + AD + AI + PGF2α

Spawnprime 4 : LHRHa + AD + AI + PGF2α + Oxytocin

Spawnprime 5 : LHRHa + AD + oxytocin

Spawnprime 6 : LHRHa + AD + PGF2α

Spawnprime 7 : AI + oxytocin

Spawnprime 8 : AI + PGF2α

Seleksi Ikan Uji

Ikan patin yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan patin siam yang

sudah matang gonad. Kematangan gonad ikan maka dilakukan pengamatan

terhadap beberapa ciri-ciri morfologi, diantaranya bentuk perut atas dan warna

daerah genital dengan menggunakan kateter. Ikan betina yang sudah matang

Page 27: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

14

gonad ditandai dengan bagian perut atas (dibawah linea lateralis) yang membesar

dan cenderung lembek, warna tubuh yang cenderung memudar, serta warna

daerah genital yang cenderung berwarna kuning bening.

Parameter Uji

Analisis hormon estradiol - 17 β

Untuk mengetahui fluktuasi konsentrasi hormon estradiol 17- β selama

penelitian, maka dilakukan pengambilan darah terhadap 3 sampel ikan uji pada

masing – masing perlakuan yaitu pada jam ke -0, jam ke - 6, dan jam ke - 12.

Metodenya dengan membius ikan menggunakan minyak cengkeh dengan

konsentrasi 0.5 ppm. Darah diambil sebelum hormon disuntikan dan diambil dari

arteri pada pangkal ekor sebanyak 1 ml menggunakan syringe bervolume 3 ml

yang sebelumnya syringe di beri anti koagulan, selanjutnya disentrifiuse dengan

kecepatan 5000 rpm selama 15 menit , plasma darah diambil dan disimpan pada

freezer bersuhu – 20 oC selama 12 jam selanjutnya dilakukan pengukuran dengan

menggunakan metode Vidas ELISA kit untuk 17- estradiol (REF 30 330), Kit

hormon terdiri atas strip dengan 10 well (Lampiran 9).

Keberhasilan dan Lama Waktu Ovulasi

Setelah ikan diberikan perlakuan (dengan disuntik) sesuai dengan dosisnya

kemudian diamati hasilnya yakni ikan berhasil berovulasi atau tidak. Jika ikan

berovulasi maka dilakukan juga pencatatan terhadap lamanya waktu ikan tersebut

berovulasi setelah ikan tersebut disuntik. Pengamatan terhadap berhasil tidaknya

ikan berovulasi dimulai pada enam jam pasca penyuntikan dilakukan.

Jumlah Telur yang Diovulasikan (Spawned Eggs)

Pengamatan adanya telur dilakukan pada dasar bak fiber setelah 6 jam

penyuntikan. Pengamatan dilanjut setiap 30 menit. Dilakukan stripping/

pengurutan telur pada induk yang tidak memijah setelah 6 jam

Diameter Telur

Pengukuran ini dipengaruhi oleh perbesaran lensa objektif, pengamatan

diameter telur dilakukan pada saat sebelum dilakukan penyuntikkan, dan pada saat

ovulasi terjadi. Telur yang diamati ditambahkan larutan serra untuk

mempertahankan bentuk inti telur. Jumlah telur yang diamati pada satu bidang

pandang di bawah mikroskop adalah 50 butir telur dengan 4 ulangan. Hasil

pengukuran menggunakan lensa okuler (µm) dikalibrasi dengan lensa objektif

(dibagi 1000) untuk mengetahui diameter telur dalam satuan mm. kemudian,

Page 28: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

15

dikalikan dengan pembesaran empat puluh kali, maka didapatkan hasil diameter

telur ikan patin sebenarnya dalam satuan mm.

Derajat Pembuahan

Derajat pembuahan ditentukan dari jumlah telur yang dibuahi dibagi

dengan jumlah total telur dan dinyatakan dalam persen. Derajat pembuahan dapat

dihitung dengan menggunakan rumus Effendie 1997 :

Derajat Penetasan

Derajat penetasan ditentukan dari jumlah telur yang menetas dibagi

dengan total telur yang dibuahi dan dinyatakan dalam persen. Derajat penetasan

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Tingkat Kelangsungan Hidup Larva setelah 4 hari (SR4)

Tingkat kelangsungan hidup larva setelah 4 hari (SR4) dihitung

berdasarkan jumlah larva pada hari kedua setelah menetas dibagi jumlah total

larva yang menetas. Menggunakan rumus Effendie 1997 yaitu :

Survival Rate 4 (SR4) = x 100%

Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis secara ANOVA dengan menggunakan

Microsoft Excel 2007 dan uji Tukey dengan menggunakan MINITAB 16 for

windows. Parameter keberhasilan dan lama waktu ovulasi dianalisis secara

deskriptif dan parameter jumlah telur yang diovulasikan, diameter telur, derajat

pembuahan, derajat penetasan, kelangsungan hidup, dan estradiol- 17β dianasisis

secara statistik.

Page 29: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

16

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Konsentrasi Estradiol Dalam Darah

Konsentrasi hormon dalam darah ikan patin hasil induksi ovulasi dapat

dilihat pada (Gambar 5) Lampiran 2.

Gambar 5 Kadar estradiol-17β dalam plasma ikan patin siam

Konsentrasi hormon estradiol-17β dalam darah ikan patin siam

(pangasianodon hypopthalamus) selama percobaan dapat dilihat pada Gambar 5

dan Lampiran 2. Konsentrasi hormon estradiol-17β dalam darah pada ikan yang

diberi perlakuan ovaprim, NaCl, spawnprime 1 sampai 8 menunjukkan perubahan

estradiol dari jam ke – 0, jam ke- 6 dan jam ke- 12 pasca penyuntikan. Setelah itu

pada induk patin yang disuntik dengan ovaprim mengalami kenaikan konsentrasi

estradiol-17β sampai jam ke 12 seperti perlakuan NaCl, dan spawnprime 1.

Sementara spawnprime 2 sampai 8 mengalami knalikan dari jam ke 0 sampai jam

ke 6, dan mengalami penurunan konsentrasi estradiol-17β pada jam ke 12.

Dimana pada perlakun tersebut menunjukkan final oosit maturation (FOM),

khusus pada perlakuan spawnprime 3, 4, 7 dan 8 penurunan ini menyebabkan

pemijahan secara semi alami, dimana konsentrasi estradiol paling rendah terdapat

pada perlakuan spawnprime 4, kelompok ikan ini terjadi pemijahan semi alami

dan waktu pemijahan yang tercepat.

Keberhasilan dan Lama Waktu Ovulasi

Induksi ovulasi pada ikan patin dengan perlakuan ovaprim dapat

merangsang ovulasi dengan persentase keberhasilan mencapai 100%, demikian

pula dengan pelakuan spawnprime. Pada penyuntikan dengan NaCl pada control

negatif ternyata tidak merangsang terjadinya ovulasi pada ikan patin. Hal ini

393.4

157.5

618.7

99.9

172.4

0.7

155.6

571

253.7

66.4

0.0

100.0

200.0

300.0

400.0

500.0

600.0

700.0

800.0

Kon

sen

tras

i E

stra

dio

l-1

(pg/m

l)

Perlakuan

jam ke-0

jam ke-6

jam ke-12

Page 30: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

17

terlihat dari kemampuan perlakuan spawnprime 3 dan 4 dalam menginduksi induk

patin yang sudah matang gonad untuk berovulasi sendiri atau tanpa striping

(Gambar 6).

Spawnprime 3 spawnprime 4

Tabel 2 Keberhasilan dan lamanya waktu ovulasi pada ikan patin

Perlakuan Tingkat Keberhasilan Rata-Rata Waktu Pemijahan

n=5 Ovulasi (%) Ovulasi (jam)

Ovaprim 100 12 jam 45 menit Stripping

Nacl 0 0 0

Spawnprime 1 100 8 jam 30 menit Stripping

Spawnprime 2 100 7 jam 30 menit Stripping

Spawnprime 3 100 8 jam 33 menit Semi alami

Spawnprime 4 100 6 jam 33 menit Semi alami

Spawnprime 5 100 7 jam 19 menit Stripping

Spawnprime 6 100 7 jam 24 menit Stripping

Spawnprime 7 100 8 jam 19 menit Semi alami

Spawnprime 8 100 8 jam 13 menit Semi alami

Pada Tabel 2, keberhasilan ovulasi pada semua perlakuan mencapai 100%

kecuali pada perlakuan NaCl, pada seluruh perlakuan spawnprime 1 sampai 8

menghasilkan waktu ovulasi lebih cepat dibandingkan dengan ovaprim yaitu 12

jam 45 menit dengan proses pemijahan secara stripping. Dimana perlakuan

spawnprime 3, 4, 7 dan 8 memijah secara semi alami, bahkan spawnprime 4

menghasilkan waktu ovulasi yang paling cepat yaitu 6 jam 33 menit dengan

pemijahan semi alami, artinya ikan ini memijah tanpa distripping. Sedangkan

Gambar 6 Induk ikan patin yang disuntik perlakuan spawnprime 3 dan 4.

Dokumentasi 2013

Page 31: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

18

perlakuan lainnya masih dengan cara distripping tetapi memiliki waktu yang lebih

cepat dari ovaprim.

Jumlah Telur yang Dikeluarkan (Spawned Egg)

Pada penelitian ini digunakan induk ikan patin siam yang telah matang

gonad dengan bobot yang berbeda dengan kisaran bobot 1.5 kg – 3.5 kg. Dari

ikan-ikan yang berovulasi, seluruh telur yang dikeluarkan dihitung dan

didapatkan hasil jumlah telur yang diovulasikan berkisar antara 122.100 ± 28179

sampai 140.912 ± 21304 butir telur. Namun secara statistik tidak menunjukkan

perbedaan yang nyata antar perlakuan P>0.05 (Lampiran 3). Jumlah telur yang

diovulasikan pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 7:

Hasil penelitian yang di ANOVA menggunakan Minitab 16, seluruh

perlakuan berpengaruh signifikan terhadap jumlah telur yang diovulasi semua (P>

0.05). Hasil terbaik adalah perlakuan spawnprime 4 dengan jumlah telur ikan

patin yang diovulasikan sebesar 140.912 ± 21304.

129000

0

135000

130790

132834140912

122100

126150

137249

136350

020000400006000080000

100000120000140000160000180000200000

jum

lah

tel

ur

(bu

tir)

Perlakuan

Gambar 7 Jumlah telur ikan patin

a b

a a a a a a

a a

Page 32: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

19

Diameter Telur

Diameter telur ikan patin hasil induksi ovulasi dapat dilihat pada Gambar 8

(Lampiran 4).

Diameter telur ikan patin hasil induksi ovulasi dan pemijahan pada seluruh

perlakuan spawnprime tidak berbeda nyata dengan ovaprim (P>0.05) tetapi

berbeda sangat nyata dengan perlakuan kontrol (NaCl).

Gambar 8.1 Diameter Satu butir Telur Ikan Patin

0.75 0.78 0.82 0.830.91 0.95 0.96 0.97 0.99 1

0.87 0.92 0.931.01 1.05 1.03 1.07 1.09 1.1

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

Dia

met

er T

elu

r (m

m)

Perlakuansebelum sesudah

Gambar 8 Diameter telur ikan patin

Page 33: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

20

Derajat Pembuahan Telur Patin

Derajat pembuahan telur hasil induksi ovulasi pada penelitian ini dapat

dilihat pada Gambar 9 (Lampiran 5) :

Hasil penelitian pada Gambar 9 menunjukkan secara analisis ANOVA

menggunakan Minitab 16, hasil analisis data pada lampiran 5 menggunakan

ANOVA (Minitab 16) menunjukkan bahwa seluruh perlakuan berpengaruh

signifikan terhadap derajat pembuahan telur patin (P> 0.05).

Derajat Penetasan Telur Patin

Derajat penetasan telur ikan patin hasil induksi ovulasi dapat dilihat pada

Gambar 10 (Lampiran 6).

Gambar 9 Derajat pembuahan ikan patin

93.47

0.00

92.40 90.13 92.00 91.87 91.20 90.67 92.27 92.93

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

De

raja

t p

em

bu

ahan

(%

)

Perlakuan

a a a

b a a

a a a

a

Page 34: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

21

Hasil penelitian pada Gambar 9 menunjukkan secara analisis ANOVA

menggunakan Minitab 16, seluruh perlakuan berpengaruh signifikan terhadap

derajat penetasan telur ikan patin (P> 0.05).

Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup larva patin selama 4 hari hasil induksi ovulasi dapat

dilihat pada Gambar 11 (Lampiran 7).

Hasil kelangsungan hidup larva patin hasil induksi ovulasi perlakuan

ovaprim tidak berbeda nyata dengan spawnprime 4, tetapi berbeda nyata dengan

perlakuan spawnprime 1, 2, 3, 5, 6, 7, dan spawnprime 8.

90.48

0.00

87.35 87.46 90.72 92.33 89.05 84.32 86.29 85.78

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

der

ajat

pen

etas

an (

%)

Perlakuan

94.05

0.00

84.98 86.03 86.6793.91

81.77 84.14 84.75 82.27

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

kel

angsu

ngan

hid

up

lar

va

(%)

perlakuan

Gambar 11 Kelangsungan hidup larva ikan patin

Gambar 10 Derajat penetasan telur ikan patin

ab

c ab ab ab a ab b ab ab

a d

bc bc b a c

bc bc

bc

Page 35: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

22

Tabel 3 Hasil penghitungan harga spawnprime dibandingkan dengan ovaprim

Premix Harga (Rp) Penghematan (%) per 10ml

Produk Pemijahan Harga (Rp)

Ovaprim Stripping 200.000 - 220.000

Spawnprime 1 Stripping 115.000

Spawnprime 2 Stripping 15.000

Spawnprime 3 Semi Alami 140.000

Spawnprime 4 Semi Alami 155.000

Spawnprime 5 Stripping 135.000

Spawnprime 6 Stripping 129.000

Spawnprime 7 Semi Alami 140.000

Spawnprime 8 Semi Alami 38.000

Berdasarkan hitungan secara ekonomi maka spawnprime yang paling

ekonomis dibandingkan dengan ovaprim. Seiring dengan meningkatnya

kandungan LHRHa pada spawnprime maka harga pun meningkat. Karena

spawnprime menunjukkan bahwa komponen LHRHa yang paling mahal, tetapi

pada spawnprime 4 lebih efisien dan efektif terhadap induksi ovulasi dan

pemijahan ikan patin secara semi alami bila dibandingkan dengan ovaprim.

Pembahasan

Pemijahan adalah proses pengeluaran sel telur oleh induk betina dan

sperma oleh induk jantan yang kemudian diikuti dengan perkawinan. Pemijahan

sebagai salah satu aspek dari reproduksi merupakan mata rantai dari siklus hidup

yang menentukan kelangsungan hidup species. Penambahan populasi ikan

tergantung dari kondisi tempat telur dan larva ikan yang kelak akan berkembang.

Oleh karena itu pemijahan menuntut keamanan bagi kelangsungan hidup

larva/benih ikan, tempat yang cocok, waktu yang tepat dan kondisi yang lebih

menguntungkan.

Sampai saat ini, pemijahan ikan patin masih dilakukan secara buatan yaitu

melalui pemberian rangsangan hormon untuk proses pematangan akhir gonad,

pengeluaran telur dilakukan dengan cara pengurutan (stripping) dan pembuahan

dilakukan secara kering dengan mencampur sperma dan telur.

Penggunaan ovaprim sebagai perangsang dalam proses ovulasi sangat

penting dalam pemijahan buatan yang menggunakan hormon ketika sinyal

lingkungan tidak dapat mengendalikan siklus reproduksi. Kemampuan ikan untuk

berovulasi sangat dipengaruhi oleh pemberian atau penggunaan hormon yang

efektif. Penggunaan dosis yang tepat akan membuat kontraksi otot ovari terpacu

terus menerus dan bukaan saluran telur membesar sehingga telur yang dikeluarkan

lebih banyak. Pada patin induksi ovulasi dan pemijahan belum terjadi atau belum

Page 36: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

23

bisa, maka dari itu di lakukannya manipulasi Rangsangan hormonal yang

diberikan kepada ikan merupakan salah satu alternaltif dalam memanipulasi

proses ovulasi, dikarenakan tidak adanya reflex spawning. Maka dari itu

pemijahan harus dilakukan dengan cara stripping.

Penelitian ini bertujuan menginduksi secara hormonal ovulasi dan

pemijahan semi alami pada ikan patin siam (Pangasianodon hypopthalmus) dan

mengevaluasi efektifitas efisiensi penggunaan kombinasi hormon LHRH, AD, AI,

PGF2α, oxytocin dengan ovaprim dalam induksi pemijahan ikan patin.

Parameter penelitian yang diuji meliputi konsentrasi estradiol-17β,

keberhasilan dan lama waktu ovulasi, jumlah telur yang diovulasi, diameter telur,

derajat pembuahan, derajat penetasan, dan kelangsungan hidup. Estradiol-17β

merupakan steroid yang penting terutama pada ikan betina yang sedang

mengalami proses vitelogenesis. Proses pematangan gonad diprediksi melalui

kadar testosteron dan estradiol-17β plasma terhadap perkembangan oosit

(Mackenzie et al. 1989). Oleh karena itu kadar steroid plasma dapat digunakan

sebagai indikator dari pematangan gonad (Zairin et al. 1992).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan spawnprime 4 merupakan

perlakuan terbaik pada penelitian ini. Hasil pada parameter pertama yaitu

konsentrasi estradiol-17β, membuktikan bahwa perlakuan spawnprime 4 dapat

menginduksi ovulasi dan pemijahan ikan patin secara semi alami. Konsentrasi

estradiol-17β dalam plasma darah ikan patin menunjukkan pada spawnprime 3, 4,

7, dan 8 mengalami penurunan pada jam ke- 12, dimana kematangan sudah

sempurna dan terjadinya ovulasi sehingga perlakuan tersebut memijah secara semi

alami. Penurunan estradiol 17β dan aromatase menyebabkan oosit mengalami

GVBD dan berakhir pada ovulasi. Oleh karena itu, proses ovulasi yang

ditambahkan AI lebih lama dibandingkan tanpa penambahan AI. Namun demikian

konsentrasi LHRHa pada ovaprim sangat tinggi sehingga dengan adanya

penurunan LHRHa dapat disubstitusi melalui AI.

Keberadaan estradiol-17β menyebabkan terjadinya umpan balik positif

terhadap GTH, pada awal perkembangan oosit setelah ovulasi terjadi peningkatan

GTH diikuti peningkatan estradiol-17β (Fostier et al. 1983), semakin tinggi

produksi estrogen menyebabkan oosit berkembang semakin besar (Afono et al.

1999a; Nagahama et al. 1995). Estardiol- 17β merangsang hati untuk

memproduksi vitelogenin (VTG), dialirkan kedalam darah dan akan masuk

kedalam oosit. Dipihak lain estradiol-17β yang semakin tinggi akan menyebabkan

umpan balik negatif terhadap FSH dan umpan balik positif terhadap LH. Umpan

balik negatif terhadap FSH berakibat pada penurunan aktivitas aromatase yang

diikuti penurunan produksi estradiol- 17β. Puncak aktivitas aromatase pada ikan

pascavitelogenesis, penelitian ini terjadi pad jam ke-6 setelah diinduksi. Setelah

mencapai pascavitelogenesis aktivitas aromatase akan menurun drastis yang

diikuti penurunan produksi estradiol- 17β (Nagahama et al. 1995)

Keberhasilan dan lama waktu ovulasi pada tabel 2 menjelaskan bahwa

pada perlakuan spawnprime 4 menghasilkan waktu yang paling tercepat

dibandingkan perlakuan lainnya dan pemijahannya secara semi alami bila

dibandingkan dengan ovaprim yang proses pemijahannya secara stripping.

Terdapat empat perlakuan spawnprime dengan proses pemijahannya secara semi

alami yaitu perlakuan spawnprime 3, 4, 7 dan 8. Sedangkan perlakuan lainnya

proses pemijahannya secara stripping tapi menghasilkan waktu yang lebih cepat

Page 37: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

24

dibandingkan ovaprim. Hal ini sesuai dengan Casper dan Mitwally, (2006) yang

menyebutkan bahwa AI dapat memblocking produksi estrogen dengan

menghambat aromatase pada organ tertentu yang menghasilkan sekresi FSH yang

meningkat sehingga merangsang perkembangan ovari sehingga terjadi ovulasi.

Hal lain juga yang mempengaruhi adalah aktivitas aromatase akan meningkat dan

mencapai puncaknya pada pasavetelogenesis. Hal ini sesuai dengan Nagahama

(1995) yang menyebutkan kinerja aromatase akan meningkat dan terjadi kinerja

yang optimum pada saat pascavitelogenesis karena pascavitelogenesis produksi

estradiol 17βakan menurun demikian juga aromatase.

Keberhasilan memijah juga ditunjukkan pada perlakuan premiks buatan.

Pada perlakuan C.1-C.3, tingkat keberhasilannya mencapai 66,67% dan

perlakuan C.4 mencapai 100%. Hal tersebut menunjukkan bahwa premiks buatan

tersebut juga mampu memicu terjadinya ovulasi pada ikan Sumatra (Permana

2009). Kemampuan dari LHRHa dalam merangsang pengeluaran hormon

gonadotropin dibantu dengan adanya anti dopamin yang mampu

menghambat kerja dopamin telah cukup terbukti untuk mempercepat dan

memicu terjadinya ovulasi. Pemberian aromatase inhibitor juga dapat memicu

terjadinya ovulasi . Hal ini dikarenakan, aromatase inhibitor memiliki peran dalam

menurunkan aktivitas aromatase dalam gonad akibatnya produksi estrogen-17β

turun dan meningkatkan produksi testosteron, hal tersebut merupakan awal sinyal

balik positif terhadap LH sehingga proses pematangan oosit akan berlangsung

lebih cepat. Menurut Basuki (2007), penambahan aromatase inhibitor (AI) juga

memungkinkan kerja LH dalam menurunkan enzim aromatase tadi akan

diperkuat atau digantikan oleh AI, sehingga peranan LH dalam proses pematangan

dan ovulasi akan lebih efisien.

Keberhasilan memijah pada ikan bergantung kepada faktor internal dan

eksternal. Faktor internal antara lain: genetika, umur induk, ukuran induk, dan

tingkat kematangan gonad yang dipengaruhi oleh sistem fisiologis yang

berlangsung di dalam tubuh ikan, khususnya sistem hormon. Faktor eksternal

merupakan faktor yang mampu merangsang ikan memijah, seperti lingkungan

yang meliputi substrat, pakan, suhu, intensitas cahaya, kulaitas air, dan tingkat

stres. Adanya faktor lingkungan yang dapat diterima sebagai sinyal maka

pemijahan dapat terjadi. Hal ini diungkapkan oleh Sumantri (2006) yang

menyebutkan bahwa pemijahan dapat terjadi karena faktor eksternal seperti suhu,

pakan, cahaya, dan lain-lain.

Parameter jumlah telur yang diovulasikan pada penelitian ini berkisar

antara 122.100 ± 28179 sampai 140.912 ± 21304 butir. Pada perlakuan

spawnprime 4 menghasilkan jumah telur yang di ovulasikan tertinggi di

bandingkan perlakuan lainnya. Hal ini tidak terjadi pada ovaprim, yang memiliki

dosis sGnRH yang tinggi –pada kisaran di bawah 1000mg/l, namun tidak ada

kandungan AI di dalamnya. Sedangkan sGnRH sendiri memiliki fungsi yang

analog dengan LHRHa pada spawnprime. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pada kadar penambahan AI sebesar 100 mg/l, komposisi LHRHa optimum adalah

10 mg/l. Dengan demikian, penambahan AI tersebut mampu menurunkan

kebutuhan sGnRH pada ovaprim hingga mencapai 100 kali penyusutan. Menurut

Permana (2009) ovulasi terjadi setelah pematangan akhir dan sel telur telah

mengalami GVBD. Jumlah telur yang diovulasikan bergantung pada jumlah telur

Page 38: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

25

yang telah masak sebelum folikel pecah, karena pengaruh hormon dalam

perkembangan dan pematangan oosit berperan besar dalam proses tersebut.

Parameter diameter telur, diameter telur akan berbeda antar pelakuan yang

diberikan hormon dengan yang alami. Hal ini terjadi karena diameter telur dapat

dipengaruhi oleh induksi hormon yang diberikan pada induk. Ukuran diameter

telur dipengaruhi oleh banyaknya vitelogenin yang tersimpan di dalamnya yang

terjadi ketika proses perkembangan telur. Namun demikian, menurut Effendie

(1997) tidak semua ikan memiliki hubungan yang berbanding lurus antara

fekunditas dan diameter sel telur. Ukuran telur ikan berkaitan dengan tingkat

kematangan gonad pada induk. Semakin tinggi tingkat kematangan gonad maka

ukuran telur semakin membesar dan akan berhenti setelah mencapai ukuran

tertentu (maksimal). Saat kondisi tersebut menurut Abdullah (2007), nukleus

tertarik ke tengah dan mengalami perubahan bentuk selama beberapa saat. Tahap

ini disebut tahap istirahat (dorman) dimana ikan menunggu kondisi lingkungan

yang baik untuk memijah. Induk ikan yang diseleksi sebelum diberi perlakuan

telah mencapai tingkat kematangan gonad akhir dengan ukuran telur dominan

diduga telah mencapai ukuran tertentu (maksimal). Berdasarkan hasil pada

Gambar 10, diameter telur ikan yang disuntik Spawnprime 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7dan 8

dan Ovaprim memiliki ukuran yang tidak berbeda nyata. Dominansi telur yang

telah mencapai ukuran maksimal mengalami ovulasi setelah dirangsang oleh

Spawnprime dan Ovaprim sehingga telur yang dikeluarkan memiliki ukuran yang

sama. Diameter telur yang terbesar yakni 1.10 ± 0.05 pada perlakuan spawnprime

8, hal ini dijelaskan oleh Nagahama et al. (1995) menyatakan bahwa

perkembangan oosit dari pravitelogenesis ke vitelogenesis terjadi karena

peningkatan produksi estradiol-17β. SNI (2000) Matang gonad pada ikan betina

adalah kondisi ikan yang sudah siap untuk dikawinkan (dipijahkan) yang ditandai

oleh diameter telur yang sudah mencapai ukuran 1.0 mm – 1.2 mm, seragam dan

tidak menggumpal bila diberikan larutan sera inti terlihat berada di pinggir serta

warna telur kekuningan. Pada ikan jantan ditandai oleh urogenitalnya yang

memerah, bila dilakukan pengurutan pada bagian perut akan mengeluarkan

sperma berwarna putih susu dan kental.

Pembuahan merupakan peleburan sel gamet jantan dengan sel gamet

betina. Saat terjadi pembuahan hanya satu sel gamet jantan yang akan masuk

melalui lubang mikrofil pada sel gamet betina. Pembuahan juga sering dijadikan

indikator kualitas telur dimana kemampuan telur untuk berkembangan menjadi

embrio setelah terjadi pembuahan hingga menetas dipengaruhi reaksi-reaksi dari

dalam telur itu sendiri. Berdasarkan hasil pada Gambar 7, pembuahan telur ikan

yang disuntikan Spawnprime dan Ovaprim memiliki derajat yang tidak berbeda

nyata. Spawnprime dan Ovaprim memiliki kinerja yang sama untuk menghasilkan

kualitas telur yang diovulasikan, sehingga kemampuan telur terbuahi setelah

dicampur sperma pun sama, namun pada penyuntikan dengan ovaprim

menghasilkan 93.47% ± 2.96.

Penetasan menyatakan keluarnya embrio dari cangkang telur. Berdasarkan

hasil pada Gambar 8, penetasan telur ikan yang disuntikan spawnprime dan

memiliki derajat yang tidak berbeda nyata. spawnprime dan Ovaprim memiliki

kinerja yang sama untuk menghasilkan telur yang dibuahi, sehingga kemampuan

menetas setelah inkubasi pun sama. Namun pada spawnprime 4 menghasilkan

nilai derajat penetasan sebesar 92.33% ± 5.86.

Page 39: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

26

Hasil penelitian membuktikan bahwa penyuntikan perlakuan spawnprime

4 efektif dan efisien untuk induksi ovulasi dan pemijahan ikan patin secara semi

alami, hal ini terlihat dari konsistensi hasil yang dicapai pada setiap parameter

dbandingkan perlakuan kontrol (ovaprim) dengan teknik pemijahan secara

stripping. Bila dibandingkan dengan spawnprime 4 teknik pemijahannya secara

semi alami dan menghasilkan waktu ovulasi yang paling tercepat dibandingkan

ovaprim yaitu 6 jam 33 menit sedangkan ovaprim 12 jam 45 menit.

Biaya pembuatan spawnprime seperti yang ditunjukkan pada tabel 3,

spawnprime 4 memiliki biaya pengadaan yang paling efisien, dimana biaya

pembuatan spawnprime ini sebesar Rp. 155.000,- dengan tingkat keberhasilan

dan waktu memijah tercepat bila dibandingkan dengan ovaprim yaitu 6 jam 33

menit. Melalui penggunaan spawnprime 4 dalam menginduksi ovulasi dan

pemijahan secara semi alami pada ikan patin, dapat menekan biaya produksi

pembenihan khususnya pengadaan sarana pemijahan buatan pada ikan dan

dapat mengganti peran ovaprim. Bila dibandingkan dengan perlakuan spawnprime

8 dimana biaya pembuatan ini sebesar Rp 38.000,-. Hasil kelangsungan hidup dari

dua perlakuan ini antara spawnprime 4 dan spawnprime 8 yaitu 93.91% dan

82.27% dengan teknik pemijahan secara semi alami. Dengan waktu ovulasi 8 jam

13 menit pada perlakuan spawnprime 8.

5 SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Spawnprime lebih efektif, efisien dan ekonomis bila dibandingkan dengan

ovaprim. Induksi ovulasi dan pemijahan ikan patin siam secara semi alami dapat

dilakukan dengan spawnprime 4 (LHRH+AD+AI+PGF2α+OXY).

SARAN

Induksi ovulasi dan pemijahan secara semi alami dapat dilakukan dengan

penyuntikan spawnprime. Penyempurnaan dosis untuk setiap komposisi dalam

spawnprime 4 harus dilakukan untuk meningkatkan efektifitas pemijahan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah N. 2007. Efektivitas Pemberian Ovaprim Secara Topikal Pada Proses

Ovulasi Dan Pemijahan Induk Ikan Mas Koki (Carassius auratus). [Tesis].

Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Afonso LOB, Iwana GK, Smith J, Donaldson EM.1999a. Effect Of Aromatase

Inhibitor Fadrozol On Plasma Sex Secretion and Oocyte Maturation In

Page 40: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

27

Female Coho Salmon (Onchorinchus Kisuth) During Vitellogenesis. Fish

Physiol. Biochem. 20 : 231-241.

Afonso LOB, iwama GK, Smith J, Donaldson EM. 1999b. Effect Of Aromatase

Inhibitor Fadrozol On Plasma On Plasma Sex Steroid Secretion and

Ovulation Rate In Female Coho Salmon, Onchorhynchus kisutch Close To

Final Maruration. Gen Comp Endocrinol 133: 221-229.

Brander GC, DH Pugh. 1977. Veterinary Applied Pharmacology and

Therapeutics. Third Ed. The English Language Book Society and Bailliere

Tindall. London.

Brodie A. 1991. Aromatase And Its Inhibitors-An Overview. Journal Steroid

Bioche. Molec. Biol. Vol. 40, No. 1-3, pp. 225-261.

Bromage N, R Cumaranatunga. 1988. Egg Production In The Rainbow Trout. In J.

F. Muir and R. D. Roberts (Ed) Recent advances in aquaculture. Vol. 3

Croom Helm, London & Sydney, Timber Press, Portland, Oregon.

Browman M W, D L Kramer. 1985. Pangasius Sutchi (Pangasiidae), An Air-

Breathing Catfish That Uses The Swimbladder As An Accessory

Respiratory Organ. Copeia 4: 994-998.

Carnevali O, Ciona C, Tosti L, Lubzens E, Maradona F. 2006. Role Of Cathepsins

In Ovarian Follicle Growth and Maturation. General and Comparative

Endocrinology, 146:195-203.

Casper R, Mitwally MFM. 2006. Aromatase Inhibitor for Ovulation Induction. J

Clinic Endocrinol Metabol. 91. 3: 760-771

Crodsky M.G. 1984. Sifat Umum Hormon. Hal 533 – 540 dalam Martin, W. D.

Jr., P. A. Mayes, and V. W, Rodwell. Editor. Biokimia. Edisi 19. EGC.

Penerbit Buku Kedokteran.

Donaldson EM and GA Hunter. 1983. Induced Final Maturation, Ovulation, and

Spermation In Cultured Fish. P. 354 – 390. In WS Hoar, DJ Randall, and

EM Donaldson (Eds.). Fish Physiology. Vol. XB. Academic press. Inc.

Effendi M. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. 162hal.

Gustiano R. Sudarto. L Pouyaud. 2003a. How to Recognize Pangasius Djambal.

In: J. Slembrouck, O. Komarudin, Maskur and M. Legendre (eds.).

Technical Manual for Artificial Propagation of the Indonesian Catfish,

Pangasius djambal. Karya Pratama. Jakarta. Pp. 3-14.

Denning-Kendall, P.A., Wathes, D.C., 1994. Acute effects of prostaglandin F2a,

luteinizing hormone, and estra-diol on second messenger systems and on

the secretion of oxytocin and progesterone from granulosa and earlyluteal

cells of the ewe. Biol. Reprod. 50, 765–773

Gustiano, R. 2009. Pangasiid catfishes of Indonesia. Buletin Plasma Nutfah 15(2):

91-100.

Hardjamulia A. 1976. Problems in freshwater fish breeding and the results of the

introduction of improved techniques in Indonesia. Research Institute for

Inland Fisheries. Sukabumi. 12 pp.

Hidayat R. 2010. Efektivitas spawnprim pada proses ovulasi dan pemijahan ikan

komet Carassius auratus auratus. [Skripsi]. Program Studi Teknologi dan

Manajemen Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan,Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Holzer H, Casper RF, Tulandi T. 2006. A new era in ovulation induction. Fertile

Steril. 84. 2: 277 – 284.

Page 41: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

28

Hong W, Donalson EM. 1998. Effect Of The Aromatase Inhibitor Fadrozole on

Gonadal Development in Coho Salmon, Oncorhynchus kisutch. Asian

Fish Sci 10: 339-345

Kunigelis, S.C., Saleuddin, A.S.M., 1986. Reproduction in the freshwater

gastropod Helisoma: involvement of prostaglandin in egg production. Int.

J. Invertebr. Reprod. Dev. 10, 159–167.

KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). 2012. Produktivitas budidaya ikan

di Indonesia. www.dkp.go.id [25 Mei 2013]

Lam TJ. 1995. Possibie Roles of Hormones in The Control Of Egg Overripening

and Embryonic and Larva Development in Fish. In; Proc. If The intern.

Symp. On Biotech Applic in Aquaculture,Kuo CM, Jen LW, and Pung

PH.((Editor). Asian Fisheries Soc. In Assoc. With Institut of Fish Science.

National Taiwan Unv. And Institut of Zoology. Academia Sinica. ROC. P.

29 – 39.

Legendre M, J Slembrouck, J Subagja. 1998a. First Results on Growth and

Artificial Propagation of Pangasius Djambal In Indonesia. In The

Biological Diversity and Aquaculture of Clariid and Pangasiid Catfishes

In South East Asia. Proceeding Of The Midtem Workshop Of The “Catfish

Asia Project”. 11-15 May, 1998. Cantho. Vietnam. P. 97-101.

Legendre M, J Subagja, J Slembrouck. 1998b. Absence of Marked Seasonal

Variation in Sexual Maturity of pangasius hypopthalmus Booder Held in

Ponds at the Sukamandi Station. Java. Indonesia. In The Biological

Diversity and Aquaculture of clariid and Pangasiid Catfishes in South

Easth Asia Proceedings of the Midterm Workshop of the “Catfish Asia

Project”. 11 – 15 May. 1998. Cantlo. Vietnam. P. 91 – 95.

LRPTBPAT. 2006. Dokumen Usulan Pelepasan Patin Hibrida. Loka Riset

Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar. Loka Riset

Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar (LRPTBPAT).

Sukamandi. 14 hal.

MacKenzie D S, P Thomas, S M Farrar.1989. Seasonal Changes In Thyroid and

Reproduction Steroid Hormones In Female Channel Catfish (Ichtalurus

Punctatus) In Pond Culture. Aquaculture, 78: 63 – 80.

Mananos E, Duncan, Mylonas C. 2009. Reproduction and control of ovulation,

spermiation and spawning in cultured fish. pp 5-81.

Mishra, Joy. 2006. Effects of gonadotrophin in vivo and 2-hydroxyoestradiol-17b

in vitro on follicular steroid hormone profile associated with oocyte

maturation in the catfish Heteropneustes fossilis. Journal of endocrinology,

189:341-353.

Morse, D.E., Duncan, H., Hooker, N., Morse, A., 1977. Hydrogen peroxide

induces spawning in mollusks, with activation of prostaglandin

endoperoxide synthetase. Science 196, 298–300.

Murdoch, W.J., Hansen, T.R., McPherson, L.A., 1993. A review-role of

eicosanoids in vertebrate ovulation. Prostaglandins 46, 85–115.

Nagahama Y. 1983. The Functional Morphology Of Teleost Gonad. P. 223 – 275.

In WS Hoar, DJ Randall, and EM Donaldson. (Eds.) Fish Physiology. Vol

IXA. Academic PRESS. Inc.

Nagahama. 1987. 17α,20β-Dihydroxy-4-pregnen-3-one: a teleost maturation-

inducing hormone. Develop. Growth and Differ., 29(l):1-12.

Page 42: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

29

Nagahama Y. 1994. Endocrine Regulation of Gametogenesis in Fish. Int. Dev.

Biol 38. 217-229.50

Nagahama Y et al. 1995. Regulation of oocyte growth and maturation in fish. Dev

boil 30: 103-145.

Nandeesha M C, Rao K G, Jayanna R N, Parker N C, Varghese T J, Keshavanath

P, Shetty H P C. 1990. Induced spawning of indian major carps through

single application of ovaprim-c, in: Hirano, R., I. Hanyu (Eds.), The

Second Asian Fisheries. Forum. 991 p. Asian Fisheries Society, Manila,

Philippines.

Patino R, Sullivan C V. 2003. Ovarian follicle growth, maturation and ovulation

in teleost fish. Fish Physiology and Biochemistry, 26:57-70.

Permana D. 2009. Efektivitas Aromatase Inhibitor dalam Pematangan Gonad dan

Stimulasi Ovulasi pada Ikan Sumatra Puntius tetrazona. [Skripsi]. Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Pertricellis, L.D., Marzo, V.D., 1994. Review: aquatic invertebrates open up new

perspectives in eicosanoid research: biosynthesis and bioactivity.

Prostaglandins Leukot. Essent. Fat. Acids 51, 215–229.

Pouyaud L, R Gustiano, M Legendre. 1998. Phylogenetic relationship among

pangasiid catfish species (Siluriformes, Pangasiidae) and new insights on

their zoogeography. In: M. Legendre and A. Parisele (eds.). The Biological

Diversity and Aquaculture of Clariid and Pangasiid Catfishes in South-

East Asia. Proceeding of The Mid-Term Workshop of the Catfish Asia

Project, 11-15 May 1998. Cantho, Vietnam. Pp. 49-56

Pouyaud L, R Gustiano, G G, Teugels. 2004. Contribution to the phylogeny of the

Pangasiidae based on mitochondrial 12S rDNA. Indonesian Journal of

Agricultural Science 5(2): 45-62

Roberts T R, C Vidthayanon. 1991. Systematic revision of the Asian catfish

family Pangasiidae, with biological observations and description of three

new species. Proceedings of the Academy of Natural Sciences of

Philadelphia 143: 97-144.

Saanin H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Binacipta : Bandung

Siregar M.1999. Stimulasi Pematangan Gonad Bakal Induk Betina Ikan Jambal

Siam (Pangasium Hypopthalmus F) dengan Hormon HCG. Thesis.

Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor

Stancy N E, F W Goethz. 1982. Role of Prostaglandins in Fish Reproduction. Can.

J. Fish Aquat. Sci. 39: 92 – 98.

Stanley-Samuelson, D., 1994. Review: assessing the significance of

prostaglandins and other eicosanoids ininsect physiology. J. Insect Physiol.

40, 3–11

Sudrajat A O. 2010. Catatan Kuliah Endokrinologi. Sekolah Pasca Sarjana IPB.

Bogor.

Sumantri D. 2006. Efektivitas ovaprim dan aromatase inhibitor dalam

mempercepat pemijahan pada ikan lele dumbo Clarias sp. [Skripsi].

Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

SNI : 01- 6483.1 – 2000. Induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas

induk pokok (Parent Stock)

Swanson, P. 2008. Endocrine Regulation of Reproduction. http: // www . north

Page 43: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

30

west fishery sciense center . noaa . gov / research / divisions / reutd /

phys_endo / endocrine . cfm [tanggal kunjung 15 April 2013].

Syndel Laboratories Ltd, 2008. Ovaprim TM. www.syndel.com/Default.aspx[12

Maret 2013].

Turner C D, J T Bagnara. 1926. Endokrinologi umum. Airlangga University Press

, Surabaya.

Woynarovich E, L Horvath. 1980. The Artificial Propagation of Warm Water Fin

Fishes. A Manual for Extension.FAO.Fish. Teach. Pep, 201 :1 – 183.

Yang J X, X Y Chen, Y R Chen. 2007. On the population status of Pangasiid

catfishes in Lancangjiang River Basin, China. Zoological Research 28(1):

63-67. (in Chinese with English abstract).

Yanong RPE, C Martinez, and CA. Watson. 2009. Use of Ovaprim in Ornamental

Fish Aquaculture. Universityof Florida

Yaron. 1995.Endocrine control of gametogenesis and spawning induction in the

carp. Aquaculture, 129:49-73.

Zairin M Jr, Furukawa, K Aida. 1992. Induction of Ovulation by HCG Injection in

Tropical Walking Catfish, Clarias Batrachus Reared Under 23 - 250

C.

Nippon Suisan Gakkaishi, 58(a): 1681 – 1685.

Page 44: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

31

Lampiran 1 Wadah Pematangan Gonad Induk Patin

Page 45: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

32

Lampiran 2 Konsentrasi Estradiol- 17β

Jam ke- 0 Jam ke- 6 Jam ke- 12

ovaprim 84.7 92.4 393.4

NaCl 30.5 73.3 157.5

spawnprime 1 85.0 186.6 618.7

spawnprime 2 76.2 163.7 99.9

spawnprime 3 80.6 177.3 172.4

spawnprime 4 89.8 42.9 0.7

spawnprime 5 142.7 234.8 155.6

spawnprime 6 383.4 688.6 571

spawnprime 7 64.6 284.7 253.7

spawnprime 8 169.4 71.9 66.4

Lampiran 3 Jumlah Telur Yang Diovulasikan

perlakuan Ulangan jumlah rata-rata STDEV

1 2 3 4 5

ovaprim 150000 112500 180000 97500 105000 645000 129000 34937

NaCl 0 0 0 0 0 0 0 0

spawnprime 1 191250 120000 138750 97500 127500 675000 135000 34877

spawnprime 2 123750 112500 105000 136450 176250 653950 130790 28053

spawnprime 3 131670 173250 165000 78000 116250 664170 132834 38572

spawnprime 4 135000 174750 127056 147000 120754 704560 140912 21304

spawnprime 5 134250 105000 165000 112500 93750 610500 122100 28179

spawnprime 6 131250 93750 147000 95250 163500 630750 126150 31066

spawnprime 7 120750 143870 151560 135000 135065 686245 137249 11518

spawnprime 8 123750 108000 131250 112500 206250 681750 136350 40135

One-way ANOVA: JUMLAH TELUR versus PERLAKUAN Source DF SS MS F P

PERLAKUAN 9 80111427893 8901269766 10.27 0.000

Error 40 34673259772 866831494

Total 49 1.14785E+11

S = 29442 R-Sq = 69.79% R-Sq(adj) = 63.00%

Individual 95% CIs For Mean Based on

Pooled StDev

Level N Mean StDev -----+---------+---------+---------+----

NaCl 5 0 0 (----*----)

OVAPRIM 5 129000 34937 (-----*----)

Page 46: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

33

spawnprime 1 5 135000 34877 (----*----)

spawnprime 2 5 130790 28053 (----*----)

spawnprime 3 5 132834 38572 (-----*----)

spawnprime 4 5 140912 21304 (----*-----)

spawnprime 5 5 122100 28179 (----*-----)

spawnprime 6 5 126150 31066 (----*-----)

spawnprime 7 5 137249 11518 (----*-----)

spawnprime 8 5 136350 40135 (----*-----)

-----+---------+---------+---------+----

0 50000 100000 150000

Pooled StDev = 29442

Grouping Information Using Tukey Method

PERLAKUAN N Mean Grouping

spawnprime 4 5 140912 A

spawnprime 7 5 137249 A

spawnprime 8 5 136350 A

spawnprime 1 5 135000 A

spawnprime 3 5 132834 A

spawnprime 2 5 130790 A

OVAPRIM 5 129000 A

spawnprime 6 5 126150 A

spawnprime 5 5 122100 A

NaCl 5 0 B

Means that do not share a letter are significantly different.

Tukey 95% Simultaneous Confidence Intervals

All Pairwise Comparisons among Levels of PERLAKUAN

Individual confidence level = 99.82%

Lampiran 4 Diameter Telur

perlakuan

ulangan diameter telur

sebelum rataan sesudah rataan

ovaprim 1 0.77

0.75 ± 0.04

0.87

0.87 ± 0.06 2 0.77 0.91

3 0.77 0.87

4 0.68 0.77

5 0.77 0.91

NaCl 1 0.77

0.78 ± 0.03

2 0.75

3 0.77

4 0.81

5 0.81

spawnprime 1 1 0.87

0.82 ± 0.05

0.97

0.92 ± 0.05 2 0.77 0.87

3 0.87 0.97

4 0.8 0.9

5 0.77 0.87

Page 47: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

34

spawnprime 2 1 0.77

0.83 ± 0.05

0.87

0.93 ± 0.05 2 0.81 0.91

3 0.91 1.01

4 0.8 0.9

5 0.85 0.95

spawnprime 3 1 0.81

0.91 ± 0.06

0.91

1.01 ± 0.06 2 0.91 1.01

3 0.88 0.98

4 0.98 1.08

5 0.95 1.05

spwnprime 4 1 0.88

0.95 ± 0.04

0.98

1.05 ± 004 2 0.98 1.08

3 0.96 1.06

4 0.95 1.05

5 0.96 1.06

spawnprime 5 1 0.98

0.93 ± 0.08

1.08

1.03 ± 0.08 2 0.91 1.01

3 0.98 1.08

4 0.8 0.9

5 0.98 1.08

spawnprime 6 1 0.98

0.97 ± 0.03

1.08

1.07 ± 0.03 2 0.99 1.09

3 0.98 1.08

4 0.91 1.01

5 0.99 1.09

spawnprime 7 1 1.09

0.99 ± 0.06

1.19

1.09 ± 0.06 2 0.99 1.09

3 0.98 1.08

4 0.91 1.01

5 0.99 1.09

spawnprime 8 1 0.99

1.00 ± 0.05

1.09

1.10 ± 0.05 2 0.95 1.05

3 1.09 1.19

4 0.98 1.08

5 0.99 1.09

Source DF SS MS F P

y 9 38035.16 4226.13 730.32 0.000

Error 40 231.47 5.79

Total 49 38266.63

S = 2.406 R-Sq = 99.40% R-Sq(adj) = 99.26%

Individual 95% CIs For Mean Based on

Pooled StDev

Page 48: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

35

Level N Mean StDev -+---------+---------+---------+--------

NaCl 5 0.000 0.000 (*)

OVAPRIM 5 93.467 2.959 *)

spawnprime 1 5 92.400 4.681 (*)

spawnprime 2 5 90.133 1.592 (*)

spawnprime 3 5 92.000 1.700 (*)

spawnprime 4 5 91.867 3.033 (*)

spawnprime 5 5 91.200 0.869 *)

spawnprime 6 5 90.667 1.826 (*)

spawnprime 7 5 92.267 1.116 (*)

spawnprime 8 5 92.933 2.692 (*)

-+---------+---------+---------+--------

0 25 50 75

Pooled StDev = 2.406

Grouping Information Using Tukey Method

y N Mean Grouping

OVAPRIM 5 93.47 A

spawnprime 8 5 92.93 A

spawnprime 1 5 92.40 A

spawnprime 7 5 92.27 A

spawnprime 3 5 92.00 A

spawnprime 4 5 91.87 A

spawnprime 5 5 91.20 A

spawnprime 6 5 90.67 A

spawnprime 2 5 90.13 A

NaCl 5 0.00 B

Means that do not share a letter are significantly different.

Tukey 95% Simultaneous Confidence Intervals

All Pairwise Comparisons among Levels of y

Individual confidence level = 99.82%

Page 49: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

36

Lampiran 5 Derajat Pembuahan

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-

Rata

1 2 3 4 5 Stdev

Ovaprim 90.67 91.33 94.67 98.00 92.67 467.33 93.47 2.96

NaCl 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Spawnprime 1 95.33 88.00 96.67 86.67 95.33 462.00 92.40 4.68

Spawnprime 2 90.00 92.00 91.33 88.00 89.33 450.67 90.13 1.59

Spawnprime 3 93.33 92.00 90.00 90.67 94.00 460.00 92.00 1.70

Spawnprime 4 91.33 94.67 91.33 87.33 94.67 459.33 91.87 3.03

Spawnprime 5 91.33 92.00 90.67 92.00 90.00 456.00 91.20 0.87

Spawnprime 6 88.00 92.00 90.00 92.67 90.67 453.33 90.67 1.83

Spawnprime 7 90.67 92.00 93.33 92.00 93.33 461.33 92.27 1.12

Spawnprime 8 94.00 92.00 96.67 92.67 89.33 464.67 92.93 2.69

One-way ANOVA: DERAJAT PEMBUAHAN versus PERLAKUAN Source DF SS MS F P

PERLAKUAN 9 38035.16 4226.13 730.32 0.000

Error 40 231.47 5.79

Total 49 38266.63

S = 2.406 R-Sq = 99.40% R-Sq(adj) = 99.26%

Individual 95% CIs For Mean Based on

Pooled StDev

Level N Mean StDev -+---------+---------+---------+--------

NaCl 5 0.000 0.000 (*)

OVAPRIM 5 93.467 2.959 *)

spawnprime 1 5 92.400 4.681 (*)

spawnprime 2 5 90.133 1.592 (*)

spawnprime 3 5 92.000 1.700 (*)

spawnprime 4 5 91.867 3.033 (*)

spawnprime 5 5 91.200 0.869 *)

spawnprime 6 5 90.667 1.826 (*)

spawnprime 7 5 92.267 1.116 (*)

spawnprime 8 5 92.933 2.692 (*)

-+---------+---------+---------+--------

0 25 50 75

Pooled StDev = 2.406

Grouping Information Using Tukey Method

PERLAKUAN N Mean Grouping

OVAPRIM 5 93.47 A

spawnprime 8 5 92.93 A

spawnprime 1 5 92.40 A

spawnprime 7 5 92.27 A

spawnprime 3 5 92.00 A

spawnprime 4 5 91.87 A

spawnprime 5 5 91.20 A

spawnprime 6 5 90.67 A

spawnprime 2 5 90.13 A

NaCl 5 0.00 B

Means that do not share a letter are significantly different.

Page 50: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

37

Tukey 95% Simultaneous Confidence Intervals

All Pairwise Comparisons among Levels of PERLAKUAN

Individual confidence level = 99.82%

Lampiran 7 Derajat Penetasan

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-

Rata

1 2 3 4 5 Stdev

Ovaprim 91.91 90.51 92.25 87.07 90.65 452.40 90.48 2.05

NaCl 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00

Spawnprime 1 92.31 81.82 86.90 86.92 88.81 436.76 87.35 3.80

Spawnprime 2 81.48 82.61 91.97 91.67 89.55 437.28 87.46 5.04

Spawnprime 3 90.00 89.13 88.89 93.38 92.20 453.60 90.72 1.98

Spawnprime 4 94.89 91.55 82.48 96.95 95.77 461.64 92.33 5.86

Spawnprime 5 91.97 87.68 86.76 86.96 91.85 445.23 89.05 2.64

Spawnprime 6 87.88 79.71 88.89 80.58 84.56 421.61 84.32 4.15

Spawnprime 7 91.18 85.51 86.43 83.33 85.00 431.45 86.29 2.95

Spawnprime 8 87.94 86.96 85.52 84.17 84.33 428.92 85.78 1.64

One-way ANOVA: DERAJAT PENETASAN versus PERLAKUAN Source DF SS MS F P

PERLAKUAN 9 35279.9 3920.0 332.42 0.000

Error 40 471.7 11.8

Total 49 35751.6

S = 3.434 R-Sq = 98.68% R-Sq(adj) = 98.38%

Individual 95% CIs For Mean Based on

Pooled StDev

Level N Mean StDev -+---------+---------+---------+--------

Nacl 5 0.000 0.000 (*)

ovaprim 5 90.479 2.050 (*)

spawnprime 1 5 87.351 3.798 (*)

spawnprime 2 5 87.456 5.042 (*)

spawnprime 3 5 90.720 1.979 (*-)

spawnprime 4 5 92.329 5.859 (*)

spawnprime 5 5 89.045 2.639 (-*)

spawnprime 6 5 84.322 4.149 (-*)

spawnprime 7 5 86.289 2.954 (-*)

spawnprime 8 5 85.784 1.645 (*-)

-+---------+---------+---------+--------

0 25 50 75

Pooled StDev = 3.434

Grouping Information Using Tukey Method

PERLAKUAN N Mean Grouping

Page 51: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

38

spawnprime 4 5 92.33 A

spawnprime 3 5 90.72 A B

ovaprim 5 90.48 A B

spawnprime 5 5 89.05 A B

spawnprime 2 5 87.46 A B

spawnprime 1 5 87.35 A B

spawnprime 7 5 86.29 A B

spawnprime 8 5 85.78 A B

spawnprime 6 5 84.32 B

Nacl 5 0.00 C

Means that do not share a letter are significantly different.

Tukey 95% Simultaneous Confidence Intervals

All Pairwise Comparisons among Levels of PERLAKUAN

Individual confidence level = 99.82%

Lampiran 6 Kelangsungan Hidup

Perlakuan Ulangan

Jumlah Rata-

Rata 1 2 3 4 5 Stadev

Ovaprim 100 94.35 91.6 90.63 93.65 470.23 94.05 3.65

Larvis 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00

Spawnprime 1 87.12 86.11 87.3 84.07 80.31 424.91 84.98 2.91

Spawnprime 2 87.27 89.49 84.92 84.3 84.17 430.15 86.03 2.30

Spawnprime 3 86.51 83.74 83.33 89.76 90 433.34 86.67 3.18

Spawnprime 4 91.54 90 95.58 96.85 95.59 469.56 93.91 2.96

Spawnprime 5 81.75 82.64 80.51 81.67 82.26 408.83 81.77 0.81

Spawnprime 6 81.9 87.27 85 83.04 83.48 420.69 84.14 2.07

Spawnprime 7 85.48 84.75 85.12 84.35 84.03 423.73 84.75 0.58

Spawnprime 8 83.06 84.17 80.65 82.05 81.42 411.35 82.27 1.38

One-way ANOVA: KELANGSUNGAN HIDUP versus PERLAKUAN Source DF SS MS F P

PERLAKUAN 9 34492.10 3832.46 720.54 0.000

Error 40 212.76 5.32

Total 49 34704.86

S = 2.306 R-Sq = 99.39% R-Sq(adj) = 99.25%

Individual 95% CIs For Mean Based on

Pooled StDev

Level N Mean StDev -+---------+---------+---------+--------

Nacl 5 0.000 0.000 (*)

ovaprim 5 94.046 3.652 (*

spawmprime 3 5 86.668 3.178 (*)

spawnprime 1 5 84.982 2.910 (*)

spawnprime 2 5 86.030 2.302 *)

spawnprime 4 5 93.912 2.965 (*

spawnprime 5 5 81.766 0.805 (*)

spawnprime 6 5 84.138 2.074 (*

spawnprime 7 5 84.746 0.581 (*)

spawnprime 8 5 82.270 1.381 (*)

-+---------+---------+---------+--------

0 25 50 75

Page 52: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

39

Pooled StDev = 2.306

Grouping Information Using Tukey Method

PERLAKUAN N Mean Grouping

ovaprim 5 94.05 A

spawnprime 4 5 93.91 A

spawmprime 3 5 86.67 B

spawnprime 2 5 86.03 B C

spawnprime 1 5 84.98 B C

spawnprime 7 5 84.75 B C

spawnprime 6 5 84.14 B C

spawnprime 8 5 82.27 B C

spawnprime 5 5 81.77 C

Nacl 5 0.00 D

Means that do not share a letter are significantly different.

Tukey 95% Simultaneous Confidence Intervals

All Pairwise Comparisons among Levels of PERLAKUAN

Individual confidence level = 99.82%

Lampiran 7 Metode Elisa

Semua reagen harus dibiarkan pada suhu kamar (18 - 25°C) sebelum

digunakan. Selanjutnya, dipersiapkan terlebih dahulu larutan standar dengan

kosentrasi 12.5; 25; 50; 100; 250; 1000; 2000 pg/ml dan larutan QC (quality

control). Adapun prosedur pengerjaan ELISA adalah sebagai berikut:

1. Dimasukkan ke dalam masing-masing sumur pelat (microplate) sebanyak 25 μl

standar, sampel dan QC (quality control).

2. Ditambahkan 200 μl konjugat enzim HRP (Estradiol Enzym Conjugate) ke dalam

setiap sumur, kemudian dikocok perlahan selama kurang lebih 10 detik.

3. Inkubasi pada suhu kamar selama 2 jam

4. Setelah diinkubasi,larutan pada pelat dibuang dan dicuci dengan larutan pencuci

(washing solution) dengan volume 300 μl setiap sumur. Pencucian dilakukan

sebanyak 4 kali menggunakan alat Microplate Strip Washer Elx50TM

. Setelah

pencucian selesai, dikeringkan dengan cara dibanting secara perlahan pada kertas

penyerap.

5. Ditambahkan 100 μl larutan larutan substrat (TBM Substrate) pada masing-masing

sumur pelat.

6. Inkubasi selama 20 menit pada suhu ruang.

7. Setelah inkubasi dengan larutan substrat, reaksi enzimatis dihentikan dengan

menambahkan 50μl larutan penyetop (Stop Solution, H2SO4 0,5 M) ke dalam

setiap sumur pelat.

8. Setelah itu, absorbans dibaca pada panjang gelombang 450 nm menggunakan

ELISA reader (absorbance microplate reader Elx808TM

) yang telah dilengkapi

dengan program Gen 5 (BioTek® Instruments, Inc.). Pembacaan dilakukan tidak

lebih dari 10 menit setelah penambahan larutan penyetop reaksi (Gholib 2013).

Page 53: INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN SIAM ... · alternatif dalam pemijahan buatan. Kata kunci: Ikan patin (Pangasianodon hypopthalmus ... 5 Konsentrasi Hormon Dalam Darah

40

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung, Jawa Barat, pada 24 Agustus 1988 dari

pasangan Bapak Rayana dan Ibu Lela Setiawati. Penulis merupakan anak empat

dari empat bersaudara. Lulus pendidikan menengah atas di SMA Pasundan 1

Bandung pada 2006 dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan

tinggi pada Jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Padjadjaran melalui jalur SMNPTN. Pada 2011 penulis

berhasil menyelesaikan studi. Penulis mendapat sponsor Beasiswa Unggulan Dikti

(BU) untuk melanjutkan pendidikan Strata-2 (S2), Program Studi Ilmu

Akuakultur, Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Penulis

menyelesaikan Tugas akhir dalam pendidikan tinggi dengan menulis tesis yang

berjudul INDUKSI OVULASI DAN PEMIJAHAN IKAN PATIN SIAM

(Pangasianodon hypopthalmus) DENGAN MANIPULASI HORMONAL .