KISI-KISI SOAL PENDIDIKAN PANCASILA1. Sebelum dirumuskan oleh
para founding fathers dan disahkan oleh PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945 sebagai dasar negara sebenarnya secara historis,
kultural, filosofis dan religius nilai-nilai Pancasila sudah
termanifestasikan dalam sikap dan prilaku bangsa Indonesia.
Buktikan disertai contohnya statemen di atas! 2. Narotama adalah
sebuah universitas yang secara tegas dan jelas beradagium:
ProPatria. a. Jelaskan apa yang di maksud dengan Pro Patria itu?.
b. Apa yang menjadikan mind set Universitas Narotama menggunakan
adagium itu?. Jelaskan serta beri buktinya!. c. Strategi apa yang
harus dilakukan oleh seluruh elemen dan komponen bangsa untuk
menggali, menumbuhkan dan melestarikan nilai-nilai nasionalisme?.
Sebutkan serta beri contohnya!. d. Kendala-kendala apakah yang
dihadapi untuk melaksanakan poin c. Sebutkan!. 3. Landasan
Pendidikan Pancasila adalah Tap MPRS No : XX tahun 1966, yang
menyatakan Pancasila sebagai Sumber Hukum. a. Jelaskan apa yang
dimaksud Pancasila sebagai sumber hukum, serta beri contoh
secukupnya!. b. Jelaskan apa yang dimaksud sumber hukum itu!. 4.
Mengapa Sidang BPUPKI yang I tanggal 29 mei -1 Juni 1945 hanya
mengagendakan Rumusan Calon Dasar Negara Indonesia Merdeka?.
Jelaskan serta beri contoh secukupnya! 5. Mengapa dalam sidang
tersebut Mr. Soepomo mengemukakan tentang Teori/Bentuk Negara?.
Jelaskan serta beri contoh secukupnya!. 6. Dari Teori/Bentuk Negara
yang dikemukakan oleh Mr. Soepomo, manakah yang sesuai dan tepat
untuk Indonesia?, sebutkan alasan-alasannya!. 7. Bagaimana
eksistensi dominasi mayoritas dan tirani minoritas di dalam tatanan
kehidupan bangsa dan negara Indonesia yang berbentuk kesatuan.
Jelaskan pernyataan di atas, serta masing-masing berilah
contohnya!. 8. Dari sejak pengesahan UUD 45 hingga amandemen yang
ke 4 Pasal 1 Aturan Peralihan tetap diberlakukan. a. Sebutkan
alasan-alasannya mengapa pasal itu tetap diberlakukan!. b. Butikan
bahwa Pasal itu masih tetap berlaku!. c. Bagaimana solusinya jika
dalam aplikasinya aturan itu sudah tidak sesuai/tidak bisa
diterapkan lagi?.Jelaskan, serta beri contoh secukupnya!. 9. Sifat
toleransi, egaliter, pluralistik dan kebhinnekaan telah diteladani
oleh para raja, founding fahters dan tokoh nasional. Tokoh-tokoh
yang manakah itu?, Sebut serta jelaskan konsep-konsep yang
dikemukakan oleh para tokoh !.
1
10. Sejak tanggal 18 Agustus Indonesia telah sah menjadi sebuah
negara dengan berbentuk Negara Kebangsaan/Bangsa (Nation State) dan
Republik. a. Jelaskan apa yang dimaksud negara kebangsaan/bangsa
dan republik itu?. b. Sebutkan alasannya tanggal 18 Agustus 1945
Indonesia telah sah menjadi sebuah negara!. 11. a. Jelaskan apa
yang dimaksud dengan: - Politik bebas aktif (pra dan pasca perang
dingin) - Aplikasi demokrasi langsung dan tidak langsung - Kultuur
Stelsel (oleh siapa, alasan dan tujuannya) - Pengertian dan alasan
penerapan Trias politica b. Jelaskan bagaimana nasib
kerajaan-kerajaan yang sudah ada sebelum Indonesia merdeka, setelah
Indonesia menjadi NKRI!. 12. Pada era Or-Ba hingga kini masih
diperdebatkan tentang lahirnya Pancasila, 1juni, 22 Juni atau
tanggal 18 Agustus 1945. Bagaimana solusi yang terbaik yang
seharusnya dilakukan oleh Pemerintah ?. Jelaskan serta beri contoh
seckupnya!. 13. a. Sebutkan alasan-alsannya mengapa Dekrit Presiden
5 Juli 1959 harus dilakukan oleh Soekarno!! b. Berapa kali Dekrit
Presiden terjadi di Indonesia?, oleh siapa? dan bagaimana hasilnya
(kalau berhasil/tidak berhasil karena apa?). Jelaskan!. c. Dasar
hukum yang manakah yang digunakan dalam runutan Dekrit Presiden?.
Sebut dan jelaskan serta berilah contoh secukupnya!. 14. a. Sebut
dan jelaskan alasan UUD 45 diamandemen! b. Sebutkan dasar hukum
yang digunakan sebagai acuan amandemen UUD 45!. c. Sebut dan
elaskan alasanya mengapa yang diamandemen hanya pasal dan ayatnya
saja, tidak meliputi Pembukaan UUD 45!. 15. Salah satu ciri/sarat
negara hukum (reschtaad) adalah adanya law inforcement. - Mengapa
demikian?. Jelaskan serta beri contoh secukupnya!. - Salah satu
ciri Sistem Hukum Sipil (Civil Law System/CLS) adalah adanya
kepastian hukum (principle of security) . Jelaskan pengertian CLS
dan kepastian hukum, serta masing-masing berilah contohnya!. 16.
Ada tiga pola dan tujuan perjuangan bangsa Indonesia pra
kemerdekaan untuk melawan penjajahan kolonial. Sebut dan jelaskan
satatement di atas, serta masing-masing berilah contohnya!. 17. Apa
makna Kebangkitan Nasioanal dan Sumpah Pemuda bagi bangsa Indonesia
sebelum merdeka, sesudah merdeka dan sampai sekarang?. 18. Jelaskan
mengapa Ketua MPR mereview kembali tentang konsensus nasioanal 4
pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia, yakni:
Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika?. 19. Ada
diskursus untuk menerapkan kembali P 4. Bagaiman statement anda,
disertai alasan-alasannya?. ------------------------------- Good
Luck, God Bless You ---------------------------------2
TUGAS PEMBUATAN PAPER PENDIDIKAN PANCASILA1. Tema: Pemberantasan
Korupsi, Terorisme, Etika/Moralitas dan Kearifan Budaya Lokal. 2.
Tugas Kelompok : 4-5 mahasiswa 3. Dikumpulkan bersamaan dengan UAS
(Bahan UAS) 4. Format: a. Halaman Judul: Judul, Penyusunan Paper
sebagai Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila, Lambang Universitas
Narotama, Nama mahasiswa, Prodi, Nim, Kelas Pagi/Sore, Universitas
Narotama, Fakultas, Surabaya, 2011. b. Halaman Kata Pengantar c.
Halaman Daftar Isi d. Bab. I. Pendahuluan: Latar Belakang Masalah,
Permasalahan, Tujuan Penulisan , Sistematika Penulisan Bab. II.
Landasan Teori/Kajian Teori Bab. III . Analisa3
Bab. IV . Penutup berisi Simpulan dan Saran
Daftar Pustaka.
BERITA-BERITA PENTINGA. Pancasila 1. Usulan Ketua MPR tanggal I
Juni sebagai hari lahirnya Pancasila dan diperingati secara
nasional (Nasionalis) 2. Ditentang oleh AM Fatwa (Gol. Islam),
karena pada tanggal 1 juni hanya merupakan lahirnya nama/istilah
Pancasila, belum ada rumusannya yang 22juni 1945 (Jakarta Charter)
oleh Panitia 9 rumusan Pancasila sudah ada. Pada tanggal 18 Agustus
1945 sidang I PPKI mengesahkan UUD 45 , dengan perubahan pada: 1.
Aline ke 3 Pembukaan UUD 45 yang semula: Atas berkat Allah Yang
Maka Kuasa., diganti dengan : Atas berkat Tuhan Yang Maha Kuasa ..
2. Sila I yang semula: Ketuhanan dengan menjalankan syariat Islam
bagi para pemeluknya menjadi: Ketuhanan Yang Maha ESa 3. TV RI
tanggal 30 Mei 2010, Minggu malam membahas tentang Pancasila dengan
nara sumber al: Prof. Dr. Dimyati (Hukum Tata Negara UI), Dr. J.
Kristiadi (LIPI), Arswendo (Seniman). Hasilnya ada kerinduan Bangsa
Indonesia tentang dihayatinya nilai-nilai Pancasila secara intens,
penghayatan Pancasila harus secara utuh dan menyeluruh(komprehensif
integralis4
tik), ciri khas Pancasila adalah Sila III, penghayatan Pancasila
dimulai dari bawah dengan berdasar yang ada di atasnya, tidak perlu
diperdebatkan kapan lahirnya Pancasila, yang terpenting adalah
penghayatan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, ideologi
dan pandangan hidup bangsa. Home Nationalisme Indonesia (Prof. Dr
Aminuddin Kasdi/UNESA) adalah: Proklamasi 17 Agustus 45, Pancasila,
UUD 45, NKRI, BTI, Reschtaad Sistem Ekonomi Pancasila/
Kerakyatan/Koperasi dan Gotong Royong. 4. Tanggal 1 Juni 2010
diperingati pidato Presiden Soekarno tentang Pancasila yang
dihadiri antara lain: oleh Presiden, Ketua MPR, Megawati. 5. Rubrik
Opini Publik JP: Penemuan kembali Pancasila (Asvi Amar Adam),
Melahirkan Pancasila (Listyono Santoso) yang intinya tidak
memperdebatkan lahirnya Pancasila, yang terpenting bagaimana
Pancasila itu dihayati sebagai dasar negara/filsafat negara,
ideologi dan way of life bangsa. 6. Prof . Dr. Ali Mascan Moesa
(Fraksi PKB) mendesak kepada pemerintah untuk mengeluarkan Kepres
bahwa lahirnya Pancasila adalah tanggal 18 Agustus 1945 untuk
mengakhiri konflik tentang lahirnya Pancasila selama 65 tahun dan
sebagai solusi konflik antara golongan nasionalis dengan golongan
Islam.
Lain-Lain1. Rencana Pemerintah penghentian subsidi BBM untuk
pengendara sepeda motor dan diharuskan menggunakan petramax bukan
premium. 2. Jati Diri (JP/2/6/2010): Paket Rp 15 M Potensi Ladang
Korupsi 3. Calo TKI dilegalkan 4. Rubrik Gagasan(JP, Kamis 3 Juni
10: PMP/ Pendidikan Moral Pancasila masuk kurikulum lagi) 5. Parfi
mau membuat film tentang Pacasila adalah jiwaku dan penataran P.4
khusus untuk artis film.
OPINI (JP: Kamis 10 Juni 2010) Berhala Hedonisme: Bashori
Muchsin (Gr Bsr dan PR I)
5
Contoh: Ketahanan Budaya Sebagai Penangkal Dekadensi Moral
Bangsa Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan
Lambang Unirow
Oleh: 1. Ana NIM/NRP
Soal Dasar-Dasar Logika Petunjuk: kerjakan di rumah (diketik),
dikumpulkan waktu kuliah!.1.
Sebutkan beberapa alasan mengapa program studi anda mendapat
mata kuliah Dasar-Dasar Logika !.
2. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara berpikir (thinking)
dan bernalar (reasoning), serta coba terapkan dalam kehidupan
konkrit yang berhubungan dengan prodi anda!. 3. Antara logika dan
bahasa mempunyai hubungan yang erat. Jelaskan serta buktikan dalam
proses kegiatan ilmiah dan kegiatan pada prodi anda!. 4. Mengapa
axioma (axioms) sangat diperlukan dalam proses analisis ilmiah
(prodi anda) dan analisis logika?. Jelaskan , serta masing-masing
berilah6
contohnya!.5.
Salah satu kegunaan logika dalam ranah ilmiah adalah: berpikir
kritis dan komprehensif. Coba terapkan dalam salah satu studi kasus
prodi anda!. Pembagian dan penggolongan adalah salah satu
perangkat/instrumen dalam analisis ilmiah. Mengapa demikian?.
Jelaskan serta terapkan dalam prodi anda!
6.
-------------------------------------------- Good luck
------------------------------------
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN UJIAN TENGAH SMT GENAP TH.
AKADEMIK 2010/2011
------------------------------------------------------------------------------------------------Mata
Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan Waktu : 80 Menit Sifat Ujian :
Buka Buku
------------------------------------------------------------------------------------------------Petunjuk:
- Kerjakan 6 soal saja, kecuali no 8 (wajib) - Boleh tidak urut,
sesuai no soal SOAL: 1). Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan antara
lain: untuk menumbuhkan rasa kesadaran berbangsa dan bernegara
serta untuk memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Sebutkan runutan hukumnya, serta bagaimana aplikasi dari keduanya
dalam kehidupan riil!. 2). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan pendidikan awal dari PBN, yang seharusnya ada pendidikan
yang berkelanjutan, yakni Wamil. Jelaskan mengapa demikian, serta
beri contohnya!. 3). Landasan Yurisdi Pendidikan Kewarganegaraan
mengacu pada: a. Pembukaan UUD 45 Aline2 ke 2 dan ke 4. Bagaimana
bunyinya dan apa maknanya?. Jlaskan!. b. UUD 45 Ps 27 ayat (3) dan
Ps 30 ayat (1). Jelaskan makna dari keduanya! dan apa perbedaan
dari keduanya!. 4). Antara negara dan warganegara mempunyai
hubungan timbal balik. - Jelaskan pernyataan di atas, serta berikan
contohnya!. - sebutkan runutan hukumnya!. 5.) Jelaskan apa yang
dimaksud dengan: a. - Deportasi - Persona non grata - Emigran Gelap
- Naturalisasi - Suaka Politik b. Bagaimana adagium John F. Kenedy
untuk menumbuhkan rasa kebangsaan/nasio7
nalisme, heroisme dan patriotisme kepada rakyatnya?. Sebutkan
dan bagaimana maknanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara!.
6). a. Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban warga negara?.
Jelaskan!. b. Sebutkan bunyi dan runutan hukumnya!. 7). Perwujudan
bela negara warga negara bisa berupa perwakilan (tidak langsung)
dan juga langsung. Jelasklan pernyataan di atas, serta
masing-masing berilah contohnya!. 8). Coba analisis secara
komprehensif kasus nyontek bersama di SDN Gadel Tandes Surabaya
dari perspektif hak asasi manusia dan demokrasi!. 9). Buktikan
bahwa Indonesia adalah negara yang komitmen dan apresiatif terhadap
HAM dan Demokrasi!. 10). Jelaskan serta berilah contohnya
keterhubungan antara HAM, demokrasi dan kebebebasan!.
------------------------------------- Wikan dyaning pakerti
-----------------------------------------
PENGANTAR ILMUBAB I. PENDAHULUAN
HUKUM
1. PIH adalah mata kuliah dasar, yang mengantarkan peminat,
pemerhati dan mahasiswa yang ingin mendalami tentang hukum. 2.
Keharusan mempelajari PIH dikarenakan : a. Merupakan pengantar bagi
setiap orang yang ingin belajar dan mendalami ilmu hukum. b.
Memberikan dan menanamkan kepada setiap orang yang ingin
mempelajari dan mendalalami ilmu hukum, yang isinya mempelajari:
Pengertian-pengertian dasar dari berbagai istilah(terminologi). -
Pengertian-pengertian dasar yang bersifat umum, misalnya :
pengertian KUHP, KUHAP, KUHPer, KUHAPer, KUHD, Hukum Publik, Hukum
Sipil dst, menuju pada pengertian-pengertian yang bersifat
khusus(spesialis/ahli) dan mendalam sebagai sarana/instrument untuk
menganalisa dan memecahkan masalah-masalah hukum.
8
BAB II PENGERTIAN PENGANTAR ILMU HUKUM 1. Pengertian Pengantar:
membawa ketempat tujuan, memberikan gambaran secara global/garis
besar tentang sesuatu hal(tempat, ilmu hukum), sehingga tidak
mengalami kebingungan, ambiquity, dalam bahasa Belanda disebut
Inleiding, Introduction(Inggris). 2. Pengertian Ilmu Hukum -
Pengertian Ilmu : Kumpulan pengetahuan yang sejenis yang sudah
memenuhi syarat-syarat : mempunyai objek, metode, sistematis dan
bersifat umum/universal, teruji kebenarannya serta bertujuan untuk
kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia/masyarakat. - Pengertian
Ilmu Hukum menurut para pakar, antara lain : a. Cross: Ilmu Hukum
adalah segala pengetahuan hukum yang mempelajari hukum dalam segala
bentuk dan manifestasinya (Satjipto Rahardjo, 1982:12). b. Dalam
Perpustakaan Hukum dikenal dengan nama Jurisprudensi, berasal dari
kata Jus, Juris yang berarti: hukum atau hak dan dari kata Prudence
yang berarti: melihat ke depan/mempunyai keahlian. Sedangkan arti
secara umum, adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum. c.
Curzon: Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan yang mencakup dan
membicarakan segala hal yang berhubungan dengan hukum. d. Purnadi
Purbacaraka dan Soerjono Soekanto dalan bukunya Perihal Kaidah
Hukum menyebutkan Ilmu Hukum mencakup: - Ilmu tentang Kaidah
(Normwissenschaft/Solenwissenschaft), yakni Ilmu yang menelaah
hukum sebagai kaidah atau sistem kaidah-kaidah dengan dogmatik
hukum dan sistematik hukum. - Ilmu Pengertian, yakni ilmu tentang
pengertian-pengertian pokok dalam hukum, subjek hukum, objek hukum,
hak dan kewajiban, peristiwa hukum. - Ilmu Kenyataan
(Tatsachenwissenshaft /Seinwissenshaft) yang menyoroti hukum
sebagai prilaku/sikap, yang antara lain mencakup: sosiologi
9
hukum, antropologi hukum, psikologi hukum, perbandingan hukum
dan sejarah hukum. 3. Cabang-cabang Ilmu Hukum Beberapa diantaranya
: 1. J. Van Apeldoorn, bagian ilmu hukum terdiri dari: Sosiologi
Hukum, Sejarah Hukum, Perbandingan Hukum. 2. W.L.G Lemaire ,
pembagian hukum terdiri dari: Ilmu Hukum Positif, Sosiologi Hukum,
Perbandingan Hukum dan Sejarah Hukum. 3. Dr. Soedjono
Dirdjosisworo, SH , menyatakan bahwa PIH dalam dunia studi hukum
yang dinamakan Encyclopedie Hukum merupakan pengantar
(Introduction/Inleiding ) untuk ilmu pengetahuan hukum. 4. Prof.
Dr. Achmad Sanusi, SH mengatakan bahwa, PIH termasuk mata kuliah
dasar (Basic Leervak) dalam bidang studi hukum. BAB III RUANG
LINGKUP BAHASAN ILMU HUKUM 1.Hukum Sebagai Objek Ilmu Hukum: a.
Apakah hukum itu?. b.Apakah tujuan hukum?. c. Bagaimanakah
terbentuknya hukum ?. d. Apakah yang disebut dengan sumber hukum
itu?. e. Bagaimanakah sistem dan klasifikasinya?, dst. 2. Ilmu
Hukum Sebagai Norma Hukum : a. Hukum sebagai kaidah hukum b. Macam
dan pengertian Kaidah 3. Ilmu Hukum Sebagai Ilmu Pemgetahuan: a.
Subjek Hukum b. Objek Hukum c. Peristiwa Hukum d. Pebuatan Hukum e.
Hubungan Hukum f. Akibat Hukum g. Masyarakat Hukum 4. Ilmu Hukum
Sebagai Ilmu Kenyataan : a. Antropologi Hukum b. Sosiologi Hukum c.
Sejarah Hukum d. Psikologi Hukum10
pakar/ahli
hukum
memberikan
pandangan
yang
berbeda-beda
e. Perbandingan Hukum
DAFTAR BACAANWAJIB: 1. Pengantar ilmu Hukum : R. Soeroso, S.H 2.
Rangkuman Intisari Ilmu Hukum : H. Riduan Syahrani, 1. Pengantar
Hukum Indonesia : R. Abdoel Djamali, S.H 2. Pengantar Ilmu Hukum :
J. Van Apeldoorn 3. KUHP, KUHAP, KUHPer (Hukum BW), KUHAPer,
KUHD
JARGON PENGINGKARANSebuah kesaksian nurani Dengan nurani, naluri
dan intuisi kumenangkap, Titik-titik kefaktaan dan lingkar-lingkar
keniskalaan Membias kelabu dosa, menggores luka menganga Dalam
wajah kebimbangan dan ketidakpastian Menggumpal bersenyawa dengan
nadi, mani dan mahdi. Aroma dan aurora pengingkaran Menebar pedih
metuna netrakan nala, mata dan rahsa Menggurita tipu daya pendusta
dan pendosa Mengejek pendoa, membangun dinasti sesat alirannya
Asana krida nara tuna, sudra kasta, sudra widya dan sudra
sujana11
Kata-kata tak lagi punya makna, pabila tak mampu jawab tentang
tanya Itu sama dengan bunyi kentut kuda. Dari kata-kata memancar
jiwa dan fatwa Makna ular adalah berbisa dan berbahaya Pamor
magadha, hulu keris Mpu Gandring menjelma. Makna fatwa adalah
mutiara kalbu, penyejuk jiwa dahaga Bak tegukan air zam-zam Arabia,
ambrosia minuman surga, tirta amerta sungai gangga. Kata-kata
adalah pedang tanpa rupa Menusuk pedih ulu hati, tak berdaya. Jika
bahasa pejabat tak lagi dimengerti Tengara ada sesuatu yang
tersembunyi Dengan slogan, kamuflase dan strategi Ntuk melindungi
dari ketakutan dan kebohongan diri Membuat parasamya curiga dan
bertanya-tanya, ada apa dengan mereka? Sebab dalam kamus, teori dan
paugeran memang tidak ada. Jika pedang keadilan tlah lama karatan
Tak lagi tajam, ntuk menikam nadi kedurhakaan Kilat tirani kian
terasa panas merah membara, Slogan hak asasi hanya hiasan bibir
semata Bak senandung bunga mimpi tiada bertepi, laksana pungguk
rindukan bulan.
Jika neraca keadilan, tak lagi mampu menimbang Dewi Justicia
terisak sedu, dibalik cadar hitam, meradang Belaian untaian kasih
tak lagi membayang. Tak menyentuh nyali pencari keadilan, sayang.
Dalil, axioma dan norma tak lagi dipandang Ayat-ayat KUHP sekedar
hiasan kaligrafi doang Tindak arogansi, anarki yang berpeluang
Intimidasi, teror dan moncong bedil siap dikokang Ancaman sikat dan
pecat bagi yang membangkang. Jika mata hakim tak lagi berlensa
nurani Tertimbun sedimen tendensi dan rayuan materi Menjanjikan
hidup dalam buaian mimpi bak surgawi Tak kuasa berucap benar nan
bestari, Sumpah dan janji hanyalah seremonial yang mentradisi Tak
lagi menyatu dan terpateri dalam profesi Apalagi melekat dalam hati
dan ridho Ilahi.12
Yang lurus jadi tumbal, yang bengkok tertawa terpingkal-pingkal
Akhirnya jatuh terjungkal di kali dangkal Penuh tahi dan batu
kerakal Karma pakerti, tak akan dapat disangkal. Jika jaksa tak
lagi mampu ntuk menuntut Karena takut dengan gajah kentut Dengan
sais kancil yang berjiwa plintat-plintut Menjadi linglung, tak
mampu bedakan mana daratan mana laut Karna terlalu banyak nyantap
sup buntut Bak burung beo paruhnya terbalut Membebek dan mengekor
gayanya, swarga nunut neraka katut Yang penting tercukupi urusan
pribadi dan perut Kayak abdi dalem kraton, enggah-inggih sendiko
manut Inilah yang disebut nyali ciut, jiwa pengecut. Jika hukum tak
lagi sebagai panglima Tanpa tongkat komando ditangannya, Bak Satpol
PP pelaksana perda Hanya mampu mengusir pedagang kaki lima Atau
menangkap psk dan kaum banci di pagi buta.
Kadang berprilaku konyol bak bandar buntut Menuai kritik pedas
bikin kepala senut-senut Tak sengaja uring-uringan, lucu seperti
badut Anggap saja suara semut, yang hanya punya entub dan sungut
Tak bikin celaka, apalagi pengantar sakaratul maut, Katanya sudah
terlanjur dan kebacut Mumpung punya kuasa dan senjata pecut Siapa
melawan pasti kukut dan bangkrut Gaya eipimisme dan jargon siap
berucap di mulut Hari gini tak ikut ngedan nora nutut Dengan
teropong moral, masuk akal namun tidak terpuji bin tak patut. Jika
kidung Sang pujangga, tak lagi punya cita rasa Suara adzan yang
merdu, tak lagi mampu merayu Gema mazmur suci dan madah bhakti
gereja tak lagi sebagai lentera Parwa Bhagadvagita dan sloka epos
Ramayana, tak lagi kakawin tauladan manusia Ajaran nirvana dan
reinkarnasi, tak lagi diminati dan dihayati13
Tak ada lagi sapaan halus, rahayu wilujeng yang menyejukkan
hati, Tat Twam Asi, Ahimsa . Jika perkawinan tlah kehilangan
mahligai sakralnya Jaka Umbaran tlah kehilangan perjakanya Prawan
sunthi tlah kehilangan kegadisannya Perempuan kehilangan rasa
malunya Buah dadapun tlah kering air susunya Jati diri makhota
insan mulia, terkoyak tanpa terasa. Jika laut tlah kehilangan warna
birunya Budaya tlah kehilangan adatnya Simbol kehilangan maknanya
Hutan rimba tlah kehilangan singanya Keris pusaka tlah kehilangan
magisnya Credo, pemeo dan sesantipun tinggal ucapannya. Sinar mata
tak lagi mampu menatap teduh penuh iba Telingapun kedap, ntuk
menangkap senandung nestapa Tanganpun lunglai ntuk menggapai
lambaian derita sesama Diterpa beban hidup, yang kian berat dirasa
Jika kasih puan pergi jauh menyepi Keadilan dan kebenaran bak
transaksi jual-beli Kata nurani hanyalah rajutan mimpi-mimpi, yang
tlah lama tersembunyi Derita anak negeri bak sumur tanpa dasar,
samodra tak bertepi Kosumsi aktual media tv setara berita sensasi,
artis seksi majalah play boy Derita nusantara diekspolitasi sebagai
sumber berita Laris manis di tajuk seminar ilmiah dan program para
menteri Tebar pesona penuh janji Namun hingga kini tak kunjung
selesai dan terealisasi. Pijar fajar budhipun tlah dipenjarakan
Harkat dan martabat tlah dilupakan Libido korupsi dipelihara dan
dibudidayakan, Prilaku menyimpang bukan hal yang perlu dirisaukan.
Kini yang tinggal hanyalah Jazad tanpa zat Tubuh tanpa ruh Soma
tanpa sukma Negara tanpa cita.14
Surabaya, medio Okt 98.
Balada Kursi dan TongkatKarya : Indri.D Kursi dan tongkat Dua
benda gaib, ajaib dan keramat Selalu dicari daan diburu umat Dari
kisah bahari hingga kini, dari awal jaman hingga kiamat. Ada yang
bertapa di gunung semeru Memohon dahnyang penunggu, menanti
turunnya wahyu dewondaru Dengan rapal sakral, mantra dan matram
sakti kunjali ayu. Ada yang pergi ke dukun dan ahli nujum Dengan
uang pinjaman lintah darat bunga beruntun Ntuk merayu dan belokan
jalannya kodrat hukum.15
Ada yang gunakan politik barter dagang sapi Kasih uang, raih
target pribadi plus organisasi Koalisi tersembunyi, ntuk bagi jatah
kursi. Ada yang dengan cara wajar dan alami Bermodal loyalitas,
dedikasi dan prestasi Berlandaskan moral, percaya diri dan hindari
kolusi Berbekal takwa, nurani dan ridho Illahi Terapkan manajemen
kalbu, terikat sumpah dan janji Terpateri dalam sanubari dan
profesi. Ada yang gunakan politik adu domba, devide et empera
Dengan manajemen konflik, lempar batu sembunyi asta Terapkan taktik
hilangkan jejak, kambing hitam sasarannya Bermain catur, dengan
langkah kuda troya Membidik sudut benteng, menyerang raja Ntuk
meraih sumber kuasa. Bermain petak umpet, umpet-umpetan dari
kejaran wartawan Ngumpetin uang, membagi tanah kaplingan Wajibkan
upeti, jaminan langgengkan jabatan Dengan jurus tak-tik, tik-tak
dan kemplangan Sarat dengan klik-klikan dan ku-klukan. Lupakan jasa
teman dan kawan Singkirkan sobat, sahabat dan handai taulan Langgar
kode etik dan aturan permainan Guna percepat laju tujuan Dengan
propaganda kosong , terbarkan kebencian Jargon dan pemeo : demi dan
atas nama selalu terucapkan Dukung dirinya, bak manusia setengah
dewa. Kursi adalah tempat duduk, rasanya enak dan dingin-dingin
empuk Beruang ac, nyaman dan sejuk Membuat mata terpejam, mengantuk
Tugas menunggu bertumpuk-tumpuk Tak banyak yang selesai, reputasi
terpuruk Namun masih bangga dan umuk. Kursi adalah tempat duduk
Kalau sudah duduk lupa berdiri Dikira milik pribadi dan warisan
eyang putri Itu sih !, milik rakyat dan kuasa negari16
Yang harus gumilir dan gumanti. Kursi adalah singgasan raja
Beraroma konflik dan dilema Bila bijak bestari kan berwibawa dan
dipuja Jika ingkar janji dan keliru kan dicerca Didera bak musuh
dan satru Tetangkap, dibui ke pulau Buru. Tongkat adalah petunjuk
arah prilaku Laksana tongkat sakti Si Buta dari Goa Hantu Jika
salah guna bak alat pemukul serba guna Bikin nyali ciut tak
berdaya. Surabaya, awal Tahun 2003.
17
18
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA UJIAN TENGAH SEMESTER II TH.
AKADEMIK 2008/2009 Mata Ujian : Pendidikan Pancasila Hari/Tgl :
Selasa, 21April/2009 Fakultas : FE - FH FT - FASIKOM Klas/Wkt :
Sore/90 Menit Pengampu : Drs. Indri Djanarko Sifat Ujian : Tutup
BukuSOAL:1). Jelaskan makna isi yang termaktub dalam Aturan
Peralihan UUD 45 Pasal II (sebelum amandemen) jo Aturan Peralihan
Pasal I UUD 45 (sesudah amandemen), serta beri contoh secukupnya!.
2). Sistem pemerintahan dan politik negara Indonesia adalah:
demokrasi, desentralisasi dan Trias Politika. Jelaskan pernyataan
di atas, serta masing-masing berilah contohnya!. 3). a. Jelaskan
mengapa pada sidang I BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945) hanya
mengagendakan (agenda tunggal) Pembahasan Calon Rumusan Dasar
Negara Indonesia Merdeka!. b. Dalam sidang itu Mr. Sepomo
mengemukakan tentang Teori/Bentuk Negara, bukan Rumusan Calon Dasar
Negara. Mengapa demikian?, sebutkan alasan-alasannya!. 4). Teladan
dan sikap toleransi telah ditunjukkan oleh para raja dan para
pendiri republik ini, sebagai warisan sejarah nusa yang tak
ternilai harganya. Teladan dan sikap toleransi yang manakah itu?.
Sebut dan jelaskan serta beri contoh secukupnya. 5). Politik luar
negeri Indonesia adalah: bebas-aktif a. Jelaskan pengertian di
atas, serta beri contoh secukupnya! b. Bagaimana arah kebijakan
politik luar negeri Indonesia setelah Rusia jatuh?. Jelaskan serta
beri ilustrasi secukupnya! 6). UUD 1945 telah mengalami amandemen 4
kali. a. Dasar hukum dan sistem hukum manakah yang dipakai sebagai
acuan?. Mengapa demikian?. Jelaskan serta beri contohnya!. b.
Mengapa Pembukaan UUD 45 tidak diamandemen?. Sebutkan
alasan-alasannya!. 7). Pancasila telah memenuhi syarat sebagai:
sistem, sistem filsafat dan filsatat. Mengapa demikian?, Jelaskan,
serta beri contoh secukupnya!. 8). Jelaskan apa yang dimaksud
dengan: - Salus populi supreme lex - Tyrani Minoritas - Non
Kooperatif - Komprehensif Integralistik
-------------------------------------------------------- Semoga
Sukses ---------------------------------------------Ilmu tanpa
moral adalah hampa, moral tanpa ilmu adalah buta, tanpa keduanya
tiada berguna
19
Nilai toleransi sebagai pengejawantahan dari asas musyawarah
untuk mufakat telah diteladani oleh para founding fathers waktu
pendirian negara RI. Nilai toleransi yang manakah itu?. Sebut dan
jelaskan!. 2). Pada tanggal 18 Agustus 1945 Indonesia telah sah
menjadi sebuah negara. a. Mengapa demikian?. Jelaskan serta beri
contoh secukupnya!. b. Kemerdekaan sebuah negara perlu adanya
pengakuan dari negara lain. Mengapa demikian?. Jelaskan serta beri
contoh secukupnya!. 3). a. Sidang BPUPKI yang ke 2 (29 Mei-1 Juni
1945) hanya mengagendakan pembahasan Rumusan Calon Dasar Negara.
Jelaskan !, disertai argumentasi logisnya. b. Mr. Soepomo dalam
sidang tersebut tidak mengemukakan Rumusan Calon Dasar Negara,
tetapi mengemukakan tentang Teori-Teori Negara. Mengapa demikian?.
Jelaskan !, disertai argumentasi logisnya. 4). Undang-Undang Dasar
1945 sudah mengalami amandemen sebanyak empat kali. a. Mengapa UUD
45 perlu diamandemen?. Jelaskan, serta beri contoh secukupnya. b.
Amandemen hanya diberlakukan untuk pasal dan ayatnya saja , tidak
untuk Pembukaan UUD 45. Mengapa demikian?. Jelaskan!. 5). Setiap
negara selalu dan harus mempunyai ideologi, termasuk Indonesia.
Mengapa demikian?. Jelaskan !. 6). a. Jelaskan apa yang dimaksud
dengan: - Budhi(mind) - Benteng Stelsel - Zoon Policon -
Wise/Wisdom b. Jelaskan perbedaan antara konsepsi manusia Indonesia
dengan konsepsi manusia negara lain!. 7). Sebutkan dua macam
pandangan hidup daerah/suku anda ! (dengan bahasa daerah,
pengertian dan relevansinya dalam kehidupan sekarang). 8). Jelaskan
kronologis hierarkis sila-sila dari Pancasila!.
--------------------------------------------------------------------------------------------------*Dunia
bukan jelmaan sorgaloka yang serba indah dan mempesona Melainkan
asana peraduian dan perpaduan dua tiga warna yang berbeda Disanalah
hidup dan kehidupan menampakkan jati dirinya*.
Antara norma (etika) dengan masyarakat (komunitas sosial)
mempunyai hubungan yang erat, baik ditinjau dari asal mula
(timbulnya) norma maupun penegakan norma. Mengapa demikian?Jelaskan
serta beri ilustrasi secukupnya! 1. Etika berbicara (berpendapat)
akan tepat penerapannya apabila disesuaikan dengan ruang, tempat
dan waktu. Mengapa demikian? Jelaskan serta beri ilustrasi
secukupnya! 20
2. Norma moral akan selalu terjaga dan eksis dalam perilaku
kehidupan apabila manusia menyadari dan melaksanakan kodratnya
sebagai makhluk Tuhan dan makhluk sosial. Mengapa demikian?Jelaskan
serta beri ilustrasi secukupnya! 3. Dalam hidup dan kehidupan,
manusia selalu berhubungan dan bersentuhan dengan tatanan nilai
(sistem nilai). Mengapa demikian?Jelaskan serta beri ilustrasi
secukupnya! 4. Modernisasi dan globalisasi mampu memengaruhi
tatanan nilai (sistem nilai) kehidupan, khususnya di Indonesia baik
yang bersifat positif maupun yang negatif (dekadensi nilai).
Mengapa demikian?Jelaskan serta beri contoh secukupnya! 5. Generasi
muda (remaja) adalah elemen social yang paling rentan terhadap
pengaruh modernisasi dan globalisasi.
a. Mengapa demikian?Jelaskan serta beri contoh secukupnya! b.
Kiat dan antisipasi apa yang harus diterapkan agar remaja terhindar
dari pengaruh negatifmodernisasi dan globalisasi. Jelaskan serta
beri contoh secukupnya! Dalam perjalanan kian banyak persimpangan
Prakara dan prahara siap menghadang di jalanan Namun dengan kata,
mata dan keteguhan nala Kian jelas arah dan tujuannya
.
Pengirim : Drs. Indri Djanarko Jl. Pandugu Baru IV E - 12
Surabaya Pengirim : Drs. Indri Djanarko Jl. Pandugo Baru IV E-12
Yth. Ketua Redaksi Kompas Jl. Palmerah Selatan 26-2821
Surabaya Pengirim: Drs. Indri Djanarko Jl. Pandugo Baru IV E -12
Surabaya P.O BOX 4612 JAKARTA 12046
Jakarta 10270 Yth. Keua Redaksi Panjebar Semangat Jl. GNI No. 2
(Jl. Bubutan 87) Surabaya 60174 Kepada : Yth. Ketua Redaksi Jawa
Pos Gedung graha Pena Jl. Akhmad Yani 88 Surabaya 60234
Makna dari sebuah kisahIndri Djanarko22
jika dinda bertanya tentang makna dari sebuah stanza terdengar
tangis duka bocah kecil pengiring kepergian kunang-kunang penghias
candikala menembus cakrawala nuansa biru mencari sisa kenangan masa
lalu kenapa mesthi kidung duka yang menggema? mengapa tembang
tlutur, megatruh dan durma yang harus mengalun ? kenapa bukan
gending kebogiro kodok ngorek dan pangkur jenggleng? sebagai
pembuka pasamuwan agung. jika sobat bertanya tentang makna dari
sebuah kisah terdengar kepak sayap elang putih, melintas awan
jingga berarak saksi pagelaran melatsih di padang kurusetra
genderang maut bertalu tawa bathara kala menyatu kenapa mesthi isak
tangis anak ibu? mengapa harus sokrates, yesus, mahatma gandhi,
martin luther king dan abimanyu yang harus mati ? kenapa bukan
tikus-tikus berdasi penggrogot uang negari yang harus dieksekusi?.
jika anak cucuku bertanya tentang aku perjalananku masih jauh masih
belum sampai ntuk mengejar seribu bayang dan sejuta angan yang
kadangkala mengajakku bercanda di balik kenyataan. senyuman insan
terkasih tersungging manis di bibir menyatu dengan simponi malam
sebagai pembakar semangatku yang hampir padam ntuk berlari mendaki
gunung, menerjang ombak, menghitung bintang dan memeluk bulan.
marilah kita renda bersama benang sutra merah warisan nusa
penggalan sejarah yang tersisa saksi peristiwa dan perjalanan
waktu.
Surabaya, 93.
Berita Pagi23
Indri Djanarko masih terlihat genangan air sisa hujan deras tadi
malam dingin tak beranjak menyelimuti pagi sang pengantinpun enggan
turun dari pelaminan. burung kecil mencicit kedinginan berlindung
pada sebuah dahan tanpa daun mencari induknya yang semalam tak ada
disampingnya kemarin ! tlah mati ditembak si anak jalang. Akhir Mei
2008.
24
DASAR DASAR LOGIKAI. Pengertian Logika 1. Etimologi Logika
berasal dari kata : Logike,Logikos Logos >< mithos (Bhs
Yunani) yang artinya : kata, pikiran yang benar. Jadi arti logika
(etimologi) adalah ilmu berkata/bertutur benar, bepikir benar.
Disini jelas ada hubungannya antara berkata (bahasa: speaking)
dengan berpikir (thinking). Logika dalam bahasa Inggris disebut
Logic, dalam Bahasa Arab disebut Ilmu Manthiq yang dikembangkan
oleh Al-Farabi. 2. Denotatif/Definitif - Logika adalah cabang
filsafat yang mempelajari aturan berpikir (philoshopy of thinking)
. - Logika adalah ilmu yang mempelajari aturan-aturan berpikir
secara benar. - Logika adalah ilmu yang menilai aktivitas akal
ditinjau dari segi benar (true)dan salah (fallacy), sah dan tidak
sah (ditinjau dari segi formal./bentuk). Simpulan : logika adalah
cabang filsafat/ilmu yang mempelajari aturan/kaidah/dogma berpikir,
agar manusia terhindar dari kesalahan/kesesatan berpikir (fallacy),
sehingga dapat berpikir secara benar dan dapat mengambil simpulan
secara, sah dan valid. Perbedaan antara Berpikir dan Bernalar Yang
dimaksud dengan Berpikir (thinking) adalah : a. Mengaktivitaskan
akal/menggunakan akal untuk mencapai kebenaran. Jika tanpa aturan
rentan terhadap kesesatan/salah/fallacy, dalam kehidupan
sehari-hari karena banyak faktor yang mempengaruhi, diantaranya
relativitet indra, pseido knowledge /logic, Sokrates: doxa, Francis
Bacon: Idola. Misal: gunung meletus karena kurang/tidak diberi
sesaji, diberi sesaji namun gunung tetap meletus (mithos), sehingga
harus dicari sebab-sebab lain yang mengapa gunung itu meletus (cara
ilmiah), cakrawala, fatamorgana dan pelangi. b. Suatu kegiatan jiwa
untuk mencapai/mendapatkan pengetahuan. c. Berbicara dalam hati
untuk mendapatkan jawaban, yang berupa pertimbangan, perenungan
(k0ntemplasi), analisa, pembuktian, alasan-alasan serta penyimpulan
sebagai hasil dari olah pikir (berpikir). Yang dimaksud Bernalar
(Reasoning): - berpikir yang sudah menggunakan logika
(aturan-aturan berpikir) - Menghubungkan, membandingkan dan
mempertentangkan dua pendapat atau lebih yang disertai dengan
argumentasi dan menghasilkan simpulan (generalisasi). 3. Konotasi
(arti perkembangan) - Dalam kehidupan sehari-hari sering kita
jumpai penggunaan kata Logis, misal: pendapatmu tidaklogis, artinya
tidak masuk akal (an logical, irational: coba bedakan diantara
keduanya).25
]
l
Sering digunakan dalam ilmu pengetahuan, yakni dengan kata:
logi, logy, logie, misal: geologi, dari kata geos/geo (bumi) dan
logos/logi ( ilmu), yang artinya adalah Ilmu Bumi. Ideologi dari
kata ide, idea, ideos (cita-cita) dan logi/logos (ajaran/teori)
atau ajaran/teori tentang cita-cita. II. Perbedaan Logika dengan
Psikologi Psikologi: kerja akal benar atau salah dipengaruhi
kondisi kejiwaan (sentimen, emosi Dan kemauan). Misal: Seorang
murid tidak bisa mengerjakan soal, karena sakit, sedih karena orang
tuanya diopname di rumah sakit. Sedangkan Logika hanya melihat
kerja /hasil akal (hasil mengerjakan soal), dilihat bisa (benar)
atau tidak bisa (salah), tanpa memperhatikan kondisi kejiwaan
siswa. III. Perkembangan Logika Logika pertama kali dikembangkan
oleh Aristoteles dengan bukunya Organonyang berarti
alat/instrument, kemudian dikalangan filsuf dikembangkan oleh
Al-Farabi. Dalam perkembangannya logika dibedakan menjadi : 1.
Logika alami (Natural Logic) dan Logika Buatan(Artificial Logic) -
Naturalis/Alami : logika yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Misal: petani tahu kalau musim kemarau akan menanam palawija:
jagung, kacang, sedang musim penghujan akan menanam padi. - Logika
Buatan, yakni logika yang sengaja diciptakan untuk mengatasi dan
memecahkan masalah (problem solving) dengan menggunakan aturan
berpikir yang berupa rumus- rumus, dalil, axioma maupun metode
berpikir/ilmiah. Alasan lahirnya logika Buatan , karena : a.
Kemapuan logika naturalis sangat terbatas. b. Permasalahan
kehidupan semakin beragam dan kompleks. 2. Logika Formal(Logika
Minor) dan Logika Material (logika Mayor). - Logika Formal, yakni
logika yang mempelajari asas-asas berpikir, supaya dapat berpikir
secara benar dan terhindar dari kesesatan berpikir. - Logika
Material, yakni menilai hasil logika formal dan mengujinya dengan
merealisasikan/menghubungkan dengan kehidupan/kenyataan praktis.
Logika ini juga disebut juga Logika Mayor atau Epistemologi, yakni
mempelajari tentang pengetahuan, terutama tentang Teori Kebenaran.
Dengan adanya Logika Formal dan Logika Material, maka akan
menghasikhan : a.Kebenaran Formal, yakni suatu kebenaran diperoleh
karena mematuhi aturanaturan berpikir. b.Kesalahan Formal, yakni
kesalahan yang disebabkan tidak tunduk terhadap aturan-aturan
berpikir, sehingga terjadi kesalahan/kesesatan berpikir yang
berakibat pada hasilnya yang juga salah. b. Kebenaran Material,
yakni hasil kebenaran formal, yakni kebenaran yang sesuai dan dapat
diterapkan dalam kehidupan yang nyata(riil). Kesalahan Material ,
yakni hasil kebenaran formal yang tidak bisa diterapkan/tidak
sesuai dengan realita.
26
c. Kesalahan material adalah kesalahan yang diakibatkan karena
kesalahan formal sehingga menghasilnya kesalahan formal yang
berakibat puila pada kesalahan material. 4. Logika Tradisional (The
Ancient Logic) dan Logika Modern (Logika Simbolik) - Logika
tradisional, yakni logika yang dikemukakan oleh Aristoteles yang
pernyataan-pernyataannya (proposisi) menggunakan bahasa, coba lihat
Bentuk Proposisi dan Sylogisme. - Logika Modern, logika yang
pernyataanya sudah menggunakan simbol-simbol maupun diagram yang
digunakan dalam matematika maupun statistik. III. Kegunaan
Mempelajari Logika : 1. Mampu untuk memecahkan masalah yang
sederhana maupun yang bersifat kompleks (rumit). 2. Tidak mudah
ditipu, karena selalu menggunakan akal/rational 3. Terhindar dari
kesalahan/kesesatan berpikir(fallacy). 4. Berpikir cermat dan
teliti.
Daftar Bacaan1. Sistimatika Filsafat : Drs. Hasbullah Bakry, SH
2. Ilmu Logika : Drs. Oesman Arief 3. Logika, Filsafat dan
Humaniora : Drs. A.H Dardiri 4. Logika : Sing Partap Menghra 5.
Sistematika Filsafat : Drs. Zidi Gazalba 6. Pengantar Filsafat :
Louis O. Kattsof
27
SISTEM HUKUM INDONESIA BAB I PENDAHULUAN A. Hukum Indonesia
adalah Suatu Sistem 1. Teori/Definisi Sistem Menurut Prof. Dr.
Winardi, SE ada tiga(3) definisi sistem Yakni : a. Sistem adalah
keseluruhan bagian yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya
menurut satu rencana yang ditentukan, untuk mencapai tujuan
tertentu. ( H. Thierry) b. Sistem adalah seperangkat bagian yang
saling berhubungan , bekerja sedikit bebas dalam mengejar
keseseluruhan tujuan dengan kesatuan lingkungan. (William A.
Shorde/ Dan Voich Jr.) c. Sistem adalah himpunan unsur(elemen) yang
saling mempengaruhi, untuk mana hukum teretentu menjadi berlaku.
(Ludwig Von Bertalanffy). Definisi ini menekankan pada : -Kelakuan
berdasarkan tujuan tertentu(terorientasi pada tujuan tertentu).
-Keseluruhan( keseluruhaan melebihi semua bagian)
-Keterbukaan(sistem tsb slng berhbngan dgn sbh sistem lebih bsr,
yakni lingkungannya) -Transformasi(bagian-bagian yang bekerja
menciptakan sesuatu yang mempunyai nilai) -Antarhubungan( berbagai
bagian hrs cocok dengan yang lainnya). -Mekanisme Kontrol(adanya
kekuatan yang mempersatukan , yang mempertahankan sistem ybs).
Pendapat Yang Lain : Sesuatu disebut sebuah sistem atau bersifat
sistematis/sistematik , apabila : 1. Terdiri dari beberapa bagian,
elemen, komponen 2. Diantara bagian mempunyai hubungan, 3. Diantara
bagian tidak bertentangan(kontradiksi), 4. Diantara bagian saling
melengkapi , 5. Diantara bagian saling mempengaruhi, 6. Diantara
bagian merupakam satu kesatuan(unity, union)
dan bersifat keseluruhan(komprehensif), 7. Diantara bagian
mempunyai tujuan (goal/teleologis) yang sama. 28
2. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka - Yang dimaksud Sistem
Tertutup, yakni tertutup bagi pertukaran informasi, misal : Sistem
Hukum Komunisme . - Yang dimaksud Sistem Tebuka, yakni terbuka
untuk menerima informasi, ide, baik sebagian maupun keseluruhan,
misal : Indonesia yang menerima konsep Trias Politika dan Kosep Hak
Asasi Manusia dari PBB. 3. Sistem Hukum Indonesia (Empat Komponen
Sistem) : a. Komponen Jiwa Bangsa (Volgeist) Von Savigny b.
Komponen Struktural(lihat Bab III hal 119 SHI Terpadu). c. Komponen
Substansi(kotens/isi Hukum Indonesia) d. Komponen Budaya Hukum. 4.
Sistem Hukum Indonesia Bersifat Tebuka Selain diantara keempat
komponen sistem saling mempengaruhi, selain itu juga menerima
pemgaruh dari lingkungannya(sistemnya), baik berupa informasi
maupun tekanan-tekanan dari The Pressure Group (Elit Politik),
yakni golongan yang menekan dan memaksakan kehendaknya kepada
badan-badan yang diserahi tugas legislatif dalam pembuatan
undang-undang/peraturan-peraturan . Demikianlah kerja sistem hukum
Indonesia, bermula dari pembentukan hukum (Pemerintah dan DPR) dan
berakhir dengan pelaksanaan hukum kedalam peristiwa hukum konkret
tertentu. 5. Sumber Hukum Indonesia Yang dimaksud dengan Sumber
Hukum adalah tempat asalnya hukum . Utrecht dalam bukunyaPengantar
Hukum Indonesia menyatakan, bahwa sumber asal sebagai Welbron
(sumber asal, tempat dari mana asalnya hukum, tempatnya di dalam
pikiran dan kesadaran manusia, mengenai apa yang dilarang dan apa
yang sehaharusnya dilakukan, ini merupakan hakekat hukum dan isi
hukum yang menentukan berlakunya hukum.
Sumber Hukum dalam arti sebagai Asalnya hukum ialah
berupakeputusan penguasa yang berwenang untuk memberikan keputusan
tersebut (Pemerintah/pemerintah dan DPR). Pengertian ini membawa
pada suatu penyelidikan tentang wewenang(outhority/otoritas)),
apakah keputusan berasal dari yang berwenang atau tidak. Keputusan
penguasa berupa peraturan atau Ketetapan. Sumber hukum adalah
segala sesuatu yang memiliki sifat normatif yang dapat dijadikan
tempat berpijak dan atau untuk memperoleh informasi tentang sistem
hukum yang berlaku di Indonesia, baik materiil (isi/welbron) maupun
formilnya (bentuk/kenbron, yakni dibuat oleh badan yang 29
berwenang untuk membentuknya,maka hukum itu berlaku). Sedangkan
sumber hokum formal di Indonesia adalah : a. Pembukaan UUD 1945
sebagai rohnya proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, serta
Pancasila yang ada di dalamnya, sebagai sumber dari segala sum,ber
hukum (Tap MPRS /XX/1966), sumber tertib hukum serta sebagai hukum
dasar (ground Norm) menurut sistem perundang-udangan Indonesia dan
Teori Tangga dari Hans Kelsen (Stuffen Theory) yang menganut asas
Lex superior derogat lege inferiori. b. UUD 1945 c. Tap MPRS/MPR d.
Undang-Undang/Per. Pem Pengganti UU/Kep Pres /Kep. Pres/Kep.
Men/Perda. e. Hukum adat/Kebiasaan (Living Law) f. Yurisprudensi
(Keputusan Hakim) g. Traktat/Treaty(Perjanjian Internasional ) h.
Doktrin Hukum(ajaran hukum/pendapat ahli hukum). (lihat penjelasan
hal 76-96 SHITer ). B. Sistem Hukum Sebagai Bagian Dari Sistem
Norma Setiap manusia dalam menjalani hidupnya berdasarkan aturan
kehidupan , yang lazim disebut Norma, adalah istilah yang sering
digunakan untuk menyebut segala sesuatu yang bersifat mengatur
kehidupan manusia. Bekerjanya sistem norma bagi manusia, membuat
manusia merasa aman dan nyaman dalam menjalani hidupnya. Sistem
norma yang berlaku bagi manusia sekurang-kurangnya ada empat unsur
norma, yakni :
.
1. Norma Moral, yakni norma yang bersumber dari setiap hati
manusia (hati nurani/gowetten/coscience), yang mempunyai fungsi
sebagai index(petunjuk), Judex(hakim) dan vindex(hukuman). Hati
nurani adalah potensi diri manusia yang ada sejak lahir yang mampu
memberikan petunjuk, penilaian terhadap perilaku manusia. 2. Norma
Agama , yakni norma yang berdasarkan ajaran agama. ajaran agama
bersumber dari Firman/Sabda Tuhan yang tertulis dalam Kitab Sucinya
masing-masing. 3. Norma Etika/Norma Sopan Santun, yakni siatem
norma yang bersumber dari kesepakatan-kesepakatan(konsensus) yang
diciptakan oleh dan dalam komunitas masyarakat pada suatu wilayah
tertentu. Norma etika pada dasarnya berupa : kepatutan, kelayakan
dan kepantasan/kelaikan yang berlaku pada komunitas dan daerah
tertentu. Berlaku di dalamnya adalah norma adat dan
kebiasaan-kebiasaan. 4. Norma Hukum(Hukum Positif), yakni sitem
norma yang diciptakan oleh lembaga kenegaraan (Pemerintah dan atau
pemerintah bersama DPR. Bentuk sanksi/ ancaman hukuman tegas,pidana
berupa penjara, kurungan sampai hukuman 30
mati, perdata berupa sitaan, denda maupun ganti rugi. Norma
Hukum ini juga sering disebut Ius Constitutm, yakni hukum yang
sedang berlaku sekarang, kebalikannya Ius Constituendum ,yakni
hukum yang akan berlaku dimasa yang akan datang. . C. Sistem Norma
HukumYang Berlaku Di Indonesia Sistem Norma Hukum yang berlaku di
Indonesia, yakni : Hukum Pidana(Hukum Pidana Umum, HP Khusus, Hukum
PiDana Militer , Hukum Pidana Ekonomi dan Hukum Acara Pidana),
Hukum Perdata( Hukum Acara Perdata, Hukum Dagang/ hukum Bisnis),
Hukum Tata Negara/Hukum Tata Pemerintahan, Hukum Administrasi
Negara/Hukum Tata Usaha Negara dan Hukum International(Hukum
International Publik dan Hukum International Perdata). SIMPULAN
:
Sistem Hukum Indonesia sebagian besar masih mengunakan warisan
Pemerintahan Belanda/Kolonial, terutama Hukum Pidana (KUHP dan
KUHAP), Hukum Perdata (KUHPer dan KHUAPer) dan Hukum Dagang/Hukum
Bisnis yang merupakan Sistem Hukum Civil(Civil Law System) yang
banyak digunakan di Negara-negara Eropa. Sistem Hukum ini merupakan
warisan dari Romawi dari Kaisar Justianus yang dikodifikasikan
dalam Corpus Juris Civilis Justinian.Namun seiring dengan
perjalanan waktu pemerintahan Indonesia sedikit demi sedikit sudah
mampu menghasilkan produk hukum,walaupun masih jauh dari harapan.
REFERENSI SISTEM HUKUM INDONESIA WAJIB : 1. Sistem Hukum Indonesia
Terpadu 2. Sistem Hukum Indonesia ANJURAN : 1. Sistem Hukum di
Indonesia(Sebelum Perang Dunia II) Oleh : Prof. Dr. R. Soepomo,
S.H. 2. Hukum Sebagai Sebuah Sistem Oleh: Prof. Dr. H. Lili Rasidi,
S.H., S.Sos., LL.M. dan I.B. Wiyasa Putra, S.H. 3. Pengantar
Perbandingan Sistem Hukum Oleh: Ade Maman Suherman, S.H., M. Sc.
Oleh :Bachsan Mustafa, S.H. Oleh: Ilham Bisri, S.H.,
31
Manuisia adalah makhluk yang berbudaya ( menghasilkan
kebudayaan, dibandingkan dengan makhluk lain , misal :
binatang/hewan (species yang paling dekat dengan manusia)., karena
mempunyai kelebihankelebihan yang merupakan ciri pembeda
(differentia) dari makhluk lain (hewan/binatang). Kelebihan/Ciri
Pemeda yang dimiliki manusia : 1. Manusia adalah makhluk yang
berjiwa (Soul, spirit) yang di dalamnya terdapat mind (budhi) yang
terdiri dari: akal (ratio/reason/cipta). Dengan akal/nalar/cipta
manausia dapat menghasilkan pengetahuan bias(common sense knowledge
/ordonary knowledge /
32
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UJIAN AKHIR SMT GASAL TH. AK 2008/2009 Mata Ujian : Pengantar Ilmu
Hukum Waktu : 80 Menit Sifat Ujian : Buka Buku Pengampu : Indri
Djanarko
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------SOAL
: 1). Tujuan hukum menurut Prof Mr.J Van adalah kepastian hukum dan
eigenrchting is verboden. a. Jelaskan pengertian kata-kata yang
dicetak miring. b. Sebutkan alasan-alasannya mengapa kedua asas itu
multak dilakukan sebagai sarana untuk mencapai keadilan. 2). Kasus
Adeline dengan dakwaan ilegal logging yang kemudian divonis bebas
oleh hakim, sehingga menimbulkan kontroversi. Dari peristiwa itu,
hakim dan jaksa mendapat sanksi dari atasannya. Coba analisis dari
perspektif penegakan hukum (law reinforcement). 3). Algemeene
Regels (AR) acapkali menimbulkan multi tafsir/intepretasi yang
berlainan, sehingga berpotensi untuk menimbulkan rasa
ketidakadilan. . a. Coba hubungkan dan bandingkan Ps 330 jo Ps 1330
KUHPer dengan UU Perkawinan No.1 Th1974. b. Asas hukum manakah yang
sesuai untuk diterapkan, jelaskan! 4). Coba sebutkan
alasan-alasannya mengapa Anda mentaati hukum? 5). Dari beberapa
teori/ aliran tentang hukum dan negara, manakah yang sesuai untuk
diterapkan di Indonesia? Sebutkan alasan-alasannya! 6). a. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan kodifikasi dan unifikasi hukum? b.Mengapa
hal itu perlu dilakukan? Sebutkan alasannya, serta beri contoh
secukupnya! 7). Dari Aliran (praktek) hukum yang ada, manakah yang
sesuai untuk diterapkan di Indonesia? Mengapa demikian? Jelaskan!
8).Penafsiran hukum perlu dilakukan aparat penegak hukum, terutama
hakim. Mengapa demikian? Jelaskan!
UNIVERSITAS RONGGOLAWE FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK33
UJIAN AKHIR SMT GAZAL TH AK. 2007/2008 Mata Ujian : Sistem Hukum
Indonesia Pengampu : Indri Djanarko Petunjuk : SOAL :1). Sumber
hukum terdiri dari sumber hukum material dan formal. Sumber hukum
material selain diambil dari kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di
masyarakat, juga mengacu pada Aturan Peralihan Pasal 1 UUD 45
Amandemen ke-4. a. Jelaskan Aturan Peralihan pasal 1 tersebut,
disertai contoh secukupnya. b. Tata Urutan Perundang-Undangan di
Indonesia mengacu pada dua teori. Teori yang manakah itu? Sebut dan
jelaskan!. 2). Pelaksanaan UUD 45 mengalami perubahan dan
perkembangan (dinamika), terakhir terjadinya amandemen yang ke-4 a.
Mengapa UUD 45 perlu diamademen? jelasklan! b. Mengapa Pembukaan
UUD 45 tidak ikut diamandemen? jelaskan ! c. Mungkinkah ada
amandemen berikutnya? Jelaskan! 3).a. Mengapa Traktat (Treaty)
masuk dalam kajian Sistem Hukum Indonesia? Jelaskan serta beri
ilustrasi secukupnya! b. Suatu bangsa disebut Negara (State),
apabila memenuhi tiga syarat utama dan syarat tambahan yang erat
hubungannya dengan Traktat. Sebutkan syarat-syarat itu, jelaskan
serta beri ilustrasi secukupnya! 4). Coba berikan contohnya
penerapan asas Retroaktif dan asas Ne Bis Is Idem dalam sebuah
kasus! 5). Dalam dunia hukum sering dijumpai istilah: KUH. (P, Per,
D) dan KUHA (P, Per, D). Jelaskan fungsinya masing-masing dari
keduanya. 6). Doktrin dipersidangan banyak digunakan oleh para
saksi ahli, baik De Charge maupun saksi ahli A Charge. a. Apa
fungsi saksi ahli didatangkan di persidangan? Jelaskan! b.Apa yang
dimaksud dengan Saksi ahli De Charge dan A Charge?Jelaskan, serta
beri contoh secukupnya! 7). Penerapan Geen Straaf Zonder Schuld dan
Delictum Nulla Noela Poena Praevia Lege Poenali menunjukkan adanya
kepastian hukum. Coba beri komentar anda tentang statemen di atas!
8). Coba terapkan prinsip Acto Paulina dalam sebuah kasus!
- Dikerjakan di kertas folio bergaris/ ditulis tangan -
Dikumpulkan sesuai dengan jadual ujian - Tulis nama dan NIM
b. Syarat suatu bangsa disebut Negara(State) apabila mempunyai
tiga syarat 1). Walaupun Negara Indonesia telah merdeka lebih dari
setengah abad, namun hingga kini masih menggunakan sistem hukum
warisan kolonial 34
Belanda, yakni Sistem Hukum Sipil(Civil Law System). Mengapa
demikian?. Coba jelaskan dan sedikit ilustrasinya. 2). Sebut dan
jelaskan secara singkat Sistem Hukum Belanda yang hingga kini masih
diberlakukan di Indonesia!. 3). Jelaskan secara singkat dan
disertai sedikit ilustrasi apa yang dimaksud dengan Sistem Huhum
Indonesia itu!. 4). Sistem hukum bisa bersifat terbuka dan tertutup
Menurut Anda Sistem Hukum Indonesia menganut yang mana?.Jelaskan
serta beri ilustrasi secukupnya!. 5). Sistem Hukum merupakan bagian
dari norma - Apa yang dimaksud dengan Norma itu?. Jelaskan -
Diantara norma yang berlaku di Indonesia mempunyai persamaan dan
sekaligus perbedaan. Jelaskan perbedaan dan persamaanya!. - Mengapa
Norma Hukum Positif juga disebut : Hukum Normatif dan Ius
Constitutum?. Jelaskan secara singkat!. 6).a. Sumber hukum terdiri
dari Sumber hukum material dan formal - Apa yang dimaksud dengan
sumber hukum formal?. Jelaskan!. - Sumber hukum formal di Indonesia
menganut Teori Tangga (Stuffen Theory) dari Hans Kelsen. Jelaskan
statemen di atas serta beri contoh secukupnya!. b. Jelaskan apa
yang dimaksud dengan : - Zoon Politicon - Volkgeist - Living Law -
Corpus Juris Civilis Justianus
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA UJIAN SMT II TH. AKADEMIK
2006/2007 MATA UJIAN : PENDIDIKAN PANCASILA HARI/TGL : SELASA/3
JULI 2007 KLS/WAKTU : SORE/60 MENIT PENGAMPU : Drs. Indri Djanarko
SIFAT : OPEN BOOKSoal :1. Antara norma (etika) dengan masyarakat
(komunitas sosial) mempunyai hubungan yang erat, baik ditinjau dari
asal mula (timbulnya) norma maupun penegakan norma. Mengapa
demikian?Jelaskan serta beri ilustrasi secukupnya! 2. Etika
berbicara (berpendapat) akan tepat penerapannya apabila disesuaikan
dengan ruang, tempat dan waktu. Mengapa demikian? Jelaskan serta
beri ilustrasi secukupnya! 3. Norma moral akan selalu terjaga dan
eksis dalam perilaku kehidupan apabila manusia menyadari dan
melaksanakan kodratnya sebagai makhluk Tuhan dan makhluk sosial.
Mengapa demikian?Jelaskan serta beri ilustrasi secukupnya!
35
4. Dalam hidup dan kehidupan, manusia selalu berhubungan dan
bersentuhan dengan tatanan nilai (sistem nilai). Mengapa
demikian?Jelaskan serta beri ilustrasi secukupnya! 5. Nation and
character building dapat tercapai apabila dalam tatanan (sistem)
prilaku Kehidupan Berbangsa dan bernegara menerapkan paradigma
reformasi. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nation and
character building itu?. b. Mengapa paradima reformasi diyakini
mampu mengantarkan tercapainya nation and character
building?Jelaskan serta beri contoh secukupnya. 6. Media
elektronika, khususnya TV, mampu memengaruhi dan merubah prilaku
terutama remaja dan anak-anak. a. Mengapa hal ini bisa
terjadi?Jelaskan serta beri contoh secukupnya! b. Strategi dan
antisipasi apa yang perlu diterapkan, agar anak-anak tidak mudah
terpengaruh siaran TV, terutama yang bersifat negatif?Jelaskan
serta beri contoh secukupnya! Dalam perjalanan kian banyak
persimpangan Prakara dan prahara siap menghadang di jalanan Namun
dengan kata, mata dan keteguhan nala Kian jelas arah dan
tujuannya
YESUS MEMBANGKITKAN ORANG MATIYesus senantiasa ingin
menyelamatkan manusia, juga dari kematian. Untuk menunjukan hal
itu, Yesus membangkitkan sahabatNya, Lazarus dari kuburnya. Dengan
peristiwa itu,Yesus menjamin kebangkitan dan kehidupan kekal bagi
kita, manusia. Kita sering mendengar dan melihat orang meninggal
dunia. Pada saat itu keluarganya merasakan kesedihan, karena
ditinggalkan dan berpisah dengan orang yang dicintai dan disayangi.
Namun kita tidak bisa berbuat apa-apa, tidak bisa membelanya bahkan
untuk menggantikannya (maka bersiap-siaplah karena kerajaan surga
telah dekat). Kita semua pasti akan mati, tidak ada yang bisa
menolak maupun menundanya, yang belum pasti hanyalah waktu dan
tempatnya. Kematian sudah merupakan takdir bagi manusia, kematian
seolah-olah akhir dari riwayat hidup seseorang. Apakah itu benar?
Sebagai orang Kristen kita percaya, bahwa kematian bukan akhir
kehidupan manusia, tatapi merupakan awal dari suatu kehidupan yang
baru dan kekal. Kristus telah mewartakan dan menunjukkan kebenaran
kepada kita, seperti yang dapat lihat dalam Lazarus dibangkitkan
(Yoh 11:1-44). Dengan membangkitkan Lazarus, Yesus sebenarnya ingin
menghibur manusia yang selalu sedih dan takut menghadapi kematian.
Yesus menyebut diriNya kengkitan dan hidup. Yesus adalah
kebngkitan, karena ia memberikan hidup baru dan kekal kepada orang
yang mati secara jasmani. Yesus adalah hidup, karena ia tidak
membiarkan kematian rohani menyentuh mereka yang percaya kepadaNya.
36
Untuk menujukan bahwa Yesus dapat menjamin hidup abadi dan
kekal, maka Ia membangkitkan Lazarus. Kemudian Dia sendiri bangkit
dari antara orang mati. Kebangkitan Yesus menjamin kebangkitan kita
dari kematian. Yesus sungguh merupakan kebangkitan dan hidup bagi
kita, manusia. Bagi setiap anak Allah, kematian bukanlah akhir dari
kehidupan. Kehidupan tidak lenyap, hanya diubah, bahkan diubah ke
dalam keadaan yang lebih mulia. Dia hanya tidur, beristirahat dalam
rumah Bapa. Yesus akan memberikan kepadanya kehidupan yang baru dan
dan abadi, yakni ke rumah Bapa, kerajaan surga. Singkatnya, seperti
membangkitkan Lazarus, Yesus akan membangkitkan kita pula. Oleh
karena itu, sudah selayaknya kita hidup dengan gembira dan penuh
harapan di bumi.
MATERI AJAR PENDIDIKAN PANCASILA37
PENDIDIKAN PANCASILAA. KRONOLOGI BERLAKUNYA UUD 1945 UUD 1945
sejak dirumuskan oleh BPUPKI dan disahkan oleh PPKI tanggal 18
Agustus 1945 dalam perjalanannya mengalami perubahan. Kronologis
berlakunya UUD 1945 : I. Periode 29 April - 16 Agustus 1945 1.
Rumusan Calon Dasar Negara/Dasar Filsafat Negara a. Ir. Soekarno :
1 Juni lahirnya nama Pancasila sebagai Calon Dasar Negara b. Mr.
Muh. Yamin dengan rumusan Dasar Negara 2. Rumusan Pembukaan UUD
tanggal 14 Juli oleh PPKI 3. Hasil rumusan Jakarta Charter (Piagam
Jakarta) 22 Juni 1945 4. Rumusan Rancangan UUD Sesuai dengan UUD
yang disahkan oleh PPKI 18 Agustus 1945, hanya Sila ke-1
dihilangkan tujuh kata, yakni dengan men- jalankankan syariat Islam
bagi para pemeluknya, karena akan menimbulkan perpecahan bangsa.
II. Periode 17 Agustus 27 Desember 1945 1. 17 Agustus 1945, yaitu
Proklamasi Kemerdekaan RI 2. 18 Agustus 1945, a. Pengesahan UUD 45
oleh PPKI sebagai Dasar Negara RI b. Pelantikan Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden. c .Pembentukan
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) setingkat MPR Maka sejak itu
Indonesia sah menjadi sebuah Negara, baik secara de facto maupun de
jure. Namun masih ada persyaratan khusus/tambahan yakni adanya
pengakuan dari negara lain. Pengakuan ini penting, karena sebagai
sarana hubungan diplomatik, membuat perjanian Perjanian dengan
Negara lain , baik yang bersifat bilateral maupun
multilateral(Traktat /Treaty).
38
III. Periode 27 Desember 1945 17 Agustus 1945 Dengan adanya
Perjanjian Linggarjati, Perundingan Roem-Royen dan KMB, maka bentuk
Pemerintahan Indonesia menjadi SERIKAT, yakni RIS(Republik
Indonesia Serikat). . IV. Periode 17 Agustus 1950 5 Juli 1959
Bentuk pemerintahan dan UU yang bersifat Serikat dirasa tidak
sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia, maka bentuk undang-undang
yang dipakai adalah UUDS; dengan Badan Konstituante sebagai badan
yang bertugas menyusun Undang-Undang Baru. V. Periode 5 Juli 1959 -
Sekarang 1. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali ke UUD 1945 serta
membubarkan Badan Konstituante, karena tidak mampu menyusun UU
Baru. Pengertian Dekrit : Suatu putusan dari organ tertinggi
(kepala negara/organ lain) yang merupakan penjelmaan kehendak yang
sifatnya sepihak. Dekrit dilakukan bilamana negara dalam keadaan
darurat/bahaya. Landasan hukum Dekrit adalah Hukum Darurat, yang
dibedakan menjadi : a. Hukum Darurat Subjektif : suatu keadaan
hukum yang memberi wewenang kepada Organ Tertinggi bila perlu untuk
mengambil tindakan-tindakan hukum, dengan melanggar UU bahkan UUD
sekalipun, misalnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. b. Hukum Darurat
Objektif: idem, namun tetap berlandaskan pada konstitusi yang
berlaku. Contoh: SP 11 Maret 1966. 2. Amandemen UUD 1945 yang ke IV
(Batang Tubuh) tidak Fundamental). B. KEDUDUKAN/FUNGSI PANCASILA 1.
Sebagai Dasar Negara/Tertib Hukum Tertinggi (Grund Norm /Hukum
Dasar), karena : a. Memberikan faktor-faktor mutlak bagi
terwujudnya tertib hukum. b. Memasukkan diri ke dalam tertib hukum
Indonesia sebagai tertib hukum Di dalam Pembukaan UUD 45 terkandung
polok-pokok pikiran yang terjelma dalam pasal-pasal yang merupakan
perwujudan cita-cita hukum, maka dapat disimpulkan bahwa Pembukaan
UUD 45 adalah sebagai Sumber Hukum Positif. Sumber Hukum terdiri
dari Sumber Hukum Formal, yakni sumber hukum yang ditinjau dari
bentuk dan tata cara penyusunan hukum, yang mengikat terhadap
komunitasnya, misal UU, PP, Perda. Sedangkan yang dimaksud Sumber
Hukum Material, yakni sumber hukum yang menentukan isi/materi suatu
norma hukum. Pembukaan UUD 45 memenuhi syarat sebagai tertib hukum,
karena adanya suatu tertib hukum di Indonesia, yaitu suatu
kebulatan dari keseluruhan peraturan-peraturan hukum. 39 meliputi
Pembukaan, sebab merubah Pembukaan sama dengan membubarkan negara
(karena sebagai Pokok Kaidah yang
Syarat-syarat tertib hukum meliputi : 1. Adanya kesatuan subjek
: penguasa mengadakan peraturan hukum (Pemerintahan Negara RI, Al
IV) 2. Adanya kesatuan asas kerohanian (Pemb. Al. IV) 3. Adanya
kesatuan daerah ( melidungi seluruh tumpah) 4. Adanya kesatuan
waktu ( maka disusunlah kemerdekaan...) 2. Sebagai Pokok Kaidah
Negara Yang Fundamental Unsur-unsur mutlak yang harus ada di
dalamnya: a. Dari segi terjadinya: dikehendaki oleh para pendiri
Negara (founding father) b. Dari segi isinya : Pembukaan UUD 45
memuat dasar-dasar pokok negara, yakni : 1.Dasar tujuan negara
(umum: ikut melaksanakan perdamaian abadi.. , khusus: melidungi
segenap bangsa .). 2. Diadakannya UUD Negara Pernyataan ini
terdapat dalam kalimat ..maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia . 3. Bentuk Negara Pernyataan ini terdapak dalam kalimat
. yang terbentuk dalam suatu susunan negara RI 4. Dasar filsafat
negara(asas kerokhanian negara) Pernyataan ini terdapat dalam
kalimat dengan berdasar pada Ketuhanan YME.. Selain itu juga
dipekuat oleh ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 diperkuat Tap MPR No.
V /MPR/1973 , Jo Tap . No. IX/MPR/1978 yang intinya bahwa Pancasila
merupakan Sumber dari segala sumber hukum di dalam Negara
Indonesia. Sebagai sumber hukum secara objektif merupakan suatu
pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum , serta cita-cita moral
yang luhur yang meliputi suasana kejiwaan sera watak bangsa
Indonesia.. 3. Sebagai Isi Jiwa Bangsa Indonesia Artinya bahwa
nilai-nilai dalam Pancasila merupakan nilai- nilai bangsa
Indonesia, yang ada sejak nenek moyang dan dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari dan menyatu dengan adat- istiadat serta
kebudayaan dan bukan merupakan adopsi dari nilai budaya lain. Dari
nilai-nilai tersebut oleh para pendiri negara dikonsepkan dan
dikristalisasikan dalam bentuk Pancasila yang terdiri dari lima
sila. 4. Sebagai Kepribadian Bangsa
40
Artinya bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila
merupakan ciri khas budaya bangsa Indonesia, yang membedakan dengan
khas budaya bangsa lain. 5. Sebagai Asas Persatuan Artinya bahwa
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa mampu
mempersatukan kehidupan untuk berbangsa dan bernegara, di bawah
wadah NKRI. 6. Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Artinya bahwa
Pancasila merupakan hasil kesepakatan para pendiri bangsa dan
tokoh-tokoh nasional pada waktu itu, yang notabene mewakili
daerah-daerah. 7. Sebagai Filter Budaya Bangsa Artinya bahwa dengan
penghayatan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik individual,
bermasyarakat, berbangsa maupun 8. Sebagai Pandangan Hidup (Way of
life) Bangsa Artinya nilai-nilai dalam Pancasila diyakini
kebenarannya dan dihayati dalam kehidupan seharihari, yang berupa
adat kebiasaan dan budaya. 9. Sebagai Ideologi Bangsa Pengertian
Ideologi Ideologi berasal dari kata: ide, idea ideos yang artinya
gagasan, konsep, cita-cita dan kata logi, logie, logy,dan logos
yang artinya: ilmu, teori, ajaran. Secara sederhana ideologi dapat
diartikan: ilmu, teori atau ajaran tentang cita-cita. Tracy
menyebut dengan istilah Science of ideas. Karena istilah ideologi
banyak digunakan dalam ranah politik, maka ideologi dapat diartikan
lebih tepat adalah : Suatu ajaran tentang cita-cita/tujuan untuk
kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut Soejono Soemargono
(Dosen Filsafat UGM), tematis . Pancasila bersifat Terbuka artinya
bahwa bangsa Indonesia mau dan dapat menerima nilai, paham budaya
lain, selama hal itu tidak bertentangan bahkan menghilangkan budaya
negeri. Nilai-nilai yang positif diharapkan akan memperkaya
khasanah dan variasi budaya nasional. Ideologi Pancasila Bersifat
Tertutup: Artinya Pancasila sebagai Dasar Negara(Sumber Hukum),
maka bersifat imperatif (memaksa) bagi semua orang yang yang berada
di wilayah Negara RI. ideologi diartikan sebagai kumpulan gagasan,
konsep, keyakinan, serta kepercayaan yang bersifat menyeluruh dan
sismemilih budaya mana yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan
budaya kita. secara bernegara, kita akan mampu memilah dan
41
BAB VI PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA REFORMASI A. Pengertian
ParadigmaPengertian Paradigma pada mulanya dikemukakan oleh Thomas
S. Khun dalam bukunya The Structure Of Scientific Revolution, yakni
asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang bersifat umum
(sumber nilai), sehingga sebagai sumber hukum, metode yang dalam
penerapan ilmu pengetahuan akan menentukan sifat, ciri dari ilmu
tersebut. Ilmu pengetahuan sifatnya dinamis, karena banyaknya
hasil-hasil penelitian manusia , sehingga kemungkinan dapat
ditemukan kelemahan dan kesalahan pada teori yang telah ada. Jika
demikian ilmuwan/peneliti akan kembali pada asumsi-asumsi dasar dan
teoritis, shingga ilmu pengetahaun harus mengkaji kembali pada
dasar ontologis dari ilmu itu sendiri. Misal penelitian ilmu-ilmu
sosial yang menggunakan metode kuantitatif , karena tidak sesuai
dengan objek penenelitian, sehingga ditemukan banyak kelemahan,
maka perlu menggunakan metode baru/lain yang kualiatif. Istilah
ilmiah tersebut kemudian berkembang dalam berbagai bidang kehidupan
manusia ,diantaranya : politik, hukum, ekonomi, budaya.. Istilah
paradigma berkembang menjadi terminologi yang mengadung konotasi
pengertian: sumber nilai, kerangka pikir, orientasi dasar, sumber
asas , serta arah dan tujuan. sesuai dengan objek penelitian, yaitu
beralih dengan menggunakan metode
B. Pengertian ReformasiMakna Reformasi secara etimologis berasal
dari kata reformation dari akar kata reform, sedangkan secara
harafiah reformasi mempunyai pengertian suatu gerakan yang
memformat ulang, menata ulang, menata kembali hal-hal yang
menyimpang, untuk dikembalikan pada format atau bentuk semula
sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat.
Reformasi juga diartikan pemabaharuan dari paradigma, pola lama ke
paradigma, pola baru untuk memenuju ke kondisi yang lebih baik
sesuai dengan harapan. Suatu gerakan reformasi memiliki kondisi
syarat-syarat: 1. Suatu gerakan reformasi dilakukan karena adanya
suatu penyimpanganpenyimpangan. Masa pemerintahan Orba banyak
terjadi suatu penyimpangan misalnya asas kekeluargaan menjadi
nepotisme, kolusi dan korupsi yang tidak sesuai dengan makna dan
semangat UUD 1945. 42
2. Suatu gerakan reformasi dilakukan dengan berdasar pada suatu
kerangka struktural tertentu, dalam hal ini Pancasila sebagai
ideologi bangsa dan Negara Indonesia. Jadi reformasi pada
prinsipnya suatu gerakan untuk mengembalikan kepada dasar
nilainilai sebagaimana yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
3. Gerakan reformasi akan mengembalikan pada dasar serta sistem
Negara demokrasi, bahwa kedaulatan adalah di tangan rakyat,
sebagaimana terkandung dalam pasal 1 ayat (2). Reformasi harus
melakukan perubahan kea rah sistem Negara hukum dalam penjelasan
UUD 1945, yaitu harus adanya perlindungan hak-hak asasi manusia,
peradilan yang bebas dari penguasa, serta legalitas dalam arti
hukum. Oleh karena itu reformasi sendiri harus berdasarkan pada
kerangka dan kepastian hukum yang jelas. 4. Reformasi dilakukan
kearah suatu perubahan kearah kondisi serta keadaan yang lebih
baik., perubahan yang dilakukan dalam reformasi harus mengarah pada
suatu kondisi kehidupan rakyat yang lebih baik dalam segala aspek,
antara lain bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta
kehidupan keagamaan. 5. Reformasi dilakukan dengan suatu dasar
moral dan etik sebagai manusia yang Berketuhanan Yang Maha Esa,
serta terjaminnya persatuan dan kesatuan bangsa.
C. Gerakan ReformasiPelaksanaan GBHN pada PJP II Pelita ke tujuh
ini bangsa Indonesia menghadapi bencana hebat, yaitu dampak krisis
ekonomi Asia terutama Asia Tenggara sehingga menyebabkan stabilitas
politik menjadi goyah. Terutama praktek-praktek pemerintahan di
bawah orde baru hanya membawa kebahagiaan semu, ekonomi rakyat
menjadi semakin terpuruk sistem ekonomi manjadi kapitalistik di
mana kekuasaan ekonomi di Indonesia hanya berada pada sebagian
kecil penguasa dan kongklomerat. Terlebih lagi merajalelanya
praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme pada hampir seluruh instansi
serta lembaga pemerintahan, serta penyalahgunaan kekuasaan dan
wewenang di kalangan para pejabat dan pelaksana pemerintahan Negara
membawa rakyat semakin menderita. Para wakil-wakil rakyat yang
seharusnya membawa amanat rakyat dalam kenyataannya tidak dapat
berfungsi secara demokratis , DPR serta MPR menjadi mandul karena
sendi-sendi demokrasi telah dijangkiti penyakit nepotisme. Sistem
politik dikembangkan kearah sistem Birokratik Otoritarian dan suatu
sistem Korporatik (Nasikun, 1998: 5). Sistem ini ditandai dengan
konsentrasi kekuasaan dan partisipasi di dalam pembuatan
keputusan-keputusan nasional yang berada hampir seluruhnya pada
tangan penguasa Negara, kelompok militer, kelompok cerdik
cendekiawan dan kelompok wiraswastaan bekerjasama dengan masyarakat
bisnis internasional. Pancasila yang seharusnya sebagai sumber
nilai, dasar moral etik bagi Negara dan aparat pelaksana Negara
dalam kenyataannya digunakan sebagai alat legitimasi politik ,
semua kebijaksanaan 43
dan tindakan pengusaha mengatasnamakan Pancasila, bahkan
kebijaksanaan dan tindakan yang bertentangan sekalipun diistilahkan
sebagai pelaksanaan Pancasila yang murni dan konsekuen. Puncak dari
keadaan tersebut ditandai dengan hancurnya ekonomi nasional, maka
timbullah berbagai gerakan masyarakat yang dipelopori oleh
mahasiswa, cendekiawan dan masyarakat sebagai gerakan moral politik
yang menuntut adanya Reformasi disegala bidang terutama bidang
politik, ekonomi, dan hukum. Awal keberhasilan gerakan Reformasi
tersebut ditandai dengan mundurnya Presiden Soeharto pada tanggal
21 Mei 1998, yang kemudian disusul dengan dilantiknya Wakil
Presiden BJ. Habibie mengganti kedudukan Presiden. Kemudian diikuti
dengan pembentukan Kabinet Reformasi Pembangunan. Pemerintahan
Habibie inilah yang merupakan pemerintahan transisi yang akan
mengantarkan rakyat Indonesia untuk melakukan reformasi secara
menyeluruh, terutama pengubahan 5 paket UU. Politik tahun 1985,
kemudian diikuti dengan reformasi ekonomi yang menyangkut
perlindungan hukum sehingga perlu diwujudkan UU Anti Monopoli, UU
Persaingan Sehat, UU Kepailitan, UU Usaha Kecil, UU Bank Sentral,
UU Perlindungan Konsumen, UU Perlindungan Buruh. Dengan demikian
reformasi harus diikuti juga dengan reformasi hukum bersama aparat
penegaknya serta reformasi pada berbagai instansi
pemerintahan..
Seda ngkan pengertian Refomasi adalah perubahan/pembaharuan,
bisa total atau parsial tentang sebuah sistem, baik secara
konseptual (regulasi) maupun aplikasinya, sistem hukum, sistem
politik. . Isu Reformasi mencuat dan bergulir pada era rezim Orde
Baru sampai tumbangnya Soeharto. Agenda reformasi yang digulirkan,
anatara lain : a. Berantas KKN ( Sistem birokratik, outorian dan
korporatik) 44
b. Transaparansi dalam segala bidang(Clean adnd good
gouvernence) b. Penegakkan hukum (Law Inforcement). 1. Pelaksanakan
Demokrasi(demokrasi modern: anti diskriminasi, persamaan
hak/equality before the law, , memperhatikan yang minoritas,
mengakui adanya perbedaaan). 2. Peradilan yang independen dll.
Sudahkah reformasi berjalan seperti yang diharapkan ? C. Sifat
Pancasila 1. Hierarkis Piramidal (Hans Kelsen : Stufen Theory : Lex
superior Derogat lege inferiori), misal : Pasal 7 UU No. 10 tahun
2004 tentang Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan
(Pembukaan UUD 45 s/d PerDa). Secara panjang lebar sudah dijelaskan
terdahulu. 2. Monopluralistik Sifat monopliralistik terdapat dalam
Pancasila yang terjelma dalam manusia Indonesia , yakni hakekat
manusia yang monopluralistik, yang berarti manusia yang utuh
(komprehesif integralistik), manusia selaras, seimbang dan serasi
antara susunan kodrat , sifat kodrat dan kedudukan kodrat manusia.
Manusia monoplurlistik merupakan ciri khas manusia Indonesia dari
bab yang
yang membedakan dengan manusia yang berideologi Komunis,
Liberalis maupum Theokrasi. 3. Abstrak, Umum dan Universal a.
Abstrak, artinya hanya ada dalam ide (konsep/pikiran). b. Umum
artinya menyentuh semua kehidupam manusia yang esensial, yakni
nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan (Demokrasi) dan
Keadilan . c. Universal, artinya bahwa persoalan-persoalan tentang
Tuhan, Manusia, Satu, Rakyat (demokrasi) dan Adil keberadaanya
tidak tergantung ruang, tempat dan waktu (kapan saja, oleh siapa
saja dan di mana saja), karena nilai dalam Sila-Sila Pancasila
merupakan nilai yang fundamental dalam kehidupan manusia. Artinya
nilai-nilai Pancasila selalu ada dalam denyut kehidupan manusia
pada umumnya dan khususnya bangsa Indonesia. 45
D. Indikasi Menurunnya Kadar Kebangsaan, antara lain disebabkan
: a. Adanya Perbedaan generasi, sehingga terjadi perbedaan persepsi
dalam : mengkritrisi,
menyikapi dan menyiasati problema kehidupan yang ada. b. Akibat
Samping dari adanya: Modernisasi, industrialisasi dan Globalisasi.
c. Tidak adanya kepastian (hukum, masa depan) d. Adanya krisis
kepercayaan terhadap para pemimpin e. Kemiskinan dan pengangguran
yang semakin bertambah, kesejahteraan hanyalah mimpi. ,
d.,Banyaknya persoalan-persoalan yang tidak pernah
terselesaikan.
E. Nilai, Norma dan Moral a. NILAI ~ Nilai adalah sesuatu yang
melekat pada halnya itu sendiri, nilai akan selalu hidup dan
langgeng apabila ada pendukungnya, yaitu individu-individu,
masyarakat, bangsa maupun negara. ~Nilai adalah sesuatu yang
berharga (worth), bermakna, berguna (bermanfaat) dan berarti. ~
Menilai adalah menimbang (judgement), memberikan harga
. 2. Nilai dipelajari dalam filsafat, yakni Theory Of Value atau
Phylosophical Of Value ( Axiologi) . 3. Jenis Nilai (lihat
Pendidikan Pancasila : Drs. H. Kaelan, M.S) 4. Hierarki Nilai
(Nilai Dasar, Nilai Instrumen dan Nilai Praktis Lihat idem). b.
NORMA Norma (Norm) adalah kaidah atau aturan yang sifatnya
mengikat, memaksa dan mengatur dalam suatu wilayah atau komunitas
tertentu. Bagi yang melanggarnya akan diberi sanksi(hukuman).
46
Norma meliputi : Norma Moral, yakni yang berkaitan dengan
prilaku manusia (behaviour) dan Norma Hukum, yakni suatu sistem
perundang-undangan yang berlaku (Hukum tertulis dan hukum tidak
tertulis: Konvention, adat istiadat/adat kebiasaan).
Pengertian Etika: Etika yang berasal dari kata: etos, etikos
(Yunani) yang artinya adat kebiasaan, yakni perilaku yang dilakukan
terus menerus, yang kemudian diberi nilai: baik- buruk, boleh dan
tidak, pantas
mauupun tidak pantas. Dari perspektif filsafat, etika adalah
cabang fiksafat yang mempelajari tingkah laku manusia dinilai. Dari
segi baik dan buruk (right and wrong) atau baik dan jahat (good and
bad) yang dilakukan secara sadar, bebas dan disengaja. Sebab
prilaku yang dilakukan secara tidak sadar, tidak bebas dan tidak
disengaja, tidak boleh diberi sanksi, kalau toh diberi sanksi, maka
sanksi yang diberikan akan lebih ringan. atau yang paling ringan
.Istilah etika dalam hehidupan praktis menjadi kata: etiket (sopan
santun), kode etik (Kode etik jurnalistik, kode etik profesi, kode
etik kedokteran), sedangkan yang dimaksud kode etik adalah
aturan-aturan yang berlaku dan mengikat bagi semua anggota dalam
suatu komunitas tertentu, misal : komunitas jurnalis, dokter .
Etika terdiri dari Etika Umum, yakni aturan/prinsip yang berlaku
bagi setiap tindakan manusia, dan Etika Khusus, yakni membahas
prisip-prinsip yang ada hubungannya dengan pelbagai hidup manusia.
. Etika khusua terbagi menjadi etika individual yang membahas
kewajiban manusia terhadap dirinya sindiri dan etika sosial yang
membahas kewajiban manusia terhadap manusia yang lain dalam hidup
bermasyarakat. Beberapa motivasi manusia berprilaku baik dan
berprilaku buruk /jahat. * Motivasi manusia berprilaku baik, antara
lain: a. Karena adanya kesadaran moral (hati nurani). Manusia
berbuat baik, untuk kebaikan itu sendiri (Immanuel .Kant: Imperatif
Kategoris). b. Karena takut akan sanksi yang diterimanya, karena
sanksi /hukuman pada hakekatnya adalah c. Karena merasa bahagia
(senang) memberikan rasa yang tidak enak, tidak nyaman. d. Karena
merasa berguna berguna (bermanfaat), menurut faham Utilitarisme. e.
Supaya dapat pujian, simpatis 47
f. Untuk mencapai suatu tujuan tertentu. g. Merasakan kedamaian
dan ketentraman hidup. * Motivasi manusia berprilaku buruk/ jahat,
antara lain: a. Karena keterpaksaan , merasa tidak ada jalan lain,
walaupun sejatinya hidup adalah pilihan. b. Karena mudah dan cepat
untuk mencapai tujuan (menghalalkan segala cara). c. Tidak takut
akan sanksi yang diterimanya d. Karena kebiasaan dan pengaruh
lingkungan e. Karena tidak tegak dan tegasnya aturan dan sanksi. f.
Meredup dan hilangnya hati nurani, sehingga kedap terhadap
penderitaan orang lain. Maka untuk menjaga : 1Tumbuhnya hati nurani
di dalam hati , kita harus berani intropeksi (memeriksa perbuatan
dan hati kita), sehigga kalau melakukan kesalahan, cepat diketahui
dan cepat minta maaf dan bertobat serta berjanji tidak akan
mengulangi lagi. 2. Terhindar dari prilaku dosa dan buruk/jahat,
kita harus selalu sadar bahhwa kita sebagai makhluk Tuhan dan
malhluk beragama ,maka sebagai konsekuensinya harus taat pada hukum
Tuhan (hubungan secara vertikal antara Tuhan dan manusia). Selain
itu kita juga harus sadar secara kodrati manusia adalah makhluk
social (Zoon Politicon ,Homo Socius), maka kita harus hidup bersama
orang lain, bahkan berbuat sesuatu untuk kebaikan /kesejahteraan
lain orang lain. Konsep mencintai sesama itu bisa kita temukan
dalam filosofis jawa, yakni asih mring sesamaning dumadi, dalam
agama Kristiani (konsep cinta kasih ):kasihilah sesamamu seperti
dirimu sendiri, dalam agama Hindu :Tat Twam Asi, Ahimsa, Sosro
Kartono: adanya aku karena engkau, dalam agama Islam : rahmatan lil
alamin, Homo homini Salus: aku ada, kalau berguna bagi orang lain..
Dari konsep ini semua akan menumbuhkan rasa simpati dan empati pada
orang lain, sehingga jika berbuat jahat pada orang lain, kita akan
merasakan sebaliknya, bagaimana kalau kita yang mengalami .
48
Orang Kaya Sukar Masuk Ke Dalam Kerajaan Allah (Sorga) ( Markus
10 : 17 27) Bapak Ibu Yang terkasih di dalam Tuhan. Bacaan ini
mengingatkan kepada kita semua, bahwa sungguh sulit bagi orang kaya
masuk ke dalam kerajaan Allah, bahkan lebih mudah seekor unta masuk
ke lubang jarum jika Allah menghendaki. Bagi Tuhan tidak ada yang
tidak mungkin jika Ia menghendaki. Terutama bagi mereka yang tidak
mau mengikuti perintah Tuhan, tidak mau menjual hartanya dan
membagikan pada orang miskin dan mengikuti Yesus. Walaupun sejak
muda orang itu telah mentatati 10 perintah Tuhan: Jangan membunuh,
jangan berzinah, hormatilah kedua orang tuamu, jangan mencuri,
jangan berdusta, jangan mengurangi hak orang lain, namun masih
belum cukup untuk masuk ke dalam kerajaan Allah. Bagi setiap orang
sungguh sulit dan berat permintaan Tuhan Yesus, yaitu menjual semua
hartanya dan membagikannya pada orang miskin., Pada hal hartanya
itu diperoleh dengan kerja keras, cucuran keringat dan dengan jalan
yang halal, ini tidak bisa diterima, lebih baik tidak mendapatkan
kerajaan Allah, hidup kekal di sorga, ketimbang menjual hartanya,
toh mungkin bagi dia harta kekayaan dapat menghantarkan ke dala m
kerajaan sorga dunia, dengan uang yang melimpah apa yang diinginkan
akan terpenuhi. Di sini Iman seseorang di uji , mentaati Perintah
Tuhan atau tidak?.Kata Yesus Barang siapa mengikuti Aku, akan
memperoleh hidup yang kekal.. Orang beriman dan hamba Tuhan adalah
orang yang iklas dan rela berkorban, seperti kata Maria waktu
menerima kabar dari Malaekat Terjadilah padaku menurut perkataanMU.
Amin. Demi Nama Bapa
49
UNIVERSITAS R0NGGOLAWE TUBAN UJIAN TENGAH SEMESTER GAZAL TH. AK
2008/2009 Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Waktu : 90 Menit
Fak/Kelas : TEKNIK-TPL/AFG Pengampu : Indri Djanarko Sifat ujian :
Tutup Buku
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------SOAL:
1). a. Dalam Sidang BPUPKI yang ke dua ( 29 Mei - 1Juni 1945) hanya
mengagendakan pembahasan Rumusan Calon Dasar Negara . Sebut dan
jelaskan alasan-alasannya pernyataan di atas, serta beri ilustrasi
secukupnya!. b. Di dalam Sidang BPUPKI yang ke dua Mr. Soepomo
tidak mengemukakan Rumusan Calon Dasar Negara, tetapi mengemukana
tiga teori/bentuk negara. Sebut dan jelaskan alasan-alasannya
pernyataan di atas , serta beri contoh secukupnya. 2). Nilai
toleransi sebagai manifestasi dari demokrasi (musyawarah untuk
mufakat) telah diteladani oleh founding fathers dalam waktu
pendirian Negara RI. Nilai toleransi yang manakah itu?. Sebut,
jelaskan serta berikan ilustrasinya. 3). Jelaskan, serta beri
contoh secukupnya perbedaan antara konsepsi manusia Indonesia
dengan konsepsi manusia negara/ideologi lain. 4). Undang-Undang
Dasar 1945 telah mengalami 4 kali amandemen. a. Jelaskan mengapa
UUD 45 perlu diamademen?. b. Mengapa hanya Batang Tubuh UUD 45
beserta pasal dan ayat-ayatnya saja yang diamandemen, sedangkan
Pembukaan UUD 45 tidak ikut diamandemen ?. Jelaskan ,serta berikan
ilusrasi secukupnya !. 5). Pada tanggal 18 Agustus 1945 Indonesia
telah sah menjadi sebuah Negara. a. Mengapa demikian?, jelaskan
serta berikan ilustrasi secukupnya!. b. Mengapa pengakuan negara
lain diperlukan untuk sahnya pendirian Negara RI?. Jelaskan !,
serata berikan ilustrasi secukupnya!. 6). a. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan : - Benteng stelsel - Dominasi Mayoritas - Politik
bebas aktif - Sintesa Paradoksal b. Dekrit Presiden pernah 3 kali
terjadi di dalam sistem pemerintahan Negara RI. Kapan dan
bagaiamana hasilnya?. Tolong masing-masing diberi penjelasan!.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam perjalanan kian banyak persimpangan, hanya dengan kata dan
mata hati, kian jelas arah dan tujuannya
50
Contoh Kisi-Kisi Soal Pendidikan Pancasila.
1). Sidang BPUPKI yang kedua hanya mengagendakan tentang
pembahasan Rumusan Calon Dasar Negara. Sebut dan jelaskan
alasan-alasannya! 2). a. Tanggal 18 Agustus 1945 Indonesia secara
de jure maupun de facto telah sah menjadi sebuah negara. Mengapa
demikian?Jelaskan! b. Selain tiga syarat umum/mutlak, ada lagi satu
syarat sahnya sebuah negara, yakni adanya pengakuan dari negara
lain. Mengapa demikian? Jelaskan, serta berilah contoh secukupnya.
3). Jelaskan, disertai argumentasi yang mendukungnya : kronologis
dinamika berlakunya UUD 1945. 4). UUD 1945 kini sudah mengalami
amandemen sebanyak empat kali. a.Jelaskan mengapa UUD 1945 perlu
untuk diamandemen? pasal-pasal dan ayat-ayatnya saja yang di
b.Mengapa hanya
amandemen? Jelaskan secara singkat!
5). Pengingkaran terhadap nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, sebagai penanda telah memudarnya nilai kejiwaan,
kepribadian dan pandangan hidup bangsa. Mengapa demikian? Jelaskan
secara singkat! 6).Pasca era Orde Baru (Soeharto) Pemerintah
menerapkan paradigma reformasi, namun dalam perjalanannya hingga
sekarang masih jauh dari harapan. Mengapa demikian?Jelaskan dari
salah satu bentuk reformasi dalam 51
bidang : politik, hukum, ekonomi atau yang lainnya.
7).Hakekat manusia monopluralistik adalah pengejawantahan
manusia Indonesia yang Pancasilais, yang membedakan dengan konsep
manusia liberalistik, komunistik, sosialistik maupun theokratik.
Mengapa demikian?Jelaskan serta beri contoh secukupnya! 8).Sebut
dan jelaskan serta beri contoh secukupnya salah satu indikator
menurunnya kadar kesadaran dan rasa kebangsaan! 9).Perilaku
jahat/buruk dapat diminimalisasi, apabila manusia menyadari dan
menghayati sebagai makhluk Tuhan dan makhluk sosial. Mengapa
demikian?Jelaskan serta beri contoh secukupnya! 10).Mengapa dalam
hidup dan kehidupan manusia membutuhkan adanya nilai?Jelaskan serta
beri contoh secukupnya!
52
UNIVERSITAS RONNGOLAWE FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
============================================================= UJIAN
AKHIR SMT GASAL TH. AK 2007/2008 Mata Kuliah : Dasar-Dasar Logika
Dosen : Indri Djanarko
============================================================= SO A
L :1). Principium Identitas dan Definisi mempunyai peran yang
sangat penting dalam analisis. Mengapa demikian? Jelaskan serta
beri contohnya! 2). Principium rationis sufficientis sering
diterapkan dalam ranah politik, baik sebagai strategi maupun
policy. Coba beri contohnya, disertai argumentasinya! 3). Coba
terapkan Distribusi Term dalam kehidupan sehari-hari, disertai
argumentasi logisnya! 53
4). Coba terapkan bujur sangkar pertentangan kasus PakHarto,
disertai argumentasi pendukungnya! 5). Syllogisme erat sekali
dengan proses penalaran (reasoning) dan penyimpulan
(conclutioninference). Mengapa demikian? Jelaskan serta beri
contohnya! 6). a . Buatlah contoh pola syllogisme di bawah ini : -
Bocardo - Sub-Pre - Ferio - Bis-Pre - Festino - Bis-Sub - Dimaris -
Pre-Sub b. Jelaskan maksud pernyataan di bawah ini:
2). Dari tinjauan pengertian logika secara etimologis, tersirat
bahwa antara berpikir /thinking(Logika) dengan berkata/speeking
(bahasa) ada keterhubungan(relasi dan relevansi) yang erat. Mengapa
demikian?. Jelaskan serta beri ilustrasinya!. 3). Antara berpikir
(tinking) dan bernalar (reasoning) terdapat persamaan dan perbedaan
(terutama dalam proses dan hasilnya). Mengapa demikian?. Jelaskan
serta sedikit ilustrasinya. 4). a. Coba terapkan pengertian
kebenaran formal dan kebenaran material dalam kehidupan nyata, baik
ilmiah maupun dalam kehidupan sehari-hari!. b. Dari kedua kebenaran
itu manakah yang harus diutamakan/didahulukan ?. Mengapa
demikian?., Jelaskan serta beri ilustrasi secukupnya!. 5). Dengan
berpikir logis(logic of tkinking) akan meningkatkan daya kritis
sehingga mampu menyikapi dan menyiasati segala persoalan yang ada
dan sekaligus mampu mencari solusinya. Buktikan pernyataan di
atas!. 6). a. Kapankah kata logi mempunyai pengertian : teori,
ajaran, dan ilmu?. Jelaskan secara singkat, serta masing-masing
beri contohnyaJelaskan serta beri ilustrasi secukupnya!.
54
BAB I
PENDAHULUAN1. LATAR BELAKANG MASALAHPerkembangan organisasi
pekerja di Indonesia diawali sejak lahirnya Serikat Pekerja Guru
Belanda (Nederland Indische Onderwijs Genootschap) pada tahun 1876.
Mulai pada saat itulah para peker pekerja pribumi bertekad untuk
mendirikan sebuah serikat pekerja sendiri, tanpa adanya campur
tangan dari warga negara asing. Mereka sudah menyadari pentingnya
sebuah perjuangan untuk memperbaiki nasib, seperti syarat dan
kondisi kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, serta upah dan
jaminan sosial. Kesadaran ini tumbuh karena didorong pula dengan
semakin berkembangnya industri barang dan jasa pada masa itu.
Dengan lahirnya organisasi Boedi Oetomo pada tahun 1908, organisasi
pekerja juga ikut berkembang, yakni dengan berdirinya Serikat
Pekerja Kereta Api dan Trem pada tahun yang sama. Kemudian disusul
berdirinya Perkumpulan Bumi Putera Pabean pada tahun 1911,
Persatuan Guru Bantu pada tahun 1912, Persatuan Pegawai Pegadaian
Bumi Putera tahun 1914, Serikat Pekerja Perusahaan Swasta tahun
1915, Serikat Pekerja Opium Regie Bond tahun 1916, dan Serikat
Pekerja Pabrik Gula tahun 1917. Sejalan dengan dinamika perjuangan
bangsa Indonesia, organisasi pekerja juga tidak dapat terlepas dari
pengaruh pergulatan politik di tanah air. Berbagai serikat pekerja
dengan nama dan segala bentuknya ikut bermunculan sebagai bagian
dari partai politik. Dalam kenyataan sejarah, kondisi seperti ini
sangat tidak menguntungkan, sehingga pada tanggal 1 Nopember 1969
dibentuklah Majelis Penyederhanaan Permusyawaratan Buruh Indonesia
(MPBI), sebagai upaya penyatuan organisasi Serikat Pekerja. Berawal
dari MPBI itulah maka dicetuskanlah Deklarasi Persatuan Buruh
Indonesia pada tanggal 20 Februari 1973, yang melahirkan Federasi
Buruh Seluruh Indonesia (FBSI), yang berasas selalu
55
menjunjung tinggi demokrasi, bebas dan bertanggung jawab.
Anggota FBSI pada saat itu berjumlah sekitar dua puluh satu Serikat
Buruh Lapangan Pekerja (SBLP), yang masing-masing mempunyai
kepengurusan dan anggaran dasarnya sendiri-sendiri. Dalam
pelaksanaannya, organisasi pekerja yang bersifat federasi tidak
berjalan efektif, karena masing-masing Serikat Buruh Lapangan
Pekerja tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Melalui Konggres
Federasi Buruh Seluruh Indonesia pada tahun 1985, sifat organisasi
federasi diubah menjadi UNITARIS, yang sekaligus mengganti nama
dari Federasi Buruh Seluruh Indonesia (FBSI) menjadi Serikat
Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan mengubah Serikat Buruh
Lapangan Pekerja (SBLP) menjadi Departemen. Kenyataannya perubahan
sifat dan nama organisasi tersebut belum mampu menjawab dan
memecahkan persoalan yang dihadapi, bahkan cenderung menimbulkan
masalah dan konflikkonflik yang baru. Akhirnya melalui Munas
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) pada tahun 1990 diambil
kebijakan untuk mengubah bentuk Departemen menjadi Sektor sebagai
unsur pimpin an dan menjadi Anggota Pleno DPP Serikat Pekerja
Seluruh Indonesia. Dengan perubahan ini sifat organisasi lebih
mendekati federasi dan selanjutnya berganti nama menjadi Federasi
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (F-SPSI). Kendatipun demikian,
organisasi serikat pekerja tersebut ternyata masih belum mampu
menyuarakan Kepentingan pekerja dan tidak dapat berfungsi sebagai
wahana perjuangan mereka, bahkan ada yang berpendapat bahwa serikat
pekerja cenderung menjadi alat kepentingan politik dan kelompok
tertentu. Sejalan dengan kondisi tersebut, maka berdirilah Serikat
Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) yang diketuai oleh Muchtar
Pahpahan. Setelah timbulnya reformasi yang ditandai dengan
tumbangnya pemerintahan Orde Baru,
pemerintahan transisi Presiden Habibie menerbitkan Keputusan
Presiden Nomor 83 Tahun 1988 tentang Pengesahan Konvensi
International Labour Organization (ILO) Nomor 87 tentang
Kebebas-
56
an Berserikat dan