INDIKATOR PERTANIAN 2007 AGRICULTURAL INDICATORS 2007 KOTA TARAKAN No. Publikasi/Publication Number 6473.0708 Katalog BPS/BPS Catalog 5201.6473 Ukuran Buku/Book Size 21 cm x 29,7 cm Naskah/Manuscript Seksi Statistik Produksi Production Statistics Division Gambar Kulit/Cover Design Seksi Statistik Produksi Production Statistics Division Diterbitkan Oleh/Published By Badan Pusat Statistik Kota Tarakan BPS-Statistics Tarakan City Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya Could be cited with reference to the source
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Gambar Kulit/Cover Design Seksi Statistik Produksi
Production Statistics Division
Diterbitkan Oleh/Published By Badan Pusat Statistik Kota Tarakan
BPS-Statistics Tarakan City
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya Could be cited with reference to the source
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 i
KATA PENGANTAR
Publikasi Indikator Pertanian Tarakan Tahun 2007 ini merupakan penerbitan perdana untuk publikasi Indikator Pertanian di Kota Tarakan.
Data statistik yang disajikan merupakan hasil pengolahan data primer dan data sekunder di sektor pertanian yang diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai perkembangan sektor pertanian secara umum di Kota Tarakan.
Data primer diolah dari hasil survei pertanian yang dilakukan secara bulanan dan triwulanan. Sedangkan data sekunder merupakan data yang dihasilkan oleh instansi terkait di sektor pertanian, dalam hal ini Departemen Peternakan dan Tanaman Pangan, Departemen Kelautan dan Perikanan, dan Departemen Kehutanan dan Perkebunan Kota Tarakan.
Kepada pemakai data sangat diharapkan saran dan kritiknya untuk perbaikan publikasi di
masa mendatang. Akhirnya, penghargaan dan ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan publikasi Indikator Pertanian Tarakan Tahun 2007 ini.
Tarakan, Agustus 2008 Kepala Badan Pusat Statistik
Kota Tarakan,
HAMDANI HASAN, SE NIP . 340006372
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 ii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR / PREFACE…………………………………………………. I DAFTAR ISI / CONTENS…………………………………………………………... Ii PENJELASAN UMUM / EXPLANATORY NOTES………………………………. Vi I. PENDAHULUAN / INTRODUCTION……………………………………... Vi II. TUJUAN / OBJECTIVES…………………………………………………... Vi III. KONSEP DAN DEFINISI / CONCEPTS AND DEFINITIONS…………. Vi IV. JENIS KOMODITI / KINDS OF COMODITY…………………………….. Ix RINGKASAN / SUMMARY…………………………………………………………. Xi
TABEL-TABEL / TABLE
UMUM
Tabel 1.1 Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Sektor / Subsektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan 2000.........................................
1
Tabel 1.2 Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Sektor / Subsektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku...................................................
2
Tabel 1.3 Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Sektor / Subsektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Tahun Dasar=Tahun Sebelumnya)…………………………………..................
3
Tabel 1.4 Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Sektor / Subsektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku (Tahun Dasar=Tahun Sebelumnya)………………………………………………
4
Tabel 1.5 Persentase Sumbangan Sektor/ Sub Sektor pertanian Terhadap PDRB Atas Dasar Harga Berlaku........................................................
5
Tabel 1.6 Curah Hujan Kota Tarakan Tahun 2007.............................................. 6
SEKTOR PERTANIAN
Tabel 2.1 Luas Lahan Pertanian Menurut Jenis Penggunaan............................. 7 Tabel 2.2 Indeks Berantai Luas Lahan Pertanian Menurut Jenis Penggunaan 8
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 iii
(Tahun Dasar=Tahun Sebelumnya)…………………………………….. Tabel 2.3 Produksi Sektor Pertanian Menurut Sub Sektor.................................. 9 Tabel 2.4 Indeks Berantai Produksi Sektor Pertanian Menurut Sub Sektor
Tabel 3.1.1 Luas Tanam Tanaman Padi dan Palawija……………………………… 11 Tabel 3.1.2 Indeks Berantai Luas Tanam Tanaman Padi dan Palawija (Tahun
Dasar=Tahun Sebelumnya)……………………………………………… 12
Tabel 3.1.3 Luas Panen Tanaman Padi dan Palawija............................................ 13 Tabel 3.1.4 Indeks Berantai Luas Panen Tanaman Padi dan Palawija (Tahun
Dasar=Tahun Sebelumnya)……………………………………………… 14
Tabel 3.1.5 Produksi Tanaman Padi dan Palawija................................................. 15 Tabel 3.1.6 Indeks Berantai Produksi Tanaman Padi dan Palawija (Tahun
Tabel 3.1.7 Produktivitas Tanaman Padi dan Palawija.......................................... 17 Tabel 3.2.1 Luas Tanam Tanaman Sayur-sayuran................................................ 18 Tabel 3.2.2 Indeks Berantai Luas Tanam Tanaman Sayur-sayuran (Tahun
Dasar=Tahun Sebelumnya)……………………………………………… 19
Tabel 3.2.3 Luas Panen Tanaman Padi dan Palawija............................................ 20 Tabel 3.2.4 Indeks Berantai Luas Panen Tanaman Sayur-sayuran (Tahun
Dasar=Tahun Sebelumnya)……………………………………………… 21
Tabel 3.2.5 Produksi Tanaman Sayur-sayuran…………………………………....... 22 Tabel 3.2.6 Indeks Berantai Produksi Tanaman Sayur-sayuran (Tahun
Dasar=Tahun Sebelumnya)……………………………………………… 23
Tabel 3.2.7 Produktivitas Tanaman Sayur-sayuran…………………………………. 24 Tabel 3.3.1 Luas Tanam Tanaman Buah-buahan.................................................. 25 Tabel 3.3.2 Indeks Berantai Luas Tanam Tanaman Buah-buahan (Tahun
Tabel 3.3.3 Luas Panen Tanaman Padi dan Palawija............................................ 27 Tabel 3.3.4 Indeks Berantai Luas Panen Tanaman Buah-buahan (Tahun
Dasar=Tahun Sebelumnya)……………………………………………… 28
Tabel 3.3.5 Produksi Tanaman Sayur-sayuran…………………………………....... 29 Tabel 3.3.6 Indeks Berantai Produksi Tanaman Buah-buahan (Tahun
Dasar=Tahun Sebelumnya)……………………………………………… 30
Tabel 3.3.7 Produktivitas Tanaman Buah-buahan…………………………………... 31
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 iv
SUBSEKTOR PERKEBUNAN
Tabel 4.1.1 Produksi Tanaman Perkebunan…………………………………………. 32 Tabel 4.1.2 Indeks Berantai Produksi Tanaman Perkebunan (Tahun
Tabel 4.4.1 Persentase Luas Tanaman Perkebunan Kelapa Menurut status Pengusahaan.......................................................................................
44
Tabel 4.4.2 Persentase Luas Tanaman Perkebunan Kopi Menurut status Pengusahaan.......................................................................................
45
SUBSEKTOR KEHUTANAN
Tabel 5.1 Luas Hutan Menurut Tata Guna Hutan Kesepakatan.......................... 46 Tabel 5.2 Produksi kayu Menurut Jenisnya………………………………………... 47
SUBSEKTOR PETERNAKAN
Tabel 6.1 Produksi Peternakan dan Hasil-hasilnya……………………………….. 48 Tabel 6.2 Indeks Berantai Produksi Peternakan dan Hasil-hasilnya (Tahun
Dasar=Tahun Sebelumnya)……………………………………………… 49
Tabel 6.3 Banyaknya Ternak Menurut Jenis………………………………………. 50 Tabel 6.4 Indeks Berantai Banyaknya Ternak Menurut Jenis (Tahun 51
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 v
Dasar=Tahun Sebelumnya)……………………………………………… Tabel 6.5 Banyaknya Unggas Menurut Jenis……………………………………… 52 Tabel 6.6 Indeks Berantai Banyaknya Unggas Menurut Jenis (Tahun
Tabel 6.7 Persentase Banyaknya Ternak Menurut Jenis.................................... 54 Tabel 6.8 Persentase Banyaknya Unggas Menurut Jenis................................... 55
SUBSEKTOR PERIKANAN
Tabel 7.1 Produksi Perikanan dan Hasil-hasilnya Menurut Jenis Perikanan...... 56 Tabel 7.2 Indeks Berantai Produksi Perikanan dan Hasil-hasilnya Menurut
Jenis Perikanan (Tahun Dasar=Tahun Sebelumnya).......................... 57
Tabel 7.3 Persentase Produksi Perikanan dan Hasil-hasilnya Menurut Jenis Perikanan.............................................................................................
58
Tabel 7.4 Banyaknya Rumah Tangga Perikanan Menurut Jenis Perikanan....... 59 Tabel 7.5 Indeks Berantai Banyaknya Rumah Tangga Perikanan Menurut
Jenis Perikanan (Tahun Dasar=Tahun Sebelumnya).......................... 60
Tabel 7.6 Banyaknya Kapal/Perahu Penangkap Ikan Laut................................. 61 Tabel 7.7 Indeks Berantai Banyaknya Kapal/Perahu Penangkap Ikan Laut
(Tahun Dasar =Tahun Sebelumnya)……………………………………. 62
Tabel 7.8 Banyaknya Alat Penangkap Ikan Laut Menurut Jenisnya……………. 63 Tabel 7.9 Indeks Berantai Banyaknya Alat Penangkap Ikan Laut Menurut
Usaha pemerintah dalam pelaksanaan Pembangunan Jangka Panjang II tahap pertama masih dititikberatkan pada sektor pertanian. Pertanian dinilai sebagai sektor yang labour intensif atau menyerap banyak tenaga kerja. Selain kelebihannya tersebut, kebutuhan pangan merupakan kebutuhan pokok yang paling utama bagi manusia. Negara yang mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya sendiri atau swasembada pangan dinilai telah berhasil mencukupi kebutuhan masyarakat yang paling vital.
Guna melanjutkan usaha-usaha swasembada pangan, kebutuhan industri dalam negeri, meningkatkan pendapatan petani, dan memperluas kesempatan kerja yang mendukung pembangunan daerah supaya arah pembangunan tersebut tetap terjaga dalam mencapai sasarannya, maka dibutuhkan data sektor pertanian yang akurat dan terpercaya. Terutama untuk memonitor dan membuat perencanaan di bidang pertanian.
Publikasi ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan di atas, dalam bentuk tabel perkembangan /series maupun indikator-indikator seperti misalnya indeks berantai dan sebagainya.
II. TUJUAN/OBJECTIVES
Tujuan penyajian Indikator Pertanian adalah untuk menyediakan informasi data penunjang yang dapat digunakan sebagai bahan untuk merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi perkembangan yang sedang terjadi di sektor pertanian seperti perkembangan lahan pertanian, penyerapan tenaga kerja dan kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto.
III. KONSEP DAN DEFINISI/CONCEPTS AND DEFINITIONS Ø Pertanian Adalah kegiatan usaha yang meliputi budidaya tanaman bahan makanan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Ø Produk Domestik Regional Bruto Adalah jumlah nilai tambah bruto dari barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam suatu wilayah/daerah pada suatu periode tertentu biasanya satu tahun.
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 vii
Ø Produk Domestik Regional Bruto Sektor Pertanian Adalah jumlah nilai tambah bruto dari barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi di sektor pertanian dalam suatu wilayah/daerah pada suatu periode tertentu biasanya satu tahun. Ø Produksi tanaman padi dan palawija Adalah hasil perkalian antara luas panen dengan produktivitas (hasil/ha). Data produksi tanaman padi dan palawija didapat dari Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan Kota Tarakan serta dari survei pertanian Badan Pusat Statistik Kota Tarakan. Ø Produksi tanaman hortikultura Produksi tanaman hortikultura meliputi produksi tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan. Data produksi tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan didapat dari Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan Kota Tarakan serta dari survei pertanian Badan Pusat Statistik Kota Tarakan. Ø Produksi perikanan darat Produksi perikanan darat (budidaya) mencakup semua hasil budidaya ikan/binatang air lainnya yang dipanen dari sumber perikanan alami atau dari tempat pemeliharaan (tambak atau kolam), baik yang diusahakan perusahaan perikanan maupun rumah tangga perikanan. Produksi yang dimaksud adalah semua hasil yang diperoleh baik yang dijual maupun yang dikonsumsi rumah tangga atau yang dibayar sebagai upah. Data produksi perikanan darat
(budidaya) didapat dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Tarakan. Ø Produksi perikanan laut Produksi perikanan laut (tangkapan) mencakup semua hasil penangkapan ikan/binatang air lainnya yang ditangkap dari sumber perikanan alami dilaut. Produksi yang dimaksud adalah semua hasil yang diperoleh baik yang dijual maupun yang dikonsumsi rumah tangga atau yang dibayar sebagai upah. Data produksi perikanan laut (tangkapan) didapat dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Tarakan. Ø Indeks Berantai Adalah tingkat perkembangan dalam persentase yaitu jumlah produksi/populasi tahun berjalan dibagi dengan tahun sebelumnya dikalikan 100%. Metode penghitungannya adalah dengan membandingkan hasil pengukuran data tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. Variabel yang dihitung indeksnya adalah : produksi, luas panen, luas tanam, dan jumlah rumah tangga.
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 viii
Formula penghitungan indeks berantai adalah sebagai berikut:
100)1(
×=−ti
itit Q
QI
dimana: It = Indeks berantai komoditi/komponen i tahun t
Qit = produksi komoditi/komponen i tahun t Qit(t-1) = produksi komoditi/komponen i tahun t-1 Ø Distribusi Persentase Adalah perbandingan antara besaran nilai hasil pengukuran satu bagian data terhadap keseluruhan data yang sama. Distribusi persentase digunakan untuk melihat besarnya sumbangan dari komoditas terhadap sub kelompoknya. Data yang memiliki persentase terbesar menunjukkan pengaruh yang paling besar terhadap keseluruhan data tersebut/kelompok data tersebut. Komponen yang disajikan dengan distribusi persentase adalah: PDRB, produksi, luas tanam, dan banyaknya komoditi. Formula penghitungan indeks berantai adalah sebagai berikut:
%100
1
×=
∑=
n
ii
tit
Q
QP
Dimana: Pit = Persentase komponen I tahun t Qit = Komponen i tahun t Ø Produktivitas Adalah penghitungan rata-rata hasil produksi per satuan luas panen per komoditii pada periode satu tahun laporan yang merupakan hasil perbandingan antara produksi dengan luas panen. Formula penghitungan indeks berantai adalah sebagai berikut:
t
tit A
QY =
Dimana: Yt = Produktivitas tahun t Qt = Produksi tahun t At = Luas tahun t Ø Tanda-tanda
Data tidak tersedia.............................................................................................. : - Tanda desimal.................................................................................................... : , Data dapat diabaikan.......................................................................................... : 0 Data tidak dapat ditampilkan.............................................................................. : na
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 ix
IV. JENIS KOMODITI/KINDS OF COMODITY
Dalam memilih jenis komoditi harus mempertimbangkan kesinambungan pemunculan
datanya serta dominasi dari jenis komoditi terhadap kelompoknya. Sehingga dapat dihindari substitusi antar jenis komoditi dalam suatu kelompok pada periode pemgamatan tertentu. Pada penerbitan ini jenis-jenis komoditi meliputi: A. Kelompok Tanaman Bahan Makanan yang terdiri dari:
1. Sub kelompok padi dan palawija 2. Sub kelompok sayur-sayuran 3. Sub kelompok buah-buahan
B. Kelompok Peternakan yang terdiri dari: 1. Sub kelompok ternak besar 2. Sub kelompok ternak kecil 3. Sub kelompok unggas
C. Kelompok Perikanan yang terdiri dari: 1. Sub kelompok perikanan laut 2. Sub kelompok perikanan darat
D. Kelompok Perkebunan E. Kelompok Kehutanan Adapun rincian selengkapnya adalah sebagai berikut:
A. Jenis Komoditi yang Mewakili Tanaman Bahan Makanan: I. Padi dan Palawija v Padi v Jagung v Ubi kayu v Ubi jalar
v Kacang tanah v Kacang hijau v Kedelai
II. Sayur-sayuran v Bawang daun v Petsai/sawi v Kacang panjang v Cabe besar v Cabe kecil v Tomat
v Terung v Buncis v Ketimun v Kangkung v Bayam
III. Buah-buahan v Elai/durian v Jeruk
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 x
v Mangga v Nangka
v Nenas v Pepaya v Pisang v Rambutan v Salak
v Sirsak v Semangka
v Sukun v Alpukat v Belimbing v Jambu biji v Jambu air
B. Jenis Komoditi yang Mewakili Peternakan dan Hasil-hasilnya: v Daging Sapi v Daging Kambing v Daging Babi v Daging Ayam Ras
v Daging Ayam Buras v Telur Ayam Kampung v Telur Ayam Ras v Telur Itik
C. Jenis Komoditi yang Mewakili Perikanan: v Penangkapan Ikan Laut v Penangkapan Ikan Tawar v Budidaya Air Payau/Tambak v Budidaya Air Kolam v Budidaya Keramba
D. Jenis Komoditi yang Mewakili Tanaman Perkebunan:
v Karet v Kelapa v Kopi v Lada
v Cengkeh v Coklat v Kelapa Sawit
E. Jenis Komoditi yang Mewakili Kehutanan: Produksi kayu olahan seperti plywood, veener, bloak board, moulding, wood in chip, wood working, dan dowel.
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 xi
RINGKASAN/SUMMARY I. Umum
Sektor pertanian yang tangguh akan menjadi landasan yang kuat dalam mengembangkan sektor sekunder dan tersier lainnya. Oleh karena itu perkembangannya perlu dipantau secara berkesinambungan.
Dalam perkembangan ekonomi di Kota Tarakan pada periode 2003-2004, sektor pertanian masih menunjukkan kecenderungan adanya kenaikan. Namun kenaikan tersebut ternyata tidak berlangsung lama. Mulai tahun 2005-2007, justru perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Konstan 2000 (PDRB Perkapita Pertanian ADHK 2000) menunjukkan adanya penurunan yang cukup signifikan. PDRB Perkapita Pertanian ADHK 2000 menunjukkan bahwa pada tahun 2003 sektor pertanian dari Rp 1,307 juta meningkat 0,32 % menjadi Rp 1,323 juta pada tahun 2004. Namun mulai tahun 2005, mengalami penurunan rata-rata 0,25% per tahun hingga mencapai angka Rp 1,224 juta perkapita pada tahun 2007.
Produk Domestik Regional Bruto sektor pertanian terdiri dari lima subsektor yaitu subsektor tanaman bahan makanan, subsektor tanaman perkebunan, subsektor peternakan dan hasil-hasilnya, subsektor kehutanan, dan subsektor perikanan.
Apabila dilihat menurut subsektor nampak bahwa dalam 5 (lima) tahun terakhir semua subsektor tidak menunjukkan adanya perkembangan yang berarti. Grafik 1. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 (PDRB
Tanaman Bahan Makanan Tanaman PerkebunanPeternakan dan Hasil-hasilnya KehutananPerikanan
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tarakan
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 xii
II. Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan
§ Tanaman Pangan (Padi dan Palawija) Produktivitas tanaman pangan selama tahun 2003 sampai dengan tahun
2006 terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2003 produktivitas tanaman pangan hanya mencapai angka 142,35 kuintal per hektar. Angka tersebut terus beranjak naik hingga mencapai angka 224,98 pada tahun 2006. Namun pada tahun 2007, produktivitas tanaman pangan justru mengalami penurunan drastis hingga hanya mencapai 142,15 kuintal per hektar.
Grafik 2. Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2003-2007
142.35 146.20 158.25
224.98
142.15
0.00
50.00
100.00
150.00
200.00
250.00
Ku/Ha
2003 2004 2005 2006 2007
Produktivitas Tanaman Pangan
Sumber: Dinas Peternakan Tanaman Pangan dan Badan Pusat Statistik Kota Tarakan (diolah)
Penurunan produktivitas tanaman pangan pada tahun 2007 tersebut
disebabkan meningkatnya luas panen tanaman pangan dari 1081 hektare menjadi
1261 hektare justru diiringi penurunan produksi yang cukup tajam yaitu dari 24120 ton pada tahun 2006 menjadi hanya 17925 ton pada tahun 2007. Tampaknya peningkatan luas panen tidak selalu berkorelasi positif dengan peningkatan produksi tanaman pangan di Kota Tarakan. Kondisi lahan pertanian dan cuaca yang kurang mendukung menjadi faktor yang cukup berpengaruh dalam penurunan produksi pertanian. Namun dibalik penurunan tersebut, ada kemajuan yang bisa cukup dibanggakan karena Kota Tarakan bisa memproduksi padi sebesar 17 ton dengan luas panen sebesar 5 Ha pada tahun 2007.
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 xiii
Grafik 3. Produksi Tanaman Pangan Tahun 2003-2007
14291 14946 15973
24120
17925
0
5000
10000
15000
20000
25000
Ton
2003 2004 2005 2006 2007
Produksi Tanaman Pangan
Sumber: Dinas Peternakan Tanaman Pangan dan Badan Pusat Statistik Kota Tarakan
Grafik 4. Luas Panen Tanaman Pangan Tahun 2003-2007
1018 1036 1022 1081
1261
0
200
400
600
800
1000
1200
1400Ha
2003 2004 2005 2006 2007
Luas Panen Tanaman Pangan
Sumber: Dinas Peternakan Tanaman Pangan dan Badan Pusat Statistik Kota Tarakan
Diantara empat komoditi tanaman pangan pangan di Kota Tarakan yaitu padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar, ubi kayu merupakan komoditi yang paling dominan. Walaupun produktivitas ubi kayu pada tahun 2007 juga mengalami penurunan seperti komoditi tanaman pangan lainnya, namun dengan produktivitas
yang selalu lebih dari 200 kuintal per hektar dari tahun 2003-2007, semakin memantapkan ubi kayu sebagai komoditas tanaman pangan unggulan di Kota Tarakan.
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 xiv
Grafik 5. Produktivitas Tanaman Pangan per Komoditi Tahun 2003-2007
127.99
208.00
87.00
131.99
209.70
88.96
140.00
235.99
91.97
185.00
338.00
180.00
33
73.28
350.00
116.32
0
50
100
150
200
250
300
350Ku/Ha
2003 2004 2005 2006 2007
padi jagung ubi kayu ubi jalarkacang tanah kedelai kacang hijau
Sumber: Dinas Peternakan Tanaman Pangan dan Badan Pusat Statistik Kota Tarakan (diolah)
§ Hortikultura (Sayur-sayuran dan Buah-buahan)
Tak sebaik produktivitas tanaman pangan, produktivitas tanaman hortikultura yang terbagi menjadi produktivitas sayur-sayuran dan buah-buahan belum menampakkan hasil yang cukup memuaskan. Justru pada produktivitas buah-buahan mengalami penurunan terus menerus dari 218,18 kuintal per hektar pada tahun 2003 menjadi 151,51 kuintal per hektare pada tahun 2006. Penurunan terjadi pada hampir semua komoditi buah-buahan, kecuali komoditi sukun, justru mengalami kenaikan yang cukup besar dari 193,18 kuintal per hektar pada tahun 2003 menjadi 528,89 kuintal per hektar pada tahun 2006. Sedangkan pada tahun 2007, produktivitas buah-buahan mengalami kenaikan kembali menjadi 166,10 kuintal per hektare.
Sedangkan pada produktivitas sayur-sayuran, mengalami fluktuasi yang cukup tajam. Pada tahun 2004, produktivitas sayur-sayuran mengalami kenaikan sebesar 14,23 persen dibanding tahun sebelumnya yaitu 151,12 kuintal per hektare. Pada tahun berikutnya mengalami penurunan menjadi sebesar 156,36 kuintal per hektare dan kembali naik menjadi 194,78 kuintal per hektare pada tahun 2006. Pada tahun 2007 mengalami penurunan tajam kembali menjadi sebesar 119,50 kuintal per hektare.
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 xv
Grafik 6. Produktivitas Tanaman Hortikultura Tahun 2003-2007
Sumber: Dinas Peternakan Tanaman Pangan dan Badan Pusat Statistik Kota Tarakan (diolah)
Ketimun merupakan komoditi yang memiliki produktivitas terbesar dari tahun
2003-2006 dibanding komoditi lainnya. Produktivitas ketimun tahun 2003-2007 selalu lebih dari 400 kuintal per hektare. Namun pada tahun 2007, produktivitas tersebut turun hingga mencapai 296,01 kuintal per hektare.
Komoditi yang memiliki produksi terbesar adalah tomat dan ketimun. Namun produksi tersebut mengalami fluktuasi yang cukup besar. Pada tahun 2004, produksi ketimun sebesar 6148 ton turun 1,6 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan tomat justru mengalami kenaikan dari 5873 ton pada tahun 2003 menjadi 9128 ton pada tahun 2004. Pada tahun berikutnya, ketimun mengalami kenaikan menjadi sebesar 7055 ton pada tahun 2005 dan 9271 ton pada tahun 2006. Setelah itu kembali mengalami penurunan tajam hingga mencapai 5861 ton pada tahun 2007. Sebaliknya pada komoditi tomat, pada tahun berikutnya justru mengalami penurunan. Pada tahun 2005 menjadi
6811 ton dan 6386 ton pada tahun 2006. Pada tahun 2007, mengalami sedikit kenaikan menjadi 6420 ton.
III. Sub Sektor Perkebunan
Sub sektor perkebunan terbilang belum berkembang baik di kota Tarakan. Data yang berhasil dihimpun Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Tarakan menyatakan hanya sekitar 1258 ton kelapa dan 135 ton kopi dihasilkan pada tahun 2006 dan 2007. Perkebunan dengan status pengusahaan perkebunan rakyat tersebut hanya merupakan hasil penanaman warga pada sebidang lahan di daerah tempat tinggal mereka. Tanah
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 xvi
yang kurang subur karena kondisi geografis yang merupakan tanah bekas rawa merupakan salah satu penyebab kurang berkembangnya sub sektor perkebunan di Kota
Tarakan. Namun dengan produksi perkebunan kelapa dan kopi yang baru pada tahun 2006 dan 2007 tersebut, sebenarnya dapat dijadikan acuan bahwa sub sektor perkebunan semestinya dapat dikembangkan di Kota Tarakan. Kelapa yang merupakan tanaman khas daerah pantai sangat cocok dengan kondisi geografis Kota Tarakan yang memang dikelilingi oleh laut.
Grafik 7. Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2006-2007
1258
135
1258
135
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
Ton
2006 2007
Kelapa Kopi
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Tarakan
IV. Sub Sektor Peternakan dan Hasil-hasilnya
Produksi peternakan dan hasil-hasilnya di kota Tarakan terus menunjukkan peningkatan dari tahun 2003 sebesar 829,26 ton menjadi 3677,88 ton pada tahun 2006.
Namun, pada tahun 2007 terjadi sedikit penurunan yaitu sebesar 2,48 %. Sehingga produksi peternakan dan hasil-hasilnya pada tahun 2007 menjadi 3429,49 ton.
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 xvii
Grafik 8. Produksi Peternakan dan Hasil-hasilnya Tahun 2003-2007
829,26
1361,01
2989,24
3677,88 3457,77
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
Ton
2003 2004 2005 2006 2007
Produksi Peternakan dan Hasil-hasilnya
Sumber: Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan dan Badan Pusat Statsitik Kota Tarakan
Jika dilihat per komoditi, maka produksi daging dan telur ayam ras merupakan yang paling dominan diantara komoditi lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat akan produksi peternakan yang paling besar adalah daging ayam ras. Pada tahun 2003, produksi daging ayam ras hanya sebesar 196,7 ton terus beranjak naik hingga mencapai 2225,04 ton pada tahun 2006. Pada tahun 2007, menurun 34,88 persen dari tahun sebelumnya menjadi 1448,92 ton. Sedangkan untuk komoditi telur ayam ras, pada tahun 2003 produksinya hanya sebesar 248,11 ton terus beranjak naik menjadi 1424,32 ton pada tahun 2005. Pada tahun 2006 mengalami sedikit penurunan menjadi 1012,5 ton dan kembali naik menjadi 1542,57 ton pada tahun berikutnya.
Grafik 9. Produksi Peternakan dan Hasil-hasilnya per Komoditi Tahun 2003-2007
Sumber: Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan dan Badan Pusat Statsitik Kota Tarakan
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 xviii
V. Sub Sektor Kehutanan Hutan memiliki berbagai macam kegunaan diantaranya sebagai hutan lindung,
hutan suaka alam, dan hutan produksi. Hutan produksi terdiri dari tiga macam yaitu hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, dan hutan produksi yang dapat dikonversi. Sekitar 70 persen hutan di kota Tarakan adalah hutan lindung yang berupa hutan mangrove. Hutan mangrove difungsikan untuk melindungi dari abrasi laut. Wilayah yang dikelilingi laut menjadikan hutan mangrove memilki peranan besar untuk melindungi kota. Selebihnya merupakan hutan produksi terbatas yang menghasilkan produksi seperti plywood, veener, bloak board, moulding, wood in chip, wood working, dan dowel. Selama tahun 2005 sampai dengan 2007, produksi kehutanan mengalami kenaikan dan penurunan yang cukup tajam. Pada tahun 2005, produksi kehutanan sebesar 231723,28 m3. Tahun 2006, naik tajam hingga mencapai 337805,004 m3 dan turun kembali menjadi 250103,13 m3 pada tahun 2007.
Grafik 10.Produksi Kehutanan Tahun 2005-2007
231723
337805
250103
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
M3
2005 2006 2007
Sumber : Dinas kehutanan dan Perkebunan Kota Tarakan
Jika dirinci menurut jenis komoditi yang dihasilkan, maka plywood merupakan
komoditi yang memiliki produksi terbesar. Sekitar 65 persen dari keseluruhan produksi kehutanan di kota Tarakan merupakan produksi plywood. Wood in chip menempati posisi kedua terbesar. Selebihnya menyebar pada komoditi yang lain.
VI. Sub Sektor Perikanan
Perikanan di Kota Tarakan mayoritas diperoleh dari tangkapan laut. Wilayah geografis Kota Tarakan yang dikelilingi oleh laut merupakan potensi yang mendukung berkembangnya perikanan tangkapan laut. Meskipun kedua jenis perikanan tersebut mengalami perkembangan yang cukup baik, dapat kita lihat pada grafik 6 di bawah ini
BPS KOTA TARAKAN
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 xix
bahwa perikanan laut lebih mendominasi. Kondisi geografis yang minim sungai atau perairan darat lainnya merupakan salah satu faktor yang turut mendukung dominasi
perikanan tangkapan laut. Pada tahun 2003 hingga 2007, sekitar 83 persen perikanan di kota Tarakan diperoleh dari tangkapan laut.
Grafik 11. Produksi Perikanan Tahun 2003-2007
660,8
3353
680,6
3452,6
700,9
3556
730
3662,9
759,4
3735,8
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000Ton
2003 2004 2005 2006 2007
Perikanan darat (budidaya) Perikanan laut (tangkapan)
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Tarakan
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 1
BPS KOTA TARAKAN
Tabel 1.1
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PER KAPITA SEKTOR / SUB SEKTOR PERTANIAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (JUTA RUPIAH)
Gross Domestic Regional Product Per Capita Of Agricultural Sector / Sub Sector at
Constant 2000 Market Prices
2003--2007
Sektor/Subsektor 2003 2004 2005 2006 2007*
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pertanian Agriculture
Ø Tanaman Bahan Makanan
Food Crops
Ø Tanaman Perkebunan
Estate Crops
Ø Peternakan dan Hasil-hasilnya
Livestocks & Products
Ø Kehutanan
Forestry
Ø Perikanan
Fisheries
1,307
0,236
0,005
0,208
0,008
0,849
1,323
0,249
0,005
0,229
0,007
0,833
1,302
0,256
0,005
0,230
0,006
0,804
1,232
0,247
0,005
0,225
0,006
0,749
1,224
0,251
0,005
0,230
0,006
0,732
PDRB Gross Domestic Regional
Product
11,06 11,54 11,97 11,95 12,41
*) Angka sementara Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tarakan
Indikator Pertanian Kota Tarakan 2007 2
BPS KOTA TARAKAN
Tabel 1.2
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PER KAPITA SEKTOR / SUB SEKTOR PERTANIAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU (JUTA RUPIAH)
Gross Domestic Regional Product Per Capita Of Agricultural Sector / Sub Sector at