Top Banner
Secara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 mengalami peningkatan terutama pada indikator otomotif roda empat. Secara bulanan pada Mei 2012 sebagian besar indikator mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya dengan peningkatan yang paling signifikan terjadi pada produksi kendaraan niaga Secara kumulatif sampai dengan Mei 2012, seluruh indikator aktivitas ekonomi migas menurun, sementara sebagian besar indikator non migas dan ekspor non migas utama masih meningkat. Hasil asesmen subsektor industri semen dan barang galian bukan logam menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara produsen semen dengan share produksi cukup signifikan, meskipun belum dapat mencukupi kebutuhan domestik yang semakin meningkat. Pertumbuhan Beberapa Indikator Ekonomi: Tahunan Secara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 mengalami peningkatan. Dari sebanyak 30 indikator aktivitas ekonomi yang dipantau sebanyak 20 indikator mengalami peningkatan secara tahunan. Peningkatan terutama terjadi pada indikator otomotif dengan alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan non niaga pada Mei 2012 tercatat sebanyak 64.533 unit sementara itu, penjualan kendaraan niaga pada bulan yang sama mencapai 66.879 unit. Secara tahunan produksi dan penjualan kendaraan tersebut tumbuh masing-masing sebesar 84,46% dan 68,11%. Selain kendaraan non niaga, produksi dan penjualan kendaraan niaga juga tumbuh masing-masing sebesar 66,62% dan 36,63% atau dengan total jumlah produksi sebanyak 32.241 unit dan penjualan sebanyak 26.626 unit pada Mei 2012. Dari sisi ekspor, indikator ekspor untuk biji tembaga, makanan olahan dan kayu lapis tercatat juga mengalami peningkatan masing-masing sebesar 59,22%, 45,78%, dan 24,75%. Sementara itu, 10 indikator lainnya mengalami penurunan pada bulan laporan. Penurunan paling besar terjadi pada indikator penjualan minyak diesel (-49,16%) diikuti oleh ekspor minyak nabati (-46,82%) dan ekspor besi & baja (-46,13%). Grafik 1. Pertumbuhan Tahunan Indikator Aktivitas Ekonomi Terpilih -60 -30 0 30 60 90 120 Produksi Minyak Mentah Produksi Kondensat Penjualan Minyak Diesel Konsumsi Semen Produksi Kendaraan Non Niaga Penjualan Kendaraan Non Niaga Produksi Kendaraan Niaga Penjualan Kendaraan Niaga Produksi Sepeda Motor Penjualan Sepeda Motor Penjualan Listrik ke Industri Penjualan Listrik ke Bisnis/ Perdagangan Penjualan Listrik ke Rumah Tangga Penjualan Listrik Total Kunjungan Wisman Tingkat Hunian Hotel Berbintang di Jakarta Tingkat Hunian Hotel Berbintang di Bali Batubara Biji Tembaga Barang dari Logam Tidak Mulia Makanan Olahan Minyak Nabati Tekstil dan Produk Tekstil Kayu Lapis Kayu Gergajian Bahan Kertas dan Kertas Karet Olahan Besi & Baja Alat Angkutan dan Bagiannya Peralatan Listrik Mei 2012 Mei 2011 s.d Mei 2012 (rata-rata) (%, yoy) Migas Non Migas Ekspor Utama INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH & ASESMEN SUBSEKTOR EKONOMI Mei 2012 Metodologi Perkembangan Indikator Aktivitas Ekonomi Terpilih (IAE) merupakan laporan perkembangan beberapa indikator ekonomi serta analisis mengenai perkembangan subsektor ekonomi terpilih. Pada laporan ini fokus analisis mengenai subsektor industri industri semen dan barang galian bukan logam. Data dan informasi diperoleh dari sektor riil baik dari Bank Indonesia maupun pihak eksternal, diantaranya Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) serta instansi/Departemen terkait lainnya.
16

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Apr 04, 2019

Download

Documents

vodang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Perkembangan Indikator Sektor Riil terpilih

1

he

Secara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012

mengalami peningkatan terutama pada indikator otomotif roda empat.

Secara bulanan pada Mei 2012 sebagian besar indikator mengalami

peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya dengan peningkatan yang

paling signifikan terjadi pada produksi kendaraan niaga

Secara kumulatif sampai dengan Mei 2012, seluruh indikator aktivitas

ekonomi migas menurun, sementara sebagian besar indikator non migas

dan ekspor non migas utama masih meningkat.

Hasil asesmen subsektor industri semen dan barang galian bukan logam

menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara produsen

semen dengan share produksi cukup signifikan, meskipun belum dapat

mencukupi kebutuhan domestik yang semakin meningkat.

Pertumbuhan Beberapa Indikator Ekonomi:

Tahunan

Secara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 mengalami

peningkatan. Dari sebanyak 30 indikator aktivitas ekonomi yang dipantau sebanyak 20 indikator

mengalami peningkatan secara tahunan. Peningkatan terutama terjadi pada indikator otomotif dengan

alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan non niaga pada Mei 2012 tercatat sebanyak

64.533 unit sementara itu, penjualan kendaraan niaga pada bulan yang sama mencapai 66.879 unit.

Secara tahunan produksi dan penjualan kendaraan tersebut tumbuh masing-masing sebesar 84,46%

dan 68,11%. Selain kendaraan non niaga, produksi dan penjualan kendaraan niaga juga tumbuh

masing-masing sebesar 66,62% dan 36,63% atau dengan total jumlah produksi sebanyak 32.241 unit

dan penjualan sebanyak 26.626 unit pada Mei 2012. Dari sisi ekspor, indikator ekspor untuk biji

tembaga, makanan olahan dan kayu lapis tercatat juga mengalami peningkatan masing-masing sebesar

59,22%, 45,78%, dan 24,75%. Sementara itu, 10 indikator lainnya mengalami penurunan pada bulan

laporan. Penurunan paling besar terjadi pada indikator penjualan minyak diesel (-49,16%) diikuti oleh

ekspor minyak nabati (-46,82%) dan ekspor besi & baja (-46,13%).

Grafik 1.

Pertumbuhan Tahunan Indikator Aktivitas Ekonomi Terpilih

-60

-30

0

30

60

90

120

Prod

uksi M

inyak M

en

tah

Prod

uksi K

on

den

sat

Pen

juala

n M

inyak D

iesel

Kon

sum

si Sem

en

Prod

uksi K

en

daraan

No

n N

iaga

Pen

juala

n K

en

daraan

No

n N

iaga

Prod

uksi K

en

daraan

Nia

ga

Pen

juala

n K

en

daraan

Nia

ga

Prod

uksi Seped

a M

oto

r

Pen

juala

n S

ep

ed

a M

oto

r

Pen

juala

n L

istrik

ke Ind

ustri

Pen

juala

n L

istrik

ke B

isn

is/

Perdag

an

gan

Penju

ala

n L

istrik

ke R

um

ah T

ang

ga

Pen

juala

n L

istrik

Total

Kun

jun

gan W

ism

an

Tin

gkat H

un

ian H

otel B

erb

intang

di Jakarta

Tin

gkat H

un

ian H

otel B

erb

intang

di B

ali

Batu

bara

Biji Tem

bag

a

Baran

g d

ari Log

am

Tid

ak M

ulia

Makanan O

lahan

Min

yak N

ab

ati

Tekstil d

an

Pro

du

k T

ekstil

Kayu

Lapis

Kayu

Gerg

ajian

Bah

an K

ertas d

an

Kertas

Karet O

lahan

Besi &

Baja

Ala

t A

ng

ku

tan

dan

Bag

iann

ya

Perala

tan

Lis

trik

Mei 2012 Mei 2011 s.d Mei 2012 (rata-rata)

(%, yoy)

Migas Non Migas Ekspor Utama

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH & ASESMEN SUBSEKTOR EKONOMI

Mei 2012

Metodologi

Perkembangan Indikator Aktivitas Ekonomi Terpilih (IAE) merupakan laporan perkembangan beberapa indikator ekonomi serta analisis mengenai perkembangan subsektor

ekonomi terpilih. Pada laporan ini fokus analisis mengenai subsektor industri industri semen dan barang galian bukan logam. Data dan informasi diperoleh dari sektor riil

baik dari Bank Indonesia maupun pihak eksternal, diantaranya Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero),

Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) serta instansi/Departemen terkait lainnya.

Page 2: INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Perkembangan Indikator Sektor Riil terpilih

2

Secara rata-rata selama Mei 2011 s.d Mei 2012, tercatat sebagian besar (73%) indikator mengalami

peningkatan. Produksi kendaraan niaga meningkat 34,71%, sementara penjualannya tumbuh 30,11%.

Beberapa indikator lain yang juga tumbuh cukup tinggi antara lain ekspor minyak nabati (28,10%), ekspor

batubara (27,04%) dan ekspor makanan olahan (25,33%). Sementara itu, ekspor biji tembaga masih

mencatat penurunan yang paling dalam yaitu mencapai 19,51% disamping penjualan minyak diesel

(-15,60%), ekspor besi & baja (-8,50%), ekspor barang dari logam tidak mulia (-8,17%), dan produksi

kondensat (-8,05%).

Apabila dibandingkan pertumbuhan pada Mei 2012 dengan rata-rata pertumbuhan selama Mei 2011 s.d

Mei 2012 maka terdapat 15 indikator yang memiliki kinerja positif dan berada diatas rata-ratanya (Grafik 1).

Bulanan

Secara bulanan pada Mei 2012 sebagian besar indikator (66,67%) mengalami peningkatan

dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan yang paling signifikan terjadi pada indikator produksi

kendaraan niaga (32,21%) yang diikuti oleh ekspor makanan olahan (30,89%), ekspor biji tembaga

(28,14%), produksi kondensat (21,53%), ekspor karet olahan (16,50%), ekspor batubara (13,08%) dan

konsumsi semen (12,81%). Naiknya produksi kendaraan niaga dan konsumsi semen merupakan indikasi

meningkatnya kegiatan investasi baik dalam bentuk alat angkut maupun bangunan. Sementara itu

beberapa indikator yang turun pada bulan ini antara lain ekspor minyak nabati (-29,30%), ekspor besi &

baja (-14,76%) dan penjualan listrik ke industri (-2,71%).

Dalam kurun waktu Mei 2011 s.d Mei 2012, hampir seluruh indikator aktivitas ekonomi (86,67%) tumbuh

positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada ekspor minyak nabati dengan rata-rata sebesar 8,18%, selain

ekspor biji tembaga yang tumbuh 6,20%, produksi kendaraan non niaga (6,18%), ekspor makanan olahan

(5,86%) dan produksi kendaraan niaga (5,51%). Sementara itu, 4 indikator yang tercatat turun dalam

kurun waktu tersebut adalah ekspor besi & baja (-2,67%), ekspor barang dari logam tidak mulia (-1,55%),

ekspor kayu gergajian (-0,38%) dan tingkat hunian hotel berbintang di Bali (-0,25%).

Sebanyak 19 indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 yang memiliki kinerja positif dan berada diatas

rata-rata selama Mei 2011 s.d Mei 2012 (Grafik 2).

Grafik 2.

Pertumbuhan Bulanan Indikator Aktivitas Ekonomi Terpilih

-40

-20

0

20

40

Prod

uksi M

inyak M

en

tah

Prod

uksi K

on

den

sat

Pen

juala

n M

inyak D

iesel

Kon

sum

si Sem

en

Prod

uksi K

en

daraan

No

n N

iag

a

Pen

juala

n K

en

daraan

No

n N

iag

a

Prod

uksi K

en

daraan

Nia

ga

Pen

juala

n K

en

daraan

Nia

ga

Prod

uksi Seped

a M

oto

r

Pen

juala

n S

ep

ed

a M

oto

r

Pen

juala

n L

istrik

ke Ind

ustri

Pen

juala

n L

istrik

ke B

isn

is/

Perdag

an

gan

Pen

juala

n L

istrik

ke R

um

ah

Tan

gg

a

Pen

juala

n L

istrik

Total

Kun

jun

gan W

ism

an

Tin

gkat H

un

ian

Ho

tel B

erb

intang

di Jakarta

Tin

gkat H

un

ian

Ho

tel B

erb

intang

di B

ali

Batu

bara

Biji Tem

bag

a

Baran

g d

ari Log

am

Tid

ak M

ulia

Makan

an

Ola

han

Min

yak N

ab

ati

Tekstil d

an

Pro

du

k T

ekstil

Kayu

Lapis

Kayu

Gerg

ajian

Bah

an K

ertas d

an

Kertas

Karet O

lah

an

Besi &

Baja

Ala

t A

ng

ku

tan

dan

Bag

ian

nya

Perala

tan

Lis

trik

Mei 2012 Mei 2011 s.d Mei 2012 (rata-rata)

(%, mtm)

Migas Non Migas Ekspor Utama

Kumulatif

Secara kumulatif sampai dengan Mei 2012, seluruh indikator aktivitas ekonomi migas menurun,

sementara sebagian besar indikator non migas dan ekspor non migas utama masih meningkat. Penjualan

minyak diesel turun paling besar yaitu 32,82% diantara penurunan pada kelompok indikator migas. Pada

kelompok indikator non migas dan ekspor non migas utama, produksi kendaraan non niaga tumbuh paling

tinggi (38,16%) sebaliknya ekspor besi & baja turun paling dalam (-36,46%).

Page 3: INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Perkembangan Indikator Sektor Riil terpilih

3

Tabel 1

Perkembangan Indikator Aktivitas Ekonomi Terpilih

Satuan Mei Des* Feb* Mar* Apr* Mei*

yoy mtm ytd1)

Migas

- Produksi Minyak Mentah ribu barel 24.716 23.954 22.570 24.147 23.148 23.745 -3,93 2,58 -1,74

- Produksi Kondensat ribu barel 3.335 3.626 3.081 3.211 2.947 3.581 7,38 21,53 -6,04

- Penjualan Minyak Diesel kiloliter 16.034 9.678 8.047 11.159 9.591 8.152 -49,16 -15,00 -32,82

Non Migas

- Konsumsi Semen ribu ton 4.083 4.557 4.063 4.379 4.183 4.719 15,57 12,81 16,37

- Produksi Kendaraan Non Niaga unit 34.984 51.583 58.671 60.743 59.436 64.533 84,46 8,58 38,16

- Penjualan Kendaraan Non Niaga unit 39.783 51.856 59.415 61.331 60.750 66.879 68,11 10,09 27,29

- Produksi Kendaraan Niaga unit 19.350 27.794 27.299 24.341 24.386 32.241 66,62 32,21 28,75

- Penjualan Kendaraan Niaga unit 19.488 26.961 25.974 24.806 24.494 26.626 36,63 8,70 22,97

- Produksi Sepeda Motor ribu unit 698 448 666 607 620 620 -11,25 0,00 -6,87

- Penjualan Sepeda Motor ribu unit 709 463 671 627 623 620 -12,63 -0,54 -6,45

- Penjualan Listrik ke Industri juta KWH 4.557 4.561 4.837 4.731 5.070 4.933 8,24 -2,71 9,67

- Penjualan Listrik ke Bisnis/ Perdagangan juta KWH 2.338 2.480 2.445 2.420 2.504 2.519 7,73 0,59 8,05

- Penjualan Listrik ke Rumah Tangga juta KWH 5.320 5.830 5.667 5.592 5.757 5.890 10,72 2,30 11,29

- Penjualan Listrik Total juta KWH 13.041 13.747 13.797 13.603 14.215 14.229 9,11 0,10 9,94

- Kunjungan Wisman ribu orang 600 725 593 659 626 651 8,45 3,96 8,81

- Tingkat Hunian Hotel Berbintang di Jakarta persen 57 56 55 56 58 59 4,08 2,21 -0,61

- Tingkat Hunian Hotel Berbintang di Bali persen 63 62 56 59 59 60 -4,28 2,03 -6,57

Ekspor Non Migas Utama

- Batubara ribu ton 29.669 33.189 27.027 33.240 31.277 35.368 19,21 13,08 19,78

- Biji Tembaga ribu ton 128 66 146 50 159 203 59,22 28,14 -12,06

- Barang dari Logam Tidak Mulia ribu ton 224 185 218 245 171 168 -24,94 -1,91 -20,30

- Makanan Olahan ribu ton 145 219 190 176 162 212 45,78 30,89 9,02

- Minyak Nabati ribu ton 2.069 1.875 1.468 2.006 1.557 1.101 -46,82 -29,30 23,63

- Tekstil dan Produk Tekstil ribu ton 159 173 164 166 152 169 6,43 11,09 0,37

- Kayu Lapis ribu ton 153 172 167 192 193 190 24,75 -1,38 16,68

- Kayu Gergajian ribu ton 36 40 37 37 35 34 -4,71 -0,28 -8,98

- Bahan Kertas dan Kertas ribu ton 601 643 638 676 607 625 4,11 3,06 5,55

- Karet Olahan ribu ton 278 220 230 252 249 290 4,36 16,50 -5,45

- Besi dan Baja ribu ton 127 86 96 74 80 68 -46,13 -14,76 -36,46

- Alat Angkutan dan Bagiannya ribu ton 43 45 62 51 46 46 7,16 -0,07 8,25

- Peralatan Listrik ribu ton 64 71 60 63 58 62 -3,16 6,72 1,48

Indikator Mei 2012

Pertumbuhan 2011 2012

Sumber data : Bank Indonesia, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero),

Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).

Keterangan :

-

-

Data penjualan kendaraan niaga, non niaga dan sepeda motor mulai ditambahkan ke dalam publikasi Indikator Aktivitas Ekonomi

Terpilih (IAE) sejak edisi September 2010 dengan data series kebelakang.

Data tingkat hunian Hotel Berbintang di wilayah Jakarta dan Bali mulai ditambahkan ke dalam publikasi Indikator Aktivitas Ekonomi

Terpilih (IAE) sejak edisi Juli 2010 dengan data series kebelakang.

*) Beberapa indikator aktivitas ekonomi masih bersifat sementara yang akan mengalami perubahan pada periode berikutnya.

1) Pertumbuhan kumulatif (ytd) dihitung dengan cara membandingkan data kumulatif dari bulan Januari hingga periode laporan denga n

periode yang sama pada tahun sebelumnya. Perhitungan pertumbuhan kumulatif mulai dilakukan pada periode Laporan IAE

September 2008. Khusus untuk indikator Tingkat Hunian Hotel, pertumbuhan dihitung dengan cara membandingkan rata-rata data

dari bulan Januari sampai dengan periode laporan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

n/a Data sampai dengan laporan disusun belum tersedia/tidak dihitung.

Page 4: INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Perkembangan Indikator Sektor Riil terpilih

4

GRAFIK PERTUMBUHAN INDIKATOR TERPILIH

Grafik 3.

Produksi Minyak Mentah

Grafik 4.

Produksi Kondensat

-15,0

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

-8,0

-6,0

-4,0

-2,0

0,0

2,0

4,0

6,0

8,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

-15,0

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

-20,0

-15,0

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

Grafik 5.

Penjualan Minyak Diesel

Grafik 6.

Konsumsi Semen

-60,0

-40,0

-20,0

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

-60,0

-40,0

-20,0

0,0

20,0

40,0

60,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

-40,0

-30,0

-20,0

-10,0

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

-10,0

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

Grafik 7.

Produksi Kendaraan Non Niaga

Grafik 8.

Penjualan Kendaraan Non Niaga

-40,0

-20,0

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

-40,0

-20,0

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

-40,0

-20,0

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

-30,0

-20,0

-10,0

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

Page 5: INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Perkembangan Indikator Sektor Riil terpilih

5

Grafik 9.

Produksi Kendaraan Niaga

Grafik 10.

Penjualan Kendaraan Niaga

-50,0

-25,0

0,0

25,0

50,0

75,0

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

-50,0

-30,0

-10,0

10,0

30,0

50,0

70,0

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

Grafik 11.

Produksi Sepeda Motor

Grafik12.

Penjualan Sepeda Motor

-40,0

-20,0

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

-30,0

-20,0

-10,0

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

-40,0

-20,0

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

-20,0

-10,0

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

Grafik 13.

Penjualan Listrik ke Sektor Industri

Grafik 14.

Penjualan Listrik ke Bisnis/Perdagangan

-20,0

-10,0

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

-6,0

0,0

6,0

12,0

18,0

24,0

30,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

Page 6: INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Perkembangan Indikator Sektor Riil terpilih

6

Grafik 15.

Penjualan Listrik ke Rumah Tangga

Grafik 16.

Penjualan Listrik Total

-10,0

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

Grafik 17.

Kunjungan Wisman

Grafik 18.

Tingkat Hunian Hotel Jakarta

-16,0

0,0

16,0

32,0

48,0

64,0

-16,0

0,0

16,0

32,0

48,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

-20,0

-10,0

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

-15,0

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

Grafik 19.

Tingkat Hunian Hotel Bali

-15,0

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

-15,0

-10,0

-5,0

0,0

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5

2010 2011 2012

yoy mtm

(% yoy) (% mtm)

Page 7: INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Perkembangan Indikator Sektor Riil terpilih

7

ASSESMEN SUBSEKTOR EKONOMI (SUBSEKTOR INDUSTRI SEMEN DAN BARANG GALIAN BUKAN LOGAM)

Indonesia merupakan salah satu negara produsen semen dengan share produksi cukup signifikan

terhadap total produksi semen dunia, meskipun belum dapat mencukupi kebutuhan domestik yang semakin

meningkat. Tumbuhnya perekonomian dan menggeliatnya sektor properti serta infrastruktur menjadi peluang

bagi subsektor industri ini untuk terus meningkatkan kapasitas produksinya untuk meningkatkan kontribusinya

terhadap pertumbuhan ekonomi kedepan.

Pertumbuhan subsektor industri semen dan barang galian bukan logam setiap tahunnya selalu positif,

namun pada tahun 2008 dan 2009 mengalami pertumbuhan yang negatif. Hal ini ditengarai karena

melonjaknya harga minyak mentah dunia yang menambah beban transportasi dan energi industri semen.

Rendahnya share dari subsektor semen dan barang galian bukan logam menyebabkan rendahnya kontribusi

subsektor tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi.

Subsektor industri semen dan barang galian bukan logam memiliki keterkaitan ke depan (forward

linkage) dan ke belakang (backward linkage) yang cukup erat dengan sektor/subsektor ekonomi lainnya.

Pasokan input kelompok industri semen dan barang galian bukan logam mayoritas dipenuhi dari dalam negeri.

Orientasi produk kelompok industri semen dan barang galian bukan logam sebagian besar dialokasikan untuk

memenuhi permintaan sektor ekonomi lainnya.

A. Peranan Subsektor Industri Semen dan Barang Galian Bukan Logam Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi

Kegiatan dari subsektor industri barang galian bukan logam mencakup kegiatan pengolahan bahan baku

menjadi barang jadi yang berhubungan dengan unsur tunggal suatu mineral murni, seperti gelas, produk

keramik dan tanah liat bakar, semen, plester, termasuk juga didalamnya industri pemotongan dan

pengasahan batu, serta pengolahan produk mineral lainnya1.

Rata-rata pertumbuhan subsektor industri semen dan barang galian bukan logam selama 11 tahun

(2001-2011) tercatat positif yaitu sebesar 5,21% (yoy). Hampir setiap tahun subsektor ini selalu

mengalami pertumbuhan positif, kecuali pada tahun 2008 dan 2009. Hal tersebut disebabkan

melonjaknya harga minyak mentah dunia dan batu bara yang berakibat pada peningkatan beban

transportasi dan energi industri semen. Selama 11 tahun terakhir, pertumbuhan tertinggi pada subsektor

industri semen dan barang galian bukan logam terjadi pada tahun 2001. Mulai tahun 2010, subsektor ini

kembali mengalami pertumbuhan yang positif yaitu sebesar 2,18% dan semakin meningkat pada tahun

2011 sebesar 7,19%. Pada triwulan I-2012, subsektor ini masih menunjukkan kinerja yang cukup

menggembirakan dengan mengalami pertumbuhan sebesar 6,11%.

Share subsektor industri semen dan barang galian bukan logam relatif rendah. Rata-rata share

subsektor industri semen dan barang galian bukan logam terhadap total PDB dalam 11 tahun terakhir

(2001-2011) hanya sebesar 0,86%, sedangkan terhadap sektor industri pengolahan non migas memiliki

peranan/share peringkat ketujuh dari 9 subsektor. Peranan subsektor ini terhadap sektor industri

pengolahan non migas rata-rata sebesar 3,70%. Share subsektor industri pengolahan non migas masih

didominasi oleh subsektor industri makanan, minuman & tembakau (31,22%), subsektor industri alat

angkutan, mesin & peralatannya (26,84%), subsektor industri pupuk kimia & barang dari karet (12,22%),

subsektor industri tekstil, barang kulit & alas kaki (11,34%), barang kayu dan hasil hutan lainnya (6,15%),

serta kertas dan barang cetakan (5,08%). Peranan subsektor semen dan barang galian bukan logam

cenderung stabil dari tahun ke tahun. Pada triwulan I-2012, peranan subsektor ini terhadap industri

pengolahan non migas sebesar 3,36%.

1

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2009

Page 8: INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Perkembangan Indikator Sektor Riil terpilih

8

Kontribusi subsektor industri semen dan barang galian bukan logam terhadap pertumbuhan

ekonomi relatif rendah. Rendahnya share subsektor semen dan barang galian bukan logam terhadap

total PDB menyebabkan kontribusi subsektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi relatif rendah yaitu rata-

rata sebesar 0,04% (2001-2011).

Tabel 2. Pertumbuhan Tahunan PDB Subsektor Semen dan Barang Galian Bukan Logam

Rata-rata

(2001-2011)

a) Makanan, minuman, dan tembakau 1.07 0.19 2.69 1.39 2.75 7.21 5.05 2.34 11.22 2.78 9.19 8.19 4.17

b) Tekstil, barang kulit, dan alas kaki 3.40 3.23 6.18 4.06 1.31 1.23 -3.68 -3.64 0.60 1.77 7.52 1.41 2.00

c) Barang kayu dan hasil hutan lainnya 0.54 0.62 1.19 -2.07 -0.92 -0.66 -1.74 3.45 -1.38 -3.47 0.35 -0.86 -0.37

d) Kertas dan barang cetakan -4.78 5.26 8.41 7.61 2.39 2.09 5.79 -1.48 6.34 1.67 1.50 0.50 3.16

e) Pupuk, kimia, dan barang dari karet 0.50 4.73 10.71 9.01 8.77 4.48 5.69 4.46 1.64 4.70 3.95 9.19 5.33

f) Semen dan barang galian bukan logam 19.08 6.56 7.06 9.53 3.81 0.53 3.40 -1.49 -0.51 2.18 7.19 6.11 5.21

g) Logam dasar, besi, dan baja -1.00 -1.28 -7.97 -2.61 -3.70 4.73 1.69 -2.05 -4.26 2.38 13.06 5.57 -0.09

h) Alat angkutan, mesin, dan peralatan lainnya 17.22 18.09 8.88 17.67 12.38 7.55 9.73 9.79 -2.87 10.38 7.00 6.23 10.53

i) Barang lainnya 12.64 -11.08 17.74 12.77 2.61 3.62 -2.82 -0.96 3.19 3.00 1.82 4.21 3.87

a) Makanan, minuman, dan tembakau 7.84 7.96 7.66 7.12 6.41 6.37 6.68 7.00 7.50 7.23 7.37 7.14 7.19

b) Tekstil, barang kulit, dan alas kaki 3.16 3.45 3.36 3.11 2.78 2.70 2.37 2.12 2.08 1.93 1.93 1.86 2.63

c) Barang kayu dan hasil hutan lainnya 1.90 1.62 1.48 1.36 1.27 1.34 1.39 1.48 1.43 1.25 1.14 1.09 1.42

d) Kertas dan barang cetakan 1.19 1.33 1.38 1.35 1.22 1.19 1.15 1.05 1.09 1.02 0.93 0.88 1.17

e) Pupuk, kimia, dan barang dari karet 2.93 2.72 2.82 2.79 2.75 2.82 2.80 3.11 2.91 2.74 2.55 2.59 2.81

f) Semen dan barang galian bukan logam 0.98 0.98 0.95 0.94 0.89 0.87 0.83 0.81 0.78 0.71 0.68 0.69 0.86

g) Logam dasar, besi, dan baja 0.73 0.76 0.67 0.70 0.66 0.62 0.58 0.59 0.48 0.42 0.42 0.42 0.60

h) Alat angkutan, mesin, dan peralatan lainnya 6.21 5.87 5.87 6.36 6.23 6.27 6.44 6.67 6.18 6.05 5.75 5.67 6.17

i) Barang lainnya 0.26 0.19 0.21 0.22 0.21 0.21 0.19 0.18 0.18 0.16 0.15 0.15 0.20

a) Makanan, minuman, dan tembakau 31.12 31.99 31.38 29.73 28.58 28.46 29.80 30.40 33.16 33.61 35.20 34.87 31.22

b) Tekstil, barang kulit, dan alas kaki 12.54 13.85 13.76 12.99 12.40 12.06 10.56 9.21 9.19 8.97 9.23 9.09 11.34

c) Barang kayu dan hasil hutan lainnya 7.53 6.50 6.09 5.68 5.67 5.97 6.19 6.43 6.33 5.82 5.44 5.30 6.15

d) Kertas dan barang cetakan 4.71 5.34 5.66 5.64 5.45 5.30 5.12 4.56 4.82 4.75 4.47 4.29 5.08

e) Pupuk, kimia, dan barang dari karet 11.63 10.94 11.55 11.64 12.25 12.59 12.50 13.53 12.85 12.73 12.21 12.63 12.22

f) Semen dan barang galian bukan logam 3.88 3.95 3.91 3.92 3.95 3.88 3.70 3.53 3.43 3.29 3.27 3.36 3.70

g) Logam dasar, besi, dan baja 2.90 3.06 2.73 2.94 2.96 2.77 2.58 2.57 2.11 1.94 2.00 2.05 2.60

h) Alat angkutan, mesin, dan peralatan lainnya 24.64 23.59 24.06 26.54 27.81 28.02 28.69 28.97 27.33 28.14 27.47 27.67 26.84

i) Barang lainnya 1.04 0.78 0.87 0.92 0.93 0.95 0.85 0.80 0.77 0.76 0.73 0.73 0.86

Sektor Industri Pengolahan Non Migas 1.16 1.37 1.46 1.85 1.48 1.33 1.3 1.01 0.63 1.23 1.62 1.45 1.31

a) Makanan, minuman, dan tembakau 0.09 0.02 0.20 0.10 0.20 0.50 0.36 0.16 0.75 0.20 0.64 0.55 0.29

b) Tekstil, barang kulit, dan alas kaki 0.11 0.11 0.20 0.13 0.04 0.04 -0.11 -0.10 0.01 0.04 0.17 0.03 0.06

c) Barang kayu dan hasil hutan lainnya 0.01 0.01 0.02 -0.03 -0.01 -0.01 -0.02 0.03 -0.01 -0.03 0.00 -0.01 0.00

d) Kertas dan barang cetakan -0.07 0.07 0.11 0.10 0.03 0.03 0.08 -0.02 0.08 0.02 0.02 0.01 0.04

e) Pupuk, kimia, dan barang dari karet 0.02 0.14 0.32 0.29 0.29 0.15 0.19 0.15 0.05 0.15 0.12 0.28 0.17

f) Semen dan barang galian bukan logam 0.14 0.05 0.06 0.08 0.03 0.00 0.03 -0.01 0.00 0.02 0.05 0.04 0.04

g) Logam dasar, besi, dan baja -0.01 -0.01 -0.05 -0.01 -0.02 0.02 0.01 -0.01 -0.02 0.01 0.04 0.02 0.00

h) Alat angkutan, mesin, dan peralatan lainnya 0.85 1.01 0.56 1.16 0.91 0.59 0.77 0.80 -0.24 0.82 0.57 0.52 0.71

i) Barang lainnya 0.03 -0.02 0.03 0.03 0.01 0.01 -0.01 0.00 0.01 0.01 0.00 0.01 0.01

A. Pertumbuhan Tahunan (yoy)

B. Distribusi/ share thd Total PDB

C. Distribusi/ share thd Sektor Industri Pengolahan Non Migas

D. Kontribusi thd Pertumbuhan Ekonomi

RINCIAN 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011Tw

I-2012

Page 9: INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Perkembangan Indikator Sektor Riil terpilih

9

Tabel 3. Rata-rata Produksi dan Kapasitas Produksi

Semen Dunia Tahun 2009 dan 2010

Dilihat dari perkembangan produksi industri besar dan sedang khususnya subsektor industri barang galian

bukan logam yang ditunjukkan oleh indeks produksi (menurut 2 digit kode ISIC) mengalami pertumbuhan

yang fluktuatif. Produksi subsektor industri barang galian bukan logam tumbuh signifikan pada tahun 2011

(8,15%, yoy), setelah selama dua tahun berturut turut mengalami pertumbuhan negatif.

Grafik 20. Rata-rata Pertumbuhan Tahunan Indeks Produksi

Barang Galian Bukan Logam

Grafik 21. Pangsa Kapasitas Produksi Perusahaan Semen

terhadap Total Kapasitas Produksi Semen di Indonesia

-12.0

-10.0

-8.0

-6.0

-4.0

-2.0

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

2007 2008 2009 2010 2011

(yoy,%)

Total Indeks Produksi Industri Besar dan Sedang

Indeks Produksi Barang Galian Bukan Logam

3.02%

11.88%

2.36%

35.09%

15.66%

17.17%

8.09%

5.66%

1.08%

2.82%

11.09%

2.11%

37.15%

15.32%

17.12%

8.10%

5.28%

1.00%

PT. Semen Andalas Indonesia

PT. Semen Padang

PT. Semen Baturaja

PT. Indocement Tunggal Perkasa, TBK

PT. Holcim Indonesia, TBK.

PT. Semen Gresik, TBK.

PT. Semen Tonasa

PT. Semen Bosowa Maros

PT. Semen Kupang

2010

2011

Dari sisi produsen, PT. Indocement Tunggal Perkasa, Tbk memiliki pangsa kapasitas produksi tertinggi secara

nasional dalam dua tahun terakhir masing-masing sebesar 35,01% pada tahun 2010 dan 37,15% pada

tahun 2011. Selanjutnya, PT. Semen Gresik, Tbk dan PT. Holcim Indonesia Tbk menempati urutan

berikutnya dengan share masing-masing sebesar 17,12% dan 15,32% terhadap kapasitas produksi nasional

tahun 2011.

Dalam dua tahun terakhir (tahun 2009 dan

2010), negara China merupakan produsen

semen terbesar dunia dengan pangsa produksi

sebesar 53,92%. Tingginya produksi semen di

China seiring dengan tumbuhnya sektor

konstruksi di negara tersebut diikuti oleh India

(6,68%) dan Amerika (2,02%). Sementara itu,

pangsa produksi Indonesia terhadap produksi

semen dunia tercatat sebesar 1,29%.

Seiring dengan tingginya pertumbuhan produksi

semen pada tahun 2011 (16,3%), tingkat

konsumsi semen juga mengalami pertumbuhan

tertinggi, yaitu sebesar 17,7%. Konsumsi semen

tertinggi terjadi di provinsi Jawa Barat sebesar

7.060 ribu ton, dan diikuti provinsi Jawa Timur

sebesar 5.979 ribu ton, provinsi Jawa Tengah

sebesar 5.303 ribu ton dan DKI Jakarta sebesar

4.630 ribu ton.

Page 10: INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Perkembangan Indikator Sektor Riil terpilih

10

Grafik 22. Perkembangan Pertumbuhan Tahunan

Produksi dan Konsumsi Semen

Grafik 23. Rata-rata Realisasi Konsumsi Pengadaan Semen

Per Pulau Per Tahun (2006 s.d. 2011)

-10.0

-5.0

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

2007 2008 2009 2010 2011

Konsumsi Semen

Produksi Semen

(% yoy)

0

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Bali - Nusa Tenggara

Maluku -Papua

(Ribu Ton)

Tabel 4. Realisasi Konsumsi Pengadaan Semen Nasional Per Tahun (Ton)

Page 11: INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Perkembangan Indikator Sektor Riil terpilih

11

Grafik 24. Pertumbuhan Tahunan Indeks Deflator

Subsektor Semen dan Barang Galian Bukan Logam

Grafik 25. Rata-rata Harga Semen Nasional

B. Perkembangan Harga Subsektor Industri Semen dan Barang Galian Bukan Logam

Pertumbuhan tahunan PDB deflator subsektor

industri semen dan barang galian bukan logam

seiring dengan PDB deflator sektor industri

non migas dan total PDB deflator. Rata-rata

pertumbuhan tahunan PDB subsektor industri

semen dan barang galian bukan logam dari

tahun 2001 s.d. 2011 sebesar 10,6% (yoy) sama

dengan rata-rata pertumbuhan tahunan PDB

deflator, sedangkan PDB deflator sektor industri

non migas sebesar 9,5% (yoy). Selama sebelas

tahun terakhir kenaikan harga tertinggi terjadi

pada tahun 2001 yaitu sebesar 33,7% yoy) dan

tahun 2008 sebesar 24,3% (yoy). Kenaikan tersebut dipicu dengan naiknya harga minyak internasional.

Berdasarkan perkembangan harga semen per

sak setiap ibukota provinsi di Indonesia dari

tahun 2000 sampai dengan tahun 2011,

kenaikan harga semen tertinggi terjadi pada

tahun 2008 yaitu sebesar 30,94%, sedangkan

penurunan harga semen terjadi pada tahun

2010 sebesar -0,12%. Harga semen per sak

terendah pada umumnya terjadi di kota kupang

dan harga semen per sak tertinggi terjadi di kota

Jayapura. Tingginya harga di kota Jayapura

terkait dengan mahalnya biaya distribusi.

Tabel 5. Perkembangan Rata-rata Harga Semen Per Sak, Harga Semen Terendah

dan Harga Semen Tertinggi di Ibukota Provinsi

Page 12: INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Perkembangan Indikator Sektor Riil terpilih

12

C. Investasi Subsektor Industri Semen dan Barang Galian Bukan Logam

Target investasi Indonesia pada tahun 2012 adalah sebesar Rp283,5 triliun yang terdiri atas

Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp206,8 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN) sebesar Rp76,7 triliun. Hingga triwulan I-2012 perkembangan realisasi investasi telah mencapai

Rp71,2 triliun atau 25,1% dari target yang ditetapkan untuk 2012. Nilai investasi tersebut tumbuh 1,5%

secara triwulanan dan 32,8% secara tahunan. Berdasarkan Koridor Ekonomi pada periode Triwulan I-

2012, realisasi PMDN dan PMA tertinggi berada di Koridor Jawa dimana untuk realisasi PMDN terbesar

ada di Jawa Timur (Rp3,8 triliun) dan realisasi PMA terbesar ada di DKI Jakarta (USD1,2 miliar).

Berdasarkan asal investor, negara dengan angka realisasi PMA terbesar di triwulan I-2012 berasal dari

Singapura (USD1,2 miliar), Jepang (USD0,6 miliar), Korea Selatan (USD0,5 miliar), British Virgin Islands

(USD0,3 miliar) dan Belanda (USD0,3 miliar).

Perkembangan investasi subsektor industri semen dan barang galian bukan logam (sebagaimana

tercermin dari sektor industri mineral non logam) selama tahun 2011 cukup menggembirakan.

Total realisasi investasi industri ini mencapai Rp8,67 triliun, atau secara tahunan naik signifikan sebesar

244,2,% yang didukung oleh pertumbuhan baik pada investasi PMA maupun PMDN. Sementara total

realisasi investasi selama triwulan I 2012 sebesar Rp1,62 triliun. Investasi tersebut mayoritas bersumber

dari PMDN yaitu sebesar Rp1,24 triliun sedangkan sisanya yaitu USD0,04 miliar atau Rp0,37 triliun

bersumber dari PMA. Sektor lainnya dengan angka realisasi investasi yang lebih besar adalah sektor

pertambangan (Rp15,5 triliun), sektor transportasi, gudang & komunikasi (Rp8,3 triliun), sektor tanaman

pangan & perkebunan (Rp6,9 triliun), dan sektor industri kimia dan farmasi (Rp5,8 triliun).

Tabel 6. Realisasi Investasi (miliar rupiah)

Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), diolah

Page 13: INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Perkembangan Indikator Sektor Riil terpilih

13

D. Pembiayaan Kredit Perbankan Terhadap Subsektor Industri Semen dan Barang Galian

Bukan Logam

Pangsa penyaluran kredit perbankan kepada subsektor industri semen dan barang galian

bukan logam masih rendah. Pada tahun 2011, realisasi kredit dari perbankan kepada subsektor

industri semen dan barang galian bukan logam meningkat 19,49% (yoy), yaitu mencapai Rp11.566

miliar. Pangsa penyaluran kredit subsektor industri semen dan barang galian bukan logam terhadap

total kredit yang disalurkan kepada indusri pengolahan sebesar 3,38%, sedangkan pangsa

penyaluran kredit subsektor industri semen dan barang galian bukan logam terhadap total

penyaluran kredit hanya sebesar 0,52%.

Sebagian besar kredit yang disalurkan oleh perbankan kepada subsektor industri barang galian

bukan logam merupakan Kredit Modal Kerja (KMK). Posisi penyaluran KMK pada bulan Desember

2011 mencapai Rp16.998 miliar, atau turun Rp2.590 miliar dibandingkan posisi bulan Desember

2010. Sementara itu, penyaluran Kredit Investasi (KI) naik Rp1.548 miliar menjadi Rp9.592 miliar.

Pada tahun 2012 sampai dengan posisi bulan Juni, angka realisasi penyaluran KMK dan KI

mengalami penurunan masing-masing sebesar -38,72& dan -41,17%.

E. Perkembangan Neraca Perdagangan

Sejak tahun 2005 s.d tahun 2010, neraca perdagangan subsektor industri semen dan barang galian

bukan logam mengalami surplus. Namun, pada tahun 2011 terjadi penurunan volume ekspor

sehingga nilai ekspor turun sebesar -47,02% menjadi USD57,8 juta. Disisi lain, nilai impor pada

tahun 2011 mencapai USD96,6 juta. Dengan demikian, net impor subsektor industri semen dan

barang galian bukan logam tahun 2011 mencapai USD38,75 juta. Berdasarkan negara asal barang,

impor industri semen dan barang galian bukan logam mayoritas berasal dari negara Vietnam

(32,99%), Malaysia (26,54%) dan Thailand (17,86%).

Grafik 26. Realisasi Kredit Subsektor Industri Semen dan

Barang Galian Bukan Logam

Grafik 27. Komposisi Kredit Menurut Jenis

Penggunaan Subsektor Industri Semen dan

Barang Galian Bukan Logam

-15.0

-10.0

-5.0

0.0

5.0

10.0

15.0

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I

2010 2011 2012

Subsektor Industri Semen dan Barang Galian Bukan Logam

% qtq Subsektor Industri Semen dan Barang Galian Bukan Logam

% qtq Total Kredit

% qtqRp miliar

70.89%

29.11%

63.93%

36.07%

64.86%

35.14%

Kredit Modal Kerja

Kredit Investasi

2010

2011

2012

Page 14: INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Perkembangan Indikator Sektor Riil terpilih

14

Grafik 28. Realisasi Eksim Subsektor Industri Semen

dan Barang Galian Bukan Logam

Grafik 29. Realisasi Pertumbuhan Ekspor dan

Net Ekspor Impor

-100

-50

0

50

100

150

200

250

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012*

Nilai Ekspor (juta USD) Nilai Impor (juta USD)

Net (juta USD)

(3,50)

(3,00)

(2,50)

(2,00)

(1,50)

(1,00)

(0,50)

-

0,50

1,00

1,50

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012*

Growth (X-I) Growth Ekspor

(yoy,%)

F. Keterkaitan dengan Sektor Lain

Subsektor industri barang galian bukan logam memiliki keterkaitan ke depan dan ke belakang y ang

cukup erat dengan sektor/subsektor ekonomi lainnya. Berdasarkan pendekatan linkages dalam tabel

Input-Output (I-O) Updating 2008, terdapat 2 kelompok industri dalam subsektor barang galian bukan

logam, yaitu : 1) industri barang-barang dari mineral bukan logam, 2) industri semen. Eratnya keterkaitan

ke belakang dari kedua kelompok industri tersebut tercermin dari nilai backward linkage yang tinggi

terutama pada kelompok industri barang-barang dari mineral bukan logam dengan indeks sebesar 1,94.

Sementara itu, meskipun tidak setinggi backward linkage, keterkaitan ke depan (forward linkage) dari

kedua kelompok industri dalam subsektor barang galian bukan logam bernilai lebih dari 1. Nilai forward

linkage tersebut menunjukan bahwa pertumbuhan setiap 1 unit ouput dari komoditas pada masing-

masing kelompok industri akan mendorong ouput di sektor lainnya sebesar 1,08 dan 1,15 unit.

Tabel 7.

Backward Linkage dan Forward Linkage

Subsektor Industri Semen dan Barang Galian Bukan Logam

Sumber : Tabel Input Output Update 2008, diolah

Pasokan input kelompok industri barang-barang dari mineral bukan logam dan kelompok industri semen

mayoritas dipenuhi dari dalam negeri. Impor content pada masing-masing kedua kelompok industri

tersebut sangat kecil terutama pada kelompok industri semen (2,51%). Orientasi produk kelompok

industri barang-barang dari mineral bukan logam dan kelompok industri semen terutama dialokasikan

untuk memenuhi permintaan antara sektor ekonomi lainnya, terutama sektor bangunan, dan industri

mesin, dan perlengkapan listrik di dalam negeri.

Page 15: INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Perkembangan Indikator Sektor Riil terpilih

15

Tabel 8.

Struktur Permintaan dan Penawaran Subsektor Industri Semen dan Barang Galian Bukan Logam

Sumber : Tabel Input Output Update 2008, diolah

Tabel 9.

Alokasi Input dan Output Subsektor Industri Semen dan Barang Galian Bukan Logam

Sumber : Tabel Input Output Update 2008, diolah

G. Peluang, Tantangan & Prospek Kedepan2

Dalam dua tahun terakhir, produksi semen Indonesia memberikan share yang cukup signifikan

terhadap produksi semen dunia setelah China, India, US, Mesir, dan Arab. Sementara itu, dalam lima

tahun terakhir, kebutuhan semen meningkat tercermin dari konsumsi yang mengalami pertumbuhan

signifikan dengan puncaknya di tahun 2011 sebesar 17,71% (yoy). Adanya dua proyek pemerintah

yaitu pembangunan jalan bebas hambatan Tanjung Priok, Paket Cimanggis Nagrak dan

pembangunan jalan akses dari TPK Kariangan menuju KM 13 Balikpapan turut meramaikan

permintaan semen di tahun 2011 disamping swasta dan rumah tangga. Dari sisi daerah, rata-rata

distribusi konsumsi tertinggi selama lima tahun terakhir berada di Pulau Jawa sebesar 22.219 ribu

ton per tahun. Sumatera dan sulawesi, berada di urutan selanjutnya dengan rata-rata konsumsi

masing-masing 9.311 ribu ton dan 2.848 ribu ton. Maraknya proyek infrastruktur dan properti

nasional kedepan meningkatkan potensi permintaan semen domestik yang diprediksi sebesar 10%.

Adanya masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia untuk tahun 2015-

2025 juga menambah peluang tumbuhnya subsektor industri ini. Sampai dengan tahun 2015,

kapasitas produksi dari sembilan produsen semen nasional diproyeksikan meningkat dengan

kapasitas produksi tertinggi di tahun 2014 sebesar 74,10 ton.

2 Dari berbagai sumber

Page 16: INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH (%, yoy) & … fileSecara tahunan sebagian besar indikator aktivitas ekonomi pada Mei 2012 ... alat penggerak roda lebih dari dua. Produksi kendaraan

Perkembangan Indikator Sektor Riil terpilih

16

Tabel 10. Potensi Kebutuhan Semen

Tahun 2012 s.d. 2014

Grafik 30. Proyeksi Kapasitas Produksi Semen

Tahun 2012- s.d. 2015

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

2012 2013 2014 2015

Kapasitas Produksi

(yoy,%) Juta Ton

Beberapa permasalahan yang dihadapi subsektor industri semen nasional antara lain masalah listrik

nasional. Dalam industri semen, listrik adalah salah satu hal yang paling penting, bahkan mencapai

40% struktur biaya produksi. Oleh karena itu, penguatan subsektor ini tidak lepas dari support

subsektor listrik untuk pembangunan power plant. Beberapa produsen semen sudah mulai

menginisiasi proyek pembangkit listrik dengan memanfaatkan panas dan gas buang senilai Rp220

miliar. Beredarnya produk semen impor ilegal yang tidak sesuai SNI di pelabuhan utama adalah

permasalahan lain yang perlu dicermati dalam upaya menjaga competitiveness subsektor ini di

pasar domestik. Meski kualitas semen domestik lebih baik dibanding produk semen impor yang

ilegal, namun komitmen perlindungan dan dukungan yang solid dari pemerintah akan menambah

sustainabilitas subsektor ini kedepan.