No.Topik Masalah KeperawatanIndikator
Daerah/ Kabupaten MalangNasionalInternational
1.Kesehatan Remaja1. Cakupan pelayanan kesehatan peduli remaja2.
Berdasarkan Perda kabupaten Bombana (Sulawesi Tenggara) No 14 th
2008 Indikator penyelenggaraan pelayanan Kesehatan Reproduksi
Remaja (KRR) meliputi: Perempuan yang menikah di bawah umur 20
tahun turun menjadi 50 %. Penduduk usia 10-19 tahun yang mengidap
AIDS turun menjadi 0%. Untuk mencapai kondisi ideal yang diinginkan
maka diperlukan persyaratan sebagai berikut : 25 % institusi
pendidikan formal umum dan berbasiskan agama setingkat SLTP dan
SLTA yang menyelenggarakan KIE dan Konseling KRR. 25 % institusi
pesantren dan institusi keagamaan lainnya yang menyelenggarakan KIE
dan Konseling KRR. 1 pusat informasi dan konseling KKR (PIK KKR)
per 100 ribu penduduk usia 10-19 tahun.1. Cakupan pelayanan
kesehatan remaja (80%)2. Menurunnya persentase perempuan umur 15-19
tahun yang pernah melahirkan dan sedang mengandung anak pertama3.
Meningkatnya jumlah dan persentase keluarga yang mengetahui
kesehatan reproduksi bagi remaja 4. Meningkatnya jumlah dan
persentase remaja yang mendapatkan pendidikan kesehatan reproduksi
5. Age Specific Fertility Rate (ASFR) perempuan umur 15-19 tahun6.
Meningkatnya jumlah dan persentase remaja umur 15-19 tahun yang
mengetahui cara menghindari PMS termasuk HIV/AIDS 7. Menurunnya
Persentase perempuan umur 15-19 tahun yang telah kawin, dan
meningkatnya pengetahuan mereka tentang cara menghindari HIV/AIDS
8. Menurunnya Jumlah remaja penderita PMS dan HIV/AIDS.9.
Meningkatnya pengetahuan remaja seputar pendidikan seks usia dini
seperti tanu pertumbuhan fisik pada remaja10. Penggunaan tembakau,
kurangnya aktivitas fisik, hubungan seks tanpa kondom atau
menerima11. perilaku kekerasan akan berkurang atau tidak ada.12.
Pemberian Gizi yang cukup dan makan sehat dan kebiasaan latihan
fisBerdasarkan program Healthy People 20201. Health care (asuransi,
well care, imunisasi)2. Pengembangan kesehatan (adult connection,
kelulusan, pola tidur, perencanaan transisi)3.
Injuri&pencegahan kekerasan (kecelakaan kendaraan bermotor,
pengendara dengan kecanduan minuman keras atau sejenisnya, SIM,
pembunuhan, tepapar tindak kekerasan, perkelahian)4. Kesehatan jiwa
(angka kejadian&percobaan bunuh diri, depresi, pengobatan)5.
Penyalahgunaan obat (marijuana, pesta minuman keras, pengobatan)6.
Kesehatan seks&reproduksi (pencegahan kehamilan, penyakit
menular seksual, HIV, layanan kesehatan reproduksi)7. Pencegahan
penyakit kronis (kesehatan oral, pendengaran, obesitas, aktivitas
fisik, tembakau)8. Area khusus kesehatan seksual remaja: program
edukasi berbasis komunitas (ECBP); perencanaan keluarga (FP); HIV,
imunisasi dan penyakit menular (IID); injuri dan pencegahaan tindak
kekerasan (IVP); lesbian, gay, biseksual, dan transgender; serta
penyakit menular seksual (STD)
2.Kesehatan Anak Usia SekolahCakupan pemeriksaan kesehatan siswa
SD dan setingkat (100%)1. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak
balita dan pra sekolah (90%)2. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa
SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih/guru
UKS/dokter kecil (100%)3. Persentase murid SD/MI yang mendapatkan
pemeriksaan gigi dan mulut 90%
1. Proporsi anak usia sekolah dan dewasa yang berbadan kurus
(5-19 tahun)2. Proporsi anak usia sekolah dan dewasa berbadan gemuk
(5-19 tahun)3. Angka konsentrasi iodin urine pada anak umur 6-12
tahun4. Presentasi anak dengan anemia dan anemia berat (WHO,
2011)5. Presentase anak terinfeksi dengan malaria parasitemia6.
Presentase anak usia sekolah/remaja yang menerima vaksinasi
rekomendasi nasional yang diberikan di sekolah7. Presentase anak
usia sekolah 10-24 tahun yang mendemonstrasikan tingkat pengetahuan
tentang HIV AIDS8. Presentase anak usia sekolah mengonsumsi alkohol
dan merokok9. Presentase rata-rata anak melakukan aktifis fisik 10.
Presentase anak-anak sarapan setiap hari sekolah11. Presentase
mengonsumsi makanan sehat (buah, sayur dll)
3.Kesehatan Ibu dan AnakIndikatorTarget (%)
Cakupan kunjungan bumil95
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani75
Cakupan Linakes89
Cakupan pelayanan nifas89
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani80
Cakupan kunjungan bayi95
Cakupan pelayanan Balita80
Cakupan peserta KB aktif73
Kelahiran Hidup
Kematian Ibu102/1000 KH
Kematian Neonatus
Kematian Bayi23/1000 KH
Kematian anak balita32/1000 KH
Kematian balita
K1
Akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk
menangani rujukanibu hamil dan neonatus80
IndikatorTarget (%)
Cakupan kunjungan bumil95
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani75
Cakupan Linakes89
Cakupan pelayanan nifas89
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani80
Cakupan kunjungan bayi95
Cakupan pelayanan Balita80
Cakupan peserta KB aktif73
Kelahiran Hidup
Kematian Ibu102/1000 KH
Kematian Neonatus
Kematian Bayi23/1000 KH
Kematian anak balita32/1000 KH
Kematian balita
K1
1. Angka Kematian Ibu 2. Kematian balita, dengan proporsi
kematian bayi baru lahir 3. Anak-anak balita yang terhambat 4.
Proporsi permintaan keluarga berencana yang merasa puas (kebutuhan
kontrasepsi terpenuhi) 5. Cakupan pelayanan Antenatal (sedikitnya
empat kali selama kehamilan) 6. Antiretroviral (ARV) profilaksis
pada wanita hamil HIVpositive untuk mencegah penularan HIV dan
terapi antiretroviral untuk perempuan (hamil) yang memenuhi syarat
pengobatan 7. Petugas persalinan yang terlatih 8. Perawatan
Postnatal untuk ibu dan bayi dalam waktu dua hari setelah kelahiran
9. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan (0-5 bulan) 10. Tiga
dosis gabungan difteri-tetanuspertussis (DTP3) cakupan imunisasi
(12-23 bulan) 11. Pengobatan antibiotik untuk dugaan pneumonia
Sumber:WHO
4.Gizi BalitaIndikatorTarget (%)
Persentase balita ditimbang berat badannya85
Balita gizi buruk mendapt perawatan100
Persentasi balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A85
Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat Air Susu Ibu (ASI)
Eksklusif80
Persentase ibu hamil mendapat 90 tablet Fe95
Cakupan rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium90
Persentase kabupaten/ kota melaksanakan surveilens gizi100
Persentase penyediaan buffer stock Makanan Pendamping Air Susu
Ibu (MP-ASI) untuk daerah bencana100
IndikatorTarget (%)
Persentase balita ditimbang berat badannya85
Balita gizi buruk mendapt perawatan100
Persentasi balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A85
Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat Air Susu Ibu (ASI)
Eksklusif80
Persentase ibu hamil mendapat 90 tablet Fe95
Cakupan rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium90
Persentase kabupaten/ kota melaksanakan surveilens gizi100
Persentase penyediaan buffer stock Makanan Pendamping Air Susu
Ibu (MP-ASI) untuk daerah bencana100
Indikator20122015
Penurunan angka keterlambatan pada balita sebesar 40%162
juta~100juta
Tidak terjadi peningkatan pada jumlah anak dengan
overweight7%7%
Sumber: WHO
5.Penyakit TBIndikatorTarget (2017)
Persentase kasusbaru TB Paru (BTApositf) ygditemukan100
IndikatorTarget (2014)
Jumlah kasus TB(per 10.00Penduduk)224
Persentase kasusbaru TB Paru (BTApositf) ygditemukan90
Persentase kasusbaru TB Paru (BTApositf) ygdisembuhkan88
Indikator20092015
DOTS
Jumlah kasus didiagnosis, dilaporkan dan ditangani sesuai dengan
pendekatan DOTS (per tahun)5.8 juta6.9 juta
Tingkat keberhasilan pengobatan (dalam kelompok tahunan)
86%90%
Jumlah negara dengan 1 laboratorium dengan layanan pemeriksaan
BTA mikroskop per 100 000 penduduk75149
Persentase laboratorium menyediakan layanan BTA mikroskop yang
menggunakan mikroskop LED untuk diagnosis smearpositive TB