Top Banner
INDERA KHUSUS S. Hendromartono , dr. MS
88
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • INDERA KHUSUS

    S. Hendromartono , dr. MS

  • INDERA KHUSUS

    Penglihatan (Visus)Pendengaran (Auditorius)Keseimbangan (Vestibularis)Pembauan (Olfactorius)Pengecapan

    (Gustatorius)

  • INDERA PENDENGARAN

  • Anatomi Fungsional

    TELINGA : Apparatus pendengaranApparatus vestibularisTelinga luarTelinga tengahTelinga dalam
  • TELINGA LUAR

    PINNA/ AURICLEMembantu mengarahkan gelombang suara masuk ke dlm Meatus Acusticus Externus (MAE)MEATUS ACUSTICUS EXTERNUSMengkonsentrasikan gel suara masuk ke dlm telinga tengah mll membrana tympani
  • Membrana Tympani

    Pars Tensa : bag tegang, penting untuk proses resonansi. Manubrium malleus menempel di sini, bila bergetar membr tympani ikut bergetar => proses resonansiFungsi : ResonansiBersama ossiculae menyesuaikan impedansi gel suara di udara & di cairan cochleaMeningkatkan daya dorong di stapesMelindungi cochlea dari suara berintensitas tinggi
  • TELINGA TENGAH

    TerdapatMembrana TympaniTulang pendengaran : Maleus, Incus & StapesTuba Eustachius : berhubungan dg faring telinga tengah berisi udara resonansiFungsi :

    a. ruang resonansi

    b. fungsi bersama ossiculae

  • TELINGA DALAM

    COCHLEA

    berupa tuba/ saluran yang melingkar, terdiri dari 3 scala :

    - scala vestibularis

    - scala media

    - scala tympani

  • Foramen Ovale

    Terdapat antara Koklea dan kanalis semi sirkularisBergetar bersama getaran Stapes yang melekat padanyaGerakan foramen ovale menyebabkan perilimf koklea bergerakTempat sistem sensorik untuk keseimbangan dan memberikan masukan yang penting untuk mempertahankan postur dan keseimbangan tubuh
  • Skala Vestibuli & Skala Timpani

    Mengandung perilimf yang dibuat bergerak oleh gerakan Foramen ovale

    ( karena Foramen ovale didorong oleh getaran tulang-tulang pendengaran )

    Membentuk lantai dari duktus koklearis
  • Kanalis semi sirkularis

    Mendeteksi perubahan posisi kepala menjauhi sumbu vertikalMengarahkan akselerasi dan deselerasi linier secara vertikal
  • Duktus Koklearis ( Skala Media)

    Terletak sepanjang atas dari membrana basilarisMengandung endolimf
  • Membrana ReissnerMembatasi scala vestibularis & mediaMembrana basilaris Membatasi scala media & tympaniTerdapat :

    reseptor pendengaran mengeluarkan potensial reseptor sewaktu bergerak akibat gerakan cairan di Koklea

  • ORGAN CORTI

    Organ reseptor yg membangkitkan impuls saraf sbg respon ketika membrana basilaris

    bergetar terhadap membrana tektorial yang stationer

    Mengandung sel rambut (hair cells) yg peka thd perub elek tro mekanik ketika membrana basilaris bergetar diterus kan ke pst pen denga ran/Cortex Auditorius

  • Membrana Tektorial

    Bergerak bersama dengan getaran cairan di perilimfa untuk meredam tekanan didalam kokleaTidak berperan dalam penerimaan suara
  • DEAFNESS

    Conductive deafnessTuli krn gg konduksi gel suara di telinga luar dan atau telinga tengahCo : serumen, ruptur membran, OMPSensorineural deafnessTuli krn gg konduksi telinga dalam dan atau jaras sarafCo : Menieres disease, presbyacusisMixed conductive deafnessTuli campuran
  • Gangguan pendengaran

    Ada 3 bentuk ketulian :

    Tuli konduksi ( Conduction deafness )

    Tuli persepsi ( Perception deafness )

    Tuli sentral ( Central deafness )

  • Tuli konduksi ( Conduction deafness )

    Ada hambatan konduksi suara pada :

    Meatus Acusticus Externus

    Telinga tengah

  • Tuli persepsi

    Kerusakan sebagian / seluruh sel rambut / reseptor pendengaran pada organon corti
  • Tuli sentral

    Gangguan pada :

    lintasan syaraf pendengaran

    Pusat pendengaran di otak

  • Macam pemeriksaan garpu tala

    Rinne : Membandingkan konduksi suara melalui udara ( Air Conduction ) dengan melalui tulang ( Bone Conduction )

    Schwabach : Membandingkan Bone Conduction orang coba dengan pemeriksa

    Weber : Memeriksa ada tidaknya pengerasan suara ( lateralisasi ) salah satu sisi telinga

  • Air Conduction = konduksi melalui udara

    Menggunakan telinga luar dan tengah untuk menghantarkan bunyi ke ChocleaMerupakan cara yang biasa digunakan untuk

    penjalaran bunyi

  • Bone conduction

    Penjalaran suara lewat getaran tulang tengkorak dengan menempelkan benda yang bergetar secara periodik pada tulang tengkorak ,misalnya garpu talaRangsangan pada tulang tengkorak cairan limpe pada choclea ( tanpa melalui telinga luar dan tengah )Umumnya konduksi lewat Air conduction lebih baik dibanding Bone conduction
  • Bila Bone conduction : Normal fungsi

    Choclea , syaraf dan batang otak : Normal

    Bila Bone conduction normal , tapi seluruh sistem air conduction terganggu , terjadi kerusakan pada telinga tengah dan telinga luar ( conduction deafness )Bila Bone Conduction kurang peka dibanding Air Conduction kerusakanchoclea / retro chlea
  • Lateralisasi

    Tuli konduksi ka : telinga ka mendengar getaran lebih keras dibanding telinga kiTuli persepsi ka : telinga ki mendengar getaran lebih keras dibanding telinga ka
  • Orang N : Air Conduction lbh baik dari Bone ConductionPerception Deafness : Bila Bone Conduction orang coba lbh jelek dari pemeriksaGangguan telinga tengah dan telinga luar : Bone Conduction orang coba lbh baik dari pemeriksa
  • Cara Rinne

    Getarkan kedua ujung garpu tala ( dengan dipukulkan pada telapak tangan / mendekatkan , kemudian melepaskan mendadak kedua ujung garpu tala

    Tempelkan dengan sedikit tekanan gagang garpu tala pada Prosesus Mastoideus telinga orang coba , sampai orang coba tak mendengar

    Segera pindahkan garpu tala 1,5 cm kesisi lubang telinga dengan kedua ujungnya mengarah keatas pada bidang frontal dengarkan getarannya

  • Hasil : Rinne + : Bila orang coba masih mendengar suara setelah dipindahkan kesisi lubang telingaCatatlah waktu ( dalam detik ) saat pemindahan garpu tala sampai orang coba tidak mendengar lagi. Lakukan ini pada telinga ka dan kiLakukan pemeriksaan pada telinga yang sakit (atau dengan pemeriksaan tiruan : menyumbat salah satu telinga dengan kapas yang dibasahi air). Lakukan test Rinne ini pada telinga yang disumbat tsb. Dengan salah satu garpu tala
  • Schwabach

    Garpu tala yang digetarkan ditempelkan pada Prosesus Mastoideus dari sisi telinga orang coba , sampai orang coba tidak mendengar lagi . Sharus normal )egera pindahkan garpu tala tsb ke Prosesus Mastoideus pemeriksa . ( pemeriksa telinganya hharus normal ).
  • Hasil

    Bila pemeriksa msh mendengar suara getaran Schwabah memendek ( orang coba mendengar dalam waktu lebih pendek dari pemeriksa )Bila pemeriksa sdh tidak mendengar suara getaran kemungkinan :

    Schwabah normal

    Schwabah memanjang

    Untuk memastikannya lakukan tes dari pemeriksa ke orang coba
  • Lakukan pada telinga yang sakit / tiruan dengan menyumbat salah satu telinga dengan kapas yang dibasahi air.
  • Weber

    Garpu tala yang digetarkan ditempekan pada Vertek atau dahi ( pada grs median ) orang coba.Tanyakan pada orang coba : apakah getaran terdengar sama keras pada kedua telingaHasil :

    1. Jika terdengar sama keras tak ada lateralisasi

    2. Jika terdengar berbeda ada lateralisasi pada sisi yang mendengar lbh keras

    Lakukan pada telinga yang disumbat dengan kapas dan air ( sbg ganti telinga yang sakit )
  • INDERA PENGLIHATAN

  • Anatomi

    ScleraChoroid Retina reseptor Kornea Corpus siliaris IrisAquous Humour Vitreus HumourCanal SchlemmLensaLigamentum lensa Fovea centralis
  • Sclera

    Lapisan terluar bola mata sangat kuatMembentuk bagian putih mataBagian anterior membentuk kornea
  • Choroid

    Lapisan tengah mataBerpigmen untuk mencegah berhamburan nya berkas cahaya yang ada di mataMengandung banyak pembuluh darah memberi makan retinaDibagian anterior membentuk badan Iris dan Ciliaris
  • Retina

    Lapisan mata yang paling dalamMengandung foto reseptor :

    1. Sel Batang

    2. Sel Kerucut

    Sel Batang :

    Bertanggung jawab untuk penglihatan sensitivitas tinggi , warna hitam putih dan penglihatan malam


























  • Sel Batang : Fotoreseptor dilapisan paling luar retina

    Bertanggung jawab untuk penglihatan sensitivitas tinggi , warna hitam putih dan englihatan malam

  • Sel Kerucut : Fotoreseptor dibagian paling luar retina

    Bertanggung jawab untuk ketajaman penglihatan penglihatan warna dan penglihatan siang hari
  • Kornea

    Lapisan paling luar mata dibagian anterior.Warna : JernihBerperan dalam kemampuan refraksi cahaya yang masuk mata
  • Corpus siliaris

    Merupakan terusan dari lapisan koroid Disebelah anterior membentuk suatu cincin mengelilingi tepi luar lensaMembentuk aquous humor dan mengandung otot Siliaris
  • Iris

    Cincin otot yang berpigmen dan tampak didalam aquous humorMengubah-ubah ukuran pupil dengan jalan berkontraksiMenentukan warna mata
  • Aquous humor

    Rongga antara kornea dan dan lensaMengandung nutrisi untuk kornea dan lensaMerupakan cairan yang encer dan jernih yang terus menerus dibentuk
  • Vitreus humor

    Zat semi cair mirip jeliMembantu mempertahan kan bentuk mata yang bulatTerdapat antara lensa dan retina
  • Lensa

    Melekat pada m. Siliaris melalui ligamentum suspensoiumTerletak antara aquous humor dan vitreus humor Mempunyai kemampuan refraksi yang bervariasi selama akomodasi
  • Ligamentum suspensorium

    Terdapat antara otot siliaris dan lensaPenting dalam akomodasi
  • Fovea sentralis

    Terletak tepat dibagian tengah retinaDaerah dengan ketajaman yang paling tinggi
  • Makula Lutea

    Daerah tepat disekitar FoveaMemiliki ketajaman yang tinggi karena mengandung sel kerucut
  • Bintik Buta

    Titik yangb terletak sedikit diluar pusat retina dan tidak mengandung foto reseptorDisebut pula Diskus optikusMerupakan rute perjalanan syaraf optikus dan pembuluh darah
  • Fovea Centralis:

    - penipisan retina di tengah Macula lutea

    (bintik kuning)

    - mrpk Pusat ketajaman penglihatan

  • Retina

    Mengandung: Reseptor penglihatan

    - sel Rods (batang)

    memp fotopigmen rhodopsin

    - sel Cones (kerucut)

    memp fotopigmen - erythrolabe

    - chlorolabe

    - cyanolabe

  • Bayangan Retina

    Obyek Memantulkan gelombang cahaya (berkas cahaya) Dibiaskan lensa Retina (reseptor)Berkas cahaya datang 6 m dibiaskan sejajar ke focus utamaBerkas cahaya datang < 6 m dibiaskan divergen/ menyebar
  • Refraksi

    Berkas cahaya akan berbelok/ berbias/ mengalami refraksi, bila :

    Berjalan dari satu medium ke medium

    lain yang berbeda kepadatannya

    Kecuali bila jatuh tegak lurus

  • Akomodasi

    Proses dimana kecembungan lensa mata diperbesar krn proses aktif otot mataMelihat jauh/ istirahat : lensa pipih

    Melihat dekat : lensa cembung

  • Pengaturan akomodasi

    Akomodasi lensa terjadi akibat kontraksi atau relaksasi m. Sili aris Diatur oleh mekanisme umpan balik negatif untuk meningkatkan ketajaman penglihatan
  • Contoh akomadasi

    Bila mata melihat obyek jauh , kemudian tiba-tiba digunakan untuk melihat dekat , maka lensa akan berakomodasi untuk ketajaman penglihatan maksimum butuh waktu kurang dari 1 detik . Dalam kurun waktu tersebut
  • Pupil mata

    Cahaya gelap :

    pengaruh simpatis kontraksi otot polos radialis midriasis / mlebar

    Cahaya terang :

    pengaruh parasimpatis kontraksi otot polos sirkularis miosis / mnyempit

  • Macam lensa

    1. Lensa konveks2. Lensa konkaf3. Lensa silindris4. Kombinasi dua lensa silindris

    *

  • 1. Lensa konveks

    Berkas cahaya sejajar memasuki lensa konveks :

    Cahaya yang me nembus lensa tepat tepat tegak lurus terhadap permukaan lensa tidak dibelokkan

    Makin dekat kebagian tepi lensa cahaya semakin dibelokkan kearah tengah

    Sebagian pembelokkan terjadi waktu cahaya memasuki lensa dan sebagian lagi lagi waktu cahaya keluar dari lensa

  • Kelainan

    HipermetropiaBola mata lebih pendek bayangan difokuskan di belakang retinaKoreksi dg lensa biconvex /cembungMiopiaBola mata lebih panjang, bayangan difocuskan di depan retinaKoreksi dg lensa biconcave / cekungAstigmatismKelengkungan lensa tidak rataKoreksi dg lensa silindris
  • Lintasan penglihatan

    Impuls cahaya n. Optikus Chiasma Opticus (persilangan , bagian nasal retina menyilang kesisi lain , bersatu dengan serabut dari n. Optikus yang kontra lateral ) membentuk Tractus Opticus Cortex Opticus
  • INDERA PEMBAUAN

  • Indera Pembauan

    Reseptor : Mukosa olfactorius

    (berupa hair cells = sel rambut)

    Pusat : - Nucleus Amygdalae

    - Hippocampus

    - Cortex pyriformis

    (cortex olfaktorius)

  • Indera Pembauan

    Reseptor :

    Mukosa olfactorius

    (berupa hair cells

    = sel rambut)

    Pusat :

    - Nucleus Amygdalae

    - Hippocampus

    - Cortex pyriformis

    (cortex olfaktorius)

  • Syarat dapat membau :

    Bahan/ sumber pembauan/ odorant :

    1. Dapat menguap

    2. Larut dalam cairan mukosa olfactorius

  • Mekanisme pembauan

    Bau/odorant

    Menembus mukosa membran olfactorius

    Reseptor olfactorius (hair cells)

    Pyriformis Hipotalamus sistem limbik

  • Diskriminasi bau

    Ada hubungan erat antara penciuman dengan fungsi seksualBau wangi menimbulkan rangsangan seksual yang meningkatIndra penciuman lebih meningkat tajam pada wanita dibanding pria terutama saat ovulasi
  • Menghirup

    Bagian hidung yang mengandung reseptor bau ventilasinya buruk udara ventilasi bergerak melalui bagian bawah hidungJumlah udara yang mencapai reseptor bau sangat meningkat saat ,menghirup udaraMenghirup merupakan respon semi reflek bila ada bau baru yang menarik perhatian
  • Peranan serabut nyeri dalam hidung

    Dalam mukosa membran olfactorius terdapat ujung serabut nyeri dari n.TrigeminusBau chas : permen , mentol , Chlor mengiritasi ujung syaraf tersebutUjung syaraf ini juga bertanggung jawab atas terjadinya bersin , lakrimasi ( cucuran air mata ), hambatan pernafasan , dan respon reflek lain terhadap iritasi hidung
  • Adaptasi

    Terpapar bau yang tidak disukai persepsi bau lama-lama menurun , kemudian berhenti ini sebab adaptasi yang cepat dari sistem olfaktoriusYang bertanggung jawab terhadap adaptasi olfactorius :

    - kerja sentral pembauan

    - perubahan dalam reseptor

  • Kelainan penciuman

    Anosmia : tidak ada indra penciumanHyposmia : pengurangan sensitivitas olfactoriusDisosmia : Indra penciuman berubah
  • Penciuman pada orang usia lanjut

    Tambah tua ambang penciuman tambah meningkatUmur > 80 tahun 75% manusia mengalami gangguan dalam mengidentifikasi bau
  • INDERA PENGECAP

  • Indera Pengecapan

    Kita dapat mengecap rasa karena bahan kimia dalam makanan (tastant) berinteraksi dengan reseptor pengecapanPada manusia terdapat empat rasa dasar : manis, asin, pahit dan asam

    Persepsi rasa KOMBINASI 4 RASA

    Rangsangan diteruskan oleh N. VII (fasialis),

    N. IX (glosofaringeus) dan N. X (vagus).

  • Sensasi pengecap dasar

    Rasa pahit dorsum linguaRasa asam sepanjang tepi lidahManis ujung lidahAsin dorsum bagian anterior

    Perubahan 30% dari intensitas senyawa yang dikecap baru bisa dideteksi

  • Sistem pengecapan

    PapilaTaste bud : 3.000 -

    10.000

    bentuk ovoid 50-80 m

    Taste cell : 30-100 per

    taste bud

    - Mikrovili

    - Asal : diferensiasi sel

    basal

    - Masa hidup 10 hari

  • Jaras Pengecapan

    Gyrus Postsentralis

    Talamus

    Nukleus Solitarius

    N.VII N.IX N.X

    Taste cell

  • Sifat khusus Indra Pengecap