IMPLIKASI PENYELENGGARAAN MISS UNIVERSE 2016 TERHADAP NATION BRANDING FILIPINA SEBAGAI NEGARA TUJUAN WISATA INTERNASIONAL PADA TAHUN 2017 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Alif Daffa Satria Dores 11141130000096 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018
101
Embed
IMPLIKASI PENYELENGGARAAN MISS UNIVERSE 2016repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42795/2/ALIF DAFFA... · melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 ini berhasil, dapat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
IMPLIKASI PENYELENGGARAAN MISS UNIVERSE 2016
TERHADAP NATION BRANDING FILIPINA SEBAGAI NEGARA
TUJUAN WISATA INTERNASIONAL PADA TAHUN 2017
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Alif Daffa Satria Dores
11141130000096
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Skripsi yang berjudul:
IMPLIKASI PENYELENGGARAAN MISS UNIVERSE 2016 TERHADAP
NATION BRANDING FILIPINA SEBAGAI NEGARA TUJUAN WISATA
INTERNASIONAL PADA TAHUN 2017
1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 5 Juni 2018
Alif Daffa Satria Dores
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:
Nama : Alif Daffa Satria Dores
NIM : 11141130000096
Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional
Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:
IMPLIKASI PENYELENGGARAAN MISS UNIVERSE 2016
TERHADAP NATION BRANDING FILIPINA SEBAGAI
NEGARA TUJUAN WISATA INTERNASIONAL PADA
TAHUN 2017
dan telah memenuhi syarat untuk diuji,
Jakarta, 5 Juni 2018
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Pembimbing
Ahmad Alfajri, M.A Ahmad Alfajri, M.A NIP: NIP:
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI
IMPLIKASI PENYELENGGARAAN MISS UNIVERSE 2016 TERHADAP
NATION BRANDING FILIPINA SEBAGAI NEGARA TUJUAN WISATA
INTERNASIONAL PADA TAHUN 2017
oleh
Alif Daffa Satria Dores
11141130000096
Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 5
Juli 2018 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Hubungan Internasional.
Ketua, Sekretaris,
Ahmad Alfajri, M.A Eva Mushoffa, MHSPS
NIP: NIP:
Penguji I, Penguji II,
Riana Mardila, S.Sos., MIR Inggrid Galuh Mustikawati, MHSPS
NIP: NIP:
Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 5 Juli 2018
Ketua Program Studi Ilmu Hubungan Internasional
Ahmad Alfajri, M.A
NIP:
iv
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisis tentang Implikasi Penyelenggaraan Miss Universe
2016 terhadap Nation Branding Filipina Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional
Pada Tahun 2017. Penelitian skripsi ini fokus kepada dampak yang dialami Filipina
pasca diselenggarakannya Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina
sebagai negara tujuan wisata internasional. Metode yang digunakan dalam penelitian
skripsi ini ialah metode kualitatif. Dalam penulisan skripsi ini, metode pencarian data
yang digunakan berdasarkan data primer berupa wawancara dan data sekunder berupa
kajian pustaka. Penelitian skripsi ini dianalisis berdasarkan beberapa konsep terkait,
seperti konsep Diplomasi Publik dan konsep Nation Branding. Berdasarkan kerangka
pemikiran di atas menunjukkan bahwa implikasi penyelenggaraan Miss Universe
2016 terhadap Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional
pada tahun 2017 dapat dilihat dari dua indikator yang mampu menjadi tolak ukur
keberhasilan upaya peningkatan Nation Branding suatu negara, dua indikator tersebut
adalah Tourist Arrivals dan Foreign Direct Investment.
Terkait tourist arrivals dan foreign direct investment yang menjadi tolak ukur
keberhasilan upaya Nation Branding Filipina melalui penyelenggaraan Miss Universe
2016, apabila tourist arrivals dan foreign direct investment yang didapatkan Filipina
pasca diselenggarakannya Miss Universe 2016 di Filipina semakin meningkat, maka
upaya peningkatan Nation Branding Filipina dapat dikategorikan berhasil. Oleh sebab
itu, skripsi ini akan membahas lebih lanjut mengenai implikasi penyelenggaraan Miss
Universe 2016 terhadap tourist arrivals dan foreign direct investment yang
didapatkan Filipina pasca diselenggarakannya Miss Universe 2016 di Filipina.
Dengan demikian, diharapkan apabila upaya peningkatan Nation Branding Filipina
melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 ini berhasil, dapat menjadi contoh bagi
negara lain yang mengalami permasalahan seperti Filipina agar menggunakan upaya
diplomasi publik seperti yang dilakukan oleh Filipina.
Kata Kunci : Filipina, Diplomasi Publik, Miss Universe 2016, Nation Branding,
Tourist Arrivals, Foreign Direct Investment.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrrahim, segala puji dan syukur selalu penulis ucapkan
kepada Allah SWT atas segala rakhmat dan nikmatnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam tak lupa dihaturkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Dalam pengerjaan skripsi ini, penulis telah melibatkan beberapa pihak yang
sangat membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, disini penulis sampaikan rasa
terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. ALLAH SWT, terimakasih atas rahmat dan kehendakmu sehingga penulis
mampu menyelesaikan skripsi ini.
2. Orang tua Penulis, Papah Deddy Dores dan Mamah Dagmar Clara Sunardi
yang selalu memberikan dukungan tiada henti secara moril dan materil. Kakek
dan Nenek penulis, H.Tjetjep Sunardi dan Ismawati. Kakak penulis, Agnes
yang mengganggu keamanan dan kenyamanan dari pariwisata Filipina itu
sendiri.
Terkait dengan kelompok bersenjata (terorisme), terdapat beberapa
kelompok bersenjata (terorisme) yang banyak melakukan tindakan teror di
Filipina, diantaranya : Moro National Liberation Front (MNLF), Moro
Islamic Liberation Front (MILF) dan Kelompok Abu Sayyaf. Beberapa
kelompok bersenjata ini dianggap sebagai kelompok terorisme yang berada di
Filipina.4 Beberapa tindakan kejahatan yang dilakukan oleh kelompok
terorisme di Filipina yaitu dengan melakukan pembunuhan dan penculikan.5
Terkait adanya tindakan kejahatan terorisme yang terjadi di Filipina,
Department of State of United States of America dan Kementerian Luar
Negeri China pada tahun 2014 mengeluarkan Travel Warning bagi warga
negaranya yang ingin berkunjung ke Filipina. Travel warning ini dikeluarkan
oleh Department of State of United States of America6 dan Kementerian Luar
Negeri China disebabkan karena banyak wisatawan asing yang menjadi
4 International Fact Finding Mission (Report). Terrorism and Human Rights in the Philippines
Fighting Terror or Terrorizing. Philippine Alliance of Human Rights Advocates (PAHRA), nternational Rehabilitation Council for Torture Victims (IRCT) and International Federation for Human Rights. 2008. Pp 5. 5 National Consortium for the Study of Terrorism and Responses to Terrorism. Global Terrorism
Index 2014 : Measuring and Understanding the Impact of Terrorism. 2014. Pp 25 – 42. 6 Department of State of United States of America, “Security Message for U.S. Citizens : Updated
Travel Warning for the Philippines”, di akses dari, https://www.osac.gov/pages/ContentReportDetails.aspx?cid=15691 di akses pada 5 Juni 2018.
korban penculikan dan pembunuhan dari kelompok terorisme yang terdapat
di beberapa bagian wilayah Filipina.7
Adanya Travel Warning yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri
China ini menyebabkan wisatawan China yang berkunjung ke Filipina
mengalami penurunan, hal ini sesuai seperti yang dikatakan oleh Presiden
Yayasan Boracay Inc (Asosiasi Resor Pulau Boracay) yang mengatakan
bahwa “kami khawatir dan kami terpengaruh”.8 Menurut data Department of
Tourism of the Philippines, wisatawan China yang berkunjung ke Filipina
antara tahun 2013 hingga tahun 2014 mengalami penurunan, yang mana pada
tahun 2013 terdapat 426,352 wisatawan China yang berkunjung ke Filipina9,
sedangkan pada tahun 2014 menurun menjadi 394,951 wisatawan.10
Adanya penurunan wisatawan China yang berkunjung ke Filipina ini
tentu merugikan Filipina, hal ini terbukti yang mana setelah adanya Travel
Warning yang dikeluarkan China, Filipina mendapatkan kerugian sebesar 11
juta USD akibat banyaknya jumlah wisatawan China yang membatalkan
kunjungannya ke Filipina. Penurunan wisatawan China yang berkunjung ke
Filipina ini disebabkan oleh tingginya tingkat kejahatan terorisme yang
7 Aurora Almendral, “Philippines feels force of China Travel Warning”, di akses dari,
http://www.bbc.com/news/world-asia-29684938 di akses pada 11 Februari 2018. 8 Aurora Almendral, “Philippines feels force of China Travel Warning”, di akses dari,
http://www.bbc.com/news/world-asia-29684938 di akses pada 11 Februari 2018. 9 Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines by Country of
Residence”, di akses dari, http://e-services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2013table_2.pdf di akses pada 11 Februari 2018. 10
Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines by Country of Residence”, di akses dari, http://e-services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2014_table2.pdf di akses pada 11 Februari 2018.
terjadi di Filipina. Tingginya tingkat kejahatan terorisme yang terjadi di
Filipina tersebut, tentu dapat memberikan rasa tidak nyaman bagi para
wisatawan asing yang ingin berkunjung, dan bukan tidak mungkin berdampak
pada penurunan jumlah kedatangan wisatawan asing ke Filipina. Atas dasar
itulah, Pemerintah Filipina merasa perlu untuk memperbaiki citra yang
kurang baik tersebut dengan cara meningkatkan keamanan wilayah negara
dan kualitas pariwisatanya, serta mempromosikan keberagaman budaya dan
keindahan alam pariwisatanya demi membentuk Nation Branding yang
positif.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Filipina demi mengubah
dan membentuk opini publik yang positif atas isu-isu terorisme yang
mempengaruhi citra pariwisata Filipina yaitu dengan menggunakan upaya
diplomasi publik melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016. Terkait upaya
Diplomasi Publiknya, Pemerintah Filipina mengajukan diri kepada Miss
Universe Organization untuk menjadi Host Country Penyelenggaraan Miss
Universe 2016. Penyelenggaraan Miss Universe 2016 ini merupakan salah
satu upaya diplomasi publik dari Pemerintah Filipina yang ditujukan kepada
masyarakat internasional demi membentuk suatu citra positif bagi pariwisata
Filipina. Diplomasi Publik itu sendiri memiliki arti sebagai proses komunikasi
pemerintah suatu negara terhadap masyarakat internasional yang memiliki
6
tujuan untuk memberikan pemahaman atas negara, sikap, institusi, budaya,
kepentingan nasional, dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh negaranya.11
Ajang kompetisi kecantikan Miss Universe telah menjadi ajang bagi
seluruh negara yang berkompetisi untuk mempromosikan kebudayaan yang
ada di negaranya, terlebih bagi negara yang menjadi tuan rumah dalam
penyelenggaraan ini mendapati keuntungan lebih, yang mana keuntungan
tersebut dapat digunakan untuk mempromosikan berbagai pariwisata yang ada
di negaranya.12
Dari apa yang dilakukan Filipina tersebut terlihat bahwa Filipina tidak
hanya sekedar menyelenggarakan ajang Miss Universe 2016 sebagai sebuah
ajang kecantikan belaka. Namun, Filipina juga menggunakannya sebagai salah
satu bentuk alat diplomasi publiknya untuk membangun Nation Branding
Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional. Atas dasar inilah,
penulisan ini akan mengkaji lebih mendalam mengenai bagaimana Implikasi
penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina
sebagai negara tujuan wisata internasional pada tahun 2017.
11
H.N. Tuch. Communicating with the world : U.S Public Diplomacy Overseas. New York, NY : St. Martin’s. 1990. Pp 3. 12
CNN Philippines Staff, “Duterte still against Steve Harvey Hosting Miss Universe 2016”, di akses dari, http://cnnphilippines.com/lifestyle/2016/09/01/Miss-Universe-2016-Steve-Harvey-Duterte.html di akses pada 8 Januari 2018.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pertanyaan penelitian yang
diajukan dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Implikasi
Penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina
Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional Pada Tahun 2017
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian :
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk :
a. Mendeskripsikan tentang Nation Branding Filipina sebagai negara
tujuan wisata internasional pada tahun 2017
b. Mendeskripsikan tentang Penyelenggaraan Miss Universe 2016 di
Filipina yang digunakan sebagai alat Diplomasi Publik Filipina.
c. Mengidentifikasi dan mengkaji secara mendalam tentang Implikasi
Penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding
Filipina Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional Pada Tahun
2017.
2. Manfaat Penelitian :
Manfaat dilakukan penelitian ini adalah untuk :
a. Mampu memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu
pengetahuan terutama dalam disiplin Ilmu Hubungan Internasional,
khususnya dalam isu internasional terkait implikasi
8
penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding
Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional pada tahun
2017.
b. Mampu menjadi sumber informasi publik, kalangan penstudi ilmu
hubungan internasional khususnya dan semua kalangan secara
umum, serta sumber informasi bagi pemerintah, khususnya dalam
isu internasional terkait implikasi penyelenggaraan Miss Universe
2016 terhadap Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan
wisata internasional pada tahun 2017.
D. Tinjauan Pustaka
Di bawah ini, telah ditemukan beberapa studi terdahulu yang dapat
membantu penulisan proposal skripsi ini dalam mencari informasi terkait
implikasi penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding
Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional pada tahun 2017. Dalam
upaya menganalisis poin pertanyaan dalam penelitian ini, penulisan proposal
skripsi ini akan merujuk kepada beberapa penelitian terkait. Dengan adanya
beberapa rujukan, kiranya memberikan kontribusi baru baik untuk melengkapi
penelitian yang telah diketahui atau diteliti sebelumnya, dan juga sebagai
referensi bagi penelitian ini.
Pertama, karya skripsi dari Root Rossanti Schubert, mahasiswi jurusan
ilmu hubungan internasional, Universitas Budi Luhur tahun 2017, dengan
judul “Strategi Penggunaan Soft Power Brazil Melalui Olympic Games 2016
9
dalam Upaya Peningkatan Nation Branding pada Sektor Pariwisata”. Dalam
penelitian ini, Root Rossanti Schubert lebih memfokuskan kepada upaya
Brazil meningkatkan Nation Branding pariwisatanya melalui Olympic Games
2016.13
Menurut Root Rossanti Schubert, Brazil merupakan salah satu negara
terbesar di Benua Amerika yang memiliki banyak potensi pariwisata. Namun,
keunggulan Brazil tersebut tertutupi oleh citra pariwisata Brazil yang kurang
baik yang diakibatkan karena banyak terjadi tindak kriminal di Brazil. Selain
itu, Brazil juga lebih dikenal akan pariwisata seks, bukan dikenal akan
keindahan alam pariwisatanya. Atas dasar itulah, Pemerintah Brazil merasa
perlu untuk meningkatkan Nation Branding pariwisatanya bertepatan dengan
penyelenggaraan Olympic Games 2016 di Brazil, upaya ini dilakukan Brazil
demi menciptakan citra pariwisata Brazil yang baik.
Alasan memilih literatur ini ialah berangkat pada asumsi bahwa pada
dasarnya setiap negara di dunia pasti memiliki kepentingan nasionalnya
masing-masing, termasuk Brazil. Terkait hal ini, Brazil merasa perlu untuk
memperbaiki citra pariwisatanya melalui penyelenggaraan Olympic Games
tahun 2016 di Brazil. Hal ini dilakukan Brazil demi membuat opini
masyarakat internasional terhadap pariwisata Brazil menjadi lebih baik, dan
pariwisata Brazil dapat menjadi tujuan wisata internasional.
13
Root Rossanti Schubert. “Strategi Penggunaan Soft Power Brazil Melalui Olympic Games 2016 dalam Upaya Peningkatan Nation Branding Pada Sektor Pariwisata”. (Skripsi S1 Mahasiswi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Budi Luhur, Jakarta 2017). Hal 27-40.
10
Perbedaan antara penelitian Root Rossanti Schubert dengan penelitian ini
terletak pada fokus penelitian yang diteliti, dimana penelitian ini lebih
berfokus kepada implikasi penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap
Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional pada
tahun 2017, sedangkan penelitian Root Rossanti Schubert lebih berfokus
kepada upaya Brazil dalam meningkatkan Nation Branding-nya pada sektor
pariwisata melalui penyelenggaraan Olympic Games 2016 di Brazil.
Kedua, digunakan pula tinjauan pustaka lain yang digunakan sebagai
pembanding dari penelitian ini, yakni skripsi dari Neola Hestu Prayogo,
mahasiswa jurusan ilmu hubungan internasional, Universitas Brawijaya tahun
2014, dengan judul “Diplomasi Publik Brazil Melalui Momentum
Penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2014 Dalam Membangun Image Positif
Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional”. Dalam penelitian ini, Neola
Hestu Prayogo lebih memfokuskan kepada upaya Brazil meningkatkan Nation
Branding pariwisatanya melalui Piala Dunia FIFA 2014.14
Menurut Neola Hestu Prayogo, Brazil sebagai salah satu negara terbesar di
Benua Amerika yang memiliki banyak potensi pariwisata. Namun,
keunggulan Brazil tersebut tertutupi oleh citra pariwisata Brazil yang kurang
baik, karena banyak terjadi tindak kriminal di Brazil dan Brazil juga dikenal
akan pariwisata seks anak, bukan dikenal akan pariwisata keindahan alamnya.
Atas dasar itu, Brazil merasa perlu untuk meningkatkan Nation Branding-nya
14
Neola Hestu Prayogo. “Diplomasi Publik Brazil Melalui Momentum Penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2014 Dalam Membangun Image Positif Sebagai Negara Tujuan Wisata Internasional”. (Skripsi S1 Mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Malang 2014). Hal 45-49.
11
bertepatan dengan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA tahun 2014 di Brazil,
upaya ini dilakukan Brazil akan menciptakan citra pariwisata Brazil yang baik
dan dapat menjadi tujuan wisata internasional.
Alasan memilih literatur ini ialah berangkat pada asumsi bahwa pada
dasarnya setiap negara memiliki kepentingan nasionalnya masing-masing,
termasuk Brazil. Terkait hal ini, Brazil merasa perlu untuk memperbaiki citra
pariwisatanya melalui penyelenggaraan Piala Dunia FIFA tahun 2014 di
Brazil. Hal ini dilakukan Brazil demi membentuk opini masyarakat
internasional terhadap pariwisata Brazil menjadi lebih baik, dan pariwisata
Brazil dapat menjadi tujuan wisata internasional.
Perbedaan penelitian Neola Hestu Prayogo dengan penelitian ini terletak
pada fokus penelitian yang diteliti, dimana penelitian ini lebih berfokus
kepada implikasi dari adanya upaya Diplomasi Publik Filipina melalui
Penyelenggaraan Miss Universe 2016, sedangkan Neola Hestu Prayogo lebih
berfokus kepada Upaya Brazil dalam meningkatkan Nation Branding-nya
pada sektor pariwisata melalui penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2014 di
Brazil.
Ketiga, digunakan pula tinjauan pustaka lain yang digunakan sebagai
pembanding dari penelitian ini, yakni Skripsi dari Ardra Fiandra, mahasiswa
ilmu hubungan internasional, Universitas Gajah Mada tahun 2014, dengan
judul “Manga dan Anime Sebagai Nation Branding Untuk Mendukung Sektor
Pariwisata Jepang”. Dalam penelitian ini, Ardra Fiandra lebih memfokuskan
12
kepada upaya Jepang meningkatkan Nation Branding pariwisatanya melalui
Manga dan Anime.15
Menurut Ardra Fiandra, Jepang merupakan salah satu negara di kawasan
Asia Timur yang berhasil menyebarkan kebudayaannya ke berbagai negara.
Manga dan Anime merupakan salah satu kebudayaan Jepang yang telah
mendunia. Manga dan Anime ini dijadikan Jepang menjadi semacam soft
power, yang digunakan Jepang untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat
internasional terhadap Jepang. Dengan masuknya Manga dan Anime di dunia
internasional ini, digunakan Jepang untuk memperbaiki citranya yang dahulu
dianggap sebagai negara yang menutup diri dari dunia luar, mengedepankan
unsur militer dan berkuasa di bidang ekonomi.
Alasan memilih literatur ini ialah berangkat pada asumsi bahwa pada
dasarnya setiap negara pasti memiliki kepentingan nasionalnya masing-
masing, termasuk Jepang. Terkait hal ini, Jepang yang merupakan salah satu
negara maju di dunia, merasa perlu meningkatkan Nation Branding-nya
melalui kebudayaan yang ia miliki, terlebih, dahulu Jepang dianggap sebagai
negara yang menutup diri dari dunia luar. Atas dasar itu, Jepang merasa perlu
memperbaiki citranya tersebut dengan menggunakan Manga dan Anime
sebagai media yang membantu Jepang dalam meningkatkan Nation Branding-
nya demi menarik masyarakat internasional untuk berkunjung ke Jepang.
15
Ardra Fiandra. “Manga dan Anime Sebagai Nation Branding Untuk Mendukung Sektor Pariwisata Jepang”. (Skripsi S1 Mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta 2014). Hal 69-73.
13
Perbedaan penelitian Ardra Fiandra dengan penelitian ini terletak pada
fokus penelitian yang diteliti, dimana penelitian ini lebih berfokus kepada
implikasi dari adanya upaya Diplomasi Publik Filipina demi meningkatkan
Nation Branding Filipina melalui Penyelenggaraan Miss Universe 2016
terhadap Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional
pada tahun 2017, sedangkan penelitian Ardra Fiandra lebih berfokus kepada
upaya Jepang meningkatkan Nation Branding pariwisatanya melalui Manga
dan Anime.
E. Kerangka Konseptual
1. Diplomasi Publik
Diplomasi publik merupakan proses komunikasi pemerintah suatu negara
terhadap masyarakat internasional yang memiliki tujuan untuk memberikan
pemahaman atas negara, sikap, institusi, budaya, kepentingan nasional, dan
kebijakan-kebijakan yang diambil oleh negaranya.16
Sementara itu, Jan
Mellisen yang merupakan ahli dalam diplomasi publik mendefinisikan
diplomasi publik sebagai usaha untuk mempengaruhi orang atau organisasi
lain di luar negaranya dengan cara positif, hal ini digunakan demi merubah
cara pandang orang tersebut terhadap suatu negara.17
16
Jay Wang. Public Diplomacy and Global Business. London : Journal of Business Strategy, Vol. 27 Iss : 3. 2006. Pp 41-49. 17
Jan Melissen. Public Diplomacy Between Theory and Practice. In : J. Noya (ed). The Present and Future of Public Diplomacy : A European Perspective. California : Rand Corporation. 2006. Pp 43.
14
Menurut Mark Leonard, Diplomasi publik memiliki beberapa tujuan,
diantaranya, pertama, untuk membangun image suatu negara atas isu-isu yang
berkembang di negara tersebut. Kedua, untuk membentuk opini publik di
masyarakat demi mengubah persepsi publik pada negara tersebut. Ketiga,
untuk menarik minat masyarakat internasional kepada suatu negara. Keempat,
untuk mempengaruhi perilaku publik.18
Gambar I.E.1.1 Keterkaitan Image dan Issue dalam Diplomasi Publik
Sumber : Diplomacy by Other Mean
Terkait gambar di atas, Mark Leonard menjelaskan bahwa di dalam
diplomasi publik terdapat hubungan antara image dan issue. Terkait hal ini,
setiap negara pasti memiliki isu yang berbeda-beda. Isu-isu tersebut pada
umumnya mempengaruhi hubungan negara dengan lingkungan domestik
maupun internasional.19
Isu-isu yang ada tersebut dapat diubah dengan cara
membentuk image negara melalui aktivitas diplomasi publik. Dari penjelasan
di atas terlihat bahwa diplomasi publik merupakan alat untuk mempengaruhi
asumsi publik serta membentuk image atau issues.
18
Mark Leonard. Diplomacy by Other Means. London : The Foreign Policy Centre. 2002. Pp 8. 19
Mark Leonard. Diplomacy by Other Means. London : The Foreign Policy Centre. 2002. Pp 8.
15
Dari beberapa pengertian di atas diplomasi publik dapat diartikan sebagai
upaya komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara untuk
mempromosikan kepentingan nasionalnya melalui pemahaman,
penginformasian, serta pemberian pengaruh terhadap masyarakat
internasional. Komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara
tersebut akan membentuk image negara, yang mana terkait hal ini, tentu setiap
negara akan berupaya untuk membentuk image positif negaranya.
Dalam skripsi ini, konsep Diplomasi Publik digunakan untuk menganalisis
upaya Filipina dalam meningkatkan Nation Branding sektor pariwisatanya
melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina. Diplomasi Publik
terkait upaya Filipina dalam meningkatkan Nation Branding pada sektor
pariwisatanya tersebut perlu untuk dilaksanakan demi membentuk suatu citra
positif bagi pariwisata Filipina itu sendiri.
2. Nation Branding
Nation Branding merupakan strategi merek suatu negara yang menentukan
visi strategis yang paling realistis, kompetitif, dan menarik. Visi strategis
tersebut didukung, diperkuat, dan diperkaya oleh setiap tindakan komunikasi
yang dilakukan oleh negara tersebut terhadap seluruh negara di dunia.20
Simon Anholt yang merupakan seorang ahli dalam Nation Branding
menyatakan bahwa citra suatu negara menjadi aset penting suatu brand untuk
20
Simon Anholt. “Nations-Brands of the twenty-first Century”. Journal of Brand Management. Vol. 5 : No. 6. 1998. Pp 395-406.
16
meningkatkan competitive identity (identitas kompetitif) negara tersebut.21
Dengan kata lain, Nation Branding akan membentuk citra tentang suatu
negara di mata dunia internasional.
Simon Anholt juga memaparkan mengenai “Anholt Branding Hexagon”
yang meliputi enam elemen penting dalam reputasi suatu negara, enam elemen
tersebut yaitu : ekspor (exports), pemerintahan (governance), kebudayaan dan
tradisi (culture and heritage), masyarakat (people), pariwisata (tourism),
investasi dan imigrasi (investment and immigration).22
Dari pernyataan Anholt
di atas terlihat bahwa pariwisata dan kebudayaan merupakan dua elemen
penting dalam Nation Branding suatu negara.
Dalam mengukur keberhasilan Nation Branding suatu negara, Thomas
Cromwell yang merupakan ahli Nation Branding menyatakan terdapat dua
unsur yang dapat menjadi tolak ukur dalam mengukur keberhasilan Nation
Branding suatu negara. Dua unsur tersebut yaitu, foreign direct investment dan
tourist arrivals. Semakin meningkatnya foreign direct investment dan tourist
arrivals suatu negara dari tahun ke tahun, hal ini dapat mencirikan bahwa
upaya Nation Branding negara tersebut dapat dikategorikan berhasil untuk
dilaksanakan.23
Dalam skripsi ini, konsep Nation Branding digunakan untuk menjelaskan
betapa pentingnya Nation Branding bagi suatu negara, terutama Nation
F. Woo Yee. “Nation Branding : What is being branded?”. Journal of Vacation Marketing. 2006. Vol. 12 : No. 1. Pp 5-14. 23
Lee Hudson Teslik – Council on Foreign Relations, “Nation Branding Explained”, di akses dari, https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained di akses pada 25 Februari 2018.
Branding pada sektor pariwisata Filipina. Terkait hal ini, Filipina merasa perlu
untuk meningkatkan citra positif pariwisatanya demi menarik minat
wisatawan asing untuk berkunjung ke Filipina.
F. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe deskriptif-
analitik, yaitu suatu kegiatan penelitian dalam hubungan internasional dengan
melihat permasalahan yang ada melalui pengumpulan data, kemudian
melakukan analisis dengan mengaitkan data dengan teori dalam hubungan
internasional.24
Hasil dari uraian tersebut selanjutnya akan dianalisis, sehingga
akan berujung pada kesimpulan yang bersifat analitik. Metode ini digunakan
dalam penelitian ini untuk menggambarkan fakta-fakta mengenai implikasi
penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina
sebagai negara tujuan wisata internasional pada tahun 2017.
2. Sumber Data Penelitian
Berdasarkan pembahasan yang telah ditentukan, penelitian ini akan
menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Terkait hal ini,
sumber data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli, contoh sumber data primer yaitu, wawancara,
survei, dan kuesioner. Sedangkan, sumber data sekunder merupakan sumber
24
Mochtar Mas’oed. Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi. Jakarta : LP3ES. 1994. Hal 223.
18
data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung, contoh sumber data
sekunder yaitu seperti media perantara seperti buku, jurnal, koran, dan situs-
situs pendukung yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.25
Terkait dengan penggunaan sumber data, proposal skripsi ini sengaja
menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder agar penelitian
yang akan diteliti mendapatkan banyak informasi mengenai implikasi
penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina
sebagai negara tujuan wisata internasional. Kemudian, hasil data yang
didapatkan dari kedua sumber data tersebut digunakan untuk membantu
menjawab permasalahan yang telah ditentukan dalam penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, cara yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode telaah pustaka (library
research) dan wawancara. Metode telaah pustaka merupakan serangkaian
kegiatan pengumpulan data dengan cara menelaah sejumlah literatur yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Literatur tersebut berupa buku,
jurnal, dokumen resmi, artikel, serta situs-situs pendukung yang berhubungan
dengan permasalahan yang diteliti.26
Selain dengan telaah pustaka, penelitian
ini juga menggunakan teknik wawancara yang dilaksanakan melalui email dan
ditujukan kepada Zeny Pallugna selaku Senior Tourism Operations Officer of
Department of Tourism of the Philippines, wawancara ini dilakukan agar
25
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. 2008. Hal 402. 26
M. Hasyim. Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Peneliti UI. 1995. Hal 147.
19
dapat menambahkan informasi terkait Implikasi Penyelenggaraan Miss
Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina. Data-data yang diperoleh
kemudian digunakan untuk mengkaji isu yang dibahas dalam penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menganalisis data
proposal skripsi ini bersifat kualitatif. Metode kualitatif merupakan suatu
proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada fenomena sosial dan
masalah yang dihadapi manusia.27
Data yang diperoleh dari berbagai literatur
tersebut kemudian dihubungkan dengan permasalahan yang ada, selanjutnya
dijelaskan dan dianalisis berdasarkan fakta-fakta yang ada dan akhirnya dapat
disusun dalam suatu tulisan serta ditarik suatu kesimpulan.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari proposal penelitian yang digunakan dalam
proposal ini, dibagi menjadi 5 bagian utama, yaitu :
BAB I : Pendahuluan
Bab ini terdiri dari pernyataan masalah, pertanyaan penelitian,
tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka konseptual,
metode penelitian, dan sistematika penulisan. Tujuan dari penjelasan bab
ini ialah untuk mengetahui maksud dan tujuan dari penelitian ini.
27
John W. Creswell. Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Design. California : Safe Publications. 1998. Pp 208.
20
BAB II : Nation Branding Filipina Sebagai Negara Tujuan Wisata
Internasional
Bab ini akan membahas mengenai Nation Branding Filipina
sebagai negara tujuan wisata internasional. Penjelasan dari bab ini dapat
dikatakan sebagai pintu awal dari penelitian yang diteliti. Pada bab 2
penelitian ini, akan diberikan penjelasan mengenai sektor pariwisata
Filipina, isu yang menyebabkan adanya penurunan Nation Branding
Filipina, dan bentuk upaya Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan
wisata internasional.
BAB III : Penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina
Bab ini akan membahas mengenai sejarah ajang Miss Universe,
penyelenggaraan Miss Universe di Filipina, serta proses administrasi
Filipina dalam menjadi Hosting Country penyelenggaraan Miss Universe
2016. Penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina ini dijadikan
sebagai alat diplomasi publik Filipina dalam meningkatkan Nation
Branding negaranya demi menjadi negara tujuan wisata internasional pada
tahun 2017.
21
BAB IV : Implikasi Penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap
Nation Branding Filipina Sebagai Negara Tujuan Wisata
Internasional Pada Tahun 2017
Bab ini akan membahas mengenai analisis terkait implikasi
penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina
sebagai negara tujuan wisata internasional pada tahun 2017. Terkait hal
ini, implikasi penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation
Branding Filipina dalam penelitian ini akan diukur dari dua indikator. Dua
indikator tersebut yaitu kedatangan wisatawan asing dan foreign direct
investment yang didapatkan Filipina setelah adanya penyelenggaraan Miss
Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina.
BAB V : Penutup
Bab ini terdiri dari kesimpulan serta saran terkait masalah
penelitian yang diteliti. Lalu, pada lembar terakhir dilampirkan pula daftar
pustaka yang berguna bagi para pembaca dalam mencari sumber informasi
yang diteliti dalam penelitian ini.
22
BAB II
NATION BRANDING FILIPINA SEBAGAI NEGARA TUJUAN WISATA
INTERNASIONAL
Dalam bab II skripsi ini akan diberikan penjelasan mengenai Nation
Branding Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional. Pada bagian awal
dari bab ini akan di bahas mengenai sektor pariwisata dari Filipina itu sendiri,
serta isu yang menghambat kemajuan pariwisata Filipina. Pada bagian akhir dari
bab ini akan membahas mengenai upaya peningkatan Nation Branding Filipina
melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016.
A. Informasi Filipina Secara Umum
Filipina merupakan salah satu negara kepulauan terbesar yang berlokasi di
Benua Asia Tenggara. Filipina merdeka pada tahun 1946 dengan Manila sebagai
ibu kotanya. Filipina memiliki 100,9 juta populasi penduduk dan Filipina
memiliki pertumbuhan ekonomi yang moderat yang banyak disumbangkan dari
pengiriman uang dari pekerja-pekerja Filipina di luar negeri. Dari segi
kebudayaan, Filipina juga dikenal sebagai salah satu negara di Benua Asia
Tenggara yang memiliki banyak pengaruh kebudayaan barat, hal ini terbukti dari
adanya kecintaan masyarakat Filipina yang sangat menggemari kontes
kecantikan sejak masuknya kolonial Amerika di Filipina pada tahun 1908, yang
23
kemudian kontes kecantikan tersebut terus dicintai hingga saat ini.28
Secara
Geografis, Filipina dibagi menjadi tiga kelompok kepulauan, yaitu : Kepulauan
Luzon, Kepulauan Visayas, dan Kepulauan Mindanao. Karena sifat
kepulauannya, Filipina dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki
beragam budaya dan beragam keindahan alam.29
Keberagaman budaya dan
keindahan alam Filipina tersebut banyak menarik wisatawan asing untuk
berkunjung ke Filipina, terbukti pada tahun 2013 terdapat 4,7 juta wisatawan
asing yang berkunjung ke Filipina. Dalam mempromosikan pariwisatanya,
Pemerintah Filipina menggunakan slogan "It's More Fun In the Philippines."30
Gambar II.A.1 Peta Filipina
Sumber : Departemen Pariwisata Filipina
28
Aya Lowe, “In Philippines, An Obsession with beauty Pageants”, di akses dari http://www.channelnewsasia.com/news/asiapacific/in-philippines-an-obsession-with-beauty-pageants-7550960 di akses pada 9 Maret 2018. 29
UNDP - Philippines , “About the Philippines”, di akses dari, http://www.ph.undp.org/content/philippines/en/home/countryinfo.html di akses pada 31 Januari 2018. 30
Philippines Government Website, “About the Philippines”, di akses dari, https://www.gov.ph/about-the-philippines/ di akses pada 3 Januari 2018.
Pariwisata merupakan berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.31
Menurut Oka A. Yoeti, sektor
pariwisata merupakan salah satu sektor yang menjadi sumber devisa suatu
negara. Pariwisata diharapkan dapat menjadi penentu dan katalisator untuk
mengembangkan sektor lainnya secara bertahap.32
Dalam pariwisata terdapat istilah destinasi wisata, menurut Hadinoto,
destinasi wisata merupakan suatu kawasan spesifik yang dipilih oleh seorang
pengunjung dan ia dapat tinggal dalam waktu tertentu.33
Sedangkan, menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), destinasi diartikan sebagai tempat
tujuan34
, terkait hal ini destinasi wisata dapat diartikan sebagai tempat tujuan
wisata.
Terkait dengan destinasi wisata yang terdapat di Filipina, wisatawan asing
yang berkunjung ke Filipina dapat menikmati beberapa sajian destinasi wisata
seperti pantai yang indah, pemandangan kelas dunia, peluang petualangan,
penduduk lokal yang ramah, serta sejarah yang menarik.35
Beberapa destinasi
wisata yang terkenal di Filipina diantaranya, yaitu Pulau Boracay di Aklan,
31
Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan. 32
Oka. A. Yoeti. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa. 1983. Hal 23. 33
Hadinoto Kusudianto. Perencanaan dan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta: UI Press. 1996. Hal 15. 34
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Pengertian Destinasi” di akses dari, https://kbbi.web.id/destinasi di akses pada 2 Februari 2018. 35
Richard S.E, “Special Report : Philippines Tourism, a tough sell?” di akses dari, http://travel.cnn.com/explorations/escape/philippines/whats-problem-philippine-tourism-918924/ di akses pada 20 Januari 2018.
Hal ini sesuai seperti yang dialami oleh Filipina, di bawah ini
akan dijelaskan lebih lanjut mengenai kejahatan terorisme yang terjadi di
Filipina.
Gambar II.B.1.1 Penculikan Kelompok Abu Sayyaf terhadap Wisatawan
Asing
Sumber : CNN Philippines, 2014
Adanya kejahatan terorisme yang banyak terjadi di beberapa bagian
wilayah Filipina ini pada awalnya disebabkan karena adanya masalah-masalah
yang terjadi di bagian selatan Filipina yang diakibatkan adanya rasa
ketidakadilan yang dirasakan oleh rakyat Filipina bagian Selatan, yang mana
hal ini kemudian menyebabkan munculnya gerakan-gerakan separatis seperti
MNLF (Moro National Liberation Front), MILF (Moro Islamic Liberation
Front) dan kelompok Abu Sayyaf yang kemudian banyak melakukan tindakan
teror di beberapa bagian wilayah Filipina. Terkait tindakan teror tersebut, di
bawah ini akan diberikan contoh tindakan teror yang terdapat di Filipina, yang
38
National Consortium for the Study of Terrorism and Responses to Terrorism. Global Terrorism Index 2014 : Measuring and Understanding the Impact of Terrorism. University of Maryland : A Center of Excellence of the U.S. Department of Homeland Security. Pp 10.
27
mana terdapat tindakan teror yang terjadi pada tanggal 17 September 2013,
yang mana pada kejadian tersebut terdapat sebuah bom yang meledak di
sebuah Mall di kota Davao (Gaisano Mall), setidaknya dalam kejadian teror
ini terdapat 5 orang terluka.39
Selain tindakan teror bom, terdapat pula
tindakan penculikan wisatawan asing yang sedang berkunjung ke Filipina.
Salah satu contoh tindakan penculikan di Filipina terjadi pada tanggal 2 April
2014 dimana terdapat 2 korban penculikan, yaitu Gao Huayun (29 tahun) asal
China dan Marcy Dayawan (40 tahun) asal Filipina yang diculik dari
Singamata Reef Resort di Sabah, Kalimantan. Menurut laporan media,
terdapat keterlibatan kelompok Abu Sayyaf dalam tindakan penculikan ini.40
Menurut Global Terrorism Index, pada tahun 2014, tindakan terorisme
yang terjadi di Filipina memiliki tingkat kejahatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Tindakan
kejahatan yang dialami Filipina akibat adanya terorisme ini dikategorikan
dalam tingkat berbahaya dengan skor 7.29 (skor tertinggi 10).41
39
Sun Star Staff, “Blast Hit Davao City Malls”, di akses dari, http://www.sunstar.com.ph/breaking-news/2013/09/17/blasts-hit-davao-city-malls-303669 di akses pada 5 Juni 2018. 40
NVC, “Penculikan Wanita China dan Filipina”, di akses dari, https://news.detik.com/internasional/d-2596234/2-bulan-diculik-militan-abu-sayyaf-wanita-china-dan-filipina-dibebaskan di akses pada 5 Juni 2018. 41
National Consortium for the Study of Terrorism and Responses to Terrorism. Global Terrorism Index 2014 : Measuring and Understanding the Impact of Terrorism. University of Maryland : A Center of Excellence of the U.S. Department of Homeland Security. 2014. Pp 8.
Gambar II.B.1.2 Dampak Terorisme terhadap Seluruh Negara di Dunia
Sumber : National Consortium for the Study of Terrorism, 2014
Akibat banyaknya tindakan kejahatan terorisme yang terjadi di Filipina,
Department of State of United States of America pada tahun 2014
mengeluarkan Travel Warning bagi warga negaranya yang ingin berkunjung
ke Filipina. Travel warning ini dikeluarkan oleh Department of State of
United States of America disebabkan karena banyak wisatawan asing yang
menjadi korban penculikan dan pembunuhan dari kelompok terorisme yang
terdapat di beberapa bagian wilayah Filipina.42
Selain Department of State of United States of America, Kementerian
Luar Negeri China pada tanggal 12 September 2014 juga memberikan Travel
Warning bagi warga negaranya yang ingin berkunjung ke Filipina. Travel
Warning ini dikeluarkan Kementerian Luar Negeri China disebabkan karena
42
Department of State of United States of America, “Security Message for U.S. Citizens : Updated Travel Warning for the Philippines”, di akses dari, https://www.osac.gov/pages/ContentReportDetails.aspx?cid=15691 di akses pada 5 Juni 2018.
tingginya tingkat penculikan wisatawan asing yang terjadi di Filipina. Akibat
adanya Travel Warning yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri China
tersebut, menyebabkan adanya penurunan wisatawan China yang berkunjung
ke Filipina, hal ini sesuai seperti yang dikatakan oleh Mr. Salme selaku
Presiden Yayasan Boracay Inc (Asosiasi Resor Pulau Boracay) yang
mengatakan bahwa “kami khawatir dan kami terpengaruh”.43
Sejak peringatan tersebut dikeluarkan pada tanggal 12 September 2014,
Mr. Salme selaku Presiden Asosiasi Resor Pulau Boracay telah melihat
penurunan tajam wisatawan China. Jumlah wisatawan China turun dari
18.479 wisatawan di bulan Agustus menjadi kurang dari 7.000 wisatawan di
bulan September. Tren ini berlanjut ke libur panjang penduduk China selama
seminggu di minggu pertama bulan Oktober, biasanya liburan panjang
penduduk China ini merupakan salah satu puncak musim perjalanan bagi
wisatawan China. Namun, pada kenyataannya liburan panjang kali ini
wisatawan asing yang berasal dari China terlihat sepi, seperti yang dikatakan
oleh Mr. Salme “Resor besar yang membawa bus dari wisatawan China
terlihat hampir kosong”.44
Menurut data Department of Tourism of the Philippines, wisatawan China
yang berkunjung ke Filipina antara tahun 2013 hingga tahun 2014 mengalami
penurunan, yang mana pada tahun 2013 terdapat 426,352 wisatawan China
43
Aurora Almendral, “Philippines feels force of China Travel Warning”, di akses dari, http://www.bbc.com/news/world-asia-29684938 di akses pada 11 Februari 2018. 44
Aurora Almendral, “Philippines feels force of China Travel Warning”, di akses dari, http://www.bbc.com/news/world-asia-29684938 di akses pada 11 Februari 2018.
394,951 wisatawan. Pasca Travel Warning yang dikeluarkan Kementerian
Luar Negeri China pada 12 September 2014 pun terlihat bahwa terjadi
penurunan wisatawan China yang berkunjung ke Filipina, berdasarkan data
pada bulan September 2014 terdapat 26,279 wisatawan China yang
berkunjung ke Filipina, sedangkan pada bulan Oktober 2014 menurun
menjadi 19,530 wisatawan. Wisatawan China menempati peringkat tiga
terbesar terkait sumber wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina, pada
akhirnya hal ini menjadikan wisatawan China menjadi penting bagi Filipina.46
Terkait rincian jumlah data wisatawan China yang berkunjung ke Filipina
dari tahun 2013 hingga tahun 2014. Di bawah ini akan dilampirkan data yang
didapatkan dari Departemen Pariwisata Filipina terkait kedatangan wisatawan
China yang berkunjung ke Filipina pada tahun 2013 dan tahun 2014.
45
Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines by Country of Residence”, di akses dari, http://e-services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2013table_2.pdf di akses pada 11 Februari 2018. 46
Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines by Country of Residence”, di akses dari, http://e-services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2014_table2.pdf di akses pada 11 Februari 2018.
Tabel II.B.1.1 Jumlah Kedatangan Wisatawan China ke Filipina Pada Tahun
2013
JUMLAH KEDATANGAN WISATAWAN CHINA KE FILIPINA
JANUARI - DESEMBER 2013
JANUARI 24.952
FEBRUARI 44.658
MARET 28.632
APRIL 34.065
MEI 31.572
JUNI 35.278
JULI 47.810
AGUSTUS 41.859
SEPTEMBER 38.228
OKTOBER 38.851
NOVEMBER 31.444
DESEMBER 29.003
TOTAL 426.352
Sumber : Departemen Pariwisata Filipina, 2013
Tabel II.B.1.2 Jumlah Kedatangan Wisatawan China ke Filipina Pada Tahun
2014
JUMLAH KEDATANGAN WISATAWAN CHINA KE FILIPINA
JANUARI - DESEMBER 2014
JANUARI 49.538
FEBRUARI 49.479
MARET 37.714
APRIL 31.424
MEI 30.796
JUNI 27.212
JULI 41.865
AGUSTUS 40.365
SEPTEMBER 26.279
OKTOBER 19.530
NOVEMBER 20.762
DESEMBER 19.987
TOTAL 394.951
Sumber : Departemen Pariwisata Filipina, 2014
32
Tentu, akibat adanya Travel Warning dan penurunan jumlah wisatawan
China yang berkunjung ke Filipina tersebut, Pemerintah Filipina merasa perlu
untuk memperbaiki citra positif pariwisatanya demi mencegah terus
menurunnya wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina. Upaya perbaikan
citra tersebut dilaksanakan melalui Diplomasi Publik Filipina melalui
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina.
Adanya upaya Pemerintah Filipina melakukan perbaikan citra pariwisatanya
ini memiliki tujuan untuk membuat Filipina dikenal sebagai negara tujuan
wisata internasional yang aman untuk dikunjungi.
C. Nation Branding Filipina
Filipina merupakan salah satu negara yang dikenal akan keberagaman
pariwisatanya. Keberagaman pariwisata yang dapat dinikmati wisatawan
contohnya seperti pemandangan yang indah, sejarah yang menarik, banyak
tradisi daerah, serta masyarakat Filipina yang dikenal ramah.47
Namun,
keberagaman pariwisata Filipina ini terganggu akibat adanya tindakan teror
kelompok bersenjata terorisme yang terdapat di beberapa bagian wilayah
Filipina.
Adanya tindakan kejahatan terorisme yang terjadi di beberapa bagian
wilayah Filipina tersebut, tentu mengganggu upaya Filipina dalam hal menarik
47
Experience Philippines Organization, “About the Philippines” di akses dari, http://experiencephilippines.org/about-the-philippines-department-of-tourism/ di akses pada 1 Maret 2018.
wisatawan asing untuk berkunjung ke Filipina. Hal ini disebabkan karena
pelaku teror banyak melakukan tindakan teror kepada wisatawan asing yang
sedang berkunjung ke Filipina, seperti halnya melakukan tindak penculikan
dan pembunuhan terhadap wisatawan asing.48
Akibat adanya tindakan teror
tersebut tentu akan mengganggu kenyamanan wisatawan asing yang sedang
dan ingin berkunjung ke Filipina, dan bukan tidak mungkin tindakan teror
tersebut akan membentuk citra keamanan pariwisata Filipina yang dianggap
tidak aman.
Akibat adanya tindak kejahatan terorisme tersebut beberapa negara lain
pada tahun 2014 mengeluarkan Travel Warning bagi warga negaranya yang
ingin berkunjung ke Filipina, negara-negara tersebut diantaranya, Amerika
Serikat49
dan China. Terlebih, Travel Warning yang dikeluarkan oleh
Kementerian Luar Negeri China berdampak langsung terhadap penurunan
jumlah wisatawan China yang berkunjung ke Filipina, penurunan jumlah
wisatawan China ini sangat terlihat pasca China mengeluarkan Travel
Warningnya.50
Adanya Travel Warning yang dikeluarkan oleh China dan Amerika
Serikat juga ikut membentuk citra keamanan pariwisata Filipina menjadi
kurang baik. Citra kurang baik tersebut apabila tidak segera diperbaiki, maka
48
National Consortium for the Study of Terrorism and Responses to Terrorism. Global Terrorism Index 2014 : Measuring and Understanding the Impact of Terrorism. Pp 25 – 42. 49
Department of State of United States of America, “Security Message for U.S. Citizens : Updated Travel Warning for the Philippines”, di akses dari, https://www.osac.gov/pages/ContentReportDetails.aspx?cid=15691 di akses pada 5 Juni 2018. 50
Aurora Almendral, “Philippines feels force of China Travel Warning”, di akses dari, http://www.bbc.com/news/world-asia-29684938 di akses pada 11 Februari 2018.
akan berdampak pada penurunan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke
Filipina. Akibat adanya isu-isu yang terdapat di Filipina tersebut membuat
Filipina menempati peringkat ke 46 dari 166 negara sebagai negara tujuan
wisata internasional dari data yang terdapat dalam data World Bank.51
Tentu terkait adanya penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke
Filipina tersebut Filipina mengalami kerugian, kerugian dalam hal ini
disebabkan karena wisatawan yang berkunjung ke Filipina tersebut
berkontribusi dalam pemasukan perekonomian Filipina melalui sektor
pariwisata, sehingga dapat dikatakan sektor pariwisata merupakan salah satu
penggerak perekonomian Filipina. Hal ini terbukti dari data Philippines
Statistics Authority di bawah ini :
Grafik II.C.1. Pemasukan Ekonomi Filipina Melalui Pariwisata
Sumber : Otoritas Statistika Filipina, 2011 - 2015
Data di atas didapatkan dari Otoritas Statistik Pemerintah Filipina melalui
the share of tourism direct gross value added (TDGVA), data di atas
51
World Bank, “International Tourism, Number of Arrivals”, di akses dari, https://data.worldbank.org/indicator/ST.INT.ARVL?locations=PH&year_high_desc=true di akses pada 1 Maret 2018.
membuktikan bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang
penting bagi perekonomian Filipina, yang mana hal ini terbukti yang mana
dari tahun 2011 hingga tahun 2015, sektor pariwisata memberikan pemasukan
ekonomi untuk Filipina.52
Data dari Otoritas Statistik Pemerintah Filipina ini
mengindikasikan bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu sektor
penting bagi pertumbuhan perekonomian Filipina. Maka dari itu, dalam
menanggapi permasalahan yang mengganggu sektor pariwisatanya, Filipina
segera berupaya untuk meningkatkan Nation Branding pariwisatanya melalui
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina demi
menarik minat wisatawan asing untuk berkunjung ke Filipina dan membuat
Filipina menjadi negara tujuan wisata internasional pada tahun 2017.
52
Philippines Statistics Authority, “Contribution of Tourism to the Philippines economy”, di akses dari https://psa.gov.ph/tourism-satellite-accounts-press-releases di akses pada 8 Maret 2018.
Dalam bab III skripsi ini akan diberikan penjelasan mengenai
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina. Pada
bagian awal akan di bahas mengenai kontes kecantikan Miss Universe sebagai
kontes kecantikan dunia dan sebagai alat diplomasi publik Filipina, selanjutnya
dibahas lebih mendalam mengenai penyelenggaraan Miss Universe 2016 di
Filipina, serta proses administrasi Filipina menjadi Hosting Country kontes
kecantikan Miss Universe 2016.
A. Informasi Penyelenggaraan Miss Universe
Ajang Miss Universe merupakan ajang kecantikan internasional yang banyak
mendapatkan perhatian dari masyarakat internasional. Setiap tahunnya,
pagelaran Miss Universe disiarkan secara global ke 190 negara di dunia.53
Akibat pagelaran Miss Universe disiarkan secara global, negara yang menjadi
tuan rumah penyelenggaraan Miss Universe akan mendapati keuntungan lebih,
yang mana dalam hal ini keuntungan tersebut disebabkan karena Miss Universe
merupakan salah satu ajang kecantikan yang paling banyak disaksikan, yang
mana terkait hal ini Miss Universe disaksikan lebih dari 1 miliar penonton dari
53
Miss Universe Organization, “About Miss Universe”, di akses dari http://www.65thmissuniverse.com/documents/partners_media_launch_fact_sheet_111716.pdf di akses pada 9 Maret 2018.
seluruh dunia. Terkait hal ini, tentu negara yang menjadi penyelenggara
pagelaran Miss Universe akan mendapati keuntungan, karena negara tersebut
dapat mempromosikan pariwisatanya lebih mudah kepada masyarakat
internasional.54
Adanya keuntungan akibat adanya penyelenggaraan Miss Universe ini
terbukti ketika Filipina menyelenggarakan kontes kecantikan Miss Universe
pada tahun 1994, penyelenggaraan Miss Universe tahun 1994 yang
diselenggarakan di Filipina ini memberikan dampak positif terhadap
peningkatan jumlah kedatangan wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina.55
Jumlah kedatangan wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina pada tahun
1994 berjumlah 1.574.000 wisatawan, meningkat 15,7% lebih besar dari tahun
1993 yang berjumlah 1.372.000 wisatawan.56
Adanya peningkatan jumlah
wisatawan asing ke Filipina pada tahun 1994 yang disebabkan karena adanya
penyelenggaraan Miss Universe 1994 di Filipina ini juga menjadi salah satu
alasan Pemerintah Filipina memutuskan untuk menjadikan penyelenggaraan
Miss Universe sebagai alat diplomasi publiknya dalam upaya peningkatan
Nation Branding sektor pariwisatanya agar dapat menjadi negara tujuan wisata
internasional pada tahun 2017.
54
Pageonthology Staff, “Australia bids to Host 2017’s Miss Universe pageant” di akses dari http://www.pageanthology101.com/2017/02/australia-bids-to-host-2017s-miss.html di akses pada 9 Maret 2018. 55
Aya Lowe, “In Philippines, An Obsession with beauty Pageants”, di akses dari http://www.channelnewsasia.com/news/asiapacific/in-philippines-an-obsession-with-beauty-pageants-7550960 di akses pada 9 Maret 2018. 56
Philippines Statistics Authority, “Tourists Arrivals to the Philippines in 1993-1994”, di akses dari http://nap.psa.gov.ph/sexystats/2012/SS20120606_tourism.asp di akses pada 14 April 2018.
Berdasarkan sejarah, Pemerintah Filipina telah menyelenggarakan Pagelaran
kontes kecantikan Miss Universe sebanyak tiga kali, pertama, Filipina menjadi
tuan rumah penyelenggaraan Miss Universe pada tahun 1974, lalu untuk kedua
kalinya pada tahun 1994 dan untuk ketiga kalinya diselenggarakan pada tahun
2017.57
Penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina dilakukan bukan tanpa
sebab, yang mana terkait hal ini Miss Universe digunakan Filipina sebagai alat
diplomasi publik Pemerintah Filipina untuk membentuk citra positif Filipina
sebagai negara tujuan wisata internasional, selain itu, berdasarkan akar budaya
pun masyarakat Filipina mencintai kontes kecantikan, hal ini sudah berlangsung
sejak masuknya kolonial Amerika di Filipina pada tahun 1908, yang kemudian
kontes kecantikan terus dicintai hingga saat ini.58
Terkait kecintaan masyarakat Filipina terhadap kontes kecantikan tersebut,
Pia Wurtzbach yang merupakan pemenang Miss Universe 2015 yang juga
berasal dari Filipina ikut memberikan kampanye terkait keinginan untuk
menyelenggarakan kontes kecantikan Miss Universe 2016 di Filipina, terkait hal
ini, Wurtzbach menjelaskan bahwa semua masyarakat Filipina menginginkan
kontes kecantikan Miss Universe diselenggarakan di Filipina. Bahkan,
57
Aya Lowe, “In Philippines, An Obsession with beauty Pageants”, di akses dari http://www.channelnewsasia.com/news/asiapacific/in-philippines-an-obsession-with-beauty-pageants-7550960 di akses pada 9 Maret 2018. 58
Aya Lowe, “In Philippines, An Obsession with beauty Pageants”, di akses dari http://www.channelnewsasia.com/news/asiapacific/in-philippines-an-obsession-with-beauty-pageants-7550960 di akses pada 9 Maret 2018.
Wurtzbach sangat aktif dalam mengkampanyekan untuk diadakannya
penyelenggaraan Miss Universe di Filipina.59
Selain Pia Wurtzbach selaku pemenang Miss Universe 2015 yang
mengkampanyekan diadakannya Miss Universe 2016 di Filipina, Wanda Teo
yang merupakan Sekretaris Departemen Pariwisata Filipina juga ikut
mengkampanyekan terkait penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina.
Terlebih Wanda Teo menyampaikan pernyataan kepada media Filipina yang
mana ia berkata “Saat ini, kita (Filipina) memiliki Presiden dan Miss Universe
(Pia Wurtzbach) yang berasal dari Mindanao, Jadi, saya pikir ini merupakan
waktu yang tepat untuk kita menyelenggarakan kontes kecantikan Miss Universe
2016 di Filipina”.60
Akibat kecintaan masyarakat Filipina, Wanda Teo dan Pia
Wurtzbach terhadap kontes kecantikan ini, pada akhirnya hal ini menjadi salah
satu alasan diselenggarakannya kontes kecantikan Miss Universe 2016 di
Filipina.
Penyelenggaraan Miss Universe 2016 ini akan diselenggarakan pada tanggal
30 Januari 2017 yang berlokasi di Kota Pasay, Manila, Filipina. Adanya
penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina ini memiliki tujuan untuk
membentuk citra positif pariwisata Filipina agar dapat menjadi negara tujuan
wisata internasional pada tahun 2017. Hal yang menarik dari pagelaran Miss
Universe 2016 di Filipina ini adalah penyelenggaraan pertama Miss Universe
59 Monet Lu, “Newsflash : Miss Universe 2016 to be held in the Philippines”, di akses dari
http://asianjournal.com/lifestyle/newsflash-miss-universe-2017-to-be-held-in-the-philippines-2/ di akses pada 21 Februari 2018. 60
Isabella Montano, “Miss Universe 2016 in Philippines”, di akses dari http://cnnphilippines.com/lifestyle/2016/07/28/Miss-Universe-2016-Philippines.html di akses pada 21 Februari 2018.
diluar Amerika Serikat sejak tahun 1996 hingga tahun 2015, lebih tepatnya sejak
Organisasi Miss Universe dimiliki oleh Donald Trump.61
Terkait upaya Diplomasi Publik-nya melalui penyelenggaraan Miss Universe
2016, Pemerintah Filipina mengeluarkan Handbook khusus yang membahas
terkait upaya Diplomasi Publik-nya pada tanggal 29 November 2016 di Kantor
Departemen Luar Negeri Filipina di Kota Pasay, Manila. Handbook tersebut
berisikan artikel-artikel terkait pengalaman mantan diplomat Filipina yang
pernah menerapkan Diplomasi Publik Filipina. Berdasarkan Handbook tersebut,
Pemerintah Filipina melaksanakan Diplomasi Publik memiliki tujuan untuk
meningkatkan Nation Branding negaranya, online engagement, Filipino
Community Relations Abroad, dan Crisis Management.62
Kemudian, Diplomasi
Publik ini dilaksanakan untuk mengatasi beberapa isu dan permasalahan yang
terdapat di Filipina.
Keputusan penggunaan Miss Universe 2016 sebagai alat diplomasi publik
Filipina ini berlangsung setelah kepemimpinan Presiden Filipina Rodrigo
Duterte memiliki target kunjungan wisatawan asing pada tahun 2017 sebesar 6,5
juta wisatawan asing.63
Namun, adanya tindakan terorisme yang terjadi di
Filipina ini dapat menghambat target Pemerintah Filipina dalam menarik minat
wisatawan asing untuk berkunjung ke Filipina, sehingga Pemerintah Filipina
61
Leada Gore. “Does Donal Trump Own Miss Universe? Presidents History with pageant”, di akses dari http://www.al.com/news/index.ssf/2017/01/does_donald_trump_own_miss_uni.html di akses pada 11 Maret 2018. 62
Philippines Government Website, “DFA LAUNCHES: A Handbook on Philippines Public Diplomacy”, di akses dari, https://www.dfa.gov.ph/dfa-releases/11137-dfa-launches-a-handbook-on-philippine-public-diplomacy di akses pada 30 Mei 2018. 63
Department of Tourism of the Philippines, “Tourist Arrivals for the Philippines”, di akses dari, http://web.tourism.gov.ph/news_features/dot_high.aspx di akses pada 30 Mei 2018.
merasa perlu untuk menerapkan Diplomasi Publik-nya demi meningkatkan
Nation Branding negara-nya melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina.64
Upaya Peningkatan Nation Branding Filipina melalui penyelenggaraan Miss
Universe 2016 kemudian tertuang dalam Surat Edaran Nomor 13 yang
dikeluarkan oleh Kantor Kepresidenan Filipina. Berdasarkan Surat Edaran
tersebut penyelenggaraan Miss Universe 2016 dikategorikan sebagai upaya
diplomasi publik Pemerintah Filipina untuk menghilangkan citra negatif
negaranya. Hal ini sesuai dengan isi dari Surat Edaran Nomor 13 yang
menyatakan bahwa tujuan dari penyelenggaraan Miss Universe 2016 ialah untuk
membawa prestige international, publicity, goodwill, dan manfaat ekonomi bagi
Filipina. Penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina ini akan menjadi
kesempatan besar bagi Filipina untuk menunjukkan kepada masyarakat
internasional bahwa Filipina memiliki atraksi wisata alam yang indah, fasilitas
infrastruktur modern yang baik, serta keramahan masyarakat Filipina.65
Terkait citra positif yang ingin dibangun oleh Pemerintah Filipina melalui
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina ini, Kat
De Castro yang merupakan Tourism Undersecretary in Department of Tourism
of the Philippines menyatakan bahwa dengan menjadi negara penyelenggara
kontes kecantikan Miss Universe 2016 ini, Filipina akan mendapatkan citra
64
Philippines Government Website, “Memorandum Circuler no.13”, di akses dari http://www.officialgazette.gov.ph/downloads/2016/12dec/20161228-MC-13-RRD.pdf di akses pada 11 Maret 2018. 65
Philippines Government Website, “Memorandum Circuler no.13”, di akses dari http://www.officialgazette.gov.ph/downloads/2016/12dec/20161228-MC-13-RRD.pdf di akses pada 11 Maret 2018.
positif. Dalam wawancaranya kepada media Filipina, ia melanjutkan
pernyataannya yang mana ia menyatakan bahwa :
“Kontes kecantikan Miss Universe 2016 ini merupakan satu-satunya ajang
kecantikan yang sangat bergengsi saat ini. Jika kita mampu
menyelenggarakannya dengan baik dan lancar disini (Filipina), ini akan
menunjukan citra yang sangat baik kepada masyarakat internasional terkait
negara kita (Filipina) yang aman untuk dikunjungi wisatawan asing”.66
B. Proses Administrasi Filipina menjadi Hosting Country Miss Universe
Proses permohonan untuk menjadi tuan rumah Miss Universe dilakukan
secara tertutup, dimana terkait hal ini permohonan tersebut hanya melibatkan
Pemerintah Filipina dan Organisasi Miss Universe. Pada tanggal 1 Juli 2016,
diadakan pertemuan awal antara Departemen Pariwisata Filipina yang diwakili
oleh Wanda Corazon Teo dan Presiden Miss Universe Organization Paula
Shugart di Manila, Filipina. Pertemuan tersebut membahas pengajuan konsep
Pemerintah Filipina untuk menyelenggarakan pagelaran Miss Universe 2016 di
Filipina.67
Pada pertemuan tersebut, pihak Miss Universe Organization menyatakan
bahwa terdapat beberapa syarat bagi Filipina untuk dapat menjadi Tuan rumah
66 Monet Lu, “Newsflash : Miss Universe 2016 to be held in the Philippines”, di akses dari
http://asianjournal.com/lifestyle/newsflash-miss-universe-2017-to-be-held-in-the-philippines-2/ di akses pada 21 Februari 2018. 67
Department of Tourism of the Philippines, “DOT eyes Hosting Miss U in PH”. 2016, di akses dari http://www.tourism.gov.ph/Pages/20160813DOTeyeshostingMissUinPH.aspx di akses pada 11 Maret 2018.
penyelenggaraan Miss Universe, diantaranya yaitu, pertama, Pemerintah Filipina
harus mendukung pendanaan penyelenggaraan sebesar 15 juta dollar Amerika
Serikat.68
Kedua, demi keberhasilan penyelenggaraan Miss Universe 2016
terdapat berbagai aspek yang perlu diperhatikan oleh Pemerintah Filipina,
seperti tempat penyelenggaraan, acara pemrograman, pemasaran dan sponsor,
keamanan, akomodasi hotel, komunikasi dan administrasi. Kemudian, hasil
pertemuan tersebut dilaporkan kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte.69
Kemudian pada tanggal 14 Juli 2016, Sekretaris Departemen Pariwisata
Filipina Wanda Corazon Teo melaporkan proposal yang telah dibuatnya kepada
Presiden Filipina Rodrigo Duterte, dan kemudian Presiden Rodrigo Duterte pun
menyetujui proposal terkait Filipina menjadi Tuan rumah penyelenggara kontes
kecantikan Miss Universe 2016.70
Terkait persetujuan proposal tersebut terdapat
satu poin utama yang sangat penting, yang mana Pemerintah Filipina tidak akan
menggunakan uang publik untuk membiayai penyelenggaraan Miss Universe
2016, namun Pemerintah Filipina akan melibatkan pihak swasta sebagai partner
68
Leah Simpson. “2016 Philippines will host Miss Universe for the first time in 22 years”, di akses dari http://me.popsugar.com/celebrity/Philippines-Host-Miss-Universe-2016-42110811 di akses pada 11 Maret 2018. 69
Miss Universe Organization, “Press Release. : The Annual Miss Universe Campetion”, di akses dari http://www.65thmissuniverse.com/launch_press_kit_11172016.html di akses pada 11 Maret 2018. 70
Department of Tourism of the Philippines, “Miss U Booth PHL Tourism”, di akses dari http:///www.tourism.gov.ph/Pages/20160715MissUtoboostPHLtourismSecretaryTeo.aspx di akses pada 11 Maret 2018.
penyelenggara sekaligus sebagai sumber pendanaan penyelenggaraan Miss
Universe 2016 di Filipina.71
Terkait penyelenggaraan Miss Universe di Filipina, penyelenggaraan ini
tidak hanya akan di pusatkan di Manila, melainkan juga di berbagai kota
lainnya, seperti Palawan, Boracay dan Cebu. Pemilihan kota-kota tersebut
dipilih oleh Pemerintah Filipina karena kota-kota tersebut berhasil mendapatkan
penghargaan dari majalah Travel & Leisure pada tahun 2016 sebagai kota wisata
terbaik di Filipina.72
Pemilihan kota wisata lainnya tersebut merupakan langkah
strategis Pemerintah Filipina untuk mempromosikan destinasi wisata lain selain
Manila.
Kemudian pada bulan Agustus 2016, Departemen Pariwisata Filipina secara
resmi ditunjuk oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte sebagai ketua antar
lembaga dalam penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina. Terkait hal ini,
Ketua antar lembaga tersebut nantinya akan berkoordinasi dengan lembaga
Pemerintah, pihak swasta (Miss Universe Organization), dan pihak sponsor
utama dari sektor swasta (Luis Chavit Singson dari Group of Companies (LCS)).
Dalam penyelenggaraan Miss Universe 2016, terdapat 8 Lembaga Pemerintah
dan sejumlah Pemerintah lokal yang mendukung penyelenggaraan Miss
Universe 2016, diantaranya Departemen Pariwisata sebagai Ketua antar lembaga
71
Chrisee de la Paz and Pia Ranada, “Confirmed : Miss Universe Pageant to be held in PH – DOT”, di akses dari, https://www.rappler.com/life-and-style/specials/miss-universe/129242-miss-universe-pageant-manila di akses pada 18 Maret 2018. 72
Philippines Information Agency, “DOT Leads Miss Universe Inter-agency team”, di akses dari http://www.news.pia.gov.ph/article/view/1141483621462/dot-leads-miss-universe-inter-agency-team-#sthash.tUGGQf6L.dpuf di akses pada 11 Maret 2018.
yang bertanggung jawab, Departemen Dalam Negeri, Departemen Transportasi,
Departemen Kesehatan, Kepolisian Filipina, Militer Filipina, Pemadam
Kebakaran, Philippines Airlines dan Pemerintah Lokal.73
Gambar III.B.1 Pengumuman Penyelenggaraan Miss Universe 2016
Sumber : Departemen Pariwisata Filipina, 2016
Pertemuan selanjutnya diadakan pada tanggal 16 November 2016 di Shangri-
La Makati Hotel, Manila. Pada pertemuan ini, seluruh pihak yang memiliki andil
dalam penyelenggaraan Miss Universe 2016, seperti Departemen Pariwisata
Filipina, Miss Universe Organization, dan pihak sponsor swasta (LCS, Okada
Manila, SM Group of Companies, dan Surya Entertainment Corporation)
melaksanakan penandatanganan kontrak kemitraan, sekaligus secara resmi
mengumumkan kepada seluruh media domestik dan internasional, bahwa Miss
Universe 2016 akan diselenggarakan di Filipina pada tanggal 14 – 30 Januari
73
Philippines Information Agency, “DOT Leads Miss Universe Inter-agency team”, di akses dari http://www.news.pia.gov.ph/article/view/1141483621462/dot-leads-miss-universe-inter-agency-team-#sthash.tUGGQf6L.dpuf di akses pada 11 Maret 2018.
, yang mana Grand Final dari kontes kecantikan Miss Universe 2016 ini
akan diselenggarakan pada tanggal 30 Januari 2017 di Mall of Asia Arena, Kota
Pasay, Filipina. Dalam pagelaran Miss Universe 2016 tersebut banyak
menampilkan keindahan alam, kekayaan budaya dan pariwisata Filipina.75
Gambar III.B.2 Pengumuman Penyelenggaraan Miss Universe 2016
Sumber : Organisasi Miss Universe, 2016
Kemudian pada tanggal 28 Desember 2016, untuk lebih melegalisasi
penyelenggaraan Miss Universe 2016, Pemerintah Filipina mengeluarkan Surat
Edaran Nomor 13 yang dikeluarkan oleh Kantor Kepresidenan Filipina. Isi dari
surat edaran tersebut, Pemerintah Filipina meminta kepada seluruh departemen,
lembaga, biro, kantor pemerintah, perusahaan milik negara dan Pemerintah
Lokal untuk mendukung penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina dan
keperluan lainnya. Berdasarkan Surat Edaran tersebut terlihat bahwa terdapat
74
Wn, “The 65th Miss Universe Pageant in Manila, Philippines Officially launched Announced to public”, di akses dari http://www.wn.com/the-65th_miss_universe_pageant_in_manila,philippines_officially_launched_announced_to_public di akses pada 11 Maret 2018. 75
Isabella Montano, “Philippines to Host Miss Universe 2016”, di akses dari, http://cnnphilippines.com/lifestyle/2016/07/28/Miss-Universe-2016-Philippines.html di akses pada 3 Januari 2018.
kepentingan nasional dari Pemerintah Filipina dalam menyelenggarakan kontes
kecantikan Miss Universe 2016, kepentingan tersebut yaitu untuk mencapai
tujuan diplomasi publik Filipina, serta membawa manfaat ekonomi untuk
Filipina.76
Terkait manfaat ekonomi yang diupayakan Pemerintah Filipina tersebut,
Departemen Pariwisata Filipina mengungkapkan bahwa penyelenggaraan kontes
kecantikan Miss Universe 2016 akan membawa keuntungan besar bagi
perekonomian Filipina yang didapatkan dari sektor pariwisata.77
Sektor
pariwisata telah menyumbangkan keuntungan besar bagi perekonomian Filipina,
hal ini terbukti yang mana pada tahun 2014, World and Trade Tourism
menempatkan Filipina pada peringkat 69 dari 184 negara di dunia sebagai
negara yang mendapatkan keuntungan ekonomi dari sektor pariwisata.78
Besarnya pemasukan yang didapatkan Filipina melalui sektor pariwisata tersebut
juga menjadi salah satu alasan Pemerintah Filipina menyelenggarakan kontes
kecantikan Miss Universe 2016 di Filipina.
76
Philippines Government Website, “Memorandum Circuler no.13”, di akses dari http://www.officialgazette.gov.ph/downloads/2016/12dec/20161228-MC-13-RRD.pdf di akses pada 11 Maret 2018. 77
Entrepreneur Staff, “Miss Universe hosting expected to boost growth of tourism sector”, di akses dari http://www.entrepreneur.com.ph/news-and-events/miss-universe-tourism-a36-20160720 di akses pada 11 Maret 2018. 78
Zailo, “How important is tourism to the Philippines economy” di akses dari http://boholchronicle.com.ph/2015/10/18/how-important-is-tourism-to-the-philippine-economy/ di akses pada 11 Maret 2018.
Dalam bab IV ini akan dipaparkan analisis terkait implikasi penyelenggaraan
Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan
wisata internasional pada tahun 2017. Dalam penelitian ini, terdapat beberapa
implikasi yang tercipta dari adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap
Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional pada tahun
2017.
Implikasi penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding
Filipina sebagai negara tujuan wisata internasional pada tahun 2017 tersebut akan
dibahas menjadi dua sub bab utama. Pertama, mengukur keberhasilan upaya
Nation Branding Filipina dengan indikator jumlah kedatangan wisatawan asing
yang berkunjung ke Filipina sebelum dan sesudah penyelenggaraan Miss Universe
2016 yang diselenggarakan di Filipina. Kedua, mengukur keberhasilan upaya
Nation Branding Filipina dengan indikator investasi asing langsung yang
didapatkan Filipina setelah adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina.
49
A. Implikasi Penyelenggaraan Miss Universe 2016 terhadap Nation Branding
Filipina
Penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina digunakan oleh
Pemerintah Filipina sebagai salah satu upaya diplomasi publiknya untuk
membentuk serta meningkatkan citra positif pariwisatanya agar dapat menarik
wisatawan asing untuk berkunjung ke Filipina. Hal ini sesuai dengan Surat
Edaran Nomor 13 yang dikeluarkan oleh Kantor Kepresidenan Filipina yang
menyatakan bahwa tujuan dari penyelenggaraan Miss Universe 2016 ini ialah
untuk membawa prestige international, publicity, goodwill, dan manfaat
ekonomi bagi Filipina.79
Penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina dan Penerapan upaya
diplomasi publik suatu negara memiliki kesamaan tujuan yaitu untuk
menunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa Filipina memiliki
atraksi wisata alam, fasilitas infrastruktur modern, dan keramahan masyarakat
Filipina.80
Atas dasar itulah, Pemerintah Filipina memanfaatkan momentum
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina untuk
meningkatkan Nation Branding negaranya agar dapat menjadi negara tujuan
wisata internasional pada tahun 2017.
79
Philippines Government Website, “Memorandum Circuler no.13”, di akses dari http://www.officialgazette.gov.ph/downloads/2016/12dec/20161228-MC-13-RRD.pdf di akses pada 11 Maret 2018. 80
Philippines Government Website, “Memorandum Circuler no.13”, di akses dari http://www.officialgazette.gov.ph/downloads/2016/12dec/20161228-MC-13-RRD.pdf di akses pada 11 Maret 2018.
Dalam mengukur keberhasilan upaya peningkatan Nation Branding yang
dilakukan oleh suatu negara dapat dilihat dari dua unsur yang dapat menjadi
indikator keberhasilan upaya Nation Branding suatu negara, dua unsur
tersebut yaitu tourist arrivals and foreign direct investment. Jika kedua unsur
tersebut mengalami peningkatan ke arah yang positif, maka upaya Nation
Branding negara tersebut dapat dikatakan berhasil.81
Terkait hal ini, penelitian
ini akan membahas mengenai Implikasi dari upaya peningkatan Nation
Branding yang dilakukan oleh Filipina melalui momentum penyelenggaraan
Miss Universe 2016 di Filipina melalui dua indikator tersebut.
1. Tourist Arrivals
Tourist Arrivals dalam hal ini diartikan sebagai kedatangan wisatawan
asing yang berkunjung ke suatu negara. Kedatangan wisatawan asing tersebut
dapat terlaksana apabila suatu negara memiliki citra positif akan
pariwisatanya, sehingga hal ini dapat menarik minat wisatawan asing untuk
berkunjung ke negara tersebut. Dewasa ini, setiap negara akan berupaya untuk
meningkatkan citra positif pariwisatanya demi meningkatkan kedatangan
wisatawan asing yang berkunjung ke negaranya. Adanya kedatangan
wisatawan asing ini tentu akan menguntungkan negara tersebut secara
ekonomi, akibat adanya keuntungan secara ekonomi tersebut, saat ini negara-
negara di dunia berupaya untuk meningkatkan Nation Branding negaranya
81
Lee Hudson Teslik – Council on Foreign Relations, “Nation Branding Explained”, di akses dari, https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained di akses pada 25 Februari 2018.
agar dapat menarik minat wisatawan asing untuk berkunjung ke negaranya,
salah satu negara yang berupaya meningkatkan Nation Branding-nya ialah
Filipina.
Upaya Filipina dalam meningkatkan Nation Branding negaranya
dilaksanakan melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina. Adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 di
Filipina ini merupakan salah satu upaya dari Diplomasi Publik Pemerintah
Filipina yang bertujuan untuk meningkatkan Nation Branding negaranya.82
Dalam mengukur keberhasilan dari upaya peningkatan Nation Branding
Filipina ini dapat dilihat dari kedatangan wisatawan asing yang berkunjung ke
Filipina sebelum dan sesudah penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina. Terkait keberhasilan upaya Nation Branding
Filipina tersebut, jika kedatangan wisatawan asing yang berkunjung ke
Filipina mengalami peningkatan pasca diselenggarakannya Miss Universe
2016 di Filipina, maka upaya Nation Branding Filipina dapat dikategorikan
berhasil.
Secara umum, penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina
memberikan dampak positif terhadap kenaikan jumlah wisatawan asing yang
berkunjung ke Filipina sebesar 11% lebih besar dari tahun sebelum
penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina.83
Terkait peningkatan
82
Philippines Government Website, “Memorandum Circuler no.13”, di akses dari http://www.officialgazette.gov.ph/downloads/2016/12dec/20161228-MC-13-RRD.pdf di akses pada 11 Maret 2018. 83
Department of Tourism of the Philippines, “The Dot hailed the positive impact of the successful hosting of the Miss Universe 2016”, di akses dari http://web.tourism.gov.ph/news_features/taps_mis_u.aspx di akses pada 21 Februari 2018.
tersebut, Departemen Pariwisata Filipina memberikan informasi secara
terperinci terkait kedatangan wisatawan asing sebelum dan sesudah
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina.
Menurut data Departemen Pariwisata Filipina, pada tahun 2016 (sebelum
penyelenggaraan Miss Universe 2016 diselenggarakan di Filipina), wisatawan
asing yang berkunjung ke Filipina berjumlah 5.967.005 wisatawan84
,
sedangkan pada tahun 2017 (sesudah penyelenggaraan Miss Universe 2016
diselenggarakan di Filipina), wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina
meningkat menjadi 6.620.908 wisatawan.85
Terkait adanya peningkatan
jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina tersebut, Zeny Pallugna
selaku Senior Tourism Operations Officer Philippines on Department of
Tourism of the Philippines juga mengakui bahwa Penyelenggaraan Miss
Universe 2016 memberikan dampak positif terhadap peningkatan jumlah
wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina86
sebesar 11% lebih besar dari
sebelum penyelenggaraan Miss Universe 2016. Terkait rincian jumlah data
wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina, di bawah ini akan dilampirkan
data yang didapatkan dari Departemen Pariwisata Filipina.
84
Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines in January –
December 2016”, di akses dari, http://e-services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/Dec2016_table2.pdf di akses pada 11 Februari 2018. 85
Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines in January – December 2017”, di akses dari, http://e-services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2017_table2.pdf di akses pada 11 Februari 2018. 86 Wawancara dengan Zeny Pallugna selaku Senior Tourism Operations Officer Philippines on
Department of Tourism of the Philippines yang dilaksanakan melalui email pada tanggal 15 Juni 2017.
Tabel IV.A.1.1 Jumlah Kedatangan Wisatawan Asing ke Filipina Pada
Tahun 2016
JUMLAH KEDATANGAN WISATAWAN ASING KE FILIPINA
JANUARI - DESEMBER 2016
JANUARI 542.258
FEBRUARI 549.725
MARET 510.270
APRIL 471.598
MEI 445.449
JUNI 459.138
JULI 560.872
AGUSTUS 502.739
SEPTEMBER 422.943
OKTOBER 443.025
NOVEMBER 482.350
DESEMBER 576.638
TOTAL 5.967.005
Sumber : Departemen Pariwisata Filipina, 2016
Tabel IV.A.1.2 Jumlah Kedatangan Wisatawan Asing ke Filipina Pada
Tahun 2017
JUMLAH KEDATANGAN WISATAWAN ASING KE FILIPINA
JANUARI - DESEMBER 2017
JANUARI 631.639
FEBRUARI 579.178
MARET 574.065
APRIL 565.098
MEI 532.757
JUNI 474.854
JULI 568.035
AGUSTUS 545.254
SEPTEMBER 479.803
OKTOBER 523.627
NOVEMBER 533.226
DESEMBER 613.372
TOTAL 6.620.908
Sumber : Departemen Pariwisata Filipina, 2017
54
Secara khusus, adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina ini
juga memberikan dampak positif terkait adanya peningkatan kedatangan
wisatawan China yang berkunjung ke Filipina sebelum dan sesudah adanya
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina. Hal ini
sesuai seperti data yang didapatkan dari Departemen Pariwisata Filipina yang
menyebutkan bahwa pada tahun 2016 (sebelum penyelenggaraan Miss
Universe 2016 di Filipina), wisatawan China yang berkunjung ke Filipina
berjumlah 675.663 wisatawan87
, sedangkan, pada tahun 2017 (setelah
penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina), wisatawan China yang
berkunjung ke Filipina mengalami peningkatan menjadi 968.447 wisatawan.88
Terkait rincian jumlah data wisatawan China yang berkunjung ke Filipina dari
tahun 2016 hingga tahun 2017, di bawah ini akan dilampirkan data yang
didapatkan dari Departemen Pariwisata Filipina terkait adanya peningkatan
kedatangan wisatawan China yang berkunjung ke Filipina dari tahun 2016
(sebelum penyelenggaraan Miss Universe 2016) hingga tahun 2017 (setelah
penyelenggaraan Miss Universe 2016).
87 Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines in January –
December 2016 (China Tourists)”, di akses dari, http://e-services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/Dec2016_table2.pdf di akses pada 11 Februari 2018. 88
Department of Tourism of the Philippines, “Visitor Arrivals to the Philippines in January – December 2017 (China Tourists)”, di akses dari, http://e-services.tourism.gov.ph:8080/didcs/Static%20Documents/dec2017_table2.pdf di akses pada 11 Februari 2018.
Tabel IV.A.1.3 Jumlah Kedatangan Wisatawan China ke Filipina Pada
Tahun 2016
JUMLAH KEDATANGAN WISATAWAN CHINA KE FILIPINA
JANUARI - DESEMBER 2016
JANUARI 48.708
FEBRUARI 82.208
MARET 53.596
APRIL 54.011
MEI 46.825
JUNI 55.610
JULI 81.843
AGUSTUS 61.766
SEPTEMBER 53.015
OKTOBER 44.542
NOVEMBER 48.203
DESEMBER 45.336
TOTAL 675.663
Sumber : Departemen Pariwisata Filipina, 2016
Tabel IV.A.1.4 Jumlah Kedatangan Wisatawan China ke Filipina Pada
Tahun 2017
JUMLAH KEDATANGAN WISATAWAN CHINA KE FILIPINA
JANUARI - DESEMBER 2017
JANUARI 85.948
FEBRUARI 78.251
MARET 76.155
APRIL 74.893
MEI 73.649
JUNI 66.066
JULI 90.763
AGUSTUS 95.687
SEPTEMBER 79.463
OKTOBER 89.932
NOVEMBER 79.307
DESEMBER 78.333
TOTAL 968.447
Sumber : Departemen Pariwisata Filipina, 2017
56
Dari data Departemen Pariwisata Filipina terkait kedatangan wisatawan
asing secara umum maupun wisatawan China yang berkunjung ke Filipina
pasca adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di
Filipina ini dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan Nation Branding
Filipina melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di
Filipina ini dapat dikategorikan berhasil.
Upaya Diplomasi Publik Filipina demi meningkatkan Nation Brandingnya
tersebut dikategorikan berhasil disebabkan karena kedatangan wisatawan asing
secara umum maupun wisatawan China yang berkunjung ke Filipina setelah
adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina
terbukti meningkat secara drastis dan Pemerintah Filipina berhasil melampaui
target jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina sebesar 6,5 juta
wisatawan asing pada tahun 2017.89
Pernyataan keberhasilan upaya
peningkatan Nation Branding Filipina melalui penyelenggaraan Miss Universe
2016 ini sesuai seperti yang diutarakan oleh Thomas Cromwell yang mana ia
menyatakan bahwa semakin meningkatnya kedatangan wisatawan asing yang
berkunjung ke suatu negara, maka upaya Nation Branding negara tersebut
dapat dikategorikan berhasil.90
89
Department of Tourism of the Philippines, “Tourist Arrivals for the Philippines”, di akses dari, http://web.tourism.gov.ph/news_features/dot_high.aspx di akses pada 30 Mei 2018. 90
Lee Hudson Teslik – Council on Foreign Relations, “Nation Branding Explained”, di akses dari, https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained di akses pada 25 Februari 2018.
Lee Hudson Teslik – Council on Foreign Relations, “Nation Branding Explained”, di akses dari, https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained di akses pada 25 Februari 2018.
tahun 2017, investasi asing langsung yang didapatkan Filipina menjadi sebesar
$10 Billion USD.95
Adanya peningkatan jumlah investasi asing langsung yang didapatkan
Filipina setelah adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang
diselenggarakan di Filipina ini dinyatakan oleh Departemen Pariwisata
Filipina bahwa penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina ini membawa
dampak positif terhadap peningkatan investasi asing langsung yang
didapatkan Filipina.96
Terkait rincian jumlah investasi asing langsung yang
didapatkan Filipina dari tahun 2014 hingga tahun 2017, di bawah ini akan
dilampirkan grafik yang didapatkan dari data World Bank dan Bangko Sentral
Ng Pilipinas mengenai investasi asing langsung yang didapatkan Filipina dari
tahun 2014 hingga tahun 2017.
Grafik IV.A.2.1 Investasi Asing Langsung Filipina Pada Tahun 2014 – 2017
Sumber : Data World Bank dan Bangko Sentral Ng Pilipinas, 2014 - 2017
95
Bangko Sentral Ng Pilipinas, “Philippines - Foreign Direct Investment”, di akses dari,
http://www.bsp.gov.ph/publications/media.asp?id=4630 di akses pada 16 April 2018. 96
Philippines Government Website, “The Dot hailed the positive impact of the successful hosting of the Miss Universe 2016”, di akses dari http://web.tourism.gov.ph/news_features/taps_misu.aspx di akses pada 21 Februari 2018.
Adanya peningkatan investasi asing langsung yang didapatkan Filipina
setelah adanya penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di
Filipina ini selain didapatkan dari data World Bank dan Bangko Sentral Ng
Pilipinas, untuk tahun 2016 didapatkan pula data secara terperinci yaitu data
dari Philippines National Statistical Coordination Board. Data dari Philippines
National Statistical Coordination Board tersebut memperlihatkan bahwa
setelah adanya pengumuman penyelengaraan Miss Universe 2016 pada bulan
November 2016, investasi asing langsung yang didapatkan Filipina di bidang
pariwisata seperti pembangunan resort dan pengembangan pariwisata lainnya
terus meningkat. Terkait data tersebut, di bawah ini akan dilampirkan data
mengenai investasi asing langsung yang didapatkan Filipina selama tahun 2016
versi Philippines National Statistical Coordination Board.97
Grafik IV.A.2.2 Investasi Asing Langsung Filipina Pada Tahun 2016
Sumber : Badan Statistika Filipina, 2016
97
Philippines National Statistical Coordination Board, “Philippines – Foreign Direct Investment (2016)”, di akses dari, https://tradingeconomics.com/philippines/foreign-direct-investment di akses pada 24 Maret 2018.
melalui penyelenggaraan Miss Universe 2016 ini sesuai seperti yang diutarakan
oleh Thomas Cromwell bahwa semakin tinggi investasi asing langsung yang
didapatkan suatu negara, maka upaya Nation Branding negara tersebut dapat
dikategorikan berhasil.99
Berdasarkan dari data yang telah didapatkan di atas terkait adanya
peningkatan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina dan adanya
peningkatan investasi asing langsung yang didapatkan Filipina setelah adanya
penyelenggaraan Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina terlihat
98
Mary Grace Pardin, “Philippines Target for Foreign Direct Investment on 2017”, di akses dari, https://www.philstar.com/business/2018/03/13/1796077/fdi-reach-record-1005-billion-2017-bsp di akses pada 30 Mei 2018. 99
Lee Hudson Teslik – Council on Foreign Relations, “Nation Branding Explained”, di akses dari, https://www.cfr.org/backgrounder/nation-branding-explained di akses pada 25 Februari 2018.
bahwa upaya peningkatan Nation Branding Filipina melalui penyelenggaraan
Miss Universe 2016 yang diselenggarakan di Filipina dapat dikategorikan
berhasil. Walaupun terdapat konflik di Kota Marawi yang merupakan konflik
antara kelompok terorisme ISIS dengan Pemerintah Filipina yang terjadi pada
bulan Mei hingga Oktober 2017100
, pada kenyataannya konflik ini tidak
mempengaruhi adanya penurunan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke
Filipina dan jumlah investasi asing langsung yang didapatkan Filipina setelah
adanya Penyelenggaraan Miss Universe 2016.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa Implikasi penyelenggaraan Miss
Universe 2016 terhadap Nation Branding Filipina sebagai negara tujuan wisata
internasional pada tahun 2017 berdampak positif (baik) terhadap Filipina.
Dampak positif dalam hal ini dapat diartikan yang mana Nation Branding
Filipina menjadi lebih baik setelah adanya penyelenggaraan Miss Universe
2016 yang diselenggarakan di Filipina. Hal ini terbukti dengan meningkatnya
jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Filipina dan meningkatnya
investasi asing langsung yang didapatkan Filipina setelah adanya
penyelenggaraan Miss Universe 2016 di Filipina.
100
PNA Staff, “Government forces secure 90% of Marawi City”, di akses dari, https://www.update.ph/2017/05/government-forces-secure-90-of-marawi-city-afp/17854 di akses pada 6 Juli 2018.