IMPLEMENTASI STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PENYELENGGARAAN UMRAH PADA PT TUR SILATURAHMI NABI (TURSINA TOURS) JAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) Diajukan Oleh: Fauzi Pahlevi (1110053100009) KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435H/2014M
211
Embed
IMPLEMENTASI STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
IMPLEMENTASI STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)
PENYELENGGARAAN UMRAH PADA PT TUR SILATURAHMI NABI
(TURSINA TOURS) JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi
Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Diajukan Oleh:
Fauzi Pahlevi
(1110053100009)
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1435H/2014M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya telah
camtumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain. Maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 2014
Fauzi Pahlevi
i
ABSTRAK
Fauzi Pahlevi (1110053100009)
“Implementasi Standard Operating Procedures (SOP) Penyelenggaraan
Umrah Pada PT TurSilaturahmiNabi (Tursina Tours) Jakarta”
Di bawah bimbingan Drs. Hasan Ibnu Hibban, MA.
Umrah secara syariat umrah bermakna mengunjungi Masjidil Haram pada
waktu kapan pun selama setahun untuk menunaikan manasik khusus. Dalam
penyelenggaraannya, Umrah di Indonesia diselenggarakan oleh Pihak Swasta.
Pihak Swasta yang merupakan PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) dan
PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah).
Dewasa ini, masih adanya PIHK dan PPIU yang beroperasi tanpa
didukung dengan sebuah sistem Standard Operating Procedurs (SOP). Mereka
lebih memilih beroperasi berdasarkan kebiasaan apa yang sudah mereka jalankan
bertahun-tahun dan akhirnya menjadi sebuah budaya perusahaan tersebut. Dengan
munculnya kasus-kasus tentang travel yang tidak berizin, ini membuktikan masih
ada Travel yang belum memiliki Standard Operating Procedurs (SOP). PT Tur
Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) sebagai perusahaan travel yang telah memiliki
SOP Penyelenggaraan Haji dan Umrah. SOP yang telah menjadi panduan dalam
penyelenggaraan Haji dan Umrah sejak awal berdirinya hingga sekarang.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari secara seksama tentang
implementasi dari Standard Operating Procedures (SOP) yang telah dibakukan
oleh Tursina Tours, serta pengaruhnya terhadap efektifitas penyelenggaraan
Umrah. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara sebagai
instrument penelitiannya. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwasanya
implementasi dari SOP penyelenggaraan Umrah secara umum telah terlaksana dan
terus dipertahankan. Pengaruhnya terhadap efektifitas penyelenggaraan umrah
pun telah dirasakan oleh para staf Tursina Tours.
Dari ulasan di atas, secara umum implementasi SOP penyelenggaraan
Umrah telah diterapkan namun ada beberapa yang belum sepenuhnya terlaksana
secara maksimal dan ada pula prosedur yang belum terbentuk sebuah SOP. Ini
disebabkan karena kurangnya kooperatif antara jamaah dengan para staf Tursina
Tours. Disarankan lebih meningkatkan implementasi dari SOP yang telah menjadi
panduan Tursina Tours dalam menyelenggarakan Umrah. Serta perlu adanya
evaluasi para staf dan juga revisi SOP penyelenggaraan Umrah sesuai dengan
keadaan dan juga dibuatkan SOP Manasik Umrah karena prosedur ini sifatnya
penting namun belum dibuatkan SOP.
Kata kunci :Umrah, Standard Operating Procedures (SOP)
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari
sepenuhnya, skripsi ini bukan semata-mata hasil kerja keras peneliti sendiri tetapi
dukungan dari berbagai pihak. Khususnya para pembimbing yang telah
mendorong penulis untuk terus semangat menyelsaikan skripsi ini. Untuk itu
peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan
penghargaan setulus hati kepada berbagai pihak, khususnya:
1. Bapak Dr, Arief Subhan, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. Cecep Sastrawijaya, MA., selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah yang selalu memberi dukungan dalam penyelsaian skripsi ini.
4. Tabel 4.1: Jadwal dan Jumlah Keberangkatan Umrah PT Tur
Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) Jakarta…………..………. 55
ix
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 3.1: Paket Pelayanan Umrah PT Tur Silaturahmi Nabi
(Tursina Tours) Tahun 2014……………………………… 33
2. Gambar 3.2: Struktur Organisasi PT Tur Silaturahmi Nabi
(Tursina Tours) Jakarta………………………...……….. 34
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Haji merupakan rukun Islam yang kelima, yang diwajibkan bagi
segenap kaum Muslim yang “Mampu” melaksanakannya sekali seumur
hidup. Kewajiban ini didasarkan kepada firman Allah yang berbunyi:
“……Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali
Imran [3]: 97)
Mampu atau Isthita’ah pada paragraf awal, Sami bin Abdulloh al-
Maglouth1 dalam bukunya Atlas Haji dan Umrah menjelaskan ada tiga
syarat isthita’ah dalam menjalankan ibadah haji. Pertama, isthita’ah harta
yaitu dengan adanya perbekalan untuk membayar BPIH (Biaya Perjalanan
Ibadah Haji), biaya hidup, tempat tinggal, makanan dan minuman yang
cukup. Kedua, isthita’ah dalam kesehatan yaitu kemampuan fisik yang
merupakan syarat wajib mengerjakan ibadah Haji. Ini dikarenakan semua
kegiatan ibadah Haji berkaitan dengan kemampuan jasmani kecuali niat.
1 Sami bin Abdullah al-Maglouth. “Atlas Haji dan Umrah ‘Mengenali Detail Mekkah dan
Madinah dari Sudut Pandang Fiqih dan Sejarah’”.(Jakarta: AlMahira, 2010) h. 4.
2
Ketiga, isthita’ah untuk mendapatkan kendaraan baik itu menyewa
ataupun membeli tiket.
Isthita’ah memang menjadi syarat wajib ibadah Haji namun bukan
berarti perlu dilaksanakan setiap tahunnya bagi yang telah memiliki syarat
ini. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa ketika Rasulullah menyampaikan
khutbah, Beliau bersabda, “Wahai umat manusia! Sesungguhnya Allah
telah mewajibkan haji atas kalian, maka laksanakanlah haji” Lalu
seorang bertanya, “Apakah setiap tahun, wahai Rasulullah?” Beliau diam
saja. Setelah orang itu menanyakan tiga kali, Rasulullah SAW menjawab,
“Kalau aku katakan ‘ya’, pasti menjadi wajib dan tentunya kalian tidak
akan sanggup.” Kemudian beliau bersabda, “Terimalah apa yang telah
aku jelaskan kepada kalian.Sebab, orang-orang sebelum kalian celaka
karena banyak bertanya dan berselisih dengan para nabi mereka. Apabila
aku telah memerintahkan kalian melakukan sesuatu, maka kerjakanlah
selama kalian mampu. Apabila aku telah melarang kalian melakukan
sesuatu, maka tinggalkanlah.”(HR. Muslim)2
Tentunya Hadits di atas telah menjelaskan bahwasanya Haji tidak
diwajibkan untuk dilaksanakan setiap tahunnya sekalipun seseorang telah
memenuhi syarat-syarat ibadah Haji. Indonesia sebagai Negara
penyumbang terbesar jemaah haji, yang penyelenggaraannya diatur oleh
Pemerintah dan pihak swasta yaitu Penyelenggara Ibadah Haji Khusus
2 Sami bin Abdullah al-Maglouth. “Atlas Haji dan Umrah ‘Mengenali Detail Mekkah dan
Madinah dari Sudut Pandang Fiqih dan Sejarah’” h. 4.
3
(PIHK) sedangkan untuk Umrah diselenggarakan oleh Penyelenggara
Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dengan pengawasan dari pemerintah.
Dalam penyelenggaraanya pada pihak swasta yaitu PIHK dan
PPIU, pada saat ini masih ada Travel yang beroperasi tanpa didukung oleh
sebuah sistem Standard Operating Procedurs (SOP) perusahaan. Mereka
lebih banyak beroperasi berdasarkan kebiasaan apa yang sudah mereka
jalankan bertahun-tahun dan akhirnya menjadi sebuah budaya perusahaan
tersebut. 3
Travel-travel yang beroperasi tanpa didukungnya SOP dapat
diketahui dengan tidak adanya izin untuk memberangkatkan Haji ataupun
Umrah. Contoh kasus yang terjadi yaitu di tahun 2010, terungkap kasus
gagalnya calon jamaah haji dan umrah berangkat ke tanah suci akibat
Travel Penyelenggara Haji dan Umrah yang tidak bertanggungjawab yang
sempat terungkap sebanyak 60 orang. Terdiri dari 22 calon jamaah haji
Plus asal Pekanbaru, Rokan Hulu dan Indragiri Hilir menggunakan biro
perjalanan ‘Sekapur Sirih’, terlantar di Hotel Sabrina Pekanbaru dan gagal
berangkat ke Tanah Suci. 28 calon jamaah haji asal Rokan Hilir terlantar
di Medan dan terpaksa pulang ke daerah asal tanpa pernah sampai ke
Tanah Suci dengan biro perjalanan yang tidak jelas.
3 Reko Handoyo. http://www.articlesnatch.com/Article/JASA-KONSULTAN-SOP-
KONSULTAN-PENYUSUNAN-SOP--JASA-KONSULTAN-PROSEDUR-PROSEDUR-PERUSAHAAN--KONSULT/651008 Diunduh pada hari rabu tanggal 8 januari 2014, pukul 01.09 WIB.
4
Pada kasus di atas, dibuktikan bahwa dengan tidak adanya izin
yang dimiliki oleh Travel-travel dalam menyelenggarakan ibadah Haji dan
Umrah maka Standard Operating Procedurs (SOP) dalam
menyelenggarakannya sudah pasti tidak dimiliki. Kasus selanjutnya terjadi
di awal Januari 2014, terdapat 13 calon jamaah umrah dari Dumai tertipu
dan terlantar disalah satu hotel di Pekanbaru dan Jakarta oleh biro
perjalanan ‘PT Berkah Toyyiban’. Walaupun calon jamaah umrah Dumai
tetap berangkat ke Tanah Suci, tapi dengan menggunakan biro perjalanan
lain. Namun sepulangnya dari Tanah Suci, mereka menuntut
pengembalian biaya perjalanan yang telah disetorkan termasuk ganti rugi
atas biaya yang dikeluarkan saat berada di Hotel Pekanbaru dan Jakarta.
Tapi itikad baik dari PT Berkah Tayyiban tidak juga kunjung terlihat
akhirnya JCU (Jemaah Calon Umrah) Dumai sepakat melaporkan kasus
tersebut ke Kapolres Dumai.4
Ini semua terjadi karena ketiadaannya Standard Operating
Procedures (SOP) pada travel haji dan umrah sehingga munculnya
permasalahan ada pada di pihak penyelenggara haji dan umrah. Untuk
mencegah adanya pelanggaran-pelanggaran yang menimbulkan kerugian
pada jamaah dan travel-travel yang berizin, baru-baru ini Direktur Jenderal
Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Ditjen PHU) Anggito Abimanyu
meminta kepada Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah
4Kementerian Agama Provinsi Riau.
http://riau.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=10142 diakses pada hari rabu tanggal 8 Januari 2014 pukul 00.14 WIB
5
Republik Indonesia (Amphuri) untuk membenahi biro perjalanan haji dan
umroh yang tidak patuh, ini dimaksudkan agar anggota asosiasi haji
khusus makin berdisiplin dan pemberian pelayanan kepada jemaah dapat
maksimal. "Saya minta Amphuri ikut mendisiplinkan anggotanya," pinta
Anggito saat meresmikan kantor Sekretariat DPP Amphuri dan
penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara organisasi
penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) itu dengan manajemen Bank
Mandiri Syariah di Hotel Bidakara Jakarta.5
Travel yang berizin diharuskan memiliki Standard Operating
Procedurs (SOP) untuk menunjang pelayanan kepada Jamaah Umrah
dalam memberikan kepuasan. Sebagai perantara dalam menjalankan tugas
Pemerintah untuk memberikan pembinaan, bimbingan, dan keamaanan
kepada Jamaah maka setiap Travel perlu memiliki Standard Operating
Procedurs (SOP). Karena menurut Rudi M. Tambunan di dalam bukunya
Pedoman Penyusunan Standard Operating Procedurs (SOP) menjelaskan
bahwa SOP pada dasarnya adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur
operasional Standard yang ada di dalam suatu organisasi yang digunakan
untuk memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan, serta
penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan oleh orang-orang di
5Republika Online, “Anggito: Biro Perjalanan Haji Nakal Harus Ditindak”
d. Pengeluaran pribadi (laundry, telp, kelebihan bagasi)
e. Kursi roda saat thawaf dan sai
f. Surat muhrim Rp. 300.000 bagi wanita yang pergi tanpa mahram
usia kurang 45 tahun
g. Tip supir/ Muthawif
9. Harga sudah termasuk:
a. Tiket Pesawat CGK – JED PP Economy Class
b. Visa umrah Saudi Arabia
c. Meet & Assist di Airport Jeddah
d. Muthawif berbahasa Indonesia
e. Makanan menu Indonesia
f. Air Zam-zam 10ltr
g. Transportasi AC, Ziarah sesuai program
h. Perlengkapan Umrah (Tas, Kain, Ihram, Mukena, Seragam
(bahan))
i. 1 (satu) kali manasik sebelum berangkat4
4www.tursina.com/package.php diakses pada tanggal 25 Maret 2014 pukul 10.00
WIB
35
Tabel 3.1
Kantor-kantor Cabang dan Perwakilan PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours)
(Sumber: Data (Company Profile) PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours))5
DAERAH PENGELOLA ALAMAT
Semarang KH Akhyarudin Jl Raya Randugarut KM 13 Wonosari, Ngaliyan, Semarang 50186.
Jawa Tengah
Batam Ibu Andre DC Mall Lt. Dasar Blok B45 (Pintu 6) Jl Duyung - Jodoh, Batam
Bandung Hendry F Ramadhan JL Sari Asih Blok VI No 26 Sarijadi, Bandung
BSD Serpong Asep Syarifudin JL Raya BSD - Tekno Park no 18 RT 11/01 Kel. Ciater Kec.
Serpong, Tangsel, Banten
Karawang H. Nur Hasan PonPes An Nur Al Islami Jl Pertamina, Jatikarya 012/004,
Karanglingar, Teluk Jambe Barat Karawang
Kebon Jeruk Aprilia Islamia Jl Panjang H Jaani no 43 Kebon Jeruk - Jakarta Barat
Bintaro Bank Permata Permata Bank Tower III, 1st floor. JL MH Thamrin blok B1 no 1
Bintaro Jaya sektor VII, Tangerang
Pada tabel 3.1 ini menjelaskan bahwa Tursina Tours telah
mengembangkan perusahaanya untuk ke daerah-daerah untuk mendapatkan
kepercayaan dan jamaah. Perusahaan cabang ini dipimpin oleh orang-orang
kepercayaan dari Pemilik Travel yaitu H. Mohammad Farid Aljawi.
Pengawasannya pun dilakukan oleh Bapak H. Mohammad Farid Aljawi.
5Data (Company Profile) PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours)
36
Gambar 3.1
Paket Pelayanan Umrah PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) Tahun 2014
(Sumber: Brosur PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) tahun 2014)6
Gambar brosur Tursina Tours pada Gambar 3.1 ini menjelaskan
tentang rute perjalanan, aktivitas selama di perjalanan, tata cara membayar,
tata cara mendaftar, alamat kantor, contact person, jejaring sosial dan
website Tursina Tours, serta harga-harga Umrah di setiap bulannya. Hanya
6 Brosur PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) tahun 2014
37
saja pada harga-harga Tursina Tours tidak menjelaskan secara rinci di
dalam brosur maksud dari double, triple, dan quard. Maksud dari double
adalah satu kamar untuk dua orang, triple adalah satu kamar untuk tiga
orang, dan quard adalah satu kamar untuk empat orang.
D. Manajemen PT.Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours)
Manajemen pada PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) cukup
berkompeten di bidangnya masing-masing untuk secara maksimal terus
melayani para pelanggan, baik pelanggan untuk keberangkatan domestik,
internasional, maupun pelanggan yang ingin berangkat haji atau umrah.
Gambar 3.2
Struktur Organisasi PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) Jakarta
(Sumber: Data (Company Profile) PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) Jakarta)
Directur H. MOHAMMAD FARID AL JAWI, SE
Operational Umra & Hajj HARIS FADHILLAH
General Manager H.MUHAMAD ROFIQ ABDULLOH
Finance DESSY LINTA NINGTYAS
Package & Ticketing YULIAMAYA INDAH
Staff Marketing H.MUHAMMAD DAWUD
Pembimbing Ibadah KH. FAHRUR ROZI
38
Struktur organisasi pada Tursina Tours pada Gambar 3.2 ini menjelaskan
bahwa Bapak H. Mohammad Farid Aljawi menjabat sebagai Direktur yang
mempercayakan pengelolaannya kepada Bapak H. Muhammad Rofic Abdulloh
sebagai General Manager, yang membawahi Divisi Operasional Haji dan Umrah
yaitu Bapak Haris Fadhillah. Pada Divisi Package dan Ticketing yaitu Ibu Yulia
Maya Indah. Divisi Finance yaitu Ibu Dessy Linta Ningtyas. Pada bagian
pembimbing ibadah Haji, General Manager mempercayakan KH. Fahrur Rozi
untuk menanganinya. Di bagian terakhir yaitu Staff Marketing dijabat oleh H.
Muhammad Dawud.
E. Legalitas PT.Tur Silaturahmi Nabi (TURSINA)
1. Izin Kemenag : Izin DEPAG D/93 - 2011
2. SIUP : 90/JS/1.855.4
3. TDP : 09.02.151.2.8513
4. SK Kemenkum HAM : C-1568.HT.03.02.TH 1999
5. NPWP : 02.173.465.2-017.000
6. Domisili : 261 / 1.824.5117
F. Standard Operating Procedures (SOP) Penyelenggaraan Umrah PT.
Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) Jakarta
1. SOP – Prosedur Pelayanan Pelanggan8
Nomor : 014/SOP/TUR/13 Tanggal : 1/11/2013
Revisi : - Halaman : 1.1
Tabel 3.2
7 Data (Company Profile) PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) 8Soelarto, Panduan & Prosedur Standar Operasi PT Tur Silaturahmi Nabi,
(Jakarta: PT Tur Silaturahmi Nabi, 2013) h. 171-172
39
Bagan SOP – Prosedur Pelayanan Pelanggan
(Sumber: Panduan & Prosedur Standar Operasi PT Tur Silaturahmi Nabi)
Keterangan Perihal
Disapa dengan ucapan Selamat Datang atau Selamat Pagi, Siang dan seterusnya. Dan dengan Senyum Ramah serta mempersilahkan pelanggan menuju Counter/Ruang Tunggu
Pelanggan Datang (Proses Penyambutan Pelanggan yang datang)
Pelanggan memesan Tiket melalui telpon atau datang langsung ke Counter
Pelanggan Melakukan Transaksi
Pelanggan melakukan diskusi dan transaksi pembelian dengan sales Counter
Pelanggan menyetujui Harga dan Pembayaran Tiket
Pastikan Jumlah yang harus dibayar Pelanggan
Siapkan Invoice/Kuitansi
Beri Informasi Lain
Sampaikan Promosi Counter
Sales Counter meminta Pelanggan untuk mengisi formulir identitas pribadi dan data diinput ke Database Pelanggan
Selesai transaksi Sales Counter mengucapkan terima kasih diiringi dengan senyum ramah dan ungkapan supaya Pelanggan datang kembali
Pelanggan Pulang
Sales Counter melaporkan transaksi kepada Supervisor dan disertai penyerahan uang hasil transaksi ke Kasir
Laporan Hasil Penjualan
Perusahaan menyelenggarakan berbagai kegiatan atau acara yang bisa membina keakraban antara Perusahaan dengan Pelanggan dan menciptakan Repeat Order secara berkala
Proses Mengelola Pelanggan
Membuat sarana promosi, Brosur, Spanduk, dan lain-lain.
2. Prosedur Penjualan9
9Soelarto, Panduan & Prosedur Standar Operasi PT Tur Silaturahmi Nabi, h.173-174
40
Nomor : 001/SOP/TUR/13 Tanggal : 1/11/2013
Revisi : - Halaman : 1.1
a. Tujuan/Deskripsi
Prosedur ini memberikan pedoman dalam pelaksanaan penjualan.
b. Ruang lingkup
Prosedur ini diterapkan untuk penjualan baik penjualan melalui
pembayaran tunai sekaligus (lunas), maupun melalui system pembayaran
uang muka dan pelunasan.
c. Tanggung Jawab dan Wewenang
1) Kepala divisi terkait (kepala divisi umrah dan haji dalam hal
pemberangkatan umrah dan haji), bertanggung jawab atas aktivitas
pemasaran, promosi dan penjualan.
2) Kepala bagian penjualan (sales section head) bertanggung jawab
dalam merealisasikan penjualan untuk mencapain target yang telah
ditetapkan.
3) Sales Executive bertanggung jawab dalam menjual produk kepada
pelanggan, membuat aplikasi order penjualan dan laporan kunjungan
pelanggan.
4) Kurir bertanggung jawab pada pelaksanaan pengiriman dokumen baik
dokumen perjalanan maupun dokumen penagihan pelanggan.
5) Bagian keuangan bertanggung jawab dalam pembuatan Invoice, faktur
penjualan, bukti penerimaan uang baik uang tunai maupun non tunai.
41
6) Semua Invoice yang dikeluarkan harus ditandatangani oleh direksi
untuk jumlah yang tidak terbatas.
7) Bagian keuangan dan kasir bertanggung jawab dalam penerimaan
pembayaran dari pelanggan baik melalui kolektor, transfer atau
pembayaran langsung oleh pelanggan di kantor perusahaan.
d. Prosedur Kerja
1) Sales executive mengisi aplikasi pelanggan setiap mendapat pelanggan
Merumuskan strategi dan kebijakan pelaksanaan ibadah
umrah dan haji di Arab Saudi, meliputi kegiatan penunjukkan dan
penempatan muthowif, penunjukkan hotel, bus, catering, acara
ziarah dan hal-hal lain yang terjadi di lapangan, mengkoordinasi
dan mengawasi kegiatan pelaksanaanya serta evaluasi hasil yang
telah dicapai serta mengambil keputusan penting sebatas
wewenang yang diberikan.
b. Tugas Utama
1) Bertindak sebagai perwakilan perusahaan di Arab Saudi.
2) Menangani dan menunjuk muthowif.
13Soelarto, Panduan & Prosedur Standar Operasi PT Tur Silaturahmi Nabi, h. 21-22
50
3) Memilih dan menghandle hotel tempat penginapan jamaah di
Arab Saudi.
4) Mengatur dan menyediakan bus untuk transportasi lokal selama
berada di Arab Saudi.
5) Memilih dan menyediakan catering untuk para jamaah selama
berada di Arab Saudi.
6) Memandu acara ziarah ke tempat-tempat yang bersejarah di
Arab Saudi.
7) Koordinasi dengan para muthowif untuk mendampingi dalam
beribadah, mengadakan tausiah selama di Arab Saudi.
c. Koordinasi Dengan Bagian Lain
1) Dengan divisi umum/personalia untuk penambahan dan
program pelatihan karyawan.
2) Dengan divisi keuangan/akuntansi dan bagian operasional
terkait dalam standar perhitungan biaya muthowif, biaya hotel,
biaya carter hotel, biaya carter bus, biaya catering, biaya untuk
acara ziarah, manajemen kontrak kerjasama dengan pihak
terkait dan jadwal serta deadline pembayaran biaya-biaya yang
harus dikeluarkan.
7. Prosedur Tours Leader14
a. Ruang Lingkup Pekerjaan
14Soelarto, Panduan & Prosedur Standar Operasi PT Tur Silaturahmi Nabi, h. 31-32
51
Merumuskan strategi dan kebijakan pemandu perjalanan
wisata baik domestik maupun internasional, mengkoordinasi dan
mengawasi kegiatan dibagiannya serta mengevaluasi hasil yang
telah dicapai dan mengambil keputusan penting sebatas wewenang
yang diberikan.
b. Tugas Utama
1) Merumuskan dan menjelaskan fungsi pemandu perjalanan
wisata baik nasional maupun internasional.
2) Merumuskan dan mengembas program pemandu perjalanan
wisata baik perjalanan wisata nasional maupun internasional.
3) Membuat tours leader tools.
4) Membuat rencana perjalanan wisara (travel plan).
5) Melakukan estimasi leading dan guidance dalam perjalanan.
6) Mengatur jadwal perjalanan wisata.
7) Menyiapkan initerary, trip file dan supplies yang diperlukan.
8) Melaporkan secara detail biaya perjalanan setelah perjalanan
selesai.
9) Menetapkan dan memonitor realisasi anggaran operasional di
bagiannya dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi.
10) Merumuskan dan mengkoordinasi strategi dan kebijakan tours
leader yang dapat menunjang misi, visi dan strategi perusahaan
dan memperkuat positioning perusahaan di pasar.
52
11) Mengarahkan dan menanamkan serta melaksanakan penerapan
quality manajemen sistem dengan baik di bagiannya.
12) Memberi peluang perluasan pangsa pasar dan memperkenalkan
produk perusahaan kepada pelanggan dengan memberi
pelayanan terbaik.
13) Mengambil keputusan penting sebatas wewenang yang
berhubungan dengan tours leader.
14) Memberi masukan kepada pimpinan hal-hal yang dianggap
penting dalam masalah tours leader.
15) Memotivasi dan mengembangkan para bawahan untuk dapat
bekerja dengan lebih efektif dan efisien.
16) Mengadakan rapat secara rutin dengan para bawahan guna
membahas hasil pelaksanaan perjalanan wisata, masalah yang
dihadapi dan jalan keluarnya.
17) Melaporkan secara periodik hasil pelaksanaan perjalanan
wisata, masalah yang dihadapi dan penyelesaian yang ditempuh
kepada atasannya.
18) Melaksanakan tugas lain sesuai instruksi atasannya.
c. Koordinasi Dengan Bagian Lain
1) Dengan divisi umum/personalia untuk penambahan dan
program pelatihan karyawan.
2) Dengan divisi keuangan/akuntansi dalam standar perhitungan
biaya perjalanan wisata.
53
8. Prossedur Perjalanan Umrah Reguler
a. Hari ke 1 : ( Jakarta - Jeddah - Madinah )
Empat (4) Jam sebelum berangkat seluruh jamaah harus
sudah berada di Bandara International Soekarno Hatta
Jakarta.Dengan pesawat terbang menuju Jeddah, tiba di Bandara King
Abdul Aziz – Jeddah pemeriksaan Imigrasi.Selanjutnya perjalanan
dilanjutkan menuju Madinah menggunakan Bus AC.
b. Hari ke 2 : ( Madinah )
Setiba di Madinah, check in hotel untuk istirahat. Selanjutnya
Ziarah ke Makam Rasulullah, Makam Abu Bakar Siddiq, Makam
Umar bin Khattab serta Makam Baqi kemudian kembali ke Hotel (
Acara bebas, dapat digunakan memperbanyak Ibadah di Masjid
Nabawi ).
c. Hari ke 3 : ( Madinah )
Setelah sarapan pagi Jam 06.30, Ziarah kota Madinah
diantaranya ke Masjid Quba, Jabal Uhud, Masjid Qiblatain, Masjid
Khamsah, perkebunan kurma & Percetakan Al Qur'an ( Jika
Memungkinkan ), kemudian kembali ke hotel (Acara bebas, dapat di
gunakan memperbayak Ibadah di Masjid Nabawi).
d. Hari ke 4 : ( Madinah – Makkah )
Setelah Sholat Dzuhur & AsharJama' Taqdim dilanjutkan
perjalanan menuju Makkah( dianjurkan sudah mandi besar dan
berpakain ihrom) selama perjalanan dari Madinah ke Makkah
54
akan singgah di Bir Ali / Dzulhulaifah untuk mengambil miqot
dan berniat Umroh. Setiba di Makkah Check In Hotel dan
melaksanakan Umroh ( Thawaf, Sa'I & Tahallul ).
e. Hari ke 5 : ( Makkah )
Acara bebas (dianjurkan memperbanyak Ibadah dan Zikir di
Masjidil Haram).
f. Hari ke 6 : ( Makkah )
Setelah sarapan pagi Jam 06.30, Ziarah kota Makkah
diantaranya ke Jabal Tsur, Padang Arafah (Jabal Rahmah), Masjid
Namiroh, Muzdalifah, Mina, Jabal Nurdan Masjid Ji'ronah. Jamaah
dianjurkan untuk membawa pakaian ihram karena akan melakukan
umroh kedua dengan miqot dan niat umroh di Ji'ronah.
g. Hari ke 7 : ( Makkah )
Acara bebas ( dianjurkan memperbanyak Ibadah di
Masjidil Haram ).
h. Hari ke 8 : ( Makkah – Jeddah )
Setelah sholat Dzuhur di Masjidil Haram dilanjutkan
denganThawaf Wada, kemudian kembali ke hotel, makan siang
dan langsung berkumpul di Lobby Hotel untuk berangkat menuju
Jeddah.Tiba di Jeddah dilanjutkan dengan City tour, diantaranyake
Masjid Qisos, Masjid Terapung dan Ballad/Cornice.Kemudian
dilanjutkan keBandara King Abdul Aziz - Jeddah.
i. Hari ke 9 : ( Jeddah – Jakarta )
55
Kemudian dengan pesawat jamaah terbang menuju
Jakarta.Jamaah tiba di Jakarta, maka selesailah program perjalanan
Ibadah Umroh.15
15Itinerary Paket Umrah Reguler PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) Tahun 2014
56
BAB IV
IMPLEMENTASI STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP)
PENYELENGGARAAN UMRAH PADA PT TUR SILATURAHMI NABI
(TURSINA TOURS) JAKARTA
A. Deskripsi Penyelenggaraan Umrah PT Tur Silaturhami Nabi (Tursina
Tours) Bulan Januari – Maret 2014
Umrah adalah ibadah saklar yang implementasi serta aplikasinya
harus berada di tanah suci Mekkah. Untuk mempersiapkannya pun
membutuhkan biaya yang tidak sedikit, mental dan fisik pun harus
dipersiapkan sematang mungkin. Tursina tours sebagai fasilitator bagi
tamu-tamu Allah SWT berusaha sebaik-baiknya dalam meng-arrange
penyelenggaraan umrah. Seperti yang dikatakan oleh H. Muhammad Farid
Aljawi, S.E. bahwa meng-arrange penyelenggaraan umrah itu seperti
meng-arrange pernikahan, harus detail dari awal jamaah datang ke kantor
sampai pulang kembali ke tanah air.1
Sebenarnya tidak ada perbedaan yang cukup signifikan untuk
penyelenggaraan Umrah dari bulan Januari hingga Maret 2014 ini. Karena
dalam hal penyelenggaraan umrah yang baik, Tursina Tours merupakan
travel yang berizin serta didukung infrasturktur yang mendukung.
Infrastruktur tersebut yaitu adanya Kantor Tursina tours di Mekkah,
1 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Farid Aljawi, S.E. , Jakarta, 24 Maret 2014.
“Dan ini kita (PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours)) menyelenggarakan satu perjalanan umrah ini seperti meng-arrange acara Pesta Pernikahan. Harus detail dari awal sampai ia (jamaah) pulang lagi.”
57
sehingga untuk hal-hal seperti catering, handling, hotel sudah diatur
dengan baik demi kelancaran dan kenyamanan tamu-tamu Allah SWT.
Ketika penyelenggaraan umrah di tanah suci, Tursina tours menyediakan
Guide (Muthowif) yang berkompeten dan standarnya Muthowif tersebut
sudah tinggal di Arab Saudi selama 3 sampai 4 tahun. Sedangkan untuk
perwakilan Tursina tours harus sudah tinggal disana minimal 10 tahun.2
Untuk staf pada penyelenggaraan umrah dan haji di Tursina
toursdidalam praktiknya ternyata tidak membutuhkan banyak orang,
Tursina tours lebih mengutamakan staf yang berintegritas, loyalitas dan
berpengalaman. Sehingga menghindari hal-hal yang tidak efektif dan tidak
memberikan manfaat. Dengan memanfaatkan dan mengembangkan SDM
yang ada Tursina tours terus berusaha meningkatkan kualitas dalam
berbagai hal, baik itu pelayanan, pembinaan, serta kepuasan jamaah.
Tursina tours pada praktiknya dapat melayani berbagai kalangan baik itu
menengah keatas ataupun menengah ke bawah, namun seiring berjalannya
waktu pangsa pasar yang diminati pada Tursina tours adalah masyarakat
dari kalangan menengah sampai kebawah.3
Dalam meningkatkan kualitas tersebut Tursina tours menyusun
SOP yang disusun oleh Pak Soelarto seorang Konsultan Manajemen PT
Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours). Didalam buku tersebut berisikan
2 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Farid Aljawi, S.E. , Jakarta, 24 Maret 2014.
“Kita punya standard untuk guide untuk Negara tujuan minimal dia sudah tinggal di Negara itu 3 sampai 4 tahun. Kita punya perwakilan sudah tinggal 10 tahun disana sehingga dia paham betul
persoalan yang ada disana dan tatacara pelaksanaan haji dan umrah di Arab Saudi.” 3 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Farid Aljawi, S.E. , Jakarta, 24 Maret 2014.
“Apapun yang jamaah inginkan insya Allah kita bisa (layani) tapi di tengah perjalanan kita diminati oleh pangsa pasarnya menengah ke bawah.”
58
standar-standar prosedur dimulai dari pelayanan jamaah, penerimaan uang
masuk, penjualan paket umrah, job description untuk setiap divisi,
handling airport, land arrangement, tour leader, pembayaran gaji staf, data
processing section dan lain-lain. SOP ini disusun untuk dijadikan acuan
dan standar bagi Staf dalam menjalankan tugasnya dalam penyelenggaraan
umrah di PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours).
1. Jumlah Jamaah Umrah bulan Januari – Maret 2014
Di bulan Januari terdapat 5 (lima) jadwal keberangkatan. Di awal
bulan pada tanggal 06 Januari 2014 Tursina Tours memberangkatkan
sebanyak 8 jamaah. Pada tanggal 12 Januari 2014 Tursina tours
memberangkatkan sebanyak 21 jamaah. Pada tanggal 17 Januari 2014
Tursina Tours memberangkatkan sebanyak 68 jamaah. Di tanggal 19
Januari 2014 Tursina Tours memberangkatkan sebanyak 34 jamaah.
Dan pada di tanggal 26 Januari 2014 Tursina Tours memberangkatkan
sebanyak 49 jamaah. Total jamaah yang diberangkatkan Tursina Tours
sebanyak 180 orang jamaah, semuanya dengan paket umrah regular.4
Pada bulan Februari terdapat 3 (tiga) jadwal keberangkatan.
Tepatnya di tanggal 11 februari 2014 Tursina Tours memberangkatkan
8 jamaah dengan paket 9 hari. Pada tanggal 18 Februari 2014 Tursina
Tours memberangkatkan sebanyak 49 jamaah dengan paket 9 hari.
Kemudian di tanggal 26 Februari 2014 Tursina Tours
4 Data Manifest PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) bulan Januari-Maret 2014
59
memberangkatkan 34 jamaah dengan paket 10 hari. Jadi total jamaah
yang diberangkatkan dibulan februari sebanyak 91 jamaah.5
Untuk bulan Maret sendiri, ada 2 (dua) jadwal keberangkatan.
Tanggal 4 Maret 2014 Tursina tours memberangkatkan sebanyak 14
jamaah dengan paket regular 10 hari. Dan di tanggal 24 Maret 2014
Tursina Tours memberangkatkan sebanyak 11 jamaah dengan paket
eksekutif 9 hari. Total jamaah yang diberangkatkan adalah 25 jamaah.6
Tabel 4.1
Jadwal dan Jumlah Keberangkatan Umrah PT Tur Silaturahmi Nabi
(Tursina Tours) Jakarta
(Sumber: Manifest Perjalanan Umrah PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina
Tours Jakarta)7
Januari 2014 Februari 2014 Maret 2014
6 12 17 19 26 11 18 26 4 24
Jumlah Jemaah
8 21 68 34 49 8 49 34 14 11
2. Teknis Penyelenggaraan Umrah di PT Tur Silaturahmi Nabi
(Tursina Tours)
Penulis mengamati teknis penyelenggaraan umrah di PT Tur
Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) kurang lebih selama tiga bulan. Pada
dasarnya apabila customer secara langsung datang ke kantor ataupun
menelpon ke kantor, maka staf Tursina tours akan menerimanya dan
5 Data Manifest PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) bulan Januari-Maret 2014 6 Data Manifest PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) bulan Januari-Maret 2014 7 Data Manifest PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) bulan Januari-Maret 2014
60
memulai menawarkan serta menjelaskan tentang paket-paket umrah
baik regular maupun plus. Setelah itu, bila customer merasa cocok
dengan paket yang ditawarkan maka akan terjadi deal antara pihak
Tursina dengan customer (calon jamaah).
Adapun customer akan membayar paket secara Full Payment maka
pihak Tursina akan memberikan kepastian tanggal fix
keberangkatannya, namun apabila customer membayar DP (Down
Payment) maka Tursina memberikan spekulasi tanggal
keberangkatannya karena masih bersifat tentative. Bagi customer yang
membayar DP (Down Payment) maka ia berkewajiban melunasi
pembayaran 1 bulan sebelum keberangkatan. Kemudian setelah itu satu
minggu sebelum keberangkatan customer akan diberikan manasik
untuk persiapan perjalanan umrah.8
Di dalam buku Standard Operating Procedures PT Tur Silaturahmi
Nabi yang disusun oleh Soelarto, penulis tidak menemukan SOP
tentang manasik. Namun selama bulan Januari hingga Maret penulis
terus mengamati dan ikut bekerja sama dalam kegiatan manasik yang
diadakan oleh Tursina tours. Di setiap manasik yang diadakan,
pembicara yang menerangkan baik itu menjelaskan paket, menjelaskan
perjalanan umrahnya, menjelaskan keuatamaan umrah, menjelaskan
8 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014
“Dimulai jamaah menelpon ke Tursina kita akan memberikan paket-paketnya beserta harganya. Dilanjutkan dengan deal lalu setelah itu jamaah akan DP, kita tentukan jadwalnya. Selama satu bulan sebelum keberangkatan jamaah harus melunasi pembayaran. Kemudian satu minggu sebelum keberangkatan jamaah akan diberikan manasik setelah itu jamaah berangkat ke Tanah suci selama paket yang diberikan.”
61
dan membimbing calon jamaah untuk doa-doanya itu dilakukan oleh
General Manager seorang. Terkadang untuk ceramah tentang
keutamaan dan kesyukuran ibadah umrah, General manager
mengundang Ustadz yang berkompeten. Ketika manasik pun ada
penjelasan tentang kesehatan dari Tim Kesehatan khusus yang telah
bekerja sama dengan Tursina tours. Penulis pun ikut bekerja sama
sebagai operator computer untuk membantu General Manager dalam
presentasi.
Setelah manasik dilakukan, maka jamaah umrah berangkat sesuai
dengan tanggalnya. Ketika di Arab Saudi sana akan ada perwakilan
Tursina yang menyambut, karena pihak Tursina memiliki infrastruktur
yang mendukung untuk pengurusan bis, reservasi hotel, handling
airport sudah merupakan hal-hal yang sudah harus dikerjakan ketika
masih berada di Jakarta. Tour leader dan muthowif akan membimbing,
mendampingi, dan mengarahkan jamaah selama perjalanan umrah dan
ziarah kota Mekkah dan Madinah selama kurang lebih 9 sampai 10 hari
paket regular. Nantinya ketika kembali lagi ke Indonesia akan dijemput
oleh team handling dari Tursina tours, bilamana jamaah merupakan
grup dari daerah misalnya Semarang. Maka akan diterbangkan kembali
oleh Tursina ke Semarang setelah sampai di Jakarta.9
9 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014
“jadi gini zi…jamaah itu kita dampingi walaupun jumlah jamaahnya sedikit. Ketika jamaah tiba di Jeddah akan ada yang menjemput menggunakan bis yang sudah kita order dari Jakarta, jadi urusan Jakarta adalah urusan Jakarta dan urusan Mekkah adalah urusan Mekkah. Dan bis yang kita pesan sudah bekerja sama dengan Rindu Baitullah yang ada di Arab Saudi. Jadi ini namanya Bussines to Bussines, nah dalam kegiatan ini ada namanya Bussines to Government. Kita ini
62
Dengan begitu berakhir pula lah perjalanan umrah regular secara
prosedur yang telah disusun, untuk implementasi dari setiap SOP yang
telah disusun oleh Soelarto sebagai Konsultan Manajemen Tursina
tours di dalam bukunya Standard Operating Procedures PT Tur
Silaturahmi Nabi. Penulis akan menjelaskan secara terperinci poin demi
poin, dimulai dari prosedur pelayanan pelanggan sampai dengan
prosedur perjalanan umrah.
B. Implementasi Standard Operating Procedures (SOP) Penyelenggaraan
Umrah pada PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) Jakarta Bulan
Januari – Maret 2014
1. Implementasi Standard Operating Procedures (SOP) Pelayanan
Pelanggan.
Pelayanan pelanggan haruslah dilakukan dengan ramah dan baik,
karena Tursina tours adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa
Haji dan Umrah. Bahkan di dalam SOP yang telah disusun bahwa
ketika pelanggan datang harus disapa dengan ucapan Selamat Datang
atau Selamat Pagi, Selamat Siang dan seterusnya disertai dengan
senyum ramah. Kemudian mempersilahkan pelanggan duduk.
ketika di Mekkah untuk legalitas seperti visa, tiket, perizininan dan segala macem itu hubungannya antara Bussines to Government. Pada saat keberangkatan dan telah sampai di Jeddah itu hubungannya sudah Bussines to Bussines, ada pihak ketiga yang menjadi support system bagi Tursina contoh bagian handling airport, bagian reservasi hotel Mekkah-Madinah, bagian reservasi bis dan ini telah menjadi rekan bisnis dari PT Tursina. Kita hanya petugas Indonesia mendampingi, membimbing kegiatan sampai selesai ritualnya hingga kita kembali ke Indonesia. Dan Rindu Baitulloh yang ada di Arab Saudi merupakan milik dari Pak Farid juga, jadi dia merupakan satu holder dengan Tursina”
63
Baik itu datang ke kantor ataupun melalui telepon, pelanggan tetap
dilayani dengan ramah.10 Namun penulis menemukan dalam 3 (tiga)
bulan pengamatan, kegiatan pelayanan pelanggan ini lebih banyak
melalui telepon. Sedangkan untuk yang datang ke kantor merupakan
kolektor-kolektor yang telah bekerja sama dan memiliki kontrak
dengan pihak Tursina tours. Bukan berarti pelayanannya ini dibedakan,
tetap pelayanan yang dilakukan sama karena menurut General
Manager H. Muhammad Rofic Abdulloh bahwasanya semua
pelanggan itu sama perlu dilayani dengan sebaik mungkin. Karena
kolektor-kolektor yang dihimpun oleh Tursina tours ini akan
membangun ceruk pasar yang lebih luas lagi. Dengan kepercayaan
yang dipegang oleh Tursina tours, maka kolektor-kolektor ini akan
mencari pelanggan-pelanggan untuk Tursina tours.
Karena mungkin saja hari ini pelanggan datang melalui kolektor, di
kemudian harinya jamaah akan datang sendiri pada Tursina tours
begitulah yang dikatakan oleh H. Muhammad Rofic Abdullah.11 Pada
saat nantinya jamaah akan datang sendiri ke kantor dengan harapan
bisa langsung dilayani oleh kantor pusatnya. Untuk menarik lebih
banyak pelanggan maka Tursina tours membuka legalitas kepada
kolektor menjadi sebagai sub-agen dari Tursina tours contohnya adalah
10 Soelarto, Panduan & Prosedur Standar Operasi PT Tur Silaturahmi Nabi, h. 171-172 11 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014
“Jadi begini, pada prinsipnya pelanggan itu sama. Jadi ibarat kata kita ini (Tursina Tours) whole saler. Kita agen, dia sub agen kita. Sekarang membangun ceruk pasarnya itu yang pertama dilakukan adalah kolektor-kolektor ini kita himpun dan touch, besok customer yang kita touch melalui kolektor akan datang sendiri tanpa kolektor. Sekarang ini masih melalui Kyai (kolektor) yang daftar ke saya, besok Jamaahnya yang langsung datang ke saya”
64
Kyai Akhyarudin menjadi sub-agen Tursina tour untuk daerah
Semarang.12
Tursina tours yang awalnya beralamatkan di Perkantoran Omah
Btari Sri, Jl. Ampera Raya no 11, Kemang – Jakarta Selatan berpindah
ke Gedung PUSDATIN KEMHAN, JL. RS.Fatmawati No.1 Pondok
Labu - Jakarta Selatan. Penulis awalnya berasumsi bahwa ini adalah
alasan mengapa pelanggan lebih banyak lewat telepon dibandingkan
dengan datang langsung namun H. Muhammad Rofic Abdulloh
sebagai General Manager membantahnya. Bahwasanya alamat dalam
bisnis usaha haji dan umrah itu tidak jadi masalah karena kepercayaan
orang ada dalam Personal Guarantee. Dan Personal Guarantee inilah
yang dipindahkan ke dalam bentuk corporate oleh Bapak Rofic.
Karena Personal Guarantee inilah sosok yang dipercaya oleh
pelanggan yang memberikan jaminan dan kepastian berangkat.
Pelanggan-pelanggan yang berangkat umrah pun adalah orang-orang
lama karena kepercayaan yang mereka kepada sosok Personal
Guarantee yang merupakan bagian dari Tursina tours.13
12 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014
“Kedua, legalitas kita bukain contohnya Kyai Akhyar (kolektor) dengan nama Tursina juga, dan marketnya juga dibagi dua.”
13 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014 “Tidak juga, alamat itu dalam usaha umrah dan haji tidak jadi masalah. Jadi orang itu percayanya adalah Personal Guarantee. “Pokoknya saya umrah sama Farid” begitu contohnya. Personal Guarantee inilah yang kita pindahkan ke bentuknya corporate. Sama halnya customer daftar ke Kyai, dia tahu bahwa Kyai akan membimbingnya karena kamu belom bisa.” “Nah Personal Guarantee inilah yang menjamin yaitu sosok yang dipercaya oleh customer, yang menyakinkan mereka dengan adanya kepastian berangkat.” “Dan biasanya orang yang berangkat umrah ini adalah pelanggan-pelanggan lama, karena apa? Karena percaya”
65
Dalam pelayanan terhadap pelanggan yang baru H. Muhammad
Rofic Abdulloh memiliki strategi sendiri yaitu dengan memenuhi
kebutuhan emosional jamaah. Karena walau seberat apapun
fasilitasnya namun ada pembimbing yang selalu membimbing,
membina, dan memberikan support kepada jamaah dan pelanggan
merasa benar ketika ibadah itu akan menjadi pengalaman dan sesuatu
yang akan selalu diingat jamaah dibandingkan dengan fasilitas. Tursina
Tours menjadikan jamaah ini bukan hanya sebagai pelanggan
melainkan bagian dari keluarga.14
Walaupun penulis belum menemukan implementasiannya tentang
SOP Pelayanan pelanggan didalam kantor antara Perusahaan dengan
pelanggan, namun dalam pelayanan baik lewat telepon ataupun saat
diluar kantor Tursina tours selalu mengharuskan kepada seluruh
stafnya bersikap ramah kepada semua pelanggan. Dan itu terbukti
dengan terus adanya pelanggan yang menggunakan jasa Tursina tours
sekalipun berhubungan lewat telepon. Tursina tours juga telah
menjalankan SOP pelayanan pelanggan tentang mengadakan kegiatan
14 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014
“Kalau di kita, yah saya secara pribadi memenuhi kebutuhan emosional jamaah, rata-rata orang ibadah ingin mendapatkan sesuatu yang berbeda. Fasilitas itu setelah saya amati itu berbeda, walaupun seberat apapun fasilitas kondisinya kalau dalam kegiatan umrah tapi ada orang yang mendampingi dan bisa memberikan support dan mendukung. Dan juga pelanggan merasa benar dalam ibadahnya ini, itu merupakan menjadi sentuhan yang mendalam lebih dari sekedar fasilitas…begitu rata-rata. Maka sentuhan atau touch kepada jamaah ini kita tidak hanya istilahnya itu membangunnya bukan hanya penjual dan pembeli, dalam kegiatan umrah ini customer langsung jadi family bagi kita (Tursina tours).”
66
antara perusahaan dengan pelanggan yaitu dengan Reuni Jamaah
Umrah yang diadakan satu tahun sekali.15
Dengan menjadikan pelanggan sebagai keluarga baru bagi Tursina
tours. Pelanggan akan saling berbagi informasi baik menjadi rekan
bisnis setelah mereka pulang umrah, ataupun menjadi keluarga yang
saling membantu. Dan secara tidak langsung jamaah yang menjadi
keluarga baru akan menjadi promoter dan market bagi Tursina tours
dengan memberitahukan kepada masyarakat.16
Untuk standar penyampaian salam pada Tursina tours yaitu salam,
meyebutkan nama perusahaan lalu dilanjutkan dengan “Ada yang bisa
dibantu?” sudah benar-benar diterapkan di Tursina tours bahkan
penulis ikut merasakan dan melaksanakannya bahwa penyampaian
salam itu selalu ramah. H. Muhammad Rofic Abdulloh menyampaikan
kepada penulis bahwasanya untuk salam khusus belum ada di Tursina
tours, dan dia pun mengakui bahwa Tursina tours belum menjadi Good
Corporate. Namun semua kegiatan di travel ini yaitu tetap mengarah ke
arah Good Corporate.17
15 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014
“…dan kita untuk kegiatan umrah seperti biasanya akan mengadakan reunion jamaah umrah. Nantinya mereka berangkat bareng lagi, dan eventnya ini satu tahun sekali.”
16 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014 ”Jadi ketika dia (jamaah) berangkat umrah sama-sama, tujuan yang sama, kegiatan yang sama kemudian maksud yang sama. Tiba-tiba begitu dia pulang berlanjut di hubungan bisnis, inilah yang coba kita tampilkan sesuatu yang berbeda itu seperti itu. Jadi kita create dia ini saling kenal, dia tahu bisnisnya apa, usahanya apa, kegiatannya apa.” “Ketika dia jadi family kita dia akan bicara pada orang lain tanpa kita suruh, secara tidak langsung dia telah menjadi promoter dan market bagi kita dan yang kita bangun seolah-olah dia ini adalah family kita.”
17 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014 ”Sementara ini belum ada, namun intinya salam, menyebutkan perusahaan dan ucapan “Ada yang bisa dibantu?”.” “…tapi yang jelas semua kegiatan travel ini ke arah Good Corporate semua.”
67
2. Implementasi Standard Operating Procedures (SOP) Penjualan
Umrah
H. Muhammad Rofic Abdulloh sebagai orang yang dipercayakan
oleh President Directur Bapak H. Muhammad Farid Aljawi, S.E,
merangkap menjadi kepala bagian Divisi Penjualan atau Sales Section
Head. Yang dalam tanggung jawabnya yaitu mengawasi aktivitas
pemasaran, promosi, dan juga merealisasikan penjualan untuk
mencapai target yang telah ditetapkan. Pada dasarnya prosedur
penjualan ini ruang lingkupnya diterapkan melalui pembayaran tunai
sekaligus (lunas), maupun melalui system pembayaran uang muka dan
peluanasan.
Dan dalam tanggung jawabnya pun disebutkan bahwa Bagian
Keuangan dan Kasir yang dipegang kedua tanggung jawab ini oleh Ibu
Dessy bertanggung jawab dalam pembuatan invoice, faktur penjualan,
bukti penerimaan uang baik tunai maupun non tunai, penerimaan
pembayaran dari pelanggan baik itu melalui kolektor, transfer, atau
pembayaran langsung di kantor. Implementasianya dalam 3 (tiga)
bulan penulis mengamati, belum adanya masalah yang signifikan dari
segi keuangan Tursina.
Sedangkan untuk kurir, penulis membaginya menjadi 2 (dua).
Pertama, Kurir yang mengantarkan dokumen perjalanan ataupun
penagihan pelanggan yang kediamannya diluar Jakarta dilakukan oleh
Kurir di luar manajemen yaitu biro jasa antar barang dan dokumen
68
seperti JNE, Tiki, Cobra, dan lain-lainnya. Kedua, Kurir yang
mengantarkan dokumen perjalanan ataupun penagihan pelanggan yang
kediamannya masih di Jakarta dilakukan oleh Staf Tursina tours.18
Di dalam prosedur kerja SOP penjualan tentang pengisian aplikasi
pelanggan setiap mendapatkan pelanggan baru19, pada praktik dan
implementasinya di lapangan jauh dari kata terlaksana. Penulis lebih
banyak menemukan ketika dokumen-dokumen penting milik jamaah
seperti Passport, Buku Kuning, Kartu Keluarga, Buku Nikah, Akta
Lahir, Ijazah diantarkan oleh Kolektor ataupun Kurir maka staf
Tursina tours membuat Tanda Terima bila diantarkan oleh Kolektor
dan untuk diantarkan oleh Kurir maka dibuatkan Surat Masuk. Pada
praktiknya Ibu Dessy membidangi Bagian Keuangan, Akuntansi,
sekaligus Kasir sehingga untuk pengurusan invoice, Faktur Penjualan
sudah menjadi tanggung jawab Ibu Dessy. Yang seharusnya untuk
pengurusan keuangan terdapat dua fungsi yaitu fungsi financial dan
fungsi operasional, pada fungsi operasional yang berhubungan dengan
Kasir serta input data sedangkan financial bentuknya manajerial yang
memprediksi harga dan melaporkan keuangan kepada General
Manager. Namun karena kebijakan dari President Directur untuk
membatasi manajemen perusahaan, maka untuk melakukan kegiatan
dua manajerial tersebut dipegang oleh Ibu Dessy.20
18 Soelarto, Panduan & Prosedur Standar Operasi PT Tur Silaturahmi Nabi, h.173-174 19 Soelarto, Panduan & Prosedur Standar Operasi PT Tur Silaturahmi Nabi, h.173-174 20 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014
”Harusnya fungsinya ada dua jadi dalam bagian keuangan itu ada dua yaitu ada fungsi financial
69
Bila kolektor yang mengantarkan dokumen pelanggan maka
Bagian Keuangan akan memberikan invoice dan faktur penjualan
untuk diantarkan kepada pelanggan. Apabila pelanggan membayar
dengan DP (Down Payment) ataupun Full Payment, pelanggan harus
menyertakan invoice sebagai tanda bukti pembayaran. Tanpa adanya
bukti pembayaran dari pelanggan seperti bukti transfer yang dikirim ke
rekening PT Tur Silaturahmi Nabi maka untuk tanggal keberangkatan
pun tidak bisa dipastikan. Tursina tours telah menggunakan Internet
Banking maka pemberitahuan transfer lebih cepat dan efisien. Karena
kasus yang sering terjadi di Tursina tours adalah banyaknya claim
yang menyebutkan bahwa pelanggan telah mentransfer biaya untuk
paket umrah sedangkan pelanggan ini mentransfer kepada pihak
kolektor. Di dalam perjanjian antara Tursina tours dengan para
kolektor yang telah bekerja sama pun disebutkan bahwa tidak sah
apabila biaya perjalanan untuk keberangkatan umrah belum dikirimkan
ke rekening PT Tur Silaturahmi Nabi.21
ada fungsi operasional, fungsi operasional itu termasuk kasir dan input data dan fungsi financial itu bentuknya manajerial jadi dia yang memprediksi harga dan melaporkan keuangan pada General Manager. Nah sampai saat ini dua kegiatan manajerial ini masih dipegang oleh satu orang. Pada prinsipnya sebenarnya dibuat aturan SOP standar akuntansi keuangan tapi dengan adanya batasan kemampuan untuk manajemen atau istilahnya Top Management (H. Muhammad Farid Aljawi, S.E) maka untuk sementara ini kita percayakan satu orang untuk melakukan dua hal manajerial. Dan dia (Ibu Dessy) bertanggung jawab atas semua laporan keuangan dan dia berkewajiban mencatat semua invoice yang ada dalam penjualan paket-paket.
21 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014 ” Jadi sudah jelas di dalam perjanjian bahwa tidak sah apabila bukti pembayaran tidak dikirim melalui fax atau email atau transferan langsung yang dikirim ke rekening PT Tur Silaturahmi Nabi. Itu sudah kita terapkan, apabila ada keberangkatan dan jamaah belum adanya transfer maka kita tidak akan menerbangkan jamaah karena buktinya tidak ada pembayaran dan itupun sering terjadi.”
70
Di Indonesia umumnya pada travel-travel Haji dan Umrah, pada
biaya perjalanannya dibayarkan dengan mata uang dollar. Ini untuk
mencegah dari kerugian dari salah satu pihak apabila membayar
dengan menggunakan rupiah. Bapak H. Rofic menjelaskan kepada
penulis bahwasanya semua fasilitas yang digunakan dimulai dari
pembelian visa, tiket, reservasi hotel semuanya dibayarkan dengan
dollar.22 Sekalipun pelanggan itu dari daerah tetap pembayaran
menggunakan dollar, disinilah pentingnya sub-agen Tursina tours
untuk menjelaskan dan membimbing pelanggan dalam pembayaran
biaya perjalanan umrah. Bila tetap menggunakan rupiah maka
pembayaran yang dilakukan pun menggunakan rate yang berjalan yaitu
harga dollar terhadap rupiah pada hari pelanggan ingin
membayarkannya.23
Untuk akad penjualan sendiri yang telah disusun, baik itu
penerimaan dokumen dari jamaah melalui Kolektor ataupun Kurir,
penyerahan invoice dari bagian keuangan kepada Kolektor yang
nantinya akan diberikan kepada pelanggan. Dan juga pembayaran yang
menyertakan bukti transfer ke rekening PT Tur Silaturahmi Nabi yang
harus diterima oleh bagian keuangan untuk proses pembukuan pada
22 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014
”Ketika bahan bakunya dollar maka kita harus jual dengan harga dollar tidak ada unsure yang dirugikan, ketika harga dollar turun maka jamaah untung dan apabila dollar naik itu spekulasinya dia tidak ada urusan dengan kita.
23 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014 ”Jadi begini…inilah pentingnya kita punya dan bersentuhan dengan sub agen. Ketika dia dari daerah terutama personal yang marketnya datang sendiri atau dari follow up teman-teman ini berbeda. Jadi kita memberlakukan namanya rate berjalan karena komoditi kita semua bahan bakunya dibayar dengan dollar dari mulai tiket, visa, semuaya dengan dollar.”
71
praktiknya penulis amati telah berjalan sesuai prosedurnya. Adapun
kekurangan yang ada itu seperti keterlambatan pengiriman dokumen
dari pihak pelanggan itu sudah menjadi tanggung jawab dari Bagian
Operasional Haji dan Umrah.
3. Implementasi Standard Operating Procedures (SOP) Kepala Divisi
Umrah dan Haji
Di dalam implementasi Standard Operating Procedures (SOP)
Kepala Divisi Umrah dan Haji pada ruang lingkup kerjanya yaitu
merumuskan strategi dan pemasaran.24 Di bidang ini pun Bapak H.
Muhammad Rofic Abdulloh merangkap menjadi kepala Divisi Bagian
Umrah dan Haji yang membawahi Divisi Operasional Haji dan Umrah
di PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) yaitu Haris Fadhillah.
Penulis dapat mengamati dari standar yang telah disusun dan hasil
wawancara, dalam implementasinya untuk penentuan harga pokok
adalah kebijakan dari Kepala Divisi Haji dan Umrah sedangkan dalam
Operasionalnya telah dijalankan secara maksimal oleh Divisi
Operasional Haji dan Umrah.
Pada lingkup kerjanya seperti promosi, penjualan, pengadaan dan
pemrosesan data calon jamaah umrah dan haji diantaranya dokumen
identitas diri, passport, tiket, visa, proses keberangkatan, handling
airport sampai kedatangan kembali jamaah ke tanah air antara Kepala
Divisi dan Divisi Operasional saling bekerja sama dan pada praktiknya
24 Soelarto, Panduan & Prosedur Standar Operasi PT Tur Silaturahmi Nabi, h. 23-25
72
sudah berjalan secara maksimal sesuai standar yang telah disusun.
Pada promosi yang dilakukan oleh Kepala Divisi Haji dan Umrah
dilakukan melalui jejaring sosial, website Tursina tours, serta
broadcast BBM ini semua dilakukan untuk memberi perluasan pangsa
pasar dan memperkenalkan produk perusahaan.25
Untuk koordinasi dalam proses pengolahan dan penyiapan data
menyangkut data calon jamaah, data perjalanan, passport, visa, tiket,
manifest dan dokumen-dokumen lainnya yang dibutuhkan Kepala
Divisi Haji dan Umrah dibantu oleh satu staf yang memiliki
keterampilan dan pemahaman tentang itu semua. Walaupun
sebelumnya dibantu oleh tiga staf namun karena kurangnya disiplin
serta kerja yang tidak sesuai standar maka atas kebijakan dari Presiden
Direktur H. Muhammad Farid Aljawi, SE. meng-off-kan dua orang
Staf untuk menghindari hal-hal yang tidak efektif.26
Berbeda dengan handling airport, Kepala Divisi Haji dan Umrah
bekerja sama dengan porter di bandara. Perlu dipahami porter bukan
merupakan bagian dari manajemen perusahaan namun dibutuhkan
bilamana jamaah yang berangkat jumlahnya 100 orang ataupun lebih.
Karena tugas porter ini adalah mengangkut koper dari luar bandara
25 Wawancara Pribadi dengan Haris Fadhillah pada tanggal 20 Maret 2014 “Pangsa
pasarnya sendiri untuk semua kalangan, intinya untuk ibadah. Kita juga menyediakan paket murah ada, paket menengah ada, paket eksekutif juga ada tergantung permintaan jamaah.”
26 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Farid Aljawi, S.E. , Jakarta, 24 Maret 2014 “Kenapa saya merampingkan manajemen? Supaya menghindari hal-hal yang tidak efektif, kalau kita orangnya banyak kerjanya tidak efektif itu kan tidak ada manfaatnya….satu nambah cost yang kedua nambah masalah. Kalau sedikit orang dan orang-orang ini visinya sama jauh lebih cepat berjalannya, dan kita sangat membutuhkan orang yang mau bekerja keras, jujur, dan mau belajar itu penting.”
73
sampai loket bagasi.27 Untuk penjelasan handling akan dibahas lebih
jelas oleh penulis pada poin Implementasi SOP Handling Airport.
Pada hal implementasinya tentang koordinasi dengan land
arrangement dalam penempatan muthowif, penyediaan hotel, bus,
catering, dan kegiatan lain di Arab Saudi. Kepala Divisi Haji dan
Umrah telah menjalankannya sesuai dengan standar yang telah
disusun, pada setiap lembar manifest yang dibuat tertera nama hotel
yang dipakai, jadwal berangkat serta kepulangan, nama perusahaan bus
yang digunakan, paket umrahnya.28 Untuk Muthowif dan catering,
Tursina tours memiliki infratruktur yang mendukung yaitu dengan
adanya Kantor Perwakilan yang berada di Arab Saudi sehingga untuk
kedua hal tersebut sudah di koordinasikan dengan pihak perwakilan
yang berada di Arab Saudi. Terutama tentang Muthowif, Tursina tours
memiliki standar khusus bagi muthowif yaitu harus sudah tinggal di
Arab Saudi selama 3-4 tahun.29 Sedangkan untuk kegiatan lainnya
seperti jadwal perjalanan akan Penulis bahas lebih jelas pada
Implementasi SOP Perjalanan Umrah Reguler.
Karena staf yang dipimpin Kepada Divisi Haji dan Umrah Tursina
tours yaitu pada Divisi Operasional Haji dan Umrah Bapak Haris
Fadhillah dengan satu staf tambahan yaitu Rizki Tomy Kausar, maka
27 Wawancara Pribadi dengan Haris Fadhillah pada tanggal 20 Maret 2014. “Dia bukan
termasuk manajemen, namun porter sendiri sangat diperlukan karena seandainya kita tidak mungkin mengangkat-angkat tas dalam keadaan jamaah ada di atas 100 orang.”
28Itinerary Manifest Keberangkatan 26 Maret 2014 29 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Farid Aljawi, S.E. , Jakarta, 24 Maret 2014.
“Kita punya standard untuk guide untuk Negara tujuan minimal dia sudah tinggal di Negara itu 3 sampai 4 tahun.”
74
rapat yang dilakukan bersifat internal tertutup berupa rapat mingguan
dan personal baik itu melalui pembicaraan bebas ataupun lewat BBM
(Blackberry Messanger). Baik masukan dan laporan secara periodic
tentang hasil pelaksanaan pekerjaan, masalah yang dihadapi dan
penyelsaian yang ditempuh. Laporan ini selalu diterima oleh Presiden
Direktur.30
Berkenaan tentang penentuan harga jual, perhitungan harga pokok,
margin yang diharapkan, penetapan dan monitor anggaran operasional.
Penulis mengamati bahwa sudah maksimal dan kooperatif dari standar
yang telah disusun dengan realisasinya di lapangan, baik antara Kepala
Divisi Haji dan Umrah, Divisi Operasional Haji dan Umrah, dan
Bagian Keuangan.
Koordinasi dengan bagian lain telah dilakukan oleh Divisi
Operasional Haji dan Umrah, seperti dengan bagian keuangan. Bapak
Haris Fadhillah (Kepala Divisi Haji dan Umrah) selalu menyerahkan
invoice kepada Ibu Dessy (Bagian Keuangan) sebagai bukti transaksi
apa saja yang telah dilakukan dalam hal operasional penyelenggaraan
baik itu Haji ataupun Umrah. Invoice yang diserahkan ini sebagai
laporan keuangan bulanan Tursina Tours. Karena invoice yang harus
30 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Farid Aljawi, S.E. , Jakarta, 24 Maret 2014.
“Walaupun saya pergi kemana pun dan di Negara manapun setiap hari saya terima report dari Sekertaris Bu Maya, saya punya Mas Rofic. Dan report itu merupakan laporan kita, itu control kita disitu agar perusahaan tetap berjalan. Jadi kita ini dengan adanya standard operating procedures, mereka sudah tahu tugasnya masing-masing mereka akan terus berjalan meskipun tidak ada (tidak ditempat) pimpinannya.”
75
diserahkan sebagai bukti pembayaran dan laporan keuangan PT Tur
Silaturahmi Nabi dan juga claim apabila terjadinya masalah.31
4. Implementasi Standard Operating Procedures (SOP) Data
Processing Section.
Data processing section merupakan salah satu bagian dari tanggung
jawab dari Kepala Divisi Haji dan Umrah yang diamanatkan kepada
Divisi Operasional Haji dan Umrah yaitu Bapak Haris Fadhillah.
Karena dalam job description yang tersusun bagi Kepala Divisi Haji
dan Umrah yaitu tentang koordinasi dalam proses pengolahan dan
penyiapan data menyangkut data calon jamaah, data perjalanan,
passport, visa, tiket, manifest, handling airport, dan dokumen lainnya
yang dibutuhkan.32
Dalam ruang lingkup kerja data processing section, Kepala Divisi
Haji dan Umrah harus merumuskan strategi dan kebijakan di bagian
pengolahan data, mengkoordinasi dan mengurusi pengolahan data,
administrative dan pengarsipan dokumen, mendistribusikan dokumen
ke pihak-pihak terkait, berkas/dokumen perjalanan, passport, visa,
tiket, manifest.33 Pada bagian pengolahan data seperti manifest, visa,
tiket, passport. Standar yang diterapkan di Tursina tours yaitu 1 bulan
sebelum keberangkatan data telah diolah dan 60% data sudah dalam
31 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014
”Pentingnya invoice itu ketika misalnya kamu beli paket dari saya lalu terjadi claim tapi kamu tidak bisa menunjukkan bukti pembeliannya itu tidak bisa untuk di claim. Sebenarnya invoice ini dalam prosedur ditukar dengan bukti pembayaran”
32 Soelarto, Panduan & Prosedur Standar Operasi PT Tur Silaturahmi Nabi, h. 23-25 33 Soelarto, Panduan & Prosedur Standar Operasi PT Tur Silaturahmi Nabi, h. 17-18
76
keadaan ready. Namun bagi jamaah yang belum memiliki passport
maka standar dalam pengolahannya pun 2 bulan sebelum
keberangkatan. Karena untuk pengurusan passport perlu waktu yang
lebih lama dikarenakan Tursina tours tidak bekerja sama dengan pihak
imigrasi manapun.34 Maka itu dalam pengurusan pembuatan passport
Tursina tours hanya dapat mengarahkan untuk pembuatanya di
imigrasi, namun untuk pengolahan data passport untuk manifest sudah
merupakan bagian dari tanggung jawab terutama Divisi Operasional
Haji dan Umrah.
Manifest merupakan database jamaah pada Tursina tours yang
akan berangkat Haji ataupun Umrah. Didalam Manifest terdapat nama
jamaah, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, nomor passport,
tanggal issued passport, tanggal kadaluarsa passport, dan tempat
pembuatan passport. Implementasi pada pengolahan manifest ini
diperlukannya ketelitian dan pengecekan yang berulang-ulang karena
data yang diolah ini menyangkut pelayanan terhadap jamaah. Dan akan
sangat bermasalah bila timbulnya kesalahan karena ketidaksamaan
antara manifest yang dibuat baik dengan passport ataupun tiket
pesawat.
Pada dasarnya Tursina tours terutama Divisi Operasional Haji dan
Umrah, telah menjalankan prosedur dalam pengolahan data manifest
34 Wawancara Pribadi dengan Haris Fadhillah pada tanggal 20 Maret 2014. “Bila yang
belum memiliki Passport maka harus di persiapkan 2 bulan sebelum keberangkatan, namun apabila sudah memiliki passport 1 bulan sebelum keberangkatan sudah harus disiapkan.” “Intinya kita dari pihak Tursina tidak ada kerja sama”
77
ini. Karena manifest merupakan awal dari pengolahan database dari
semua penyelenggaraan baik itu Haji ataupun Umrah di Tursina tours,
yang akan sangat berpengaruh bila adanya kesalahan. Walaupun hanya
kesalahan 1 (satu) huruf yang lupa diketik, akan dikenakan denda dari
pihak airlines standarnya yaitu USD 25 sekitar Rp300,000.35
Manifest yang telah diolah dan juga telah dilakukan pengecekkan
akan dikirimkan pada Provider visa untuk apply visa. Didalam
manifest Tursina tours sudah tertera adanya hotel, bus, jadwal
keberangkatan dan kepulangan, serta airlines apa yang digunakan.
Seperti yang telah dijelaskan oleh Bapak Farid Aljawi dalam
wawancara dengan penulis, Beliau menyatakan bahwa Tursina tours
memiliki infratruktur yang sangat mendukung sehingga bisa
meyakinkan jamaah dengan fasilitas pelayanan yang berkualitas.
Standar yang diterapkan untuk apply visa di Tursina tours
dikirimkan 3 (tiga) minggu sebelum keberangkatan. Dan minimal visa
telah menempel pada passport 1 (satu) minggu sebelum keberangkatan,
ini dikarenakan bila adanya masalah karena kurangnya ketelitian maka
visa dapat segera direvisi. Bila keterlambatan dalam pengurusan visa
ini yang akan sangat dirugikan adalah jamaah karena
35Wawancara Pribadi dengan Haris Fadhillah pada tanggal 20 Maret 2014. “Begini, satu
hal dalam mengolah manifest itu kita harus teliti. Entah itu nama, nomor passport, tanggal lahir, tanggal issued passport. Minimal nama dan nomor passport itu harus sama dengan manifest. Apalagi kalau berbeda dengan tiket, akan terkena charge lagi. Setiap airlines berbeda untuk charge nya namun standarnya 1 huruf harus charge 25$ sekitar Rp. 300.000.”
78
keberangkatannya batal.36 Pada implementasiannya terkadang ada
jamaah yang telat memberikan dokumen baik itu passport, kartu
keluarga, akta lahir, buku nikah, buku kuning, ataupun foto. Sehingga
untuk apply visa sedikit terlambat karena dalam apply visa dokumen-
dokumen sebagai persyaratan umrah sangat diperlukan agar visa
umrah dapat dikeluarkan oleh Kedutaan Arab Saudi melalui Provider
Visa.
Solusinya, Divisi Operasional Haji dan Umrah mensiasatinya
dengan mengingatkan selalu kepada jamaah untuk menyetorkan
dokumen-dokumen pentingnya, baik itu scan maupun fotocopy dari
dokumen-dokumen tersebut. Bahkan pengambilan dokumennya
langsung di tempat tinggal jamaah sebagai pelayanan yang terbaik.37
Semakin cepat dokumen itu datang ke kantor Tursina Tours maka
semakin cepat pula pengurusan dalam pengolahan data untuk apply
visa.
Penulis sempat bertanya tentang adanya keterlambatan dalam
menempelnya visa di passport, Bapak Haris sebagai Divisi
Operasional Haji dan Umrah menjelaskan bahwa keterlambatan yang
sampai melewati batas standar yang seharusnya yaitu 3 sampai 1 hari
36 Wawancara Pribadi dengan Haris Fadhillah pada tanggal 20 Maret 2014. “Dan untuk
mencari keamanan maka manifest untuk apply visa harus dikirim 3 minggu sebelum keberangkatan”. “….intinya begini amannya adalah visa sudah menempel di Passport 1 minggu sebelum keberangkatan. Karena bila ada kesalahan dalam visa entah itu dari nama ataupun nomor passport kita bisa merevisi dari jauh-jauh hari. Yang ditakutkan apabila minimnya waktu dan kita tidak bisa merevisi akibatnya kasihan jemaah”.
37 Wawancara Pribadi dengan Haris Fadhillah pada tanggal 20 Maret 2014. “Maka itu kita harus kejar terus jamaah agar dapat memberikan dokumen lebih cepat….”
79
sebelum keberangkatan ini disebabkan crowded dalam pendaftaran
visa.38 Ketika apply visa secara normal 2 – 3 hari mofa, mofa adalah
nomor antrian visa yang telah mendapatkan ACC dari pihak Kedutaan
Arab Saudi. Saat mofa itu, maka pengurusan visa harus segera
dilakukan ini dikarenakan umur mofa yang cukup singkat yaitu hanya
14 hari. Bila dalam 14 hari tidak segera diurus, maka perlu adanya
entry ulang untuk mendapatkan visa.39
Sebagai syarat untuk keluarnya visa untuk perjalanan umrah adalah
harus adanya tiket baik itu tiket keberangkatan maupun kepulangan.40
Ibu Maya Indah (Divisi Ticketing) menjelaskan kepada penulis bahwa
tiket untuk grup umrah bukanlah menggunakan tiket promo melainkan
tiket midlle yaitu tiket dengan harga rata-rata. Ini dilakukan untuk
mengantisipasi bilamana adanya jamaah yang membatalkan diri untuk
berangkat umrah, sehingga tiket tersebut bisa di refund (diuangkan
kembali.41 Standar untuk issued tiket grup umrah di Tursina tours yaitu
1 bulan sebelum keberangkatan, maksimumnya tiket telah issued 2
38 Wawancara Pribadi dengan Haris Fadhillah pada tanggal 20 Maret 2014. “Sebenarnya
bukan terlambat mengurusi visa, namun karena crowded dalam pendaftaran visa sehingga mofa yang keluar pun lambat. Kadang-kadang last minute 1-3 hari sebelum keberangkatan kita baru mendapatkan visa.
39 Wawancara Pribadi dengan Haris Fadhillah pada tanggal 20 Maret 2014. “Mofa itu adalah nomor antrian visa Saudi yang sudah di ACC oleh kedutaan. Setelah mofa keluar kita harus segera menarik visa, karena mofa umurnya hanya 14 hari. Apabila dalam 14 hari tidak di ambil maka entry gagal dan kita harus entry ulang kembali.
40 Wawancara Pribadi dengan Haris Fadhillah pada tanggal 20 Maret 2014. “Syarat visa itu kalau kita sudah meng entry semuanya minimal 1 passport. Passport OK dan Tiket juga OK barulah visa kita tarik.
41 Wawancara Pribadi dengan Maya Indah pada tanggal 24 Maret 2014. “Untuk grup sendiri pengambilan harganya bukan dari promo tapi harga midlle, jadi bisa di refund harganya. Seandainya ada perubahan schedule tiketnya tidak hangus bisa di refund karna harga promo tidak bisa di refund (diuangkan)”.
80
minggu sebelum keberangkatan karena tiket adalah syarat penting
keluarnya visa.42
Setelah visa ditempel pada passport maka penggandaan dokumen-
dokumen dengan mem-fotocopy-nya sangat diperlukan, karena
bilamana timbulnya masalah seperti hilangnya passport maka Itinerary
(dokumen-dokumen yang telah di copy) akan sangat dibutuhkan
sebagai bukti fisik. Itinerary ini pun sebagai pegangan bagi Tour
Leader selama di perjalanan, guna itinerary ini untuk berjaga-jaga
bilamana adanya masalah.43
Data Processing Section juga mendukung pada kegiatan manasik
yang dilaksanakan 1 (satu) minggu sebelum keberangkatan, yaitu
berupa data absensi jamaah saat manasik. Prosedur ini juga merupakan
bagian penting pada Tursina tours karena data processing section
dalam tugas utamanya yaitu melakukan pengadministrasian dan
pengarsipan dokumen, baik itu aplikasi ataupun dokumen pendukung
lainnya secara rapih dan teratur. Namun secara praktiknya penulis
menemukan bahwa data-data manifest yang berisikan data-data tentang
jamaah belum disusun dalam folder yang lebih spesifik, contohnya
42 Wawancara Pribadi dengan Maya Indah pada tanggal 24 Maret 2014. “…umrah 1
bulan sebelumnya sudah fix dan telah di issued. Maksimum 2 minggu sebelum keberangkatan sudah issued namun standarnya 1 bulan sebelum keberangkatan sudah di issued. Dan tiket juga merupakan salah satu syarat keluarnya visa karena tiket itu paling penting.
43 Wawancara Pribadi dengan Haris Fadhillah pada tanggal 20 Maret 2014. “Jadi gini, mengapa setiap keberangkatan kita harus meng copy passport, visa, dan segala macam. Bilamana ada kehilangan kita lebih mudah untuk mengajukan claim, jadi kita punya bukti fisik yang dipegang oleh kita. Kalau ada kehilangan untuk mengurusinya kita tidak susah karena copy nya ada dan kuat. Dengan adanya semua itu (itinerary) kita punya pegangan untuk berjaga-jaga bilamana ada kejadian yang tidak di inginkan.”
81
seperti dalam satu folder Manifest tercampur semua keberangkatan
baik itu tahun lalu, tahun sekarang, bulan yang lalu, ataupun bulan
yang sekarang.
Koordinasi yang dilakukan dalam data processing section, baik
dengan Divisi Operasional, Bagian Keuangan, dan Kurir pada
praktiknya yang telah penulis amati dan teliti berjalan secara
procedural dan terarah.
5. Implementasi Standard Operating Procedures (SOP) Handling
Airport.
Dalam prosedur yang tertulis dan tersusun dalam buku SOP PT Tur
Silaturahmi Nabi disebutkan bahwa tanggung jawab dan tugas utama
dalam handling airport adalah bagian dari tugas Kepala Divisi Haji dan
Umrah, namun penulis mengamati bahwa kebijakan Bapak H.
Muhammad Rofic Abdulloh sebagai General Manager yang
merangkap menjadi Kepala Divisi Haji dan Umrah telah membagi
tanggung jawab kepada Bapak Haris Fadhillah sebagai Divisi
Operasional Haji dan Umrah untuk menangani Handling Airport.
Untuk pembelian tiket pesawat serta pengawasan kegiatan
pelaksanaanya itu tetap dipegang oleh Bapak H. Rofic.
Divisi Operasional Haji dan Umrah bertanggung jawab at.as
handling keberangkatan dan kepulangan jamaah. Untuk handling
keberangkatan dalam itinerary perjalanan umrah, jamaah diharuskan
untuk datang 4 (empat) jam sebelum keberangkatan. Ini disebabkan
82
karena proses pengurusannya di awali dengan check in, bagasi,
boarding pass barulah jamaah bisa masuk ke dalam bandara. Apabila
jamaah telat datang, maka ini akan merugikan jamaahnya sendiri
karena belum tentu dalam waktu singkat pengurusannya baik itu check
in, bagasi, boarding pass bisa diproses dengan cepat. Karena dari pihak
bandara mengharuskan kepada passenger untuk datang 3 (tiga) jam
sebelum keberangkatan. Ini mencegah adanya keterlambatan dan
tertinggal bahkan tidak jadi berangkatnya jamaah karena tiketnya tidak
berlaku apabila terlambat.44
Pada handling kepulangan yang dilakukan oleh Divisi Operasional
Haji dan Umrah adalah mencari Tour Leader yang membimbing
jamaah, karena Take Bagasi ada di Tour Leader. Memastikkan jumlah
bagasi yang dibawa dengan Take Bagasi yang ada, ini harus sesuai dan
bilamana bagasi ternyata kurang maka bisa di claim dengan take
bagasi yang ada kepada pihak airlines. Perbedaannya antara handling
kedatangan dan kepulangan adalah saat kepulangan tidak adanya
proses pengurusan boarding pass.45
44 Wawancara Pribadi dengan Haris Fadhillah pada tanggal 20 Maret 2014. “ Jadi begini,
sebenarnya airlines sendiri standarnya passenger harus ada di bandara 3 jam sebelum keberangkatan. Karena prosesnya itukan harus check in, bagasi, boarding pass barulah jamaah bisa masuk ke dalam (menunggu masuk pesawat di dalam bandara). Kalau seandainya kita mepet-mepet waktu, bisa jadi kita tertinggal pesawat ataupun tiketnya hangus gara-gara kita telat untuk check in.”
45 Wawancara Pribadi dengan Haris Fadhillah pada tanggal 20 Maret 2014. “ Untuk kepulangan satu hal yang harus kita cari pertama kali adalah tour leader nya karena Take Bagasi ada bersamanya. Kita harus cek semuanya, kita Tanyakan total bagasinya ada berapa, zam-zamnya bawa berapa, lalu setelah itu kita cari semuanya dan harus seusai dengan Take Bagasi. Kalau memang bagasinya kurang atau ada masalah lain kita Claim dengan Take Bagasi itu. Cuma yang membedakan untuk kepulangan kita tidak mengurusi boardingnya kita hanya mengurusi Bagasinya saja.”
83
Pada prosedur membayar fiscal, airport tax, dan porter itu sudah
merupakan bagian dari handling baik itu keberangkatan ataupun
kepulangan. Walaupun porter bukanlah bagian dari manajemen
Tursina tours namun porter dibutuhkan untuk membantu operasional
saat handling. Karena Bapak Haris Fadhillah menjelaskan kepada
penulis bahwasanya saat pengurusan handling airport seperti
pengurusan check in dan boarding pass, tidak bisa dilakukan
bersamaan dengan pengurusan bagasi. Walaupun dibantu oleh satu staf
Tursina tours, namun untuk masuk bagasi ke pesawat yang dibolehkan
hanyalah mereka yang memiliki tiket dan Pass Bandara. Disinilah
peran penting porter membantu operasional handling, dimulai dari
mengangkut bagasi sampai bagasi itu masuk ke pesawat.46
Tursina tours juga telah menjalin dengan institusi bandara ini
terbukti dengan adanya Pass Bandara yang dimiliki oleh Bapak Haris
Fadhillah. Pass Bandara ini berfungsi sebagai legalitas untuk proses
pengurusan hal-hal yang berkaitan dengan handling di dalam bandara.
Dengan adanya Pass Bandara ini bisa mempermudah petugas Tursina
tours dalam pengurusan handling terutama bila terjadi masalah.47
Sebagai staf yang bertanggung jawab dalam pembuatan manifest,
46 Wawancara Pribadi dengan Haris Fadhillah pada tanggal 20 Maret 2014. “ Dia bukan
termasuk manajemen, namun porter sendiri sangat diperlukan karena seandainya kita tidak mungkin mengangkat-angkat tas dalam keadaan jamaah ada di atas 100 orang.”
47 Wawancara Pribadi dengan Haris Fadhillah pada tanggal 20 Maret 2014. “Pass Bandara sendiri itu adalah legalitas untuk masuk ke dalam airport. Tidak semua travel bekerja sama dengan bandara untuk mendapatkan Pass Bandara. Karena Pass Bandara ini sendiri merupakan kartu bebas masuk untuk pihak travel dalam mempermudah mengurusi jamaah. Dengan adanya Pass Bandara bilamana terjadi masalah, petugas travel dapat dengan mudah mengurusinya.”
84
Bapak Haris Fadhillah telah melakukan tugasnya sesuai dengan
prosedur dengan melakukan pengecekkan berulang kali terhadap
manifest. Baik persiapan itinerary group dan koordinasi kelengkapan
dokumen keberangkatan juga sudah menjadi tugas utamanya.
6. Implementasi Standard Operating Procedures (SOP) Land
Arrangement.
Land Arrangement adalah pengurusan jamaah saat berada di Arab
Saudi seperti reservasi hotel, bis yang digunakan, penunjukkan
muthowif, catering, kegiatan ziarah. Untuk pengurusan jamaah saat
berada di Tanah suci, Tusina tour memiliki infratruktur yang
menunjang operasional pelaksanaan umrah. Telah dijelaskan pada poin
sebelumnya bahwa Tursina tours memiliki perwakilan di Arab Saudi
yaitu PT Rindu Baitullah yang Pemilik dan Presiden Direkturnya satu
yaitu Bapak H. Muhammad Farid Aljawi. Maka sebelum
keberangkatan untuk hotel, bis, serta muthowif yang akan digunakan
di Arab Saudi telah diproses ketika berada di Jakarta. Contohnya
dalam Manifest keberangkatan tanggal 11 Februari 2014 sudah tercatat
itinerary tentang hotel yang telah di reservasi baik itu di Mekkah
menggunakan Elaf Kindaf, Madinah menggunakan Royal Andalus,
maupun Jeddah menggunakan City Tour. Bis yang digunakanpun
sudah ada yaitu Rawaheel.48
48 Itinerary Manifest Keberangkatan tanggal 11 Februari 2014
85
Dengan adanya kepastian hotel serta bis yang akan digunakan ini
berpengaruh terhadap kepercayaan jamaah dalam menggunakan jasa
Tursina tours, sehingga jamaah bisa tenang dan fokus untuk
melaksanakan ibadah umrah. Namun Ibu Maya dari Divisi Ticketing
menjelaskan bahwa di Indonesia Tour Leader dan Guide atau
Muthowif digabungkan, walaupun job descriptionnya sudah berbeda.49
Sedangkan Bapak H. Rofic berasumsi bahwa orang-orang pilihan dari
perwakilan dari Tursina tours yang berada di Arab Saudi belum
memiliki kapasitas yang memuaskan jamaah baik itu secara procedural
ataupun secara emosional. Dengan timbulnya Personal Guarantee,
jamaah menginginkan dibimbing oleh orang yang mereka percaya saat
mereka mendaftar berangkat umrah. Dan juga disebabkan Muthowif
yang telah ditunjuk oleh perwakilan biasanya pada kasusnya tidak
menyatu hati antara jamaah dengan muthowif. Sehingga kebijakannya
adalah menggabungkan Tour Leader dengan Muthowif menjadi satu.50
Dalam memandu ziarah ke tempat-tempat yang bersejarah
bahwasanya kegiatan ini telah dilakukan setiap keberangkatannya. Ini
terbukti dengan kepuasan jamaah yang sampai saat ini Tursina tours
belum menerima complaint, karena dengan adanya Personal Guarantee
49 Wawancara Pribadi dengan Maya Indah pada tanggal 24 Maret 2014. “Tugas untuk
Leader sendiri sebenarnya adalah menghandle saat keberangkatan dan kepulangan. Beda halnya dengan guide karena dalam pariwisata Leader dan Guide itu berbeda, namun di Indonesia Tour Leader dan Guide itu akan dijadikan satu. Sebenarnya dalam system pekerjaannya saja sudah beda (Job Description).”
50 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014 ”Ini disebabkan bahwa orang-orang disana belum bisa membandingi kapasitasnya dengan orang-orang yang ada di Jakarta, mungkin menemani jamaah atau membeli pulsa dia masih bisa tapi membimbing, mengarahkan jamaah hatinya belum menyatu dengan jamaah.:
86
jamaah lebih memaknai dan mendengarkan.51 Untuk pengurusan hotel
sudah merupakan tanggung jawab dari Perwakilan Tursina tours di
Arab Saudi yaitu PT Rindu Baitullah. Maka tugas dari staf Tursina
tours saat menjadi Tour Leader menuju Mekkah hanyalah
membimbing, membina, dan mengontrol jemaah selama perjalanan
umrah, sedangkan pengurusan hotel, bis, catering sudah berbeda
prosedur.52
Standar untuk menjadi perwakilan Tursina tours yaitu di PT Rindu
Baitullah harus 10 tahun telah tinggal di Arab Saudi. Ini dikarenakan
agar perwakilan Tursina tour memahami dengan jelas keadaan yang
ada di sana, sehingga pelayanan terhadap jamaah bisa lancar dan
aman.53
7. Implementasi Standard Operating Procedures (SOP) Tours Leader
Seperti yang sudah dijelaskan pada poin-poin sebelumnya
mengenai Tour Leader, pada prosedurnya Tour Leader bertugas untuk
mengemban program pemandu wisata baik itu domestic maupun
internasional, membuat tours leader tools, membuat rencana perjalanan
wisata, menyiapkan initerary beserta trip file yang diperlukan,
51 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014
” Dengan personal guarantee lebih memaknai dan mendengarkan.” 52 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014
”..ada pihak ketiga yang menjadi support system bagi Tursina contoh bagian handling airport, bagian reservasi hotel Mekkah-Madinah, bagian reservasi bis dan ini telah menjadi rekan bisnis dari PT Tursina. Kita hanya petugas Indonesia mendampingi, membimbing kegiatan sampai selesai ritualnya hingga kita kembali ke Indonesia. Dan Rindu Baitulloh yang ada di Arab Saudi merupakan milik dari Pak Farid juga, jadi dia merupakan satu holder dengan Tursina.”
53 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Farid Aljawi pada tanggal 24 Maret 2014. “Kita punya perwakilan sudah tinggal 10 tahun disana sehingga dia paham betul persoalan yang ada disana dan tatacara pelaksanaan haji dan umrah di Arab Saudi.”
87
membuat laporan secara detail tentang biaya perjalanan setelah
perjalanan selesai, memberikan pelayanan yang terbaik kepada
pelanggan.54
Penulis mewawancarai 3 (tiga) staf Tursina tours yang pernah dan
masih terus menjadi Tour Leader yaitu Pak H. Rofic, Pak Haris
Fadhillah, dan Ibu Maya Indah. Bahwasanya Tour Leader selain
bertugas mengurus surat-surat keberangkatan seperti Boarding Pass
saat transit55 Tour Leader juga harus bisa membimbing jamaah dengan
memberikan mereka pelayanan yang baik dan ramah. Ibu Maya
menjelaskan juga bahwa Tour Leader selain mengontrol bagasi jamaah
juga harus selalu mengontrol keadaan, keberadaan serta keluh kesal
jamaah.56
Tour leader perjalanan umrah dalam tugasnya mendampingi
jamaah dimulai dari Jakarta menuju Jeddah sampai kembali lagi ke
Jakarta. Saat keberangkatan di bandara untuk check in akan dibantu
oleh team handling Tursina tours, ketika sampai di Jeddah maka Tour
Leader harus memeriksa dan mengecheck ulang bagasi milik jamaah.
Bila sudah lengkap barulah Tour Leader membawa Jamaah ke Hotel
dengan dijemput oleh perwakilan Tursina tours, sesampainya di hotel
Tour Leader memberikan kunci kamar kepada jamaah serta pemberian
54 Soelarto, Panduan & Prosedur Standar Operasi PT Tur Silaturahmi Nabi, h. 31-32 55 Wawancara Pribadi dengan Haris Fadhillah pada tanggal 20 Maret 2014. “…tour leader
itu bilamana pesawat kita transit kita harus terus mengurusi boarding pass jamaah untuk seterusnya.”
56 Wawancara Pribadi dengan Maya Indah pada tanggal 24 Maret 2014. “Tour Leader mengontrol bagasi jamaah, Jamaah, keluhan jamaah.”
88
info jadwal makan.57 Didalam perjalanan umrah Tour Leader yang
merangkap sebagai Muthowif diharuskan memberi penjelasan tentang
perjalanan, sejarah, budaya, info-info terbaru tentang keadaan di Arab
Saudi. Pengontrolan tidak selalu dilakukan karena berbeda dengan tour
domestic atau internasional yang ada panduan dan batasan waktu yang
harus diikuti oleh customer, perjalanan umrah adalah wisata rohani
yang saat praktiknya tidak semua jamaah ingin melakukan ibadah.
Contohnya ketika shalat malam, tidak semua jamaah ingin melakukan
shalat malam dan mereka berjalan masing-masing.58 Tour Leader
mengantisipasi kehilangan jamaah dengan selalu mengingatkan
menggunakan ID card kemana pun pergi. Karena sekalipun jamaah
tersasar hilang dan ditemukan oleh Muassasah, maka Muassasah
dengan mudah mengetahui jamaah yang hilang dengan melihat ID card
yang digunakan oleh Jamaah.59
Itinerary yang dibawa oleh Tour Leader harus dijaga sebaik-
baiknya karena apabila terjadi masalah, maka Tour Leader memiliki
bukti fisik yang ada untuk mengajukan claim. Walaupun pada
57 Wawancara Pribadi dengan Maya Indah pada tanggal 24 Maret 2014. “Dimulai
mengurusi check in bandara dilanjutkan membagikan boarding pass. Kalau pesawatnya direct itu lebih mudah karena masuk pesawat duduk 8 jam, sampai di Jeddah bertemu dengan Muthowif. Kemudian menghitung jamaah serta bagasinya, sudah lengkap semuanya lalu berangkat menuju hotel. Di hotel di bagikan kunci kamar setelah itu di cek kembali jumlah jamaahnya dan memberikan info makan. Seperti itulah rutinitasnya mengontrol dari awal hingga akhir.”
58 Wawancara Pribadi dengan Maya Indah pada tanggal 24 Maret 2014. “Untuk tur
domestic dan internasional yang bukan rohani itu sudah ada jadwal jam teratur yang harus dipatuhi customer. Kalau untuk rohani misalkan sudah masuk ke Mekkah untuk Umrahan hari-hari berikutnya itu bebas, jamaah jalan sendiri tidak jadi masalah. Leader hanya mengontrol saja, tidak mungkin Leader mengontrol semuanya.”
59 Wawancara Pribadi dengan Maya Indah pada tanggal 24 Maret 2014. “Ketika jamaah hilang akan dibawa ke Muassasah, maka itu dibelakang ID card selalu ada nomor telpon Saudi dan nomor telpon perusahaannya.”
89
praktiknya jarang sekali terjadi masalah, namun Tursina Tours tetap
mengharuskan Tour Leader membawa Itinerary sebagai pegangan bila
adanya masalah.60
8. Implementasi Standard Operating Procedures (SOP) Perjalanan
Umrah Reguler
SOP tentang prosedur perjalanan umrah regular secara procedural
sudah terlaksana setiap keberangkatannya sesuai prosedur selama 3
(tiga) bulan penulis melakukan penelitian. Walaupun berjalan sesuai
dengan prosedur yang ada namun Tursina tours tetap memberikan
prossedur perjalanan umrah yaitu berupa schedule kegiatan yang
diberikan kepada jamaah bersifat tentative. Terutama bagi jamaah yang
baru melakukan pembayaran DP, sedangkan untuk jamaah yang
membayar secara Full Payment Tursina tours bisa memberikan
kepastian tanggal keberangkatan. Namun tetap untuk schedule
kegiatan perjalanan umrah bersifat tentative, dan ketika satu minggu
sebelum keberangkatan maka schedule jadwal ini sudah benar dan fix
karena akan langsung diinformasikan kepada jamaah.61
60 Wawancara Pribadi dengan Haris Fadhillah pada tanggal 20 Maret 2014. “Bilamana
ada kehilangan kita lebih mudah untuk mengajukan claim, jadi kita punya bukti fisik yang dipegang oleh kita. Kalau ada kehilangan untuk mengurusinya kita tidak susah karena copy nya ada dan kuat. Dengan adanya semua itu (itinerary) kita punya pegangan untuk berjaga-jaga bilamana ada kejadian yang tidak di inginkan.”
61 Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014
” Seudah sesuai dengan schedule, jadi begini…di dalam kegiatan schedule terlampir yang kita kasih ini ada namanya kegiatan tentative. Ketika kamu daftar ke saya paket umrah regular dibawahnya saya kasih jadwal tentative sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya, tanpa mengurangi kekhusyuan nilai ibadah. Ketika satu minggu sebelum keberangkatan itu sudah fix schedule dan akan diinformasikan pada jamaah. Ketika terjadinya perubahan berarti kurangnya koordinasi, tapi saat masih pendaftaran semuanya masih tentative.”
90
C. Analisis
Penelitian yang dilakukan oleh penulis selama tiga bulan yaitu
bulan Januari sampai Maret 2014, dilakukan dengan terjun langsung dalam
kegiatan penyelenggaraan Umrah dan melakukan waawancara secara
pribadi. Secara procedural yang telah disusun, penulis menemukkan dalam
implementasinya dari setiap prosedur belum secara maksimal selalu
mengikuti standard operating prosedur. Namun bukan berarti belum secara
maksimal ini tidak mengikuti prosedur yang ada melainkan karena
timbulnya masalah. Seperti dalam prosedur pengurusan manifest
dibutuhkan data jamaah yang lengkap, sering kali jamaah mengalami
keterlambatan dalam mengirimkan dokumen sehingga manifest yang
seharusnya dikirim untuk apply visa 1 (satu) bulan sebelum keberangkatan
harus ditunda menjadi 3 (tiga) minggu sebelum keberangkatan.
Penulis merasa perlu dalam penelitian yang dilakukan untuk terjun
langsung dan ikut membantu sebagai realisasi dalam mengetahui secara
detail standard operating procedures kegiatan penyelenggaran Umrah.
Penulis pun menemukan adanya prosedur yang tidak tepat waktu dan
belum diterapkan secara maksimal. Seperti dalam pembayaran dalam
pelunasan paket Umrah, pada prinsipnya pembayaran harus sudah
dilakukan pelunasan 1 (satu) bulan sebelum keberangkatan untuk
pembayaran apply visa, tiket, reservasi hotel. Namun yang terjadi di
lapangan Tursina tours lebih menggunakan kepercayaan kepada jamaah
91
sehingga jamaah bisa membayar kapan saja dalam jangka waktu sebelum
keberangkatan, begitulah yang dikatakan oleh Bapak H. Rofic.62
Dalam praktiknya penyelenggaraan umrah selalu mengalami
perubahan setiap bulannya terutama saat puncaknya penyelenggaraan
umrah yaitu bulan Ramadhan. Penulis berasumsi bahwa SOP yang telah
disusun dan menjadi panduan dari PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina
Tours) perlu dilakukan revisi agar sesuai dengan praktiknya di lapangan
dan menjadi pedoman bagi staf dalam menjalankan tugasnya.
Masih adanya juga SOP yang belum disusun dan dibukukkan
sedangkan kegiatannya terus dijalankan tanpa adanya SOP sebagai acuan
dasar dalam melaksanakan pekerjaan, seperti pelaksanaan Manasik di
Tursina tours selalu dijalankan standar yang di terapkan oleh General
Manager 1 (satu) minggu sebelum keberangkatan. Kasus yang ditemukan
oleh penulis bila tidak adanya standar yang menjadi acuan serta pedoman
dalam perusahaan Tursina tours yaitu menentukan jadwal manasik yang
tidak tentu. Terkadang 1 (satu) minggu sebelum keberangkatan, bahkan
keberangkatan untuk tanggal 26 Maret 2014 mansiknya dilakukan 3 (tiga)
hari sebelumnya yaitu tanggal 24 Maret 2014. Secara pribadi H.
Muhammad Rofic mengungkapkan bahwa SOP tentang Manasik belum
disusun dan dibukukan karena manasik merupakan kegiatan ritual yang
selalu dilakukan oleh para Kyai yang merupakan sub-agen atau kolektor.
62
Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Rofic Abdulloh pada tanggal 4 April 2014 ” Dalam satu bulan sebelum keberangkatan harus dilakukan pelunasan karena pelunasan tiket, pelunasan visa itu dilakukan selambat-lambatnya satu bulan sebelumnya itu SOP yang berlaku. Tapi pada prinsipnya dan prakteknya kegiatan ini menjadi kepercayaan saja, lebih banyaknya mau bayar kapan saja yang jelas sebelum tanggalnya telah lunas.”
92
Dan pada dasarnya pengetahuan tentang manasik, Tursina tours
menyerahkannya kepada Sub-agen atau Kyai-kyai yang membimbing
namun tetap Tursina tours menjadi operatornya.
Secara praktik manasik yang dilakukan di Tursina tours yaitu
penjelasan rangkaian kegiatan jamaah ketika berada di Arab Saudi dan
penjelasan tentang ibadah yang merupakan intinya adalah umrah karena
sisanya adalah ziarah-ziarah ke tempat suci. Penulis berasumsi bahwa SOP
Manasik perlu disusun dan dibukukan untuk menjadi acuan serta pedoman
bagi Staf Tursina tours dalam menyampaikan materi. Karena dengan
adanya SOP Manasik yang telah disusun, maka rangcangan kegiatan lebih
terarah dan jelas dan juga lebih memberikan kepastian kepada jamaah
tentang jadwal manasik. Dengan dibentuknya SOP manasik pun, staf
Tursina tours akan lebih mudah menentukkan jadwal manasik dengan
begitu staf Tursina tours bisa bergantian dalam memberikan materi.
Karena yang penulis temukan pembicara dan pembawa acara dalam
manasik hanyalah satu orang yaitu General Manager.
Secara keseluruhan penyelenggaraan umrah di PT Tur Silaturahmi
Nabi (Tursina Tours) berjalan searah dengan SOP yang telah disusun, baik
itu kurang tepat ataupun belum dilaksanakan, baik itu di Indonesia ataupun
di Arab Saudi. Searah yang dimaksud oleh penulis adalah untuk efisiensi
waktu dan adanya masalah selama proses dalam penyelenggaraan umrah.
Dengan sedikit staf, Tursina tours dapat menyelenggarakan umrah secara
maksimal sesuai dengan permintaan pangsa pasar. SDM yang berkualitas
93
dan loyalitas merupakan factor penyelenggaraan umrah dan haji di Tursina
tours berjalan dengan baik. Dengan SOP yang telah dilaksanakan ini
membuat jamaah merasa nyaman dan aman dalam melaksanakan ibadah
umrah, karena jamaah telah diberikan kepastian keberangkatan, hotel,
catering yang diberikan, pembinaan, pelayanan, serta pembinaan yang
mereka butuhkan.
94
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan pembahasan dalam penelitian ini, maka
penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Implementasi Standard Operating Procedures (SOP) Penyelenggaraan
Umrah di PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) Jakarta secara
umum telah dipraktikan dalam lapangan dan menjadi pedoman Staff
Tursina tours. Walaupun ada beberapa prosedur yang belum secara
maksimal dijalankan, contohnya disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu:
a. Keterlambatan pengiriman dokumen dalam pengurusan Manifest
b. Crowded dalam pendaftaran apply visa untuk mendapatkan mofa
Dan juga adanya prosedur yang belum tersusun, yaitu Standard
Operating Procedures (SOP) Manasik dalam Standard Operating
Procedures (SOP) Penyelenggaraan Umrah di PT Tur Silaturahmi
Nabi (Tursina Tours).
2. Implementasi Standard Operating Procedures (SOP) Penyelenggaraan
Umrah di PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) Jakarta
berpengaruh terhadap efektifitas pelaksanaan ibadah umrah. Ini
terbukti dengan lancarnya penyelenggaraan Umrah di Tursina Tours,
para staf yang mengetahui, memahami dan melaksanakan job
95
description yang sesuai dengan Standard Operating Procedures
(SOP), dan prosedur-prosedur yang telah diterapkan.
Sebagai Perusahaan travel yang telah cukup lama bergerak
dibidang Haji dan Umrah, PT Tur Silaturahmi Nabi (Tursina Tours)
memiliki infrastruktur yang baik. Sehingga Standard Operating
Procedures (SOP) yang menjadi acuan berjalan sesuai dengan yang telah
tertulis dan disusun, baik dari operational Procedures maupun Job
Description. Standard Operating Procedures (SOP) yang disusun ini pun
merupakan wujud pelaksanaan tugas Tursina Tours dalam melayani,
membimbing dan memberikan perlindungan kepada jamaah, karena ini
merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan dan tertulis didalam
Undang-undang no 13 tahun 2008.
B. Saran
Saran yang ditulis oleh penulis ini semoga dapat memberikan
masukan yang membangun, berguna dan menjadi motivasi bagi PT Tur
Silaturahmi Nabi (Tursina Tours) Jakarta untuk lebih meningkatkan
kemajuan perusahaan dalam penilaian brand perusahaan di mata
masyarakat, sehingga dapat merekrut jamaah dan pelanggan dengan
pelayanan, bimbingan, serta perlindungan yang berkualitas.
Adapun saran-saran yang penulis tulis untuk PT Tur Silaturahmi
Nabi (Tursina Tours) Jakarta sebagai berikut:
96
1. Tursina Tours diharapkan untuk lebih meningkatkan penerapan
Standard Operating Procedures (SOP) yang telah disusun dalam
praktiknya di lapangan.
2. Perusahaan juga disarankan untuk segera membuat dan menyusun
Standard Operating Procedures (SOP) Manasik untuk menjadi
pedoman dalam setiap kegiatan Manasik.
3. Perusahaan diharapkan merekrut lebih banyak Kolektor-kolektor yang
memiliki Personal Guarantee yang berkualitas dan dipercaya oleh
Jamaah untuk meningkatkan penjualan perusahaan.
4. Perusahaan dianjurkan membuat kotak suara konsumen atau jamaah
dalam mempelajari keluhan dan masukan dari konsumen atau jamaah
maupun pihak lain yang membangun.
5. Perusahaan diharapkan terus menjaga kerja sama, koordinasi, dan
komunikasi baik sesama karyawan maupun dengan Jamaah.
6. Perusahaan diharapkan menjaga dokumen penting Jamaah yang
dititipkan dengan sebaik-baiknya.
7. Penulis berharap perusahaan menerima saran mengenai Standard
Operating Procedures (SOP) Manasik yang coba penulis susun, yaitu:
Standard Operating Procedures (SOP) Manasik
a. Tujuan
Prosedur ini memberikan pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan manasik (Haji dan Umrah).
b. Ruang Lingkup
97
Prosedur ini diterapkan untuk Manasik baik Manasik untuk
Ibadah Haji maupun Ibadah Umrah serta penjelasan paket yang
telah dipilih oleh Jamaah.
c. Tanggung Jawab
1) Staff Tursina Tours membuka acara dengan Basmalah,
dilanjutkan pemberian itinerary perjalanan kepada Jamaah.
2) Memberikan penjelasan tentang paket yang telah jamaah pilih
baik Haji maupun Umrah, tanggal dan jam keberangkatan.
3) Pengarahan kepada customer mengenai perjalanan dimulai dari
keberangkatan dari Indonesia, selama di Arab Saudi, hingga
kembali lagi ke Indonesia.
4) Ceramah dari Pembicara Khusus (Kyai atau Ustadz) tentang
pentingnya Ibadah Haji atau Umrah.
5) Penjelasan kesehatan dari Tim Kesehatan yang telah bekerja
sama dengan Tursina tours.
6) Tanya Jawab dan Konsultasi.
7) Staff Tursina tours menutup acara dilanjutkan dengan makan
bersama jamaah.
98
DAFTAR PUSTAKA
Ablah, Al-Kahlawi Muhammad, Buku Induk Haji dan Umrah Untuk Wanita (Jakarta: Zaman, 2009) cet-1
Al-Maglouth, Sami bin Abdullah. “Atlas Haji danUmrah ‘Mengenali Detail
Mekkah dan Madinah dari Sudut Pandang Fiqih dan Sejarah’”. (Jakarta: AlMahira, 2010).
Atmoko, Tjipto. Standar Operasional Prosedur dan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. (Jakarta: PemDa Jakarta, 2003). Depag Republik Indonesia, Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji, “Petunjuk
Perjalanan Haji”, (Jakarta: Depag RI, 1995). DPRRI dan Presiden Republik Indonesia.Undang-undang Nomor 13 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. Ekotama, Suryono. Cara Gampang Bikin Standard Operating Pricedures.
(Jakarta: Media Presindo, 2011). Handoyo, Reko. http://www.articlesnatch.com/Article/JASA-KONSULTAN-
SOP-KONSULTAN-PENYUSUNAN-SOP--JASA-KONSULTAN-PROSEDUR-PROSEDUR-PERUSAHAAN--KONSULT/651008 Diunduh pada hari rabu tanggal 8 januari 2014, pukul 01.09 WIB.
Houser, Rick. Counseling and Educational Research ‘Evaluation and
Application’. (US America: SAGE, 2009). Kementerian Agama Provinsi Riau.
http://riau.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=10142 diakses pada hari rabu tanggal 8 January 2014 pukul 00.14 WIB
Kementerian Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Penyelenggaraan
Haji dan Umrah.“Dinamika dan Presfektif Haji Indonesia”.CV Duta Peraga. Jakarta. 2010.
Kementerian Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Penyelenggaraan
Haji dan Umrah.“Himpunan Peraturan Perundang-undangan tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji”. Jakarta. 2011.
Madjid, Ahmad Abdul, Seluk Beluk Ibadah Haji dan Umrah, (Surabaya: Mutiara
Ilmu, 2003)
99
Madjid, Nurcholish, Perjalanan Religius Umrah dan Haji, (Jakarta: Paramadina, 1997)
Republika Online: Jurnal Haji. http://www.republika.co.id/berita/jurnal-
haji/berita-jurnal-haji/13/09/20/mtfi9w-anggito-mengaku-terpukul-dengan-kasus-calhaj-lampungdiakses pada hari rabu tanggal 8 January 2014 pukul 00.14 WIB.
Republika Online, “Anggito: Biro Perjalanan Haji Nakal Harus Ditindak”
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/14/03/06/n2079l-anggito-biro-perjalanan-haji-nakal-harus-ditindak diakses pada hari rabu tanggal 12 Maret 2014 pukul 20.00 WIB
Tambunan, Rudi M. Panduan Penyusunan Standard Operating Prossedur (Your
Best Guidance to Have Effective Standard Operating Procedures. (Jakarta: MAIESTAS Publishing, 2008).
Undang-undang No 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji terdapat
di http://www.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=13255 diunduh pada tanggal 25/1/2014 pukul 20.00 WIB
Usman, Husin dan PurnomoSetiady Akbar.Metodologi Penelitian Sosial .
(Jakarta: PT. BumiAksara, 2003). Cet ke-4. Usman, Suparman, Manasik Haji dalam Pandangan Madzhab, (Serang: MUI
Provinsi Banten, 2008) www.tursina.com/package.php diakses pada tanggal 25 Maret 2014 pukul 10.00
WIB Soelarto, Panduan & Prosedur Standar Operasi PT Tur Silaturahmi Nabi,
(Jakarta: PT Tur Silaturahmi Nabi, 2013)
HASIL WAWANCARA
Nama : H. Muhammad Rofic Abdullah
Jabatan : General Manager
Tanggal : 4 April 2014
Tanya : Tursina Tours jarang sekali bertemu langsung dengan customer di kantor dan lebih
sering bertemu dengan Kolektor. Apakah prosedur penyambutan dalam pelayanan
yang ada terhadap customer diterapkan kepada Kolektor juga?
Jawab : Jadi begini, pada prinsipnya pelanggan itu sama. Jadi ibarat kata kita ini (Tursina
Tours) whole saler. Kita agen, dia sub agen kita. Sekarang membangun ceruk
pasarnya itu yang pertama dilakukan adalah kolektor-kolektor ini kita himpun dan
touch, besok customer yang kita touch melalui kolektor akan dating sendiri tanpa
kolektor. Sekarang ini masih melalui Kyai (kolektor) yang daftar ke saya, besok
Jamaahnya yang langsung dating ke saya. Memang sih terlihat kasar, nah caranya
tidak terlihat kasar yaitu profit yang kita dapat dibagi dua dengan kolektor. Sekarang
misalnya kamu pelanggan, kamu beli ama saya karena saya agennya. Begitu kamu
beli ke saya karena saya agennya, pertama saya kasih harga murah untuk kamu jadi
kolektor. Kedepannya marketnya akan datang sendiri ke saya. Karena apa? Dibanding
daftar ke kamu, mending daftar ke kantor pusatnya. Sebab apa? License kamu hanya
marketing. Kedua, legalitas kita bukain contohnya Kyai Akhyar (kolektor) dengan
nama Tursina juga, dan marketnya juga dibagi dua.
Tanya : Apakah perpindahan kantor Tursina yang awalnya di Ampera dan sekarang di
Pondok Labu merupakan alasan berkurangnya customer datang ke kantor?
Jawab : Tidak juga, alamat itu dalam usaha umrah dan haji tidak jadi masalah. Jadi orang itu
percayanya adalah Personal Guarantee. “Pokoknya saya umrah sama Farid” begitu
contohnya. Personal Guarantee inilah yang kita pindahkan ke bentuknya corporate.
Sama halnya customer daftar ke Kyai, dia tahu bahwa Kyai akan membimbingnya
karena kamu belom bisa. Nah image orang sekarang berubah, gimana caranya dia
ingin berangkat dia daftar aman. Kalau dia sudah aman lalu siapa yang menjamin
keamanannya tersebut? Nah Personal Guarantee inilah yang menjamin yaitu sosok
yang dipercaya oleh customer, yang menyakinkan mereka dengan adanya kepastian
berangkat. Itulah dalam usaha Umrah dan Haji seperti itu, dalam bisnis ada problem
yang bisa diselesaikan dan ada problem yang diselesaikan dengan mengakhiri kerja
sama itu adalah hal yang biasa dan normal. Dan biasanya orang yang berangkat umrah
ini adalah pelanggan-pelanggan lama, karena apa? Karena percaya.
Tanya : Pelanggan lama secara tidak langsung mengundang pelanggan baru, bagaimana siasat
Tursina tours agar pelanggan baru ini terus menggunakan jasa Tursina?
Jawab : Kalau di kita, yah saya secara pribadi memenuhi kebutuhan emosional jamaah, rata-
rata orang ibadah ingin mendapatkan sesuatu yang berbeda. Fasilitas itu setelah saya
amati itu berbeda, walaupun seberat apapun fasilitas kondisinya kalau dalam kegiatan
umrah tapi ada orang yang mendampingi dan bisa memberikan support dan
mendukung. Dan juga pelanggan merasa benar dalam ibadahnya ini, itu merupakan
menjadi sentuhan yang mendalam lebih dari sekedar fasilitas…begitu rata-rata. Maka
sentuhan atau touch kepada jamaah ini kita tidak hanya istilahnya itu membangunnya
bukan hanya penjual dan pembeli, dalam kegiatan umrah ini customer langsung jadi
family bagi kita (Tursina tours). Inilah yang mungkin rata-rata orang belum bisa
menerapkan itu, dan kita untuk kegiatan umrah seperti biasanya akan mengadakan
reunion jamaah umrah. Nantinya mereka berangkat bareng lagi, dan eventnya ini satu
tahun sekali. Kita bangun relasi ini tidak hanya saat ibadah umrah, yang saya bangun
adalah membangun keluarga baru, mempunyai relasi baru, mungkin dia memiliki
bisnis baru antara sesama jamaahnya dan ini sering terjadi dalam kegiatan umrah
Tursina. Jadi ketika dia (jamaah) berangkat umrah sama-sama, tujuan yang sama,
kegiatan yang sama kemudian maksud yang sama. Tiba-tiba begitu dia pulang
berlanjut di hubungan bisnis, inilah yang coba kita tampilkan sesuatu yang berbeda itu
seperti itu. Jadi kita create dia ini saling kenal, dia tahu bisnisnya apa, usahanya apa,
kegiatannya apa. Itulah hubungan yang ingin kita bangun, mungkin hubungan penjual
dan pembeli putus. Kalau di kita dimulai dari hubungan ibadah sampai konsultasi
masalah rumah tangga kita bisa bantu. Itulah produk yang kegiatannya bukan hanya
penjual dan pembeli tapi dia betul-betul jadi family kita. Ketika dia jadi family kita
dia akan bicara pada orang lain tanpa kita suruh, secara tidak langsung dia telah
menjadi promoter dan market bagi kita dan yang kita bangun seolah-olah dia ini
adalah family kita.
Tanya : Dalam penyampaian salam kepada pelanggan, adakah standar salam dan sapa khusus
di Tursina tours?
Jawab : Sementara ini belum ada, namun intinya salam, menyebutkan perusahaan dan ucapan
“Ada yang bisa dibantu?”. Kamu cari-cari di travel manapun yang running masih
belum terlalu maksimal karena mereka rata-rata adalah perusahaan keluarga, dari
sekian ratus yang berizin pun hanya beberapa maka terkadang dia (travel-travel)
memperlakukan customer itu sesuai tingkatan dengan kapasitas Good Corporate.
Kalau kita terus terang saja belum Good Corporate, kalau kamu pergi ke Good
Corporate seperti Bank Mandiri ketika datang dibukakan pintu….karena apa? Dia
punya fasilitas yang lengkap, sumber daya yang bagus, dan dia juga punya jaringan
yang cukup besar. Kita mungkin untuk membangun stakeholder yang begitu besar
belum sampai tapi yang jelas semua kegiatan travel ini ke arah Good Corporate
semua.
Tanya : DP yang akan dibayarkan oleh customer untuk paket umrah merupakan pembayaran
untuk tiket, mengapa saat pembayaran DP ini bisa ditentukan tanggal
keberangkatannya?
Jawab : Jadi gini….didalam pembelian tiket itu sama dengan orang membeli paket harus DP
terlebih dahulu. Ketika dia melakukan pendaftaran untuk ibadah, dia pasti nyiapin 2
bulan sebelumnya kan? Maka pada saat dia DP kita akan memberikan jawaban
“Bu/Pak keberangkatan di tanggal sekian”. Dalam satu bulan sebelum keberangkatan
harus dilakukan pelunasan karena pelunasan tiket, pelunasan visa itu dilakukan
selambat-lambatnya satu bulan sebelumnya itu SOP yang berlaku. Tapi pada
prinsipnya dan prakteknya kegiatan ini menjadi kepercayaan saja, lebih banyaknya
mau bayar kapan saja yang jelas sebelum tanggalnya telah lunas.
Tanya : Pernahkah terjadi kasus di Tursina ketika Customer telah melakukan DP lalu dia
membatalkan terbang?
Jawab : Alhamdulillah selama ini belum pernah. Pernah gagal berangkat tapi ini kesalahan
bukan ada di kita tapi kita sudah melakukan sesuai prosedur kebetulan visanya tidak
keluar maka uangnya dikembalikan. Ini bukan kesalahan provider juga karena
sebenarnya dia juga tidak mendapat jatah (visanya tidak ada). Alhamdulillah kita
selama ini ketika sudah DP tidak memberikan kepastian berangkat lebih dari satu
bulan itu tidak pernah. Karena ketika saya siaran kemarin di Semarang ada orang
yang cerita ke saya kalau dia sudah DP tapi belum diberikan kepastian untuk
berangkat bahkan sudah lewat tujuh bulan. Itu sering terjadi maka ada istilah
“Waspada Travel Murah yang berkedok Travel Umrah” ini adalah penipuan yang
berkedok umrah. Di dalam prosedur perjanjian kita dengan kolektor-kolektor kita ini,
kalau kita bilangnya “Kantong-kantong Market”. Kita tidak akan melakukan validasi
bahwa satu-satunya jamaah itu lunas kalau tidak transfer ke rekening PT Tur
Silaturahmi Nabi. Misalnya seperti ini ada jamaah yang mau daftar ke Tursina tapi dia
memberikan uangnya sama kamu ketika jamaah bilang ke kita bahwa dia sudah lunas,
saya tidak akan melakukan validasi lunas kalau tidak ada uang yang masuk ke
rekening PT Tur Silaturahmi Nabi. Jadi sudah jelas di dalam perjanjian bahwa tidak
sah apabila bukti pembayaran tidak dikirim melalui fax atau email atau transferan
langsung yang dikirim ke rekening PT Tur Silaturahmi Nabi. Itu sudah kita terapkan,
apabila ada keberangkatan dan jamaah belum adanya transfer maka kita tidak akan
menerbangkan jamaah karena buktinya tidak ada pembayaran dan itupun sering
terjadi.
Tanya : Siapa Kepala Bagian Penjualan?
Jawab : Saya…sebenarnya bukan bagian penjualan saya ini sebagai penentu kebijakan harga.
Dan untuk divisi operasional haji dan umrah adalah Mas Haris, jadi begini zi…untuk
travel haji dan umrah setiap divisi itu tersendiri. Divisi haji dan umrah itu satu, divisi
ticketing itu satu. Nah di bagian divisi haji dan umrah itu terbagi lagi, satu bagian
marketing, dua bagian operasional dan bagian keuangan yang khusus untuk
menangani bagian haji dan umrah. Karena divisi haji dan umrah ini yang membawahi
ada General Manager yaitu saya sendiri.
Tanya : Bagaimana bila ada customer meminta paket murah sedangkan pada bulan-bulan
mendekati Ramadhan paket umrah berada di harga tertinggi?
Jawab : Itu hanya gimic aja zi sebenarnya, jadi dalam kita menentukan kebijakan harga pada
prinsipnya gimana market masuk dan kita masih ada lebih. Kalau kita terus
menggunakan harga publish misal ada jamaah yang daftar satu atau dua maka kita
berikan harga page (publish) itu kita akan berikan tapi kita juga melakukan ekspansi
pasar dengan cara memberikan harg-harga khusus kepada orang-orang yang datang
kepada kita secara corporate. Kita akan memberikan harga special tapi tetap dia
memberitahukan kepada jamaah harga publish jadi keuntungannya pun bisa dibagi.
Dan kita juga akan melakukan ekspansi pada saat promo-promo itu pasti kita lakukan.
Umpama harga publishnya adalah USD1,900 kita masih jual dengan harga
USD1,750, dan ada orang yang menjual paket kita seharga USD1,800 itu tetap masuk.
Tanya : Pembayaran di Tursina tours mengharuskan dengan pembayaran dollar sedangkan
pangsa pasar adalah orang-orang yang dari daerah, bagaimana kebijakan Tursina
tours?
Jawab : Jadi begini…inilah pentingnya kita punya dan bersentuhan dengan sub agen. Ketika
dia dari daerah terutama personal yang marketnya datang sendiri atau dari follow up
teman-teman ini berbeda. Jadi kita memberlakukan namanya rate berjalan karena
komoditi kita semua bahan bakunya dibayar dengan dollar dari mulai tiket, visa,
semuaya dengan dollar. Ketika kita jual rupiah dengan harga yang fluktuatif ini
menjadikan sebuah resiko untuk kita, ada resiko menaikkan ada juga resiko
menurunkan. Ketika memberlakukan harganya rupiah itu ada kemungkinan saat dollar
naik kita rugi, dan yang kedua apabila dollar turun jamaah yang dirugikan. Ketika
harganya dollar mau naik atau turun tetap harganya dollar karena komoditi kita dollar
ini yang kita antisipasi. Banyak yang menggunakan rupiah tanpa akadnya rate
berjalan, sebab begini zi…kamu jual harga paket 21 juta dengan pesawat Saudi
airlines dengan hotel jarak sekian yang sebenarnya harga paketnya adalah USD1,900,
karena jamaah bayar rupiah tiba-tiba dollarnya turun yang harusnya harga paketnya
USD2,100 bisa mengupgrade fasilitas lebih. Nah secara tidak langsung kamu telah
melakukan manipulasi pada jamaah inilah yang saya katakana namanya riba maka
akadnya harus jelas. Ketika bahan bakunya dollar maka kita harus jual dengan harga
dollar tidak ada unsure yang dirugikan, ketika harga dollar turun maka jamaah untung
dan apabila dollar naik itu spekulasinya dia tidak ada urusan dengan kita. Karena
terkadang orang-orang pukul rata dengan rupiah dengan membayar sekian padahal
fasilitas yang diterima bisa lebih, ini yang perlu kita waspadai. Sebenarnya sederhana
namun apabila akadnya tidak jelas maka akan bermasalah.
Tanya : Mengapa untuk bagian keuangan dan akuntansi di Tursina merangkap pada satu
orang yaitu Ibu Dessy?
Jawab : Harusnya fungsinya ada dua jadi dalam bagian keuangan itu ada dua yaitu ada fungsi
financial ada fungsi operasional, fungsi operasional itu termasuk kasir dan input data
dan fungsi financial itu bentuknya manajerial jadi dia yang memprediksi harga dan
melaporkan keuangan pada General Manager. Nah sampai saat ini dua kegiatan
manajerial ini masih dipegang oleh satu orang. Pada prinsipnya sebenarnya dibuat
aturan SOP standar akuntansi keuangan tapi dengan adanya batasan kemampuan
untuk manajemen atau istilahnya Top Management (H. Muhammad Farid Aljawi,
S.E) maka untuk sementara ini kita percayakan satu orang untuk melakukan dua hal
manajerial. Dan dia (Ibu Dessy) bertanggung jawab atas semua laporan keuangan dan
dia berkewajiban mencatat semua invoice yang ada dalam penjualan paket-paket.
Pentingnya invoice itu ketika misalnya kamu beli paket dari saya lalu terjadi claim
tapi kamu tidak bisa menunjukkan bukti pembeliannya itu tidak bisa untuk di claim.
Sebenarnya invoice ini dalam prosedur ditukar dengan bukti pembayaran. Invoice ini
kita tidak berlakukan untuk kegiatan operasional karena invoice ini antara pembeli
dan penjual. Adapun realisasi bukti anggaran tetap ada catatan misalnya dalam
handling, jadi itu sudah termasuk realisasi bukti anggaran dari operasional. Untuk
bukti realisasi anggaran Dessy sebagai bagian keuangan butuh bukti, kalau dalam
perhitungan budget yang diberikan pasti lebih dan apabila kurang itu menjadi tanda
tanya. Sebenarnya dalam kegiatan itu untuk pertanggung jawaban, dan pertanggung
jawabannya dengan bukti. Dan angka yang disisihkan tetap dicatat karena jauh dari
angka kerugian kita, umpama ada lebih silahkan dibagi rata dan bila kurang silahkan
dipertanggung jawabkan. Harga itu sudah kita perhitungkan secara fix komponennya.
Tanya : Bagaimana penjualan paket umrah dan haji ini melalui sales?
Jawab : Untuk haji dan umrah itu melihat dari sosok atau figure di travelnya Karena begini
walaupun kantor tidak strategis namun market akan selalu ada bila kepercayaan
masyarakat bila melihat figure pada travel tersebut. Dan inilah yang kita katakana kita
punya sub-sub agen yang dia secara langsung dia adalah family didalam kegiatan uni
usaha ini. Tanpa kita omongin dia akan mempromosikannya dengan kepercayaan
pada figure di Tursina, tanpa disuruh dia telah menjadi Brand Ambassador kita.
Tanya : Apakah rute secara prosedur dengan implentasi di lapangan telah sesuai?
Jawab : Dimulai jamaah menelpon ke Tursina kita akan memberikan paket-paketnya beserta
harganya. Dilanjutkan dengan deal lalu setelah itu jamaah akan DP, kita tentukan
jadwalnya. Selama satu bulan sebelum keberangkatan jamaah harus melunasi
pembayaran. Kemudian satu minggu sebelum keberangkatan jamaah akan diberikan
manasik setelah itu jamaah berangkat ke Tanah suci selama paket yang diberikan.
Yang belum kamu tahukan adalah saat posisi di Saudi, jadi gini zi…jamaah itu kita
dampingi walaupun jumlah jamaahnya sedikit. Ketika jamaah tiba di Jeddah akan ada
yang menjemput menggunakan bis yang sudah kita order dari Jakarta, jadi urusan
Jakarta adalah urusan Jakarta dan urusan Mekkah adalah urusan Mekkah. Dan bis
yang kita pesan sudah bekerja sama dengan Rindu Baitullah yang ada di Arab Saudi.
Jadi ini namanya Bussines to Bussines, nah dalam kegiatan ini ada namanya Bussines
to Government. Kita ini ketika di Mekkah untuk legalitas seperti visa, tiket,
perizininan dan segala macem itu hubungannya antara Bussines to Government. Pada
saat keberangkatan dan telah sampai di Jeddah itu hubungannya sudah Bussines to
Bussines, ada pihak ketiga yang menjadi support system bagi Tursina contoh bagian
handling airport, bagian reservasi hotel Mekkah-Madinah, bagian reservasi bis dan ini
telah menjadi rekan bisnis dari PT Tursina. Kita hanya petugas Indonesia
mendampingi, membimbing kegiatan sampai selesai ritualnya hingga kita kembali ke
Indonesia. Dan Rindu Baitulloh yang ada di Arab Saudi merupakan milik dari Pak
Farid juga, jadi dia merupakan satu holder dengan Tursina. Semua yang hubungannya
Bussines to Bussines dalam prakteknya sebenarnya dia mempunyai unit tersendiri tapi
saat dia jalin kerjasama dengan kita maka dia bisa menjadi “Bunglon”
mengatasnamakan kita. Itu umum dalam semua kegiatan bussines to bussines, ini
dilakukan untuk membangun trust dan kepercayaan jamaah. Contoh misalnya kamu
jual paket saya tapi kamu juga PT tapi kamu bisa bilang “Saya juga Tursina” ini
bermaksud untuk membangun trust dan bukan maksud untuk membohongi tapi karena
kamu sudah jadi rekan saya, kontrak perjanjian dengan saya maka kamu juga bisa
bilang kamu Tursina.
Tanya : Mengapa terkadang Tursina menggabungkan antara Tour Leader dengan Muthowif?
Jawab : Ini disebabkan bahwa orang-orang disana belum bisa membandingi kapasitasnya
dengan orang-orang yang ada di Jakarta, mungkin menemani jamaah atau membeli
pulsa dia masih bisa tapi membimbing, mengarahkan jamaah hatinya belum menyatu
dengan jamaah. Karena apa? Karena dia berbeda, saat jamaah memilih untuk
berangkat bersama dengan Pak Farid atau saya sendiri inilah yang dimaksud dengan
personal guarantee, dari Jakarta sampai Mekkah terus didampingi. Dengan personal
guarantee lebih memaknai dan mendengarkan.
Tanya : Apakah prosedur perjalanan umrah yang telah disusun sudah sesuai dengan
implementasinya di lapangan?
Jawab : Seudah sesuai dengan schedule, jadi begini…di dalam kegiatan schedule terlampir
yang kita kasih ini ada namanya kegiatan tentative. Ketika kamu daftar ke saya paket
umrah regular dibawahnya saya kasih jadwal tentative sewaktu-waktu dapat berubah
tanpa pemberitahuan sebelumnya, tanpa mengurangi kekhusyuan nilai ibadah. Ketika
satu minggu sebelum keberangkatan itu sudah fix schedule dan akan diinformasikan
pada jamaah. Ketika terjadinya perubahan berarti kurangnya koordinasi, tapi saat
masih pendaftaran semuanya masih tentative. Karena jamaah pasti menanyakan hal
kepastian, ketika dia full payment kita bisa kasih kepastian. Sedangkan untuk DP baru
perkiraan dan masih tentative. Tapi secara normal prosedur perjalanan umrah adalah
seperti ini (SOP Perjalanan Umrah). Yang tidak umum itu adalah berangkat lalu 2 hari
kemudian pulang kembali. Walaupun kemarin kita ada kasus tidak bisa pulang, itu
dikarenakan kejadiannya diluar dari kegiatan kita artinya diluar kuasa kita. Karena
saya juga tidak ingin jamaah tidak bisa pulang itu akan menambah cost dan Saudi
juga sudah membatasi untuk tinggal disana.
Tanya : Mengapa SOP untuk manasik belum dibuat?
Jawab : SOP manasik belum ada ini sebenarnya karena memang kegiatan ritual yang sudah
banyak dilakukan oleh Kyai-kyai umumnya, karena yang banyaknya adalah sub agen
yang adalah whole saler. Rata-rata manasik yang dilakukan kita serahkan pada Kyai
nya langsung untuk operatenya Tursina. Di dalam kegiatan manasik itu adalah
penggabungan bagaimana rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh jamaah itu sudah
ada di Itinerary, yang kedua kegiatan ibadahnya jamaah yang secara intinya hanyalah
umrah sisanya adalah ziarah-ziarah. Di dalam itinerary kegiatan umrah kita tidak
tuliskan secara detail, mengapa? ritualnya berbeda, nah itu yang kita pisahkan
sehingga pada penyampaian manasik ini penggabungan dari schedule dari ibadah
umrah ini. Jadi bukannya tidak ada, kalau buku panduan sudah ada. Untuk saran
kepada jamaah untuk melakukan ini itu kita suda lakukan.
Tanya : Mengapa ketika manasik tidak adanya praktik thawaf?
Jawab : Tergantung travelnya, kita hanya pengarahan saja tapi untuk kedepannya saya ingin
mengerahkan jamaah untuk melakukan kegiatan fisik. Ini juga termasuk bagian dari
permintaan jamaah itu berbeda-beda. Touchnya kita kepada jamaah adalah interaksi
secara langsung dibanding dengan harus praktek.
Interviwee, interviwier,
(Fauzi Pahlevi) (H. Muhammad Rofic Abdulloh)
tursinatours Umra& Hajj Services
PT. TUR SILATURAHMI NABI GEDUNG PUSDATIN KEMHAN JL. RS.Fatmawati No. 1 PondokLabu – Jakarta Selatan 12450
4 Jam sebelum berangkat seluruh jamaah harus sudah berada di Bandara International Soekarno Hatta Jakarta. Dengan pesawat terbang menuju Jeddah, tiba di Bandara King Abdul Aziz – Jeddah pemeriksaan Imigrasi. Selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju Madinah menggunakan Bus AC.
Hari ke 2 : ( Madinah )
Setiba di Madinah, check in hotel untuk istirahat. Selanjutnya Ziarah ke Makam Rasulullah, Makam Abu Bakar Siddiq, Makam Umar bin Khattab serta Makam Baqi kemudian kembali ke Hotel ( Acara bebas, dapat digunakan memperbanyak Ibadah di Masjid Nabawi ).
Hari ke 3 : ( Madinah )
Setelah sarapan pagi Jam 06.30, Ziarah kota Madinah diantaranya ke Masjid Quba, Jabal Uhud, Masjid Qiblatain, Masjid Khamsah, perkebunan kurma & Percetakan Al Qur'an ( Jika Memungkinkan ), kemudian kembali ke hotel ( Acara bebas, dapat di gunakan memperbayak Ibadah di Masjid Nabawi ).
Hari ke 4 : ( Madinah – Makkah )
Setelah Sholat Dzhuhur & AsharJama' Taqdim dilanjutkan perjalanan menuju Makkah. ( dianjurkan sudah mandi besar dan berpakain ihrom ) selama perjalanan dari Madinah ke Makkah akan singgah di Bir Ali / Dzulhulaifah untuk mengambil miqot dan berniat Umroh. Setiba di Makkah Check In Hotel dan melaksanakan Umroh ( Thawaf, Sa'I & Tahallul ).
Hari ke 5 : ( Makkah )
Acara bebas ( dianjurkan memperbanyak Ibadah dan Zikir di Masjidil Haram ).
Hari ke 6 : ( Makkah )
Setelah sarapan pagi Jam 06.30, Ziarah kota Makkah diantaranya ke Jabal Tsur, Padang Arafah ( Jabal Rahmah ), Masjid Namiroh, Muzdalifah, Mina, Jabal Nurdan Masjid Ji'ronah. Jamaah dianjurkan untuk membawa pakaian ihram karena akan melakukan umroh kedua dengan miqot dan niat umroh di Ji'ronah.
Hari ke 7 : ( Makkah )
Acara bebas ( dianjurkan memperbanyak Ibadah di Masjidil Haram ).
tursinatours Umra& Hajj Services
PT. TUR SILATURAHMI NABI GEDUNG PUSDATIN KEMHAN JL. RS.Fatmawati No. 1 PondokLabu – Jakarta Selatan 12450
Setelah sholat Dzuhur di Masjidil Haram dilanjutkan denganThawaf Wada, kemudian kembali ke
hotel, makan siang dan langsung berkumpul di Lobby Hotel untuk berangkat menuju Jeddah. Tiba di
Jeddah dilanjutkan dengan City tour, diantaranyake Masjid Qisos, Masjid Terapung& Ballad/
Cornice.Kemudian dilanjutkan keBandara King Abdul Aziz - Jeddah.
Hari ke 9 : ( Jeddah – Jakarta )
Kemudian dengan pesawat jamaah terbang menuju Jakarta.Insya Allah Jamaah tiba di Jakarta, Maka selesailah program perjalanan Ibadah Umroh. Kami selaku Pimpinan & Staff PT. Tur Silaturahmi Nabi mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kami, mohonmaaf yang sebesar-besarnya kami haturkan dan kami do'akan semoga mendapat Umroh yang Maqbul. Amiiin.
PLACE DATE PASPOR ISSUED DATE DATE
M F OF BIRTH OF BIRTH NUMBER PASPOR OF ISSUED OF EXPIRED
1 HASSANOEDIN MUHAMMAD IMING M BANDUNG 14-Sep-1949 64 A 6308137 BOGOR 28-Aug-2013 28-Aug-2018
2 MUTIARA ZAKARIA HASAN F PEMATANG SIANTAR 4-Nov-1958 55 A 7327400 BOGOR 28-Jan-2014 28-Jan-2019 WOG
3 YULI KUSDIANTI MARJUKI F JAKARTA 19-Jul-1960 53 AR 992376 JAKARTA SELATAN 18-Dec-2013 18-Dec-2018 WOG
4 AZWAR BAHARUDDIN SIREGAR M PANGKALAN BRANDAN 4-Apr-1948 66 A 5898125 BOGOR 3-Jul-2013 3-Jul-2018
5 SYAFRIAL IRIANTO UKA SUKARDISASTRA M RANGKASBITUNG 23-Dec-1962 51 A 7327651 BEKASI 8-Jan-2014 8-Jan-2019
6 KURNIAWAN ROYANI SANUSI M JAKARTA 2-Oct-1969 44 AR 992377 JAKARTA SELATAN 18-Dec-2013 18-Dec-2018
7 KURNIATI MARZUKI MAHMUD F JAKARTA 21-Mar-1953 61 A 1578760 SERANG 12-Dec-2011 12-Dec-2016 WOG
8 SUPARNOTO SUWARNO SUTIKNO M JAKARTA 9-Dec-1950 63 A 6397964 JAKARTA TIMUR 29-Aug-2013 29-Aug-2018
9 NURHAYATI AHMAD ALIBASAH F CIRANJANG 4-Jun-1958 56 A 6397992 JAKARTA YIMUR 29-Aug-2013 29-Aug-2018 WOG
10 HARYONO MOEHADI SOEWITO M AMBARAWA 7-Aug-1958 55 A 0971370 BANDUNG 21-Jul-2011 21-Jul-2016
11 SITI JUMILAH ZAENAL ARIFIN F JAKARTA 5-Oct-1962 51 A 0971371 BANDUNG 21-Jul-2011 21-Jul-2016 WOG
12 AHMAD BAI MAHDI M PANDEGLANG 4-Nov-1980 33 A 2689899 CILEGON 8-Oct-2012 8-Oct-2017
13 SITI ANISAH WAHAB MUHIDIN F SERANG 21-Jun-1988 26 A 2689900 CILEGON 8-Oct-2012 8-Oct-2017 WIFE OF AHMAD BAI MAHDI
14 SALSIAH KHUSEN ARSAD F PANDEGLANG 1-Jul-1954 60 A 6277822 CILEGON 11-Nov-2013 11-Nov-2018 WOG
FLIGHT NUMBER : ( EY 314 JED AUH ) ARRIVAL ( 12 MAR 2014 Pkl 05:10 ) DEPARTURE ( 12 MAR 2014 Pkl. 08:40 )
FLIGHT NUMBER : ( EY 472 AUH CGK ) ARRIVAL ( 12 MAR 2014 Pkl. 11:25 ) DEPARTURE ( 12 MAR 2014 Pkl. 22:40 )
NO FULL NAMESEX
AGE RELATION
HOTEL MADINAH : ( MADINAH MUBARAK / SETARAF ) DATE ( 4 MAR 2014 ) UNTIL ( 7 MAR 2014 )
HOTEL MEKKAH : ( JAUHARAT FIRDOUS / SETARAF ) DATE ( 7 MAR 2014 ) UNTIL ( 11 MAR 2014 )
HOTEL JEDDAH : ( CITY TOUR )
BUS : ( RABITAT MAKKAH )
CONTACT PERSON SAUDI ( BASRI RIFAI HN : +966504378807 ATAU +966543977048 )
PAKET 10 HARI
FLIGHT NUMBER : ( UL 281 CMB JED ) ARRIVAL ( 4 MAR 2014 Pkl. 16:00 ) DEPARTURE ( 4 MAR 2014 Pkl. 20:00 )
MANIFEST
PT. Tur Silaturahmi Nabi ( TURSINA )
Gedung PUSDATIN KEMHAN Jl. RS. Fatmawati No. 1 Pondok Labu - Jakarta Selatan
PT. TUR SILATURAHMI NABI ( TURSINA )
TANGGAL KEBERANGKATAN ( 04 MARET 2014 )
FLIGHT NUMBER : ( TR 2273 CGK SIN ) ARRIVAL ( 3 MAR 2014 Pkl 20:05 ) DEPARTURE ( 3 MAR 2014 Pkl. 22:25 )
FLIGHT NUMBER : ( UL 307 SIN CMB ) ARRIVAL ( 4 MAR 2014 Pkl. 10:00 ) DEPARTURE ( 4 MAR 2014 Pkl. 11:20 )
PLACE
M F OF BIRTH
1 EDY HARYANTO BIN HADI SISWANTO M SUKOHARJO
2 MOHAMMAD FURQON SUHARLAN M JAKARTA
3 ABDUL KAHAR MIDE M SINJAI
4 LANNY HARIASTIKA SUJONO F JAKARTA
5 MUHAMMAD SAID SAILE M SIDENRENG RAPPANG
6 RAFIQAH MAHMUDONG AMIN F GANRA
7 NOORZANNAH MUNALI SARALI F JAKARTA
8 UMMUL QURA MAHMUDONG F GANRA
HOTEL MADINAH : ( ROYAL ANDALUS / SETARAF ) DATE ( 11 FEB 2014 ) UNTIL ( 14 FEB 2014 )
HOTEL MEKKAH : ( ELAF KINDAF / SETARAF ) DATE ( 14 FEB 2014 ) UNTIL ( 18 FEB 2014 )
FLIGHT NUMBER : ( SV 2095 CGK MED ) ARRIVAL ( 11 FEB 2014 Pkl 02:30 ) DEPARTURE ( 11 FEB 2014 Pkl. 08:00 )
FLIGHT NUMBER : ( SV 2096 JED CGK ) ARRIVAL ( 18 FEB 2014 Pkl. 10:25 ) DEPARTURE ( 19 FEB 2014 Pkl. 00:30 )
Gedung PUSDATIN KEMHAN Jl. RS. Fatmawati No. 1 Pondok Labu - Jakarta Selatan
NO FULL NAMESEX
DATE PASPOR ISSUED DATE
OF BIRTH NUMBER PASPOR OF ISSUED
31-Oct-1971 42 A 0069479 JAKARTA SELATAN 11-Mar-2011
29-Apr-1970 44 A 0256525 DEPOK 20-Apr-2011
12-Nov-1971 42 A 5067861 JAKARTA SELATAN 13-Mar-2013
15-Feb-1975 39 A 5067864 JAKARTA SELATAN 13-Mar-2013
10-Aug-1957 56 W 934334 JAKARTA TIMUR 23-Feb-2011
5-Jan-1972 42 A 6992499 MAKASSAR 3-Jan-2014
27-Apr-1977 37 A 7101400 JAKARTA UTARA 7-Jan-2014
21-Feb-1959 55 U 669146 JAKARTA SELATAN 17-Feb-2010
HOTEL MADINAH : ( ROYAL ANDALUS / SETARAF ) DATE ( 11 FEB 2014 ) UNTIL ( 14 FEB 2014 )
HOTEL MEKKAH : ( ELAF KINDAF / SETARAF ) DATE ( 14 FEB 2014 ) UNTIL ( 18 FEB 2014 )
HOTEL JEDDAH : ( CITY TOUR )
BUS : ( RAWAHEEL )
CONTACT PERSON SAUDI ( YUNUS LUBIS : + 966508389552 )
PAKET 9 HARI
FLIGHT NUMBER : ( SV 2095 CGK MED ) ARRIVAL ( 11 FEB 2014 Pkl 02:30 ) DEPARTURE ( 11 FEB 2014 Pkl. 08:00 )
FLIGHT NUMBER : ( SV 2096 JED CGK ) ARRIVAL ( 18 FEB 2014 Pkl. 10:25 ) DEPARTURE ( 19 FEB 2014 Pkl. 00:30 )
MANIFEST
PT. Tur Silaturahmi Nabi ( TURSINA )
Gedung PUSDATIN KEMHAN Jl. RS. Fatmawati No. 1 Pondok Labu - Jakarta Selatan
PT. TUR SILATURAHMI NABI ( TURSINA )
TANGGAL KEBERANGKATAN ( 11 FEB 2014 )
AGE
DATE
OF EXPIRED
11-Mar-2016
20-Apr-2016
13-Mar-2018
13-Mar-2018 WIFE OF ABDUL KAHAR MIDE
23-Feb-2016
3-Jan-2019 DAUGHTER OF MUHAMMAD SAID SAILE
7-Jan-2019 DAUGHTER OF MUHAMMAD SAID SAILE
17-Feb-2015 WOG
FLIGHT NUMBER : ( SV 2095 CGK MED ) ARRIVAL ( 11 FEB 2014 Pkl 02:30 ) DEPARTURE ( 11 FEB 2014 Pkl. 08:00 )
FLIGHT NUMBER : ( SV 2096 JED CGK ) ARRIVAL ( 18 FEB 2014 Pkl. 10:25 ) DEPARTURE ( 19 FEB 2014 Pkl. 00:30 )
RELATION
PLACE DATE PASPOR ISSUED DATE DATE
M F OF BIRTH OF BIRTH NUMBER PASPOR OF ISSUED OF EXPIRED
1 MUHAMMAD ROFIQ ABDULLOH M JAKARTA 1-Nov-1987 26 A 7149404 JAKARTA PUSAT 10-Jan-2014 10-Jan-2019
2 AL FURQON SYAFRI DJAMA M JAKARTA 25-Dec-1976 37 A 1528738 JAKARTA SELATAN 19-Oct-2011 19-Oct-2016
3 DEWI SETIAWATI RACHMAT F JAKARTA 14-Apr-1976 38 U 479236 JAKARTA SELATAN 12-Jan-2010 12-Jan-2015 WIFE OF AL FURQON SYAFRI DJAMA
4 TEGUH SETIYO AYUNINGSIH F MADIUN 5-Dec-1947 66 A 7545831 JAKARTA SELATAN 28-Feb-2014 28-Feb-2019 WOG
5 ADE PURNIASARI HARYANA F JAKARTA 27-Jan-1967 47 A 7424199 BEKASI 4-Feb-2014 4-Feb-2019 WOG
6 JANAKA HARYANAPRAWIRA OENTOENG M JAKARTA 11-Feb-1956 58 A 7299608 TANGERANG 12-Feb-2014 12-Feb-2019
7 TJATAWIRAWAN HARYANA OENTOEUNG M BOGOR 11-Feb-1947 67 A 7340630 BOGOR 13-Feb-2014 13-Feb-2019
8 SUHADA IWANG PRAWIRA M TASIKMALAYA 6-Jun-1945 69 A 7437125 KARAWANG 20-Feb-2014 20-Feb-2019
9 SUYADI YAKUB ABDULLAH M BENTO 22-Oct-1965 48 A 5923514 PADANG 2-Sep-2013 2-Feb-2018
10 SUNARDJO HADI SURATNO M YOGYAKARTA 16-Aug-1970 43 A7453606 SEMARANG 13-Feb-2014 13-Feb-2019
11 SRIYATUN SUGIYANTO DJUMADI F SEMARANG 17-May-1972 42 A 7453607 SEMARANG 13-Feb-2014 13-Feb-2019 WIFE OF SUNARDJO HADI SURATNO
NO FULL NAMESEX
AGE RELATION
MANIFEST
PT. Tur Silaturahmi Nabi ( TURSINA )
Gedung PUSDATIN KEMHAN Jl. RS. Fatmawati No. 1 Pondok Labu - Jakarta Selatan
PT. TUR SILATURAHMI NABI ( TURSINA )
TANGGAL KEBERANGKATAN ( 24 MARET 2014 )
CONTACT PERSON SAUDI ( BASRI RIFAI HN : +966504378807 ATAU +966543977048 )
PAKET 10 HARI
FLIGHT NUMBER : ( KU 416 CGK KWI ) ARRIVAL ( 24 MAR 2014 Pkl 23:10 ) DEPARTURE ( 24 MAR 2013 Pkl. 06:25 )
FLIGHT NUMBER : ( KU 785 KWI JED ) ARRIVAL ( 25 MAR 2014 Pkl. 13:00 ) DEPARTURE ( 25 MAR 2014 Pkl. 15:30 )