IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN MENGGUNAKAN THE DUDE PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 11 LUWU UTARA RISKI AMALIA R. 1604411066 FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO 2021
IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN
MENGGUNAKAN THE DUDE PADA SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI 11 LUWU UTARA
RISKI AMALIA R.
1604411066
FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2021
IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING JARINGAN
MENGGUNAKAN THE DUDE PADA SEKOLAH
MENEGAH ATAS NEGERI 11 LUWU UTARA
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada
Program Studi Informatika Fakultas Teknik Komputer
Universitas Cokroaminoto Palopo
RISKI AMLIA R.
1604411066
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2021
iii
iv
ABSTRAK
Riski Amalia R., 2020 Implementasi Sistem Monitoring Jaringan menggunakan
The Dude Pada Sekolah Menegah Atas Negeri 11 Luwu Utara (dibimbing oleh
Syafriadi dan Suhardi)
Aktivitas pemantauan jaringan adalah pengorganisasian sistem jaringan
pada server atau area tertentu. Sistem monitoring ini digunakan untuk
memudahkan teknisi dalam melakukan perawatan rutin terhadap kondisi jaringan
di server. Selain untuk koneksi internet juga bisa digunakan untuk bandwidth
populasi yang sedang digunakan. Pemantauan jaringan dilakukan menggunakan
perangkat lunak The Dude dengan sistem operasi Mikrotik. Permasalahan yang
terjadi adalah pada saat melakukan event antara server Dude selaku pengirim dan
Gmail sebagai penerima script Dude sehingga sering terjadi error. Hasil yang
didapat setelah implementasi adalah staf lebih cepat dalam masalah jaringan dan
dapat memudahkan penanganannya. The Dude juga memungkinkan untuk
memantau layanan yang berjalan di setiap jaringan, dan memberikan peringatan
tentang perubahan apa pun pada status mereka.
Kata Kunci : Monitoring, Jaringan, The Dude, Analisis
v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Rski Amalia R.
NIM : 1604411066
Tempat/Tanggal Lahir : 14 Oktober 1999, di Desa Tingkara, Kecamatan
Malangke Kabupaten Luwu Utara.
Jenis Kelamin : Perempuan
Program Studi : Informatika
Fakultas : Teknik Komputer
Judul Skripsi : Impementasi Sistem Monitoring Jaringan Menggunakan
The Dude Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Luwu
Utara.
Dosen Pembimbing:
1. Syafriadi. S. Kom, M. Kom.
2. Suhardi S. Pd, M. Pd.
Menyatakana bahwa karya ini adalah benar karya sendiri, bebas dari
jiplak/plagiat. Pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari ternyata ditemukan ketidak benaran, maka saya bersedia
dituntut didalam maupun diluar pengadilan serta menanggung segala resikonya.
Demikian pernyataan ini saya buat sehingga tanggung jawab formal
untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Palopo, 10 Maret 2021
Yang bersangkutan:
Riski Amalia.R
1604411066
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Implementasi Sistem Monitoring Jaringan menggunakan The Dude Pada
Sekolah Menegah Atas Negeri 11 Luwu Utara”. Adapun maksud dan tujuan
penyusunan skripsi ini adalah untuk melengkapi salah satu persyaratan akademik
bagi setiap mahasiswa Informatika Fakultas Teknik Komputer Universitas
Cokroaminoto Palopo untuk dapat menyelesaikan pendidikan strata satu.
Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan dalam menyajikan sebuah
karya tulis yang bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan. Ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses
penyusunan Skripsi, penulis yakin bantuan dan perhatian yang telah diberikan
tidak dapat dihitung dengan materi. Penulis doakan semoga semua pihak yang
telah memberikan masukan baik tenaga maupun pikiran di dalam penulisan ini
selalu diberikan kemudahan dan kelancaran, pada karya ilmiah ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Drs. H. Hanafie Mahtika, M.S., selaku Rektor Universitas
Cokroaminoto Palopo yang selalu menjadi panutan bagi seluruh mahasiswa.
2. Ibu Rusmala, S.Kom., M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Komputer
Universitas Cokroaminoto Palopo yang telah memudahkan segala perizinan
penelitian.
3. Bapak Muhammad Idam Rusdi, S.T., M.Kom., selaku Ketua Program Studi
Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo.
4. Bapak Syafriadi,S.Kom., M.Kom. sebagai Pembimbing 1 dalam penyusunan
skripsi ini, terima kasih atas bimbingan dan kesabarannya serta motivasi yang
selalu diberikan.
5. Bapak Suhardi,S.Pd.,M.Pd., selaku dosen di Fakultas Teknik Komputer
sekaligus selaku Pembimbing II terima kasih atas segala arahan dan
bimbingannya.
6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo khusus Dosen
Program Studi Informatika yang telah memberikan arahan serta ilmu
vii
pengetahuan kepada penulis selama penulis di kampus Universitas
Cokroaminoto Palopo.
7. Kedua orang tua, keluarga dan saudara yang tidak henti-hentinya mendoakan
serta memberikan dorongan materil maupun moril sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan tepat waktu.
8. Rekan-rekan Mahasiswa/i, teman-teman dan sahabat yang telah banyak
memberikan masukan dan dorongan hingga selesainya skripsi ini.
9. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis yang
tidak sempat penulis sebut satu persatu.
Penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-setulusnya atas segala
kebaikan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik semuanya. Akhir
kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna sehingga
penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan
pendidikan di masa yang akan datang.
Palopo, Agustus 2020
Riski Amalia R.
viii
RIWAYAT HIDUP
Riski Amalia R., lahir di Desa Tingkara Kecamatan Malaangke
Kabupaten Luwu Utara pada tanggal 14 Oktober 1999, anak
Kedua dari Tiga bersaudara dari pasangan Bapak H. Herman M.
dan Ibu Hj. Sitti Rahma. Penulis menempuh pendidikan sekolah
dasar selama 6 tahun di Madrasah Ibtidayyah Muhammadiyah
Tolada di Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara dan menyelesaikannya
pada tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di MTs
Muhammadiyah Tolada di Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu selama 3 tahun
dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun tersebut penulis melanjutkan pendidikan
di sekolah menengah atas tepatnya di SMAN 1 Malangke dan menyelesaikannya
pada tahun 2016. Tahun 2016 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas
Cokroaminoto Palopo Fakultas Teknik Komputer Program Studi Informatika.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HASIL SIMILIRITY ....................................................................................... iii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................ v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN .................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori............................................................................. 4
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ................................................ 11
2.3 Kerangka Pikir......................................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................ 22
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 22
3.3 Batasan Penelitian ................................................................... 22
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 23
3.5 Tahap Penelitian ...................................................................... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ....................................................................... 29
4.2 Pembahasan ............................................................................. 33
x
Halaman
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.............................................................................. 39
5.2 Saran ........................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 41
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Deskripsi SMAN 11 Luwu Utara ................................................................ 20
2. Waktu Penelitian ......................................................................................... 23
3. Spesifikasi komputer server ........................................................................ 25
4. Spesifikasi Komputer Client ....................................................................... 25
5. IP Address Client ........................................................................................ 31
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. The Dude ......................................................................................... 7
2. Simple Network Management Protocol .......................................... 8
3. Personal Area Network .................................................................. 10
4. Local Area Network ........................................................................ 10
5. Metropolitan Area Network ............................................................ 11
6. Wide Area Network ......................................................................... 12
7. Wireless ........................................................................................... 12
8. Topologi Bus ................................................................................... 13
9. Topologi Star ................................................................................... 14
10. Topologi Ring ................................................................................. 15
11. Topologi Mesh ................................................................................. 16
12. Topologi Peer To Peer .................................................................... 17
13. Topologi Linier ............................................................................... 17
14. Topologi Tree .................................................................................. 18
15. Topologi Hybrid ............................................................................. 19
16. Unshield Twisted Pair (UTP).......................................................... 22
17. Network Interface Card (NIC) ........................................................ 22
18. Switch .............................................................................................. 23
19. Modem ............................................................................................. 23
20. Router .............................................................................................. 24
21. Kerangka Pikir ................................................................................ 27
22. Tahapan Penelitian R&D ................................................................ 28
23. Skema tempat dan waktu penelitian ................................................ 29
24. Skema Penelitian ............................................................................. 30
25. Denah SMA Negeri 11 Luwu Utara................................................ 31
26. Sistem yang Berjalan....................................................................... 32
27. Sistem yang Diusulkan .................................................................... 32
xiii
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
Lambang/singkatan Arti dan keterangan
LAN Local Area Network
CD Compact Disk
SWF Shock Wave Flash
FO Fiber Optic
WLAN Wireless Local Area Network
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Angket Instrumen Penelitian ....................................................... 43
Lampiran 2 Sampul Sumber Referensi ........................................................... 45
Lampiran 3 Denah Laboratorium .................................................................... 51
Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian ............................................................... 52
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi sekarang ini sudah sangat maju dan pesat, apalagi
dikalangan anak-anak sampai orang tua sudah mengenal yang namanya jaringan
komputer. Pemanfaatan jaringan komputer dalam lingkungan sekolah semakin
berkembang. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa jaringan komputer mampu
mempermudah sistem administrasi sekolah maupun dalam proses pembelajaran.
Pada saat ini, pemantauan jaringan menjadi suatu hal yang cukup sulit dilakukan
apabila jaringan komputer pada lingkungan suatu lembaga atau instansi sudah
menjadi sangat luas dan kompleks.
Fasilitas pelayanan terhadap user didalam jaringan komputer diharapkan
dapat diberikan secara maksimal sehingga tidak menganggu komunikasi jaringan
komputer yang ada. Namun yang sering terjadi sekarang ini adalah saat komputer
user off atau jaringan up/down atau salah satu kerusakan pada elemen jaringan
seperti hub, router, bridge dan lain-lain. Maka user menyampaikan pengaduannya
masih secara manual kepada admin dan lama untuk mencari kesalahan yang
terjadi. oleh karena itu dengan adanya aplikasi yang dapat mengirimkan laporan
secara otomatis dari komputer user akan sangat berguna.
SMA Negeri 11 Luwu Utara merupakan salah satu Sekolah Menegah
Atas Negeri (SMAN) di Desa Tolada, Kecamatan Malangke, Kabupaten
Luwu Utara yang terus berkembang. sekolah yang cukup luas, terdiri dari ruang
guru, laboratorium ipa, laboratorium komputer, perpustakaan dan beberapa ruang
kelas. Internet sudah menjadi salah satu kebutuhan penunjang utama untuk
menggarap informasi. Maka dari itu disediakanlah fasilitas jaringan komputer bagi
guru, staf pengelola informasi, dan siswa-siswi untuk mengakses informasi.
Jaringan komputer tersebut terdiri dari jaringan untuk ruang guru, laboratorium
komputer, dan jaringan Hostpot bagi para siswa-siswi. Perangkat keras yang
digunakan pada jaringan SMA Negeri 11 Luwu Utara terdiri dari satu buah
server, modem, satu buah TP-Link modem dan beberapa switch. Dari beberapa
jaringan tersebut terpisah satu dengan yang lainnya, dan dipisahkan oleh beberapa
ruangan satu dengan ruangan yang lainya.
2
Pada laboratorim SMA Negeri 11 Luwu Utara sistem monitoring masih
memanfaatkan sistem manual dan menggunakan informasi seadanya dari server,
sehingga pengawasan kecepatan trafik dan pantauan penggunaan bandwith pada
client yang berjalan tidak bisa dikontrol ataupun direkam sendiri di server karena
tidak ada monitoring. Kecepatan akses yang lambat dan kadang kecepatannya
tidak stabil, maka dilakukan upaya penyempurnaan untuk mengatur pemeliharaan
(maintenance). Bahkan jika terjadi masalah jaringan, informasi yang diperoleh
kurang optimal sehingga tidak bisa diperbaiki dengan cepat.
Selama ini untuk melakukan monitor jaringan pada laboratorium SMA
Negeri 11 Luwu Utara dilakukan secara manual yaitu menggunakan tes ping hal
ini menyebabkan kurang maksimalnya dalam menjaga stabilitas jaringan internet
dan sering terjadi keterlambatan dalam penanganan masalah terhadap jaringan
internet. tujuan penelitian ini untuk memberikan perbaikan terhadap sistem
jaringan yang manual menjadi realtime sehingga seorang administrator dapat
cepat menangani jika didapatkan suatu permasalahan terhadap jaringan,
berdasarkan keadaan tersebut maka dibutuhkan simulasi jaringan menggunakan
sistem kerja The Dude yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya masalah
jaringan. The Dude merupakan sistem monitoring dari mikrotik yang dapat
menjadi media untuk mengatur jaringan komputer
Mengacu pada masalah tersebut maka dibutuhkan sistem monitoring atau
pemantauan jaringan dengan menggunakan aplikasi miktotik the dude yang
berfungsi untuk mendeteksi permasalahan jaringan. Oleh karena itu, penulis
teratarik untuk mengangkat judul penelitian “Implementasi Sistem Monitoring
Jaringan Menggunakan The Dude Pada SMA Negeri 11 Luwu Utara”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari latar belakang diatas adalah bagaimana cara
mengimplementasikan sistem monitoring jaringan menggunakan The Dude pada
SMAN 11 Luwu Utara ?
1.3 Tujuan Penelitian
3
Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk
mengimplementasikan sistem monitoring jaringan pada SMA Negeri 11 Luwu
Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi peneliti
a. Sebagai syarat kelulusan menjadi sarjana komputer jurusan Informatika
Fakultas Teknik Komputer.
b. Menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.
c. Dapat membandingkan teori-teori yang didapat pada kenyataan
sebenarnya.
2. Manfaat bagi instansi
a. Membantu teknisi laboratorium untuk mengidentifikasi permasalahan yang
terjadi pada lab komputer SMA Negeri 11 Luwu Utara.
b. Mengoptimalkan kinerja jaringan laboratorium komputer SMA Negeri 11
Luwu Utara.
3. Manfaat bagi universitas
a. Mengetahui seberapa jauh mahasiswa menguasai materi yang diberikan
khususnya pada mata kuliah Jaringan Komputer.
b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian pada angkatan-angkatan berikutnya.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
1. Monitoring Jaringan Komputer
Menurut Agustina, Yusuf, Purnama, & Anwar, (2013) monitoring jaringan
merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengatur sistem jaringan yang
berada pada wilayah atau area tertentu yang memanfaatkan topologi jaringan
tertentu. Adanya sistem monitoring jaringan dapat mempermudah seorang teknisi
atau admin dalam memantau sistem jaringan yang berada di lapangan.
Menurut Sulung (2019) manajemen jaringan merupakan kemampuan untuk
mengawasi, mengontrol, dan merawat sebuah instalasi jaringan komputer dan
komponen pada sistemnya. Monitoring jaringan merupakan bagian dari
manajemen jaringan, hal yang paling mendasar dalam konsep manajemen jaringan
adalah tentang adanya manajer atau perangkat yang memanajemen dan agen atau
perangkat yang dimanajemen.
Monitoring jaringan merupakan kegiatan untuk mengelola suatu sistem
jaringan di server atau area tertentu. Sistem monitoring ini dipergunakan untuk
mempermudah teknisi dalam melakukan pemantauan secara rutin kondisi jaringan
di server Sutarti dan Alfiansyah (2017).
Penulis menyimpulkan monitoring jaringan komputer adalah mengetahui
keadaan status dari suatu host. Monitoring jaringan komputer pada penelitian
ini bertujuan untuk memantau keadaan komputer client dan service yang
berjalan di dalamnya, seperti mengetahui saat komputer client dalam keadaan
hidup(up) atau mati (down).
2. Pengertian Monitoring
Menurut Hamrul (2013) monitoring adalah proses rutin pengumpulan data
dan pengukuran kemajuan atas objektif program, memantau perubahan, yang
fokus pada proses dan keluaran. Monitoring menyediakan data dasar untuk
menjawab permasalahan.
5
Monitoring adalah seni mengumpulkan informasi yang diperlukan dengan
usaha minimal untuk membuat keputusan sehingga dibutuhkan pada saat yang
tepat (Gudda, 2011).
Menurut Harry (Mardiani, 2013) monitoring adalah proses pengumpulan
data analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis
dan kontinu tentang kegiatan atau program sehingga dapat dilakukan tindakan
koreksi untuk penyempurnaan program atau kegiatan itu selanjutnya.
Berdasarkan beberapa pengertian monitoring diatas maka peneliti
menyimpulkan bahwa monitoring adalah proses mengumpulkan informasi dan
data berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu untuk
menyediakan data dasar untuk menjawab permasalahan.
3. Sistem
Defenisi mengenai sistem itu sendiri sangat banyak, namun sistem dapat
diartikan dengan mengacu pada pendapat para ahli.
Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai
tujuan yang sama yang sama (common purpose) Hall (2008:5).
Sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi
bersama-sama untuk menyelesaikan secara bersama sama Davis (1991:45) dalam
Jeperson (2014).
Sistem merupakan interaksi dari kumpulan elemen yang saling berhubungan
satu sama lain Maryono (2015:16)
Penulis menyimpulkan sistem adalah suatu jaringan kerja dari produser-
produser yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
suatu kegiatan serta menyelesaikan suatu masalah suatu sasaran tertentu.
4. Jaringan Komputer
Menurut Komputer (2010) jaringan komputer adalah sebuah sistem yang
terdiri atas komputer dan perangkat jaringan yang bekerja bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang sama. Tujuandari jaringan komputer adalah :
a. Membagi fungsi sumber daya seperti berbagi pemakaian printer, CPU, RAM,
Harddisk
6
b. Komunikasi : contohnya email, instant messaging, chatting
c. Akses informasi : contohnya web browsing.
Menurut Putri & Solikin (2016) jaringan komputer merupakan himpunan
interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dijelaskan bahwa jaringan
komputer merupakan kumpulan beberapa komputer yang saling terhubung dengan
lain melalui media perantara seperti media kabel ataupun media tanpakabel
(nirkabel).
Menurut Sharon & Supardi (2014) Jaringan merupakan suatu sistem yang
terdiri dari media komunikasi, perangkat keras dan perangkat lunak yang
diperlukan untuk menghubungkan dua atau lebih sistem dan peralatan komputer.
Jaringan sangat penting karena pada dasarnya digunakan untuk berbagai alasan.
Pertama, jaringan komputer memungkinkan organisasi menjadi lebih fleksibel
dan cepat beradaptasi dengan kondisi bisnis. Kedua jaringan memungkinkan
perusahaan untuk berbagi perangkat keras, aplikasi komputer, dan database dari
satu komputer ke komputer lain dalam suatu organisasi.
Penulis menyimpulkan jaringan komputer adalah membuat para pengguna
komputer berkomunikasi satu sama lain dengan sangat mudah. Sistem yang terdiri
dari dua komputer atau lebih ini dapat saling berhubungan melalui media
transmisi dan saling berbagai data.
5. The Dude
Menurut Adi (2015:2) The Dude adalah program dengan tampilan dan
penggunaan yang mudah dari sebuah NMS (Network Monitoring and
Management System). The Dude didesain untuk mewakilkan struktur sebuah
jaringan komputer yang memungkinkan user untuk membuat skema jaringan yang
baik secara manual atau pun menggunakan automatic network discovery tool.
Menurut Mikrotik (2019) dengan aplikasi The Dude ini kita bisa melakukan
management jaringan network kita. The Dude akan secara otomatis membaca atau
mendeteksi setiap perangat yang terhubung ke jaringan yang satu segment. Selain
itu dapat juga menyusun dari rancangan topologi jaringan kita, serta dapat
melakukan monitoring dan memberikan informasi jika terdapat masalah pada
perangkat-perangkat yang terhubung ke jaringan kita.
7
Menurut Sutarti dan Alfiansyah (2017) The Dude berfungsi untuk
mendeteksi terjadinya troubleshooting jaringan sehingga bisa diperbaiki dengan
cepat. The Dude merupakan sistem monitoring dari mikrotik yang dapat menjadi
media untuk mengatur jaringan komputer. The Dude akan otomatis membaca
dengan cepat semua alat atau komputer yang terhubung dalam satu jaringan local
Penulis menyimpulkan The Dude adalah suatu software yang digunakan
untuk memonitoring jaringan komputer serta mengetahui langsung kesalahan apa
saja yang terjadi pada jaringan komputer dengan real time dan mengatasinya
dengan cepat masalah yang dialami.
Gambar 1. The Dude
(sumber : Dokumen Pribadi)
The Dude network monitor adalah software baru dari Mikrotik yang bisa
menjadi cara anda untuk mengatur lingkungan jaringan anda, The Dude akan
otomatis membaca semua perangkat / komputer yang terhubung ke jaringan di
jaringan lokal, mendeskripsikan desain peta jaringan lokal anda, mengamati
perangkat komputer atau layanan dan memberi tahu Anda tentang masalah
layanan apa pun dari perangkat / komputer di jaringan lokal Anda. Beberapa fitur
yang tersedia dalam program The Dude adalah:
a. Penemuan jaringan otomatis dan pengaturan tata letak jaringan .
b. Mengizinkan anda untuk menyusun peta-peta sendiri dan menambahkan alat-
alat sendiri.
c. Dukungan untuk mengamati servis yang berjalan pada alat /komputer tersebut.
8
6. SNMP (Simple Network management protocol)
Awalnya SNMP hanya mengkhususkan diri pada manajemen jaringan TCP /
IP, yaitu mengelola informasi yang berkaitan dengan IP dan TCP, seperti
perubahan dari alamat IP ke alamat fisik, jumlah datagram IP yang masuk dan
keluar, atau tabel informasi tentang kemungkinan koneksi TCP. terjadi. Namun,
itu dikembangkan lebih lanjut dengan memberikan dukungan informasi pada
berbagai protokol jaringan seperti DECne, AppleTalk, dan NetWare IPX / SPX.
Salah satu kegiatan tersulit untuk dilakukan adalah mengatur / mengelola
beberapa peralatan jaringan seperti router, gateway, server, dll. Untuk tujuan ini,
protokol manajemen Jaringan Sederhana (SNMP) dikembangkan, yang
merupakan bagian dari keluarga protokol internet yang ditentukan oleh Internet
Engineering Task Force (IETF).
SNMP adalah protocol untuk melakukan network manajemen, SNMP
digunakan untuk mengumpulkan informasi, dan mengkonfigurasi, peralatan
jaringan, seperti server, printer, hub, switch, dan router dijaringan berbasis
internet protocol (IP). SNMP dapat mengumpulkan informasi seperti kondisi
CPU, temperature chasis, dan hamper tidak ada batas untuk apa yang dapat
dikongfigurasi oleh SNMP.
Gambar 2. SNMP
(Sumber: www.indoworx.com)
SNMP banyak digunakan untuk memanage peralatan di jaringan komputer.
protokol SNMP di rancang untuk memberikan metode sederhana untuk
memanage jaringan TCP/IP secara terpusat. Memanage peralatan dari komputer
9
pusat, protokol SNMP akan menfasilitasi transfer data dari sisi client sampai sisi
server dimana data secara terpusat di catat, dilihat, dan dianalisa.tujuan utama
dari SNMP hanya pada satu tujuan saj a dan masih digunakan hingga saat ini yaitu
melakukan remote manajemen dari peralatan.
SNMP terdiri atas tiga elemen sebagai berikut:
1) Manager, yaitu bertugas sebagai manajemen jaringan yang mengumpulkan
data informasi dari elemen-elemen jaringan yang ingin dimonitoring dan atau
dikontrol. Bentuk dari manager ini berupa perangkat lunak yang didesain
sedemikian rupa sekaligus memiliki fungsi antar muka yang baik bagi
penggunanya dalam hal ini network administrator.
2) MIB (Management Information Base), yaitu database dari data informasi yang
dikumpulkan oleh manager dari agen yang tersimpan dalam database server.
Struktur data dalam MIB ini bersifat hirarki dan memiliki aturan sedemikian
rupa sehingga informasi setiap variable dapat dikelolah atau ditetapkan dengan
mudah.
Agen, yaitu suatu elemen jaringan yang dimonitoring atau dikontrol oleh
manager. Pada umumnya perangkat jaringan seperti router dan server difungsikan
sebagai agen dalam sistem manajemen jaringan.protokol SNMP yang diaktifkan
pada satu agen akan menjadikan data informasi agen seperti aktifitas trafik, dan
keadaan proses disistem internal dan kapasitas sistem dapat dikirim ke manager
untuk dikelolah lebih lanjut.
7. Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Menurut Madcoms (2015) menjelaskan bahwa jaringan komputer
berdasarkan jangkauan area atau lokasi, jaringan dibedakan menjadi beberapa
jenis yaitu:
a. Personal Area Network (PAN)
Saat anda menghubungkan komputer atau perangkat lain seperti handphone,
keyboard, mouse, headset wireless, kamera dan peralatan lain yang jaraknya
cukup dekat sekitar 4-6 meter, maka anda telah membentuk suatu sistem jaringan
pribadi atau personal area network. dalam hal ini yang paling penting adalah anda
sendiri yang mengendalikan (authoritas) pada semua peralatan tersebut. Selain
dihubungkan langsung ke komputer lewat port USB atau FireWire, PAN juga
10
sering dibentuk dengan teknologi wireless atau nirkabel seperti Bluetooth,
infrared, atau WIFI.
Gambar 3. Personal Area Network
(Sumber:www.indoworx.com)
b. Local Area Network (LAN)
LAN merupakan topologi jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil.
Jenis jaringan ini biasanya menghubungkan satu komputer ke komputer lainnya
atau bisa juga satu node ke node lainnya. Jangkauan LAN tidak terlalu jauh,
misalnya di dalam ruangan atau suatu area dengan radius antara 100 m hingga
2.000 m, tergantung jenis kabel yang digunakan. Jenis aplikasi jaringan ini
biasanya dibangun untuk perkantoran skala kecil atau usaha kecil menengah. Jika
diterapkan pada perusahaan besar, penggunaannya hanya akan ditempatkan dalam
ruang lingkup yang kecil, seperti per kamar atau per kantor.
Gambar 4. Lokal Area Network (LAN)
(Sumber: www.indoworx.com)
11
LAN adalah jaringan komputer yang masih berada dalam sebuah gedung
atau ruangan. Dalam membuat jaringan LAN, setidaknya kita harus menyediakan
dua buah komputer yang masing-masing memiliki kartu jaringan atau LAN Card.
Biasanya LAN digunakan untuk rumah, kantor, industri, akademisi, rumah sakit
dan lain sebagainya. Untuk penggunaan internet, LAN dapat menggunakan media
telepon bersama dengan modem, atau media lain yang dapat terkoneksi dengan
internet ( wiharsono Kurniawan, 2007).
LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya
dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah kantor pada sebuah Gedung, atau
tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah. Biasanya jarak antar node tidak lebih jauh
dari sekitar 200m (Melwin Syafrizal, 2005).
a. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN adalah jaringan komputer yang memiliki area lebih besar dari LAN,
biasanya antar wilayah dalam satu provinsi. Jaringan MAN menghubungkan
beberapa buah jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar. Jika
suatu instansi atau perusahaan memiliki cabang dalam kota atau provinsi dengan
jarak antara 10-50 km, dan setiap cabang saling berhubungan untuk bertukar data
dan informasi, maka jaringan ini disebut jaringan MAN.
Gambar 5. Metropolitan Area Network (MAN)
Sumber: Hadi (2016)
MAN merupakan pengembangan dari LAN. Jaringan ini terdiri dari
beberapa jaringan LAN yang saling berhubungan. Letak jaringan ini bisa saling
berjauhan tergantung dari panjangnya kabel yang kita gunakan. Jaringan ini juga
dapat menjangkau lokasi yang berbeda tempat. MAN biasanya digunakan oleh
12
sebuah perusahaan jaringan dalam satu kota, antar kampus atau universitas, dan
lain-lain (wiharsono Kurniawan, 2007).
MAN biasanya mencakup area yang lebih besar dari LAN, misalnya antara
gedung dalam suatu area (wilayah seperti provinsi atau negara bagian). Dalam hal
ini jaringan menghubungkan beberapa jaringan kecil ke dalam lingkungan area
yang lebih besar. Misalnya, jaringan beberapa cabang bank yang terhubung di
kota besar (Melwin Syafrizal, 2005).
c. Wide Area Network (WAN)
Jenis topologi Jaringan komputer ini adalah gabungan dari kedua jenis
jaringan di atas yang telah mengalami perkembangan infrastruktur jaringan
sehingga menjangkau lebih jauh yaitu dunia. Sebuah WAN memiliki jangkauan
yang sangat luas dan sudah menggunakan satelit kabel, nirkabel, atau fiber optic.
Jika Anda ingin menggunakan jaringan WAN, Anda membutuhkan jaringan lain
yang dimiliki oleh perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi, misal:
Telkom atau Indosat. Infrastruktur yang digunakan oleh jaringan ini bisa lebih
murah daripada jaringan metropolitan. Namun, ada biaya tambahan yang harus
Anda bayarkan setiap bulan atau setiap tahun.
Gambar 6. Wide Area Network (WAN)
Sumber: Hadi (2016)
d. Wireless
Jaringan tanpa kabel (wireless) adalah jalan keluar komunikasi yang tidak
dapat dilakukan dengan jaringan menggunakan kabel. Saat ini jaringan nirkabel
telah banyak digunakan dengan memanfaatkan layanan satelit bahkan mampu
memberikan kecepatan akses yang lebih cepat jika dibandingkan dengan jaringan
yang menggunakan kabel.
13
Gambar 7. Wireless
Sumber: Madcoms (2015)
b. Berdasarkan Pelayanan (Service)
Jenis jaringan komputer bila dilihat berdasarkan pelayananannya,
dibedakan menjadi beberapa macam:
1) Internet
Layanan yang disediakan diberikan secara luas kepada pihak manapun,
tanpa harus mendapatkan account terlebih dahulu.
2) Extranet
Terdapat suatu layanan yang juga dapat digunakan oleh pihak luar yang
telah memiliki account yang diijinkan. Layanan yang diberikan kepada pihak luar
ini bersifat terbatas.
3) Intranet
Pelayanan (service) yang diberikan hanya diberikan kepada pihak-pihak
dalam yang mendapat ijin dari otoritas jaringan, dan bukan untuk pihak luar.
Terdapat kerahasiaan di dalamnya.
8. Topologi Jaringan
Topologi jaringan sendiri merupakan suatu bentuk/ struktur jaringan yang
menghubungkan antar komputer satu dengan yang lain dengan menggunakan
media kabel maupun nirkabel. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 6 kategori
utama seperti di bawah ini:
14
a. Topologi Bus
Topologi bus bisa dibilang topologi yang cukup sederhana dibanding
topologi yang lainnya. Topologi ini biasanya digunakan pada instalasi jaringan
berbasis fiber optic, kemudian digabungkan dengan topologi star untuk
menghubungkan client atau node.
Gambar 8. Topologi Bus
Sumber: Yuliandoko (2018)
1) Topologi bus hanya menggunakan sebuah kabel jenis coaxial disepanjang node
client dan pada umumnya, ujung kabel coaxial tersebut biasanya Biaya
pemasangan bisa dibilang sangat murah karena hanya menggunakan kabel
yang sedikit.
2) Topologi sangat sederhana dan mudah diterapkan..
3) Menambahkan klien / workstation baru dapat dilakukan dengan mudah.
Kelebihan Topologi Bus :
1) Menambahkan klien / workstation baru dapat dilakukan dengan mudah.
2) Biaya pemasangan bisa dibilang sangat murah karena hanya menggunakan
kabel yang lebih sedikit.
Kekurangan Topologi Bus :
1) Proses pengiriman (pengiriman) dan penerimaan (penerimaan) data kurang
efisien, biasanya tabrakan data sering terjadi pada topologi ini.
2) Topologi sudah sangat tua dan sulit untuk dikembangkan.
3) Jika salah satu kabel pada topologi jaringan bus putus atau bermasalah, dapat
mengganggu komputer workstation / klien lain.
b. Topologi Star
Topologi star merupakan salah satu bentuk topologi jaringan yang biasanya
menggunakan switch / hub untuk menghubungkan satu klien dengan klien
lainnya.
15
Gambar 9. Topologi Star
Sumber: Yuliandoko (2018)
Kelebihan Topologi Star
1) Kemudahan pendeteksian masalah cukup mudah jika terjadi kerusakan
jaringan.
2) Tingkat keamanannya bisa dibilang cukup baik dibanding topologi bus.
3) Memiliki sifat yang lebih fleksibel
4) Jika salah satu komputer bermasalah, jaringan pada topologi ini masih berjalan
dan tidak mempengaruhi komputer lain.
Kekurangan Topologi Star
1) Jika switch/ hub yang notabenya sebagai titik pusat mengalami masalah, maka
seluruh komputer yang terhubung pada topologi ini juga mengalami masalah.
2) Cukup membutuhkan banyak kabel, jadi biaya yang dikeluarkan bias dibilang
cukup mahal. Jaringan sangat tergantung pada terminal pusat.
c. Topologi Ring
3) Cukup membutuhkan kabel yang banyak, sehingga biaya yang dikeluarkan
bisa dikatakan cukup mahal. Jaringan sangat bergantung pada terminal pusat.
4) Jika switch / hub yang sebenarnya merupakan titik pusat mengalami masalah,
maka semua komputer yang terhubung dengan topologi ini juga mengalami
masalah.
d. Topologi Ring
Topologi ring atau cincin adalah topologi jaringan yang menghubungkan
satu komputer dengan komputer yang lainnya dalam suatu rangkaian melingkar,
mirip dengan cincin. Topologi ini biasana menggunakan LAN Card untuk
menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.
16
Gambar 10. Topologi Ring
Sumber: Yuliandoko (2018)
Kelebihan Topologi Ring :
1) Biaya pemasangannya cukup murah.
2) Mengonfigurasi ulang dan menginstal perangkat baru cukup mudah.
3) Mudah diimplementasikan.
4) Memiliki performa yang lebih baik dari topologi bus.
Kekurangan Topologi Ring :
1) Pada topologi ini biasanya terjadi benturan (data collision).
2) Jika satu koneksi terputus, koneksi lainnya juga akan terputus.
3) Pemecahan masalah cukup rumit.
4) Performa komunikasi dalam topologi ini dinilai dari jumlah / jumlah node atau
node.
e. Topologi Mesh
Topologi mesh merupakan salah satu bentuk topologi yang sangat sesuai
untuk pemilihan rute yang banyak. Ini bertindak sebagai jalur cadangan ketika
jalur lain sedang mengalami gangguan.
17
Gambar 11. Topologi Mesh
(Sumber: www.maxmanroe.com)
Kelebihan Topologi Mesh :
1) Tingkat keamanan pada topologi ini sangat baik.
2) Memiliki kapasitas bandwidth yang cukup besar.
3) Jalur transmisi data sangat banyak digunakan, jadi tidak perlu khawatir tentang
tabrakan data.
Kekurangan Topologi Mesh :
1) Membutuhkan kabel yang cukup banyak
2) Memerlukan biaya instalasi yang cukup mahal, karena membutuhkan banyak
kabel.
3) Proses pemasangan jaringan pada topologi mesh terbilang sulit.
f. Topologi Peer to Peer
Gambar 12. Topologi Peer To Peer
(Sumber: www.maxmanroe.com)
Topologi peer to peer adalah topologi yang sangat sederhana karena hanya
menggunakan 2 komputer untuk saling terhubung. Pada topologi ini biasanya
menggunakan satu kabel yang menghubungkan antar komputer untuk melakukan
proses pengolahan data.
Kelebihan Topologi Peer to Peer
1) Instalasi jaringan yang cukup mudah.
18
Kekurangan Topologi Peer to Peer
1) Pengembangan yang sulit dilakukan.
2) Tingkat keamanan pada topologi ini bisa dibilang sangat rentan.
3) Sulitnya perbaikan terhadap Troubleshooting jaringan
4) Sistem keamanan di konfigurasi oleh tiap pengguna.
g. Topologi Linier
1) Setiap komputer dapat berperan sebagai client maupun server.
2) Biaya pemasangan yang terbilang murah.
Gambar 13. Topologi Linier
(Sumber: www.maxmanroe.com)
Topologi linier atau biasaya disebut topologi bus beruntut merupkan
topologi yang biasanya hanya menggunakan satu buah kabel utama ang berfngsi
untuk menghubungkan setiap titik sambungan pada komputer yang terhubung.
Kelebihan Topologi Linier
1) Pengembangan yang mudah dilakukan.
2) Pemasangan tidak membutuhkan kabel yang banyak.
3) Susunan letak topologi yang sederhana.
4) Tidak memperlukan kendali pusat.
Kekurangan Topologi Linier
1) Tingkat keamanan data yang rentan
2) Padatna lalu lintas jaringan yang cukup tinggi.
a. Topologi Tree
Gambar 14. Topologi Tree
19
(Sumber: www.maxmanroe.com)
Topologi tree atau pohon merupakan topologi gabungan antara topologi star
dan juga topologi bus. Topologi jaringan ini merupakan instalasi yang digunakan
untuk interkoneksi antar pusat dengan hirarki yang berbeda.
Kelebihan Topologi Tree
1) Metode pengembangan jaringan yyang cukup simpel.
2) Jalur data tersusun secara terpusat pada hirarki, hal tersebut dapat membuat
manajemen data lebih efisien.
Kekurangan Topologi Tree
1) Alur data kinerja jaringan pada topologi ini terbilang lambat.
2) Menggunakan banyak kabel dan kabel terbawah (backbone) merupakan pusat
dari teknologi ini.
3) Komputer yang menduduki tingkatan tertinggi terjadi troubleshooting, maka
komputer yang terdapat dibawahnya juga akan ikut bermasalah
b. Topologi Hybrid
Topologi hybrid adalah instalasi topologi gabungan antara topologi yang
berbeda. Pada saat dua atau lebih topologi yang berbeda digabungkan satu sama
lain, maka topologi tersebut bisa disebut topologi hybrid.
Gambar 15. Topologi Hybrid
(Sumber: www.maxmanroe.com)
Kelebihan Topologi Hybrid
1) Kemudahan dalam menambahkan koneksi baru.
2) Bersifat fleksibel
Kekurangan Topologi Hybrid
1) Konfigurasi jaringan pada topologi ini bisa dibilang cukup rumit, karena
terdapat dua ata lebih topologi yang berbeda.
20
2) Biaya pemasangan pada topologi ini terbilang mahal.
3) Pengembangan jaringan yang cukup sulit
9. Mikrotik
Mikrotik merupakan sistem opesai dan perangkat lunak yang dapat
menjadikan komputer sebagai router network yang handal, mencakup berbagai
fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless.
Menurut herlambang (2008:20), mikrotik adalah sistem operasi independen
berbasis linux khusus untuk komputer yang difungsikan sebagai router, yang
dapat dijadikan sebagai gateway network yang handal, mencakup berbagai fitur
lengkap untuk network dan wireless, serta tidak membutuhkan spesifikasi
komputer yang tinggi.
Mikrotik didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya.
Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application ( WinBox). Selain
itu instalasi dapat dilakukan pada PC (personal komputer). PC yang akan
dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan sumber daya yang besar untuk
penggunaan standar, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban
yang besar (jaringan yang kompleks, routing yang rumit dll) disarankan untuk
mempertimbangkan pemilihan sumber daya PC yang memadai. Sistem operasi ini
juga sudah ada yang tertanam pada routerboard.
a. Jenis-Jenis Mikrotik
Menurut Hardana (2011), berdasarkan bentuk perangkat keras yang
digunakan, mikrotik dapt digolongkan dalam dua jenis. Untuk memudahkan bagi
pemula dalam memahami sistem router ini. 2 jenis tersebut adalah :
1) Mikrotik RouterOSTM
Mikrotik RouterOSTM adalah versi mikrotik dalam bentuk perangkat lunak
yang dapat diinstal pada PC melalui CD. File yang dibutuhkan dapat diunduh
dalam bentuk file image mikotik RouterOS dari website resmi Mikrotik,
www.mikrotik.com. Namun, file image ini merupakan versi trial mikrotik yang
hanya dapat digunakan 24 jam saja. Untuk menggunakannya secara full time,
harus membeli lisensi key dengan catatan satu lisensi hanya untuk satu harddisk.
2) Build In Hardware Mikrotik
21
Build In Hardware Mikrotik merupakan mikrotik dalm bentuk perangkat
keras yang khusus dikemas dalam board router, atau sering disebut routerboard,
yang didalamnya sudah teinstal Mikrotik RouterOS. Untuk versi ini, lisensi sudah
termasuk dalam board mikrotik. Pada routerboard ini pengguna langsung
memakainya tanpa harus melakukan instalsi sitem operasi. Routerboard ini
dikemas dalam beberapa bentuk dan kelngkapannnya sendiri-sendiri. Ada yang
difungsikan sebagi indoor router, Outdoor routerma maupun ada yang
dilengkapai dengan wireless router.
b. Metode Konfigurasi Mikrotik
1) Melalui Consolle
Mikrotik routerboard ataupun PC dapt diakses langsung melalui
Consolle/shell maupun remote akses menggunakan putty.
2) Melalui winbox
Mikrotik router board ataupun Pc bisa jg diakses/ remote menggunakn
perangkat lunak tool winbox. Winbox consolle digunakan untuk mengakses fitur
konfigurasi dan manajemen mikrotik router dengan menggunakan alat menggguna
grafis (GUI). Mengkonfigurasi mikotik melalui winbox ini lebih banyak
diguanakn karena untuk melakukan remote, mengatur atau mengatur server
mikrotik dalm bentuk GUI, atau tampilan desktop. Selain penggunaannuya yang
mudah kita juga tidak harus menghapal perintah-perintah consolle.
3) Melalui web
Mikrotik routerboard ataupun Pc juga dapat diakses melalui web dengan
mengetikkan IP router mikrotik pada url address browser web.
c. Fitur Mikrotik
Adapun fitur-fitur mikrotik yaitu sebagai berikut:
1) Firewall and NAT, dapat mendukung filter dari koneksi peer to peer, source
NAT dan destination NAT. Mampu memfilteran berdasarkan MAC, IP
address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP
flags dan MSS.
2) DHCP, mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP relay; DHCP client,
multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.
22
3) Bridge, mendukung fungsi bridge spanning tree, multiple bridge interface,
bridge firewalling.
4) Bonding, dapat mendukung dalam kombinasia beberapa interface ethernet
ke dalam 1 pipa pada koneksi yang cepat.
5) Asynchronous, mendukung serial PPP dial-in dial out, dengan otentikasi
CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand,
modem pool hingga 128 ports.
6) Address List, dapat pengelompokan IP address berdasarkan nama.
10. Perangkat Jaringan Komputer
a. UTP (Unshield Twisted Pair)
Menurut Suharsono (2016:114) menjelaskan komputer kita membutuhkan
sebuah media transmisi untuk dapat terhubung dan melakukan segala bentuk
kegiatan di jaringan. Media transmisi ada beberapa macam, salah satunya adalah
kabel pada jaringan komputer kita gunakan untuk menghubungkan antara suatu
server dengan workstation, atau sebaliknya. Dapat disimpulkan bahwa kabel
jaringan adalah kabel yang menghubungkan antara komputer dan komputer,
server ke switch/hub, dll.
Gambar 16. UTP (Unshield Twisted Pair)
(Sumber: https://rocketmanajemen.com)
b. NIC (Network Interface Card)
Menurut Suharsono (2016:114) menyatakan kartu jaringan merupakan
perangkat paling utama yang harus terpasang pada komputer kita. Setiap
komputer dapat kita hubungkan dengan suatu jaringan melalui kartu jaringan.
Kartu jaringan sering disebut juga dengan LAN Card (Local area notwork card),
NIC Card (Network Interface Card), atau Ethernet card.Kebanyakan orang lebih
23
popular menyebutnya sebagai LAN Card. Dapat disimpulkan bahwa kartu
jaringan adalah jembatan antara komputer ke sebuah jaringan komputer.
Gambar 17. NIC (Network Interface Card) Type: 10/100 PCI Ethernet Card
(Sumber: www.nesabamedia.com)
c. Switch
Menurut Suharsono (2016:115) mengemukakan bahwa untuk jaringan yang
lebih luas seperti internet, switch masih membutuhkan router untuk bisa
meneruskan paket data, layaknya hub. Sakelar dapat melakukan fungsi perutean,
sehingga disebut sakelar IP. Namun, hanya sedikit sakelar yang mampu
melakukan ini. Karena menawarkan transfer data dan kinerja akses yang lebih
baik, beberapa pengguna lebih suka menggunakan sakelar daripada hub. Dapat
disimpulkan bahwa saklar merupakan perangkat jaringan komputer yang
berfungsi sebagai penghubung.
Gambar 18.Switch Type D-Link DGS 108
(Sumber: http://digicom.co.id)
d. Modem
Modem merupakan singkatan dari modulator demodulator. Modem
merupakan alat untuk mengubah sinyal digital komputer (aliran data) menjadi
sinyal analog (sinyal-sinyal telepon). Modem biasanya digunakan untuk
menghubungkan komputer dengan internet. Komputer yang akan melakukan
koneksi internet dihubungkan dengan saluran telepon melalui modem.
24
Gambar 19.Modem LINKSYS Type DPC3008
(Sumber: www.nesabamedia.com)
e. Router
Router merupakan pengemanan dari penghubung. Router mampu membuat
rute/jalur (route) dan mem-filter data pada jaringan yang berbeda. Beberapa
router mampu secara otomatis mendeteksi troubleshooting dan memindahkan ke
jalur informasi dari area yang bermasalah. Dibandingkan dengan hub dan switch,
router masih lebih unuggl dalam penerapannya. Router menggunakan IP Addres
lengkap paket untuk menentukan router atau workstation mana yang menerima
paket. Berdasarkan peta jaringan yang disebut “tabel routing”, router dapat
memastikan bahwa paket dapat melalui jalur yang paling efisien ke tujuan
mereka. Jika link antara kedua router gagal, router pengirim dapat memilih rute
alternatif supaya traffic tetap aktif.
Gambar 20.Router Type N300
(Sumber: https://rog.asus.com)
11. Bandwidth
Bandwidth merupakan nilai hitung atau penghitungan konsumsi transfer
data telekomunikasi yang dihitung dalam satuan bit per detik atau biasa disingkat
bps yang terjadi antara komputer server dan komputer klien dalam waktu tertentu
pada jaringan komputer jurnal (2018).
25
Berikut macam-macam satuan byte
8 bits = 1 byte
1024 bytes = 1 kilobyte
1024 kilobytes = 1 megabyte
1024 megabytes = 1 gigabyte
1024 gigabytes = 1 terabyte
1024 terabytes = 1 petabyte
1024 petabytes = 1 exabyte
1024 exabytes = 1 zettabyte
1024 zettabytes = 1 yottabyte
1024 yottabytes = 1 brontobyte
1024 brontobytes = 1 geopbyte
Contoh kasus menghitung kecepatan bandwidth
Bandwidth 2 Mbps, berapa kecepatan download dan berapa lama bila saya
mendownload file 1Gb? mari kita hitung cara kerjanya
Diketahui: 1 Mb = 1024 Kb
1 Gb = 1024 Mb
1 Menit = 60 Detik
Ditanya: berapa kecepatan download dan berapa lama bila saya
mendownload file 1Gb?
Penyelesaian: menghitung size
file 1Gb = 1024 Mb = 1024 (Mb) x 1024 (Kb) = 1048576 Kb
menghitung kecepatan
2 Mbps = 1024 (Kb) x 2 = 2048 (Kb) / 8 (1byte) = 256 KBps
menghitung lama waktu
1048576 (Kb) / 256 (KBps) = 4096detik
konversi detik ke menit
4096 (detik) / 60 = 68.2 menit
Kesimpulan: jadi, dengan bandwidth 2Mbps kita dapat mendownload file
sebesar 1Gb dengan kecepatan download berkisar 256 KBps, dengan
membutuhkan waktu 68.2menit.
2.2 Penelitian yang Relevan
26
Berikut ini merupakan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian
yang dilakukan penulis:
1. Dimas Pradipta, (2018) “Implementasi Monitoring Jaringan Dengan Aplikasi
The Dude Pada PT. Multi Mina Rejeki Jakarta” penelitian ini dilakukan
dijakarta di PT. Multi Mina Rejeki Permasalahan yang biasanya terjadi adalah
seringnya shutdown perangkat jaringan dan service yang sedang berjalan akan
sangat mempengaruhi performansi jika sistem jaringan tidak berjalan secara
maksimal sehingga menurut peneliti diperlukan teknologi alternatif untuk
membantu administrator jaringan, teknologi yang dapat digunakan untuk
monitoring jaringan yaitu The Dude melalui jaringan VPN saat administrator
sedang berada jauh dari situs bermasalah dapat dengan mudah mendapatkan
informasi tentang status koneksi suatu perangkat jaringan yang sedang down
atau tidak secara tepat dan akurat.
2. Rista Hastati, (2016) dengan judul penelitian “ Analisis Aplikasi The Dude
Untuk Sistem Monitoring Jaringan Pada Kantor DPPKAD Kota Palopo” tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisis penerapan aplikasi
the dude dengan sistem monitoring jaringan pada kantor DPPKAD Kota
Palopo serta membandingkan penerapan aplikasi the dude dengan sistem
monitoring jaringan pada kantor DPPKAD Kota Palopo guna mendapatkan
Network Monitoring System (NMS) yang tepat digunakan pada jaringan yang
ada dikantor DPPKAD Kota Palopo. Metode penelitian yang digunakan
meliputi metode wawancara (terhadap sistem yang berjalan, serta analisis
masalah dan kebutuhan) dan metode observasi berupa analisa sistem yang
digunakan. Hasil penelitian adalah the dude dapat difungsikan bersamaan
dengan sistem yang berjalan. Dikarnakan sistem yang berjalan memiliki
sistem base sendiri dan demikian halnya the dude . Pada fungsi Monitoring
Device dan informasi status jaringan, the dude memiliki keunggulan lebih
lengkap dalam menampilkan informasih yang dibutuhkan sampai pada
perangkat yang terhubung ke jaringan.
3. Sutarti & Alif Alfiyansyah, (2017) dengan judul penelitian “ Analisis Dan
Implementasi Sistem Monitoring Koneksi Internet Menggunakan The Dude Di
Stikom Al Khairiyah” Monitoring jaringan adalah aktifitas untuk mengelola
27
suatu sistem instalasi jaringan di server atau area tertentu. Sistem monitoring
ini dipergunakan untuk mempermudah teknisi dalam melakukan pemantauan
secara rutin kondisi jaringan di server. Selain untuk koneksi internet juga bisa
digunakan untuk bandwidth yang sedang digunakan. Pemantauan jaringan
dilakukan dengan menggunakan software The Dude dengan sistem operasi
Mikrotik. Permasalahan yang terjadi adalah pada saat melakukan event antara
server Dude sebagai pengirim dan Gmail sebagai penerima pada script Dude
sehingga sering terjadi error. Hasil yang didapat setelah diimplementasikan
adalah staf lebih cepat dalam menangani masalah pada jaringan dan
memudahkan penanganannya. The Dude juga dapat memungkinkan untuk
memantau layanan yang berjalan di setiap jaringan, dan memberikan
peringatan tentang setiap perubahan statusnya.
2.3 Kerangka Pikir
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dan kajian teori yang telah
disusun oleh peneliti, maka selanjutnya dapatlah dibangun kerangka pikir tentang
Implementasi Sistem Monitoring Jaringan Menggunakan The Dude Pada SMA
Negeri 11 Luwu Utara. Adapun Kerangka pikir dapat dilihat pada gambar berikut:
28
Gambar 21. Kerangka pikir
Monitoring Jaringan Menggunakan The Dude Pada Sekolah Menegah
Atas Negeri 11 Luwu Utara
Pengimplementasian sistem monitoring jaringan menggunakan
The Dude pada sistem untuk memonitor kinerja jaringan yang
ada pada SMA Negeri 11 Luwu Utara.
Untuk mengatasi masalah tersebut ,maka diperlukan untuk memonitoring
sistem jaringan yang ada pada Sekolah Menegah Atas Negeri 11 Luwu
Utara
Jaringan wifi yang selalu aktif yang dibiarkan begitu saja tanpa
adanya pemantauan oleh admin dan tanpa mengetahui status
dari jaringan yang kadang tidak stabil dalam sistem keamanan-
nya.
The Dude merupakan program dengan tampilan dan penggunaan yang
mudah dari Network Monitoring and management system. serta SNMP
merupakan protocol aplikasi yang mampu menjalankan tugas untuk
memonitoring dan memanajemen jaringan dan dapat mengetahui
informasi tentang kondisi perangkat jaringan .
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah R&D (Research & Development)
dalam hal ini bertujuan mengimplementasikan sistem monitoring jaringan yang
ada pada SMA negeri 11 Luwu Utara dan untuk menghasilakan prooduk tertentu,
dan menguji kekuatan produk tersebut. Metode pengembangan yang digunakan
yaitu model Borg dan Gall Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan
penelitian yang bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode survey atau
kualitatif) dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi
dimasyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk
tersebut (digunakan metode eksperimen).
Gambar 22. Tahapan Penelitian Research and Development (R&D)
Ada sepuluh langkah pelaksanaan strategi dan pengembangan yaitu :
1. Potensi dan masalah merupakan segala sesuatu yang jika didayagunakan
akan mempunyai nilai tambah, seperti halnya pada SMAN 11 Luwu Utara
pada penggunaan jaringan internet baik LAN maupun WLAN seringkali
mengalami troubleshooting, baik itu berupa pembagian bandwith yang
tidak merata maupun penyalahgunaan jaringan internet pada laboratorium
yang di gunakan bukan dalam hal pembelajaran
2. Perencanaan yaitu menyusun rencana penelitian meliputi
kemampuankemampuan yang diperlukan dalam pelaksaan penelitian,
rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desai atau
Potensi dan
Masalah Perencanaan Desain
Sistem Validasi
Desain
Uji Coba
Pemakaian Revisi
Sistem
Uji Coba
Sistem
Revisi
Desain
Revisi
Sistem
Implementasi
Sistem
30
langkah-langkah penelitian dalam lingkup terbatas. Dalam hal ini penulis
berencana untuk membuat sistem monitoring jaringan pada laboratorium
komputer SMAN 11 Luwu Utara menggunakan aplikasi The Dude.
3. Desain Sistem yaitu meembuat desain instalasi jaringan yang lebih efisien
untuk menyelesaikan masalah yang ada.
4. Validasi Desain merupakan proses penyesuaian antara sistem yang
didesain oleh penulis dengan kondisi lapangan dalam hal ini laboratorium
SMAN 11 Luwu Utara.
5. Uji coba pemakaian merupakan testing hasil validasi desain apakah sudah
cocok untuk di terapkan pada laboratorium komputer
6. Revisi Sistem merupakan perbaikan sistem yang telah di uji coba
7. Uji coba sistem merupakan testing hasil revisi sitem apakah sudah cocok
untuk di terapkan pada laboratorium komputer
8. Revisi Desain merupakan perbaikan desain sistem yang telah di uji coba
9. Revisi Sistem merupakan perbaikan kedua sistem yang desainnya telah di
perbaiki
10. Implementasi merupakan penerapan akhir sistem dalam hal ini
mengimplementasikan sistem monitoring jaringan pada laboratorium
komputer SMAN 11 Luwu Utara dengan menggunakan aplikasi The Dude.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Luwu Utara
yang terletak di Dusun Topao, Desa Tolada, Kec. Malangke, Kab. Luwu Utara,
Provinsi Sulawesi Selatan. dan untuk kemudahan dalam proses pemantauan
jaringan yang ada pada sekolah tersebut dan untuk melancarkan penggunaan akses
jaringan internet pada beberapa lokasi seperti laboratorium komputer, ruang guru,
ruang tata usaha, serta jaringan wifi yang digunakan oleh siswa-siswi.
3.3 Batasan Penelitian
Batasan penelitian adalah wilayah atau batasan dari masalah yang diteliti
sehingga pembahasan tidak meluas serta penelitian yang dilakukan dapat
terfokuskan pada permasalahan yang sudah dirumuskan. Adapun batasan
penelitian berfungsi untuk menghindari perluasan masalah pada sebuah
31
pembahasan sehingga dapat diperoleh hasil pembahasan yang sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, maka yang merupakan batasan penelitian ini adalah
memonitoring jaringan komputer menggunakan The Dude pada SMA Negeri 11
Luwu Utara, sehingga permasalahan yang terjadi bisa segera teratasi.
3.4 Tahapan Penelitian
Di bawah ini merupakan gambaran sederhana dari tahapan penelitian
menggunakan model pengembangan Borg and Gall.
Gambar 24. Skema Penelitian
1. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data
dan informasi yaitu:
A. Observasi
Obeservasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara datang
langsung ke lokasi penelitian di SMA Negeri 11 Luwu Utara tepatnya di
laboratium Komputer, dan Ruang Tata Usaha untuk melihat secara langsung
permasalahan yang ada, untuk mendapatkan data dan informasi yang tepat.
B. Wawancara
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara tanya-jawab
langsung kepada kepala laboratorium SMA Negeri 11 Luwu Utara atas nama
Tahapan
Penelitian
Analisis Sistem
Sistem yang
Berajalan
Tahapan Penelitian
Sistem yang
Berajalan
Pengumpulan
Data
Desain Sistem
Analisis
Desain Sistem
Analisis
Pengumpulan
Data
Hasil Akhir Pembuatan
32
Bapak I Putu Sudiharta, S.Pd., Teknik wawancara yang digunakan adalah dengan
cara menyiapkan lembar pertanyaan untuk menanyakan beberapa pertanyaan
kepada narasumber apa-apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian.
C. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan mempelajari
teori-teori yang diperoleh dari buku, jurnal, skripsi (online) serta hasil penelitian
lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.
2. Analisis sistem
1) peneliti melakukan pengumpulan data pada SMA Negeri 11 Luwu Utara, untuk
mendapatkan data dan informasi sesuai data-data yang akan diteliti.
2) Peneliti melakukan analisis dari data-data dan informasi yang
didapatkan.Peneliti mempelajari data-data dan informasi yang telah di dapatkan
dengan mengkaji buku, jurnal, skripsi yang sesuai dengan apa yang akan diteliti.
a. Analisis Sistem yang Berjalan
Sistem yang sedang berjalan saat ini di SMA Negeri 11 Luwu Utara setelah
melakukan pengamatan langsung. Seiring dari pengguna jaringan internet belum
ada yang dapat memantau dan mengontrol jaringan wifi dengan baik. Sehingga
mengakibatkan kekacauan atau tidak stabilnya jaringan pada SMA Negeri 11
Luwu Utara. untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar berikut.
3. Analisis sistem
3) peneliti melakukan pengumpulan data pada SMA Negeri 11 Luwu Utara, untuk
mendapatkan data dan informasi sesuai data-data yang akan diteliti.
4) Peneliti melakukan analisis dari data-data dan informasi yang
didapatkan.Peneliti mempelajari data-data dan informasi yang telah di dapatkan
dengan mengkaji buku, jurnal, skripsi yang sesuai dengan apa yang akan diteliti.
b. Analisis Sistem yang Berjalan
Sistem yang sedang berjalan saat ini di SMA Negeri 11 Luwu Utara setelah
melakukan pengamatan langsung. Seiring dari pengguna jaringan internet belum
ada yang dapat memantau dan mengontrol jaringan wifi dengan baik. Sehingga
mengakibatkan kekacauan atau tidak stabilnya jaringan pada SMA Negeri 11
Luwu Utara. untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar berikut.
33
Gambar 25. Denah SMA Negeri 11 Luwu Utara
Gambar 26. Sistem yang Berjalan
34
b. Analisis Sistem Yang Diusulkan
Sistem yang diusulkan dengan menambahkan router mikrotik dan PC
server untuk menambahkan beberapa konfigurasi, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar 27.
Gambar 27. Sistem yang Diusulkan
c. Kebutuhan Fungsional
a) Admin dapat memantau kondisi jaringan
b) User dengan cepat mengetahui jika terjadi permasalahan pada jaringan
d. Kebutuhan Non-Fungsional
a) Kebutuhan perangkat keras
Kebutuhan hardware untuk implementasu aplikasi ini dibagi menjadi
perangkat keras untuk admin sistem dan perangkat keras client atau pengguna.
Untuk perangkat keras pada sistem admin dalam hal ini menggunakan sebuah
komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:
1) Komputer/PC
2) Processor intel corei3
3) Memori 2 GB
4) Hard disk 500 GB
5) USB Port
6) Mouse
7) Keyboard
8) Router mikrotik type 750 gr3
35
b) Kebutuhan Perangkat Lunak
Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam membangun aplikasi adalah
sebagai berikut:
1) The dude 3.6
2) Sistem operasi Windows
4. Desain
a. Perancangan Model/Sistem
Setelah menganalisa permasalahan yang terjadi, maka kegiatan perancangan
diawali dengan perancangan dan perencanaan dimana sistem harus
memperhatikan beberapa kondisi dan peralatan yang harus diperhatikan agar
sistem dapat berjalan dengan baik.
5. Pembuatan
Tahapan-tahapan dalam pengimplementasian monitoring jaringan pada
Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Luwu Utara terlebih dahulu melakukan
observasi di lokasi penelitian serta melakukan wawancara ke pihak yang
bersangkutan seperti kepala laboratorium komputer untuk memperoleh infomasi.
Berdasarkan obeservasi yang dilakukan peneliti pada Sekolah Menengah Atas
Negeri 11 Luwu Utara. Permasalahan yang didapat saat observasi yaitu saat ini
saat jaringan komputer up/down atau salah satu kerusakan pada elemen-elemen
jaringan , maka user menyampaikan pengaduannya masih secara manual keadmin
dan butuh waktu lama untuk mencari kesalahan yang terjadi. Dengan adanya
sistem monitoring ini cukup membantu admin untuk lebih mudah memantau
kondisi jaringan bias menjadi lebih efisien.
Langkah selanjutnya peneliti melakukan tahapan pengumpulan data yang
digunakan dalam mendesain jaringan yang ada pada Sekolah Menengah Atas
Negeri 11 Luwu Utara. Pengumpulan datanya dilakukan dengan cara mengkaji
data yang bertujuan untuk menganalisis data yang akan dimasukkan dan mengkaji
perangkat pendukung yang akan digunkan yang bertujuan mengetahui perangkat-
perangkat yang dibutuhkan dalam mengimplementasian sistem monitoring
tersebut.
36
Setelah itu dilakukan proses tahapan perancangan desain produk, seperti :
kebutuhan fungsional, non-fungsional, perancangan model/sistem, Perancangan
model sistem dibuat menggunakan Aplikasi The Dude.
Untuk memperjelas ulasan tersebut maka akan dibuat desain jaringan pada
laboratorium tersebut. Berdasarkan permasalahan di atas penulis bermaksud
mendesain dan mengimplementasikan sistem monitoring jaringan pada Sekolah
Menengah Atas Negeri 11 Luwu Utara. Setelah selesai tahap pembuatan maka
langkah selanjutnya yaitu melakukan pengujian menggunakan aplikasi The Dude.
6. Pengujian
a. Pengujian sistem
Pengujian jaringan akan menunjukkan ketika terjadi perubahan status
device, alaram pemberitahuan akan mengirim status jaringan ke server yang
sesuai dengan tanggal dan waktu perubahan status perangkat yang dikirim sesuai
yang ada di The Dude dan Mikrotik. Implementasi jaringan yang dilakukan di
SMAN 11 Luwu Utara menggunakan software Mikrotik yang digabungkan
dengan aplikasi The Dude menjadi sebuah sistem untuk manajemen jaringan.
Server Dude yang ada pada proxy server sebagai server yang akan membaca dan
mendeteksi perangkat yang terhubung ke jaringan dalam satu segmen yang
kemudian ditampilkan melalui klien The Dude. Semua perangkat yang terpasang
di SMAN 11 Luwu Utara dapat dibaca dan dideteksi pada antarmuka pada dude
client. Sistem notifikasi sebagai alarm notifikasi untuk admin dapat dikirimkan
jika perubahan status pada jaringan berubah.
b. Penilaian ahli
Penilaian ini akan dilakukan oleh pakarnya atau kepada admin laboratorium
yang ahli dalam bidang IT terkhusus di bidang jaringan untuk menilai kelayakan
yang telah dibuat.
7. Hasil akhir
Dari hasil penelitian ini menghasilkan pengimplementasian sistem
monitoring jaringan yang diharapkan dapat berguna dengan semestinya dan dapat
mengetahui dengan cepat jika terjadi permasalahan pada jaringan. Yang dimana
sebelumnya jika terjadi masalah pada jaringan pada SMAN 11 Luwu Utara baik
37
dalam elemen-elemenya maupun kondisi/status pada jaringan. selanjutnya akan
diminta respon dari pihak Sekolah Menengah Atas Negeri 11 Luwu Utara sebagai
mitra penelitian mengenai apakah pengimplementasian sistem monitoring
jaringan dapat berjalan dengan baik atau tidak, adapuun beberapa hasil yang
nantinya akan di implementasikan antara lain :
1. Syslog The Dude
Jika jaringan mengalami down maka akan muncul peringatan syslog pada the
dude, syslog pada the dude akan menampilkan status jaringan saat servis ping
ums dan core ldp down dan juga saat aktifitas jaringan pada ums dan core ldp
berjalan normal kembali up.
2. Action The Dude
Saat admin melakukan aktifitas menambah/menghapus device maka akan
tercatat pada action yang dimiliki the dude.
3. Event The Dude
Saat the dude dijalankan, makan event akan mencatat user admin yang
mengoperasikan the dude.
4. Servis Ping UMS
Merupakan history servis ping pda device yang menampilkan keadaan jaringan
yang berupa Latency, Packet loss, Delay, Ping, IP Addres dan juga keadaan
Bandwith seluruh client yang terhubung pada perangkat server the dude.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil observasi, topologi Jaringan Local Area Network pada
laboratorium computer SMAN 11 Luwu Utara terhubung dengan kabel LAN
melalui media peghubung berpa switch. Pusat dari Topologi Jaringan pada
laboratorium ini terdapat dalam satu ruangan dengan client. Di dalam ruangan ini
banyak terdapat kabel yang terkoneksi dengan komputer dan printer yang terdapat
pada ruangan. Pada laboratorium komputer terdapat 20 buah client dengan 1
server yang di hubungkan dengan 2 buah switch.
Pada laboratorium komputer SMAN 11 Luwu Utara komputer yang
terkoneksi ada pada ruangan yang sama, maka dibangun lah topologi jaringan
star. Topologi Jaringan Star ini sangat cocok untuk diinstalasikan pada
laboratorium yang relatif kurang besar karena selain optimasi biaya instalasinya
yang lebih murah, Topologi Star juga lebih mudah untuk diinstalasikan tetapi
membawa manfaat yang cukup besar. Berikut adalah beberapa manfaat dari
pemakaian topologi jaringan star pada SMAN 11 Luwu Utara.
a. Menghubungkan semua computer dalam ruangan.
b. Akses ke internet.
c. Mempermudah dalam pembelajaran seperti praktek.
d. Pemakaian printer secara bersama.
e. Memungkinkan mudahnya pengawasan terhadap pengerjaan tugas siswa.
f. Dapaat menggunakan database dan program aplikasi yang sama.
1. Perangkat Keras yang di Gunakan di Laboratorium SMAN 11 Luwu
Utara
Pembelajaran yang baik pastinya memerlukan komunikasi yang baik
khususnya dalam pembelajaran komputer yang di mana dapat menyampaikan
informasi dengan cepat dan tepat, artinya informasi yang dikirim siswa harus
sampai ke guru atau tenaga pengajar dengan efisien. Informasi dapat berupa suara
atau tulisan yang dibentuk dalam file. File tersebut akan dikirimkan melalui
jaringan LAN yang kemudian disampaikan ke penerima. Oleh karena itu jaringan
39
yang terinstalasi harus dalam keadaan baik. Untuk dapat mencapai jaringan yang
baik tentunya harus didukung dengan beberapa perangkat keras yang menunjang.
Berikut akan dijelaskan perangkat keras yang digunakan pada Jaringa Local Area
Network (LAN) di Laboratorium komputer SMAN 11 Luwu Utara.
a. Komputer
Komputer memiliki point penting dalam jaringan Local Area Network (LAN)
yang ada di laboratorium komputer SMAN 11 Luwu Utara. Komputer menjadi
media untuk mengirim dan menerima informasi atau perintah. Dengan
menggunakan beberapa softwere pendukung yang berada bada sistem operasi
Windows. Beberapa komputer yang ada di laboratorium komputer SMAN 11
Luwu Utara sebagian besar Operating System(OS)-nya menggunakan Windows 7
dan sisanya menggunakan Windows 10. Jaringan Local Area Network (LAN) di
laboratorium komputer SMAN 11 Luwu Utara menggunakan metode Client–
Server. Berdasarkan wawancara terhadap teksnisi sekolah, komputer client dan
server maintenance secara berkala setiap pergantian semester. Berikut
pembahasan tentang komputer Server dan komputer Client yang ada di
laboratorium komputer SMAN 11 Luwu Utara.
b. Server
Server pada laboratorium komputer dalam jaringan yang memungkinkan
sumber seperti file yang dapat digunakan oleh banyak orang atau user dari
komputer client. Server yang ada di laboratorium komputer SMAN 11 Luwu
Utara di gunakan oleh Guru. Pada dasarnya, komputer server berfungsi untuk
menyediakan layanan bagi komputer client. Selain itu komputer server di
laboratorium komputer SMAN 11 Luwu Utara berfungsi untuk mengontrol
penggunaan komputer atau sumber daya oleh komputer client serta berfungsi
untuk mengontrol penggunaan data-data oleh siswa
c. Client atau Workstation
Komputer client atau workstation berfungsi sebagai tempat login untuk
memproses source data di komputer server, artinya komputer client digunakan
sebagai tempat kerja dari network. Di laboratorium komputer SMAN 11 Luwu
Utara terdapat 20 komputer client atau workstation dan semua komputer tersebut
terhubung dengan server melalui switch. Komputer client atau workstation dapat
40
mengakses layanan umum yang tersedia dalam jaringan, seperti melakukan
praktek kerja siswa atau melakukan pengiriman data atau pengambilan data dari
satu komputer ke komputer lainnya. Komputer client atau workstation yang ada
menggunakan IP Address kelas A, berikut adalah rincian IP addres tiap client
pada laboratorium komputer SMAN 11 Luwu Utara dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 5. IP addres Client
No Client IP Addres
Client 1 12.60.105.111
Client 2 12.60.105.102
Client 3 12.60.105.114
Client 4 12.60.105.121
Client 5 12.60.105.132
Client 6 12.60.105.192
Client 7 12.60.105.112
Client 8 12.60.105.232
Client 9 12.60.105.203
Client 10 12.60.105.211
Client 11 12.60.105.213
Client 12 12.60.105.190
Client 13 12.60.105.119
Client 14 12.60.105.124
Client 15 12.60.105.218
Client 16 12.60.105.221
Client 17 12.60.105.324
Client 18 12.60.105.311
Client 19 12.60.105.327
Client 20 12.60.105.313
d. Media Transmisi
Media transmisi pada Local Area Network (LAN) yang digunakan di
laboratorium komputer SMAN 11 Luwu Utara adalah kabel. Ada 2 jenis kabel
41
yang digunakan. Yaitu kabel UTP dan kabel Fiber Optic (FO). Penghubung antara
komputer klien atau workstation dan server menggunakan kabel UTP kategori 5,
dengan fitting konektor RJ45 yang dipasang secara straight system. Kabel UTP ini
terhubung dari komputer klien atau workstation ke sakelar. Begitu juga dengan
komputer server, sambungkan kabel UTP ke switch agar komputer client atau
workstation bisa terhubung dengan komputer server.
e. Switch
Switch yang digunakan pada Local Area Network (LAN) di laboratorium
komputer SMAN 11 Luwu Utara adalah saklar D-Link des 1026R. Saklar yang
digunakan memiliki 24 port. Switch jenis ini memiliki keunggulan dibandingkan
Hub. Switch dapat langsung mengirim data langsung ke alamat yang dituju,
sedangkan Hub tidak bisa. Hub membagikan data ke semua komputer yang
terhubung ke Hub itu sendiri, sehingga pengiriman data membutuhkan waktu
yang relatif lebih lama. Saklar yang digunakan di laboratorium komputer di
SMAN 11 Luwu Utara masih belum optimal. Menggunakan terlalu banyak
sakelar menghasilkan banyak port sakelar yang tidak digunakan. Selain itu,
kecepatan transmisi data tidak dapat dimaksimalkan karena harus melalui 3 buah
f. Modem
Modem yang digunakan pada jaringan Local Area Network (LAN) di
laboratorium komputer SMAN 11 Luwu Utara adalah modem DASAN SDSL-
CPE PRO yang menggunakan provider Indihome 20 Mbps. Fungsi Modem pada
jaringan Local Area Network (LAN) di laboratorium komputer SMAN 11 Luwu
Utara adalah untuk menghubungkan jaringan dengan internet sehingga komputer
yang terhubung dengan jaringan dapat mengakses internet
g. Printer
Printer yang digunakan pada jaringan Local Area Network (LAN) di
laboratorium komputer SMAN 11 Luwu Utara ada yaitu printer EPSON L-360.
Terdapat 2 buah printer dalam ruangan, teteapi hanya 1 printer yang terhubung
dengan jaringan Local Area Network pada laboratorium komputer SMAN 11
Luwu Utara berfungsi untuk mencetak tugas praktek siswa.
2. Implementasi Sistem The Dude
42
Setelah penulis melakukan observasi pada laboratorium komputer SMA 11
Luwu Utara, maka peulis melanjutkan dengan system implementasi untuk
aplikasi NMS (Network Monitoring System), atau system monitoring jaringan
penulis menggunakan Software The Dude, agar sistem auto alert bisa berjalan
pada monitoring jaringan SMA 11 Luwu Utara.
A. Instalasi Aplikasi The Dude
Gambar 28. Website resmi mikrotik untuk software The Dude
(Sumber : Dokumen pribadi)
Tahap awal untuk pengimplementasian system the dude dapat dilihat pada
gambar 28 penulis melakukan download aplikasi sitem monitoring the dude
pada website resmi mikrotik
Gambar 29. Halaman setup instalasi aplikasi The Dude
(Sumber : Dokumen pribadi)
43
Setelah melakukan download aplikasi pada situs resmi mikrotik maka
penulis melanjutkan dengan penginstalan aplikasi dapat dilihat pada gambar
29. agar nantinya dapat langsung melakukan implementasi.
B. Setting The Dude
Gambar 30. Tampilan awal aplikasi The Dude
(Sumber : Dokumen pribadi)
Dapat dilihat pada gambar 30 merupakan tampilan awal dari aplikasi the
dude seteleh melkukan penginstalan.
Gambar 31. Device Discovery IP Scan Network
(Sumber : Dokumen pribadi)
44
Pada gambar 31 penulis melakukan tahap selanjutnya yang dilakukan
adalah melakukan Scan Network pada server laboratorium komputer SMA 11
Luwu Utara Pada tab penemuan mode Umum pilih Realiable (pindai setiap
layanan). Dari penemuannya, ia akan mencari komputer di jaringan yang
terhubung ke subnet. Untuk melihat penyiapan yang tidak terkalahkan, buka tab
jenis perangkat yang akan dipindai antara jembatan, server FTP, perangkat proxy,
email, dan lainnya dalam penemuan jaringan atau pemindaian jaringan setelah
tersambung dengan memasukkan subnet penyiapan IP ke proses pemindaian IP.
terhubung muncul.
Gambar 32. Mapping Jaingan Laboratorium SMA 11 Luwu Utara
(Sumber : Dokumen pribadi)
Setelah melakukan network discovery maka semua perangkat yang masuk
ke dalam client The Dude maka dapat diketahui informasi umum dari perangkat
yang terhubung tersebut seperti Ip address, nama client, device condition, mac
address, dan histori trafik dari perangkat.
45
Gambar 33. Tampilan history files divice SMA 11 Luwu Utara
(Sumber : Dokumen pribadi)
Tampilan history file pada gambar 33 merupakan log aktivitas dari device
yang telah terhubung pada aplikasi The Dude yang telah di konfigurasi maka akan
memunculkan data log aktifitias dari device yang dapat di monitoring oleh admin.
Gambar 34. Penambahan admin monitoring SMA 11 Luwu Utara
(Sumber : Dokumen pribadi)
Pada bagian contents pilih bagian admin lalu klik dua kali pada tombol
bagian plus berwarna merah dapat dilihat pada gambar 34 untuk menambahkan
admin yang dimana nantinya akan mengatur sistem monitoring jaringan pada
46
laboratorium SMA 11 Luwu Utara. Tahap selanjutnya yaitu menambahkan nama
dan memasukkan password yang dilakukan oleh guru atau admin laboratorium.
Gambar 35. Koonfigurasi koneksi pada mikrotik winbox
(Sumber : Dokumen pribadi)
Setelah menambahkan admin baru, pada laboratorium komputer SMA 11
Luwu Utara kemudian penulis melanjutkan konfigurasi koneksi ke mikrotik
winbox dapat dilihat pada gambar 35 dengan cara klik kanan pada mikrotik yang
ingin di setting, kemudian pilih tools lalu winbox.
Gambar 36. Interface admin pada aplikasi winbox
(Sumber : Dokumen pribadi)
47
Tampilan interface admin SMA 11 Luwu Utara pada gambar 36 akan
muncul setelah konfigurasi pada aplikasi The Dude menuju ke winbox
Gambar 37. Torch Running pada aplikasi winbox
(Sumber : Dokumen pribadi)
Pada gambar 37 dilakukan torch running untuk menguji jalur koneksi data
pada aplikasi mikrotik winbox dan the dude telah terhubung.
Gambar 38. Pengujian Command Promt koneksi internet
(Sumber : Dokumen pribadi)
Pengujian koneksi dengan menggunakan command prompt (CMD) pada gambar
38 dengan melakukan perintah Ping 8.8.8.8 –t maka hasil dari koneksi internet
yang terhubung dengan aplikasi the dude akan muncul dan telah berhasil dan telah
dinyatakan tlah terkoneksi.
48
4.2 Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan implementasi sitem monitoring jaringan
menggunakan the dude pada SMA 11 Luwu Utara menghasilkan pembahasan
penelitian yang telah di jelaskan penulis pada pembahasan sebelumnya dapat
dilihat bahwa hasil implementasi sistem monitoring jaringan menggunakan The
Dude telah berhasil dan menunjukkan hasil positif oleh teknisi laboratorium SMA
11 Luwu Utara
Gambar 39. Dokumentasi implementasi penelitian
(Sumber : Dokumen pribadi)
Pernyataan terhadap hasil positif yang di berikan ole penulis berdasarkan
analisa perbandingan terhadap instalasi jaringan pada laboratorium SMAN 11
Luwu Utara yang sebelumnya belum menerapkan sistem monitoring jaringan,
dengan adanya implementasi sistem monitoring jaringan menggunakan the dude
ini sekiranya dapat membantu guru atau admin laboratorium komputer untuk lebih
mengoptimalkan penggunaan laboratorium komputer.
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah mempelajari dan menganalisa sistem monitoring jaringan maka
penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Jaringan komputer yang berada di laboratorium komputer SMAN 11 Luwu
Utara mempunyai sistem jaringan Local Area Network (LAN ) terdiri dari 1
CPU server dan 20 komputer client atau workstation yang dihubungkan
menggunakan switch, menggunakan penghubung switch berupa Switch D-
Link des 1024 dengan jumlah port sebanyak 24 port.
2. Sistem monitoring The Dude berhasil diimplementasikan, sehingga dapat
menampilkan grafik yang diinginkan, meliputi : grafik jaringan normal,
grafik jaringan saat flooding, maupun grafik jaringan saat flooding dan
down
3. Berdasarkan pada data Aplikasi Network Management, sistem monitoring
the dude dapat diketahui ada atau tidak packet loss pada jaringan
laboratorium.
4. Dengan menggunakan config administrator, Admin selaku pengawas
laboratorium dapat memonitor repository melalui browser dengan fitur
report sehingga admin repository dapat mengetahui ketika ada error.
5.2 Saran
Skripsi ini diharapkan dapat memberikan suatu referensi baik dalam
penulisan ataupun teknisi dimasa yang akan datang. Besar harapan penulis
kiranya saran dan kritik yang bersifat merancang dan membangun dapat
disimpulkan kepada penulis. Adapun saran yang dapat penulis sarankan yaitu:
1. Mengembangkan sistem monitoring jaringan dengan Alert Notificaton agar
nantinya jika terjadi troubleshooting pada instalasi jaringan, maka notifikasi
pesan alert akan muncul dan cepat di ketahui oleh admin laboratorium.
2. Melakukan maintenance jaringan setidaknya dua kali dalam satu bulan untuk
mengatasi troubleshooting yang terjadi pada instalasi jaringan Local Area
Network untuk meminimalisir kerusakan yang akan lebih parah di kemudian
hari baik pada hardware maupun software komputer.
50
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, E, Y., Irviani, R. 2017. Pengantar sistem informasi. Yogyakarta CV,
ANDI OFFSET.
Agustina, R.,Yusuf, M.Z., Purnama,L. 2013. Monitoring Jaringan Menggunakan
Mikrotik dan The Dude. Jurnal Teknologi, Universitas Kanjuran Malang,
Vol. 6 No. 2, 124-130.
Agus Maryono. (2015). Pola Pikir Sistem. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Fachruddin, Farid. 2009. Implementasi Sistem Monitoring SLA Bandwidth Dalam
Aplikasi Cacti. http://202.6.229.23/Download/artikel/cacti.pdf.
Gudda dkk. 2011. H Guide to Project Monitoring & Evaluation. Bloomington
Author House.
Hadi, A. 2016. Administrasi Jaringan Komputer. Jakarta. Kencana.
Hamrul, H. 2013. Perancangan Aplikasi Monitoring Prestasi Mahasiswa dan
Kegiatan Mahasiswa Berbasis Website Universitas Cokroaminoto Palopo.
Jurnal ilmiah d’Computare Vol 5 hal 27.
Haryanto, E.V. 2012. Jaringan Komputer. Yogyakarta. CV ANDI OFFSET
Irma Sulung. (2019). Analisis Dan Perancangan Sistem Monitoring Jaringan
Komputer Di Sekolah Menengah Kejuruan (Smk) Kristen Padang Sappa.
Skripsi Tidak diterbitkan. Palopo:Teknik Komputer. Skripsi. UNCP
Madcoms, 2015. Membangun Sistem Jaringan Komputer untuk pemula.
Yogyakarta
Mardiani, G.t. 2013. Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT Telkom
Cianjur Berbasis Web. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (Komputa).
Vol. 2 NO. 1. http://search.Unikom.ac.id/.
Mikrotik.(2019). Monitoring Dengan Aplikasi The Dude.
Https://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=172. Di akses, 17 februari
2020
Marwan, R. 2011. Monitoring Sistem Jaringan Komputer. Gunadarma.Jakarta.
Putri, A., & Solikin, I. (2016). Analisa Kinerja Koneksi Jaringan Komputer Pada
Smk Teknologi Bistek Palembang. Universitas Bina Darma Palembang.
http://if.binadarma.ac.id. Di akses pada 17 februari 2020
51
Rista Hastati. (2016). Analisis Aplikasi The Dude Untuk Sistem Monitoring
Jaringan Pada Kantor DPPKAD Kota Palopo. Skripsi Tidak diterbitkan.
Palopo:Teknik Komputer. Skripsi. UNCP
Sharon, D., & Supardi, R. (2014). Membangun Jaringan Wireless Local Area
Network (Wlan) Pada Cv.Biq Bengkulu. Universitas Dehasen Bengkulu.
http://jurnal.unived.ac.id. Di akses pada 17 Februari 2020.
Sutarti & Alif Alfiyansyah. (2017) . Analisis Dan Implementasi Sistem
Monitoring Koneksi Internet Menggunakan The Dude Di Stikom Al
Khairiyah. Jurnal Sistem Informasi. Vol 4 (1)
Suharsono A,.(2016). Media Pembelajaran Perangkat Keras Jaringan Komputer
Berbasis Magicbook Augmented Reality. Jurnal Informatika. Vol 5 (2):113-
115. Sumber. http://journal.unsika.ac.id. Diakses pada 18 Februari 2020.
Wahana Komputer. (2015). Menginstal Perangkat Jaringan Komputer. Jakarta :
Graha Ilmu. Jurnal Elektroni. 3(1): 9.
Wiharsono Kurniawan. (2007). Jaringan Komputer. Yogyakarta: ANDIPurbo, W,
O., (1998). TCP/IP
Widodo Adi. (2015). Implementasi Monitoring Jaringan Komputer Menggunakan
Dude. Jurnal Teknologi Informasi 11 (1)
Yuliadoko, H, 2018. Jaringan Komputer Wire dan Wireles Beserta
Penerapannya, Yogyakarta. CV Budi Utama
52
Lampiran 1. Angket Instrumen Penelitian
ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN
Nama : Riski Amalia R.
Judul penelitian : Implementasi Sistem Monitoring Jaringan menggunakan
The Dude Pada Sekolah Menegah Atas Negeri 11 Luwu
Utara
Lokasi penelitian : Laboratorium Komputer SMAN 11 Luwu Utara
Petunjuk pengisian :
Mohon dijawab sesuai dengan situasi yang sebenarnya, dengan memberi tanda (x)
pada jawaban yang dianggap benar.
1. Apakah Di laboratorium SMAN 11 Luwu Utara menggunakan jaringan LAN ?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah Jaringan sering mengalami gangguan ? jika Ya sebutkan gangguan
yang terjadi !
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah semua kelas yang ada di SMAN 11 Luwu Utara dapat mengakses
jaringan ?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah semua komputer yang tersedia di laboratorium masih bisa digunakan ?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah di SMAN 11 Luwu Utara sudah pernah melakukan troubleshooting
jaringan ?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah komputer yang ada di dalam laboratorium tersebut sering mengalami
gangguan ?
a. Ya
b. Tidak
53
7. Apakah semua komputer tersebut mengalami gangguan ?
a. Ya
b. Tidak
8. Apakah masalah yang sering terjadi berhubungan dengan software jaringan
komputer ?
a. Ya
b. Tidak
54
Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian
55