Top Banner
IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A’MAL AL-YAUMIYYAH PADA MATA KULIAH MAHARAH AL-KALAM MAHASISWA ANGKATAN 2018 PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE Oleh MARDAWYAH NIM: 14.1200.013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE 2020
110

IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

Jan 18, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A’MAL

AL-YAUMIYYAH PADA MATA KULIAH MAHARAH

AL-KALAM MAHASISWA ANGKATAN 2018

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) PAREPARE

Oleh

MARDAWYAH

NIM: 14.1200.013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PAREPARE

2020

Page 2: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

ii

IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A’MAL

AL-YAUMIYYAH PADA MATA KULIAH MAHARAH

AL-KALAM MAHASISWA ANGKATAN 2018

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) PAREPARE

Oleh

MARDAWYAH

NIM: 14.1200.013

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah

Institut Agama Islam Negeri Parepare

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PAREPARE

2020

Page 3: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

iii

IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A’MAL

AL-YAUMIYYAH PADA MATA KULIAH MAHARAH

AL-KALAM MAHASISWA ANGKATAN 2018

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) PAREPARE

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi

Pendidikan Bahasa Arab

Disusun dan diajukan oleh

MARDAWYAH

NIM. 14.1200.013

Kepada

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PAREPARE

2020

Page 4: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

iv

Page 5: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

v

Page 6: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

vi

Page 7: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

vii

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحن الرحيم ى لح عح م لح الس وح ة لح الص . وح ن ي الد ا وح يح ن الد ر و م ى أ لح عح ي ع تح س نح ه ب وح يح م الح عح ال ب رح لل د م الح

.د ع ا ب ح م أح ،يح ع جح أح ه ب ح صح وح ه ي آل لح عح وح يح ل سح ر م ال وح اء يح ب ن الح ف رح ش أح Segala puji bagi Allah swt. yang telah memberikan segala kenikmatan,

kesempatan dan rahmat-Nya yang tiada terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Sholawat disertai salam terus tercurahkan kepada nabi Muhammad saw.

yaitu nabi rahmatan lil’alamin yang telah memperjuangkan Islam dan teladan yang

dirindukan umatnya.

Penulis ucapkan terima kasih terutama kepada kedua orang tua tercinta

ayahanda Kamu’ dan ibunda Husna yang selama ini mendukung penulis dalam

melaksanakan pendidikan dan telah memberikan kasih sayang yang tiada henti serta

terus mendoakan penulis sehingga penulis mendapatkan kemudahan dalam

menyelesaikan tugas akademik tepat pada waktunya. Serta Suamiku tercinta Yusuf

yang selalu memberikan semangat kepada penulis dan Saudara/saudariku tersayang

Bakri, Rusdiana, Muhammad, Kamaruddin, Husain dan Mustafa Penulis telah menerima banyak bimbingan dan bantuan dari Bapak H.Dr.

Abd. Halim K, M.A. dan Bapak Kaharuddin, S.Ag.M.Pd.I. Selaku Pembimbing I dan

Pembimbing II. Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan dan telah

meluangkan waktu selama penulis menyusun skripsi ini, penulis ucapkan banyak

terima kasih.

Dengan tersusunnya skripsi ini, penulis ucapkan pula terima kasih kepada

berbagai pihak, terutama kepada:

Page 8: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

viii

1. Bapak Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si. selaku Rektor IAIN Parepare, yang

telah bekerja keras mengelola pendidikan di IAIN Parepare..

2. Bapak Dr. H. Saepudin, S.Ag., M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah,

beserta seluruh staf atas pengabdiannya telah menciptakan suasana positif

terhadap kegiatan akademik, khususnya kegiatan perkuliahan.

3. Bapak Kaharuddin, S.Ag., M.Pd.I. selaku penanggung Jawab program studi

Pendidikan Bahasa Arab dan dosen yang telah banyak membantu peneliti

selama melaksanakan proses perkuliahan penyelesaian skripsi peneliti.

4. Seluruh dosen pada Program studi Pendidikan Bahasa Arab yang telah

memberikan sumbangsih ilmunya kepada penulis selama menempuh

pendidikan di IAIN Parepare.

5. Kepada teman-teman seperjuangan pada prodi PBA khususnya angkatan

2014 dan senior-senior yang tidak sempat dituliskan namanya atas segala

bentuk bantuannya serta pengalaman yang tak terlupakan selama ini.

Semoga Allah swt. berkenan menilai segala kebajikan sehingga bernilai

ibadah di sisi-Nya. Akhirnya, penulis menyampaikan kepada pembaca kiranya

berkenan memberikan saran konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini.

Parepare, 25 Jumadil ‘Ula 1440 H 10 Juni 2020 M

Penulis,

Page 9: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

ix

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mardawyah

Tempat/Tgl. Lahir : Pangesorang, 10 Januari 1996

Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab

Fakultas : Tarbiyah

Judul Skripsi : Implementasi metode hiwar terhadap materi al-a’mal

al-yaumiyyah pada mata kuliah maharah al-kalam

mahasiswa angkatan 2018 prodi pendidikan bahasa

Arab IAIN Parepare.

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini

benar merupakan hasil karya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa dalam

penulisan ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain,

sebagian atau seluruhnya, maka skripsi ini dan gelar yang diperoleh karenanya batal

demi hukum.

Parepare, 25 Jumadil ‘Ula 1440 H 10 Juni 2020 M

Penulis,

Page 10: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

x

ABSTRAK

Mardawyah, Implementasi Metode hiwar terhadap Materi Al-A’mal Al-

Yaumiyyah Pada Mata Kuliah Maharah Al-Kalam Mahasiswa Angkatan 2018 Prodi

Pendidikan Bahasa Aran IAIN Parepare (dibimbing oleh, Halim. K dan

Kaharuddin).

Metode hiwar adalah suatu metode yang menekankan pada keterampilan

berbicara mahasiswa, dalam pembelajaran maharah al-kalam menggunakan metode

hiwar dapat melatih keterampilan mahasiswa dalam berbicara bahasa Arab.

Tercapainya tujuan dalam pembelajaran ini karena dosen menggunakan metode dan

materi hiwar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mahasiswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi

metode hiwar terhadap materi al-a’mal al-yaumiyyah pada mata kuliah maharah al-

kalam mahasiswa prodi pendidikan bahasa Arab.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research) dengan

menggunakan jenis pendekatan kualitatif dan mengambil objek di prodi pendidikan

bahasa Arab IAIN Parepare. Adapun alat pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah

dosen mata kuliah maharah al-kalam dan mahasiswa prodi pendidikan bahasa Arab.

Analisis data dilakukan dengan cara induktif yaitu penganalisaan data yang bertitik

tolak pada fakta-fakta yang bersifat umum kemudian disimpulkan secara khusus. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Pada pembelajaran maharah al-kalam

dituangkan kedalam RPP yang didalamnya terdiri dari: Perencanaan pembelajaran, Kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, 2) Proses implementasi metode hiwar materi al-a’mal al-yaumiyyah pada mata kuliah maharah al-kalam yakni pertama, Dosen memberikan topik hiwar kedua, Meminta mahasiswa untuk mengungkapan al-a’mal al-yaumiyyah dalam bahasa Arab, ketiga,Meminta mahasiswa untuk mengulangi pembicaran mahasiswa yang lain, keempat, meminta mahasiswa untuk melakukan proses tanya jawab kelima, Memberikan koreksi terhadap kesalahan uslub dan pola kalimat yang diucapkan, 3) Kekurangan metode hiwar terhadap materi al-a’mal al-yaumiyyah yakni metode hiwar tidak cocok dipergunakan bagi mahasiswa yang tidak mempunyai mufradat dan tidak mempunyai kemauan dan keberanian dalam berbicara. Adapun kelebihannya yakni adanya praktek langsung, metode hiwar dapat mengikis kekakuan bahasa Arab mahasiswa, mahasiswa lebih aktif dalam berbicara.

Kata Kunci: Implementasi Metode Hiwar, Maharah al-kalam, Mahasiswa,

Page 11: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN................................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PEMBIMBING................................... v

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI............................................ vi

KATA PENGANTAR........................................................................................ vii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI............................................................. ix

ABSTRAK.......................................................................................................... x

DAFTAR ISI....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................. 7

1.3 Tujuan Penelitian............................................................... 8

1.4 Kegunaan Penelitian.......................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu.......................................... 10

2.2 Tinjauan Teoritis……………............................................ 11

Page 12: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

xii

2.2.1 Tinjauan Tentang Implementasi Metode Hiwar...… 11

2.2.1.1 Pembelajaran Maharah al-kalam……..……. 11

2.2.1.2 Metode Hiwar…………………….................

2.2.2 Pembelajaran Tentang al-A’mal al-Yaumiyyah.......

21

27

2.3 Tinjauan Konseptual…….................................................. 28

2.4 Bagan Kerangka Pikir........................................................ 31

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian………..................................................... 32

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................. 33

3.3 Fokus Penelitian................................................................. 33

3.4 Jenis dan Sumber Data………………............................... 33

3.5 Teknik Pengumpulan Data................................................. 34

3.6 Teknik Analisis Data…………………………………….

3.7 Pengujian Keabsahan Data………………………………

36

38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses pembelajaran maharah al-kalam mahasiswa

angkatan 2018 prodi pendidikan bahasa

Arab..............................................................................

42

4.2 Proses implementasi metode hiwar terhadap materi al-

a’mal al-yaumiyyah pada mata kuliah maharah al-kalam

mahasiswa angkatan 2018 prodi pendidikan bahasa

Arab. ...........................................................................

54

4.3 Kekurangan dan kelebihan metode hiwar terhadap materi

al-a’mal al-yaumiyyah pada mata kuliah maharah al-

Page 13: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

xiii

kalam mahasiswa angkatan 2018 prodi pendidikan

bahasa Arab........................................................................

61

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan........................................................................ 64

5.2 Saran.................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................. 69

Page 14: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

xiv

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Nama Tabel Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian 29

Page 15: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Lampiran

1 Pedoman Observasi

2 Pedoman Wawancara

3 Keterangan Wawancara

4 Surat Izin Melaksanakan Penelitian dari IAIN Parepare

5 Surat Izin Penelitian dari Pemerintahan Kota Parepare

6 Surat Keterangan Telah Meneliti

7 Dokumentasi

8 Daftar Riwayat Hidup

Page 16: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Arab adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan

untuk mendorong, membimbing, mengembangkan serta membina kemampuan

bahasa Arab, baik secara aktif maupun pasif serta menumbuhkan sikap positif.

Adapun yang dimaksud berbahasa Arab aktif yaitu kemampuan komunikasi dengan

baik dan benar secara lisan, yaitu dalam dalam berkomunikasi atau berbicara dengan

orang lain maupun secara tertulis seperti membuat karangan. Sedangkan kemampuan

berbahasa pasif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan

kemampuan memahami isi bacaan. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh

Ahmad Muhtadi Anshor bahwa tujuan pembelajaran di Indonesia yaitu agar peserta

didik mampu menggunakaan bahasa tersebut secara aktif maupun pasif,1 Untuk

meningkatkan mutu bahasa Arab di Indonesia, pengajarannya di beberapa lembaga

pendidikan dilakukan sejak dini, yakni mulai dari sekolah dasar atau madrasah

ibtidaiyah yakni nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih

lanjut. Pembelajaran bahasa Arab ini diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

peserta didik dalam berkomunikasi dengan bahasa Arab2

Pembelajaran bahasa Arab, ada 4 keterampilan dasar yang harus dikuasai,

yaitu keterampilan menyimak (al-istima’), keterampilan berbicara atau bercakap (al-

kalam), keterampilan membaca (al-qiraah), dan keterampilan menulis (al-kitabah).

Keterampilan menyimak dikategorikan kedalam keterampilan reseptif (al-maharah

1 Ahmad Muhtadi Anshor, Pengajaran Bahasa Arab Media dan Metode-metodenya (Cet. 1;

Yogyakarta: Penerbit Teras, 2009), h. 13.

2 Abdul Hamid dkk. Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: UIN Malang Press, 2008),

h.161.

Page 17: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

2

2

al-istiqbaliyyah), sedang keterampilan berbicara dan menulis dikategorikan kedalam

keterampilan produktif (al-maharah al-intajiyyah).3Untuk meningkatkan

keterampilan-keterampilan tersebut, maka pendidik bahasa Arab dituntut memiliki

kemampuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik agar tujuan

pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Realitasnya sekarang adalah keempat

keterampilan tersebut, yang dominan hanya keterampilan pasif (membaca dan

menulis) dari pada keterampilan aktif (mendengarkan dan berbic ara). Namun

keempat keterampilan tersebut, yang menjadi permasalahan utama ialah lemahnya

peserta didik terhadap keterampilan berbicara (maharah al-kalam). Banyak peserta

didik yang mengalami kesulitan berbicara baik dalam situasi nonformal maupun

formal. Saat berbicara di depan kelas misalnya, peserta didik terlihat gugup, tidak

ada kontak mata dengan audiens, lafal tidak jelas, intonasi monoton, bahasa kurang

komunikatif, dan lain sebagainya. Hal-hal seperti ini itulah yang menjadikan

rendahnya keterampilan berbicara peserta didik.4

Maharah al-kalam merupakan suatu keterampilan menyampaikan pesan

secara lisan kepada rang lain. Maharah al-kalam merupakan suatu keterampilan yang

paling penting dalam berbahasa, sebab berbicara adalah bagian dari keterampilan

yang dipelajari oleh pengajar, sehingga keterampilan berbicara dianggap sebagai

bagian yang sangat mendasar dalam mempelajari bahasa Asing. Dalam memulai

latihan berbicara, terlebih dahulu harus didasari oleh kemampuan mendengarkan,

3Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Cet. IV; Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2014), h.129.

4 Surti Ariati, “Pengaruh Metode Tanya Jawab dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara

pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Jurusan Tarbiyah dan Adab Sekolah Tinggi

Agama Islam Parepare” (Skripsi Sarjana; Jurusan Tarbiyah dan Adab: Parepare,2016), h.2-4.

Page 18: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

3

kemampuan penguasaan kosakata dan keberanian mengungkapkan apa yang ada

dalam pikirannya.5

Kemampuan muhadatsah merupakan bagian yang sangat penting dalam

pembelajaran maharah al-kalam. Pembelajaran muhadatsah merupakan bagian dari

pembelajaran bahasa yang bertujuan agar peserta didik mampu berbicara

menggunakan bahasa Arab. Pembelajaran muhadatsah merupakan sarana utama

untuk membina saling pengertian, komunikasi timbal balik dengan menggunakan

bahasa sebagai medianya.6 Dengan adanya pembelajaran muhadatsah maka peserta

didik mampu mengawali percakapan, menumbuhkan dan mengembangkan

pembendaharaan kebahasaan, mendayagunakan pengetahuan kebahasaannya, serta

mampu bercakap dengan penuh percaya diri, bersikap kreatif dan inovatif.

Keterampilan muhadatsah peserta didik diharapkan mampu mengungkapkan

bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan pikiran mereka berupa

ide, pendapat, keinginan atau perasaan kepada mitra bicara. Secara umum peserta

didik diharapkan mampu berkomunikasi lisan secara baik dan wajar dengan bahasa

Arab. Secara baik dan wajar mengandung arti menyampaikan pesan kepada orang

lain dalam cara yang secara sosial dapat diterima.7 Dengan demikian, untuk

mewujudkan semua itu dalam pembelajaran bahasa Arab khususnya Pembelajaran

muhadatsah perlu adanya metode yang sesuai, agar dalam belajar bahasa termasuk

bahasa Arab tidak terlalu membutuhkan waktu yang lama dan bisa dikuasai dalam

waktu yang relatif singkat.

5Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Yang Invatif (Malang: UIN Maliki

Press, 2017), h.135-136

6 Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab (Malang: Misykat, 2009),

h.139.

7Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h.135-136.

Page 19: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

4

Proses pembelajaran yang efektif diperlukan adanya lembaga yang telah

disediakan dan motivasi dari pendidik terhadap peserta didik agar dapat belajar

dengan semangat sehingga pembelajaran berlangsung dengan efektif dan efisien.

Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran pendidik sangat diharapkan dapat

memilih metode yang tepat yang dapat mengaktifkan peserta didik sehingga terjadi

perubahan-perubahan sikap dan keterampilan pada diri peserta didik itu sendiri.

Karena walaupun seorang pendidik memiliki kemampuan yang tinggi terhadap

penguasaan bahan pelajaran tanpa dilengkapi dengan metode yang tepat, maka lebih

besar kemungkinannya memperoleh kegagalan. Metode mengajar pendidik yang

kurang baik akan mempengaruhi belajar peserta didik yang kurang baik pula.8

Metode diakui memegang peranan penting dalam upaya mencapai tujuan kegiatan belajar dan mengajar. Prof. Mahmud yunus pernah menulis sebuah ungkapan yang tidak asing lagi bagi pakar pendidikan khususnya di bidang pendidikan bahasa Arab yakni:

د ةاريقةاه ممنالمالط

“Metode lebih penting dari substansi”9

Pembelajaran maharah al-kalam terdapat banyak sekali metode inovatif yang

dapat digunakan diantaranya adalah metode ceramah, metode alami, metode

tarjamah, metode audio visual, metode langsung (mubasyarah), metode drill, metode

hiwar, metode diskusi dan metode kelompok serta masih banyak lagi lainnya. Dan

8Wa Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Cet. I; Yogyakarta:

Teras, 2011), h.25-26.

9Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya Beberapa Pokok Pikiran (Cet. III;

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 66.

Page 20: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

5

dari beberapa metode pembelajaran diatas, dalam penelitian ini akan diungkapkan

penerapan metode hiwar.

Metode hiwar di dalam Islam sebenarnya sudah dikenalkan oleh Nabi

Muhammad SAW dalam mengajarkan agama kepada umatnya. Beliau sering

berdialog / bertanya jawab untuk memberikan pemahaman kepada mereka. Bahkan

dalam Al-Qur’an hanya terdapat tiga ayat saja yang secara langsung menggunakan

kata muhawarah / hiwar salah satunya dalam QS. Al-Kahfi ayat 37:

2

Terjemahnya:

“kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya sedang dia bercakap-

cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (tuhan) yang menciptakan kamu

dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang

laki-laki yang sempurna”.10

Ayat ini menjelaskan tentang pemberian nasihat seorang yang mempunyai

sedikit harta dan anak kepada temannya yang mempunyai dua kebun agar tidak kufur

kepada Allah, dengan cara berbicara dan berdialog langsung kepadanya.

Berdasarkan hal di atas, maka dapat kita pahami metode hiwar merupakan

metode yang sudah lama dan merupakan ciri khas pendidikan Islam akan tetapi

seiring zaman metode ini mengalami perkembangan. Berdialog/ hiwar sangatlah

penting dan dalam kehidupan sehari-hari dan harus selalu diterapkan oleh peserta

didik dalam rangka melatih serta mengembangkan kemampuan berbahasa Asing.

10

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: PT. Karya Toha Putra,

2002), h.407.

Page 21: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

6

Metode hiwar (percakapan) merupakan salah satu metode pembelajaran yang

menekankan pada keterampilan berbicara pada peserta didik. Pada pembelajaran

keterampilan berbicara yang baik meliputi artikulasi, penekanan kata, susunan

kalimat, volume suara dan logat bahasa. Komunikasi mudah dipahami jika bahasa

yang diucapkan tersusun kalimat yang benar sesuai kaidah bahasa Arab. Namun

tidak sedikit peserta didik yang kesulitan untuk dapat berkomunikasi dengan bahasa

Arab karena peserta didik tidak menguasai dan tidak paham materi bahasa Arab.

Sebagai alat komunikasi bahasa Arab perlu adanya latihan berulang-ulang.11

Metode hiwar dapat dilaksanakan antara pendidik dengan seluruh peserta

didik, antara pendidik dengan sekelompok peserta didik, atau antara peserta didik

dengan peserta didik lainnya dalam satu kelas. Metode hiwar adalah cara mengajar

dengan saling bertanya dan menjawab yang berhubungan dengan suatu tema tertentu.

Adapun tema hiwar (dialog) yang akan diangkat penulis yaitu tentang al-amal al-

yaumiyyah atau aktivitas sehari-hari, di mana peserta didik Metode ini merangsang

motivasi peserta didik agar pemikirannya lebih terbuka untuk bertanya dan

menjawab pertanyaan yang akan diajukan kepadanya.

Pembelajaran muhadatsah prodi pendidikan bahasa Arab pendidik melatih

peserta didik bermuhadatsah dengan mengajak peserta didik untuk selalu berbicara

menggunakan bahasa Arab di dalam maupun di luar pembelajaran dan dalam proses

pembelajaran pendidik memberikan sebuah topik percakapan sebelum tiba

11 Fitriyah. 2017. Efektifitas Metode Hiwar dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicaraa

pada Mata Pelajaran Bahasa Arab di SMA Islam Sultan Agung

Semarang.https://www.google.co.id/search?q=efektifitas+metode+hiwar&client=ucweb-mini-

b&channel=Ib. (Diakses 18 Maret 2019).

Page 22: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

7

pertemuan berikutnya supaya peserta didik mempersiapkan diri dan membuat konsep

dari materi tersebut yang nantinya akan dipercakapkan.

Metode hiwar adalah suatu cara atau jalan untuk melatih keterampilan peserta

didik dalam berkomunikasi atau berbicara dengan sesamanya, di mana komunikasi

itu berfungsi untuk mengungkapkan ide, perasaan, dan buah pikiranya secara baik.

Dalam pengimplentasiannya metode hiwar ini diterapkan dengan melibatkan seluruh

peserta didik tanpa terkecuali dalam berdialog atau bertanya jawab mengenai topik

hiwar al-a’mal al-yaumiyyah. Oleh sebab itulah peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang metode hiwar dalam pada mata kuliah maharah al-kalam dengan

mengangkat judul “Implementasi Metode Hiwar terhadap materi al-a’mal al-

yaumiyyah pada Mata Kuliah Maharah al-kalam Mahasiswa Angkatan 2018 Prodi

Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana proses pembelajaran maharah al-kalam pada mahasiswa angkatan

2018 prodi pendidikan bahasa Arab?

1.2.2 Bagaimana implementasi metode hiwar terhadap materi al-a’mal al-

yaumiyyah pada mata kuliah Maharah al-kalam mahasiswa angkatan 2018

prodi pendidikan bahasa Arab IAIN Parepare?

1.2.3 Apa kekurangan dan kelebihan dari metode hiwar tentang al-a’mal al-

yaumiyyah dalam pembelajaran mata kuliah maharah al-kalam mahasiswa

angkatan 2018 prodi pendidikan bahasa Arab IAIN Parepare?

1.3 Tujuan Penelitian

Page 23: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

8

Pada dasarnya segala sesuatu yang dilakukan diharapkan dapat mencapai

tujuan yang diinginkan sebelumnya. Tujuan diartikan sebagai sesuatu yang

diharapkan tercapai setelah selesainya suatu kegiatan atau usaha. Demikian pula

halnya dengan kegiatan penelitian ini, yang merupakan suatu kegiatan yang

mempunyai tujuan yang hendak dicapai.

Adapun tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1.3.1 Mengetahui proses pembelajaran maharah al-kalam pada mahasiswa

angkatan 2018 prodi pendidikan bahasa Arab IAIN Parepare.

1.3.2 Mengetahui implementasi metode hiwar terhadap materi al-a’mal al-

yaumiyyah pada mata kuliah maharah al-kalam mahasiswa angkatan 2018

prodi pendidikan bahasa Arab IAIN Parepare.

1.3.3 Mengetahui Kekurangan dan kelebihan dari metode hiwar terhadap materi al-

a’mal al-yaumiyyah pada mata kuliah maharah al-kalam mahasiswa

angkatan 2018 prodi pendidikan bahasa Arab IAIN Parepare..

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari beberapa tujuan diatas, diharapkan kegiatan penelitian ini

memiliki kegunaan sebagaiman yang diharapkan oleh peneliti, yakni sebagai berikut:

1.4.1 Secara umum

1.4.1.1 Menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi peneliti pendidikan.

1.4.1.2 Kemungkinan bisa dijadikan bahan peneliti lanjutan atau dikembangkan oleh

pihak yang berkepentingan.

1.4.2 Secara Khusus

1.4.2.1 Pengembangan pembelajaran bahasa Arab pada umumnya.

Page 24: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

9

1.4.2.2 Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dan menambah karya-karya ilmiah yang dapat dijadikan sebagai

literature atau sumber acuan dalam penelitian yang relevan.

1.4.2.3 Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan yang bermanfaat

bagi mereka yang ingin memperoleh informasi tentang metode hiwar dalam

pembelajaran mata kuliah maharah al-kalam.

1.4.3 Sebagai motivasi terutama bagi siswa agar senantiasa selalu berbicara/

berdialog dengan menggunakan bahasa Arab untuk melatih lidah kita supaya

dapat berkomunikasi lancar menggunakan bahasa Arab yang baik dan benar.

Page 25: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya yang memiliki relevansi dengan penelitian ini yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Masdina tahun 2014 dengan judul penelitian

“Penerapan Teknik Dialog dalam Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Arab

Peserta Didik Kelas XI IPA 1 Madrasah Aliyah Darul Da’wah Wal-Irsyad (MA

DDI) Kanang ”. Adapun hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Penerapan

Teknik Dialog dalam Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Arab Peserta Didik

Kelas XI IPA 1 Madrrasah Aliyah Darul Da’wah Wal-Irsyad (MA DDI) Kanang

Kabupaten Polman ini berjalan dengan baik dan efektif dalam meningkatkan

kemampuan bahasa Arab peserta didik kelas XI IPA 1.

Penelitian skripsi Muh. Aidil, dalam penelitiannya dengan judul skripsi

“Penerapan Teknik Attahaddus Anil A’mal Al-yaumiyyah dalam meningkatkan

kemampuan berbicara dalam Bahasa Arab Peserta Didik Kelas XI Madrasah Aliyah

Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa Benteng Kec. Baranti Kab. Sidrap”. Hasil

Penelitiannya menunjukkan bahwa : 1) Kemampuan berbicara bahasa Arab peserta

didik siklus 1 berada pada kategori cukup dengan skor rata-rata 50,2 dari skor ideal

100. 2) Kemampuan belajar pada siklus II berada pada kategori baik dengan skor

rata-rata 65 dari skor ideal 100. Teknik attahaddus anil a’mal al yaumiyah dapat

meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arab.

Perbedaan yang mendasar dalam penelitian Masdina dengan penelitian yang

dilakukan oleh penulis adalah jenis penelitian yang digunakan yakni kuantitatif, hasil

penelitian di atas ingin melihat tingkat kemampuan berbicara bahasa Arab peserta

Page 26: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

11

didik secara umum, dan tidak berfokus pada satu materi dialog tapi secara umum

sedangkan penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif, teknik hiwar ini

diterapkan hanya untuk melihat bagaimana penerapan metode hiwar dalam

pembelajaran maharah al-kalam. Dan dalam teknik hiwar penulis menentukan satu

materi hiwar yakni materi al-a’mal al-yaumiyyah Persamaanya yaitu sama-sama

menggunakan teknik yang sama dalam pembelajaran. Adapun perbedaan yang

mendasar dalam penelitian Muh. Aidil dengan penelitian yang di lakukan oleh

penulis yaitu jenis penelitian yang digunakan yakni kuantitatif, hasil penelitian di

atas ingin melihat tingkat kemampuan berbicara bahasa Arab peserta didik secara

umum sedangkan penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dan teknik hiwar

ini diterapkan hanya untuk melihat bagaimana penerapan metode hiwar dalam

pembelajaran maharah al-kalam. Persamaannya terletak pada materi

pembelajarannya yaitu sama-sama menerapkan materi al-a’mal al-yaumiyyah.

2.2 Tinjauan Tentang Implementasi Metode Hiwar

2.2.1 Pembelajaran Maharah al-Kalam

2.2.1.1 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata

dasar ajar yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Kata

pembelajaran yang semula diambil dari kata “ajar” ditambah awalan “pe” dan

akhiran “an” menjadi kata pembelajaran yang diartikan sebagai proses, perbuatan,

cara mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.12

12

Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Cet. IV; Jakarta:

Prenamedia Group, 2013), h.18.

Page 27: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

12

Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri dari berbagai komponen

yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Komponen itu meliputi tujuan,

metode dan evaluasi.13

Menurut Oemar Hamalik:

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran, dalam hal ini manusia terlibat dalam sistem pembelajaran terdiri dari audiovisual. Prosedur ini meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktek belajar, ujian dan sebagainya.

14

Berdasarkan Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan interaksi pada suatu sistem yang terdiri dari berbagai unsur untuk

mencapai suatu tujuan.

Sedangkan menurut Acep Hermawan di dalam bukunya:

Pembelajaran dalam substansinya adalah kegiatan mengajar yang dilakukan secara maksimal oleh seorang guru agar anak didik yang ia ajari materi tertentu melakukan kegiatan belajar dengan baik. Dengan kata lain pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh seorang guru dalam menciptakan belajar materi tertentu yang kondisif untuk mencapai tujuan.

15

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif

mewarnai interaksi yang terjadi antar guru dan anak didik. Interaksi yang bernilai

edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk

mencapai tujuan yang dirumuskan sebelum pembelajaran dilakukan. Guru dengan

sadar merencanakan kegiatan pembelajarannya secara sistematis dengan

memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pembelajaran.16

13

Rusman, Model-model Pembelajaran Pengembangan Profesionalisme Guru (Cet. II ;

Jakarta: Rajawali Pres, 2011), h.1

14Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h.57.

15Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Cet. II, Bandung : PT. Remaja

Rosda Karya, 2011) h.32.

16Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Cet. I ;Jakarta:

Rineka Cipta, 2010) .h.1.

Page 28: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

13

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan suatu proses yang dilakukan oleh pendidik untuk membantu peserta didik

agar dapat belajar guna mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam suatu proses

pembelajaran.

2.2.1.2 Pengertian Maharah al-kalam

Maharah al-kalam terdiri dari dua kata yaitu مهارة dan كالم. Kata مهارة

merupakan isim masdar dari kata مهراومهواومهاراومهارامهارة-يمهر -مهر yang artinya

kepandaian dalam ilmu mahir, pandai, cakap, pintar dan dalam membuatnya itu

dibutuhkan pengetahuan yang tinggi.

Sedangkan kalam secara bahasa yaitu penjelas dan penerangan bagi segala

sesuatu yang terkait dengan manusia baik itu terkait dengan pemikirannya,

ungkapannya yang bertujuan agar mereka dapat saling memahami satu sama lain.

Adapun secara istilah kalam yaitu segala sesuatu yang bersumber dari manusia yaitu

berupa suara agar orang mendengar dapat menerimanya atau dapat dipahami oleh

yang berbicara. Dan kalam juga merupakan suatu seni memindahkan tanda-tanda,

syair, pengumuman, berita, pemikiran, pendapat dari seseorang kepada orang lain.

Suatu transfer bahasa yang membuat orang yang mendengar atau lawan bicara

mampu menerima dan memahami, merealisasikan, dan menganalisa pembicaraan

orang lain.

Pada hakikatnya maharah al-kalam merupakan kemahiran yang

menggunakan bahasa yang paling rumit, yang dimaksud dengan kemahiran berbicara

adalah kemahiran mengutarakan buah pikiran dan perasaan dengan kata-kata dan

kalimat yang benar ditinjau dari sistem gramatikal, tata bunyi, di samping aspek

maharah berbahasa lainnya yaitu menyimak, membaca, dan menulis. Kemampuan

berbicara (maharah al-kalam) didasari oleh: kemampuan mendengarkan,

Page 29: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

14

kemampuan mengucap, pengetahuan kosa kata dan pola kalimat yang

memungkinkan siswa dapat mengomunikasikan maksud dan pikirannya,17

Maharah al-kalam sebagaimana yang di jelaskan di atas bahwa sasaran

teknik ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan bahasa

Arab pada situasi yang alami dengan sikap spontanitas kreatif, disamping

penguasaan tata bahasa. Lebih fokusnya adalah menyampaikan makna atau maksud

yang tepat sesuai dengan tuntunan dan fungsi komunikasi pada waktu tertentu

2.2.1.2.1 Pentingnya maharah al-kalam

Kalam bukanlah suatu cabang dari sebuah bahasa akan tetapi kalam

merupakan batasan-batasan dari suatu cabang ilmu bahasa yang paling tingi. Adapun

pentingnya maharah al-kalam sebagai berikut:

2.2.1.2.1.1 Sebagai wasilah untuk memahami terlebih dahulu tulisan yang ada ,

karena pada dasarnya manusia berbicara sebelum menulis.

2.2.1.2.1.2 Sebagai latihan untuk mengucapkan apa yang ingin diungkapkan oleh

manusia.

2.2.1.2.1.3 Kehidupan modern yang di dalamnya terdapat kebebasan untuk berbicara

dan mengemukakan pendapat. semua itu tidak ada jalan kecuali latihan yang banyak

untuk berbicara.

2.2.1.2.1.4 Kalam bukanlah sarana hanya untuk meyakinkan orang, akan tetapi

untuk meyakinkan keluarganya, karena putusnya hubungan merupakan awal mula

kehancuran, orang musafir ketika dia berbicra kepada kelaurganya melalui telepon

itu akan membuat mereka tenang., dan berbicara dengan teman-teman akan menbuat

semakin dekat dan tenang.

17

Ahmad Fuad Ilyan, Al-maharat al-Lughawiyah MahihiyatuhaTharai’q Tadrisiha (Riradh:

Dar al-Muslim Li an-Nasyr wa al-Tauzi, 1992), h.92.

Page 30: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

15

2.2.1.2.1.5 Kalam merupakan kata tunjuk yang paling benar untuk mencap baik

buruknya orang yang berbicara. Mengetahui kebudayaan seseorang dan profesinya,

hobinya atau kesibukkannya. Karena orang yang berbicara itu juga berbeda-beda

jenisnya. Karena setiap orang menggunakan istilah-istilah bahasa yang istilah itu

muncul berdasarkan keseharian mereka. Dari hal itu dapat disimpulkan bahwa

ucapanmu adalah dirimu. Oleh karena itu banyak ulama yang mengatakan bahwa "

sesungguhnya manusia adalah hewan yang berbicara.

2.2.1.2.1.6 Kalam merupakan sarana untuk mencapai apa yang diinginkannya karena

setiap ungkapan yang diungkapkan oleh seseorang menjadi kepuasan bagi dirinya

sendiri sekaligus ungkapan itu bertujuan untuk membatasi segala kemungkinan yang

ada.

2.2.1.2.1.7 Kalam merupakan sarana pokok dalam proses pembelajaran pada

tingkatan yang berbeda-beda, tidak mungkin seorang pengajar tidak membutuhkan

judul mana yang akan dijelaskan dalam suatu pembelajaran.

2.2.1.2.1.8 Kalam merupakan aktivitas yang bisa dilakukan manusia dari yang kecil

atau besar, bagi pelajar atau awam, laki-laki atau perempuan, selama seseorang

mempunyai kesempatan beraktivitas dalam kehidupannya dan waktu yang banyak

dalam mengungkapkan apa yang ia inginkan.18

Maharah al-kalam merupakan keterampilan yang sangat penting dan harus

dikuasai oleh setiap orang sebab keterampilan berbicara ini merupakan sarana agar

seseorang dapat menyampaikan maksud dan pikirannya kepada orang lain dan

membuat seseorang dapat berinteraksi dengan baik.

18

Ahmad Fuad Ilyan, al-Maharat al-Lughawiyah Mahihiyatuha Tharai’q Tadrisiha, h.77-78.

Page 31: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

16

2.2.1.2.2 Tujuan pembelajaran maharah al-kalam

Tujuan dari pembelajaran maharah al-kalam mencakup beberapa hal antara

lain sebagai berikut:

2.2.1.2.2.1 Kemudahan berbicara

Peserta didik harus mendapat kesempatan yang besar untuk berlatih berbicara

sampai mereka mampu mengembangkan keterampilan ini secara wajar, lancar, dan

menyenangkan, baik di dalam kelompok kecil maupun dihadapan pendengar umum

yang lebih besar jumlahnya. Peserta didik perlu mengembangkan kepercayaan yang

tumbuh melalui latihan.

2.2.1.2.2.2 Kejelasan

Dalam hal ini peserta didik berbicara dengan tepat dan jelas, baik artikulasi

maupun diksi kalimat-kalimatnya. Gagasan yang diucapkan harus tersusun dengan

baik.

2.2.1.2.2.3 Bertanggung jawab

Latihan berbicara yang bagus yang menekankan pembicara untuk

bertanggung jawab agar berbicara secara tepat, dan dipikirkan dengan sungguh-

sungguh mengenai apa yang menjadi topik pembicaraan, siapa yang diajak berbicara,

dan bagaimana situasi pembicaraan serta momentumnya pada saat itu.

2.2.1.2.2.4 Membentuk pendengaran yang kritis

Latihan berbicara yang baik sekaligus mengembangkan keterampilan

menyimak secara tepat dan kritis juga menjadi tujuan utama program pembelajaran

ini.

Page 32: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

17

2.2.1.2.2.5 Membentuk kebiasaan

Kebiasaan berbicara bahasa Arab tidak dapat dicapai tanpa ada niat yang

sungguh-sungguh dari peserta didik itu sendiri. Kebiasaan ini diwujudkan melalui

interaksi dua orang atau lebih yang telah disepakati sebelumnya, tidak harus dalam

konteks yang besar.19

Pembelajaran maharah al-kalam terdapat berbagai fokus pembelajaran yang

diajarkan kepada peserta didik sebagai sarana pengembangan keterampilan serta

kecakapan berbahasa Arab salah satunya adalah muhadatsah (percakapan).

2.2.1.2.1 Muhadatsah (Maharah al-kalam)

Muhadatsah adalah bagian dari kemahiran bahasa dari maharah al-kalam.

Istilah muhadatsah merupakan isim masdar mimie berasal dari kata haadatsa-

yuhaditsu dengan wazan faa’ala yufaa’ilu dengan arti percakapan. Muhadatsah

merupakan sebuah keterampilan tersendiri yang menuntut konsistensi dari orang

yang mempelajari sebuah kemampuan artikulasi kata, secara benar, detail, dan tetap

dari aturan-aturan bahasa, jumlah serta kalimat agar dapat membantunya pada

analogi seperti yang diinginkan oleh sipembicara dalam intonasi komunikasinya.20

Muhadatsah dapat diartikan “percakapan atau pembicaraan”.21

Muhadatsah

dalam arti percakapan, secara bahasa mengandung arti interaksi bahasa antara dua

pembicara atau lebih.22

19

Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif (Malang: UIN Maliki Press,

2017), h. 136-137

20Terjemah, Ahmad Abdullah Basyir, Mudzakarotu Ta’lim al-kalam (al-muhadatsah), Saudi

Arabiyah Li-Daurat at- Tadribiyat al-Maksyafah, 1971), h.1.

21Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap (Cet. 1;

Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1984), h.242.

22 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi keempat (Cet.7;

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.237.

Page 33: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

18

Dengan belajar bahasa orang akan mampu berbicara dengan menggunakan

bahasa Arab, dan juga merupakan keterampilan berbahasa yang dapat digunakan

dalam berkomunikasi atau menyampaikan gagasan, pikiran serta ide kepada orang

lain dengan menggunakan bahasa Arab yang baik dan benar. Muhadatsah dapat

diartikan juga dengan kalam yang berarti “mengucapkan suara-suara bahasa Arab

dengan benar menurut pakar bahasa itu.23

Merupakan keterampilan berbahasa

yang dapat digunakan dalam berkomunikasi menyampaikan gagasan, pikiran serta

ide kepada orang lain dengan menggunakan bahasa Arab yang baik dan benar.

Kegiatan berbicara atau bercakap yang dilakukan tidak hanya sekedar

mengungkapkan gagasan saja tetapi juga merujuk pada kaidah-kaidah bahasa Arab

yang baik dan benar.

Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran muhadatsah

merupakan cara menyajikan bahasa dalam pelajaran bahasa Arab melalui

percakapan, dan percakapan itu dapat terjadi antara pendidik dan peserta didik atau

antara peserta didik dengan peserta didik lainnya sambil memperkaya mufradat yang

semakin banyak.

2.2.1.2.1 Tujuan Pembelajaran Muhadatsah

Tujuan Muhadatsah adalah untuk berkomunikasi untuk menyampaikan

pikiran secara efektif, sehingga seorang pembicara dapat memahami sesuatu yang

akan dikomunikasikan, dan harus mampu mengevaluasi efek komunikasi terhadap

pendengaran dan pengetahuan prinsip yang mendasar terhadap pendengaran dan

pengetahuan prinsip mendasar terhadap situasi pembicaraan baik secara umum

perorangan. Hal ini selaras dengan tujuan pembelajaran asing, yakni:

23

Radliyah Zainuddin, dkk, Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab,

h.62.

Page 34: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

19

Tujuan pembelajaran bahasa asing adalah untuk menggunakan bahasa

tersebut baik lisan maupun tulisan dengan tepat, fasih dan bebas berkomunikasi

dengan orang menggunakan bahasa tersebut.24

Dengan kata lain, tujuan pembelajaran

bahasa Arab adalah untuk memilki kemampuan berkomunikasi dengan penutur

bahasanya.

Adapun tujuan pembelajaran muhadatsah menurut Ahmad Muhtadi Anshor

adalah sebagai berikut:

1. Melatih lidah anak didik agar terbiasa dan fasih bercakap-cakap (berbicara) dalam bahasa Arab

2. Terampil berbicara dalam bahasa Arab mengenai kejadian apa saja dalam masyarakat dan dunia internasional apa yang ia ketahui.

3. Mampu menterjemahkan percakapan orang lain lewat telepon, radio, televisi, tape recorder dan lain-lain.

4. Menumbuhkan rasa cinta dan menyenangi bahasa Arab dan Al-Qur’an, sehingga timbul kemauan untuk belajar dan mendalaminya.

25

Muhadatsah dalam pembelajaran bahasa Arab termasuk kategori belajar

bahasa Arab secara efektif, yaitu suatu keadaan seseorang yang sedang belajar

bahasa Arab melakukan aktifitas berbicara dengan menggunakan bahas Arab, Belajar

secara aktif sangat diperlukan oleh peserta didik agar mendapatkan hasil yang

maksimal. Ciri belajar aktif adalah ketika peserta didik melakukan sebagian besar

pekerjaan yang harus dilakukan, mereka menggunakan otak mereka mempelajari

gagasan-gagasan, memecahkan berbagai masalah dan menerapkan apa yang mereka

pelajari.26

Pembelajaran muhadatsah merupakan pembelajaran yang sangat diperlukan

peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa Arab, sehingga peserta

24

Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing sebuah Tinjauan Dari segi metodologi

(Jakarta: Bulan Bintang, 1974), h.56.

25Ahmad Muhtadi Anshor, Pengajaran Bahasa Arab Media dan Metode-metodenya, h. 56.

26Melvin L. Silberman, Active Learning, 101 Cara Belajar Aktif (Bandung: Nusamedia

2010), h.28

Page 35: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

20

didik mampu berdialog, mendengarkan ucapan secara baik, memahami setiap

ungkapan, fasih dalam melafalkan kata dan mampu menyusun kalimat bahasa Arab

yang baik dan benar.

2.2.1.2.2 Kemampuan Muhadatsah

Kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan dalam melakukan sesuatu

hal. Sedangkan kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi

artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan gagasan pikiran, berupa ide,

pendapat, keinginan atau perasaan mitra bicara kita.27

Kemampuan muhadatsah merupakan salah satu jenis keterampilan yang ingin

dicapai dalam pembelajaran bahasa Arab . Muhadatsah mencakup dua kemahiran

yaitu kemahiran menyimak (istima’) dan kemahiran berbicara (al-kalam). Dengan

demikian dalam pembelajaran muhadatsah harus terlebih dahulu didasari oleh

kemampuan mendengarkan, kemampuan mengucapkan, penguasaan kosa kata, dan

ungkapan yang memungkinkan mahasiswa dapat mengomunikasikan maksud dan

pikirannya. Selain itu, dalam pembelajaran muhadatsah mahasiswa harus memiliki

keberanian dan perasaan tidak takut salah.28

2.2.2 Metode Hiwar

Metode merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan

yang ingin dicapai. Dalam pembelajaran bahasa Arab metode sangat diperlukan

pendidik untuk mencapai tujuan. Agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik

pendidik harus mengetahui metode apa yang cocok dengan pelajaran yang akan

27Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h.135.

28Hadhrah, Penerapan Cerita Berantai dalam Pembelajaran Muhadatsah Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Parepare (Skripsi

Sarjana; Jurusan Tarbiyah Dan Adab: Parepare, 2013), h.17.

Page 36: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

21

disampaikan. Untuk mendapatkan pemahaman yang kompherensif dan memadai

perlu dikemukakan disini pengertian metode secara etimologis dan terminologis.

Metode (al-thariqah) secara etimologis adalah jalan, cara, sistem, aliran,

haluan, keadaan, tiang tempat berteduh, orang mulia, goresan (garis pada sesuatu).29

Sedangkan Pengertian Metode (al-thariqah) secara terminologis adalah teknik

pendidik dalam menyajikan materi pelajaran ketika terjadi proses pembelajaran.

Dengan demikian metode adalah aspek teoritis yang dapat memotivisir suatu proses

aktivitas pembelajaran secara maksimal dan ideal, dengan ungkapan lain bahwa

metode adalah rencana menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan

pendekatan yang ditentukan, namun ia bukan merupakan tujuan akhir pembelajaran

suatu bahasa, karena metode (al-thariqah) itu sendiri bersifat prosedural.30

Sedangkan Hiwar berasal dari kata bahasa Arab yang berarti percakapan,

dialog atau berbicara. Percakapan merupakan pertukaran pikiran atau pendapat

mengenai suatu topik tertentu antara dua atau lebih. Percakapan merupakan dasar

keterampilan berbicara baik bagi anak-anak maupun orang tua. Pembelajaran hiwar

merupakan pembelajaran bahasa arab yang pertama-tama diajarkan. Tujuannya

adalah agar siswa mampu bercakap-cakap (berbicara) dalam pembicaraan sehari-hari

dengan menggunakan bahasa Arab dan dalam membaca Al-Qur’an, dalam salat dan

berdoa.

Al-hiwar dalam bahasa Arab bisa berarti jawaban dan berarti tanya jawab,

percakapan, dialog.31

Makna yang terakhir inilah yang sering digunakan bagi nama

suatu jenis metode pengajaran.

29

Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia, h.910.

30 Zulhannan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif (Jakarta: PT. Raja Grafindo

(Cet: ke-2) 2015. h. 81

31Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, h.307.

Page 37: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

22

Menurut Nana Sudjana berpendapat metode tanya jawab (hiwar) adalah:

metode yang mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.

32

Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah metode dialog (hiwar) adalah:

cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.

33

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode hiwar adalah penyajian

pembelajaran dengan cara percakapan silih berganti antara dua pihak atau lebih

melalui tanya jawab baik itu antara guru dan siswa ataupun antara siswa dengan

siswa mengenai suatu topik tertentu.

Metode hiwar mempunyai dampak dalam bagi pembicara juga bagi

pendengar pembicaraan. Itu disebabkan beberapa hal, yaitu:

Pertama. Dialog itu berlangsung secara dinamis karena kedua pihak terlibat

langsung dalam pembicaraan, tidak membosankan. Kedua pihak saling

memperhatikan, jika tidak memperhatikan tentu tidak dapat mengikuti jalan pikiran

pihak lain. Kebenaran atau kesalahan masing-masing dapat diketahui dan direspon

saat itu juga. Topik-topik baru sering kali ditemukan dalam pembicaraan seperti itu.

Cara kerja metode ini seperti diskusi bebas, tetapi pendidik tetap menggiring

pembicaraan kearah tujuan tertentu.

32 Nana Sudjana, Dasar Proses Belajar Mengajar (Cet.11; Bandung: Sinar Baru Algesindo,

2010), h.78.

33Syaiful Bachri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rikena Cipta,

2010), h. 94.

Page 38: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

23

Kedua. Pendengar tertarik untuk mengikuti terus pembicaraan itu, karena ia

ingin tahu kesimpulannya. Diikuti dengan penuh perhatian, tidak bosan dan penuh

semangat.

Ketiga. Metode ini dapat membangkitkan perasaan dan menimbulkan kesan

dalam jiwa, yang membantu mengarahkan seseorang menemukan sendiri

kesimpulannya.

Keempat. Bila hiwar dilakukan dengan baik, memenuhi akhlak tuntunan

Islam, maka cara berdialog, sikap orang yang terlibat, akan mempengaruhi peserta,

sehingga meninggalkan pengaruh berupa pendidikan akhlak, sikap dalam berbicara,

menghargai pendapat orang lain, dan sebagainya.34

2.2.2.1 Langkah-langkah metode hiwar

Adapun langkah metode hiwar yakni antara lain:

2.2.2.1.1 Mempersiapkan materi hiwar dengan matang dan menetapkan topik yang

akan disajikan. Dimana pendidik disini sebelum memasuki proses

pembelajaran telah mempersipkan dengan matang topik yang nantinya

akan dihiwarkan oleh peserta didiknya.

2.2.2.1.2 Materi hiwar hendaknya disesuaikan dengan taraf perkembangan dan

kemampuan anak didik. Pendidik memberikan materi hiwar yang sesuai

dengan kesanggupan dari peserta didiknya yang dapat mengasah

komunikasi bahasa mereka.

2.2.2.1.3 Menggunakan alat peraga sebagai alat bantu hiwar. Sebab dengan alat

peraga dapat menjelaskan persepsi anak tentang arti dan maksud yang

34Dedeng Rosidin, Ayat tentang hiwar, https://www.google.co.id/search?q=

ayat+hiwar&client=ucweb-mini-b&channel=Ib(24 Maret 2019).

Page 39: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

24

terkandung dalam hiwar. Selain itu dapat menarik perhatian peserta didik

dan tidak menjenuhkan.

2.2.2.1.4 Guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu arti dari hiwar . setelah

murid mengerti, guru menyuruh murid untuk mempraktikkan didepan

kelas dan teman lainnya menyimak dan memperhatikan sebelum ia

mendapat giliran berikutnya.

2.2.2.1.5 Pada hiwar tingkat lebih tinggi, anak didiklah yang lebih banyak berperan

sedangkan guru hanya menentukan topik yang akan hiwar. Dan setelah

acara dimulai guru hanya sebagai pengatur jalannya hiwar, agar jalannya

hiwar seperti dan berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

2.2.2.1.6 Setelah hiwar selesai dilakukan, pendidik kemudian membukan forum

Tanya jawab dan hal-hal yang perlu didiskusikan mengenai hiwar yang

baru saja selesai.

2.2.2.1.7 Penguasaan bahasa secara aktif, itulah yang baik dan berhasil, bukan

hanya penguasaan yang pasif .

2.2.2.1.8 Didalam kelas guru harus berbicara bahasa Arab.

2.2.2.1.9 Mengakhiri pertemuan pelajaran dengan memberikan motivasi dan

semangat pada siswa agar lebih giat dalam belajar.35

Semua langkah-langkah pembelajaran metode hiwar di atas dapat menjadi

pedoman/ sumber acuan bagi pendidik yang menggunakan metode hiwar dalam

pembelajaran. Disamping untuk melihat bagaimana jika langkah-langkah di atas

35

Amarodin, Penerapan Metode Hiwar dalam Pembelajaran Untuk Meningkatkan

KeberhasilanBelajar Bahasa Arab Materi Istima’ Tentang Fil Baiti Siswa Kelas V MI Nasriyah

Sumberjo Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2014/2015 (Skripsi Sarjana ;Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan: Semarang, 2015), h.24-25.

Page 40: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

25

diterapkan apakah peserta didik aktif berbicara bahasa Arab pendidik dapat

mengevaluasi langkah-langkah di atas jika ada yang perlu dievaluasi.

2.2.2.2 Kelebihan Metode Hiwar

Adapun kelebihan dari metode hiwar menurut Nana Sudjana yaitu:

1. Dapat mengetahui sampai sejauh mana materi pelajaran telah dikuasai dan dipahami oleh siswa.

2. Mendorong dan merangsang siswa untuk berfikir 3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan

yang belum dipahami36

Sedangkan menurut Mani bin Abd al-Aziz al-Mani mengemukakan bahwa

kelebihan-kelebihan metode hiwar diantaranya:

1. Materi disajikan secara dinamis, sebab kedua belah pihak terlibat langsung dalam kondisi dialog secara timbal balik, sehingga akan mampu menghidupkan suasana didalam kelas dan meredam rasa bosan.

2. Mampu membangkitkan perhatian yang khusus dan terpusat, sebab uslub istifham ada didalamnya.

3. Mampu menjaga kestabilan perhatian dan konsentrasi, sebab kedua belah pihak akan terus tertarik dan ingin mengikuti jalannya dialog sampai mendapat kesimpulan.

4. Bagi pengajar dapat mengetahui sejauh mana perhatian siswa terhadap materi pelajaran.

37

Metode hiwar memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan metode

sebab metode ini melibatkan secara langsung orang yang berbicara sehingga pesan

dapat tersampaikan dengan baik dan perlu diketahui bahwa metode ini sering dipakai

oleh Rasulullah SAW dalam memberikan pedoman Islam sehingga menjadikan

metode ini sebagai metode yang mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan metode

lainnya.

36

Nana Sudjana, Dasar Proses Belajar Mengajar, h.78.

37Mani bin Abd al-Aziz al-Mani, Mudzakarah al-Daurath al-Tarbawiyyah al-Qashirah,

Ma’had al-ulum al-Islamiyyah wa al-Arabiyyah fi Indonesia, 1912 H.

Page 41: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

26

2.2.2.3 Kekurangan Metode Hiwar

kekurangan metode hiwar antara lain :

2.2.2.3.1 Penggunaan metode hiwar kadang memakan waktu yang sangat lama,

sedang materi yang tersampaikan sangat terbatas/ sedikit dibanding waktu

yang digunakan.

2.2.2.3.2 Menciptakan kondisi yang baik untuk memberi kebebasan berfikir,

menekan sikap fanatik dan emosional, dan utnuk melibatkan siswa,

memerlukan keterampilan dan persiapan yang yang matang dan baik dari

guru dan menuntut siswa kreatif dan penuh perhatian.

2.2.2.3.3 Hiwar yang berkepanjangan dan kurang terarah, kadang-kadang berakhir

tanpa sampai kepada kesimpulan atau sasaran belajar yang telah

direncanakan.38

2.3 Pembelajaran tentang al-a’mal al-yaumiyyah

Dalam pembelajaran bahasa Arab khususnya mata kuliah maharah al-Kalam

ada beberapa strategi yang sering digunakan dosen dalam proses pembelajaran

maharah al-kalam seperti:

2.3.1 Cerita berantai yaitu sebuah strategi yang digunakan dalam pembelajaran

maharah al-kalam . Penerapan strategi ini mahasiswa diminta untuk bercerita

kemudian yang lain mendengarkan dan ditunjuk satu persatu untuk

menyambung cerita dari orang lain tersebut.

2.3.2 Menjelaskan gambar yaitu suatu strategi yang sering digunakan dalam

pembelajaran maharah al-kalam. Penerapan strategi ini dosen menugaskan

mahasiswa untuk mencari gambar baik gambar kemudian mahasiswa

menjelaskan gambar tersebut dihadapan teman-temannya.

38

Syaiful Bachri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, h. 96.

Page 42: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

27

2.3.3 Mendengarkan kisah yaitu suatu strategi yang sering digunakan dalam

pembelajaran maharah al-kalam. Penerapan strategi ini dosen

memperdengarkan sebuah cerita dari radio atau laptop atau mahasiswa yang

diminta untuk bercerita, kemudian mahasiswa yang lain diminta untuk

mengulangi kisah yang telah didengarnya.

Telah di uraikan beberapa strategi yang sering digunakan dosen dalam proses

pembelajaran maharah al-kalam, namun dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan

penelitian pada strategi pembelajaran pekerjaan sehari-hari, dimana dalam strategi ini

mahasiswa diminta untuk menceritakan kegiatan mereka mulai dari bangun tidur

hingga tidur kembali, kemudian mahasiswa yang lain menyimak dan mengajukan

pertanyaan tentang apa yang mereka dengarkan ataupun mengulang cerita yang telah

didengarkan,. Peneliti memfokuskan pada strategi pembelajaran aktivitas sehari-hari

dikarena strategi lebih mudah dan praktis terutama bagi pemula yang baru belajar

menyusun kalimat dalam bahasa Arab.

Strategi pembelajaran al-a’mal al-yaumiyyah hampir sama dengan kegiatan

storytelling, dimana mahasiswa dapat menjelaskan sebuah cerita atau dongeng secara

singkat yang telah didengar dari seseorang atau mereka akan membuat cerita sendiri

yang disampaikan kepada temannya. Bercerita dapat membantu mahasiswa untuk

mengekspresikan ide-ide mereka dalam memulai, mengembangkan, dan mengakhiri

cerita termasuk karakter serta situasi dan tempat dalam cerita. Mahasiswa juga dapat

melakukan lelucon-lelucon dalam cerita tersebut sehingga akan menarik perhatian

mahasiswa lainnya.39

Jadi materi al-a’mal al-yaumiyyah merupakan materi pada

pembelajaran maharah al-kalam dimana mahasiswa menjelaskna aktivitas

39

Saepuddin, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab Teori dan Aplikasi (Cet. 1,

Yogyakarta: Trust Media Publishing, 2012), h.68-69.

Page 43: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

28

keseharian mereka guna melatih mahasiswa untuk lebih aktif berbicara dan melatih

istima’ mahasiswa dengan mendengarkan mahasiswa lainnya menceritakan aktivitas

keseharian mereka.

2.4 Tinjauan Konseptual

Judul penelitian yakni” Implementasi Metode Hiwar terhadap materi al-

A’mal al-Yaumiyyah pada mata kuliah Maharah al-kalam Mahasiswa angkatan 2018

Prodi Pendidikan bahasa Arab IAIN Parepare”. Untuk memahami yang dimaksud

oleh peneliti, maka peneliti menguraikan defenisi operasional agar dalam

pemahamannya lebih terarah dan mengetahui lebih jelas konsep dasar penulisan

kemungkinan dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda, serta dimaksudkan agar

tidak terjadi kesimpangsiuran dalam pembahasan selanjutnya. Untuk lebih jelasnya,

maka peneliti akan mendefenisikan masing-masing kata dalam judul tersebut, yakni:

2.4.1 Pembelajaran muhadatsah dalam maharah al-kalam adalah kegiatan

berbahasa yang aktif pada mata kuliah maharah al-kalam, yang berfokus

apada kemampuan alat komunikasi, menyampaikan gagasan, pikiran serta ide

kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar dari

seorang pemakai bahasa menuntut penguasaan terhadap beberapa aspek yaitu

kaidah penggunaan bahasa. Oleh karena itu peneliti memilih mata kuliah

maharah al-kalam agar dapat membantu dalam penelitian ini, karena dalam

pembelajaran maharah al-kalam dapat peneliti terapkan metode hiwar

dengan menggunakan bahasa Arab.

2.4.2 Metode hiwar adalah salah satu metode yang akan diterapkan dalam

pembelajaran mata kuliah maharah al-kalam. Metode ini diterapkan untuk

melihat bagaimana Penerapan metode ini dalam pembelajaran muhadatsah

serta untuk melihat apa kekurangan serta kelebihan metode ini.

Page 44: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

29

2.4.3 al-A’mal al-yaumiyah adalah sebuah tema dari materi hiwar yang nantinya

akan akan diterapkan dalam pembelajaran maharah al-kalam.

2.4.4 Mahasiswa, yang peneliti maksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa

program studi pendidikan bahasa Arab angkatan tahun 2018, yang sekarang

sedang menempuh jenjang semester tiga yang sekaligus menjadi responden

peneliti.

Berdasarkan defenisi variabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

penelitian Implementasi Metode Hiwar terhadap materi al-a’mal al-yaumiyyah pada

mata kuliah Maharah al-kalam adalah penelitian bersifat kualitatif dimana penelitian

ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana implementasi metode hiwar pada mata

kuliah maharah al-kalam dengan tema hiwar al-a’mal al-yaumiyyah (aktifitas sehari-

hari).

2.5 Bagan Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan gambaran tentang pola hubungan antara konsep

atau variabel secara koheren yang merupakan gambaran yang utuh terhadap focus

penelitian. Kerangka piker biasanya dikemukakan dalam bentuk skema atau bagan.40

Dalam Penelitian ini, Penulis menggambarkan kerangka pikir dalam bentuk

skema tentang Implementasi Metode Hiwar terhadap Materi al-A’mal al-Yaumiyyah

pada mata kuliah Maharah al-kalam Mahasiswa angkatan 2018 Prodi Pendidikan

bahasa Arab IAIN Parepare. Hal ini disusun untuk memudahkan dalam memahami

penelitian ini. Sebagai gambaran umum mengenai arah dan tata fikir penulis dalam

sebuah skripsi ini, terdapat beberapa hal mendasar sekaligus menjadi motivasi dalam

melakukan penelitian ini. Dalam penerapannya gambaran pola hubungan antara

40

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

(Parepare: 2013) h. 40.

Page 45: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

30

variabel –variabel yang akan peneliti gunakan untuk menjelaskan masalah yang akan

diteliti berdasarkan penerapan teknik berpengaruh atau tidaknya hasil yang akan di

peroleh agar mudah dipahami maka sebagaimana dituangkan dalam bagan sebagai

berikut:

Berdasarkan dari bagan diatas dapat diketahui bahwa penelitian ini

dilaksanakan di Institut Agama Islam Negeri Parepare terkhusus pada jurusan

Tarbiyah, yang menjadi subjek penelitian yakni mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa

Arab. Dari situ diteliti mengenai implementasi metode hiwar dengan tema al-a’mal

al-yaumiyyah dalam pembelajaran Mata kuliah maharah al-kalam.

MAHASISWA DOSEN

METODE HIWAR TENTANG

AL-A’MAL AL-YAUMIYYAH

PEMBELAJARAN MATA

KULIAH MAHARAH AL-

KALAM

Page 46: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang dilakukan untuk

mengumpulkan data dengan tujuan tertentu, diantaranya untuk menguji kebenaran

suatu penelitian.41

Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti, maka penelitian ini termasuk

dalam jenis penelitian lapangan (field research) dan berdasarkan sifat

permasalahannya, maka jenis penelitian adalah deskriktif kualitatif (descriptive

research) yaitu suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan

fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau

dimana penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-

variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.42

Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditunjukkan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena misalnya: peristiwa, aktivitas sosial,

sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan informasi lengkap tentang

Implementasi metode hiwar terhadap materi al-a’mal al-yaumiyyah pada mata kuliah

maharah al-kalam angkatan 2018 prodi pendidikan bahasa Arab.

41Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D

(Bandung: Alfabeta, 2008), h. 3.

42Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Cet: 4 PT. Remaja

Rosdakarya, 2008) h. 54

Page 47: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

32

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dipilih oleh peneliti sebagai tempat penelitian adalah di Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, khususnya di jurusan Tarbiyah dan Adab

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, sedangkan waktu pelaksanaan peneliti an

selama kurang lebih 2 bulan lamanya.

3.3 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah Implementasi metode hiwar terhadap materi al-

a’mal al-yaumiyyah pada mata kuliah maharah al-kalam Mahasiswa Angkatan 2018

Prodi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare.

3.4 Jenis dan Sumber Data yang digunakan

Sumber data adalah semua keterangan yang diperoleh dari responden maupun

yang berasal dari dokumen-dokumen, baik dalam bentuk statistik atau dalam bentuk

lainnya guna keperluan penelitian tersebut.43

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer (primary

data) dan data sekunder (secondary data).

3.4.1 Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang akan

diteliti44

. Data primer diperoleh langsung dari sumbernya, baik melalui wawancara,

observasi maupun laporan dalam dokumen tidak resmi yang kemudian diolah

peneliti.45

Responden adalah orang yang dikategorikan sebagai sampel dalam

penelitian yang merespon pertanyaan-pertanyaan peneliti46

. Pada penelitian ini yang

43

Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Prektek (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2004), h.87.

44Bagong Suyanton dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial (Ed.I, Cet. III; Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2007), h. 55.

45Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h. 175.

46Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: CV. Alfabeta, 2002), h. 34.

Page 48: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

33

menjadi data primer adalah dosen mata kuliah maharah al-kalam dan mahasiswa

prodi PBA angkatan 2018 IAIN Parepare.

3.4.2 Data sekunder

Data sekunder adalah data pelengkap yang dapat di korelasikan dengan data

primer, data tersebut adalah sebagai bahan tambahan yang berasal dari sumber

tertulis yang dapat terdiri atas sumber buku, skripsi, jurnal dan internet. 47

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, dibutuhkan teknik pengumpulan data yang digunakan

untuk mendapatkan data dan informasi yang relevan dengan masalah yang diteliti,

maka penulis menggunakan beberapa pendekatan dalam mengumpulkan data, di

mana teknik dan prosedur yang satu dengan yang lainnya saling menguatkan agar

data yang diperoleh dari lapangan benar-benar valid dan otentik.

Adapun teknik dan prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

3.5.1 Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan

dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa sehingga

observasi berada bersama objek yang di selidiki.48

Adapun teknik observasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

observasi non partisipan, artinya penulis tidak ambil bagian atau tidak terlibat

langsung dalam kegiatan orang-orang yang diobservasi. Metode ini penulis gunakan

47

Lexi J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, ( Bandung: PT. Rosda Karya) h. 159.

48Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Cet : 4 PT. Rineka Cipta, 2004) h.

158

Page 49: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

34

untuk bertanya mengamati dan mencatat langsung bagaimana implementasi Metode

Hiwar terhadap materi al-a’mal al-yaumiyyah pada mata kuliah Maharah al-kalam

mahasiswa PBA.

3.5.2 Wawancara (interview)

Wawancara adalah metode pengambilan data yang dilakukan dengan cara

menanyakan kepada responden secara langsung dan bertatap muka tentang beberapa

hal yang diperlukan dari suatu fokus penelitian.49

Teknik wawancara yang digunakan oleh penulis adalah wawancara bebas

terpimpin dimana pewancara menyajikan daftar pertanyaan, akan tetapi cara

bagaimana pewancara menyajikan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lokasi

penelitian. Dalam hal ini, peneliti akan mewawancarai dosen mata kuliah maharah

al-kalam dan mahasiswa prodi PBA IAIN Parepare untuk memperoleh informasi.

3.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi yaitu salah satu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan

data melalui pencatatan langsung secara sistematis terhadap apa yang sudah

tersimpan di kantor.50

Dokumentasi merupakan instrument pengumpulan data melalui

dokumen-dokumen (bahan tertulis) di suatu instansi mengenai informasi tentang

keadaan yang yang di perlukan dalam penelitian. Adapun dokumen itu berupa silabi

mata kuliah maharah al-kalam.

49

Abd. Rahman A.Ghani, Metode penelitian Tindakan Sekolah, (Jakarta; Cet;2 :PT Raja

Grafindo Persada, 2014). h.176

50Mulyadi, Evaluasi Pendidikan (Cet.1; Malang: UIN-Maliki Press, 2010), h.63

Page 50: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

35

3.6 Tehnik Analisis Data

3.6.1 Analisis Data

Pada dasarnya analisis data adalah sebuah proses mengatur urutan data dan

mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar

sehingga dapat ditemukan dan rumusan kerja seperti yang disarankan oleh data

pekerja analisi data dalam hal mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi

kode, dan mengkategorikan data yang terkumpul baik dari catatan lapangan, gambar,

foto, atau dokumen berupa laporan.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka analisis data yang digunakan

adalah kualitatif. Analisis tersebut menggunakan analisis data model Miles dan

Huberman.51

Pengumpulan data adalah kegiatan menguraikan atau menghimpun seluruh

data yang telah didapatkan dari lapangan baik berupa hasil observasi, wawancara

serta data-data yang berbentuk dokumen tertentu tanpa terkecuali. Penyajian data,

upaya menyajikan data untuk melihatan gambaran dari keseluruhan atau bagian

tertentu dari penelitian ini. Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul

dari catatan tertulis di lapangan. Kesimpulan dan verifikasi yaitu upaya untuk

mencari makna terhadap data yang dikumpulkan dengan mencari pola, hubungan,

persamaan dari hal-hal yang sering timbul.

Untuk lebih jelasnya dalam proses analisis data kualitatif ini, maka perlu

ditekankan beberapa tahapan dan langkah-langkah sebagai berikut:

51

Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, h 247.

Page 51: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

36

3.6.1.1 Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam penelitian. Data yang

dikumpulkan adalah data yang terkait dengan penelitian untuk menjawab

permasalahan-permasalahan yang diajukan dalam rumusan masalah.

3.6.1.2 Reduksi data

Miles dan Huberman dalam Sugiono mengatakan bahwa reduksi data adalah diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Mereduksi data bisa berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

52

Adapun tahapan-tahapan dalam reduksi data meliputi: membuat ringkasan,

mengkode, serta menelusuri tema dan menyusun laporan secara lengkap dan terinci.

Tahapan reduksi dilakukan untuk menelaah secara keseluruhan data yang

dihimpun dari lapangan, yaitu mengenai implementasi metode hiwar terhadap materi

al-a’mal al-yaumiyyah pada mata kuliah maharah al-kalam angkatan 2018 prodi

pendidikan bahasa Arab IAIN Parepare.

Kegiatan yang dilakukan dalam reduksi data ini antara lain: 1)

mengumpulkan data dan informasi dari catatan hasil wawancara dan hasil observasi;

2) serta mencari hal-hal yang dianggap penting dari setiap aspek temuan penelitian.

3.6.1.3 Penyajian data

Miles dan Huberman dalam suprayono dan Tobroni mengatakan bahwa yang di maksud penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun dan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

53

52Imam Suprayono dan Tobroni, Metode Penelitian Sosial Agama (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001), h. 194

53IIman Suprayono dan Tobroni, Metode Penelitian Sosial Agama, h. 194

Page 52: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

37

Penyajian data dalam hal ini adalah penyampaian informasi berdasarkan data

yang diperoleh. Kegiatan pada tahap ini antara lain: 1) membuat rangkuman secara

deskriktif dan sistematis, sehingga tema sentral dapat diketahui dengan mudah; 2)

Memberi makna setiap rangkuman tersebut dengan memperhatikan kesesuaian

dengan fokus penelitian. Jika dianggap belum memadai maka perlu dilakukan

penelitian kembali ke lapangan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dan

sesuai dengan alur penelitian.

3.6.1.4 Penarikan kesimpulan atau Verifikasi

Miles dan Huberman dam Rasyid mengungkapkan bahwa verifikasi data dan

penarikan kesimpulan adalah upaya untuk mengartikan data yang ditampilkan

dengan melibatkan pemahaman peneliti.54

Kesimpulan yang dikemukakan pada

tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali

kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan merupakan kesimpulan yang

kredibel55

Pada tahap ini dilakukan pengkajian tentang kesimpulan yang telah diambil

dengan data pembanding teori tertentu; melakukan proses member check atau

melakukan proses pengecekan ulang, mulai dari pelaksanaan pra survey (orientasi),

wawancara, observasi dan dokementasi, dan membuat kesimpulan umum untuk

dilaporkan sebagai hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

3.7 pengujian Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data dalam penelitian kualitatif ini menggunakan:

54

Harun Rasyid, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Ilmu Sosial dan Agama, h . 71

55Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013), h.99.

Page 53: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

38

3.7.1 Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan yang dimaksud adalah peneliti memperoleh data,

akan tetapi data yang diperoleh belum lengkap dan belum mendalam maka peneliti

kembali kelapangan dengan melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber

data yang pernah ditemui maupun sumber data yang baru. Melalui perpanjangan

pengamatan diharapkan sumber data lebih terbuka, sehingga informasi tanpa ada

yang dirahasiakan. Hal tersebut peneliti lakukan sebagai bentuk pengecekan kembali

data yang telah diperoleh sebelumnya pada sumber data bahwa informasi yang

diperoleh benar dan tidak berubah.

Berapa lama perpanjangan pengamatan ini dilakukan, akan sangat tergantung

pada kedalaman, keluasan dan kepastian data. Kedalaman artinya apakah peneliti

ingin menggali data sampai pada tingkat makna, makna berarti data di balik yang

Nampak. Keluasan berarti, banyak sedikitnya informasi yang diperoleh. Dalam hal

ini setelah peneliti memperpanjang pengamatan, apakah akan menambah fokus

penelitian, sehingga memerlukan tambahan informasi yang baru lagi. Kepastian data

adalah yang valid yang sesuai dengan apa yang terjadi.

3.7.2 Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat

dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut kepastian data dan urutan peristiwa

akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dengan meningkatkan ketekunan itu,

maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah

ditemukan salah atau tidak. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka

peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistemetis tentang apa

yang diamati. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan

cara membaca berbagai referensi yang berkaitan dengan temuan yang diteliti.

Page 54: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

39

3.7.3 Triangulasi

Triangulasi dapat diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber

data, menggunakan berbagai cara (seperti wawancara, observasi, dokumentasi), dan

melalui berbagai waktu yaitu:

3.7.3.1 Triangulasi sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan

cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Sumber data yang

memberikan informasi tidak dapat dirata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif,

tetapi dideskripsikan, dikategorikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda dan

mana spesifik dari sumber data yang dimaksud. Data yang telah dianalisis oleh

peneliti yang menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan

(member chek) dengan sumber data. Member chek adalaah proses pengecekan data

yang diperoleh peneliti kepada pemberi data, tujuannya adalah agar informasi yang

diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang

dimaksud sumber data atau informan.56

3.7.3.2 Trianggulasi Teknik

Trianggulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik berbeda. Misalnya data

diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumntasi, atau

kuesioner. Bila dengan dua teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan

data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada

sumber data atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandang yang berbeda-

beda.57

Kedua trianggulasi di atas yakni trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik

56

Sugiyono, Memahami penelitian, h. 127-129

57 Sugiyono, Memahami penelitian, h.274.

Page 55: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

40

peneliti gunakan dalam melakukan uji kredibilitas data yang telah didapatkan oleh

peneliti.

Page 56: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Pembelajaran Maharah al-Kalam pada Mahasiswa Angkatan 2018

Prodi Pendidikan Bahasa Arab

4.1.1 Rencaran pelaksanaan pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan salah satu faktor yang

dapat menjadikan proses pembelajaran berhasil sesuai dengan diharapkan oleh setiap

pendidik/dosen bahasa Arab, dengan adanya rencana pelaksanaan pembelajaran

tujuan dari pembelajaran akan tercapai dengan baik, karena di dalamnya terdapat

kompetensi dasar yang ingin dicapai.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis, kurikulum yang

diterapkan pada kampus IAIN Parepare yaitu kurikulum 2013, sebagaimana yang

telah diungkapkan oleh Kaharuddin bahwa:

Pembelajaran mata kuliah muhadatsah dan diganti menjadi mata kuliah maharah al-kalam pada kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini telah diterapkan di kampus IAIN Parepare semenjak 3 tahun lalu.

58

Berdasarkan pernyataan tersebut diatas, jelas bahwa pada pembelajaran

maharah al-kalam telah melaksanakan kurikulum 2013 sehingga semua perangkat

terkait dengan pembelajaran itu disesuaikan dengan kehendak kurikulum 2013,

setiap pendidik harus menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sebelum

memulai pembelajaran. Karena di dalamnya telah dicantumkan tujuan yang akan

dicapai, materi yang akan diajarkan, metode yang akan diterapkan, media yang

digunakan dan lain sebagainya. Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan

58 Kaharuddi, Kampus IAIN Parepare, Dosen Mata Kuliah Maharah al-kalam, Wawancara,

Tanggal 13 Maret 2020.

Page 57: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

42

yang sinergi yaitu dosen yang mengajar dan mahasiswa yang belajar, dosen

mengajarkan bagaimana seharusnya melalui berbagai pengalaman belajar hingga

terjadi perubahan pada mahasiswa yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

4.1.2 Kegiatan pendahuluan yang di lakukan oleh dosen

Mata kuliah maharah al-kalam pada mahasiswa semerter III yang diajarkan

oleh Kaharuddin ramli, S.Ag., M.Pd.I. yang berlangsung pada setiap hari selasa pada

pukul 13.00-14.30 dan rabu pada pukul 16.30-18.00 dengan jumlah pertemuaan

keseluruhannya adalah 16 kali pertemuan.

Berdasarkan hasil observasi penulis tentang pelaksanaan pembelajaran pada

mata kuliah maharah al-kalam pada mahasiswa angkatan 2018 prodi pedidikan

bahasa Arab yaitu dosen mata kuliah maharah al-kalam mengawali pembelajaran

dengan mengucapkan salam kepada mahasiswa dilanjut dengan membaca do’a

sebelum memulai pembelajaran dan memberikan pencerahan berupa motivasi kepada

mahasiswa. Kaharuddin mengungkapkan bahwa:

sebelum memulai pembelajaran saya selalu memberikan motivasi kepada semua mahasiswa bersungguh-sungguh dalam mempelajari bahasa Arab, Karena mereka telah memilih prodi pendidikan bahasa Arab maka mempelajari bahasa Arab adalah kewajiban mereka sebagai resiko telah memilih prodi ini. Dan juga saya selalu menekankan kepada mahasiswa yang notabennya bukan dari pesantren agar mereka selalu senantiasa belajar dan berusaha agar mereka bisa sama dengan yang mereka dari pesantren.

59

Hasil pengamatan penulis juga memperoleh keterangan yang menunjukkan

bahwa setiap pertemuan dosen selalu memberikan motivasi kepada mahasiswa

diawal pembelajaran. Bahkan kadang kala dosen juga memberikan motivasi pada

saat pembelajaran berlangsung ataupun ketika mengakhiri pembelajaran.

59

Kaharuddin, Kampus IAIN Parepare , Dosen Mata Kuliah Maharah al-kalam, Wawancara,

Tanggal 29 November 2019.

Page 58: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

43

Setelah itu mengingatkan kembali kepada mahasiswa terkait materi-materi

sebelumnya menanyakan kabar mahasiswa kemudian mengabsen mahasiswa sembari

memeriksa tugas hafalan mereka. Setelah itu masuk kepada materi inti.

4.1.3 Kegiatan inti

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis, bahwa dosen mata

kuliah maharah al-kalam dalam proses pembelajaran sudah menggunakan dua

bahasa seperti apa yang telah diungkapkan oleh kaharuddin bahwa:

dalam proses pembelajaran maharah al-kalam sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Arab dan bahasa Indonesia akan tetapi bahasa Arab diusahakan lebih didominasikan ini bertujuan agar mahasiswa terbiasa mendengar maupun berbicara dalam bahasa Arab.

60

sebelum sampai pada meteri inti yakni materi al-a’mal al-yaumiyyah dalam

pembelajaran maharah al-kalam ada beberapa hal yang harus benar-benar diketahui

dan dipahami oleh mahasiswa yakni: mufradat, qawaid (nahwu dan shorof) dan

Rumus pola kalimat dasar.

4.1.3.1 Mufradat

Mufradat merupakan istilah yang digunakan untuk kosakata

(pembendaharaan kata) yang ada dalam bahasa Arab. Kata sendiri di sebut kalimah

dan kata dalam bahasa Arab dibagi menjadi 3 yaitu: (1) Isim (kata benda) (2) ,( كلمة)

Fi’il (3) huruf.

4.1.3.1.1 Isim adalah kata yang menunjukkan pada suatu zat (benda) dan tidak

memiliki hubungan dengan waktu. Kata benda itu mencakup diantaranya, kata yang

menunjukkan nama sesuatu, kata benda yang konkret (dapat dilihat), kata benda yang

60

Kaharuddin , Kampus IAIN Parepare , Dosen Mata Kuliah Maharah al-Kalam, Wawancara,

Tanggal 29 November 2019.

Page 59: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

44

abstrak (yang tidak dapat dilihat) dan kata benda yang menunjukkan sifat dari

sesuatu.

4.1.3.1.2 Fi’il

Menurut bahasa فعل (fi’il) berarti “perbuatan atau pekerjaan” seperti dalam

ungkapan فعلك yang berarti “pekerjaanmu atau perbuatanmu”. Bentuk jamaknya

ialah yang berarti “ perbuatan-perbuatan atau pekerjaan-pekerjaan”. Sedangkan

menurut istilah fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa yang

terjadi pada masa atau waktu tertentu. Fi’il dibagi menjadi 3 yaitu: fi’il madhi, fi’il

mudjhari dan fi’il amar. (1) fi’il madhi ialah secara harfiah berarti kata kerja yang

lampau. Secara istilah fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan pekerjaan yang

telah dikerjakan pada masa lampau, apad masa yang telah berlalu, seperti kata كتب

(telah menulis), فتح (telah membuka), (2) Fi’il mudhari secara harfiah berarti kata

kerja yang seimbang. Secara istilah ialah kata kerja yang menunjukkan pekerjaan

yang sedang dikerjakan pada masa sekarang, masa kini dan masa yang akan datang,

seperti kataيكتب (sedang menulis), يفتح (sedang membuka), (3) Fi’il amar secara

harfiah bereti kata kerja perintah. Secara istilah fi’il amar ialah kata kerja yang

menunjukkan perintah untuk dikerjakan pada masa yang akan datang seperti kata

أكتب (tulislah), إفتح (bukalah).

4.1.3.1.3 Huruf

Menurut pengertian bahasa, حرف berarti “huruf”, bentuk jamaknya أحرف

yang berarti “huruf-huruf”. Menurut pengertian istilah nahwu حرف berarti “kata

depan”. Jamaknya أحرف yang berart “kata-kata depan”. Jadi huruf ialah kata depan

yang diletakkan sebelum kata benda atau kata kerja. Kaharuddin mengungkapkan

bahwa:

Page 60: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

45

Dalam pembelajaran mata kuliah maharah al-kalam saya mewajibkan kepada mahasiswa untuk menghafal mufradat karena mufradat sangatlah penting agar mahasiswa dapat berbicara dengan menggunakan bahasa Arab, jika di ibaratkan sebagai sebuah bangunan maka mufradat disini memiliki posisi sebagai material dari bangunan tesebut, jadi bangunan tersebut tidak akan dapat menjadi sebuah bangunan dan berdiri kokoh tanpa adanya material berupa semen, pasir, dan kerikil begitu pulalah posisi mufradat dalam pembelajaran muhadatsah.

61

Berdasarkan hal di atas, maka mufradat merupakan suatu alat agar mahasiswa

dapat berbicara dengan menggunakan bahasa Arab tanpa adanya mufradat

bagaimana bisa mahasiswa berkomunikasi dengan orang lain, serta mengerti

pembicaraan orang lain dan mengungkapkan sesuatu sesuai pikiran mereka tanpa

adanya mufradat.

Sesuai dengan pengamatan penulis selama proses pembelajaran maharah al-

kalam berlangsung, pada setiap pertemuan dosen mewajibkan kepada mahasiswa

untuk menghafal mufradat dan menulis mufradat yang mereka hafal dalam sebuah

buku kecil ini bertujuan agar mahasiswa terbiasa menulis bahasa Arab dan dengan

menggunakan buku kecil ini bertujuan untuk memudahkan mahasiswa untuk

menghafal mufradat yang akan dihafal serta mengulangi mufradat yang telah mereka

hafal kapan dan dimanapun berada karena bentuknya yang fleksibel. Nasra Suardi

mengugkapkan bahwa

Dalam pembelajaran maharah al-Kalam, dosen senantiasa memotivasi kami untuk menghafal mufradat dengan memberikan kami tugas untuk menghafal mufradat baik itu dari isim maupun fi’il, dengan adanya tugas dari dosen sehingga kami terdorong untuk menghafal mufradat.

62

Ungkapan dari salah satu mahasiswa di atas menunjukkan bahwa dosen di

sini harus terlibat aktif dalam mendorong mahasiswanya agar bisa bermuhadatsah.

61 Kaharuddin, Rumah dosen , Dosen Mata Kuliah Maharah al-Kalam, Wawancara, Tanggal

22 November 2019.

62Nasra Suardi, Kampus IAIN Parepare, Wawancara, Tanggal 05 November 2019.

Page 61: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

46

Dengan tugasnya sebagai pemimipin dalam proses pemmbelajaran sehingga

memudahkan dosen untuk mengatur dan memerintah mahasiswa untuk mencapai

tujuan dari pembelajaran sehingga mahasiswa merasa bahwa setiap tugas yang di

berikan oleh dosen adalah kewajiban mereka dan mau tidak mau mereka harus

melaksanakan tugas yang di berikan oleh dosen termasuk menghafal mufradat

walaupun sebenarnya tanpa dosen memberikan tugas, mereka akan menghafal

mufradat dengan sendirinya. Tanpa adanya tugas menghafal mufradat yang

diberikan oleh dosen maka mahasiswa akan berbuat sesuka hati mereka untuk tidak

menghafal maupun menghafal mufradat. Kaharuddin mengungkapkan bahwa:

Dalam proses pembelajaran, saya selalu meminta kepada mahasiswa untuk memanfaatkan mufradat yang telah mereka ketahui dan uslub-uslub atau pola kalimat dalam percakapan sehari-hari, agar mereka terbiasa dan tidak kaku ketika berbicara dengan menggunakan bahasa Arab.

63

4.1.3.2 Qawa’id (nahwu dan shorof)

Gramatika dalam bahasa Arab di kenal dengan istilah qawa’id di dalamnya

terdapat dua unsur yang saling terkait satu sama lain yakni ilmu nahwu dan shorof.

Ilmu nahwu merupakan salah satu satu cabang ilmu bahasa Arab yang biasa

digunakan sebagai sarana untuk membaca tulisan bahasa Arab. Sedangkan ilmu

shorof digunakan untuk mengubah bentuk-bentuk kata menjadi kata lain yang

memiliki makna bermacam-macam. Tashrif ini bertujuan agar mahasiswa dapat

menyesuaikan antara fi’il dan dhamir ketika bermuhadatsah. Dengan demikian ilmu

nahwu dan shorof mutlak diajarkan kepada mahasiswa agar memiliki kemampuan

berbahasa Arab dengan baik dan benar, karena suatu bahasa tanpa adanya tata bahasa

akan sulit dipahami. Kaharuddin mengungkapkan bahwa:

63

Kaharuddin, Rumah dosen, Dosen Mata Kuliah Maharah al-kalan, Wawancara, 29

November 2019.

Page 62: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

47

Berkaitan dengan qawa’id (nahwu dan shorof) melihat kondisi mahasiswa untuk saat ini masih sangat minim secara keseluruhan meskipun ada beberapa orang yang sudah paham akan tetapi untuk secara keseluruhan masih banyak yang belum paham. Sehingga dosen harus bekerja keras untuk memberikan penguatan dan murojaah berkaitan dengan materi-materi nahwu dan shorof.

64

Berdasarkan pengamatan peneliti secara langsung pada saat dilapangan pada

saat proses pembelajaran berlangsung sebagian mahasiswa terutama yang berasal

dari pesantren dan Madrasah Aliyah rata-rata sudah paham berkaitan dengan nahwu

dan shorof karena mereka sudah memiliki bekal dan mempelajari qawa’id

sebelumnya, akan tetapi mereka yang berasal dari SMA maupun SMK yang

sebelumnya mereka belum pernah mempelajarai nahwu dan shorof maka akan butuh

banyak waktu, untuk itulah Kaharuddin selaku dosen mata kuliah maharah al-kalam

selalu meminta kepada mahasiswa agar ikut pembelajaran di luar perkuliahan dengan

mengikuti kursus bahasa Arab ataupun belajar kepada senior ataupun teman sekelas

mereka yang sudah memilki pengetahuan yang cukup memadai mengenai nahwu dan

shorof. Nurhapipa Sudirman mengatakan bahwa:

Tingkat pemahaman saya terhadap nahwu dan shorof sebenarnya masih kurang akan tetapi saya terus berusaha dan belajar kepada senior maupun alumni dari pendidikan bahasa Arab.

65

Berdasarkan hasil wawancara di atas dengan salah seorang mahasiswa

sebagian dari mereka telah ikut dalam kelompok belajar yang diadakan oleh

alumni dari prodi pendidikan bahasa Arab, karena menurut mereka hanya dengan

mengikuti pembelajaran dalam perkuliahan saja tidak cukup untuk memahami

bahasa Arab terlebih nahwu dan shorof membutuhkan banyak waktu untuk

mempelajarinya.

64Kaharuddin, Kampus IAIN Parepare, Dosen Mata Kuliah Maharah al-kalam, Wawancara

29 November 2019.

65 Nurhapipa Sudirman, Kampus IAIN Parepare, Wawancara, Tanggal 04 November 2019.

Page 63: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

48

4.1.3.3 Rumus pola kalimat dasar

Berdasarkan hasil observasi penulis, bahwa dosen dalam mengajarkan

rumus pola kalimat di atas memakan waktu 3 kali pertemuan. Rumus pola kalimat

kalimat diatas benar-benar di usaha dipermantap guna menunjang untuk pertemuan

selanjutnya pada materi a’mal yaumiyyah.

4.1.3.3.1 Pertemuan pertama:

Pada pertemuan pertama dosen menjelaskan pola kalimat tentang:

رعيستطيع+أن+فعلالمضا–تطاعإس

يريد+أن+فعلالمضارع-أراد

Dari rumus pola kalimat di atas dosen menjelaskan bahwa kata kerja تطاعإس

يستطيع– dan يريد–أراد harus disandingkan dengan أن karena fi’il tidak boleh

bertemu langsung dengan fi’il jadi harus diperantarai oleh huruf أن. Boleh saja tidak

memakai huruf أن akan tetapi fi’ilnya harus dimasdarkan. Setelah itu dosen

memberikan contoh seperti:

يستطيعأنيرجعإلىبيته

Dia bisa pulang ke rumahnya

أريدأنأذهبإلىالمدرسة

Saya ingin pergi ke sekolah

Setelah dosen memberikan contoh dosen memberikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk membuat contoh sesuai rumus pola kalimat di atas kemudian

menunjuk masing-masing mahasiswa untuk mengungkapkan contoh yang telah

mereka buat.

Page 64: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

49

4.1.3.3.2 Pertemuan kedua:

Pada pertemuan kedua dosen menjelaskan pola kalimat sebelum dan setelah.

Kata قبل harus disandingkan dengan أن dan kemudian fi’il mudhari begitupun

dengan kata بعد harus disandingkan dengan أن dan kemudian fi’il madhi. Kemudian

dosen memberikan contoh kepada mahasiswa:

قبل+أن+فعلالمضار

بعد+أن+فعلالماضى

Contoh:

أدرسأنااأكلأن قبل

Sebelum saya belajar saya makan

بعدماصليتأناأقرأالقرآن

Setelah saya shalat saya membaca Al-Qur’an

Kemudian setelah dosen memberikan contoh dosen memerintahkan

mahasiswa membuat contoh dan latihan dengan teman mereka dengan bertanya

jawab sesuai rumus pola kalimat di atas. Setelah itu dosen menjelaskan rumus pola

kalimat (fi’il) yang berpasangan dengan huruf jar dan membutuhkan fi’il.

يجب+على+أن+فعلالمضارع

أن+فعلالمضارعيجوز+ل+

Page 65: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

50

عليني/ليأناعليك/لكأنتعليه/لهوه

علينا/لنانحنعليكما/لكما أنتماعليهما/لهماهما

عليكم/لكمأنتمعليهم/لهمهم

لكعليك/أنتعليها/لهاهي

عليكما/لكماأنتماعليهما/لهماهما

/لهنهن عليكن/لكن أنتن عليهن

Setelah dosen menjelaskan perubahan dhamir ketika dimasuki huruf jar dosen

memberikan contoh:

يوم يحبعليكأنتدرسكل

Wajib bagi kamu belajar setiap hari

اآلنيجوزلكأنتذهب

Kamu boleh pergi sekarang

Mahasiswa harus benar-benar memahami perubahan dhamir ketika masuk

kepada huruf jar (ل dan على) karena ini sangat membantu ketika mahasiswa ingin

ingin mengungkapkan sesuatu berdasarkan rumus pola kalimat di atas.

4.1.3.3.3 Pertemuan ketiga:

Pada pertemuan ketiga, pendidik mengajarkan ungkapan salam dan

penghormatan.

Page 66: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

51

Ungkapan penghormatan kepada undangan yang hadir dalam pertemuan:

Ungkapan Untuk

Raja صاحبالجاللة

Presiden dan wakil presiden الفخامةصاحب

الد ولةصاحب Ketua DPR

الس مو صاحب Gubernur, bupati

المعالى/الفضيلةصاحب Menteri/ rektor perguruan

tinggi

الس عادةصاحب Dekan fakultas, pimpinan,

guru besar

Ulama, dosen, pembicara فضيلةالش يخ

ين حضراتالض يوفالمدعو

الكريمHadirin dan hadirat

الكرامأيهاالض يوف Hadirin dan hadirat

Hadirin dan hadirat سي داتيوسادتي

.Mahasiswa, pelajar, dll إخوانيالكرام

Salam penghormatan pada saat bertemu:

Jawaban Ungkapan

أهالبك أهالوسهالومرحبا

Selamat datang

بخيروالحمدهللحالتيغيرجيدة

Alhamdulillah, baik-baik/

seperti biasa saya kurang sehat

الككيفخ

Apa kabar

ونحنكذلك

Kami juga begitu

نحنفىشوقإليك

Kami rindu kepadamu

Page 67: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

52

شرفهللامقدارك

Allah memuliakan

penghargaan anda

فتناحضوركلقدشر

Kami merasa terhormat

dengan kehadiran anda

وأناكذلك

Saya juga begitu

قاءأناسعيدبهاذالل

Saya bahagia dengan

pertemuan ini

Salam penghormatan saat berpisah:

Jawaban Ungkapan

إلىالل قاء

Sampai jumpa juga

إلىالل قاء

Sampai jumpa

وأنتكذلك

Begitu juga anda

نترككفيرعايةهللا

Sampai jumpa kami

meninggalkanmu dalam lindungan

Allah

هللايحفظك

Allah menjaga anda

فيحفظهللا

Sampai jumpa semoga dalam

lindungan Allah

وداعاياإبنيإلىلقاءعلىخير

Selamat jalan wahai anakku

dan sampai bertemu dalam kebaikan

وداعاياوالدي

Selamat tinggal bapakku

مكهللايسل

Allah menyelamatkanmu

معالسالمة

Selamat jalan keselamatan

bersamamu

عنإذنكياأخي المةمعالس

Page 68: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

53

Selamat jalan (keselamatan

bersamamu)

Saya pamit dulu wahai

sahabatku

سأبلغسالمكإلى

Saya akan sampaikan

salamnya ke…

بلغسالميإلى

Sampaikan salamku ke…

المس لعليكوعليها

Keselamatan bagimu dan

baginya

Pada akhir pembelajaran dosen mengingatkan materi yang akan dipelajari

pada pertemuan berikutnya dan memberikan tugas hafalan mufradat kepada

mahasiswa.

4.2 Implementasi Metode Hiwar terhadap materi al-A’mal al-Yaumiyyah

pada Mata Kuliah Maharah al-Kalam Mahasiswa Angkatan 2018 Prodi

Pendidikan Bahasa Arab.

Pada dasarnya metode merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara untuk

melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari dosen

dan mahasiswa untuk saling berinteraksi melakukan suatu kegiatan sehingga proses

pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh dosen. Agar

bisa mencapai tujuan dari dari pembelajaran itu sendiri. Dengan menggunakan

metode pembelajaran yang tepat maka terciptalah proses belajar mengajar semakin

efektif dan efisien, sehingga mahasiswa pun bisa belajar dengan baik. Dengan

menggunakan metode pembelajaran dapat disusun penyampaian materi yang bagus

dan juga menarik. Hal ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan

pembelajaran yang telah diterapkan. Keberhasilan dari implementasi strategi

Page 69: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

54

pembelajaran sangat bergantung pada pendidik menggunakan metode dalam

pembelajaran. Kaharuddin mengungkapkan:

berkaitan dengan metode bahwa setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan dan kita tidak boleh menginggulkan suatu metode dengan metode lain karena metode itu berfungsi sesuai kapan dan dimana metode itu digunakan.

66

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan dosen mata kuliah di

atas bahwa dosen haruslah mempunyai metode ini dikarenakan metode merupakan

cara untuk mencapai tujuan yang harus ditempuh dalam proses pembelajaran/

Pemilihan dan penggunaan metode yang tepat menjadi penentu tercapainya tujuan

pembelajaran dan suksesnya seorang guru dalam mentransfer ilmunya. Sebab pada

prinsipnya metode yang baik bukanlah metode yang paling sering digunakan akan

tetapi metode baik adalah yang cocok dengan materi yang diajarkan dan sesuai

dengan situasi dan kondisi. Kaharuddin mengungkapkan bahwa:

Berkaitan dengan penggunaan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran maharah al-kalam metode hiwar merupakan sesuatu hal mutlak yang harus digunakan oleh dosen karena metode hiwar ini sangat efektif dan cocok dalam meningkatkan muhadatsah mahasiswa.

67

Berdasarkan ungkapan dosen diatas maka metode hiwar ini jika

diimplementasikan pada pembelajaran maharah al-kalam maka kita akan

mendapatkan perubahan yang terjadi pada muhadatsah mahasiswa karena mtode

hiwar ini merupakan metode yang menuntut mahasiswa untuk aktif berbicara baik itu

terhadap teman sendiri maupun terhadap dosen. Amir Abbas mengungkapkan

bahwa:

66

Kaharuddin, Kampus IAIN Parepare , Dosen mata kuliah maharah al-kalam, wawancara,

pada tanggal 29 November 2019.

67Kaharuddin, Kampus IAIN Parepare , Dosen Mata Kuliah Maharah al-Kalam, Wawancara,

29 Nvember 2019.

Page 70: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

55

Metode hiwar yang diterapkan oleh dosen dalam mengajarkan mata kuliah maharah al-kalam sesuai dengan kebutuhan kami dan sangat membantu kami untuk aktif dalam bermuhadatsah sedikit demi sedikit.

68

Berdasarkan pernyataan salah satu mahasiswa di atas mengenai penerapan

metode hiwar dalam pembelajaran maharah al-kalam, memberikan kesan tersendiri

terhadap mahasiswa, ada hasil yang nyata yang didapatkan mahasiswa dari

penerapan metode hiwar. Mahasiswa dapat bermuhadatsah sedikit demi sedikit

walaupun belum terlalu sempurna, ketidaksesuaian pola-pola kalimat maupun

ketidaksesuain fi’il dengan dhamir yang seharusnya.

4.2.1 Proses penerapan metode hiwar terhadap materi al-a’mal al-yaumiyyah pada

Mata kuliah maharah al-Kalam mahasiswa angkatan 2018 prodi pendidikan bahasa

Arab

Pembelajaran maharah al-kalam sebelumnya dosen telah menyampaikan

materi-materi yang akan dipelajari dalam pembelajaran, salah satunya adalah materi

al-a’mal al-yaumiyyah agar mahasiswa mempersiapkan diri untuk materi tersebut.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan dari awal proses pembelajaran

sampai kepada materi al-a’mal al-yaumiyyah dosen menjelaskan kalimat-kalimat

yang penting dalam kegiatan muhadatsah, menjelaskan pola-pola kalimat dasar,

membiasakan mahasiswa untuk berbahasa Arab, dan menerjemahkan pola kalimat

dalam bahasa Indonesia kedalam bahasa Arab sampai pada akhirnya dosen

memberikan tugas untuk berhiwar mengenai al-a’mal al-yaumiyyah.

Proses dosen dalam mengajarkan materi al-a’mal al-yaumiyyah adalah

sebagai berikut:

4.2.1.1 Pertama, dosen memberikan topik hiwar jauh hari sebelumnya dan

memerintahkan mahasiswa untuk mempersiapkan diri, apakah dengan mengkonsep

68

Amir Abbas, Kampus IAIN Parepare, Wawancara, Tanggal 04 November 2019.

Page 71: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

56

topik hiwar tersebut, kemudian latihan berbicara, baik itu sendiri maupun bersama

dengan teman yang lain, atau mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang nantinya

akan ditanyakan kepada teman mereka yang persentasi.

4.2.1.2 Kedua, Meminta mahasiswa untuk mengungkapan aktifitasnya sehari-hari

(al-a’mal al-yaumiyyah) dalam bahasa Arab. pada saat materi al-a’mal al-yaumiyyah

diterapkan dosen menunjuk satu persatu dari mahasiswa untuk mempresentasikan al-

a’mal al-yaumiyyah mereka mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali. Seperti

apa yang dipersentasikan oleh salah satu dari mahasiswa mulai dari bangun tidur

sampai tidur kembali yakni:

تأبعدماتوضأامألتوضأذهبإلىالحم اعةالخامسةتماماثم لس ىاومفإستيقظتمنالن

الواقعةبعدمايتأقرأالقرآنحصوصاسورةومألصليالصبحبعدماصل أرجعإلىغرفةالن

ختأتناولالفطورمعأصدقاءضاءبعدماطب بوالقرأتالقرآنأذهبإلىالمطبخإلطبخالرز

تأذهبإلىالغرفةوألبسالمالبسبعدممحبعدماإستم حامألستإلىالحم بعدماأكلتأستعد

بعدماوصلتإلىالجامعةأنامباشرةإلىالفصلبالجوالةمالبستالمالبسأذهبإلىالجامعة

إلىالفندوقثم درستأرجع ماصل اصل ألدرسبعدما بعديتالظهروأستريحثم ىالظهربعد

صل ذلكأصل بعدما العصر ذلكإستيقظتألصل ى أدرسوأحفظالفرداتبعد ييتالعصرأنا

يتأستعددهأصليالعشاءبعدماصل قليالمنالقرآنبع المغرببعدماصليتالمغربأقرأ

ألنام

Berdasarkan pengamatan penulis bahwa hasil persentasi dari salah seorang

mahasiswa di atas sudah memenuhi standar karena susunan pola kalimat yang

digunakan sudah sesuai dan antara fi’il dan dhamir pun sudah sesuai. Namun tidak

semua mahasiswa mempersentasikan al-a’mal al-yaumiyyah mereka seperti salah

seorang mahasiswa di atas, Banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan

menyesuaikan antara fi’il dan dhamir pada saat berhiwar materi al-a’mal al-

yaumiyyah. Seperti:

Page 72: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

57

إلىالجامعةتذهبكمالساعةانت -

- Jam berapa kamu perempuan ingin pergi ke kampus

اماىالجامعةفىالساعةالسابعةتمإلذهبتهي -

- Dia perempuan pergi ke kampus pada jam 07.00

قبلأنتذهبيإلىالجامعةتأكلينماذا -

- Apa yang kamu (lk) makan sebelum pergi ke kampus

معأصدقاءفيالفصلأناجلست -

- Saya duduk di kelas bersama dengan teman-teman

الصبحأناقرأالقرآنصليتبعدما -

- Setelah saya shalat subuh saya langsung membaca Al-Qur’an

Contoh di atas merupakan beberapa hal dari kesalahan-kesalahan yang

sebagian besar mahasiswa alami, banyaknya perubahan kata pada setiap fi’il yang

membuat mahasiswa bingung dan terkeco terlebih dalam tashrif lughowi

perbedaannya hanya sedikit sekali. Salmiah mengungkapkan bahwa:

Sebenarnya kami telah menghafal tashrif lughowi jauh hari sejak awal pembelajaran maharah al-kalam akan tetapi kadang kala ketika kami mempresentasikan materi al-a’mal al-yaumiyyah dan berhiwar masih ada ketidaksesuai antara fi’il dan dhamir yang dimaksud

69

Dalam mengimplementasi shorof dalam percakapan memang tidaklah mudah

tidak semudah membalikkan telapak tangan akan tetapi dibutuhkan ketekunan dan

latihan dan pembiasaan, menggunakan mufradat dan shorof dalam kegiatan

berbahasa sehari-hari minimal selama proses perkuliahan. Untuk menguasai bahasa

asing terutama bahasa Arab, mahasiswa dituntut untuk tidak segan dan malu dan

69

Salmiah, Kampus IAIN Parepare, Wawancara, Tanggal 04 November 2019.

Page 73: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

58

membiasakan diri untuk memakainya setiap hari. Pembiasaan merupakan kunci

utama dalam menguasai keterampilan, terutama keterampilan berbicara.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara bahwa sebagian mahasiswa

masih minim dalam berbahasa ini dikarenakan mahasiswa tidak terbiasa mahasiswa

hanya berinteraksi menggunakan bahasa Arab pada saat di kampus saja selebihnya

ketika berada di luar kampus mereka berinteraksi menggunakan bahasa Indonesia.

4.2.1.3 Ketiga, Meminta mahasiswa untuk mengulangi pembicaran mahasiswa yang

lain. Ini juga bertujuan untuk melatih istima’ mahasiswa Fitriani mengungkapkan

bahwa:

Ketika mempresentasikan materi al-a’mal al-yaumiyyah di depan dosen dan teman-teman sekelas, saya merasa gugup tapi karena saya telah membuat konsep dan latihan presentasi materi al-a’mal al-yaumiyyah maka saya dapat mempresentasikan materi al-a’mal al-yaumiyyah sesuai harapan saya.

70

Mahasiswa di anjurkan untuk membuat konsep hiwar terhadap materi al-

a’mal al-yaumiyyah ini bertujuan agar mahasiswa. ketika persentasi al-a’mal al-

yaumiyyah.

Materi al-a’mal al-yaumiyyah merupakan materi awal dan materi wajib pada

mata kuliah maharah al-kalam ini di karenakan materi al-a’mal al-yaumiyyah

sangat cocok bagi pemula yang ingin belajar bermuhadatsah terutama bagi

mahasiswa yang bukan berasal dari pesantren. Jika mahasiswa tidak berhasil dalam

menghiwarkan materi al-a’mal al-yaumiyyah yang sudah jelas sangat mudah dan

praktis maka, bagaimana dengan materi-materi selanjutnya yang mungkin lebih

tinggi. Jadi materi al-a’mal al-yaumiyyah menjadi penentu bagi mahasiswa untuk

pembelajaran maharah al-kalam selanjutnya. Kaharuddin mengungkapkan bahwa:

70

Fitriani, Kampus IAIN Parepare, Wawancara, Tanggal 04 November 2019.

Page 74: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

59

Materi dialog tentang al-a’mal al-yaumiyyah benar-benar mengajarkan mahasiswa berbahasa Arab dari awal secara pelan-pelan sampai pada akhir bisa berbahasa Arab.

71

Materi al-a’mal al-yaumiyyah merupakan materi yang sangat mudah untuk dipraktekkan dalam kegiatan berbahasa karena menggunakan mufradat yang mudah dan sering kita dengar dalam keseharian kita. Mahasiswa diajarkan dari awal untuk berbahasa Arab. Muh. Rasyid Ridho mengungkapkan bahwa:

Materi al-a’mal al-yaumiyyah merupakan materi kesukaan saya karena materi ini merupakan materi yang pertama kali mengajarkan saya berbahasa Arab. Yang sebelumnya saya tidak pernah berbahasa Arab dengan teman-teman saya dalam proses pembelajaran apalagi persentasi sampai pada proses dialog dengan menggunakan bahasa Arab akan tetapi setelah materi ini saya dapat berbahasa Arab walaupun hanya seputar kegiatan sehari-hari, tetapi minimal ini menjadi bekal saya untuk menghadapi materi-materi hiwar selanjutnya.

72

4.2.1.4 keempat, meminta mahasiswa untuk melakukan proses tanya jawab terkait

materi al-a’mal al-yaumiyyah, dosen memerintahkan mahasiswa mengajukan

pertanyaan kepada temannya yang telah persentasi dan di jawab oleh orang

persentasi sehingga terjadi proses hiwar. Namun pada kenyataanya berdasarkan hasil

observasi penulis selama proses pembelajaran sebagian mahasiswa ketika salah

seorang temannya telah mempersentasikan materi al-a’mal al-yaumiyyah mereka

hanya diam saja dan tidak mengajukan pertanyaan sehingga dosen mengambil alih

proses pembelajaran agar proses hiwar dapat terjadi dengan cara, dosen menunjuk

satu persatu mahasiswa untuk bertanya, ketika ada mahasiswa yang tidak mampu

mengungkapkan pertanyaan mereka dalam bahasa Arab maka pendidik akan

membantu mahasiswa untuk mengutarakan pertanyaan mereka dalam bahasa Arab.

4.2.1.5 Memberikan koreksi terhadap kesalahan uslub dan pola kalimat yang

diucapkan. Setelah mahasiswa melakukan proses tanya jawab (hiwar) dosen

71Kaharuddin, Kampus IAIN Parepare , Dosen mata kuliah maharah al-kalam, Wawancara,

29 November 2019

72Muh. Rasyid Ridho, Kampus IAIN Parepare, Wawancara, 04 November 2019.

Page 75: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

60

memberikan koreksi terhadap kesalahan uslub dan pola kalimat yang diucapkan oleh

mahasiswa.

4.3 kekurangan dan kelebihan dari metode hiwar terhadap materi al-a’mal al-

yaumiyyah pada mata kuliah maharah al-kalam mahasiswa angkatan 2018 prodi

pendidikan bahasa Arab.

Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri, tapi metode

tersebut akan efektif jika di pergunakan sesuai situasi dan kondisi dalam

pembelajaran dan begitu pula sebaliknya jika metode tersebut di pergunakan tidak

sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik dalam pembelajaran maka otomatis

metode tersebut gagal. Jadi pemilihan metode dalam pembelajaran merupakan hal

yang utama untuk menunjang keberhasilan pembelajaran.

Untuk mengetahui apakah kekurangan dan kelebihan dari metode hiwar maka

penulis mengutip jawaban dosen maharah al-kalam dan sebagian mahasiswa yang

ikut dalam pembelajaran maharah al-kalam:

4.3.1 Kekurangan metode hiwar terhadap materi al-a’mal al-yaumiyyah pada mata

kuliah maharah al-kalam mahasiswa angkatan 2018 prodi pendidikan bahasa Arab.

4.3.1.1 Metode hiwar tidak cocok di pergunakan bagi mahasiswa yang tidak

mempunyai mufradat.

Mufradat merupakan salah satu unsur bahasa yang harus dikuasai oleh

mahasiswa untuk memperoleh kemahiran berkomunikasi dengan bahas tersebut.

Dalam bahasa manapun perihal kosa kata mempunyai peranan yang sangat penting

untuk di pelajari tidak terkecuali dalam bahasa Arab, manusia melakukan kegiatan

sehari-hari dengan menggunakan kata, dan mufradat-mufradat tersebut tersusun

dalam bentuk kalimat. Untuk itu penguasaan mufradat merupakan hal yang utama

untuk dipelajari sebagai syarat bagi mereka yang mahir dalam berbahasa seseorang

Page 76: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

61

untuk apat mengungkapkan maksud hatinya, perasaan, dan pikiran mereka. Tanpa

kata-kata yang tersusun menjadi kalimat, maka keinginan tersebut tidak dapat

tersampaikan. Misrawati mengungkapkan bahwa:

Dalam proses hiwar mengenai materi al-a’mal al-yaumiyyah setelah mempersentasikan materi tersebut dan berlangsung proses tanya jawab kadang kala memakan waktu yang banyak, terutama apabila kami tidak mengerti apa yang dikatakan oleh teman kami sendiri saat bertanya sehingga kami tidak dapat menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh teman kami.

73

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti di atas bahwa

mufradat mempunyai posisi yang sangat penting dalam kegiatan berbahasa dengan

mufradat maka mahasiswa akan dapat mempresentasikan materi al-a’mal al-

yaumiyyah dan materi-materi selanjutnya pada pembelajaran maharah al-kalam dan

mahasiswa dapat memahami apa yang diungkapkan oleh temannya dan menjawab

pertanyaan sesuai apa yang ada dalam pikiran mereka.

4.3.1.2 Metode hiwar tidak cocok dipergunakan bagi mahasiswa yang tidak

mempunyai keberanian dan kemauan dalam berbicara.

Menerapkan metode hiwar dikalangan mahasiswa yang tidak mempunyai

keberanian serta percaya diri yang tinggi maka akan dipastikan tujuan yang ingin kita

capai dalam metode hiwar tidak akan tercapai. Karena pada realitasnya metode

hiwar menuntut agar mahasiswa aktif dalam berbicara dan berdialog.

4.3.2 Kelebihan metode hiwar tentang al-a’mal al-yaumiyyah dalam pembelajaran

mata kuliah maharah al-kalam mahasiswa angkatan 2018 prodi pendidikan bahasa

Arab.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada dosen mata

kuliah maharah al-kalam mengatakan bahwa pada dasarnya tidak ada metode yang

lebih unggul dengan metode yang lain akan tetapi jika metode di pergunakan sesuai

73

Misrawati, Kampus IAIN Parepare, Wawancara, Tanggal 04 November 2019.

Page 77: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

62

dengan situasi dan kondisi mahasiswa, maka itulah yang menjadi kelebihan dari

metode tersebut.

Page 78: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

63

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

5.1.1 Proses pembelajaran maharah al-kalam dalam kelas dosen tuangkan kedalam

RPP yang didalamnya terdiri dari: Perencanaan pembelajaran, Kegiatan pendahuluan

yang dilakukan oleh dosen, kegiatan inti yang dilakukan dosen, dan kegiatan akhir

yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa

5.1.2 Proses implementasi metode hiwar terhadap materi al-a’mal al-yaumiyyah

pada mata kuliah maharah al-kalam yakni pertama, Dosen memberikan topik hiwar

kepada mahasiswa, kedua, Meminta mahasiswa untuk mengungkapan aktifitasnya

sehari-hari (al-a’mal al-yaumiyyah) dalam bahasa Arab, ketiga, , Meminta

mahasiswa untuk mengulangi pembicaran mahasiswa yang lain, keempat, meminta

mahasiswa untuk melakukan proses tanya jawab terkait materi al-a’mal al-

yaumiyyah, kelima, Memberikan koreksi terhadap kesalahan uslub dan pola kalimat

yang diucapkan.

5.1.3 Kelebihan dan kekurangan metode hiwar terhadap materi al-a’mal al-

yaumiyyah pada mata kuliah maharah al-kalam mahasiswa angkatan 2018 prodi

pendidikan bahasa Arab.

5.1.3.1 Kelebihannya yaitu:

5.1.3.1.1 Praktek langsung, adanya keterlibatan langsung antara dua pihak atau lebih

pada saat berbicara baik antara mahasiswa dengan mahasiswa yang lain maupun

antara dosen dengan mahasiswa.

5.1.3.1.2 Metode hiwar dapat mengikis kekakuan mahasiswa dalam mengucapkan

bahasa Arab.

5.1.3.1.3 Mendorong mahasiswa untuk lebih aktif berbicara.

Page 79: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

64

5.1.3.2 Kekurangannya yaitu:

5.1.3.2.1 Metode hiwar tidak cocok dipergunakan bagi mahasiswa yang tidak

mempunyai mufradat.

5.1.3.2.2 Metode hiwar tidak cocok dipergunakan bagi mahasiswa yang tidak

mempunyai keberanian dan kemauan dalam berbicara.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi dosen mata kuliah maharah al-kalam.

Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam penelitin ini, maka hendaknya

dosen mata kuliah maharah al-kalam mewajibkan kepada semua mahasiswa untuk

mengikuti kursus atau bimbingan belajar baik yang diadakan oleh senior mereka atau

alumni dari prodi pendidikan bahasa Arab dan memberikan sanksi kepada

mahasiswa yang tidak mengikuti kursusan atau bimbingan belajar, supaya

mahasiswa terdorong dan merasa itu kewajiban sehingga mahasiswa mau tidak mau

harus mengikuti pembelajaran diluar perkuliahan.

5.2.2 Bagi peserta didik/ mahasiswa prodi pendidikan bahasa Arab

Hendaknya mahasiswa bersungguh dalam mempelajari bahasa, karena telah

memilih prodi prodi pendidikan bahasa Arab maka untuk mendalami segala hal yang

berkaitan dengan bahasa arab adalah kewajiban mahasiswa. Begitupun dalam mata

kuliah maharah al-kalam, maka untuk dapat menguasai kecakapan dalam

bermuhadatsah mahasiswa harus menguasai segala hal yang dapat menunjang agar

dapat bermuhadatsah seperti menghafal mufradat, mempelajari qawa’id (nahwu/

shorof), mempelajari uslub-uslub pola kalimat, dan tidak kalah penting yakni sering

berlatih dalm bermuhadatsah dan sering-sering mempergunakan mufradat dalam

bermuhadatsah dalam kehidupan sehari-hari.

Page 80: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

65

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim

Ali, Zainuddin. 2011. Metode Penelitian Hukum. Cet. III; Jakarta: Sinar Grafika.

Anshor, Ahmad Muhtadi. 2009. Pengajaran Bahasa Arab Media dan Metode-metodenya, Cet. 1; Yogyakarta: Penerbit Teras.

Arsyad, Azhar. 2010. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya Beberapa Pokok Pikiran, Cet. III; Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ariati, Surti. 2016. “Pengaruh Metode Tanya Jawab dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Jurusan Tarbiyah dan Adab Sekolah Tinggi Agama Islam Parepare”. Skripsi Sarjana; Jurusan Tarbiyah dan Adab: Parepare.

Amarodin, 2015. Penerapan Metode Hiwar dalam Pembelajaran Untuk Meningkatkan KeberhasilanBelajar Bahasa Arab Materi Istima’ Tentang Fil Baiti Siswa Kelas V MI Nasriyah Sumberjo Mranggen Demak Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi Sarjana ;Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan: Semarang.

Basyir, Ahmad Abdullah. 1971. Terjemah Mudzakarotu Ta’lim al-Kalam (al-Muhadatsah), Saudi Arabiyah Li-Daurat aat-Tadribiyat al-Maksyafah/

Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Cet.7; Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Cet. I

;Jakarta: Rineka Cipta.

Fitriyah. 2017. Efektifitas Metode Hiwar dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicaraa pada Mata Pelajaran Bahasa Arab di SMA Islam Sultan Agung Semarang.https://www.google.co.id/search?q=efektifitas+metode+hiwar&client=ucweb-mini-b&channel=Ib. (Diakses 18 Maret 2019).

Fuad Effendy, Ahmad. 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.

Ghani, Abd Rahman. 2014. Metode Penelitian Tindakan Sekolah. Cet II; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara/

Hermawan, Acep. 2014. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Cet IV; Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 81: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

66

Hamid, Abdul dkk. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: UIN Malang Press.

Mani bin Abd al-Aziz al-Mani, Mudzakarah al-Daurath al-Tarbawiyyah al-Qashirah, Ma’had al-ulum al-Islamiyyah wa al-Arabiyyah fi Indonesia, 1912 H.

Muna, Wa. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi, Cet. I; Yogyakarta: Teras.

Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Cet IV; Jakarta: PT Rineka Cipta.

Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan. Malang:UIN-Maliki Press.

Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap.

Cet 1; Yogyakarta: Pustaka Progresif.

Rasyid, Harun. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Ilmu Sosial dan Agama.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Pengembangan Profesionalisme Guru.

Cet II ; Jakarta: Rajawali Press.

Rosidin, Dedeng, Ayat tentang hiwar, https://www.google.co.id/search?q= ayat+hiwar&client=ucweb-mini-b&channel=Ib(24 Maret 2019).

Saepudin. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Cet; 1: Parepare: Lembah

Harapan Press.

. 2012. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab Teori dan Aplikasi.

Cet 1; Yogyakarta: Trust Media Publishing.

STAIN Parepare. 2013. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Parepare.

Subagyon, Joko. 2004. Metode Penelitian dalam Teori dan Prektek .Jakarta: PT Rineka Cipta.

Silberman, Melvin L., 2010 Active Learning, 101 Cara Belajar Aktif, Bandung: Nusamedia.

Sudjana, Nana. 2010. Dasar Proses Belajar Mengajar. Cet.11; Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. 2002. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif .Bandung: Alfabeta

. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekataan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cet 20; Bandung: Alfabeta.

Page 82: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

67

Sukmadinata, Nana Syaodiq. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sumardi, Muljanto. 1974. Pengajaran Bahasa Asing sebuah Tinjauan Dari segi metodologi. Jakarta: Bulan Bintang.

Suprayono, Imam dan Tobroni. 2001. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Cet. IV;

‘Jakarta: Prenamedia Group.

Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2007. Metode Penelitian Sosial, Cet III; Jakarta: Kencana.

Teguh, Muhammad. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Zainuddin, Radliyah. Metodologi dan Strategi Alternatif Pembelajaran Bahasa Arab.

Zulhannan. 2015. Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif. Cet II; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Page 83: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

LAMPIRAN

Page 84: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

KEMENTRIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PAREPARE

FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Amal bakti No. 8 Soreang 911331

Telepon (0421) 21307, Faksimile (0421) 2404

INSTRUMEN PENELITIAN PENULISAN SKRIPSI

NAMA MAHASISWA : : MARDAWYAH

NIM/ JURUSAN : : 14.1200.013/PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS : : TARBIYAH DAN ADAB

JUDUL : : IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP

MATERI AL-A’MAL AL-YAUMIYYAH PADA MATA

KULIAH MAHARAH AL-KALAM MAHASISWA

ANGKATAN 2018 PRODI PENDIDIKAN BAHASA

ARAB IAIN PAREPARE.

PANDUAN OBSERVASI

1. Lembar Observasi Untuk dosen Mata Kuliah Maharah al-Kalam

Beri tanda Check List (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan

pengamatan peneliti:

NO

Implementasi metode hiwar terhadap materi al-a’mal al-

yaumiyyah pada mata kuliah maharah al-kalam mahasiswa

angkatan 2018 prodi pendidikan bahasa Arab IAIN Parepare

Skala

Pemerolehan Data

YA TIDAK

Page 85: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

1 Dosen membuka pelajaran dengan memberikan motivasi kepada

mahasiswa √

2

2 Dosen memberikan penguatan terhadap pembelajaran pada

pertemuan sebelumnya √

3

3 Dosen memahami karakter mahasiswanya

4

4

Dosen mengetahui tingkat kemampuan muhadatsah

mahasiswanya

5

5

Dosen mengetahui kesulitan muhadatsah yang dialami

mahasiswanya

6 Dosen memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang aktif dalam

kegiatan pembelajaran

7 Dosen menggunakan bahasa Arab selama proses pembelajaran

berlangsung

8 Dosen mampu menghidupkan suasana kelas yang hening √

9 Dosen mampu mengontrol suasana pembelajaran √

10 Dosen mendesain dan mengolah ruang belajar yang inovatif dan

kreatif √

11 Dosen berinteraksi dengan mahasiswa saat pembelajaran

berlangsung √

12 Dosen membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan

berbahasa Arab √

13 Dosen mengimlementasikan metode hiwar dengan baik √

14 Dosen menjelaskan tata cara hiwar pada pertemuan sebelumnya √

15 Dosen mengajarkan materi al-a’mal al-yaumiyyah dengan baik √

Page 86: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

16 Dosen menjelaskan tata pola kalimat bahasa Arab yang berkaitan

dengan materi al-a’mal al-yaumiyyah √

17 Dosen aktif berinteraksi dengan mahasiswa mengenai materi al-

a’mal al-yaumiyyah √

18

Dosen memberikan kesempatan kepada setiap mahasiswa untuk

mempersentasikan al-a’mal al-yaumiyyah mereka di depan

teman-teman mereka

19

Dosen memberikan kesempatan kepada setiap mahasiswa untuk

mempersiapkan pertanyaan yang akan ditanyakan setelah

temannya persentasi

20 Dosen memberi stimulus kepada mahasiswa yang agar aktif

terhadap pembahasan materi al-a’mal al-yaumiyyah √

21 Dosen menjelaskan keterkaitan pola kalimat al-a’mal al-

yaumiyyah dengan materi yang lain √

22 Dosen memberikan motivasi kepada mahasiswa sebelum

mengakhiri pelajaran √

23

Dosen menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya an memerintahkan kepada mahasiswa

untuk mempelajari sebelum tiba pertemuan sselanjutnya

24 Dosen menutup pelajaran dengan memberikan tugas hafalan

kepada mahasiswanya √

Page 87: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

2. Lembar Observasi Untuk Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab

Beri tanda Check List (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan

pengamatan peneliti:

No

Implementasi metode hiwar terhadap materi al-a’mal al-

yaumiyyah pada mata kuliah maharah al-kalam

mahasiswa angkatan 2018 prodi pendidikan bahasa Arab

IAIN Parepare

Skala

Pemerolehan Data

YA

TIDAK

1 mahasiswa menyukai pembelajaran maharah al-kalam √

2 mahasiswa minat terhadap pembelajaran maharah al-

kalam √

3 mahasiswa termotivasi dengan motivasi yang di berikan

oleh dosen √

4 mahasiswa menyukai gaya mengajar dosen √

5 mahasiswa menyukai desain dan suasana ruang belajar √

6 mahasiswa memahami bahasa Arab yang digunakan oleh

dosen selama pembelajaran berlangsung √

7 mahasiswa menjalankan intruksi yang di sampaikan oleh

dosen pada pertemuan sebelumnya √

8 mahasiswa menghafal mufradat yang di berikan oleh

dosen √

9 mahasiswa mampu mengimplementasikan hafalan

mufradat yang di hafal dalam bermuhadatsah √

10 mahasiswa mengetahui qawaid (nahwu/shorof) dalam

bahasa Arab √

11 mahasiswa mampu mengimplementasikan qawaid √

Page 88: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

(nahwu/shorof) dalam bermuhadatsa

12 mahasiswa senang metode hiwar yang di terapkan oleh

dosen dalam mata kuliah maharah al-kalam √

13 Mahasiswa semangat mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan metode hiwar √

14

mahasiswa menyukai materi al-a’mal al-yaumiyyah

sebagai salah satu materi pada mata kuliah maharah al-

kalam

15

mahasiswa termotivasi menggunakan bahasa Arab dalam

kehidupan sehari-hari setelah di terapkannya materi al-

a’mal al-yaumiyyah

16

mahasiswa persentasi materi al-a’mal al-yaumiyyah

dengan menggunakan bahasa Arab dengan baik sesuai

dengan qawaid (nahwu/ shorof)

17 mahasiswa menggunakan bahasa Arab selama proses

pembelajaran berlangsung √

18

Seluruh mahasiswa aktif saling bertanya jawab terhadap

materi al-a’mal al-yaumiyyah saat proses pembelajaran

berlangsung

19

mahasiswa mampu berkolaborasi dan berpartisipasi

dalam kegiatan pembelajaran dengan materi al-a’mal al-

yaumiyyah

20 mahasiswa memberikan respon dari stimulus yang di

berikan dosen √

21 mahasiswa mampu menggunakan bahasa Arab sebagai

bahasa komunikasi √

Page 89: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

PEDOMAN WAWANCARA

1. Dosen Mata Kuliah Maharah al-Kalam

No

Pertanyaan

1 Bagaimana bapak dalam memulai proses pembelajaran pada mata kuliah

maharah al-kalam

2 Apakah bapak mengenali latar belakang semua mahasiswa yang bapak ajar

dalam kelas ini?

3 Bagaimana bapak mengkondisikan diri dalam menghadapi mahasiswa yang

memilki latar belakang pendidikan yang berbeda?

4 Apakah bapak memberikan motivasi belajar kepada mahasiswa di awal atau di

akhir pembelajaran dan motivasi bagaimana yang bapak berikan?

5 Bahasa apa yang bapak gunakan selama proses pembelajaran berlangsung?

6 Apakah bapak berkomunikasi dengan mahasiswa menggunakan bahasa Arab di

dalam dan di luar kelas?

7

8

Selama mengajarkan mata kuliah maharah al-kalam apakah bapak mengalami

kesulitan?

8 Upaya apa yang bapak lakukan dalam mengatasi kesulitan bermuhadatsah

mahasiswa?

9 Bagaimana bapak mendorong mahasiswa k agar memiliki pembendaharaan

kosa kata yang lebih banyak?

10 Bagaimana cara bapak agar kosa kata/mufradat yang telah mahasiswa ketahui

dapat di gunakan dalam kegiatan berbahasa?

Page 90: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

11 Bagaimana minat mahasiswa terhadap pembelajaran maharah al-kalam?

12 Apakah seluruh mahasiswa aktif selama proses pembelajaran berlangsung ?dan

bagaimana cara bapak membuat mahasiswa yang tidak aktif menjadi aktif?

13 Menurut bapak bagaiman tingkat pemahaman mahasiswa dalam memahami

(nahwu/shorof) dalam bahasa Arab?

14 Menurut bapak apakah mahasiswa mampu mengimplementasikan qawai

(nahwu/shorof) mereka dalam bermuhadatsah?

15 Bagaimana pendapat bapak mengenai metode hiwar?

16 Bagaimana cara bapak mengimlementasikan metode hiwar terhadap materi al-

a’mal al-yaumiyyah dalam pembelajaran?

17 Apakah mahasiswa tertarik terhadap metode hiwar yang bapak terapkan?

18

Apakah bapak mengalami kesulitan ketika menerapkan metode hiwar dalam

pembelajaran muhadatsah?, dan bagaimana solusi bapak mengatasi kesulitan

itu?

19 Apa keunggulan dari metode hiwar di bandingkan dengan metode-metode yang

lain?

20 Menurut bapak apa kelemahan dari metode hiwar ini?

21 Bagaimana cara bapak mengajarkan materi al-a’mal al-yaumiyyah agar

mahasiswa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran?

22 Mengapa bapak memilih materi al-a’mal al-yaumiyyah sebagai salah satu

materi dalam mata kuliah maharah al-kalam

23 Apakah bapak menjadikan materi al-a’mal al-yaumiyyah sebagai materi utama

dalam mata kuliah maharah al-kalam?

24 Bagaimana respon mahasiswa mengenai materi al-a’mal alyaumiyyah pada

mata kuliah maharah al-kalam?

Page 91: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

25 Apakah seluruh mahasiswa mendapatkan giliran dalam mempresentasikan

materi al-a’mal al-yaumiyyah dalam pembelajaran?

26 Menurut bapak apakah pada saat presentasi materi al-a’mal al-yaumiyyah

Qawaid (nahwu/shorof) mahasiswa sudah sesuai?

27 Apakah seluruh mahasiswa aktif bertanya jawab / berhiwar materi al-a’mal al-

yaumiyyah ini selama proses pembelajaran berlangsung?

28 Upaya apa yang bapak lakukan agar mahasiswa yang tidak aktif berbicara

tmengenai al-a’mal al-yaumiyyah menjadi aktif berbicara?

29 Menurut bapak apakah materi al-a’mal yaumiyyah sudah tepat untuk

meningkatkan muhadatsah mahasiswa?

30 Menurut bapak apakah ada perbedaan suasana pembelajaran antara materi al-

a’mal al-yaumiyyah dengan materi maharah al-kalam yang lain?

31 Ketika peserta didik presentasi materi a’mal yaumiyyah meliputi apa saja?

32 Menurut bapak apa keistimewaan materi al-a’mal al-yaumiyyah dengan materi-

materi maharah al-kalam lainnya?

33 Menurut bapak apa kekurangan dari materi al-a’mal al-yaumiyyah ini

34 Berapa persen target bapak yang tercapai dari materi al-a’mal al-yaumiyyah?

Page 92: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

2. Mahasiswa pendidikan bahasa Arab IAIN Parepare

No

Pertanyaan

1 Bagaimana pendapat anda tentang pembelajaran maharah al-kalam?

2 Apakah anda tertarik dengan pembelajaran maharah al-kalam?

3 Apakah ada motivasi yang di sampaikan oleh dosen sebelum atau sesudah

proses pembelajaran berlangsung?

4 Apakah anda menyukasi gaya mengajar dosen ketika mengajar?

5 Menurut anda apakah kondisi ruangan saat pembelajaran sudah kondusif?

6 Apakah anda termotivasi dengan motivasi yang di berikan oleh dosen kepada

anda?

7 Apakah anda memahami bahasa yang digunakan oleh dosen selama proses

pembelajaran?

8 Apakah anda mampu berinteraksi dengan dosen maupun dengan mahasiswa

lainnya dengan menggunakan bahasa Arab?

9 Apa anda memiliki pembendaharaan kosa kata yang banyak tentang bahasa

Arab?

10 Berapa kosa kata yang telah anda hafalkan?

11 Apakah anda menggunakan kosa kata / mufradat yang telah anda hafal dalam

muhadatsah di dalam kelas maupun di kelas?

12

Bagaimana pandangan anda tentang kaidah dalam bahasa Arab?, dan sampai

di mana pengetahuan anda tentang qawaid (nahwu/shorof) dalam

pembelajaran bahasa Arab?

13 Apakah anda menggunakan nahwu dan shorof yang anda ketahui dalam

kegiatan berbahasa?

14 Kesulitan apa yang anda dapati ketika menggunakan nahwu dan shorof dalam

Page 93: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

bermuhadatsah?

15

Usaha apa yang anda lakukan agar dalam bermuhadatsah anda bias

mengaplikasikan nahwu dan shorof anda dengan baik?

16

Menurut anda manakah yang lebih mudah di implementasikan dalam

muhadatsah antara nahwu / shorof ?

17 Bagaiman pendapat anda tentang metode hiwar?

18

Apakah anda tertarik mengikuti pembelajaran maharah al-kalam dengan

menggunakan metode ini?

19

Menurut anda apa kelebihan dan kekurangan metode hiwar setelah diterapkan

dalam pembelajaran?

20 Bagaimana pendapat anda mengenai materi al-a’mal al-yaumiyyah?

21

Apakah anda menyukai cara dosen dalam mengajarkan materi al-a’mal al-

yaumiyyah ?

22

Menurut anda apa keistimewaan materi al-a’mal al-yaumiyyah di bandingkan

dengan materi yang lain?

23

Apakah setelah materi al-a’mal al-yaumiyyah ini di terapkan oleh dosen anda

merasakan perubahahan muhadatsah pada diri anda?

24

Apakah anda mampu mempresentasikan materi hiwar sesuai dengan qawaid

(nahwu/shorof?

25

Apa yang anda rasakan ketika mempresentasikan al-a’mal al-yaumiyyah anda

di di depan teman-teman anda dan bagaimana cara anda agar a’mal

yaumiyyah yang telah kalian konsep di rumah dapat berjalan baik saat

bercerita di depan teman-teman anda?

26

Apakah anda mengalami kesulitan ketika bermuhadatsah dengan materi al-

a’mal al-yaumiyyah?

Page 94: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

27

Upaya apa yang anda lakukan dalam kesulitan bermuhadatsah mengenai al-

a’mal al-yaumiyyah?

28

Ketika teman anda presentasi materi al-a’mal al-yaumiyyah pertanyaan apa

yang paling pertama muncul dalam pikiran anda?

29

Apakah dalam presentasi materi al-a’mal al-yaumiyyah anda menggunakan

kosakata yang sama dengan teman anda? Dan bagaimana cara anda agar

presentasi materi al-a’mal al-yaumiyyah kalian berbeda dengan yang lain dari

segi penggunaan kosakata?

30

Apakah menurut anda materi al-a’mal al-yaumiyyah cukup signifikan

mempengaruhi muhadatsah anda?

31

Apakah anda mengetahui arti seluruh arti dari perkataan dari teman anda saat

berhiwat materi al-a’mal al-yaumiyyah?

32

Pertanyaan seperti apa yang biasanya sering muncul dalam pikiran anda

ketika teman anda persentasi materi al-a’mal al-yaumiyyah?

33

Apa yang anda lakukan ketika anda tidak mampu menjawab pertanyaan dari

teman anda mengenai materi al-a’mal al-yaumiyyah?

34

Saat anda persentasi materi al-a’mal al-yaumiyyah seputar apa saja yang anda

bahas?

35

Apakah anda termotivasi menggunakan bahasa Arab dalam keseharian anda

setelah di terapkannya materi al-a’mal al-yaumiyyah?

Page 95: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

Setelah mencermati instrumen dalam penelitian penyusunan skripsi

mahasiswa sesuai dengan judul tersebut maka pada dasarnya dipandang telah

memenuhi kelayakan untuk digunakan dalam penelitian yang bersangkutan.

Parepare, 07 Agustus 2019

Dosen Pembimbing

Utama Pendamping

H. Abd. Halim K.Dr.M.A Kaharuddin, S.Ag.,M.Pd

19600505 199102 1 001 19730325 200801 1 024

Page 96: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

SILABI MATA KULIAH

Mata kuliah ; Maharah al- Kalam 1

Program studi ; PBA

Fakultas : Tarbiyah

Semster : III

Bobot : 2 SKS

Elemen Kompetensi : Mata Kuliah Khusus

Jenis Kompetensi : Pendukung

Standar Kompetensi : Menguasai, memahami dan memiliki kemampuan percakpa bahasa Arab) Agar mahasiswa mampu menambah perbendaharaan

mufradat, pola kalimat dan mempergunakannya dalam bercakapan sehari-hari dengan bahasa Arab standar.

No.

Kompetensi Dasar

Materi Pokok Strategi Pembelajaran

Indikator Alokasi Waktu

Evaluasi

Sumber bahan

1.

Mahasiswa mampu memahami materi2 awal dalam muhadatsah

1. Penguasaan kosakata dasar

2. Penguasaan tasrif 3. Penguasaan kata

tanya

1. Meminta peserta didik untuk menghafal/mengulangi tasrif

2. Meminta peserta didik untuk menghafal/mengulangi kata tanya beserta dengan contohnya

3. Meminta peserta didik untuk menghafal kosakata pada pertemuan berikutnya.

4. Memberikan nasehat-nasehat agama di akhir perkuliahan

Mahasiswa dapat : 1.Mengatahui mufradat yang

diproritaskan untuk dikuasai

2. Menghafal dan mengetahui penggunaaan tasrif dan memahami perubahan damir

3. Menghafal dan mengetahui penggunaan kata tanya

100 Menit

(1x pert.)

Hafalan

Tes lisan

1. Dasar-Dasar Penguasaan Bahasa Arab (Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, MA)

2. Cara cepat menguasai bahasa Arab: Sistem 24 kali pertemuan.

3. Mahir Berbahasa Arab: melalui Uslub dan Ta;bir Bahasa Arab (Kaharuddin, S. Sag., M. Pd. I)

4. Buku penunjang lainya.

2.

Mahasiswa mampu memahami

Uslub dan

1. Menjelaskan beberapa uslub dasar dalam muhadatsah

2. Menjelaskan rumus dari

Mahasiswa dapat : 1. Mengetahui uslub dan pola

100 Menit

(1x

Hafalan

T

Sda

Page 97: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

Uslub-uslub dasar dalam bahasa Arab

pola kalimat beserta

dengan rumusnya

uslub tersebut 3. Meminta peserta didik

untuk membuat contoh dari uslub tersebut

4. Meminta peserta didik untuk menghafal fiil yang dipergunakan pada percakapan sehari-hari.

5. Memberikan nasehat-nasehat agama di akhir perkuliahan

kalimat dasar dalam muhadatsah

2.Membuat contoh berdasarkan dengan pola dan uslub tersebut.

pert.)

es lisan

3.

Mahasiswa mampu memahami ungkapan dan ucapan selamat dalam percakapan sehari-hari

Ungkapan dan

ucapan selamat

1. Menjelaskan penggunaan beberapa ungkapan dan ucapan selamat dalam percakapan sehari-hari

2. Meminta peserta didik untuk mempraktekkan

3. Meminta peserta didik untuk menghafal ungkapan dan ucapan selamat di rumah

4. Meminta peserta didik untuk menghafal kosakata yang berkiatan dengan

6. Memberikan nasehat-nasehat agama di akhir perkuliahan

Mahasiswa dapat : 1. Mengetahui uslub dan

ucapan selamat dalam percakapan sehari-hari

2. Mahasiswa dapat mempraktekkan ungkapan dan ucapan selamat berdasarkan dengan konteksnya.

100 Menit

(1x pert.)

Tes

Sda

4.

Mahasiswa mampu memperkenalkan diri dalam bahasa Arab dan memperkenalkan temannya

Taaruf

1. Meminta peserta didik untuk memperkenalkan dirinya dalam bahasa Arabi

2. Meminta Pesera didik unutk memperhatikan temannya ketika memperkenalkan dir

3. meminta peserta didik unutk mengulangi kembali

Mahasiswa dapat : 1. Memperkenalkan diri dalam

bahasa Arab 2.Mahasisiwa dapat memahami

dan megulangi kembali taaruf yang dilakukan oleh temannya (memperkenalkan orang lain kepada yang lain)

100 Menit

(3x pert.)

Tes

Sda

Page 98: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

apa yang disampaikan oleh temannya.

4. Memberikan koreksi terhadap kesalahan uslub dan pola kalimat yang diucapkan

4. Meminta peserta didk

untruk menghafal mufradat

5. Memberikan nasehat-nasehat agama di akhir perkuliahan

5.

Mahasisiwa mampu mengungkapkan aktifitasnya sehari-hari dalam bahasa Arab

Hiwar tentang

akrifitas sehari-hari

1. Meminta peserta didik untuk mengungkapan aktifitasnya sehari-hari dalam bahasa Arab

2. Meminta peserta didik untuk mengulangi pembicaran peserta didik yang lain.

3. Memberikan koreksi terhadap kesalahan uslub dan pola kalimat yang diucapkan

4. Meminta peserta didik untruk menghafal mufradat

5. Memberikan nasehat-nasehat agama di akhir perkuliahan

Mahasiswa dapat : 1. Mengungkapkan aktifitasnya

sehari-hari dalam bahasa Arab

2. Mengungkapkan aktifitas sehari-hari peserta didik yang lain

100 Menit

(3x pert.)

Tes

Sda

6.

Mahasiswa mampu berbicara tentang kegiatan di rumah

Hiwar tentang di rumah

1. Meminta peserta didik untuk berbicara tentang kegiatan yang berkaitan dengan rumah

2. Meminta peserta didik untuk menyimak temannya

Mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan apa dan

kegiatan di rumah 2. Memahami pembicaraan

tentang rumah

100 Menit

(1x pert.)

Tes

Sda

Page 99: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

yang lain untuk mengulangi kembali

3. Memberikan koreksi terhadap kesalahan uslub dan pola kalimat yang diucapkan

4. Meminta peserta didik untruk menghafal mufaradat

6. Memberikan nasehat-nasehat agama di akhir perkuliahan

7.

Mahasiswa mampu berbicara tentang kegiatan di kampus

Hiwar tentang kampus/kelas

1. Meminta peserta didik untuk berbicara tentang kegiatan yang berkaitan di kampus

2. Meminta peserta didik untuk menyimak temannya yang lain untuk mengulangi kembali

3. Memberikan koreksi terhadap kesalahan uslub dan pola kalimat yang diucapkan

4. Meminta peserta didik untuk menghafal mufradat

5. Memberikan nasehat-nasehat agama di akhir perkuliahan

Mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan kegiatan di

kampus 2. Memahami pembicaraan

tentang kampus

100 Menit

(1x pert.)

Tes

Sda

8.

Mahasiswa mampu berbicara tentang kegiatan di perpustakaan

Hiwar tentang perpustakaan

1. Meminta peserta didik untuk berbicara tentang kegiatan di perpustakaan

2. Meminta peserta didik untuk menyimak temannya yang lain untuk mengulangi kembali

Mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan kegiatan di

perpustakaan 2. Memahami pembicaraan

tentang perpustakaan

100 Menit

(1x pert.)

Tes

Sda

Page 100: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

3. Memberikan koreksi terhadap kesalahan uslub dan pola kalimat yang diucapkan

4. Meminta peserta didik untruk menghafal mufaradat

5. Memberikan nasehat-nasehat agama di akhir perkuliahan

9 Mahasiswa mampu berbicara tentang masjid

Hiwar tentang masjid

1. Meminta peserta didik untuk berbicara tentang kegiatan di masjid

2. Meminta peserta didik untuk menyimak temannya yang lain untuk mengulangi kembali

3. Memberikan koreksi terhadap kesalahan uslub dan pola kalimat yang diucapkan

4. Meminta peserta didik untuk menghafal mufradat

7. Memberikan nasehat-nasehat agama di akhir perkuliahan

Mahasiswa dapat : 1. menjelaskan kegiatan di

masjid 2. Memahami pembicaraan

tentang masjid

180 Menit

(1x pert.)

Tes

Sda

10

Mahasiswa mampu berbicara tentang bulan Ramadhan

Hiwar tentang bulan Ramadhan

1. Meminta peserta didik untuk berbicara tentang kegiatan pada bulan Ramadhan

2. Meminta peserta didik untuk menyimak temannya yang lain untuk mengulangi kembali

3. Memberikan koreksi terhadap kesalahan uslub

Mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan kegiatan pada

bulan Ramadhan 2. Memahami pembicaraan

tentang bulan Ramadhan

100 Menit

(1x pert.)

Tes

Al- Arabiyah li al- Nasyiin (Dr. Mahmud Ismail Siniy, Dkk)

Page 101: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

dan pola kalimat yang diucapkan

4. Meminta peserta didk untruk menghafal mufaradat

8. Memberikan nasehat-nasehat agama di akhir perkuliahan

11

Mahasiswa mampu berbicara tentang kampung

Hiwar tentang pulang kampung

1. Meminta peserta didik untuk berbicara tentang kegiatan pada saat pulang kampuing

2. Meminta peserta didik untuk menyimak temannya yang lain untuk mengulangi kembali

3.Memberikan koreksi terhadap kesalahan uslub dan pola kalimat yang diucapkan

4. Meminta peserta didik untruk menghafal mufradat

9. Memberikan nasehat-nasehat agama di akhir perkuliahan

Mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan kegiatan di

kampus 2. Memahami pembicaraan

tentang kampung

100 Menit

(1x pert.)

Tes

Sda

12.

Mahasiswa mampu berdialog dengan peserta didik yang lain dalam perjalanan

Rihlah

1. Meminta peserta didik untuk melakukan rihlah ket tempar2 tertentu

2. memasangkan perserta didik untuk saling berbicara dalam perjalanan

4. Meminta peserta didik untuk mengungkapkan kembali pembicaraan dalam perjalanannya.

Mahasiswa dapat : 1. Melakukan hiwar pada saat

perjalanan 2.Mengungkapkan pengalaman

dan apa yang ditemui dalam perjalanan

100 Menit

(1x pert.)

Tes

Sda

Page 102: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

4. Memberikan koreksi terhadap kesalahan uslub dan pola kalimat yang diucapkan

6. Memberikan nasehat-nasehat agama di akhir perkuliahan

Parepare, September 2019

Dosen Yang Bersangkutan

Kaharuddin, S, Ag., M. Pd. I

Page 103: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) PAREPARE

OUT LINE RENCANA PERKULIAHAN DAN KONTRAK

PERKULIAHAN

A. Nama Mata Kuliah : Maharah al- Kalam I B. Kode Mata Kuliah : 39TA1231 C. Fakultas dan Prodi : TARBIYAH/PBA

D. Semester : III E. Bobot SKS : 2 (SKS) F. Nama Dosen : KAHARUDDIN, S.Ag., M. Pd. I.

G. Jadwal : Selasa, 13.00-14.40

Rabu, 16.30-18.10 H. Konsultasi : Kamis dan Jumat

I. Pesan/Konsultasi : Melalui perjanjian

J. Deskripsi Mata Kuliah : Maharah al- Kalam I adalah salah satu

mata kuliah kekhususan dan keprodian

yang diajarkan pada Prodi PBA. Mata

kuliah ini berisi tentang pemahaman

tentang maharah al- Kalam dan hal-hal

yang berkaitan dengannya. Mata kuliah

ini juga berisi tentang dasar-dasar

percakapan dalam bahasa Arab,

penggunaan mufradat dasar dan

penyusunan mufradat ke dalam kalimat

Arab sederhana berdasarkan dengan

pola kalimat dalam bahasa Indonesia,

sehingga pada akhrinya mahasiswa

dapat bercakap dan berdialog tentang

topik-topik sederhana yang berkaitan

dengan lingkungan sekitar.

K. Kompetensi :

1. Capaian Pembelajaran Lulusan

Agar mahasiswa dapat

memahami dasar-dasar percakapan

melalui penguasaan kosakata dan pola

kalimat dasar

2. Kemampuan akhir tahapan

memenuhi capaian Pembelajaran

lulusan

Page 104: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

a. Menguraikan cara penggunaan

masing-masing tema/pokok

bahasan dalam hiwar

b. Menguraikan rumus pola kalimat

dan cara penempatan mufradat

tersebut dalam pola kalimat

c. Memperaktikkan mufradat dan

pola kalimat sederahana dalam

dialog tertentu.

L. Arti Penting Mata Kuliah

Mata kuliah maharah al- Kalam I merupakan mata kuliah yang mengembangkan capaian pembelajaran khusus kepada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare. Mata kuliah ini adalah kelas praktikum, karena mata kuliah ini lebih menekankan pada praktik-parktik penggunaan bahasa Arab secara langsung, yaitu penggunaan kosakata populer yang dipergunakan dalam hiwar2 tertentu dan aktifitas sehari=hari.

M. Desain Konten

N. Evaluasi Proses dan Produk Belajar

No.

Kegiatan Bobot Due Time

1.

Kehadiran dan Akhlak 10 % Satu semester

2.

Keaktifan dalam kelas 10 % Setiap pertemuan

3.

Kelancaran hafalan 10 % Setiap pertemuan

4.

UTS 30 % Satu semester

5.

UAS 40 % Satu semester

Jumlah 100 %

O. Maraji

1. Kaharuddin Ramli, S. Ag., M. Pd. I, Cara Cepat Menguasai Bahasa

Arab: Sistem 24 kali Pertemuan, 2013.

2. Kaharuddin Ramli, S. Ag., M. Pd. I., Mahir Berbahasa Arab, 2015.

3. Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, MA, Dasar-Dasar Penguasaan Bahasa

Arab, Yogyakarta, 2009

4. Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA. Menguasai Kata Kerja Populer dan

Preposisi Bahasa Arab, 2003

5. Dr. H. Mustafa M. Nuri, LAS, Al- Arabiyyah al- Muyassarah,

Makassar, 1992

1. Buku-buku muhadatsah lainnya.

P. P. Alokasi Waktu Rencana Pembelajaran

Page 105: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

PERTE

MUAN POKOK

BAHASAN SUB

PEMBAHASAN METODE

I 1. Orientasi mata kuliah

2. Pre test

- -

II Pemahanaman tentang

maharah al-kalam

- Pengertian maharah al-

Kalam - Pembagian

maharah al-Kalam

- Metode ceramah

-Metode Mubasyarah

- Metode Ta’sisiyah

III Materi-materi

dasar/perangkat

awal dalam

maharah al-kalam

- Jenis mufradat

yang dibutuhkan - Tasrif lugawiy

Sda

IV Pola kalimat

Arab dasar

- uslub dan ucapan selamat dalam

percakapan

sehari-hari - Mempraktekkan

ungkapan dan ucapan selamat

berdasarkan

dengan konteksnya.

Sda

V Pola

kalimat dasar

(lanjutan)

-Rumus-rumus pola kalimat dasar

-Kata tanya dalam bahasa Arab

Sda

VI Dialog

tentang aktifitas

sehari-hari

(Penerapan

bahasa)

- -Menjelaskan

aktifitas sehari-hari dengan

mempergunakan bahasa Arab

- Menyimak dan memahami

penjelasan tentang aktifitas

sehari-hari 1. Bertanya

tentang aktifitas

sehari-hari

Sda

Page 106: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

2. Menjawab pertanyaan tentang aktifitas

sehari-hari

VII Sda

Sda Sda

VIII Mid

IX Dialog

tentang aktifitas

sehari-hari

1. Sda

- Sda

X Sda

Sda Sda

XI Taaruf

-Memperkenalkan diri dengan mempergunakan bahasa Arab

-Memperkenalkan oran lain dengan mempergunakan bahasa Arab

-Bertanya dan menjawab tentang diri dengan mempergunakan bahasa Arab

Sda

XII Taaruf (Bag. II) Sda Sda

XIII Dialog tentang kampung

- Menjelaskan tentang

kampung masing-

masing dengan memperguna

kan bahasa Arab

- Bertanya dan menjawab

seputar kampung

dengan memperguna

kan bahasa Arab

Sda

XIV Dialog Sda Sda

Page 107: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

tentang kampung (bag. II)

XV Dialog tentang kampung

(bag. III)

Sda Sda

XVI Final Semester

Q. Deskripsi Tugas-Tugas

1. Keaktifan di kelas: keaktifan memberikan konstribusi pemikiran,

berupa pertanyaan maupun komentar dalam suasana bebas

resiko.

2. Hafalan Mufradat, yaitu hafalan mufradat tertentu berdasarkan

topik yang dipelajari setiap pertemuan atau kosakata yang

dibutuhkan, dengan menulis kembali kosakata tersebut dalam

buku kecil, kemudian menghadapkan hafalan tersebut kepada

kakak seniornya yang dibuktikan dengan lembaran kontrol

hafalan yang sudah ditandatangani oleh kakak senior beserta nilai

dari hafalannya.

3. Melakukan tutorial terkait materi-materi dasar dalam kaedah ilmu

nahwu dan saraf.

R. Strategi Pembelajaran

1. Dosen menjelaskan materi yang sedang dipelajari

2. Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk

menjelaskan materi dalam bahasa Arab

3. Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk

mengajukan pertanyaan

4. Dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk

menanggapi pertanyaan mahasiswa yang lain

5. Dosen menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang muncul

6. Dosen menugaskan masing-masing mahasiswa untuk membuat

contoh kalimat terhadap materi yang dipelajari

7. Dosen meminta mahasiswa untuk menerapkan setiap materi yang

dipelajari, dalam bentuk lisan dan tulisan

8. Dosen mempergunakan strategi pembelajaran yang inovatif dan

komunikatif

9. Setiap akhir pertemuan, dosen memberikan nasehat-nasehat

keagamaan.

S. Panduan Penghafalan Mufradat

1. Menghafal mufradat antara 30- 50 setiap pekan

2. Menulis mufradat tersebut dalam buku kecil, untuk melatih diri

dalam menulis Arab dan memudahkan untuk mengulangi kembali

hafalannya

Page 108: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

3. Menghadapkan hafalan mufradat tersebut kepada kakak senior

yang dibuktikan dengan lembaran kontrol mufradat yang sudah

dinilai.

T. Standar dan kriteria Hafalan

No.

Nilai Unsur dan Kriteria

1.

Mumtaz (80-100) Kualitas hafalan yang lancar, yang tidak terputus

2.

Jayyid Jiddan (79-70 Kualitas hafalan yang kurang lancar, yang tidak terputus

3.

Jayyid (69-50) Kualitas hafalan yang tidak lancar.

U. Regulasi

1. Mahasiswa berhak mengikuti proses perkuliahan apapun

alasannya, kecuali jika ada hal-hal yang tidak bisa dihindari dan

di luar dari kemampuan manusia.

2. Mahasiswa berhak mengikuti proses perkuliahan setiap jadwal

yang telah ditentukan, termasuk ketika mahasiswa terlambat dan

tetap dianggap hadir, selama keterlambatannya bisa

dipertanggungjawabkan (tidak disengaja)

3. Mahasiswa wajib melaksanakan dan menegakkan kode etik

mahasiswa

V. Jenis tugas:

1. Mengadakan remedial/penyegaran hafalan mufradat pada materi

perkuliahan

2. Memiliki 4 buku bahasa Arab sebelum ujian Mid/Swiping Buku

3. Mengulangi hafalan dari pertemuan II sampai pertemuan VII sebagai

pasword untuk mengikuti MID Semester

4. Memiliki kamus Bahasa Arab (anjuran)

5. Mengulangi hafalan dari pertemuan II sampai pertemuan XIV/XV

sebagai password dalam mengikuti UAS

6. Penyelesaian nilai tunda mengacu kepada kebijakan pimpinan,

melalui Fakultas.

W. Saran-saran

Parepare, 1 Oktober 2019

Disepakati bersama

Dosen yang bersangkutan Ketua Rombel

Page 109: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

Kaharuddin, S. Ag., M. Pd. I

.

Mengetahui Ketua Prodi PBA

Page 110: IMPLEMENTASI METODE HIWAR TERHADAP MATERI AL-A ...

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis bernama Mardawyah, lahir pada tanggal 10 Januari

1996 di Pangesorang Kab. Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat,

Penulis merupakan anak ke 4 dari 7 bersaudara dan lahir dari

keluarga yang bahagia bapak Kamu’ dan Ibu Husna.

Penulis memulai pendidikan di SDN. 038 Inpres Pangesorang

tahun 2003 dan selesai pada tahun 2008. Setelah itu, penulis

melanjutkan pendidikan tingkat menengah di SMPN 2 Campalagian tahun 2008 dan selesai

tahun 2011. Kemudian melanjutkan sekolah pada jenjang Aliyah di MAN Polman tahun 2011

dan selesai pada tahun 2014. Selanjutnya melanjutkan pendidikan S1 di IAIN Parepare pada

tahun 2014, mengambil jurusan/fakultas Tarbiyah pada program studi Pendidikan Bahasa

Arab.

Saat ini penulis sedang dalam tahap penyelesaian gelar S1 tahun 2019 dan sementara

menyusun skripsi dengan judul “Implementasi Metode Hiwar terhadap Materi al-A’mal al-

Yaumiyyah pada Mata Kuliah Maharah al-Kalam Mahasiswa Angkatan 2018 Prodi

Pendidikan Bahasa Arab IAIN Parepare.”