i IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPS DI MI MA`ARIF CISUMUR KECAMATAN GANDRUNGMANGU KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh : ANGGUN DYAH RINASIH NIM. 1323305112 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) PURWOKERTO TAHUN 2017
103
Embed
IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPS …repository.iainpurwokerto.ac.id/3013/1/ANGGUN... · Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ..... 38 2. Tujuan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR
DALAM PEMBELAJARAN IPS DI MI MA`ARIF CISUMUR
KECAMATAN GANDRUNGMANGU KABUPATEN CILACAP
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh :
ANGGUN DYAH RINASIH
NIM. 1323305112
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) PURWOKERTO
TAHUN 2017
ii
iii
iv
v
MOTTO
لضشم كلها ألس آءءادما وعلمأن بئونف قال ئكةهم علىا مل
(۳۱) كن تم صدقيإن هئوآلء بأس آء
Artinya : “ Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama ( benda-benda )
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu. Jika kamu
memang benar orang-orang yang benar!.” ( Al-Baqarah: 31 )1
1 Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah, ayat 31.
vi
PERSEMBAHAN
Puji syukur hanya kepada Allah SWT , atas cahaya ridho_Mu lah hamba mampu
menyelesaikan skripsi ini sebagai bagian kecil untuk menyandang gelar Sarjana
Pendidikan.
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
Mamah Sarinah, Mas Danang, Mba Ariska dan Irfan yang selalu mendo’akan tanpa
lelah disetiap langkahku, terimakasih untuk setiap tets keringat dan berbutir air mata
yang kalian perjuangkan untuk anak, adik dan kakakmu ini agar mendapatkan berkah
disetiap langkah yang diambil.
Tak lupa juga kepada Alm. Bapak Untung Yatmono yang senantiasa mendo’akan,
mendukungku dan menjagaku dari atas sana. Terimakasih atas dukungan, bimbingan
dan kasih sayang yang diberikan selama ini sehingga anakmu ini dapat
menyelesaikan pendidikan disini.
Serta keluarga tercinta, terimakasih atas motivasi dan do’a kalian.
.
vii
KATA PENGANTAR
حيمبسم حمانالره الر للاه
Alhamdulilah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti mampu menyelasaikan skripsi yang
berjudul “ Implementasi Media Gambar Dalam Pembelajaran IPS Di MI Ma’arif
Cisumur Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran
2016/2017”
Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Agung
Muhammad SAW sebagai suri tauladan terbaik bagi umatnya yang selalu kita
harapkan dan nantikan syafa’atnya di hari kiamat, Amin.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, arahan, dan
motivasi dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati, peneliti
ucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Kholid Mawardi, S.Ag., M.Hum., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
2. Dr. Fauzi, M.Ag., M.Pd., Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Dr. Rohmat, M.Ag., M.Pd., Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
4. Drs. H. Yuslam, M.Pd., Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
5. Dwi Priyanto, S.Ag., M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Madrasah Sekaligus Ketua
Program Studi PGMI.
viii
6. Dr. Maria Ulpah, S.Si., M.Si., selaku Penasihat Akademik PGMI-C angkatan 2013
IAIN Purwokerto.
7. Nurfuadi, M.Pd.I, , Dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan
dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Segenap Dosen dan Staf Administrasi IAIN Purwokerto yang telah membantu
selama kuliah dan penyusunan skripsi ini.
9. Solihin, S.Pd.I, M.Pd. selaku Kepala Madrasah MI Ma’arif Cisumur Kec.
Gandrungmangu Kab. Cilacap.
10. Tursiman, S.Pd.I, selaku guru kelas 5 yang sudah bekerjasama dalam penelitian
proses pembelajaran IPS.
11. Ibu Sarinah selaku orang tua peneliti, terimakasih atas do’a , kasih sayang,
dukungan yang ibu berikan selama ini sehingga tugas ini dapat terselesaikan
dengan baik, kakak dan adikku Danang Arief Kurniawan, Ariska Rahayu dan Irfan
Nur Rohmanyang selalu memberikan motivasi kepada peneliti, serta Alm. Bpk
Untung Yatmono yang selalu mendo’akan dan mengawasi dari tempat yang sangat
indah disisi Allah SWT.
12. Terimakasih kepada sahabat, teman, kawan, keluarga besar COPTA 2013 yang
sudah berjuang bersama dari perkuliahan pertama hingga pertempuran ini selesai
dari tidak kenal hingga menjadi keluarga yang hangat dan menyenangkan, canda
tawa, motivasi, wejangan-wejangan, sharing yang kalian berikan sangat berarti
bagiku. Khusus untuk bebebku Nida Nuraini yang dari awal perkuliahan hingga
saat ini masih setia menjadi sahabat sekaligus keluarga yang sangat semangat
untuk memberikan motivasi. Tidak tertinggal juga sahabat koplak Nina, Wewet,
ix
Ismi dan Opi yang selalu memberikan tawa canda yang tiada warasnya ( hehe )
terimakasih atas kebersamaan kalian selama ini.
13. Semua pihak yang terkait dalam membantu penelitian skripsi ini yang tidak
mampu peneliti sebutkan satu persatu.
Hanya ucapan terimakasih yang dapat peneliti berikan, semoga segala bantuan
kebaikan dalam bentuk apapun selama peneliti melakukan penelitian hingga
terselesainya skripsi ini, menjadi ibadah dan tentunya mendapat kebaikan pula dari
Allah SWT. Peneliti berharap, adanya skripsi ini dapat menjadi bekal peneliti untuk
melanjutkan perjalanan yang semestinya, dan memberikan manfaat bagi pembaca,
baik mahasiswa, pendidik, maupun masyarakat. Aminnn.
Purwokerto, 08 Agustus 2017
Peneliti,
Anggun Dyah Rinasih
NIM. 1323305112
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... ii
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ...................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHASAN ...................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv
ABSTRAK ............................................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Definisi Operasional ...................................................................... 8
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 10
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ..................................... 10
E. Kajian Pustaka ............................................................................... 11
F. Sistematika Pembahasan ............................................................... 13
BAB II IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR DAN PEMBELAJARAN
IPS
A. Penggunaan Media Gambar .......................................................... 15
1. Pengertian Media Gambar ........................................................ 15
xi
2. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran ................................. 19
3. Macam-Macam Media Pembelajaran ....................................... 21
4. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran ..................... 32
5. Langkah-Langkah dalam Penggunaan Media Gambar ............. 33
B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ............................... 38
1. Pengertian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ..... 38
2. Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
A. Kesimpulan .................................................................................... 83
B. Saran-saran .................................................................................... 84
C. Penutup .......................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 ( Keadaan Guru MI Ma’arif Cisumur ) ......................................................... 56
Tabel 2 ( Keadaan Siswa MI Ma’arif Cisumur)......................................................... 57
Tabel 3 ( Evaluasi Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran IPS pada
kelas 5 ) ....................................................................................................... 78
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Observasi dan Dokumentasi
Lampiran 2 Pedoman Wawancara
Lampiran 3 Hasil Wawancara
Lampiran 4 Hasil Observasi
Lampiran 5 Dokumentasi Foto-Foto
Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Riset
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 8 Surat Permohonan Persetujuan Judul
Lampiran 9 Surat Keterangan Persetujuan Judul
Lampiran 10 Blangko Pengajuan Seminar Proposal
Lampiran 11 Surat Keterangan Seminar Proposal
Lampiran 12 Surat Keterangan Ijin Riset
Lampiran 13 Surat Keterangan Telah Mengikuti Ujian Kompre
Lampiran 14 Blangko Bimbingan Skripsi
Lampiran 15 Sertifikat BTA dan PPI
Lampiran 16 Sertifikat Pengembangan Bahasa Inggris
Lampiran 17 Sertifikat Pengembangan Bahasa Arab
Lampiran 18 Sertifikat PPL
Lampiran 19 Sertifikat KKN
Lampiran 20 Sertifikat Komputer
Lampiran 21 Sertifikat Opak
Lampiran 22 Ijazah Pramuka KMD
xv
IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR
DALAM PEMBELAJARAN IPS
DI MI MA’ARIF CISUMUR KECAMATAN GANDRUNGMANGU
KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2016/2017
ANGGUN DYAH RINASIH
1323305112
ABSTRAK
Media merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan
menggunakan media diharapkan siswa lebih mudah dalam memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Selain itu, proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
dan siswa lebih tertarik dan antusias dengan materi yang disampaikan oleh guru,
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. MI Ma’arif Cisumur
menggunakan Media Gambar dalam pembelajaran IPS.
Rumusan masalah penelitian ini adalah “ Bagaimana Implementasi Media
Gambar dalam Pembelajaran IPS di MI Ma’arif Cisumur Kecamatan Gandrungmangu
Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2016/2017?”. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan implementasi media gambar dalam
pembelajaran IPS di MI Ma’arif Cisumur, apakah sudah sesuai dengan kriteria
pemilihan media dalam pembelajaran.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
lapangan (Field Resheacrh) yaitu penulisan terjun langsung kelapangan untuk
memperoleh informasi terkait Implementasi Media Gambar. Objek dalam penelitian
ini adalah Media Gambar dalam Pembelajaran IPS pada siswa kelas 5 MI Ma’arif
Cisumur. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu menggunakan
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media gambar dalam pembelajaran IPS sudah sesuai dengan teori yang
penulis tulis pada bab II. Hal ini terlihat dengan nilai siswa yang sudah mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pembelajaran dengan menggunakan media
gambar di MI Ma’arif Cisumur meliputi kegiatan persiapan seperti menyusun RPP,
Prota, Promes dan lainnya sebelum melakukan pembelajaran mata pelajaran IPS
menggunakan media gambar serta evaluasi yang dilakukan oleh guru. Semua
rangkaian implementasi media gambar tersebut sudah berjalan efektif terbukti dengan
peserta didik lebih aktif dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajarannya.
Dalam penggunaan media gambar, guru juga menggunakan berbagai variasi.
Kata Kunci : Media Gambar, Pembelajaran IPS
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sekolah dasar pada dasarnya merupakan lembaga pendidikan
yang menyelenggarakan program pendidikan enam tahun bagi anak-anak usia 6-
12 tahun. Pendidikan sekolah dasar dimaksud untuk memberikan bekal
kemampuan dasar kepada anak didik berupa pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang bermanfaat bagi dirinya sesuai dengan tingkat perkembangan.
Pendidikan merupakan fenomena utama dalam kehidupan manusia dimana
orang yang telah dewasa membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik untuk menjadi dewasa.1
Pendidikan juga diartikan usaha yang sadar, teratur dan sistematis di dalam
memberikan bimbingan atau bantuan kepada orang lain (peserta didik) yang
sedang berproses menuju kedewasaan.2
Pendidikan dalam pengertian secara umum, yakni proses transmisi
pengetahuan dari satu orang kepada orang lainnya atau dari satu generasi ke
generasi lainnya, telah berlangsung setua umur orang itu sendiri.3
Dalam dunia pendidikan hendaknya tercipta sebuah wadah dimana peserta
didik bisa secara aktif mempertajam dan memunculkan ke permukaan potensi-
1Imam Barnadib, Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2002), hlm.4. 2Binti Maunah, Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: TERAS, 2009), hlm.7. 3Abdul Latif, Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan, (Bandung: PT Refika Aditama,
2009), hlm.1.
2
potensinya sehingga menjadi kemampuan-kemampuan yang dimilikinya secara
alamiah.4
Jenjang pendidikan dasar merupakan peranan yang sangat penting dalam
mengembangkan aspek fisik, intelektual, religius, moral, sosial, emosi,
pengetahuan, dan pengalaman peserta didik. Melalui pendidikan dasar,
diharapkan dapat menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas. Di masa
yang akan datang, para siswa akan menghadapi tantangan yang cukup berat
karena kehidupan masyarakat global yang selalu mengalami perubahan.
Permasalahan yang di hadapai dunia pendidikan di Indonesia masih sangat
banyak dan kompleks. Namun, hal itu tidak harus menyurutkan optimisme dan
langkah para penyelenggara pendidikan untuk berupaya memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pendidikan.5
Mencapai pendidikan yang layak, bukan perkara yang mudah. Pengertian
pendidikan yang layak, berkaitan dengan seluruh komponen penunjang
pendidikan, seperti sarana dan prasarana pendidikan. Pendidikan yang layak
menuntut adanya fasilitas belajar yang memadai dan lengkap, mulai dari buku
paket dan atau buku ajar sampai ketersediaan media dan sumber belajar.6
Masalah pendidikan dan pengajaran sudah menjadi masalah yang cukup
kompleks dimana banyak faktor yang ikut mempengaruhinya. Salah satu faktor
tersebut diantaranya adalah guru. Guru merupakan komponen pengajaran yang
memegang peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar
4Abdul Latif, Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan, (Bandung: PT Refika Aditama,
2009), hlm, 7. 5Abdul Hasim, Mohamad Surya, dan Rus Bambang Suwarno, Landasan Pendidikan: Menjadi
Guru Yang Baik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm.2. 6Ibid, hlm.14.
3
mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan
materi pelajaran kepada siswa melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar
mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi
sangat tergantung pada kelancaran interaksi konikasi antara guru dengan
siswanya.7
Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat
disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut
sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya
dapat menggunakan alat-alat yang murah dan efisien, meskipun sederhana dan
bersahaja akan tetapi merupakan keharusan dalam mencapai tujuan pengajaran
yang di harapkan. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru
juga di tuntut dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran
yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia.
Guru-guru yang profesional dan proporsional termasuk dalam perangkat
kelayakan pendidikan. Guru yang tidak profesional akan sangat sulit menghayati
dan menjiwai perannya sebagai pembimbing dan pengayom siswanya, guru yang
tidak profesional pun akan sangat sulit untuk mengembangkan dan
menambahkan kepribadian yang luhur kepada para siswanya. Selain itu, guru
yang tidak proporsional, dalam arti tidak sesuai dengan kebutuhan akan
berdampak pada kelayakan pelayanan kepada siswa. Hal ini jika di biarkan lebih
7 Asnawir dan M.Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hlm.1.
4
lanjut akan menimbulkan keterlantaran siswa dari segi asupan gizi pengetahuan,
sikap dan keterampilan mereka.8
Sasaran pendidikan yang belum tercapai sebenarnya kendala utama disini
adalah peranan guru didalam melakukan proses kegiatan pemebelajaran. Oleh
karena itu, guru dituntut memiliki kompetensi dasar yaitu kompetensi
paedagogik, sosial, kepribadian, dan profesional. Guru harus menguasai cara
serta metode pembelajaran yang canggih artinya metode belajar mengajar yang
dapat menarik minat siswa untuk belajar. Guru itu harus mengembangkan cara-
cara mengajar yang kreatif dan menggairahkan para siswa.9
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah
metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media
pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan
respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan
konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat
dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat
bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar
yang di tata dan diciptakan oleh guru.10
Pengajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang
akan digunakan dalam proses pengajaran itu juga memerlukan perencanaan yang
8Abdul Hasim, Mohamad Surya, dan Rus Bambang Suwarno, Landasan Pendidikan: Menjadi
Guru Yang Baik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm.14. 9Ibid, hlm.4. 10Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), hlm.15.
5
baik. Meskipun demikian, kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa seorang
guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar
pertimbangan antara lain, guru sudah merasa akrab dengan media itu (papan tulis
atau proyektor), guru merasa bahwa media yang dipilihnya dapat
menggambarkan dengan lebih baik daripada dirinya sendiri (diagram), media
yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta menuntunya pada
penyajian yang lebuh terstruktur dan terorganisasi. Pertimbangan ini diharapkan
oleh guru dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai tujuan yang telah ia
tetapkan.11
Pembelajaran bermedia sangat penting dalam proses belajar-mengajar
untuk diterapkan di Madrasah, maupun dimasyarakat, baik untuk pembelajaran
maupun pembelajaran studi lainnya. Hal ini mengingat kemajuan teknologi
informasi, yang demikian pesatnya dan merambah hampir seluruh institusi dan
kebutuhan masyarakat. Kemajuan ini tentunya dapat memuaskan baik untuk
kajian atau untuk hiburan.
Permasalahan yang utama adalah masih rendahnya daya serap siswa. Hal
ini nampak pada rata-rata hasil belajar khususnya pada mata pelajaran IPS masih
di bawah KKM.
Pada pembelajaran IPS akhir-akhir ini banyak guru dalam pembelajaran
hanya mencatat dan menjelaskan saja. Akhirnya pada proses pembelajaran siswa
merasa jenuh, kurang fokus dalam proses pembelajaran, kurangnya motivasi
dalam belajar, pembelajaran hanya berpusat pada guru sehingga siswa pasif dan
11Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), hlm, 67.
6
kurang kreatif. Masih rendahnya perhatian guru terhadap penggunaan media
dalam proses pembelajaran.
Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi pendidikan
sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar
kelas, terutama membantu peningkatan prestasi belajar siswa. Namun, dalam
implementasinya tidak banyak guru yang memanfaatkannya, bahkan penggunaan
metode ceramah monoton masih cukup populer di kalangan guru dalam proses
pembelajarannya. Keterbatasan media pembelajaran di satu pihak dan lemahnya
kemampuan guru menciptakan media tersebut dipihak lain membuat penerapan
metode ceramah makin menjamur.12
Untuk menghindari komunikasi tidak efektif dalam pembelajaran
hendaknya guru di samping mengetahui karakteristik simbol (bahasa) verbal juga
dapat membantu siswa pada pemahaman kata-kata verbal dengan cara
menunjukkan referensinya, yakni menghadirkan simbol-simbol nonverbal dalam
proses pembelajaran, diantaranya adalah gambar, grafik, diagram, bagan, dan
peta yang dituangkan dalam berbagai penyalur pesan visual (media
visual/gambar) secara variatif.13
Berhubungan dengan media pembelajaran, MI Ma’arif Cisumur Kecamatan
Gandrungmangu Kabupaten Cilacap merupakan salah satu madrasah yang sudah
menggunakan media pembelajaran di setiap pelaksaan pembelajaran di kelas.
Berdasarkan hasil observasi pendahuluan yang peneliti lakukan, peneliti
12Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakatra: Gaung Persada
Press, 2012), hlm.2. 13Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakatra: Gaung Persada
Press, 2012), hlm.85.
7
mengamati penggunaan media gambar di kelas 5 karena menurut peneliti kelas 5
merupakan kelas yang tingkatannya sudah diatas sehingga materi pelajaran
dikelas 5 banyak dan khususnya di mata pelajaran IPS sering menggunakan
media gambar disetiap sub pokoknya. Hasil dari observasi yang diperoleh di MI
Ma’arif Cisumur, menurut hasil wawancara bersama Bapak Tursiman,S.Pd.I
selaku wali kelas 5 di MI Ma’arif Cisumur, beliau mengatakan bahwa dengan
menggunakan media pembelajaran khusunya media gambar dalam pembelajaran
IPS menjadikan peserta didik menjadi lebih cepat dalam memahami materi yang
di sampaikan. Beliau juga mengatakan bahwa saat pembelajaran IPS memerlukan
media pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan media gambar. Dengan
menggunakan media gambar pada saat pembelajaran IPS, maka siswa akan
menjadi lebih cepat memahami materi dan suasana kelas menjadi tidak
membosankan. Sebagai contoh, pada saat materi tentang peta dan denah, maka
guru menyiapkan sebuah peta maupun globe untuk menjelaskan lebih mendalam
tentang peta dan menjelaskan arti dari simbol-simbol yang ada pada peta. Dengan
menggunakan peta ini, siswa akan lebih cepat paham dalam memahami materi
tentang peta. Jadi, dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan
pemahaman peserta didik tersebut.
Dari latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian lebih lanjut tentang bagaimana implementasi media gambar dalam
pemebelajaran IPS. Maka penelitian ini terangkai dalam judul “ Implementasi
Media Gambar dalam Pembelajaran IPS di MI Ma’arif Cisumur Kecamatan
Gandrungmangu Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2016/2017”.
8
B. Definisi Operasional
Judul yang dipilih dalam peneilitian ini adalah “ Implementasi Media
Gambar dalam Pembelajaran IPS di MI Ma’arif Cisumur Kecamatan
Gandrungmangu Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2016/2017 ”.Untuk
menghindari kesalah pahaman judul di atas, maka peneliti akan tegaskan
pengertian-pengertian yang terdapat dalam judul di atas :
1. Implementasi Media Gambar
Pengertian implementasi dapat diartikan suatu proses penerapan,
penggunaan, ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis
sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan,
keterampilan maupun nilai dan sikap.14 Dalam hal ini, implementasi yang
penulis maksudkan adalah pemanfaatan media gambar dalam proses belajar
mengajar mata pelajaran IPS di MI Ma’arif Cisumur.
Media sendiri berasal dari bahasa latin mediusyang berarti
‘tengah’,’perantara’ atau ‘pengantar’. Media juga bisa disebut mediator yang
dapat mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pengajaran yang
melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling
canggih. Media juga disebut alat yang menyampaikan atau mengantarkan
pesan-pesan pengajaran.15
14 E.Mulyasa, Paradigma Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan Implementasi,
Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan dan
sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil atau hasil dari pemotretan
kamera yang disajikan pada kertas atau kertas foto.
Jadi, Media Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara
visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran.
Contohnya, lukisan, ilustrasi, karikatur, kartun, poster,dll.16 Media Gambar
adalah media yang melibatkan indera penglihatan.17 Media gambar adalah
alat atau bahan dalam menyampaikan informasi atau menyajikan pesan yang
akan disampaikan kepada anak sasaran didik dalam bentuk gambar.
2. Pembelajaran IPS (Pendidikan IPS)
Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi
dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu
sosial lainnya.18
Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin
ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/ psikologis untuk
tujuan pendidikan.
3. MI Ma’arif Cisumur Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap
MI Ma’arif Cisumur Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap
merupakan nama sebuah lembaga pendidikan MI setingkat dengan SD, yang
merupakan Madrasah Ibtida’iyah dibawah naungan Kementrian Agama yang
16 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1989), hlm.43. 17Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2012), hlm. 81 18Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm.7.
10
beralamatkan di Desa Cisumur Kecamatan Gandrungamangu Kabupaten
Cilacap.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan
masalah sebagai berikut: “Bagaimana Implementasi Media Gambar dalam
Pembelajaran IPS di MI Ma’arif Cisumur Keacamatan Gandrungmangu
Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2016/2017?”.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui hasil pembelajaran IPS melalui penggunaan media
gambar di MI Ma’arif Cisumur.
b. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penggunaan media gambar di
MI Ma’arif Cisumur.
2. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau pengaruh
terhadap peneliti dan yang hendak diteliti :
a. Bagi Guru Mapel IPS
1) Dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas
2) Guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul
3) Guru menjadi lebih kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan
upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori
dan teknik pembelajaran serta bahan ajar di kelas.
11
b. Bagi siswa
Dengan menggunakan media gambar pada pembelajaran IPS di
MI Ma’arif Cisumur diharapkan siswa lebih termotivasi untuk belajar
serta dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dan
pembelajaran akan lebih menyenangkan dan tidak membuat siswa jenuh.
E. Kajian Pustaka
Kajian pustaka diperlukan untuk mencari teori-teori, konsep-konsep yang
dapat di jadikan landasan teori penelitian yang akan dilakukan. Dalam penulisan
skripsi ini penulis terlebih dahulu mengkaji dan mempelajari bebrapa skripsi
yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan referensi, diantaranya yaitu :
Skripsi saudari Intan Purnamasari (2013) yang berjudul “Penggunaan
Media Gambar dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TK Al Irsyad
Al-Islamiyah Purwokerto Tahun Pelajaran 2012/2013”, penelitian ini
memfokuskan untuk menngambarkan pengaruh penggunaan Media Gambar
terhadap suasana dalam pembelajaran yang menyenangkan bagi anak TK karena
pada anak TK sepenuhnya belum bisa membaca sehingga efektif menggunakan
media gambar. Perbedaan penelitian milik saudari Intan Purnamasari dengan
penelitian ini yaitu penelitian milik saudari Intan mengamati tentang pengaruh
yang terjadi terhadap suasana pembelajaran jika menggunakan media gambar,
sedangkan penelitian ini membahas tentang penggunaan media gambar itu
sendiri. Persamaannya dalam penelitian ini yaitu penulis dan saudari Intan sama-
sama membahas tentang media pembelajaran khususnya media gambar.
12
Skripsi saudari Suhesti Khusnawati (2015) yang berjudul “Penggunaan
Media Visual dapa Mata Pelajaran IPA Kelas IV di MI Negeri Purwareja
Klampok Banjarnegara Tahun Pelajaran 2014/2015” yang di dalamnya
menjelaskan tentang media gambar yang dapat meningkatkan keaktifan siswa
ketika pembelajaran berlangsung. Perbedaan penelitian milik saudari Suhesti
dengan penelitian penulis yaitu membahas tentang peningkatan keaktifan siswa
jika menggunakan media gambar dalam pembelajaran, sedangkan penelitian
penulis membahas tentang implementasi media gambar untuk memudahkan
siswa dalam pembelajaran. Persamaannya yaitu membahas tentang media yang
digunakan yaitu media gambar.
Skripsi saudara Tofik Mufid Mansur (2016) yang berjudul “Implementasi
Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Kelas I Di Muhammadiyah Beji
Kecamatan Kedungbanteng Banyumas” yang berkesimpulan bahwa penggunaan
media gambar sudah sesuai dan memenuhi komponen-komponen media gamabr
yang telah dijelaskannya. Dalam penelitian milik saudara Tofik memiliki
persamaan dengan skripsi ini yaitu sama-sama membahas tentang menggunakan/
mengiplementasikan media gambar, perbedaannya dalam penelitian milik
saudara Tofik yaitu membahas tentang komponen-komponen media gambar yang
digunakan sudah sesuai atau belum. Sedangkan dalam penulisan penelitian ini
membahas tentang penggunaan media gambar yang memudahkan siswa dalam
pembelajaran.
13
F. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, secara garis besar
penulis membagi menjadi lima bab. Adapun sistematika pembahasan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Pada bagian awal skripsi ini berisi Halaman Judul, Halaman Pernyataan
Keaslian, Halaman Pengesahan, Halaman Nota Dinas Pembimbing, Halaman
Moto, Halaman Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar
Lampiran.
Bab I memuat pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Masalah,
Definisi Operasional, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian
Pustaka, Sistematika Penulisan.
Bab II memuat Landasan Teori yang membahas tentang Pembelajaran
IPS, Pengertian Media Pembelajaran yang meliputi pengertian media
pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran, kriteria pemilihan media, manfaat
media dalam pembelajaran, prinsip-prinsip penggunaan media dan kelebihan
media gambar serta kelemahan media gambar.
Bab III memuat Metode Penelitian yang meliputi Jenis Penelitian, Tempat
dan Waktu Penelitian, Objek dan Subjek Penelitian, Instrumen Penelitian, Teknik
Pengumpulan Data, Metode Analisis Data.
Bab IV memuat tentang gambaran umum MI Ma’arif Cisumur
Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap, penyajian data dan analisis data
mengenai Implementasi Media Gambar Dalam Pembelajaran IPS di MI Ma’arif
Cisumur Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap.
14
Bab V memuat Penutup yang meliputi Kesimpulan, Saran-Saran, dan
Kata Penutup.
Bagian akhir dari skripsi yang akan dibuat ini meliputi daftar pustaka,
lampiran-lampiran serta daftar riwayat hidup.
Demikian gambaran sistematika penulisan skripsi yang peneliti akan
susun, guna untuk memudahkan para pembaca dalam menyimak dan memahami
apa yang ada dalam skripsi yang akan peneliti buat.
15
BAB II
IMPLEMENTASI MEDIA GAMBAR DAN PEMBELAJARAN IPS
A. Implementasi Media Gambar
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses
belajar. Hal tersebut menuntut agar guru/ pengajar mampu menggunakan alat-alat
yang disediakan disekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat
tersebut sesuai dengan perkembangan dan tututan zaman. Untuk itu, guru/
pengajar harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
pembelajaran, yang meliputi : a) Media sebagai alat komunikasi guna lebih
mengefektifkan proses belajar mengajar; b) Fungsi media dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran; c) Hubungan antara metode mengajar dan media
pembelajaran; d) Nilai atau manfaat metode pendidikan dalam pembelajaran; e)
Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran; f) Berbagai jenis alat dan teknik
media pembelajaran; g) Usaha inovasi dalam media pendidikan.1
1. Pengertian Media Gambar
Media sendiri berasal dari bahasa latin medius yang berarti
‘tengah’,’perantara’ atau ‘pengantar’. Media juga bisa disebut mediator yang
dapat mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pengajaran yang
melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling
1 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2013), hlm.7.
16
canggih. Media juga disebut alat yang menyampaikan atau mengantarkan
pesan-pesan pengajaran.2
Secara harfiah, media berarti perantara atau pengantar. Sadiman
(1993:6) mengemukakan, bahwa media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim ke penerima pesan. Gagne (dalam Sadiman, dkk.,1993:1)
menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dan
lingkungannya.
Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan,
apabila dipahami secara garis besar, maka media adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini,
guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsnagnya untuk belajar.
Sementara itu, Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat
fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya.3
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk
menangkap, memroses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.4
2Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2004), hal. 3-4. 3 Arif S.Sadiman, R. Rahardjo, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2002),
hlm. 6. 4 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2013), hlm.7.
17
Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan-persamaan diantara
pengertian-pengertian media yaitu, media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.5
Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar
mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna yang disampaikan,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan
sempurna.
Berikut ini merupakan beberapa kesimpulan dari peristilahan media:
a. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi
guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
b. Media pembelajaran memiliki pengertian non-fisik yang dikenal sebagai
software, yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras
yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa pada proses
belajar, baik didalam maupun diluar kelas.
c. Media memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai
hardware, yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba
dengan panca indera.
d. Media pembelajaran dapat digunakan secara massal (misal: radio, televisi),
kelompok besar dan kelompok kecil (misal: film, slide, video), atau
perorangan (misal: buku, komputer, radio tape).6
5 Arif S.Sadiman, R. Rahardjo, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2002),
hlm.6. 6 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2013), hlm.9.
18
Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan dan
sebagainya) yang dibuat dengan coretan pensil atau hasil dari pemotretan
kamera yang disajikan pada kertas atau kertas foto. Gambar adalah media
pembelajaran yang sering digunakan. Media ini merupakan bahasa yang
umum, dapat di mengerti, dan dinikmati oleh semua orang dimana-mana.7
Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk
dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran. Contohnya, lukisan,
ilustrasi, karikatur, kartun, poster,dll.8
Jadi, Media Gambar adalah media yang melibatkan indera
penglihatan.9 Media gambar adalah alat atau bahan dalam menyampaikan
informasi atau menyajikan pesan yang akan disampaikan kepada anak sasaran
didik dalam bentuk gambar.
Ada beberapa jenis media gambar/ foto, antara lain10 :
a. Foto Dokumentasi, yaitu gambar yang mempunyai nilai sejarah bagi
individu maupun masyarakat.
b. Foto aktual, yaitu gambar yang menjelaskan sesuatu kejadian yang
meliputi berbagai aspek kehidupan, misalnya gempa, angin topan dan
sebagainya.
c. Foto pemandangan, yaitu gambar yang melukiskan pemandangan sesutu
daerah/lokasi.
7 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran,........... hlm.41. 8 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1989), hlm.43. 9Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2012), hal. 81. 10 M. Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hlm.51.
19
d. Foto iklan/ reklame, yaitu gambar yang digunakan untuk mempengaruhi
orang atau masyarakat konsumen.
e. Foto simbolis, yaitu gambar yang menggunakan bentuk simbol atau tanda
yang menggunakan message (pesan) tertentu dan dapat mengungkapkan
kehidupan manusia yang mendalam serta gagasan-gagasan atau ide-ide
anak didik.
2. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Dalam penggunaan suatu media pasti didasari oleh suatu tujuan
tertentu. Ada beberapa tujuan dari penggunaan media pembelajaran pada saat
proses pembelajaran, yaitu :
a. Mempermudah proses belajar-mengajar
b. Meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
c. Menjaga relevansi dengan tujuan belajar
d. Membantu konsentrasi siswa.
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-
nilai praktis sebagai berikut11 :
a. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki
siswa. Pengalaman masing-masing individu yang beragam karena
kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan macam
pengalaman yang dimiliki. Dalam hal ini media dapat mengatasi
perbedaan-perbedaan tersebut.
11 M. Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hlm.13-15.
20
b. Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak yang sukar untuk dialami
langsung oleh siswa didalam kelas, sepeti objek yang terlalu besar atau
terlalu kecil, gerakan-gerakan yang diamati terlalu cepat atau terlalu
lambat. Maka dengan melalui media akan dapat diatasi kesukaran-
kesukaran tersebut.
c. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan
lingkungan.
d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang
dilakukan siswa dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal
yang dianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistik.
Penggunaan media, seperti gambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat
memberikan konsep dasar yang benar.
f. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan
menggunakan media, maka pengalaman anak semakin luas,persepsi
semakin tajam, dan konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap,
sehingga keinginan dan minat baru untuk belajar semakin timbul.
g. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk
belajar. Pemasangan gambar dipapan buletin, pemutaran film dan
mendengarkan program audio dapat menimbulkan rangsangan tertentu ke
arah keinginan untuk belajar.
h. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang
konkrit sampai kepada yang abstrak.
21
3. Macam-Macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang
paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal
harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang
diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia dilingkungan yang
langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja
di rancang untuk keperluan pembelajaran.
Meskipun media banyak ragamnya, namun pada kenyataannya tidak
banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa
media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkannya adalah
media cetak (buku). Selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan
jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projektor (OHP) dan objek-
objek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide,
program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun
sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru.
Rudi Bretz (1977) mengklasifikasi ciri utama media pada tuga unsur
pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi
pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis (linergraphic) dan simbol.
disamping itu, media siar (transmisi) dan media rekam (recording) dibedakan
menjadi 8 klasifikasi, yaitu12 : a) Media audio visual gerak; b) Media audio
visual diam; c) Media audio visual semi gerak: d) Media visual gerak: e)
Media visual diam; f) Media visual semi gerak; g) Media audio: h) Media
cetak
12 Asnawir dan M.Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hlm.27.
22
Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam :
a. Media Visual
Media visual termasuk media grafis, yang berfungsi untuk
menyalurkan pesan dan sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual.
Menurut Suparto, media visual adalah gambar yang secara keseluruhan
dari sesuatu yang dijelaskan kedalam suatu bentuk yang dapat
divisualisasikan.13
Jenis media inilah yang sering digunakan oleh para guru untuk
membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media visual ini
terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan dan media yang dapat
diproyeksikan. Media yang dapat diproyeksikan bisa berupa gambar diam
atau bergerak.
b. Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif (haknya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar.
Program kaset suara dan program radio adalah bentuk dari media audio.
Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya
untuk melatih keterampilan yang berhubung dengan aspek-aspek
keterampilan mendengarkan.
13 Muhammad Rahman dan Sofan Amri, Strategi dan Desain Pengembangan sistem
Menurut Oemar Hamalik ada 4 klasifikasi media pengajaran, yaitu15:
a. Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro
projection, papan tulis, buletin board, gambar-gambar, ilustrasi, chart,
grafik, poster, peta dan globe.
b. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar misalnya,
phonograph record, transkripsi electris, radio, rekaman pada tape
recorder.
c. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar, misalnya film dan televisi,
benda-benda tiga dimensi yang biasanya dipertunjukkan.
d. Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka, dan
sebagainya.
Media di bagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya :
a. Media Hasil Teknologi Cetak
15 Asnawir dan M.Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hlm.29.
26
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan
materi, seperti buku dan materi visual statis, terutama melalui proses
percetakan mekanis atau fotografis. Materi cetak dan visual merupakan
dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran
lainnya. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan
tercetak. Teknologi cetak memiliki ciri-ciri sebagai berikut16 :
1) Teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan
ruang.
2) Baik teks maupun visual, keduanya menampilkan komunikasi satu
arah dan reseptif.
3) Teks dan visual ditampilkan statis.
4) Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip
kebahasaan dan persepsi visual.
5) Baik teks maupun visual, keduanya berorientasi pada siswa.
6) Informasi dapat diatur atau ditata ulang oleh pemakai.
b. Media Hasil Teknologi Audio Visual
Teknologi audio visual merupakan cara menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan
elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual. Ciri-ciri utama
teknologi audio-visual adalah17 :
1) Bersifat linear
2) Menyajikan visualisasi yang dinamis
16 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2013), hlm.29-30. 17 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran,...........hlm. 30
27
3) Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang atau pembuatnya.
4) Merupakan representasi fisik dari gagasan riil atau gagasan abstrak
5) Umumnya berorientasi kepada guru, dengan tingkat keterlibatan
interaktif siswa yang rendah.
c. Media Hasil Teknologi Berbasis Komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang
berbasis mikro-processor. Beberapa ciri media yang dihasilkan teknologi
berbasis komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) adalah
sebagai berikut :
1) Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear.
2) Dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan
keinginan perancang atau pengembang sebagaimana
direncanakannya.
3) Biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata,
simbol, dan grafik.
4) Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini.
Adapun pengelompokkan media sederhana, yaitu :
a. Gambar atau foto
Gambar atau foto merupakan media pembelajaran yang sering
digunakan. Gambar atau foto berfungsi untuk menyampaikan pesan
melalui gambar yang menyangkut indera penglihatan. Selain itu, media
28
gambar (grafis) mempunyai tujuan untuk menarik perhatian, memperjelas
materi, mengilustrasikan fakta atau informasi yang mungkin akan cepat
jika diilustrasikan dengan gambar.
Kelebihan media gambar (grafis) ialah sebagai berikut18 :
1) Sifatnya konkret, lebih realistis dibandingkan dengan media verbal.
2) Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk
usia muda maupun tua.
3) Murah harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam
penyampaiannya.
Sedangkan kelemahannya adalah sebagai berikut :
1) Gambar atau foto hanya menekankan persepsi indera mata.
2) Ukurannya sangat terbatas.
Adapun Fungsi Media gambar, yaitu19 :
1) Fungsi edukatif, artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif
pada pendidikan,
2) Fungsi sosial, artinya memberikan informasi yang autentik dan
pengalaman berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep
yang sama melalui pembinaan prestasi kerja maksimal,
3) Fungsi ekonomis, artinya memberikan produksi melalui pembinaan
prestasi kerja maksimal,
4) Fungsi politis, berpengaruh pada politik pembangunan,
18 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2013), hlm. 41-42. 19 Oemar Hamalik, Media Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal. 46.
29
5) Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan
menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan
teknologi kemediaan yang modern.
b. Sketsa
Sketsa adalah gambar sederhana yang melukiskan bagian-bagian
pokok tanpa detail. Sketsa merupakan gambaran atau lukisan
pendahuluan yang kasar, ringan, semata-mata hanya garis besar atau
belum selesai. Kerap kali sebagai percobaan, bahkan sebagai tanda untuk
mengingat-ingat. Dalam penerapannya, sketsa biasanya merupakan
gambaran singkat tanpa bagian-bagian kecil yang mengemukakan
gagasan tertentu.
Sketsa merupakan media visual sederhana sebagai sarana yang
paling singkat dan abstrak untuk menggambarkan suatu objek sehingga
dapat menambah pemahaman visual siswa terhadap suatu objek dan
memperlancar penguasaan objek-objek yang dihayatinya.20
c. Diagram
Diagram adalah gambar sederhana yang menggunakan garis-garis
dan simbol. diagram menggambarkan struktur dari objeknya secara garis
besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponen. Diagram juga
diartikan sebagai lambang-lambang tertentu yang dapat digunakan untuk
menjelaskan sarana, prosedur serta kegiatan yang biasa dilaksanakan
dalam suatu sistem. Diagram dipergunakan untuk menyederhanakan
20 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2013), hlm. 42.
30
sesuatu yang kompleks, sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.
Sifat diagram meliputi :
1) Simbolis dan abstrak, kadang-kadang sulit dipahami.
2) Untuk dapat membaca diagram, diperlukan sebuah keahlian khusus
dalam bidangnya tentang isi diagram tersebut.
3) Sulit dimengerti.
d. Bagan (Chart)
Fungsi dari media pembelajaran ini adalah menyajikan ide-ide atau
konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau
lisan. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari
suatu presentasi.
Bagan merupakan media yang berisi tentang gambar-gambar,
keterangan-keterangan, daftra-daftar, dan sebagainya. Bagan digunakan
untuk memperagakan pokok-pokok isi bagian secara jelas dan sederhana,
antara lain : perkembangan, perbandingan, dan struktur organisasi.
e. Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan titik-titik,
garis atau gambar, seringkali digunakan simbol-simbol verbal untuk
melengkapinya. Grafik merupakan suatu bentuk penyajian visual yang
dipakai untuk membandingkan perbedaan jumlah dari data pada saat-saat
yang berbeda-beda.
f. Poster
Poster adalah media yang diharapkan mampu mempengaruhi dan
memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster merupakan media
31
komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan singkat, padat, dan
imoresif, karena ukurannya yang relatif besar.
g. Peta
Peta berfungsi untuk menyajikan data lokasi. Peta adalah gambaran
permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu
sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda,
mulai dari peta konvensional (yang tercetak), hingga peta digital yang
tampil dilayar komputer.
h. Globe
Globe adalah tiruan bola bumi dalam bentuk kecil. Kedudukan globe
adalah miring 66,5 terhadap bidang datar tempat globe, sebagaimana
kedudukan bumi juga miring.
i. Papan tulis
Salah satu media penyajian untuk pembelajaran yang sering
digunakan adalah papan tulis dan whiteboard. Kedua media ini dapat
dipakai untuk penyajian tulisan-tulisan atau sket-sket gambar dengan
menggunakan kapur atau spidol untuk whhiteboard, baik yang berwarna
maupun tidak berwarna. Maksud dari warna tersebut adalah agar tulisan
lebih jelas, menarik, dan dapat berkesan bagi siswa. Untuk penggunaan
papan tulis atau whiteboard, diperlakuan perhatian terhadap tulisan atau
gambar dipapan yang jelas dan bersih.
j. Bangun ruang
Bangun ruang adalah bangun matematika yang mempunyai isi
ataupun volume. Adapun jenis-jenis bangun ruang yang umum dikenal
32
sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut : balok, kubus,
prisma, limas, kerucut, tabung, bola.21
4. Kelebihan dan Kekurangan media Pembelajaran (Media Gambar)
Media gambar memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :
a. Gambar bersifat konkret.
b. Dapat mengatasi batas waktu dan ruang.
c. Gambar mengatasi kekurangan daya mampu panca indera manusia.
d. Dapat digunakan untuk menjelaskan suatu masalah, karena itu bernilai
terhadap semua pelajaran di sekolah.
e. Gambar mudah didapat dan relative murah.
f. Mudah digunakan, baik untuk perorangan maupun untuk kelompok
siswa.22
Adapun kelemahan media gambar, antara lain :
a. Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.
b. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
c. Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya penafsiran
yang berbeda sesuai dengan pengetahuan masing-masing anak terhadap
hal yang dijelaskan.
d. Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar
hanya menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup kuat untuk
21 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2013), hlm.41-50. 22 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1989), hlm. 63-64.
33
menggerakkan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi yang
dibahas kurang sempurna.
e. Tidak meratanya penggunaan gambar tersebut bagi anak-anak dan kurang
efektif dalam penglihatan.23
Meskipun media gambar memiliki beberapa kelemahan, tetapi
media gambar tetap lebih umum digunakan dalam proses pembelajaran.
Karena, media gambar lebih mudah untuk dapat dimengerti dan dipahami
dimana saja juga sederhana. Selain itu, media gambar juga mudah didapat
dimana saja.
5. Langkah-Langkah Dalam Penggunaan Media Gmbar
Diantara media pembelajaran, gambar/ foto adalah media paling umum
dipakai. Gambar ilustrasi fotografi adalah gambar yang tidak dapat
diproyeksikan, dapat dipergunakan, baik dalam lingkungan anak-anak
maupun dalam lingkungan orang dewasa. Gambar yang berwarna umumnya
menarik perhatian. Semua gambar mempunyai arti, uraian dan tafsiran
sendiri.
Adapun langkah-langkah/ skenario pembelajaran dari penggunaan
media gambar sebagai berikut :
a. Langkah 1 (kegiatan awal)
1) Guru memberikan salam, berdoa dan mengabsen siswa.
2) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar rajin dalam belajar.
3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan.
4) Guru menyiapkan media gambar yang akan diajarkan.
23 M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),hlm. 51.
34
b. Langkah 2 (kegiatan inti)
1) Guru menjelaskan sifat-sifat gambar yang akan diajarkan.
2) Guru menjelaskan fungsi-fungsi objek gambar yang diajarkan.
3) Guru menjelaskan perbedaan objek-objek gambar yang akan di
ajarkan.
4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan
gambar yang telah diajarkan.
5) Guru memberikan kesempatan untuk menjelaskan fungsi-fungsi objek
gambar yang diajarkan.
6) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal
yang kurang jelas.
7) Guru membagikan lembaran kerja siswa (LKS).
8) Siswa mengerjakan LKS yang dibagikan.
9) Guru menilai hasil LKS yang dikerjakan siswa.
c. Penutup (kegiatan akhir)
1) Guru bersama siswa menarik kesimpulan.
2) Guru memberikan nasehat.
Langkah tersebut dilakukan oleh guru supaya siswa dapat menerima
materi pelajaran dengan baik dengan menggunakan media gambar dalam
pembelajaran.
35
Adapun langkah-langkah dalam menggunakan media gambar dalalm
pembelajaran24 :
a. mempergunakan gambar untuk tujuan-tujuan pengajaran yang spesifik.
Hal tersebut dilakukan dengan cara memilih gambar tertentu yang akan
mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran. Tujuan
khusus itu mengarahkan minat siswa kepada pokok-pokok pelajaran.
b. Memadukan gambar-gambar kepada pelajaran. Keefektivan pemakaian
gambar-gambar didalam proses belajar mengajar memerlukan
keterpaduan. Bilamana gambar-gambar itu akan dipakai semuanya, perlu
dipikirkan kemungkinan dalam kaitan pokok-pokok pelajaran.
c. Mempergunakan gambar-gambar yang efektif. Menggunakan gambar
yang sedikit lebih baik daripada menggunakan banyak gambar tetapi tidak
efektif. Banyaknya ilustrasi gambar-gambar yang berlebihan, akan
mengakibatkan para siswa merasa di pengaruhi oleh sekelompok gambar
yang mengikat mereka, akan tetapi tidak menghasilkan kesan yang jelas,
jadi yang terpenting adalah pemusatan perhatian pada gagasan utama.
d. Kurangi penambahan kata-kata pada gambar. Mengurangi penambahan
kata pada gambar sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau
cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru. Melalui gambar itulah
mereka akan memperoleh kejelasan tentang verbal.
24 Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, ( Yogyakarta: Dhiva Press, 2011 ), hal.
35-36.
36
e. Mendorong pernyataan yang kreatif. Melalui gambar-gambar siswa akan
didorong untuk mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan
tulisan, seni garfis dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya.
f. Mengevaluasi kemajuan kelas. Memanfaatkan gambar dengan baik secara
umum maupun khusus akan dapat mengevaluasi kemajuan kelas. Jadi,
guru bisa mempergunakan gambar datar, slide atau transparan untuk
melakukan evaluasi belajar bagi para siswa.
g. Memilih gambar yang baik dalam pengajaran. Dalam pemilihan gambar
yang baik untuk kegiatan pengajaran terdapat beberapa kriteria yang perlu
diperhatikan25 :
1) Keaslian gambar, sumber yang digunakan hendaklah menunjukkan
keaslian atas situasi yang sederhana. Hendaklah dihindari
menggunakan gambar yang palsu.
2) Kesederhanaan, terutama dalam menentukan warna, menimbulkan
kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung
nilai praktis. Usahakan supaya anak tertarik pada gambar yang di
perlukan.
3) Bentuk item, diusahakan agar anak memperoleh tanggapan yang tepat
tentang objek-objek dalam gambar.
4) Perbuatan, gambar yang digunakan hendaklah mneunjukkan hal yang
sedang dibicarakan atau yang sedang dilakukan. Anak biasanya lebih
tertarik untuk memahami sesuatu gambar yang kelihatannya sedang
bergerak.
25 M. Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm.49-50.
37
5) Harus diperhatikan nilai fotografinya. Biasanya anak-anak
memusatkan perhatian pada sumber-sumber yang lebih menarik.
6) Segi artistik juga perlu diperhatikan. Penggunaannya harus
disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.
7) Gambar harus cukup populer, dimana gambar tersebut telah cukup
dikenal oleh anak-anak secara keseluruhan atau sebagian.
8) Gambar harus dinamis yaitu menunjukkan aktifitas tertentu, misalnya
pelari membawa obor, karapan sapi di Madura, dan sebagainya.
9) Gambar harus membawa pesan yang cocok untuk tujuan pengajaran
yang sedang di bahas, bukan hanya segi bagusnya saja tetapi yang
penting gambar tersebut membawa pesan tertentu.
Langkah-langkah penggunaan media gambar dalam pembelajaran26 :
a. Guru menggunakan gambar sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan siswa.
b. Guru memperlihatkan gambar kepada siswa didepan kelas.
c. Guru menerangkan pelajaran dengan menggunakan gambar.
d. Guru mengarahkan perhatian siswa pada sebuah gambar sambil
mengajukan pertanyaan kepada siswa secara satu persatu.
e. Guru memberikan tugas kepada siswa.
Adapun Kriteria Pemilihan Media, sebagai berikut27:
1) Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
26 R. Angkoro Kosasih, Optimalisasi Media Pembelajaran, (Jakarta: Grasindo, 2007) 27 Asnawir dan M. Bastirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hlm. 15-16
38
2) Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam
memilih media.
3) Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan
berdampak pada hasil pembelajaran siswa.
4) Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang
serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi
anak.
5) Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru untuk
mendesain sendiri yang akan digunakan merupakan hal menjadi
pertimbangan bagi guru
6) Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan
disampaikan kepada siswa secara tepat.
7) Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus
seimbang dengan hasil yang akan dicapai.
B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
1. Pengertian Mata Pelajaran IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat IPS di Indonesia mulai dikenal
sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan
secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam
Kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah
satu nama mata pelajaran yang diberikan kepada jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran
39
integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta nama
pelajaran ilmu sosial lainnya.28
2. Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran IPS
a. Tujuan Mata Pelajaran IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata
pelajaran yang diberikan disekolah dasar yang didalamnya memuat materi
geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS,
anak diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang
demokratis, bertanggungjawab, serta warga yang cinta damai.
Setiap bidang studi yang tercantum dalam kurikulum sekolah,
telah dijiwai oleh tujuan yang harus dicapai oleh pelaksanaan proses
belajar mengajar. Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPS di SD adalah
sebagai berikut :
a. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna
dalam kehidupannya kelak di masyarakat.
b. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang
terjadi dalam kehidupan di masyarakat.
c. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan
sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang
keahlian.
28 Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016),hlm. 7.
40
d. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif
dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang
menjadi bagian dari kehidupan tersebut.
e. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan
kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.29
Kurikulum IPS tahun 2006 bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungan.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidiupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, diringkat lokal, nasional, dan
global.30
Pengembangan kurikulum IPS di Indonesia pada tahun 1972
paling tidak telah menetapkan delapan tujuan umum pengajaran IPS di
Indonesia yaitu :
a. Meningkatkan kesadaran ekonomi masyarakat.
29 Rudy Gunawan, Pendidikan IPS, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 52-53. 30 Rudy Gunawan, Pendidikan IPS, (Bandung: Alfabeta, 2013),hlm. 53.
41
b. Meningkatkan mutu lingkungan.
c. Memberi pengertian tentang hubungan internasional bagi kepentingan
bangsa Indonesia dan perdamaian dunia.
d. Meningkatkan saling pengertian dan kerukunan antar golongan dan
daerah dalam menciptakan kesatuan dan persatuan nasional.31
b. Fungsi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Dalam kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, siswa
dapat dibawa langsung ke dalam lingkungan alam dan masyarakat.
Dengan lingkungan alam sekitar, siswa akan akrab dengan kondisi
setempat sehingga mengetahui makna serta manfaat mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial secara nyata.
Disamping itu, dengan mempelajari sosial atau masyarakat, siswa
secara langsung, dapat mengamati dan mempelajari norma-norma/
peraturan serta kebiasaan-kebiasaan baik yang berlaku dalam masyarakat
tersebut sehingga siswa dapat pengalaman langsung adanya hubungan
timbal balik yang saling mempengaruhi antara kehidupan pribadi dan
masyarakat. Dengan kata lain manfaat yang diperoleh setelah
mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial disamping mempersiapkan diri
untuk terjun ke masyarakat, juga membentuk dirinya sebagai anggota
masyarakat yang baik dengan mentaati aturan yang berlaku dan turut pula
31 Abdul Aziz Wahab, Metode dan model-model Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2012),
hlm.34.
42
yang mengembangkannya serta bermanfaat pula dalam mengembangkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.32
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS di MI
Menurut Rudy Gunawan dalam bukunya mengatakan, ruang lingkup
mata pelajaran IPS di SD meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a. Manusia, tempat dan lingkungan
b. Waktu, keberlanjutan dan perubahan
c. Sistem sosial dan budaya
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan33
Dijelaskan bahwa yang menjadi ruang lingkup IPS adalah manusia
sebagai anggota masyarakat atau manusia dalam konteks sosial. Oleh
karenanya pembelajaran IPS tidak hanya menekankan pada aspek
pengetahuan saja melainkan juga pembinaan peserta didik untuk
mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai pengetahuan tersebut ditengah
masyarakat. Dapat diketahui bahwa ruang lingkup IPS adalah semua aspek
hidup dan kehidupan seseorang di tengah-tengah masyarakatnya. Disamping
menguasai pengetahuan tentang materi IPS, seseorang harus mampu
menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pengetahuan yang telah
mereka kuasai.
32 Rudy Gunawan, Pendidikan IPS, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm53-54. 33Rudy Gunawan, Pendidikan IPS, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm.54.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam suatu penelitian selalu dihadapkan pada permasalahan yang akan
dipecahkan, sehingga penting bagi peneliti untuk menentukan jenis dan sifat
penelitian tersebut. Dan untuk pemecahan yang dijadikan sifat dan jenis penelitian
dapat menggunakan metode berupa metode pengumpulan data.
Adapun yang terkait dengan hal itu, maka peneliti jelaskan beberapa hal
terkait dengan metode penelitian yaitu sebagai berikut:
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian lapangan (Field Research) yang bersifat deskriptif kualitatif, yaitu
suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai
suatu variabel, keadaan atau gejala menurut apa adanya pada saat penelitian
dilakukan. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan sesuai
dengan kondisi objektif di lapangan.1 Serta dalam pengumpulan data dilakukan
secara langsung dilokasi penelitian. Jadi intinya yaitu penelitian yang bertujuan
menggambarkan bagaimana implementasi media gambar untuk memudahkan
siswa dalam pembelajaran IPS di MI Ma’arif Cisumur.
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yaitu data yang terkumpul
berbentuk kata-kata, gambar bukan angka-angka. Kalaupun ada angka-angka,
sifatnya hanya sebagai penunjang. Data yang diperoleh meliputi transkip
1 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011)hlm 140
44
interview, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi dan lain-lain. Penelitian
kualitatif juga lebih menekankan proses kerja, yang seluruh fenomena yang
dihadapi terjemahan dalam kegiatan sehari-hari.2
Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif yaitu
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-
lain. Dengan cara deskripsi pada suatu konteks alamiyah dengan memanfaatkan
metode alamiyah. Jadi penelitian deskriptif yang penulis maksud adalah suatu
penelitian yang mendeskripsikan peristiwa secara alamiyah tanpa adanya
rekayasa .
Peneliti melakukan studi kasus di MI Ma’arif Cisumur Kecamatan
Gandrungmangu Kabupaten Cilacap, yaitu dengan melakukan penelitian secara
langsung dan cermat bagaimana implementasi media gambar pada pembelajaran
IPS di MI Ma’arif Cisumur.
B. Sumber Data
1. Lokasi Penelitian
Dalam penilitian ini penulis mengambil lokasi di MI Ma’arif
Cisumur Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap, karena Madrasah
ini satu-satunya madrasah di Desa Cisumur yang sudah terakreditasi B.
2 Sudarwan danim, Menjadi peneliti kualitatif (ancangan metodologi, presentasi, dan publikasi
hasil penelitian untuk mahasiswa dan peneliti pemula bidang ilmu ilmu sosial, pendidikan, dan