digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id—digilib.iain-jember.ac.id i IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PT. BPR AMBULU DHANAARTHA KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Diajukan kepada Intitut Agama Islam Negeri Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam Program Studi Perbankan Syariah Oleh : Rizna Ramadhani Winanda NIM : E20161029 Dosen Pembimbing : Dr. Nurul Widyawati IR,S.Sos.,M.Si NIP. 19750905 200501 2 003 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JULI 2020
111
Embed
IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK …digilib.iain-jember.ac.id/935/1/SKRIPSI.pdf1. Kedua orang tua saya, papi saya Drs.H.Djoko Wijono dan mami saya Naniek Sutarni yang sudah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Artinya : Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yangselalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil.dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adilitu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah,Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Rizna Ramadhani Winanda, Dr. Nurul Widyawati IR,M.Si. 2020:Implementasi Good Corporate Governance Bank Perkreditan Rakyat, PT.BPR Ambulu Dhanaartha Kab. Jember
Pada dasarnya Good Corporate Governance (GCG) sangatlah penting untukmengatur suatu organisasi terutama untuk lembaga keuangan, GCG memiliki lima prinsipyang harus diterapkan yakni, prinsip transparansi (tranparency), akuntabilitas(accounbility), pertanggungjawaban (responbility), independensi (independency), dankewajaran (fairness) dalam menjalankan kegiatan usahanya. Fakta atau aplikasinyamemang sudah menerapakan kelima prinsip GCG tersebut dengan baik, tetapi adabeberapa prinsip yang penerapan kelima prinisp Good Corporate Governance nya di PT.BPR Ambulu Dhanaratha Kab. Jember belum maksimal.
Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah : 1) Bagaimana implementasi GoodCorporate Governance Bank Perkreditan Rakyat, di PT. BPR Ambulu Dhanaartha Kab.Jember? ; 2) Apa saja yang menjadi kendala penerapan Good Corporate Governanceyang terjadi di PT. BPR Ambulu Dhanaartha Kab. Jember?
Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan : 1) Untuk mendiskripsikanbagaimana implementasi Good Corporate Governance Bank Perkreditan Rakyat, di PT.BPR Ambulu Dhanaartha Kab. Jember. ; 2) Untuk mendiskripsikan apa saja yangmenjadi kendala penerapan Good Corporate Governance di PT. BPR AmbuluDhanaartha Kab. Jember.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Sedangkan jenis penelitiannya menggunakan penelitian lapangan (Field Research). Halini untuk mengetahui bagaimana implementasi Good Corporate Governance di PT. BPRAmbulu Dhanaartha Kab. Jember. Adapun teknik pengumpulan data menggunakanobservasi, wawancara dan dokumentasi.
Penelitian ini memperoleh kesimpulan : 1) Implementasi Good CorporateGovernance (GCG) pada PT. BPR Ambulu Dhanaartha Kab. Jember yang dilaksanakandari awal terbentuknya peraturan Peraturan OJK No 4/POJK.03/2015 tentang penetapantata kelola yang baik (GCG) hingga sekarang. Dalam pelaksanaannya tersebut sudahterlaksana dengan baik di PT. BPR Ambulu Dhanaartha Kab. Jember. ; 2) Kendala daripenerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PT. BPR Ambulu Dhanaartha Kab.Jember yaitu adanya pengambilan keputusan antara kantor pusat yang ada di KotaMalang dengan yang berada di Kota Jember yang tidak sinkron atau tidak sama, karenaperbedaan tempat dan kasus yang terjadi. Dan adanya kebenturan kepentingan antaraorang dalam dengan satunya dalam menangani vendor holding mengenai sistem IT. Sertaadanya ketidak terbukaan atau keterlibatan secara langsung antara audit dalam kasuskredit macet yang hanya di selesaikan oleh Account Officer (AO) dan Tim KreditBermasalah (TKB).
Kata kunci : Implementasi. Good Corporate Governance
Rizna Ramadhani Winanda, Dr. Nurul Widyawati IR,M.Si. 2020: GoodCorporate Governance Implementation of Rural Bank (BPR) , PT. BPRAmbulu Dhanaartha Kab. Jember
Good Corporate Governance (GCG) is very needed to regulate an organization,especially for financial institutions. GCG has five principles that must be applied: theprinciple of transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness inconducting its business activities. The five principles of CGC have been applied well.However, some principles have not applied the five Good Corporate Governanceprinciples in PT. BPR Ambulu Dhanaratha, Jember district optimally yet.
This study focuses on 1) Rural Bank (BPR) Good Corporate Governance in PT.BPR Ambulu Dhanaartha Jember district; 2) What does obstruct Good CorporateGovernance implementation in PT. BPR Ambulu Dhanaartha Jember district?
This study aims to describe 1) Rural Bank (BPR) Good Corporate Governanceimplementation in PT. BPR Ambulu Dhanaartha Jember district; 2) The factors thatobstruct Good Corporate Governance implementation in PT. BPR Ambulu DhanaarthaJember district.
This study used a qualitative approach. The type of the research was fieldresearch. This method aimed to identify Good Corporate Governance implementationin PT. BPR Ambulu Dhanaartha Jember district. The researcher used observation,interview, and documentation techniques in collecting data.
The conclusions of this study are 1) Good Corporate Governance (GCG)implementation in PT. BPR Ambulu Dhanaartha Jember district has been running sincethe beginning of formation of OJK Regulation No. 4/POJK.03/2015 on goodgovernance (GCG) stipulation until now. CGC implementation in PT. BPR AmbuluDhanaartha Jember district is running well; 2) The obstacles in Good CorporateGovernance (GCG) implementation in PT. BPR Ambulu Dhanaartha Jember district isthe decision making between head office in Malang and Jember that are notsynchronized due to place and case differences. Besides, conflict of interests amongpeople in handling a vendor holding of IT system also obstructs CGC implementation.Further, lack of transparency or direct involvement among auditors in case of bad creditwhich is only resolved by Account Officer (AO) and Troubled Credit Team (TKB).
Keywords: implementation, Good Corporate Governance
pengambilan keputusan diantara para pengelola perusahaan dan bahkan
memanipulasi keuangan oleh pihak direksi dan manajer. Kalau sudah seperti
itu keberhasilan Good Corporate Governance sangat bergantung pada
integritas dari para pengelola perusahaan bersangkutan.5
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat banyak..6
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Dengan sendirinya Bank Perkreditan Rakyat tidak ikut memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.7 Artinya disini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika
dibandingkan dengan kegiatan bank umum.8
Pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober 1988 (PAKTO
1988) melalui Keputusan Presiden RI No. 38 yang menjadi momentum awal
pendirian BPR – BPR baru. Kebijakan tersebut memberikan kejelasan
mengenai keberadaan dan kegiatan usaha “ Bank Perkreditan Rakyat” atau
BPR.9 Landasan Hukum BPR adalah UU No.7/1992 tentang perbankan
5 Amir Machmud dan Rukmana, Bank Syariah Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di Indonesia(Jakarta: Erlangga,2010) 80-81.
6 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), 247 Rachmadi Usma,S.H, aspek-aspek hukum perbankan di Indonesia (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2001), 638 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), 339 Rachmadi Usma,S.H, aspek-aspek hukum perbankan di Indonesia (Jakarta: PT. Gramedia
sama – sama mengenai penerapan good corporate governance dan obyek
penelitiannya yaitu di Bank Perkreditan Rakyat. Sedangkan untuk
perbedaan terletak pada metode penelitian terdahulu menggunakan metode
penelitian kuantitatif sedangkan penelitian sekarang menggunakan metode
penelitian kualitatif dan kawasan obyeknya juga berbeda kalau penelitian
terdahulu di antara wilayah Bekasi dan Bogor, sedangkan penelitian
sekarang obyeknya di wilayah Ambulu Kab. Jember.22
3. Sitti Fitriatul Jannah (2016), “Pengaruh Good Corporate Governance
terhadap pencegahan Fraund di Bank Perkreditan Rakyat (Studi pada Bank
Perkreditan Rakyat di Surabaya)”. Penelitian ini menggunakan jenis
pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian terdiri dari seluruh karyawan
(kecuali bagian keamanan dan kebersihan) BPR di Surabaya yang listing di
bank indonesia sebanyak 186 karyawan. Sampel diambil dengan
menggunakan total sampling sehingga total sampel sama dengan jumlah
populasi yaitu sebanyak 186 karyawan. Hasil penelitian menunjukan bahwa
good corporate governance berpengaruh positif terhadap pencegahan
fraund BPR di Surabaya yang listing di Bank Indonesia. Penerapan prinsip
Good Corporate Governance oleh Bank Perkreditan Rakyat di Surabaya
menunjukkan nilai yang sangat tinggi yang berarti penerapan Good
Corporate Governance sudah sangat baik. Begitu pula pencegahan fraund
BPR di Surabaya juga menunjukkan nilai yang sangat tinggi yang berarti
22 Ryan Prasetya, “Analisis Perbandingan dalam Penerapan Good Corporate Governance,Corporate Social Responbility, Sustainability Return On Asset (ROA di Perusahaan BankPerkreditan Rakyat (BPR) antara Bekasi dan Bogor Tahun 2014”, (Skripsi, Universitas IslamBandung, 2015)
pencegahan fraund BPR di Surabaya juga telah dilakukan dengan sangat
baik. Secara umum terdapat sesamaan pada penelitian terdahulu dengan
penelitian yang sekarang yaitu sama – sama mengambil penerapan good
corporate governance di Bank Perkreditan Rakyat. Sedangakan untuk
perbedaannya pada penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang
yaitu, penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian kuantitatif
sedangkan penelitian sekarang menggunakan metode penelitian kualitatif,
adanya pencakupan pencegahan fraund di Bank Perkreditan Rakyat
sedangkan di penelitian sekarang tidak ada pencakupan fraund di Bank
Perkreditan Rakyat yang akan diteliti dan penelitian terdahulu mengambil
studi di Bank Perkreditan Rakyat yang ada di wilayah Surabaya, sedangkan
penelitian sekarang mengambil obyek penelitian di Bank Perkreditan
Rakyat di wilayah Jember.23
4. Astri Aprianingsih (2016), “ Pengaruh Penerapan Good Corporate
Governance, struktur kepemilikan, dan ukuran perusahaan terhadap kinerja
keuangan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2011 -
2014”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan
jenis penelitian kasual komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan dewan
komisaris independen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
kinerja keuangan perbankan. Komite audit berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keuangan perbankan. Kepemilikan manajerial
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangann
23 Sitti Fitriatul Jannah, “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Pencegahan Fraunddi Bank Perkreditan Rakyat (Studi pada Bank Perkreditan Rakyat di Surabaya)” (SkripsiUniversitas Negeri Surabaya, 2016)
perbankan. Kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja keuangan perbankan. Ukuran perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan. Dewan
komisaris independen, dewan direksi, komite audit, kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan berpengaruh
secara siginifikan terhadap kinerja keuangan perbankan. Secara umum ada
persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu, sama –
sama membahas bagaimana penerapan good corporate governance.
Perbedaan yang dimiliki penelitian terdahulu dengan penelitian yang
sekarang yaitu, penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian
kuantitatif sedangkan penelitian sekarang menggunakan metode penelitian
kualitatif dan obyeknya penelitian terdahulu yaitu semua jenis perbankan
yang telah terdaftar di BEI periode 2011 – 2014, sedangkan penelitian
sekarang terfokus pada obyek Bank Perkreditan Rakyat di wilayah
Jember.24
5. Topan (2016), “ Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Budaya Organisasi,
Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi Terhadap Penerapan Good
Corporate Governance (Studi pada BPRS Bangun Drajat Warga (BDW)
Yogyakarta”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner. Populasi
penelitian ini adalah seluruh karyawan BPRS Bangun Drajat Warga
(BDW) Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
24 Astri Aprianingsih, “Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance, Struktur Kepemilikan,dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Periode 2011 – 2014”, (Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, 2016)
dilakukan dengan metode simple random sampling. Sampel yang di
peroleh sebanyak 35 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis
regresi berganda. Diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS
versi 17.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian
intern berpengaruh positif dan siginifikan terhadap penerapan good
corporate governance, budaya organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap penerapan good corporate governance, gaya
kepemimpinan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan
good corporate governance, dan komitmen organisasi tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap penerapam good corporate governance.
Secara umum terdapat persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian
yang sekarang yaitu, sama – sama membahas tentang bagaimana penerapan
good corporate governance. Sedangkan untuk perbedaannya terletak pada
metode penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian kuantitatif
sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan penelitian kualitatif,
untuk obyek penelitian terdahulu di BPRS wilayah Yogyakarta sedangkan
penelitian sekarang di BPR wilayah Jember.25
6. Dwi Kusuma Bhakti (2017) yang berjudul “Penerapan Good Corporate
Governance (GCG) PT. Bank Syariah Mandiri Kc. Situbondo”. Merupakan
penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun hasil dalam
penelitian ini adalah penerapan praktek GCG pada PT. Bank Syariah
25 Topan “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan danKomitmen Organisasi terhadap Penrapan Good Corporate Governance (Studi pada BPRSBangun Drajat Warga (DBW) Yogyakarta), (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan KalijagaYogyakarta, 2016)
penelitian kuantitatif sedangkan metode penelitian sekarang menggunakan
metode penelitian kualitatif. 27
8. Dian Parini Bintarawati (2018), “ Analisis Tingkat Kesehatan Bank
dengan Menggunakan Risk Profile, Good Corporate Governance,
Earnings, Capital (Studi Kasus di PT. Bank Mega, Tbk. Periode 2012 –
2016)”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan
metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa selama
tahun 2012 sampai 2016 aspek risk profile yang terdiri dari risiko kredit
mendapatkan predikat sehat dengan nilai rata – rata 3 persen, risiko
likuiditas mendaoatkan kriteria sangat sehat dengan nilai rata – rata sebesar
64,23 persen. Aspek good corporate governance (GCG) mendapatkan
kriteria baik dengan nilai rata – rata 2,3. Aspek Earning mendapatkan
kriteria sangat sehat dengan nilai rata – rata untuk ROA sebesar 2 persen
dan untuk NIM rata – rata nilai yaitu 5,8 persen. Aspek capital
mendapatkan kriteria sangat sehat dengan rata – rata sebesar 20,02 persen.
Aspek RGEC secara keseluruhan pada tahun 2016 berada pada peringkat
komposit 2 yaitu sehat. Secara umum kesamaan yang dimiliki penelitian
terdahulu yaitu, sama – sama membahas tentang good corporate
governance. Perbedaannya terletak pada metode penelitian, kalau
penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan
metode diskritif dengan obyek penelitian di PT. Bank Mega, kalau
27 Markhaidir Ali Hadidaulah, “ Analisis Pengaruh Implementasi Good Corporate Governanceadan Manajemen Risiko terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Perkreditan Rakyat di Pekanbaru”(Skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, 2017)
mempengaruhi return on asset. Pengaruh variabel independen good
corporate governance terhadap return on assets pada uji T bernilai
signifikan. Secara umum kesamaan yang dimiliki penelitian terdahulu
dengan penelitian yang sekarang yaitu sama – sama membahas tentang
good corporate governance di suatu perusahaan keuangan. Untuk
28 Dian Parini Bintarwati, “ Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Risk ProfileGood Corporate Governance, Earnings, Capital” (Studi Kasus di PT. Bank Mega, Tbk. Periode2012 – 2016)”, (Skripsi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2018)
perbedaannya terletak pada metode yang di gunakan oleh penelitian
terdahulu yaitu menggunakan metode kuantitatif sedangkan penelitian
sekarang menggunakan metode kualitatif, obyek penelitian terdahulu di
perusahaan manufakturyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sedangkan
penelitoan sekarang obyeknya adalah Bank Perkreditan Rakyat Kab.
Jember.29
10. MW Amelinda Eva E (2018), “Penerapan Good Corporate Governance
(GCG) pada BPR RAM Semarang”. Merupakan penelitian kualitatif yang
menggunakan pendekatan studi kasus yang dilakukan pada salah satu bank
perkreditan rakyat (BPR) di Semarang. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa penerapan Good Corporate Governance yang meliputi
transaparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan
kewajaran pada BPR RAM dilaksanakan dengan baik dan memiliki
dampak yang positif meskipun masih terdapat kendala – kendala. Adapun
kendala yang dihadapi berupa kurangnya pemahaman mengenai Good
Corporate Governance, heterogenitas individu dan heterogenitas
kebiasaan. Secara umum terdapat kesamaan antara peneliti terdahulu yaitu
membahas tentang bagaimana penerapan good corporate governance dan
obyeknya sama – sama di Bank Perkreditan Rakyat, perbedaannya terletak
pada obyek penelitian terdahulu meneliti di BPR yang bertempat di
29 Mukti Bagus Susilo, “ Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja KeuanganPerusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 –2016” (Skripsi Diponegoro Semarang, 2018)
Semarang, sedangkan penelitian sekarang obyeknya meneliti di BPR yang
bertempat di Jember. 30
TABEL PERSAMAAN dan PERBEDAAN
NO JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN1. Dyahnita Adiningsih
(2015). “Analisa PenerapanGood CorporateGovernance pada PT. BPRArtha Berkah Cermelang”.
Secara umum terdapatkesamaan antarapenelitian terdahuludengan penelitiansekarang yaitumembahas tentanggood corporategovernance dan obyeksama – sama di BankPerkreditan Rakyat.
2. Ryan Prasetya (2015).“Analisis PerbandinganDalam Penerapan GoodCorporate Governance,Corporate SocialResponbility,Sustainabilityreturn OnAsset (ROA) di PerusahaanBank Perkreditan Rakyat(BPR) antara Bekasi danBogor.”
Secara umummemiliki persamaanantara penelitianterdahulu denganpenelitian sekarangyaitu, sama – samamengenai penerapangood corporategovernance dan obyekpenelitiannya yaitu diBank PerkreditanRakyat.
Sedangkan untukperbedaan terletak padametode penelitianterdahulu menggunakanmetode penelitiankuantitatif sedangkanpenelitian sekarangmenggunakan metodepenelitian kualitatif dankawasan obyeknya jugaberbeda kalau penelitianterdahulu di antarawilayah Bekasi danBogor, sedangkanpenelitian sekarangobyeknya di wilayahAmbulu Kab. Jember.
3. Sitti Fitriatul Jannah(2016). “Pengaruh GoodCorporate Governanceterhadap pencegahanFraund di BankPerkreditan Rakyat (Studi
Secara umum terdapatsesamaan padapenelitian terdahuludengan penelitian yangsekarang yaitu sama –sama mengambil
penerapan goodcorporate governancedi Bank PerkreditanRakyat.
menggunakan metodepenelitian kuantitatifsedangkan penelitiansekarang menggunakanmetode penelitiankualitatif, adanyapencakupan pencegahanfraund di BankPerkreditan Rakyatsedangkan di penelitiansekarang tidak adapencakupan fraund diBank PerkreditanRakyat yang akanditeliti dan penelitianterdahulu mengambilstudi di BankPerkreditan Rakyat yangada di wilayahSurabaya, sedangkanpenelitian sekarangmengambil obyekpenelitian di BankPerkreditan Rakyat diwilayah Jember.
4. Astri Aprianingsih(2016). “PengaruhPenerapan Good CorporateGovernance, strukturkepemilikan, dan ukuranperusahaan terhadapkinerja keuanganperbankan yang terdaftar dibursa efek Indonesiaperiode 2011 - 2014”.
Secara umum adapersamaan penelitianterdahulu denganpenelitian sekarangyaitu, sama – samamembahas bagaimanapenerapan goodcorporate governance
Perbedaan yang dimilikipenelitian terdahuludengan penelitian yangsekarang yaitu,penelitian terdahulumenggunakan metodepenelitian kuantitatifsedangkan penelitiansekarang menggunakanmetode penelitiankualitatif dan obyeknyapenelitian terdahuluyaitu semua jenisperbankan yang telahterdaftar di BEI periode2011 – 2014, sedangkanpenelitian sekarangterfokus pada obyekBank PerkreditanRakyat di wilayahJember.
5. Topan (2016). “PengaruhSistem PengendalianIntern, Budaya Organisasi,Gaya Kepemimpinan dan
Secara umum terdapatpersamaan penelitianterdahulu denganpenelitian yang
Sedangkan untukperbedaannya terletakpada metode penelitianterdahulu menggunakan
Komitmen OrganisasiTerhadap Penerapan GoodCorporate Governance(Studi pada BPRS BangunDrajat Warga (BDW)Yogyakarta”.
sekarang yaitu, sama –sama membahastentang bagaimanapenerapan goodcorporate governance
metode penelitiankuantitatif sedangkanpenelitian yang sekarangmenggunakan penelitiankualitatif, untuk obyekpenelitian terdahulu diBPRS wilayahYogyakarta sedangkanpenelitian sekarang diBPR wilayah Jember.
6. Dwi Kusuma Bhakti(2017). “Penerapan GoodCorporate Governance(GCG) PT. Bank SyariahMandiri Kc. Situbondo.”
Secara umum terdapatkesamaan antarapeneliti terdahulu danpeneliti ini yaitumembahas tentangpenerapan goodcorporate governancedan sama – samamenggunakan metodepenelitian kualitatif
Sedangkanperbedaannya terletakpada obyek penelitiandimana penelitianterdahulu melakukanpenelitian di PT. BankSyariah Mandiri Kc.Situbondo, sedangkanobyek peneliti sekarangmengambil di PT. BPRAmbulu Dhanaarta Kab.Jember.
7. Makhaidir AliHadidaulah (2017).“Analisis PengaruhImplementasi GoodCorporate Governance danManajemen RisikoTerhadap KinerjaKeuangan pada BankPerkreditan Rakyat diPekanbaru”.
Secara umummemiliki persamaanantara penelitianterdahulu denganpenelitian yangsekarang, yaitu sama –sama membahasimplementasi goodcorporate governancedi Bank PerkreditanRakyat.
Corporate Governance(GCG) terhadap KinerjaKeuangan Perusahaan padaPerusahaan ManufakturYang Terdaftar di BursaEfek Indonesia tahun 2013– 2016”.
dimiliki penelitianterdahulu denganpenelitian yangsekarang yaitu sama –sama membahastentang goodcorporate governancedi suatu perusahaankeuangan.
yang di gunakan olehpenelitian terdahuluyaitu menggunakanmetode kuantitatifsedangkan penelitiansekarang menggunakanmetode kualitatif, obyekpenelitian terdahulu diperusahaanmanufakturyangterdaftar di Bursa EfekIndonesia sedangkanpenelitoan sekarangobyeknya adalah BankPerkreditan Rakyat Kab.Jember.
10. MW Amelinda Eva E(2018). “Penerapan GoodCorporate Governance(GCG) pada BPR RAMSemarang”.
Secara umum terdapatkesamaan antarapeneliti terdahulu yaitumembahas tentangbagaimana penerapangood corporategovernance danobyeknya sama – samadi Bank PerkreditanRakyat.
Perbedaannya terletakpada obyek penelitianterdahulu meneliti diBPR yang bertempat diSemarang, sedangkanpenelitian sekarangobyeknya meneliti diBPR yang bertempat diJember.
Sumber : data sudah dikelola
B. Kajian Teori
1. Pengertian Implementasi
Implementasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
pengertian implementasi adalah pelaksanaan, penerapan, pertemuan.31
Sedangkan secara sederhana dapat diartikan sebagai pelaksanaan atau
penerapan. Sebagaimana yang ada di dalam kamus besar bahasa Indonesia,
Implemntasi berarti penerapan. Browne dan Wildavsky mengemukakan
bahwa “implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling
31 Tim penyusun kamus pusat bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (Jakarta: BalaiPustaka,2007), 427
dewan direksi, para manager, para pemegang saham dan stakehlders
lainnya.35
Good Corporate Governance (GCG) merupakan sistem yang
dirancang untuk mengarahkan pengelolaan perusahaan secara profesional
berdasarkan prinsip – prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab,
independen, kewajaran dan kesetaraan. 36
Corporate Governance merupakan mekanisme yang digunakan
untuk mengurangi agency problem dengan meningkatkan pemantauan
terhadap tindakan manajemen, membatasi perilaku oportunistik manajer,
dan mengurangi risiko informasi yang ditanggung oleh pemegang saham.37
Menurut komite Cadbury, Good Corporate Governance adalah
prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dan
memberikan pertanggungjawabannya kepada shareholders khususnya, dan
stakeholder pada umumnya. Tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance) adalah suatu sistem yang mengaturhubungan peran
dewan komisaris, peran direksi, pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya. Tata kelola perusahaan yang baik juga disebut
sebagai suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan,
pencapaiannya dan penilaian kinerjanya.38
35 Drs.H.Masyhud Ali dkk, Manajemen Risiko “Strategi Perbankan dan Dunia UsahaMenghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis”(Jakarta;PT.RajaGrafindo Persada,2006),334
36 Drs.H.Masyhud Ali dkk, Manajemen Risiko “Strategi Perbankan dan Dunia UsahaMenghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis”(Jakarta;PT.RajaGrafindo Persada,2006),106
37 Rusdiyanto dkk, Good Corporate Governance(Bandung;PT.Refika Aditama,2019),10638 Ibid,209
merupakan solusi yang elegan dalam menghadapi tantangan organisasi
kedepan.
b. Meningkatkan kualitas organisasi yang dikelola dengan terbuka, adil,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
c. Mengakui dan melindungi hak dan kewajiban para shareholders dan
stakehoders.47
Dari ketentuan sebagaimana tersebut dalam Peraturan Bank
Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006, dapat diketahui bahwa
yang menjadi tujuan penerapan GCG bagi Bank Umum yaitu :
a. Meningkatkan kinerja Bank Umum.
b. Melindungi kpentingan seluruh pihak yang memiliki kepentingan
secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan usaha bank
umum (stakeholders).
c. Meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang – undangan
yang berlaku serta nilai – nilai etika (code of conduct) yang berlaku
umum pada industri perbankan.
d. Memperkuat kondisi internal perbankan nasional sesuai dengan API
(Arsitektur Perbankan Indonesia).48
47Muhammad Yusuf Hidayat,”GCG(GoodCorporateGovernance)”,http://www.tugasakuntansi.blogspot.co.id/2015/05artikel-baik-gcggood-corporate.html?m=1(11 November 2019)
48 Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan good corporate governancebagi bank umum (13 November 2019, jam 10.18)
Rakyat yang sudah berdiri selama 30 tahun, memiliki 1 kantor cabang dan 2
kantor kas. Selain itu pada 2nd infobank BPR AWARDS 2011, BPR Ambulu
Dhanaarta Jember mendapat predikat sangat bagus atas kinerja keuangan
selama tahun 2010, dan BPR Ambulu Dhanaarta Jember mendapatkan
penghargaan BPR berkinerja Terbaik Se-Wilayah kerja kantor Bank Indonesia
Jember tahun 2008 untuk kategori Bank Perkreditan Rakyat, juga PT. BPR
Ambulu Dhanaarta Jember mendapatkan peringkat pertama kategori Bank
Perkreditan Rakyat dalam penghargaan Perbankan berkinerja Terbaik Se-
Wilayah Kerja Kantor Bank Indonesia Jember tahun 2009.80
C. Subyek Penelitian.
Dalam penelitian ini, pemilihan subyek penelitian menggunakan teknik
purposive, yakni teknik pengambilan informan sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut
yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia
sebagai pengusa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau
situasi sosial yang di teliti.81 Adapun subyek dalam penelitian ini yaitu :
1. Ibu Novi selaku Pejabat Eksekutif Kepatuhan dan manajemen risiko PT.
BPR Ambulu Dhanaarta Kab. Jember.
2. Ibu Antok selaku ke Pejabat Eksekutif Audit PT. BPR Ambulu Dhanaarta
Kab. Jember.
3. Bapak Arie Rahmat selaku Pejabat Eksekutif Kredit PT. BPR Ambulu
Dhanaarta Kab. Jember.
80 Website BPR Ambulu Dhanaarta,(1 november 2019, jam 19.00)81 Prof.Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung; Penerbit Alfabeta,
wawancara, dan dokumentasi sebagai alat untuk mendukung penelitian ini.
Secara berurutan akan disajikan data – data hasil penelitian yang mengacu
pada fokus masalah.
1. Implementasi Good Corporate Governance Bank Perkreditan
Rakyat, di PT. BPR Ambulu Dhanaarta Kab. Jember
Dalam meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan
stakeholder, dan meningkatkan kepatuhan terhadap perundang –
undangan yang berlaku serta nilai – nilai etika yang berlaku umum pada
industri perbankan. Bank wajib melaksanakan kegiatan usahanya dengan
berpedoman pada prinsip Good Corporate Governance (GCG). Good
Corporate Governance (GCG) merupakan suatu sistem yang terdiri dari
sekumpulan struktur, prosedur dan mekanisme yang dirancang untuk
pengelolaan perusahaan secara profesional berdasarkan prinsip – prinsip
transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan
kesetaraan.
Hal ini disampaikan oleh Ibu Dwi Noviani Lestari selaku Pejabat
Eksekutif bagian Kepatuhan dan Manajemen Risiko di PT. BPR Ambulu
Dhanaartha saat saya temui di kantornya, beliau menyampaikan bahwa :
“Dalam setiap kegiatan usahanya PT. BPR menerapkan prinsipGCG dan berpedoman pada prinsip GCG pada Peraturan OtoritasJasa Keuangan tentang penerapan tata kelola (GCG) pada BankPerkreditan Rakyat. Karena dengan berpedoman pada prinsipGCG bank tersebut dapat dikatakan bawa bank tersebut sehat.Dengan begitu juga dengan PT. BPR Ambulu Dhanaarthatermasuk Bank Perkreditan Rakyat yang sehat, karena kalau tidaksehat maka tidak akan menerapkan GCG yang sesuai denganPeraturan Otoritas Jasa Keuangan. Dan di PT BPR AmbuluDhanaartha sudah menerapkan 5 prinsip GCG yang ada di
Peraturan OJK No. 4/POJK.03/2015. Kelima prinsip tersbut yaitu,transparansi, akuntabilitas, pertanggung jawaban, independensiserta prinsip kewajaran dan kehati – hatian. Dalam prinsipketerbukaan (transparancy), kebijakan PT. BPR AmbuluDhanaartha harus tertulis dan dikomunikasikan kepadastakeholders atau masyarakat umum yang berhak memperolehinformasi tentang kebijakan tersebut. Pada prinsip akuntabilitas(accounbility), PT. BPR Ambulu Dhanaartha menetapkan tugasdan tanggung jawab yang jelas kepada masing - masing organanggota dewan komisaris dan direksi serta seluruh jajaran yangdibawahnya yang selaras dengan visi, misi, nilai – nilaiperusahaan, serta sasaran usaha dan strategi yang dimiliki olehPT. BPR Ambulu Dhanaartha. Begitu pula dengan prinsippertanggungjawaban (responbility), PT. BPR Ambulu Dhanaarthaberpegang pada prinsip kehati – hatian (Prudential BankingPrinciples) dan menjamin kepatuhan terhadap peraturan yangberlaku. Prinsip independensi (independency), disini PT. BPRAmbulu Dhanaarha menghindari terjadinya dominasi yang tidakwajar oleh stakeholders manapun dan tidak terpengaruh olehkepentingan sepihak serta terbebas dari benturan kepentingan(conflict of interest). Dan prinsip kewajaran (fairness), disini PT.BPR Ambulu Dhanaartha memperhatikan kepentingan seluruhstakeholders atau masyarakat umum berdasarkan kesetaraan dankewajaran yang memang sangat penting.”99
Hal yang sama juga disampaikan oleh Bapak Antok selaku
Pejabat Eksekutif bagian Audit Internal di PT. BPR Ambulu Dhanartha
saat saya temui di meja kantornya :
“Prinsip GCG sangat perlu diterapkan, karena prinsip GCG inisangat penting bagi kelayakan bank itu sendiri. Bank itu sehat atautidak. Dan juga GCG itu merupakan pertanggung jawaban kitasebagai bank kepada masyarakat bahwa bank tersebut di keloladengan baik dan sehat. Dan itu juga sejalan dengan tujuan denganditerapkannya tata kelola (GCG) di PT. BPR Ambulu Dhanaarthayaitu, untuk meningkatkan kesungguhan manajemen dalammenerapkan prinsip – prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggungjawab, independensi kewajaran dan kehati – hatian dalampengelolaan BPR.”100
99 Bu Novi, Wawancara, Jember, 5 Maret 2020.100 Bapak Antok, Wawancara, Jember 2 Maret 2020
Hal yang samapun juga disampaikan oleh Bapak Arie selaku
Pejabat Eksekutif Kredit di PT. BPR Ambulu Dhanaartha yang saya
temui di meja kantor, beliau menyampaikan :
“ PT. BPR Ambulu Dhanaartha sudah mampu menerapkan semua5 prinsip Good Corporate Governance (GCG) dengan baik.Dengan adanya penerapan Good Corporate Governance (GCG)pada lembaga keuangan yang ada di masyarakat ini, makamasyarakat ini juga tidak akan was - was ataupun takut kepadalembaga keuangan tersebut untuk melakukan transaksi keuangan.Dan dengan adanya penerapan Good Corporate Governance(GCG) di PT. BPR Ambulu Dhanaartha, maka PT. BPR AmbuluDhanaartha sudah menerapkannya sesuai dengan Peraturan OJKyang sudah diberlakukan untuk Bank Perkreditan Rakyat.”101
Senada dengan juga yang disampaikan oleh Ibu Ika Setyawati
selaku Pejabat Eksekutif bagian Operasional di PT. BPR Ambulu
Dhanaartha saat saya wawancarai di kantornya. Beliau menyampaikan :
“Dalam penerapan GCG itu sangatlah penting bagi setiapperusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, prinsip –prinsip yang di perlukan dalam menciptakan transparansi,akuntabilitas, pertanggung jawaban, kemandirian, kewajaran dankesetaraan pada semua pemangku kepentingan, terutamanya untukkepentingan stakeholders atau masyarakat umumnya dan nasabah– nasabah PT. BPR Ambulu Dhanaartha. Salah satu contohnyaprinsip GCG semisal transparansi, terkait transparansi kondisikeuangan dan non keuangan, kita sampaikan laporan keuangankita setiap satu tahun sekali secara tepat waktu, itu kita sampaikansemua laporan kita, posisi keuangan kita seperti apa, kitapublikasikan ke website dan dinding laporan keuangan, jadiseluruh orang yang mau tau tentang laporan keuangan kita bisadengan mudah mengakses di website kita, jadi kita benar – benartransparansi. Dan dengan diterapkannya prinsip transparansi,maka PT. BPR Ambulu Dhanaartha mampu menjalankanprosedur yang ada sesuai POJK dan peraturan BI yangberlaku.”102
101 Bapak Arie, Wawancara, Jember, 12 Maret 2020.102 Bapak Ika, Wawancara, Jember 12 Maret 2020.
pertanggung jawaban bank kepada masyarakat, apakah bank tersebut
sehat atau tidak sehat.
2. Kendala Good Corporate Governance (GCG) yang terjadi di PT. BPR
Ambulu Dhanaartha
Secara tidak langsung dalam penerapan Good Corporate
Governance (GCG) pastinya memiliki kendala dalam salah satu
prinsipnya yang telah diterapkan di lembaga keuangan. Dan secara tidak
langsung lembaga keuangan tersebut memang diwajibkan mengetahui
apa saja yang menjadi kendala Good Corporate Governance (GCG) yang
ada, tidak halnya dengan Bank umum, namun juga untuk Bank
Perkreditan Rakyat (BPR).
Hal ini disampaikan oleh Ibu Ika selaku Pejabat Eksekutif bagian
Operasional, beliau menyampaikan bahwa :
“Pada dasarnya semua prinsip yang ada di Good CorporateGovernance (GCG) pada PT. BPR Ambulu Dhanaartha ini sudahditerapkan semuanya, namun masih ada satu prinsip yang masihpekerjaannya belum maksimal yaitu prinsip Independensi.Mengapa dengan prinsip Indepedensi, karena dalam setiapkeputusan ataupun kebijakan yang di ambil pihak atau pejabatyang ada di kantor pusat Jember, juga harus sesuai denganpersetujuan kantor pusat yang ada di Malang. Terkadang apa yangmenurut kantor pusat Jember membutuhkan kebijakan itu, namunoleh kantor pusat yang ada di Malang tidak setujui. Oleh karenaitu, untuk mengatasi hal tersebut maka kantor pusat Jemberdengan kantor pusat di Malang mengambil keputusan yangsekiranya tidak membebani kedua belah pihak dan dapat puladiterima oleh kantor pusat yang ada di Malang.”103
Hal yang sama juga disampaikan oleh Bapak Arie selaku Pejabat
Ekskutif bagian Kredit, beliau menyampaikan bahwa :
“Diantara 5 prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang adadi POJK No. 4/POJK/.03/2015 tentang Tata Kelola Bagi BankPerkreditan Rakyat yaitu prinsip Transparansi, Akuntabilitas,Pertanggungjawaban, Independensi dan Kewajaran. Dari limaprinsip GCG yang ada di PT. BPR Ambulu Dhanaartha yangpenerapannya kurang maximal adalah prinsip Kewajaran.Mengapa dengan prinsip Kewajaran, karena tidak adanyaketerbukaan serta kerterlibatan secara langsung antara audit dalamkredit macet atau bermasalah yang terjadi saat pembayaranangsuran. Jika ada hal yang terjadi seperti itu hanya berhenti padaaccount officer serta TKB (Tim Kredit Bermasalah) dan tidak adakelanjutan untuk diserahkan kepihak audit.”104
Senada dengan yang disampaikan oleh Bapak Antok selaku
Pejabat Eksekutif bagian Audit yang saya temui ruang meja kantornya,
beliau menyampaikan :
“Prinsip Good Corporate Governance (GCG) dibagi menjadi limaya memang semuanya dipenuhi dan ditaati oleh PT. BPR AmbuluDhanaartha, namun pastinya salah diantara kelima prinsip tersebutada penerapannya kurang optimal yaitu, prinsip Idependensi(independency) karena adanya kebenturan kepentingan sertakeikut campuran antar orang dalam atau kepentingan orang dalammengenai vendor holding mengenai suatu sistem IT di PT. BPRAmbulu Dhanaarta. Untuk mengatasi permasalahan ini maka,semuanya kembali lagi kepada pemilik saham untuk dilepaskankepada pihak ketiga, karena disana akan terjadi pertandatanganankontrak, syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh kedua belahpihak.”105
Setiap pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) yang di
implementasikan kepada lembaga keuangan pastinya memiliki hambatan,
sama halnya dengan POJK No.04/POJK.03/2015 yang mengatur tentang
Penerapan Tata Kelola Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
104 Bapak Arie, Wawancara, Jember, 12 Maret 2020.105 Bapak Antok, Wawancara, Jember 2 Maret 2020.
106 Arinda Firdiantii,M.Pdi, “Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah”, Ebook, ed.Elin WijiAstuti, (Yogyakarta:CV.Gre Publishing),19107 Peraturan Bank Indonesia nomo 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good CorporateGovernance bagi Bank Umum,4 (13 November 2019, jam 10.18)
Adiningsih, Dyahnita. 2015. Analisis Penerpan Good Corporate Governancepada PT. Artha Berkah Cermelang. Yogyakarta: Universitas GadjahMada.
Apriyaningsih, Astri. 2016. Pengaruh Good Corporate Governance, StrukturKepemilikan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja KeuanganPerbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 –2014. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
Bhakti, Dwi, Kusuma. 2017. Penerpan Good Corporate (GCG) PT. Bank SyariahMandiri Kc. Situbondo. Jember: IAIN Jember.
Cresswell, John.W. 2015. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset Memilih limaPendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Data OJK tentang Daftar Anggota BPR di Jember Perjuni 2019 (diakses 1November 2019 pukul 17.08 wib)
Eva, Amelinda. 2018. Penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada BPRRam Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro.
Firdianti, Arinda. 2015. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah. Yogyakarta.CV. Gre Publishing Ebook.
Jannah, Sitti Fitriatul. 2016. Pengaruh Good Corporate Governance terhadappencegahan Fraund di Bank Perkreditan Rakyat (Studi BPR diSurabaya). Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.
Machud, Amir dan Rukman. 2010. Bank Syariah Teori, Kebijakan, dan StudiEmpiris di Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Mashud,dkk. 2006. Manajemen Risiko Strategi Perbankan dan Dunia Usahamenghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada
Moleong, Lex, J. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya.
Pati Lima, Hamid. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Alfabeta.
Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006. Tentang Pelaksanaan GoodCorporate Governance bagi bank umum. (Di akses 13 November 2019,pukul 10.18 wib)
Peraturan OJK Nomor. 4/POJK.03/2015 tentang Tata Kelola Bagi BankPerkreditan Rakyat (Diakses 22 Oktober 2019 pukul 05.55)
Prasetya, Ryan. 2015. Analisis Perbandingan dalam Penerapan Good CorporateGovernance, Corporate Social Responbility, Sustainbality, Retrun OnAsset (ROA di Perusahaan Bank Perkreditan Rakyat antara Bekasidengan Bogor). Bandung: Universitas Islam Bandung
Rudianto. 2019. Good Corporate Governance. Bandung: PT. Refika Aditama.
Sugiono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitati dan R&D. Bandung:Alfabeta.
Sugiarto, Ferry N Indros. 2006. Manajemen Risiko Perbankan. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Susilo, Mukti Bagas. 2018. Pengaruh Good Corporate Governance terhadapKinerja keuangan Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 – 2016. Semarang:Universitas Diponegoro Semarang.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisike 3. Jakarta: Balai Pustaka.
Topan. 2016. Pengaruh sistem Pengendalian Intern, Budaya Organisasi, GayaKepemimpinan, dan Komitmen organisasi terhadap Penerapan GoodCorporate Governance (Studi pada BPRS Bangun Drajat Warga(DPW) Yogyakarta). Yogyakarta: Universtas Islam Negeri SunanKalijaga.
Usman, Rachmadi. 2001. Aspek – aspek Hukum Perbankan Di Indonesia.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Undang – undang Nomor 7 Tahun 1992. Tentang Perbankan.
http://www.tugasakuntansi.blogspot.co.id/2015/05artikel-baik/gcggood/corporate.html?m=1(diakses 11 November 2019, pukul10.45 wib)
http://bprdhanarta.co.id/ (diakses 1 November 2019 pukul 19.00)