(Studi Kasus Aplikasi Tangerang Live) 140 Masyarakat Telematika Dan Informasi : Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi Volume: 11 No. 1 (Juli - Desember 2020) Hal.: 140 – 154 IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (STUDI KASUS APLIKASI TANGERANG LIVE) E-GOVERNMENT IMPLEMENTATION IN THE DEPARTEMENT OF COMMUNICATION AND INFORMATICS TANGERANG CITY (TANGERANG LIVE APPLICATION CASE STUDY) Devi Oktafrianti 1 , Toddy Aditya 2 , Nurhakim 3 1,2,3 Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Tangerang Jalan Perintis Kemerdekaan I Babakan No.33, RT.007/RW.003, Cikokol, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15118 E-mail: [email protected]1 , [email protected]2 , [email protected]3 Naskah diterima tanggal 9 Juli 2020, direvisi tanggal 10 Desember 2020, disetujui tanggal 14 Desember 2020 Abstract The Tangerang Live application is a communication hub in helping the government achieve organizational goals and communicate with the community. With the existence of e-government can provide public services more effectively and efficiently. In its implementation, there is a need for a combination of institutions, humans and technology. This research focuses on institutional factors in managing the Tangerang Live application and aims to be able to see the capabilities of the city of Tangerang and make it easier for the public to obtain information. This research method uses descriptive qualitative. The data were processed from the results of interviews and observations and then analyzed. The results show that there are several things that are of concern, such as human resources who are not yet competent, services handling is yet optimal and there is no standard operating procedure (SOP) related to the application used. The application is not as expected, it has been socialized but it depends on the level of awareness of the community. Keywords: Implementation, Tangerang Live, E-Government Abstrak Aplikasi Tangerang Live menjadi penghubung komunikasi dalam membantu pemerintah mencapai tujuan organisasi dan berkomunikasi dengan masyarakat. Dengan adanya e-government dapat memberikan pelayanan publik secara lebih efektif dan efisien. Dalam implementasinya perlu adanya gabungan antara institusi, manusia dan teknologi. Penelitian ini berfokus pada faktor institusi dalam mengelola aplikasi Tangerang Live dan bertujuan untuk dapat melihat kemampuan yang dimiliki kota Tangerang serta memudahkan masyarakat dalam memperoleh suatu informasi. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Data diproses dari hasil wawancara dan observasi kemudian dianalisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada beberapa hal yang menjadi perhatian yaitu seperti sumberdaya manusia belum kompeten, penanganan layanan masih belum bisa maksimal dan belum ada standar operasional prosedur (SOP) terkait aplikasi yang dijalankan. Penerapan untuk aplikasi belum sesuai harapan, sudah disosialisasikan tetapi tergantung dari tingkat kesadaran masyarakatnya. Kata kunci : Implementasi, Tangerang Live, E-Government DOI: 10.17933/mti.v11i2.197
15
Embed
IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI DINAS KOMUNIKASI DAN ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Implementasi E-Government Di Dinas Komunikasi Dan Informatika
(Studi Kasus Aplikasi Tangerang Live)
140
Masyarakat Telematika Dan Informasi : Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Naskah diterima tanggal 9 Juli 2020, direvisi tanggal 10 Desember 2020, disetujui tanggal 14 Desember 2020
Abstract
The Tangerang Live application is a communication hub in helping the government achieve organizational goals and
communicate with the community. With the existence of e-government can provide public services more effectively and
efficiently. In its implementation, there is a need for a combination of institutions, humans and technology. This
research focuses on institutional factors in managing the Tangerang Live application and aims to be able to see the
capabilities of the city of Tangerang and make it easier for the public to obtain information. This research method uses
descriptive qualitative. The data were processed from the results of interviews and observations and then analyzed. The
results show that there are several things that are of concern, such as human resources who are not yet competent, services handling is yet optimal and there is no standard operating procedure (SOP) related to the application used.
The application is not as expected, it has been socialized but it depends on the level of awareness of the community.
Aplikasi Tangerang Live menjadi penghubung komunikasi dalam membantu pemerintah mencapai tujuan organisasi
dan berkomunikasi dengan masyarakat. Dengan adanya e-government dapat memberikan pelayanan publik secara lebih
efektif dan efisien. Dalam implementasinya perlu adanya gabungan antara institusi, manusia dan teknologi. Penelitian
ini berfokus pada faktor institusi dalam mengelola aplikasi Tangerang Live dan bertujuan untuk dapat melihat
kemampuan yang dimiliki kota Tangerang serta memudahkan masyarakat dalam memperoleh suatu informasi. Metode
penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Data diproses dari hasil wawancara dan observasi kemudian dianalisis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada beberapa hal yang menjadi perhatian yaitu seperti sumberdaya manusia belum
kompeten, penanganan layanan masih belum bisa maksimal dan belum ada standar operasional prosedur (SOP) terkait aplikasi yang dijalankan. Penerapan untuk aplikasi belum sesuai harapan, sudah disosialisasikan tetapi tergantung dari
tingkat kesadaran masyarakatnya.
Kata kunci : Implementasi, Tangerang Live, E-Government
Implementasi E-Government Di Dinas Komunikasi Dan Informatika
(Studi Kasus Aplikasi Tangerang Live)
148
berikut kebijakan dan programnya,
sekaligus menampung dan menyampaikan
aspirasi masyarakat terhadap kinerja
pemerintahnya (Aulia, 2019).
Dalam mewujudkan e-government perlu
adanya alat-alat atau perangkat yang
dibutuhkan dalam menjalaninya. Jika dilihat
sisi pengelolaan dalam organisasi maka fungsi
penggerakan, itupun jika persiapan tersebut
telah lolos dari perencanaan yaitu
merencanakan mulai dari sumber daya
manusia (SDM) sampai kepada perencanaan
bagi pengguna layanan organisasi, hal itu
menjadi sangat penting untuk merealisasikan
e-government terhadap alat-alat pendukung
kearah pencapaian tujuan yang diinginkan
(Djadjuli, 2019b).
Kemampuan dan kapasitas pemerintah
untuk menyediakan informasi untuk melayani
kepentingan publik sangat terkait dengan
teknologi yang digunakan untuk
mengumpulkan data tersebut. Dengan
demikian, pengumpulan data internet yang
berkualitas bergantung pada kinerja
pemerintah dalam pengembangan dan
pengelolaan situsnya. Penyediaan informasi
melalui website meningkatkan keterbukaan
informasi, yang dapat dimanfaatkan
pemerintah di berbagai bidang mulai dari
pengadaan barang dan jasa, penanggulangan
bencana alam, peningkatan penyelenggaraan
layanan pendidikan (Nisa’ et al., 2019).
E-government bukanlah proses satu
langkah, karena beragam aspek teknologi,
sosial, organisasi, ekonomi dan politik serta
sumber daya keuangan yang terlibat. Potensi
e-government sebagai alat untuk pembangunan
sangat bergantung pada tiga persyaratan
mendasar yaitu infrastruktur, sumber daya
manusia dan konektivitas. Oleh karena itu ada
kebutuhan spesifik yang berkaitan dengan
organisasi publik. Pengembangan
keterampilan TIK yang penting di antara
sumber daya manusia organisasi adalah
fundamental untuk implementasi dan adopsi e-
government yang sukses (Wairiuko et al.,
2018).
Tabel 1. Temuan di Dinas Kominfo Kota Tangerang Temuan Rekomendasi
1. Sumber Daya Manusia dilihat dari kualitas sudah memadai tapi jika dilihat dari kuantitas masih belum memadai
2. Yang menangani publikasi aplikasi Tangerang Live yaitu bidang DKP, penyebarannya melalui baliho, plamflet, sosialisasi, pameran, brosur, medsos dan majalah.
3. Aplikasi Tangerang Live baru tersedia hanya di Google
Play, untuk App Store masih belum tersedia 4. Aplikasi Tangerang Live sudah didownload oleh 400ribuan
warga Kota Tangerang maupun dari luar Kota Tangerang 5. Jika ada hambatan selalu ditindaklanjuti oleh pihak help
desk yang beroperasi 24 jam
• Mengenai SDM, perlu ditingkatkan sumber daya manusia dalam mengelola teknologi informasi dan komunikasi
• Bertujuan, agar masyarakat semakin peka dan penggunaan aplikasi Tangerang Live semakin luas dan banyak
• Alangkah baiknya jika Tangerang Live tersedia di App Store, agar masyarakat mudah mendapatkan informasi mengenai Kota Tangerang.
Kendala hasil : belum sesuai harapan, padahal sudah disosialisasikan tetapi tergantung tingkat kesadaran masyarakat. Program kerja untuk kedepannya akan terus berjalan, masih banyak aplikasi yang harus dikembangkan.
Sumber : Olahan Data Peneliti, 2020
Dari gambaran diatas yaitu sebenarnya
pemerintah Kota Tangerang sudah melakukan
inisiatif mengembangkan layanan berbasis
TIK dan pemerintah selalu support kepada
program kerja untuk mencapai tujuan bersama
antara pemerintah dengan masyarakat, tetapi
masyarakat sendiri yang masih kurang bisa
memanfaatkan layanan online melalui
smartphone untuk mengurus kebutuhan yang
berkaitan dengan pemerintah Kota Tangerang.
Mungkin dikarenakan minimnya pengetahuan
masyarakat mengenai aplikasi Tangerang Live
dan pemerintah juga tidak melakukan
pengecekan secara terus menerus serta
mengontrol langsung di lapangan bagaimana
perkembangan aplikasi di masyarakat.
Aplikasi Tangerang Live sudah versi 6.19 dan
menurut Dinas Kominfo aplikasi yang berhasil
dikembangkan di Kota Tangerang adalah
aplikasi Tangerang Live.
Pada dasarnya e-government merupakan
penggunaan teknologi informasi yang dapat
Masyarakat Telematika Dan Informasi : Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi
1 Tenaga Programer 25 2 Tenaga Admin 2 3 Admin Server 1 4 Admin Jaringan 1 5 Tenaga Jaringan 8 6 Help Desk 4 Sumber : Dinas Kominfo Kota Tangerang, 2020
Mengenai keahlian yang dibutuhkan,
proses rekrutmen sangat diperlukan untuk
mendapatkan ketegasan tentang kepribadian,
kecakapan dan kemampuan lain yang dimiliki
oleh tenaga kerja yang baru, calon tenaga kerja
masa bekerja bisa bersifat jangka pendek,
menengah maupun panjang. Rekrutmen berarti
menginformasikan kepada pasar bahwa akan
ada orang baru yang diangkat, yang dapat
dilakukan melalui publisitas dan iklan
(Koropit, 2014). Prosedur dalam proses
rekrutmen itu tergantung pada Dinas Kominfo
itu sendiri, karena setelah adanya prosedur
rekrutmen tersebut pihak Dinas Kominfo dapat
menyaring karyawan atau pegawai yang sesuai
dengan kebutuhan dalam jabatan atau posisi
yang diperlukan peningkatan dalam sumber
daya manusianya. Hasil dari rekrutmen itu
sendiri diharapkan akan mendapatkan
karyawan atau pegawai yang berkualitas untuk
dapat bisa bersama sama merealisasikan tujuan
utama dari Dinas Komifo Kota Tangerang
dengan cara selektif dalam prosesnya. Tabel 3. Proses Strategi Perekrutan
Strategi Perekrutan
Sumber Metode Tahapan
Intern Exsternal
Online Offline
Penyaringan Pilihan Wawancara & Penempatan
Sumber : (Azmy, 2018)
Hasil posisi strategi rekrutmen adalah
untuk merumuskan dan menentukan sumber,
metode, dan tahapan rekrutmen. Proses dari
menentukan strategi perekrutan tergantung
pada perencanaan tenaga kerja. Ketiga
komponen tersebut yang dipertimbangkan
Implementasi E-Government Di Dinas Komunikasi Dan Informatika
(Studi Kasus Aplikasi Tangerang Live)
150
dalam proses perencanaan tenaga kerja
meliputi desain pekerjaan, spesifikasi
pekerjaan, dan pekerjaan deskripsi. Ketiga
proses ini harus dilakukan untuk
mengidentifikasi dan menentukan posisi
pekerjaan dan jumlah karyawan yang akan
direkrut oleh perusahaan. Strategi perekrutan
memainkan peran peran penting dalam
memenuhi kebutuhan sumber daya manusia
(Azmy, 2018).
Untuk meningkatkan sumber daya
manusia perlu mengubah pandangan yaitu
tentang teknologi informasi dan komunikasi
(TIK), bukan hanya sekedar alat untuk
mengelola informasi, melainkan memiliki
aspek budaya teknologi bukan hanya menuntut
penguasaan atas perangkat kerasnya,
melainkan mengubah diri kita dapat
berinteraksi dengan masyarakat melalui
teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Keberhasilan implementasi e-government
sangat ditentukan bagi kapasitas sumber daya
manusia (SDM) karena intinya e-government
ialah pemanfaatan teknologi informasi pada
penyelenggaraan pemerintahan. Semakin
tinggi tingkat kompetensi dan keahlian SDM
di pemerintah, semakin siap dalam
menerapkan konsep e-government.
Pengembangan kapasitas manusia mengacu
pada pengembangan keterampilan dan
kemampuan inti individu organisasi yang
membantu mereka mencapai tujuan
pembangunan mereka. Realisasi dari potensi
penuh TIK membutuhkan pelatihan
keterampilan yang relevan untuk membangun
kapasitas individu dan kelembagaan bagi
pengguna dan semua penerima manfaat
(Wairiuko et al., 2018).
Kegagalan program e-goverment yang
diidentifikasi oleh penulis lain yaitu:
1. Kurangnya skema pelatihan dan staf yang
berkualitas, yang membuat sulit untuk
memilih yang baru tren seperti e-
government.
2. Kurangnya upaya manajemen perubahan.
3. Kurangnya mendidik warga tentang nilai
dan manfaat e-government, yaitu
pemerintah sendiri harus memainkan
peran utama dalam masalah ini.
4. Tingkat pergantian staf TI pemerintah
yang tinggi karena pembayaran yang tidak
kompetitif dan kondisi kerja dibandingkan
dengan sektor swasta.
5. Kurangnya keterampilan sektor publik,
dan akibatnya proyek-proyek e-
government sering dialihdayakan ke
sektor swasta
6. Kesenjangan realitas desain yang besar
sebagai akibat dari penggunaan solusi siap
pakai dari industri negara untuk negara
berkembang.
7. Kebutuhan infrastruktur yang tepat artinya
infrastruktur yang lemah (seperti
teknologi yang digunakan, orang-orang
terampil dan sistem komunikasi), akan
menjadi yang pertama kendala dalam
menggunakan program e-government.
8. Kesenjangan besar antara pemimpin yang
terampil yang mampu membeli teknologi,
dan yang tidak terampil miskin yang tidak
mampu membeli yang sama (Almarabeh
& AbuAli, 2010).
Keuntungan dari implementasi e-
government memiliki banyak manfaat bagi
warga, bisnis, dan entitas pemerintah. E-
government memungkinkan orang, bisnis dan
sektor pemerintah untuk mengakses informasi
pemerintah yang tersedia 24 jam sehari, 7 hari
seminggu yang meningkatkan kualitas layanan
ini. Implementasi e-government akan
mengurangi biaya dan tingkat proses
organisasi dengan merampingkan dan
mengatur ulang prosedur operasi. Selain itu,
penggunaan sistem e-government akan
meningkatkan kinerja instansi pemerintah dan
akan memberikan layanan publik secara
efektif dan efisien untuk semua pelanggan
(Alshehri & Drew, 2010).
Manfaat e-government sebagai berikut:
1. Pengurangan waktu, tenaga, dan biaya
organisasi dan pelanggan
2. Peningkatan pemberian layanan dan
kepuasan warga
3. Peningkatan keterampilan tik pengguna,
pengetahuan internet dan penggunaan
komputer
4. Penciptaan peluang bisnis dan kerja baru
Keuntungan e-government sebagai berikut:
Masyarakat Telematika Dan Informasi : Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi