Top Banner
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh ARMIN NIM :105270020615 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H/ 2020 M IMPLEMENTASI BIMBINGAN ISLAM OLEH DA’I UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA DI DESA DOLONG KECAMATAN WALEA KEPULAUAN KABUPATEN TOJO UNA UNA
54

implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

Mar 13, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

ARMIN NIM :105270020615

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H/ 2020 M

IMPLEMENTASI BIMBINGAN ISLAM OLEH DA’I UNTUK MENGATASI KENAKALAN

REMAJA DI DESA DOLONG KECAMATAN WALEA KEPULAUAN KABUPATEN

TOJO UNA UNA

Page 2: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...
Page 3: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...
Page 4: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...
Page 5: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai seorang muslim sudah menjadi keyakinan kita bahwa islam adalah

agama yang diturunkan oleh Allah Swt., kepada Nabi Muhammad Saw., untuk

mengatur hubungan manusia dengan Allah Swt., serta hubungan manusia kepada

sesamanya. Kesempurnaan agama islam telah dijelaskan di berbagai surat di

dalam Al-Quran di antaranya firman Allah Swt.;

م سل ديناٱليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم ٱل

Terjemahnya:

Hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agama kamu, dan telah Aku

cukupkan untuk kamu nikmatKu, serta Aku ridhai Islam sebagai agama kamu.1

Juga dalam firman AllahSwt.,:

نا ل كل شيء ب تبي لنا عليك ٱلكت .....ونز

Terjemahnya:

Dan kami turunkan kepada kamu kitab ini untuk menerangkan semua perkara.2

Sehingga menjadi kewajiban, bagi orang beriman(mu’min) untuk mendakwakan

islam kepada seluruh manusia dan implementasi bimbingan agama kepada

mereka. Terkhusus para Remaja tentu membutuhkan metode, pendekatan, karena

Remaja merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa,kader

1Departemen Agama Al-hikmah Al-qur’andan Terjemahnya, (Cet. VII. Diponegoro,2015).h.107 2Departemen Agama Al-hikmah Al-qur’andan Terjemahnya, (Cet. VII. Diponegoro,2015).h.277.

1

Page 6: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

2

masyarakat, kader agama dan kader keluarga. Pemuda(Remaja)selalu diidentikan

dengan perubahan betapa tidak, peran pemuda dalam membangun bangsa ini,

peran pemuda dalam menegakkan keadilan, dan peran pemuda sebagai simbol

perjuangan.

Salah satu elemen bangsa yang merupakan sumber kekuatan Negara

adalah generasi muda, sehingga kebesaran suatu bangsa dapat dicirikan oleh

kualitas generasi mudanya. Generasi yang dilahirkan oleh suatu negara dengan

kepribadian unggul dalam konteks memahami keberadaan dirinya sebagai mahluk

ciptaan Allah dengan tugas pokok menjalankan ibadah selama hidupnya tentu

akan menciptakan generasi pemimpin yang luar biasa tangguhnya.

Generasi muda adalah penentu perjalanan bangsa dimasa berikutnya.

Generasi muda, mempunyai kelebihan dalam pemikiran yang ilmiah, selain

semangat muda, sifat kritis, kematangan logikanya. Pemuda (Remaja) adalah

motor penggerak utama perubahan. Pemuda diakui peranNya sebagai kekuatan

pendobrak kebekuan dan kejumudan masyarakat.

Dalam Islam, seorang pemuda memiliki peran yang sangat besar dalam

upaya penyebaran dakwah Islam. Lihatlah bagaimana peran sahabat Nabi dalam

memperjuangkan perkembangan dakwah di masa kenabiaan. Para sahabat

sebagian besar berasal dari kaum muda. Semangat pergerakan dimasa

RasulullahSaw., pun didukung oleh para pemuda yang luar biasa. Di antaranya

Ali bin Abi Thalib, Mush’ab bin Umair, Aisyah dan masih banyak lagi, yang

peranNya tidak sedikit, hingga Islam menemui kejaaanNya kala itu.

Page 7: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

3

Pertanyaan pentingnya adalah masih adakah pemuda sekualitas para

Sahabat di masa kini?Apalagi jika kita menyaksikan fakta dan fenomena makin

buruknya potret keseharian remaja. Mulai dari masalah narkoba, tawuran, free

sex, dan lain-lain.

Seorang pemuda (Remaja), diharapkan tidak menjadi sosok apatis yang

enggan memberikan peran terhadap sistem kehidupan sosial. Seorang pemuda

harus berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial, bahkan jika perlu pemudalah

yang menjadi penggerak kebangkitan sebuah generasi. Mereka memiliki idealisme

dan mampu menciptakan ide-ide baru untuk perbaikan sistem kehidupan

bermasyarakat dan bernegara, karena pemuda yangakan menjadi generasi penerus

di masa yang akan datang.

Tentu tanpa menafikan masalah yang melingkupi para pemuda, yang kian

hari kian kompleks, kita bisa jawab pertanyaan diatas, dengan jawaban masih ada

pemuda sekualitas para Sahabat”. Kenapa kita harus begitu yakin? Sebab,potensi

yang dimiliki pemuda masa lalu, masa kini atau pun masa akan datang adalah

sama.

Pemuda memiliki potensi yang sangat besar dalam melakukan perubahan.

Pemuda adalah sosok yang suka berkreasi, idealis dan memiliki keberanian serta

menjadi inspirator dengan gagasan dan tuntutanNya. Umat Islam saat ini sedang

menantikan siapa yang akan mengembalikan bangunanNya kembali,

mengeluarkan mereka dari kejahiliyaan, dan menyelesaikan problematika umat.

Maka sangat sesuai apabila tugas-tugas besar diamanahkan ke tangan para

Page 8: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

4

pemuda. Sejarah telah membuktikan betapa para pemuda telah mampu

mensukseskan berbagai agenda besar serta mampu mewarnai dunia.

Maka kita menyadari bahwa masa depan islam terletak di atas pundak para

pemudanya. Merekalah yang memegang kendali bahtera islam. Kemanapun

mereka mau, maka kesanalah bahtera islam. Kemanapun mereka mau, maka

kesanalah bahtera itu melaju. Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa

kebangkitan islam di masa mendatang dimenifestasikan oleh pemuda, dengan

syarat mereka mempunyai kesadaran dan kecintaan penuh pada agamanya. Jika

prasyarat ini gagal ditanamkan pada jiwa pemuda, niscaya tragedi kebangkitan

islam tidak akan pernah berkumandang lagi.

Generasi yang bagaimana yang memiliki potensi untuk mewujudkan

bangsa yang besar? Apakah generasi yang gaul?Generasi yang berduit, anak

pejabat, yang paling dekat dengan pejabat, yang mendapat fasilitas khusus,

sehingga segala kemauanNya terpenuhi?Apakah generasi yang genius, berotak

brillian?Apakah mereka yang selalu sukses dalam menempuh pendidikan dalam

semua strata atau jenjang?Apakah mereka yang sukses mengembangkan bisnis

atau wirausaha?Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, kita wajib kembali

ke syariat islam.

Agenda besar kita terkait masalah remaja yaitu menyelesaikan

problematika yang sekarang melingkupi remaja dengan solusi yang paradigmatik

(mendasar) serta menyiapkan pemuda untuk siap menerima estafet generasi dan

kepemimpinan. Islam hadir sebagai problem solving, karena islam adalah agama

Page 9: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

5

sempurna. KesempurnaanNya sebagai sebuah sistem hidup dan sistem hukum

yang meliputi segala perkara yang dihadapi oleh umat manusia.

Disinilah butuhnya bimbingan agama kepada para remaja agar ia dapat

mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya secara optimal

degan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-

qur’andan Hadis Rasulullah Saw., ke dalam dirinya sehingga ia dapat hidup

selaras dan sesuai dengan tuntunan Al-qur’andan Hadis. tentu dengan metode

pendekatan atau bimbingan yang baik agar dakwah islam dapat diterima atau

meminimalisir adanya tantangan dan hambatan dalam berdakwah.

Sebab aktifitas dakwah merupakan suatu keniscayaan adanya tantangan

dan hambatan. Karena manusia paling mulia yang pernah ada di muka bumi ini,

sempurna ahlaq dan kebaikanNya yakni Nabi Muhamad Saw. KebaikanNya

dibenarkan baik kawan maupun lawan, namun juga mendapat tantangan dan

hambatan yakni penolakkan dakwah. Oleh karena itu penulis memilih judul ini,

sebagai referensi para pembaca dalam berdakwah.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Implementasi bimbingan Agama Oleh Da`i terhadap

ketaatan Remaja di Desa Dolong B Kec. Walea Kep. Tojo Una Una

2. Apakah faktor penyebab kemaksiatan pada Remaja di Desa Dolong B

Kec. Walea Kep. Tojo Una Una

Page 10: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan yang hendak dicapai

dari penelitian adalah ;

1. Untuk mengetahui implementasi bimbingan agama oleh Da`i terhadap

ketaatan remaja di Desa Dolong B

2. Untuk mengetahui faktor penyebab kemaksiatan pada remaja di Desa

Dolong B

D. Manfaat Penelitian

Adapun dari hasil penelitian ini, diharapkan bermanfaat pada

kajian-kajian berikutnya;

1. Secara teoritis

Penelitianini diharapkan mampu menambah khazanah ilmu

pengetahuan yang berkaitan dengan implementasi bimbingan agama

pada wilayah tertentu dan memperluas cakrawala pengetahuan tentang

sikap Da`i dalam menghadapi masyarakat.

2. Secara praktis

Membantu Da`i mengetahui implementasi bimbingan agama

dengan masalah yang sama dalam suatu masarakat.

Page 11: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

7

E. Pengertian Judul Dan Definisi Operasional

1. Bimbingan : Bimbingan adalah memberi petunjuk (pelajaran).3

2. Agama : adalah ajaran sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan)

dan peribadatan kepada tuhan yang maha kuasa.4

3. Da`i : adalah orang yang pekerjaanNya berdakwah.5 Atau pelaku da‘wah

yang senantiasa aktif mengajak orang lain untuk berbuat ma‘ruf dan

mencegah kemungkaran serta menyebarkan ajaran Islam.

4. Ketaatanremaja: Ketaatan adalah kepatuhan, kesetian, kesalehan, tidak

membahayakan atau tidak mengganggu kedamaian keadilan.6

Remaja adalah mulai dewasa, sudah sampai umur untuk kawin, bukan kanak-

kanak.7

3Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa,

2008), h. 202

4Kamus resmi bahasa Indonesia yang di susun oleh Tim kampus pusat bahasa.(KBBI). bisa

di lihat sumber data: http// pusatbahasa.kemdiknas.id/kbbi

5 Tri Rama Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Mitra Pelajar, h.118

6Kamus resmi bahasa Indonesia yang di susun oleh Tim kampus pusat bahasa.(KBBI). bisa

di lihat sumber data: http// pusatbahasa.kemdiknas.id/kbbi

7Kamus resmi bahasa Indonesia yang di susun oleh Tim kampus pusat bahasa.(KBBI). bisa

di lihat sumber data: http// pusatbahasa.kemdiknas.id/kbbi

Page 12: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Implementasi Bimbingan Dakwah Dan KaitanNya

Untuk mempermudah pemahaman, serta untuk menentukan arah yang

jelas dalam penyusunan skripsi, maka penulis menguraikan secara detail maksud

dan istilah-istilah yang penulis gunakan dalam judul skripsi.

1. Pengertian Implementasi Bimbingan Agama

a) Implementasi

Implementasi adalah pelaksanaan, penerapan.8Pengertian implementasi

menurut para ahli berikut ini :

1) Menurut Browne dan wildavsky (usman, 2004; 7). Berpendapat bahwa

implementasi adalah perluasan aktivitas menyesuaikan satu sama lain.

2) Menurut Guntur setiawan (setiawan 2004). Dalam bukunya yang berjudul

implementasi dalam pembangunan birokrasi mengungkapkan pendapatnya

mengenai implementasi sebagai berikut:

a). Implementasi adalah proses untuk melaksanakan kebijakan tersebut kedalam

tindakan kebijakan politik dalam pembangunan kebijakan administrasi

dalam rangka meningkatkan program.9

8Kamus resmi bahasa Indonesia yang di susun oleh Tim kampus pusat bahasa.(KBBI). bisa

di lihat sumber data: http// pusatbahasa.kemdiknas.id/kbbi

9Repository.Uin suska.ac.id dan elib.nikom.ac.id.di akses pada 2017-02-08.Jam 09.oo.

8

Page 13: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

9

b) Bimbingan

Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa

inggris“guidance”.Kata “guidance” adalah kata dalam bentuk masdar(kata

benda) yang berasal dari kata kerja “to guinde” artinya menunjukkan bimbingan,

atau menuntun orang lain ke jalan yang benar.10

Jadi kata “guidance” berarti memberikan petunjuk., pemberian bimbingan

atau tuntunan pada orang lain yang membutuhkan.

Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum dapat diartikan sebagai

bantuan atau tuntutan. Namun, walaupun demikian tidak berarti semua bentuk

bantuan atau tuntutan adalah bimbingan. Jika misalNya, ada seorang mahasiswa

datang kepada dosen wali sebagai pembimbing akademikNya menyampaikan

bahwa setiap terakhir pembayaran uang SPP hari ini, uang kirimanNya belum

datang, kemudian dosen pembimbing akademikNya meminjamkan mahasiswa

tersebut uang untuk membayar SPP, tentu bantuan ini bukan termaksud bentuk

bantuan yang dimaksudkan dengan pengertian bimbingan (guidance).11

Bimbingan adalah memberi petunjuk (pelajaran).12Menunjukkan,

membimbing, atau menuntun orang lain ke jalan yang benar.13

Dalam mendefinisisksn istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan

memberikan pengertian berbeda-beda. Meskipun demikian, pengertian yang

10 H.M. Arifin, pokok-pokok pikiran tentang bimbingan dan penyuluhan agama,( Jakarta:

bulan bintang, 1979), h. 18.

11Samsulmunur Amin,.bimbingan dankonselingislam, (cet.III; Jakarta: Amzah, 2015), h.

3.

12Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa,

2008), h. 202.

13 H.M. Arifin, pokok-pokok pikiran tentang Bimbingan dan penyuluhan Agama,( Jakarta:

Bulan bintang,1979), h. 18.

Page 14: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

10

mereka sajikan memiliki satau kesamaan arti bahwa bimbingan merupakan suatu

proses pemberian bantuan. Definisi atau pengertian menurut beberapa ahli sebagai

berikut:

Menurut crow & crow (1960) yang dikutip oleh surya (1988) menyatakan

bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki

maupun perempuan, yang memiliki pribadi baik dan pendidikan yang memadai,

kepada seseorang (individu) dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan

kegiatan-kegiatanhidupnya sendiri, membuat pilihan sendiri dan memikul beban

sendiri.14.

Sejalan dengan perkembanganNya konsep bimbingan maka tujuan

bimbingan pun mengalami perubahan, dari yang sederhana sampai yang lebih

komprehensif. Adapun perkembangan tujuan itu di antaraNya: menurut Hamrin

dan Clifford, bimbinganan dan konseling bertujuan untuk membantu individu

membuiat pilihan-pilihan, penyesuaian-penyesuaian dan intrepetasi-intrepetasi

dalam hubunganNya dengan situasi-situasi tertentu.15

Dalam Al-qur’ankata bimbingan ini juga digunakan di antaranya Allah

Swt., berfirman :

وأهديك إلى رب ك فتخشىTerjemahnya:

Dan kamu akan kubimbing ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-

Nya.16

14Tohrin,bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah (berbasis integrasi)

(Jakarta: Raja Grafindo persada,2007), h.16-17.

15Priyatno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan konseling, (Jakarta: Rineka Cipta,

1999) h. 112.

16Departemen Agama Al-hikmah Al-qur’andan Terjemahnya, (Cet.

VII.Diponegoro,2015).h.584.

Page 15: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

11

B. Agama

Agama adalah ajaran sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan)

dan peribadatan kepada tuhan yang maha kuasa.17

1) Kebutuhan manusia pada agama.

Dengan akalnya, manusia diberi keistimewan oleh Allah Swt.,

yang berbeda dengan hewan, selain spesifikasi yang sama dengan hewan,

seperti kebutuhan jasmani dan naluri. Karena nalurinyalah, manusia

memerlukan pemenuhan. Tidak terkecuali dengan gharizah at-

tadayyun(naluri beragama) yang ada dalam dirinya. Semuanya menuntut

untuk dipenuhi. Dalam hal ini tidak ada bedanya manusia dengan makhluk

lain. Karena yang lain juga mempunyai naluri beragama seperti manusia.

Allah Swt., Berfirman dalam Al-Quran,.;

كن ل تفقهون تسبيحهم ن شيء إل يسب ح بحمدهۦ ول وإن م

Terjemahnya: Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya,

tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka.18

juga dalam firmanNya :

ت ف ت وٱلرض وٱلطير ص و يسب ح لهۥ من في ٱلسم ألم تر أن ٱلل

Terjemahnya:

Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa

yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan

sayapnya.19

17Kamus resmi bahasa Indonesia yang di susun oleh Tim kampus pusat bahasa.(KBBI). bisa di

lihat sumber data: http// pusatbahasa.kemdiknas.id/kbbi

18Departemen Agama Al-hikmah Al-qur’andan Terjemahnya, (Cet. VII. Diponegoro,2015).h.286.

19Departemen Agama Al-hikmah Al-qur’andan Terjemahnya, (Cet. VII. Diponegoro,2015).h.355.

Page 16: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

12

Semua makhluk diberi spesifikasi yang sama dengan manusia. Mereka

juga melakukan pemenuhan yang dinyatakan oleh Al-Qur’an dengan

bertasbih(memuji)Allah Swt., Bertasbih tersebut merupakan bukti adanya naluri

beragama, dengan keingina untuk mensucikan sesuatu yang diyakini, bahwa dia

sang pencipta.

Pensucian ini kadangkala menampakkan sesuatu yang hakiki, yang

biasanya disebut ibadah.Tetapi kadangkala bentuk pensucian tersebut hanya

merupakan penampakkan minimal, seperti ta’dzim (penghormatan). Karena itu,

semua mahluk pada dasarnya beribadah kepada Allah Swt., meskipun kita tidak

memahami cara peribadataNya. Ini membuktikan,bahwa ibadah merupakan

kebutuhan setiap makhluk,karena ia bagian dari fitrah mereka. Takdis(Pensucian)

baik yang berkaitan dengan ta’abbud (penyembahan), ikhtirom (penghormatan)

,ta’dm(pengagungan), esensinya merupakan manifestasi dari naluri beragama.

Maka, agama merupakan kebutuhan manusia dalam sepanjang sejarah

kehidupan umat manusia. Bahkan belum ada satu zaman pun, ada manusia tanpa

memeluk agama, baik dengan cara menyembah matahari, bintang, api, berhala,

maupun menyembah Allah Swt. Cara penyembahan tersebut ialah bagian dari

agama mereka, artinya penganut sosialisme sendiri yang menolak adanya agama

dan tuhan, hakikatnya bukan tidak mempunyai tuhan tetapi mereka telah

mengganti tuhan dari satu wujud tuhan kepada wujud tuhan lain alias materi, yang

mengubah pengagungan, pensucian, dari tuhan kepada pahlawan atau hal-hal

yang diagungkan.

Page 17: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

13

Dengan demikian, agama bagi manusia merupakan kebutuhan yang

diperlukan oleh nalurinya. Jika tidak dipenuhi, kehidupanya akan mengalami

kegelisahan,kegoncangan dan kekacauan. Karena itu, memeluk agama merupakan

fitrah manusia. Masalahnya kemudian adalah siapakah yang berhak menurunkan

agama yang dapat mengatur kebutuhan naluri keberagamaan manusia?Karena

naluri agama memerlukan pemenuhan yang berkaitan dengan zat yang maha

agung. Maka mekanisme pemenuhanya harus berasal dari Allah Swt.,Sebab

dialah yang maha tahu mengenai dirinya dan ciptaanNya. Pada waktu yang sama

hal ini mustahil diserakan kepada manusia. Karena manusia bukan saja gagal

memahami dirinya dan sesamanya, apalagi memahami zat tuhanNya. Karena itu

mustahil aturan agama ini mustahil dibuat oleh manusia.

Perasaan kurang, lemah dan kerdil manusia di hadapan zat yang maha

agung ini kemudian mendorongNya zat maha agung dalam beribadah. Dorongan

seperti ini tidak hanya dimiliki manusia ketika beribadah. Karena hal ini

merupakan fitrah, sementara fitrah dimana dan kapan saja tetap sama, tidak

pernah berubah. Meskipun perasaan yang lahir dari fitrah tersebut bisa dialihkan

kepada yang lain. Karena itu, di luar ibadah pun manusia sebenarnya tetap

memerlukan agama sesuai dengan fitrahnya yang lemah, kurang dan memerlukan

zat yang maha agung. Sehingga kebutuhan manusia pada agama tersebut mustahil

dapat di penuhi dengan agama lain.

Page 18: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

14

Kesempurnaan agama islam ini ditegaskan dalam Al-Qur’an:

م دينا ٱليوم أكملت لكم دينكم سل وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم ٱل

Terjemahnya:

Hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agama kamu, dan

telah Aku cukupkan untuk kamu nikmatKu, serta Aku ridhai Islam sebagai

agama kamu.20

Juga dalam firmanNya ;

سرين م دينا فلن يقبل منه وهو في ٱلخرة من ٱلخ سل ومن يبتغ غير ٱل

Terjemahnya:

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali

tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan Dia di akhirat

Termasuk orang-orang yang rugi.21

Dan firmanNya pula;

م سل ٱل ين عند ٱلل إن ٱلد

Terjemahnya:

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah agama

Islam.22

20Departemen Agama Al-hikmah Al-qur’andan Terjemahnya, (Cet. VII. Diponegoro,2015).h.107.. 21Departemen Agama Al-hikmah Al-qur’andan Terjemahnya, (Cet. VII. Diponegoro,2015).h.61.

22Departemen Agama Al-hikmah Al-qur’andan Terjemahnya, (Cet. VII. Diponegoro,2015).h.52.

Page 19: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

15

C. Da`i

Da`i adalah orang yang pekerjaanNya berdakwah.23Setiap Da`i dituntut

untuk berkepribadian yang baik, kepribadian tersebut baik bersifat rohaniah

maupun jasmaniah, diharapkan Da`i telah melaksanakan ajaran islam yang ia

miliki sebelum mereka memerintahkan sesorang (mad’u) untuk melaksanakan

ajaran agama. Mengingat Da`i sebagai agent of change dimana dia sebagai

pelaku utama untuk mempengaruhi perubahan sikap dari komunikasinya.24Siapa

saja yang menyatakan sebagai pengikut Nabi Muhammad Saw., hendaknya

menjadi Da`i, dijalankan sesuai dengan usaha yang nyata dan kokoh.Dengan

demikian wajib baginya untuk mengetahui kandungan dakwah baik dari sisi

akidah, syari’ah maupun akhlak.25

Da`i adalah pelaksana dakwah, baik secara perorangan atau individu

maupun secara kelompok yang terorganisir. Yakni setiap muslim laki-laki dan

wanita yang sudah berakal dan dewasa, baik ulama maupun bukan ulama, karena

kewajiban berdakwah adalah kewajiban yang dibebankan kepada mereka

seluruhnya.26

Da`i adalah sebutan bagi orang yang melaksanakan dan meyampaikan

pesan dakwah yang berisikan akhlak, keimanan, ibadah, dan lainNya kepada

23Tri Rama K., Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Mitra Pelajar, h.118

24 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah.( Jakarta: Gaya Media, 1986), h. 91

25Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah,1986, h. 79.

26 Abdul KarimZaidan, Dasar-dasar Ilmu Dakwah jild III (Jakarta: Media Dakwah, 1984), h. 9

Page 20: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

16

mad’u (objek dakwah) yang dilaksanakan bisa perorangan ataupun kelompok.27

Secara bahasa Da`i adalah penyeru atau penyampai informasi. Dalam teori

komunikasi Da`i itu adalah komunikator, ia yang selalu menyampaikan kepada

komunikan. Secara istilah Da`i adalah sesorang yang menyampaikan pesan-pesan

tentang ajakan menuju Allah Swt., (Amar ma’ruf dan Nahi Munkar) kepada

Mad’u,sebagaimana firman Allah Swt.,di dalam Al–Quran;

نيرا بإذنهۦ وسراجا م وداعيا إلى ٱلل

Terjemahanya :.

Dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi

cahaya yang menerangi.28

Da`i bisa secara individual, kelompok, organisasi, atau lembaga yang

dipanggil untuk melakukan tindakan dakwah.29 Tuhan adalah yang memanggil

melalui syarat-syaratnya dalam Al-Qur’an, sementara yang dipanggil untuk

berdakwah adalah umat Islam sesuai kemampuan dan kapasitas masing-masing

umat.

Dalam berdakwah setidak-tidaknya terdapat tiga elemen yang harus

diperhatikan :(1) landasan mengajak;(2) pengajak; dan(3) tujuan. Landasan

berdakwah adalahAl-qur’andan nilai-nilai tambahan lainNya seperti Hadist dan

pendapat para ulama. Tidak semua umat Islam memiliki kapasitas mengakses

makna-makna dalam Al-Qur’an. Cukup logika apabila yang dipanggil adalah

kalangan umat Islam tertentuyang memiliki kecakapan untuk berdakwah.

27Rafi’udin, Maman Abdul Djaliel,

28Departemen Agama Al-hikmah Al-qur’andan Terjemahnya, (Cet. VII. Diponegoro,2015) h.424. 29Syakh Ali Mahfudz, hidayat al- Mursyidinila Thuruq Al-Wa’dzi wa Al-Khitbah (Beiru: Dar Al-

I’tisham, tt), h.17.

Page 21: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

17

PersoalanNya adalah bahwa kecakapan setiap umat Islam itu berbeda-beda

untuk memecahkan persoalan ini, dipandang bahwa bagi umat Islam yang

memiliki kecakapan pada unsur penggunaan media misalnya, ia harus mengkaji

islam guna menyempurnakan dakwahnya lewat media, maka ia harus melengkapi

kecakapanNya dalam menguasai media sebagai sarana dakwah. Sikap demikian

ditegaskan Al-qur’anAllah swt.,

كر إن كنتم ل تعلمون وما أرسلنا قبلك إل رجال نوحي إليهم فس ا أهل ٱلذ لو

Terjemahnya :

Dan kami tidak mengutus( rasul-rasul) sebelum engkau (muhamad),

melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, 30tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui.

Da`i memiliki posisi sentral dalam dakwah, sehingga Da`i harus memiliki

citra image (Citra) yang baik dalam masyarakat.31imagebisa dipahami sebagai

kesan berkenaan dengan penilaian terhadap seseorang, instansi atau organisasi

yang diciptakan Da`i sebagai hasil langsung dari dakwahnya. Citra yang

berhubungan dengan seorang dai dalam perspektif komunikasi erat kaitanNya

dengan kredibilitas yang dimiliki. Citra terhadap Da`i adalah penilaian mad’u

terhadap Da`i. Apakah Da`i mendapat citra positif atau negatif. Pencitraan

terhadap diri seorang Da`i sangat berpengaruh dalam menentukan apakah mereka

akan menerima informasi dan pesan dakwah atau sebaliknya menolak.

30Departemen Agama Al-hikmah Al-qur’andan Terjemahnya, (Cet. VII.

Diponegoro,2015).h.322.

31Stewart L. Tubb dan sylvia Moss, Humman communication, konteks-konteks

komunikasi, trj. Dedy Mulyana (Bandung:Rosdakarya, 1996), h. 119.

Page 22: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

18

Ada empat cara bagaimana seorang Da`i dinilai oleh mad’unya :32

1. Da`i dinilai dari reputasi yang mendahuluiNya. Apa yang sudah

dilakukan oleh Da`i, bagaiman karya-karyanya, apa latar belakang

pendidikanNya, apa jasanya dan bagaimana sikapnya. Apakah

sikapnya seorang Da`i memperindah atau menghacurkan reputasinya.

2. Melalui perkenalan atau informasi tentang diri Da`i. Seorang Da`i

dinilai mad’unya dari informasi yang diterimanya. Bagaimana

informasi tentang Da`i diterima dan bagaimana memperkenalkan

dirinya sangat menentukan kredibilitas seorang Da`i.

3. Melalui apa yang diucapkanNya, “al-lisan mizan al-insan” (lisan

adalah ukuran seorang manusia), begitu ungkapan Ali bin Abi Thalib.

Apakah seorang Da`i mengungkapkan kata-kata kotor, kasar dan

rendah, maka seperti itu pula kualitasnya. Da`i memiliki kredibilitas

apabila ia konstan dalam menjaga ucapanNya yang selaras dengan

perilaku keseharian.

4. Melalui bagaimana cara Da`i menyampaikan pesan dakwahnya.

Penyampaian dakwah yang sistematis dan terorganisir memberi kesan

pada Da`i bahwa ia menguasai persoalan, materi dan metodologi

dakwah.

32Syukriadi Sambas, Matan Wilayah KajianDakwah Islam (Bandung, KP-Hadid, 1995),

h. 24.

Page 23: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

19

Seorang Da`i yang kredibel adalah seorang yang memiliki konpetensi

dibidangnya, integritas kepribadian, ketulusan jiwa dan memiliki status yang

cukup. Da`i harus menjadi saksi kebenaran, menjadi teladan umat dan berakhlak

baik yang mencerminkan nilai-nilai islam.Seorang Da`i harus mempunyai

berbagai cara metode atau strategi dalam menyampaikan dakwahnya, agar

dakwah yang disampaikan tersebut tidak sia-sia belaka. Di antara metode dakwah

tersebut, adalah :

a) Dakwah bil Lisan, yaitu dakwah yang dilakukan dengan menggunakan

lisan, antara lain : Qaulan Ma’rufun, Mudzakarah, Nasihatuddin, Majelis

Ta’lim, Pengajian Umum dan Mujadalah.

b) Dakwah bil Kitab, yaitu dakwah dengan menggunakan keterampilan tulis

menulis berupa artikel atau naskah, majalah, brosur, buletin, buku, dan

sebagainya.

c) Dakwah bil Hal, yaitu dakwah yang dilakukan melalui berbagai kegiatan-

kegiatan keagamaan yang lansung menyentuh atau terjun langsung ke

masyarakat.

Adapun Da`i menurut M. Natsir adalah pembawa da‘wah yang

merupakan orang yang memperingatkan atau memanggil supaya

memilih, yaitu memilih jalan yang membawa kepada keuntungan.33Jadi

pelabelan seorang Da`i tidak hanya melekat pada seseorang yang

berpakaian jubah dan sejenisnya.

33M. Natsir, Fiqhud Dakwah, (Jakarta: Capita Selecta, 1996), h. 125

Page 24: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

20

Sementara Da`i menurut A. Hasjmy adalah sebagai penasehat, para

pemimpin, dan pemberi peringatan yang memberi nasehat dengan baik

yang mengarah dan berkhutbah, yang memusatkan jiwa dan raganya

dalam wa‘ad atau wa‘id (berita gembira dan berita siksa) dan dalam

membicarakan tentang akhirat untuk melepaskan orang-orang yang

karam dalam gelombang dunia.34

Maka islam menetapkan bahwa setiap muslim adalah Da`i pada

setiap waktu dan tempat, dan aktivitas seorang Da`i dalam berdakwah

mengajak manusia kepada islam merupakan seutama-utamanya ibadah

dan besarnya nilai pahala di sisi Allah Swt., Dan Allah Swt.,Berfirman :

لحا وقال إنني من ٱلمسلمين ومن وعمل ص ن دعا إلى ٱلل م أحسن قول م

Terjemahan :.

Dan siapakah yang lebih baik perkataanNya daripada orang yang

menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:

“Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?”.35

Yang kemudian Da`i dapat dilihat berdasarkan macamnya di antaranNya adalah

sebagai berikut :

1. Da`i Formal

Da`i (adalah Subjek Da‘wah), kata Da`i berasal dari bahasa Arab

sebagai fi‘lulmadhi (lampau) bentuk mudzaka r(laki-laki) yang berarti

orang yang mengajak kalau dalam bentuk muannats (perempuan) di

34A. Hasjmy, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur‘an, (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), h. 162

3535Departemen Agama Al-hikmah Al-qur’andan Terjemahnya, (Cet. VII.

Diponegoro,2015).h.480.

Page 25: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

21

sebut Da`iyah.36Artinya Da`i disini tidak hanya terikat dengan kaum

laki-laki saja tetapi siapa saja yang mampu mengajak, menyeru umat

manusia kejalan Allah maka dia bisa dikatagorikan sebagai Da`i. Da`i

Formal yang penulis maksud ialah seseorang yang telah memperoleh

lebel seorang Da`i seperti K.H. Zainuddin M.Z dan lain sebagainya.

Seperti yang disebutkan oleh Toto Tasmara, Da`i secara umum

adalah setiap seorang muslim atau muslimat yang mukallaf, dimana

kewajiban da‘wah bagi mereka merupakan suatu yang melekat dan tidak

terpisahkan misinya sebagai penganut islam. Secara khusus Da`i ialah

mereka yang mengambil spesialisasi khusus dalam bidang Agama Islam

yang dikenal sebagai ‘ulama.37.

Jadi seorang Da`i harus memiliki kepribadian yang baik untuk

menunjang keberhasilan dakwah, karena formalitas seorang Da`i juga

mempengaruhi pemahaman tentang kriteria Da`i.

2. Da`i Non Formal

Seorang Da`i bukan hanya melekat pada individu yang dilebelkan

sebagai orang‘Alim, Ustadz, Tengku,atau yang memiliki kemampuan khusus

dalam bidang komunikator, orasi. Tetapi Da`i disini lebih kepada tokoh (Da`i

non formal) yang ada dalam wilayah setempat yang mereka juga mengajak,

menyeru, menyampaikan suatu risalah kebaikan kepada umat manusia untuk

36Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 75

37 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pertama, 1997), h. 41-42

Page 26: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

22

ta`at kepada Allah Swt. Seorang Da`i dalam posisi ini adalah sebagai pelaku

da‘wah yang senantiasa aktif mengajak orang lain untuk berbuat ma‘ruf dan

mencegah kemungkaran serta menyebarkan ajaran Islam.

Seorang Da`i harus memiliki sifat yang baik dan mulia seperti beriman dan

bertaqwa kepadaAllah Swt., ahli taubat, ahli ibadah, amanah dan siddiq, pandai

bersyukur, tulus ikhlas, tidak mementingkan pribadi, ramah dan penuh pengertian,

rendah hati, sederhana dan jujur, tidak memiliki sifat egois, sabar dan tawakkal,

memiliki jiwa toleran, sifat terbuka, dan tidakmemiliki penyakit hati.38

Islam adalah ajaran Allah Swt., yang sempurna dan diturunkan untuk

mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Akan tetapi, kesempurnaan ajaran

islam hanya merupakan ide dan angan-angan saja jika ajaran yang baik itu tidak

disampaikan kepada manusia. Lebih-lebih jika ajaran itu tidak diamalkan dalam

kehidupan manusia. Oleh karena itu, dakwah merupakan suatu aktifitas yang

sangat penting dalam keseluruhan ajaran Islam.

Dengan aktifitas dakwah Islam dapat diketahui, dihayati dan diamalkan oleh

manusia dari generasi ke generasi berikutnya, dengan harapan untuk menciptakan

manusia yang memiliki kualitas aqidah, ibadah serta akhlak yang terpuji. Pesan-

pesan dakwah hendaknya dapat memberikan petunjuk dan pedoman hidup yang

menyejukkan hati.39

38Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 90

39Abdul Basit, Wacana dakwah kontemporer, (Yogyakarta: STAIN Purwokerto& Pustaka

Pelajar, 2005), h. 151

Page 27: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

23

Da`i juga harus mengetahui acara menyampaikan dakwah tentang Allah

Swt.,alam semesta, dan kehidupan,serta apa yang dihadirkan dakwah untuk

memberikan solusi, terhadap problema yang dihadapi manusia, juga metode-

metode yang dihadirkanNya agar pemikiran dan perilaku manusia tidak salah

yakni menjadikan pemikiran, perilaku melenceng.40

Patut diperhatikan dengan seksama, bahwa usaha mengemban dakwah

islam, yaitu dengan cara menyebarluaskan islam, dakwah islam adalah dalam

rangka membangkitkan kaum muslim. Karena hanya islamlah satu-satunya yang

bisa memperbaiki dunia ini. Mengemban dakwah islam saat ini, hendaknya di

kembangkan dengan metode yang sama sebagaimana masa-masa sebelumnya,

yaitu dengan menjadikan metode dakwah RasulullahSaw., sebagai suri tauladan.

Tidak boleh berpaling sedikit pun dari metode tersebut, baik secara

keseluruhan maupun dalam rincianNya, dan tanpa memperhatikan lagi

perkembangan zaman. Sebab, yang berkembang hanyalah sarana dan bentuk

kehidupan, sementara nilai dan maknanya sama sekali tidak akan berubah,

walaupun zaman terus berputar, dan bangsa maupun negri-negri berbeda-beda.

Mengemban dakwah islam harus meletakkan kedaulatan secara mutlak

hanya untuk ideologi islam, dia akan tetap berpegang teguh pada prinsip ideologi

islam, dan akan menyuarakan ideologi itu saja tanpa menghitung-hitung nilai

lainNya. Tidak boleh mengatakan kepada orang-orang yang ber ideologi lain:

40Mustafa Malaikah, Manhaj Dakwah Yusuf Al-Qordhowi Harmoni antara Kelembutan

dan ketegasan,(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1997), h.18.

Page 28: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

24

“pegang teguhlah prinsip kalian”, tetapi hendaknya mereka diajak tanpa paksaan

untuk memeluk agama islam.41

Dakwah menuntut kedaulatan hanya untuk islam saja, bukan untuk yang

lain, dan hanya islam yang berkuasa di tengah-tengah masyarakat, sebagaimana

firman AllahSwt.,:

ين ليظهرهۥ على ٱلد كل هۦ ولو كره هو ٱلذي أرسل رسولهۥ بٱلهدى ودين ٱلحق

ٱلمشركون

Terjemahnya:

Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran)

dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun

orang-orang musyrikin tidak menyukai.42

D. Ketaatan remaja

Ketaatan adalah kepatuhan, kesetian, kesalehan, tidak membahayakan atau

tidak mengganggu kedamaian keadilan.43Remaja adalah mulai dewasa, sudah

sampai umur untuk kawin, bukan kanak-kanak.44Masa remaja adalah masa yang

sangat bernilai tidak terganti dan tidak akan berulang, segalah potensi, minat,

bakat, kemampuan dan semangat berkumpul di dalam masa remaja., Masa muda

adalah masa yang sangat menentukan keadaan seseorang di hari tua bahkan di hari

41SyekhTaqiyuddin, An-NabahaniNizham Al-Islam, (Cet. XIII; Jakarta: Crown Palace,

2014), h. 100-101

42Departemen Agama Al-hikmah Al-qur’andan Terjemahnya, (Cet. VII. Diponegoro,2015)

h.192.

43Kamus resmi bahasa Indonesia yang di susun oleh Tim kampus pusat bahasa.(KBBI).

bisa dilihat sumber data: http// pusatbahasa.kemdiknas.id/kbbi

44Kamus resmi bahasa Indonesia yang di susun oleh Tim kampus pusat bahasa.(KBBI).

bisa di ihat sumber data: http// pusatbahasa.kemdiknas.id/kbbi

Page 29: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

25

akhirat, Sehingga Remaja adalah aset yang sangat berharga. remaja memiliki

semangat tinggi serta kemampuan dan kesempatan yang luas untuk berkembang.

Terbukti sejak zaman Rasulullah, remaja memiliki tempat tersendiri dalam

perjuangan berada di garda terdepan.45

Dalam Al-quran disebutkan mengenai para pemuda Allah Swt.,

bererfirman :

هم هدى إنهم فتية ءامنوا برب هم وزدن نحن نقص عليك نبأهم بٱلحق

Terjemahnya:

Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar.

Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada

Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.46

45Syekh Dr. A’idh Al-Qarni,Salagi Masih Muda, (Makasar:5/3/2014), h. 3.

4646Departemen Agama Al-hikmah Al-qur’andan Terjemahnya, (Cet. VII.

Diponegoro,2015)h.294.

Page 30: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

26

BAB III

METODE PENELITIAN

a.Tipe penelitian

Secara umum, metode penelitian ada dua macam, yakni metode kuantitatif

dan metode kualitatif. Dari kedua metode tersebut, penulis memilih metode

kualitatif dalam pelaksanaan metode penelitian. Dan juga menggunakan analisis

deskriptif kualitatif. Adapun maksud dari Deskriptif kualitatif adalah sebuah

penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkap sebuah fakta empiris secara

objektif ilmiah dengan berlandaskan pada logika keilmuan, prosedur dan

didukung oleh metodologi dan teoritis yang kuat sesuai disiplin keilmuan yang

ditekuni.47

b. Objek Penelitian, Dan Sumber Informasi Lokasi Penelitian

Sebuah penelitian yang utuh dan kredibilitas harus memiliki objek

penelitian dan sumber informasi yang konkrit. Peneliti akan mengambil objek

penelitian implementasi bimbingan agama oleh Da`i terhadap ketaatan remaja.,

Dan sumber informasi adalah Da`i itu sendiri, tokoh agama serta tokoh

masyarakat yang masing-masing yang akan dimintai keterangan dalam proses

pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian di P. Dolong., Kec., Walea

Kep., Tojo Una-Una.

47Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd.,Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. (Cet. I Jakarta:

Referensi GP Press Group, 2013), h. 29

26

Page 31: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

27

c. Teknik Pengumpulan Data

Syarat sebuah penelitian agar tersusun secara sitematis yakni adanya data

yang terkumpul, melalui beberapa teknik atau cara pengumpulan data. Teknik

pengumpulan data yang penulis terapkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut ;

a. Observasi (pengamatan)

Metode Observasi, merupakan proses untuk memperoleh data dari tangan

pertama dengan mengamati orang dan tempat pada saat dilakukan

penelitian. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mendapatkan

pengetahuan dan gambaran tentang objek penelitian. Observasi sering

diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematika

fenomena-fenomena yang akan diselidiki.48Pengamatan atau dalam dunia

penelitian lebih dikenal dengan sebutan observasi, adalah kegiatan

pemusatan Perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh

alat indra.49Dengan demikian, dalam pelaksanaanNya, pengamatan atau

observasi selalu melibatkan penglihatan, pendengaran, perabaan,

penciuman, dan pengecapan. Bahkan mungkin pula dengan cara

menerjunkan diri kedalam objeknya, (obsevasi langsung atau participant

observasion), sehingga situasi dan kondisi yang ada pada objek itu bisa

dialami sendiri oleh si peneliti. Selain mengadakan pengamatan langsung

demikian, pengamatan juga bisa dilakukan secara tidak langsung, seperti

48Sutrisno Hadi, Metodologi Research. (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas

Psikologi, 1984), h. 136 49SukarsimiArikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Bina Aksara, 1983), h. 111

Page 32: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

28

dengan mengadakan test, kuesioner melalui angket,wawancara, rekaman

gambar (foto), atau rekaman suara.50

b. Interview (Wawancara)

Metode ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenNya sedikit atau

kecil. Wawancara yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara Tanya Jawab sambil bertatap muka antara si

penanya atau pewawan cara dengan si penjawab dengan menggunakan alat

yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).51

d. Analisis Data

Setelah memperoleh data yang cukup, maka dilakukan proses analisis data

secara kualitatif yaitu maksudnya dengan merangkai dan memahami data-

data yang dikelompokan secara sistematis sehingga diperoleh suatu

gambaran mengenai suatu masalah atau keadaan yang diteliti. Untuk

menarik kesimpualan dipergunakan metode berpikir secara induktif yaitu

pengambilan kesimpulan yang dimulai dari cara berpikir yang berangkat

dari suatu pengetahuan yang sifatnya khusus kemudian ditarik kesimpulan

secara umum.

50Drs. KustadiSuhandang, Ilmu Dakwah Persfektif Komunikasi, (Cet. I; Bandung: PT,

Remaja Rosdakarya, 2013), h. 126 51Moh. Natsir, Metode Penelitian, (Jakarta, Ghalis Indonesia, 1999), h. 234

Page 33: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

30

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Dolong B adalah desa yang dimekarkan dari Desa Induk (Dolong A)

pada tahun 1962. Dahulu satu perkampungan yang dibentuk oleh Pemerintah

Belanda pada tahun 1928, sampai Republik Indonesia berdiri. kampung Dolong

merupakan Wilayah dari Distrik Swapraja Una – Una, Kabupaten Poso.

Hingga akhirnya 1965 kampung Dolong menjadi Wilayah dari

Kecamatan Walea KepulauanBerdasarkan Undang – Undang nomor 22 tahun

1999, tentang Pemerintahan Daerah, maka pada tahun 2003 Desa Dolong B,

melaksnakan pemekaran Dusun Olilan menjadi Desa Olilan, sehingga Wilayah

Desa Dolong B hanya memiliki 2 (dua) Dusun yaitu Dusun Suka Maju dan Dusun

Suka Damai.1

Desa Dolong B Sejak beralih status dari kampung Dolong A

menjadi Desa Dolong B, tercatat nama – nama Kepala Kampung

/ Kepala Desa yang memimpin Desa Dolong B yaitu sebagai

berikut.

1.) A. Sahoya (1928 - 1934)

2.) T. Hambali (1934 - 1944)

3.) Isa Laisa (1944 - 1959)

4.) Y. Hambali (1959 - 1964)

5.) L. P Waji (1964 - 1968)

6.) Y. Hambali (1968 - 1973)

1Monografi desa, Peraturan menteri no. 13 tahun 2012, h. 1

Page 34: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

31

7.) L. LLatowale (1994 - 2002)

8.) Abd. Rasyid Manopo (2002 - 2007)

9.) Abd. Rasyid Manopo (2007 - 2010)

10.) Abd. Rasyid manopo (2010 - 2014)

11.) Abd. Rasyid manopo (2014 - 2017)

12.) Sabran A DJ. Musa (2018 – S/d sekarang)2

Berdasarkan data yang diperoleh dalam hal pengambilan informan, penulis

memilih objek penelitian di desa dolong B yang mana menurut penulis dapat

mewakili keadaan remaja khususnya implementasi bimbingan agama kepada para

remaja di desa dolong.

1. Kondisi Umum Desa

a) Letak dan Luas Wilayah serta Potensi Sumber Daya Alam (SDA)

Desa Dolong B berdasarkan fakta geografis, merupakan desa yang dikelilingi

pegunungan (gunung) yang cocok hanya untuk pekebunan. Salah satu dari 15

Desa di Wilayah Kecamatan Walea Kepulauan yang terletak disebelah selatan

serta berjarak 5 mil (± 9 km) dari Ibu Kota Kecamatan dengan luas wilayah ± 825

Ha.3

Pada umumnya masyarakat Desa Dolong B yang berprofesi sebagai petani

75 %, menanam cengkeh, 25 % menanam kelapa, coklat dan tanaman palawijaya

lainnya. Perlu diketahui sebagian besar lahan yang ada di Desa Dolong B dikuasai

oleh masyarakat Desa Dolong B dan sebagai pemilik syah dari lahan tersebut.

2Monografi desa, Peraturan menteri no. 13 tahun 2012, h. 1 3Monografi desa, Peraturan menteri no. 13 tahun 2012, h. 3

Page 35: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

32

30

Desa Dolong B sebagaimana Desa – Desa lain yang ada di Indonesia yaitu

mempunyai iklim tropis (kemarau dan penghujan).4

Luas Wilayah 825 Ha, terdiri atas :

a. Tanah Perkebunan : 248,00 Ha

- Perkebunan Cingkeh : 230 Ha

- Perkebunan Kelapa : 3,79 Ha

- Perkebunan Coklat : 10 Ha

- Perkebunan Campuran : 5 Ha

b. Perkebunan yang belum diolah : 35,202 Ha

- Hutan belantara : 210,2 Ha

- Hutan Primer : 115 Ha

- Tanah Kritis : 10 Ha

- Tanah Lindung : 17 Ha

c. Tanah Pemukiman : 221,80 Ha

d. Tanah Pekuburan : 1,10 Ha5

Batas Wilayah Desa Dolong B

- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Popolii

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tutung

- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Olilan

- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Dolong A6

4Monografi desa, Peraturan menteri no. 13 tahun 2012, h. 1 5Monografi desa, Peraturan menteri no. 13 tahun 2012, h. 2 6Monografi desa, Peraturan menteri no. 13 tahun 2012, h. 2

Page 36: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

33

Orbitasi

- Jarak ke ibu kota Provinsi : 625 mil

- Jarak ke ibu kota Kabupaten : 225 mil

- Jarak ke ibu kota Kecamatan : 5 mil7

Iklim

- Curah hujan : 1500 – 2000 mm/tahun

- Suhu rata – rata : 30 – 32 0C

- Tinggi Wilayah : 1-200 m di atas permukaan

laut

- Benteng Wilayah : Datar – Gunung8

b) Agama

- Islam :99% orang

- Kristen : - orang

- Katholik : - orang

- Hindu : 1%orang9

c) Fasilitas Umum

a. Perkantoran Pemerintah

- Kantor Desa : 305 m2

- Puskesmas : 5.400 m2

- SDN : 1.632 m2

- SMP : 1.720 m2

7Monografi desa, Peraturan menteri no. 13 tahun 2012, h. 2 8Monografi desa, Peraturan menteri no. 13 tahun 2012, h. 2 9Monografi desa, Peraturan menteri no. 13 tahun 2012, h. 3

Page 37: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

34

30

- Koprasi Unit Desa : 1.421 m2

- Kantor Polsek : 2.467 m210

d) Potensi Kelembagaan

a. Lembaga Pendidikan

- Jumlah Gedung SLTP : 1 unit

- Jumlah Gedung SD : 1 unit

- Jumlah Gedung TK / PAUD : 3 unit

b. Lembaga Keamanan

- Jumlah Pos Kamling : Ada

- Jumlah Aparat Hansip : 8 orang11

e) Potensi Sumber Daya Manusia

- Jumlah penduduk : 1.141 jiwa, 283 KK

- Jumlah Laki - Laki : 592 jiwa

- Jumlah Perempuan : 549 jiwa

- Jumlah Kepala Keluarga : 283 KK

- Jumlah Penduduk Miskin : 259 jiwa, 54 KK12

10Monografi desa, Peraturan menteri no. 13 tahun 2012 11Monografi desa, Peraturan menteri no. 13 tahun 2012 12Monografi desa, Peraturan menteri no. 13 tahun 2012

Page 38: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

35

a. Implementasi Bimbingan islam Oleh Da’i untuk mengatasi kenakalan

Remaja di Desa Dolong B, Kec. Walea Kepulauan Kab. Tojo Una-una

Prov. Sulawesi tengah.

Adapun implementasi dakwah yang dilakukan Ustadz Abdulah selaku

Da’i Desa Dolong B, sebagai berikut;

1. Melalui Khutbah Jum’at

Khutbah jumat pada umumnya merupakan suatu bentuk penyajian

materi dengan cara berpidato. Materi yang disajikan adalah materi yang populer

dan terjangkau oleh pendengarnya. Dakwah melalui khutbah jum’at juga

merupakan bagian dari sarana efektif dalam menyampaikan dakwah karena

setiap kepala keluarga yang muslim menghadirinya.

2. Melalui Ta’lim

Ta’lim rutin satu kali dalam sepekan yang dilakukan di rumah warga

merupakan sarana efektif dalam menyampaikan dakwah karena nilai sosialnya

lebih, kemudian sesudah memberi ceramah disediakanlah waktu tanya jawab

dengan kata lain masyarakat lebih terbuka dan tidak segan dalam menyampaikan

pertanyaan seputar akidah islam.

Page 39: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

36

30

3. Melalui Kunjungan Rumah

Di antara upaya Dakwah yang dapat digunakan dalam menyampaikan

dakwah selain dari yang bersifat pembahasan dan ilmiah, diperlukan adanya

pendekatan yang lebih pribadi berdampak sosial. Metode ini juga disebut metode

silatuirrahmi. Biasanya ada masyarakat atau remaja khususnya, yang ketahuan

melakukan kenakalan-kenakalan dan pelanggaran syariat tertentu, maka aparat

Desa dan tokoh-tokoh di masyarakat langsung mendatangi rumahnya untuk

memberikan nasehat kepada yang bersangkutan. Pendekatan ini akan

menimbulkan kesan keakraban dan persaudaraan serta lebih mengenal pribadi

masing-masing sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang menyangkut

pribadi dan juga dialog-dialaog baik dengan yang bersangkutan maupun

keluarganya.13

Lanjut beliau menyampaikan setelah sebelumnya mewawancarai kepala keluarga

dan tokoh-tokoh masyarakat dalam rangka mengatasi kenakalan remaja.

Hasil dari wawancara tersebut Beliau mengatakan bahwa :

“Di antara usaha maksimal dalam pembinaan remaja selain bimbingan di sekolah-

sekolah harus mengusulkan kepada pemerintah atau pihak swasta untuk

mengadakan anggaran pembangunan pondok pesantren, dalam artian betapa

pentingnya lembaga pendidikan agar dapat memberikan bimbingan islam yang

memadai dan lingkungan yang islami. Kemudian pembinaan juga diadakan

dimasjid dan ta’lim pekanan di rumah-rumah warga setempat. 14

Namun di zaman yang semakin dekat dengan hari akhir ini, kita

menyaksikan fenomena yang memprihatinkan yang menimpa kaum muslim,

13 Ust Abdullah, wawancara pribadi, da’i Desa Dolong B,17 maret 2018

14 Ust Abdullah, wawancara pribadi, da’i Desa Dolong B,17 maret 2018

Page 40: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

37

yaitu sebuah kenyataan bahwa tingkah laku keseharian mereka sangatlah jauh

dari nilai-nilai islam khususnya di Desa Dolong B,. Di antara bentuk riil kondisi

sebagian kaum muslimin di Desa Dolong B, adalah meremehkan dan menyia-

nyiakan shalat, bahkan tidak sedikit dari mereka yang berani meninggalkanya

dengan sengaja dan terang-terangan.

Hasilnya, kebanyakan para remaja mengikuti arus keadaan, hal ini

tercermin dari kian maraknya dan masifnya konsumsi narkoba, minuman

keras, perjudian, perampokkan dan praktek sex bebas dan lainnya.

Kemudian

beliau melanjutkan di antara jenis-jenis kenakalan remaja adalah

sebagai berikut :

1. JENIS KENAKALAN RINGAN

a.) Berbohong

Berbohong atau menipu adalah upaya untuk memperdaya orang

lain. Sifat bohong itu merugikan orang lain dan hal itu merupakan

pelanggaran norma susila yang berlaku dalam masyarakat dan

keluarga. Bohong ini adalah bentuk khusus ditimbulkan dalam

proses kehidupan, dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya dan

bentuk-bentuk pendidikan yang diterima ketika masih kanak-

kanak. Misalnya anak meminta uang kepada orang tua untuk bayar

suatu kegiatan OSIS, tetapi uangnya untuk beli rokok.

Page 41: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

38

30

b.) Mencontek

Mengerjakan semua dengan kecurangan dan tidak jujur.

Mencontek biasanya dilakukan pada waktu mengikuti tes ataupun

ujian.

c.) Membolos

Membolos berasal dari kata “bolos” yang artinya tidak masuk

sekolah atau kerja. Membolos adalah pergi meninggalkan sekolah

tanpa sepengetahuan pihak sekolah.

2. JENIS KENAKALAN SEDANG

a.) Bersikap tidak sopan kepada guru dan teman-temannya

Bersikap tidak sopan adalah perilaku yang tidak sesuai dengan

etika dalam bersosialisasi. Misanya berbicara kasar kepada guru

dan teman di sekolah. Hal lain yang mencerminkan perilaku tidak

sopan memakai pakaian seragam sekolah tidak sesuai dengan yang

ditentukan.

b.) Merokok

Merokok adalah suatu kebiasaan yang sudah dilakukan oleh

banyak orang akibat dari kecanduan. Tetapi disini merokok tidak

bisa dilakukan oleh remaja dilingkungan manapun ia berada demi

menjaga kesehatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang

lain.

Page 42: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

39

c.) Ramai pada jam pelajaran berlansung

Hal ini sering terjadi pada waktu proses belajar maengajar. Saat

guru sedang menerangkan akan tetapi para siswa asyik ngobrol

sendiri dengan temannya tanpa menghiraukan gurunya.

3. JENIS KENAKALAN BERAT

a.) Mencuri

Mencuri adalah mengambil sesuatu yang bukan hakmya dengan

cara sembunyi-sembunyi. Misalnya siswa mengambil oang tua atau

teman tanpa diketahui pemiliknya.

b.) Perkelahian antar siswa, kelompok dan antar sekolah. Perkelahian

yang biasa dilakukan adu kekuatan fisik. Mengigat siswa

merupakan masa yang penuh dengan tantangan yang banyak

bercorak negatif. Hal tersebut terjadi karena pada umumnya

mereka belum bisa mengendalikan diri, sehingga permasalahan

yang mereka hadapi kadang-kadang diselesaikan dengan cara

kekerasan.

c.) Menentang orang orang tua

Sebagai orang tua sering dikejutkan dengan berbagai perubahan

tingkah laku yang terjadi pada anak remajanya. Di mana ada siswa

yang tadinya sopan, taat, tetapi belakangan tiba-tiba berubah berani

membantah orang tua.

Page 43: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

40

30

d.) Hubungan lain jenis antar siswa

Saat ini sudah banyak ditemukan berbagai kasus yang berhubungan

dengan kenakalan siswa dalam bergaul dengan lawan jenisnya.

Misanya pacaran sampai akhirnya terjadi perzinahan.15

4. Faktor Penyebab Kenakalan Remaja di Desa Dolong B, Kec.

Walea kepulauan Kab. Tojo Una-una Prov. Sulawesi Tengah

Kenakalan remaja merupakan produk konstitusi mental serta emosi yang

sangat labil dan defektif. Sebagai akibat pengondisian lingkungan buruk terhadap

pribadi anak. sebagaimana yang disampaikan oleh tokoh agama atas nama

Hutman hamzah beliau menyampaikan bahwa;

“ Bagaimana bisa masyarakat taat kalau pemerintah saja tidak melihat kondisi

ketaatan remaja, apakah masyarakatnya taat atau tidak? Pemerintah desa pun yang

seharusnya menjadi pengawas dalam lingkup desa, tidak menjadikan ketaatan

masyarakat khususnya remaja sebagai fokus utama. Bahkan bisa saja tidak

dianggap sebagai masalah dalam masyarakat atau remaja, padahal apabila remaja

umumnya masyarakat menjadi taat maka saya yakin tingkat kejahatan menurun

dan kesejateraan akan dinikmati bersama”.16

Hal lain yang menjadi penyebab kenakalan remaja antara lain:

a.) Kontrol diri yang lemah

Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang

dapat diterima dengan tingkah laku yang tidak dapat diterima, akan tersesat pada

perilaku “ nakal”.

Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah

laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah

laku sesuai dengan pengetahuannya.17

15 Ust Abdullah, wawancara pribadi, da’i Desa Dolong B,17 maret 2018

16Hutman Hamzah, Wawancara pribadi,tokoh agama Desa Dolong B 3 maret 2018 17 Ust Abdullah, wawancara pribadi, Da’i Desa Dolong B,17 maret 2018

Page 44: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

41

b.) Kurangnya ilmu agama berhubungan dasar-dasar keimanan dalam diri

remaja

Masalah ilmu agama belum menjadi upaya sungguh-sungguh dari orang

tua dan guru terhadap diri remaja. Padahal ilmu agama adalah benteng diri

remaja dalam menghadapi berbagai cobaan yang datang padanya sekarang dan

dimasa yang akan datang.18

c.) Faktor lingkungan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terdekat untuk membesarkan,

mendewasakan dan di dalamnya anak mendapat pendidikan yang pertama kali.

Keluarga merupakan kelompok masyarakat terkecil, akan tetapi lingkungan

paling kuat dalam membesarkan anak dan terutama bagi anak yang belum

sekolah.

Pendidikan keluarga salah bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan

remaja, seperti terlalu memanjakan anak, kurangnya didikan agama.19

d.) Faktor lingkungan sekolah

Sekolah merupakan tempat pendidikan kedua setelah rumah tangga.

Karena itu ia cukup berperan dalam membina anak untuk menjadi orang dewasa

yang bertanggung jawab.

Anak remaja yang sudah duduk di bangku SMP dan SMA umumnya

menghabiskan waktu 7 jam sehari di sekolahnya, hal ini menunjukkan bahwa

sebagian waktu remaja dihabiskan di sekolah, tidak mengherankan kalau

pengaruh sekolah terhadap perkembangan jiwa remaja cukup besar.20

18 Ust Abdullah, wawancara pribadi,da’i Desa Dolong B,17 maret 2018 19 Abdul Rasyid manopo, wawancara pribadi, toko agama Desa Dolong B,selasa 24 april

2018. 20 Ust Abdullah, wawancara pribadi,da’i Desa Dolong B,17 maret 2018

Page 45: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

42

30

e.) Faktor keadaan masyarakat

Masyarakat sebagai lingkungan ketiga adalah lingkungan terluas bagi

remaja dan sekaligus paling banyak menawarkan pilihan. Maka dari itu keadaan

masyarakat sekitarnya lansung maupun tidak lansung akan memberikan

pengaruh terhadap kehidupan remaja. Uatazd abdullah mengatakan bahwa :

Faktor kondisi lingkungan masyarakat yang tidak sehat atau rawan, menjadi

faktor kondusif bagi remaja untuk berprilaku menyimpang. Apapun yang terjadi,

mau tidak mau yang namanya remaja pasti terjun di masyarakat. Karena itu

lingkungan sosial sewajarnya menjadi perhatian kita semua agar bisa menjadi

lingkungan yang baik yang bisa meredam dorongan-dorongan negatif pada

remaja.21

21 Ust Abdullah, wawancara pribadi,da’i Desa Dolong B,17 maret 2018

Page 46: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

43

A. Analisis Bimbingan Islam Oleh Da’i Untuk Mengatasi Kenakalan

Remaja di Desa Dolong B, Kec. Walea Kepulauan Kab. Tojo Una-una

Prov. Sulawesi Tengah

Berdasarkan hasil wawancara dari Da’i dan Tokoh-tokoh yang ada di

masyarakat Maka penulis akan menuliskan poin-poin yang berhubungan

dengan pembinaan remaja untuk mengatasi kenakalan remaja di desa

dolong B, sebagai berikut :

1) pembinaan remaja melalui masjid

pembinaan remaja dalam islam bertujuan agar remaja menjadi anak yang

shalih dengan arti anak yang baik, beriman, berilmu, berketerampilan dan

berahlak mulia serta memiliki fikrah islam yang komprehensif. Untuk membina

remaja bisa dilakukan dengan berbagai cara dan sarana, salah satuNya melalui

masjid atau pembentukan remaja masjid.

Remaja masjid Yaitu suatu organisasi atau wadah perkumpulan remaja

muslim yang menggunakan masjid sebagai pusat akativitasnya dan telah

terealisasi di masjid-masjid perkotaan. Terbukti salah satu alternatif pembinaan

remaja terbaik. Melalui organisasi ini, mereka memperoleh lingkungan islami.

Remaja masjid membina para anggotanya agar beriman, berilmu dan

beramal shalih dalam rangka mengabdi kepada allah swt untuk mencapairidhonya.

Pembinaan dilakukan dengan menyusun aneka program yang selanjutnya

berkelanjutan dengan berbagai aktivitas. Remaja masjid yang telah mapan

biasanya mampu berkerja secara terstruktur. Mereka menyusun kerja priodik dan

42

42

Page 47: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

44

30

melakukan berbagai aktivitas yang berorientasi Pada keislaman, kemasjidan,

keremajaan, keterampilan dan keilmuan.

Perjuangan yang dilakukan remaja masjid adalah dalam kerangka dakwah

islamiyah, yaitu perjuangan untuk menyeru umat manusia kepada ketaatan kepada

Allah dan rasulnya. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kebenaran, insya Allah

akan mampu mengalahkan kebatilan. Namun perlu diketahui, saat ini kebatilan

yang terorganisir juga memiliki peluang untuk dapat mengalahkan kebenaran

yang tidak terorganisir.

Karena itu, dalam perjuangan melawan kebatilan perlu persiapan yang

sungguh-sungguh dan tertata dengan rapi, seperti bunyanun marshush. Untuk

membentuk bangunan strategi yang tersusun kokoh (bunyanun marshush)

diperlukan organisasidan manajemen yang tangguh serta didukung sumber daya

manusia (SDM) yang mencukupi dan berkualitas.

Abdul rasyid manopo selaku toko masyarakat menyatakan Remaja masjid

memegang peran dalam penyebaran budaya islam.

“Melalui remaja mesjid secara bertahap kita dapat menanamkan nilai-nilai dasar

keimanan, dengan pengadaan ta’lim dan diskusi, sehingga dapat membentengi

generasi islam dalam pergaulannya, mereka mengenal jati diri tidak mudah

terombang ambing dalam menentukan jalan hidup sebagai seorang muslim”.22

Saat ini seakan tidak ada batas pergaulan para pemuda, karena itu dengan

remaja masjid inilah kita bisa mengontrol dan mencegah pergaulan bebas yang

setiap saat mengintai generasi islam. Kemudian menggali potensi diri mereka

22Abdul Rasyid manopo, wawancara pribadi, toko agama Desa Dolong B,selasa 24 april 2018.

Page 48: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

45

serta memotivasi untuk mengadakan kegiatan-kegiatan dengan kretifitas dalam

menampilkan nilai-nilai keislaman.

2) Pembinaan remaja melalui lembaga pendidikan

Pendidikan merupakan sebuah keharusan bagi bangsa yang ingin eksis di

tengah perubahan dunia. Bangsa –bangsa yang unggul adalah mereka yang

mencurahkan segenap perhatiannya kepada pendidikan. Jepang yang terkenal

dengan kecanggihan teknologinya, berhasil karena pemerintahannya sangat

menomor satukan pendidikan.

Salah satunya bisa kita lihat dari ungkapan kaisar jepang hirohito setelah

serangan bom atom tentara sekutu di dua kota besar, hiroshima dan nagasaki, dia

mengatakan“berapa guru yang kita masih miliki?”.Bangsa indonesia juga tidak

kalah dengan jepang, pendidikan menjadi salah satu target dalam perencanaan

pembangunan pemerintah, sejak orde baru sudah menggulirkan program WAJAR

(wajib belajar).

Niat baik pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia indonesia

melalui pendidikan tampak dari restra (rencana strategis), dalam restra tersebut

pemerintah mencanangkan penerapan pendidikan karakter untuk seluruh jenjang

pendidikan di indonesia mulai tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

sampai Perguruan Tinggi (PT). Dengan adanya kebijakan pemerintah tersebut,

seorang Da’i harusnya memberikan apresiasi dan mendukung secara moril ijtihad

baik pemerintah., disertai dengan usaha terjun ke sekolah-sekolah dalam rangka

Page 49: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

46

30

memberikan pengajaran, bimbingan, praktek pelaksanaan syariat kepada anak

didik, khususnya di Desa Dolong B.

Ust abdullah selaku da’i desa Dolong b, menyatakan hal penting yang harus

diusahakan bersama :

“di antara usaha maksimal dalam pembinaan remaja selainbimbingan di sekolah-

sekolah harus mengusulkan kepada pemerintah atau pihak swasta untuk

mengadakan anggaran pembangunan pondok pesantren”23

Dalam hal ini bahwa begitu pentingnya pondok pesanren sebagai tempat

pembinaan yang terus mengotrol pergaulan para remaja sehingga dengan

pendidikan tersebut akan membentuk karakter remaja di manapun mereka berada

baik di lingkungan keluarga, masyarakat dan di berbagai kesempatan lainnya

ahlak para remaja tetap pada nilai keislaman.

3) Pembinaan remaja melalui pendidikan keluarga

Keluarga adalah bagian dari tiga institusi pendidikan selain sekolah dan

masyarakat. Di dalam keluarga anak belajar banyak tentang norma dan nilai. Jika

dibandingkan sekolah atau masyarakat, kedudukan keluarga lebih ensesial. Hal

ini didasari oleh keberadaan keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama yang

mempengaruhi anak.

Mendidik itu ibarat memasak, bahan apa pun akan menjadi hidangan yang

lezat di tangan koki terbaik. Tetapi sebaliknya bahan yang enak dan mahal pun

menjadi biasa saja di tangan koki amatir. Perbedaan antara koki professional dan

amatir terletak pada penguasaan metode. Koki profesional menguasai banyak

Ust Abdullah, wawancara pribadi, toko agama Desa Dolong B,17 maret 2018

Page 50: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

47

teknik memasak, dia bisa menggunakan cara masak yang beragam terhadap satu

bahan makanan. Sedangkan koki yang amatir tidak menguasai teknik memasak,

bagi dia memasak adalah mengubah bahan mentah menjadi matang.

Begitu pula dalam suatu keluarga orang-orang dewasa menjadi guru bagi

anak-anak, Ayah, ibu, kakak, bahkan pembantu rumah tangga adalah guru-guru

yang mempengaruhi keadaan anak baik secara psikologis ataupun intelektual.

Maka keluarga yang mengiginkan kebahagiaan dunia dan akhirat berupa anak

shalih/shalihah, hendaknya mereka mempersiapakan sebaik mungkin sejak dini

Karena pendidikan yang salah bisa menjadi penyebab terjadinya

kenakalan remaja, keluarga sangat menentukan bentuk karakter dan

perkembangan karakteristik kepribadian anak.

B. Analisis Faktor Penyebab Kenakalan Remaja di Desa Dolong B, Kec.

Walea Kep. Kab. Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi Tengah.

1. Faktor Pemerintah

Selain pengaturan yang tidak berbasiskan pada kebutuhan masyarakat,

menurut penulis faktor pemerintah tidak kalah andil yang menjadi sebab

kemaksiatan pada remaja. Adanya pembiaran kerap dilontarkan masyarakat,

sebagaimana yang disampaikan oleh tokoh agama atas nama Hutman hamzah

beliau menyampaikan bahwa;

“ Bagaimana bisa masyarakat taat kalau pemerintah saja tidak melihat kondisi

ketaatan remaja, apakah masyarakatnya taat atau tidak? Pemerintah desa pun yang

seharusnya menjadi pengawas dalam lingkup desa, tidak menjadikan ketaatan

masyarakat khususnya remaja sebagai fokus utama. Bahkan bisa saja tidak

dianggap sebagai masalah dalam masyarakat atau remaja, padahal apabila remaja

Page 51: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

48

30

umumnya masyarakat menjadi taat maka saya yakin tingkat kejahatan menurun

dan kesejateraan akan dinikmati bersama”.24

Bukti lain adanya pembiaran pihak pemerintah khususnya pemerintah

Desa adalah adanya panggung-panggung hiburan yang jauh dari tuntunan islam

dan ketidak jelasan pemerintah apakah menjadi tanggung jawab sepenuhnya oleh

MUI (majelis ulama indonesia) ataukah tanggung jawab pemerintah desa dan

kecamatan. semua pihak tersebut mengakui mereka bertanggung jawab tetapi

belum ada kebijakan di desa dalam bentuk larangan kepada kemaksiatan yang

akan dikenakan sangsi hukum bagi pelangar hukum.

2. Fator Masyarakat

Keadaan dalam suatu masyarakat akan menentukan sikap dan pola

hidup remajanya. Apabila lingkungan masyarakatnya baik maka remaja pun akan

baik bahkan masyarakat yang menjadi objek untuk disejahterakan pemerintah

melalui alat perundang-undangan kerap kali tidak berjalan dengan baik

disebabkan faktor yang bersumber dari masyarakat itu sendiri.

Terlepas dari segala ketimpangan pada aturan pemerintah, Masyarakat juga

berkontribusi lebih terhadap tidak tercapainya tujuan yang diinginkan bersama

yakni masa depan yang baik para remaja dalam ketaatan kepada Allah dan

rasulNya. Kemudian Hal lain penyebab kenakalan pada remaja adalah banyaknya

kepala keluarga yang belum paham syariat islam atau boleh jadi paham tapi tidak

ada pelaksanaan dalam kehidupannya sehingga keadaan dalam lingkungan

masyarakat jauh dari nilai-nilai keislaman.

24Hutman Hamzah, Wawancara pribadi,tokoh agama Desa Dolong B 3 maret 2018

Page 52: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

49

BAB V

PENUTUP

A .Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penulis, maka penulis dapat menyimpulkan ke

dalam beberapa poin berikut

a. Implementasi bimbingan islam oleh da’i untuk mengatasi kenakalan

remaja di Desa Dolong B, dapat dilakukan dengan beberapa pembinaan,

yakni pembinaan melalalui masjid, pembinaan melalui lembaga

pendidikan dan pembinaan melalui pendidikan keluarga.

b. Penyebab kemaksiatan yang sering terjadi pada remaja dapat dilihat dari 2

(dua) faktor, Yakni: Faktor pemerintah yang tidak menjalankan fungsi atau

kewajiban dengan baik dan faktor yang bersumber dari masyarakat itu

sendiri.

B . SARAN

Sebagai langkah konkret yang dapat dilakukan untuk mengatasi

permasalahan yang berhubungan dengan bimbingan remaja sehingga target

dakwah dapat tercapai maka dapat di tuangkan kedalam bentuk poin berikut :

1. Pemerintah

Pemerintah sebagai pelaksana sekaligus pengawas pelaksanaan aturan

hendaknya saling berkerjasama, baik antara MUI maupun instansi terdekat

dengan masyarakat yakni pemerintahan Kecamatan/Desa untuk

menyajikan aturan islam dalam ruang lingkup masyarakat berupa perintah

49

49

Page 53: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

50

30

dan larang serta sangsi-sangsi bagi yang melanggar. Selain itu,

pelaksanaan fungsi lain dengan mengadakan kegiatan-kegiatan keislaman

sehingga masyarakat juga tidak buta akan aturan islam yang menjadi

kewajiban bersama sebagai seorang mislim.

2. Masyarakat

Masyarakat sebagai subjek pelaksana aturan maka seyogyanya tingkat

kesadaran masyarakat lebih ditingkatkan. Kebutuhan akan agama lebih

ditekankan pada hal-hal yang bersifat kebutuhan mendasar kemudian

orang tua dapat mendidik anak dan menyekolakan anak-anaknya pada

pendidikan islam secara memadai.

Page 54: implementasi bimbingan islam oleh da'i untuk mengatasi ...

51

DAFTAR PUSTAKA

Arifin H.M., pokok-pokok pikiran tentang Biambingan dan penyuluhan

Agama,Jakarta: Bulan bintang,1979,

Amin, Samsul munur.,bimbingan dan konseling islam, cet.III; Jakarta: Amzah,

2015.

Arifin H.M., pokok-pokok pikiran tentang bimbingan dan penyuluhan agama,

Jakarta: bulanbintang, 1979..

An-Nabahani, Syekh Taqiyuddin, Nizham Al-Islam, Cet. XIII; Jakarta: Crown

Palace, 2014.

Al-Qarni, SyekhA’idhSalagi Masih Muda, Makassar:5/3/2014.

Departemen Agama Al-hikmah Al-qur’andan Terjemahnya, (Cet. VII.

Diponegoro,2015) h.192.

Sudarsono, etika islam tentang kenakalan remaja ( jakarta: rineka 1989)

Sofyan wilis, remaja dan masalahnya (Bandung,ALVABERTA,CV,2014)

Sudarsono, etika islam tentang kenakalan remaja (jakarta: Rineka, 1989)

H.R. muslim

Sudarsono, etika islam tentang kenakalan remaja (jakarta: Rineka, 1989)h.21

Sudarsono, etika islam tentang kenakalan remaja (jakarta: Rineka, 1989)

Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd.,Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. (Cet. I

Jakarta: Referensi GP Press Group, 2013)

Sutrisno Hadi, Metodologi Research. (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas

Psikologi, 1984)

Sukarsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Bina Aksara, 1983)

Drs. KustadiSuhandang, Ilmu Dakwah Persfektif Komunikasi, (Cet. I; Bandung:

PT, Remaja Rosdakarya, 2013)

Moh. Natsir, Metode Penelitian, (Jakarta, Ghalis Indonesia, 1999),

51

51