1 1. Pendahuluan Warnet dewa merupakan salah satu instansi yang memiliki dua cabang, sehingga terdapat banyak pengelola pada warnet tersebut. Pengelola warnet tersebut meliputi owner, manager, supervisor dan operator. Warnet dewa menggunakan email dan google drive sebagai sarana pertukaran data dan informasi. Penggunaan google drive yang belum mendukung fitur untuk manajerial warnet menjadi kendala dalam optimalisasi kinerja warnet tersebut. Oleh karena itu proses penyampaian informasi yang berupa dokumen, file laporan keuangan dan lain-lain dengan throughput 52 kbps yang disebabkan oleh aplikasi yang digunakan menjadi kendala, sehingga diperlukan aplikasi yang dapat menyelesaikan permasalahan proses pengiriman data, meeting dan menghasilkan throughput yang sesuai standar IEEE 802.11n. Sistem dengan menggunakan openmeetings pada ClearOS server merupakan salah satu jalan keluar yang akan diimplementasikan. Openmeetings pada server ClearOS bertugas sebagai aplikasi pendukung untuk memaksimalkan throughput dan mengelola proses pengiriman data, meeting, chatting dan lain-lain dengan penambahan LDAP security. Konfigurasi openmeetings diharapkan dapat membantu memaksimalkan throughput dan mengelola proses pengiriman data, meeting, chatting dan lain-lain dengan penambahan LDAP sebagai directory service. 2. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang Analisis Performa OpenLDAP Single Server dengan Single Caching bertujuan untuk merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server yang dapat meningkatkan performa OpenLDAP server. Perbandingan antara sistem sebelum menggunakan OpenLDAP dengan sistem sesudah menggunakan OpenLDAP dilakukan untuk mengetahui pengaruh directory service yang digunakan untuk menangani dokumen yang kurang tertata, sebagai autentikasi sistem LDAP dan juga meningkatkan performa LDAP single server menggunakan single caching. Perbandingan tersebut dilakukan dengan pengukuran menggunakan tool LDAP tester untuk mengirim request ke server OpenLDAP, untuk melihat latency/delay dan throughput pada saat client melakukan banyak request. Penelitian sebelumnya yaitu mengenai Analisis Performa OpenLDAP Single Server dengan Single Caching bertujuan untuk merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server yang dapat meningkatkan performa OpenLDAP server. Penelitian tersebut dilakukan dengan cara melakukan instalasi, konfigurasi OpenLDAP server, instalasi dan kofigurasi client dan pengujian sistem yang akan digunakan untuk meningkatkan performa OpenLDAP single server. Melalui penelitian ini LDAP akan dibangun pada aplikasi openmeetings menggunakan server ClearOS yang mendukung sebagai server directory service untuk proteksi keamanan setiap user yang akan melakukan login pada sistem, sehingga pihak ketiga tidak dapat mengakses directory service user yang berkepentingan. Gambar 1 menjelaskan tentang topologi jaringan OpenLDAP. Sebuah PC akan bertindak sebagai OpenLDAP single server, dengan IP 192.168.1.254. dua buah PC akan bertindak sebagai
21
Embed
Implementasi Aplikasi Video Conference Berbasis ... · OS dengan menggunakan aplikasi openmeetings untuk membangun dan memanage sistem. Pada fase ini juga dilakukan analisis kebutuhan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
1. Pendahuluan
Warnet dewa merupakan salah satu instansi yang memiliki dua cabang,
sehingga terdapat banyak pengelola pada warnet tersebut. Pengelola warnet
tersebut meliputi owner, manager, supervisor dan operator. Warnet dewa
menggunakan email dan google drive sebagai sarana pertukaran data dan
informasi. Penggunaan google drive yang belum mendukung fitur untuk
manajerial warnet menjadi kendala dalam optimalisasi kinerja warnet tersebut.
Oleh karena itu proses penyampaian informasi yang berupa dokumen, file laporan
keuangan dan lain-lain dengan throughput 52 kbps yang disebabkan oleh aplikasi
yang digunakan menjadi kendala, sehingga diperlukan aplikasi yang dapat
menyelesaikan permasalahan proses pengiriman data, meeting dan menghasilkan
throughput yang sesuai standar IEEE 802.11n. Sistem dengan menggunakan
openmeetings pada ClearOS server merupakan salah satu jalan keluar yang akan
diimplementasikan. Openmeetings pada server ClearOS bertugas sebagai aplikasi
pendukung untuk memaksimalkan throughput dan mengelola proses pengiriman
data, meeting, chatting dan lain-lain dengan penambahan LDAP security.
Konfigurasi openmeetings diharapkan dapat membantu memaksimalkan
throughput dan mengelola proses pengiriman data, meeting, chatting dan lain-lain
dengan penambahan LDAP sebagai directory service.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang Analisis Performa OpenLDAP Single Server dengan
Single Caching bertujuan untuk merancang dan menganalisis performa
OpenLDAP single server yang dapat meningkatkan performa OpenLDAP server.
Perbandingan antara sistem sebelum menggunakan OpenLDAP dengan sistem
sesudah menggunakan OpenLDAP dilakukan untuk mengetahui pengaruh
directory service yang digunakan untuk menangani dokumen yang kurang tertata,
sebagai autentikasi sistem LDAP dan juga meningkatkan performa LDAP single
server menggunakan single caching. Perbandingan tersebut dilakukan dengan
pengukuran menggunakan tool LDAP tester untuk mengirim request ke server
OpenLDAP, untuk melihat latency/delay dan throughput pada saat client
melakukan banyak request. Penelitian sebelumnya yaitu mengenai Analisis
Performa OpenLDAP Single Server dengan Single Caching bertujuan untuk
merancang dan menganalisis performa OpenLDAP single server yang dapat
meningkatkan performa OpenLDAP server. Penelitian tersebut dilakukan dengan
cara melakukan instalasi, konfigurasi OpenLDAP server, instalasi dan kofigurasi
client dan pengujian sistem yang akan digunakan untuk meningkatkan performa
OpenLDAP single server. Melalui penelitian ini LDAP akan dibangun pada
aplikasi openmeetings menggunakan server ClearOS yang mendukung sebagai
server directory service untuk proteksi keamanan setiap user yang akan
melakukan login pada sistem, sehingga pihak ketiga tidak dapat mengakses
directory service user yang berkepentingan. Gambar 1 menjelaskan tentang
topologi jaringan OpenLDAP. Sebuah PC akan bertindak sebagai OpenLDAP
single server, dengan IP 192.168.1.254. dua buah PC akan bertindak sebagai
2
client, masing-masing dengan IP 192.168.1.10 dan 192.168.1.20 serta sistem
operasi linux CentOS 5.3 dan Windows XP [1].
LDAP Server
192.168.1.0/24
IP : 192.168.1.254
PC 1 (Wind XP)
IP : 192.168.1.10
PC 2 (Linux)
IP : 192.168.1.20
Gambar 1 Topologi jaringan Open LDAP Single Server
Penelitian terdahulu tentang Implementasi aplikasi Video Conference pada
E-Pesantren Berbasis Openmeetings yang bertujuan untuk menguji dan
menganalisa aplikasi video conference yang diimplementasikan dalam e-
Pesantren sehingga dapat diintegrasikan pada metode pendidikan pesantren.
Penelitian tersebut dilakukan dengan cara merancang aplikasi video conference
yang dibangun pada platform LMS Moodle, mengukur dan menganalisis kualitas
video conference secara subyektif menggunakan metode Mean Opinion Score
(MOS) serta pengujian untuk mengetahui kebutuhan bandwith minimum jaringan
[2].
Gambar 2 Topologi jaringan Sistem Video Conference [2]
Gambar 2 menjelaskan tentang topologi jaringan sistem dengan
menggunakan video conference. Sistem video conference merupakan sistem
3
aplikasi berbasis client-server. Aplikasi dioperasikan dengan menggunakan
jaringan LAN (Local Area Network) secara intranet. Melalui penelitian ini
aplikasi openmeetings akan digunakan untuk menyelesaikan kebutuhan
manajerial warnet dewa ambarawa meliputi meeting dengan video conference,
proses pengiriman data, proses chatting dan lain-lain. Penelitian tentang Analisis
Performa OpenLDAP Single Server dengan Single Caching melakukan
pengukuran dengan menggunakan LDAP tester untuk mengukur delay dan
throughput pada saat client melakukan request, sedangkan pada penelitian ini
dilakukan pnegukuran dengan menggunakan wireshark untuk melihat troughput
selama 1 bulan pada saat aplikasi dijalankan. Penelitian tentang Implementasi
aplikasi Video Conference pada E-Pesantren Berbasis Openmeetings dibangun
pada platform LMS Moodle dan dijalankan menggunakan jaringan LAN (Local
Area Network) secara intranet untuk mengetahui bandwith minimum jaringan.
Penelitian ini dibangun pada linux Clear OS server dan dapat dijalankan dengan
jaringan LAN (Local Area Network) dan internet untuk mengukur throughput
yang digunakan.
Salah satu penggunaan teknologi multimedia yang mencolok adalah
penerapan video conference (konferensi video) dalam sistem komunikasi bisnis,
budaya, manajemen, pelatihan kedokteran, professional dan lain-lain. Demikian
juga teknologi tersebut diperkenalkan dalam instansi warnet untuk komunikasi
jarak jauh antara user dan pimpinan. Video Conference merupakan salah satu
jenis aplikasi multimedia yang dapat menghubungkan beberapa titik secara
simultan. Layanan video conference bersifat seketika dengan resolusi yang baik
dan interaktif [3].
Openmeetings merupakan perangkat lunak bebas dan open source berbasis
browser yang memungkinkan penggunanya untuk mengatur langsung sebuah
konferensi di web. Pengguna dapat menggunakan microphone dan webcam,
dokumen pada whiteboard, berbagi layar atau catatan rapat. Aplikasi ini tersedia
dalam layanan host dan paket untuk server dengan tanpa pembatasan dalam
penggunaan dan penggunanya [3]. Throughput adalah jumlah total kedatangan
paket IP sukses yang diamati di MP pada destination selama interval waktu
tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut [4]. ClearOS adalah linux yang
di kostumasi khusus untuk keperluan server [5]. Beberapa keunggulan ClearOS
antara lain adalah open source, dukungan professional dan kemudahan setting [6].
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode PPDIOO yang
dikembangkan oleh CISCO dalam desain sistem jaringan karena dalam penelitian
ini dilakukan pengimplementasian pembangunan sistem yang dapat memberikan
hasil yang maksimal dalam memberikan informasi terhadap client. Fase-fase yang
ada dalam metode PPDIOO adalah Prepare, Plan, Design, Implement, Operate
dan Optimize [7]. Prepare adalah tahap dilakukanya perencanaan kerja dengan
baik, dari segi teknologi yang dibutuhkan maupun strategi untuk membangun
sistem. Perencanaan yang dilakukan adalah dengan cara melakukan evaluasi
4
terhadap proses pertukaran informasi yang sebelumnya. Tujuan bisnis sebelumnya
adalah sistem manajerial dengan memanfaatkan email sebagai sarana pertukaran
informasi antara kantor pusat dan kantor cabang. Evaluasi ini dilakukan untuk
mengetahui dan menganalisis sistem yang masih menggunakan email kemudian
dari analisis tersebut dicari solusi untuk mengatasi masalah sistem tersebut. Solusi
yang akan dilakukan adalah dengan membuat sistem yang menggunakan aplikasi
openmeetings untuk sharing informasi antara kantor pusat dan kantor cabang
secara real time. Sehingga dengan adanya sistem ini bisnis warnet akan lebih
tertata dan dapat melakukan proses pertukaran informasi dengan cepat dan baik,
Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kecepatan sharing menggunakan
email dan openmeetings.
Plan adalah tahap dilakukan analisis kebutuhan yang dijadikan sebagai
parameter sebelum merancang sebuah sistem jaringan menggunakan server
ClearOS dengan menggunakan aplikasi openmeetings untuk membangun dan
memanage sistem. Pada fase ini juga dilakukan analisis kebutuhan perangkat
keras dan perangkat lunak yang akan digunakan dalam perancangan sistem yang
menggunakan aplikasi openmeetings untuk membangun sistem dengan server
ClearOS. Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan dengan cara mengumpulkan
data tentang software yang diperlukan, hardware, brainware dan informasi
mengenai jaringan yang ada. Analisis dilakukan melalui wawancara dan
pengamatan langsung ke lapangan. Analisis diperlukan untuk memperoleh
informasi dan mengetahui keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan, sehingga
dapat diambil keputusan penanganan masalah secara tepat. Hardware dan
software yang digunakan untuk simulasi perancangan dan implementasi aplikasi
pada sisi server (kantor pusat) dan aplikasi client (kantor cabang) dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1 menjelaskan bahwa server mewakili simulasi untuk kantor pusat.
Server menggunakan ClearOS sebagai application server dan aplikasi
openmeetings untuk proses pertukaran data dan informasi. Client 1 mewakili
simulasi untuk kantor cabang ambarawa dan client 2 mewakili simulasi untuk
kantor cabang bawen. Client 1 dan client 2 hanya bertindak sebagai penerima
informasi dari server atau kantor pusat.
Design adalah tahap dimana terdapat penggambaran tentang pengguna dan
desain topologi yang akan diimplementasikan. Design akan diterapkan pada studi
kasus yang ada yaitu warnet dewa ambarawa. Gambar 3 merupakan struktur
organisasi warnet dewa ambarawa. Gambar 3 merupakan struktur organisasi yang
diterapkan pada warnet dewa ambarawa. Jabatan tertinggi pada warnet tersebut
adalah owner (Pemilik).Owner merupakan pemilik dan penanam modal terbesar.
Manager adalah kepala cabang yang membawahi supervisor dan operator warnet.
Manager bertugas memastikan, monitoring, maintaining, dan mengkoordinasi
jalanya operasional aktifitas warnet. Supervisor bertugas melakukan supervisi
terhadap para operator warnet dan mengontrol pelaksanan aktifitas rutin warnet
setiap hari. Operator bertugas melakukan kontak aktifitas dengan pengguna
warnet dan melayani pengguna. Owner, manager, supervisor dan operator
merupakan pihak-pihak yang berhak mengakses openmeetings.
5
Tabel 1 Spesifikasi Perangkat
Mesin Spesifikasi Fungsi
Server (Mewakili
kantor pusat)
- CPU AMD Athlon(tm)
II X2 245 Processor
RAM 256 MB
- RAM 2.81 GB
- HDD 460 GB
- ClearOS 6.4
- Aplikasi OpenMeetings
- ClearOS sebagai Application
server dan data server
- Openmeetings digunakan
sebagai aplikasi
penghubung dengan client
Client 1 (Mewakili
kantor cabang
ambarawa)
- CPU Pentium(R) Dual-
Core CPU T4300,
2.10 GHz
- RAM 1024 MB
- HDD 320 GB
- OS Windows 7
- Aplikasi Mozilla Firefox
- Bertindak sebagai
penerima informasi atau
data dari server.
- Mozilla Firefox sebagai
aplikasi penghubung
dengan server
Client 2 (Mewakili
kantor cabang
bawen)
- Intel(R) atom(TM) CPU
N570 @ 1.66GHz(4
CPUs)
- RAM 1024 MB
- HDD 256 GB
- Aplikasi Mozilla Firefox
- Bertindak sebagai
penerima informasi atau
data dari server.
- Mozilla Firefox sebagai
aplikasi penghubung
dengan server
Gambar 3 Struktur Organisasi Warnet Dewa Ambarawa
6
Dari plan yang telah direncanakan, dibangunlah sebuah sistem manajerial
dengan menggunakan ClearOS sebagai platform dan openmeetings sebagai
aplikasi pendukung. Perancangan sistem ini akan membangun dua buah aplikasi
yaitu server dan client. Server adalah komputer yang menjalankan program server
dan client adalah computer yang menjalankan program client. Server berfungsi
untuk memberikan perintah kepada client dan kemudian client akan menerima
perintah-perintah yang dimaksud oleh server. Aplikasi client hanya sebatas
menerima perintah-perintah dari server. Berikut merupakan topologi jaringan
warnet dewa ambarawa :
Kantor Pusat
· Server Pusat
· Operator
Accounting
· Operator Finance
· Operator HRD
SPEEDY
NET
Cabang Ambarawa
· Operator Ambarawa
Cabang Bawen
· Operator Bawen
Rumah Owner
· Owner
Gambar 4 Topologi Jaringan Warnet Dewa Ambarawa
Gambar 4 menjelaskan bahwa terdapat 1 server, kantor cabang ambarawa,
kantor cabang bawen dan rumah admin. Garis lurus merupakan koneksi
menggunakan ADSL dan garis putus-putus merupakan koneksi menggunakan
VPN. Setiap server dan masing-masing kantor cabang terdapat 3 PC komponen
utama yaitu accounting, finance dan HRD. Rumah owner digunakan untuk
alternatif kedua apabila administrator tidak mengakses server melalui kantor
pusat. Kedua kantor cabang terhubung dengan server melalui internet. Selain itu
terdapat domain pada LDAP yang digunakan untuk mengenali user yang login
pada setiap kantor. Terdapat 4 domain yang akan dibuat untuk kantor pusat,
kantor cabang ambarawa , rumah owner dan kantor cabang bawen. Keempat
domain tersebut adalah domain kantor pusat, domain cabang ambarawa, domain
rumah admin dan domain cabang bawen. Domain yang dibuat hanya dapat
digunakan oleh user yang menggunakan openmeetings untuk kepentingan
manajerial warnet, sehingga pengguna warnet biasa tidak akan dapat mengakses
openmeetings tersebut. Aplikasi openmeetings yang terdapat pada server dapat
digunakan untuk melihat dan mengatur segala kegiatan yang dilakukan oleh
beberapa client yang terdapat pada suatu jaringan. Server akan menunggu client-
client terhubung. Jika tidak terhubung proses pertukaran informasi tidak akan
dapat berjalan. Kantor pusat dan kantor cabang terhubung dengan jaringan IP
yang berbeda tetapi network yang digunakan untuk client pada masing-masing
7
kantor cabang adalah sama. Pada server di dalamnya terdapat Alamat IP yang
dikonfigurasikan dalam perancangan sistem dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Tabel Alamat IP
Lokasi WAN IP/ADSL LAN IP/VPN Domain
Kantor Pusat 206.123.64.46 192.168.1.123 Kantor pusat
· OP
Accounting
206.123.64.48 192.168.1.86 Kantor Pusat
· OP Finance 206.123.64.51 192.168.1.88 Kantor Pusat