Top Banner
ISSN 0215 - 8250 IMPELEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN METODE PQ4R BERBANTUAN LKS DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 4 SINGARAJA. oleh I Gusti Ngurah Pujawan Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan MIPA, IKIP Negeri Singaraja ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang pelaksanaannya dirancang dalam tiga siklus. Rancangan untuk tiap siklus terdiri atas empat tahapan, yakni : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, oservasi/evaluasi, dan refleksi. Sebagai subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran 2005/2006 yang terdiri atas 38 orang siswa. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk (1) meningkatkan motivasi belajar siswa, (2) meningkatkan prestasi belajar siswa, (3) mengetahui mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang diimpelementasikan. Data tentang motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dikumpulkan dengan melalui angket, data prestasi ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005 774
34

Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

Aug 05, 2015

Download

Documents

Dony Purnomo
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

IMPELEMENTASI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN METODE PQ4R BERBANTUAN LKS DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR

MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 4 SINGARAJA.

olehI Gusti Ngurah Pujawan

Jurusan Pendidikan MatematikaFakultas Pendidikan MIPA, IKIP Negeri Singaraja

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang pelaksanaannya dirancang dalam tiga siklus. Rancangan untuk tiap siklus terdiri atas empat tahapan, yakni : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, oservasi/evaluasi, dan refleksi. Sebagai subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran 2005/2006 yang terdiri atas 38 orang siswa. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk (1) meningkatkan motivasi belajar siswa, (2) meningkatkan prestasi belajar siswa, (3) mengetahui mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang diimpelementasikan. Data tentang motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dikumpulkan dengan melalui angket, data prestasi belajar siswa dikumpulkan melalui tes prestasi belajar, dan data tentang tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang diimplementasikan dikumpulkan dengan angket. Selanjutnya, data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, impelementasi pendekatan matematika realistik dengan metode PQ4R berbantuan LKS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, prestasi belajar siswa, dan tanggapan siswa terhadap implementasi model pembelajaran tergolong positip.

Kata kunci : pendekatan matematik realistik, PQ4R, lembar kerja siswa

______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005

774

Page 2: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

ABSTRACT

This research is a classroom action research designed to be carried out in three cycles. The design of each cycle consist of four stages, i.e : planning, implemention, observation/evaluation, and reflection. Subject of this research is students of class VIIIA of SMP Negeri 4 Singaraja in 2005/2006 academic year wich consisted of 38 students. The aims of this research are (1) to improve students’ motivation, (2) to improve students’ achievement, and (3) to know and describe students’ response toward the implementation of teaching learning model. Data of students’ motivation were collected through questionnaire, students’ achievement by using students’ achievement test, and data of students’ response toward the implementation of teaching learning model by using questionnaire. Thus, all of data were analyzed descriptively. The results of this research show that, implementation of realistic mathematics approach with PQ4R methods using students’ work sheet improve the students’ motivation, students’ achievement, and there is a positive students’ response toward the implementation of teaching learning model.

Key words: realistic mathematics approach, PQ4R, students’ work sheet

1. Pendahuluan

Berbagai upaya terpadu telah dilakukan pemerintah dalam rangka

meningkatkan kualitas pendidikan, misalnya melalui penyempurnaan

Kurikulum 1984 menjadi Kurikulum 1994 dan selanjutnya mulai tahun

2004 pemerintah mulai memberlakukan kurikulum baru yang disebut

dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), penataran guru tentang

proses belajar mengajar, kegiatan MGMP, dan sosialisasi Model

Pembelajaran yang inovatif dan produktif melalui kegiatan seminar dan

pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh instansi terkait. Namun ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH.

XXXVIII Desember 2005

775

Page 3: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

demikian, semua usaha tersebut belum membuahkan hasil yang optimal.

Hal ini tercermin masih rendahnya Nilai Ebtanas Murni (NEM) atau Nilai

Ujian Akhir Murni (NUAM) yang dicapai siswa. Rendahnya prestasi

belajar siswa SMP, khususnya dalam mata pelajaran matematika dapat

dilihat dari rata-rata NEM atau NUAM yang diperoleh siswa, yang sampai

saat ini masih menjadi sorotan banyak pihak di masyarakat. Secara

berturut-turut dalam lima tahun terakhir ini, yaitu sejak tahun ajaran

1999/2000 sampai dengan 2003/2004 untuk daerah kabupaten Buleleng

rerata NEM/NUAM matematika yang diperoleh siswa SMP belum pernah

melampui 6,0 (Depdiknas Kab. Buleleng, 2004), dan ini keadaan juga

terjadi di SMP Negeri 4 Singaraja. Terakhir tahun ajaran 2003/2004,

berdasarkan informasi yang diperoleh dari Sri Aryani selaku guru

matematika di SMP 4 bahwa, rerata perolehan NUAM matematika siswa

SMP Negeri 4 Singaraja adalah 4,76. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi

belajar siswa SMP Negeri 4 Singaraja dalam mata pelajaran matematika

belum memenuhi harapan, walaupun rerata ini telah memenuhi standar

kelulusan nasional untuk mata pelajaran matematika. Keadaan ini perlu

mendapat perhatian dan kajian mendalam oleh kalangan praktisi pendidikan

untuk mengetahui faktor-faktor penyebab serta mencari solusinya.

Hasil pengamatan peneliti terhadap pembelajaran matematika di

beberapa kelas di SMP Negeri 4 Singaraja, pada saat membimbing

mahasiswa dalam melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

tahun 2004 menunjukkan bahwa, salah satu faktor yang diidentifikasi

sebagai penyebab rendahnya prestasi belajar siswa adalah adanya anggapan

yang kuang pas bahwa pengetahuan dapat dipindahkan secara utuh dari

pikiran guru ke pikiran siswa. Dengan asumsi ini, para guru mencoba

memfokuskan pelajaran matematika pada upaya penuangan pengetahuan

matematika sebanyak mungkin kepada siswa. Dengan demikian, metode ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH.

XXXVIII Desember 2005

776

Page 4: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

transfer informasi yang sering dikenal dengan metode mengajar klasik

(ceramah) dianggap sebagai metode yang paling efektif dalam menuangkan

pengetahuan kepada siswa.

Model ceramah sangat tidak sesuai dalam pembelajaran matematika,

karena konsep-konsep yang terkandung dalam matematika merupakan

konsep yang memiliki tingkat abstraksi tinggi. Dengan model ini, siswa

cenderung siswa menghafal contoh-contoh yang diberikan guru tanpa

terjadi pembentukan konsepsi yang benar dalam struktur kognitif siswa.

Keadaan seperti ini membuat siswa mengalami kesulitan dalam memaknai

konsep sehingga beresiko tinggi terjadinya miskonsepsi. Tidak bermakna

dan terjadinya miskonsepsi ini akan menyebabkan siswa mengalami

kesulitan dalam memahami konsep lebih lanjut. Bagi siswa, belajar

matematika tampaknya hanya untuk menghadapi ulangan atau ujian dan

terlepas dari masalah-masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari sehingga

pelajaran matematika dirasakan tidak bermanfaat, tidak menarik, dan

membosankan. Kondisi seperti ini, diyakini tidak akan dapat

membangkitkan motivasi belajar siswa, dan akhirnya bermuara pada

rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa.

Permasalahan di atas, disikapi melalui suatu tindakan berupa

implementasi pendekatan Matematika Realistik dengan metode Preview-

Question-Read-Reflect-Recite-Review (PQ4R) berbantuan Lembar Kerja

Siswa (LKS). Dipilihnya tindakan ini sebagai alternatif pemecahan masalah,

yang dilandasi oleh beberapa agumentasi. Pendekatan matematika realistik

diadopsi dari kata Realistic Mathematics Education (RME) yang

merupakan teori pembelajaran dalam pembelajaran matematika. RME

pertama kali diperkenalkan di Belanda pada tahun 1970 oleh “The

Freudenthal Institute in the Netherlands” (Fauzan : 2001). Konsep ini

menyatakan bahwa aktivitas matematika harus dikaitkan dengan realita, dan ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH.

XXXVIII Desember 2005

777

Page 5: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

matematika merupakan aktivitas manusia (human activities). Ini berarti

matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan sehari-

hari. Hal ini ditegaskan oleh Gravemeijer (1994), yaitu “Matematika

sebagai aktivitas manusia”. Oleh karena itu, siswa harus diberikan

kesempatan untuk menemukan kembali ide-ide (reinvention) dan

mengkonstruksi konsep-konsep matematika dengan bimbingan orang

dewasa. Upaya ini dilakukan melalui penjelajahan berbagai situasi dan

persoalan-persoalan realistik. Realistik dalam hal ini dimaksudkan tidak

hanya berhubungan dengan dunia nyata saja, tetapi juga menekankan pada

masalah nyata yang dapat dibayangkan oleh siswa. Jadi, penekanannya

adalah membuat suatu masalah itu menjadi nyata dalam pikiran siswa.

Usaha untuk membangun kembali konsep-konsep dan prinsip-prinsip

matematika dapat dilakukan dengan penjelajahan berbagai situasi nyata

(realistik) dan permasalahan-permasalahan dunia nyata (de Lange dalam

Suradi, 2001). Dengan demikian, pada pendekatan realistik, dunia nyata

digunakan sebagai titik pangkal untuk mengembangkan konsep-konsep dan

prinsip-prinsip matematika serta mengaplikasikan konsep-konsep dan

prinsip-prinsip matematika tersebut ke dunia nyata atau ke bidang lain.

Treffer (dalam Ipung Yuwono, 2001), merumuskan dua tipe

pematematikaan, yaitu pematematikaan horizontal dan vertikal.

Matematisasi horizontal berkaitan dengan pengetahuan yang telah dimiliki

siswa sebelumnya bersama intuisi mereka sebagai alat untuk menyelesaikan

masalah-masalah dari dunia nyata. Sedangkan matematisasi vertikal

berkaitan dengan proses organisasi kembali pengetahuan yang telah

diperoleh dalam simbol-simbol matematika yang lebih abstrak. Singkatnya

Freudenthal (dalam Ipung Yuwono, 2001) mengatakan “Pematematikaan

horisontal berkaitan dengan perubahan dunia nyata menjadi simbol-simbol

dalam matematika, sedangkan pematematikaan vertikal melibatkan ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH.

XXXVIII Desember 2005

778

Page 6: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

pengubahan dari simbol-simbol ke simbol matematika lainnya yang lebih

abstrak”. Meskipun perbedaan antara dua tipe ini mencolok, tetapi tidak

berarti bahwa dua tipe tersebut terpisah sama sekali mengingat pendekatan

realistik memberikan perhatian yang seimbang antara pematematikaan

horizontal dan pematematikaan vertikal.

Metode PQ4R dikembangkan oleh Thomas dan Robhinson (1972)

yamg merupakan penyempurnaan dari metode SQ3R Robhinson (1961).

Sesuai dengan namanya metode PQ4R ini terdiri dari enam langkah, yaitu

Preview, Question, Read, Reflect, Recite dan Review (dalam Nur, 1999).

Pertama, pada tahap Preview siswa diharapkan untuk melakukan survey

terhadap materi pelajaran untuk mendapatkan ide tentang topik dan sub

topik utama serta pengorganisasian umum. Siswa melakukan identifikasi

terhadap materi yang akan dipelajari. Pada langkah ini, siswa membuat

ramalan ilmiah tentang materi yang akan dibaca dan dipelajari, selanjutnya

berdasarkan judul (pokok bahasan) dan subjudul (subpokok bahasan).

Kedua, tahap Question siswa diminta untuk membuat dan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang materi itu saat mereka mempelajarinya,

khususnya pada dirinya sendiri, dengan kata-kata yang sesuai, seperti : apa,

mengapa, bagaimana, siapa dan dimana. Ketiga, pada tahap Read siswa

diminta untuk membaca materi, kemudian membuat catatan-catatan kecil

(note taking), tidak membuat catatan-catatan yang panjang. Selanjutnya

siswa dapat mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dibuat

sebelumnya selama membaca materi tersebut. Keempat, tahap Reflect

sesungguhnya merupakan refleksi terhadap materi pelajaran. Siswa

mencoba untuk memahami materi yang dibaca atau dipelajari dengan cara:

(1) menghubungkan materi yang dibaca dengan materi yang diketahui

sebelumnya, (2) mengaitkan sub-sub topik dengan konsep-konsep utama,

(3) memecahkan kontradiksi dalam materi yang disajikan, dan (4) ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH.

XXXVIII Desember 2005

779

Page 7: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

menggunakan materi itu untuk memecahkan masalah-masalah yang

disimulasikan dan dianjurkan dalam materi pelajaran. Kelima, tahap Recite

merupakan latihan untuk mengingat kembali materi pelajaran, dengan

memberi penekanan pada butir-butir penting (dapat menggunakan judul

kata-kata yang ditonjolkan serta catatan-catatan tentang konsep-konsep

utama) yang dapat dilakukan dengan mendengarkan sendiri, menanyakan

dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Keenam, pada tahap Review siswa

mereviu materi yang dipelajari, dan memusatkan perhatian pada

pertanyaan-pertanyaan dan jawaban yang diperoleh pada langkah

sebelumnya dan mungkin perlu membaca ulang materi yang dipelajari

apabila siswa merasa kurang yakin dengan jawabannya.

Apabila langkah-langkah pada metode PQ4R ini dikaitkan dengan

pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik, maka dapat

disimpulkan bahwa melalui langkah preview dan question siswa akan

meninjau dan menghubungkan antara pengalaman dan pengetahuan yang

mereka telah miliki dengan topik yang mereka sedang pelajari. Pada

langkah read dan reflect siswa akan berusaha untuk mempelajari dan

memahami topik yang dibahas sehingga mereka memperoleh pengetahuan

baru dan memformulasikan pengetahuan itu untuk dirinya sendiri.

Selanjutnya pada langkah recite, pengetahuan yang telah terbentuk perlu

dimantapkan kembali melalui suatu latihan sehingga pengetahuan tersebut

menjadi permanen dalam ingatan siswa. Disadari bahwa setiap siswa

memiliki perbedaan dan keterbatasan, baik pengalaman, pengetahuan awal,

dan kecepatan belajar sehingga hal ini berdampak pada kecepatan

pemahaman dan penguasaan materi ajar. Sehubungan dengan itu, setiap

siswa diberi kesempatan untuk mereviu topik yang telah mereka pelajari

(tahap review). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penggunaan

______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005

780

Page 8: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

metode PQ4R sangat mendukung implementasi pendekatan matematika

realistik dalam pembelajaran matematika.

Proses pembelajaran konvensional, umumnya lebih menempatkan

guru pada perannya sebagai pusat informasi dan ilmu pengetahuan, dan

bahkan kadang menjadi satu-satunya sumber, sekaligus sebagai satu-

satunya validator. (Sugiarta, 2001). Berbagai dampak negatif dirasakan

dengan keadaan ini, seperti kelas pasif, interaksi satu arah, serta kurangnya

perhatian guru terhadap potensi dan gagasan siswa sebagai sumber daya.

Namun kini, pengembangan pendekatan matematika realistik melalui

berbagai metode (salah satunya PQ4R) merupakan salah satu pendekatan

konstruktivis meghendaki peran guru sebagai fasilitator atau mediator yang

kreatif dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini, bukan saja karena

globalisasi informasi ataupun pengelolaan pembelajaran yang memerlukan

bantuan berupa bimbingan, melainkan pebelajar dewasa yang mempunyai

ide-ide segar ataupun konsepsi yang dapat berkembang. Disadari bahwa

tidak semua guru mempunyai waktu yang cukup untuk memberi bantuan

maksimal mendukung proses belajar siswa. Banyak faktor penyebabnya,

salah satu di antaranya kurangnya sumber belajar bermutu yang sesuai

dengan kebutuhan. Berdasarkan pemikiran model konstruktivis sosial,

maka lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu sumber belajar yang

sesuai, sebab LKS dapat mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran. LKS

adalah suatu lembaran yang berisikan sejumlah informasi serta instruksi

yang ditujukan untuk mengarahkan siswa bertingkah laku sebagaimana

diharapkan pembuatnya, dalam hal ini pengajar (Suwarti, 1996). LKS yang

baik adalah LKS yang mampu menjadikan pebelajar mempunyai keinginan

untuk beraktivitas sesuai dengan instruksi. Pada dasarnya, LKS sangat tepat

digunakan untuk tujuan menjadikan pebelajar yang lambat laun dapat bekerja

secara mandiri. Disamping itu, dengan LKS siswa akan mampu mengingat ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH.

XXXVIII Desember 2005

781

Page 9: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

suatu konsep lebih lama bahkan permanen, karena konsep tersebut

diperolehnya melalui keterlibatan mental yang tinggi. Sarna (1999)

mengemukakan bahwa, penggunaan LKS dapat mengoptimalkan sumber daya

siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Beberpa keuntungan spesifik dari

pemanfaatan LKS dalam pemebelajaran adalah (1) dapat menumbuhkan

kemandirian siswa, (2) dapat menumbuhkan aktivitas, kreativitas, serta

motivasi belajar siswa, (3) menghemat waktu, dan (4) memberi kesempatan

yang lebih banyak bagi guru untuk melakukan bimbingan individu ataupun

kelompok. Dengan demikian, diyakini bahwa penggunaan LKS sangat

mendukung implementasi pendekatan matematika realistik dengan metode

PQ4R dalam rangka meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika

siswa.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah (1) meningkatkan motivasi

belajar siswa, (2) meningkatkan prestasi belajar matematika siswa, dan

(3) mengetahui dan mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap

impelementasi Pendekatan Matematika Realistik dengan Metode

PQ4R berbantuan LKS.

Manfaat praktis yang dapat dipetik dari hasil penelitian ini adalah

(1) siswa yang terlibat dalam penelitian akan memperoleh pengalaman

langsung dalam belajar matematika melalui impelementasi pendekatan

Matematika Realistik dengan metode PQ4R berbantuan LKS, (2) temuan-

temuan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

oleh guru dalam merancang dan melaksanakan program pembelajaran, dan

(3) memberikan pengalaman langsung kepada guru dalam

mengimplementasikan pendekatan Matematika Realistik dengan metode

PQ4R berbantuan LKS pendekatan Matematika Realistik dengan metode

PQ4R berbantuan LKS sebagai upaya meningkatkan kualitas

pemebelajaran dan hasil belajar matematika siswa, dan melalui pengalaman

______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005

782

Page 10: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

ini diharapkan mereka lebih kreatif dalam memilih dan mengembangkan

strategi pembelajaran yang inovatif dan produktif.

2. Metode Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 4

Singaraja Tahun Ajaran 2005/2006 yang terdiri atas 38 orang siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang

pelaksanaannya dirancang dalam tiga siklus. Rancangan untuk tiap siklus

terdiri atas empat tahapan, yakni : perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi. (Kemmis and Taggart, 1988).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah (1) data mengenai motivasi belajar siswa dalam proses

pembelajaran dikumpulkan melalui angket. Angket ini terdiri atas 12 item,

yang penskorannya menggunakan skala Likert, yakni masing-masing item

mempunyai skor maksimal 5 dan skor minimal 1, (2) data prestasi belajar

siswa dikumpulkan melalui tes prestasi belajar, dan (3) data tentang

tanggapan siswa terhadap terhadap strategi pembelajaran yang

diimplementasikan dikumpulkan melalui angket yang memuat 10 item

dengan penskoran juga menggunakan skala Likert.

Data penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Secara keseluruhan

penelitian ini dikatakan berhasil jika motivasi dan prestasi belajar siswa

meningkat dari siklus ke siklus, dan pada akhir penelitian ini motivasi

belajar siswa minimal tergolong cukup, rata-rata kelas, daya serap (DS),

dan ketuntasan belajar (KB) berturut-turut minimal 6,5, 65 %, dan 85 %,

serta tanggapan siswa terhadap strategi pembelajaran yang

diimplementasikan minimal tergolong cukup positip.

______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005

783

Page 11: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

3.1 Hasil Penelitian

Motivasi belajar siswa dalam penelitian ini diukur melalui teknik

yang telah dikemukakan sebelumnya. Dari hasil analisis data, diperoleh

bahwa rata-rata skor motivasi belajar siswa pada siklus I sebesar 38,87

yang tergolong cukup. Selanjutnya, diperoleh rata-rata skor motivasi belajar

siswa pada siklus II dan siklus III berturut-turut sebesar 45,71 dan 44,66

yang keduanya tergolong tinggi.

Dari hasil analisis data prestasi belajar siswa diperoleh bahwa, skor

rata-rata kelas sebesar 6,12 dengan daya serap 61,2 % dan ketuntasan

belajar 42,11 % pada siklus I, skor rata-rata kelas sebesar 6,84 dengan daya

serap 68,4 % dan ketuntasan belajar 68,42 % pada siklus II, dan pada siklus

III diperoleh skor rata-rata kelas sebesar 7,12 dengan daya serap 71,2 %

dan ketuntasan belajar 86,84 %.

Berdasarkan hasil analisis data tanggapan siswa diperoleh rata-rata

tanggapan siswa secara klasikal sebesar 38,66. Dari kriteria yang telah

ditetapkan sebelumnya, ternyata tanggapan siswa terhadap imodel

pembelajaran yang diimplementasikan tergolong positip.

3.2 Pembahasan

Hasil analisis data menunjukkan bahwa, tindakan yang dilakukan

pada siklus I cukup berhasil membangkitkan motivasi belajar siswa. Hal ini

dapat dilihat dari rata-rata skor motivasi belajar siswa, yakni sebesar 38,87

yang tergolong cukup. Kualitas motivasi belajar siswa pada siklus I ini

telah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan.

Dari analisis data prestasi belajar siswa pada siklus I diketahui

bahwa skor rata-rata kelas ( X ) sebesar 6,12, DS = 61,2 % dan KB = 42,11

______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005

784

Page 12: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

%., dan hasil ini belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan siklus I ini, tim peneliti melakukan

diskusi untuk mencermati keunggulan-keunggulan yang perlu

dipertahankan dan dikembangkan serta mengkaji kendala-kendala yang

menjadi penyebab kurang berhasilnya pembelajaran yang dilaksanakan.

Dari hasil diskusi ini dapat disimpulkan bahwa kurang berhasilnya

pembelajaran yang dilakukan pada siklus I adalah disebabkan oleh

beberapa faktor. Pertama, pada siklus I ini siswa belum terbiasa dan belum

mempunyai pengalaman dengan pembelajaran berpendekatan matematika

realistik dengan metode PQ4R berbantuan LKS, sehingga pada awal-awal

pembelajaran situasi kelas agak ribut. Kedua, masih rendahnya motivasi

siswa untuk belajar, hal ini terlihat dari masih banyak siswa yang malas

mengerjakan tugas-tugas yang tertuang dalam LKS. Hal ini kemungkinan

dikarenakan siswa kurang memperhatikan petunjuk pengerjaan LKS,

bahwa pada setiap akhir pengerjaan LKS akan diadakan tes. Akibatnya,

banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal

evaluasi yang terdapat dalam LKS. Ketiga, pada saat pelaksanaan tindakan

siklus I, terdapat beberapa orang siswa yang sudah selesai mengerjakan

soal-soal latihan mengganggu temannya yang sedang bekerja sehingga

mengganggu proses belajar. Keempat, dalam diskusi dan menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru, hanya beberapa siswa yang mau

mengemukakan pendapat atau menjawab. Hal ini disebabkan oleh kurang

beraninya atau kurangnya rasa percaya diri siswa. Kelima, dalam presentasi

hasil kerja di depan kelas lebih banyak didominasi oleh siswa yang

berkemapuan baik.

Berdasarkan hasil refleksi tindakan yang dilakukan pada siklus I,

maka dilakukan tindakan pada siklus II. Tindakan pada siklus II merupakan

penyempurnaan dan perbaikan terhadap kendala-kendala yang muncul pada ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH.

XXXVIII Desember 2005

785

Page 13: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

siklus Pertama, pada siklus I siswa belum terbiasa mengikuti pembelajaran

matematika berpendekatan matematika realistik dengan metode PQ4R

berbantuan LKS, karenanya guru memberikan arahan kembali kepada siswa

bagaimana seharusnya mereka dalam mengikuti pembelajaran. Kedua,

dengan berbagai strategi guru berusaha membangkitkan kesadaran dan

motivasi siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Dalam hal ini, guru

memberikan perhatian lebih kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan masalah yang ada pada LKS. Ketiga, untuk menangani

siswa yang mengganggu temannya dalam mengerjakan soal-soal latihan

yang terdapat dalam LKS dan umumnya siswa ini adalah siswa

berkemampuan baik, maka siswa yang telah selesai mengerjakan soal

ditugaskan untuk membimbing temannya yang mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan

interaksi antar siswa. Keempat, mendorong siswa yang berkemampuan

kurang untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi, dengan memberikan

kesempatan bertanya dan menjawab terlebih dahulu, misalnya dengan

menunjuk siswa sehingga interaksi tidak hanya terbatas pada siswa yang

berkemampuan tinggi. Kelima, dalam presentasi hasil kerja, guru

mengarahkan agar presentasi dilakukan secara bergilir.

Dalam pembelajaran pada siklus II siswa sudah mulai terbiasa

dalam mengikuti strategi pembelajaran yang diterapkan. Ini terlihat dari

keantusiasan siswa yang setelah diberikan LKS, siswa langsung

mengerjakan tugas-tugas pada LKS sesuai dengan petunjuk tanpa

menunggu perintah. Hal nyata yang dapat dilihat sebagai hasil pelaksanaan

tindakan siklus II adalah terjadinya peningkatan motivasi dan prestasi

belajar siswa. Dari hasil analisis data terlihat bahwa terdapat peningkatan

motivasi belajar siswa baik secara kuantitaif maupun kualitatif. Skor

motivasi belajar siswa meningkat dari 38,87 pada siklus I menjadi 45,71 ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH.

XXXVIII Desember 2005

786

Page 14: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

pada siklus II, yang secara kualitatif meningkat dari katagori cukup menjadi

katagori tinggi. Peningkatan juga terjadi pada prestasi belajar siswa, yaitu

skor rata-rata kelas ( X ) = 6,12 ; DS = 61,2 % dan KB = 42,11 % pada

siklus I menjadi X = 6,84 ; DS = 68,4 % ; dan KB = 68,42 % pada siklus

II. Dari kondisi ini dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa, rata-

rata kelas, DS pada siklus II sudah memenuhi kriteria keberhasilan, namun

KB siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan, karena KB masih lebih

kecil dari 85 %.

Dari hasil refleksi tindakan siklus II, ditemukan beberapa

kekurangan, di antaranya (1) motivasi siswa untuk mengrjakan tugas-tugas

relatif masih rendah, (2) siswa yang berkemampuan lebih masih

mendominasi jalannya diskusi, sehingga interaksi mengarah dari siswa

yang berkemampuan lebih ke siswa yang berkemapuan kurang, (3) masih

banyak siswa yang kurang percaya dengan penjelasan temannya dan

mereka lebih percaya dengan penjelasan yang dberikan guru. Untuk

mengkaji kekurangan-kekurangan yang dialami pada siklus II, maka tim

peneliti merefleksi kembali tindakan yang telah dilakukan dalam rangka

pelaksanaan tindakan siklus III.

Pada siklus III, guru kembali menekankan pentingnya interaksi

antar siswa dan mereka harus saling percaya karena dengan saling percaya

inilah akan tumbuh rasa percaya diri. Disamping itu, guru harus dapat

mengontrol diri sehingga betul-betul memposisikan diri sebagai fasilitator

dan memberi bantuan seperlunya..

Berdasarkan hasil analisis data siklus III diketahui bahwa rata-rata

skor motivasi belajar siswa sebesar 44,66 yang secara kualitatif tergolong

tinggi. Walaupun secara kuantitatif motivasi belajar siswa tidak meningkat

dari siklus I ke siklus II, namun secara kualitatif motivasi belajar siswa masih

______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005

787

Page 15: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

berada pada katagori yang sama, yakni tinggi. Motivasi belajar siswa pada

siklus III sudah memenuhi kriteria keberhasilan.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat peningkatan prestasi

belajar siswa dari siklus II ke siklus III, yakni rata-rata kelas ( X ) = 6,84 ; DS

= 68,4 % ; dan KB = 68,42 % pada siklus II menjadi ( X ) = 7,12 ; DS = 71,2

% dan KB = 86,84 %. Dari kondisi ini dapat disimpulkan bahwa, skor rata-rata

kelas, DS dan KB siswa pada siklus III sudah memenuhi kriteria keberhasilan.

Hasil analisis data tentang tanggapan sisiwa menunjukkan bahwa

tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran ini tergolong positip

dengan skor rata-rata sebesar 38,66. Tanggapan positip siswa ini merupakan

modal bagi guru dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil

belajar siswa.

Berdasarkan hasil di atas, secara keseluruhan penelitian ini dapat

dikatakan berhasil karena pada akhir penelitian semua kriteria keberhasilan

yang ditetapkan telah terpenuhi. Diyakini bahwa keberhasilan ini merupakan

dampak positip dari implementasi pendekatan matematika realistik dengan

metode PQ4R berbantuan LKS, mengingat bahwa pendekatan matematika

realistik ini sangat cocok dipasangkan dengan metode PQ4R dalam

pembelajaran matematika lerlebih lagi menggunakan (Suradi, 2001; Nur, 1999;

dan Suwarti 1996). Namun demikian, dibalik keberhasilan masih terdapat

beberapa kekurangan dalam penerapan strategi pembelajaran ini, diantaranya :

(a) masih belum optimalnya interaksi antar siswa dalam memecahkan masalah

yang dihadapi, (b) masih sulitnya menumbuhkan rasa percaya diri siswa, (c)

terbatasnya sarana belajar yang dimiliki siswa, dan hal ini tidak terlepas dari

tingkat sosial ekonomi siswa.

4. Penutup

______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005

788

Page 16: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

Berdasarkan hasil dan pembahasan hasil penelitian ini dapat

disimpulkan, bahwa (1) implementasi pembelajaran matematika berpendekatan

matematika realistik dengan metode PQ4R berbantuan LKS dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa, yakni dari 38,87 (cukup) pada siklus I

menjadi 45,71 (tinggi) pada siklus II dan menjadi 44,66 (tinggi) pada siklus III.

Secara kuantitatif motivasi belajar siswa memang tidak meningkat dari siklus

II ke siklus III, namun secara kuantitatif masih dalam katagori yang sama,

yakni katagori tinggi, (2) implementasi pembelajaran matematika

berpendekatan matematika realistik dengan metode PQ4R berbantuan LKS

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII A2 SMP Negeri 4

Singaraja. Terjadi peningkatan skor rata-rata kelas dari 6,12 pada siklus I

menjadi 6,84 pada siklus II, dan menjadi 7,12 pada siklus III. Daya Serap

siswa juga meningkat dari siklus ke siklus, yaitu dari 61,2 % pada siklus I

menjadi 68,4 % pada siklus II dan menjadi 71,2 % pada siklus III. Hal yang

sama juga terjadi pada ketuntasan belajar siswa, yakni : dari 42,11 % pada

siklus I meningkat menjadi 68,42 % pada siklus II dan menjadi 86,84 %

pada siklus III, (3) tanggapan siswa terhadap implementasi pembelajaran

matematika berpendekatan matematika realistik dengan metode PQ4R

berbantuan LKS tergolong positip.

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan

beberapa saran, yakni sebagai berikut . (1) Diharapkan kepada guru

matematika kelas VIII A2 SMP Negeri 4 Singaraja untuk menerapkan

pendekatan matematika realistik dengan metode PQ4R berbantuan LKS,

minimal sesuai dengan rancangan tindakan yang disetting dalam penelitian

ini. (2) Diharapkan juga kepada para guru matematika lainya untuk

menerapkan dan mengembangkan pembelajaran matematika berpendekatan

matematika realistik dengan metode PQ4R berbantuan LKS dalam rangka

memperbaiki kualitas pembelajaran dan hasil belajar matematika siswa. (3) ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH.

XXXVIII Desember 2005

789

Page 17: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

Disarankan kepada peneliti lain yang berminat, untuk meneliti lebih lanjut

mengenai implementasi model pembelajaran ini dengan tempat dan subjek

yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Asmawi Zainul dan Noehi Nasoetion .1993. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : Dirjen Dikti, Depdikbud.

Ashlock, R.B. at al. 1983. Guiding Each Child's Learning of Mathematics : A Diagnostic Approach to Instruction. USA : Charles E. Merril Publishing Company and A Bell & Howell Company.

Bell, FH. 1978. Teaching and Learning Mathematics Paedagogy from a Cnstructivist Perspective. Journal for Research in Mathematics Education. 26, 144 -145.

Djoko Waluyo. 1999. Pengembangan Model Pembelajaran Tak Langsung dengan Menggunakan Lembar Kerja Siswa. Laporan Penelitian (tidak diterbitkan). P3M STKIP Singaraja.

Herman Hudoyo. 1998. Mengajar Belajar Matematika.Jakarta : Depdikbud Ditjen Dikti.

Kemmis, W.C & Taggart, R.M. 1988. The Action Research Planner. Geelong Victoria: Deakin University Press.

Nur, Muhamad, Wikandri Retno. 1998. Pendekatan-Pendekatan Konstruktivis dalam Pembelajaran. Surabaya : IKIP Surabaya.

Nur, Muhamad, dkk. 1999. Teori Belajar. Surabaya : Unesa

Pujawan, I Gusti Ngurah. 2004. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode SQ3R dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP. Laporan Penelitian (tidak diterbitkan). Singaraja : IKIP Singaraja

Pujawan, I Gusti Ngurah dkk. 2001. Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dan Hasil Belajar Matematika Di SLTP. Laporan Penelitian (tidak diterbitkan). Singaraja : IKIP Negeri Singaraja.

______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005

790

Page 18: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

Santyasa, I Wayan, dkk. 1997. Efektivitas Penerapan Lembar Kerja Siswa dan Metode Demonstrasi terhadap Perubahan Miskonsepsi dan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja. Laporan Penelitian (tidak diterbitkan). Singaraja : STKIP Singaraja.

Sarna, Ketut. 1998. Pembelajaran Partisipatif . Makalah. Disampaikan dalam Pelatihan PBM dan PTK Kemitraan Internasional STKIP Dan La Trobe University. 23-24 September 1998 di STKIP Singaraja.

Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning, Theory, Research, and Practice. USA : Allyn & Bacon.

Simon, MA. 1995. Reconstructing Mathematics Paedagogy from a Constructivist Perspective. Journal for Research in Mathematics Education. 26, 144 -155.

Sugiarta, I Made, Sumadi, M, dan Sukajaya, N. 2000. Pengembangan Model Belajar Generatif Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Perkuliahan Analisis Real pada Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Singaraja. Laporan Penelitian. Singaraja : P3M STKIP Singaraja.

Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius.

Sutawijaya, A. 1998. Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional“Upaya-upaya Meningkatkan Peran Matematika dalam Menghadapi Era Globalisasi tanggal 4 April 1998. Malang : Program Pascasarjana IKIP Malang.

Suwarti, dkk. 1996. Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa yang Belajar dengan LKS dan yang Tidak Menggunakan LKS di SMP TP 45 Singaraja. Laporan Penelitian. Saingaraja : STKIP Singaraja.

______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005

791

Page 19: Impelementasi Pendekatan Matematika Realistik

ISSN 0215 - 8250

Widja, I Gde. 1998. Peningkatan Materi Pelajaran dan Sumber Belajar. Makalah disajikan dalam Pelatihan PBM dan PTK Kemitraan Internasional STKIP Singarajadan La Trobe University pada tanggal 15-16 Oktober 1998. Singaraja : STKIP.

______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005

792