1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri adalah bidang mata pencaharian yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja (industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik. (Sritomo “Teknik dan managemen industri” 2006) Selama tahun 1700-an M dan awal 1800-an, terjadi perubahan- perubahan besar dalam kehidupan dan pekerjaan manusia dibanyak belahan dunia. Perubahan-perubahan ini adalah hasil dari industrialisasi. Istilah revolusi industry menunjukan perubahan-perubahan yang berlangsung selama periode 1700-1800-an. Revolusi industry bermula di inggris selama 1700-an. Ia mulai kebagian lain Eropa dan Amerika utara pada awal 1800-an. Menjelang pertengahan tahun 1800-an, industrialisasi telah menyebar kemana- mana di seantero Eropa barat dan timur laut Amerika serikat. Sritomo “Teknik dan managemen industri” 2006)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri adalah bidang mata pencaharian yang menggunakan ketrampilan dan
ketekunan kerja (industrious) dan penggunaan alatalat di bidang pengolahan hasilhasil
bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai
mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang
berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan
yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah,
yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik. (Sritomo “Teknik dan managemen
industri” 2006)
Selama tahun 1700an M dan awal 1800an, terjadi perubahan perubahan besar
dalam kehidupan dan pekerjaan manusia dibanyak belahan dunia. Perubahanperubahan
ini adalah hasil dari industrialisasi. Istilah revolusi industry menunjukan
perubahanperubahan yang berlangsung selama periode 17001800an. Revolusi
industry bermula di inggris selama 1700an. Ia mulai kebagian lain Eropa dan Amerika
utara pada awal 1800an. Menjelang pertengahan tahun 1800an, industrialisasi telah
menyebar kemana mana di seantero Eropa barat dan timur laut Amerika serikat.
Sritomo “Teknik dan managemen industri” 2006)
2
Industri Kilang minyak (Oil refinery) pertama di dunia dibuka di Ploieşti, Rumania,
di 1856-1857. Setelah diambil alih oleh Nazi Jerman, kilang Ploieşti dibom dalam
Operasi Tidal Wave oleh Sekutu selama Kampanye Minyak Perang Dunia II. Pada satu
titik, kilang di Ras Tanura, Saudi Arabia yang dimiliki oleh Saudi Aramco itu diklaim
sebagai kilang minyak terbesar di dunia. Untuk sebagian besar dari abad ke-20, kilang
terbesar adalah Abadan Kilang di Iran. Kilang ini mengalami kerusakan yang luas
selama perang Iran-Irak. Kompleks kilang terbesar di dunia adalah Kompleks Kilang
Jamnagar, yang terdiri dari dua kilang berdampingan dioperasikan oleh Reliance
Industries Limited di Jamnagar, India dengan kapasitas produksi gabungan dari
1.240.000 barel per hari (197.000 m3 / d). PDVSA Paraguana Kilang Complex di
Paraguana Peninsula, Venezuela dengan kapasitas 956.000 bbl / d (152.000 m3 / d) dan
Ulsan SK Energy di Korea Selatan dengan 840.000 bbl / d (134.000 m3 / d) masing-
masing adalah kedua dan ketiga terbesar. (American prising “Oil Refenenery
Industries).
Negara Timor-Leste merupakan salah satu dari negara penghasil minyka dan
sebagian besar pendapatan negara hampir 90% berasal dari sektor hulur migas. Namun
Semua kebutuhan komsumsi dalam negeri masih tergantung pada impor, komsumsi
terhadap bahan bakar minyak (BBM) pun masih di impor dari beberapa negara terdekat
karena belum ada industri yang cukup di dalam negara, hal tersebut secara lansung
berdampak negatif pada proses pembangunan negara di masa depan. Dengan kebutuhan
akan bahan bakar minyak (BBM) yang semakin menigkat setiap tahunnya, akhirnya
pemerintah melalui perusahaan migas nasional yaitu TIMOR GAP.EP merencanakan
untuk mendirikan sebuah industri kilang minyak (Oil Refenary) di Timor-Leste yakni di
desa Betano distrik Manufahi, untuk membantu memenuhi komsumsi bahan bakar
minyak (BBM) dalam negeri. (Luta hamutuk 2011)
3
Tujuan pemerintah Timor-Leste untuk mendirikan kilang minyak di desa Betano,
distrik Manufahi, untuk mengelola sumber minyak sendiri. Refinary yang digunakan
yakni untuk memproduksi berbagai produk petroleum yang direncanakan pemerintah,
dimana dengan kapasitas produksi mencapai 30.000 bpd. Hadirnya kilang minyak (oil
refinery) di Timor-Leste akan berdampak positif bagi pemamfaatan sumber daya alam
yang signifikan dan menopang pertumbuhan ekonomi, meminimalkan penganguran dan
menjamin perbaikan imfrakstruktur di Timor-Leste. Untuk mengola kilang minyak
tersebut akan mendapatkaan diskusi dari pemerintah Timor-Leste melalui Autoridade
Nasional do Petroleum (ANP) akan tergantung pada perusahaan yang beroperasi di
kilang dan pabrik petrokimia (Ministerio do Petroleum e Rrecursus Minirais,2012).
Sektor minyak dan gas (migas) akan menjadi pilar utama dari pengembangan
negara Timor-Leste untuk saat ini dan di masa depan. Ini penting karena tidak hanya
pertumbuhan dan kekuatan perekonomian negara, tapi juga kemajuan negara ini sebagai
negara yang sukses dan stabil. Untuk sementara pemerintah tengah mengembangkan
sektor tersebut, negara pemerintah harus memastikan bahwa kekayaan sumber daya
alam (SDA) Timor-Leste diperuntukkan untuk pembangunan negara dan peningkatan
taraf hidup rakyat. (Lao Hamutuk, vol. 6 no.4 2010)
Untuk menjawab tantangan ke depan, pemerintah akan mengambil langkah-
langkah sebagai berikut:
(1) Pendapatan dari minyak tanah akan dilanjutkan untuk tetap dapat transparan dan
digunakan untukmendukung pengembangan sosial dan ekonomi.
(2) Industri minyak tanah akan dikembangkan melalui sebuah mekanisme kerja yang
menuntut partisipasi maksimum dari penduduk Timor-Leste dan bisnis.
4
(3) Sumber Daya Manusia penting untuk pengoperasian industri minyak tanah yang
akan ditingkatkan dan dibangun. Dan
(4) Pantai Selatan akan dikembangkan untuk mendukung perluasan industri minyak
tanah dalam negeri, termasuk pendirian infrastruktur inti. Sangat penting untuk
diperhatikan, banyak dari program ini, termasuk beasiswa nasional dan
internasional, akan didanai melalui Dana Sumber Daya Manusia dan akan dipastikan
bahwa TimorLeste memiliki orang-orang dengan kemampuan dan pengalaman
untuk memimpin dan mengatur pengembangan industri minyak tanah kita.
Pusat strategi pengembangan industri minyak tanah kita akan menjadi tanggung
jawab dandilaksanakan oleh Perusahaan Minyak Tanah Nasional kita, TIMOR-GAP,
E.P. Perusahaan ini akan memimpin pengembangan industri melalui partisipasi
langsung, kepemilikan dan penanaman modal di sektor minyak tanah. Hal ini akan
menyediakan jalan untuk Timor-Leste memiliki hak bisnis secara langsung dan
keuntungan dari perluasan sektor minyak tanah. TIMOR-GAP akan berkomitmen untuk
membangun sumber daya manusia kita dan keahlian minyak tanah dalam negeri untuk
mengizinkan kepemilikan dan partisipasi rakyat Timor-Leste. (Lao Hamutuk, vol. 7 no.2
2010)
Dengan mengacu pada latar belakang di atas maka peneliti mengetahui
bagaimana rencana pendirian industry kilang minyak (Oil Refinery) dengan tujuan
untuk mengetahui dampak kehadiaran industi kilang minyak (Oil Refinery) terhadap
perekonomian Timor leste.
5
1.2 Pertanyaan Penelitian
Dari penjelasan yang ada di atas maka penulis merumuskan problem atau masalah
yang akan diteliti yaitu, “Apakah kehadiran industri kilang minyak (Oil Refinery)
berdampak pada perekonomian Timor-Leste”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kehadiran industri kilang
minyak memberi dampak terhadap perekonomian Timor-Leste.
1.4 Ma n f a a t Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara sederhana dalam kamus besar ekonomi (Winarno dan Ismaya) dijelaskan
bahwa definisi industri adalah kegiatan ekonomi dengan memproses atau mengolah
bahan-bahan atau barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, seperti mesin,
untuk menghasilkan barang (jadi) atau jasa.
Ilmu ekonomi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dalam menggunaan dan memanfaatkan sumber alam yang ada (yang relatif terbatas)
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak terbatas.
6
1.4.2 Mamfaat Praktis
Dalam penelitian ini secara akademis dapat bermamfaat bagi semua pihak-
pihak untuk mengetahui tentang dampak kehadiran industri kilang minyak
terhadap perekonomian Timor-Leste, sehingga peneliti merumuskan mamfaat
penelitian sebagai berikut:
(1) Bagi pemerintah adalah sebagai bahan referensi atau informasi untuk
mengetahui tentang dampak kehadiran industri kilang minyak terhadap
perekonomian Timor-Leste
(2) Bagi masyarakat adalah sebagai informasi tentang dampak kehadiran
industri kilang minyak terhadap perekonomian Timor-Leste
(3) Bagi akademik adalah sebagai salah satu bahan investasi (penanaman
modal) di perpustakaan DIT.
(4) Bagi perusahaan adalah sebagai bahan informasi dampak kehadiran
industri kilang minyak terhadap perekonomian Timor-Leste
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep
2.1.1 Dampak
Pengertian dampak berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh
adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk
watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan dimana
ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi
dengan apa yang dipengaruhi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, 2010).
Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Dalam
setiap keputusan yang diambil oleh seorang atasan biasanya mempunyai dampak
tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak juga bisa
merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan pengawasan internal. Seorang
pemimpin yang handal sudah selayaknya bisa memprediksi jenis dampak yang akan
terjadi atas sebuah keputusan yang akan diambil. (Kamus Besar Bahasa Indonesia
Online, 2010).
8
Dari penjabaran diatas maka kita dapat membagi dampak ke dalam dua
pengertian yaitu; dampak positif dan dampak negative.
Dampak positif adalah hal hal atau sesuatu yang terjadi yang dapat memberikan
keuntungan kepada pihak pihak yang melaksanakannya. Dampak positif diartikan
sebagai suatu timbal balik yang dapat memberikan suatu kepuasan dan kesenangan bagi
pelaku yang melakukan hal-hal tertentu, begitupun sebaliknya pada dampak negatif
(Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, 2010).
2.1.2 Industri
Industri adalah semua perusahaan atau usaha yang melakukan kegiatan merubah
bahan dasar atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya.
Termasuk kedalam sektor ini adalah perusahaan yang melakukan kegiatan jasa industri
dan perakitan (assembling) dari suatu industri (BPS, 2002). Menurut Kartasapoetra
(1987)”Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan-bahan mentah, bahan
baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bernilai tinggi”.
Menurut Schneider (1993) industri merupakn jaringan yang helainya menjangkau
hampir setiap aspek masyarakat, kebudayaan, dan kepribadian. Industri juga merupakan
sebuah faktor penting dalam membentuk masalah masalah social yang kompleks.
(Ekonomi Industri, Muhammad Teguh 2013)
Kuwartojo (2002) mendefenisikan industri sebagai kegiatan untuk menghasilkan
barang-barang secara massal, dengan mutu yang bagus untuk kemudian dijual dan
diperdagangkan. Guna menjaga kemassalannya digunakan sejumlah tenaga kerja
dengan peralatan, teknik dan cara serta pola kerja tertentu. (Ekonomi Industri, Teguh
2013).
9
2.1.2.1 Klasifikasi Industri
Klasifikasi industri menurut Schneider (1993), atara lain sebagai berikut; (dasar dasar
management industri, 2002)
1) Klasifikasi Industri berdasarkan Bahan Baku
Tiap-tiap industri menbutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa
yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang
digunakan, industri dapat dibedakan menjadi;
a) Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung
dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan
industri hasil kehutanan.
b) Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil
industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan
industri kain.
c) Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya
adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya:
perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata.
2) Klasifikasi Industri berdasarkan Tenaga Kerja
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja
kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat
terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau
pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota
keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri
tempe/ tahu, dan industri makanan ringan.
10
b) Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5
sampai 19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative
kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada
hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan
industri pengolahan rotan.
c) Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20
sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup
besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan
perusahaan memiliki kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: industri
konveksi, industri bordir, dan industri keramik.
d) Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100
orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun
secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki
keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji
kemapuan dan kelayakan (fit and profertest). Misalnya: industri tekstil,
industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
3) Klasifikasi Industri berdasarkan Produksi yang dihasilkan
Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak
perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat
dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri
konveksi, industri makanan dan minuman.
11
b) Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang
membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan.
Misalnya: industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri
tekstil.
c) Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang
dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung,
melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu
kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri perbankan, industri
perdagangan, dan industri pariwisata.
4) Klasifikasi Industri berdasarkan Bahan Mentah
Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh
dari hasilkegiatan pertanian. misalnya: industri minyak goreng, Industri gula,
industri kopi, industri teh, dan industri makanan.
b) Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang berasal
dari hasil pertambangan. Misalnya: industri semen, industri baja, industri BBM
(bahan bakar minyak bumi), danindustri serat sintetis.
c) Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat dan
mempermudah meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan.
Misalnya: industri perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata, industri
transportasi, industri seni dan hiburan.
12
5) Klasifikasi Industri berdasarkan Lokasi Unit Usaha
Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan industri.
Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang
didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
b) Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu
industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah
yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.
c) Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu industri
yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri semen di
Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk di Palembang
(dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri BBM di Balongan
Indramayu (dekat dengan kilang minyak).
d) Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat
tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industry
tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri
gula berdekatan lahan tebu.
e) Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu
industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat syarat di atas. Industri ini dapat
didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat
luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri
otomotif, dan industri transportasi.
13
6) Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi Berdasarkan proses produksi,
industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang
setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan
industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri
pemintalan, dan industri baja.
b) Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang
jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh
konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri
otomotif, dan industri meubeler.
7) Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan
Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin mesin atau alat produksi
lainnya. Misalnya: industri alatalat berat, industri mesin, dan industri
percetakan.
b) Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk di
konsumsi. Misalnya: industri obatobatan, industri makanan, dan industri
minuman.
8) Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan berdasarkan modal yang
digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri yang
memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam
negeri). Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri makanan
dan minuman.
14
b) Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya
berasal dari penanaman modal asing. Misalnya: industri komunikasi, industri
perminyakan, dan industri pertambangan.
c) Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya
berasal dari hasil kerja samaantara PMDN dan PMA Misalnya: industri
otomotif, industri transportasi, dan industri kertas.
9) Klasifikasi Industri berdasarkan subjek pengelola berdasarkan subjek
pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat,
misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan.
b) Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang
dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk,
industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri
transportasi.
10) Klasifikasi Industri berdasarkan cara pengorganisasian
cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor,
seperti: modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya.
Berdasarkan cara pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi:
a) Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri ciri: modal relative kecil,
teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan
keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas
(berskala lokal). Misalnya: industri kerajinan dan industri makanan ringan.
15
b) Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri ciri: modal relative besar
teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10200 orang, tenaga
kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas (berskalaregional).
Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan anakanak.
c) Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri ciri: modal sangat besar,
teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah
banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau internasional.
Misalnya: industri barang¬barang elektronik, industri otomotif, industri
transportasi, dan industri persenjataan.
Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian
industri yang pada umumnya dimengerti orang. Dalam pengertian umum industri pada
hakikatnya berarti perusahaan yang menjalankan operasi dalam bidang kegiatan
ekonomi yang yang tergolong ke dalam sector sekunder. Kegiatan seperti itu antara lain
ialah pabrik tekstil, pabrik perakit atau pembuat mobil, dan pabrik pembuat minuman
ringan. Dalam teori ekonomi istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma
yang menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam satu
pasar. Sebagai contoh, kalau dikatakan industri mobil maka yang dimaksudkan adalah
sebagai perusahaan mobil yang ada dalam pasar yang sedang dianalisis, sedangkan kalau
dikatakan industri beras maka yangdimaksudkan adalah seluruh produsen beras yang
ada dalam pasar. (Pengantar Teknik & Management Industri, Sritomo Wignjosoebroto
2003)
16
2.1.3 Kilang Minyak (Oil Refinery)
Kilang minyak (oil refinery) adalah pabrik/fasilitas industri yang mengolah
minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun
produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia. Produk- produk
utama yang dihasilkan dari kilang minyak antara lain: minyak bensin (gasoline),
minyak disel, minyak tanah (kerosene). Kilang minyak merupakan fasilitas industri
yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan proses dan fasilitas
pendukungnya. Selain itu, pembangunannya juga membutuhkan biaya yang sangat
besar. (Wikipedia 2014)
Sebuah kilang minyak adalah pabrik proses industri dimana minyak mentah
diproses dan dimurnikan menjadi produk petroleum berguna. Minyak yang mentah atau
tak diproses tidak begitu berguna dalam bentuknya saat dipompa keluar dari dalam
tanah. Maka diperlukan proses untuk menguraikannya menjadi bagian-bagian dan
memurnikannya sebelum penggunaan dalam bahan padat seperti plastik dan busa, atau
sebagai bahan bakar fosil petroleum seperti dalam halnya mesin otomotif dan pesawat
terbang. Minyak bisa digunakan dengan banyak cara yang beragam karena
mengandung hidrokarbon yang berbeda panjangnya seperti parafin, aromatik, napthene
(cycloalkane), alkene, diene, dan alkyne. (Buku Pintar Migas Indonesia)