PEMBAHASAN a. Ayat-ayat Tentang Kufur Kufur merupakan perkara yang banyak sekali di bicarakan di dalam al-Qur’an, terdapat banyak sekali ayat-ayat yang membahas tentang kufur, baik itu kufur nikmat, kufur maksiat, kufur nifaq. Namun didalam makalah ini, penulis hanya mengacu beberapa ayat saja yang berkaitan dengan perkara kufur, diantaranya surah al-Baqarah ayat 126, surah al-Maidah ayat 12 dan 73, surah al-Naml ayat 40 dan surah al-Hasyr ayat 16. 1. Surah al-Baqarah ayat 126 ْ نَ مِ اتَ رَ مَ ّ ث ل اَ نِ مُ هَ لْ هَ اْ قُ زْ ازَ ا وً نِ م ا اً دَ لَ " ب اَ دَ هْ لَ عْ " ج اِ ّ " تَ زُ مْ ( يِ ه اَ رْ " بِ / اَ الَ قْ ذِ / اَ وِ " اتَ دَ ى عَ لِ / اُ هُ ّ رَ طْ ضَ اَ ّ مُ ثً لاْ ( نِ لَ قُ هُ عِ ّ تَ مُ اَ قَ رَ فَ كْ نَ مَ وَ الَ قِ رِ خ اْ الِ مْ وَ ( يْ ل اَ وِ له ل اِ " بْ مُ هْ نِ مَ نَ م ا: ره ف" ت لا( . ُ رْ ( يِ صَ مْ ل اَ سْ ِ " بَ وِ ازَ ّ ن ل ا١٢٦ ) Artinya: Dan (ingatlah) tatkala berkata Ibrahim : Ya Tuhanku. Jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan karuniakanlah kepada penduduknya dari berbagai buah-buahan,(yaitu) barangsiapa yang beriman di antara mereka kepada Allah dan Hari Kemudian. Berfirman Dia : Dan orang-orang yang kafirpun, akan Aku beri kesenangan untuk dia sementara, kemudian akan Kami helakan dia kepada siksaan neraka, yaitu seburuk buruk tujuan. (Q.S. al- Baqarah: 126) 2. Surah al-Maidah ayat 12
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PEMBAHASAN
a. Ayat-ayat Tentang Kufur
Kufur merupakan perkara yang banyak sekali di
bicarakan di dalam al-Qur’an, terdapat banyak sekali
ayat-ayat yang membahas tentang kufur, baik itu kufur
nikmat, kufur maksiat, kufur nifaq. Namun didalam
makalah ini, penulis hanya mengacu beberapa ayat saja
yang berkaitan dengan perkara kufur, diantaranya surah
al-Baqarah ayat 126, surah al-Maidah ayat 12 dan 73,
surah al-Naml ayat 40 dan surah al-Hasyr ayat 16.
1. Surah al-Baqarah ayat 126
ن� م� رات م ن� ال�ث� ه م� ل ه� ق ا� ا و ازز� ن� م� دا ا� ل ا ب�" د� ل ه� ع اج�" م زت" ي) راه� ب-" ال ا/ ذ� ق� وا/ات" د� لى ع� ه ا/ ر ط �� ض م ا� لا ث�� لن) ه ق� ع ت م� ا� ر ق�� ف� ن� ك� ال و م� ر ق� خ�� وم الا� ي) ال�له و ال� هم ب�" ن� ن� م� م� ا�
: فره ر. )ال�ت" ي) مص س ال� ئ� از و ب�" (١٢٦ال�ن�Artinya: Dan (ingatlah) tatkala berkata Ibrahim : Ya Tuhanku. Jadikanlah
negeri ini negeri yang aman, dan karuniakanlah kepada
penduduknya dari berbagai buah-buahan,(yaitu) barangsiapa
yang beriman di antara mereka kepada Allah dan Hari Kemudian.
Berfirman Dia : Dan orang-orang yang kafirpun, akan Aku beri
kesenangan untuk dia sementara, kemudian akan Kami helakan
dia kepada siksaan neraka, yaitu seburuk buruk tujuan. (Q.S. al-
Baqarah: 126)
2. Surah al-Maidah ayat 12
م عك ى) م� � ن\ ا/ ال اهلل ا وق� ن" ي_ ق ر ن�� � ش ي) ع� fن �hهم اث ن� ا م� ن� عي� ل ون�" ن) k�-ث سرا ي) ا/ fن m ث�اق ن� ي) kم� د� اهلل خ�� د ا� ق ول�ا �� رض ق� م اهلل ي �� رض ق� م وا� وه� م زت� ر� لي) وع� � م ب�"رس ي fي م� اه وا� ك� م ال�ر� ي ي) ب\� لاه وا� م ال�ص مي ق� ن� ا� ئ� ل� ر ف� از ق��من� ك� ه ن�� ا الا� ه ن ح ن� ت� ري) م� ج" ت� ات ن� م ج�" ك لن� ذخ�� م ولا� ك اب� ن� ي) � م س ك ن� رن� ع� ف� ك� ا لا� ن� س ج�
: ده ل. )ال�ماب�� ن) mي واء ال�س ل س� د ض�� ق م ف�� ك ن� ك� م� ل� عد ذ� (١٢ن�"Artinya: Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian dari Bani
Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di
antara mereka. Dan Allah berfirman, "Aku bersamamu."
Sesungguhnya jika kamu melaksanakan shalat dan menunaikan
zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu
mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik,
pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan
Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai. Tetapi, barang siapa kafir di antaramu setelah itu,
maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus. (Q.S.
al-Maidah: 12)
3. Surah al-Maidah ayat 73
وا ه ن fي م ب�) ن� ل� د وا/ ه واخ� ل لا ا/ ه ا/ ل ن� ا/ ا م� وم� ه �hلاث ث� ب�� ال� ب�� ن� اهلل وا ا/ ال� ن� ق� ي-) د� ر ال� ف� د ك� ق ل�: ده م. )ال�ماب�� ي) ل� ات" ا� د� هم ع� ن� ف�روا م� ن� ك� ي-) د� ن� ال� مس ث) ون� ل� ول� ق ا ن�) م (٧٣ع�
Artinya: Sungguh, telah kafir orang-orang yang mengatakan bahwa Allah
adalah salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada Tuhan yang
berhak disembah selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak
1
berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang-orang yang
kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih. (Q.S. al-
Maidah: 73)
4. Surah al-Naml ayat 40
ا لم ك� ق�� fرق� ك� ط� ن) ل� د ا/ رب� ن� ب�) ل ا� ن" ه ق� ك� ث�" ( ن k-ث ا ا� �hب ات" ا� كن ن� ال� لم م� ده ع� ن� ي) ع� د� ال ال� ق�ر ك �� ن� س ر وم� ف� ك- م ا� ر ا� ك �� س ا� ى) ا� � hن و ل ن" ي_ ى) ل� ن-" ل ز � ص ن� ف�� ا م� د� ال ه� ده ق� ن� ا ع� ر ف ت س ه م� زا�
م. )ال�ث�مل: (hرث ي) ك� ن� ى) ع�� ن-" ن� ز ا/ ف�ر ق�� ن� ك� سه وم� ف� ت� ر ل� ك س� ما ي�) ت�� ا/ (٤٠ ق��Artinya: Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku
akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu
berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak
di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku
untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari
(akan ni`mat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan
barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha
Artinya: (Bujukan orang-orang munafik itu) seperti (bujukan) setan ketika
ia berkata kepada manusia, "Kafirlah kamu!" Kemudian ketika
2
manusia itu menjadi kafir, ia berkata, "Sesungguhnya aku
berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku takut kepada
Allah, Tuhan seluruh alam”. (Q.S. al-Hasyr:16)
b. Arti mufradat
Dari beberapa ayat diatas, terdapat beberapa
kalimat yang perlu dijelaskan arti mufradatnya,
diantaranya sebagai berikut:
1. Qardhan (ا رض�� (ق�Lafaz Qardhan di ambil dari kata qaradha yang
mempunyai arti antara lain pinjaman. Qardh sinonimnya
qatha’a yang berarti memotong. Diartikan demikian
karena orang yang memberikan utang memotong sebagian
dari hartanya untuk diberikan kepada orang yang
menerima utang (muqtaridh). dinamakan dengan qardh karena
pemilik memotong sebahagian hartanya untuk
diperdagangkan dan memperoleh sebagian keuntungannya.
Al-Qardh secara bahasa juga bisa diartikan dengan
sebagian pinjaman atau hutang.
2. Kufur
Kufur”, secara bahasa, berarti ‘menutupi sesuatu’.
Gelapnya malam disifatkan dengan kafir karena terhalang
dari penglihatan manusia. Petani juga disebut dengan
“kuffar” karena para petani adalah orang yang suka
menutupi benih dengan tanah. Kata kufur dalam beberapa
3
ayat di atas mempunyai berbagai sisi dari sifat kufur,
ada kufur nikmat dan ada juga kufur inkar.
3. Ba’atsa ( عث� ) dan Naqib (ن�" ث" ي) ف (ن��Kata ba’atsa pada mulanya mengutus, tetapi ia juga
diartikan mengangkat, atau menempatkan, Kata naqaba
pada mulanya berarti “melubangi dalam rangka mencari”.
Kata naqib dalam ayat ini dapat berarti pemimpin-
pemimpin yang mengurus dan menangani kepemimimpinan
masyarakat kelompok bani israil, dapat juga berarti
orang-orang yang ditugaskan memata-matai dan mencari
berita-berita yang berkaitan dengan musuh-musuh mereka,
dan dapat juga berarti pemimpin tentara. Jika makna
terakhir yang di pilih, maka kata ba’atsa lebih tepat
dipahami dalam arti menempatkan. Sedang bila yang
dimaksud dengan naqib adalah “pemimpin-pemimpin”, maka
kata ba’atsa berarti ‘mengangkat’. Dan bila naqib
diartikan ‘mata-mata’ maka ba’atsa berarti mengutus.
4. ‘Azzar (ز ر� (ع�Kata ‘Azzar di ambil dari kata ‘uzur yang berarti
mencela atau mencerca. Dalam arti yang lain yaitu
bantuan yang dilakukan dengan penuh penghormatan. Takzir
diartikan hukuman tanpa batas. Adapun ‘azzar yang
dimaksudkan dalam surah al-Maidah ayat 12 berarti
4
bantuan yang harus diberikan kepada orang yang di
zhalimi.
5. Layamassanna ( ن� مس ث) (ل�Kata Layamassanna diambil dari kata massa yang
berarti menyentuh atau menjamah, kata massa sinonim
dengan lamasa, akan tetapi kata lamasa diartikan dengan
menyentuh sesuatu yang bisa saja tidak ada bentuknya.
Sedangkan kata massa diartikan suatu keinginan untuk
menyentuh sesuatu, jadi kata masis merupakan kunyah
dari kata nikah.
6. Tharf ( رف� (ط�Tharf syai’ artinya mengetepikan sesuatu yang ada
disampingnya, kata tharf ini bisa di gunakan pada organ
tubuh, waktu-waktu dan lainnya. Jika tharf ‘ain artinya
gerakan kelopak mata dalam bentuk membukanya untuk
melihat sesuatu. Dalam surah al-Naml ayat 40 kata tharf
yang dimaksud adalah tharf ‘ain.
7. Irtadda
Kata irtadda ( د ) raddaزذterambil dari kata ( (ازب�yang berarti mengembalikan, dalam konteks ayat ini
adalah tertutupnya kembali kelopak mata itu setelah
sebelumnya terbuka.
c. Asbab al-Nuzul
5
Dari beberapa ayat yang menjadi pokok pembahasan
dalam makalah ini, surah al-Baqarah ayat 126, surah al-
Maidah ayat 12 dan 73, surah al-Naml ayat 40 dan surah
al-Hasyr ayat 16, setelah ditelusuri dari beberapa
literatur tafsir, buku-buku yang membahas tentang asbab
al-nuzul, ternyata tidak satupun yang ditemukan riwayat
asbab al-nuzulnya, karena sebagiannya merupakan penjelasan
lanjutan dari ayat-ayat sebelumnya. Dengan demikian,
berarti ayat-ayat yang menjadi pokok pembahasan disini
merupakan ayat-ayat yang diturunkan dengan tanpa
diduhului suatu kejadian atau pertanyaan tertentu.
1. Surah al-Baqarah ayat 126
Dalam Surah al-Baqarah ayat 126 memberikan
gambaran kesenangan yang diberikan kepada orang-orang
kafir adalah kesenangan yang sementara, rezki yang
sedikit yang mereka terima dan rasakan selama hidup di
dunia, kemudian di akhirat nanti mereka terpaksa masuk
neraka.
Dalam ayat ini dapat di pahami bahwa manusia
diberi pahala dan diazab adalah karena perbuatan mereka
sendiri. Maksudnya adalah manusia menjadi kafir dan
fasik adalah atas kehendak dan kemauan sendiri.
Kekafiran mereka kepada Allah itu menyebabkan mereka
diazab sesuai dengan sunnatullah.
Doa nabi Ibrahim disambut Allah dengan firmannya,
“Siapa yang kafir akan Ku senangkan sedikit dan sifatnya sementara,
6
kemudian di hari kemudian nanti aku paksa ia menjalani siksa neraka
dan itulah seburut-buruk tempat kembali”. Bukan hanya yang
beriman, tetapi yang kufur pun akan dia berikan walau
hanya sedikit, sedikit dalam waktu dan kualitasnya jika
dibanding dengan apa yang kelak akan dianugerahkannya
kepada yang beriman kepadaNya dan hari kemudian.
Memang Allah tidak membeda-bedakan. Udara, air,
dan yang lainnya, diberikan Allah kepada semua, baik
yang muslim maupun yang kafir. Hukum-hukumNya berlaku
sama. Dalam kehidupan di dunia menyangkut rezeki, semua
diberi sesuai dengan hukum-hukum duniawi. Ganjaran
ketaatan beragama, bukan di dunia tetapi di akhirat.
Perolehan rezeki di dunia tidak berkaitan dengan kuat
dan lemahnya iman seseorang. Orang-orang kafir pun
wajar diberi kesenangan, bila mereka menyesuaikan diri
dengan hukum-hukum duniawi yang ditetapkanNya. Namun,
kesenangan yang diperolehnya itu, betapa pun banyak dan
lamanya, hanya sedikit kadar dan waktunya dibanding
keadaannya kelak. Karena di akhirat nanti akan mendapat
siksa yang pedih.
2. Surah al-Maidah ayat 12 dan 73
Ayat ini memulai uraiannya dengan kelompok pertama
dari ahl al-kitab yaitu orang-orang Yahudi. Dilukiskan
betapa kukuh perjanjian yang diambil dari mereka, dan
memerintahkan nabi Musa untuk memilih di antara mereka
7
dua belas orang pemimpin kelompok-kelompok keturunan
bani Israil yang bertugas membimbing mereka.
Selanjutnya di akhir ayat di jelaskan bahwa
barangsiapa yang kafir yakni melanggar perjanjian dan
pesan-pesan Ku ini, maka sesungguhnya dia telah
tersesat dari jalan yang lurus. Seseorang yang kafir,
baik sesudah maupun sebelum datangnya rasul, sebenarnya
telah tersesat. Hanya saja dia dapat ditoleransikan
jika ia kufur sebelum kedatangan rasul. Itu sebabnya
Allah tidak akan menuntut tanggungjawab dari siapapun
sebelum datangnya para rasul. Tetapi sesudah datangnya
rasul dan perjanjian pun telah dijalin, maka kettika
itu kesesatan benar-benar telah mencapai puncaknya.
Al-Maidah ayat 73
Ayat ini menerangkan bahwa Allah swt, menegaskan
dengan sesungguhnya akan kekafiran orang nasrani yang
berkata bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi
adalah satu dari tiga oknum yaitu Bapak, Putera dan
Ruhul Kudus. Karenanya pada ayat ini Allah memperingati
orang nasrani supaya meninggalkan kepercayaan yang
salah dan hendaklah mereka kembali kepada ajaran-ajaran
Tauhid, dan jika mereka masih tetap pada kekafiran,
yaitu mempersekutukan Allah maka akan dimasukkan ke
dalam api neraka.
8
Kalimat kafir diantara mereka, mengesankan bahwa
di antara orang-orang yang menganut paham Trinitas itu
dan yang berkata bahwa Isa adalah Tuhan, diantara
mereka ada yang tidak dinamai kafir. Satu pendapat yang
yang menjawab kesan ini, yaitu bahwa ada di antara
mereka yang memenuhi ayat ini agar mereka bertaubat,
tetapi banyak juga di antara mereka yang diajak itu
tetap menganut paham Trinitas dan bertahan dalam
keyakinannya. Jadi yang bertahan dan tidak bertaubat
itulah yang tetap kafir dan akan disiksa, sedang yang
bertaubat itu tidak disiksa.
3. Surah al-Naml ayat 40
Ayat ini merupakan lanjutan kisah keinginan
Sulaiman untuk membawa singgasana ratu Balqis ke Baitul
Maqdis, yang mana sebelumnya Ifrit menyatakan
kesanggupannya untuk membawakan singgasana ratu Balqis
sebelum nabi Sulaiman beranjak dari tempat duduknya.
Namun, nabi Sulaiman belum puas dengan kesanggupan
Ifrit, maka ia meminta kesanggupan dari hadirin yang
lain. Maka jawablah seorang yang telah memperoleh ilmu
dari alkitab: “aku akan membawa singgasana itu kapadamu
dalam waktu sekejab mata saja”. Dan apa yang dikatakan
orang itu terjadilah, dan singgasana ratu Balqis telah
berada dihadapan Sulaiman.
9
Melihat peristiwa yang terjadi hanya dalam sekejap
mata, maka nabi Sulaiman berkata: ini termasuk karunia
yang telah dilimpahkan Tuhan kepadaku. Dengan karunia
itu aku diujinya, apakah aku termasuk orang-orang yang
mensyukuri karunia Tuhan atau termasuk orang-orang yang
mengingkarinya. Sulaiman mengucapkan yang demikian itu
karena telah yakin seyakin-yakinnya bahwa barangsiapa
yang mensyukuri nikmat Allah, maka faedah mensyukuri
nikmat Allah itu akan kembali kepada dirinya sendiri,
karena Allah akan menambah lagi nikmat-nikmat itu,
sebaliknya orang yang mengingkari nikmat Allah maka
dosa pengingkarannya itu juga akan kembali kepadanya.
Dia akan disiksa oleh Allah karena pengingkarannya itu.
Allah tidak akan bertambah kaya dengan kesyukuran
hambaNya tidak pula disentuh kekurangan dengan
kekufuran mereka karena sesungguhnya Tuhan pemelihara
dan pembimbing ku Maha Kaya lagi Maha Mulia.
Sikap nabi sulaiman dalam menerima nikmat Allah
adalah sikap yang harus dijadikan contoh teladan oleh
setiap muslim. Sikap demikian itu akan menghilangkan
sifat angkuh dan sombong yang ada pada diri seseorang
dan juga akan menghilangkan rasa putus asa bagi
seseorang yang dalam keadaan sengsara dan menderita.
Karena mengetahui semuanya itu adalah cobaan dan ujian
dari Tuhan kepada hamba-hambaNya.
10
4. Surah al-Hasyr ayat 16
Ayat ini menceritakan bahwa orang-orang munafik
yang berjanji dengan bani Nadir itu akan menolong bila
diserang kaum Muslimin dan ikut mereka diusir dari
madinah, adalah seperti perbuatan setan. Setan selalu
merayu manusia agar mengingkari Allah dan tidak
mengikuti agama yang telah disampaikan rasulNya. Tetapi
bila manusia itu memerlukan pertolongan dalam
menghadapi kesengsaraan dan malapetaka yang datang
kepada mereka, setan berlepas diri dan tidak menepati
janji-janjinya, bahkan mereka berkata, “aku takut
kepada Allah Tuhan semesta alam”.
Allah menyamakan orang-orang munafik dengan setan
itu, menunjukkan sifat-sifat orang munafik itu sama
dengan sifat-sifat setan. Setan yang durhaka mematuhi
hukum-hukum Allah, percaya bahwa Allah itu ada dan
hanya Dia yang berhak disembah.
Ayat 16 surah al-Hasyr ini merupakan lanjutan dari
ayat 11 sebelumnya yang membahas sikap orang-orang
munafik terhadap bani Quraizhah. Dalam suatu riwayat
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Suddi yang berkata,
“Beberapa orang dari Bani Quraizhah masuk Islam. Akan
tetapi, di antara mereka terdapat beberapa orang
munafik yang kemudian berkata kepada orang-orang dari
Bani Nadhir, ‘Sekiranya kalian nanti diusir maka kami
11
pun pasti akan keluar bersama kalian.’ Berkenaan dengan
merekalah turun ayat 11 surah al-Hasyr.
d. Pengertian Kufur
berarti ك�ف�ر ان� م ت-) ض� الا/ ي) ف menghilangkan) ن�� iman/tidak
beriman). ك�ف�ر merupakan bentuk masdar dari kata ا �� وزا وك�ف�راب � وك�قرا � ر, ك�ف � كف ر, ب�) � yang berarti .ك�ف ير ي� س ن) � ال�س (menutupi sesuatu). IbnuMandzhur menambahkan bahwa makna dasar kufur ialah menutupi
ون� عرض�� م�Artinya: “Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan
dalam waktu yang ditentukan. dan orang-orang yang kafir
berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.” (Q.S.
Al-Ahqaaf: 3)
Allah swt berfirman, “ Dan orang-orang yang kafir
berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka”
maksudnya ialah mereka melalaikan sesuatu yang
ditujukan kepada mereka. Padahal Allah telah menurunkan
kepada mereka Kitab dan telah mengutus seorang utusan
kepada mereka, akan tetapi mereka berpaling dari semua
yang telah Allah berikan, dan mereka akan menerima
balasan yang sangat pedih nantinya.
f. Kufur Nifaq
Ayat 16 surah al-Hasyr menceritakan bahwa orang-
orang munafik yang berjanji dengan bani Nadir itu akan
menolong bila diserang kaum Muslimin dan ikut mereka
diusir dari madinah, adalah seperti perbuatan setan.
Setan selalu merayu manusia agar mengingkari Allah
dan tidak mengikuti agama yang telah disampaikan
rasulNya. Tetapi bila manusia itu memerlukan
16
pertolongan dalam menghadapi kesengsaraan dan
malapetaka yang datang kepada mereka, setan berlepas
diri dan tidak menepati janji-janjinya, bahkan mereka
berkata, “aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam”.
Allah menyamakan orang-orang munafik dengan setan
itu, menunjukkan sifat-sifat orang munafik itu sama
dengan sifat-sifat setan. Setan yang durhaka mematuhi
hukum-hukum Allah, percaya bahwa Allah itu ada dan
hanya Dia yang berhak disembah.
هون� ق ق� هم لا ن�) هم ف�� لون�" لي ق� ع ع� ت" ط ف�روا ف�� م ك� وا ث�� ي� م� هم ا� ن�� ا� ك� ب�" ل� ذ�Artinya: “Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka
telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka
dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.” (QS.
Al-Munafiqun: 3)
Dalam firmanNya : روا � م ك�ف وا ث�� � dimaksudkan ءام�ي disinihanyalah beriman dengan lidah saja. Bisa juga dipahami
dengan pengertian iman yang sebenarnya, tetapi dalam
tingkatan yang rendah.
Mereka terbilang sebagai orang munafik karena
mereka kembali dari jalan keimanan menuju kepada
kekufuran(dari hidayah kepada kesesatan). Maka Allah
mengunci mata hati mereka, sehingga mereka tidak dapat
memahami lagi. Maksudnya tidak akan ada satu petunjuk
ataupun kebaikan yang akan didapatkannya didalam
menjalani kehidupan.
17
g. Kufur Nikmat
Ayat 40 surah al-Naml ini merupakan lanjutan
keinginan Sulaiman untuk membawa singgasana ratu Balqis
ke Baitul Maqdis, yang mana sebelumnya Ifrit menyatakan
kesanggupannya untuk membawakan singgasana ratu Balqis
sebelum nabi Sulaiman beranjak dari tempat duduknya.
Namun, nabi Sulaiman belum puas dengan kesanggupan
Ifrit, maka ia meminta kesanggupan dari hadirin yang
lain. Maka jawablah seorang yang telah memperoleh ilmu
dari alkitab: “aku akan membawa singgasana itu kapadamu
dalam waktu sekejab mata saja”. Dan apa yang dikatakan
orang itu terjadilah, dan singgasana ratu Balqis telah
berada dihadapan Sulaiman.
Melihat peristiwa yang terjadi hanya dalam sekejap
mata, maka nabi Sulaiman berkata: ini termasuk karunia
yang telah dilimpahkan Tuhan kepadaku. Dengan karunia
itu aku diujinya, apakah aku termasuk orang-orang yang
mensyukuri karunia Tuhan atau termasuk orang-orang yang
mengingkarinya. Sulaiman mengucapkan yang demikian itu
karena telah yakin seyakin-yakinnya bahwa barangsiapa
yang mensyukuri nikmat Allah, maka faedah mensyukuri
nikmat Allah itu akan kembali kepada dirinya sendiri,
karena Allah akan menambah lagi nikmat-nikmat itu,
sebaliknya orang yang mengingkari nikmat Allah maka
18
dosa pengingkarannya itu juga akan kembali kepadanya.
Dia akan disiksa oleh Allah karena pengingkarannya itu.
Allah tidak akan bertambah kaya dengan kesyukuran
hambaNya tidak pula disentuh kekurangan dengan
kekufuran mereka karena sesungguhnya Tuhan pemelihara
dan pembimbing ku Maha Kaya lagi Maha Mulia.
Sikap nabi Sulaiman dalam menerima nikmat Allah
adalah sikap yang harus dijadikan contoh teladan oleh
setiap muslim. Sikap demikian itu akan menghilangkan
sifat angkuh dan sombong yang ada pada diri seseorang
dan juga akan menghilangkan rasa putus asa bagi
seseorang yang dalam keadaan sengsara dan menderita.
Karena mengetahui semuanya itu adalah cobaan dan ujian
dari Tuhan kepada hamba-hambaNya.
�رون� اق� ك م ال� ي�ره� Ñك ها وا� كرون�� ن� م ث�) ث�� عمه اهلل ون� ن�� عرف� ن�)Artinya: “Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka
mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang
yang kafir.” (Q.S. An-Nahl: 83)
Allah menjelaskan dalam ayat ini tentang
kesombongan dan ketinggian hati kebanyakan manusia.
Manusia dasarnya mengetahui bahwa semua yang ada di
bumi ini ciptaan Allah, namun manusia tidak bersyukur
dengan apa yang telah Allah berikan, bahkan banyak dari
mereka yang mengingkarinya.
19
Thaba`thaba`i berpendapat bahwa mereka mengetahui
nikmat Allah, tetapi dalam praktek amalan mereka justru