Top Banner
ILMU KESEHATAN TERNAK ILMU PENYAKIT UNGGAS DRH. FARIDA NUR YULIATI, M.Si.
73

ILMU PENYAKIT UNGGAS.ppt

Sep 17, 2015

Download

Documents

Asfar Syafar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • ILMU KESEHATAN TERNAK

    ILMU PENYAKIT UNGGAS

    DRH. FARIDA NUR YULIATI, M.Si.

  • ILMU PENYAKIT UNGGASSEHAT menurut Kesmavet:Bebas dari penyakit menular/tidak menularBebas penyakit zoonosisTidak mengandung bahan berbahaya bila sebagai bahan panganMampu berproduksi secara optimal

  • PENGENDALIAN PENYAKITTindak karantinaVaksinasi atau pencegahan penyakitPenyidikan prevalensi penyakitMonitoring penyakitPengobatan

  • PEMBERANTASAN PENYAKITPenutupan daerah tertularPemberantasan vektorPengobatanIsolasi dan observasiEliminasiPemotongan bersyaratVaksinasi massal

  • PENYAKIT PADA UNGGASA. Disebabkan oleh VIRUS 1. Avian influenza (AI) 2. Infectious Bursal Disease/IBD/Gumboro 3. Infectious Laryngotracheitis (ILT) 4. Newcastle Disease /ND/Tetelo 5. Infectious Bronchitis/IB 6. Cacar ayam/Fowl Pox 7. Marek Disease 8. Sindroma kepala bengkak/Swollen Head Syndrome 9. Kerabang telur lembek/Egg Drop Syndrome/

  • PENYAKIT PADA UNGGASB. Disebabkan oleh BAKTERI 1. Pullorum 2. Infectious Coryza/Snot/pilek ayam 3. Chronic Respiratory Disease/CRD 4. Kolera unggas/ Fowl cholera 5. Kolibasilosis unggas 6. Tuberkulosis unggas/Avian tuberculosis/TBC

  • PENYAKIT PADA UNGGASC. Disebabkan oleh PARASIT a. Disebabkan oleh PROTOZOA 1. Koksidiosis/Berak darah 2. Malaria unggas/ Infeksi Plasmodium 3. Leucocytozoonosis b. Disebabkan oleh CACING 1. Cacing gilig (Ascaris) 2. Cacing Usus buntu (Heterakis gallinae) 3. Cacing Menganga (Syngamus trachealis) 4. Cacing pita (Raillietina cesticillus)

  • PENYAKIT PADA UNGGASC. Disebabkan oleh PARASIT a. Disebabkan oleh PARASIT LUAR 1. Kutu unggas 2. Tungau ayam 2.1. Tungau merah (Dermanyssus gallinae) 2.2. Gurem (Ornythonyssus bursa) 2.3. Caplak unggas (Argas robertsi) 2.4. Kutu sisik kaki (Scaly-Leg Mites)

  • PENYAKIT PADA UNGGASD. Disebabkan oleh CENDAWAN 1. Aspergilosis/ Mycotic Pneumonia 2. Kandidiasis/Moniliasis 3. Jengger putih/Favus/ Avian Ringworm

    E. Disebabkan oleh RACUN dan FAKTOR LAIN 1. Aflatoksikosis/ keracunan kacang 2. Botulisme/ Limberneck 3. Bubul/ Bumblefoot

  • AVIAN INFLUENZA (AI)Avian influenza: Merupakan penyakit pd unggas, termasuk ayam yg disebabkan virus influenza tipe A (di Indonesia serotipe H5N1)

    Flu burung:Penyakit pd manusia yg ada hubungannya denganvirus asal unggas (burung)

  • PENYEBABFamily : OrthomyxoviridaeGenus : Virus influenza tipe A - Hemaglutinin (H) : 1 15 - Neuraminidase (N) : 1 9Mudah mutasi

    Tingkat keganasan virus: - Low pathogenic (LPAI) - Highly pathogenic (HPAI) Epidemiologi: sangat menular

  • PENULARANHorizontal: - langsung: kontak dg ayam sakit (sekresi unggas terinfeksi terutama feses) - tidak langsung: pakan, air minum, pekerja kandang, peti telur, peralatan, alat transportasi dll yg tercemar virus

    Bebek & burung laut yg terlihat sehat, dapat menularkan virus

    Zoonosis: Penyakit yg bisa menular dari hewan ke manusia

  • SUMBER VIRUSAyam sakit Leleran tubuh (hidung, mata, mulut)Kotoran/fesesUnggas lain yg tertular AIBurung puyuhItik, angsa, burung liar/peliharaanBabiManusia/pekerja/pemilik ternak yg tercemar virus AI

  • SUMBER VIRUSPetugas lapangan distributor sapronak/pronak/sarana kesehatan unggasPengendaraPeralatan/perlengkapan peternakan yg tercemar virus AIRak telur/peti telurKendaraan

  • GEJALAKelesuan yg parahJengger, pial & kulit perut yg tdk ditumbuhi bulu sianosis (berwarna biru keunguan) Bengkak di mata dan kepala/udema wajahKadang ada cairan dari mata & hidungPerdarahan subkutanPetechiae (bintik merah) di dada, kaki & telapak kaki.Batuk, bersin dan ngorokPenurunan produksi telurDiare- HPAI: mortalitas & morbiditas tinggiLPAI: mortalitas rendah, morbiditas tinggi

  • TINDAKANAdministrasiLapor ke dinas terkait,peneguhan diagnosa ke laboratorium

    Penanggulangan/Pencegahan AI:Penerapan biosekuriti Pemusnahan unggas selektif (depopulasi & disposal) di peternakan tertularVaksinasi

  • TINDAKANPenanggulangan/pencegahan AI4. Pengendalian lalu lintas hewan5. Surveilans & penelusuran6. Peningkatan kesadaran masyarakat7. Pengisian kembali unggas (restocking)8. Pemusnahan unggas secara menyeluruh (stamping out) di daerah tertular baru. 9. Monitoring, pelaporan & evaluasi

  • BIOSEKURITISemua tindakan pertahanan pertama utk pengendalian wabah, mencegah semuakemungkinan kontak/penularan dgpeternakan tertular & mencegahpenyebaran penyakit

  • BIOSEKURITITINDAKAN BIOSEKURITI:Tindak karantina/isolasi peternakan tertular & lokasi tempat penampungan unggas yg tertular oleh dinas peternakan & kesehatan hewan setempatMensucihamakan secara tepat & cermat terhadap: pakan, tempat pakan/air minum, semua peralatan, pakaian pekerja kandang, alas kaki, kendaraan & bahan lain yg tercemar, bangunan kandang yg bersentuhan dg unggas, permukaan jalan, menuju peternakan/kandang/tempat penampungan unggas. DESINFEKSI

  • PENYAKIT GUMBOROGUMBORO = Infectious Bursal Disease (IBD), Infectious Avian Nephrosis Adalah: Suatu penyakit menular akut pada ayam muda umur 2,5 14 minggu, tanda khas pembengkakan bursa fabricius, proliferasi & nekrosa sampai mendarah pd jaringan limfoid, degenerasi ginjal, diare, nafsu makan hilang, inkoordinasi, kelemahan diikuti kematianMorbiditas bisa 100%, mortalitas ayam muda 5 -15%, umur 3 4 minggu 20%, makin tua makin turun mortalitasnya. Efek samping: pembentukan kekebalan tubuh turun karena bursa fabricius rusak.

  • PENYEBABVirus Infectious Bursal Disease /IBD, golongan Diploma, famili Reoviridae, virus RNA, virus mati suhu 60 oC selama 90 menit.

    EPIZOOTIOLOGITerdapat di seluruh dunia, di Indonesia th 1974

    HEWAN RENTANAyam pedaging & petelur umur muda (2,5 14 minggu)

  • GEJALAMasa inkubasi: 3 4 hariNafsu makan hilangLemahDehidrasi (kurang cairan)InkoordinasiMerejanKadang bulu sekitar anus kotorRadang sekitar duburDiareGemetar diikuti kematian

  • PASCAMATIPerbarahan & bengkak bursa fabricius ada eksudat purulen & mendarah. Ginjal bengkak, hati hitam, perdarahan otot.

    BAHAN PEMERIKSAANAyam sakit: bursa, limpa, hati, ginjal, paru-paru Gliserin + NaCl masukkan termos + es. Pemeriksaan histopatologi: bursa, limpa + formalin 10%.

  • TINDAKANAdministrasi: - lapor dinas peternakan - peneguhan diagnosa oleh laboratorium berwenang

    2. Pencegahan: - Vaksinasi anak ayam & menjelang bertelur - Biosekuriti

  • INFECTIOUS LARYNGOTRACHEITIS (ILT)ILT adalah penyakit unggas akut & sangat menular, ditandai dg kelainan pernapasan, penyebaran cepat, mortalitas tinggi, umumnya menyerang ayam diatas umur 5 minggu.

    Mortalitas 10 70%, morbiditas 100%Dapat sembuh setelah 5 6 hari, produksi telur turun 10 20%

  • PENYEBABVirus ILT, virus herpes, famili Herpetoviridae, virus DNA. Masa inkubasi 6 12 hari. Kekebalan infeksi alami selama 1 tahun, kekebalan karena vaksinasi 2 12 bulan.

    HEWAN RENTANAyam berumur diatas 5 minggu. Paling rentan berumur14 minggu atau lebih.

  • PENULARANKontak langsung dg ayam sakitTak langsung dg benda/alat/orang yang tercemar virus ILTAyam sembuh: carrier/pembawa penyakit selama 24 bulan

    GEJALAMata basah berair, batuk, bersin. Lendir berdarah ditemukan di dinding & lantai krn mengibaskan kepala utk mengeluarkan lendir.

  • PASCAMATITrachea kemerahan, eksudat + darah, ada gumpalanperkejuan

    TINDAKAN PENGENDALIANAyam dimusnahkan

  • NEWCASTLE DISEASE (ND = TETELO)ND= avian distemper = avian pneumoencephalitis =avian pest adalah suatu penyakit pernapasan dan sistemik, diikuti gangguan saraf + diare, akut danmudah sekali menular (infecsious), disebabkan oleh virus ND dan menyerang unggas, terutama ayam. Keganasan (virulensi):sangat tinggi (velogenik), cukup tinggi (mesogenik) atau sangat rendah (lentogenik).

    Dilaporkan 1926 di Indonesia (Jawa), 1929 di Newcastle, Inggris.

  • Kerugian:1. Morbiditas dan mortalitas tinggi2. Penurunan produksi telur (kuantitas & kualitas)3. Penurunan daya tetas4. Menghambat pertumbuhan5. Biaya penanggulangan penyakit tinggi6. Mendukung timbulnya penyakit pernapasan lainnya

    PENYEBABVirus ND, genus Avian Paramyxovirus, famili Paramyxoviridae, virus RNA, bentuk bulat, diameter100 200 nanometer (nm), 1 nm = 10-9 m

  • Virus ND: - mengaglutinasi sel darah merah (hemaglutinasi) - menghasilkan toksin & hemolisin - inaktif oleh panas, radiasi UV, pH, bahan kimia (formalin, pnenol, KMn O4). Tahan berbulan-bulan pd karkas beku, Tahan 2 bln suhu 22-28 oC Tabel 1. Strain ND

    NoStrainKematian1Velogenik tipe Asia80 100% (paling ganas)2Velogenik tipe Amerika60 80%3Mesogenik10%4LentogenikAsimptomatis (tanpa gejala)

  • Untuk pembuatan vaksin:Strain mesogenik: Kumarov, Mutkeswar, RoikinStrain lentogenik: La sota, B1, F

    EPIZOOTIOLOGISemua daerah di Indonesia tertularHewan rentan: ayam, itik, kalkun, angsa.Burung merpati sumber penularan virus

    PENULARANMasa inkubasi 2 15 hari, rata-rata 6 hariLangsung: kontak dengan ayam sakit (pernapasan, pencernaan)Tidak langsung: melalui bahan, alat, makanan, litter atau pekerja yang tercemar virus dari lendir, feses, urine

  • GEJALA4 BENTUK:1.VELOGENIK VISCEROTROPIK (VVND) = bentuk ASIA = bentuk PENCERNAAN - nafsu makan hilang, - konsumsi air turun, - lemah, lesu, produksi telur turun drastis - mencret berwarna kehijauan - sesak napas, megap-megap, - edema daerah fasial dan kepala - menjelang kematian tremor (gemetar) otot, tortikolis (kepala terputar), paralisis (lumpuh) kaki & sayap- Mortalitas 80 - 100% pd kelompok ayam peka

  • GEJALA KLINIK2. VELOGENIK NEUROTROPIK (NVND) = bentuk AMERIKA = bentuk SARAF - gangguan pernapasan berat & mendadak, - diikuti gangguan saraf 1- 2 hari berikutnya - produksi telur turun drastis, kerabang kasar, albumin encer - biasanya tidak diare- Morbiditas tinggi, mortalitas rendah

  • 3. Bentuk MESOGENIKGangguan pernapasanProduksi telur turunMortalitas rendah

    4. Bentuk LENTOGENIKAsimptomatisAyam muda yang peka, bisa gangguan pernapasan

    PERUBAHAN PATOLOGINekrosis & hemoragik saluran pencernaan: proventrikulus, ventrikulus, duodenum, sekum, usus besarTrakea hemoragik & kongestiFolikel ovarium hemoragik

  • TINDAKAN1. ADMINISTRASI - lapor dinas terkait & peneguhan diagnosa laboratorium2. PENGENDALIAN & PENCEGAHAN - vaksinasi penting - sanitasi & desinfeksi (biosekuriti), kapur, NaOH 2%, formalin 1-2% - tatalaksana: karung bekas jangan dipakai untuk tempat pakan - ayam mati: dibakar, dikubur - telur jangan untuk telur tetas.

    DAGING boleh dijual/dikonsumsi bersyarat

  • INFECTIOUS BRONCHITIS = IBAdalah penyakit saluran pernapasan ayam, disebabkan virus IB,akut, sangat menular, sesak napas/ngorok pada ayam muda, batuk, bersin. Penurunan produksi telur drastis.

    PENYEBABVirus IB, genus Coronavirus, famili Coronaviridae, virus RNA.

    Di Indonesia 1977 (IPB)Hewan rentan: ayam

    PENULARANMasa inkubasi 18 - 36 jam. Langsung: kontak leleran/salurannapas & feses. Melalui udara yang tercemar virus IB.

  • GEJALAGangguan napas (napas lewat mulut)batuk, bersin, ngorok basah (bunyi cairan)Leleran hidungMata berairKadang sinus bengkakKonsumsi pakan & pertambahan berat badan turun, lesu- Kerabang tipis, pucat, mudah retak, bentuk abnormal,Produksi telur turun, albumin encer

    Patologi AnatomiBronchitis, tracheitis.

  • TINDAKANAdministrasiTidak dapat diobatiVaksinasiBiosekuriti ketat (sanitasi & desinfeksi)Isolasi & pembatasan lalu lintas ternak Tatalaksana/manajemen optimal

    Daging boleh dikonsumsi, bersyarat.

  • CACAR AYAM = FOWL POXAdalah penyakit menular pada ayam, penyebaran Lambat dengan pertumbuhan proliteratif pada bagiantidak berbulu dan bercak perkejuan di selaput lendir mulut Mortalitas: rendah (1-2%) PENYEBABVirus cacar ayam, famili Poxviridae, virus DNA

    HEWAN RENTAN: semua unggas pd semua umur,terutama ayam & kalkun

  • PENULARANMasa inkubasi 6 14 hariLangsung: kontak dengan luka di kulitTidak langsung: melalui udara, melalui pakan tercemar virus, vektor (nyamuk).

    GEJALA* Papula kecil berwarna kelabu di kulit tidak berbuluradang keropeng berdarah* Bercak kuning pada selaput lendir mulut dan laryngx: menyumbat hidung ayam mati karena sesak napas

  • TINDAKAN1. PENCEGAHAN * sanitasi * isolasi * vaksinasi

    2. PENGENDALIAN * isolasi hewan sakit * mencegah infeksi sekunder antibiotika * vitamin

    Daging: boleh dikonsumsi dengan syarat mulut, kerongkongan, esophagus dibuang

  • PENYAKIT MAREK (Marek Disease)= Leukosis Saraf = Leukosis Akuta = Range ParalisisMarek adalah penyakit menular pada ayam,disebabkan virus Herpes, dengan proliferasi dan infiltrasi sel limfosit pada syaraf dan jaringan tubuh lainnya.

    PENYEBABVirus marek, virus herpes tipe B, famili Herpetoviridae, Virus DNA.Hewan rentan: anak ayam 2-16 minggu (< 3 minngu)

  • PENULARANKontak langsung dan tidak langsung.Terutama melalui udara dalam kandang ayam, bulu,debu kandang, tinja dan air liur

    GEJALASaraf Pincang (kelemahan alat gerak), kelumpuhan - leher tortikolis, mencret, sesak napas - sayap menggantung, sempoyongan, - kurus, pucat, lemah

  • GEJALA - folikel bulu melebar - mata kelabu (iris) dengan permukaan tidak teratur dan pupil menyempit

    Pertumbuhan tumor pada saraf, otak dan alat visceral (hati, limpa, testis, indung telur, ginjal, jantung, paru, alat pencernaan, penggantung usus, pancreas) kulit, otot, mata.

  • TINDAKANADMINISTRASIPENCEGAHAN - Vaksinasi, sanitasi, - Mencegah stres, ventilasi baikPENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN - Mati dibakar, dikuburPENGOBATAN: tidak efektif

    Perlakuan pemotongan:Tumor parah: daging tidak layak dikonsumsi

  • PENYAKIT PULLORUM= Penyakit berak putih = Bacillary White DiarrheaPullorum adalah penyakit menular pd ayam yang menimbulkan kerugian ekonomi besar, disebabkan oleh bakteri Salmonella, menyerang semua umur, angka kematian dapat mencapai 85% pada anak ayam.

    Kerugian:Penurunan produksi telurPenurunan daya tetasKematian embrioKematian anak ayam & dewasa

  • Penyebab:Bakteri Salmonella pullorum, Salmonella gallinarum,bakteri Gram +, bentuk batang

    Hewan rentan:Ayam, kalkun, burung gereja, itik, angsa, burung puyuh,ZOONOSIS.

    Cara penularan:Kongenital: melalui ayam betina & telurnyaOral: melalui makanan & minuman tercemarAerogen: biasanya pd mesin tetas debu, bulu anak ayam, pecahan kulit telur

  • Gejala klinisMasa inkubasi: 1 mingguMengantuk, bergerombol, nafsu makan turun.Diare putih atau coklat kehijauan, pasta putih di kloakaKaki lemah, sayap menggantung, sesak napas, pertumbuhan terhambat.

    Bahan pemeriksaan:Ayam hidup minimal 6 ekorKasus akut: bangkai segar & didinginkanJantung, hati, limpa, pancreas, ovarium, testisDarah atau serum dari 10% kelompok

  • DiagnosaGejala klinis & sejarah kejadian penyakitPatologi anatomiUji serologisIsolasi & identifikasi

    TINDAKAN1. Administrasi (lapor dinas terkait & diagnosa laboratorium)2. Pencegahan: - Biosekuriti, desinfeksi/penyemprotan kandang (NaOH 2%, formalin 1-2%); fumigasi (formalin + KMn O4) - Sanitasi kandang - Perusahaan pembibitan Uji Pullorum minimal 2x berturut-turut dengan interval 35 hari, pengujian 2x setahun.

  • 3. Pengendalian & Pemberantasan Perusahaan pembibitan jika + Pullorum TUTUP

    4. Pengobatan Antibiotika & sulfonamide menekan kematian tapi tidak menghilangkan infeksi (kurang efektif)

    Perlakuan pemotongan- Ayam reaktor dipotong/dibunuh, - Daging boleh diedarkan setelah direbus, Jeroan & sisa pemotongan musnahkan (bakar/kubur)

  • PENYAKIT KORIZA= Infectious Coryza = SnotKoriza adalah penyakit akut sampai kronis pada ayam, disebabkan oleh bakteri Hemophilus gallinarum, ditandaidengan radang katar pd selaput lendir alat pernapasan bagian atas (rongga hidung, sinus infraorbitalis, trachea bagian atas), sangat menular.Morbiditas tinggi, mortalitas rendah

    PENYEBABBakteri Hemophilus gallinarum, Gram negatif, bentuk batang

    Hewan rentan:Ayam, diatas umur 14 minggu lebih rentan

  • PENULARANLangsung dan tidak langsung makanan & air tercemarAyam sembuh: menjadi carrier

    GEJALAKeluar ingus kuning encer menjadi kental bernanah dan Berbau khas (eksudat), kerak eksudat di lubang hidung. Sinus infraorbitalis bengkak besar mata tertutup. Ngorok, susah napas, sering diare, pertumbuhan terhambat

    DIAGNOSASejarah peternakan, gejala, isolasi, identifikasi kuman.

  • TINDAKAN1. Administrasi: - lapor dinas terkait & peneguhan diagnosa lab.2. Pencegahan: - Sanitasi, konstruksi kandang baik, kepadatan sesuai, all in all out program, isolasi, pisah ayam sesuai umur.3. Pengobatan: sulfathiazole atau erythromycin4. Pengendalian & pemberantasan: - segera obati, vaksinasi, ayam mati: bakar, kubur

  • CHRONIC RESPIRATORY DISEASE (CRD)= Penyakit pernapasan menahun = Mycoplasma gallisepticum infectionCRD adalah penyakit menular menahun pada ayam yg disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum, yg ditandai dg ingus katar dari hidung, kebengkakan muka, batuk & terdengarnya suara napas. Menyerang semuaumur, morbiditas tinggi, mortalitas rendah.

    KERUGIANKonversi pakan rendah, pertumbuhan terhambat, mutu karkas turun, banyak diafkir, produksi telur turun, biayapengobatan tinggi.

  • PENYEBABMycoplasma gallisepticum, bakteri Gram negatif, bentuk kokoid

    Hewan rentan: Ayam, kalkun, burung dara, ayam hutan, burung liar, ayam pedaging muda lebih rentan

    PENULARANHorizontal: kontak langsung dan tidak langsung (melalui makanan, air). Penularan lewat udara < 6 meter.Vertikal: telur dari induk sakit.Faktor predisposisi: stres, ventilasi tidak baik, terlalu padat.

  • GEJALA- Masa inkubasi 4 21 hari - Menyerang seluruh kelompok ayam, keparahan bervarasi- Dewasa: ingus katar, batuk, napas bersuara, muka bengkak- Mortalitas rendah kecuali jika terjadi komplikasi 30%.

    TINDAKAN1. Administrasi2. Pencegahan: sanitasi & desinfeksi. Pemeriksaan serologik berkala3. Pengendalian & pemberantasan: sulit, lakukan pencegahan saja.4. Pengobatan : antibiotika

  • KOLERA UNGGAS = Fowl Cholera = Avian Pasteurellosis = Avian Hemorhagicsepticemia Kolera unggas adalah penyakit menular yang menyerang unggas piaraan & unggas liar. Morbiditas dan mortalitas tinggi, disebabkan bakteri Pasteurella multocida. KERUGIANKematian, penurunan berat badan dan produksi telur. Kematian ayam 10 20%, itik 50%.

    PENYEBABPasteurella multocida, Gram negatif, struktur bipoler

  • Hewan rentan:Unggas piara (kalkun, ayam, itik, angsa, entog),burung hias, burung liar.

    PENULARANSaluran pencernaan & pernapasan terutama unggas muda, luka kulit, luka suntikan.Vektor: tungau, lalat, tikus, burung liar. Menyebar lewat ekskresi hidung

  • GEJALAMasa inkubasi 4 9 hariLebih banyak umur 4 bulan keatasPerakut: mati tanpa gejalaAkut: konjungtivitis, kotoran mata; muka, balung, pial bengkak, gangguan napas, diare hijau kekuningan, lumpuh.Kronis: bbrp minggu bulan. Infeksi lokal pada pial (udem), sendi kaki, sayap, tortikolis.

  • TINDAKANAdministrasiPencegahan: vaksinasi, sanitasiPengobatan: preparat sulfa atau antibiotika

    Perlakuan pemotonganTidak dianjurkan dipotong

  • PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH PROTOZOABERAK DARAH = KOKSIDIOSISSuatu penyakit yg disebabkan oleh infeksi salah satu spesies coccidia atau lebih, yaitu suatu protozoa penyebab diare dan radang usus.Koksidia dari genus Eimeria ada 9 (6 sangat patogen) dan menyerang ayam, yaitu:1. Eimeria tenella2. Eimeria necatrix

  • 3. Eimeria acervulina4. Eimeria brunetti5. Eimeria hagani6. Eimeria maxima7. Eimeria mivati8. Eimeria mitis9. Eimeria precox

  • PENULARANMelalui tinja & kotoran kandang yg mencemari ayam yg rentan (terutama ayam muda) melalui alat, pakan atau minuman.

    GEJALA KLINISBevariasi tergantung umur, jenis ayam & jenis parasit. Ayam lemah, pucat, bulu kusam, kurus. Tinja bercampur darah, nafsu makan turun, tapi nafsu minum meningkat

  • Mortalitas cukup tinggi. Daur hidup koksidia antara 7-9 hari.Perubahan pascamati:Isi usus buntu mendarah (E. tenella)Usus menggembung berbau busuk (E. necatrix). Usus meradang & belang-belang (merah, pucat atau pucat kemerah-merahan)

  • PENCEGAHAN & PENGOBATANSanitasi & tatalaksana dg baik. Hindari tempat yg basah, litter harus segera diganti setelah letupan penyakit dapat diatasi

    PERLAKUAN PEMOTONGANDagingnya dapat dikonsumsi, seluruh alat pencernaan yg terserang diafkir (dibakar dan dikubur)

  • PENGENDALIAN PENYAKIT UNGGAS Lebih baik mencegah daripada mengobati penyakit

    Faktor yang mempengaruhi kesehatan:BibitPakan: terjadwal, kualitas, kuantitas, kontrol jamurSistem budidayaSumber air minumBiosekuritivaksinasi Pemberantasan cacing

    Faktor diluar peternak: mutu bibit & mutu pakan

  • HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT MEMULAI BETERNAK AYAMAnak ayam sehat (bebas dari penyakit Pulllorum, ND & AI)Kandang bersih, ventilasi cukup, Tersedia tempat pembakaran kotoran/ ayam matiAnak ayam dipisah dari ayam dewasa Biosekuriti (bersihkan kandang & semua peralatan dengan desinfektan)Harus dicegah kunjungan orang yang tidak berkepentingan Sediakan desinfektan cuci tangan, peralatan, kandang, sepatu, dll.

  • Tindakan apabila terjadi wabahLapor ke dinas terkaitKirim ayam sakit ke laboratorium berwenang (BBVet)Ayam sakit bakar, kuburIsolasi kandang, kandang terinfeksi ditangani petugas khusus/berbedaSegera obati sesuai petunjuk dokter hewan (cara, dosis)Bersihkan kandang & peralatan tiap hari dg desinfektanAir minum bersihJika ayam sembuh dipelihara, cek tiap bulan, obati, hindari carrier (penyebar penyakit)

  • 9. Sepatu, pakaian petugas dari kandang terinfeksi selalu dibersihkan.10. Perhatikan kerugian, konsultasikan keahlinya.11. Jangan meminjam/meminjamkan peralatan ke peternak lain12. Hanya petugas yang boleh masuk kandang.

    HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA PELAKSANAAN VAKSINASIVaksinasi dilakukan pd ayam seumur, jika berbeda cegah kemungkinan penyebaran virus hidup dari vaksinSebaiknya vaksinasi pd waktu bersamaan

  • 3. Vaksinasi dilakukan satu bln sebelum produksi (petelur)4. Jangan melakukan vaksinasi bila penyakit tersebut belum pernah berjangkit di daerah tsb.5. Perhatikan jenis ayam, pedaging atau petelur, beda program6. Kondisi fisik ayam dijaga, beri makanan/ minum + antibiotika 3 hr sebelum, 7 hr sesudah vaksinasi7. Vaksin disimpan dlm lemari es (4 oC) jika vaksin aktif8. Vaksinator trampil 9. Musnahkan sisa vaksin, kemasan vaksin diamankan /kubur

  • 10. Alat suntik harus dibersihkan dan disterilkan dahulu11. Vaksinasi dengan air minum:Puasa dr minum 2-4 jam sebelumnyaTempat tidak boleh dari bahan logam/seng, bersih dr bahan kimia (sabun, desinfektan)Air yang digunakan sejuk, bersih dan bebas dari bahan kimia.

  • Vaksin hewan besar: sapi, kerbau:Septicaemia Epizootica (SE, ngorok) Dosis 3 ml intra muscular (IM), 1x 1 th2. Antrks dosis 1 ml subcutan.

    Obat CacingLiat lingkungan,