Top Banner
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pendidikan Islam Untuk memberikan pengertian tentang pendidikan Islam, maka perlu diketahui dari mana asal kata tersebut. Kata “pendidikan” adalah terjemahan dari bahasa Arab, yakni Rabba-Yurabbi-Tarbiyyatan. Kata tersebut bermakna : Pendidikan, pengasuhan dan pemeliharaan (A.W. Munawwir, 1997 : 470) 1 . Dalam Alquran banyak dijumpai ayat yang mempunyai arti yang sama dengan pengertian di atas. Ayat-ayat tersebut dapat dilihat pada: اً رْ يِ غَ ص ىِ ن اَ يَ ّ بَ ا رَ مَ ك اَ مُ هْ مَ حْ ارِ بَ رArtinya : Ya, Allah kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka telah membimbing aku waktu kecil (Q.S. 17 : 24). Selanjutnya dapat pula dilihat pada ayat berikut: َ " نْ % يِ يِ سَ ( كِ رْ مُ عْ " نِ م اَ نْ يِ0 فَ 2 تْ 4 ثِ بَ لَ ا وً دْ يِ لَ ا وَ نْ يِ0 فَ ( كِ بَ رُ نْ مَ لَ D اَ الَ 2 فArtinya : Fir’aun menjawab: Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu (Q.S. 26 : 18). َ ايَ وْ 4 ثَ مَ " نَ سْ حَ D ا ىِ ِ نَ رُ هَ نِ M اArtinya : Sungguh Tuhanku telah memperlakukan aku dengan baik (Q.S.12: 23). 1 http://ibrah78bahasaarab.blogspot.com/p/ilmu-pendidikan-islam.html
27

Ilmu Pendidikan Islam

Feb 21, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ilmu Pendidikan Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam

Untuk memberikan pengertian tentang pendidikan Islam, makaperlu diketahui dari mana asal kata tersebut. Kata “pendidikan”adalah terjemahan dari bahasa Arab, yakni Rabba-Yurabbi-Tarbiyyatan.Kata tersebut bermakna : Pendidikan, pengasuhan dan pemeliharaan(A.W. Munawwir, 1997 : 470)1.

Dalam Alquran banyak dijumpai ayat yang mempunyai arti yang samadengan pengertian di atas. Ayat-ayat tersebut dapat dilihat pada:

را ي� غ� ى ص� � ن� ـا ي� ب�� ما ر مهما ك� ارح� رب Artinya :

Ya, Allah kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka telahmembimbing aku waktu kecil (Q.S. 17 : 24).

Selanjutnya dapat pula dilihat pada ayat berikut:

ن" ي% ي� مرك�) س� ن" ع� ا م� ـن� ي� ث4ت2 ف�0 ب دا ول� ي� ا ول� ن� ي� ك) ف�0 ب= ر م ن�� ل� Dال ا ف�2Artinya :

Fir’aun menjawab: Bukankah kami telah mengasuhmu di antara(keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggalbersama kami beberapa tahun dari umurmu (Q.S. 26 : 18).

واي� ث4 سن" م� ح� Dى� ا ن� ـه ر ن�� Mا  Artinya :

Sungguh Tuhanku telah memperlakukan aku dengan baik (Q.S.12: 23).

1 http://ibrah78bahasaarab.blogspot.com/p/ilmu-pendidikan-islam.html

Page 2: Ilmu Pendidikan Islam

Pengertian pendidikan yang kita pahami sekarang belumterdapat pada zaman Rasulullah saw. Namun usaha dan kegiatan yangdilakukan oleh Nabi dalam menyampaikan usaha dakwahnya membericontoh dan melatih keterampilan berbuat kebajikan, memberimotivasi dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukungpelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim itu telah mencakuparti pendidikan dalam pengertian sekarang. Hal ini seiring denganapa yang dikatakan oleh Zakiah Daradjat dalam bukunya “IlmuPendidikan Islam”. Apa yang beliau lakukan dalam mendidik manusiakita rumuskan sekarang dengan pendidikan Islam. Cirinya ialahperubahan tingkah laku sesuai dengan ajaran Islam. Adapunpendidikan dalam pemahaman Islam ialah pertumbuhan yang seimbangantara pertumbuhan jasad, akal, dan ruh (Muhammad Imarah, 1992 :63).

Selain pengertian di atas juga terdapat definisi pendidikanIslam yang dikemukakan oleh Ahmad Tafsir bahwa: Pendidikan Islambagi saya ialah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepadaseseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaranIslam. Bila disingkat pendidikan Islam ialah bimbingan terhadapseseorang agar ia menjadi muslim semaksimal mungkin (AhmadTafsir, 1992 : 32).

Di samping pengertian-pengertian di atas, masih banyak lagipengertian yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Namuncukup dimengerti bahwa dari pengertian yang mereka kemukakandapat dipahami bahwa pendidikan merupakan suatu upaya yangdilakukan oleh seorang pendidik terhadap anak didiknya dengantujuan membimbing ke arah yang lebih sempurna yakni denganmenggunakan sarana atau alat belajar dan berlangsung pada suatutempat tertentu.

B.ASAS-ASAS PENDIDIKAN ISLAM

Berbicara tentang asas-asas pendidikan Islam, maka yangmenjadi unsur terpenting di dalamnya adalah mengenai tabiatmanusia. Oleh karena itu, di dalam Alquran, kita menemukan

Page 3: Ilmu Pendidikan Islam

gambaran yang lengkap tentang tabiat manusia yang tersurat didalam ayat-ayat yang mengupas langsung dengan menyebut-nyebut“Adam”, “Bani Adam”, “al-Basyar”, “an-Nas”, “al-Insan” danberbagai penciptaannya yang beraneka, maupun berbagai tempatlainnya di dalam Alquran.

A.       Manusia Sebagai Khalifah Allah di Muka Bumi

Allah Swt. berkehendak untuk menciptakan khalifah-Nya dimuka bumi dengan tugas memakmurkan alam dan mengembangkan amanatrisalah serta menegakkan segala amal yang mengandungkemaslahatan, kebaikan dan kebenaran. Pemberian tugas khalifahini disertai bekal potensi yang diciptakan Allah Swt., ciptaanyang diperuntukkan Allah Swt. baginya dan ilmu yang dibekalkanAllah Swt. kepadanya. Demikianlah khalifah itu ditugaskan untuksenantiasa menjalankan syariat Allah Swt. dan mengembantanggungan yang dipikulkan kepadanya: jika ia tidak melakukannya,berarti ia telah mengikuti syahwatnya dan menjadi perusak di mukabumi (Abdul Fattah Jalal, 1988:42-43). Hal ini dapat dilihatdalam Alquran sebagai berikut:

ن" ها م� ي� عـل ف�� ج ت�2 Dوا ا ال� ه2 ف�2 ف� لي� خ�� رض� Dي� الأ ل ف� اع� ى� خ� � cن Mا ه2 ـك D�لملأئ ك) ل� ب= ال ر ذ� ف�2 Mال وا ك) ف�2 س ل� د ق2 مدك�)m ون�� ح ح ت� سب ن" ن�� ح اء وت�� م� ك) ال�د سق� ها ون�� ي� سد ف�� ف� ن��علمون" ا لأ ن�2 لم م� ع� Dى� ا � cن Mا

Artinya :

Ingatlah ketika Rab-mu berfirman kepada para malaikat:“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di mukabumi”. Mereka berkata: “Apakah engkau hendak menjadikan khalifahdi bumi itu, orang yang akan membuat kerusakan padanya danmenumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih denganmemuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman:“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui”.(Q.S.2 : 30).

Page 4: Ilmu Pendidikan Islam

Demikianlah, manusia menjadi khalifah Allah di muka bumi. Iaditempatkan ke bumi untuk mengelola apa-apa yang ada di dalamnyadan untuk saling bahu membahu antara sesama manusia sertamemakmurkan bumi ini. Jika ada di antara Bani Adam yang meningkatmartabatnya ke tingkat para malaikat, bahkan mungkin melebihinya,maka yang demikian itu terjadi karena mereka menjalankan apa yangtelah diembankan oleh Allah Swt. kepadanya dan melaksanakansyariat Allah Swt., berjuang di jalan kebenaran dan memusatkankehidupannya guna mencapai keridhaan Allah Swt. dan kemaslahatanumat serta merealisasikan manfaat umum bagi manusia. Mereka ituadalah para Rasul.

Demikian pula di antara keturunan Adam as. Juga mungkin adayang jatuh ke tingkat yang paling rendah, manakala mereka kafirterhadap nikmat Allah Swt. dan berbuat kerusakan di muka bumiserta menyia-nyiakan nikmat khilafah. Dengan ilmunya, manusiaberhak menerima penghormatan para malaikat, sebagaimanadigambarkan dalam surah al-Baqarah ayat 30-34; bahwa Allah Swt.telah mengajarkan nama seluruh benda kepada Adam as., padahalpara malaikat tidak mampu untuk mengetahuinya, sehingga AllahSwt. menyuruh mereka untuk bersujud kepada Adam as. Maka merekapun bersujud, kecuali iblis yang enggan dan sombong.

Adapun yang menjadi poros khilafah manusia ialah penggunaanakal, pengemban tugas-tugas samawi serta pelaksanaan amanahmelalui jalur ilmu yang dipelajarinya, realisasi pemahaman sertapembedaan antara yang buruk dan yang baik. Dalam hal inilahtampak jelas kelebihan manusia dibanding dengan seluruh makhluklainnya, bahkan para malaikat, karena mereka ini hanya berbuatsekedar menjalankan perintah tanpa memikirkan ataumempertimbangkannya. Sedangkan manusia adalah makhluk yangdipersiapkan untuk berpikir dan memikul tanggung jawab sertaamanah. Oleh karena itulah, ia berhak untuk menjadi khalifahAllah di muka bumi, bahkan berhak Allah Swt. meniupkan ruh-Nyakepadanya.

B.       Allah Menciptakan Manusia dalam Bangunan yang Sebaik-baiknya

Page 5: Ilmu Pendidikan Islam

Manusia yang hendak dijadikan Allah Swt. sebagai khalifah dibumi, telah dijadikan-Nya dalam penampilan yang sebaik-baiknya.Ia menjadikan manusia sebagai ciptaan-Nya dalam penampilan yangsebaik-baiknya. Ia menjadikan manusia sebagi ciptaan-Nya yangterbaik, lahir maupun batin, dengan rancangan yang indah sertastruktur yang tiada bandingannya. Allah telah bersumpah, bahwaDia telah menciptakan manusia dalam bangunan yang sebaik-baiknya:

mم وي�� ق2 ن�2 سن" ح� Dي� ا سان" ف� ن�� Mا الأ ـي� لف2 د خ�� ق2 ل� ن" ي� م� Dلـد الأ ا ال�ي د� ي%ن" وه� ي� ب% ور س� وط� ـون" ث2 �cب وال�ز� ي%ن" وال�ي2Artinya :

Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dandemi kota (Makkah) yang aman ini, sesungguhnya Kami telahmenciptakan manusia dalam bangunan yang sebaik-baiknya (Q.S.95 :1-4).

Dalam menafsirkan ayat ini, al-Qurthubi menyebutkan bahwaAllah Swt. telah menciptakan Adam as. Dan anak cucunya dalamkeadaan tegak dan indah. Allah Swt. telah menciptakan segalasesuatu selaras dengan kehendak-Nya. Dia menciptakan manusiadengan sempurna: mempunyai lisan yang fasih, tangan dan jarijemari untuk menggenggam. Abubakar Ibnu Thahir berkata, “Manusiadihiasi dengan akal, mampu menjalankan perintah, dapat dididik,memiliki bentuk tubuh yang bagus dan mendapatkan makanan dengantangannya”. Ibnu al-Arabi mengatakan, “Allah Swt. tidak mempunyaimakhluk yang lebih baik dari pada manusia”. Allah menciptakanmanusia dengan potensi untuk hidup, mengetahui, berkemampuan,berkehendak, berbicara, mendengar, melihat, berpikir danbijaksana. Semua ini adalah sifat-sifat Allah Swt. yangdiibaratkan oleh sebagian ulama dengan kata-kata: “SesungguhnyaAllah telah menciptakan Adam berdasarkan gambaran-Nya”, yakniberdasarkan sifat-sifat yang telah disebutkan tadi. Dan dalamsebuah riwayat dikatakan “Berdasarkan gambaran ar-Rahman”.Pendapat ini didasarkan pada gambaran kiasan belaka (Tafsir al-Qurthubi : 7204 ).

Page 6: Ilmu Pendidikan Islam

yekh Muhammad Abduh mengatakan: “Allah Swt, bersumpah, bahwaDia telah membentuk manusia dalam bentuk yang paling utama danmenatanya sebaik-baik tatanan. Pernyataan dikuatkan oleh suatupengandaian, yaitu apabila manusia melupakan (= tidakdimanfaatkan) akal yang dijadikan Allah Swt. sebagai alat untukmemuliakannya, maka mereka cenderung memandang dirinya(menempatkan dirinya pada kedudukan) sebagai jenis hewan belaka,seperti hewan lainnya. Mereka akan berbuat seperti binatang,tanpa dihalangi oleh rasa malu. Bahkan sebagian mereka mengatakanbahwa manusia diciptakan dengan kecenderungan pada kejahatan.Maka untuk menunjukkan sesatnya pandangan ini Allah Swt. berfirmnbahwa Dia telah menganugrahkan kepada manusia sebaik-baik fitrah,baik fisik maupun psikis dan memuliakannya dengan akal yangmenjadi alat untuk menguasai (dan mengatur) seluruh alam bumi dandengan perkenan Allah Swt., menguak seluruh alam samawi” (TafsirMuhammad Abduh, juz Amma, Kitabus Syu’b, Qairo : 91).

Setelah mengikuti keterangan ini, maka tidak ada alasan lagiuntuk mengatakan bahwa tabiat manusia itu jahat. Bahkan tabiatmanusia itu ialah tabiat yang telah disusun sebaik-baiknya.

C.       Allah Menundukkan Segala yang Ada di Langit dan di Bumibagi Manusia

Allah Swt. telah menaklukkan segala apa yang adadi bumi danlangit untuk manusia yang dimuliakan ini, agar ia dapatmelaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah Swt di muka bumi.Allah Swt. telah menempatkan segala apa yang ada di muka bumi dibawah kekuasaan manusia, baik daratan maupun lautan, sehinggamemungkinkan manusia untuk mengelola keduanya dan bergerak didalamnya dengan menggunakan akal dan ilmu. Hal ini dapatdilihatdalam Alquran sebagai berikut :

زءوف� اس ل� اال�ي� ن" ال�لهm ئ� Mـه ا ن=� ذ� ا� لأ ئ�� Mا رض� Dلي الأ ع ع� ق2 ن" ن�2 Dماء ا مسك) ال�س مره وي�� Dا حر ئ� ي ال�ب ح ري ف� ك) ت�2 ل وال�ق� رض� Dي الأ ا ف� مm م� ك ح�رل� ن" ال�لهm س� Dر ا م ن�2 ل� Dام ي� ح� ر

Artinya :

Page 7: Ilmu Pendidikan Islam

Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menungdukkan bagikalian apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautandengan perintah-Nya? Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuhke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah MahaPengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia (Q.S. 22 : 65).

Bahkan Allah Swt. menundukkan segala apa yang ada di langit dandi bumi untuk manusia:

رون" ك س4 م ن�2 ك عل لهm ول� ض� ن" ف�� وا م� غ� ـي2 ب ي2 مره و ل� Dا ه ئ� ي� ك) ف�� ل ح ري� ال�ق� ب2 حر ل� م ال�ب ك ح�رل� ي� س� د� ه M  ال�لهm ال� ي� عا م� مي� ح� رض� Dي الأ ا ف� وم� مواب2 ي ال�س ا ف� مm م� ك ح�رل� وس�رون" ك ق� ي2 وم ب�� ق2 ل� اب2 ئ=� Dك) لأ ل� ي� ذ� ن" ف� Mا.

Artinya :

Allahlah yang menundukkan lautan untuk kalian supaya kapal-kapaldapat berlayar pada-Nya dengan seizin-Nya, dan supaya kaliandapat mencari sebagian karunia-Nya dan mudah-mudahan kalianbersyukur. Dan Dia menundukkan untuk kalian apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat)daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir (Q.S. 45 :12-13).

Dalam surah an-Nahl ayat 4-18, Allah Swt. banyak menguraikanberbagai hal yang Dia tundukkan untuk manusia, agar ia dapatmemanfaatkannya di dalam hidup dan memperlancar dalam menjalankantugasnya. Tetapi, bagaimanakah manusia melaksanakan tugas-tugasyang dibebankan kepadanya? Allah telah menyediakan bagi manusiaseperangkat sistem ciptaan-Nya sehingga memungkinkan untukmenunaikan tugas-tugasnya.

D.       Perangkat Tabiat Manusia

Alquranul karim menyebutkan berbagai perangkat danbagiantubuh manusia. Kalau kita perhatikan sebagaimana yang akanditerangkan kemudian maka tampak bahwa perangkat tersebut tidakdapat dipisah-pisahkan, kecuali ketika sedang khusus membicarakansesuatu fungsi yang berhubungan dengan bagian yang bersangkutan.Alasannya karena tubuh manusia saling melengkapi. “Apabila salah

Page 8: Ilmu Pendidikan Islam

satu di antara anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh tubuhakan turut terkena demam dan tidak enak tidur”. Adapun perangkattabiat manusia yang akan diuraikan dalam rangka kajian ilmiah iniadalah: tubuh, akal, hati dan ruh (Abdul Fattah Jalal:53). Diantara perangkat itu tidak terdapat apa yang dinamakan adl-dlamir “hati sanubari”, karena kata ini tidak disebutkan didalamkitab Allah.

Ada yang berpendapat bahwa an-nafs (diri) adalah bagian dariperangkat tabiat manusia. Sedangkan kami menduga, bahwa an-nafs atau diri ini sebagaimana dikatakan di dalam Alquranul-Karimadalah zat manusiawi. Dengan demikian, ia merupakan sinonim darikata insan atau al-fardu (individu). Sehubungan dengan tabiatnya,Alquran menggambarkan al-Insandan an-Nafs dengan berbagai sifatyang menyingkapkan aneka macam penampilan manusia, baik ditinjaudari sudut fisiknya maupun dari sudut kondisi psikisnya. Makakata an-Nafs di sini agaknya berarti ad-Dhamir (hati sanubari)dan sinonim dengan kataal-qalb (qalbu). Semua ini menunjukkanadanya berbagai pandangan yang saling melengkapi sekaitan dengantabiat manusia. Demikian pula aspek-aspek tabiat itu salingmelengkapi.

Berikut ini dipaparkan karakteristik manusia dilihat dari:

Tubuh

Kata al-Jism (tubuh) disebutkan di dalam Alquran hanya sebanyakdua kali. Pertama, dengan sighat mufrad (bentuk tunggal), yaituketika berbicara tentang Thalut. Dan kedua, dengansighatjama’ (bentuk jamak), yaitu ketika berbicara tentang orang-orangmunafik.

سم.… ي ال�علم و ال�ح ه2 ف� سط اذه ن� م ور� ك لي� اه ع� ق� ط ن" ال�له اص� Mال ا .…ف�2Artinya :

“… Nabi mereka berkata: Sesungguhnya Allah telah memilihnyamenjadi raja kalian d anmenganugrahinya ilmu yang luas dan tubuh yangperkasa…” (Q.S.2 : 247).

Page 9: Ilmu Pendidikan Islam

Selanjutnya dapat dilihat pada ayat berikut ini:

mهم سام� ح� Dك) ا ن عح هم ن�2 ي2 ب=� Dا را ذ� Mو ا….Artinya :

“Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikanengkau kagum …” (Q.S.63 : 4).

Di dalam ayat pertama, Allah Swt. menerangkan bahwa diantara persyaratan imamah atau menjadi penguasa pemerintahanialah ilmu dan kekuatan fisik. Keterangan ini disampaikan sebagaijawaban terhadap pertanyaan kaum yang bernada ingkar.

* Akal

Sesungguhnya akal menjadi tanda kodrati setiap keutamaan danmenjadi sumber setiap adab. Allah Swt. menjadikan akal sebagaipenopang ad-din dan tiang dunia. Dengan sempurnanya akal, AllahSwt. telah mewajibkan tugas (Fa aujaballahut-taklifabikamalaihi); dan dengan hukum-hukumnya, Allah Swt menjadikandunia teratur. Orang yang menggunakan akalnya akan merasa lebihdekat kepada Ilahi Rabbi dibanding seluruh orang yang berijtihadtanpa menggunakan akal” (Tafsir al-Qurthubi : 1821).

Di antara kata-kata yang banyak dimuat Alquran di berbagaitempat ialah kata ‘aqala, dalam bentuk fiil (kata kerja) dankata al-‘aqlu (akal), dalam bentuk isim (kata benda). Kiranya halini menjadi dalil bahwa yang penting bukanlah sekadar sel-selyang hidup saja, melainkan akal pun sebagai motor yangmenggerakkan perealisasian tugas. Demikianlah Alquran memberikanaksentuasi kepada salah satu komponen unsur tubuh manusia yangdipandang oleh Islam sebagai suatu yang istimewa. Bukankah karenaakal ini, permasalahan yang muncul dapat diatasi dan dengan akalpula tugas untuk melaksanakan amanah dapat dipenuhi? Kata-katayang dijabarkan dari kata ‘aqal: ‘aqaluhu, ta’qiluna, na’qilu,ya’qiluhadan ya’qiluna dimuat dalam Alquran, dalam 49 tempat.

Page 10: Ilmu Pendidikan Islam

Sedangkan kata al-albab dalam 16 tempat. Kata al-albab adalahkata jama’ dari lubbun yang berarti akal.

Di antara sedemikian banyak keistimewaan Alquran ada satuyang sangat menonjol, yaitu penghormatan terhadap akal sertabersandar kepadanya di dalam masalah akidah dan taklif (tugas).Dalam Alquran, akal hanya disebut-sebut dalam kedudukannya yangagung sambil diingatkan kepada kewajiban menggunakannya.

Dalam setiap bahasan, berkali-kali diulangi perintah danlarangan sehubungan dengan keharusan seorang mukmin untukmenggunakan akalnya secara bijaksana, serta celaan terhadap yangmunkar karena tidak menghiraukan dan tidak menggunakan akalnyasebagaimana mestinya. Penyebutan akal secara berulang-ulang itutidak hanya diartikan dalam satu makna saja sebagaimana yangdiungkapkan oleh para psikolog dewasa ini, melainkan mencakupberbagai fungsinya, selaras dengan jenis tugas dan kekhususanyang diembannya.

Allah Swt. menyeru manusia supaya menggunakan akal sebagaialat untuk mencapai hakikat yang menuntun mereka untuk berimankepada-Nya dan kitab-kitab-Nya:

... لون" غق2 م ن�2 ك عل ه ل� ن=2 ا مm ءائ�� ك ئ�� ر ن=� 2ىm و مون� ال� ي� اهلل ي� ح ك) ت�� ل� د� ك�Artinya :

…Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telahmati, dan memperlihatkan kepada kalian tanda-tanda kekuasaan-Nyaagar kalian mengerti (Q.S.2 : 73).

* Qalb (Hati)

Kata al-qalb dan al-qulub disebutkan oleh Alquran di dalam132 tempat, di samping kata al-fu’ad yang secara bahasaberarti al-qalb pula, serta kata shadr dan shudur yang jugamenunjuk kepada kata al-qalb. Perhatian yang besar inimenerangkan, bahwa al-qalb adalah salah satu gejala dariperingkat hakikat manusia yang asasi, karena iman bersemayam dihati manusia.

Page 11: Ilmu Pendidikan Islam

Dalam kaitannya dengan al-qalb, hal ini dapat dilihat pada ayatberikut:

m لوب وي ال�ق2 ق2 ن" ن�2 ها م� ن�� Mا ر ال�لهm ف�� D�عان م ش�4 عظ­ ن" ن�� ك) وم� ل� ذ�Artinya :

Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkansyiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaanhati (qalbu) (Q.S. 22 : 32).

هم لون� ن" ف�2 م� Dو ـم ت�2 هم ول� واه� ف� Dا ا ئ� ي� م� Dوا ا ال� ن"m ف�2 ي�� د� ن" ال� ف�ر م� ي ال�ك سارعون" ف� ن" ن�� ي�� د� ك) ال� ب=0 حر� ول لأ ت�� ش� ها ال�ز ن=� Dا .…ئ��Artinya :

Hai Rasul, janganlah engkau disedihkan oleh orang-orang yangbersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: “Kami telah beriman”,padahal qalbu mereka sama sekali tidak beriman …(Q.S.5 : 41).

Dalam menafsirkan ayat pertama (al-Hajj :3 2), al-Qurthubimengatakan :

“Al-Qulûbu dibaca rafa’, karena dia merupakan fâil(subjek) denganbentuk mashdar (akar kata) taqwa. Dan kata at-taqwa diidafahkan(disandarkan) kepada kata al-qulûb, karena hakikat takwa ada didalam kalbu. Untuk ini, maka Rasulullah saw. bersabda di dalamhadis shahih: “Takwa ada di sini! Sambil menunjuk ke arahdadanya”.

* Ruh.

لأ لي� لأ ف�2 Mعلم ا�ن" ال م م� ي2 ب% وب�¸ Dا ا ى� وم� ن� مر ر Dن" ا وح م� ل ال�ز وح ف�2 ال�ز ن" ك) ع� ب=0 و ل� Dسا ن=� وArtinya :

Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: “Ruh itutermasuk urusan Rabbi, dan tidaklah kalian diberi pengetahuanmelainkan sedikit”(Q.S. 17 : 85).

Page 12: Ilmu Pendidikan Islam

Ruh adalah salah satu komponen perangkat tabiat manusia.Tetapi kita tidak mendapatkan batasannya dalam Alquran. Kitadapatkan kata ar-ruh dalam Alquran, dalam arti pembawa wahyu,yaitu Jibril, dan dalam arti rahasia Ilahi yang dengannya tanahliat kering menjadi manusia.

Ruh yang dipandang sebagai bagian dari tabiat manusia,sebagaimana yang diterangkan dalam ayat 85 surah al-Isra, hanyaAllah Swt.lah yang mengetahuinya. Dalam menafsirkan ayat ini, al-Qurthubi mengatakan:

“Kebanyakan ahli ta’wil berpendapat, bahwa mereka bertanyakepadanya tentang ruh yang menghidupi jasad. Dan ahli nadharberkata, bahwa mereka bertanya kepadanya tentang seluk beluk ruhdan gerak geriknya dalam badan manusia serta bagaimana pulapertalian ruh dengan tubuh serta hubungannya dengan hidup. Inisemua hanya Allahlah yang mengetahuinya”(Abdul FattahJalal,1988:65).

C.LAPANGAN PENDIDIKAN ISLAM

Berbicara tentang lapangan pendidikan Islam, maka tidaklahterlepas dari lembaga pendidikan itu sendiri. Lembaga pendidikanIslam itu berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi, tumbuhdalam berbagai jenis dengan ciri dan kekhususan masing-masing.

Perkembangan lembaga-lembaga pendidikan dapat dilihatsebagai bagian dari pertumbuhan peradaban Islam yang memuatreaksi-reaksi terhadap kondisi sosial keagamaan umat Islam.Sebelum datangnya Islam, tradisi pendidikan bangsa pada dasarnyadi lembaga kuttab atau dengan tutor pribadi, dapat memilih dariberbagai jenis lembaga, mulai dari Madrasah sampai pada Dar al-Qur’an dan Dar al-Hadis atau Halakah, Masjid, Perpustakaan ataudi rumah para Syekh.

Page 13: Ilmu Pendidikan Islam

BEBERAPA LAPANGAN PENDIDIKAN ISLAM

* Kuttab

Kuttab berasal dari kata dasar kataba yang berarti menulis atautempat menulis (Zuhairini dkk., 1992:89).

Sebelum datangnya agama Islam, kuttab telah ada di negeriArab, meskipun belum tersiar betul. Di antara penduduk Mekah yangmula-mula belajar menulis huruf Arab ialah Sofyan ibn Umayyah ibnAbdu Syams dan Abu Qais ibn Abdi Manaf ibn Zuhrah ibn Kitab(Ahmad Syalaby, 1973 : 33). Keduanya belajar dari Bisyr ibn AbdilMalik yang mempelajari di negeri Hirah.

Sewaktu agama Islam diturunkan oleh Allah Swt. sudah ada diantara para sahabat yang pandai tulis baca yang rupanya mendapattempat dan motivasi yang kuat dalam Islam, sehingga berkembangluas di kalangan umat Islam. Apalagi ayat Alquran yang pertamaditurunkan, telah memerintahkan untuk membaca dan memberikangambaran bahwa kepandaian membaca dan menulis merupakan saranautama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam pandangan Islam.

Fungsi kuttab yaitu sebagai lembaga pendidikan dasarterutama mengajarkan tulis-baca untuk memungkinkan komunikasiantara umat Islam dengan suku dan bangsa yang lain.

Pada mulanya pendidikan kuttab berlangsung di rumah-rumahpara guru (muallim atau muaddib) atau di pekarangan sekitarmasjid. Kebanyakan guru kuttab masa awal Islam adalah non muslim,sebab muslim yang dapat membaca dan menulis jumlahnya masihsangat sedikit, sibuk dengan pencatatan wahyu Alquran (HasanAsari, 1994 : 24-25).

Waktu belajar pada kuttab mulai pagi hari Sabtu dan selesaipada waktu ashar hari Kamis. Hari Jumat adalah waktu istirahat.Selain sehari pada hari raya Idul Fitri dan tiga hari pada hariraya Idul Adha (Mahmud Yunus, 1981 : 50-51).

Lama belajar di kuttab tidaklah sama, tergantung kepadakecerdasan dan kemampuan masing-masing, karena sistem pengajaranpada masa itu belum dilaksanakan secara klasikal, tetapi pada

Page 14: Ilmu Pendidikan Islam

umumnya anak-anak menyelesaikan pendidikan dasar ini selamakurang lebih 5 tahun.

* Pendidikan Rendah di Istana-istana

Timbulnya pendidikan rendah di istana untuk anak-anak parapejabat, adalah berdasarkan pemikiran bahwa pendidikan itu harusbersifat menyiapkan anak didik agar mampu melaksanakan tugas-tugasnya setelah ia dewasa kelak.

Pendidikan anak di istana berbeda dengan pendidikan anakdi kuttab pada umumnya. Di istana orang tua muridlah yang membuatrencana pelajaran tersebut (Zuhairini:92).

Guru yang mengajar di istana disebut muaddib karena merekaberfungsi menjadikan budi pekerti dan mewariskan kecerdasan danpengetahuan orang-orang dahulu kepada anak-anak pejabat (AhmadSyalaby : 48).

Rencana pelajaran untuk pendidikan di istana pada garisbesarnya sama saja rencana pelajaran pada kuttab, hanya ditambahdan dikurangi menurut kehendak para pembesar yang bersangkutandan selaras dengan keinginan untuk menyiapkan anak tersebutsecara khusus untuk tujuan-tujuan dan tanggung jawab yang akandihadapi dalam kehidupan kelak.

* Toko-toko Kitab

Pada permulaan masa Daulah Bani Abbasiyah, ilmu pengetahuandan kebudayaan Islam sudah tumbuh dan berkembang diikuti olehpenulisan kitab-kitab dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan,maka berdirilah toko-toko kitab.

Pada mulanya toko-toko kitab tersebut berfungsi sebagaitempat berjual beli kitab-kitab yang telah ditulis dalam berbagaiilmu pengetahuan yang berkembang pada masa itu.

Namun demikian lambat laun kitab-kitab berkembang fungsinyabukan saja sebagai tempat berjual beli. Akan tetapi lebih dariitu, juga berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para ulama,pujangga dan ahli ilmu pengetahuan lainnya untuk berdiskusi,

Page 15: Ilmu Pendidikan Islam

berdebat, bertukar pikiran dalam berbagai masalah ilmiah. Jadisekaligus berfungsi sebagai lembaga pendidikan dalam rangkapengembangan berbagai macam ilmu pengetahuan dan kebudayaanIslam.

* Rumah-rumah para Ulama

Walaupun sebenarnya rumah bukan merupakan suatu tempat yangbaik untuk memberikan pelajaran, namun pada masa permulaan Islam,pelajaran agama diberikan di rumah-rumah. Rasulullah sendirimenggunakan rumah Arqam bin Abi Arqam sebagai tempat pertemuandengan para sahabat dan pengikut-pengikut beliau dan mengajarkankaidah-kaidah Islam serta membacakan ayat-ayat Alquran (Athiyahal-Abrasyi, 1990 : 51).

Selanjutnya Ahmad Syalaby mengemukakan bahwa di antararumah-rumah yang amat penting menjadi tempat belajar adalah:rumah Ibnu Sina, al-Gazali, Ali ibnu Muhammad al-Farizi, Yakub,Ibnu Killis, Wazir khalifah al-Aziz billah al-Fatimy (AhmadSyalaby : 59-61).

Rumah-rumah mereka dianggap penting karena terpaksa dandalam keadaan darurat, misalnya rumah al-Gazali setelah tidakmengajar lagi di Madrasah Nizamiyah dan menjalani kehidupan sufi,sehingga para pelajar yang kehausan ilmu pengetahuan datang kerumahnya.

* Majelis atau Salon Kesusasteraan

Majelis atau salon kesusastraan adalah suatu majelis khususyang diadakan oleh khalifah untuk membahas berbagai macam ilmupengetahuan. Majlis ini bermula sejak zaman khulafaurrasyidin,yang biasanya memberikan fatwa dan musyawarah serta diskusidengan para sahabat untuk memecahkan berbagai masalah yangdihadapi pada masa itu (Zuhairini dkk. : 95-96).

Di majlis sastra diadakan diskusi-diskusi, pembahasan danperdebatan dalam masalah-masalah ilmiah dan kesusastraan (MahmudYunus : 86). Oleh sebab itu majlis tersebut terdiri dari beberapa

Page 16: Ilmu Pendidikan Islam

macam, ada majlis kesusastraan, majlis ilmu pengetahuan danmajlis kesenian.

Pada masa Harun al-Rasyid (170-193 H.) majlis sastra inimengalami kemajuan yang luar biasa, karena khalifah sendiriadalah ahli ilmu pengetahuan dan juga mempunyai kecerdasansehingga khalifah sendiri aktif di dalamnya. Di samping itu padamasa tersebut dunia Islam memang diwarnai oleh perkembangan ilmupengetahuan, sedangkan negara berada dalam kondisi aman, tenangdan dalam zaman pembangunan.

* Badiah (Padang pasir, dusun tempat tinggal Badwi)

Sejak berkembangnya Islam, bahasa Arab digunakan sebagaibahasa pengantar oleh bangsa-bangsa di luar bangsa Arab yangberagama Islam. Orang di luar bangsa Arab sering tidak bisamenggunakan lafaz-lafaz dengan baik, tidak mengetahui kaidahnyasehingga salah dalam mengucapkan. Namun di badiah atau di dusuntempat tinggal orang Arab tetap mempertahankan keaslian dankemurnian bahasa Arab serta memelihara kaidah-kaidah bahasanya.

Oleh karena itu khalifah-khalifah biasanya mengirim anak-anaknya ke badiah-badiah untuk mempelajari bahasa Arab yang fasihlagi murni dan mempelajari pula syair-syair serta sastra Arabdari sumber yang asli. Banyak ulama dan ahli ilmu pengetahuanpergi ke badiah-badiah dengan tujuan mempelajari bahasa Arab dankesusastraan Arab yang asli. Dengan demikian badiah-badiahtersebut menjadi sumber ilmu pengetahuan dan berfungsi sebagailembaga pendidikan terutama bahasa dan sastra Arab (Zuhairinidkk. : 96-97).

* Zawiyah/Masjid

Kata Zawiyah berarti sudut masjid yang digunakan I’tikaf(diam) dan beribadah yang berasal dari kata “inzawa, yanzawi”yang berarti “mengambil tempat tertentu” atau “sudut tertentu”dari sudut-sudut masjid untuk menjalankan  I’tikaf danmensyiarkan urusan agama.  Masjid sangat erat hubungannya dengansejarah pendidikan Islam, ia merupakan salah satu lembagapendidikan Islam sejak awal dibangun oleh Nabi Muhammad saw. Di

Page 17: Ilmu Pendidikan Islam

masjid diajarkan tentang iman, takwa, akhlak dan ajaran-ajarankemasyarakatan.

Peranan masjid sebagai pusat pendidikan dan pengajaransenantiasa terbuka lebar bagi setiap orang yang merasa dirinyacakap dan mampu untuk memberikan atau mengajarkan ilmunya kepadaorang yang haus akan ilmu pengetahuan.

Di masjid terdapat dua tingkatan sekolah yaitu tingkatmenengah dan tingkat perguruan tinggi. Pelajaran yang diberikanpada tingkat menengah dilakukan secara perorangan. Sedangkan padatingkat perguruan tinggi dilakukan secara halaqah, murid dudukbersama mengelilingi gurunya yang sedang memberikan pelajarankepada mereka.

Pada masa Bani Abbas dan masa perkembangan kebudayaan Islam,masjid-masjid yang didirikan oleh para pengusaha pada umumnyadilengkapi dengan berbagai macam sarana dan fasilitas untukpendidikan seperti tempat pendidikan anak-anak, tempat pengajiandari ulama-ulama yang merupakan kelompok (halaqah), tempatberdiskusi dalam berbagai ilmu pengetahuan, dan juga dilengkapiberbagai ruang perpustakaan dengan buku-buku dari berbagai macamilmu pengetahuan yang cukup banyak.

Sepanjang sejarah dalam dunia Islam, masjid tetap memegangperanan pokok, di samping fungsinya sebagai tempat berkomunikasidengan Tuhan, juga sebagai lembaga pendidikan dan pusatkomunikasi sesama muslim.

* Al-Maristan

Maristan dikenal sebagai lembaga ilmiah yang paling pentingdan sebagai tempat penyembuhan dan pengobatan pada zaman keemasanIslam di dalamnya para dokter mengajar ilmu kedokteran dan merekasecara tekun mengadakan studi penelitian secara menyeluruh. Diantara dokter yang paling terkenal kemampuan dan kemasyhurannyadi dunia Islam dan negara Barat ialah  Mohammad bin Zakaria ar-Razi dimana beliau pernah dipercaya untuk memimpin Maristan diBagdad pada masa khalifah 1-Muktafa pada tahun 311 Hijriah. Dalamilmu kedokteran telah dikenal suatu tradisi yang masyhur yang

Page 18: Ilmu Pendidikan Islam

dipraktekkan oleh ar-Razi dalam mendidik murid-muridnya dengancara membagi kelompok sebagai berikut:

a.       Halaqah pertama mahasiswa ditugaskan untuk mendiagnosadan meneliti penyakit pasien yang diserahkan kepada mereka, lalumemberikan obat-obatan yang telah ditentukan.

b.      Halaqah kedua; bertugas mendiskusikan masalah yang timbulaktual. Jika halakah ini tidak berhasil menyelesaikan tugasnya,maka diserahkan kepada halakah mahasiswa yang ketiga.

c.       Pada halaqah yang ketiga inilah, ar-Razi turun tanganmenyelesaikan pekerjaan itu sendiri; dan menjelaskan kepadamahasiswanya yang ada pada halakah ketiga ini dengan hasilpenelitiannya tentang kondisi pasien serta menentukan jenispenyakitnya dan obat penyembuhannya yang efektif. Bersamaandengan itu ar-Razi mengarahkan sistem observasi yang benar bagimahasiswanya dalam kegiatan studinya.

D. MEDIA PENDIDIKAN ISLAM

A.       Pengertian Media Pendidikan Islam

Dalam pemanfaatan alat, erat kaitannya dengan mutu sekolah,juga tidak terlepas dari persediaan dana, apabila alat-alatperaga, alat bantu dalam pengajaran fisika, biologi, anatomi ataugeografi, pendidikan agama. Banyak konsep pengetahuan yang harusdipelajari murid yang amat sulit, bahkan tidak mungkin dipahamitanpa bantuan alat pelajaran. Bagaimana membayangkan pengajarananatomi manusia tanpa bantuan alat berupa tiruan tubuh manusia?Pengajaran tentang haji dapat dilakukan secara efektif danefisien dengan bantuan rekaman video, pengajaran salat demikianjuga (Ahmad Tafsir, 1992 : 90).2

Sekalipun sederhana, tokoh-tokoh pendidikan Islam dahulumengetahui pentingnya alat-alat bagi peningkatan mutu pendidikan.Dimulai dari amat sederhana, sampai penggunaan alat yang modern,dilihat dari sudut perkembangan teori pendidikan ketika itu.

2 http://ibrah78bahasaarab.blogspot.com/p/ilmu-pendidikan-islam.html

Page 19: Ilmu Pendidikan Islam

Pada masa permulaan Islam, alat-alat yang dipergunakan dalampengajaran amat sederhana. Pengajaran kadang-kadang di rumah dandi masjid. Rumah Rasululullah maupun rumah Arqam bin Abi Arqampernah digunakan oleh para sahabat untuk mempelajari pokok ajaranIslam dan pengajaran hapalan Alquran. Atas pertimbanganketentraman penghuni rumah tangga, maka kegiatan dipusatkan dimasjid.

Media Pendidikan adalah segala bentuk alat yang dapatdigunakan untuk menuntun atau membimbing anak-anak dalam masapertumbuhannya agar kelak menjadi berkepribadian muslim yangdiridai oleh Allah Swt. ( Nur Uhbiyati, 1997 : 136-137).

Bila semua Media Pendidikan di kalangan umat Islam amatsederhana, maka pada zaman pertengahan sudah ada ruangan yangluas untuk tempat perkuliahan, sudah ada asrama untuk mahasiswa,juga ada rumah-rumah pengajar, dilengkapi tempat rekreasi, kamarmandi, dapur dan ruang makan.

Berdasarkan berbagai sumber dapat diketahui bahwa yangpaling diistimewakan oleh orang Islam pada zaman pertengahandalam pembangunan sekolah ialah perpustakaan. Dari bahan bacaanitu kita mengetahui bahwa orang Islam pada zaman pertengahantelah mengetahui benar perlunya peralatan bagi pembangunansekolah. Peralatan sekolah yang dapat disediakan mereka dapatdikatakan amat maju ketika itu (Ahmad Tafsir).

Seperti disebutkan di atas, Media Pendidikan merupakan salahsatu faktor yang menentukan berhasilnya pendidikan. Hal-hal ataukeadaan yang ikut serta menentukan berhasilnya pendidikan disebutfaktor-faktor pendidikan. Sedangkan langkah-langkah yang diambildemi kelancaran proses pelaksanaan pendidikan lebih jelaspengaruhnya pada proses pelaksanaan pendidikan. Jika faktor-faktor pendidikan hanya berupa kondisi atau situasi, maka alat-Media Pendidikan sudah berbeda bentuknya (Amir Daien Indrakusuma,t.th., : 137-138).

Media Pendidikan berupa perbuatan-perbuatan atau tindakan-tindakan yang secara konkret dan tegas, guna menjaga agar proses

Page 20: Ilmu Pendidikan Islam

pendidikan bisa berjalan dengan lancar dan berhasil (Amir DaienIndrakusuma). Tindakan-tindakan sebagai Media Pendidikan dapatberbentuk seperti peraturan-peraturan, tata tertib, tetapi jugamerupakan tindakan yang nyata seperti halnya dengan tindakanhukuman. Hal ini dapat dilihat pada penjelasan selanjutnya.

Semua tindakan, perbuatan dan sikap pendidik harus dapatmenciptakan situasi edukatif yang memungkinkan anak didikmenambah pengalaman atau memperoleh pengalaman baru.

Di dalam situasi interaksi dan komunikasi edukatifberlangsungnya proses transformasi, sosialisasi dan kanalisasinilai-nilai pemanfaatan deduktif metodik yang efektif olehpendidik mempunyai peranan yang besar. Di sini pendidik berfungsisosial kultur sebagaimana yang dikemukakan oleh Karl HoinzFlaching dalam majalah Education volume 09 tahun 1974 UniversitasHamburg, yaitu sebagai komunikator, inovator dan emansipator(Abdurrahman, 1988 : 78-79).

Dengan demikian Media Pendidikan Islam dapat dibagi menjadi tigabentuk antara lain:

1.         Media Pendidikan yang Berbentuk Materi

Pada umumnya Media Pendidikan yang dikenal saat iniMedia Pendidikan. Alat (media) pendidikan yang berbentukmateri ini disebut perangkat keras (Hard Ware), misalnyagedung sekolah, laboratorium, alat peraga, Audio Visual Aids(AVA) (Zakiah Daradjat, 1992 : 80).

a. Gedung sekolah

Gedung sekolah yang mempunyai ruang belajar yangmemenuhi syarat, jelas lebih memberikemungkinan kepada siswauntuk belajar lebih leluasa bila dibandingkan dengan ruanganyang sempit, udara yang kurang lancar sirkulasinya, cahayayang kurang memenuhi syarat, demikian juga tentang ruangbaca, ruang bimbingan dan penyuluhan, sampai kamar-kamarhajat seluruh civitas akademika suatu sekolah (Ahmad Tafsir,1992 : 93)

Page 21: Ilmu Pendidikan Islam

b. Papan Tulis, Bulletin Board dan Display

Papan tulis digunakan hampir di setiap kelas. Papantulis biasanya terbuat dari papan biasa, tripleks atauslate. Ini sangat baik untuk membuat tulisan, gambar, grafikdan sebagainya. Di sekolah-sekolah tradisional papan tulisbiasanya dipakai secara penuh. Akan tetapi di sekolah-sekolah modern, dimana media teknologi cukup bervariasi,papan tulis biasanya digunakan secara terbatas. Sedangkanbulletin board dan.display secara khusus dan digunakan untukmempertontonkan pekerjaan siswa atau boleh juga hasil karyakelas lain (Sudarwan Danim, 1990 : 18-19).

c. Alat Peraga

Alat peraga adalah semua alat yang digunakan ketikaberlangsung proses belajar mengajar (Sudarwan Danim). Jenis-jenis peralatan pada umumnya sama kecuali sekolah tertentusesuai dengan keperluannya masing-masing menurut khaspengajaran sesuai dengan tujuan kurikulum. Peralatan yangdiperlukan oleh sekolah pertanian akan sedikit berbeda dariperalatan sekolah akuntansi, sekolah perawat kesehatanmemerlukan alat-alat berbeda dari sekolah pertukangandemikian juga sekolah-sekolah keagamaan.

Sebenarnya persoalan ini telah diketahui umum.Kenyataan yang sering terjadi adalah kekurang telitian dalamperencanaan pengadaan peralatan. Kadang-kadang perencanaanitu tidak dibuat secara menyeluruh.

Alat peraga ini juga sangat variatif, misalnya:

v     Gambar dan illustrasi fotografi

v     Slide dan film strif

v     Film atau gambar hidup

v     Rekaman pendidikan dan televisi pendidikan

v     Peta dan globe

Page 22: Ilmu Pendidikan Islam

v     Model pameran dan museum sekolah

v     Dramatisasi dan demonstrasi (Oemar Hamalik, 1994 : 46-47).

Alat yang demikian mempunyai fungsi dan nilai.Fungsinya antara lain edukatif, sosial, ekonomis, politisdan seni budaya, sedang nilainya:

Meletakkan landasan berpikir, untuk mengurangiverbalisme, memperbesar perhatian siswa, meletakkan dasaryang penting untuk perkembangan belajar, memberikanpengalaman nyata untuk menumbuhkan gairah mencari sendiri,menumbuhkan sistematika berpikir berkelanjutan, membantuperkembangan berbahasa (Hamalik).

Dengan demikian alat-Media Pendidikan sangat membantukelancaran proses belajar mengajar. Hal ini menurut hematpenulis tergantung pada materi dan kecekatan pendidikandalam mengelola secara efektif.

2. Media Pendidikan Non Materil

Pergaulan

Manusia makhluk Tuhan yang mulia dan mempunyaikecenderungan untuk berinteraksi dengan orang lain. Secarasosiologis ia sebagai makhluk sosial yang membutuhkanbantuan orang lain. Implikasinya akan terbangun suatukomunitas (masyarakat) saling kenal mengenal.

Kewibawaan (Gezag)

Gezag berasal dari kata Seggen yang berarti berkata.Siapa yang perkataannya mempunyai kekuatan mengikat terhadaporang lain, berarti mempunyai kewibawaan atau gezag terhadaporang lain (Ngalim Purwanto, 1987 : 35).

Selanjutnya bagaimana melihat perbedaan antarakewibawaan orang tua dan guru terhadap pendidikan lainnyakepada anak didik?

Page 23: Ilmu Pendidikan Islam

Zakiah Daradjat menyebut orang tua sebagai pendidikpertama dan utama (ayah dan ibu) (Zakiah Daradjat, 1992 :35). Karena keluarga tempat anak tumbuh dan berkembang.Merekalah pendidik asli; yang menerima tugas dan kodratTuhan untuk mendidik anak-anaknya. Oleh karena itu, sudahsemestinya mereka mempunyai kewibawaan terhadap anak-anaknya. Adapun kewibawaan orang tua memiliki dua sifat:

1.      Kewibawaan Pendidikan

Kewibawaan orang tua bertujuan memelihara keselamatananak dari gangguan jasmani dan rohani. Pembawaan ituberakhir bila anak sudah dewasa.

2.      Kewibawaan Keluarga

Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakatmempunyai peraturan-peraturan yang harusdipenuhi dandijalankan setiap anggota keluarga. Dengan demikiankewibawaan dalam keluarga bertujuan untuk pemeliharaan dankeselamatan keluarga. Soal sesudah dewasa atau belum, itubukan soal yang penting lagi.

Kewibawaan guru atau pendidik lainnya. Guru ataupendidik lain yang bukan orang tua, menerima jabatannyasebagai pendidik bukan dari kodrat (dari Tuhan), melainkandari pemerintah. Ia ditunjuk, ditetapkan dan diberikekuasaan sebagai pendidik oleh negara atau masyarakat. Makadari itu, kewibawaan yang ada padanya pun berlainan dengankewibawaan orang tua (Daradjat : 36).

Kewibawaan guru atau pendidik lainnya yang karena jabatan, jugamemiliki dua sifat, yakni  :

       1. Kewibawaan Pendidikan

Kewibawaan guru atau pendidik itu berkenaan dengan jabatanyakni telah diserahi sebahagian dari tugas orang tua untukmendidik anak-anak. Kewibawaan yang lain yakni dari pemerintahyang mengangkat dari mereka.

Page 24: Ilmu Pendidikan Islam

       2. Kewibawaan Memerintah

Selain memiliki kewibawaan pendidikan, guru atau pendidikkarena jabatan mempunyai kewibawaan memerintah. Mereka telahdiberi kekuasaan (gezag) oleh pemerintah atau instansi yangmengangkat mereka kekuasaan tersebut meliputi pimpinan kelas disanalah anak-anak telah diterangkan kepadanya. Bagi kepalasekolah kewibawaan itu lebih luas meliputi pimpinan sekolahnya(Daradjat).

Alat tersebut menurut Indrakusuma dibedakan kedalam duabentuk yaitu Media Pendidikan preventif dan represif.

a.       Alat Preventif

Alat preventif adalah Media Pendidikan yang bersifatpencegahan. Tujuannya untuk menjaga agar hal-hal yang dapatmenghambat atau mengganggu kelancaranan dari proses pendidikanbisa dihindarkan termasuk dalam alat-Media Pendidikan preventifadalah : Tata tertib, anjuran, perintah, larangan, paksaan dandisiplin.

Tata tertib, merupakan serentetan peraturan yang harusditaati dalam suatu situasi atau dalam tata kehidupan tertentu.Anjuran, sebagai saran atau ajakan untuk berbuat atau melakukansesuatu yang berguna. Larangan, sebenarnya sama saja denganperintah. Perintah orientasinya hal-hal yang bermanfaat,sebaliknya larangan (merugikan). Paksaan, sebagai suatu perintahdengan kekerasan terhadap anak untuk melakukan sesuatu. Paksaandilakukan dengan tujuan, agar jalannya proses pendidikan tidakterganggu atau terhambat, sedangkan disiplin, adalah adanyakesediaan untuk mematuhi peraturan-peraturan dan larangan.Kepatuhan itu bukan karena tekanan dari luar, melainkan kesadaranadanya nilai peraturan dan larangan (Amir Daien Indrakusuma, t.th: 140-142).

Muatan disiplin cukup padat karena sasarannya membuatpribadi integral yang merupakan refleksi batin. Untuk itu adaupaya-upaya strategi untuk menanamkan disiplin pada anak adalah:

Page 25: Ilmu Pendidikan Islam

1. Pembinaan dengan Keteladanan

Keteladanan sebagai salah satu cara yang ampuh dalammembentuk kepribadian anak. Untuk itu aktivitas orang tua danpendidik (guru) menjadi pusat perhatian anak. Ini sebagai metodeiman (Departemen Agama RI, 1989 : 670).

Secara psikologis manusia, ternyata memang memerlukan contohteladan dalam hidupnya. Meniru salah satu sifat pembawaanmanusia. Keteladanan manusia ituada dua macam, yaitu peneladananyang tidak disengaja seperti dalam keilmuan, kepemimpinan, sifatikhlas. Setelah itu keteladanan yang disengaja, sepertimemberikan contoh membaca yang baik, mengerjakan salat (AhmadTafsir : 143)

2. Pembinaan dengan Pembiasaan

Dalam pembinaan anak melalui pembiasaan dan latihan sangatdiperlukan yang harus sesuai dengan perkembangan jiwa anak.Pembiasaan ini pada prinsipnya membentuk kepribadian dan sikapanak yang lambat laun sikap itu tergoyahkan karena telah menjadibahagian dari kepribadiannya (Ahmad Tafsir). Manusia pada awalpenciptaannya dalam keadaan suci dan bertauhid murni, beragamayang lurus, sebagaimana digambarkan dalam Alquran (DepartemenAgama RI : 641).

3. Pembinaan dengan penyadaran

Di samping adanya pembiasaan dan keteladanan maka anak mulaikritis perlu diberi penjelasan tentang pentingnya peraturan-peraturan itu di dalamnya. Lambat laun anak akan menyadari nilaidan fungsi dari peraturan itu (Indrakusuma).

Menurut Ulwan, pembinaan agar anak menjadi baik yang secarapraktis melalui pendidikan ketaladanan, adat kebiasaan,memberikan perhatian dan memberikan hukuman (Abdullah NasihUlwan, t.th. : 2).

a.   Media Pendidikan Represif

Page 26: Ilmu Pendidikan Islam

Media Pendidikan represif disebut juga Media Pendidikankreatif atau Media Pendidikan korektif.

Media Pendidikan represif bertujuan untuk menyadarkan anakkembali kepada hal-hal yang benar, baik dan tertib. MediaPendidikan represif diadakan bila terjadi sesuatu perbuatan yangdianggap melanggar peraturan (Indrakusuma : 147). Bandingkandengan M. Athiyah al-Abrasyi, 1970 : 153-158). Termasuk dalamalat-Media Pendidikan represif adalah : Pemberitahuan, teguran,peringatan, hukuman dan ganjaran.

1.      Pemberitahuan ; maksudnya adalah pemberitahuan kepadaanak yang telah melakukan sesuatu yang mengganggu atau menghambatjalannya proses pendidikan.

2.      Teguran ; teguran itu diberikan kepada anak yang belummengetahui suatu hal, maka teguran ini berlaku bagi anak yangtelah mengetahui. Jadi perbuatan anak itu dapat dikatakan sebagaisuatu pelanggaran. Teguran diberikan kepada anak yang baru satukali atau dua kali melakukan pelanggaran.

3.      Peringatan ; peringatan diberikan kepada anak yangbeberapa kali melakukan pelanggaran. Dalam pemberian peringatanini disertai ancaman akan sanksinya bilamana terjadi pelanggaranlagi. Alquran pun telah memberikan isyarat kepada kita(Departemen Agama RI : 645).

4.      Hukuman ; sebagai pencegahan yang terakhir bila melewatibeberapa tahap di atas, agar tidak terjadi pelanggaran.

Hukuman dalam pendidikan Islam itu memiliki pengertian yangluas, dari hukuman yang ringan sampai kepada hukuman yang agakmenyakitkan, namun suatu hukuman pada prinsipnya hanya satu,yaitu adanya unsur menyakitkan, baik jasmani maupun rohani (SikunPribadi, 1987 : 6 & 9).

Pada prinsipnya tidak ada ahli pendidikan yang mengkehendakihukuman dalam pendidikan, kecuali hal itu dalam keadaan terpaksa,itupun dilakukan dengan sangat hati-hati. Bila hal itu dilakukanmenurut hemat penulis akan diintegrasi (hubungan tidak harmonis,

Page 27: Ilmu Pendidikan Islam

wibawa guru akan turun). Hukuman yang dilakukan oleh pendidikbaik itu di rumah maupun di lembaga pendidikan tertentu sangatberbeda dengan hukuman-hukuman umum.

b.    Media Pendidikan Langsung dan Tidak Langsung

Media Pendidikan langsung dan tidak langsung hanya bersifatinsidental. Insidental adalah hal-hal yang bernuansa positifmuncul secara tiba-tiba yang tak terduga. Ketika prosespembelajaran berlangsung seorang guru ingin melihat lebih jauhdari setiap informasi materi yang telah dijumpai yang terdahuludengan mengadakan appersepsi. Appersepsi adalah pemunculanpertanyaan yang ditujukan kepada siswa untuk mengukur daya serapterhadap materi yang telah disampaikan. Olehnya itu ada dua halpenting yang akan muncul yaitu:

1.  Pujian

Pujian yang diberikan oleh pendidik (guru) sebelum memulaipelajaran baru atau pada saat appersepsi berlangsung yangdiselingi umpan balik (pertanyaan). Ketika anak memberi jawabanbalik dan ternyata jawaban itu benar, maka anak perlu mendapatpujian, sekalipun jawaban itu sedikit pada sasaran yangdikehendaki.

2.   Sentuhan

Setelah pujian perlu juga sentuhan. Sentuhan iniimplikasinya cukup beragam. Dalam artian mengandung nuansapendidikan yakni membangun keharmonisan dan keakraban interaksisosial antara guru dan murid (tidak terjadi disintegrasi).