dgjgkgkjhkkljnlk
BAB I PENDAHULUANA.Pengantar Ilmu PelayaranIlmu Pelayaran adalah
ilmu yang mempelajari bagaimana membawa kapal dari satu tempat ke
tempat lain dengan aman efektif dan efesien. Untuk maksud tersebut
dalam mempelajari ilmu pelayaran diperlukan tahapan-tahapan
pengetahuan maupun ketrampilan yang saling terkait dan berhubungan.
Sebagai contoh dalam pembelajaran yang bersifat praktik diperlukan
kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat navigasi dan buku-buku
terbitan navigasi, sehingga siswa sebelum praktik perlu didasari
kemampuan bagaimana menggunakan alat navigasi, buku terbitan
navigasi dan alat-alat menjangka peta.Isi buku ini disusun
berurutan berdasarkan aspek prasarat, maka dalam mempelajari buku
ini harus berurutan berdasarkan susunan isi buku ini. Dengan
mempelajari buku ini diharapkan siswa mempunyai pengetahuan dan
keterampilan tentang : Dasar-dasar ilmu pelayaran, Haluan dan macam
haluan, Penentuan posisi kapal dengan benda darat, menghindari
bahaya navigasi pantai.B.Bumi Dan Ukuran Bumi .Teori Bumi Bulat
Pada hakekatnya bumi tidak berbentuk bulat seperti bola, tetapi
mempunyai pipihan pada kedua kutubnya (kutub Utara dan kutub
Selatan). Bentuk bumi yang sebenarnya menyerupai Elepsoid (lihat
Gambar 1).
Gbr. 1 Bentuk BumiPoros pendek (KU, KS) merupakan poros bumi dan
(EQ) adalah garis tengah yang merupakan poros panjang dari bidang
Equator (Khatulistiwa). Menurut pandangan kita mengenai bumi dalam
Ilmu Pelayaran dianggap seperti bola yang bulat sempurna, dengan
mengabaikan faktor pipihan pada kedua kutubnya.
Pipihan Bumi menurut Hayfort adalah selisih panjang jari-jari
Equator dengan setengah sumbu bumi dibandingkan jari-jari Equator.
Panjang jari-jari Equator = 6.377.397 meter. Sedangkan panjang
setengah sumbu bumi = 6.356.097 meter, perbedaan panjang jari-jari
inilah yang menyebabkan terjadinya pipihan pada kutub-kutub
tersebut, maka pipihan bumi adalah :
MQ - MKU =21.300 m=1MQ6.377.397 m297
Keterangan :MQ= Jari-jari Equator
MKU = Setengah sumbu bumi
Akibatnya Garis Equator lebih besar dari pada panjang sumbu
bumi.
Untuk lebih meyakinkan tentang bentuk bumi, ada beberapa cara
yang dapat dilakukan pada kegiatan sehari-hari , seperti contoh
berikut :
1. Apabila kita berada di pantai dan melihat kapal yang datang ,
yang pertama kita lihat adalah bagian-bagian yang tertinggi dari
kapal itu.2. Bila kita berada di tengah lautan , kita dapat melihat
bahwa batas antara air dan langit tampak sebagai lingkaran .
3. Gunung, jika dipandang dari tempat yang jauh akan terlihat
puncaknya saja, akan tetapi bila didekati makin lama akan terlihat
bagian-bagian bawah gunung (kaki gunung). Lihat gambar 2.
Gbr. 2 Bukti Bumi BulatTeori Bumi Berputar.Beredarnya
benda-benda angkasa dapat terlihat dari bumi, seolah-olah benda itu
bergerak tanpa kita rasakan bahwa sebenarnya bumi ini yang berputar
pada porosnya, sedangkan gerakan dari matahari dan bulan itu
hanyalah gerakan maya. Untuk membuktikan bahwa bumi yang berputar
ada beberapa bukti sebagai berikut :
1. Gerakan maya dari benda-benda angkasa, misalnya Matahari dari
timur ke barat ini dapat terjadi karena bumi berputar dari barat ke
timur.
2. Benda yang jatuh dari tempat yang tinggi mendapat simpangan
ke timur, percobaan ini dilakukan oleh Benzenberg dan Reich.
3. Menyimpangnya arus udara yang naik di atas Khatulistiwa ke
Barat hingga di Khathulistiwa di tempat yang tinggi, terdapat angin
timur.
Koordinat-koordinat Bumi.Dalam menentukan titik diatas permukaan
bumi di pergunakan sistem titik kordinat dua buah sumbu. Sebagai
sumbu mendatar adalah Khatulistiwa ( jajar Lintang 0 ) dan sebagai
sumbu tegak adalah derajah nol ( derajah Greewich ).
Kordinat- kordinat bumi digambarkan dengan bentuk garis-garis
ciptaan di bumi yang mempunyai nama beragam, untuk lebih jelasnya
perhatikan uraian Definisi dan uraiannya sebagai berikut :
1. Lingkaran Besar adalah bentuk potongan pada bola bumi dengan
bidang datar yang melalui titik pusat bumi, atau semua lingkaran di
bumi yang melalui titik pusat bumi.
2. Lingkaran Kecil adalah bentuk potongan pada bola bumi dengan
bidang datar yang tidak melalui titik pusat bumi, atau semua
lingkaran di bumi yang tidak melalui titik Pusat bumi.3. Poros Bumi
adalah garis khayal yang menembus bumi pada dua tempat, yaitu Kutub
Utara dan Kutub Selatan.4. Khatulistiwa (Ekuator) adalah bentuk
potongan bumi yang melalui titik pusat bumi yang membagi bumi
menjadi dua belahan yaitu belahan Utara dan belahan Selatan. Atau
garis mendatar yang berupa lingkaran besar yang membagi bumi
menjadi dua bagian.5. Jajar (Lintang) adalah semua garis
perpotongan bumi yang sejajar dengan Khatulistiwa, atau garis
mendatar yang tegak lurus dengan Derajah.
6. Derajah (Bujur) adalah semua garais perpotongan di bumi yang
tegak lurus dengan
Khatulistiwa atau semua lingkaran besar yang tegak lurus dengan
jajar.
7. Jajar Lintang Istimewa adalah Jajar lintang yang mempunyai
jarak tertentu terhadap
Khatulistiwa :
a) Lingkaran Bik Mangkara atau Lingkaran Balik Utara adalah
jajar lintang yangterletak pada
,5 U.b) Lingkaran Balik Jadayat atau Lingkaran Balik Selatan
adalah jajar lintang yangterletak pada
,5 S.c) Lingkaran Kutub Utara ialah jajar lintang yang terletak
pada
,5 U.d) Lingkaran Kutub Selatan ialah jajar lintang yang
terletak pada
,5 S.Keterangan :GBR. 3 Garis-Garis Bumi.
1.Lingkaran Besar2.Lingkaran Kecil.
3.Poros Bumi.
4.Khatulistiwa
5.J a j a r
6.D e r a j a h
7.Lingkaran Balik Mangkara.8.Lingkaran Balik Jadayat.
9.Lingkaran Kutub Utara.10. Lingkaran Kutub Selatan.L i n t a n
g (Jajar).Semua garis mendatar yang sejajar dengan Khatulistiwa
atau tegak lurus dengan Derajah di sebut dengan Jajar, garis jajar
inilah yang dikenal dengan istilah Lintang. Garis Lintang dihitung
dari Lintang 0 o ( Khatulistiwa ) ke arah Utara sampai 90 o di
namakan daerah Lintang Utara dan ke arah Selatan sampaidi namakan
daerah Lintang Selatan. Kesimpulannya Lintang dibedakan Lintang
Utara dan Lintang Selatan tergantung letak tempat tersebut terhadap
Khatulistiwa. Dari Khatulistiwa ke Utara adalah Lintang Utara,
sedangkan dari Khatulistiwa ke arah Selatan adalah Lintang
Selatan.Lintang suatu tempat di bumi ialah besarnya busur dari
Derajah yang melalui tempat tersebut diukur dari Khatulistiwa
sampai tempat itu. Untuk lebih memudahkan pemahaman uraian diatas
perhatikan gambar dan penjelasan berikut.
Keterangan :1. KU= Kutub Utara KS = Kutub Selatan2. A, B, C=
Suatu titik yang merupakan tempat di bumi.
3. E Q= Equator / Khatulistiwa
4. Li= Lintang 25 oKUBE
Q ACKSPenjelasan :
Gbr. 4 Garis Lintang ( Jajar )a. A Suatu titik yang terletak
pada garis Khatulistiwa, Khatulistiwa merupakan jajar 0 o jadi
A
posisi lintangnya terletak pada 0 o.
b. B Suatu titik yang terletak pada jajar 25 o di Utara, maka B
posisi lintangnya terletak 25 o U.
c. C Suatu titik yang terletak pada jajar 25 o di Selatan, maka
C posisi lintangnya terletak 25 o S.Perubahan Lintang (Li )Suatu
kegiatan berlayar adalah merupakan kegiatan yang bergerak, oleh
karena itu ada perubahan yang terjadi dari kegiatan tersebut.
Berkaitan dengan posisi lintang suatu titik / tempat di bumi dengan
aadanya aktifitas berlayar tadi akan mengalami perubahan-perubahan.
Perubahan Lintang ( Li) Ialah perbedaan Lintang antara dua tempat
di bumi. Perbedaan tersebut bisa terjadi dari dua posisi yaitu
pertama ke dua tempat / posisi berada pada lintang yang sama dan ke
dua pada lintang yang berbeda.
Lintang Yang Sama :Bila perubahan yang terjadi dari dua tempat
yang Lintangnya sama dikenal dengan Istilah Senama. Perhitungan
perubahan lintang( Li) dengan cara Lintang yang besar dikurangi
dengan lintang yang kecil ( Li = L > - L = lintang besar, L<
= lintang kecil. (lihat Gbr.5).
Lintang Tak Senama :Bila perubahan yang terjadi dari dua tempat
yang lintang berbeda dikenal dengan istilah TakSenama. Perhitungan
perubahan lintang ( Li ) dengan cara Ditambahkan.( Li = L1 + L2
),
Li = beda lintang , L1 = lintang 1 / lintang tempat tolak , L2 =
lintang 2 / lintang tempat tiba. ( lihat Gbr.5 )
Keterangan :P,Q, dan R = Titik / tempat di bumi
E Q = Equator / khatulistiwa
Li .a = Perubahan lintang (senama)
Li .b = Perubahan lintang (tak senama)Gbr 5. Perubahan Lintang
(^ Li)Contoh perhitungan perubahan Lintang ( Li). Posisi P : 03 o .
00 . 00 LUPosisi Q: 05 o . 00 . 00 LU Posisi R: 03 o . 00 . 00 LS1.
Diketahui : tempat tolak P
tempat tibaQ Ditanyakan ; LiPenyelesaianP 03 o . 00 . 00.
Q 05 o . 00 . 00
------------------------ L 02 o . 00 . 00 (senama).
2. Diketahui : Tempat tolak P.Tempat tiba R. Ditanyakan : Li
Penyelesaian P 03 o. 00. 00 LUR 03 o. 00. 00
LS------------------------ Li 06 o. 00.00 (tak senama)
LATIHAN :
Hitung beda lintang ( L) antara 2(dua) titik pada soal berikut
:
1. Titik Q =10 30 S.Titik P = 03 o 30 10 S.2. Titik R = 02 o 40
30 U.
Titik T = 03 o 10 10 S.3. Titik V = 05 o 10 00 U.
Titik G = 04 o 10 00 U.
4. Titik K= 01 o 30 00 S.Titik L= 01 o 40 30 U.
B u j u r ( Derajah ).Semua garis vertical yang tegak lurus
dengan Khatulistiwa dan merupakan lingkaran besar disebut D e r a j
a h. Derajah ini yang dikenal dengan istilah Bujur. Skala Bujur
dihiting mulai dari Derajah Greenwich (derajah yang melalui
greenwich)/ derajah 0 ke kanan / ke Timur sampai dikenal daerah
Bujur Timur, dan ke kiri / ke Barat sampaidikenal daerah Bujur
Barat. Dapat disimpulkan bahwa Bujur di bagi menjadi bujur Barat
dan Timur, pembagianini tergantung dari
letak bujur itu terhadap derajah 0 o. Bujursuatu tempat di bumi
adalah busur dari derajahsampai kepada derajah tempat tersebut.
Untuk lebih memudahkan pemahaman tersebut perhatikan gambar dan
uraian berikut.
Keterangan :
GR = Greenwich BB = Bujur Barat BT = Bujur Timur
Penjelasan :
Gbr. 6 Bujur.Arah panah kanan / ke Timur menunjukan daerah bujur
Timur dari
- 180 o .Arah panah kiri/ ke Barat menunjukan daerah bujur Barat
dari - 180 o.
Perubahan Bujur (bu ).Akt ifitas berlayar seperti yang sudah
dijelaskan pada perubahan Lintang, berkaitan juga terhadap
perubahan Bujur. Perubahan bujur (bu ) ialah perbedaan bujur antara
dua tempat di bumi. Perubahan bujur antara dua tempat di bumi
ditentukan dari tempat posisi di bumi, bila bujur kedua tempat
tersebut berada pada bujur yang sama ( senama ) maka perubahan
bujur ( bu) adalah selisih antara kedua bujur tersebut. Perhatikan
rumusan berikut : bu = b1 - b2. Keterangan : bu = Perubahan Bujur /
beda bujur.
b1 = Bujur yang lebih besar.
b2 = Bujur yang lebih kecil.
Sebaliknya apabila bujur ke dua tempat tersebut berada pada
tempat yang berbeda (tak senama) maka berubahan bujur (bu) adalah
jumlah antara kedua bujur tersebut. Perhatikan rumusan berikut : bu
= b1 + b2.Keterangan:
bu = Perubahan bujur / beda bujur.
b1 = Bujur 1 / posisi bujur tempat tolak. b2 = Bujur 2 / posisi
bujur tempat tiba.
Dalam memudahkan pemahaman pengetahuan diatas perhatikan Gambar
dan uraian berikut :
Keterangan :Gr= Greenwich.A,B,C = Titik / tempat di bumu.1= Beda
bujur antara titik A dan titik C.
2= Beda bujur antara titik A dan titik B.
CGrBAGbr. 7 Perubahan Bujur (^bu).Contoh perhitungan Perubahan
Bujur (bu) : Posisi A00 00 T.Posisi B00 00 T.Posisi C
00 00 B.1. Diketahui : Tempat tolak A.
Tempat tibaB. Ditanyakan bu .
Penyelesaian : A 05 o 00 00 T.B 07 o 00 00
T.-------------------bu 02 o
00 00. ( senama )2. Diketahui : Tempat tolak A.
Tempat tibaC. Ditanyakan bu.Penyelesaian : A 05 o 00 00 T
C 05 o 00 00 B
-----------------bu 10 o
00 00 ( tak senama ).C a t a t a n : Posisi A, B, dan C berada
di lintang 0 / lintang rendah.Lintang Menengah (Li M) Dan Bujur
Menengah (bu M)Lintang Menengah dan Bujur Menengah antara dua
tempat di bumi ialah Jajar dan derajah / lintang dan bujur yang
letaknya tepat di tengah-tengah antara jajar dan derajah yang
melalui kedua tempat tersebut. Menentukan Lintang menengah dan
Bujur menengah dapat dilkakukan
dengan rumusan sbb :1. Jika kedua Lintang / Bujur senama, maka
Jumlah Li/bu kedua tersebut dibagi dua
Li/bu tempat tolak + Li/bu tempat tiba
-----------------------------------------------=Li/bu
Menengah.2.
2. Jika kedua Lintang / Bujur tak senama, maka setengah selisih
antara lintang bujurtersebut ditambahkan dengan lintangbujur yang
kecil atau lintang bujur yang besar di kurangi dengan setengah
selisih antara lintangbujur kedua tejmpat tersebut .
Contoh perhitungan bujur dan lintang menengah : Lintang/Bujur
Senama.
A. 10 o 00 00 U - 110 o 00 00 T.B 10 o 20 00 U - 110 o 30 00
T.Lintang menengah = 10 o 00 00 + 10 o 20 00
---------------------------
2.
= 10 o 10 00.
Bujur menengah= 110 o 00 00 + 110 o 30 00.
-------------------------------2
= 110 o 15 00.
Lintang / Bujur tak senama.
C 10 o 00 00 U - 12 o 00 00 T D 08 o 20 00 S -02 o 00 00
B.Lintang Menengah = 10 o 00 00 - ( 10 o 00 00 - 08 o 20 00
).-------------------------------------------2
= 10 o 00 00 - 00 o 50 00
= 09 o 10 00 A t a u
= 08 o 20 00 + 00 o 50 00
= 09 o 10 00.
Bujur Menengah= 12 o 00 00 - ( 12 o 00 00 - 02 o 00 00 )
------------------------------------------2
= 12 o 00 00 - 05 o 00 00
= 07 o 00 00 Atau
= 02 o 00 00 + 05 o 00 00
= 07 o 00 00
LATIHAN :Hitung beda bujur ( b) , bujur menengah dan lintang
menengah pada soal berikut :
1. Titik D= 20 o 45 30 U 010 o 15 30 T.Titik T= 10 o 30 10 S 015
o 10 00 B.2. Titik B= 05 o 30 00 U 050 o 30 30 B.Titik C= 10 o 15
10 U 017 o 15 00 B.3. Titik K= 01 o 20 00 S 020 o 10 00 T.Titik L=
09 o 30 20 S 030 o 15 15 T.4 Titik M= 05 o 40 20 S 040 o 30 25
T.Titik N= 03 o 10 30 U 010 o 40 15 B.Daerah
Iklim.Lingkaran-lingkaran jajar lintang Istimewa membagi bumi
menjadi tiga bagian yang disebut daerah iklim. Adapun pembagian
daerah iklimnya adalah sbb :
1. Daerah iklim Panas (tropis) yaitu daerah yang dibatasi oleh
jajar 23 o,5 U dan 23 o,5 S
atau daerah yang dibatasi oleh lingkaran balik Mangkara dan
lingkaran balik Jadayat.
2. Daerah iklim Sedang (Sub tropis) yaitu daerah yang dibatasi
oleh jajar 23 o,5 U(lingkara balik mangkara) dengan ,5 U(lingkaran
kutub utara) atau ,5 S(lingkaranbalik jadayat) dengan ,5
S(lingkaran kutub selatan)
3. Daerah iklim Dingin yaitu daerah yang dibatasi oleh lingkaran
kutub Utara sampai kutub
Utara sedangkan di bagian belahan bumi selatan dibatasi oleh
lingkaran Kutub Selatan sampai Kutub Selatan.
Keterangan :1. Daerah Tropis.
2. Daerah Subtropis.
3. Daerah Dingin.
KU 66,5323,5210223,5366,5KS Gbr.8 Daerah Iklim.Ukuran Bumi.Di
atas bumi pengukuran panjang menggunakan satuan kilometer dan
meter, sedangkan secara keseluruhan ukuran bumi (bumi bulat)
menggunakan Derajat, Menit dan Detik contoh , B dan C
artinya
= Derajat, B = Menit dan C = Detik. Ukuran tersebut biasa
dipakai untuk mengukursudut atau busur suatu lingkaran . Dengan
demikian perlu dipersamakan antara ukuran kedua tersebut seperti 1
menit dengan meter.
Cara ini dapat dilakukan dengan menentukan dua buah titik diatas
bumi yang diketahui posisinya dengan ketentuan bahwa ke dua titik
tersebut terletak pada garis derajah yang sama. Dengan mengetahui
posisi masing-masing akan diperoleh perbedaan lintang antara dua
tempat tersebut. Perbedaan lintang sama dengan jarak / jauh (dengan
satuan Derajat).
Atau jarak juga dapat diukur walaupun dua tempat tersebut berada
pada derajah yang berbeda dengan rumusan tertentu . Dengan prinsip
pengukuran seperti diatas telah diketahui panjang jari- jari
Khatulistiwa adalah 6.377.397 meter dan panjang setengah poros bumi
adalah 6.356.097 meter. Dari perbandingan panjang tersebut
membuktikan bahwa bentuk bumi pipih pada kedua kutubnya.
Pengukuran selanjutnya menunjukan bahwa keliling Khatulistiwa
adalah 40.070.368 meter dan panjang derajah dari kutub ke kutub
sama dengan 40.033.423 meter, jadi panjang derajah dapat dibulatkan
menjadi 40.000.000 meter.
Satu Mil Laut, panjang satu mil laut adalah sama dengan panjang
satu menit bujur derajah (bumi dianggap bulat). Jadi tiap busur
derajat adalah :
40.000.000
-------------=1.852 meter.
360 x 60
Panjang 1 menit busur bujur tidak sama pada tiap-tiap
jajar/lintang, seperti uraian berikut1. Pada lintang2. Pada
lintang3. Pada lintang
panjangnya 1 busur bujur adalah 1.843 m. panjangnya 1 busur
bujur adalah 1.852 m. panjangnya 1 busur bujur adalah 1.861 m.
Dari uraian di atas dibuat pembulatan sehingga 1 mil dianggap
sama dengan 1.852 meter
Dengan singkat ditulis :1 mil = 1 menit busur.
1= 60 menit busur.
M a t a A n g i n .Mata angina dapat dilihat pada kompas. Kompas
/ pedoman adalah alat yang dipakai untuk menentukan arah. Untuk
mengetahui / membaca sudut derajat pada kompas diperlukan skala
derajat yang dikenal dengan mawar pedoman. Mawar pedoman terdapat
di kompas dan peta laut. Mawar pedoman merupakan sebuah lingkaran
yang bernilai sampai dengan . Mawar pedoman dibagi menjadi empat
kwadran yang masing-masing kwadran bernilai sama yaitu . Masing
-
masing kwadran masih terbagi menjadi delapan surat. Nilai
masing-masing besaran surat 11,25 osehingga mawar pedoman terbagi
menjadi 32 surat seperti dibawah ini :1. Utara =2. Utara di kiri
jarum pendek = 11 o 253. Utara Timur Laut = 22 o 50
17. Selatan =18. Selatan di kiri jarum pendek = 108 o 7519.
Selatan barat daya =o4. Timur laut di kiri jarum pendek = 33 o 755.
Timur Laut =6. Timur laut di kiri jarum pendek = 56 o 257. Timur
timur laut = 67 o 508. Timur di kanan jarum pendek = 78 o 759.
Timur =10. Timur di kiri jarum pendek = 101 o 2511. Timur tenggara
= 112 o 7512. Tenggara di kanan jarum pendek = 123 o 7513. Tenggara
=14. Tenggara di kiri jarum pendek = 146 o 2515. Selatan tenggara =
157 o
20. Barat daya di kanan jarum pendek = 21321. Barat daya =22.
Barat daya di kiri jarum pendek = 23623. Barat-barat daya = 24724.
Barat di kanan jarum pendek = 25825. Barat =26. Barat di kir rum
pendek = 28027. Barat barat laut = 29228. Barat laut di kanan jarum
pendek = 30329. Barat laut =30. Barat laut di kiri jarum pendek =
32631. Utara barat laut = 337
,25o,25o,75o,75o,25o,50o,75o,25o,5016. Selatan di kanan jarum
pendek = 168 o 75
32. Utara di kanan jarum pendek =348
o,75EVALUASI :1. Gambarkan garis-garis ciptaan di bumi dengan
jumlah garis ciptaan maximal 9 macam.2. Jelakan hubungan antara
ukuran bumi dengan skala 1 mil = 1852 m.
3. Gambarkan ilustrasi suatu titik di bumi yang memiliki posisi
25 o 00 U dan 15 o 00 S.4. Jelaskan Fungsi garis Khatulistiwa dan
garis derajah Greenwich .
5. Gambarkan pembagian daerah Iklim di bumi, diberi
keterangan.
6. Buat mawar pedoman dengan diameter 10 cm , dilengkapi dengan
arah derajat (32 surat) Dengan keterangannya.BAB. II. PELAYARAN
DATAR.A. Haluan Dan Jauh.Kegiatan berlayar adalah kegiatan dari
keseluruhan aktifitas yang ada di kapal, berkaitan dengan kegiatan
diatas dek maka pelaksana yang melakukan harus memiliki kompetensi
yang diantaranya pengetahuan dan keterampilan mengenai haluan dan
jauh. Kompetensi ini adalah kompetensi yang akan mendasari dari
segala kegiatan yang berkaitan dengan berlayar, seperti pelayaran
datar, elektronik maupun astronomi.
H a l u a n.Haluan ialah sudut yang dibentuk antara arah utara
dengan arah lunas kapal. Haluan dihitung dari 0 derajat ke arah
kanan (searah dengan jalannya jarum jam). Dalam prakteknya haluan
berada di 2(dua) tempat yaitu di Peta Laut dan di Kompas /
pedoman., sedangkan kompas / pedoman juga ada kompas magnit dan
elektrik (gyro compas). Berdasarkan uraian tadi maka haluan ada
3(tiga) yaitu :
V a r i a s i dan D e v i a s i.V a r i a s i.Variasi adalah
sudut antara Utara Sejati (US) dengan Utara Magnetis(UM), sudut ini
terjadi karena adanya penyimpangan penunjukan jarum magnit akibat
adanya magnit bumi. Bila sebuah kompas magnit diletakan di atas
kapal maka kompas tersebut akan terpengaruh oleh adanya magnit
magnit yang ada disekitarnya yaitu magnit bumi dan magnit besi
kapal atau besi besi lainnya (muatan). Pengaruh magnit bumi di
kenal dengan istilsh Variasi, pengaruh ini ada dua yaitu yang
bersifat negatip dan bersifat positip.Pengaruh negatip dikenal
dengan Barat (B), sedang pengaruh positip dikenal dengan Timur (T).
Untuk lebih memahami hal diatas perhatikan Gambar dan penjelasannya
:
Gbr. 9 VariasiVariasi Positip (T).Bilamana Utara Magnetis berada
di sebelah Timur atau kanannya Utara Sejati .
Variasi Negatip (B).Bilamana Utara Magnetis berada di sebelah
Barat atau kirinya Utara Sejati.
Perolehan Nilai Variasi.
Nilai Variasi untuk suatu tempat di bumi dapat di peroleh di
Peta laut dan peta variasi.Di peta variasi terdapat garis yang
melukis melalui tempat dengan uraian dan sebutan sebagai
berikut:
1.Isogone ialah garis di peta yang ditarik melalui tempat tempat
yang sama Variasinya.2. Agone ialah garis di peta yang ditarik
melalui tempat tempat yang variasinya 0 (nol).
3. Isologone ialah garis di peta yang ditarik melalui tempat
tempat yang mempunyai perubahan Variasi yang sama.
Letak nilai Variasi pada peta laut teletak di tengah Mawar
pedoman yang ada dibeberapa tempat di peta laut. Pada penulisan
nilai Variasi menunjukan beberapa komponen :
1. Nilai variasi
2. Tahun berlakunya nilai variasi yang di tulis didalam
kurung
3. Perubahan nilai variasi per tahun.
Dari uraian diatas tergantung oleh kondisi diatas bumi dan waktu
atau tahun.
Penulisan Nilai Variasi.
Ditulis perubahan tahunan sekian menit Barat / Timur. Contoh: 1.
Var00 o 30 T (1980)
Perubahan tahunan - 3.
Artinya : Nilai Variasi th 1980 ditempat tersebut adalah + 00 o
30.
Perubahan nilai variasi per tahun adalah 3.
Bila dalam menggunakan peta tersebut th 1990 maka berapakan
nilai variasi th 1990 :
Selisih tahun 1990 1980 = 10 th.
Perubahan nilai variasi 10 th ialah 10 x -3 = - 30. Nilai
variasi th 1990 ialah 00 o 30 + (-30) = 00 o.
2. Var 02 o 30 B (1978).Perubahan tahunan 6 timur.
Bila dalam menggunakan peta tersebut th 1988 maka berapakah
nilai variasi
Th 1988.
Selisih th 1988 1978 = 10 th
Perubahan nilai variasi 10 th ialah 10 x (+6) = 60 (01 o). Nilai
variasi th 1988 ialah - 02 o 30 + (+01 o) = 01 o 30.
Ditulis increasing, decreasing annually sekian menit atau almost
stationary (tetap).
Contoh : 1. Var 03 o 00 B (1969).
Increasing annually 6.
Bila dalam menggunakan peta tersebut th 1974 maka berapakah
nilai variasi
Th 1974.
Silisih tahun 1974 1969 = 5 th. Perubahan variasi 5 th ialah 5 x
6 = 30
Nilai variasi th 1974 ialah (03 o 00 + 00 o 30) B = 03 o 30 B.2.
Var 01 30 B (1977).
Decreasing annually 13.
Bila penggunaan peta tersebut th 1987 berapakah nilai Variasi th
1987.
Selisih tahun 1987 1977 = 10 th.
Perubahan variasi 10 th ialah 10 x 13 = 130 / 02 o 10.Nilai
variasi th 1987 ialah (01 o 30 - 02 o
10) B = (- 40) B = 40 T.LATIHAN
:NO.DiketahuiKeteranganDitanyakan
1.2.3.4.5.6.Var 01 o 30 T( 1998)
Var 00 o 30 B(1995) Var 02 o 00 T(2000) Var 00 o 45 B(1999) Var
15 B(1997)
Var 02 o 10 T(2000)Perubahan tahunan + 10
Perubahan tahunan + 05 Increasing annually10 Decreasing annually
05 Perubahan tahunan - 07 Perubahan tahunan - 05Variasi Th 2007
Variasi Th 2006
Variasi Th 2005
Variasi Th 2007
Variasi Th 2007
Variasi Th 2005
D e v i a s i.Pada uraian terdahulu sudah diterangkan tentang
pengaruh magnitisme bumi terhadap kompas magnit, berikut akan
diuraikan pengaruh magnit besi besi yang ada di kapal terhadap
magnit kompas. Magnit yang berada di besi-besi kapal akan
mempengaruhi batangan magnit yang ada pada kompas sehingga arah
yang ditunjukan menyimpang dari yang seharusnya , nilai magnit yang
mempengaruhi ini dikenal dengan istilah Deviasi.
Gaya magnit besi kapal ini disebabkan oleh adanya magnit-magnit
remanen yang bersifat tidak tetap, jika haluan kapal berubah,
kutub-kutub magnit remanen berubah tempat juga, sehingga akan
mempengaruhi pedoman magnit. Kekuatan magnit remanen tergantung
pada jarak kapal dengan kutub magnit bumi, makin dekat jaraknya
kekuatan magnit remanen akan bertambah besar. Dari uraian tersebut
dapat di simpulkan bahwa nilai Deviasi tergantung pada :
a. Letak atau posisi kapal b. Haluan kapal.
Pengaruh Deviasi terhadap kompas magnit bersifat negatip dan
positip.UM UP UP UM
UM / UPDev = (+) Dev = (-) Dev = (0)Gbr. 10 Deviasi.Deviasi
Positip.
Bilamana UP terletak di timur atau sebelah kanan UM.
Deviasi Negatip.
Bilamana UP terletak di Barat atau sebelah kiri UM.
Salah Tunjuk (Sembir).Salah tunjuk ialah jumlah aljabar Variasi
dan Deviasi, atau penyimpangan arah kompas magnit akibat dari
adanya magnit bumi dan magnit besi-besi kapal.
US UP UP US
US / UPST= (+) ST= (-) ST= (0)Gbr. 11 Salah TunjukSalah Tunjuk
positip .
Bilamana UP terletak di timur atau sebelah kanan UM.
Salah Tujuk negatip.
Bilamana UP terletak di barat atau sebelah kiri Um.
Dari uraian serta penjelasan di atas maka dapat di simpulkan
bahwa dalam aplikasinya Haluan dapat dirinci sebagai berikut
US
UM
UP V
DSTHS HM HPGbr 12 Haluan.
Keterangan :
US = Utara Sejati UM= Utara Magnetis UP = Utara Pedoman V =
Variasi
D = Deviasi
ST = Salah Tunjuk/Sembir
HS = Haluan Sejati HM= Haluan Magnetis HP = Haluan Pedoman.
Penjelasan gambar di atas :
1. Haluan Sejati (HS) ialah sudut yang dibuat antara US dengan
arah lunas kapal.
2. Haluan Magnetis (HM) ialah sudut yang dibuat antara UM dengan
arah lunas kapal.
3. Haluan Pedoman (HP) ialah sudut yang dibuat antara UP dengan
arah lunas kapal.
4. Variasi (V) ialah sudut yang dibuat antara US dengan UM.
5. Deviasi (D) ialah sudut yang dibuat antara UM dengan UP.
6. Salah Tunjuk/Sembir (ST) ialah sudutr yang dibuat antara US
dengan UP.
7. Utara Sejati (US) ialah arah Utara yang tidak terpengaruh
oleh magnit apapun.
8. Utara Magnetis (UM) ialah arah Utara yang terpengaruh oleh
magnit bumi (V).
9. Utara Pedoman (UP) ialah arah Utara yang terpengaruh oleh
magnit bumi (V) dan magnit besi-besi kapal (D).
Penjabaran Gambar pada Rumus.1. HS = HM + V.
= HP ( V+D).
= HP + ST2. HM= HS V
= HP + D
= HP + (ST V)3. HP = HS (V+D)
= HM- D
= HS ST.Contoh pemakaian Rumus diatas :
1. Diketahui haluan kapal di peta 75 o (HS), Variasi 3 o B dan
Deviasi + 2 oDitanyakan : HP, HM, dan ST ? Jawab : HP = HS
(V+D)
= 75 o - (-3 o + 2 o)
= 76 o. HM= HS V.
= 75 o (-3 o)= 78 o. ST = V + D
= -3 o + 2 o= -1 o.
2. Diketahui HM = 120 o , D = - 2 o, dan ST = 4 o.
Ditanyakan : HS ? Jawab : HS = HM + V.
V = ST - D.
= 04 o (-2 o)
= 06 oHS = 120 o + 06 o=126 o.
LATIHAN :No.HSHMHPVariasiDeviasiSembir
1.
2.
3.
4.
5.75 o15 o134 o267 o310 o74 o.....................
..............................17 o..........
..................................01 o 00 T
02 o 30 B
..........00 o 45 B.+ 01 o 30
..........- 00 o 30
+ 02 o 15
........................................03 o 00
02 o 30
Perhitungan Haluan Dan jauhPengetahuan dasar yang harus
diketahui terlebih dulu adalah istilah-istilah yang digunakan dalam
perhitungan haluan dan jauh seperti berikut :
1. Tempat Tolak ialah tempat kapal bertolak.2. Tempat Tiba ialah
tempat kapat akan tiba.3. Jauh (J) ialah jarak yang ditempuh kapal
pada haluan tertentu.4. Knot ialah satuan kecepatan kapal 1knot = 1
nautical mil / jam.
1 mil laut = 1.852 m.
5. Perubahan Lintang ( L) ialah selisih lintang antara tempat
dan tempat tiba.6. Perubahan Bujur (Bu) ialah selisih Bujur antara
tempat tolak dengan tempat tiba.Selain istilah di atas ada beberapa
catatan yang penting dalam perhitungan haluan dan jauh :
a. Haluan yang dipakai harus selalu haluan Sejati (HS).
b. Jauh yang ditempuh kapal senantiasa menggunakan satuan mil
laut.
Haluan Utara SelatanHaluan Utara Selatan ialah apabila kapal
berlayar dengan haluan Utara atau Selatan, yang berarti berlayar di
Garis Derajah (bujur). Berlayar dengan haluan ini bujurnya tidak
berubah (Bu = 0) sedangkan lintangnya berubah (Li = jauh) sebesar
jauh yang ditempuh. Untuk lebih jelas
pemahaman tentang haluan Utara Selatan perhatikan Gambar dan
uraian berikut :Keterangan :KUA= tempat tolak.B= tempat tiba.ACA =
busur tempat tolakB( lintang tempat tolak)CB = busur tempat tibaE
Q( lintang tempat tiba)CGbr.13 Haluan U-S.Selisih busur CA dan CB
adalah busur AB dimana busur AB adalah selisih lintang (^Li) antara
tempat tolak dan tempat tiba . Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan sbb:
Li = Jauh. Bu =Contoh pengaplikasian rumusan diatas dalam
perhitungan :1. Tempat tolak 012 o 10 00 U - 120 o
20 00 T .Kapal berlayar dengan haluan Utara Sejauh 40 mil .
Ditanyakan tempat tiba ?
Jawab :
Tempat tolak = 012 o 10 00 U - 120 o 20 00 T. Li =30 o 00 U
--------------------------------------------------------Tempat
tiba = 012 o 40 00 U - 120 o
20 00 T2. Tempat tolak 025 o 20 00 S - 125 o
30 00 B.Kapal berlayar dengan haluan Utara sejauh 20 mil.
Ditanyakan tempat tiba ?
Jawab :
Tempat tolak = 025 20 00 S - 125 30 00 B
Li = 20 o 00 U
--------------------------------------------------------Tempat
tiba = 025 o 00 00 S - 125 o
30 00 B3. Tempat tolak 015 o 00 00 U 120 o
00 00 TTempat tiba017 o 00 00 U - 120 o 00 00 T Ditanyakan :
Haluan dan jauh ?
Jawab :
Tempat tolak 015 o 00 00 U 120 o 00 00 T Tempat tiba 017 o 00 00
U - 120 o 00 00 T
Li= 002 o
00 00 Li= J a u h.
J a u h= 120 mil (2 x 60). H a l u a n = Utara.
4. Tempat tolak 003 o 00 00 S 110 o 00 00 T Tempat tiba002 o 00
00 U 110 o 00 00 T Ditanyakan : Haluan dan jauh
Jawab :
Tempat tolak 003 o 00 00 S 110 o 00 00 T Tempat tiba 002 o 00 00
U 110 o 00 00 T
------------------------------------------------ Li= 005 o
00 00 Li= J a u h
J a u h= 300 mil (5 x 60) H a l u a n = Utara.Penjelasan Contoh
aplikasi hitungan diatas :1. Conton 1 dan 2 menghitung tempat tiba,
bila tempat tolak senama dengan haluan maka akan bertambah
sebaliknya jika tak senama maka dikurangkan..
Contoh 1 adalah senama, maka hasil yang diperoleh adalah
ditambah. Contoh 2 adalah tak senama, maka hasil yang diperoleh
adalah dikurangi.
2. Contoh 3 da 4 menghitung Haluan dan Jauh, bila tempat tolak
dan tempat tiba se
Nama maka Li dikurangkan sebaliknya tak senama ditambahkan.
Contoh 2 adalah senama yaitu U dengan U maka dikurangkan. Contoh 3
adalah tak senama yaitu S dengan U maka ditambahkan.
LATIHAN :NO.Tempat Tolak .Tempat TibaHaluanJauh.
1.
2.
3.
4.5.
6.05 o 30 45 S
07 o 30 00 S
15 o 30 00 U
10 o 45 00 U
15 o 15 00 S
35 o 50 15 S06 o 45 50 S
01 o 30 00 U
20 o 45 15 U
.................
................
................
.
. Utara Utara Selatan..
.
.
154 mil
325 mil
79 mil.
Haluan Timur Barat.Haluan Timur Barat ialah apabila kapal
berlayar dengan haluan Timur atau Barat yang berarti berlayar di
garis Jajar (lintang) sehingga lintangnya Li tidak berubah
sedangkan bujur Bu berubah. Garis jajar / lintang adalah garis yang
mendatar berawal dari sebuah lengkungan di bumi (lingkaran),
lingkaran besar di khatulistiwa dan lainnya lingkaran kecil. Dengan
uraian tersebut maka 1(satu) menit bujur tidak samadengan 1 mil
kecuali di Khatulistiwa. Untuk lebih
jelasnya perhatikan Gambar dan uraian berikut ini.Keterangan
:KUA= Tempat tolak.B . = Tempat tibaABAB = Simpang. CD = BUCDGbr.14
Perubahan Bujur.Penjelasan Gambar:AB tidak sama dengan CD secara
umum dapat dilihat AB lebih kecil daripada CD sehingga Bu1(satu)
menit tidak sama dengan 1(satu) mil. Apabila kapal berlayar
sepanjang jajar EF, yaitu dari A ke B (lihat gambar),AB adalah jauh
yang ditempuh yang bisa disebut simpang . Simpang adalah jauh
sepanjang jajar lintang (disingkat Simp).
Pada gambar CD adalah perubahan bujur antara tempat tolak A dan
tempat tiba B. Tetapi sudah diuraikan bahwa CD tidak sama dengan
AB. Untuk itulah dalam menentukan Bu pada suatu simpang ada
beberapa cara :
a. Bu = Simpang x Secans LintangPada gambar CD = AB x Sec Lb.
Menggunakan daftar ilmu pelayaran (Haverkamp)
Contoh Perhitungan :Diketahui tempat tolak 25 o 20 00 U 008 o 30
00 B. Kapal berlayar dengan haluan barat sejauh 175 mil. Ditanyakan
Tempat Tiba ?
Jawab :1. Cara rumus :
Bu = Simp x Sec L
= 175x Sec 25 o 20
= 175x 1,1079285
= 193,88749 dibulatkan 194.
= 03 o 14.
2. Dengan daftar II.
Simp Bu100=110,670=77,45
5 = 5,532175=193,582
Bu=03 o 14 B
Tempat tolak25 o 20 U -08 o 30 B
Li = 0 Bu 14 B Tempat tiba
25 o 20 U -11 o 44B.Catatan :
Lintang dari 0 o sampai 4 o
dan simpang 400 mil kita anggap bu = simpang.Contoh diatas
adalah perhitungan dengan ditanyakan tempat tiba , dimana tempat
tolak, haluan serta jauh diketahui. Adapun jika ditanyakan Haluan
dan jauh dengan diketahui tempat tolak dan tempat tiba
perhitungannya dengan rumusan :
1. Dengan Rumus.Simpang = Bu x Cos L2. Dengan Logaritma3. Dengan
daftar IIIContoh perhitungan :Diketahui :Tempat tolak 25 o 30 00 U
10 00 T Tempat tiba25 o 30 00 U -05 00
Ditanyakan haluan dan jauhJawab :1. Dengan Rumus:
Tempat tolak 25 o 30 00 U 131 o 10 00 T Tempat tiba 30 00 U - 05
00 TLi= 0Bu = 001 o 55 00
= 115 Simp= 115 x Cos 25 o 30
= 115 x 0,9026
= 103,797 dibulatkan 104 Jauh= 104.Haluan = Timur2. Dengan
Logaritma :Simp = 115 x Cos 25 o 30 Log 115= 2,06070
Log Cos 30 = 9,95549Log Simp=2,01619
Simp= 103,79 dibulatkan 104
3. Dengan daftar IIIPada lintang 25 o 30
Bu Simp10090,2109,02 5 4,525103,745
Simp= 103,745 dibulatkan 104
LATIHAN :NO.Tempat tolakTempat tibaHaluanJauh
1.
2.
3,
4.
5.
6.103 o 45 00 T
001 o 30 15 T
135 o 45 00 B
045 o 35 30 B
015 o 00 00 T
010 o 35 15 T105 o 15 00 T
002 o 10 15 B
..
..
..
....
.. Barat Timur. Timur. Barat...
..
342 mil
545 mil
300 mil
987 mil
Haluan Serong.Haluan Serong ialah haluan yang bukan Utara
Selatan atau Timur Barat, disebut juga haluan Sembarang. Pada
haluan Serong kapal tidak berlayar searah (mengikuti) derajah atau
jajar, melainkan garis haluan akan memotong derajah-derajah atau
jajar-jajar, sehingga terjadi perubahan bujur dan lintang. Untuk
mengetahui hubungan antara nilai Haluan (H) jauh (J)
lintang (L) dan Bujur (B), perhatikan Gambar dan penjelasan
berikut .Keterangan : A. tempat tolak B. tempat tiba
C. titik potong antara derajah
Tempat tolak dan jajar tempat tiba.
C BA
Penentuan nama Li dan B.
Gbr.15 Hubungan H,J,B dan LUntuk menentukan nama Li dan B haluan
harus dirubah secara asimutal, sehingga sudutnya kurang dari 90 o.
Dengan merubah dihitung dari Utara ke Timur/Barat atau dari Selatan
ke Timur/Barat. Nama Li dilihat dari penyimpangan ke arah perubahan
Lintang yaitu Utara atau Selatan, sedangkan nama B dilihat dari
penyimpangan ke arah perubahan Bujur yaitu Barat atau Timur. Untuk
lebih jelas perhatikan Gambar dan penjelasan uraian berikut.
Contoh:1. Haluan
2. Haluan
3. Haluan
4. Haluan
Haluan 55 o, karena 55 o lebih kecil dari 90 o maka haluan
asimutalnya tidak berubah yaitu UT. (lihat Gbr. 16 No.1). Haluan ,
untuk menghitung sudut kurang maka harus dihitung dari Selatan ke
Timur,sehinngga diperoleh - = , jadi haluan Asimutalnya S T (lihat
Gbr. 16 No.2).Haluan 200 o , untuk menghitung sudut kurang 90 maka
harus dihitung dari Selatan ke Barat,sehingga diperoleh 200 o 180 o
= 20 o, jadi haluan Asimutnya S
B. (lihat Gbr. 16 No.3).Haluan , untuk menghitung sudut
kurangmaka harus dihitung dari Utara ke Barat, sehinggadiperoleh =
60 o, jadi haluan Asimutnya U
B (lihat Gbr. 16 No.4).UU U55 60130B T B T
B T200
B T300S 60 20S S S( 1 )( 2 )( 3 )( 4 )Gbr. 16 Penentuan Nama Li
dan BLATIHAN :Ubah haluan berikut menjadi haluan Azimutal :
1. 55 o6. 125 o2. 230 o7. 315 o3. 175 o8. 205 o4. 200 o9. 115
o5. 345 o10. 80 oPerhitungan Haluan Serong.Menghitung Tempat
Tiba.
Untuk menghitung Tempat Tiba maka ada 2(dua) cara yang dapat
dilakukan :
1. Dengan Rumus .Li= Jauh Cos H. Simpang = Jauh sin H.B= Simpang
Sec Lm.
2. Dengan Daftar I dan II.
Contoh :150
Dari tempat tolak 03 o 30 S 118 o 45 T sebuah kapal berlayar
dengan haluan sejati =
Jauh = 195 mil. Ditanyakan Tempat Tiba ?3. Dengan Perhitungan
.
Haluan 150 o , haluan Asimutal = S 30 o T.Li = jauh Cos H.
Simpang = jauh sin H log jauh=2,29003log jauh = 2,29003 log cos
H = 9,93753 + lo g sin H = 9,69897 + log L
=
2,22756
log simp = 1,98900
L=168,87simp = 97,5
=02 48,9 S
Tempat tolak = 03 o 30,0 S -118 o 45,0 T-.
Li = 48,9 S ^B= 37,9 TTempat tiba= 06 o 18,9 S -120 o 22,9
T-
Lintang menengah 30 + 18,9= 04 o 54,42
B = Simpang sec Llog simpang =1,98900 lo g sec Lm = 10,00160 log
B=1,99060
B= 97,94. Dengan Daftar I dan II.
Dari daftar I, dengan data Haluan = 30 o dan Jauh = 195
diperoleh
Li = 168,9Simpang = 97,5Tempat tolak = 03 o 30S-118 o 45T-.
Li = o 48,9 S B = 01 o 37,9 T .
Tempat Tiba = 06 18,9 S-120 22,9 T-.
Lintang menengah = 30 + 18,9 = 04 o 54,42Dari daftar II,
diperoleh :
Simpa ng : B.909,034 x 10 = 90,34
77,027 x 1=7,027
0,5 5,019 x 0,1 = 0,5019= 97,8689
= 01 37,9
Menghitung Haluan Dan Jauh.Rumus Rumus yang digunakan :
Tg H=SimpangLiSimpang =B Cos Lm. J a u h= Li Sec H=Li tg H cosec
H.Contoh :
22,9 T
Diketahui tempat tolak 03 o 30 S- 118 o 45 T dan tempat tiba 06
o 18,9 S 120 oDitanyakan : Haluan dan Jauh ? Jawab :
Tempat tolak 03 o 30 S 118 o 45,0 T.
Tempa t tiba 18,9S - 22,9 T
.
Li 02 o 48,9 B 01 37,9.
Lintang menengah = 30 + 18,9 = 04 o 54,42
Simpang= B cos lmDari Daftar IIILog B= 1,99060B Simpa ngLog cos
lm = 9,99840 + 9089,66Log simp=1,9891076,973
Simp=97,50,9 0,896
97,529
Tg H = simpa ngJauh=Li sec H.
L
log simpang= 1,98910log L= 2,22763
lo g Li = 2,22763 -lo g sec H= 10,06247 +log tg H= 9,76147log
jauh = 2,29010
H=30jauh=195 mil
Dari hasil perhitungan diatas ada catatan yang perlu
diperhatikan ;
1. Haluan yang diperoleh diberi tanda sesuai dengan penyimpangan
lintang (Li) dan bujur B.2. Untuk haluan yang mendekati Timur/Barat
, dipakai rumus Jauh = Li tg H cosec H.
LATIHAN :NO.Tempat TolakTempat TibaHaluanJauh
1.
2.
3.
4.
5.03 o 00 00 U 135 o 30 00 T
10 o 30 00 S - 005 o 45 15 T
20 o 45 00 U - 101 o 15 00 B
05 o 30 00 S 130 o 50 00 T
15 o 30 00 S - 135 o 30 00
T..........................................................................................21
o 50 30 U 130 o 00 00 B
06 o 50 00 S - 135 o 15 00 T
.............................................59 o255
o....................................315 o561 mil
135 mil
...........................671 mil
Haluan Rangkai.Kegiatan-kegiatan berlayar yang dilakukan
merupakan proses perubahan haluan dan jauh, jika dalam kegiatan
berlayar banyak perubahan haluan untuk sampai tujuan, untuk
menghitung tempat tiba dan jauh dapat dihitung dengan cara
perhitungan haluan rangkai.
Perhitungan haluan rangkai dapat dilakukan dengan 2(dua) cara
:
1. Cara bulat.
2. Cara datar.
Dalam perhitungan ini dapat dibandingkan cara yang lebih tepat,
dengan membandingkan hasil perhitungan dari contoh berikut :
KM Permata Bahari 1 berlayar dari Tempat tolak12 U/ 118 o 18 T
dengan haluan-haluan Sejati 36 o, jauh 43 mil, 64 , jauh 72 mil,
124, jauh 38 mil, 160, jauh 28 mil, dari kegiatan di atas Hitunglah
Haluan dan Jauh antar tempat tolak dan tempat tiba dan
tentukanPosisi tempat tibanya .
Cara Bulat :HaluanJauhLSimpangLintang tolak03 12,0
ULintangMenengahb
USTBTB
320 o20 o100 o190 o45
65
30
2534,5
61,5
-
--
-
5,224,6-
22,2
29,5
-28,9
-
-
04,303 o 4'6,5 U
04 o 48,0 U
04 o 42,8 U
04 o 18,2 U03 o 29 ,2 U
04 o 17 ,2 U
04 o 45 ,4 U
04 o 30,5 U-
22,229,6-28,9-
-
04,3
96,029,051, 733,251 ,829,8
L = 66,2 Ub= 18 ,6 T
= 01 o 06,2 U
Tempat tolak = 03 o 12,0 U-118 o 18,0 T.
L = 06,2 U - b
18,6 T Tempat tiba= 04 o 18,2 U-118 o 36,6 T
Lintang Menengah = 12 + 18 ,2 =03 o 45,12Dari Daftar III :
bSimpang.109,980
87,981
0,6 0,59818,618,559Simpang = 18,6Tg H = Simpang Jauh = L tg H
cosec H
L
log Simpang = 1,26936log L= 1,82085 lo g L = 1,82085 log tg H=
9,44851 log tg H= 9,44851 lo g cisec H = 10,56790 +H= 15 o 41,5Cara
Datar.HaluanJauhLSimpang
USTB
320 o20 o100 o190 o45
65
30
2534,5
61,5
-
--
-
5,224,6-
22,2
29,5-28,9
-
-
04,3
L =66,2 USimpang 18,6
Tempat tolak= 03 o 12U-118 o 18T.L= 06,2 U - b = 18 ,6 T Tempat
tiba = 04 o 18,2U-
118 o 36,6 T
Lintang Menengah = 12 + o 18,2= 03 o 45 ,1 U.
2
Dari Daftar II :
Simpa ng : b :1010,02
88,02
0,6 0,6018,618,64
Tg H = Simp angJauh = L tg H cosec H
L
Log simpang = 1',26936Log L= 1,82085
Log L= 1,82086Log tg H= 9,44851
Log tg H = 9,44851Log cosec H = 10,56790H= 15 o 41,5Log jauh=
1,83736
Jauh= 69 mil.
LATIHAN :Hitung Haluan dan Jauh dari tiap-tiap nomor dari data
sebagai berikut :
1. Tempat Tolak 05 o 30 00 S - 135 o 25 50 T, kapal berlayar
dengan haluan-haluan sbb :.
H = 45 ojauh = 145 o mil,H = 95 ojauh = 75 mil H = 130 ojauh =
87 o milH = 243 ojauh = 90 mil H = 265 ojauh = milH = 300 ojauh =
280 mil.2. Tempat tolak 10 10 45 U- 150 35 45 , kapal berlayar
dengan haluan-haluan sbb: H = 220 ojauh = 78 mil,H = 160jauh = 349
milH = 70 ojauh = 123 mil,H = 10jauh = 760 milH = 275 ojauh = 56
mil,H = 260jauh = 10 mil.3. Tempat tolak 02 o 30 30 S 125 o 30 00
T, kapal berlayar dengan haluan dan jauh Sbb: Akankah kapal tiba
pada tempat semula?
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
1.Haluan Sejatiialah haluan yang ada di peta laut , atau haluan
yang tidak terpengaruh
oleh Magnit apapun(baca kompas magnit). Haluan ini juga berada
di
2.
Haluan Pedomankom Pas Gyro (kompas yang bekerja berdasar
elektronik) jadi menunjukan Arah Sejati.
ialah haluan yang ada di Kompas magnit yang berada diatas
kapal
3.
Haluan Magnetisbesi, Haluan ini dipengaruhi oleh magnit besi
kapal(diviasi) dan magnit Bumi(variasi) .
ialah haluan yang ada di Kompas magnit yang berada diatas
kapalKayu, haluan ini dipengaruhi oleh magnit bumi(Variasi).
U
log jauh=1,83726Jauh=69 mil
Jumlah96,029,851,733,2 29,8 33,2
H = 0 o
jauh = 55 mil,H = 90 o
jauh = 55milH = 180 ojauh = 55 mil,H = 270 ojauh = 55mil.