ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun Oleh : Ahmad Fauzan (1801026094) Iklima Putri Ramadhani (1801026095) Manarul Hidayat (1801026096) Zidan Akmal Musa (1801026097) JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2018
13
Embed
ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN · ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Ulumul Qur’an Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I Disusun
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ILMU MUNASABAH DALAM AL-QUR’AN
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Ulumul Qur’an
Dosen pengamou : Kurnia Muhajarah, M.S.I
Disusun Oleh :
Ahmad Fauzan (1801026094)
Iklima Putri Ramadhani (1801026095)
Manarul Hidayat (1801026096)
Zidan Akmal Musa (1801026097)
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2018
1 | I L M U M U N A S A B A H
I. Latar Belakang
Sebagai umat Islam yang berpedoman pada Al-Qur’an haruslah mengerti tentang
isi kandungan di dalam Al-Qur’an. Karena dengan mempelajari isi kandungannya kita
akan memahami dan mengetahui hukum-hukum dan juga syari’at Islam. Diantara kitab-
kitab suci yang lain, al-Qur’an merupakan kitab yang paling sempurna dan yang
menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi
Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril secara berangsur-angsur. Ia diturunkan
sebagai rahmat bagi seluruh alam dan petunjuk bagi manusia. Al-Qur’an adalah sumber
segala kebenaran dan sumber inspirasi bagi siapapun.
Kitab Al-Qur’an berisi berbagai macam petunjuk dan peraturan yang disyariatkan
karena beberapa sebab dan hikmah yang bermacam-macam. Ayat-ayatnya diturunkan
sesuai dengan situasi dan kondisi yang membutuhkan. Susunan ayat-ayat dan surat-
suratnya ditertibkan sesuai dengan yang terdapat di lauh mahfudh, sehingga tampak
adanya persesuaian antara ayat yang satu dengan ayat yang lain dan antar surat satu dengan
surat yang lain.
Dalam mempelajari Al-Qur’an ada sebuah ilmu yang namanya Ilmu
Munasabah.Ilmu Munasabah adalah ilmu yang mempelajari tentang keserasian makna,
kesesuaian/korelasi antara ayat yang satu dengan ayat yang lain di dalam Al-Qur’an,
sehingga dapat menjadikan hikmah tersendiri bagi orang yang mempelajarinya. Karena itu
Ilmu Munasabah sangatlah penting untuk memperdalam pengetahuan kita tentang isi
kandungan Al-Qur’an.
II. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan munasabah dalam Al-Qur’an?
2. Bagaimana latar belakang ilmu munasabah?
3. Bagaimana cara mengetahui ilmu munasabah?
4. Bagaimana macam-macam dari ilmu munasabah?
5. Bagaimana bentuk-bentuk yang ada dalam ilmu munasabah?
6. Apa saja manfaat mempelajari ilmu munasabah?
2 | I L M U M U N A S A B A H
III. Pembahasan
A. Pengertian Munasabah
Secara etimologis al-munasabah ( المناسبة ) berasal dari mashdar an-nasabu (
,Orang Arab mengatakan fulân yunasibu fulanan .( القرابة ) berarti al-qarâbah ( النسب
fahuwa nasîbuhu atau maksud lainnya yaitu qarîbuhu. Kata qaraba sendiri berarti
dekat. Orang yang berasal dari nasab yang sama disebut qarabah (kerabat) karena
kedekatannya. Dari kata nasab itulah dibentuk menjadi al-munasabah ( المناسبة ) dalam
arti al-muqarabah ( المقاربة ), kedekatan satu sama lain. al-munasabah juga berarti al-
musyakalah (keserupaan). Kedekatan dalam munasabah itu adalah mencari hubungan
atau kaitan antara kedua hal seperti hubungan sebab akibat, persamaan, perbedaannya,
dan hubungan-hubungan lainnya yang bisa ditemukan antara dua hal tersebut.1
Secara terminologis yang dimaksud dengan munasabah adalah mencari
kedekatan, hubungan, kaitan, antara satu ayat atau kelompok ayat dengan ayat atau
kelompok ayat yang berdekatan, baik dengan yang sebelumnya maupun yang
sesudahnya.
a. Menurut Mannâ al-Qaththan definisi munasabah adalah bentuk hubungan antara
satu kalimat dengan kalimat lain dalam satu ayat, atau antara satu ayat dengan
ayat lain dalam satu kelompok ayat, atau antara satu surat dengan surat yang lain.
b. Menurut Ibnu ‘Arabi munasabah adalah hubungan ayat ayat al quran antara suatu
bagian dengan lainnya sehingga bagian satu kalimat yang maknanya harmonis
dan strukturnya rapi.
c. Menurut Az-Zarkasyi merupakan usaha pemikiran manusia untuk menggali
rahasia hubungan antar ayat atau surat yang dapat diterima akal.2
d. menurut penyusun kamus Al-Munjib munasabah berarti musyarakah fil al-nasab
(berkaitan pada keturunan), dan berarti pula hubungan kerabat.
e. Menurut Al-Biqa’i, munaasabah adalah suatu ilmu yang mencoba mengetahui
alasan-alasan dibalik susunan atau urutan bagian-bagian Al-Qur’an, baik ayat
dengan ayat, atau surat dengan surat.3
1 Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A. Kuliah Ulumul Quran, (Yogyakarta: Itqan Publishing, 2014), hlm. 207-
208 2 Andik Setiyawan dkk, Tafsir Ilmu Tafsir, (Jakarta kementrian agama, 2014), hlm. 62 3 Prof. DR. Rosihon Anwar, M.Ag. Ulum Qur’an, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2013), hlm.83
3 | I L M U M U N A S A B A H
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, munasabah bisa diartikan sebagai usaha
pemikiran dalam menggali rehasia hubungan antar ayat atau surat dalam Al-Qur’an
yang dapat diterima akal baik itu dapat berupa sebab-akibat, perbandingan, dan
perlawanan. Ibnu Katsir berkata bahwa posisi ayat satu adalah tafsiran dari ayat lain,
maka Al-Qur’an harus dipahami secara utuh, jika tidak maka penafsiran hanya
sepotong-potong.4
B. Latar Belakang Munasabah
Latar belakang munculnya ilmu munasabah tak lepas dari penyusunan atau
pembukuan dari Al-Qur’an pada masa khalifah Utsman bin Affan. Berawal dari
sistematika Al-Quran sebagaimana terdapat dalam mushaf Utsmani berbeda dengan
sistematika ayat-ayat Al-Quran menurut sejarah turunnya kepada Nabi. Apabila
menurut sejarah ayat yang pertama turun yaitu lima ayat surat Al-Alaq, sedangkan
menurut mushaf Utsmani yaitu surat Al-Fatihah.
Karena Al-Qur’an yang diturunkan secara berangsur-angsur, jadi dari usaha
pembukuan tersebut maka lahirlah ilmu munasabah. Dengan demikian munculnya
pemikiran ilmu Munasabah tidak terlepas dari sejarah awal turunnya ayat pertama.5
Dari hal tersebut, maka ayat satu dengan ayat yang lainnnya
berkesinambungan/berhubungan antara satu dan yang lainnya yang mempunyai
keterkaitan diantaranya.
C. Cara mengetahui munasabah6
Para ulama menjelaskan bahwa munasabah bersifat ijtihadi (berdasarkan
ijtihad) kaena tidak ditemukan riwayat, baik dari Nabi maupun sahabat. Jadi, tidak ada
keharusan mencari munasabah disetiap ayat.
Langkah yang perlu diperhatikan untuk menemukan munasabah mrenurut As-
Suyuthi diantaranya:
1. Harus diperhatikan tujuan pembahasan suatu surat yang menjadiobjek pencarian
2. Memerhatikan uraian ayat-ayat yang sesuai dengan tujuan yang dibahas dalam
surat.
3. Menentukan tingkat uraian-uraian itu,apakah ada hubungannya atau tidak.
4 Suhadi, M.S.I, Ulumul Qur’an,(Kudus : Nora Media Enterprise, 2011) hlm. 82. 5 Suhadi, M.S.I, Ulumul Qur’an,(Kudus : Nora Media Enterprise, 2011) hlm. 83. 6 Prof. DR. Rosihon Anwar, M.Ag. Ulum Al-Qur’an, (Bandung:CV Pustaka Setia, 2013), hlm.82-83
4 | I L M U M U N A S A B A H
4. Dalam mengambil kesimpulan, hendaknya memerhatikan ungkapan-ungkapan
bahasanya dengan benar dan tidak berlebihan.
D. Macam-Macam Munasabah
Pada prinsipnya munasabah Al-Qur’an mencakup hubungan antar kalimat,
antar ayat, serta antar surat. Macam-macam hubungan tersebut apabila diperinci akan
menjadi sebagai berikut :
1. Munasabah antara Satu Kalimat dengan Kalimat Sebelumnya dalam Satu
Ayat.
2. Munasabah antara Satu Ayat dengan Ayat Sesudahnya.
3. Munasabah antara Kelompok Ayat dengan Kelompok Ayat Sebelumnya .
4. Munasabah antara Awal Surat dengan Akhir Surat Sebelumnya.
5. Munasabah antara Satu surat dengan Surat lainnya.
Dalam upaya memahami lebih jauh tentang aspek-aspek munasabah yang telah
diterangkan di atas akan diajukan beberapa contoh di bawah ini.
1. Munasabah antara Satu Kalimat dengan Kalimat Sebelumnya dalam Satu Ayat
Munsabah jenis ini mencari hubungan atau kaitan antara satu kalimat dengan
kalimat sebelumnya dalam satu ayat
ولوا نفقوافيسبيلالله المحسنينلىيديكمإتلقوابا يحب الله التهلكةواحسنواان
"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
kesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (Q.S. Al-Baqarah
2: 195)
Dalam Tafsir Jalalain (Dan belanjakanlah di jalan Allah), artinya menaatinya,
seperti dalam berjihad dan lain-lainnya (dan janganlah kamu jatuhkan tanganmu),
maksudnya dirimu. (ke dalam kebinasaan). Jihad dalam arti tersebut adalah
perintah untuk infak dan berhubungan dengan kebinasaan. Apabila umat Islam
kikir atau kurang kesadaran akan pentingnya orang dalam pendanaan semua amal
usaha dan perjuangan umat tidak mau menyumbangkan sebagian harta bendanya
untuk perjuangan, maka tentu saja perjuangan itu tidak akan berhasil. Apabila
perjuangan tidak berhasil, dampak negatifnya juga akan dirasakan oleh umat itu
sendiri. Umat Islam akan tetap miskin, tertinggal dalam penguasaan ilmu
5 | I L M U M U N A S A B A H
pengetahuan dan teknologi, kalah bersaing dengan umat-umat lain, dan pada
akhirnya tidak tertutup kemungkinan mereka akan dijajah, sekalipun tidak lagi
dalam bentuk penjajahan fisik,tapi ekonomi, politik dan budaya. Hal itu berarti
umat Islam yang tidak mau berinfak sengaja menghancurkan diri mereka sendiri. 7
2. Munasabah antara Satu Ayat dengan Ayat Sesudahnya
Munasabah jenis ini mencari hubungan antara satu ayat dengan ayat
sesudahnya. Misalnya hubungan antara Surat Al-Isr'a ayat 1 dan 2.
منالمسجدالحرامالىالمسجدالقصىالذيباركناحولهسبحانالذياسرىبعبدهلي لا
منآياتناانههوالسميعالبصير
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari
Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya
agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.
Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q. S. Al-
"Dan Kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) dan Kami jadikan Kitab Taurat
itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil
penolong selain Aku." (Q. S. Al-Isra' 17:2)
Menurut Quraish Shihab, ayat pertama menyebutkan anugerah Allah SWT kepada
Nabi Muhammad SAW Yang mengisra'kan beliau dalam waktu yang sangat
singkat, sedangkan ayat kedua menyebutkan anugerah-Nya kepada Nabi Musa AS
Yang mengisra'kan beliau dari Mesir ke negeri yang diberkati pula yaitu Palestina
tetapi memakan waktu yang lama.8
3. Munasabah antara Kelompok Ayat dengan Kelompok Ayat Sebelumnya
Munasabah jenis ini mencari hubungan antara satu kelompok ayat dengan
kelompok ayat berikutnya. Misalnya Surat Al-Baqarah ayat 1-20 tentang beberapa
kategori manusia ditinjau dari segi keimanannya. Ayat 1-5 berbicara tentang orang-
orang yang bertaqwa yaitu orang-orang yang memadukan dalam diri mereka aspek
7 Tafsir jalalain surat al-baqarah ayat 195. 8 Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A. Kuliah Ulumul Quran, (Yogyakarta: Itqan Publishing, 2014), hlm.213
dari M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, vol 7, hlm. 407.
6 | I L M U M U N A S A B A H
Iman, Islam dan Ihsan.Ayat berikutnya 6-7 berbicara tentang orang-orang kafir,
yaitu orang yang lahirbatin mengkari Allah SWT. Ayat selanjutnya 8-20 berbicara
tentang orang-orang munafiq, yang di luar mengaku beriman,tetapi di dalam
mengingkari Allah SWT.
4. Munasabah antara Awal Surat dengan Akhir Surat Sebelumnya9
Munasbah jenis ini mencari hubungan antara awal satu surat dengan akhir
surat sebelumnya, misalnya awal Surat Al-Hadid dengan akhir Surat Al-Waqi'ah.
Ayat akhir Surat Al-Waqi'ah berisi perintah untuk bertasbih .
مافيالسماوات والرضوهوالعزيزالحكيمسبحلله
"Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah
(menyatakan kebesaran Allah). dan dialah yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana." (Q.S. Al-Hadid 57: 1)
فسبهحباسمربهكالعظيم
"Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha besar." (Q.S.
Al-Waqi'ah 56: 96)
(Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Agung),
sedangkan ayat pertama Surat Al-Hadid menyatakan telah (Bertasbih kepada Allah
semua yang berada di langit dan yang berada di bumi). Terlihat ada keserasian
antara dua ayat tersebut.
5. Munasabah antara Satu surat dengan Surat lainnya10
Munasabah jenis ini mencari hubungan antara nama satu surat dengan nama
satu surat sebelum dan sesudahnya, hubungan antara kandungan satu surat dengan
surat berikutnya, hubungan antar akhir surat dengan awal surat berikutnya. Salah
satu contohnya adalah munasabah antara Surat Al-Fatihah dan Surat Al-Baqarah
dari segi nama. Di antara isi penting Surat Al-Fatihah adalah tentang Tauhid, baik
dari segi rububiyah, mulkiyah maupun ilahiyah-Nya. Dengan doktrin Tauhid,
seseorang dilarang menuhankan apa dan siapa pun selain Allah SWT termasuk
menuhankan Al-Baqarah sebagaimana yang dilakukan oleh Bani Israil di bawah
inisiatif as-Samiri. Guna melakukan pembinaan dan mempertahankan Tauhid
9 Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A. Kuliah Ulumul Quran, (Yogyakarta: Itqan Publishing, 2014), hlm.214 10 Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A. Kuliah Ulumul Quran, (Yogyakarta: Itqan Publishing, 2014), hlm.214-
215
7 | I L M U M U N A S A B A H
secara konsekuen diperlukan pembinaan dalam keluarga. Dan salah satu keluarga
yang menjadi teladan adalah keluarga 'Imran (Ali 'Imran).
E. Bentuk-Bentuk Munasabah11
1. Zhâhir al-Irtibath
Hubungan antara satu kalimat dengan kalimat berikutnya atau satu ayat
dengan ayat berikutnya tampak nyata, yang dapat berupa berupa ta'kid
(penegasan), tafsir (penjelasan), i'tiradh (bantahan), atau tasydid (penekanan). Satu
bagian ayat dengan bagian sebelumnya tidak bisa dipisah dan satu ayat tergantung
pada ayat sesudahnya, tidak dapat dipisah, kalau dipisah maknanya tidak sempurna
dan bisa menimbulkan pemahaman yang keliru.
(4)فويلللمصلهين
“Maka kecelakaan bagi orang-orang yang sholat,”
Dapat menimbulkan kekeliruan apabila tidak diteruskan ke ayat selanjutnya.