1 BAB I PENDAHULUAN A. latar belakang Ilmu kalam merupakan ilmu yang membahas tentang keesaan ALLAH, yang berisi keyakinan- keyakinan kebenaran agama yang di perintahkan melalui a Ilmu kalam atau metodologi termasuk salah satu bidang studi Islam yang amat dikenal baik oleh kalangan akademis maupun oleh masyarakat pada umumnya. Hal ini antara lain terlihat dari keterlibatan ilmu tersebut dalam menjelaskan berbagai masalah yang muncul di masyarakat. Keberuntungan atau kegagalan seseorang dalam kehidupannya sering dilihat dari sisi teologi. Dengan kata lain, berbagai masalah yang terjadi di masyarakat seringkali dilihat dari sudut teologi. Hal tersebut diatas merupakan fenomena yang cukup menarik untuk diteliti secara leebih seksama. Itulah sebabnya telah banyak karya ilmiah yang ditulis para ahli dengan mengambil tema kajian masalah teologi, dan itu pula yang selanjutnya teologi menjadi salah satu bidang kajian islam mulai dari tingkat pendidikan dasar, sampai dengan pendidikan tinggi. Pada bagian ini, pembaca akan diajak untuk mengkaji secara saksama model penelitian ilmu kalam yang dilakukan para ahli, baik penelitian pemula, maupun penelitian lajutan yag bersifat deskriptif anallitis, dengan terlebih dahulu mengemukakan pengertian Ilmu Kalam tersebut. rgument-argumen rasional, jika pembahasan ilmu kalam hanya berkisar pada keyakinan-keyakinan tanpa adanya argument- argumen yang rasional maka lebih spesifik disebut dengan ilmu tauhid / aqidah.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar belakang
Ilmu kalam merupakan ilmu yang membahas tentang keesaan ALLAH, yang berisi keyakinan-
keyakinan kebenaran agama yang di perintahkan melalui a Ilmu kalam atau metodologi termasuk
salah satu bidang studi Islam yang amat dikenal baik oleh kalangan akademis maupun oleh
masyarakat pada umumnya. Hal ini antara lain terlihat dari keterlibatan ilmu tersebut dalam
menjelaskan berbagai masalah yang muncul di masyarakat. Keberuntungan atau kegagalan
seseorang dalam kehidupannya sering dilihat dari sisi teologi. Dengan kata lain, berbagai
masalah yang terjadi di masyarakat seringkali dilihat dari sudut teologi.
Hal tersebut diatas merupakan fenomena yang cukup menarik untuk diteliti secara leebih
seksama. Itulah sebabnya telah banyak karya ilmiah yang ditulis para ahli dengan mengambil
tema kajian masalah teologi, dan itu pula yang selanjutnya teologi menjadi salah satu bidang
kajian islam mulai dari tingkat pendidikan dasar, sampai dengan pendidikan tinggi.
Pada bagian ini, pembaca akan diajak untuk mengkaji secara saksama model penelitian ilmu
kalam yang dilakukan para ahli, baik penelitian pemula, maupun penelitian lajutan yag bersifat
deskriptif anallitis, dengan terlebih dahulu mengemukakan pengertian Ilmu Kalam tersebut.
rgument-argumen rasional,
jika pembahasan ilmu kalam hanya berkisar pada keyakinan-keyakinan tanpa adanya argument-
argumen yang rasional maka lebih spesifik disebut dengan ilmu tauhid / aqidah.
2
Dalam membahas ilmu kalam pastilah ada sejarah munculnya dan metode pemikiran-
pemikiranya.Oleh karena itu, dalam makalah ini menjelaskan metode-metode pembahasan ilmu
kalam oleh aliran-aliran/golongan-goolongan tertentu secara singkat.
B. Rumusan Masalah
A. Pengertian Ilmu Kalam
B. Perkembangan Ilmu Kalam
C. Sumber Pemikiran Ilmu Kalam
D. Bagaimana Ilmu Kalam Menurut Sistem Mutakalim
E. Macam-Macam Metode Pemikiran Menurut Golongan-Golongan
F. Macam-Macam Studi Kritis Ilmu Kalam
3
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Ilmu Kalam
Menurut ibn Khaldun ilmu Kalam adalah ilmu yang berisi alas an-alasan yang
mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalil pikiran dan berisi
bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan-kepercayaan-kepercayaan
aliran golongan salaf dan ahli sunnah. Sedangkan menurut Muhammad Abduh berpendapat
bahwa ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan tentang tuhan (Allah) dan membicarakan
pula tentang rasul-rasul tuhan serta membicarakan sifat-sifat yang melekat pada tuhan maupun
Rasul-Nya baik berupa sifat-sifat wajib, sifat-sifat muhal maupun sifat-sifat Jaiz.
Berdasarkan batasan tersebut tampak terlibat bahwa Ilmu Kalam (theolpgi) adalah ilmu yang
pada intinya berhubungan dengan masalah ketuhanan. Namun pada perkembangan selanjutnya
ilmu theology berbicara tentang berbagai masalah tentang keimanan seperti iman, kufur,
musyrik, murtad, masalah kehidupan akhirat dan berbagai kenikamatan dan penderitaanny, serta
hal-hal yang berkaitan dengan kalamullah yakni Al-Qur‟an, status orang-orang yang tidak
beriman dan lain sebagainya. Sejalan dengan perkembangan ruang lingkup pembahasan ilmu ini,
maka theology dinamai pula ilm u tauhid, ilmu ushuluddin, ilmu „aqoid, dan ilmu ketuhanan.
Dari beberapa pendapat diatas segera dapat diketahui bahwa theology adalah ilmu yang secara
khusus membahas tentang masalah yang berkaitan dengannya berdasarkan dalil-dalil yang
menyakinkan. Dengan demikian, orang yang mempelajarinya dapat mengetahui bagaimana
carra-cara untuk memiliki keimanan dan bagaimana menjaga keimanan tersebut.
4
B. Model - Model Penelitian Ilmu Kalam
Secara garis besar, penelitian ilmu kalam dapat dibagi dalam dua bagian. Pertama,
penelitianyang bersifat daar dan pemula, dan kedua, penelitian yang bersifat lanjutan atau
pengembangan dari penelitian model pertama. Penelitian model pertama ini sifatnya baru pada
tahap membangun ilmu kalam menjadi suatu disiplin ilmu dengan merujuk pada Al-Qur‟an dan
hadits serta berbagai pendapat tentang kalam yang dikemukakan oleh berbagai aliran teologi.
Sedangkan pnelitian model kedua sifatnya hanya mendeskripsikan tentang adanya kajian ilmu
kalam dengan menggunakan bahan rujukan yang dihasilkan oleh penelitian model pertama.
Melalui penelitian model pertama dapat kita jumpai sejumlah referensi yang telah disusun oleh
para ulama selaku [eneliti pertam yang sifat dan keadaannya telah disenutkan diatas. Dalam
kaitan ini kita jumpai berbagai karya hasil penelitian pemula sebagai berikut.
1) Penelitian Pemula
a. Model Abu Mansur Muhammad Bin Muhammad Bin Mahmud Al-Maturidy Al- Samarqandy
Abu Mansur Muhammad Bin Muhammad Bin Mahmud Al-Maturidy Al-Samarqandy telah
menulis buku teologi berjudul Kitab al-Tauhid. Dalam buku tersebut selain dikemukakan riwayat
hidup secara singkat dari Al-Maturidy, juga telah dikemukakan berbagai masalah yang detail dan
rumit dibidang ilmu kalam. Diantaranya dibahas tentang cacatnya taklid dalam hal beriman, serta
kewajiban mengetahui agama dengan dalil al-sama‟ (dalil nakli) dan dalil akli; pembahasan
tentang alam, antrophormisme atau paham jisim pada tuhan, sifat-sifat allah, perbedaan paham
diantara manusia tentang cara Allah menciptakan makhluk, paham qadariyah; qada‟ dan qadar;
5
masalah keimanan; serta tidak adanya dispensasi dalam hal islam dan iman.
b. Model Al-Imam Abi Hasan bin Isma‟il Al-Asy‟ari Al-Imam Abi Hasan Ali bin Ismail Al-
Asy‟ari yang wafat pada tahun 330 Hijriyah telah menulis buku berjjudul Maqalat al-Islamiyyin
wa ikhtilaf al-Mushollin. Buku ini telah ditahkik oleh Muhammad Muhyiddin „Abd al-Hamid.
Seseorang yang ingin mengetahui sacara mendalam tentang teologi ahlu sunnah mau tidak mau
harus mempelajari buku ini. Dalam buku tersebut dibahas tentang perbedaan pendapat disekitar
penanggung arasy (hamalatul arasy), kebolehan bagi Allah dalam menciptakan alam, tentang al-
quran, perbuatan hamba, kehendak Allah, kesanggupan manusia, perbuatan manusia dan
binatang, kelahiran, imamah (kepemimpinan), masalah kerasulan, masalah keimanan, janji baik
buruk, siksaan bagi anak kecil, tentang tahkim (abitrase), hakikat manusia, alliran khawarij
dengan berbagai sektenya, Dan lain sebgainya.
c.ModelAl-ImamAl-HaramainAl-Juwainy(478H)
Imam Al-Haramain Al-Juwainy yang dikenal sebagai guru dari Imam Ghazali menulis buku
berjudul al-Syamil fi Ushul al-Din. Didalam buku ini telah dibahas tentang penciptaan alam yang
didalamnya dibahas tentang hakikat jauhar (substansi), arad (aksiden) menurut berbagai
pendapat para ahli; kitab tauhid yang didalamnya dibahas tentang hakikat tauhid, kelemahan
kaum mu‟tazilah, penolakan terhadap pendapat yang mengatakan bahwa Tuhan memiliki jism;
pembahasan tentang akidah; kajian tentang dalil atas kesucian Allah SWT, pembahasan tentang
ta‟wil; pembahasan tentang sifat-sifat bagi Allah; masalah ilat atau sebab.
Selain buku diatas Imam al-Haramain juga telah menulis buku berjudul Kitab al-Irsyad ila
Qawathi‟ al-Adillah fi Ushul al-„Itiqad li Imam al-Haramain al-Juwainy. Dalam buku ini dibahas
6
antara lain tentang ketentuan berpikir, hakikat ilmu, barunya alam, sifat-sifat yang wajib bagi
Allah, penentuan sifat ilmu dengan sifat maknawiwah, tentang dapat dilihatnya Allah di akhirat,
penciptaan perbuatan, paham tentang daya, tentang perbuatan yang baik dan terbaik, penetapan
tentang kenabian, tentang sifat-sifat kehidupan akhirat, tentang taubat, dan tentang imam.
f. Model Al-Ghazali (w.1111M.)
Imam Al-Ghazali telah pula menulis buku berjudul al-Iqtishad fi al-I‟tiqad. Dalam buku ini
dibahas tentang pembahasan bahwa ilmu sebagai fardlu kifayah, pembahasan tentang zat Allah,
tentang qadimnya alam, tentang bahwa pencipta alam tidak memiliki jism, karena jism
memerlukan pada materi dan bentuk; dan penetapan tentang kenabian Muhammad SAW.
g. Model Al-Amidy (551-631H)
Saif al-Din Al-Amidy menulis buku berjudul Ghayah al-Maram fi Ilmu Kalam. Dalam buku ini
telah dibahasa tentang sifat-sifat yang wajib bagi Allah, sifat-sifat nafsiyah yaitu sifat iradah,
sifat ilmu, sifat qudrat, sifat kalam dan sifat idrakat; pembahasan tentang keesaan Allah Ta‟ala,
perbuatan yang bersifat wajib al-wujud, tentang tidak ada pencipta selain Allah, tentang barunya
alam serta tidak adanya sifat tasalsul dan tentang imamah.
h.Model Al-Syahras tani Syaikh Al-Imam Al-Alim Abd Al-Karim Al-Syahrastani
menulis buku berjudul kitab Nihayah al-Iqdam fi Ilmi al-Kalam. Dalam buku ini dibahas dua
puluh masalah yang berkaitan dengan teologi. Diantaranya tentang baharunya alam, tauhid,
7
tentang sifat-sifat azali, hakikat ucapan manusia, tentang Allah sebagai yang maha Mendengar
dan perbuatan yang dilakukan seorang hamba sebelum datingnya syariat.
i.Model Al-Bazdawi
Al-Bazdawi yang oleh sebagian peneliti dimasukkan sebagai kelompok Asy‟ariyah menulis buku
berjudul Kitab Ushul al-Din. Dalam buku ini dibahas tentang perbedaan pendapat para ulama
mengenai mempelajari ilmu kalam, mengajarkan dan menyusunnya, perbedaan pendapat para
ulama mengenai sebab-sebab seorang hamba mengetahui sesuatu, pancaindera yang lima,
definisi mengenai ilmu pengetahuan, macam-macam ilmu pengetahuan, pendapat ahli al-sunnah
mengenai alam sebagai sesuatu yang mencakup segala yang maujud, pembahasan tentang
keesaan Allah tanpa sekutu, tentang tidak ada sesuatu yang serupa dengan Allah, tentang Allah
sebagai Pencipta alam semesta, tentang bahwa Allah Ta‟ala berbicara dengan perkataan yang
sifatnya qadim, tentang kehidupan di akhirat dan masih banyak lagi masalah teologi yang
dibahas hingga mencapai 97 permasalahan.
Seluruh penelitian yang dilakukan para ulama yang hasilnya telah dituangkan dalam berbagai