Top Banner
104

Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,

Apr 09, 2019

Download

Documents

duongnga
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 2: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 3: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 4: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 5: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 6: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 7: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 8: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 9: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 10: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 11: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 12: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 13: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 14: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 15: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 16: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 17: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 18: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 19: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 20: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 21: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 22: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 23: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 24: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 25: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 26: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 27: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 28: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 29: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 30: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 31: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 32: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 33: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 34: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 35: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 36: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 37: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 38: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 39: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 40: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 41: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 42: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 43: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 44: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 45: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 46: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 47: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 48: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 49: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 50: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 51: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 52: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 53: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 54: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 55: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 56: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 57: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 58: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 59: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 60: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 61: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 62: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 63: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 64: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 65: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 66: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 67: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 68: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 69: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 70: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 71: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 72: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 73: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 74: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 75: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 76: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 77: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 78: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 79: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 80: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 81: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 82: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 83: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 84: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 85: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 86: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 87: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 88: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 89: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 90: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 91: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 92: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 93: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 94: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 95: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 96: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 97: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 98: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 99: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 100: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 101: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 102: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 103: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,
Page 104: Ilahiah.pdf · enarkah 'suara Tuhan' mengikuti 'suara rakyat'? Mengapa kuantitas mesti menggungguli kualitas? 3ukankah demokrasi liberal meniscayakan paradoks,