(Jj'do'I/JU . .f/'t- ?:f!WUf/H/J(' '?!IJaetah GilUu-')((/J Q5'&"A;,/a Jm€aAla PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KI-iUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT BUDI DAYA PERI KANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAI-iA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang: bahy..'·a untuk melaksanakan ketentuan Pasal 149 Peraturan Dacrah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Pasal 93 Peraturan Gubernur Nemer 87 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Pertanian, perlu menetapkan Peralur;:m Gubolnur tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Budi Daya Perik"anan; Mengingat 1. Und<mg-Urdang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok KepegawiJ m sC'lagairnana telah diu bah dengan UndiJng-Undang Nomor 43 Tai '.m 1'iCl9; 2. Undang-UnrJang '5 Tahun 1990 tentang I<onservasi Sumoer Daya Aiam Hayati dan 3. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Ikan, Hewan dan Tumbuhan; 4. Undang-Undang Nomor 17 2003 tentang Keuangan Negara; 5. Undang·Undang Nomar Tahun 2004 tentang Perbendalmaan Negara; 6. Undang-Undang Nemor 1C Tahun 2004 tentang Pemben(ukan Peraturan Perundang-undangan; 7. Ulldang-Undang NomOI 15 Tahun 2004 tentanfl Pemeriksaan F'cilQf;lolr:Jan dan Tdnggung Jawab i\8Uangan Negarcl; 8. Undilng-Undang NomOi ,'1 Tahun 2004 tentang Perikai1<ln;
20
Embed
'?!IJaetahGilUu-')((/J Q5'&,/a Jm€aAla - jakarta.bpk.go.idjakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2011/02/PERGUB-NO-2-TAHUN-20111.pdf · 9. Undang-Undang Nemer 32 Tahun 2004 tentang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KI-iUSUSIBUKOTA JAKARTA
NOMOR 2 TAHUN 2011
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT BUDI DAYA PERI KANAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAI-iA ESA
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
Menimbang: bahy..'·a untuk melaksanakan ketentuan Pasal 149 Peraturan DacrahNomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Pasal 93Peraturan Gubernur Nemer 87 Tahun 2009 tentang Organisasi dan TataKerja Dinas Kelautan dan Pertanian, perlu menetapkan Peralur;:mGubolnur tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pusat BudiDaya Perik"anan;
Mengingat 1. Und<mg-Urdang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokokKepegawiJ m sC'lagairnana telah diu bah dengan UndiJng-UndangNomor 43 Tai '.m 1'iCl9;
2. Undang-UnrJang I\.~""l, '5 Tahun 1990 tentang I<onservasi SumoerDaya Aiam Hayati dan L,,~ ~istelT1nY2;
3. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Ikan,Hewan dan Tumbuhan;
4. Undang-Undang Nomor 17 fa:~un 2003 tentang Keuangan Negara;
5. Undang·Undang Nomar ~ Tahun 2004 tentang PerbendalmaanNegara;
6. Undang-Undang Nemor 1C Tahun 2004 tentang Pemben(ukanPeraturan Perundang-undangan;
7. Ulldang-Undang NomOI 15 Tahun 2004 tentanfl PemeriksaanF'cilQf;lolr:Jan dan Tdnggung Jawab i\8Uangan Negarcl;
8. Undilng-Undang NomOi ,'1 Tahun 2004 tentang Perikai1<ln;
9. Undang-Undang Nemer 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah. sebagaim~Jna telah beberapa kali diubah. terakhir denganUndang-Undang Nemer 12 Tahun 2008;
10. Un·dang-Undang Nemer 29 Tahun 2007 tenlang PemerintahanProvinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta sebagal Ibukota NegaraKesatuan RepubJik Indonesia;
11. Peraturan Pemerintah Nemer 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaanf<euangan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nemer 6 Tahun 2006 tentang PengelolaanBarang Milik NegaralDaerah, sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang PelaporanKeuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
14. Peraturan Pemerintah Nemer 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan DaerallProvinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang PengelolaanUang NegaralDaerah;
16. Peraturan Pemerintah Nomer 41 Tahun 2007 tentang OrganisasiPerangkat Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
18. Paraturan Menteri DaJam Negeri Nomar 45 Tahun 2008 tentanQ PaiaOrganisasi Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakc:nia;
19. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang OrganisasiPerangkat [laerah;
20. Peraturan Gl/;erm . Nomor 87 Tahun 2009 tentang Organisasi danTata Kerja Dinas :<8 Jtan dan Pertanian;
MEL~UTi. rC:'KAN :
Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASIDAN TATA KERJA PUSAT BUDI O/YA PER!KANAN.
SA3 I
Pasal 1
'-'erah Khusus Ibukota Jakarta2. Gubernur adalarl Kepala L ,-ierah ?rovir)
Dalam Peraturan Gubernur ini YRng dimaksLid dengan :
1. Daerah adalah Provinsi D?'3rah Khus' '~'Jta Jakarta.
3. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta,
4. Inspektorat adalah Jnspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
5. Badan PengeJola Keuangan Daerah adalah Badan Pengelola KeuanganDaerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
6. Badan Kepegawaian Oaerah adalah Badan Kepegawaian Oaerah ProvinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta,
7. Biro Organisasi dan Tatalaksana adalah Biro Organisasi dan TatalaksanaSckretariat Daerah.
8. Dinas Kelautan dan Pertanian adalah Oinas Kelautan dan PertanianProvinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta.
9. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian ProvinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta.
10. Pusat Budi Daya Perikanan yang selanjutnya disebut Pusat adalah PusatBudi Daya Perikanan Dinas Ke!autan darrPertar:ian.
11. Kepala Pusat adalah KepaJa Pusat Budi Daya Perikanan.
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk Pusat Budi Daya Perikanan.
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 3
(1) Pusat merupakan Ur:;t DeJaksana Teknis Din8s KeJautan dan PertaniandCllam pelaksanaan buc!i c,~.'ya perikanan.
(2) Pusat dipimpin oleh seorang Kepala Pusat yang dalam melaksanakantugas dan fungsinya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawabkepada Kepala Dinas.
Pasal 4
(1) Pusat rnempunyai tugas meJaksanakan uji coba dan percontohan budidaya, menilai mutu benih dan induk, pembenihan ikan, menanganihama/penyakit dan penggunaan obat ikan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Pusat mempunyai fungsi :
a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan OokumenPeJaksanaan Anggaran (DPA) Pusat;
c. melakukanPengujian Hama Penyakit Ikan dan Residu Hasil Budidaya;d. pelaksanaan uji coba dan kaji terap budi daya ikan dan percontohan
dalam rangka intensifikasi dan ekstensifikasi budi daya perikanan;e. pencegahan dan penanganan hama dan penyakit ikan di lokasi budi
daya;f. pengelolaan fasilitas budi daya perikanan beserta sarana
penunjangnya;g. pelaksanaan pemantauan kualitas perairan budi daya perikanan;h. pelaksanaan monitoring penggunaan obat ikan;I. pelaksanaan pemantauan penerapan mutu ikan budi daya:J. pelaksanaan penilaian mutu benih dan pCl11uliaan induk;k. pelaksanaan pembenihan ikan dan pendistribusian benih dan induk
ikan;I. pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi Pusat;
m. pelaksanaan promosi hasil bUdidaya:n. pelaksanaan restocking/pengkayaan di perairan umUrT1;o. pcrna;,tau3n prasar2na d,:m :_iiJrai~iJ lil",gk~in~)c,n r;u(l: daya dan perair3.f1
umum;p. pelaksanaan publikasi kegiatan Pusat;q. pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang;r. pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan dan ketatausahaan:s. penyiapan bahan laporan Dinas Kelautan dan Pertanian yang terka!t
dengan pe)aksanaan tugas dan fungsi Pusat; dant. pelaporan dan perianggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
Pusat.
BAB IV
ORGANISASI
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 5
(1) Susunan Organisasi Pusat terdiri dari :
a. Kepala Pusat;b. Subbagian Tata Usaha;c. Seksi Teknologi Budi Daya Perikanan;d. Seksi Produksi, Pemasaran dan Sarana Budi Daya ; dane. SUbkelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Pusat sebagaimar.a tercantum dalarnLampiran ) Peraturan Gubernur ini.
Bagian Kedua
Kepala Pusat
Pasal 6
Kepala Pusat mempunyai tugas :
a. memimpin dan mengoordinasikan peJaksanaan tugas dan fungsi Pusatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 4:
b. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian, Seksi dan SUbkeiornpokJabatan Fungsional;
c. melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan Satuan Kerja PerangkatDaerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Oaerah (UKPO) dan/atau Instans!Pemerin1.ah/Swasta terkait, dalam rcmgka pelaksanaan tugas dan fungslPusat; dan
d. rnelaporkan dan mempertanggungjawabkan pelakscmaan tugas dan fungsiPusat.
Bagian Ketlga
SUbbagian Tala Usalla
Pasal 7
(1) SUbbagian Tata Usaha merupakan Satuan Kerja Staf dalam pe!aksanaanadministrasi Pusat.
(2) SUbbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yangberkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat.
(3) SUbbagian Tata Usaha mempunyai tugas:
a. menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan OokumenPelaksanaan Anggaran (OPA) Pusat sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Pusal sGsuaidengan lingkup tugasnya;
c. mengoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (Rf<A)dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Pusat;
d. menghimpun bahan dan mengoordinasikan penyusunan rencanastrategis Pusat;
e. meiaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaanOokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Pusat;
f. mengoordinasikan penyajian data dan informasi kegiatan Pusal;g. melaksanakan pemungutan, pencatatan, pembukuan, penyeloran,
pelaporan dan pertanggungjawaban penerimaan retribusi Pusat;h. menyiapkan rekomendasi perizinan penggunaan fasilitas bud! daya
perikanan;
i. melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang;J. melaksanakan pengelolaan teknologi informasi Pusat;k. melaksanakan kegiatan ketatausahaan seperti surat menyurat dan
kearsipcHl Pusat;
I. memelir,ara kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban kanlor;m. melaksanakan publikasi kegiatan Pusat;n. melaksanakan kegiatan pengembangan sarana bUdidaya;o. mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan, kinerja, kegiatan
dan akuntabilitas Pusat;
p. menyiapkan bahan laporan Pusat yang terkait dengan tugasSubbagian Tata US3ha; dan
q. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasSUbbagian Tata Usaha.
Bagian Keempat
Seksi Teknologi BUdidaya Perikanan
Pasal 8
(1) Seksi Teknologi Budi Oaya Perikanan merupakan Satuan Kerja LiniPusat dalam pelaksanaan kaji terap tekno!ogi bUdi daya perikanan.
(2)
6
Seksi Teknologi Budi Daya Perikanan dipimpin oleh seorangSeksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawabKepala Pusat.
(3) Seksi Teknologi Budi Daya Perikanan mempunyai tugas:
Kepaiakepada
a. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RI"<A) dan DokumenPelaksanaan Anggaran (DPA) Pusat sesuai dengan lingkuptugasnya;
b. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Pusat sesuaidengan lingkup tugasnya;
c. melaksanakan kaji terap teknologi budi daya perikanan;d. melaksanakan penyebarluasan informasi dan desiminasi teknologi
budi daya perikanan;e. melaksanakan penerapan mutu ikan budi daya dan pemantauan
penggunaan obat ikan;f. meJaksanakan pengujian pengendalian hama penyakit dan residu
budidaya;
g. memantau pengendalian ham3 penyakit ikan dan kualitas air dilingkungan budi daya dan perairan umum;
h. melaksanakan pembinaan Unit Pembenihan Rakyat danpembudidaya ikan;
i. menyiapkan bahan laporan Pusat yang berkaitan dengan tugas SeksiTeknologi Budi Daya Perikanan; dan
J. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas SeksiTeknologi Budi Daya Perikanan.
Bagian Kelima
Seksi Produksi, Pemasaran dan Sarana Budi Daya
Pasal 9
(1) Seksi Produksi, Pemasaran dan Sarana Budi uaya merupakan SatuanKerja Lini Pusat dalam pelaksanaan produksi dan pengelolaan prasaranadan sarana budi daya perikanan.
(2) Seksi Produksi, Pemasaran dan Sarana Budi Daya dipimpin olel1 seorangKepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawabkepada Kepala Pusat.
(3) Seksi Produksi, Prasarana dan Sarana Budi Daya mempunyai tugas:
3. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan DokumenPelaksanaan Anggarall (OPA) Pusat sesuai dengan Iingkup tugasnya:
b. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Pusat sesuaidengan lingkup luga"nya;
c. melaksanakan inv'-mtarisasi dan identifikasi prasarana dan saranabudi daya perikanan;
d. melaksanakan promosi hasil budidaya dan pemanfaatan prasaranadan sarana budi daya Gi Pusat Promosi Hasil Perikanan, Balai BenihIkan dan Balai Benih ikan Lau!;
e. melaksanakan produksi dan distribusi induk dan benih ikan unggul;f. melaksanakan pengadaan dan perawatan prasarana dan sarana budi
daya di Tempat Promosi Hasil Perikanan, Balaj Bcnih Ikan dan BalaiBenih Ikan Laut;
g. melaksanakan restocking ikan di perairan urnum;
"
I
h. menyiapkan bahan laporan Pusat yang berkaitan dengan tugas SeksiProduksi, Prasarana dan Sarana Budi Daya; dan
i. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas SeksiProduksi. Prasarana dan Sarana Budi Daya.
Bagian Keenam
Subkelompok Jabatan Fungsional
Pasal 10
(1) Pusat dapat mempunyai Subkelompok Jabatan Fungsional.
(2) Pejabat Fungsional melaksanakan tugas dc:lam Susunan OrganisasiStruktural Pusat.
Pasal 11
(1) DalClm rangka mengembangkan profesilkeahlian/kompetensi PejabatFungsional dibentuk Subkelompok Jabatan Fungsional Pusat sebagaibagian dari Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Kelautan dan Pertanian,ditetapkan Kepala Pusat.
(2) Subkelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dipimpin oleh seorang Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional yangberkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat.
(3) Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud padaayat (2) diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Pusat dari PejabatFungsional yang dihormati di kalangan Pejabat Fungsional sesuaikeunggulan kompetensi (pengetahuan, keahlian dan integritas) yangdimiliki.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Jabatan Fungsional Pusat diatur denganPeraturan Gubernur sebagai bagian dari pengaturan Jabatan FungsionalDinas Kelautan dan Pertanian sesuai ketentuan peraturan perundang~undangan.
BAB V
ESELON
Pasal 12
(1) Kepala Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huru! aadalah Jabatan Struklural Eselon liLa.
(2) Kepala Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7ayat (2) adalah Jabatan Struktural Eselon IV.a.
(3) Kepala Seksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dan Pasal 9ayat (2) adalah Jabatan Struktural Eselon IV.a.
u
BAB VI
TATA I(ERJA
Pasa! 13
taat dan(1 )
(2)
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Pusat wajibberpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kepala Pusat mengembangkan koordinasi dan kerja sarna denganSatuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah(UKPD) dan/atau Instansi Pemerintah/Swasta terkalt, dalam rangk~meningkatkan kinerja dan memperlancar pelaksanaan tugas dan fungslPusat.
Pasal14
.'
Kepala Pusat, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Ketua SubkelompokJabatan Fungsional pada Pusat wajib melaksanakan tugas masing-masingsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta menerapkanprinsip koordinasi, kerja sarna, integrasi, sinkronisasi, simpiifikasi, akuntabilitas,transparansi, efektivitas dan efisiensi.
Pasal 15
(1) Kepala Pusat, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Ketua SubkelompokJabatan Fungsional pada Pusat wajlb memimpin, mengoordinasikan,memberikan bimbingan, memberikan petunjuk pelaksanaan tugas,membina dan meniial kinerja bawahan masing-masing,
(2) f(epala Pusat, Kepala SUbbagian, Kepala Seksi, Ketua SubkelompokJabatan Fungsional dan pegawai pada Pusat wajib mengikuti danmematuhi perintah kedinasan atasan masing-masing sesuai ketontuanperaturan perundang-undangan.
Pasal 16
Kepala Pusat, Kepala SUbbagian, Kepala Seksi dan Ketua SubkelompokJabatan Fungsionai pada Pusat wajib mengawasi dan mengendalikanpelaksanaan tugas b wJhan masing-masing serta mengambil iangk8hlangkah yang diperlu, ,en apabila menemukan adanya penj1impangandan/atau indikasi penyimpa,:';lIl.
Pasal 17
(1) Kepale Pusat, Kepa!a SUbbagian, Kepala Seksi, Ketua SubkelompokJabatan Fungsional dan pegawai pada Pusat :,vajib menyampaikanlapori.:'l dan kendala pelaksanaan tugas kepada atasan masing-masingsesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Atasan yang menerima laporan sebagaimana dirnaksud pada ayat (1)menindaklanjuti dan menjadikan laporan yang diterima sebagai bahanpengambilan keputusan sesuaj dengail kewenangan masing-masing.
Pasa! 18
(1) Sekretariat Daerah melalui Biro Organisas: dan Tatalaksana melaksanakanpembinaan kelembagaan, kc' ,1'i"]iaksanac~n dan pelaporan terhadapPusat sebagai bagian daii pen '-'inaan keiembagaan, ketatalaksanaandan pelapoian Dinas Kelautan dar,'"}rtanian.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaandan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganPeraturan Gubernur.
BAB VII
KEPEGAWAIAN
Pasal 19
(1) Pegawai Negeri Sipil pada Pusat merupakan Pegawai Negeri SipilDaerah.
(2) Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan sesuai ketentuan pen.mdang-undangan di bidang kepegawaian.
(3) Dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian, Pusat mendapatpembinaan dan Sekretaris Daerah melalui Sadan Kepegawaian Daerahberkoordinasi dengan Biro Organisasi dan Tatalaksana sebagai bagiandad pembinaan kepegawaian Dinas Kelautan dan Pertanian.
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 20
(1) BeJanja pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat dibebankan pada AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah.
(2) Pengelolaan belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakansesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang keuangannegara/daerah.
Pasal21
(1) Pendapatan yang bersumber dari pelaksanaan tugas dan fungsi Pusatmerupakan pendapatan daerah
(2) Pengelolaan pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidangkeuangan negarafdaerah.
BAB IX
ASET
Pasal 22
(1) Aset yang dipergunakan oJeh Pusat sebagai prasarana dan sarana kerjamerupakan aset daerah dengan status kekayaan daerah yang tidakdipisahkan.
1U
(2) Pengelolaan aset atau prasarana dan sarana kerja sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang keuangan negara/daerah dan ketentu3nperaturan perundang-undangan di bidang pengelolaan baral-'g miliknegma/ daerah
Pasal 23
(1) Prasarana dan sarana kerja yang diterima dalam bentuk pemberian,hibah dan bantuan dari pihak ketiga kepada Pusat dalam rangkapelaksanaan tugas dan fungsinya merupakan penerimaan barangdaerah.
(2) Penerimaan barang daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) segeradilaporkan kepada Kepala Dinas untuk selanjutnya dilaporkan kepadaGubernur melalui Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah sclakuPejabat PengeloJa Keuangan Daerah sekaligus sebagai BendallaraUmum Daerah untuk dicatal dan dibukukan sebagai aset daerall
BAB X
FORMASI JABATAN DAN STAN DAR PERALATAN KERJA
Pasal24
(1) Kepala Pusat dibantu oleh 1 (satu) orang Kepala SUbbagian Tata Usaha,1 (satu) orang Kepala Seksi Teknologi Budi Daya Perikanan dan 1 (satu)orang Kepala Seksi Produksi, Prasarana dan Sarana Budi Daya sebagaibawahan langsung.
(2) Kepala SUbbagian Tata Usaha dibantu sebanyak-banyaknya nieh10 (sepuluh) orang Pejabat Fungsional Umumffertentu sebagai bawahanlangsung.
(3) Kepala Seksi Teknologi Budi Daya Per-ikanan dibantu sebanyakbanyaknya oleh 20 (dua pUluh) orang Pejab8t Fungsional Umum/Tertentusebagai bawahan langsung.
(4) Kepala Seksi Produksi, Prasarana dan Sarana Budi Daya dibantusebanyak-banyaknya oleh 25 (dua puJuh lima) orang Pejabat FungsionalUmumrrertentu sebagai bawahan langsung.
(5) Rincian formasi jabatan sebagaimana dirnaksud pada ayat (2), ayat (3)dan ayat (4) sebagaimana tereantum dalam Larnpiran II PeraturanGubernur ini.
(6) Rincian formasi jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) menjadlaeuan pengajuan kebutuhan pegawai Pusat, sesuai formasi kebuluhandan prioritas penerimaan pegawai Daerah.
PasaJ25
(1) Standar peralatan kerja minimal setiap jabatan sebagaimana dimaksucJdalam Pasal 24 sebagaimana tercanturn dalam Lamriran III PeraturanGubernur ini
(2) Standar peralatan kerja minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menjadi acuan pengadaan peralatan kerja Pusat, sesuai kemampuan danprioritas belanja keuangan daerah.
BAB XI
PELAPORAN DAN AKUNTABILITAS
Pasal 26
(1) Pusat menyusun dan menyampaikan laporan berkala tahunan, semester,triwulan. bulanan dan/atau sewaktu-waktu kepada Kepala Dinas.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain meliputilaporan:
a. kebutuhan, kekurangan dan kelebihan pegawai;b. keuangan;c. kinerja:d. kebutuhan. kekurangan dan kelebihan barang atau prasarana dan
Dalam rangka akuntabilitas, Pusat mengembangkan sistem pengendalianinternal sebagai bagian dari sistem pengendalian internal Dinas Kelautan danPertanian.
BAB XII
PENGAWASAN
Pasal 28
Pengawasan terhadan Pusat dilaksanakan oleh :
a. Lembaga negara yang mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dantanggung jawab keuang2.n negara;
b. Aparat pemeriksa internal ;Jemerintah; danc. Inspektorat.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Keputusan GubemurNomar 105 Tahun 2002 tentang PembentLlkan Organisasi dan Tala KerjaUnit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Peternakan, Peokanan danKelautan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dicabut dan dinyatakantidak berlaku.
Pasal 30
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya. memerintahkan pengundangan PeraturanGubemur ini dengan penempatannya daJam Berita Daerah Provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta.
Ditetapkan di Jakartapada tanggal 4 Januari 2011
Oiundangkan di Jakartapada tanggal 14 Januari 2011
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUSIBU TA JAKARTA,
FA
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUKOTA JAKARTA,
FADJAR PANJAITANNIP 195508261976011001
BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTATAHUN 2011 NOMOR 9
Lampiran' Peraturan Gubernur Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta
Nomor 2 TAHUN 2011Tanggal 4 ~anuari 2011
,
<j
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI PUSAT BUDI DAYA PERIKANAN
KEPALA PUSAT
1SUBBAGIAN
TATA USAHA
r ISEKSI
SEKSI
TEKNOLOGI BUDI DAYAPRODUKSI,
PERIKANANPEMASARAN DAN
SARANA BUDI DAYA
SUe>KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
,
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUK TAJAKARTA,
ZI
FORMASI JABATAN PADA PUSAT BUDI DAYA PERIKANAN
Lampiran II : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khususlbukata Jakarta
No Nama Jabatan Syarat Pendidikan Eselon Jumlah \
1 Kepala Pusat - S1 Perikanan Iita. 1- DikJat Kepemimpinan Tk. III- Oiklat Teknis Perikanan- DikJat Manajemen
Perkantoran- Diklat Manajemen Keuangan
1-- Jumlah 1
-~-2 Kepala Subbagian Tata - 81 Perikanan/Humaniora IV.a. 1