III. METODOLOGI 3.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai September 2011. Kegiatan penelitian ini meliputi tahap prapenelitian (persiapan, survei), Inventarisasi (pengumpulan data), membuat database spasial, analisis. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di tiga kecamatan yang terletak pada DAS Ciliwung Hulu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ketiga kecamatan tersebut juga berada di kawasan Bogor-Puncak-Cianjur yaitu (1) Kecamatan Ciawi (2) Kecamatan Megamendung (3) Kecamatan Cisarua. Pemilihan ketiga lokasi ini didasarkan atas adanya alasan-alasan sebagai berikut: 1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 114 tahun 1999 Tentang Penataan Ruang Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur yang telah menetapkan ketiga kecamatan yang telah disebutkan di atas termasuk dalam kecamatan yang diprioritaskan di Daerah Kabupaten Bogor dalam usaha rehabilitasi fungsi kawasan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur dikategorikan sebagai kawasan tertentu yang memerlukan penanganan khusus dan merupakan kawasan yang mempunyai nilai strategis sebagai kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya bagi wilayah Daerah Propinsi Jawa Barat dan wilayah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 3. Bahwa fungsi utama Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur sebagai konservasi air dan tanah kurang berfungsi sebagaimana mestinya akibat perkembangan pembangunan yang pesat dan kurang terkendali, sehingga pemanfaatan ruangnya perlu ditertibkan kembali.
12
Embed
III.METODOLOGI 3.1 Waktu Penelitian - repository.ipb.ac.id · Bagan Alir Penelitian . 19 ... Contoh penampakkan training area masing-masing kelas penutupan pada AVNIR-2 resolusi 10x10
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
III. METODOLOGI
3.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai September 2011.
Kegiatan penelitian ini meliputi tahap prapenelitian (persiapan, survei),
Inventarisasi (pengumpulan data), membuat database spasial, analisis.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di tiga kecamatan yang terletak pada DAS Ciliwung
Hulu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ketiga kecamatan tersebut juga berada di
kawasan Bogor-Puncak-Cianjur yaitu (1) Kecamatan Ciawi (2) Kecamatan
Megamendung (3) Kecamatan Cisarua. Pemilihan ketiga lokasi ini didasarkan atas
adanya alasan-alasan sebagai berikut:
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 114 tahun 1999 Tentang
Penataan Ruang Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur yang telah menetapkan
ketiga kecamatan yang telah disebutkan di atas termasuk dalam kecamatan
yang diprioritaskan di Daerah Kabupaten Bogor dalam usaha rehabilitasi
fungsi kawasan.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional, Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur dikategorikan sebagai
kawasan tertentu yang memerlukan penanganan khusus dan merupakan
kawasan yang mempunyai nilai strategis sebagai kawasan yang memberikan
perlindungan kawasan bawahannya bagi wilayah Daerah Propinsi Jawa Barat
dan wilayah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
3. Bahwa fungsi utama Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur sebagai konservasi air
dan tanah kurang berfungsi sebagaimana mestinya akibat perkembangan
pembangunan yang pesat dan kurang terkendali, sehingga pemanfaatan
ruangnya perlu ditertibkan kembali.
15
Gambar 2. Lokasi Penelitian (Kecamatan Ciawi, Megamendung, dan Cisarua)
3.3 Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) GPS (Global
Positioning System) (2) Komputer dalam pengolahan data menggunakan
Geographic Information System (GIS) seperti ERDAS Imagine 9.1 dan Arc GIS
9.3 Version.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah AVNIR-2 sebagai
spektrometer pencitraan resolusi tinggi yang beroperasi pada spektrum tampak
dan inframerah-dekat. Selain itu juga dilakukan pengkajian data lapangan dalam
memonitoring perubahan penutupan lahan.
Jawa Barat Pulau Jawa
Cisarua
DAS Ciliwung
DAS Cikarang
Sub DAS Cibeet
Sub DAS Cisokan
Ciawi
Megamendung
Sub DAS Cigundul
DAS Cisadane
16
Tabel 3. Jenis dan Sumber Data Kegiatan Monitoring Perubahan Penutupan Lahan di Kawasan DAS Hulu Ciliwung
No. Jenis Data Bentuk
Data
Sumber
1 AVNIR-2 (19 Juli 2009) Raster, Resolusi 10x10m
Japan Aerospace Exploration Agency
2 Peta Penutupan Lahan (LANDSAT ETM+2002/12/22 )
Raster Resolusi 30 x 30m
Syartinilia, 2004
3 Digital peta rupa bumi lembar 1209-124, 1209-141, 1209-142, 1209-144, 1209-231
Vektor Bakosurtanal
4 Peta rupa bumi 1998 lembar 1209-124, 1209-141, 1209-142, 1209-144, 1209-231
Lembaran Bakosurtanal
5 Peta Administrasi Vektor Bakosurtanal
6 Peta Batas DAS Vektor BPDAS
3.3.1 Penutupan Lahan Tahun 2002
Penutupan lahan (LANDSAT ETM+2002/12/22) diperoleh dengan
menggunakan metode Maximum Likelihood dari Klasifikasi Terbimbing
(Supervised Classification) (Gambar 3) dimana mengklasifikasikan penutupan
lahan menjadi 7 kelas, yaitu hutan, perkebunan, semak belukar, sawah, ladang,
pemukiman, dan badan air. Nilai akurasi umum hasil klasifikasi terbimbing
dalam peta penutupan lahan tahun 2002 ini adalah sebesar 75,34%, sedangkan
akurasi kappa yang diperoleh sebesar 65%.
Berdasarkan Peta Penutupan Lahan DAS Ciliwung Hulu tahun 2002
(Gambar 3), dapat diketahui bahwa penutupan lahan yang terluas di DAS
Ciliwung Hulu adalah ladang yaitu sebesar 6.293,8 Ha atau sekitar 34,08% dari
total luas DAS Ciliwung Hulu di lokasi penelitian. Selain badan air (23,2 Ha),
perkebunan memiliki luasan yang paling kecil jika dibandingkan dengan kelas
penutupan lahan lain yaitu sebesar 1.188,0 Ha atau hanya 6,43% dari luas total.
Gambaran lebih jelas mengenai luasan masing-masing kelas pada peta penutupan
lahan disajikan pada Tabel 4.
17
Sumber: Syartinilia, 2004
Gambar 3. Peta Penutupan Lahan Tahun 2002
Tabel 4. Luas Hasil Klasifikasi Penutupan Lahan 2002
No. Penutupan Lahan Luas (Ha) Luas (%)
1 Hutan 4.956,6 26,84
2 Perkebunan 1.188,0 6,43
3 Semak belukar 2.489,0 13,48
4 Sawah 2.322,1 12,57
5 Ladang 6.293,8 34,08
6 Pemukiman 1.196,3 6,48
7 Badan air 23,2 0,12
Total 18.468,8 100,00Sumber: Syartinilia, 2004
18
3.4 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahapan, yaitu: (1) Inventarisasi (survei,
pengumpulan data), (2) Analisis dan (3) Output. Bagan alir penelitian dapat dilihat