23 III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - Oktober 2010. Lokasi penelitian berada di tambak udang vannamei milik PT. Indonusa Yudha Perwita (PT. IYP), Desa Patrol Lor, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat. Peta kecamatan Patrol ditunjukkan dalam Gambar 9, dengan peta tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. 3.2 Alat dan data penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian, beserta spesifikasi, sumber dan fungsinya dijabarkan dalam Tabel 3. Seluruh data penelitian dicantumkan dalam Tabel 4. 3.3 Metode pengumpulan data Data penelitian terbagi atas data primer dan data sekunder. Data primer diukur pada saat survey lapangan, mencakup data kualitas sumber air budidaya, kualitas air pesisir, posisi geografis serta dokumentasi kegiatan budidaya, kondisi tambak dan pesisir. Data sekunder berupa data spasial yang digunakan dalam penyusunan kesesuaian lahan tambak, dan data budidaya tambak milik PT. IYP. Pengelompokkan data secara terperinci dituangkan dalam Tabel 4.
19
Embed
III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan lokasi penelitianrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52254/BAB III... · tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10. ... Evaluasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
23
III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - Oktober 2010. Lokasi
penelitian berada di tambak udang vannamei milik PT. Indonusa Yudha Perwita
(PT. IYP), Desa Patrol Lor, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Propinsi
Jawa Barat. Peta kecamatan Patrol ditunjukkan dalam Gambar 9, dengan peta
tata letak tambak PT. IYP ditunjukkan pada Gambar 10.
3.2 Alat dan data penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian, beserta spesifikasi, sumber dan
fungsinya dijabarkan dalam Tabel 3. Seluruh data penelitian dicantumkan dalam
Tabel 4.
3.3 Metode pengumpulan data
Data penelitian terbagi atas data primer dan data sekunder. Data primer
diukur pada saat survey lapangan, mencakup data kualitas sumber air budidaya,
kualitas air pesisir, posisi geografis serta dokumentasi kegiatan budidaya, kondisi
tambak dan pesisir. Data sekunder berupa data spasial yang digunakan dalam
penyusunan kesesuaian lahan tambak, dan data budidaya tambak milik PT. IYP.
Pengelompokkan data secara terperinci dituangkan dalam Tabel 4.
24
Gambar 9. Lokasi penelitian
25
Gambar 10. Peta tata letak tambak PT. Indonusa Yudha Perwita
26
Tabel 3. Alat penelitian
Alat Spesifikasi Fungsi
Perangkat keras
(hardware)
Komputer dan kelengkapannya Media input, pengolahan data dan pencetak output
Gambar 11. Skema integrasi seluruh kriteria dan faktor pembatas dalam
penentuan kesesuaian lahan budidaya tambak
3.5.2 Pengembangan Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP
3.5.2.1 Pembentukan database
Database tambak PT. IYP (db_tambak) dirancang mengikuti model data
relasional. Dalam pengelolaan database tambak digunakan perangkat lunak
DBMS MySQL.
Dalam pembentukan database untuk sistem informasi, data budidaya tambak
PT. IYP dikelompokkan menjadi data fisik tambak, data operasional budidaya,
dan data panen. Data fisik tambak berupa identitas kolam disimpan dalam tabel
kolam (tbl_kolam) dan tabel blok (tbl_blok). Data budidaya yang mencakup data
operasional dan panen, didefinisikan dalam beberapa tabel sesuai dengan format
catatan manual data budidaya milik PT. IYP, yakni:
a. data kualitas air (tbl_data_harian),
b. data pakan (tbl_pakan_harian),
Aksesibilitas
Kelerengan lahan
Salinitas
Tekstur tanah
Curah hujan
Jenis tanah
Jarak dari sungai
Jarak dari pantai
Landuse
Pendugaan awal
kesesuaian lahan
untuk tambak
secara biofisik
Faktor pembatas : Keppres 32/1990 dan Surat Edaran Departemen Kehutanan No. 507/ IV-BPPH/ 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung yakni lebar jalur hijau 200 m di sempadan pantai dan 50 m di sempadan sungai.
Hasil akhir
kesesuaian
lahan tambak
PT. IYP
34
c. data plankton (tbl_plankton_harian),
d. data sampling (tbl_sampling),
e. data jenis plankton (tbl_jenis_plankton),
f. data jenis pakan (tbl_jenis_pakan),
g. data status anco (tbl_jenis_anco),
h. data waktu pemberian pakan (tbl_waktu),
i. data panen (tbl_panen),
Data non budidaya turut disertakan dalam database, yakni data pengguna sistem
informasi (tbl_user), dan data penyusun indeks kesesuaian wilayah
(tbl_curah_hujan dan tbl_ikw).
Dalam database tambak PT.IYP, setiap tabel memiliki kunci primer. Kunci
primer dalam setiap tabel pada database tambak PT. IYP adalah nomor data, hal
ini dikarenakan nomor input data tidak mengalami pengulangan. Ilustrasi
database tambak PT. IYP dituangkan dalam Gambar 12.
3.5.2.2 Perancangan Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP
Metode perancangan Sistem Informasi Budidaya Tambak PT.IYP
mengadopsi metodologi klasik yang umum digunakan dalam mengembangkan
sistem informasi atau System Development Life Cycle (SDLC). Metodologi ini
mencakup kegiatan analisis kebutuhan, perancangan sistem, pembuatan sistem
dan implementasi rancangan sistem informasi dengan menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic 6.0.
Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP dibangun berdasarkan
kebutuhan terhadap modernisasi pengelolaan, efisiensi, dan kemudahan
penyimpanan data budidaya, otomatisasi penanganan data budidaya, efisiensi
waktu pengolahan data budidaya menjadi informasi untuk mengevaluasi kondisi
budidaya, serta kebutuhan akan pengamanan data budidaya. Sistem informasi
35
dirancang secara sederhana, disesuaikan dengan ketersediaan infrastruktur dan
sumber daya manusia dalam PT. IYP, sehingga sistem informasi mampu
meningkatkan efektivitas dan efisiensi penanganan data oleh pekerja.
Gambar 12. Format tabel data budidaya dalam database tambak PT. IYP
Format Tabel Pakan
Format Tabel Kolam
Format Tabel Sampling
36
Dalam perancangan sistem informasi, data budidaya tambak udang PT. IYP
ditransformasikan menggunakan perangkat konseptual untuk menunjukkan
hubungan antar individu data budidaya yakni Diagram ER (Entity Relationship)
seperti ditunjukkan dalam Gambar 13. Entitas dalam diagram ER mencakup
seluruh individu data budidaya tambak PT. IYP yang terkelompokkan dalam
beberapa tabel (entity set), sedangkan relasi menunjukkan hubungan antar tabel
data budidaya. Dalam perancangan Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang
PT. IYP, tingkat relasi yang terdapat dalam tabel adalah satu ke banyak (one to
many), yakni satu kolam dapat memiliki banyak data budidaya (data pakan, data
kualitas air, data plankton, dan lainnya).
Gambar 13. Diagram ER Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT.IYP
Sesuai dengan aktivitas sistem informasi pada umumnya, dalam Sistem
Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP terdapat aktivitas input, pemrosesan
data, dan menghasilkan output. Mekanisme input dan output data menggunakan
37
peta tata letak tambak yang terhubungkan dengan tabel data kolam (tbl_kolam)
dan data blok (tbl_blok) dalam database tambak. Penggunaan peta tata letak
tambak adalah sebagai gambaran posisi setiap kolam sebagai sumber dan kunci
pengelompokkan data budidaya.
Input data dalam Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP
disesuaikan dengan penggolongan data dalam database. Terdapat dua jenis
proses input yakni input formasi data dan input data. Input formasi data bertujuan
untuk memudahkan proses input data, dimana data yang dimasukkan dalam
formasi data adalah data yang penggunaannya berulang. Data yang dimasukkan
dalam formasi data antara lain kolam, waktu pakan, jenis pakan, dan spesies
plankton. Input data dikelompokkan menjadi lima menu input yakni input data
fisik yang terbagi dalam data identitas kolam blok, input data operasional yang
terbagi atas data kualitas air, data pakan, data sampling, data plankton, dan data
panen.
Langkah pemrosesan data dalam Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang
PT. IYP terbagi menjadi tiga jenis, yakni:
a. Operasi matematis atau kalkulasi (dengan formula)
b. Akumulasi data deret waktu (variasi temporal)
c. Perbandingan data antar kolam (variasi spasial)
Seluruh aktivitas dalam Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP
yang menyangkut input keseluruhan data, pemrosesan hingga output yang
dihasilkan secara terperinci dirangkumkan dalam Tabel 6.
38
Tabel 6. Pemrosesan data budidaya dalam Sistem Informasi Pengelolaan Budidaya Tambak PT. IYP (a) dan (b)
(a) Pemrosesan data berdasarkan deret waktu dan spasial
Input Proses Output Keterangan
Data kualitas air (pH, salinitas, DO, suhu, TOM, Alkalinitas, dan lainnya)
Akumulasi data deret waktu atau
perbandingan secara spasial
Tabel kumpulan informasi, grafik time series, dan
grafik perbandingan
spasial
Data jumlah plankton
Data hasil panen
Data sampling (pertumbuhan udang)
Data akumulasi jumlah pakan
Data hasil evaluasi (FCR, SR, ABW, ADG, padat tebar, dan lainnya)
(b) Pemrosesan data dengan operasi matematis (formula) Input Proses Hasil (Output) Keterangan
Data jumlah benur dan luas kolam (Data
panen)
Jumlah benur/ luas area
Padat tebar (ekor /m²)
Data jumlah benur dan jumlah udang
(Data panen)
(Jumlah udang saat panen/ Jumlah benur yang ditebar)* 100%
Mekanisme output pada Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP
didasarkan pada kolam sebagai alamat data. Hal ini untuk mempermudah
pengelola tambak melakukan kontrol dan evaluasi baik secara temporal maupun
spasial. Output sistem informasi dituangkan dalam dua bentuk, yakni:
a. Tabel
Informasi dalam bentuk tabel mencakup kumpulan seluruh data budidaya
yang telah diinput dan yang telah diproses dengan algoritma. Tabel hasil sistem
informasi dapat dicetak atau disimpan dalam bentuk *.txt.
b. Grafik
Output grafik bertujuan untuk memudahkan interpretasi data, sehingga dapat
mempersingkat waktu pengambilan keputusan. Terdapat dua tipe grafik yakni
grafik satu kolam untuk menunjukkan variasi temporal, serta grafik antar kolam
untuk menampilkan variasi data secara spasial (antar kolam).
Ilustrasi aktivitas dalam Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP
ditampilkan dalam Gambar 14.
Gambar 14. Aktivitas Sistem Budidaya Tambak Udang PT. IYP
40
3.5.2.3 Evaluasi Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang PT. IYP Evaluasi sistem informasi dilakukan dengan cara membandingkan sistem
informasi yang dihasilkan dengan sistem perekaman data secara manual yang
selama ini berlangsung di PT. Indonusa Yudha Perwita. Dari hasil evaluasi dapat
diperoleh kelebihan dan kekurangan dari sistem informasi ini yang digunakan
untuk pengembangan selanjutnya.
3.5.3 Pemanfaatan sistem informasi dalam pengkajian kesesuaian lahan dengan keberhasilan operasional budidaya tambak PT. IYP Puncak dari kegiatan budidaya adalah panen, dan hal tersebut dijadikan
sebagai suatu gambaran keberhasilan pengelolaan dalam masa pembesaran.
Pengkajian hubungan keberhasilan operasional dengan kesesuaian lokasi
dilakukan dengan melihat output Sistem Informasi Budidaya Tambak Udang
(SIBTU) PT.IYP berupa data panen atau nilai produksi dari setiap kolam tambak
pada waktu yang berbeda. Nilai produksi dari setiap kolam yang berada pada
lahan dengan status kesesuaian berbeda dapat memberikan gambaran
hubungan kesesuaian lokasi usaha terhadap hasil yang diperoleh.
Secara keseluruhan, sistematika dari penelitian ini digambarkan dalam
diagram alir pada Gambar 15.
41
Gambar 15. Diagram alir penelitian
Salinitas
Aksesibilitas
Data Spasial
PT. INDONUSA YUDHA PERWITA
Jarak sumber air
Curah hujan
Data Budidaya
Evaluasi kesesuaian lahan posisi tambak PT. Indonusa Yudha
Perwita
Kualitas tanah
Landuse
Penggunaan SIBTU PT. IYP dalam
evaluasi data budidaya dan
keberhasilan operasional
Pembobotan dan pemberian skor
terhadap kriteria penyusun
kesesuaian lahan tambak
Faktor pembatas
dalam kesesuaian
lahan
Hasil akhir Kelas Kesesuaian Lahan
Budidaya Tambak
Aplikasi sistem informasi berbasis
spasial
“SIBTU PT. INDONUSA YUDHA
PERWITA”
Hubungan kesesuaian lokasi dan keberhasilan operasional tambak