II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Apotek Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 922/Menkes/Per/X/1993 dalam UU Kesehatan Tentang Ketentuan dan Tata cara Pemberian izin Apotek, menjelaskan bahwa pengertian tentang Apotek yaitu suatu tempat tertentu, tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. Sedangkan fungsi Apotek adalah : 1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan. 2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat. 3. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata. Uraian pekerjaan apotek dalam kesehariannya yang harus dilakukan adalah : 1. Pembuatan, pengelolaan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan, dan penyerahan obat atau bahan obat. 2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan penyerahan perbekalan farmasi lainnya. 3. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi. Pelayanan informasi yang dimaksud yaitu : a. Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi lainnya yang
21
Embed
II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.idrepository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/26775/7/Bab II... · Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Apotek
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 922/Menkes/Per/X/1993 dalam UU
Kesehatan Tentang Ketentuan dan Tata cara Pemberian izin Apotek, menjelaskan bahwa
pengertian tentang Apotek yaitu suatu tempat tertentu, tempat dilakukannya pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. Sedangkan fungsi
Apotek adalah :
1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan
penyerahan obat atau bahan obat.
3. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan
masyarakat secara meluas dan merata.
Uraian pekerjaan apotek dalam kesehariannya yang harus dilakukan adalah :
2. Pelayanan resep tersebut sepenuhnya atas tanggung jawab apoteker yaitu orang
yang mengelola Apotek. Dalam melakukan pelayanan resep tersebut setiap Apotek
berkewajiban yaitu :
a. Melayani resep sesuai dengan tanggung jawab.
b. Apoteker tidak diizinkan mengganti obat generik yang ditulis dalam resep dengan
obat paten.
c. Jika pasien tidak mampu menebus obat yang tertulis di dalam resep. Apoteker
wajib berkonsultasi dengan dokter untuk pemilihan obat yang lebih tepat.
2.2. Obat
Obat adalah semua zat baik kimiawi, hewani, maupun nabati yang dalam dosis layak
dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejala-gejalanya.Obat yang
pertama digunakan adalah obat yang berasal dari tanaman yang dikenal dengan sebutan obat
tradisional (jamu) . Obat-obatan nabati digunakan sebagai rebusan atau ekstrak dengan
aktifitas yang sering kali berbeda-beda dari asal tanaman dan cara pembuatannya (UU
Kesehatan RI, 2000).
Peredaran obat saat ini jumlahnya lebih dari 5.000 jenis. Oleh karena itu perlu
mengenal penggolongan obat yang beredar untuk meningkatan keamanan dan ketepatan
penggunaan obat serta pengamanan distribusi. (Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
949/Menkes/Per/VI/2000 dalam UU kesehatan,2008). Penggolongan obat menurut Menkes
yaitu :
1. Obat Bebas
Pengertian obat bebas yaitu obat yang dapat dijual bebas kepada umum tanpa resep
dokter. Penandaan obat bebas diatur berdasarkan SK Menkes RI Nomor
2380/A/SK/VI/1983 tentang tanda khusus untuk obat bebas dan obat bebas terbatas. Tanda
khusus untuk obat bebas yaitu lingkaran bulat berwarna hijau dengan garis tepi warna
hitam pada box atau kotak obat.Yang termasuk obat bebas misalnya adalah minyak kayu
putih, obat batuk hitam, obat batuk putih, dan vitamin.
2. Obat bebas terbatas atau obat yang masuk dalam daftar ”w” .
Menurut bahasa belanda ”w” singkatan dari Waarschuwing artinya yaitu peringatan.
Jadi maksudnya obat yang pada penjualannya disertai dengan tanda peringatan. Dalam
pengertiannya adalah obat keras yang dapat diserahkan kepada pemakainya tanpa resep
dokter (UU Kesehatan RI, 2000). Namun dalam penyerahannya harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a.Obat tersebut hanya boleh dijual dalam bungkusan asli dari pabriknya atau pembuatnya.
b.Tanda khusus untuk obat bebas terbatas berupa lingkaran berwarna biru dengan garis
tepi berwarna hitam. Tanda khusus ini harus ditulis ditempat yang terlihat sehingga
mudah dikenali.
c.Pada penyerahannya oleh pembuat atau penjual harus mencantumkan tanda peringatan
yang tercetak. Tanda peringatan tersebut berwarna hitam, berukuran panjang 5 cm,
lebar 2 cm, dan memuat pemberitahuan berwarna putih. Tabel 2 menyajikan daftar obat
bebas terbatas.
Tabel 2. Obat bebas terbatas
No Keterangan ContohP No 1 Awas ! Obat keras
Bacalah aturan pemakaian• Anti histamin
Anti histamin dipergunakan untuk obat tetes hidung/semprot hidung.
• Vitamin EVitamin E atau garamnya tidak lebih dari 120 mg setiap takaran yang ditetapkan, diperhitungkan sebagai basanya.
• ParacetamolTabletnya tidak lebih dari 600 mg, dan juga pada tiap larutan atau sirup tidak lebih dari 40 mg. Pada etiket atau pembungkus dan brosur harus ditulis ” penderita sakit hati dan ginjal dilarang menggunakan obat ini ” .
P No 2 Awas ! Obat kerasHanya untuk kumur jangan ditelan
• Kain Chloras dalam larutan.Zincum yaitu obat kumur yang mengandung persenyawaan Zincum
P No 3 Awas ! Obat kerasHanya untuk bagian luar dari badan
• Air burowiMercurochromum dalam larutan
P No 4 Awas ! Obat kerasHanya untuk dibakar
Rokok dan serbuk untuk penyakit bengek dengan dibakar yang mengandung Scopolaininum
P No 5 Awas ! Obat kerasTidak boleh ditelan
Amonia 10% ke bawah.
P No 6 Awas ! Obat kerasObat wasir, jangan ditelan
Suppositoria untuk wasir
Sumber :Depkes (2002).
3. Obat Wajib Apotek
Obat Wajib Apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di
Apotek tanpa resep dokter (Tabel 3). Penyerahan obat wajib Apotek ini harus memenuhi
kewajiban-kewajiban sebagai berikut :
a.Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat perpasien yang disebutkan dalam obat
wajib Apotek yang bersangkutan.
b.Membuat catatan pasien serta obat yang diserahkan.
c.Memberikan informasi meliputi dosis, aturan pakai, kontra indikasi, efek samping, dan
lain-lain yang perlu diperhatikan oleh pasien.
Tabel 3. Obat wajib apotek
No Keterangan Contoh1. Obat Wajib Apotek No 1 Obat Kontrasepsi yaitu Linestrenol, Obat
saluran Pencernaan yaitu Antasid atau Spasmodik, obat mulut dan tenggorokan Hexetidine.
2. Obat Wajib Apotek No 2 Bacitracin, Clindamicin, Flumetason, dan lain-lain.
3. Obat Wajib Apotek No 3 Ranitidine, asam fusidat, Alupurinol, dan lain-lain.
Sumber : Depkes (2002).
4. Obat keras atau obat daftar “G”
Menurut bahasa belanda ”G” singkatan dari Gevaarlijk artinya berbahaya.
Maksudnya obat dalam golongan ini berbahaya jika pemakaiannya tidak berdasarkan
resep dokter. Pengertian obat keras adalah obat-obatan yang ditetapkan sebagai berikut :
a. Semua obat yang pada bungkus luarnya oleh si pembuatnya disebutkan
bahwa obat itu hanya boleh diserahkan dengan resep dokter.
b. Semua Obat yang dibungkus sedemikian rupa yang hanya digunakan
secara parental baik dengan cara suntikan maupun dengan pemakaiaan
cara lain seperti dengan jalan merobek rangkaian asli dan jaringan pada
tubuh.
c. Semua obat baru terkecuali apabila oleh Departemen Kesehatan telah
dinyatakan tertulis bahwa obat baru tersebut tidak membahayakan
kesehatan manusia.
d. Semua obat yang tercantum dalam daftar obat keras. Obat itu sendiri
dalam substansi dan semua sediaan yang mengandung obat itu terkecuali
apabila di belakang nama obat disebutkan ketentuan lain, atau ada
pengecualian daftar obat bebas terbatas.
e. Tanda khusus obat keras daftar ”G” adalah lingkaran bulat berwarna
merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan huruf ”K” yang
menyentuh garis tepi. Tanda khusus tersebut harus diletakan ditempat
yang terlihat dan mudah dikenali.Contoh obat keras yaitu antibiotika,
anthistaminika, acetanilidum, andrenalium.
5. Psikotropika
Pengertian psikotropika menurut UU Nomor 5 Tahun 1997 dalam UU kesehatan
adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku. Ruang lingkup pengaturan
psikotropika dalam undang-undang ini adalah Psikotropika yang mempunyai potensi
mengakibatkan ketergantungan, menurut UU dibagi menjadi :
a. M.D.M.A yaitu sejenis zat atau obat yang mempunyai evek stimulasi yang amat
tinggi. Zat ini sering disalahgunakan, contohnya adalah ekstasi . obat-obatan ini
sering ditemukan di diskotik.
b. Psilosibina yaitu mempunyai efek halusinasi yang tinggi. Zat ini terdapat pada jamur
biasanya di salah gunakan di tempat pesisir atau di tepi pantai.
c. Amphetamin yaitu mempunyai efek stimulasi. Biasanya disalah gunakan oleh para
olahragawan yang dalam pemberiannya dapat menjadi obat doping atau perangsang.
d. Flunitrazepam yaitu mempunyai efek memberikan rasa tenang bagi pemakai.
e. Fenobarbital yaitu memberikan efek yang dapat menidurkan.
Tanda khusus untuk Obat psikotropika adalah lingkaran bulat berwarna merah
dengan huruf ”K” berwarna hitam yang menyentuh garis tepi yang berwarna hitam.
6. Obat narkotika
Pengertian narkotika menurut UU Nomor 22 Tahun 1977 dalam UU kesehatan
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun
semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi rasa sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan. Contoh obat narkotika adalah tanaman kokain, tanaman ganja, opium,
morfin, heroin atau lebih dikenal dengan nama putaw. Tanda khusus pada obat narkotika
adalah lingkaran bulat berwarna putih dengan ”palang medali merah” di tengahnya.
2.3. Definisi Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘strategos’ atau ‘strategus’ (stratos = tentara atau
militer, dan ag = memimpin) yang berarti seni berperang. Definisi strategi adalah ilmu
perencanaan dan pengarahan sumber daya untuk operasi secara besar-besaran, melansir kekuatan
pada posisi siap yang paling menguntungkan sebelum melakukan penyerangan terhadap lawan.
Secara umum dapat didefinisikan bahwa strategi adalah rencana tentang serangkaian manuver,
yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun tak kasat mata, untuk menjamin
keberhasilan mencapai tujuan (Hutabarat dan Huseini, 2006).
Strategi didefinisikan sebagai sebuah tindakan yang bersifat senantiasa meningkat
(incremental) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai
dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi
pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).
Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan (Hamel dan Prahalad,
1997).
Strategi adalah ilmu dan seni menggunakan kemampuan bersama sumber daya dan
lingkungan secara efektif yang terbaik. Terdapat empat unsur penting dalam pengertian strategi
yaitu: kemampuan, sumber daya, lingkungan, dan tujuan. Empat unsur tersebut, sedemikian rupa
disatukan secara rasional sehingga muncul beberapa alternatif pilihan yang kemudian dievaluasi
dan diambil yang terbaik. kemudian hasilnya dirumuskan sebagai pedoman taktik yang
selanjutnya turun pada tindakan operasional. Rumusan strategi tidak sekedar memberikan
informasi apa yang akan dilakukan, mengapa dilakukan demikian, siapa yang bertanggung jawab
dan mengoperasionalkan, berapa besar biaya dan lama waktu pelaksanaan, hasil apa yang akan
diperoleh. Strategi harus konsisten dengan lingkungan, mempunyai alternatif strategi, fokus
keunggulan dan menyeluruh, mempertimbangkan kehadiran risiko, serta dilengkapi tanggung
jawab sosial. Singkatnya strategi yang ditetapkan tidak boleh mengabaikan tujuan, kemampuan,
sumber daya, dan lingkungan. Pengabaian terhadap kualitas maupun kuantitas salah satunya
memastikan dan membuka keberadaan titik serang kompetitor (Hubeis dan Najib, 2008).
Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi, serta perlu
mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan. (David, 2006).
Strategi merupakan sarana untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis dapat mencakup
ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan
bisnis, divestasi, likuidasi dan usaha patungan. Strategi adalah tindakan potensial yang
membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang
besar.
2.4. Manajemen Strategi
2.4.1. Definisi Manajemen Strategi
Tujuan manajemen strategi adalah untuk mengeksploitasi dan menciptakan peluang baru
yang berbeda untuk masa mendatang. Rencana strategi dihasilkan dari pilihan manajerial yang
sulit dari berbagai alternatif yang baik dan tanda komitmen untuk pasar yang spesifik, kebijakan,
prosedur dan operasi menggantikan pilihan tindakan yang kurang disukai. Proses manajemen
strategi bersifat dinamis dan berkelanjutan, suatu perubahan dalam salah satu komponen utama
dalam model dapat memaksa perubahan dalam salah satu atau semua komponen-komponen yang
lain. Oleh karena itu, aktivitas merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi
harus dilaksanakan secara terus-menerus, sehingga proses manajemen strategi tidak pernah