Top Banner
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitas Menurut Mundiharno (2009), pandangan bahwa faktor-faktor ekonomi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap fertilitas bukanlah suatu hal yang baru. Dasar pemikiran utama dari teori ‘transisi demografis’ yang sudah terkenal luas adalah bahwa sejalan dengan diadakannya pembangunan sosial-ekonomi, maka fertilitas lebih merupakan suatu proses ekonomis dari pada proses biologis. Leibenstein dapat dikatakan sebagai peletak dasar dari apa yang dikenal dengan “teori ekonomi tentang fertilitas”. Teori ini beranggapan bahwa orang tua merupakan produsen dan konsumen dalam membuat perhitungan tentang jumlah anak yang diinginkan, orang tua mempertimbangkan antara manfaat yang diperoleh dan beban biaya yang akan dikeluarkan karena mempunyai anak lagi akan timbul bila biayanya lebih kecil dengan manfaat yang diperoleh karena mempunyai anak. Menurut Leibenstein (Mundiharno, 2009), anak dilihat dari dua aspek yaitu aspek kegunaannya (utility) dan aspek biaya (cost). Kegunaannya adalah memberikan kepuasaan, dapat memberikan balas jasa ekonomi atau membantu dalam kegiatan berproduksi serta merupakan sumber yang dapat menghidupi orang tua di masa depan. Sedangkan pengeluaran untuk membesarkan anak adalah biaya dari mempunyai anak tersebut. Biaya memiliki tambahan seoarang anak
23

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

Feb 02, 2018

Download

Documents

hoanghanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

17

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Ekonomi Fertilitas

Menurut Mundiharno (2009), pandangan bahwa faktor-faktor ekonomi

mempunyai pengaruh yang kuat terhadap fertilitas bukanlah suatu hal yang baru.

Dasar pemikiran utama dari teori ‘transisi demografis’ yang sudah terkenal luas

adalah bahwa sejalan dengan diadakannya pembangunan sosial-ekonomi, maka

fertilitas lebih merupakan suatu proses ekonomis dari pada proses biologis.

Leibenstein dapat dikatakan sebagai peletak dasar dari apa yang dikenal

dengan “teori ekonomi tentang fertilitas”. Teori ini beranggapan bahwa orang tua

merupakan produsen dan konsumen dalam membuat perhitungan tentang jumlah

anak yang diinginkan, orang tua mempertimbangkan antara manfaat yang

diperoleh dan beban biaya yang akan dikeluarkan karena mempunyai anak lagi

akan timbul bila biayanya lebih kecil dengan manfaat yang diperoleh karena

mempunyai anak.

Menurut Leibenstein (Mundiharno, 2009), anak dilihat dari dua aspek yaitu

aspek kegunaannya (utility) dan aspek biaya (cost). Kegunaannya adalah

memberikan kepuasaan, dapat memberikan balas jasa ekonomi atau membantu

dalam kegiatan berproduksi serta merupakan sumber yang dapat menghidupi

orang tua di masa depan. Sedangkan pengeluaran untuk membesarkan anak adalah

biaya dari mempunyai anak tersebut. Biaya memiliki tambahan seoarang anak

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

18

dapat dibedakan atas biaya langsung dan biaya tidak langsung. Yang dimaksud

biaya langsung adalah biaya yang dikeluarkan dalam memelihara anak seperti

memenuhi kebutuhan sandang dan pangan anak sampai ia dapat berdiri sendiri.

Yang dimaksud biaya tidak langsung adalah kesempatan yang hilang karena

adanya tambahan seoarang anak. Misalnya, seoarang ibu tidak dapat bekerja lagi

karena harus merawat anak, kehilangan penghasilan selama masa hamil, atau

berkurangnya mobilitas orang tua yang mempunyai tanggungan keluarga besar.

Menurut Leibenstein, apabila ada kenaikan pendapatan maka aspirasi orang tua

akan berubah. Orang tua menginginkan anak dengan kualitas yang baik. Ini berarti

biayanya naik.

Menurut Mundiharno (2009), pengembangan lebih lanjut tentang ekonomi

fertilitas dilakukan oleh Gary S. Becker yang menyatakan bahwa anak dari sisi

ekonomi pada dasarnya dapat dianggap sebagai barang konsumsi (consumption

good, consumer’s durable) yang memberikan suatu kepuasan (utility) tertentu

bagi orang tua. Bagi banyak orang tua, anak merupakan sumber pendapatan dan

kepuasan (satisfaction). Secara ekonomi fertilitas dipengaruhi oleh pendapatan

keluarga, biaya memiliki anak dan selera. Meningkatnya pendapatan (income)

dapat meningkatkan permintaan terhadap anak.

Dalam analisis ekonomi fertilitas, permintaan akan anak berkurang bila

pendapatan meningkat, karena (a) orang tua mulai lebih menyukai anak-anak yang

berkualitas lebih tinggi dalam jumlah yang hanya sedikit sehingga “harga beli”

meningkat; (b) bila pendapatan dan pendidikan meningkat maka semakin banyak

waktu (khususnya waktu ibu) yang digunakan untuk merawat anak. Jadi anak

menjadi lebih mahal.

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

19

Di dalam setiap kasus, semua pendekatan ekonomi melihat fertilitas sebagai

hasil dari suatu keputusan rasional yang didasarkan atas usaha untuk

memaksimalkan fungsi utility ekonomis yang cukup rumit yang tergantung pada

biaya langsung dan tidak langsung, keterbatasan sumberdaya, selera. Robinson

dan Harbinson menggambarkan analisis ekonomi dalam menentukan fertilitas

(jumlah dan kualitas anak). Pertimbangan ekonomi dalam menentukan fertilitas

terkait dengan income, biaya (langsung maupun tidak langsung), selera,

modernisasi dan sebagainya. Sejalan dengan apa yang telah dikemukakan Becker,

Bulatao menulis tentang konsep demand for children and supply of children.

Bulatao mengartikan konsep demand for children sebagai jumlah anak yang

dinginkan. Termasuk dalam pengertian jumlah adalah jenis kelamin anak,

kualitas, waktu memliki anak dan sebagainya. Konsep demand for children diukur

melalui pertanyaan survey tentang “jumlah keluarga yang ideal atau diharapkan

atau diinginkan”. Menurut Bulatao, jika pasangan tidak dapat memformulasikan

jumlah anak yang dinginkan secara tegas maka digunakan konsep latent demand

dimana jumlah anak yang dinginkan akan disebut oleh pasangan ketika mereka

ditanya. Menurut Bulatao, modernisasi berpengaruh terhadap demand for children

dalam kaitan membuat latent demand menjadi efektif.

Menurut Bulatao, demand for children dipengaruhi (determined) oleh

berbagai faktor seperti biaya anak, pendapatan keluarga dan selera. Dalam artikel

tersebut Bulato membahas masing-masing faktor tersebut (biaya anak,

pendapatan, selera) secara lebih detail. Termasuk didalamnya dibahas apakah

anak bagi keluarga di negara berkembang merupakan “net supplier “ atau tidak.

Sedang supply of children diartikan sebagai banyaknya anak yang bertahan hidup

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

20

dari suatu pasangan jika mereka tidak berpisah/cerai pada suatu batas tertentu.

Supply tergantung pada banyaknya kelahiran dan kesempatan untuk bertahan

hidup. Supply of children berkaitan dengan konsep kelahiran alami (natural

fertility). Menurut Bongart, fertilitas alami dapat diidentifikasi melalui lima hal

utama, yaitu:

a. Ketidak-suburan setelah melahirkan (postpartum infecundibality)

b. Waktu menunggu untuk konsepsi (waiting time to conception)

c. Kematian dalam kandungan (intraurine mortality)

d. Sterilisasi permanen (permanent sterility)

e. Memasuki masa reproduksi (entry into reproductive span)

Analisis ekonomi tentang fertilitas juga dikemukakan oleh Richard A.

Easterlin. Menurut Easterlin permintaan akan anak sebagian ditentukan oleh

karakteristik latar belakang individu seperti agama, pendidikan, tempat tinggal,

jenis/tipe keluarga dan sebagainya. Setiap keluarga mempunyai norma-norma dan

sikap fertilitas yang dilatarbelakangi oleh karakteristik diatas (Mundiharno, 2009).

Easterlin juga mengemukakan perlunya menambah seperangkat determinan ketiga

(disamping dua determinan lainnya: permintaan anak dan biaya regulasi fertilitas)

yaitu mengenai pembentukan kemampuan potensial dari anak. Hal ini pada

gilirannya tergantung pada fertilitas alami (natural fertility) dan kemungkinan

seorang bayi dapat tetap hidup hingga dewasa. Fertilitas alami sebagian

tergantung pada faktor-faktor fisiologis atau biologis, dan sebagian lainnya

tergantung pada praktek-praktek budaya. Apabila pendapatan meningkat maka

terjadilah perubahan “suplai” anak karena perbaikan gizi, kesehatan dan faktor-

faktor biologis lainnya. Demikian pula perubahan permintaan disebabkan oleh

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

21

perubahan pendapatan, harga dan “selera”. Pada suatu saat tertentu, kemampuan

suplai dalam suatu masyarakat bisa melebihi permintaan atau sebaliknya.

Easterlin berpendapat bahwa bagi negara-negara berpendapatan rendah

permintaan mungkin bisa sangat tinggi tetapi suplainya rendah, karena terdapat

pengekangan biologis terhadap kesuburan. Hal ini menimbulkan suatu

permintaan “berlebihan” (excess demand) dan juga menimbulkan sejumlah besar

orang yang benar-benar tidak menjalankan praktek-praktek pembatasan keluarga.

Dipihak lain, pada tingkat pendapatan yang tinggi, permintaan adalah rendah

sedangkan kemampuan suplainya tinggi, maka akan menimbulkan suplai

“berlebihan” (over supply) dan meluasnya praktek keluarga berencana.

John C. Caldwell (Mundiharno, 2009), juga melakukan analisis fertilitas

dengan pendekatan ekonomi sosiologis. Tesis fundamentalnya adalah bahwa

tingkah laku fertilitas dalam masyarakat pra-tradisional dan pasca-transisional itu

dilihat dari segi ekonomi bersifat rasional dalam kaitannya dengan tujuan

ekonomi yang telah ditetapkan dalam masyarakat, dan dalam arti luas dipengaruhi

juga oleh faktor-faktor biologis dan psikologis.

Teori Rumah Tangga dari Caldwell. Teori ini menyatakan bahwa laju

fertilitas yang tinggi atau rendah masing-masing merupakan keputusan yang

memberikan “keuntungan” bagi tiap-tiap individu, pasangan suami-istri atau

masing-masing keluarga. Jadi pendekatannya lebih menekankan pada

dikenakannya tingkah laku fertilitas terhadap individu (atau keluarga inti) oleh

suatu kelompok keluarga yang lebih besar (bahkan yang tidak sedaerah) dari pada

oleh “norma-norma” yang sudah diterima masyarakat. Seperti diamati oleh

Caldwell, didalam keluarga selalu terdapat tingkat eksploitasi yang besar oleh

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

22

suatu kelompok (atau generasi) terhadap kelompok atau generasi lainnya,

sehingga jarang dilakukan usaha pemaksimalan manfaat individu.

Teori Nelson tentang Pembangunan dan Perangkap Penduduk. Nelson

berpendapat bahwa sebagai akibat dari perkembangan penduduk yang tinggi

dalam jangka panjang tingkat pendapatan perkapita akan kembali mencapai

tingkat pendapatan subsisten atau sekedar cukup hidup. (Mundiharno, 2009).

Analisis Nelson menunjukkan :

1) Sifat hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan pendapatan Nasional

pada berbagai tingkat pendapatan perkapita;

2) Akibat hubungan tersebut terhadap tingkat perkembangan perkapita.

Teori konvensional dari Davis dan Mamadni mengajukan langkah-langkah

dalam menurunkan fertilitas:

1. Negara berkewajiban memperbaiki struktur sosial ekonomi secara makro dan

mikro, kesempatan kerja dan kesempatan memperoleh pendidikan tinggi bagi

kaum wanita diperluas.

2. Dengan membaiknya sosial ekonomi wanita, mereka akan lebih mudah

menerima pengetahuan tentang cara membatasi kelahiran.

3. Meningkatkan prevalensi pemakaian kontrasepsi.

4. Terjadinya penurunan fertilitas.

Persepsi nilai terhadap anak akan mempengaruhi keputusan orang tua untuk

menentukan jumlah anak yang diinginkan. Banyak manfaat yang bisa diperoleh orang

tua dengan adanya kehadiran anak dalam keluarga, diantaranya adalah manfaat secara

ekonomi, bio-fisiologis, emosional dan spiritual. Persepsi tentang nilai anak dari segi

bio-fisiologis adalah kehadiran anak merupakan sebagai penerus keturunan keluarga

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

23

dan dapat membuktikan bahwa seseorang itu subur. Untuk persepsi tentang nilai

anak dari segi emosional yaitu kehadiran anak dapat mendatangkan suatu

kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi orang tuanya serta dapat menghilangkan

rasa sepi yang selama ini telah dialami. Persepsi tentang nilai anak jika dilihat dari

segi spiritual adalah anak diharapkan bisa mendoakan orang tua dan menjadi anak

yang taat pada agama.

Menurut Robinson (2000), ada tiga macam kegunaan anak, yaitu: 1) sebagai

suatu barang konsumsi, misalnya sebagai sumber hiburan, 2) sebagai suatu sarana

produksi, yakni anak diharapkan untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu yang

menambah pendapatan keluarga, 3) sebagai sumber ketenteraman, baik pada hari tua

maupun sebaliknya. Di negara berkembang anak dianggap sebagai barang investasi

atau aktiva ekonomi, yaitu orang tua berharap kelak menerima manfaat ekonomi dari

anak. Manfaat ini akan nampak jika anak bekerja tanpa upah di sawah atau usaha

milik keluarga atau memberikan sebagian penghasilannya kepada orang tua ataupun

membantu keuangan keluarga.

Fertilitas dan Tingkat Pemakaian Kontrasepsi

Secara demografis, fertilitas diartikan sebagai hasil reproduksi yang

ditunjukkan dengan banyaknya bayi lahir hidup (Mundihrno, 2009). Fertilitas ini

merupakan salah satu penyumbang tingginya angka kelahiran selain mortalitas

dan migrasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan angka

kelahiran adalah melalui Program Keluarga Berencana (KB).

Menurut Sumini (2009), mendifinisikan bahwa TFR adalah jumlah rata-rata

kelahiran anak dari wanita usia subur selama masa reproduksinya. Atas dasar

pengertian tersebut maka dimaksudkan dengan tingkat kelahiran total adalah

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

24

kemampuan rata-rata kelahiran dari seorang wanita umur 15–49 tahun menurut

masa reproduksinya. TFR adalah salah satu indikator utama untuk mengetahui

keberhasilan program KB dalam menurunkan tingkat kelahiran.

Dari berbagai studi yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa pemakaian

alat kontrasepsi terbukti mampu menurunkan angka kelahiran. penelitian

Boongaarts, menyebutkan pemakaian alat kontrasepsi pada perempuan

berpendidikan lebih tinggi dibandingkan yang tidak berpendidikan. Tingkat

fertilitas perempuan yang memiliki pendidikan dasar cenderung lebih tinggi

dibandingkan mereka yang berpendidikan menengah ke atas. Selain itu,

perempuan yang tidak memiliki pendidikan juga cenderung memiliki tingkat

fertilitas yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang berpendidikan dasar.

Dengan demikian, tampak bahwa tingkat pendidikan berkorelasi secara negatif

terhadap pemakaian alat kontrasepsi.

Contraceptive Prevalence Rate (CPR) atau Tingkat Pemakaian Kontrasepsi.

Menurut Nuraini, (2012). CPR merupakan sebuah indikator kesehatan,

kependudukan, pembangunan dan pemberdayaan perempuan yang digunakan juga

untuk mengukur akses dari pelayanan kesehatan repoduksi sebagai bagian untuk

mencapai MDG,s. WHO mendifinisikan bahwa CPR adalah prosentase wanita

usia subur (15–49) tahun yang menggunakan metode kontrasepsi. Berdasarkan

pengertian tersebut, maka yang dimaksudkan dengan tingkat pemakaian

kontrasepsi atau Contraceptive Prevalence Rate (CPR)) adalah perbandingan

antara jumlah pemakai kontrasepsi terhadap wanita PUS (15–49 tahun). Secara

ilmu kependudukan hubungan antara CPR dengan TFR adalah mempunyai

hubungan yang negative artinya semakin tinggi CPR semakin rendah TFR.

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

25

Fertilitas dan Pendidikan

Pendidikan merupakan proses pengembangan pengetahuan, keterampilan,

maupun sikap seseorang yang dilaksanakan secara terencana sehingga diperoleh

perubahan-perubahan dalam meningkatkan taraf hidup. Dalam pembangunan

berkelanjutan, wawasan dan pandangan seseorang diartikan sebagai cara

seseorang merespon suatu inovasi dan membangun gagasan dalam perencanaan.

Dengan demikian, pengukuran tingkat pendidikan sangat bermanfaat dalam

memprediksi kondisi wawasan pengetahuan dalam asas pemikiran individu

terhadap inovasi dan proses adopsi yang menyertai inovasi tersebut. Oleh karena

itu, tingkat pendidikan yang relatif baik (tinggi), mereka lebih memilih memiliki

jumlah anak lebih sedikit karena keuntungan lain dapat mempertinggi status ia

sandang dan tingginya opportunity cost pengasuhan. Hal ini mengindikasikan

bahwa faktor pendidikan wanita mempunyai kontribusi cukup besar terhadap

kesejahteraan keluarga terutama mengenai jumlah keluarga yang ideal (2 orang

anak cukup, laki-laki atau perempuan sama), dan kontribusinya terhadap kualitas

atau nilai anak yang diinginkan. Disamping itu, meningkatnya pendidikan seorang

individu secara ekonomi berkorelasi positif dengan selera (taste). Artinya,

semakin tinggi tingkat pendidikan maka selera atau keinginannya meningkat baik

kuantitas maupun kualitas.

Melalui pendekatan fungsi utilitas (indifference curve), selera tentang nilai

anak suatu unit keluarga mengarahkan pilihannya kepada kualitas bukan jumlah

anak yang dilahirkan (kuantitas). Studi yang lain menemukan tingkat pendidikan

akan meningkatkan control terhadap alat kontrasepsi dan pengendalian fertilitas

(Nurdivya A.E, 1995). Pendidikan memfasilitasi perolehan informasi tentang

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

26

keluarga berencana, meningkatkan komunikasi suami-istri, dan akan

meningkatkan pendapatan yang memudahkan pasangan untuk menjangkau alat

kontrasepsi.

Faktor lain yang berasosiasi dengan pemakaian alat kontrasepsi adalah

kondisi sosial ekonomi. Kondisi perekonomian rumah tangga yang kurang baik

ditandai oleh rendahnya pendapatan atau daya beli masyarakat termasuk

kemampuan mereka untuk membeli alat kontrasepsi. Hal ini kemudian berdampak

pada peningkatan angka kelahiran.

Idealnya, terkait dengan upaya penundaan kehamilan atau kelahiran anak

berikutnya setelah anak pertama lahir, hal yang penting dilakukan adalah

mengatur jarak kehamilan. Upaya untuk mengatur jarak kehamilan atau kelahiran

ini dapat dilakukan dengan menggunakan kontrasepsi. Keberhasilan pemakaian

kontrasepsi untuk mengatur jarak kehamilan tergantung pada kondisi fisik, pola

hidup, kebiasaan, dan kedisipilinan pemakainya masing-masing.

Fertilitas dan Rata-rata usia kawin pertama

Umur kawin pertama dapat menjadi indikator dimulainya seorang perempuan

berpeluang untuk hamil dan melahirkan. Perempuan yang kawin usia muda

mempunyai rentang waktu untuk hamil dan melahirkan lebih panjang

dibandingkan dengan mereka yang kawin pada umur lebih tua dan mempunyai

lebih banyak anak . Berdasarkan SDKI Tahun 2007 rata-rata usia kawin pertama

adalah 18,1 dan SDKI Tahun 2012 naik menjadi 19,8 sedangkan idealnya adalah

21 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria (Demografi 94). Dalam UU

Perkawinan tahun 1974 dinyatakan bahwa usia perkawinan untuk perempuan 16

tahun dan pria 19 tahun.

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

27

Berdasarkan uraian tersebut di atas terlihat bahwa fertilitas dipengaruhi oleh

berbagai variabel, antara lain tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat

pemakaian kontrasepsi, dan usia kawin pertama.

Fertilitas dan Kemiskinan

Fertilitas juga berdampak pada laju pertumbuhan penduduk. Robert Solow

telah menjelaskan hubungan pertumbuhan penduduk dengan tingkat ekonomi

suatu negara dalam model pertumbuhan ekonomi yang disebut exogenous growth

model atau model pertumbuhan eksogen. Model ini menjelaskan bahwa

pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti

akumulasi modal, pertumbuhan penduduk, serta kemajuan teknologi. Temuan

penting dari model Solow ini adalah adanya hubungan negatif antara pertumbuhan

penduduk dengan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Oleh karena itu,

diperlukan langkah pengendalian pertumbuhan penduduk dalam suatu negara

sehingga negara tersebut dapat memaksimalkan potensi faktor produksi lainnya

untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang diinginkan.

Menurut Baldwin & Meier (Saleh, A. 2012), pembangunan ekonomi adalah

sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh suatu negara untuk

mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf kehidupan masyarakat. Selain itu

pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan

perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Jika

tingkat pembangunan itu lebih besar dari pada tingkat pertambahan penduduk,

maka pendapatan riil perkapita akan bertambah.

Beberapa alasan mengapa muncul pembangunan ekonomi, adanya kenyataan

bahwa suatu negara pendapatan nasionalnya hanya mampu mengimbangi

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

28

pertambahan penduduk. Dari sisi lain ada negara yang mempunyai sisa

pendapatan untuk investasi guna menaikkan standar kehidupan masyarakatnya.

Adanya perbedaan tingkat hidup antara negara yang satu dengan negara lain,

perbedaan ini semakin besar. Adanya kehendak dari negara untuk berkembang

yang selama ini disadari tingkat kehidupan yang rendah. Mereka menghendaki

tingkat hidup yang lebih tinggi melalui peningkatan kemakmuran ekonomi atau

kesejahteraan.

Chaniago, J. (2007) dengan Model Overlapping Generation (OLG) dalam

kaitannya dengan konsumsi dan tabungan. Dalam teori tersebut dinyatakan bahwa

dua generasi yang hidup pada setiap titik waktu, muda dan tua. Rumah tangga

hanya bekerja pada periode pertama kehidupan mereka dan mendapatkan

pendapatan. Mereka memperoleh pendapatan tidak dalam periode kedua

kehidupan mereka. Sehingga mereka mengkonsumsi bagian dari pendapatan

periode pertama mereka dan menyimpan sisanya untuk membiayai konsumsi

mereka ketika tua atau digunakan untuk saving. Pada akhir periode kelebihan sisa

konsumsi digunakan untuk disaving dan akan diberikan kepada periode

setelahnya. Dengan demikian jumlah anak yang dimiliki sebagai generasi

selanjutnya akan mempengaruhi jumlah konsusmi dan tabungan. Semakin sedikit

jumlah anak yang dimiliki maka konsumi akan lebih sedikit dan tabungan akan

lebih besar.

B. Teknik Estimasi Fertilitas

1. Estimasi Langsung

Estimasi demografi terdiri dari upaya mengukur nilai dasar parameter

demografi seperti tingkat kelahiran dan tingkat kematian dalam kondisi data yang

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

29

kurang sempurna. Parameter dasar ini mengindikasikan cara sebuah penduduk

akan berkembang sepanjang waktu baik dari segi jumlah maupun struktur umur.

Estimasi langsung dapat dilakukan jika sistem registrasi vital dapat berjalan

dengan baik; tidak saja secara administratif tetapi juga secara stattistik. Jika

system registrasi berjalan dengan baik maka angka kelahiran dan juga kematian

dapat langsung dihitung dari data yang ada. Kita bisa menghitung berapa jumlah

kelahiran selama kurun waktu tertentu dan membaginya dengan jumlah penduduk

atau jumlah wanita pada kurun waktu yang sama (pertengahan tahun).

Estimasi langsung sebenarnya juga dapat dihitung dari data sensus atau

survei. Estimasi langsung melalui sensus atau survei dapat dilakukan dengan:

a. Menanyakan jumlah kelahiran selama jangka waktu tertentu

b. Mencatat riwayat kehamilan/kelahiran

c. Survei Multi Putaran (multiround survey)

Masalah utama dalam penyelenggaraan survei seperti ini adalah besarnya

biaya. Keterangan lengkap mengenai lokasi survei dan rumah tangga sampel harus

dipertahankan dan dipenuhi selama jangka waktu survei dan petugas harus tetap,

sebab petugas baru perlu dilatih terlebih dahulu. Selain itu responden bisa bosan

dikunjungi berkali-kali dan ditanya hal yang sama.

2. Estimasi Tidak Langsung

Beberapa Teknik Estimasi Tidak Langsung (Indirect Method)

Ada beberapa teknik estimasi fertilitas secara tidak langsung, berikut akan

diuraikan secara sekilas tentang beberapa metode tersebut.

Page 14: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

30

a. Metode Rele

Metode Rele sebenarnya merupakan pengembangan dari teori penduduk stabil.

Dikatakan bahwa pada hampir semua populasi, dapat dijumpai hubungan linear

antara rasio ibu anak (child women ratio) dengan tingkat kelahiran kasar (gross

reproduction rate) yang kemudian dapat diubah menjadi tingkat kelahiran total

(TFR, total fertility rate).

Keuntungan utama dari metode ini adalah kesederhanaannya, karena hanya

memerlukan sebaran umur penduduk dan perkiraan kematian. Berdasarkan

komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dihasilkan rasio ibu-

anak. Dengan mengetahui perkiraan kasar atas harapan hidup saat lahir, jumlah ini

dapat diubah menjadi perkiraan TFR. Dengan demikian, metode ini menghasilkan

suatu cara yang cepat dan mudah dalam memperkirakan kelahiran, utamanya

untuk daerah-daerah kecil.

Kelemahannya, metode ini sensitif terhadap perbedaan tingkat lewat cacah

antara ibu dan anak. Selain itu, dalam perhitungannya diperlukan informasi

tentang tingkat kematian. Rele mendasarkan diri pada konsep penduduk stabil

(stable population). Prinsip yang menjadi dasar konsep penduduk stabil adalah

jika pengaruh migrasi internasional terhadap suatu penduduk suatu negara dapat

diabaikan, maka komposisi umur penduduk merupakan akibat dari kecenderungan

fertilitas dan mortalitas di masa lalu.

Keuntungan metode Rele adalah kesederhanaanya. Kebutuhan data terbatas

pada persebaran penduduk menurut umur dan jenis kelamin, serta indikasi tentang

tingkat mortalitas dalam bentuk angka harapan hidup saat lahir. Tabulasi umur

dan jenis kelamin boleh dikatakan selalu tersedia pada survei yang dilakukan oleh

Page 15: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

31

BPS seperti SP, Supas, Susenas. Dengan demikian CWR selalu dapat dihitung di

setiap propinsi.

b. Metode Palmore

Metode ini diperkenalkan oleh Bogue dan Palmore pada tahun 1964, yang

mendasarkan asumsi adanya hubungan linear antara rasio anak dan wanita (child

women ratio atau CWR), ukuran kematian dan TFR. Dalam perhitungannya

diperlukan beberapa indikator lain seperti perbedaan pola perkawinan. Bila

dibandingkan dengan metode Rele, metode ini memerlukan lebih banyak data

yang biasanya tersedia dalam sensus maupun survei terutama untuk melengkapi

perkiraan kelahiran pada tingkat administrasi di bawah propinsi. Metode ini

menggunakan tingkat kematian bayi sebagai pengganti harapan hidup waktu lahir.

Palmore memperbaiki persamaan yang digunakan dengan menggunakan data

yang lebih akhir, dan persamaannya adalah sebagai berikut:

TFR = 12,0405 + 13,5277 IMR + 11,1042 CWR - 176,4889 CP - 6,4698 PEM

TFR : tingkat kelahiran total per 1000 wanita

IMR : tingkat kematian bayi per 1000 kelahiran hidup

CP : persentase anak berusia kurang dari lima tahun

PEM : persentase wanita pernah kawin usia 20-24

Metode ini sensitif terhadap kualitas data, utamanya bayi dan anak-anak.

c. Metode Gunasekaran-Palmore

Metode Gunasekaran-Palmore dapat dikatakan sebagai metode baru dalam

estimasi fertilitas. Metode ini menekankan cara perhitungan TFR pada hubungan

antara kelahiran, kematian dan sebaran umur penduduk. Dimensi penting dalam

Page 16: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

32

hubungan ini adalah pengaruh/efek dominan fertilitas terhadap struktur umur

penduduk dan pengaruh marginal mortalitas terhadap hal serupa.

Pendekatan Gunasekaran-Palmor dalam estimasi fertilitas juga didasarkan

pada teori statistik yang menunjukkan bahwa dua momen pertama (mean dan

varian) peka terhadap perubahan yang terjadi dalam frekuensi sebaran. Adapun

ukuran kemencengan dan kelancipan (momen ketiga dan keempat) menunjukkan

konsentrasi relatip dan letak bilangan dalam suatu sebaran umur penduduk.

Dengan demikian, momen dari suatu sebaran merupakan indikator dari kondisi

hubungan fertilitas dengan sebaran umur, sehingga dapat menunjukkan tingkat

fertilitas pada tahun yang merujuk sebaran tersebut. Metode ini juga memerlukan

keterangan tentang angka harapan hidup wanita pada saat dilahirkan.

d. Indeks Coale

Penurunan tingkat fertilitas dapat pula dilihat dari Indeks Coale. Coale

Indices of Marital Fertility merupakan salah satu cara untuk mengukur penurunan

fertilitas secara keseluruhan dan untuk mengetahui pula berapa besar kontribusi

dari penurunan fertilitas karena pemakaian alat kontrasepsi dan berapa penurunan

karena peningkatan usia kawin/proporsi kawin..

Indeks Coale terdiri dari tiga komponen yaitu If, Ig dan Im. If (indeks

fertilitas secara keseluruhan) adalah rasio dari jumlah kelahiran yang diamati

dalam suatu populasi dengan jumlah kelahiran yang akan terjadi/diharapkan jika

wanita dalam setia kelompok umur mengalami fertilitas standar atau fertilitas

maksimum. Coale menggunakan tingkat fertilitas wanita Hutterite yang berstatus

kawin periode 1921-1930 sebagai fertilitas standar arena menurut Coale, angka

fertilitas wanita Hutterite sepanjang pengamatan merupakan yang tertinggi.

Page 17: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

33

Ig (indeks fertilitas dari wanita kawin) adalah rasio antara jumlah kelahiran

yang terjadi dari wanita yang pernah kawin dengan jumlah kelahiran yang akan

terjadi (diharapkan) jika wanita yang pernah kawin mengalami fertilitas standar

atau fertiletas maksimum. Jadi, indeks ini menggambarkan fertilitas yang berasal

dari wanita berstatus kawin (legitimate births).

Im (indeks fertilitas dari proporsi wanita kawin) adalah rasio antara jumlah

kelahiran yang diharapkan dari wanita yang kawin jika mengalami tingkat

fertilitas standar dengan jumlah kelahiran yang diharapkan dari seluruh wanita

yang mengalami fertilitas standar.

C. Data Untuk Estimasi Fertilitas Secara Tidak Langsung

Hasil survei atau sensus yang dilakukan BPS yang biasa dipakai untuk

estimasi fertilitas adalah:

1. Susunan umur dan jenis kelamin penduduk

2. Jumlah anak yang pernah dilahirkan dan yang masih hidup oleh wanita yang

pernah kawin menurut umur

3. Kelahiran anak terakhir menurut tahun kelahiran dan umur

4. Kelahiran selama kurun waktu tertentu sebelum survei

5. Data lain yang ada hubungannya dengan kelahiran seperti perkawinan,

keluarga berencana dan lain-lain

Berdasarkan data tersebut, tingkat kelahiran dapat diestimasi dengan beberapa

metode. Hasil estimasi suatu metode bisa berbeda tetapi bisa pula sama.

Walaupun hasilnya sama, belum tentu hasil estimasi tersebut benar. Sebelum

sampai pada suatu kesimpulan setiap hasil estimasi perlu dievaluasi secara cermat,

Page 18: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

34

baik yang menyangkut kualitas data dasar, asumsi, metode yang dipakai maupun

berbagai ukuran fertilitas yang dihasillkan.

Salah satu cara untuk mengevaluasi hasil estimasi adalah dengan teknis

balancing equation (BE), baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. BE

dalam arti sempit dirumuskan sebagai berikut:

Pn = Po + B - D + I - E

Pn = jumlah penduduk pada akhir kurun waktu

Po = jumlah penduduk pada awal kurun waktu

B = banyaknya kelahiran selama kurun waktu

D = banyaknya kematian selama kurun waktu

I = banyak orang yang masuk selama kurun waktu

E = banyaknya orang yang keluar selama kurun waktu yang sama

Dari persamaan diatas terlihat bahwa dalam mengevaluasi hasil estimasi

kelahiran harus dikaitkan dengan jumlah penduduk hasil dua sensus/survei, angka

kematian dan angka perpindahan. Untuk mengevaluasi fertilitas tingkat nasional,

angka perpindahan diabaikan karena banyaknya orang keluar/masuk relatif sangat

kecil dan jumlahnya hampir seimbang. Evaluasi tingkat kelahiran untuk propinsi

sedikit lebih sulit sebab harus menghitung angka perpindahan. Jumlah penduduk

hasil sensus/survei diasumsikan benar atau besarnya under atau over enumeration

yang terjadi pada sensus/survei yang pertama sama dengan yang berikutnya.

Singkatnya, jumlah penduduk, susunan umur, laju pertumbuhan, kematian dan

perpindahan harus seimbang satu sama lain.

Evaluasi tingkat kelahiran dengan cara BE dalam arti yang lebih luas, selain

memperhatikan unsur-unsur tersebut diatas perlu dikaitkan dengan berbagai faktor

Page 19: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

35

yang mempengaruhi fertilitas itu sendiri, misalnya perkawinan, keluarga

berencana dan lain-lain.

Tingkat kelahiran hasil estimasi harus sesuai dengan berbagai faktor yang

mempengaruhinya. Salah satu contoh adalah persamaan Bongaarts:

TFR = Cm . Cc . Ci . TF.

Dimana :

TFR = Total Fertility Rate

Cm = proportion married

Cc = contraceptive use

Ci = postpartum infecundability

TF = total fecundity rate

Kalau hasil estimasi tingkat kelahiran sudah sesuai dengan susunan umur,

jumlah penduduk dan laju pertumbuhan penduduk dan berbagai faktor yang

mempengaruhi yang dihasilkan oleh survei/sensus maka langkah berikutnya

dalam mempelajari perubahan (tren) fertilitas yang terjadi di masa lalu.

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai tingkat kelahiran atau fertilitas telah dilakukan antara

lain oleh Bernard (1990) menyatakan bahwa terdapat perbedaan paritas untuk

ibu yang menggunakan alat kontrasepsi menurut umur berdasarkan latar belakang

pekerjaan, pendidikan, perisitwa kematian anak dan tempat tinggal. Kemudian

penelitian tentang usia kawin pertama pernah dilakukan oleh Cahyani, D. dan

Sunarko (2013) yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan orang tua dan tingkat

pendapatan orang tua berpengaruh terhadap usia kawin pertama. Penelitian

selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut.

Page 20: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

36

2.1. Penelitian Terdahulu tentang Tingkat Kelahiran dan Usia Kawin Pertama

No Peneliti PermasalahanPenelitian

Variabelterikat

Variabelbebas

AlatAnalisis

Kesimpulan

1 2 3 4 5 6 71 Bernard

(1990)Bagaimanapola kelahirandi SulawesiSelatan

Fertilitas Tempattinggal,pendidikanibu, jenispekerjaan,umur ibu,umur kawinpertama,pemakaianalatkontrasepsi,kematiananak

Regresiberganda

Terdapatperbedaanparitas untukibu yangmenggunakan alatkontrasepsimenurutumurberdasarkanlatarbelakangpekerjaaan,pendidikan,peristiwakematiananak dantempattinggal

2 Cahyani Ddan Sunarko(2013)

Faktor yangberpengaruhterhadap usiakawin pertama

Usia kawinpertama

Tingkatpendidikanorang tuadan tingkatpendapatanorang tua

Regresiberganda

TingkatPendidikanorang tuadan Tingkatpendapatanorang tuaberpengaruhtehadap usiakawinpertama.

3 Evi NurvidyaA. (1995)

Faktor yangmempengaruhiprobabilitamelahirkan

Probabilitamelahirkan

Anak lahirhidup, umurkawinpertama,pemakaiankontrasepsi,pekerjaanperempuan,agama,pendidikanistri,pendidikansuami,tempattinggal

Regersiberganda

Umur kawinpertama,pemakaiankontraspsi,tempattinggal,pendidikanistri,pekerjaanperempuandan tempattinggalmempunyaidampakterhadapfertilitas.

Page 21: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

37

Lanjutan Tabel 2.1

4 Dra. Iswarati,SU (1997)

Bagaimanahubunganantara tingkatfertilitasdenganbeberapafaktor sosial,ekonomi dandemografi

Fertilitas Tempattinggal, rata-rata jumlahanak lahirhidup,agama,pendidikan,tingkatkekayaan

AnalisisRegresiLinierberganda

Terdapatpengaruhsignifikanantaradaerahtempattinggal, rata-rata jumlahanak lahirhidup,agama,pendidikandan tingkatkekayaanterhadaptingkatkelahiran.

5 KhattakNaeem UrRehman,JangraizKhan,MuhammadThariq (2011)

BagaimanaDampakPendidikanterhadaptingkatkelahiran totaldi Pakistan

Tingkatkelahirantotal TFR)

Tingkatpendidikanlaki-laki,tingkatpendidikanperempuan,usia kawinpertamalaki-laki,usia kawinpertamaperempuan

AnalisisRegresiLinierberganda

Tingkatpendidikanbaik laki-laki maupunperempuanserta usiakawinberpengaruhterhadaptingkatkelahiran diPakistan

6 Sumini,Yam’ahTsalatsa,WahyonoKuntohadi(2009)

Bagaimanapengaruhpemakaianalatkontrasepsiterhadapfertilitas

Tingkatkelahiran

Pemakaiankontrasepsi,tempattinggal

Regresilinierberganda

PemakaianalatkontrasepsiterbuktimemilikikontribusiterhadapfertlitasPemakainkontrasepsipadarespondenyang tinggaldi desa lebihmampumenekanangkakelahiransecarasignifikandibandingyang tinggaldi kota.

Page 22: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

38

Lanjutan Tabel 2.1

7 Nur’aini,S.S(2011)

Mungkinkahtarget TFR 2,1tercapai padatahun 2015

TFR Pemakaiankontrasepsi(CPR)

RegresilinierSederhana

CPRberpengaruhsignifikanterhadapTFR padatingkatkepercayaan95 %.UntukmencapaiTFR 2,1pada tahun2015 CPR(kesertaanberKB harus75,37 %)dankemungkinan dicapaipada Tahun2031

8 Purwanti(2003)

Apakah adapengaruhsignifikanantara variabelsosialekonomiterhadapfertilitas

TingkatKelahiran

Umur istri,umursuami,pendapatankeluarga,statuspekerjaan,mortalitasbayi

RegesiLinierberganda

Terdapathubunganpositip antaraumur istri,umur suami,pendapatankeluarga,statuspekerjaan danmortalitasbayi terhadapjumlahkelahirananak.Lamapendidikan,umur kawinpertama danalatkontrasepsiberhubungannegatifterhadapjumlahkelahiran anak

Page 23: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Fertilitasdigilib.unila.ac.id/12653/16/BAB II.pdf · Sejalan dengan apa yang telah ... CPR merupakan sebuah indikator kesehatan, kependudukan,

39

Lanjutan Tabel 2.1

9 SyamsuNujum (2011)

Faktor-faktoryangmempengaruhitingkatkelahiran diKota Makasar-SulawesiSelatan

Tingkatkelahiran

Umurkawinpertama,umurmelahirkanpertama,tingkatpendapatan

Regresilinierberganda

Faktor yangberpengaruhterhadapfertilitasadalah umurkawinpertama,umurmelahirkanpertama,tingkatpendapatan.Variabelyang palingdominanadalahtingkat umurkawinpertama