4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. TANAMAN GAMBIR Tanaman gambir (Uncaria gambir (Hunt.) Roxb) merupakan spesies tanaman berbunga genus Uncaria dalam family Rubiaceae. Berdasarkan karakteristik morfologinya, tanaman gambir termasuk jenis tanaman perdu setengah merambat yang memiliki batang berkayu (Fiani dan Denian, 1994 dalam Nazir, 2000). Secara botanis, tanaman gambir diklasifikasikan sebagai berikut (Nazir, 2000): Divisi : Spermatophyta Klas : Angiospermae Sub-klas : Monocotyledonae Ordo : Rubiales Famili : Rubiceae Genus : Uncaria Spesies : Uncaria gambir Roxb. Daun gambir tumbuh tunggal pada tangkai batang dan saling berhadapan, berwarna hijau dan memiliki panjang 8-13 cm dan lebar 4-7 cm. Bentuk daun oval, bagian ujung meruncing, bagian tepi bergerigi, dan permukaan tidak berbulu. Tanaman gambir memiliki bunga mejemuk berbentuk lonceng dan berwarna merah muda atau hijau yang tumbuh di ketiak daun. Bunga gambir memiliki panjang sekitar 5 cm dengan lima helai mahkota bunga. Buah gambir berbentuk bulat telur, berwarna hitam memiliki panjang sekitar 1.5 cm dan dua ruang buah (Brown, 2009 dalam Gumbira- Sa’id , et al. 2009a). Tanaman gambir pada umunya sudah dapat dipanen pada umur 1-1,5 tahun tergantung tingkat pertumbuhannya.. Pemanenan dilakukan dengan memotong ranting dan daun menggunakan pisau atau ani-ani. Panjang potongan berkisar pada 40 – 60 cm dari ujung daun atau lima cm dari pangkal batang. Pemanenan gambir berikutnya dapat dilakukan setelah lima atau enam bulan tergantung pada kondisi tanaman (Nazir, 2000). Gambar contoh penampakan tanaman gambir dapat dilihat pada Gambar 1.
16
Embed
II. TINJAUAN PUSTAKA A. TANAMAN GAMBIR · ... gambir dapat digunakan sebagai zat warna. ... pada pembuatan kain batik. Dalam industri ... dari proses pengepresan dimasukkan ke dalam
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. TANAMAN GAMBIR
Tanaman gambir (Uncaria gambir (Hunt.) Roxb) merupakan spesies
tanaman berbunga genus Uncaria dalam family Rubiaceae. Berdasarkan
karakteristik morfologinya, tanaman gambir termasuk jenis tanaman perdu
setengah merambat yang memiliki batang berkayu (Fiani dan Denian, 1994
dalam Nazir, 2000). Secara botanis, tanaman gambir diklasifikasikan sebagai
berikut (Nazir, 2000):
Divisi : Spermatophyta
Klas : Angiospermae
Sub-klas : Monocotyledonae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiceae
Genus : Uncaria
Spesies : Uncaria gambir Roxb.
Daun gambir tumbuh tunggal pada tangkai batang dan saling
berhadapan, berwarna hijau dan memiliki panjang 8-13 cm dan lebar 4-7 cm.
Bentuk daun oval, bagian ujung meruncing, bagian tepi bergerigi, dan
permukaan tidak berbulu. Tanaman gambir memiliki bunga mejemuk
berbentuk lonceng dan berwarna merah muda atau hijau yang tumbuh di
ketiak daun. Bunga gambir memiliki panjang sekitar 5 cm dengan lima helai
mahkota bunga. Buah gambir berbentuk bulat telur, berwarna hitam memiliki
panjang sekitar 1.5 cm dan dua ruang buah (Brown, 2009 dalam Gumbira-
Sa’id , et al. 2009a).
Tanaman gambir pada umunya sudah dapat dipanen pada umur 1-1,5
tahun tergantung tingkat pertumbuhannya.. Pemanenan dilakukan dengan
memotong ranting dan daun menggunakan pisau atau ani-ani. Panjang
potongan berkisar pada 40 – 60 cm dari ujung daun atau lima cm dari pangkal
batang. Pemanenan gambir berikutnya dapat dilakukan setelah lima atau enam
bulan tergantung pada kondisi tanaman (Nazir, 2000). Gambar contoh
penampakan tanaman gambir dapat dilihat pada Gambar 1.
5
Gambar 1. Contoh Penampakan Tanaman Gambir (Gumbira-Sa’id , et al., 2009b)
Menurut Sastrapradja et al., (1980) dalam Nazir (2000), tanaman
gambir ditemukan liar di hutan-hutan di Sumatra, Kalimantan, dan di
Semenanjung Malaya. Di samping itu, tanaman gambir juga dibudidayakan di
Jawa, Bali, dan Maluku. Tanaman ini umumnya tumbuh dengan baik pada
ketinggian 0-800 m di atas permukaan laut.
B. GAMBIR
Gambir atau gambir asalan merupakan produk yang berasal dari
ekstrak atau getah daun dan ranting tanaman gambir (Uncaria gambir (Hunt.)
Roxb) yang telah dikeringkan. Dalam perdagangan dunia, gambir dikenal
sebagai gambier, cutch, catechu atau pale catechu. Daun dan ranting
merupakan bagian tanaman gambir yang memiliki nilai ekonomi. Senyawa-
senyawa yang terkandung pada ekstrak atau getah daun dan ranting tanaman
gambir memiliki potensi pemanfaatan yang beragam (Hadad et al., 2007
dalam Gumbira-Sa’id, et al. 2009a). Komponen-konponen kimia yang
terdapat dalam gambir dapat dilihat pada Tabel 1.
6
Tabel 1. Komponen-Komponen dalam Gambir
No. Nama Komponen Jumlah (%)
1 Catechin 7 – 33
2 Asam catechutannat 20 – 55
3 Pyrocathecol 20 -30
4 Gambir flouresensi 1 – 3
5 Red Catechu 3 – 5
6 Quersetin 2 – 4
7 Fixed oil 1 – 2
8 Lilin 1 – 2
9 Alkaloid Sedikit
Sumber : Thorpe dan Whiteley (1921) dalam Gumbira Sa’id, et al. (2009a)
Berikut ini merupakan karakteristik umum komponen-komponen yang
terkandung dalam gambir (Thorpe dan Whiteley, 1921; Nazir, 2000 dalam
Gumbira-Sa’id, et al. 2009a):
1. Katekin
Katekin (C15H14O6) tergolong dalam jenis pseudotanin dan termasuk
polifenol antioksidan yang bersifat dapat larut dalam alkohol dingin, air
panas, serta asam asetat glasial dan aseton. Katekin sukar larut dalam air
dingin dan eter, selain itu tidak larut dalam CHCl3, metil eter dan benzene.
Katekin membentuk endapan jika bereaksi dengan Pb(CH3COO)2.
Katekin menghasilkan larutan yang berwarna biru jika bereaksi dengan
FeCl3. Jika katekin bereaksi dengan pine wood dan HCl akan terbentuk
phloro glucinol.
Menurut Muchtar (2000), senyawa katekin memberikan rasa manis dan
enak, tidak mudah larut dalam air dingin dan larut baik dalam air panas,
jika dalam bentuk kering berbentuk kristal berwarna kuning. Struktur
kimia katekin dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Struktur Kimia Katekin (Nazir, 2000)
7
2. Asam catechutannat
Asam catechutannat larut dalam alkohol dan air dingin, tidak larut dalam
eter. Asam catechutannat membentuk endapan jika bereaksi dengan Pb
(CH3COO)2 dan membentuk endapan berwarna hijau jika bereaksi dengan
CHCl3. Asam catechutannat bereaksi dengan pine wood dan HCl
membentuk reaksi phloro glucinol. Asam catechutannat disebut anhydride
dan dapat dihasilkan apabila larutan dipanaskan pada suhu 110oC dengan
larutan alkali karbonat. Struktur kimia asam catechutannat dapat dilihat
pada Gambar 3.
Gambar 3. Struktur Kimia Asam Catechutannat (Nazir, 2000)
3. Pyrocathecol
Pyrocathecol larut dalam air, alkohol, eter, benzene, klorofom dan larut
baik pada piridin dengan larutan bersifat basa, jika dipanaskan akan
membentuk catechol. Pyrocathecol membentuk warna hijau dengan FeCl3
dan membentuk endapan dengan brom. Larutannya dalam air cepat
berwarna coklat. Pyrocathecol dapat mereduksi perak amoniakal dan
larutan Fehling.
4. Gambir flouresensi
Gambir flouresensi dapat dilihat apabila larutan gambir dikocok dengan
petroleum eter dalam suasana sedikit basa. Gambir flouresensi pada
lapisan petroleum eter akan terlihat perpendaran berwarna hijau.
5. Red catechu
Red catechu merupakan gambir yang memberikan warna merah.
6. Fixed oil
Fixed oil merupakan minyak yang sukar menguap.
8
7. Quersetin
Quersetin (C15H10O7) merupakan senyawa turunan flavonoid tanaman
yang larut dalam air dan alkohol. Warna quersetin berubah menjadi warna
gelap dengan pemanasan. Quersetin memiliki manfaat sebagai anti-
inflammatory dan antioksidan serta berbagai potensi kesehatan yang
menguntungkan lainnya. Struktur kimia quercetin dapat dilihat pada
Gambar 4.
Gambar 4. Struktur Kimia Quersetin (Gumbira-Sa’id, et al. 2009a)
8. Lilin
Lilin terdapat pada permukaan daun gambir. Lilin merupakan monoester
dari suatu asam lemak dan alkohol.
9. Alkaloid
Alkaloid terdapat tujuh jenis alkaloid pada tanaman gambir yaitu