Top Banner

of 10

II DYTA

Jul 07, 2018

Download

Documents

liaaaa16
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 II DYTA

    1/22

    1

    I. PENDAHULUAN

    Uveitis merupakan perdangan pada uvea. Dikenal dengan 2 bentuk uveitis yaitu

    uveitis anterior dimana peradangan terjadi pada iris/korpus siliaris atau mengenai

    keudanya, dan uveitis posterior yaitu peradangan yang terjadi pada koroid. Gejala

    dari uveitis anterior antara lain mata merah, fotofobia, mata berair, rasa sakit, dan

     penglihatan kabur. Penyebab uveitis anterior dapat bersifat endogen maupun

    eksogen. Lebih dari !" uveitis endogen tidak diketahui penyebabnya, namun

    #" kasus di antaranya ternyata merupakan reaksi imunologik yang berkaitan

    dengan penyakit sistemik.

    Uveitis anterior merupakan salah satu radang di dalam bola mata yang paling

    sering dijumpai, dengan insidensi pertahun bervariasi antara $,2%2 setiap %&&.&&&

     penduduk. Dari survei di rumah sakit di Ghana tahun %''& uveitis merupakan

     penyebab kebutaan urutan ketiga setelah katarak dan glaukoma ()jamsoe,%''#*.

    +ebutaan dari uveitis anterior disebabkan oleh penyulitpenyulit yang

    ditimbulkan akibat kronisitas dan rekurensi perjalanan penyakit (-rdy, %''#*.

  • 8/19/2019 II DYTA

    2/22

  • 8/19/2019 II DYTA

    3/22

    3

    -da 2 otot yang ada di dalam iris antara lain otot sfingter pupil (5. sphin4ter 

     pupillae* yang berjalan sirkuler, yang terletak di dalam dekat pupil dan dipersarafi

    oleh saraf parasimpatis (6. *, dan otot dilatator pupil (5. dilatator pupillae*

    yang berjalan radier dari akar iris ke pupil, terletak di bagian posterior stroma dan

    disarafi oleh saraf simpatis. (ijana, %''#*

    Pasokan darah ke iris berasal dari 4ir4ulus major iris. +apilerkapiler iris memiliki

    lapisan endotel yang tak berlubang sehingga normalnya tidak membo4orkan

    fluoresin yang disuntikkan se4ara intravena. Persarafan iris adalah melalui serat

    serat nervus siliare (1oughan, 2&&&*.

    ris mengendalikan banyaknya 4ahaya yang masuk ke dalam mata. Ukuran pupil

     pada prinsipnya ditentukan oleh keseimbangan antara konstriksi akibat aktivitas

     parasimpatik yang dihantarkan melalui nervus kranialis dan dilatasi yang

    ditimbulkan oleh aktifitas simpatik (1oughan, 2&&&*.

     5enurut ijana (%''#*, bila seseorang melihat suatu objek pada jarak dekat,

    maka terjadi trias akomodasi yaitu7

    • +ontraksi dari otot siliaris yang berguna agar 8onula 9inii mengendor, lensa

    dapat men4embung, sehingga 4ahaya yang datang dapat difokuskan ke retina.

    • +onstriksi dari otot rektus internus, sehingga timbul konvergensi dan mata

    tertuju pada benda itu.

    • +onstriksi otot konstriksi pupil dan timbullah miosis, supaya 4ahaya yang

    masuk tak berlebih, dan terlihat dengan jelas.

  • 8/19/2019 II DYTA

    4/22

    4

    Gambar 1. ris normal (-tlas lmu Penyakit 5ata,2&&&*

    . Kor!"s Siliaris

    Pada potongan melintang korpus siliare se4ara kasar berbentuk 4in4in segitigayang membentang ke depan dari ujung anterior khoroid ke pangkal iris (: ;mm*.

    +orpus siliaris terdiri dari dua 8ona, yaitu 8ona anterior dengan permukaan

     berjonjot lekuk dan menonjol yang disebut dengan pars pikata (: 2mm*, dan 8ona

     posterior yang datar dengan permukaan li4in disebut pars plana (:

  • 8/19/2019 II DYTA

    5/22

    5

    Uveitis anterior merupakan peradangan iris dan bagian depan korpus siliare (pars

     plikata* kadangkadang menyertai peradangan bagian belakang bola mata, kornea

    dan sklera (-rdy, %''#*

    5enurut -meri4an =ptometri4 -sso4iation (-=-* tahun 2&&< uveitis anterior 

    adalah suatu proses inflamasi intraokular dari bagian uvea anterior hingga

     pertengahan vitreus.

    E. Klasi$i&asi

    erdasarkan spesifitas penyebabnya uveitis anterior dapat dibagi atas uveitis

    infeksius, uveitis non infeksius, dan uveitis tanpa penyebab yang jelas. Uveitis

    infeksius dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, dan virus. Uveitis non infeksius

    dapat disebabkan oleh agen non spesifik (endotoksin dan mediator peradangan

    lainnya*, agen spesifik pada mata (oftalia simpatika, uveitis imbas lensa*, dan

     penyakit sistemik seperti eh4et, sarkoidosis, sindroma >eiter, dan lainlain

    ()jamsoe,%''#*.

    erdasarkan asalnya uveitis anterior dibedakan menjadi, uveitis eksogen dan

    uveitis endogen. Uveitis eksogen pada umumnya dikarenakan oleh trauma,operasi intraokuler, ataupun iatrogenik. )edangkan uveitis endogen dapat

    disebabkan oleh fokal ifeksi di organ lain maupun reaksi autoimun

    ( -nonim,2&&$*.

    )e4ara klinis (menurut 4ara timbul dan lama perjalanan penyakitnya* uveitis

    anterior dibedakan menjadi uveitis anterior akut dan uveitis anterior kronis.

    Uveitis anterior akut biasanya timbulnya mendadak dan perjalanan penyakitnya

    kurang dari ! minggu. )edangkan yang kronik mulainya berangsurangsur, dan

     perjalanan penyakitnya dapat berbulanbulan maupun tahunan (-rdy, %''#*.

    +lasifikasi uveitis anterior berdasarkan patologi anatominya terdiri dari tipe

    granulomatosa dan nongranulomatosa. ?ipe granulomatosa infiltratnya terdiri

  • 8/19/2019 II DYTA

    6/22

    6

    dari sel epiteloid dan makrofag. )edangkan tipe nongranulomatosa infiltratnya

    terdiri dari sel plasma dan limfosit (-rdy,%''#0 anonim, 2&&$*.

    +lasifikasi uveitis anterior berdasarkan @D'@5 dibagi atas7

    %. Uveitis anterior akut

    • Uveitis anterior traumatik 

    • Uveitis anterior idiopatik 

    • Uveitis berhubungan dengan AL-2

    • )indrom eh4et

    • Uveitis anterior terinduksi lensa

    • )indrom 5as3uerade

    2. Uveitis anterior kronis

    •  Juvenile rheumatoid arthritis

    • Uveitis anterior dengan uveitis posterior primer 

    •  Fuchs’ heterocromic iridocyclitis

    F. Etiologi

    Penyebab terjadinya uveitis anterior dibagi menjadi beberapa golongan antara lain

    autoimun, infeksi, keganasan, dan lainlain. Penyebab autoimun biasanya artritis

    >hematoid juvenile, spondilitis ankilosa, sindrom >eiter, kolitis ulseratif, uveitisterinduksilensa, sarkoidosis, penyakit 4rohn, psoriasis. Penyebab infeksi terdiri

    dari, sifilis, tuberkulosis, lepra, herpes 8ooster, hepes simpleks, onkoserkiasis,

    adenovirus. Untuk penyebab keganasan dapat disebabkan oleh sindrom

    mas3uerada, retinoblastoma, leukemia, limfoma, melanoma maligna. )edangkan

    yang lainnya berasal dari iridopati, uveitis traumatika, ablatio retina, gout, dan

    krisis glaukomatosiklitik (1oughan, 2&&&*.

    )elain itu menurut >osenbaum (2&&* etiologi dari uveitis anterior digolongkan

    menurut agen penyebab infeksi, seperti dalam tabel berikut7

    BATE'IAL(

    SPI')HETAL*I'AL FUNGAL PA'ASIT

  • 8/19/2019 II DYTA

    7/22

    7

    • -typi4al my4oba4teria

    • ru4ellosis

    • @at s4rat4h disease

    • Leprosy• Leptospirosis

    • Lyme disease

    • Propioniba4terium

    • )yphilis

    • ?uber4ulosis

    • @ytomegalovirus

    • Bpsteinarr 

    • Aerpes simpleC

    • Aerpes 8oster • 5umps

    • >ubeola

    • 1a44inia

    • A1%

    • -spergillosis

    • lastomy4osis

    • @andidiasis

    • @rypto4o44osis• Aistoplasmosis

    • )porotri4hosis

    • -4anthamoeba

    • @yster4er4osis

    • =n4ho4er4iasis

    • ?oCo4ariasis

    • ?oCoplasmosis

    G. Pato$isiologi

    Penyakit peradangan traktus uvealis umumnya unilateral, biasanya terjadi padaorang deasa dan usia pertengahan. Pada kebanyakan kasus penyebabnya tidak 

    diketahui. erdasarkan patologi dapat dibedakan dua jenis besar uveitis yaitu non

    granulomatosa dan granulomatosa.

    Uveitis nongranulomatosa terutama timbul di bagian anterior traktus ini, yaitu

    iris dan korpus siliaris. ?erdapat reaksi radang dengan terlihat infiltrat selsel

    limfosit dan sel plasma yang jumlahnya 4ukup banyak dan sedikit mononuklear.

    Pada kasus berat dapat terbentuk bekuan fibrin besar atau hipopion di kamera

    okuli anterior (1aughan, 2&&&*.

    adan siliar berfungsi sebagai pembentuk 4airan bilik mata (humor a3ueus* yang

    memberi makanan kepada lensa dan kornea. Dengan adanya peradangan di iris

    dan badan siliar, maka timbullah hiperemi yang aktif, pembuluh darah melebar,

     pembentukan 4airan bertambah, sehingga dapat menyebabkan glaukoma

    sekunder. )elain oleh 4airan bilik mata, dinding pembuluh darah dapat juga dilalui

    oleh sel darah putih, sel darah merah, dan eksudat yang akan mengakibatkan

    tekanan osmosis 4airan bilik mata bertambah dan dapat mengakibatkan glaukoma.

    @airan dengan lainlainya ini, dari bilik mata belakang melalui 4elah antar lensa

    iris, dan pupil ke kamera okuli anterior. Di kamera okuli anterior, oleh karena iris

  • 8/19/2019 II DYTA

    8/22

    8

     banyak mengandung pembuluh darah maka suhunya meningkat dan berat jenis

    4airan berkurang, sehingga 4airan akan bergerak ke atas. Di daerah kornea karena

    tidak mengandung pembuluh darah, suhu menurun dan berat jenis 4airan

     bertambah, sehingga di sini 4airan akan bergerak ke baah. )ambil turun selsel

    radang dan fibrin dapat melekat pada endotel kornea dan membentuk keratik 

     presipitat yang dari depan tampak sebagai segitiga dengan endapan yang makin

    ke baah semakin besar. Di sudut kamera okuli anterior 4airan melalui trabekula

    masuk ke dalam kanalis )4hlemm untuk menuju ke pembuluh darah episklera.

    ila keluar masuknya 4airan ini masih seimbang maka tekanan mata akan berada

     pada batas normal %!2& mmAg. )el radang dan fibrin dapat menyumbat sudut

    kamera okuli anterior, sehingga alirannya terhambat dan terjadilah glaukoma

    sekunder. Galukoma juga bisa terjadi akibat trabekula yang meradang atau sakit

    (ijana,%''#*.

    Blemen darah dapat berkumpul di kamera okuli anteror dan menimbulkan hifema

    (sel darah merah di dalam @=-* dan hipopion (sel darah putih dalam @=-*.

    Blemenelemen radang yang mengandung fibrin yang menempel pada pupil dapat

     juga menagalami organisasi, sehingga melekatkan ujung iris pada lensa.

    Perlekatan ini disebut sinekia posterior. ila seluruh iris menempel pada lensa

    dapat menyebabkan seklusio pupil sehingga 4airan yang dari kamera okuli

     posterior tidak dapat melalui pupil untuk masuk ke kamera okuli anterior, iris

    terdorong ke depan, disebut iris bombe dan menyebabkan sudut kamera okuli

    anterior menyempit, dan menimbulkan glaukoma sekunder. Perlekatanperlekatan

    iris pada lensa menyebabkan bentuk pupil tidak teratur. Pupil dapat pula diisi oleh

    selsel radang yang menyebabkan organisasi jaringan dan terjadi oklusi pupil.

    Peradangan badan siliar dapat pula menyebabkan kekeruhan pada badan ka4a,yang tampak seperti kekeruhan karena debu. Dengan adanya peradangan ini maka

    metabolisme pada lensa terganggu dan dapat mengakibatkan katarak. Pada kasus

    yang sudah lanjut, kekeruhan badan ka4a pun dapat mengakibtakan organisasi

     jaringan yang tampak sebagai membran yang terdiri dari jaringan ikat dengan

  • 8/19/2019 II DYTA

    9/22

    9

    neurovaskularisasi dari retina yang disebut retinitis proloferans. Pada kasus yang

    lebih lanjut lagi dapat mengakibatkan ablasi retina (ijana, %''#*.

    H. G#+ala Klinis

    Gejala klinis uveitis anterior adalah 7%. 5ata kabur 

    Derajat kekaburan bervariasi mulai dari ringan sedang, berat, atau hilang timbul,

    tergantung penyebab. 5ata kabur disebabkan oleh pengendapan fibrin, edema

    kornea, kekeruhan akuos, dan badan ka4a depan karena eksudasi sel radang dan

    fibrin.

    2. Potofobia#. 5ata berair 

  • 8/19/2019 II DYTA

    10/22

    10

    Aiperemi disebabkan oleh peradangan pada pembuluh darah siliar depan dengan

    refleks aksonal dapat difusi ke pembuluh darah badan siliar. Aubungan derajat

    hiperemi dengan kelainan kornea mengikuti pembagian Aogan (%'!'*.

    • Derajat & 7 Aiperemi sekitar kornea dan kelainan kornea tidak ada.

    • Derajat % 7 Aiperemi sekitar kornea dan edema kornea ringan.

    • Derajat 27 Aiperemi sekitar kornea jelas dan difus, disertai hiperemi pembuluh

    darah episklera dan konjungtiva. Bdema stroma dan epitel kornea difus dengan

    lipatan membran Des4emet.

    • Derajat # 7 Aiperemi hebat sekitar kornea disertai hiperemi difus episklera dan

    konjungtiva. Bdema difus stroma dan epitel kornea, lipatan Des4emet,

    vaskularisasi perifer disertai permulaan fibrosis daerah tertentu stroma kornea.

    • Derajat < 7 njeksi kornea, hiperemi pembuluh darah konjungtiva, kemosis.

    Bdema hebat stroma, keratitis bulosa dan vaskularisasi perifer.

    2. +eratik Persipitat

    +eratik persipitat terjadi karena pengendapan agregasi sel radang dalam bilik 

    mata depan pada endotel kornea. Eenis sel pada keratik persipitat terdiri dari 7

    a. Leukosit berinti banyak kemampuan aglutinasi rendah, halus keabuan.

     b. Limfosit kemampuan aglutinasi sedang membentuk kelompok ke4il bulat batas

    tegas, dan bearna putih.

    4. 5akrofag kemampuan aglutinasi tinggi tambahan lagi sifat fagositosis

    membentuk kelompok lebih besar dikenal sebagai mutton fat.

    Ukuran dan jumlah sel pada keratik persipitat 7

    • Aalus dan banyak terdapat pada iritis dan iridosiklitis akut, retinitis/koroiditis,

    uveitis intermedia. Uveitis anterior akut dengan etiologi penyakit sendi dan

    infeksi fokal.

  • 8/19/2019 II DYTA

    11/22

    11

    • +e4il dan hanya beberapa terdapat pada )indrom Posner)4hlossman.

    •  Mutton fat keabuan dan agak basah. ?erdapat pada uveitis granulomatosa

    disebabkan oleh tuberkulosis, sifilis, lepra, 1ogt+oyanagiAarada dan

    simpatik oftalmia. Euga ditemui pada uveitis non granulomatosa akut dan

    kronik yang berat. Mutton fat dibentuk oleh makrofag yang bengkak oleh

     bahan fagositosis dan sel epiteloid berkelompok atau bersatu membentuk 

    kelompok besar. Pada permulaan hanya beberapa dengan ukuran 4ukup besar 

    karena hidratasi dan tiga dimensi, lonjong batas tidak teratur. ertambah lama

    membesar, menipis dan berpigmen akibat fagositosis pigmen uvea, dengan

    membentuk daerah jernih pada endotel kornea. Pengendapan Mutton fat sulit

    menge4il dan sering menimbulkan perubahan endotel kornea gambaranmerupakan gelang keruh di tengah karena pengendapan pigmen dan sisa hialin

    sel.

    Gambar ,. +eratik Persipitat Uveitis -nterior (-tlas lmu Penyakit 5ata,

    2&&&*

    #. +ekeruhan pada kornea

    +ekeruhan dalam bilik mata depan dapat disebabkan oleh meningkatnya kadar 

     protein, sel, dan fibrin.

  • 8/19/2019 II DYTA

    12/22

    12

    Fler disebabkan karena terdapat selsel radang di dalam bilik mata depan sehingga

     bilik mata terlihat kotor dan bila disinari terdapat bayangan seperti asap.

    !. ?erdapat sel radang pada bilik mata depan

     Dapat dibedakan sel yang terdapat dalam bilik mata depan.

     Eenis sel radang pada bilik mata depan yaitu 7

    • Limfosit dan sel plasma bulat, mengkilap putih keabuan.

    • 5akrofag lebih besar, ama tergantung bahan yang difagositosis.

    • )el darah berarna merah.

    • Pigmen ke4il dan 4oklat.

    ;. +adang terdapat hipopion pada bilik mata depan

    5erupakan pengendapan sel radang pada sudut bilik mata depan baah.

    Gambar -. Aipopion (-tlas lmu Penyakit 5ata, 2&&&*

    . 5iosis Pupil

    Pupil menge4il karena edema dan pembengkakan stroma iris karena iritasi akibat

     peradangan langsung pada sfingter pupil. >eaksi pupil terhadap 4ahaya lambat

    disertai nyeri.

    $. Aiperemi ris

  • 8/19/2019 II DYTA

    13/22

    13

    5erupakan gejala bendungan pada pembuluh darah iris. Bdema dan eksudasi

     pada stroma iris, keadaan ini dipermudah karena iris kaya dengan pembuluh darah

    sehingga struktur iris normal hilang dan gambaran iris kusam 4oklat keabuan.

    Gambaran bendungan dan pelebaran pembuluh darah iris kadangkadang tidak 

    terlihat karma ditutupi oleh eksudasi sel.

    '. )inekia ris

    5erupakan perlengkapan iris dengan struktur yang berdekatan pada uveitis

    anterior karena eksudasi fibrin dan pigmen, kemudian mengalami proses

    organisasi sel radang dan fibrosis iris.

    Gambar . )inekia pada uveitis (-tlas lmu Penyakit 5ata, 2&&&*

    %&. )inekia Posterior 

    5erupakan perlengketan iris dengan kapsul depan lensa. Perlengketan dapat

     berbentuk benang atau dengan dasar luas dan tebal. ila luas akan menutupi

     pupil, dengan pemberian midriatika akan berbentuk bunga. ila eksudasi fibrin

    membentuk sinekia seperti 4inein, bila seklusi sempurna akan memblokade pupil

    (iris bombe*. +elainan ini dapat dijumpai pada uveitis granulomatosa atau

    nongranulomatosa, lebih sering bentuk akut dan subakut, dengan fibrin 4ukup

     banyak.

  • 8/19/2019 II DYTA

    14/22

    14

    %%. )inekia Pnterior 

    Perlengketan iris dengan sudut iridokornea, jelas terlihat dengan gonioskopi.

    )inekia anterior timbul karena pada permulaan blok pupil sehingga akar iris maju

    ke depan menghalangi pengeluaran akuos, edema dan pembengkakan pada dasar 

    iris, sehingga setelah terjadi organisasi dan eksudasi pada sudut iridokornea

    menarik iris ke arah sudut.

    %2. 6odul ris

     6odul disebabkan karena pengendapan agregasi sel dalam stroma. Dibentuk oleh

    limfosit, sel plasma, dan jarang makrofag. Dapat ditemui pada iritis atauiridosiklitis kronik. 6odul iris tidak selalu menunjukkan peradangan

    granulomatosa.

    %#. 6odul +o4ppe

    Lokalisasi pinggir pupil, banyak, timbul, bundar, berukuran ke4il, jernih, arna

     putih keabuan. Proses lama nodul +o4ppe mengalami pigmentasi baik pada

     permukaan atau lebih dalam merupakan hiasan dari iris.

    %

  • 8/19/2019 II DYTA

    15/22

    15

    anterior kronik oklusi pupil disebabkan oleh proses organisasi sehingga membran

    radang berubah menjadi membran fibrotik dengan neovaskularisasi.

    %;. Perubahan )el Lensa

    Dikenal # bentuk perubahan pada lensa akibat uveitis anterior yaitu, pengendapan

    set radang, pigmen, dan kekeruhan lensa.

    Pengendapan sel radang terjadi akibat eksudasi ke dalam akuos di atas kapsul

    lensa terjadi pengendapan pada kapsul lensa. Pada pemeriksaan lampu 4elah

    ditemui kekeruhan ke4il putih keabuan, bulat, menimbul, tersendiri atau

     berkelompok pada permukaan lensa.

    Pengendapan pigmen disebabkan bila terdapat kelompok pigmen yang besar pada

     permukaan kapsul depan lensa, menunjukkan bekas sinekia posterior yang telah

    lepas. )inekia posterior yang menyerupai lubang pupil disebut 4in4in dari 1ossius.

    %. Perubahan ?ekanan ola 5ata

    ?ekanan bola mata pada uveitis anterior dapat rendah (hipotoni*, normal atau

    meningkat (hipertoni*.

    • Aipotoni

    Pada uveitis anterior akut Aipotoni timbul karena sekresi badan siliar berkurang

    karena peradangan. Pada uveitis anterior kronik Aipotoni menetap karena

     perubahan badan siliar dan dapat mengakibatkan atrofi bola mata.

    • 6ormotensi

    5enunjukkan berkurangnya peradangan dan perbaikan bilik depan mata.

    • Aipertoni

  • 8/19/2019 II DYTA

    16/22

    16

    Aipertoni dini ditemui pada uveitis hipertensif akibat blok pupil dan sudut irido

    kornea oleh sel radang dan fibrin yang menyumbat saluran )4hlemm dan

    trabekula. Aipertoni dijumpai juga pada uveitis disebabkan oleh virus herpes

    simpleks, 8oster dan sindrom Posner )4hlossman.

    Tab#l ,. Perbedaan Uveitis Granulomatosa dan Granulomatosa

    Non

    gran"lomatosa Gran"lomatosa

    )ns#t -kut ?ersembunyi

    Sa&it  6yata ?ak ada atau ringan

    Foto$obia  6yata >ingan

    P#ngli/atan &ab"r )edang 6yata

    0#ra/

    sir&"m&orn#al

     6yata >ingan

    Pr#si!itat rati&  Putih halus +elabu besar  

    P"!il +e4il dan tak tratur +e4il dan tak teratur (bervariasi*

    Sin#&ia !ost#rior +adangkadang +adangkadang

    Nod"l iris +adangkadang +adangkadang

    T#m!at Uvea anterior Uvea anterior dan posterior  

    P#r+alanan -kut 5enahun

    '#&"r#nsi )ering +adangkadang

    J. Diagnosis banding

    Diagnosis banding uvetis anterior menurut 1aughan (2&&&* antara lain7

    %. +eratitis atau keratokunjungtivitis7 penglihatan dapat kabur dan ada rasa

    sakit dan fotofobia. eberapa penyebab keratitis seperti herpes simpleks

    dan herpes 8ooster dapat menyertai uveitis anterior sebenarnya.

    2. Glaukoma akut7 pupil melebar, tidak ada sinekia posterior, dan

    korneanya beruap.

    K. Kom!li&asi

    -da empat komplikasi utama uveitis anterior antara lain, katarak, glaukoma, band 

    keratopathy, dan cystoid macular edema (@5B* (-=-,2&&

  • 8/19/2019 II DYTA

    17/22

    17

    +atarak sub4apular posterior merupakan salah satu komplikasi dari pengobatan

    uveitis anterior berupa penggunaan kortikosteroid topikal jangka panjang (-=-,

    2&&

  • 8/19/2019 II DYTA

    18/22

    18

    • 5engeliminir agen penyebab,

    • 5enghindari efek samping obat yang merugikan pada mata dan organ

    tubuh di luar mata.

    ?erapi nonspesifik Untuk Uveitis

    %. 5idriatik)iklopegik 

    )emua sikloplegik merupakan agen antagonis kolinergik yang bekerja dengan

    menghambat neurotransmiter pada reseptor sfingter iris dan korpus silier. Pada

     pengobatan uveitis anterior sikloplegik bekerja dengan # 4ara yaitu7

    • 5engurangi nyeri karena imobilisasi iris

    • 5en4egah adesi iris ke kapsula lensa anterior (sinekia posterior*, yang dapat

    meningkatkan tekanan intraokular dan menyebabkan glaukoma sekunder.

    • 5enyetabilkan blood-aqueous barrier  dan men4egah terjadinya flare.

    -gen sikloplegik yang digunakan dalam terapi uveitis anterior menuruut -=-

    (2&&

  • 8/19/2019 II DYTA

    19/22

    19

     bila tidak ada perubahan dengan injeksi subkonjungtival maka dapat diberikan

    kortikosteroid sistemik.

    )istemik 

    Pengobatan kortikosteroid bertujuan mengurangi 4a4at akibat peradangan dan

     perpanjangan periode remisi. anyak dipakai preparat prednison dengan dosis

    aal antara %2 mg/kg /hari, yang selanjutnya diturunkan perlahan selang

    sehari (alternating single dose. Dosis prednison diturunkan sebesar 2&" dosis

    aal selama 2 minggu pengobatan, sedangkan preparat prednison dan

    deCametaCon dosis diturunkan tiap % mg dari dosis aal selama 2 minggu. Pada

    uveitis kronis dan anakanak bisa terjadi komplikasi serius seperti supresi kelenjar 

    adrenal dan gangguan pertumbuhan badan, maka diberikan dengan

    4ara alternating single dose.

    ndikasi kortikosteroid sistemik 7

    • Uveitis posterior 

    • Uveitis bilateral

    • Bdema makula

    • Uveitis anterior kronik (E>-, >eiter*

    #. -nalgesik dapat diberikan bila timbul rasa sakit

  • 8/19/2019 II DYTA

    20/22

    20

    III. KESI0PULAN

    %. Uveitis anterior merupakan peradangan iris dan bagian depan korpus siliare

    (pars plikata*, kadangkadang menyertai peradangan bagian belakang bola

    mata, kornea dan sklera.

    2. erdasarkan spesifitas penyebabnya uveitis anterior dapat dibagi atas uveitis

    infeksius, uveitis non infeksius, dan uveitis tanpa penyebab yang jelas.

    #. erdasarkan asal nya uveitis anterior dibedakan menjadi, uveitis eksogen dan

    uveitis endogen.

  • 8/19/2019 II DYTA

    21/22

    21

    relapsing polychondritis" Multiple sclerosis")elapsing polychondritis"

    !*+gren$s syndrome" !ystemic lupus erythematosus" !ystemic vasculitis"

    ,ranulomatous angiitis of the central nervous" ogt-'oyanagi-%arada

     syndrome" -D), Blau syndrome.

    $. Gejalagejala uveitis anterior meliputi7 mata merah, fotofobia, lakrimasi, rasa

    sakit, 4lan penglihatan kabur. 5ata yang terkena biasanya satu pihak, disertai

    dengan adanya flare dan sel di dalam bilik mata depan0 jarang dijumpai

    adanya hipopion. 1ariasi gejala sering dijumpai, hal ini berhubungan dengan

    faktor penyebab.

    '. Diagnosis banding uvetis anterior antara lain7 keratitis atau

    keratokunjungtivitis, dan glaukoma akut.

    %&. ?ujuan terapi uveitis anterior antara lain7 mengembalikan tajam penglihatan,

    mengurangi rasa nyeri di mata, mengeliminasi peadangan atau penyebab

     pradangan, men4egah terjadinya sinekia iris, dan mengendalikan tekanan

    intraokular.

    %%. Prinsip pengobatan uveitis antara lain7 menekan peradangan, mengeliminir 

    agen penyebab, menghindari efek samping obat yang merugikan pada mata

    dan organ tubuh di luar mata.

    %2. ?erapi uveitis anterior terdiri dari terapi non spesifik dan terapi spesifik.

    ?erapi non spesifik menggunakan obatobat midriatiksikloplegik,

    kortikosteroid dan imunosupresan. )edangkan terapi spesifik didasarkan pada

     penyebabnya.

    %#. -da empat komplikasi utama uveitis anterior antara lain7 katarak,

    glaukoma, band keratopathy, dan cystoid macular edema.

  • 8/19/2019 II DYTA

    22/22

    22

    DAFTA' PUSTAKA

    -meri4an =ptometri4 -sso4iation, 2&&