1
i
Puji sukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan Rahmat dan HidayahNya semata laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar
dapat diselesaikan.
Sesuai Peraturan Pemerintah No 8 tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah mengamanatkan bahwa dalam
rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN, instansi pemerintah wajib
menyusun laporan keuangan dan laporan kinerja, serta Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi RI Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas laporan kinerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini diharapkan
menjadi landasan fundamental bagi BBLK Makassar untuk dapat melakukan
evaluasi kinerja untuk memberikan umpan balik perbaikan perencanaan,
penerapan manajemen kinerja dan peningkatan kinerja secara
berkesinambungan.
Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari masih belum sempurna,
namun diharapkan akan dapat menjadi bahan evaluasi terhadap rencana
pencapaian kinerja yang lebih baik di masa mendatang serta dapat mendorong
peningkatan kualitas dan semangat kerja bagi seluruh pegawai di lingkungan
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam memberikan pelayanan
laboratorium kepada masyarakat.
Makassar, 06 Februari 2017
Dr. H. Abidin, MPH NIP. 196104051988031003
ii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan
laporan instansi pemerintah yang menguraikan evaluasi dan analisis capaian
kinerja instansi pemerintah yang selanjutnya akan menjadi media evaluasi dan
pengukuran kinerja yang efektif bagi upaya dan sarana untuk perbaikan kinerja
instansi pemerintah pada tahun berikutnya
Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa dalam rangka
mempertanggung-jawabkan pelaksanaan APBN wajib menyusun laporan
keuangan dan laporan kinerja, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
laporan kinerja.
Upaya penguatan akuntabilitas dan peningkatan kinerja organisasi
pemerintah diarahkan untuk dapat mengelola dan mempertanggungjawabkan
kinerja secara akuntabel dan lebih baik melalui penerapan manajemen kinerja
yang sesuai dengan TUPOKSI ditiap bidang untuk selanjutnya berorientasi
pada hasil secara sistematis dan sungguh-sungguh.
Laporan Akuntabilitas Kinerja BBLK Makassar ini secara garis besar
berisikan informasi rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dicapai
selama tahun 2016. Rencana kinerja 2017 dan penetapan kinerja tahun 2016
merupakan kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2016 yang sepenuhnya
mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) tahun 2015 – 2019. Disamping itu
pula LAKIP BBLK Makassar disusun untuk mengetahui tingkat kemampuan
pencapaian visi dan misi dari BBLK Makassar sebagai salah satu UPT
Kementerian Kesehatan RI dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya yaitu
melalui visi “Menjadi pusat rujukan dan uji kualitas laboratorium kesehatan
yang andal di kawasan Timur Indonesia”
iii
Untuk mewujudkan visi tersebut maka dirumuskan misi BBLK Makassar
adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan pelayanan laboratorium melalui jejaring dan kemitraan
2. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di
wilayah binaan
3. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya
laboratorium kesehatan.
Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja BBLK Makassar untuk tahun
2016 telah memenuhi target yang ditetapkan, namun demikian masih terdapaut
adanya indicator yang belum dapat tercapai, dengan demikian capaian target
untuk masing-masing indicator adalah sebagai berikut:
1. Capaian tingkat kepuasan stakeholder untuk tahun 2016 adalah
sebesar 85 % dari target 74 %
2. Capaian presentase BLK/Labkesda Provinsi binaan yang berkinerja
teknis baik adalah sebesar 80 % dari target 75 %
3. Presentase capaian nilai yang direkomedasikan sebagai lab PME
Nasional sebesar 100 % dari target 85 %
4. Capaian jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi pada
tahun 2016 sebesar 40 Parameter dari target 60 Parameter
5. Capaian jumlah laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik
adalah sebesar 25 Laboratorium dari target 100 Laboratorium
6. Capaian jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Provinsi Kab/Kota
adalah sebesar 35 Mou dari target 35 Mou
7. Capaian presentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai
SOP adalah sebesar 90 % dari target 90 %
8. Capaian jumlah jenis pemeriksaan kasus surveillance adalah sebesar
714 Kasus dari target 500 Kasus
9. Capaian tingkat keikutsertaan PME adalah sebesar 15% dari target
55 %
10. Capaian jumlah laboratorium yang dibina adalah sebesar 85
Laboratorium dari target 100 Laboratorium
11. Capaian indeks survey budaya adalah sebesar 94 % dari target 85%
iv
12. Capaian SDM memiliki kompetensi yang sesuai adalah sebesar 97 %
dari target 75 %
13. Capaian jumlah modul SILK yang diimplementasikan dalam tahun
2016 adalah sebesar 100 % dari target 100 %
14. Capaian presentase sarpras yang sesuai standar Kemnkes sebesar
133 % dari target 121 %
Dari hasil capaian tersebut, tergambar bahwa sebagian besar BBLK
Makassar telah mencapai target seperti yang diharapkan namun ada beberapa
indikator yang masih memerlukan upaya untuk mencapai target yang telah
ditetapkan.
v
KATA PENGANTAR i
EXECUTIVE SUMMARY ii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
2. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………. 3
3. Tugas Pokok dan fungsi ……………………………………………... 3
4. Struktur Organisasi …………………………………………………….. 5
5. Sistematika penulisan ………………………………………………… 6
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 6
A. Perencanaan Kinerja…………………………………………………… 7
B. Perjanjian Kinerja ……………………………………………………… 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 14
A. Capaian Kinerja Organisasi ………………………………………... 14
I. Perspektif Stakeholder………………………………………... 17
II. Perspektif Proses Bisnis Internal...……………………….. 21
III. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan……….. 36
B. Sumber Daya……………………………………………………………. 45
I. Sumber Daya Manusia……………………….……………….. 45
II. Sumber Daya Anggaran………………………………………. 50
III. Sumber Daya Sarana dan Prasarana…………………... 50
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
53
vi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1. Perbandingan target dan realisasi indikator kinerja……..... 15
2. Tabel 3.2. Perbandingan realisasi kinerja dengan target jangka
menengah ……………………………………………………..................................... 44
3. Tabel 3.3. Distribusi pegawai menurut jenis ketenagaan, pendidikan
dan golongan ……………………………………………........................................ 46
4. Tabel 3.4. Distribusi pegawai menurut golongan …………………………….. 47
5. Tabel 3.5. Distribusi jenis pendidikan jabatan struktural eselonisasi
…………………………………………………..........................................................
6. Tabel 3.6. Realisasi per jenis belanja....................................................
7. Tabel 3.7. Efisiensi penggunaan anggaran tahun 2016........................
48
52
53
DAF TAR GRAFIK
1. Grafik 3.1. Perbandingan target dengan realisasi ……………………………
2. Grafik 3.2. Jumlah Pegawai berdasarkan tingkat pendidikan.............
3. Grafik 3.3. Jumlah Pegawai Menurut Golongan.................................
4. Grafik 3.4. Distribusi Jenis Pendidikan Jabatan Struktural.................
5. Grafik 3.5 Jumlah Pegawai menurut jenis kelamin............................
16
47
47
48
49
1
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap
instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah termasuk Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar yang merupakan Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Kementerian Kesehtan RI yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan wajib
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepada
BBLK Makassar dengan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan
instrumen pertanggung jawaban yang akurat dan strategis sebagai langkah awal
untuk melakukan pengukuran kinerja instansi Pemerintah. LAKIP merupakan hasil
integrasi dan sinergi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain
yang dimiliki oleh BBLK Makassar, agar mampu menjawab tuntutan perkembangan
di lingkungan masyarakat yang dinamis baik ditingkat regional maupun nasional,
dalam LAKIP ini dilaporkan berbagai hasil dari pelaksanaan Program kegiatan yang
telah disusun dan dituangkan dalam Rencana Kerja tahun 2016, dimana kegiatan-
kegiatan tersebut merupakan hasil pengamatan, analisis dan yang didukung oleh
data-data evaluasi kegiatan tahun sebelumnya.
Pada prinsipnya untuk menghasilkan output kegiatan yang berkualitas dan
bermanfaat, maka dibutuhkan proses penyusunan program-program kegiatan
secara baik melalui sinergitas antara seluruh unit kerja yang ada dalam lingkungan
BBLK Makassar, sehingga BBLK Makassar mampu eksis dan bersaing terhadap
perubahan yang semakin cepat dalam bidang pemeriksaan laboratorium
Kesehatan.
2
Guna mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan di
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar, maka disampaikan Laporan
Akuntabilitas Kinerja untuk tahun 2016.
Sesuai Visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar yaitu menjadi
pusat rujukan dan uji kesehatan laboratorium kesehatan dikawasan Timur
Indonesia, tentunya BBLK Makassar didalam menerapkan kegiatannya mengacu
pada kaidah akreditasi laboratorium Kesehatan yang mengutamakan mutu dari
hasil pelayanan laboratorium. BBLK Makassar sebagai subsistem dalam pelayanan
kesehatan senantiasa mendukung visi Kementerian Kesehatan yaitu masyarakat
sehat yang mandiri dan berkeadilan yang merupakan gambaran masyarakat
Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan.
Sedangkan misi Kementerian Kesehatan adalah:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat termasuk swasta dan masyarakat mandiri.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan
3. Mejamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik
Disamping itu Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar perlu
mengarahkan segala upaya dan sumber daya yang ada melalui manajemen yang
handal dalam penyusunan perencanaan untuk meningkatkan mutu pelayanan
laboratorium yang berguna bagi masyarakat. Hal ini telah diwujudkan dengan
penyusunan Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
tahun 2015 - 2019 yang diimplementasikan setiap tahunnya melalui rencana kerja
tahunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar..
3
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun Kesehatan Makassar
ini disusun berdasarkan Undang - Undang No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun Kesehatan Makassar
memuat keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja selama kegiatan tahun
anggaran 2016 yang wajib dipertanggung jawabkan meliputi pengelolaan sumber
daya, keuangan, sarana dan prasarana serta tenaga.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun
Kesehatan Makassar tahun 2016 ini mengacu Perpres No 29 Tahun 2016 tentang
sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan Permenpan dan RB No. 53
Tahun 2016 tentang petunjuk teknis perjanjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata
cara reviuw atas laporan kinerja instansi pemerintah.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 52 Tahun 2013 yang
telah ditetapkan pada tanggal 22 Juli 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Besar Laboratorium Kesehatan, maka tugas pokok Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar adalah melaksanakan pelayanan laboratorium klinik, uji
kesehatan dan laboratorium kesehatan masyarakat,dan pemberian bimbingan
teknis di bidang laboratorium kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium
kesehatan masyarakat;
b. pemantauan, analisis dan evaluasi pemantapan mutu laboratorium
kesehatan;
c. pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium kesehatan di wilayah kerja;
d. pelaksanaan sistem rujukan laboratorium kesehatan;
e. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang laboratorium kesehatan;
dan
f. pelaksanaan urusan keuangan dan administrasi umum BBLK.
4
Susunan Organisasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:
52 Tahun 2013 sebagai berikut :
a. Bagian Keuangan dan Administrasi Umum;
b. Bidang Pelayanan;
c. Bidang Pemantapan Mutu dan Bimbingan Teknis;
d. Kelompok Jabatan Fungsional;
e. Instalasi; dan
f. Satuan Pemeriksaan Intern.
6
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar ini menjelaskan pencapaian kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar selama tahun 2016, capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan
rencana kinerja dan target yang ditetapkan tiap-tiap indikator di dalam penetapan
kinerja tahun 2016 yang ditetapkan dalam Rencana Strategi BBLK Makassar
sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan.
Dari analisa atas pencapaian kinerja diharapkan dapat diidentifikasi berbagai
informasi untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Adapun Sistematika
penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar tahun 2016 ini adalah sebagai berikut :
1. BAB I, Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan,maksud dan tujuan
penulisan, tugas pokok dan fungsi Balai Besar Laboratoriun Kesehatan
Makassar serta sistematika penulisan laporan.
2. BAB II, Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Menguraikan sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan, pengukuran
kinerja, kebijakan untuk mencapai visi, misi serta cara mencapai tujuan dan
sasaran.
3. BAB III, Akuntabilitas Kinerja
Menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas,
termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan
kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi.
4. BAB IV, Penutup
Mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,
permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Balai
Besar Laboratorium Kesehatan Makassar serta strategi pemecahan
masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang.
7
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan
strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah
agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategik, dengn pendekatan
perencaaan strategik yang jelas dan sinergis, intansi pemerintah lebih dapat
menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang
dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Pada prinsipnya setiap satuan kerja seharusnya mempunyai tolak ukur
untuk menilai sampai sejauh mana kinerja organisasi berjalan dengan baik atau
tidak, apa hambatan dan tantangan serta tujuan yang belum dicapai, setiap SDM
yang ada mempunyai peranan yang sama dalam memajukan dan menjalankan
organisasi tersebut dalam memberikan pelayanan baik internal maupun secara
eksternal kepada masyarakat.
Kompetensi SDM Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar selaku
pelaksa tugas, tentunya harus dimulai dari diri sendiri yyang bertekad untuk
meningkatkan kualitas pribadi dalam menunjang tupoksi masing-masing, namun
selain kompetensi SDM juga tidak dapat dikesampingkan peran penting Sarana dan
Prasarana serta peralatan guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Sistem Akuntabilitasi Kinerja Insatansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam
rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented
government. SAKIP merupakan sebuah system dengan pendekatan manajemen
berbasis kinerja (Performance Base Management) untuk penyediaan Informasi
kinerja.
Salah satu unsur pokok untuk terwujudnya system akuntabilitas pada
pelaksanaan tupoksi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar adalah terus
tersusunnya dan terpogram setiap rencana kerja dalam suatu bentuk Rencana
Strategik (Renstra) dengan berbasis kinerja yang merupakan pedoman
pelaksanaan tupoksi, sehingga segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan
dapat diatur secara terencana dan terukur, suatu perencanaan yang strategic
8
diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja sekaligus dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat.
A. Program Kerja Strategis
Program-program Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar yang terdapat
dalam Rencana Strategis khususnya untuk tahun 2016, tentunya diharapkan
memiliki program kerja strategis yang dapat menjawab berbagai tantangan dan
masalah yang akan dihadapi, meliputi:
1. Mewujudkan Kepuasan Stakeholder yaitu
- Penjaringan konsumen secara proaktif
- Pembinaan BLK/Labkesda secara berkala
- Monev kepuasan stakeholder
2. Mewujudkan peran PME Nasional yang prima, yaitu:
- Uji profisiensi laboratorium terkait mutu layanan PME
- Peningkatan partisipasi BBLK makasssar sebagai perserta PME dan
pelaksanaan PME kawasan timur
3. Mewujudkan mutu layanan laboratorium yang berstandar, yaitu:
- Peningkatan kompetensi sumber daya laboratorium
- Monev standar mutu secara berkala
- Peningkatan audit mutu layanan
4. Mewujudkan system rujukan yang memadai, yaitu:
- Peningkatan kerjasama dengan stakeholder
- Optimalisasi kemampuan SDM
5. Mewujudkan tata kelola yang baik, yaitu:
- Peningkatan system managemen laboratorium
- Optimalisasi penerapan SPM dan SOP
- Monev secara berkala
6. Mewujudkan cakupan layanan jejaring, yaitu:
- Peningkatan kerjasama dengan stakeholder
- Peningkatan upaya pemasaran produk layanan
7. Mewujudkan budaya kinerja, yaitu:
9
- Survey perilaku pegawai
- Penerapan reward dan consequence
8. Mewujudkan SDM yang kompeten, yaitu:
- Penempatan SDM sesuai kompetensi
- Peningkatan kemampuan SDM
9. Mewujudkan penerapan SILK yaitu:
- Pengadaan modul kebutuhan SILK
- Peningkatan efisiensi manajemen hasil laboratorium
10. Mewujudkan sarana prasarana yang handal
- Optimalisasi sarana prasarana
- Peningkatan peralatan medic dan non medic
- Pemeliharaan sarana prasarana dan peralatan
10
B. Visi dan Misi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu
penyelenggara pembangunan kesehatn telah menetapkan visi, misi sebagai
berikut:
1. VISI:
Visi BBLK Makassar yaitu: “Menjadi pusat rujukan dan uji kualitas
laboratorium Kesehatan yang handal di kawasan Timur Indonesia”
Visi mengandung makna bahwa Balai Besar Labortorium Kesehatan Makassar
akan lebih menitikberatkan pelayanan rujukan dan uji kualitas terhadap
pelayanan laboratorium di wilayah yang menjadi binaannya.
2. MISI
Untuk dapat mewujudkan visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
tersebut diatas, maka ditetapkan misi sebagai berikut:
a. Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan melalui jejaring dan
kemitraan
b. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di wilayah
binaan
c. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya laboratorium
kesehatan
14
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan
tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan
menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana
realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Balai Besar Laboatorium
Kesehatan Makassar Tahun 2016 dalam kurun waktu Januari - Desember 2016.
Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan
realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator
kegiatan di dalam Rencana Strategis, sehingga diperoleh gambaran tingkat
keberhasilan pencapaian masing-masing indikator.
Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi untuk masing-
masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/
kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang
direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Selain untuk mendapat
informasi mengenai masing-masing indikator, manfaat pengukuran kinerja antara
lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal
tentang pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dan
Penetapan Kinerja.
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar Tahun 2016 dalam rumusan yang lebih spesifik,
terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu
ditinjau indikator-indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Tahun 2016 yang telah ditetapkan. Adapun pencapaian kinerja Balai Besar
Laboraorium Kesehatan Makassar terhadap indikator sasaran strategis adalah
sebagai berikut:
15
Tabel 3.1
Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PERBANDINGAN
TARGET REALISASI %
I PERSPEKTIF STAKEHOLDER
1 Terwujudnya kepuasan 1 Tingkat kepuasan stakeholder
74 85 115%
stakeholder 2 Presentase BLK/Labkesda Prov. 75 80 107%
Binaan yang berkinerja teknis baik
II. PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
2 Terwujudnya Peran PME 3 Presentase capaian nilai yang
85 100 118%
direkomendasikan sebagai
lab PME Nasional
3 Terwujudnya mutu layanan 4 Jumlah parameter pemeriksaan 60 40 67%
lab yang terstandar
yang terakreditasi
5 Jumlah laboraotorium sebagai 100 25 25%
peserta PME yang bernilai baik
4 Tewujudnya sistem rujukan 6 Jumlah MoU yang dihasilkan di 35 35 100%
yang memadai
tingkat Prov, Kab/Kota
5 Terwujudnya tata kelola 7 Presentase petugas yang
90 90 100%
yang memadai
melaksanakan kegiatan sesuai
SOP
6 Terwujudnya cakupan 8 jumlah jenis pemeriksaan
599 714 119%
layanan jaringan
kasus surveilance
9 Tingkat keikutsertaan PME
55 15 27%
10 Jumlah laboratorium yang dibina 100 85 85%
III PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
7 Terwujudnya budaya kinerja 11 indeks survey budaya
85 94 111%
8 Terwujudnya SDM yang 12 Presentase SDM memiliki
75 97 129%
kompeten
kompetensi yang sesuai
9 Peningkatan SILK 13 Jumlah modul SILK yang
4 4 100%
diimplementasikan
10 Terwujudnya sampras 14 Presentase sarpras yang sesuai 70 85 121%
yang handal
standar Kemenkes
16
Grafik 3.1. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja BBLK Makassar
Tahun 2016
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi kinerja BBLK Makassar tahun
2016 rata-rata tercapai bahkan sebagian besar realisasi melebihi dari target yang
telah ditentukan.
Perbandingan antara realisasi kinerja terhadap target untuk masing-masing
indikator sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
TARGET
REALISASI
17
TERWUJUDNYA KEPUASAN STAKEHOLDER
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan oleh BBLK
Makassar adalah sebagai berikut
1. Tingkat kepuasan stakeholder
Kondisi yang dicapai :
Tingkat kepuasan stakeholder Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2015 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Tingkat Kepuasaan Stakeholder
70 82 117 74 85 115
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Kegiatan Keluaran (output)
Target Realisasi %
1 Pengadaan sarana
prasarana 60.400.000 59.900.000 99.17
2 Pengadaan Alkes 1.685.521.000 169.750.000 10.07
3 Pengadaan obat-obatan
dan BHP 2.901.358.000 2.894.393.374 99.75
4 Pelatihan Tenaga Teknis
dan Non Teknis 221.800.000 213.022.900 96.04
5 Forum Komunikasi
Pelanggan 7.525.000 6.170.000 81.99
18
6 Pengembangan
Pelayanan 257.890.000 197.711.250 76.66
Jumlah Keseluruhan 5.134.494.000 3.540.947.524 68.96
Permasalahan:
Pada indikator kepuasan stakeholder ini pada tahun 2016 dapat mencapai
target yang ditentukan, sama halnya dengan pencapaian terhadap
kepuasan stakeholder di tahun 2015, hal ini berimplikasi dengan
tercapainya target parameter pemeriksaan laboratorium kimia kesehatan.
Adapun capaian keberhasilan sebagai berikut:
1. Penerapan waktu layanan seketat mungkin melalui pengawalan
proses pemeriksaan dari pihak manajemen
2. Ketersediaan logistik melalui Buffer Stok di gudang
3. Komitmen dari pihak pelanggan dan penyedia layanan (provider)
terhadap waktu tunggu pelayanan yang telah disepakati.
Usulan Pemecahan masalah:
Dalam pencapaian indikator kinerja ini walaupun mencapai target yang
ditentukan tentunya terdapat beberapa hal-hal yang perlu dilakukan
perbaikan dimasa yang akan datang. Antara lain sebagai berikut
1. terus meningkatkan komunikasi yang lebih intensif
2. pemanfaatan media sosial untuk mengintensifkan komunikasi terkait
dengan kebutuhan layanan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar.
3. Melakukan Follow Up secara rutin tentang kemajuan dari proses
pemeriksaan spesimen/sampel yang diperoleh dari pelanggan.
Anggaran:
Anggaran untuk digunakan untuk mendukung indikator kinerja presentase
kepuasan pelanggan sebesar Rp. 5.134.494.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 3.540.947.524,- atau 68.96 %.
19
2. Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja Teknis Baik
Kondisi yang dicapai :
Untuk mengetahui Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang
berkinerja Teknis adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2015 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja Teknis Baik
70 80 114 75 80 107
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Kegiatan
Keluaran (output)
Target Realisasi %
1 Pengadaan Alkes 1.685.521.000 169.750.000 10.07
2 Akreditasi
Laboratorium 74.015.000 48.552.004 65.59
3 Bimtek 90.000.000 87.484.600 97.20
4 Pelatihan Tenaga
Teknis dan Non
Teknis
221.800.000 213.022.900 96.04
Jumlah Keseluruhan 2.071.336.000 518.809.504 25.04
Permasalahan:
Hasil PME merupakan tolak ukur untuk menentukan kinerja Laboratoium.
Presentase kinerja BLK yang di bimtek mempunyai nilai baik adalah
20
keberhasilan BBLK dalam melakukan binaan.. Adanya forum komunikasi
(Medsos) yang dibentuk untuk melakukan sharing informasi, pemecahan
masalah, menggali akar permasalahan/potensi masalah yang dihadapi oleh
BLK/Labkesda binaan.
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk masa yang akan datang Balai besar laboratorium Kesehatan
Makassar akan terus mengintensifkan peran forum komunikasi BBLK dan
BLK/Labkesda Binaan
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Presentase BLK/Labkesda Prov.
Binaan yang berkinerja Teknis sebesar Rp. 2.071.336.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 518.809.504,- atau 25.04%.
21
TERWUJUDNYA PERAN PME NASIONAL YANG PRIMA
Untuk mencapai sasaran ini, adapun indikator kinerja yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1. Presentase Capaian Nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME
Nasional
Kondisi yang dicapai :
Pencapaian pada indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar ini adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2015 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Presentase capaian nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME Nasional
80 95 119 85 100 118
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Kegiatan
Keluaran (output)
Target Realisasi %
1 Pertemuan Kegiatan
PME Nasional 131.920.000 119.506.772 90.59
2 Pengadaan Alkes 1.685.521.000 169.437.205 10.05
3 Pengadaan Obat-
obatan dan BHP
PME
188.730.000 187.765.000 99.48
22
4. Akreditasi
Laboratorium 74.015.000 48.552.004 65.59
Jumlah Keseluruhan 2.080.186.000 525.260.981 25.25
Permasalahan:
Hasil yang dicapai dalam indikator kinerja ini mencapai target yang
ditentukan dalam hal ini Presentase peserta PME yang dikirimkan bahan
kontrol/panel testing dan kemudian mengembalikan hasil PME adalah
cukup baik (80%) yang menandakan kepercayaan peserta PME terhadap
penyelenggara (BBLK) cukup tinggi.
Usulan Pemecahan masalah:
Dengan terbitnya permenkes no 400 tahun 2016, tentang penunjukan BBLK
sebagai penyelenggara PME akan memperkuat peran BBLK untuk
menyelenggarakan PME Nasional yang akan datang, oleh karena
penyelenggaraan PME tahun 2017 akan dikenakan biaya, maka diperlukan
dukungan dari pihak Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten kota untuk
mengalokasikan anggaran PME bagi laboratorium peserta.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Presentase capaian nilai yang
direkomendasikan sebagai lab PME Nasional sebesar Rp. 2.080.186.000,-
dengan realisasi sebesar Rp. 525.260.981,- atau 25.25 %.
23
TERWUJUDNYA MUTU LAYANAN LAB YANG TERSTANDAR
1. Jumlah Parameter Pemeriksaan Yang Terakreditasi
Kondisi yang dicapai :
Pencapaian pada indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar ini adalah sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2015 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Parameter pemeriksaan yang terakreditasi
50 40 80 60 40 67
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Akreditasi
Laboratorium 74.015.000 48.552.004 65.59
2 Pengadaan Obat-
Obatan dan BHP 2.901.358.000 2.894.393.374 99.75
3 Pengembangan
Pelayanan 217.550.000 197.211.250 90.65
Jumlah Keseluruhan 3.192.923.000 3.140.156.628 98.34
24
Permasalahan:
Tidak terpenuhinya jumlah parameter yang tidak terakreditasi untuk tahun
2016 begitu pula dengan tahun 2015 disebabkan karena dampak dari
efisiensi anggaran, dimana BBLK Makassar telah mempersiapkan dokumen
terhadap parameter yang akan diakreditasi namun karena dengan adanya
efisiensi maka penilaian terhadap usulan parameter yang akan diakreditasi
tidak terwujud.
Usulan Pemecahan masalah:
Sebagai bahan pertimbangan usulan perbaikan permasalahan diatas
adalah sebagai berikut
1. Mengusulkan tambahan parameter yang terakreditasi dengan
menggunaan dana BLU
2. Perencanaan yang matang terhadap tambahan parameter yang akan di
akreditasi
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator jumlah parameter yang terkreditasi
adalah sebesar Rp. 3.192.923.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
3.140.156.628,- atau 98.34 %.
25
2. Jumlah Laboratorium Sebagai Peserta PME Yang Bernilai Baik
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja 2015 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik
50 34 68 100 25 25
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Kegiatan Keluaran (output)
Target Realisasi %
1 Pertemuan kegiatan
PME 131.920.000 119.506.772 90.59
2 Pengadaan Obat-
Obatan dan BHP 188.730.000 187.765.000 99.48
3 Pengembangan
Kegiatan 217.550.000 197.211.250 90.65
Jumlah Keseluruhan 538.200.000 504.483.022 93.73
Permasalahan:
Terkait dengan kepesertaan PME Nasional, jumlah peserta yang
diikutsertakan dalam kegiatan PME Nasional secara kuantitas masih
dibawah target akibat dari keterbatasan anggaran yang dialokasikan oleh
BBLK. Skenario awal, alokasi anggaran penyelenggaraan PME akan
diberikan oleh kantor Pusat namun dalam perjalananannya anggaran
26
tersebut ditiadakan akibat efisiensi anggaran sehingga alokasi
penyelenggaraan PME Nasional dianggarkan sesuai anggaran yang
tersedia. Namun secara kualitas hasil perolehan PME Nasional dari
peserta bernilai baik.
Usulan Pemecahan masalah:
Adapun langkah yang diambil dalam pemecahan permasalahan ini adalah
sebagai berikut:
1. Agar dapat mendapat peserta PME riil yang ada di wilayah Bimtek agar
perencanaan penyelenggaraan PME Nasional yang akan datang dapat
dilaksanakan sesuai harapan
2. Kemampuan pemeriksaan oleh peserta PME Nasional hendaknya dapat
diidentifikasi lebih awal agar penggunaan logistik dalam
penyelenggaraan PME dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Laboratorium sebagai peserta
PME yang bernilai baik adalah sebesar Rp. 538.200.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 504.483.022,- atau 93.73 %.
27
TERWUJUDNYA SISTEM RUJUKAN YANG MEMADAI
1. Jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Prov, Kab/Kota
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja 2015 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Mou Yang dihasilkan di tingkat Prov, Kabupaten/Kota
30 30 100 35 35 100
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Kegiatan
Keluaran (output)
Target Realisasi %
1 Temu Pelanggan 7.525.000 6.170.000 81.99
2 Pengembangan
Pelayanan 217.550.000 197.211.250 90.65
Jumlah Keseluruhan 225.075.000 203.381.250 90.36
Permasalahan:
Dalam indikator BBLK dapat mencapai target yang ditetapkan dan dapat
dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan
28
Usulan Pemecahan masalah:
1. Jumlah customer/pelanggan yang akan dilakukan kerjasama sudah
diidentifikasi lebih awal sehingga mudah dilakukan follow up sampai
terbit dokumen Mou yang diharapkan
2. BBLK Makassar selalu terbuka dan flexibel untuk menerima masukan
tentang point-point yang akan dikerjasamakan dan dituangkan dalam
MoU
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator prosentase peningkatan kualitas
PME sebesar Rp. 225.075.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
203.381.250,- atau 90.36 %.
29
TERWUJUDNYA SISTEM TATA KELOLA YANG MEMADAI
1. Presentase petugas yang melaksanakan tugas sesuai SOP
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2015 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Presentase Petugas yang melaksanakan tugas sesuai SOP
75 80 107 90 90 100
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Kegiatan
Keluaran (output)
Target Realisasi %
1 Pelatihan tenaga
teknis dan non teknis 221.800.000 213.022.900 96.04
2 Rapat dan Konsultasi 376.685.000 371.512.214 98.62
3 Diklat PIM 12.425.000 11.985.200 96.46
Jumlah Keseluruhan 610.910.000 596.520.314 97.64
30
Permasalahan:
Pencapaian BBLK Makasar dalam indikator kinerja ini mencapai target
yang ditentukan
Usulan Pemecahan masalah:
Dalam pencapaian indikator ini dapat dicapai oleh karena amanat dalam
akreditasi mengharuskan setiap petugas melaksanakan kegiatan sesuai
dengan SOP, hal tersebut juga dilakukan pengawasan dari supervisior
(kepala Instalasi). Disamping itu secara reguler dilakukan audit internal
untuk yang salah satunya menilai kepatuhan dalam menggunakan SOP
setiap bekerja.
Untuk memainantanse terhadap kepatuhan BBLK melakukan penyegaran
kepada petugas dalam melakukan pemeriksaan
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Presentase Petugas yang
melaksanakan tugas sesuai SOP sebesar Rp. 610.910.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 596.520.314,- atau 97.64 %.
31
TERWUJUDNYA CAKUPAN LAYANAN JARINGAN
1. Jumlah Indikator Kinerja kasus surveylance
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja 2015 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Indikator Kinerja kasus surveilance
300 516 172 500 714 143
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Kegiatan
Keluaran (output)
Target Realisasi %
1 Penangan KLB 10.940.000 5.000.000 45.70
Jumlah Keseluruhan 10.940.000 5.000.000 45.70
Permasalahan:
Pencapaian BBLK Makasar dalam indikator kinerja ini mencapai target
yang ditentukan
Usulan Pemecahan masalah:
Karena dinas kesehatan provinsi/kab/kota selalu melibatkan BBLK didalam
pemeriksaan kasus KLB, oleh karena dinas Kesehatan Provinsi belum
memiliki laboratorium kesehatan dan beberapa kabupaten Kota juga belum
memiliki laboratorium sehingga BBLK makassar merupakan satu-satunya
lab rujukan terkait pemeriksaan Mikrobiologi
32
Untuk kedepannya BBLK Makassar harus dilibatkan dalam Tim
penanggulangan KLB baik di Provinsi maupun kabupaten Kota
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator prosentase peningkatan kualitas
PME sebesar Rp. 10.940.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 5.000.000,-
atau 45.70 %.
2. Tingkat keikutsertaan PME
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2015 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Tingkat keikutsertaan PME
50 27 54 55 15 27
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Kegiatan
Keluaran (output)
Target Realisasi %
1 Pertemuan Kegiatan
PME 131.920.000 119.506.772 90.59
2 Pengadaan Obat-
Obatan dan BHP 188.730.000 187.765.000 99.48
3 Bimtek wilayah
Binaaan 90.000.000 87.484.600 97.20
Jumlah Keseluruhan 410.650.000 397.756.372 96.12
33
Permasalahan
Tidak tercapainya target pada indikator kinerja ini BBLK Makassar
disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Masih ada penyelenggara PME lain yang mengintervensi wilayah PME
BBLK Makassar sehinga peserta PME yang berada di wilayah Bimtek
BBLK Makassar menyeberang ke Penyelenggaraa yang lain
2. Belum ada penegasan penyelenggara PME Nasional yang dikuatkan
dalam bentuk surat Keputusan
3. Kurangnya sosialisasi tentang penyelenggaraan PME berdasarkan
wilayah.
4. Adanya tarif pelaksaan PME yang beragam diantara penyelenggara
PME
Usulan Pemecahan masalah:
Adapun pemecahan masalah yang akan dilakukan pada masa mendatang
adalah sebagai berikut:
1. Penataan penyelengara PME Nasional berdasarkan wilayah bimtek
masing-masing
2. Adanya kesepakatan untuk tidak melakukan intervensi terhadap wilayah
PME yang telah disepakati
3. Melakukan sosialisasi secara efektif terhadamasp penyelenggaraan
termasuk biaya kepesertaan PME
4. Adanya kesepakatan antara penyelenggara-penyelengara PME
Nasional untuk menetapan tarif yang seragam.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Tingkat keikutsertaan PME sebesar
Rp. 410.650.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 397.756.372,- atau 96.12
%.
34
3. Jumlah laboratorium yang dibina
Kondisi yang dicapai : belum mencapai target
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
dalam indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2015 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Laboratorium yang dibina
75 82 109 100 85 85
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Kegiatan
Keluaran (output)
Target Realisasi %
1 Bimtek wilayah
binaan 90.000.000 87.484.600 97.20
2 Pelatihan tenaga
teknis dan non teknis 221.800.000 213.022.900 96.04
3 Pengembangan
Pelayanan 217.550.000 197.211.250 90.65
Jumlah keseluruhan 529.350.000 497.718.750 94.02
35
Permasalahan:
1. Kurangnya pembinaan yang dilakukan disebabkan karena keterbatasan
anggaran yang dialokasikan di APBN (1 kali Setahun) untuk BLK dan
labkesda
2. Sebagai satker BLU yang jumlah penerimaannya sangat kecil, tidak
memungkinkan untuk melakukan bimtek yang lebih frekuentif.
Usulan Pemecahan masalah:
1. Mengalokasikan dana di APBN khusus untuk mengoptimalkan
penyelenggaraan tupoksi BBLK Makassar
2. Memberikan data dukung sebagai bahan justifikasi untuk
terselenggaranya Pembinaan laboratorium yang masih bermasalah.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Laboratorium yang dibina
sebesar Rp. 529.350.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 497.718.750,-
atau 94.02 %.
36
TERWUJUDNYA BUDAYA KERJA
1. Indeks Survey Budaya
Kondisi yang dicapai :
Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam
indikator ini sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2016 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Indeks Survey budaya
80 91 114 85 94 111
Total 80 91 85 94 %
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Kegiatan
Keluaran (output)
Target Realisasi %
1 Rapat dan
Konsultasi 376.685.000 371.512.214 98.62
2
Peningkatan
Kapabilitas
Tenaga
0 0 0
3 Pengembangan
Pelayanan 217.550.000 197.211.250 90.65
Total Keseluruhan 594.235.000 568.723.464 95.70
37
Permasalahan:
Dari penyajian tabel diatas maka dapat dilihat bahwa terwujudnya budaya
kerja pada pegawai BBLK Makassar mengalami kenaikan dari tahun 2016
dan tahun 2016 walaupun mengalami kenaikan pencapaian namun masih
ada beberapa kendala yang dihadapi BBLK Makassar dalam hal ini
mencakup masalah kedisiplinan pegawai dan motivasi kerja. Antara lain
disebabkan oleh beberapa hal:
1. Masih ada beberapa pegawai yang sering terlambat.
2. Masih ada pegawai yang sering lupa penggunaan seragam sesuai
dengan hari yang hari yang ditentukan
3. Masih ada penurunan motivasi kerja karena ada wacana perubahan
nomenklatur BBLK sehingga kedudukan organisasi BBLK Makassar
belum jelas.
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk menghadapi masalah masalah yang disebutkan diatas , maka perlu
ada perbaikan antara lain sebagai berikut:
1. Menyampaikan secara lisan kepada seluruh pegawai agar supaya
lebih memperhatikan waktu masuk kerja pegawai.
2. Memberikan himbauan kepada pegawai melalui media yang
menarik berupa banner dan stiker himbauan dalam lingkup BBLK
Makassar
3. Menghimbau kepada pegawai BBLK Makassar mentaati semua
peraturan-peraturan yang berlaku.
4. Mengusahakan membuat sistem pengawasan pegawai berbasis
Informasi dan Teknologi.
5. Adanya kejelasan kedudukan organisasi BBLK
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Indeks survey budaya ini sebesar Rp.
594.235.000 dengan realisasi sebesar Rp 568.723.464atau 95.70%.
38
TERWUJUDNNYA SDM YANG KOMPETEN
2. Terwujudnya Presentase SDM yang memiliki Kompetensi yang sesuai
Kondisi yang dicapai :
Untuk mencapai sasaran ini indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut
No Indikator Kinerja
2016 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Terwujudnya Presentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai
70 98 140 75 97 129
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Kegiatan Keluaran (Output)
Target Realisasi %
1 Pelatihan tenaga
teknis dan non
teknis
221.800.000 213.022.900 96.04
2 Rapat dan
konsultasi 376.685.000 371.512.214 98.62
Total Keseluruhan 598.485.000 584.535.114 97.66
39
Permasalahan:
Beberapa permasalahan yang dihadapi BBLK Makassar dalam pencapaian
indikator kinerja ini adalah sebagai berikut:
1. Belum optimalnya Pemanfaatan tenaga yang tersedia
2. Tidak tersedia mata diklat yang akan diikuti oleh pegawai yang
ditempatkan pada unit tersebut karena informasi tentang pelatihan
yang akan diikuti
3. Kurangnya alokasi anggaran untuk kegiatan diklat
Usulan Pemecahan masalah:
1. Mengoptimalkan pemanfaatan tenaga melalui Diklat
2. Mencari informasi secara proaktif ke lembaga penyelenggara diklat
sesuai kebutuhan
3. Mengalokasikan anggaran pendidikan dan diklat sesuai kebutuhan
melalui rapat perencanaan di internal BBLK Makassar
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Terwujudnya Presentase SDM yang
memiliki kompetensi yang sesuai sebesar Rp. 598.485.000,- dengan
realisasi sebesar Rp. 584.535.114,- atau 97.66 %
40
PENINGKATAN SILK
1. Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan
Kondisi yang dicapai :
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut:
No Indikator Kinerja
2015 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan
3 3 4 4-
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT)
TARGET REALISASI %
1 Pengembangan
Pelayanan 217.550.000 197.211.250 90.65
Jumlah Keseluruhan 217.550.000 197.211.250 90.65
Permasalahan:
Dalam mengimplementasikan penggunaan sistem tersebut BBLK Makassar
menghadapi beberapa kendala sebagai berikut:
1. Belum semua peralatan diinstalasi didukung oleh automatic system
2. Alokasi anggaran untuk pengadaan peralatan full automatic system
masih terbatas
41
Usulan Pemecahan masalah:
1. Mengupayakan pengadaan peralatan full automatic system di setiap
instalasi
2. Memasukkan perencanaan untuk peralatan full automatic system dalam
e planing berikut Justifikasi kebutuhan peralatan tersebut.
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah modul SILK yang
diimplementasikan sebesar Rp. 217.550.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 197.211.250,- atau 90.65%.
42
TERWUJUDNYA SARANA PRASARANA YANG HANDAL
1. Presentase Sarpras yang sesuai Standar Kemenkes
Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
2015 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Presentase sarpras yang sesuai standar Kemenkes
60 80 133 70 85 121
Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2016 dengan target dan
realisasi sebagai berikut :
No Kegiatan
Keluaran (output)
Target Realisasi %
1 Pengadaan Alkes 1.685.521.000 169.437.205 10.05
2 K3 Laboratorium 411.200.000 365.409.702 88.86
3 Operasional
Pemeliharaan Kantor
1.496.470.000 1.453.440.035 97.12
Jumlah Keseluruhan 3.593.191.000 1.988.286.942 55.33
Permasalahan:
Secara umum pelaksanaan kegiatan ini terealisasi sesuai dengan target
namun masih ada kendala yaitu:
1. Masih ada sarana prasarana yang belum memenuhi standar,
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
605/MENKES/SK/VII/2008
43
2. Keterbatasan alokasi anggaran untuk kebutuhan pengadaan sarana
prasarana baik yang APBN maupun di BLU karena penerimaan yang
terbatas.
Usulan Pemecahan masalah:
Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi diatas maka BBLK
Makassar perlu mengupayakan pemecahan masalah untuk perbaikan di
masa mendatang sebagai berikut
1. Mengupayakan penyeuaian sarana prasarana sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 605/MENKES/SK/VII/2008
2. Mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana melalui APBN berikut
justifikasi kebutuhan alat berdasarkan standar BBLK yang tertuang
didalam PMK
Anggaran:
Anggaran untuk mendukung indikator Presentase sarpras yang sesuai
dengan standar Kemenkes sebesar Rp. 3.593.191.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 1.988.286.942,- atau 55.33 %.
44
Tabel 3.2. Perbandingan realisasi Kinerja dengan target jangka Menengah Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Tahun 2016
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI
TARGET JANGKA MENENGAH
2016 2017 2018 2019
I PERSPEKTIF STAKEHOLDER
1 Terwujudnya kepuasan 1 Tingkat kepuasan stakeholder
85 80 82 85
stakeholder 2 Presentase BLK/Labkesda Prov. 80 80 85 90
Binaan yang berkinerja teknis baik
II. PERSPEKTIF PROSES BISNISINTERNAL
2 Terwujudnya Peran PME 3 Presentase capaian nilai yang
100 90 95 95
direkomendasikan sebagai
lab PME Nasional
3 Terwujudnya mutu layanan 4 Jumlah parameter pemeriksaan 40 70 85 100
lab yang terstandar
yang terakreditasi
5 Jumlah laboraotorium sebagai 25 150 175 200
peserta PME yang bernilai baik
4 Tewujudnya sistem rujukan 6 Jumlah MoU yang dihasilkan di 35 40 45 50
yang memadai
tingkat Prov, Kab/Kota
5 Terwujudnya tata kelola 7 Presentase petugas yang
90 100 100 100
yang memadai
melaksanakan kegiatan sesuai
SOP
6 Terwujudnua cakupan 8 jumlah jenis pemeriksaan
714 800 1000 1200
layanan jaringan
kasus surveilance
9 Tingkat keikutsertaan PME
15 60 70 80
10 Jumlah laboratorium yang dibina 85 100 250 400
III PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
7 Terwujudnya budaya kinerja 11 indeks survey budaya
94 90 95 100
8 Terwujudnya SDM yang 12 Presentase SDM memiliki
97 80 90 100
kompeten
kompetensi yang sesuai
9 Peningkatan SILK 13 Jumlah modul SILK yang
4 5 6 7
Diimplementasikan
10 Terwujudnya sampras 14 Presentase sarpras yang sesuai 85 80 90 100
yang handal
standar Kemenkes
Dari hasil tampilan data diatas menunjukkan bahwa beberapa indikator kinerja
telah memenuhi target bahkan ada yang melebihi (sebutkan indikatornya)
namun masih ada yang tidak mencapai target (sebutkan indikatornya) hal ini
disebabkan karena ada beberapa anggaran kegiatan yang tidak tersedia
45
dengan adanya efisiensi anggaran, disamping itu lemahnya koordinasi,
komunikasi dan informasi kepada stakeholder.
B. SUMBER DAYA
1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
sebagai penggerak utama kegiatan dan progam memiliki berbagai potensi
dalam ikut serta mendukung tercapainya tujuan dan sasaran Balai Besar
Laboratorium Makassar yang diharapkan semakin meningkat setiap
tahunnya. Adapun jumlah Sumber Daya Manusia / Pegawai Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Makassar hingga saat ini tercatat ada 95 pegawai.
Distribusi pegawai menurut jenis ketenagaan, pendidikan dan golongan
dalam tabel di bawah ini:
46
Tabel 3.3. Distribusi PNS Menurut Jenis Ketenagaan, Pendidikan dan Golongan
Distribusi Pegawai menurut jenis ketenaga, pendidikan dan golongan
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
IV III II I
1 Magister Public Health 1 1
2 Magister Kesehatan 2 3 5
3 Magister Administrasi 2 2
4 Magister Manajemen SDM 1 1
5 Spesialis Patologi Klinik 1 1
6 Spesialis Radiologi 1 1
7 Dokter Umum 2 2 4
8 Sarjana Kimia 1 1 2
9 Sarjana Biologi 1 1
10 Sarjana Farmasi 1 7 8
11 Sarjana Kesehatan Masyarakat 8 9 17
12 Sarjana Ekonomi Akuntansi 5 5
13 Sarjana Ekonomi Manajemen 1 1
14 Sarjana Hukum 1 1
15 Sarjana Administrasi/Public 3 3
16 Sarjana Pendidikan 1 1
17 Sarjana Teknik Informatika 1 1
18 DIV / S. Terapan Sains 1 3 4
19 Akademi Analis Kesehatan 5 6 11
20 D3 Keperawatan 2 2
21 A T R O 1 1 2
22 ATEM 1 1
23 DIII Kesling 1 1
24 S M A K 4 4
25 S A K M A 1 1 2
26 SMA/SMTI/MAN 1 4 5
27 K P A A 1 1
28 SMF 1 1
29 KKP 1 1
30 SMP 1 1 2
20 54 17 1 92
NO Jenis PendidikanGolongan
Jumlah
J U M L A H
Grafik 3.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
47
Grafik 3.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2016
Tabel 3.4. Distribusi PNS Menurut Golongan, Tahun 2016
No. Golongan Jumlah
1. Gol. IV 20
2. Gol. III 54
3. Gol. II 17
4. Gol. I 1
TOTAL 92
Grafik 3.3. Jumlah Pegawai menurut Golongan
11
48
14 19
0
10
20
30
40
50
60
Pasca Sarjana Sarjana Akademi SLTA ke bawah
0
10
20
30
40
50
60
Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I
20
53
18
1
Pascasarjana Sarjana Akademik SLTA ke Bawah
48
Dari SDM yang ada, terdapat 10 orang yang masuk pada jabatan Struktural Eselonisasi,
seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.5. Distribusi Jenis Pendidikan Jabatan Struktural Eselonisasi
Tahun 2016
No. Jenis Pendidikan Pendidikan Jumlah
1. Magister Public Health 1
2. Magister Administrasi 2
3. Magister Kesehatan 2
4. Sarjana Hukum 1
5. Sarjana Farmasi 1
6. Sarjana Kesehatan Masyarakat 3 Jumlah 10
Grafik 3.4. Distribusi Jenis Pendidikan Jabatan Struktural
22%
22%
11% 11%
34%
Magister Administrasi Magister Kesehatan
Sarjana Hukum Sarjana Farmasi
Sarjana Kesehatan Masyarakat
49
Sementara itu sebanyak 37 Pegawai berjenis kelamin Laki-Laki dan 55 Pegawai
Berjenis Kelamin Perempuan seperti disajikan dalam tabel berikut ini:
Grafik 3.5 Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin
Jumlah Pegawai CPNS
Tahun 2016 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar tidak ada menerima
pegawai CPNS.
40%
60%
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Laki-Laki
Perempuan
50
2. Sumber Daya Anggaran
Perolehan dana dan realisasi penggunaannya dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi serta tugas tugas lain di Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar diuraikan pada lampiran.
Laporan akuntabilitas berdasarkan aspek keuangan merujuk kepada
program program yang ada didalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Tahun 2016.
3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
Sarana Prasarana merupakan salah satu sumber daya penunjang dalam
mencapai tujuandan sasaran Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar. Tersedianya Sarana Prasarana yang memadai dan berguna akan
memudahkan SDM Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam
melaksanakan setiap kegiatan dan program yang telah ditetapkan.
Inventarisasi sarana dan prasarana di lingkungan Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar salah satunya dilakukan dengan melaporkan SIMAK
BMN.
Pengelolaan Barang Milik Negara Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Makassar selama periode 1 Januari s/d 31 Desember 2016, dapat dilaporkan
dalam bentuk Intrakomtable, Ekstrakomtable, Gabungan Intrakomtable dan
Ekstrakomtable, Aset Tak Berwujud dan Konstruksi dalam pengerjaan.
Adapun laporan perkembangan masing-masing Barang Milik Negara adalah
sebagai berikut :
a. BMN INTRAKOMTABLE
Posisi Awa (1 Januari 2016) : Rp. 49.281.863.903,-
Penambahan : Rp. 856.342.205,-
Pengurangan : Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp. 50.138.206.108,-
51
b. BMN EKSTRAKOMTABLE
Posisi Awa (1 Januari 2016) : Rp. 9.106.000,-
Penambahan : Rp. -
Pengurangan : Rp -
Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp. 9.106.000,-
c. BMN GABUNGAN INTRA DAN EKSTRA
Posisi Awa (1 Januari 2016) : Rp. 49.290.969.903,-
Penambahan : Rp. 856.342.205,-
Pengurangan : Rp. -
Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp. 50.147.312.108,-
d. BMN ASET TAK BERWUJUD
Posisi Awa (1 Januari 2016) : Rp. -
Penambahan : Rp. -
Pengurangan : Rp -
Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp -
e. KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Posisi Awa (1 Januari 2016) : Rp. -
Penambahan : Rp. -
Pengurangan : Rp -
Posisi Akhir (31 Desember 2016) : Rp -
Total Keseluruhan BMN keadaan tanggal 31 Desember 2016 sebanyak Rp
50.708.530.139,- dimana aset tetap Rp. 50.147.312.108,- dan aset lancar
Rp. 561.218.031,-
Sumber dana Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar berasal dari Anggaran
APBN yang tercantum dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Tahun
2016 Nomor : SP DIPA-024.04.2.415655/2016 Tanggal 7 Desember 2016.
Anggaran tahun 2016 tersebut terdiri dari sumber dana rupiah murni dan sumber
52
dana BLU dengan total anggaran sebesar Rp. 17.458.791.000,- turun sebesar 27%
dari anggaran tahun 2016 yang sebesar Rp. 23.932.807.000,-. Pagu anggaran
tahun 2016 meliputi pagu awal Rp. 20.082.444.000,- dan ada pengurangan pagu
melaui efisiensi I (pertama) sebesar Rp. 3.478.727.000,- juga efisiensi II (kedua)
sebesar Rp. 1.515.771.000,- yang diblokir dan tidak mengurangi jumlah pagu yang
ada, kemudian dari BLU ada penggunaan saldo awal sebesar Rp. 855.074.000,-.
Sedangkan komposisi anggaran dan realisasinya per jenis belanja adalah sebagai
berikut :
NO URAIAN ALOKASI REALISASI %
APBN
1 Belanja Pegawai 6.262.113.000 6.053.275.007 96,67
2 Belanja Barang 4.936.470.000 4.805.521.427 97,35
3 Belanja Modal 700.000.000 627.005.000 89,57
PNBP
1 Belanja Pegawai - - -
2 Belanja Barang 3.814.287.000 3.721.400.871 97,56
3 Belanja Modal 230.150.000 229.337.205 99,65
-
JUMLAH 15.943.020.000 15.436.539.510 96,82
Tabel 3.6. REALISASI PER JENIS BELANJA
TAHUN ANGGARAN 2016
4. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.
Penggunaan sumberdaya yang efektif dan efisien untuk mencapai
hasil atau target yang telah ditetapkan merupakan bagian yang penting dan
terpadu dari manajemen organisasi yang efektif, mengingat pentingnya hal
tersebut oleh karena itu BBLK Makassar berusaha untuk melaksanakan
setiap kegiatan agar efisien dan mencapai hasil sesuai dengan target yang
ditentukan. Dari beberapa indikator kinerja yang menjadi sasaran, terdapat
beberapa Program atau kegiatan yang pelaksanaannya belum efektif dan
efisien.
Kebutuhan reagen dan BHP tergantung dari peralatan dan
mekanisme kerja alat yang digunakan. Di BBLK terdapat 2 Jenis alat yang
dapat digunakan tergantung jumlah sampel, ada alat yang digunakan untuk
53
sampel dalam jumlah kecil dan lainnya untuk jumlah sampel yang besar.
Peralatan yang digunakan dalam pemerikasaan sampel jumlah kecil
mengalami kerusakan dan menunggu tim untuk perbaikan masalah trouble
shooting sehingga BBLK menggunakan peralatan untuk jumlah sampel yang
besar, walaupun sampel yang akan diperiksa jumlahnya kecil. Sementara
harga reagen dan BHP untuk pemeriksaan sampel dengan menggunakan
alat yang jumlah besar sangat mahal. Akibatnya terjadi inefisiensi dalam
pemeriksaan sampel. Karena terkendala dengan holding time (Waktu
Tunggu). Namun ada juga kegiatan BBLK Makassar tahun 2016 yang
dilaksanakan dibawah pagu anggaran yang direncanakan, hal ini dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.7. Efisiensi Penggunaan Anggaran Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar
Tahun 2016
No Uraian Pagu Realisasi Efisiensi
1 Pengaspalan Jalan Lingkar 500.000.000 467.005.000 32.995.000
2 Pembangunan Selasar 200.000.000 160.000.000 40.000.000
3 Pertemuan Evaluasi PME 175.895.000 119.506.772 56.388.228
4 Pengadaan Daya Tahan Tubuh 433.200.000 390.753.825 42.446.175
Pada kegiatan pengaspalan jalan lingkar dan selasar dapat dilaksanakan
kegiatan tersebut dan terdapat efisiensi anggaran sehingga dapat
dikembalikan ke negara, Selain itu BBLK juga dapat melakukan efisiensi
pada kegiatan pertemuan Evaluasi PME dan Pengadaan Daya Tahan Tubuh
dimana kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dibawah dari anggaran yang
ditetapkan dalam DIPA sehingga dapat dialihkan untuk Perjalanan Dinas dan
Diklat PIM.
54
Laporan Kinerja Tahun 2016 ini merupakan wujud pertanggungjawaban
terhadap pelaksanaan kegiatan atau program pada Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Makassar. Laporan ini juga merupakan bahan untuk mengukur kinerja
dimana laporan ini berisi semua hasil kerja dari pelaksanaan kegiatan yang sudah
disusun merujuk pada Rencana Strategis BBLK Makassar. Hasil kinerja yang
dilaporkan berkenaan dengan pencapaian terget setiap kegiatan yang
dilaksanakan. Dari beberapa target yang sudah ditetapkan terdapat beberpa
realisasi 100% bahkan lebih. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing unit kerja
yang terlibat dalam lingkungan BBLK Makassar menjalankan peran dan
memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini juga
mengindikasikan bahwa kerja sama tim dalam setiap pelaksanaan kegiatan
berjalan secara baik.
Disisi lain juga dalam laporan ini memuat hasil evaluasi dari beberapa
kegiatan yang belum mencapai target seperti yang telah ditetapkan, dengan
demikian capaian tersebut bisa dijadikan sebagai acuan untuk pembenahan
kegiatan di tahun yang akan datang. Adapun pencapaian kinerja BBLK di tahun
2016 adalah sebagai Berikut:
1. Capaian tingkat kepuasan stakeholder untuk tahun 2016 adalah sebesar
85 % dari target 74 %
2. Capaian presentase BLK/Labkesda Provinsi binaan yang berkinerja
teknis baik adalah sebesar 80 % dari target 75 %
3. Presentase capaian nilai yang direkomedasikan sebagai lab PME
Nasional sebesar 100 % dari target 85 %
4. Capaian jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi pada tahun
2016 sebesar 40 Parameter dari target 60 Parameter
5. Capaian jumlah laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik
adalah sebesar 25 Laboratorium dari target 100 Laboratorium
6. Capaian jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Provinsi Kab/Kota adalah
sebesar 35 Mou dari target 35 Mou
55
7. Capaian presentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP
adalah sebesar 90 % dari target 90 %
8. Capaian jumlah jenis pemeriksaan kasus surveillance adalah sebesar
714 Kasus dari target 500 Kasus
9. Capaian tingkat keikutsertaan PME adalah sebesar 15% dari target 55 %
10. Capaian jumlah laboratorium yang dibina adalah sebesar 85
Laboratorium dari target 100 Laboratorium
11. Capaian indeks survey budaya adalah sebesar 94 % dari target 85 %
12. Capaian SDM memiliki kompetensi yang sesuai adalah sebesar 97 %
dari target 75 %
13. Capaian jumlah modul SILK yang diimplementasikan dalam tahun 2016
adalah sebesar 100 % dari target 100 %
14. Capaian presentase sarpras yang sesuai standar Kemnkes sebesar 133
% dari target 121 %
Dalam mendukung pelaksanaan pencapaian target indicator kinerja diatas,
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar mendapat alokasi dana untuk tahun
anggaran 2016 sebesar Rp. 17.458.791.000,- terjadi penurunan dari anggaran
tahun 2015 sebesar Rp. 23.246.967.000,- anggaran 2016 tersebut berasal dari
dana APBN dan pendapatan BLU dengan besaran realisasi Rp. 15.435.539.510,-
atau mencapai 88,43 %.
Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini kami sangat
mengharapkan adanya masukan dan saran sebagai umpan balik demi perbaikan
kinerja pada waktu mendatang, sehingga kami dapat melakukan perbaikan kinerja
di masa mendatang. Sebagai penutup kami sangat berharap semoga laporan ini
dapat bermanfaat dan Tuhan Yang Maha Esa senantiassa memberikan bimbingan,
petunjuk serta kekuatan kepada kita semua sehingga dapat melaksanakan setiap
kegiatan sesuai tugas dan fungsi yang telah diamanatkan.