Arah Kiblat dalam Software Accurate Times (AT) A. Pendahuluan Arah kiblat merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah bagi umat Islam. Sebagian ulama berpendapat, bahwa menghadap kiblat merupakan salah satu dari syarat penentu keabsahan dalam melaksanakan ibadah salat. 1 Diskursus tentang penentuan arah kiblat telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia, namun fenomena yang terjadi sarjana muslim yang mempelajari dan mendalami kajian secara mendalam hanyalah segelintir orang saja. Terbukti dengan adanya ketimpangan antara perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi pada era ini. Mengingat sarana penentuan arah kiblat yang senantiasa maju seiring dengen perkembangan dan kemajuan teknologi. Perkembangan yang begitu pesat dengan kemajuan teknologi juga mengakibatkan banyak para tokoh-tokoh ilmu falak yang menuangkan karya-karyanya lewat membuat program melalui software yang dapat dimanfaatkan untuk mengecek arah kiblat. Dengan begitu siapapun dapat dengan mudah mengaksesnya dan menggunakan sewaktu-waktu ketika membutuhkan. Salah satunya adalah hasil karya pemikiran Mohammad Odeh mengenai Software Accurate Times (AT). B. Biografi Mohammad Odeh Bernama lengkap Ir. Muhammad Shawkat ‘Audah dikenal di dunia Internasional dengan nama Mohammad Shawkat Odeh 1 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2012, hlm. 70. Lihat juga pada Ibnu Ruysd, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtasid, Juz 1, hlm. 80. 1
22
Embed
if-pasca.walisongo.ac.idif-pasca.walisongo.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Arah... · Web viewPada waktu Subuh dan Isya’ muncul pada daerah garis lintang yang tinggi, accurate
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Arah Kiblat dalam Software Accurate Times (AT)
A. Pendahuluan
Arah kiblat merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah bagi
umat Islam. Sebagian ulama berpendapat, bahwa menghadap kiblat merupakan salah
satu dari syarat penentu keabsahan dalam melaksanakan ibadah salat.1 Diskursus
tentang penentuan arah kiblat telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia, namun
fenomena yang terjadi sarjana muslim yang mempelajari dan mendalami kajian secara
mendalam hanyalah segelintir orang saja. Terbukti dengan adanya ketimpangan antara
perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi pada era ini. Mengingat
sarana penentuan arah kiblat yang senantiasa maju seiring dengen perkembangan dan
kemajuan teknologi.
Perkembangan yang begitu pesat dengan kemajuan teknologi juga mengakibatkan
banyak para tokoh-tokoh ilmu falak yang menuangkan karya-karyanya lewat
membuat program melalui software yang dapat dimanfaatkan untuk mengecek arah
kiblat. Dengan begitu siapapun dapat dengan mudah mengaksesnya dan menggunakan
sewaktu-waktu ketika membutuhkan. Salah satunya adalah hasil karya pemikiran
Mohammad Odeh mengenai Software Accurate Times (AT).
B. Biografi Mohammad Odeh
Bernama lengkap Ir. Muhammad Shawkat ‘Audah dikenal di dunia Internasional
dengan nama Mohammad Shawkat Odeh atau Mohammad Odeh. Odeh lahir di kota
Nablus, Palestina dan lahir di Kota Kuwait, 6 Maret 1979. Ia tumbuh besar di kota
Amman ibukota negara Jordan. Gelar sarjana ia peroleh dari Universitas Jordan
jurusan Mekanik dan Engineering pada Fakultas Sains Teknologi pada tahun 2002.
Semenjak remaja ia telah menggeluti ilmu astronomi, maka tidak heran jika ia
mengeluarkan terobosan-terobosan baru di bidang ilmu falak. Pada umur ke-20, tahun
1998 Mohammad Odeh mendirikan sebuah lembaga penelitian dan observasi hilal
ICOP (Islamic Crescents Observation Project). Tercatat 300 lebih ilmuwan yang
terdiri dari pakar ilmu falak dan peneliti yang intens dalam pengkajian hilal di
berbagai negara. ICOP dalam mengemban tugasnya mengumpulkan beberapa surat
kabar yang terbit pada tahun 1953-1999. Surat kabar yang telah dikumpulkan
1 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2012, hlm. 70. Lihat juga pada Ibnu Ruysd, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtasid, Juz 1, hlm. 80.
1
kemudian diteliti mengenai pengumuman Pemerintah Yordania dalam memulai awal
bulan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah lalu dibandingkanlah dengan perhitungan
hisab yang seharusnya yaitu hisab kontemporer.
Odeh saat ini juga merupakan bagian dari anggota tim Arab Union for Astronomy
and Space Sciences (AUASS), yang fungsi dari organisasi ini adalah menetapkan
waktu salat dan melaksanakan rukyatul hilal. Selain itu, Odeh telah mengikuti lebih
dari 10 sesi seminar Internasional dalam bidang ilmu falak dan rukyat. Diantaranya di
negara Maroko (Al Hilâl Baina Hisâbât Falakiyyah Wa Rukyat), Emirat Arab (Al
Farqu Baina al Qamar al Markaziyyah wa al Sathahiyyah), Indonesia (Thatbiqât
Tiknulujiya al Ma’lumât li i’dâdi Taqwim Hijri al ‘Âlami).
Mohammad Odeh juga telah membuat sebuah software Accurate Times atau al-
Mawaqit al-Daqiqah yang mampu menghitung waktu-waktu salat, imkanur rukyah
hilal, arah kiblat, dan waktu terbit serta tenggelam bagi matahari dan bulan yang telah
digunakan di berbagai belahan dunia. Program Odeh ini secara resmi digunakan
sebagai alat penentu imkanur rukyah dan kalender hijriah Yordania dan Aljazair.
C. Accurate Time (AT)
Accurate Times (AT) adalah sebuah program software karya Mohammad Odeh,
ketua Islamic Crescents’ Observation Project (ICOP). Selanjutnya program ini
diadopsi oleh Kementerian Urusan Agama Islam Yordania untuk menghitung arah
kiblat di Yordania.
Accurate Times (AT) dijalankan dalam sistem operasi Windows dengan bahasa
pemrograman Visual Basic (VB)2. Adapun menu-menu yang disajikan oleh program
Accurate Times (AT) sebagai berikut:
1. Preference
2. Location
3. Date
4. Prayer Alerts
5. Prayer Times
6. Moon Times
7. Moon Phases
2 Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman (COM).
2
8. Crescent Visibility
9. Sun Moon Ephemeris
10. Telescope
11. Hejric Gregorian
12. Qiblah
13. Help
14. Exit
Dalam program ini menyediakan berbagai perhitungan mengenai kejadian-
kejadian astronomi :
1. Waktu shalat : waktu fajar, syuruq, dhuhur, ashar, maghrib, dan isya’.
2. Waktu Matahari : awal dan akhir senja, waktu terbit, terbenam, dan transit Matahari.
3. Waktu Bulan : waktu terbit, transit, dan terbenam Bulan.
4. Fase-Fase Bulan :perhitungan Geosentris dan Toposentris.
5. Visibilitas Hilal : visibilitas hilal muda dan hilal tua.
6. Perhitungan Ephemeris Matahari dan Bulan
7. Arah Kiblat
8. Waktu menentukan arah kiblat dengan bayangan Matahari
9. Konversi Kalender Hijriah – Masehi, dan sebaliknya
Gambar 1. Tampilan Utama Software Accurate Times (Sumber: Accurate Times Versi 5.3.9)
3
D. Fitur-Fitur dalam Accurate Time (AT)
a. Arah Kiblat (Qiblah Direction)
Accurate Times (AT) menghitung arah kiblat dengan menggunakan penentuan jarak
yang terdekat menuju Mekah (Ka’bah). Dalam program ini juga terdapat cara
menentukan arah kiblat menggunakan rashdul qiblah yaitu posisi matahari tepat berada
di atas Ka'bah, sehingga pada saat itu setiap bayangan benda tegak (maksudnya garis
bayangan dari timur ke arah barat/matahari) akan mengarah tepat ke arah kiblat.
Gambar 2. Tampilan Fitur Arah Kiblat pada Menu Qiblah Direction Accurate Times
(Sumber: Accurate Times Versi 5.3.9)
b. Konversi kalender Hijriyah ke Masehi
Accurate Times (AT) dapat digunakan untuk mengkonversi tanggal dari sistem
penanggalan Hijriyah ke sistem penanggalan Masehi (Gregorian/ Julian) dan sebaliknya.
Namun, penampakan bulan sabit tidak digunakan untuk menentukan awal bulan Hijriyah.
4
Gambar 3. Tampilan Fitur Konversi Kalender Hijriah – Masehi pada Menu Hejric-
Gregorian Convertion Accurate Times (Sumber: Accurate Times Versi 5.3.9)
c. Pilihan
Dalam program Accurate Times (AT) memuat beberapa pilihan yang tidak terdapat di
program lainnya. Beberapa pilihan yang terdapat dalam Accurate Times (AT) antara
lain:
1. Sudut waktu Shubuh dan Isya’: waktu shalat Shubuh dan Isya’ terjadi ketika
ketinggian pusat Matahari sebesar 18 derajat di bawah ufuk. Namun, beberapa negara
atau organisasi lebih suka mengadopsi nilai lain, seperti 16, 19, atau 21 derajat,dll.
2. Waktu musim panas: beberapa negara menggunakan waktu musim panas, sehingga
penggunaan pilihan ini memungkinkan untuk memperoleh waktu shalat yang tepat
selama musim panas.
3. Penambahan atau pengurangan, beberapa organisasi lebih memilih untuk
menambahkan atau mengurangi beberapa menit untuk waktu shalat tertentu, seperti
waktu shalat Shubuh, Dhuhur, atau Maghrib.
4. Elevasi atau ketinggian: waktu Matahari terbit atau tenggelam pada posisi 100 meter
di atas permukaan laut misalnya akan berbeda dengan saat posisi tepat pada
permukaan laut.
5. Waktu shalat Ashar: pengguna dapat memilih untuk mengikuti madzhab Syafi’i atau
Hanafi.
5
6. Format presisi: hasil output bisa dalam format hh:mm atau hh:mm:ss.
7. Bahasa: program ini didukung oleh 2 (dua) bahasa, yaitu bahasa Arab dan bahasa
Inggris. Namun, file bantuan dan output hanya disajikan dalam bahasa Inggris.
Gambar 4. Tampilan Fitur Pilihan pada Menu Prefrence Accurate Times (Sumber:
Accurate Times Versi 5.3.9)
d. Alternatif Waktu Shalat pada Daerah Garis Lintang Tinggi
Pada waktu Subuh dan Isya’ muncul pada daerah garis lintang yang tinggi, accurate
time dapat menghitung waktu alternatif. Waktu alternatif ini dihitung berdasarkan metode
resmi yang diadopsi pada tahun 2009 oleh Perserikatan Dunia Muslim.
e. Alarm Salat
Terdapat dua jenis alarm dalam accurate time. Pertama, alarm yang yang menyala
sebagai pengingat sebelum salat yang ditentukan. Kedua, alarm ini berbunyi saat masuk
waktu salat (adzan) pada waktu salat tertentu. Pengguna dapat memilih untuk
mendengarkan alarm berupa adzan Makkah atau Palestina.
6
Gambar 5. Tampilan Fitur Alarm Shalat pada Menu Alert Accurate Times (Sumber:
Accurate Times Versi 5.3.9)
f. Lokasi
1. Refraksi: untuk waktu terbit dan terbenam Matahari, program-program pada
umumnya mengadopsi nilai refraksi sebesar 34 busur menit. Tetapi, nilai ini berubah-
ubah sesuai musim (efek suhu dan tekanan), dan variasi ini bisa mengubah waktu
terbit dan tenggelam Matahari sampai beberapa detik.
2. Pengaturan lokasi kota: dalam Accurate Times (AT) bisa digunakan untuk
menghasilkan waktu-waktu shalat untuk kota tertentu.
7
Gambar 6. Tampilan Fitur Lokasi pada Menu Location Accurate Times (Sumber:
Accurate Times Versi 5.3.9.
g. Peta Dunia Visibilitas Hilal
Accurate times menunjukkan kemungkinan melihat sabit di seluruh dunia dengan
menggambar kurva berwarna di peta dunia. Dimana setiap warna mengidentifikasi
tertentu kemungkinan melihat bulan sabit. Beberapa fitur yang disediakan oleh
accurate time adalah :
1. Gambaran kurva: berupa fase hilal waxing (sabit muda) dan waning (sabit tua)
2. Tampilan kemungkinan terlihatnya hilal berdasarkan 3 (tiga) kriteria: Odeh,
Yallop, dan SAAO.
3. Tampilan ketidakmungkinan pengamatan. Pengamatan diperhitungkan tidak
mungkin dilakukan apabila Bulan terbit terbenam sebelum Matahari, atau
konjungsi toposentris terjadi setelah Matahari terbenam. Untuk sabit tua
(waning), pengamatan dipertimbangkan tidak mungkin dilakukan apabila Bulan
terbit setelah Matahari, atau konjungsi toposentris terjadi setelah Matahari terbit.
4. Penyimpanan Peta Dunia Visibilitas Hilal dalam gambar sederhana dengan
mengeklik tombol.
8
Gambar 7. Tampilan Fitur Peta Dunia Visibilitas Hilal
pada Menu Crescent Visibility Accurate Times (Sumber: Accurate Times Versi
5.3.9)
9
Gambar 8. Tampilan Hasil Fitur Peta Dunia Visibilitas Hilal
pada Menu Crescent Visibility Accurate Times (Sumber: Accurate Times Versi 5.3.9)
Arti warna-warna untuk masing-masing kriteria sebagai berikut:
a. Kriteria Odeh
Biru: hilal hanya bisa dilihat dengan bantuan alat optik
Magenta: hilal bisa dilihat dengan bantuan alat optik atau tanpa bantuan alat optik
Hijau: hilal bisa dilihat dengan mudah tanpa bantuan alat optik (mata telanjang)
b. Kriteria Yallop
Biru : hilal hanya bisa dilihat dengan bantuan alat optik
Magenta : setelah melihat dengan bantuan alat optik, hilal bisa diamati dengan
mata telanjang
Kuning: hilal bisa diamati dengan mata telanjang dalam kondisi atmosfer yang
bagus
Hijau: hilal bisa dengan mudah diamati dengan mata telanjang.
c. Kriteria SAAO (South African Astronomical Observatory)
Biru: hilal tidak mungkin terlihat, hilal mustahil dapat teramati tanpa bantuan alat
optik, seperti teleskop atau binokuler
Hijau: hilal mungkin dapat teramati dengan mata telanjang
10
d. Untuk semua kriteria:
Merah: ini terjadi apabila Bulan terbenam setelah Matahari terbenam, atau
kongjungsi toposentris terjadi setelah Matahari terbenam.
Tanpa warna: ini terjadi ketika kongjungsi toposentris terjadi sebelum Matahari
terbenam, dan Bulan terbenam setelah Matahari terbenam, namun kecerahan hilal
agak sulit teramati tanpa bantuan alat optik
Cyan: ini terjadi pada kondisi lintang yang tinggi ketika tidak terjadi terbenam
Bulan ataupun terbit Matahari.
h. Teleskop
Accurate Times (AT) mengenalkan sebuah fitur baru untuk menghitung
koordinat hilal, sehingga user bisa memasukkan koordinat ini pada teleskop untuk
mengarahkan pada lokasi hilal dengan tepat.
Gambar 9. Tampilan Fitur Teleskop pada Menu Telescope Accurate Times (Sumber:
Accurate Times Versi 5.3.9)
i. Akurasi
Odeh mengklaim bahwa program Accurate Times (AT) memiliki tingkat
akurasi yang tinggi. Hal tersebut dapat dbuktikan dengan membandingkan hasil-
hasil pada software Accurate Times (AT) dengan Almanak Astronomi (Almanac
Astronomical), didapatkan hasil yang hampir sama, dengan akurasi mencapai satu
detik, kecuali untuk waktu dhuhur di mana tingkat eror tertinggi sekitar 0.03
detik.
11
E. Revisi Accurate Times (AT)
Accurate Times 5.3.9:
Selisih nilai delta T (selisih waktu antara Universal Time dengan waktu Ephemeris)
selama periode 1800 sampai 1860 Masehi.
Accurate Times 5.3.8:
Ditambahkan efek refraksi atmosfer pada siang hari untuk waktu shalat ashar
Accurate Times 5.3.4:
Revisi lokasi untuk negara: Iraq, Saudi Arabia, UAE, Qatar, Bahrain, Kuwait,