-
Struktur, Sumber Dana, dan Keanggotaan Dana Perlindungan
Pemodal [Lot. 7]
Koreksi Setelah Rangkaian Rekor IHSG
IHSG sempat mencatat rangkaian rekor hingga menembus level
5.200. Namun
ketidakpastian soal kebijakan BBM membuat IHSG kembali
terpangkas. [Lot. 6]
Peraih nominasi & PemenangCaPital market awards 2013
l Emiten obligasi terbaik perusahaan terbuka:
Nominasi:PTBankRakyatIndonesia(Persero)Tbk,
PTBankMandiri(Persero)Tbk,PTTelekomunikasiIndonesiaTbk Pemenang: Pt
Bank rakyat indonesia (Persero) tbk
l Emiten obligasi terbaik non perusahaan terbuka:
Nominasi:PTPegadaian(Persero),PTPupukKalimantan
Timur,PTFederalInternasionalFinance Pemenang: Pt Federal
international Finance (FiF)
l Anggota Bursa terbaik berdasarkan aktivitas transaksi:
Nominasi:PTeTradingSecurities,PTCreditSuisseSecurities
Indonesia,BahanaSecurities Pemenang: Pt etrading securities
l Anggota Bursa terbaik berdasarkan jaringan pemasaran:
Nominasi:PTBNISecurities,PTIndoPremierSecurities,
PTeTradingSecurities Pemenang: Pt Bni securities
l Anggota Bursa terbaik berdasarkan pertumbuhan investor:
Nominasi:PTeTradingSecurities,PTIndoPremierSecurities,
PTMandiriSekuritas Pemenang: Pt etrading securities
l Anggota Bursa terbaik berdasarkan kinerja keuangan dan tingkat
kepatuhan: Nominasi:PTCreditSuisseSecuritiesIndonesia,PTPanin
SekuritasTbk,PTJ.P.MorganSecuritiesIndonesia Pemenang: Pt Credit
suisse securities indonesia
l Penjamin emisi efek teraktif:
Nominasi:PTMandiriSekuritas,PTIndoPremierSecurities,
PTDanareksaSekuritas Pemenang: Pt mandiri sekuritas
l Emiten saham terbaik kapitalisasi pasar sampai dengan Rp10
triliun: Nominasi:PTSuryaSemestaInternusaTbk,
PTWijayaKarya(Persero)Tbk,PTLippoCikarangTbk Pemenang: Pt surya
semesta internusa tbk
l Emiten saham terbaik kapitalisasi pasar di atas Rp10 triliun:
Nominasi:PTUnileverIndonesiaTbk,PTAstraInternasionalTbk,
PTBankRakyatIndonesia(Persero)Tbk,PTBankCentralAsiaTbk Pemenang: Pt
Unilever indonesia tbk
Memberi Panduan Investasi Obligasi [Lot. 6]
Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia)
Penguatan Infrastruktur Obligasi [Lot.5]
INDEKS
JUNI2013
Pesatnya pertumbuhan kelas menengah merupakan kesempatan untuk
membawa pasar modal Indonesia sejajar dengan bursa-bursa utama
dunia. Optimisme itu tergambar dalam perhelatan Capital Market
Awards 2013.
apital Market Awards (CMA) kembali digelar. Ajang tahunan ini
bertujuan memberikan apresiasi dan motivasi kepada para emiten
serta para Anggota Bursa (AB) untuk mengembangkan dan
menunjukkan usaha-usaha secara berkelanjutan dengan tetap
menjunjung prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). CMA
kali ini meru-pakan yang kelima sejak pertama kali dise-lenggarakan
pada tahun 2005.
Pemberian penghargaan terhadap per-usahaan–perusahaan terbaik di
pasar modal tersebut berlangsung di Ballroom The Ritz Carlton
Pacific Place, Jakarta, 15 Mei 2013. Tema acara yang
diselenggarakan atas ker-jasama tiga Self Regulatory Organization
(SRO) yakni PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan
Efek Indo-nesia (KPEI), serta PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI) itu adalah ‘Indone-sian Capital Markets: Embracing a New
Ho-rizon.’
Tema ini terinspirasi oleh pertumbuhan kelas menengah Indonesia
yang akan mem-bawa Indonesia menjadi Middle-Income Country.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan kesempatan sekaligus
tantang-an bagi pasar modal Indonesia untuk me-masuki cakrawala
baru. Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Ito Warsito,
me-ngatakan pilihan tema tersebut menunjuk-kan optimisme pasar
modal Indonesia.
Selain memasuki era pengawasan pasar modal oleh regulator baru
Otoritas Jasa Keuangan yang diyakini akan lebih baik, optimisme
tersebut juga didasarkan atas sejumlah pencapaian pasar modal
Indone-sia, di antaranya pertumbuhan kapitalisasi yang akan
menembus Rp5.000 triliun. Pasar modal juga diuntungkan oleh
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membuat IHSG menembus level
5.000. “Itu semua mem-buka cakrawala bahwa Indonesia sudah pada
saatnya untuk melihat lebih luas dan bisa bersaing dengan
bursa-bursa yang lebih tinggi di dunia’, tegas Ito.
Saat ini, angka kapitalisasi pasar di BEI memang masih kalah
dari Bursa Singapura, namun Ito yakin pada tahun 2015 – 2018, BEI
akan melampaui bursa negara tetang-ga tersebut. Untuk mencapai itu
tentu saja dibutuhkan kerjasama dan dukungan baik dari otoritas
dalam hal ini OJK maupun dukungan pelaku pasar modal, untuk
mem-buat kondisi pasar makin teratur, wajar, dan efisien.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mulia-man D. Hadad berpesan, seiring
terus ber-kembangnya pasar modal dan industri jasa keuangan secara
umum, maka regulator dan SRO dituntut untuk terus meningkatkan
layanan. Bukan hanya dari sisi infrastruktur perdagangan, tapi juga
menyangkut keleng-
C
IDXNewsletter
Setelah menembus level psikologis 5.000, IHSG melanjutkan rekor
kenaikan ketika menembus posisi 5.200. Kekuatan
fundamental makro dan emiten jadi alasan tingginya kepercayaan
pasar. [Lot.5]
Reksa Dana
Setelah IHSG Menembus Level 5.200
Sebanyak 8 perusahaan berhasil meraih Capital Market Awards 2013
mewakili unsur emiten saham, emiten obligasi, dan perusahaan efek.
eTrading Securities berhasil meraih dua gelar sekaligus untuk dua
kategori penilaian.
kapan aturan serta pengawasan.Tentang pemenang CMA, tahun ini
pe-
nyelenggara menetapkan 9 pemenang dari 9 kategori yang
diperlombakan. Perusahaan tersebut terdiri dari emiten saham,
emiten obligasi, dan para AB. Pemenang dipilih se-telah melalui
seleksi yang sangat ketat. Ba-celius Ruru, selaku Ketua Badan
Arbitrase Pasar Modal Indonesia ditunjuk sebagai Ketua Dewan
Juri.
Seleksi dilakukan dalam tiga tahap. Pada seleksi awal, semua
emiten dan AB yang ter-catat di BEI dalam periode tertentu secara
otomotis diikutsertakan dalam pemering-katan. Perusahaan yang lolos
pada tahap ini lalu diseleksi lagi berdasarkan pencapaian kinerja
maupun aktivitas transaksinya. Pada tahap selanjutnya dipilih tiga
nominasi un-tuk masing-masing kategori. Para nominasi lalu diundang
melakukan wawancara lang-sung dengan para juri, sebelum dipilih
satu pemenang.
Dikatakan Bacelius Ruru, wawancara dilakukan pada emiten dengan
penekanan pada strategi bisnis, kekuatan organisasi, pelaksanaan
GCG, tanggung jawab sosial perusahaan, dan komitmen untuk
mening-katkan likuiditas perdagangan efek. Sedang-kan wawancara
kepada AB lebih ditekankan pada strategi bisnis, kinerja keuangan
dan tingkat kepatuhan, aktivitas transaksi, jaring-an pemasaran,
serta pertumbuhan investor. Pemenang tampak pada tabel. e (Tim
BEI)
Para Pemenang Capital market awards 2013 berfoto bersama dewan
Juri Cma 2013, dewan komisioner otoritas Jasa keuangan, dan direksi
sro.
Profil 8 Jawara Pasar ModalCapital Market Awards 2013
12th ASEAN+3 Bond Market Forum
Capital Market Awards 2013
PaSaR MODaL InDOneSIa MenuJu CaKRawaLa BaRu
-
- POJOK ReDaKSI:
JUNI2013
2IDXNewsletter
IDX Newsletter PeneRbit:
PT Bursa Efek Indonesia (BEI)
Penanggung jawab: Ito Warsito
KooRdinatoR: Irmawati Amran
tim editoR: Hani Ahadiyani,
Ibnu Anshary, Awan Wahyu K.
alamat RedaKsi & siRKulasi:Gedung Bursa Efek Indonesia Tower
I Lt.6, Jl Jend. Sudirman
Kav. 52-53, Jakarta 12190. Telp. 5150515, Fax. 5150330.
e-mail: [email protected]
Sebanyak delapan perusahaan berhasil meraih Capital Market
Awards 2013, mewakili emiten sa-ham, emiten obligasi, dan
perusa-haan efek, berdasarkan kategori yang telah ditetapkan Dewan
Juri. Capital Market Awards tahun ini digelar di tengah optimisme
akan perkembangan pasar modal Indo-nesia yang disebut tengah
mema-suki cakrawala baru. Optimisme ini mencuat seiring dengan
sejumlah perkembangan indikator bursa yang signifikan yakni
kenaikan indeks harga saham gabungan yang me-nembus level 5.000.
Seiring dengan itu, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia pun
menembus angka Rp5.000 triliun.
Perkembangan ini memperkuat keyakinan bahwa Bursa Efek
In-donesia tengah berada di jalur yang benar untuk bersaing dengan
bur-sa-bursa negara maju. Tahun 2015 – 2018 merupakan periode
krusial yang diharapkan bisa mengantar bursa Indonesia bisa
melampaui bursa negara tetangga seperti Si-ngapura.
IDX News edisi ini juga se-cara khusus menyoroti persiapan
Indonesia menjadi tuan rumah ASEAN+3 Bond Market Forum ke-12.
Indonesia ditantang untuk mengembangkan pasar obligasi do-mestik,
melalui upaya memperbaiki infrastruktur pasar yang modern sehingga
pasar surat utang bisa ber-peran optimal sebagai salah satu sumber
pendanaan. Simak pula se-jumlah informasi menarik lainnya.
Selamat membacaRedaksi
CoMPANyvISIT
BuKtI KeKuatan ’OnLIne tRaDInG’Konsisten pada layanan online
trading dan inovasi menjadi kekuatan eTrading. Dua penghargaan dari
ajang Capital Market Awards 2013 pun berhasil diraih.
Hanya PT eTrading Securities yang ber-hasil meraih dua
penghargaan pada Capital Market Awards 2013. Selain dinobatkan
se-bagai Anggota Bursa Terbaik Berdasarkan Aktivitas Transaksi,
eTrading juga menjadi yang terbaik dari sisi pertumbuhan inves-tor.
Dua prestasi penting itu erat kaitannya dengan kehadiran fasilitas
online trading yang ditawarkan eTrading. ”Peningkatan frekuensi
transaksi yang kita capai karena didukung oleh sistem online kita
yang me-mang bisa diandalkan,” terang Direktur eTrading, Arisandhi
Indrodwisatio.
Karena sistem yang ditawarkan cukup andal, banyak investor yang
memperca-yakan aktivitas transaksi melalui eTrading. Peningkatan
aktivitas transaksi tercermin pada data frekuensi, volume, dan
nilai tran-saski. Selama tahun 2012, frekuensi tran-saksi melalui
eTrading sebanyak 5,16 juta kali. Antara Januari – April 2013,
frekuensi perdagangan mencapai 2,04 juta kali. Se-mentara itu
volume perdagangan eTrading
Pt BanK RaKyat InDOneSIa (PeRSeRO) tBK eMIten OBLIGaSI teRBaIK
untuK KateGORI PeRuSaHaan teRBuKa (tBK)
Pt etRaDInG SeCuRItIeS
Arisandhi Indrodwisatio, Direktur eTrading Securities (tengah)
bersama Robinson Simbolon, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I
OJK (kiri) dan Ito Warsito, Direktur Utama BEI.
Jabodetabek. Respons positif investor tercermin pada
data pertumbuhan jumlah investor. Jumlah nasabah aktif eTrading
pada akhir 2011 se-banyak 26.090 nasabah dan akhir 2012 me-ningkat
menjadi 34.526 orang. Akhir April 2013 jumlah nasabah kembali
meningkat menjadi 37.847.e
(Tim BEI)
anGGOta BuRSa teRBaIK BeRDaSaRKan aKtIvItaS tRanSaKSI &
anGGOta BuRSa teRBaIK BeRDaSaRKan PeRtuMBuHan InveStOR
JawaRa PaSaR MODaL
Sebanyak 8 perusahaan berhasil meraih Capital Market Awards 2013
mewakili unsur emiten saham, emiten obligasi, dan perusahaan efek.
eTrading Securities berhasil meraih dua gelar sekaligus untuk dua
kategori penilaian.
8 tetaP BeRtuMPu PaDa KReDIt MIKROKekuatan Bank BRI terletak
pada komitmennya yang tinggi pada usaha mikro, kecil, dan menengah.
Obligasi yang diterbitkan bank ritel terbesar nasional ini menjadi
favorit investor.
Porsi pembiayaan yang disalurkan Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sejauh ini mencapai
80% dari total kredit. Jauh melampaui kredit korporasi yang hanya
sekitar 20%. Nah, komit-men BBRI pada kelompok UMKM itu justru
menjadi kekuatan peno-pang kinerja operasionalnya yang luar biasa.
Hal itu tampak tercermin pada kinerja fundamentalnya.
Hanya dalam tiga bulan pertama 2013, Bank BRI mampu meraup laba
bersih Rp5,01 triliun, atau me-ningkat 18,76% dari periode yang
sama tahun lalu. Sedangkan kredit mikro yang disalurkan selama
pe-riode yang sama mencapai Rp111,2 triliun, atau tumbuh 22,3%
diban-ding kuartal pertama 2012 sebesar Rp91,8 triliun. Hal itu
ditegaskan Direktur Keuangan BRI, Achmad
Baiquni, dalam kesempatan paparan publik akhir April lalu.
Selama 2012 lalu, BBRI membukukan laba bersih Rp18,5 tri-
liun, atau tumbuh sekitar 23% dari tahun 2011. ”Perolehan laba
merupakan hasil nyata transformasi bisnis BRI yang memperkuat fokus
pada segmen UMKM dengan tetap mengedepankan ke-bijakan prudential
banking, memperluas jaringan unit kerja dan e-channel, serta
melakukan pengembangan e-banking,” ujar Di-rektur BRI, Djarot
Kusumayakti.
Dengan dukungan kinerja yang demikian solid, wajar jika obligasi
yang diterbitkan BRI pun menjadi buruan investor, ter-masuk para
investor global. Pada akhir April 2013, manajemen BRI mantap
meluncurkan obli-gasi global tanpa jaminan (senior unsecured bonds)
senilai US$500 juta.
Obligasi dengan tenor lima ta-hun memiliki kupon bunga tetap
sebesar 2,95%. Kupon dan yield obligasi BRI merupakan yang
te-rendah di antara semua obligasi dalam mata uang dolar Amerika
Serikat yang telah diterbitkan oleh perusahaan lokal di pasar
interna-sional.e (Tim BEI)
selama 2012 sebanyak 220,86 miliar saham, dan Januari – April
sebanyak 99,29 miliar.
Sejalan dengan itu, total nilai transaksi eTrading selama 2012
mencapai Rp68,71 triliun, dan dalam 4 bulan awal 2013, nilai
transaksinya mencapai Rp30,68 triliun. Ini merupakan kontribusi
optimal dari 31 kan-tor cabang yang tersebar di sejumlah kota.
Sebanyak 17 kantor cabang beroperasi di
Arisandhi Indrodwisatio, Direktur eTrading Securities (tengah)
bersama Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono,Anggota Dewan
Komisioner OJK yang Membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen
(kiri) dan Ito Warsito, Direktur Utama BEI.
Direktur Utama BEI Ito Warsito (kedua dari kiri) didampingi
Direktur Utama KSEI Ananta Wiyogo (kanan) dan Direktur Utama KPEI
Hasan Fauzi (kiri) saat memberikan piala penghargaan Capital Market
Award sebagai Emiten Obligasi Terbaik untuk Kategori Perusahaan
Terbuka kepada Direktur BRI Achmad Baiquni (kedua dari kanan).
-
Q&ACoMPANyvISIT
JUNI2013
3 IDXNewsletter
MaKIn SOLID DenGan’RISK ManaGeMent’BNI Securities membangun
reputasi dengan menerapkan risk management ketat dan
diimplementasikan dalam sistem teknologi informasi. Bila dilanggar
ada mekanisme ’auto rejection’.
Seperti tahun lalu, BNI Securities kem-bali meraih penghargaan
Capital Market Award untuk kategori AB Terbaik Berda-sarkan
Jaringan Pemasaran. Kekuatan BNI tentu bukan hanya terletak pada 73
cabang-nya, lebih dari itu pada penerapan risk mana-gement ketat
dalam koordinasi kerja dengan cabang-cabang tersebut. Sejalan
dengan itu, kontribusi cabang-cabang terhadap kinerja BNI
Securities pun meningkat tajam.
Sejalan dengan penerapan risk manage-ment, kinerja kantor cabang
dievaluasi bah-kan direstrukturisasi. Ditopang tim yang lebih
segar, kontribusi cabang digenjot. Direktur BNI Securities,
Aswardin, menga-takan bahwa pendekatan pada nasabah
OBLIGaSI untuK DIveRSIfIKaSI ‘funDInG’Penerbitan surat utang di
pasar modal merupakan sumber pendanaan murah bagi PT Federal
International Finance (FIF). Makanya perusahaan ini aktif
menerbitkan obligasi baru.
Surat utang teranyar yang diterbitkan anak usaha PT Astra
Interna-tional Tbk itu dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 5 April 2013 lalu. Obligasi terbitan baru tersebut terdiri
dari dua seri yakni seri A senilai Rp710 miliar dengan bunga 6,75%
dan berjangka waktu 370 hari. Kemudian obligasi seri B senilai
Rp1,69 triliun yang berjangka waktu 36 bulan memberi bunga
7,75%.
Dikatakan oleh Direktur Pemasaran FIF, Djap Tet Fa, obligasi
meng-ambil porsi sebesar 15% - 20% dari total kebutuhan funding
perseroan di tahun 2013 ini. Selebihnya bersumber dari hasil
collection, kemudian pinjaman perbankan baik dari luar negeri
maupun di dalam negeri. “Jadi kita punya beberapa sumber pendanaan,
sehingga sifatnya terdi-versifikasi,” ujarnya. Ditambahkan Djap,
penggunaan beberapa sumber funding itu disesuaikan dengan
kebutuhan, dari sisi competitive pricing (bunga) yang ditawarkan
dari dua sumber dana tadi. Tahun ini FIF me-nargetkan pembiayaan
sebesar Rp20 triliun untukpembiayaan sepeda motor baru dan bekas
serta pembiayaan elektronik (Spektra). Target tersebut menurutnya
akan direvisi karena munculnya sejumlah faktor yang diyakini
membuat pertumbuhan industri ini melambat.
Sedikit me-review, tahun lalu FIF menyalurkan total pembiayaan
sebesar Rp18 triliun, setara 1,187 juta unit sepeda motor baru,
427.207
MeMBeRIKan Layanan KOMPReHenSIf BISnIS ‘BROKeRaGe’Pasar Modal
Indonesia dinilai kompetitif bagi klien-klien Credit Suisse. Karena
itu, sebagai pemimpin pasar yang memiliki jaringan global,
Perseroan memiliki komitmen yang tinggi di Indonesia.
Credit Suisse telah lama memandang Indo-nesia sebagai pasar
negara berkembang yang utama dengan potensi yang sangat besar.
Fakta itu terlihat dari kehadiran Perseroan di Jakarta sejak tahun
1997 dan memulai bisnis bank in-vestasi di Indonesia pada tahun
1983. Itu berarti, aktivitas bisnis Credit Suisse di Indonesia
sudah selama 16 tahun. Selama itu pula Perseroan ikut aktif
mempromosikan kisah pertumbuhan eko-nomi Indonesia yang sangat baik
kepada inves-tor di luar negeri.
Sepanjang periode tadi, tahun 2008 menjadi momen yang cukup
mengesankan bagi Credit Su-isse. Kala itu Perseroan memulai bisnis
perantara pedagang efek di Indonesia, sekaligus menjadi anggota
bursa (AB) di Bursa Efek Indonesia. “Itu dalam rangka melengkapi
bisnis bank investasi kami di Indonesia,” ujar Selvi Aman dalam
ke-
Pt BnI SeCuRItIeS anGGOta BuRSa teRBaIK BeRDaSaRKan JaRInGan
PeMaSaRan
Pt feDeRaL InteRnatIOnaL fInanCe eMIten OBLIGaSI teRBaIK untuK
KateGORI nOn PeRuSaHaan teRBuKa
Pt CReDIt SuISSe SeCuRItIeS InDOneSIa anGGOta BuRSa teRBaIK
KateGORI KIneRJa KeuanGan & tInGKat KePatuHan
Direktur BNI Securities Aswardin (tengah) diapit oleh M Noor
Rachman, Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II (kanan) dan Ito
Warsito, Direktur Utama BEI.
Direktur Utama BEI Ito Warsito (kedua dari kiri) didampingi
Direktur Utama KSEI Ananta Wiyogo (kanan) dan Direktur Utama KPEI
Hasan Fauzi (kiri) saat memberikan piala penghargaan Capital Market
Awards sebagai Emiten Obligasi Terbaik untuk Kategori Non
Perusahaan Terbuka kepada Direktur FIF Djap Tet Fa (kedua dari
kanan).
Dharwin Yuwono, Direktur Credit Suisse Securities Indonesia
(tengah) bersama Ilya Avianti, Ketua Dewan Audit Merangkap Anggota
Dewan Komisioner OJK (kiri) dan Ito Warsito, Direktur Utama
BEI.
juga diperkuat. Pendekatan ini ternyata sangat efektif.
Rata-rata nilai transaksi harian yang selama tahun lalu ”hanya”
sekitar Rp140 miliar, meningkat menjadi rata-rata Rp200 miliar per
hari pada tahun ini. Padahal, pemegang saham memberi target
rata-rata Rp180 mi-liar per hari. ”Begitu positifnya semangat tim
kita sehingga pada hari-hari tertentu transaksi kita begitu berat
mencapai angka Rp200 miliar, justru terjadi kegelisahan di antara
teman-teman,” terang Aswardin.
Sementara itu implementasi risk ma-nagement berpedoman pada risk
based business development. Ada tujuh risiko yang jadi perhatian
yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, operasional,
hukum, strategi, kepatuhan, dan risiko reputasi. Semuanya diaudit
dengan sistem risk based audit yang mencakup compliance, risk
assess-ment, dan control self assessment. Semua itu diaplikasikan
dalam sistem teknologi infor-masi. Jika ada yang dilanggar maka ada
kontrol otomatis oleh sistem.e (Tim BEI)
unit sepeda motor bekas, dan 415.812 unit produk elektro-nik.
Hasilnya membuat pendapatan FIF naik menjadi Rp5,47 triliun dari
pendapatan Rp4,97 triliun di tahun sebelumnya. Sementara perolehan
laba bersih tercatat naik 4,30% men-jadi Rp1,12 triliun dibanding
laba tahun 2011 sebesar Rp1,07 triliun. e (Tim BEI)
nasabah institusinya. Layanan terse-but berupa laporan riset,
sumber data, dan sistem perdagangan yang di miliki Credit Suisse
yang memberikan me-reka akses ke ide-ide investasi papan atas, jasa
eksekusi terbaik, komitmen modal, dan sistim eksekusi elektronik
terkemuka di dunia. Perseroan meng-klaim telah menjadi broker nomor
satu, berdasarkan total nilai perdagangan di Bursa Efek Indonesia
selama tiga ta-hun berturut-turut sejak 2010.
Selain bisnis perantara pedagang efek, Credit Suisse juga
menjalankan bisnis bank investasi yang sangat kuat di Indonesia.
Kombinasi ini telah memung-kinkan Perseroan untuk menyediakan lebih
banyak produk dan layanan ke-pada klien mereka. Sejak tahun 1998,
Credit Suisse tercatat telah bekerja di berbagai transaksi
pengumpulan modal melalui ekuitas & surat hutang yang ternama,
dan telah memenangkan ber-bagai penghargaan untuk karyanya di pasar
Indonesia.e
(Tim BEI)
Q :
Bagaimana harga saham terbentuk?
A:
Harga saham merupakan respons dari para investor atas informasi
yang dianggap mempengaruhi kinerja dan daya saing emiten
(perusahaan penerbit saham).
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham
sehari-hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa
kenaikan maupun penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena
adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata
lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham
tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak
faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut (kinerja
perusahaan dan industri di mana perusahaan tersebut bergerak)
maupun faktor yang sifatnya makro seperti kondisi ekonomi negara,
kondisi sosial dan politik, maupun rumor-rumor yang berkembang.
Beberapa jenis faktor yang dapat mempe-ngaruhi harga saham:
1. Kondisi ekonomi makro. Contoh: suku bunga bank sentral,
kesehatan fiskal pemerintah, tingkat pengangguran, per-tumbuhan
GDP, dll.
2. Iklim bisnis/industri/sektor: kemunculan teknologi mutakhir,
ketersediaan bahan baku.
3. Going concern perusahaan: profitabili-tas, peluncuran produk
baru, merger/akuisisi, beban bunga utang, tuntutan hukum, mogok
karyawan.
4. Faktor lain-lain: kondisi politik, eko-nomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan (poleksosbudhankam) Ne-gara, bencana alam,
dll.
terangan tertulisnya.Saat ini, Perseroan tercatat menye-
diakan layanan yang komprehensif di bis-nis perantara pedagang
efek kepada para
-
JUNI2013
4IDXNewsletter
Dapatkan souvenir menarik dari BEI bagi pembaca yang
berpartisipasi dengan mengirimkan pertanyaan dan dimuat dalam
rubrik Q&A. Kirimkan pertanyaan ke e-mail:
[email protected] dengan subjek IDX Newsletter
WhAT’SCoMINgCoMPANyvISIT
MOnCeR DaLaM BISnIS ‘InveStMent BanKInG’ Semarak pasar modal
mendatangkan optimisme besar pada bisnis penjaminan emisi. Tahun
ini Mandiri Sekuritas menargetkan menangani 10 penawaran perdana
saham dan 20 penawaran obligasi.
Ini bukan kali pertama anggota bursa
dengan kode perdagangan CC itu meraih trophy Capital Market
Award untuk ka-tegori Penjamin Emisi Efek Teraktif. Peng-hargaan
serupa diraih Mandiri Sekuritas tahun lalu. “Kita senang usaha
keras kita selama ini diapresiasi oleh otoritas pasar modal sebagai
penyelenggara acara ini, dan recognition penting buat pelaku pasar,
un-tuk memacu mereka dalam memberikan kinerja yang terbaik buat
industri,” papar Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Abi-prayadi
Riyanto.
Kerja keras yang dimaksud Abi tadi tidak lain upaya Mandiri
Sekuritas dalam mendorong makin banyak perusahaan yang
eKSPanSI CeRMat MenanGKaP PeLuanGPerekonomian Indonesia terus
bertumbuh positif. Pasar properti pun meningkat tajam. PT Surya
Semesta Internusa Tbk meresponsnya dengan ekspansi usaha.
Bisnis properti, konstruksi, perhotelan, maupun pengelolaan
kawasan industri yang digeluti PT Surya Semesta Internusa Tbk
(SSIA) tengah kebanjiran per-mintaan. Untuk menangkap pe-luang
bisnis yang ada, Perseroan telah menetapkan sejumlah pro-gram
ekspansi. Mengantisipasi tingginya permintaan lahan di ka-wasan
industri, SSIA berupaya menuntaskan proses akuisisi lahan Perhutani
seluas 1.000 hektare, di Karawang, selain di Bekasi Utara, Jawa
Barat.
Pada bisnis perhotelan, Perse-roan memperluas usaha dengan
membangun dan mengelola hotel bujet yang tahun ini ditargetkan di
lima kota. Selama ini perseroan telah memiliki Hotel Grand Melia
Jakarta.
StRateGI RaMaH LInGKunGan PeMBawa BeRKaH Strategi ‘Sustainable
Living Plan’ yang digunakan Unilever berdampak positif pada kinerja
keuangan Perseroan. Selain menguntungkan pemegang saham, juga
membawa berkah bagi masyarakat.
Unilever berhasil menyisihkan 3 nominasi emiten papan atas,
yakni PT Astra International Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk. UNVR memang pantas
menang, bukan semata karena capaian kinerja keuangan yang
dibukukannya sepanjang tahun 2012, namun strategi dan prospek
bisnis yang ditawarkan perusahaan consumers goods tersebut juga
cukup menyakinkan dalam menjaga keberlangsungan bisnis Perseroan di
masa datang. Dalam sebuah kesempatan, Pre-siden Direktur UNVR,
Maurits Lalisang, pernah mengungkapkan bahwa sejak dua tahun
terakhir perusahaan yang dipimpinnya menerapkan strategi
Sustainable Living Plan.
Program tersebut merupakan
Pt ManDIRI SeKuRItaS PenJaMIn eMISI efeK teRaKtIf
Pt SuRya SeMeSta InteRnuSa tBK eMIten SaHaM teRBaIK KaPItaLISaSI
MaRKet SaMPaI DenGan Rp10 tRILIun
Pt unILeveR InDOneSIa tBK eMIten SaHaM teRBaIK DenGan
KaPItaLISaSI PaSaR DI ataS Rp10 tRILIun
Mandiri Sekuritas menjadi Juara 1 Capital Market Award kategori
Penjamin Emisi Efek Teraktif. Mewakili Perusahaan, Direktur Utama
Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto (tengah), berpose bersama
Direktur Utama BEI Ito Warsito (kanan) dan Wakil Ketua Dewan
Komisioner OJK sebagai Ketua Komite Etik Merangkap Anggota Dewan
Komisioner OJK Rachmat Waluyanto.
Direktur Utama PT Surya Semesta Internusa Tbk Johannes
Suriadjaja (kedua dari kanan) menerima penghargaan didampingi oleh
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad (kiri), Kepala
Eksekutif Pengawas Pasar Modal Merangkap Anggota Dewan Komisioner
OJK Nurhaida (kedua dari kiri) dan Direktur Utama BEI Ito
Warsito.
tercatat di bursa, serta membantu proses penerbitan obligasi
sejumlah perusahaan. Sepanjang tahun lalu Mandiri Sekuritas
ter-catat menjadi penjamin emisi sebanyak 33 perusahaan senilai
Rp11,46 triliun. Sebanyak 26 perusahaan yang ditangani menerbitkan
obligasi, 6 perusahaan lainnya ditangani dalam rangka penawaran
perdana saham. Selain itu juga telah menangani rights issue Bank
Tabungan Negara senilai Rp1,87 triliun dengan hasil yang
memuaskan.
Optimisme membumbung berlanjut tahun ini. “Kami berharap bisa
menyamai pencapa-ian tahun lalu, bahkan lebih,” ujar Abi. Tahun ini
anak usaha Bank Mandiri tersebut mema-sang target untuk menjamin
emisi 30 perusa-haan. Sebanyak 10 perusahaan di-underwrite dalam
proses initial public offering (IPO), 20 perusahaan lainnya dalam
penawaran obli-gasi. Dikatakan Abi, setelah sukses membawa PT
Dyandra Media International Tbk pada Maret lalu, saat ini Mandiri
Sekuritas telah menggenggam empat perusahaan yang siap melakukan
IPO senilai Rp5 triliun akan diba-wa melantai di bursa. e (Tim
BEI)
Cerahnya bisnis properti terpadu yang digeluti perseraon,
berdampak positif pada kinerja operasionalnya. Selama 2012, SSIA
berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp3,56 triliun, meningkat
sekitar 15% dari tahun sebelumnya. Tahun ini mana-jemen menargetkan
peningkatan pendapatan sekitar Rp4,3 tri-liun, atau meningkat
sekitar 30% pendapatan 2012. Sedangkan pada pos laba bersih, SSIA
berhasil meraup Rp738,6 miliar, atau
meningkat hingga 180% dari laba bersih 2011. Tahun 2013 ini,
manajemen SSIA menargetkan laba sebesar Rp850 miliar.
Untuk mencapai target ter-sebut, manajemen menyiapkan belanja
modal sekitar sebesar Rp1,5 triliun. Dana tersebut dia-lokasikan
untuk pengembangan kawasan industri, membeli lahan baru,
pengembangan kawasan terpadu, dan pembangunan hotel bujet. Lahan
baru yang ditarget-kan dibeli sekitar 300 ha. Sejauh ini manajemen
telah membeli se-kitar 200 ha. e
(Tim BEI)
strategi UNVR dalam memastikan bisnis yang digeluti tumbuh, dan
pada saat yang sama dapat menekan dampak negatif yang ditimbulkan
oleh bisnis UNVR terhadap lingkungan.
Strategi ramah lingkungan untuk bisnis yang berkelanjutan
tersebut ternyata punya dampak signifikan pada pencapaian ki-nerja
UNVR. Tahun lalu laba emiten yang berdiri sejak 5 Desem-ber 1933
tersebut melesat 15,4% dari tahun sebelumnya menjadi Rp4,9 triliun.
Kinerja positif tersebut tampaknya berlanjut tahun ini, tercermin
pada laporan keungan per kuartal pertama 2013 di
mana laba bersih perseroan me-lesat 23,1% dibanding periode yang
sama tahun 2012 menjadi Rp1,4 triliun. Melihat pencapaian tersebut,
tampaknya UNVR akan konsisten menjalankan strategi tersebut pada
masa datang.
Menurutnya terdapat tiga tujuan utama yang ingin dicapai UNVR
dalam strategi ini pada tahun 2020, yakni membantu lebih dari satu
miliar orang di seluruh dunia untuk meningkat-kan kesehatan dan
kesejahteraan mereka, memasok 100% bahan baku pertanian dari sumber
yang berkelanjutan, serta menurunkan sampai separuh dampak
lingkung-an operasi produksi. e (Tim BEI)
Investor Club •InvestorClub,PIPMPontianak,
tanggal1Juni2013•InvestorClub,PIPMBalikpapan,
tanggal14Juni2013,dihotelSagita,Balikpapan•InvestorClub,PIPMBanjarmasin,
tanggal15Juni2013•InvestorClubgatheringJakarta,
tanggal29Juni2013•InvestorClubPIPMDenpasar, tanggal26Juli2013
PeresmIan GalerI InvestasI
beI•galeriInvestasiBEI–UniversitasTeknologi
SumbawaolehWakilPresidenRI,
tanggal1Juni2013•galeriInvestasiBEI–Universitas17Agustus1945,
Semarang,bulanJuni2013•galeriInvestasiBEI–SekolahTinggiIlmu
AdministrasidanManajemenIndonesia
(STIAMI),bulanJuni2013•galeriInvestasiBEI–Universitas
SumateraUtara,bulanJuni2013
sekolah Pasar modal•SekolahPasarModalLevel2PIPMBanjarmasin,
tanggal1Juni2013•SekolahPasarModalLevel2PIPMPontianak,
tanggal4Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMManado,
tanggal5dan7Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMManado,
tanggal17-18Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMBandung,
tanggal18-19Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMMedan,
tanggal19-20Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMSemarang,
tanggal19-20Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMDenpasar,
tanggal20-21Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMBatam,
tanggal21-22Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMPontianak,
tanggal25-26Juni2013•SekolahPasarModalLevel2PIPMBatam,
tanggal27Juni2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMBandung,
tanggal2-3Juli2013•SekolahPasarModalLevel2PIPMPontianak,
tanggal3Juli2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMSemarang,
tanggal3-4Juli2013•SekolahPasarModalLevel1PIPMDenpasar,
tanggal18-19Juli2013
laIn- laIn •SosialisasiPasarModal“InvestmentUpdate2013”
denganNasabahBRIPrioritasdiBali,
tanggal4Juni2013•SosialisasiPasarModal“InvestmentUpdate2013”
denganNasabahBRIPrioritasdiBalikpapan,
tanggal11Juni2013•ForumCalonInvestorBEIdenganBankDanamon
diSemarang,tanggal13Juni2013•Pre-MarketingoRI010diKendari,’
tanggal14Juni2013•Pre-MarketingoRI010diJayapura,
tanggal21Juni2013•ForumCalonInvestorBEIdenganBankDanamon
diyogyakarta,tanggal27Juni2013•WorkshopWartawanPIPMBatam,
tanggal5Juli2013•WorkshopWartawanPIPMDenpasar,
tanggal26Juli2013
Sancoyo Antarikso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT
Unilever Indonesia Tbk (kedua dari kanan) menerima penghargaan
didampingi oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad
(kiri), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Merangkap Anggota
Dewan Komisioner OJK Nurhaida (kedua dari kiri) dan Direktur Utama
BEI Ito Warsito.
-
CoMPANyvISIT
JUNI2013
5 IDXNewsletterIDxUPDATE
IDxCoRNER
etelah menembus level psikolo-gis 5.000, Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti tidak
terbendung untuk menembus level ter-tinggi baru. Pada 20 Mei
2013, IHSG kem-bali membuat sejarah dengan menembus level 5.200.
Ini merupakan catatan yang fenomenal. Padahal, ketika perdagangan
awal tahun 2013 dimulai, nyaris tak ada pemerhati pasar saham yang
berani mem-prediksikan IHSG bakal mencapai level 5.000.
Saat IHSG terkerek cukup cepat mendekati level 5.000, sempat
berkem-bang sinyalemen tentang hot money se-bagai pemicu kenaikan
IHSG. Direktur Utama BEI Ito Warsito pun menampik sinyalemen yang
mengatakan ada kon-tribusi hot money di balik rekor kenaikan IHSG.
Data aktivitas transaksi pemo-dal asing merupakan jawaban paling
pas. Antara Januari – Mei 2013, posisi net buy pemodal asing
berkisar Rp19 triliun. Ang-ka itu melampaui posisi net buy pemodal
asing selama tahun 2012 yang ”hanya” Rp15,88 triliun.
Dukungan fundamental ekonomi ma-kro yang solid, serta kinerja
emiten yang
S
Setelah menembus level psikologis 5.000, IHSG melanjutkan rekor
kenaikan ketika menembus posisi 5.200. Fundamental makro dan emiten
jadi alasan. Namun, ketidakpastian kebijakan BBM dan tekanan
ekonomi global memicu aksi jual para investor.
memperingatkan pemerintah soal kebijak-an BBM yang punya
implikasi peningkat-an defisit APBN.
Ketidakpastian itu memicu kekhawa-tiran yang kemudian berujung
pada respons negatif di pasar saham. Antara tanggal 10 – 11 Juni,
pelaku pasar gencar melakukan aksi jual yang berujung IHSG melorot
hingga posisi 4.609,95 pada 11 Juni 2013. Tekanan global pun ikut
me-micu kepanikan pasar. Terbukti, pada tanggal 12 Juni IHSG sempat
terpangkas hingga 95,89 poin dan pada 13 Juni sem-pat melorot
117,99 pada perdagangan in-traday. Penurunan pada tanggal 13
meru-pakan respons atas terkoreksinya indeks regional seperti
Nikkei Jepang yang turun -6,34%, Shanghai China -2,91%, Hang Seng
Hong Kong -3,1%, KOSPI Korea Se-latan -1,23%, dan STI Singapura
-1,79%. Penurunan bursa Asia mengikuti terko-reksinya indeks
S&P500 dan Dow Jones masing-masing 0,8%.
Tekanan terjadi di bursa global, Asia, dan Indonesia karena para
investor me-respons negatif keputusan Bank Dunia yang memangkas
proyeksi ekonomi glo-bal menjadi 2,2% tahun ini dari perkiraan awal
2,4%. Artinya, pertumbuhan tahun ini bakal lebih rendah dari tahun
lalu sebesar 2,3%. Pasar global juga masih dili-puti kekhawatiran
soal kepastian dampak stimulus perekonomian Amerika Serikat yang
menelan biaya USD85 miliar dolar per bulan.e (Tim BEI)
Setelah IHSG Menembus Level 5.2002010, IHSG hanya naik 3,2% pada
tahun berikutnya. Berlanjut, ketika laba bersih emiten BEI naik 27%
pada 2011, IHSG hanya naik 12,9% selama tahun 2012.
Mengacu pada kekuatan fundamen-tal tersebut, wajar bila
optimisme pasar cukup tinggi yang kemudian mengerek IHSG menembus
level 5.000. Sayangnya, ketidakpastian kebijakan pemerintah so-al
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mendapat respons negatif
dari pasar. Apalagi Standard & Poor’s Ratings Services
(S&P) menurunkan peringkat Indonesia dan Moody’s Investor
Service
terus membaik, menurut Ito, jadi alasan utama saham-saham
Indonesia dihargai lebih tinggi. “Saya selalu bilang ke inves-tor
institusi asing bahwa bursa Indonesia memang harus lebih mahal.
Alasannya kinerja fundamental emiten kita jauh le-bih baik. Kinerja
yang lebih bagus harus diterjemahkan ke dalam harga premium,” tutur
Ito Warsito.
Argumen ini tampak cukup beralasan. Dengan pertumbuhan 6,23%
selama 2012, ekonomi Indonesia mencatat pertumbuh-an kedua
tertinggi di dunia setelah Cina yang tumbuh 7,8%. Bagi Cina, ini
meru-pakan penurunan karena tahun sebelum-nya ekonomi Cina mampu
tumbuh 9,3%. Indonesia menjadi satu-satunya negara yang mampu
mempertahankan pertum-buhan pada kisaran yang sama, saat eko-nomi
negara lain rontok.
Kinerja emiten BEI pun terus tumbuh dalam lima tahun terakhir.
Antara tahun 2009 sampai 2012, secara berturut-turut laba bersih
emiten tumbuh 69,7%, 51,37%, 26,63% dan 10,76%. Jika dicermati,
per-sentase kenaikan laba emiten dalam be-berapa tahun bahkan tidak
berbanding lurus dengan kenaikan IHSG. Ketika laba bersih emiten
meningkat 51,37% pada
12TH ASEAN+3 BOND MARKET FORUM
embilan tahun lalu, para Men-teri Keuangan di kawasan ASEAN+3
membentuk Asi-an Bond Markets Initiative
(ABMI). ASEAN+3 terdiri atas 10 nega-ra anggota Association of
Southeast Asian Nations (ASEAN) ditambah Republik Rakyat Cina
(RRC), Jepang, dan Korea Selatan.
Sebagai upaya sosialisasi dan saling bertukar ilmu untuk
mengembangkan pasar obligasi di kawasan ASEAN+3 dibentuk pula ABMF
(Asean Bond Mar-ket Forum). Forum ini diselenggarakan lebih awal,
yang kemudian menjadi ba-gian dari kegiatan rutin ABMI. Tahun ini,
ABMF memasuki tahun ke-12 dan dise-lenggarakan di Hotel Shangri-La,
Jakarta, pada 23 - 24 April 2013. Acara tahun ini dihadiri 137
delegasi dari 57 institusi di 10 negara.
ABMF terdiri dari para ahli di sektor publik dan swasta,
termasuk Self Regula-tory Organizations (SRO), Central Secu-rities
Depository (CSD) dan Bursa Efek, asosiasi industri pasar modal di
negara-negara ASEAN+3, serta pelaku pasar in-ternasional. Tujuan
ABMF adalah mem-bantu perkembangan standardisasi dan
S
Sebagai tuan rumah ASEAN+3 Bond Market Forum ke-12, Indonesia
mendapat tantangan mengembangkan pasar obligasi domestik,
diantaranya penguatan infrastruktur pasar surat utang.
market practices, dan market structure dari AMBIF.
Pada pertemuan di hari kedua, SF II yang dipimpin Jong Hyung Lee
dari Korea Securities Depository (KSD), membahas isu mengenai
standardisasi prosedur tran-saksi dan messaging formats untuk
me-ningkatkan proses penyelesaian transaksi obligasi melalui proses
Straight Through Processing (STP) di tingkat regional. Para anggota
dan ahli yang tergabung pada ABMF SF II, mendiskusikan cara untuk
meningkatkan transaksi regional obligasi melalui proses STP mulai
dari perdagang-an hingga penyelesaiannya.
Guna menunjang proses penyelesaian transaksi obligasi secara
STP, dibutuhkan proses standar. Dalam information sessi-on, Alex
Kech dan Mireira Guisado Parra
dari The Society for Worldwide Interbank Financial
Telecom-munication (SWIFT) menyam-paikan pemaparan mengenai
standard message berbasis ISO 20022 yang telah digunakan secara
luas untuk transaksi, baik untuk dana maupun efek beserta
penyelesaiannya di berbagai negara. Pertemuan ditutup dengan
pembacaan agenda pertemuan selanjut-nya yakni 13th ABMF Meeting
yang akan dilaksanakan pada 25 - 26 Juli 2013 di Tokyo, Je-pang. e
(Tim BEI)
Penguatan Infrastruktur Obligasises, efisien, dan
kompetitif.
Shunzo Kayanuma dari Tokyo Stock Exchange (TSE) selaku chairman
SF I kemudian membahas isu mengenai regu-lasi, market practices,
dan market structure. Berdasarkan hasil pertemuan ABMF se-belumnya,
SF I mengusulkan pemben-tukan ASEAN+3 Multi-Currency Bond Issuance
Framework (AMBIF) sebagai bentuk dukungan penerbitan obligasi mata
uang lokal dan peningkatan investa-si di pasar domestik
ASEAN+3.
AMBIF akan memberikan kemudah-an bagi Emiten dalam penerbitan
obli-gasi maupun bagi investor untuk mem-peroleh informasi.
Kanayuma juga me-minta persetujuan dari seluruh peserta mengenai
laporan yang telah disusun dan dihasilkan, yang terkait dengan
regulasi,
harmonisasi peraturan serta praktik pasar obligasi dalam
denominasi mata uang lokal yang dapat ditransaksikan di lin-tas
batas negara. The 12th ABMF Meeting merupakan lanjutan dari
pertemuan ke-11 yang dilaksanakan pada 5 - 6 Februari 2012 di
Singapura.
Seperti tahun sebelumnya, pertemuan kali ini membahas progress
dan report dari 2 Sub Forum, yaitu Sub Forum I (SF I) dan Sub Forum
II (SF II) yang mem-bahas berbagai isu terkait pengembangan pasar
obligasi di kawasan ASEAN+3.
Ketua Dewan Komisio-ner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D.
Hadad memberikan keynote speech mengenai perkembangan pa-sar modal
Indonesia yang te-rus mengalami peningkatan, baik di pasar saham
maupun pasar obligasi. Pengembang-an pasar obligasi, kata
Mu-liaman, akan menjadi bagian dari pembangunan arsitektur sektor
jasa keuangan. Tujuan utamanya untuk membuat pasar obligasi sebagai
sumber pendanaan yang mudah diak-
-
JUNI2013
6IDXNewsletter
Koreksi Setelah Rangkaian Rekor IHSG
etelah bergerak labil antara kisaran 5.000 sampai 5.150, Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir-
nya mencatat rekor baru saat mencapai level 5.214,976 pada 20
Mei 2013. Sampai dengan 29 Mei, IHSG masih bertahan pada kisasaran
5.200.
Ekspektasi positif pelaku pasar atas ki-nerja emiten tahun buku
2012 dan kuartal pertama 2013, membuat transaksi pasar terus
berjalan dalam area positif. Apalagi, setelah publikasi laporan
keuangan, pela-ku pasar lebih aktif masuk pasar sebagai an-tisipasi
atas peluang mendapatkan dividen tahun buku 2012. Saham-saham
dengan sejarah dividen bagus menjadi target beli investor. Itu
sebabnya, jika dibanding po-sisi IHSG terendah dengan posisi
tertinggi dalam sebulan (sebelum rekor tertinggi terjadi), antara
29 April – 29 Mei, terjadi
S
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mencatat rangkaian
rekor hingga menembus level 5.200. Namun ketidakpastian soal
kebijakan BBM membuat IHSG kembali terpangkas.
liun. Alhasil, pemodal asing masih mem-bukukan posisi net buy
sebesar Rp2,34 triliun. Meski nilai beli bersih asing tidak
menonjol, perputaran dana di atas Rp75 triliun dalam sebulan
merupakan angka yang signifikan.
Namun wajah optimisme berbalik de-ngan wajah pesimisme, ketika
pemerin-tah tidak kunjung memberikan kepastian soal kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM). Ketidakpastian sikap pemerintah ini
direspons negatif oleh pasar sehing-ga IHSG sempat melorot hingga
posisi 4.609,948 pada 11 Juni 2013. Namun penu-runan ini tak hanya
faktor internal sema-ta. Ada kontribusi penurunan pasar global
setelah Bank Dunia menurunkan target pertumbuhan ekonomi dunia,
dari target awal 2,4% menjadi 2,2%. Pasar saham global dan regional
juga masih was-was akan efektivitas stimulus perekonomian Amerika
yang menelan dana USD85 mi-liar dolar per bulan. Namun berbagai
sen-timen negatif ini diprediksi tidak terlalu lama pengaruhnya,
karena fundamental ekonomi Indonesia masih relatif solid dan
ekonomi AS pun terus menunjukkan tren perbaikan. e (Tim BEI)
*) Data per 12 Juni 2013
kenaikan sebesar 215,22 poin. Posisi te-rendah terjadi pada 29
April, saat IHSG ditutup pada posisi 4.999,75 poin.
Selama bulan Mei, pemodal asing tam-paknya memperlihatkan pola
transaksi berbeda. Cukup banyak hari transaksi dilewati dengan
posisi net sell, termasuk
antara tanggal 23 - 29 Mei 2013. Meski demikian, jika
dibandingkan antara total nilai beli dengan total nilai jual,
transaksi pemodal asing ternyata masih positif. Ter-bukti, antara
29 April – 29 Mei 2013, posisi beli pemodal asing sebesar Rp77,3
triliun, sedangkan posisi jual sebesar Rp74,9 tri-
MARKETUPDATE
PEFINDO (PEMERINGKAT EFEK INDONESIA) ASSoCIATIoNvISIT
Memberi Panduan Investasi Obligasi
agaimana cara memilih obliga-si? Pertanyaan ini tentu kerap
terlontar ketika investor hen-dak berinvestasi di instrumen
surat utang. Cara paling sederhana untuk memilih obligasi yang
diterbitkan perusa-haan adalah dengan melihat pada rating atau
peringkat obligasi tersebut.
Secara sederhana, semakin tinggi peringkat obligasi, semakin
baik kinerja perusahaan penerbit obligasi. Setiap obli-gasi yang
diterbitkan, berdasarkan keten-tuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
harus memperoleh rating atau lebih dahulu di-peringkat lembaga
rating. Rating obligasi dibuat untuk menilai kinerja perusahaan,
terutama kemampuan perusahaan dalam membayar utang, atau
kesanggupan pe-nerbit obligasi dalam membayar kupon dan pokok
obligasi. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) didirikan di
Jakarta pada 21 Desember 1993, melalui inisiatif Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dan Bank Indonesia (BI). Ketika berdiri,
Pefindo dimiliki 96 perusahaan, yang ter-diri atas dana pensiun,
perbankan, asu-ransi, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan perusahaan
efek. Pefindo mulai beropera-si setahun kemudian, dan menjadi salah
satu lembaga penunjang pasar modal di Indonesia.
Menurut Dirut PT Pefindo Ronald T Andi Kasim, tugas utama
Pefindo adalah menyediakan suatu peringkat atas risiko kredit yang
objektif, independen, serta dapat dipertanggung jawabkan atas
pener-bitan surat utang yang diperdagangkan ke-
B
Bagi investor pasar modal, sebelum memilih untuk berinvestasi
obligasi, yang paling utama perlu dilihat adalah rating yang
diberikan lembaga pemeringkat efek. Salah satu lembaga rating yang
ada di Indonesia adalah PT Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo).
kreditor atau lembaga keuangan lainnya bisa memperoleh informasi
profil risiko individu atau debitor. Keberadaan Biro Kredit bisa
membantu pemberi kredit mendapatkan gambaran mengenai de-bitor yang
memiliki kemampuan untuk memperoleh fasilitas kredit.
Biro kredit yang didirikan Pefindo, menurut Ronald, adalah joint
venture, dan tak menutup kemungkinan melibatkan lembaga asing.
Regulator akan bertin-dak sebagai public credit registry (PCR) dan
swasta berfungsi sebagai public credit bureau (PCB). Semua lembaga
keuangan wajib memberikan riwayat keuangan de-bitornya kepada PCR.
Selanjutnya, PCR akan memberikan penilaian dan Pefindo akhirnya
menetapkan rating.
BI mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor
15/1/PBI/2013 tentang lembaga pengelola informasi per-kreditan
sejak 18 Februari 2013. Aturan ini membolehkan pihak swasta
mengelola lembaga biro kredit. Sebelumnya hanya BI yang memiliki
Biro Kredit. Menurut aturan tersebut, Biro Kredit adalah lem-baga
yang memiliki dan menyediakan in-formasi mengenai rekam jejak
keuangan seseorang yang pernah memiliki pinjaman baik di bank
maupun lembaga keuangan lainnya. Bank bisa menggunakan infor-masi
dari Biro Kredit untuk mengetahui rekam jejak calon debitor. Ronald
me-ngatakan Biro Kredit juga bisa memberi-kan data tambahan lain
mengenai riwayat keuangan debitor. Misalnya, jumlah tagih-an
listrik, tagihan telepon, tagihan PAM, dan asuransi. Agar data tak
bocor, maka Pefindo akan melakukan cek dan ricek terlebih dahulu.
Ronald memperkirakan Biro Kredit yang dikelola Pefindo akan siap
beroperasi akhir tahun ini.e
(Tim BEI)
pada masyarakat. Disamping melakukan pemeringkatan surat utang,
Pefindo juga menerbitkan dan mempublikasikan in-formasi kredit
sehubungan dengan pasar perdagangan efek. Publikasi ini terdiri
dari opini kredit atas perusahaan-perusa-haan penerbit obligasi
beserta sektor aset acuannya.
Pefindo berafiliasi dengan lembaga pemeringkat global yaitu
Standard & Poor’s Rating Services (S&P’s). Lembaga
pemeringkat global yang menjadi mitra Pefindo ini membantu Pefindo
dalam menetapkan metodologi pemeringkat-an yang digunakan dan
kriteria dalam melakukan pemeringkatan. Pefindo juga aktif
berpartisipasi dalam Asian Credit Rating Agencies Association
(ACRAA). Pefindo memberikan rating untuk perusa-haan dan surat
utang sesuai standar rating yang dipakai lembaga rating
internasio-nal. Ada peringkat utang yang dipublikasi secara berkala
untuk setiap perusahaan yang telah mengajukan peringkat kepada
Pefindo.
Pefindo mengeluarkan hasil penilaian secara berkala atas Efek
Utang yang di-berikan dalam bentuk peringkat (rating). Peringkat
ini dapat berubah dari waktu ke waktu, seiring perkembangan kinerja
perusahaan. Dengan begitu, penilaian ini akan mempermudah investor
dalam me-nentukan keputusan investasinya. Selain memberikan
peringkat untuk perusahaan penerbit surat utang, Pefindo menurut
Ronald akan memberikan layanan baru sebagai Biro Kredit. Melalui
Biro Kredit,
Pemeringkatan yang digunakan Pefindo untuk menilai perusahaan
dan efek utang jangka menengah-panjang:id aaa: Peringkat tertinggi
(superior, mampu meme- nuhi kewajiban jangka panjang)
id aa: sedikit di bawah peringkat tertinggi (kemampuan sangat
kuat)
id a: kemampuan yang kuat, cukup peka terhadap perubahan yang
merugikan
id bbb: kemampuan memadai, dapat diperlemah terhadap perubahan
yang merugikan
id bb: kemampuan agak lemah, terpengaruh perubahan lingkungan
bisnis dan ekonomi
id b: Perlindungan sangat lemah, masih mampu bayar, peka
perubahan lingkungan
id CCC: tidak mampu memenuhi kewajiban, bergan- tung pada
perubahan lingkungan eksternal
id sd: tidak mampu memenuhi satu atau lebih kewajibannya pada
satu jenis atau isu tertentu, tapi masih mampu di memenuhi
kewajiban lainnya.
id d: macet, emiten berhenti usaha
Peringkat di bawah id BBB tidak disarankan untuk investa-si.
Peringkat dari id aa sampai id B sering dibubuhi tanda (+) atau
(-), ini menunjukkan potensi naik atau turun.
ronald t andi kasim
������������������������������������������������������������
�� �� �� �� �� �� ��
�����������������
���������
���������
������ ���
���������
���������
�
���������
��������
��������
��������
��������
��������
��������
��������
��������
��������
�� ���������
���� ���� �� �� �� �� �� �� �� �� ����������
���������
��������
�������
-
esuai dengan definisi yang tertuang dalam Peraturan Bapepam dan
LK No. VI.A.4, Dana Perlindungan Pemodal (DPP) merupakan kumpulan
dana yang dibentuk untuk melindungi pemodal
dari hilangnya aset pemodal. Dengan demikian Dana Perlindungan
Pemodal digunakan untuk memberikan ganti rugi kepada pemodal atas
hilangnya aset pemodal.
EDUCATIoN
JUNI2013
7 IDXNewsletter
Untuk melaksanakan tugas pe-ngelolaan dan administrasi Dana
Perlindungan Pemodal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
membentuk suatu lembaga Penye-lenggara Dana Perlindungan Pemodal
dengan bentuk Perseroan yang mendapatkan izin usaha dari OJK untuk
menyelenggarakan dan mengelola Dana Perlindung-an Pemodal. Namun
apabila Pe-nyelenggara Dana Perlindungan Pemodal dinilai tidak
sanggup untuk menyelenggarakan dan me-ngelola Dana Perlindungan
Pemo-dal, maka penyelenggaraan dan pengelolaan Dana Perlindungan
Pemodal dilakukan oleh OJK, baik dengan atau tanpa menunjuk Pihak
lain. Berikut merupakan struktur Penyelenggara Dana Perlindungan
Pemodal di pasar modal Indonesia. Dalam hal ini OJK telah menunjuk
PT Penyelenggara Program Perlin-dungan Investor Efek Indonesia
(Indonesia SIPF) sebagai penge-lola.
Sumber Dana Indonesia SIPFSesuai dengan Peraturan Ba-
pepam dan LK Nomor VI.A.5, Penyelenggara Dana Perlindung-an
Pemodal wajib memiliki mo-dal dasar paling sedikit sebesar
Rp60.000.000.000,00 dan modal ditempatkan dan disetor paling
se-dikit Rp15.000.000.000,00. Pada saat pendirian, pihak yang dapat
men-jadi pemegang saham Penyeleng-gara Dana Perlindungan Pemodal
adalah Bursa Efek, Lembaga Pe-nyimpanan dan Penyelesaian, dan
Lembaga Kliring dan Penjamin. Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan
LK Nomor VI.A.5, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, dan
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian wajib menyetorkan kontribusi
dana awal kepada Dana Perlindungan Pemodal sesuai ke-tentuan
sebagai berikut: a. paling lambat pada tanggal 30
Juni 2013 dengan nilai kontri-busi masing-masing sebesar
Rp15.000.000.000,00 dan
b. paling lambat pada tanggal 31 Januari 2014 dengan nilai
kon-tribusi masing-masing sebesar Rp5.000.000.000,00
Dalam rangka memperkuat permodalan Penyelenggara Dana
Perlindungan Pemodal, OJK da-pat meminta pemegang saham
Penyelenggara Dana Perlindung-an Pemodal untuk meningkatkan
permodalan Penyelenggara Dana
S
Struktur, Sumber Dana, dan Keanggotaan Dana Perlindungan
Pemodal
Perlindungan Pemodal dengan mempertimbangkan kebutuhan
operasional atau kondisi kegiatan dari Dana Perlindungan Pemodal
dan dapat memberikan persetujuan kepada badan hukum di bidang
keuangan atau lembaga lainnya yang memenuhi persyaratan yang
ditentukan oleh OJK untuk melaku-kan penyertaan modal sebagai
pemegang saham Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal.
Selain kontribusi dana dari ketiga SRO tersebut, Dana
Perlin-dungan Pemodal dapat juga ber-asal dari beberapa sumber dana
antara lain sebagaimana terlihat pada gambar bagan Sumber Dana
Indonesia SIPF disamping.
Ketentuan sumber dana dari Perantara Pedagang Efek yang
mengadministrasikan rekening efek nasabah yang mulai berlaku sejak
1 Januari 2014 adalah: a. Iuran keanggotaan awal sebesar
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) untuk masing-masing
Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening efek
nasabah; dan
b. Iuran keanggotaan tahunan sebesar 0,001% (satu per sera-tus
ribu) dari rata-rata bulanan total nilai Aset Nasabah tahun
sebelumnya yang dititipkan pada Perantara Pedagang Efek yang
mengadministrasikan re-kening efek nasabah.
Untuk tahun 2014 dan 2015 iuran keanggotaan awal dan iuran
keanggotaan tahunan dibayar oleh ketiga SRO secara bersama-sama
paling lambat tanggal 31 Januari ta-hun yang bersangkutan.
Sedangkan iuran keanggotaan Bank Kusto-dian mulai berlaku sejak 1
Januari 2016 dan besarnya nilai iuran akan ditetapkan paling lambat
tanggal
30 September 2015.
Keanggotaan Indonesia SIPFSesuai dengan Peraturan Bape-
pam dan LK Nomor VI.A.4, keang-gotaan Dana Perlindungan Pemo-dal
adalah Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening
efek nasabah dan Bank Kustodian. Akan tetapi untuk ta-hap awal,
keanggotaan Dana Per-lindungan Pemodal hanya terbatas pada
Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan reken-ing efek
nasabah. Tahapan keang-gotaan Dana Perlindungan Pemo-dal dapat
dilihat pada bagan dalam tulisan ini.
Berdasarkan tahapan keanggo-taan Dana Perlindungan Pemodal
tersebut, terhitung sejak 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember
2015, Dana Perlindungan Pemo-dal hanya memberikan ganti rugi kepada
Pemodal yang merupakan nasabah Perantara Pedagang Efek yang
mengadministrasikan reke-ning efek nasabah dan Anggota Bursa Efek
Indonesia. Sedangkan pemberian ganti rugi kepada Pe-modal yang
merupakan nasabah Bank Kustodian mulai berlaku se-jak 1 Januari
2016.
Sebagai anggota Dana Perlin-dungan Pemodal, Perantara Peda-gang
Efek yang mengadministra-sikan rekening efek nasabah dan Bank
Kustodian wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Membayar
penuh dan tepat
waktu iuran keanggotaan se-jumlah nilai yang ditentukan oleh
OJK;
2. Memisahkan rekening efek pada Kustodian untuk setiap Pemodal
dan dengan rekening efek milik Kustodian;
3. Memisahkan rekening dana pada Bank untuk setiap Pemo-
dal dan dengan rekening dana milik Kustodian sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Nomor V.D.3 tentang Pengenda-lian Internal
Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usa-ha sebagai Perantara
Pedagang Efek; dan
4. Memiliki dan menerapkan sis-tem manajemen risiko sebagai-mana
diatur dalam ketentuan perundang-undangan di bidang pasar modal
yang berlaku.
Penyelenggara Dana Perlin-dungan Pemodal dilarang dikenda-likan
baik langsung maupun tidak langsung oleh orang perseorangan yang
pernah melakukan perbuatan tercela dan/atau dihukum karena terbukti
melakukan tindak pidana di bidang pasar modal dan jasa keuangan
baik di Indonesia mau-pun di luar Indonesia dan tidak me-miliki
akhlak dan moral yang baik. Pemegang saham Penyelenggara Dana
Perlindungan Pemodal dila-rang mempunyai hubungan dengan pemegang
saham lainnya dari Pe-nyelenggaraan Dana Perlindungan Pemodal yang
sama melalui: 1. kepemilikan langsung maupun
tidak langsung sekurang-ku-rangnya 20% dari saham yang
dikeluarkan oleh Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal, kecuali
kepemilikan oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Pen-jaminan, dan
Lembaga Penyim-panan dan Penyelesaian;
2. perangkapan jabatan sebagai anggota komisaris atau direk-tur
oleh komisaris atau direk-tur dari pemegang saham, atau yang setara
dengan jabatan
struktur indonesia siPF di Pasar modal indonesia
tersebut; dan/atau 3. pengendalian di bidang penge-
lolaan dan/atau kebijakan per-seroan, baik langsung maupun tidak
langsung oleh Pihak yang sama.
Operasional SIPFDalam melaksanakan kegiatan
operasionalnya, Penyelenggara Da-na Perlindungan Pemodal
dipimpin oleh paling sedikit 2 orang Direktur, dan satu diantaranya
adalah Direk-tur Utama dan 2 orang Komisaris dan satu diantaranya
adalah Komi-saris Utama. Setiap calon Direktur dan Komisaris
Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal yang akan diajukan dalam
Rapat Umum Peme-gang Saham, wajib terlebih dahulu menjalani
penilaian kemampuan dan kepatutan oleh OJK, dalam melakukan
penilaian kemampuan dan kepatutan tersebut OJK dapat membentuk
komite. Masa jabatan masing-masing anggota Direksi dan Komisaris
adalah 3 (tiga) tahun dan hanya dapat diangkat kembali untuk 1
(satu) kali masa jabatan. Direktur dan komisaris Penyeleng-gara
Dana Perlindungan Pemo-dal tersebut dilarang mempunyai hubungan
afiliasi dengan pengurus Kustodian dan juga dilarang untuk memiliki
saham dan/atau sebagai pengendali baik langsung maupun tidak
langsung pada Kustodian. Selain itu, Direktur dan Komisaris
Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal dilarang mengendalikan baik
langsung maupun tidak lang-sung emiten dan/atau perusahaan publik
dan/atau dilarang melaku-kan transaksi saham emiten atau perusahaan
publik.e (Tim BEI)
Pengawas
Pemegang Saham
Penyelenggara
Anggota
Pemodal
OTORITASJASAKEUANGAN
KUSTODIAN
Per 1 Januari 2014
PPEYang mengadministrasikan
Rekening Efek Nasabah
Pemodal adalah nasabah dari Perantara Efek yang
mengadministrasikan rekening Efek nasabah dan Bank Kustodian
Aset Pemodal adalah Efek, dan harta lain yang berkaitan dengan
Efek dan/ atau dana milik Pemodal yang dititpkan pada Kustodian
Per 1 Januari 2016
BANK KUSTODIAN
sumber dana indonesia siPF
KUSTODIAN
Per 1 Jan 2014
Perantara Pedagang Efek yang
mengadministrasikan Rekening Efek nasabah
Perantara Pedagang Efek yang
mengadministrasikan Rekening Efek nasabah
Perantara Pedagang Efek yang
mengadministrasikan Rekening Efek nasabah
Bank Kustodian
Per 1 Jan 20162015
tahaPan keanggotaan iPF
-
KILAS
Sekolah PaSar Modal 2013. Dalam rangka memberikan informasi yang
menyeluruh tentang dunia investasi, PT Bursa Efek Indonesia
bekerjasama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyelenggarakan Sekolah
Pasar Modal (SPM) secara gratis bagi masyarakat Indonesia sejak
tahun 2006.
kunjungan PeSerta Pelatihan diPloMat Senior international. Bursa
Efek Indonesia (BEI) menerima kunjungan dari Peserta Pelatihan
Diplomat Senior International ke-10 Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia pada tanggal 17 April
2013 di Galeri BEI. Kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui dan
mempelajari lebih dalam tentang Bursa Efek Indonesia serta
perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini.
Penandatanganan Mou antara Bei dengan keMenterian PeMBerdayaan
PereMPuan dan Perlindungan anak. Pada tanggal 22 April 2013, Bursa
Efek Indonesia (BEI) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak mengadakan Penandatanganan MOU dan Sosialisasi
Pasar Modal di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Penyerahan hadiah geMilang inveSta BurSa Periode i. Pada tanggal
21 Maret 2013, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengadakan penyerahan
hadiah Gemilang Investa Bursa Periode I di Bursa Efek Indonesia.
Pemenang hadiah utama periode ini yang berupa satu unit motor
Piaggio Zip adalah Daniel Sunu Priyatmoko.
PenCatatan Perdana SahaM Pt dyandra Media international (dyan).
Pada tanggal 25 Maret 2013, saham PT Dyandra Media International
Tbk dicatatkan pada Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai
emiten ke-7 di tahun 2013 dengan kode DYAN.
kunjungan direktur Chartered inStitute for SeCuritieS &
inveStMent (CiSi) aSia PaCifiC. Bursa Efek Indonesia (BEI) menerima
kunjungan dari Direktur CISI Asia Pacific, Robert Cronin, pada
tanggal 17 April 2013 di Galeri BEI. Kunjungan ini bertujuan untuk
mengetahui dan mempelajari lebih dalam tentang Bursa Efek Indonesia
serta perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini.
PenCatatan Perdana SahaM Pt auStindo nuSantara jaya tBk (anjt).
Pada tanggal 8 Mei 2013, saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk
dicatatkan pada Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai
emiten ke-8 di tahun 2013 dengan kode ANJT.
PenCatatan Perdana SahaM Pt Bank nationalnoBu tBk (noBu). Pada
tanggal 20 Mei 2013, saham PT Bank Nationalnobu Tbk dicatatkan pada
Papan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-9 di tahun
2013 dengan kode NOBU.
inveStor day 2013. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali
menye-lenggarakan acara Investor Day yang dilaksanakan pada tanggal
1 - 2 Mei 2013, bertempat di Ruang Galeri BEI. Acara Investor Day
ini diisi dengan presentasi oleh 16 Perusahaan Tercatat terkait
kinerja terkini para Perusahaan Tercatat tersebut. Acara ini
dihadiri oleh Pension Fund Manager, Insurance Industry Manager,
Anggota AAEI, Local & Foreign Fund Manager, serta undangan
lainnya.
Capital Market awards 2013Pada tanggal 15 Mei 2013, PT Bursa
Efek Indonesia bekerjasama dengan PT Kliring Penjaminan Efek
Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia kembali
menyelenggarakan Capital Market Awards 2013 bertempat di Ballroom
The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta.
PenCatatan Perdana Xiji dan XiiC. Pada tanggal 30 April 2013, PT
Indo Premier Investment Management mencatatkan Reksa Dana Syariah
Premier ETF JII (kode: XIJI) dan Reksa Dana Premier ETF Indonesia
Consumer (kode: XIIC). Kedua Reksa Dana tersebut merupa-kan ETF
ke-4 dan ke-5 yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
JUNI2013
8
KILAS
IDXNewsletter
PenCatatan Perdana SahaM Pt Mitra PinaSthika MuStika tBk. Pada
tanggal 29 Mei 2013, saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk
dicatatkan pada Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI)
sebagai emiten ke-10 di tahun 2013 dengan kode MPMX.