-
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MAKANAN 3
IDENTIFIKASI SENYAWA PROTEIN DAN LEMAK
Disusun Oleh :
Duena Firsta Sridiasti Ayumar 22030114130068
Fawnia Azalia 22030114140070
Ajeng Larasati 22030114130072
Betsi Kusumaningnastiti 22030114140074
PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
-
IDENTIFIKASI SENYAWA PROTEIN DAN LEMAK
A. Tujuan Percobaan :Mengenal beberapa macam identifikasi
senyawa protein dan lemak.
B. Dasar Teori:I. PROTEINI.1 Asam AminoAsam amino adalah senyawa
organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina
(-NH2). Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat
amfoterik,cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa
pada larutan asam.Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu
menjadi zwitter-ion. Asam aminoberfungsi sebagai penyusun protein,
untuk proses pertumbuhan dan pemeliharaantubuh. Beberapa asam amino
bertindak sebagai neurotransmitter dan bahan dasarbiosintesis
neurotransmitter, hormon, dan senyawa biokimia penting lainnya.
Asamamino juga dapat dimetabolisme untuk menghasilkan energi
setelah cadangankarbohidrat dan lemak habis.
Struktur Asam Amino
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat
empat gugus,yaitu gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom
hidrogen (H), dan satugugus sisa atau gugus residu (R) atau disebut
juga gugus atau rantai samping yangmembedakan satu asam amino
dengan asam amino lainnya. Atom C pusat tersebutdinamai atom C
("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil,yaitu
atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena
gugusamina juga terikat pada atom C ini, senyawa tersebut merupakan
asam -amino.
-
Asam Amino sendiri di bagi menjadi 3 jenis :1. Asam Amino
EsensialAsam amino esensial adalah asam amino yang tidak bisa
diproduksi sendiri olehtubuh, sehingga harus didapat dari konsumsi
makanan. Jenis-jenis asam aminoesensial sebagai berikut:1) Leusin
(Leu, L), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino
dengan
rantai bercabang).
Membantu mencegah penyusutan otot dan pemulihan pada kulit dan
tulang.2) Isoleusin (Ile, I), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids =
Asam amino dengan
rantai bercabang)
Membantu mencegah penyusutan otot dan membantu dalam pembentukan
sel darahmerah.3) Valin (Val,V), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids
= Asam amino dengan
rantai bercabang)
Tidak diproses di organ hati, lebih banyak langsung diserap oleh
otot, membantudalam mengirimkan asam amino lain (triptofan,
fenilalanin, tirosin) ke otak.
-
4) Lisin (Lys, K)
Membentuk L-Carnitine, membantu dalam pembentukan protein
kolagen, maupunjaringan penghubung tubuh lainnya (kartilago dan
persendian).5) Triptofan (Trp, W)
Pemicu serotonin (hormon yang memiliki efek relaksasi) dan
merangsang pelepasanhormon pertumbuhan.6) Metionin (Met, M)
Prekusor dari sistein dan kreatin, menurunkan kadar kolestrol
darah dan membantumembuang zat racun pada organ hati dan membentuk
regenerasi jaringan baru padahati dan ginjal.7) Threonin (Thr,
T)
Salah satu asam amino yang membantu detoksifikasi, membantu
pencegahanpenumpukan lemak pada organ hati, komponen penting dari
kolagen dan biasanyakekurangannya diderita oleh vegetarian.
-
8) Fenilalanin (Phe, F)
Prekursor untuk tirosin, meningkatkan daya ingat, mood, fokus
mental, digunakandalam terapi depresi dan membantu menekan nafsu
makan.
2. Asam Amino Non-EsensialAsam amino non-esensial adalah asam
amino yang bisa diprosuksi sendiri oleh tubuh,sehingga memiliki
prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan dengan asamamino
esensial. Jenis-jenis asam amino non-esensial sebagai berikut:1)
Aspartic Acid (Asp, D)
Membantu mengubah karbohidrat menjadi energi, membangun daya
tahan tubuhmelalui immunoglobulin dan antibodi dan meredakan
tingkat amonia dalam darahsetelah latihan.2) Glisin (Gly, G)
Membantu tubuh membentuk asam amino lain, merupakan bagian dari
sel darahmerah dan sitokrom (enzim yang terlibat dalam produksi
energi), memproduksiglukagon yang mengaktifkan glikogen dan
berpotensi menghambat keinginan akangula.
-
3) Alanin (Ala, A)
Membantu tubuh mengembangkan daya tahan, merupakan salah satu
kunci dari siklusglukosa alanin yang memungkinkan otot dan jaringan
lain untuk mendapatkan energidari asam amino.4) Serin (Ser, S)
Diperlukan untuk memproduksi energi pada tingkat sel, membantu
fungsi otak (dayaingat) dan syaraf.
3. Asam amino Esensial Bersyarat.Asam amino esensial bersyarat
adalah kelompok asam amino non-esensial, namunpada saat tertentu,
seperti setelah latihan beban yang keras, produksi dalam tubuhtidak
secepat dan tidak sebanyak yang diperlukan sehingga harus didapat
darimakanan maupun suplemen protein. Jenis-jenis asam amino
esensial bersyaratsebagai berikut:1) Arginin (Arg, R), (asam amino
esensial untuk anak-anak)
Diyakini merangsang produksi hormon pertumbuhan, pemicu Nitric
oxide (suatusenyawa yang melegakan pembuluh darah untuk aliran
darah dan pengantaran nutrisiyang lebih baik) dan GABA, bersama
glisin dan metionin membentuk kreatin.
-
2) Histidin (His, H), (asam amino esensial pada beberapa
individu)
Salah satu zat yang menyerap ultraviolet dalam tubuh, diperlukan
untuk pembentukansel darah merah dan sel darah putih dan banyak
digunakan untuk terapi rematik danalergi.3) Sistin (Cys, C)
Mengurangi efek kerusakan dari alkohol dan asap rokok,
merangsang aktivitas seldarah putih dalam meningkatkan daya tahan
tubuh, bersama L-Aspartic Acid dan L-Citruline menetralkan radikal
bebas, salah satu komponen yang membentuk ototjantung dan jaringan
penyambung, siap diubah menjadi energi dan salah satu elemenbesar
dari kolagen.4) Asam Glutamat (Glu, E),
Pemicu dasar untuk glutamin, prolin, ornitin, arginin, glutatin
dan GABA, diperlukanuntuk kinerja otak dan metabolisme asam amino
lain.5) Tirosin (Tyr, Y)
Pemicu hormon dopamin, epinefrin, norepinefrin, melanin (pigmen
kulit), hormontiroid dan meningkatkan mood dan fokus mental.
-
6) Glutamin (Gln, Q)
Asam amino yang paling banyak ditemukan dalam otot manusia,
memicu produksihormon pertumbuhan, membantu dalam membentuk daya
tahan tubuh, sumber energipenting pada organ tubuh pada saat
kekurangan kalori, salah satu nutrisi untuk otakdan kesehatan
pencernaan dan meningkatkan volume sel otot.7) Taurin
Membantu daya tahan tubuh dan fungsi organ hati, membantu dalam
penyerapan danpelepasan lemak dan membantu dalam meningkatkan
volume sel otot.8) Ornitin
Dalam dosis besar bisa membantu produksi hormon pertumbuhan dan
recovery darisakit.
Klasifikasi asam amino berdasarkan rantai samping dan
jenisnya:Asam Amino Polara. Memiliki gugus R yang tidak
bermuatan.b. Senyawa : serin , treonin, sistein, metionin,
glutamin.c. Bersifat hidrofilik atau mudah larut dalam air.d.
Cenderung terdapat di bagian luar protein.e. Sistein berbeda dengan
yang lain, karena gugus R terionisasi pada pH tinggi (pH
= 8.3) sehingga dapat mengalami oksidasi dengan sistein
membentuk ikatandisulfida.
-
Asam Amino Non Polara. Memiliki gugus R alifatik.b. Glisin,
alanin, valin, leusin, isoleusin dan prolin.c. Bersifat hidrofobik.
Semakin hidrofobik suatu asam amino seperti Isoleusin (I).d. Prolin
berbeda dengan asam amino. Berbentuk siklis, tetapi mempunyai
banyak
kesamaan sifat dengan kelompok alifatis ini.e. Umum terdapat
pada protein yang berinteraksi dengan lipid.Asam Amino Gugus
Aromatika. Fenilalanin, tirosin dan triptofan.b. Bersifat relatif
non polar atau hidrofobik.c. Fenilalanin bersama dengan Valin,
Leusin & Isoleusin merupakan asam
amino paling hidrofobik.d. Gugus hidroksil , triptofan dan
tirosin mempunyai cincin indol.e. Sehingga mampu membentuk ikatan
hidrogen yang penting untuk menentukan
struktur enzim.f. Asam amino aromatik mampu menyerap sinar UV
280 nm.g. Asam amino ini sering digunakan untuk menentukan kadar
protein.Asam Amino Bermuatan Positif (+)a. Lisin, arginin, dan
histidin.b. Mempunyai gugus yang bersifat basa pada rantai
sampingnya.c. Bersifat polar dan terletak di permukaan protein
sehingga dapat mengikat air.d. Histidin mempunyai muatan mendekati
netral (pada gugus imidazol)
dibanding lisin (pada gugus amino) dan arginin (pada gugus
guanidino).e. Karena histidin dapat terionisasi pada pH mendekati
pH fisioligis, maka
histidin sering berperan dalam reaksi enzimatis yang melibatkan
pertukaranproton.
Asam Amino Bermuatan Negatif (-)a. Aspartat dan glutamat.b.
Mempunyai gugus karboksil pada rantai sampingnya sehingga bermuatan
(-) /
asam pada pH 7.
I.2 Protein dan Struktur ProteinProtein adalah senyawa organik
kompleks yang tersusun atas unsur karbon (C),hidrogen (H), Oksigen
(O), dan Nitrogen (N). Protein merupakan makromolekul yang
-
terdiri dari satu atau lebih polimer. Setiap polimer tersusun
atas monomer yangdisebut asam amino. Masing-masing asam amino
mengandung satu atom karbon (C)yang mengikat satu atom hidrogen
(H), satu gugus amina (NH2), satu gugus karboksil(-COOH), dan gugus
residu (gugus R). Asam amino kemudian membentuk rantaipanjang
melalui ikatan peptida. Ikatan peptida adalah ikatan antara gugus
karboksilsatu asam amino dengan gugus amina dari asam amino lain
yang ada di sampingnya.Asam amino berantai panjang ini disebut
protein polipeptida.
Struktur Protein1. Struktur PrimerStruktur primer protein
merupakan urutan linear asam amino yang membentuk
rantaipolipeptida. Urutan ini diberikan oleh urutan basa nukleotida
DNA dalam kodegenetik. Urutan asam amino yang menentukan posisi
dari kelompok R yang relatifberbeda antara satu dan yang lainnya.
Posisi ini menentukan lipatan protein danstruktur akhir
molekul.
2. Struktur SekunderStruktur sekunder protein adalah struktur
linear dan polipeptida pada struktur proteinmembentuk struktur
heliks. Rantai polipeptida pada struktur sekunder menggulungseperti
spiral ( - helix), atau seperti lembaran kertas continues form ( -
helix), ataubentuk triple heliks. Hal ini karena adanya ikatan
hidrogen di antara gugus-guguspolar dari asam amino dalam rantai
protein.
-
3. Struktur TersierStruktur tersier protein adalah struktur tiga
dimensi yang lentur dan rantai polipeptidayang memutar. Urutan
linear dari rantai polipeptida dilipat pada struktur globular
danlipatan ini distabilkan oleh interaksi non kovalen lemah.
Interaksi antara urutan lineardan struktur globular merupakan
ikatan hidrogen yang terbentuk ketika atom hidrogenbersama dengan
dua atom lain dan interaksi elektrostatik yang dibentuk antara
rantaiasam amino yang dibebankan merupakan suatu ion postif dan
negatif darimakromolekul. Pada struktur ini terjadi lipatan
membentuk struktur - helix dan -sheet, karena adanya ikatan
hidrogen di antara gugus-gugus polar dari asam aminodalam rantai
protein. Interaksi hidrofobik, hubungan disulfida, dan ikatan
kovalenjuga berkontribusi terhadap struktur tersier.
4. Struktur KuartenerStruktur kuartener protein adalah struktur
dengan lebih dari satu rantai polipeptidadan merupakan suatu
struktur protein dengan molekul yang kompleks. Pada
strukturkuartener protein, terjadi ikatan hidrogen, gaya Van der
Waals, interaksi gugusnonpolar, interaksi antar protein baik
interaksi polar, nonpolar, maupun Van derWaals.
I.3 Identifikasi ProteinTerdapat 2 macam reaksi untuk
mengidentifikasi kandungan protein dalam sebuahlarutan, yaitu
reaksi umun dan reaksi khusus.
-
A. Reaksi UmumReaksi Umum digunakan untuk mengidentifikasi semua
macam protein (proteinsederhana, protein majemuk, protein globular,
protein fibrosa, protein alam maupunderivat). Reaksi ini
diklasifikasi menjadi Tes Ninhidrin dan Tes Biuret.I. Tes
Ninhidrin
Reaksi:Larutan Susu Encer + Reagen NinhidrinJika reaksi ini
berhasil, maka akan terbentuk larutan berwarna ungu hinggabiru.
Pereaksi Ninhidrin merupakan oksidator yang lemah sehingga asam
aminoyang terdapat pada larutan susu dapat bereaksi dengan
ninhidrin.Selanjutnya, ninhidrin akan bereaksi dengan hidrindantin
dan ammoniamembentuk senyawa berwarna biru.
II. Tes BiuretReaksi:Larutan Susu Encer + Kuprisulfat Encer +
NaOH EncerJika reaksi ini berhasil, maka akan terbentuk larutan
berwarna merah atauungu.
-
Larutan yang mengandung asam amino akan memberikan hasil
positifterhadap pereaksi biuret dengan menunjukkan warna merah atau
ungu. Tesini dilakukan dengan cara meneteskan larutan Kuprisulfat
dan kemudianmenambahkan Natrium hidroksida hingga terbentuk larutan
berwarna merahjika terdapat sedikit ikatan-ikatan peptida, atau
berwarna ungu jika terdapatbanyak ikatan-ikatan peptida.
B. Reaksi KhususReaksi ini tidak berlaku untuk semua macam
protein, hanya pada protein-proteinkhusus. Reaksi ini dapat
diklasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu:I. Tes Xanthoprotein
Tes ini dilakukan untuk mengidentifikasi kandungan asam amino
dengangugus fenil pada larutan protein.Reaksi:Larutan Susu Encer +
Asam Nitrat PekatLarutan Susu Encer + Asam Nitrat Pekat +
Amonia
Pereaksi Xanthoprotein adalah Larutan Asam Nitrat Pekat. Jika
LarutanAsam Nitrat Pekat diteteskan pada larutan yang mengandung
asam amino,maka akan terbentuk endapan berwarna putih, setelah
dipanaskan ia akanberubah menjadi larutan berwarna kuning. Reaksi
ini disebut dengan reaksinitrasi yang terjadi pada inti benzena
yang terdapat didalam protein. Setelahterbentuk warna kuning,
penambahan amonia pada larutan tersebut akanmerubahnya menjadi
warna jingga.
II. Tes MolischTes ini dilakukan untuk mengidentifikasi
glukoprotein, yaitu proteinmajemuk yang mengandung gugus
prostetisnya karbohidrat.
-
Reaksi:Larutan Susu Encer + -naftol dalam alkohol + H2SO4
Ketika protein majemuk bereaksi dengan Asam Sulfat ia akan
terhidrolisismenjadi protein sederhana dan karbohidrat. Karbohidrat
kemudian akanterhidrolisis menjadi bentuk sederhananya,
monosakarida-monosakarida, danfurfural atau hidroksi metil furfural
yang kemudian berkondesasi dengan -naftol dalam alkohol dan
membentuk senyawa kompleks dengan cincin ungu.
III. Tes Hopkins ColeTes ini dilakukan untuk mengidentifikasi
asam amino triptopan yangterkandung dalam larutan
protein.Reaksi:Larutan Susu Encer + Asam Glioksilat + H2SO4
Asam Glioksilat akan mengkondensasi asam amino triptofan
membentuksenyawa berwarna. Setelah H2SO4 pekat dituangkan, akan
terbentuk dualapisan dan beberapa saat kemudian terbentuk cincin
ungu di antara bataskedua lapisan itu.
-
IV. Tes SulfidaTes ini dilakukan untuk mengidentifikasi asam
amino metionin, sistein dansistin yang terkandung dalam larutan
protein.Reaksi:Larutan Susu Encer + NaOH + Pb Asetat
Sulfida pada asam amino bila direaksikan dengan Pb Asetat akan
membentukPbS berupa endapan kuning sampai hitam bergantung pada
banyaknya sulfida.
II. LEMAKII.1 Asam Lemak dan KlasifikasiAsam lemak adalah suatu
senyawa golongan asam karboksilat (monokarboksilat)yang mempunyai
rantai alifatik panjang. Asam lemak alami mempunyai rantai
denganjumlah atom karbon genap dari 4 hingga 28. Asam lemak
merupakan turunan daritrigliserida atau fosfolipid. Asam lemak
bebas adalah asam lemak yang tidak terikatpada molekul lain. Asam
lemak merupakan sumber bahan bakar makhluk hidup yangsangat
penting, karena ketika proses metabolisme, asam lemak menghasilkan
ATPdengan jumlah yang besar. Baik lipida sederhana maupun lipida
majemuk semuanyamempunyai unit penyusun yang sama, yaitu asam
lemak.
Klasifikasi Asam lemakAsam lemak menurut ada atau tidaknya
ikatan rangkap karbon di dalamnya, dibagimenjadi asam lemak jenuh
dan asam lemak tak jenuh.1. Asam Lemak Jenuh
Asam lemak jenuh atau saturated fatty acids merupakan asam
karboksilat rantaipanjang dengan panjang rantai 12 hingga 24 dan
tidak mempunyai ikatanrangkap dalam struktur kimianya. Asam lemak
jenuh hanya mempunyai ikatantunggal, sehingga masing-masing atom
karbon dalam rantai mengikat dua atomhidrogen kecuali karbon omega
yang mempunyai tiga atom hidrogen padaujungnya. Biasanya asam lemak
jenuh menjadi unit penyusun lemak hewan atauminyak tanaman.
-
Berikut ini contoh asam lemak jenuh:
2. Asam Lemak Tak JenuhAsam lemak tak jenuh atau unsaturated
fatty acids mempunyai satu atau lebihikatan rangkap antara atom
karbonnya. Dua atom karbon yang terikat pada atom-atom karbon yang
berikatan rangkap satu sama lain mempunyai konfigurasi
cis-trans.Cis. Konfigurasi cis berarti atom hidrogen berada dalam
sisi yang sama denganatom karbon ikatan rangkap. Konfigurasi cis
menyebabkan bengkoknya rantaidan mencegah bebasnya asam lemak untuk
berkonformasi. Ikatan rangkapkonfigurasi cis mempunyai
fleksibilitas yang rendah. Asam lemak tak jenuh yangmempunyai
ikatan konfigurasi cis disebut dengan lemak cis.Trans. Konfigurasi
trans berarti atom hidrogen berada dalam sisi yangberseberangan
pada atom karbon berikatan rangkap. Asam lemak tak jenuh inidisebut
lemak trans. Lemak trans tidak terlalu bengkok dan bentuknya
hampirsama dengan asam lemak jenuh. Sebagian asam lemak dengan
konfigurasi transtidak terdapat di alam.Berikut ini contoh asam
lemak tak jenuh:
-
Menurut kemampuan tubuh untuk mensintesis, asam lemak dibagi
menjadi dua,esensial dan non-esensial. Asam lemak yang sangat
dibutuhkan tubuh namuntidak dapat dibuat di dalam tubuh disebut
asam lemak esensial. Asam lemak iniharus diperoleh dari luar yaitu
dari lemak makanan. Contohnya seperti asamlinoleat, asam linolenat
dan asam arakidonat. Sedangkan asam lemak non-esensialadalah asam
lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan tubuh dapat menyintesis
ataumembuatnya melalui proses biokimiawi yang rumit. Contoh dari
asam lemaknon-esensial adalah asam butirat, asam palmitat, asam
stearat dan asam oleat.
II.2 Lemak dan KlasifikasiLemak adalah suatu ester antara
gliserol dengan asam lemak, dimana ketiga radikalhidroksil dari
gliserol diesterkan. Lemak adalah suatu trigliserida.
Klasifikasi LemakBerdasarkan komposisi kimianya:A. Lipida
Sederhana1. Lemak Netral (Tigliserida)
Lemak netral dalam ilmu gizi adalah apa yang dikenal sebagi
lemak danminyak. Lemak berbentuk padat pada suhu kamar sedangkan
minyakberbentuk cair.
2. Monogliserida, digliserida (ester asam lemak dengan
gliserol).3. Ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul
tinggi Malam Ester Sterol Ester Nonsterol Ester Vitamin A dan Ester
Vitamin D
B. Lipida Majemuk1. Fosfolipida
Fosfolipida merupakan trigliserida dimana asam lemak pada posisi
karbonketiga di tempati oleh gugus fosfat dan gugus basa mengandung
nitrogen.Gugus basa pada fosfolipida menentukan nama fosfolipida
tersebut.Fosfolipida terdapat dalam tiap sel hidup, dibentuk di
dalam hati danmenenempati urutan ke-2 kandungan lipida dalam
tubuh.
-
2. LipoproteinLipoprotein merupakan gabungan molekul lipida dan
protein yang disintetisdidalam hati. Seperempat sampai sepertiga
bagian dari lipoprotein adalahprotein dan selebihnya lipida atau
lemak. Lipoprotein mempunyai fungsimengangkut lipida di dalam
plasma ke jaringan-jaringan yangmembutuhkannya sebagi sumber
energi, sebagai komponen membran sel atausebagai prekursor
metabolit aktif.
C. Lipida Turunan1. Asam Lemak
Asam lemak merupakan asam organik yang terdiri atas rantai
hidrokarbonlurus yang pada satu ujung mempunyai gugus karboksil
(COOH) dan padaujung lain gugus metil (CH3). Asam lemak alami
biasanya mempunyai rantaidengan jumlah atom karbon genap, yang
berkisar antara empat hingga duapuluh dua karbon. Asam lemak jarang
terdapat bebas dalam alam, akan tetapibanyak terdapat dalam bentuk
ikatan ester atau amida dalam berbagai lipida.
2. SterolSterol merupakan sekelompok senyawa yang mempunyi
karakteristik strukturcincin kompleks steroid dengan berbagai
variasi. Sterol yang banyak terdapatdalam pangan adalah kolesterol
dalam jaringan hewani, ergosterol dalamkhamir dan beta-sitosterol
dalam makanan nabati. Selain itu ada pula hormonSteroida, Vitamin D
dan Garam Empedu.
3. Lain-Lain:a) Karotenoid dan Vitamin Ab) Vitamin Ec) Vitamin
K
Berdasarkan sumbernya:A. Lemak Hewani
Lemak yang diperoleh dari hewan-hewan berderajad tinggi dan pada
umumnyamerupakan bahan padat. Sebab lemak hewani pada umumnya
mengandung asam-asam lemak jenuh rantai panjang sebagai unit
penyusunnya. Lemak yang terdapatpada ikan paus, ikan cod, dan ikan
herring pada suhu biasa merupakan zat cairsehingga dikenal sebagai
minyak ikan. Lemak hewani mengandung kolesterol.
-
B. Lemak NabatiLemak yang diperoleh dari tanaman yang pada
temperatur biasa merupakan zatcair (minyak) karena pada umumnya
mengandung sebuah atau lebih asam lemaktidak jenuh sebagai unit
penyusunnya. Lemak nabati banyak terdapat dalamkacang-kacangan,
buah-buahan, biji-bijian dan akar tanaman. Lemak nabatimengandung
fitosterol.
Berdasarkan ikatannyaA. Lemak tidak jenuh (unsaturated fat)
Lemak yang mempunyai sebuah atau lebih ikatan rangkap dua.
Contohnya yaitutripalmitolein.B. Lemak jenuh (saturated fat)
Lemak yang tidak mempunyai ikatan rangkap dalam struktur
kimianya.Contohnya yaitu tripalmitin.
Berdasarkan atas komposisinyaA. Lemak berasam satu
Adalah lemak yang ketiga asam lemak penyusunnya adalah sama.
Tristearindan triolein adalah dua buah contoh dari lemak berasam
satu.
-
B. Lemak berasam duaAdalah lemak dimana ketiga asam lemak yang
menjadi penyusunnya, yangsama hanya dua. Contohnya gliseril
1-oleo-2,3-distearat atau 1-oleo-2,3-distearin.
C. Lemak berasam tigaAdalah lemak dimana ketiga asam lemak
penyusunnya tidak sama. Contohnyagliseril-1-stearo-2-oleo-3
palmitat atau 1-stearo-2-oleo-3-palmitin.
II.3 Identifikasi Lemak dan Asam Lemak1. Noda Lemak / Minyak
Lemak cair atau minyak diteteska pada kertas saring atau kertas
biasa,noda lemak akan sukar hilang. Tetapi jika lemak diganti
dengan air, makatidak akan menimbulkan noda atau nodanya akan
hilang perlahan lahan
2. Tes untuk menguji adanya ikatan rangkap pada lemak tak
jenuhLemak tak jenuh mempunyai ikatan rangkap dalam struktur
kimianya.Adanya ikatan rangkap ini dapat ditunjukkan dengan
beberapa teteslarutan akuabromata atau larutan kalium permanganate
encera. Melunturkan warna akuabromata
Bila lemak tak jenuh ditambah dengan larutan akuabromata,
makawarna akuabromata tersebut akan dilunturkan. Bila lemak tak
jenuh
-
tersebut misalnya triolein maka reaksi kimianya digambarkan
sebagaiberikut:
b. Melunturkan warna larutan kalium permanganatLemak tak jenuh
juga melunturkan warna larutan kalium permanganatencer. Bila lemak
yang diselidiki adalah 1-oleo-2,3-distearin makareaksi kimianya
adalah sebagai berikut:
III. ANALISA BAHAN1. Larutan susu sapi encer
Larutan susu sapi encer digunakan pada semua percobaan uji
protein.2. Reagen Ninhidrin
Reagen yang berguna untuk mendeteksi asam amino dan
menetapkankonsentrasinya dalam larutan.
3. Larutan CuSO4 encer (Kuprisulfat)Kuprisulfat disebut juga
dengan tembaga (II) sulfat. Kuprisulfat adalahsenyawa kimia dengan
rumus molekul CuSO4. Anhidrat dari kuprisulfatberbentuk bubuk
berwarna hijau pucat dan bentuk pentahidratnyaberwarna biru
terang.
4. Larutan NaOH (Natrium hidroksida)NaOH sejenis basa logam
kaustik. Dan terbentuk dari oksida basaNatrium Oksida yang
dilarutkan dalam air. NaOH membentuk larutanalkali yang kuat ketika
di air.
-
5. Larutan HNO3 pekat (Asam Nitrat)Cairan korosif yang memiliki
sifat tak berwarna, asam beracun, dandapat menyebabkan luka
bakar.
6. Larutan Amonia (NH3)Amonia berupa gas memiliki bau tajam.
Senyawa kaustik dan dapatmerusak kesehatan.
7. Larutan naftol dalam alkoholMerupakan padatan kristal berbau
seperti etanol. Sedikit larut dalam airtetapi mudah larut dalam
alkohol. Cenderung stabil dalam kondisiruangan. Merupakan oksidator
kuat dan zat toksik.
8. Larutan H2SO4 pekat (Asam Sulfat)Asam anorganik yang kuat dan
memiliki fungsi sebagai sintesis kimia,pengilangan minyak dan lain
lain.
9. Larutan Asam GlioksilatSenyawa organik dengan rumus kimia
C2H2O3. Asam Glioksilatmemiliki gugus aldehid dan asam
karboksilat.
10. Pb AsetatZat berbentuk kristal warna putih dan berbau cuka
karena berikatandengan ion asetat (CH3OO), Pb asetat merupakan
garam timbal yangsangat beracun. Logam ini penyebarannya sangat
luas dan banyakdigunakan di berbagai industri logam. Pb asetat
dalam bentuk larutan.
11. Larutan Asam PikratMemiliki sifat explosive dan rumus
kimianya adalah C6H3N3O7.
12. Larutan Asam TrikloroasetatAsam yang cukup kuat dan dibuat
melalui reaksi klorin dengan AsamAsetat bersama katalis yang
cocok.
13. Larutan Ferri kloridaDigunakan dalam pengolahan limbah dan
produksi air minum.
14. MinyakMinyak yang digunakan adalah minyak kelapa dalam
kemasan yangbiasa digunakan untuk menggoreng.
15. Larutan KMnO4 encer (Kalium permanganat)Kalium permanganat
dapat melepaskan oksigen (proses oksidasi)sehingga dapat membunuh
kuman (bakterisid). Kalium permanganat
-
berupa kristal ungu, mudah larut dalam air. Dalam larutan
encermerupakan peroksidan. Penglepasan oksigen terjadi bila zat
inibersentuhan dengan zat organik. Inaktivasi menyebabkan
perubahanwarna larutan dari ungu menjadi biru.
C. Alat dan Bahan : Alat :1. Tabung reaksi2. Penjepit tabung3.
Lampu spiritus4. Pipet pasteur5. Kertas saring6. Rak tabung
Bahan :1. Larutan susu sapi encer2. Reagen Ninhidrin3. Larutan
CuSO4 encer4. Larutan NaOH encer5. Larutan HNO3 pekat6. Larutan
Amonia7. Larutan naftol dalam alkohol8. Larutan H2SO4 pekat9.
Larutan Asam Glioksilat10. Larutan NaOH 40%11. Larutan Pb asetat12.
Larutan Asam Pikrat13. Larutan Asam Trikloroasetat14. Larutan Ferri
klorida15. Minyak16. Larutan KMnO4 encer17. Air
-
D. Cara KerjaPercobaan-Percobaan untuk ProteinA. Reaksi Umum
1. Tes Ninhidrin1) Larutan susu sapi encer sebanyak 10 tetes
dimasukkan ke dalam
tabung reaksi.2) Kemudian ditambahkan 10 tetes reagen
Ninhidrin.3) Tabung dikocok dan perhatikan warna yang
terbentuk.
2. Tes Biuret1) Larutan susu sapi encer sebanyak 10 tetes
dimasukkan ke dalam
tabung reaksi.2) Sebanyak 5 tetes larutan CuSO4 encer
ditambahkan ke dalam tabung
reaksi.3) Ditambahkan pula 5 tetes larutan NaOH encer ke
dalamnya.4) Perhatikan perubahan warna yang terjadi.
B. Reaksi Khusus1. Tes Xanthoprotein
1) Sebuah tabung reaksi diisi dengan 10 tetes larutan susu sapi
encer.2) Larutan HNO3 pekat sebanyak 10 tetes ditambahkan ke
dalam
tabung reaksi.3) Larutan dipanaskan hingga terbentuk warna
kuning.4) Setelah itu, ke dalam tabung reaksi ditambahkan 10 tetes
larutan
Amonia.5) Warna larutan berubah dari kuning menjadi jingga.
2. Tes Molisch1) Sebuah tabung reaksi diisi dengan 10 tetes
larutan susu sapi encer.2) Selanjutnya, 10 tetes larutan naftol
dalam alkohol ditambahkan
ke dalam tabung reaksi.3) Tabung sedikit dimiringkan untuk
kemudian dialiri dengan larutan
H2SO4 pekat hingga terbentuk cincin ungu.3. Tes Hopkins Cole
1) Siapkan 10 tetes larutan susu sapi encer di dalam tabung
reaksi.2) Lalu 10 tetes larutan Asam Glioksilat ditambahkan ke
dalam tabung
reaksi.
-
3) Tabung sedikit dimiringkan untuk kemudian dialiri dengan
larutanH2SO4 pekat hingga terbentuk cincin ungu.
4. Tes Sulfida1) Sebanyak 10 tetes larutan susu sapi encer
disiapkan dalam tabung
reaksi.2) Ditambahkan sebanyak 10 tetes larutan NaOH 40% ke
dalam tabung
reaksi.3) Campuran tersebut kemudian dipanaskan.4) Setelah itu,
ke dalam tabung ditambahkan 10 tetes larutan Pb Asetat.5)
Perhatikan perubahan warna dan endapan yang terjadi.
Reaksi PresipitasiA. Presipitasi dengan Alkaloid Reagensia
1. 2 buah tabung reaksi disiapkan.2. Larutan susu sapi encer
sebanyak 10 tetes dimasukkan ke dalam
masing-masing tabung reaksi.3. Kemudian ditambahkan 10 tetes
larutan Asam Pikrat ke dalam
tabung reaksi pertama.4. Dan pada tabung reaksi kedua
ditambahkan 10 tetes larutan Asam
Trikloroasetat.5. Perhatikan endapan yang terbentuk pada
masing-masing tabung.
B. Presipitasi dengan Larutan Garam-Garam Logam Berat1. 2 buah
tabung reaksi disiapkan.2. Larutan susu sapi encer sebanyak 10
tetes dimasukkan ke dalam
masing-masing tabung reaksi.3. Kemudian ditambahkan 10 tetes
larutan Ferri klorida ke dalam
tabung reaksi pertama.4. Dan pada tabung reaksi kedua
ditambahkan 10 tetes larutan CuSO4
encer.5. Perhatikan endapan yang terbentuk pada masing-masing
tabung.
C. Percobaan Hehler1. 10 tetes larutan susu sapi encer
dimasukkan di dalam tabung reaksi.2. Kemudian ditambahkan 10 tetes
larutan HNO3 pekat ke dalamnya.3. Perhatikan lapisan putih yang
terbentuk pada bagian atas larutan
-
Percobaan-Percobaan untuk LemakA. Noda Lemak / Minyak
1. Disiapkan 2 buah kertas saring.2. Pada kertas saring pertama
diteteskan minyak.3. Sedangkan pada kertas saring kedua diteteskan
air.4. Kertas saring dibiarkan hingga kering.5. Perhatikan kertas
saring mana yang memiliki bekas noda.
B. Tes untuk Menguji Adanya Ikatan Rangkap pada Lemak Tak
Jenuh1. Melunturkan Warna Larutan Kalium Permanganat
1) Tabung reaksi yang sudah disiapkan, ke dalamnya dimasukkan
2tetes larutan KMnO4 encer.
2) Kemudian, dimasukkan larutan minyak kelapa hingga 1/3
tabungreaksi.
3) Bagian atas tabung ditutup dengan jari, tabung kemudian
dikocokdengan keras dan cepat hingga warna ungu dari KMnO4 luntur
ataumenyatu dengan minyak.
E. Hasil PercobaanNo Percobaan Reaksi Hasil1. Tes Ninhidrin
Larutan Susu + Reagen
Ninhidrin + (kocok)Tidak Terbentuk WarnaUngu
2. Tes Biuret Larutan Susu + CuSO4 encer +NaOH encer
Larutan Biru
3. Tes Xanthoprotein Larutan Susu + HNO3 pekat +(panaskan) +
Amonia
Kuning Jingga
4. Tes Molisch Larutan Susu + naftol dalamalkohol + (kocok) +
H2SO4pekat
Cincin Ungu
5. Tes Hopkins Cole Larutan Susu + Asam Glioksilat+ H2SO4
pekat
Cincin Ungu
6. Tes Sulfida Larutan Susu + NaOH 40% +(panaskan) + Pb
Asetat
Endapan Coklat
-
7. Reaksi Presipitasidengan AlkaloidReagensia
Larutan Susu + Asam Pikrat Endapan PutihLarutan Susu +
AsamTrikloroasetat
Endapan Putih
8. Presipitasui denganLarutan Garam garam logam berat
Larutan Susu + Ferri klorida Endapan Putih
Larutan Susu + CuSO4 Endapan Putih
9. Percobaan Hehler Larutan Susu + HNO3 pekat Lapisan Putih10.
Noda Lemak /
MinyakKertas Saring + Minyak Ada bekas nodaKertas Saring + Air
Tidak ada bekas noda
11. Melunturkan warnaKMnO4
KMnO4+ Minyak + (kocok) Warna ungu KMnO4luntur
F. Pembahasan1. Tes Ninhidrin
Reaksi Ninhidrin ini berlaku untuk semua protein karena
merupakan reaksiumum identifikasi protein. Namun tidak dapat
mengidentifikasi keberadaanasam amino. Pada tes ini digunakan
larutan susu sapi encer asli yangkemudian direaksikan dengan reagen
ninhidrin. Reagen ninhidrin sendiriadalah hidrat dari triketon
siklik, dan bila bereaksi dengan asam aminomenghasilkan zat
berwarna ungu. Reaksi Ninhidrin digambarkan denganrumus sebagai
berikut:
Warna yang terbentuk dari reaksi kimia percobaan ninhidrin
seharusnyaadalah warna biru hingga ungu. Namun pada percobaan
praktikan, tidakterjadi perubahan warna. Hal ini bisa dikarenakan
kesalahan teknis dari segikualitas bahan atau pun kadar protein
dalam sampel yang sangat kecil.
-
2. Tes BiuretSampel yang digunakan adalah susu sapi cair asli
yang kemudian direaksikandengan CuSO4 encer dan NaOH encer. Tes
biuret ini apabila bereaksi positifakan menunjukkan adanya protein
bahkan asam amino dalam sampel yangdiuji. Pereaksi biuret sendiri
adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yangterbentuk pada
pemanasan dua molekul urea. Ion Cu2+ dari pereaksi biuretdalam
suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau
ikatan-ikatanpeptida yang menyusun protein membentuk senyawa
kompleks berwarnamerah hingga violet. Tergantung jumlah atau banyak
kandungan protein padasampel. Pada percobaan diatas warna yang
terbentuk adalah biru. Hal iniberarti reaksi tersebut merupakan
reaksi positif. Jadi, susu sapi encer yangdigunakan sebagai sampel
mengandung ikatan peptida. Reaksi dalam ujiBiuret digambarkan
sebagai berikut:
3. Tes XanthoproteinPada percobaan diatas sampel yang digunakan
adalah larutan susu sapi cairasli. Pada uji Xanthoprotein ini
sampel direaksikan dengan HNO3 pekatdengan proporsi sama banyak.
Kemudian akan terbentuk endapan putih,setelah dilakukan proses
pemanasan endapan putih akan berubah menjadikuning. Hal ini akibat
nitrasi pada inti benzena yang terdapat dalam protein.Lalu
dilakukan penambahan larutan Amonia untuk memberikan
suasanaalkalis. Senyawa nitro yang terbentuk berwarna kuning dan
dalam
-
lingkungan alkalis mengalami ionisasi dengan bebas dan warnanya
menjadijingga. Dengan demikian terbukti bahwa larutan sampel susu
cairmengandung asam amino dengan gugus samping fenil.
4. Tes MolischUji Molisch merupakan reaksi khusus yang berlaku
untuk protein tertentu.Sampel yang digunakan adalah susu encer dan
reagen yang digunakan adalahlarutan -naftol dalam alkohol dan Asam
Sulfat pekat yang dimasukkan kedalam tabung dengan dialirkan
melalui dinding tabung. Reaksi yang terjadidengan sampel larutan
susu dan penambahan Asam Sulfat pekat adalahprotein majemuk akan
terhidrolisa menjadi protein sederhana dankarbohidrat. Karbohidrat
kemudian akan mengalami hidrolisa menjadimonosakarida-monosakarida.
Monosakarida yang terbentuk ini akanmengalami dehidrasi menjadi
fulfural/hidroksi metil fulfural dan akanterkondensasi dengan
-naftol dalam alkohol ditandai dengan terbentuknyacincin ungu
sehingga dapat diambil kesimpulan hasil dari percobaan
adalahpositif mengandung gugus prostetis karbohidrat. Hasil
menunjukkan negatifditandai dengan tidak terbentuknya cincin ungu
karena tidak mengandunggugus prostetis karbohidrat. Hasil dari
percobaan yang dilakukan adalahpositif, yaitu terbentuknya cincin
ungu sehingga dapat diambil kesimpulanbahwa sampel mengandung gugus
prostetis karbohidrat atau dalam sampelterdapat glikoprotein.
Reaksi kimia dari percobaan Molisch adalah sebagaiberikut:
-
5. Tes Hopkins ColeTes Hopkins Cole khusus untuk protein yang
mengandung asam aminotriptofan sebagai komponen penyusunnya.
Triptofan dapat berkondensasidengan beberapa aldehid dengan bantuan
asam kuat dan membentuksenyawa yang berwarna. Larutan protein yang
mengandung triptofan dapatdireaksikan dengan pereaksi Hopkins-Cole
yang mengandung AsamGlioksilat. Pada dasarnya reaksi Hopkins-Cole
memberi hasil positif khasuntuk gugus indol dalam protein. Bila
larutan protein encer dan mengandungasam amino triptofan sebagai
komponen penyusun ditambah AsamGlioksilat dan Asam Sulfat pekat
akan terbentuk persenyawaan yangberwarna ungu. Reaksinya adalah
sebagai berikut:
Dalam percobaan diatas terbentuk cincin berwarna ungu. Artinya
bahwalarutan susu sapi diatas mengandung asam amino triptofan
sebagaikomponen penyusunnya.
6. Tes SulfidaTes Sulfida khusus untuk protein yang mengandung
asam amino metionin,sistein atau sistin. Pada tes ini, susu encer
direaksikan dengan larutan NaOH40% lalu dipanaskan. Pemanasan
tersebut akan merubah S organik menjadiS sulfida. Lalu ditambahkan
larutan Pb asetat. Akan terbentuk endapan
-
coklat atau warna hitam jika protein yang diuji mengandung S.
Reaksi kimiadari tes Sulfida adalah
Na2S + Pb(NO3)2 PbS + CH3COONa
Hasil yang didapatkan dari percobaan diatas adalah terbentuk
endapanberwarna coklat. Dapat disimpulkan bahwa komponen penyusun
dari sampelyang diuji mengandung asam amino metionin, sistein atau
sistin.
7. Presipitasi dengan Alkaloid ReagensiaAlkaloid reagensia
adalah reagensia yang dipakai untuk mengendapkanlarutan alkaloid.
Reagen ini misalnya: Asam Pikrat, Asam Galat, AsamSulfosalisilat,
Asam Fosfowolframat, Asam Fosfomolibdat dan lain-lain.Reagen ini
juga dapat digunakan untuk mengendapkan larutan protein.Pengendapan
protein dengan alkaloid reagensia dapat terjadi dengan baik,bila
protein dalam bentuk dwi kutub pada suasana asam. Ion negatif
darialkaloid reagensia akan bergabung dengan protein yang bermuatan
positif(kation) sehingga terbentuk garam proteinat yang mengendap.
Reaksi kimiadari percobaan ini adalah sebagai berikut:
Protein + Asam Pikrat, warna endapan yang terjadi adalah
putih.
Protein + Asam Trikloroasetat, warna endapan yang terjadi adalah
putih.
-
8. Presipitasi dengan Larutan Garam Logam BeratLarutan
garam-garam logam berat misalnya Feri klorida, Kuprisulfat,Merkuri
klorida dan Plumbo asetat dapat dipakai untuk mengendapkanlarutan
protein. Pengendapan ini dapat berlangsung dengan baik
apabilalarutan protein dalam bentuk dwi kutub pada suasana alkalis.
Kation darilogam-logam berat dengan protein yang bersifat sebagai
anion akanbergabung membentuk garam proteinat yang mengendap.
Reaksi kimia dari percobaan presipitasi dengan garam-garam logam
beratadalah sebagai berikut:
Protein + Ferri klorida, warna endapan yang terbentuk adalah
putih.
Protein + Kuprisulfat, warna endapan yang terbentuk adalah
putih.
9. Percobaan Hehler
Pada percobaan ini digunakan sampel susu yang direaksikan dengan
asamnitrat pekat sama banyak. Maka jika hasilnya positif akan
terbentuk lapisanberwarna putih pada bagian atas dari protein. Hal
tersebut terjadi karenalarutan mengalami proses denaturasi karena
pengaruh dari asam mineralpekat (asam nitrat pekat).
-
10. Noda Lemak / Minyak
Pada percobaan ini digunakan sampel berupa minyak goreng baru
(belumdigunakan). Kemudian minyak tersebut diteteskan pada kertas
saring danditunggu hingga kering. Sebagai pembanding, pada kertas
saring yang lainditeteskan air biasa dan ditunggu hingga kering
pula. Hasil setelah keduanyakering adalah pada kertas yang ditetesi
minyak menyisakan noda yang tidakhilang membuat kertas lebih
transparan dari sebelumnya. Sedangkan, padakertas yang ditetesi air
biasa setelah kering tidak meninggalkan bekassedikitpun.
11. Tes untuk Menguji Adanya Ikatan Rangkap pada Lemak Tak
Jenuh(Melunturkan warna kalium permanganat)
Pada percobaan ini digunakan minyak goreng yang masih baru
(belumdigunakan). Sebelumnya, ke dalam tabung reaksi dimasukkan 2
tetesKMnO4 kemudian ditambahkan minyak hingga sepertiga tabung.
Bagianujung tabung ditutup dengan jari kemudian dikocok, tujuan
pengocokan iniadalah agar larutan menjadi homogen secara fisik
dengan ditandaimenghilangnya warna ungu dari Kalium permanganat.
Kalium permanganatakan mengoksidasi ikatan rangkap asam lemak pada
sampel tersebut.Dengan kata lain dengan lunturnya warna KMnO4
menjadi tanda bahwa adaikatan rangkap dalam sampel. Reaksi pada
percobaan ini adalah sebagaiberikut:
G. KesimpulanDengan menggunakan sampel susu pada percobaan
identifikasi senyawaprotein, maka dapat disimpulkan bahwa susu
memang salah satu bahanmakanan yang mengandung protein dengan kadar
yang cukup tinggi.Sedangkan dengan menggunakan sampel minyak pada
percobaan identifikasilemak, maka dapat disimpulkan bahwa minyak
juga merupakan salah satubahan makanan yang mengandung lemak yang
cukup tinggi.
-
DAFTAR PUSTAKA
Ariant, Joko. 2013. Minyak dan Lemak. Universitas Muhammadiyah
Semarang.http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/139/jtptunimus-gdl-jokoariant-6909-3-
babii.pdf. Diakses pada 29 April 2015.Cyber, Perpustakaan. 2013.
Identifikasi Protein dan Asam Amino, Tes / UjiXantoprotein,
Hopkins-Cole, Millon, Biuret, Nitroprusida, Sakaguchi,Pereaksi
Ninhidrin, Kimia.
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/10/identifikasi-protein-dan-asam-amino
-tes-uji.html. Diakses pada 1 Mei 2015Dounutz, Nenq. Dalam.
https://www.academia.edu/5247355/Dalam. Diaksespada 3 Mei
2015.Equentin. 2014. Protein, Struktur Protein, Penggolongan
Protein, Fungsi Protein,Asam Amino Essensial & Non-Essensial.
https://equentinh.wordpres.com.Diakses pada 30 April 2015Kimia,
Ilmu. 2013. Asam Lemak.
http://www.ilmukimia.org/2013/04/asam-lemak.html. Diakses pada 3
Mei 2015.Kyastri, Iky. 2011. Uji Protein.
https://ikykyastri.wordpress.com/2011/19/uji-protein/. Diakses pada
1 Mei 2015Malik, Nufi Handayani. 2014. Klasifikasi
Lemak.http://nufyalhadimalik.blogspot.com/. Diakses pada 29 April
2015.Mulyadi, Tedi. 2015. Struktur dan Fungsi Protein.
https://budisma.net. Diaksespada: 30 April 2015Nuraeni, Endah.
2012. Penggolongan Protein. https://nurul.kimia.upi.edu.Diakses
pada: 30 April 2015Retno, Putri. ABSTRAK.
https://www.academia.edu/4744205/ABSTRAK.Diakses pada 3 Mei
2015.Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar
Kimia 3 : UntukKelas XII Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah.
Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p.
298Utari. 2015. Klasifikasi Asam Amino.
https://organiksmakma3b30.blogspot.com.Diakses pada: 30 April
2015Zakyi, Anisa. 2012. Laporan Praktikum Kimia Analitik Semester
1.
http://zakzakzone.blogspot.com/2012_06_01_archive.html. Diakses
pada 3Mei 2015.
-
Semarang, 6 Juni 2015Praktikan,
Fawnia Azalia Duena Firsta22030114140070 22030114130068
Betsi Kusumaningnastiti Ajeng Larasati22030114140074
22030114130072