IDENTIFIKASI Proteus mirabilis DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK IMIPENEM, KLORAMPENIKOL, SEFOTAKSIM, DAN SIPROFOKSASIN PADA DAGING AYAM DI KOTA MAKASSAR SKRIPSI OLEH : MEYBY EKA PUTRI LEMPANG O111 10 276 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2014
35
Embed
Identifikasi Proteus Mirabilis Dan Resistensinya Terhadap Antibiotik Imipenem Full Fix_2
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
IDENTIFIKASI Proteus mirabilis DAN RESISTENSINYA
TERHADAP ANTIBIOTIK IMIPENEM, KLORAMPENIKOL,
SEFOTAKSIM, DAN SIPROFOKSASIN PADA DAGING
AYAM DI KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
OLEH :
MEYBY EKA PUTRI LEMPANG
O111 10 276
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai
gelar Sarjana Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin,
Makassar. Skripsi ini berjudul “Identifikasi Proteus mirabilis dan Resistensinya
terhadap Antibiotik Imipenem, Klorampenikol, Sefotaksim, pada Daging Ayam
di Kota Makassar“.
Penulisan skripsi ini tidaklah mudah. Penulis menyadari bahwa tanpa
bantuan dari berbagai pihak maka skripsi ini tidak akan selesai. Oleh karena itu
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr.drh. Lucia Muslimin, M.Sc selaku Ketua Prodi Kedokteran Hewan
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin serta sebagai Pembimbing
Akademik dan juga Pembimbing I dalam penelitian dan penyusunan skripsi.
2. Muh. Akbar Bahar, S.Si. Apt. M.Pharm.Sc. selaku dosen Farmakologi dari
Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin serta Pembimbing II dalam
penelitian dan penyusunan skripsi.
3. Dr. Fatma Maruddin S.Pt, MP dan drh. Andi Magfira Satya Apada sebagai
pembahas seminar proposal dan seminar hasil penelitian ini.
4. Seluruh Panitia Seminar Proposal, Panitia Seminar Hasil, dan Panitia Ujian
Akhir Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin.
5. Bapak dan Ibu staf pengajar Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin atas dukungan moral dan memberikan
informasi kepada penulis.
6. Orang tua yang selalu memberikan dukungan doa kepada penulis.
7. Saudara seperjuangan Rozana Pratiwi Salamena yang selalu bersedia
membantu di Lab. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin.
8. Pak Marcus Lembong sebagai salah satu staf ahli di Lab. Mikrobiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyajikan skripsi ini dengan baik,
namun penulis menyadari masih terdapat kekurangan dan mengharap kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan di masa depan. Besar harapan penulis
semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi ilmu pengetahuan khususnya
untuk ilmu kedokteran hewan sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat luas.
Makassar, 1 Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Hipotesis
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proteus sp.
2.2 Proteus mirabilis
2.3 Daging Ayam
2.4 Mikrobiologis Daging Ayam
2.5 Resistensi Antibiotik
2.6 Alur Penelitian
3 MATERI DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
3.2 Bahan
3.3 Alat
3.4 Jumlah Sampel
3.5 Prosedur Pengujian
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Jumlah Total Bakteri/Total Plate Count (TPC)
4.2 Keberadaan Proteus mirabilis
4.3 Resistensi Isolat Proteus mirabilis terhadap Antimikroba
5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
i
ii
iii
iv
v
vi
1
1
2
2
2
2
3
3
3
5
6
7
9
10
10
10
10
10
11
14
14
16
18
21
21
21
22
26
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik Biokimia Proteus sp.
Tabel 2. Karateristik Biokimia Proteus mirabilis
Tabel 3. Persyaratan Tingkat Mutu Fisik Daging Ayam
Tabel 4. Kandungan Nutrisi Daging Ayam Per 100 gram
Tabel 5. Syarat Mutu Mikrobiologis Daging Ayam
Tabel 6. Standar Kekeruhan Mc Farland
Tabel 7. Standar Kepekaan Empat Antibiotik
Tabel 8. Hasil TPC Sampel Daging Ayam yang diambil di Enam Pasar
Tradisional
Tabel 9. Hasil Uji 8 Isolat Proteus mirabilis yang ditemukan
3
4
5
6
7
12
13
14
19
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Uji Biokimia Proteus mirabilis
Gambar 2. Media NA kontrol yang tidak ditumbuhi bakteri (a) dan Media NA
yang ditumbuhi bakteri (b)
Gambar 3. Koloni terpisah pada media SSA (yang dilingkari spidol merah
diuji selanjutnya dengan pewarnaan gram dan uji biokimia)
Gambar 4. Pertumbuhan koloni yang menghasilkan koloni yang tidak
berwarna (colourless) pada MacConkey Agar (MCA)
Gambar 5. Sel bakteri gram negatif diliat dengan pembesaran 100x
Gambar 6. Pengujian Biokimia (urutan dari bagian kiri) : TSIA, SIM, MR,
VP, Citrat/Sitrat, Urea, Glukosa, Laktosa, Sukrosa, dan Mannitol
Gambar 7. Uji Katalase
Gambar 8. Uji Oksidase
Gambar 9. Zona hambat salah satu isolat Proteus mirabilis
4
15
16
16
17
17
18
18
19
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi bakteri Proteus
mirabilis dari daging ayam yang dicurigai menjadi salah satu penyebab foodborne
disease dan uji resistensinya terhadap antibiotik.
Identifikasi dan uji resistensi terhadap antibiotik sampel yang digunakan
adalah bagian dada daging ayam diperoleh dari 6 pasar tradisional di Kota
Makassar. Sampel pada penelitian ini sebanyak 24 sampel daging ayam bagian
dada. Uji-Uji yang dilakukan antara lain Total Jumlah Bakteri/Total Plate Count
(TPC), penyuburan bakteri pada media Tryptic Soy Broth, Kultur pada media
Salmonella Shigella Agar dan Mac Conkey Agar, Pewarnaan Gram, dan Uji
Biokimia antara lain Uji TSIA, Uji SIM, Uji MRVP, Uji SITRAT, Uji UREA,
Katalase, Oksidase, Laktosa, Glukosa, Mannitol, dan Sukrosa. Sedangkan uji
resistensi antibiotik menggunakan antibiotik imipenem, klorampenikol,
siprofloksasin, dan sefotaksim.
Diperoleh hasil dari 8 sampel (30 %) positif Proteus mirabilis, namun tidak
diperoleh adanya resistensi antibiotik terhadap isolat Proteus mirabilis yang
diperoleh.
Katakunci : bagian dada daging ayam, Proteus mirabilis, foodborne disease, pasar
tradisional, uji resistensi, antibiotik
ABSTRACT
The aim of this research is to identification of Proteus mirabilis bacteria
which cause foodborne disease was isolated from chicken meat and the antibiotic
resistant of Proteus mirabilis.
Identification and the sensitivity of antibiotic used chicken breast from 6
of traditional market in Makassar City. Total sampel of this research is 24 sampels
chicken breast. The tests performed for the identification were Total Plate Count
(TPC), growth in medium liquid broth Tryptic Soy Broth, Gram stain, growth on
Salmonella Shigella Agar, Mac Conkey Agar, and biochemical tests including
glucose, lactose, sucrose, mannitol. The antibiotic sensitivity test for Proteus
mirabilis was carried out using the following antibiotics Imipenem,
Chloramphenicol, Cefotaxime, and Ciprofloxaxin.
Total 8 sampels were positive for Proteus mirabilis bacteria were not
resistant to most antibiotics tested.
Keywords : chicken breast, Proteus mirabilis, foodborne disease, traditional
market, antibiotic
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kontaminasi mikroorganisme pada daging ayam dapat menyebabkan
penurunan kualitas daging ayam, serta akan menyebabkan gangguan kesehatan
bagi konsumen. Foodborne disease adalah suatu penyakit yang ditimbulkan
akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi (Sauri S 2011).
Kejadian foodborne disease yang disebabkan oleh bakteri persentasinya lebih
besar yang terlaporkan dibandingkan dengan agen penyakit lain misalnya virus
dan parasit (Taege 2004).
Proteus mirabilis merupakan salah satu bakteri gram negatif dan termasuk
famili enterobactericea (Anonim 2013) yang dapat mengkontaminasi daging
ayam. Kontaminasi dapat terjadi pada waktu ayam masih hidup di suatu
peternakan, selama proses transportasi, di Rumah Potong Unggas (RPU), dan di
tempat penjualan daging ayam di pasar.
Hasan et al.(2012) mengisolasi 2 sampel positif Proteus mirabilis dari 28
sampel. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa Proteus mirabilis sebagai
salah satu penyebab penyakit bumblefoot pada ayam broiler. Hasil penelitian
Amare et al.(2013) melaporkan bahwa dari 290 sampel ayam betina yang
mengalami infeksi kantong kuning telur, terdapat 66 sampel positif yang positif
Proteus mirabilis pada pemeriksaan postmortem. Proteus mirabilis bersifat
patogen pada manusia karena dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih (Nemati
2013). Kontaminasi Proteus mirabilis pada daging ayam sangat penting untuk
diketahui, karena dapat menyebabkan berbagai penyakit yang membahayakan
kesehatan konsumen seperti diare, mual, dan gastritis (Cherry WB et al.1946).
Beberapa antibiotik yang sering digunakan sebagai obat hewan untuk
mencegah dan mengobati infeksi penyakit yang disebabkan oleh enterobactericea
adalah siprofloksasin, kloramfenikol, sefotaksim dan imipenem (Noor SM et
al.2005; Brunton LL 2011). Penggunaan antibiotik secara tidak rasional
mendorong timbulnya strain-strain bakteri yang resisten. Hal inilah yang menjadi
penyebab utama kegagalan pengobatan infeksi penyakit yang disebabkan oleh
bakteri patogen yang sama pada manusia dan meningkatkan biaya pengobatan
(Noor SM et al.2005).
Siprofloksasin merupakan antibiotik golongan flurokuinolon biasanya
digunakan sebagai obat hewan untuk mencegah dan mengobati infeksi penyakit
(Noor SM et al.2005). Siprofloksasin bersifat bakterisid (membunuh bakteri)
dengan mekanisme kerja menghambat DNA-girase pada bakteri yang
menginfeksi. Kloramfenikol merupakan antibiotik golongan kloramfenikol
bersifat bakteriostatik (menghambat bakteri) dengan mekanisme menghambat
sintesis protein pada bakteri, famili enterobactericea masih sensitif dengan
antibiotik ini (Brunton LL 2011). Antibiotik lain yang digunakan secara luas
untuk infeksi penyakit yang disebabkan oleh famili enterobactericea adalah
sefotaksim dan imipenem, sefoktaksim merupakan antibiotik golongan
sefalosporin generasi ketiga, sedangkan imipenem merupakan antibiotik golongan
karbapenem, kedua antibiotik ini bersifat bakterisid, dan bekerja menghambat
sintesis dinding sel pada bakteri. Siprofloksasin, kloramfenikol, sefotaksim, dan
imipenem merupakan antibiotik berspektrum luas karena dapat membunuh bakteri
gram positif dan gram negatif.
Oleh karena itu, mengingat pentingnya upaya untuk mempertahankan mutu
mikrobiologis daging ayam yang dijual dipasaran sehingga tidak membahayakan
kesehatan konsumen, maka penelitian mengenai resistensi antibiotik terhadap
Proteus mirabilis pada daging ayam harus dilakukan, agar dapat menjadi
indikator adanya resistensi antibiotik dari pangan asal daging ayam yang beredar
di masyarakat terutama di wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
Apakah terdapat bakteri Proteus mirabilis pada daging ayam yang dijual di
pasar tradisional di Kota Makassar?
Apakah terjadi resistensi antibiotik terhadap Proteus mirabilis pada daging
ayam yang dijual di pasar tradisional di Kota Makassar?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini :
Membuktikan ada atau tidaknya kontaminasi Proteus mirabilis pada daging
ayam.
Membuktikan adanya resistensi antibiotik terhadap Proteus mirabilis pada
daging ayam.
Tujuan Khusus penelitian ini :
Mengetahui adanya resistensi antibiotik imipenem, klorampenikol,
sefotaksim, dan siprofloksasin terhadap Proteus mirabilis pada daging ayam.
1.4 Manfaat Penelitian
Untuk Pengembangan Ilmu
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai Proteus mirabilis
yang diduga sebagai salah satu penyebab foodborne disease dan antibiotik yang
telah resisten terhadap Proteus mirabilis.
Manfaat untuk aplikasi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang
kesehatan masyarakat veteriner khususnya keamanan pada daging ayam.
1.5 Hipotesis
Diduga telah terjadi kontaminasi bakteri Proteus mirabilis dan adanya
resistensi antibiotik terhadap Proteus mirabilis pada daging ayam di kota
Makassar.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proteus sp.
Proteus sp. merupakan salah satu genus bakteri patogen yang berbahaya
bagi manusia dan hewan lainnya, habitat utama Proteus sp. adalah saluran usus
hewan (burung, reptil, hama tanaman) dan manusia (Anonim 2013).
Proteus sp. merupakan bakteri batang lurus, gram negatif, tidak membentuk
spora, hidup secara anaerobik fakultatif, bergerak dengan flagel (Bergey 1974).
Dalam pembagian Enterobacteriacea Proteus sp. masuk dalam genus X dengan
karakteristik biokimia dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik biokimia Proteus sp.
Karakteristik Reaksi
Indola
+
Motility +
Produksi urease +
Produksi H2S dari Triple Sugar Iron Agar (TSIA) +
Sitrat +
Metil merah +
Voges-proskauer -
Katalase +
Oksidase -
Glukosa +
Laktosa -
Sukrosab +/-
Mannitolb +/-
Keterangan:
a = hanya Proteus mirabilis yang indolnya negatif
b = Sukrosa dan Mannitol dubius (bisa +/-) tergantung strain
Sumber : Bergey (1974)
Pada media Salmonella Shigella Agar (SSA) Proteus sp. memiliki koloni
dengan lingkaran hitam ditengahnya atau adanya H2S serta koloni tumbuh
menyebar, dan pada MacConkey Agar memiliki tidak berwarna/colourless (Zimro
MJ et al. 2009).
2.2 Proteus mirabilis
Proteus mirabilis bersifat gram negatif, berbentuk batang pendek, tidak
berspora, umumnya bergerak dengan flagella peritrikus, koloni menyebar pada
media agar. Tumbuh dan menghasilkan H2S pada media Salmonella Shigella
Agar, Proteus mirabilis tidak memfermentasi laktosa akan tetapi memfermentasi
glukosa dengan adanya gas (Manos J et al.2006). Berikut karakteristik biokimia
dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Karakteristik biokimia Proteus mirabilis
Karakteristik Reaksi
Indol
-
Motility +
Produksi urease +
Produksi H2S dari Triple Sugar Iron Agar (TSIA) +
Sitrat +
Metil merah +
Voges-proskauer -
Katalase +
Oksidase -
Glukosa +
Laktosa -
Sukrosa +/-
Mannitol +/-
Sumber : Manos J et al.(2006)
Menurut panduan laboratorium yang dirilis WHO tahun 2010 yang ditulis
oleh Mikoleit ML tentang deteksi, pengontrolan, dan pencegahan foodborne
enteritidis dari peternakan kepada konsumen pada tes biokimia Proteus mirabilis
hanya menggunakan 6 pengujian biokimia dengan hasil pada Gambar 1.
Gambar 1. Uji Biokimia Proteus mirabilis
Keterangan :
A. TSIA : alkali slant/alkali butt/H2S positif/tidak ada gas
B. Urea positif
C. Lisin deaminase positif
D. Sitrat negatif (beberapa strain positif)
E. Motil positif
F. Indol negatif
Sumber : Mikoleit ML (2010)
Sumber utama terjadinya infeksi Proteus mirabilis pada manusia karena
mengonsumsi produk asal ternak yang terkontaminasi, misalnya dengan memakan
telur atau daging ayam yang terkontaminasi dan tidak dimasak sempurna atau
setengah matang, maka akan mengakibatkan gastroenteritis pada manusia (Cherry
WB et al.1946). Mengurangi keberadaan Proteus mirabilis pada produk asal
ternak secara signifikan juga akan mengurangi paparan bakteri tersebut pada
manusia. Salah satu pengendalian yang penting adalah menjaga kebersihan
peternakan. Sebaiknya telur, daging, susu, dan bahan olahan lainnya diolah
dengan baik dengan cara dimasak sampai matang dan apabila belum diolah
disimpan pada lemari pendingin untuk keamanan produk peternakan (Blossom C
2014).
2.3 Daging Ayam
Daging ayam merupakan bahan makanan yang mengandung gizi tinggi,
memiliki rasa dan aroma yang enak, tekstur yang lunak, serta harga yang relatif
terjangkau. Daging ayam yang baik untuk dikonsumsi memiliki ciri fisik
berdasarkan pedoman produksi dan penanganan daging ayam yang higienis
(Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 2010) sebagai berikut: