IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN MUDA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR oleh DYAH LESTARI M 0102020 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2007
47
Embed
IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN MUDA …eprints.uns.ac.id/3345/1/61311206200909151.pdfyaitu banyaknya artis yang menikah muda, sehingga variabel yang tersisa sebanyak tiga
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN MUDA
DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR
oleh
DYAH LESTARI
M 0102020
SKRIPSI
ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika.
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2007
SKRIPSI
IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN MUDA
DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR
yang disiapkan dan disusun oleh
DYAH LESTARI
M 0102020
dibimbing oleh
Pembimbing I
Dra. Etik Zukhronah, M.Si.
NIP. 132 000 009
Pembimbing II
Irwan Susanto, DEA. NIP. 132 134 694
telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada hari Kamis, tanggal 26 Juli 2007
dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
Anggota Tim Penguji
1. Drs. Sugiyanto, M.Si.
NIP. 132 000 804
2. Dra. Yuliana Susanti, M.Si.
NIP. 131 695 845
3. Sri Kuntari, M.Si.
NIP. 132 240 173
Tanda Tangan
1.
2.
3.
Surakarta, Juli 2007
Disahkan oleh
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Dekan,
Prof. Drs. Sutarno, M.Sc, PhD.
NIP. 131 649 948
Ketua Jurusan Matematika,
Drs. Kartiko, M.Si.
NIP. 131 569 203
ABSTRAK
Dyah Lestari, 2007. IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN MUDA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret. Analisis faktor adalah suatu teknik analisis data yang ditujukan untuk mereduksi sejumlah variabel menjadi beberapa kelompok yang lebih kecil dan kelompok-kelompok kecil tersebut disebut sebagai faktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendorong pernikahan muda dengan menggunakan analisis faktor. Responden yang digunakan sebanyak 85, yaitu orang yang menikah pada usia antara 15-24 tahun di wilayah Surakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling kluster sederhana. Dari responden yang terpilih, kemudian diminta untuk mengisi kuesioner. Variabel yang digunakan sebanyak tujuh belas, yaitu dorongan orang tua, dorongan teman, dorongan calon pasangan, takut kehilangan pasangan, hamil pranikah atau pasangan hamil pranikah, banyaknya artis yang menikah muda, banyaknya film yang mengisahkan pernikahan dini, takut dosa, takut jadi perawan/jaka tua, kemapanan hidup calon pasangan, sudah adanya pinangan atau sudah meminang, sudah menyelesaikan sekolah, orang tua ingin segera menimang cucu, sudah mempunyai penghasilan sendiri, banyaknya teman yang telah menikah, perjodohan, dan membantu perekonomian keluarga. Dari data yang diperoleh dilakukan uji validitas dan reliabilitas serta analisis faktor dengan menggunakan bantuan software SPSS 10.0 for windows. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat tiga variabel yang tidak valid dan harus dikeluarkan dari analisis, yaitu hamil pranikah atau pasangan hamil pranikah, takut dosa, dan sudah mempunyai penghasilan sendiri. Koefisien reliabilitas sebesar 0,8190 yang berarti reliabilitas data dipenuhi. Dalam analisis faktor terdapat sebuah variabel yang harus dikeluarkan karena nilai KMO < 0,5, yaitu banyaknya artis yang menikah muda, sehingga variabel yang tersisa sebanyak tiga belas. Dari ketiga belas variabel tersebut kemudian dilakukan analisis faktor dan diperoleh lima faktor yang menjadi pendorong pernikahan muda, yaitu faktor kesiapan, faktor ekonomi, faktor pasangan, faktor pergaulan, dan faktor tradisi.
ABSTRACT
Dyah Lestari, 2007. IDENTIFYING THE INSTIGATION FACTOR OF YOUNG MARRIAGE BY USING FACTOR ANALYSIS. Faculty of Mathematics and Natural Science. Sebelas Maret University. Factor analysis is a data analysis technique used to reduce the number of variables into several smaller groups and the groups are called as factor. The purpose of the research is to identify the instigation factors of young marriage by using factor analysis. The respondents used are 85 persons, namely a man or a woman who have got married in the young age of 15 up to 24 years old in the area of Surakarta. The sampling technique is simple cluster sampling. The respondents are given a questioner. The variables are seventeen, that are the instigation parents, friends, couple, the anxiety of losing couple, the pregnancy before marriage, the artist who marriage in the young age, many films which tell about young age marriage, the fear of sin, the anxiety of being old virgin, the prosperity of the couple, the application of marriage, having completed the study, the desire of parents in having grandchildren, having independent income, many friends who had married, the pairing and helping the economic condition of family. The validity and reliability of data are tested. The factor analysis is done by using software SPSS 10.0 for windows. The validity test result that there are three variables are not valid, that are the pregnancy before marriage, the fear of sin, and having independent income. The reliability coefficient is 0,8190, it means the data is reliable. The artist who marriage in the young age variable has KMO value less than 0,5, then that variable must be excluded from the analysis, so that the rest variables are thirteen. The result of factor analysis of thirteen variables are five factors, that are readiness factor, economic factor, couple factor, association factor, and tradition factor.
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh urusan yang lain.
Hanya kepada Robbmulah kamu kembali.
(QS. Alam Nasyroh: 6 – 8)
KATA PENGANTAR
Puji syukur Ahamdulillahi robbil’alamin penulis panjatkan kehadirat Allah
Ta’ala, karena atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam
penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada
1. Ibu Etik Zukhronah, M.Si selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan selama menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Irwan Susanto, DEA selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan selama menyelesaikan skripsi ini.
3. semua responden yang telah memberikan bantuan dalam pengambilan
data.
4. kedua orang tua dan Abu Falihah yang telah memberikan dorongan dan
semangat.
5. Mona, Lisa, dan Wiwin serta semua teman angkatan 2002.
6. semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhirnya penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat memberi
manfaat bagi seluruh pembaca.
Surakarta, Juli 2007
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………..i
PENGESAHAN ………………………………………………………………..ii
ABSTRAK ……………………………………………………………………..iii
ABSTRACT ……………………………………………………………………iv
MOTO ………………………………………………………………………….v
KATA PENGANTAR …………………………………………………………vi
DAFTAR ISI …………………………………………………………………...vii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………...ix
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………...x
DAFTAR NOTASI ……………………………………………………………..xi
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………1
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………1
1.2 Perumusan Masalah ……………………………………………...2
1.3 Batasan Masalah …………………………………………………2
1.4 Tujuan Masalah ………………………………………………….2
1.5 Manfaat Penelitian ……………………………………………….2
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………………...3
2.1 Tinjauan Pustaka ………………………………………………..3
2.1.1 Pernikahan Usia Muda …………………………………..3
2.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas …………………………
2.1.3 Korelasi ………………………………………………….5
2.1.4 Nilai Eigen ………………………………………………6
2.1.5 Analisis Faktor …………………………………………..6
2.2 Kerangka Pemikiran ……………………………………………10
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………11
3.1 Sumber Data ………………………………………………...…11
3.2 Teknik Pengambilan Sampel ……………………………...……11
3.3 Metode Analisis Data ……………………………………….
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
x
xi
1
1
2
2
2
2
3
3
3
4
5
6
7
12
13
13
13
14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………….. 13
4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ……………………………
4.2 Hasil Analisis Faktor ……………………………………………
BAB V PENUTUP………………………………………………………….. 19
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………….
5.2 Saran ……………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….20
LAMPIRAN …………………………………………………………………..21
15
15
15
21
21
21
22
23
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Angka KMO Tanpa Variabel X5, X8, dan X14 ……………..……
Tabel 4.2 Angka KMO Tanpa Variabel X5, X6, X8 dan X14……………….
pasangan (X4), hamil pranikah atau pasangan hamil pranikah (X5), banyaknya artis
yang menikah muda (X6), banyaknya film yang mengisahkan pernikahan dini (X7),
takut dosa (X8), takut jadi perawan/jaka tua (X9), kemapanan hidup calon pasangan
(X10), sudah adanya pinangan atau sudah meminang (X11), sudah menyelesaikan
sekolah (X12), orang tua ingin segera menimang cucu (X13), sudah mempunyai
penghasilan sendiri (X14), banyaknya teman yang telah menikah (X15), perjodohan
(X16), dan membantu perekonomian keluarga (X17). Data responden selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 1.
3.2 Teknik Pengambilan Sampel
Jumlah variabel yang dilibatkan dalam analisis faktor minimal lima dan tidak
ada ukuran sampel minimal yang diterima. Semakin besar ukuran sampel, analisis
faktor menjadi semakin akurat. Sebagai aturan umum, jumlah sampel minimal
adalah tiga kali jumlah variabel (Simamora, 2005). Dalam penelitian ini jumlah
sampel yang digunakan adalah lima kali jumlah variabel dengan harapan agar
hasil analisis faktor menjadi lebih akurat. Karena jumlah variabel yang digunakan
tujuh belas variabel, maka jumlah responden yang dibutuhkan adalah 85. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling kluster sederhana.
3.3 Metode Analisis Data
Berdasarkan data yang diperoleh, dilakukan pengolahan data dengan bantuan
software SPSS 10.0 for windows. Pengolahan data tersebut meliputi uji validitas
dan reliabilitas untuk mengetahui apakah variabel yang digunakan valid dan data
yang diperoleh dapat dipercaya keakuratannya atau tidak, setelah itu dilakukan
analisis faktor untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendorong
pernikahan muda.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada tahap analisis data dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk
mengetahui kevalidan variabel yang digunakan dan keakuratan data. Setelah
kevalidan dan keakuratan dipenuhi kemudian dilakukan analisis faktor.
4.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum data diolah lebih lanjut, terlebih dahulu perlu diketahui validitas
tiap variabel dan reliabilitas data hasil kuesioner. Sebagai data awal diambil 30
sampel. Variabel dinyatakan valid jika koefisien korelasinya ≥ rtabel dengan
derajad kebebasan 28 dan α = 0,05. Dari tabel r diperoleh nilai rtabel sebesar 0,239.
Pada Lampiran 2 dapat dilihat bahwa terdapat dua variabel dengan koefisien
korelasi yang nilainya < 0,239, yaitu variabel X5 dan X8. Hal ini berarti bahwa
variabel X8 dan X5 tidak valid dan harus dikeluarkan dari analisis. Setelah X5 dan
X8 dikeluarkan, uji validitas kembali dilakukan. Ternyata terdapat satu variabel
yang koefisien korelasinya < 0,239, yaitu X14, maka X14 harus dikeluarkan dari
analisis. Setelah X5, X8, dan X14 dikeluarkan, kembali dilakukan uji validitas,
ternyata semua variabel koefisien korelasinya ≥ 0,239. Hal ini berarti semua
variabel telah valid dan analisis lanjut dilakukan tanpa melibatkan variabel X5, X8,
dan X14. Sedangkan nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,8190,
yang berarti data sudah reliabel karena nilainya ≥ nilai αcronbach standar yaitu 0,6.
4.2 Hasil Analisis Faktor
Analisis faktor digunakan untuk meringkas empat belas variabel menjadi
beberapa variabel baru dan menamakannya sebagai faktor. Berikut ini adalah
tahap-tahap dalam analisis faktor.
1. Analisis faktor tanpa variabel X5, X8, dan X14.
Berdasarkan Lampiran 3.1, terlihat bahwa nilai KMO sebesar 0,707 yang
berarti analisis faktor layak dilakukan. Sedangkan nilai KMO tiap variabel
ditampilkan dalam Tabel 4.1.
Terlihat bahwa ada sebuah variabel yang mempunyai nilai KMO < 0,5, yaitu
X6 (0,479). Hal ini berarti variabel X6 belum layak untuk dimasukkan dalam
analisis dan harus dikeluarkan dari pemilihan variabel.
2. Analisis faktor tanpa variabel X5, X6, X8 dan X14.
Berdasarkan Lampiran 4.1, terlihat bahwa nilai KMO sebesar 0,717 yang
berarti analisis faktor layak dilakukan. Sedangkan nilai KMO tiap variabel
ditampilkan dalam Tabel 4.2. Terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai
KMO ≥ 0,5. Hal ini berarti analisis lanjut dilakukan tanpa variabel X5, X6, X8 dan
X14.
Komunalitas menunjukkan kuat lemahnya hubungan antara suatu variabel
terhadap faktor yang terbentuk. Semakin besar nilai komunalitas berarti semakin
kuat hubungannya dengan faktor tersebut. Pada Lampiran 4.3 terlihat komunalitas
terkecil dimiliki oleh variabel X1, berarti variabel X1 memiliki hubungan yang
paling lemah dengan faktor yang terbentuk. Sedangkan komunalitas tertinggi
dimiliki oleh variabel X17, berarti variabel X17 memiliki hubungan yang paling
kuat dengan faktor yang terbentuk.
Tabel 4.1 Angka KMO Tanpa Variabel X5, X8, dan X14
Variabel Nilai KMO Variabel Nilai KMO
X1
X2
X3
X4
X6
X7
X9
0,724
0,732
0,735
0,688
0,479
0,681
0,668
X10
X11
X12
X13
X15
X16
X17
0,661
0,715
0,810
0,777
0,674
0,633
0,631
Tabel 4.2 Angka KMO Tanpa Variabel X5, X6, X8 dan X14.
Variabel Nilai KMO Variabel Nilai KMO
X1
X2
X3
X4
X7
X9
X10
0,723
0,729
0,740
0,681
0,738
0,675
0,671
X11
X12
X13
X15
X16
X17
0,734
0,810
0,774
0,672
0,600
0,654
Reduksi variabel dilakukan untuk menentukan jumlah faktor yang
terbentuk. Hasil reduksi variabel dapat dilihat pada Lampiran 4.4. Berdasarkan
lampiran tersebut terlihat bahwa dari tiga belas variabel yang dianalisis terbentuk
lima faktor.
Banyaknya faktor yang terbentuk secara visual dapat ditampilkan dalam
bentuk grafik yang disebut dengan scree plot, seperti pada Gambar 4.1.
Scree Plot
jumlah faktor
13121110987654321
nila
i eig
en
5
4
3
2
1
0
Gambar 4.1 Plot Antara Jumlah Faktor dan Nilai Eigen
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa jumlah faktor yang terbentuk ada lima. Hal itu
dapat dilihat dari banyaknya bobot faktor yang nilai eigennya lebih besar dari satu
sebanyak lima dan delapan lainnya lebih kecil dari satu.
Distribusi dari tiga belas variabel ke dalam lima faktor yang terbentuk dapat
dilihat pada Tabel 4.3. Angka-angka tersebut merupakan bobot faktor yang
menggambarkan besar korelasi suatu variabel dengan faktor yang terbentuk.
Penentuan suatu variabel akan masuk ke dalam faktor yang mana dilakukan
dengan perbandingan bobot faktor pada setiap baris, yaitu di mana letak bobot
faktor terbesar pada suatu variabel berada maka variabel itu akan menjadi anggota
faktor tersebut. Angka pembatas (cut off point) agar sebuah variabel bisa masuk
ke dalam sebuah faktor didasarkan pada pendapat Child (Erni) yaitu
menggunakan angka pembatas 0,3. Angka korelasi kuat bila di atas 0,3 dan angka
korelasi lemah bila di bawah 0,3.
Tabel 4.3 Matriks Faktor
Faktor Variabel
1 2 3 4 5
X1 0,667 0,093 -0,188 -0,224 -0,102
X2 0,659 -0,116 -0,471 -0,237 -0,228
X3 0,591 -0,340 0,263 -0,263 -0,171
X4 0,531 -0,440 0,411 0,105 -0,240
X7 0,456 -0,437 0,093 0,257 0,534
X9 0,401 0,205 -0,256 0,636 -0,334
X10 0,527 0,308 0,526 0,297 -0,197
X11 0,567 0,409 0,046 -0,295 -0,180
X12 0,709 0,063 0,111 -0,392 0,089
X13 0,700 -0,192 -0,091 0,375 -0,016
X15 0,544 -0,304 -0,489 0,051 0,273
X16 0,318 0,657 -0,208 0,120 0,147
X17 0,525 0,414 0,261 -0,012 0,563
Terlihat bahwa pendistribusian ketiga belas variabel terhadap lima faktor
yang terbentuk kurang merata, terdapat sembilan variabel yang menjadi anggota
faktor pertama, sedangkan keempat variabel yang lain terdistribusi ke dalam
empat faktor yang tersisa. Selain itu juga terlihat bahwa variabel X10 berkorelasi
sama kuat untuk faktor 1 dan faktor 3. Hal ini berarti bahwa bobot faktor yang
terbentuk kurang jelas sehingga perlu dilakukan rotasi faktor. Metode rotasi yang
digunakan adalah rotasi varimax. Setelah dilakukan rotasi, dihasilkan bobot
faktor yang baru pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Matriks Faktor Hasil Rotasi
Faktor Variabel
1 2 3 4 5
X1 0,671 0,218 0,147 0,107 0,139
X2 0,827 -0,096 0,074 0,199 0,198
X3 0,429 0,031 0,646 0,138 -0,105
X4 0,132 -0,038 0,799 0,195 0,131
X7 -0,045 0,174 0,286 0,802 -0,013
X9 0,123 0,049 0,027 0,069 0,872
X10 -0,005 0,535 0,542 -0,146 0,417
X11 0,570 0,446 0,156 -0,227 0,104
X12 0,600 0,419 0,325 0,140 -0,141
X13 0,283 0,113 0,339 0,480 0,488
X15 0,469 -0,044 -0,066 0,678 0,140
X16 0,231 0,568 -0,341 -0,047 0,343
X17 0,102 0,861 0,049 0,275 -0,048
Terlihat bahwa pendistribusian bobot faktor hasil rotasi lebih jelas daripada
sebelum dilakukan rotasi. Setelah dilakukan perbandingan bobot faktor, langkah
selanjutnya adalah menginterpretasi faktor-faktor yang mewakili variabel-variabel
asli. Penamaan faktor dapat berupa nama baru yang dapat mewakili variabel-
variabel yang menjadi anggotanya atau dari nama salah satu variabel yang
membangun faktor tersebut. Berikut ini adalah interpretasi Tabel 4.4.
1. Faktor 1
Faktor ini terdiri dari empat variabel, yaitu dorongan orang tua (X1), dorongan
teman (X2), sudah adanya pinangan atau sudah meminang (X11), dan sudah
menyelesaikan sekolah (X12). Faktor ini dinamakan dengan faktor kesiapan.
2. Faktor 2
Faktor ini terdiri dari dua variabel, yaitu perjodohan (X16) dan membantu
perekonomian keluarga (X17). Faktor ini dinamakan dengan faktor ekonomi.
3. Faktor 3
Faktor ini terdiri dari tiga variabel, yaitu dorongan calon pasangan (X3), takut
kehilangan pasangan (X4) dan kemapanan hidup calon pasangan (X10). Faktor
ini dinamakan dengan faktor pasangan.
4. Faktor 4
Faktor ini terdiri dari dua variabel, yaitu banyaknya film yang mengisahkan
pernikahan dini (X7) dan banyaknya teman yang telah menikah (X15). Faktor
ini dinamakan dengan faktor pergaulan.
5. Faktor 5
Faktor ini terdiri dari dua variabel, yaitu takut jadi perawan tua atau jaka tua
(X9) dan orang tua ingin segera menimang cucu (X13). Faktor ini dinamakan
dengan faktor tradisi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat lima faktor yang
menjadi pendorong pernikahan muda, yaitu
1. faktor kesiapan yang terdiri dari empat variabel, yaitu dorongan orang tua,
dorongan teman, sudah adanya pinangan atau sudah meminang, dan sudah
menyelesaikan sekolah.
2. faktor ekonomi yang terdiri dari dua variabel, yaitu perjodohan dan
membantu perekonomian keluarga
3. faktor pasangan yang terdiri dari tiga variabel, yaitu dorongan calon
pasangan, takut kehilangan pasangan, dan kemapanan hidup calon
pasangan
4. faktor pergaulan yang terdiri dari dua variabel, yaitu banyaknya film yang
mengisahkan pernikahan dini dan banyaknya teman yang telah menikah
5. faktor tradisi yang terdiri dari dua variabel, yaitu takut jadi perawan tua
atau jaka tua dan orang tua ingin segera menimang cucu.
5.2 Saran
Dalam analisis faktor, terdapat beberapa metode untuk mengestimasi bobot
faktor, yaitu analisis komponen utama, metode maksimum likelihood, dan
common factor analisis. Juga ada beberapa metode rotasi ortogonal, yaitu
varimax, equimax, dan quartimax. Bagi pembaca yang berminat dapat
menerapkan analisis faktor dengan metode lain yang belum diterapkan dalam
penulisan skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2003). Dag…Dig…Dug…Seks Remaja. www.hqwebol.bkkbn.go.id/hqweb/ceria/mbrtpage13html Anton, H. (1995). Aljabar Linier Elementer. Alih Bahasa : Pantur Silaban dan I
Nyoman Susila. Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta Azwar, S. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Edisi Ketiga. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta Erni. www.damandiri.or.id/file/ernibab4.pdf Hadikusuma, H. (1990). Hukum Perkawinan Indonesia Menurut Perundangan Hukum Adat dan Hukum Agama. CV Mondar Maju, Bandung. Hair, et al. (1998). Multivariate Analysis Data. Prentice-Hall, Inc. New Jersey. Johnson, R. A and D. W. Wichern. (1982). Applied Multivariate Statistical
Analysis. Prentice-Hall, Inc., New Jersey Noe. (2003). Pernikahan Dini. www.smu-net.com Santoso, S. dan Tjiptono, F. (2001). Riset Pemasaran : Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS. PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta Sembiring, R. K. (1995) Analisis Regresi. Penerbit ITB, Bandung Simamora, B. (2005). Analisis Multivariat Pemasaran. PT Gramedia Pustaka
Mulia, Jakarta Suhartini, R. (2003). www.damandiri.or.id/file/ratnasuhartiniunairbab4.pdf
2.1 Uji validitas dan reliabilitas seluruh variabel
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 86,5533 478,4005 21,8724 17 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted X1 81,5333 391,3037 ,6156 ,7412 X2 82,2167 422,9752 ,4626 ,7569 X3 80,0300 425,2787 ,4367 ,7587 X4 80,3000 433,0476 ,3462 ,7653 X5 83,0900 501,7630 -,2318 ,8146 X6 83,7633 433,9652 ,3758 ,7633 X7 83,8033 442,7376 ,3238 ,7670 X8 79,2733 449,2262 ,1646 ,7799 X9 82,0867 439,3081 ,3030 ,7683 X10 80,4800 414,3072 ,5619 ,7499 X11 80,7100 420,9140 ,3916 ,7617 X12 80,8767 401,6274 ,5512 ,7477 X13 81,5467 419,0253 ,4791 ,7553 X14 80,2033 439,7672 ,2588 ,7721 X15 80,9667 440,1630 ,3152 ,7675 X16 82,3767 427,2025 ,3347 ,7665 X17 81,5967 402,8196 ,6480 ,7424 Reliability Coefficients N of Cases = 30,0 N of Items = 17 Alpha = ,7751
2.2 Uji validitas dan reliabilitas tanpa variabel X5 dan X8
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 75,8100 461,3961 21,4801 15 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted X1 70,7900 372,7671 ,6433 ,7883 X2 71,4733 406,1172 ,4707 ,8029 X3 69,2867 409,6709 ,4316 ,8055 X4 69,5567 420,3191 ,3122 ,8134 X6 73,0200 418,8996 ,3632 ,8098 X7 73,0600 428,0301 ,3046 ,8131 X9 71,3433 421,3791 ,3182 ,8128 X10 69,7367 397,4969 ,5717 ,7964 X11 69,9667 402,0057 ,4164 ,8068 X12 70,1333 384,9513 ,5603 ,7955 X13 70,8033 398,9990 ,5194 ,7994 X14 69,4600 425,6501 ,2382 ,8190 X15 70,2233 426,3632 ,2884 ,8143 X16 71,6333 409,8644 ,3445 ,8123 X17 70,8533 385,5543 ,6649 ,7893 Reliability Coefficients N of Cases = 30,0 N of Items = 15 Alpha = ,8162
2.3 Uji validitas dan reliabilitas tanpa variabel X5, X8, dan X14
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 69,4600 425,6501 20,6313 14 Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted X1 64,4400 339,3790 ,6540 ,7899 X2 65,1233 371,3853 ,4820 ,8052 X3 62,9367 377,8100 ,4106 ,8101 X4 63,2067 387,4641 ,2975 ,8181 X6 66,6700 384,4725 ,3654 ,8131 X7 66,7100 393,5361 ,3036 ,8166 X9 64,9933 382,0869 ,3696 ,8129 X10 63,3867 365,4226 ,5582 ,8000 X11 63,6167 367,1318 ,4282 ,8093 X12 63,7833 354,1925 ,5407 ,8001 X13 64,4533 366,5915 ,5092 ,8031 X15 63,8733 389,2165 ,3164 ,8162 X16 65,2833 376,6676 ,3377 ,8166 X17 64,5033 354,3845 ,6475 ,7930 Reliability Coefficients N of Cases = 30,0 N of Items = 14 Alpha = ,8190
Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings