Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang dari Depot di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu Tahun 2015 “ Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ” Oleh: Zulfikar Tria Raharja NIM: 1112103000041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015
69
Embed
Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ... · Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU). Secara nasional kebutuhan air di tingkat rumah tangga di Indonesia mencapai lebih
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang
dari Depot di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu
Tahun 2015
“ Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ”
Oleh:
Zulfikar Tria Raharja
NIM: 1112103000041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulilahirabbil’alamin, puji serta syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan
penelitian ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan pada Nabi
besar Muhammad SAW, yang membawa cahaya kebenaran sampai akhir zaman.
Penelitian ini tidak dapat terlepas dari bantuan berupa masukan, kritik
maupun saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, S.Ked, M.Epid, SpOT selaku
Ketua Program Studi Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, serta seluruh dosen Program Studi Pendidikan
Dokter yang selalu membimbing serta memberikan ilmu kepada saya
selama menjalani masa pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. dr. Intan Keumala Dewi SpMK dan dr. Nurmila Sari ,M.Kes selaku dosen
pembimbing penelitian saya, yang selalu membimbing, mengarahkan, dan
menyemangati saya dalam menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
5. Ibu Yuliati, M.Biomed selaku PJ laboratorium mikrobiologi. yang telah
memberikan izin atas penggunaan lab pada penelitian ini.
vi
6. Kedua orang tua saya yang tercinta, Bpk. Drs.Asna,M.Ed dan Ibu Lilis
Sumiarsih yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang, memberikan
doa, nasihat, serta semangat selama ini.
7. Kakak saya, Lisna Sholiha Rahayu dan adik saya Fahri Rauf S yang
menjadi penyemangat hidup saya dan banyak membantu saya dalam
penelitian ini.
8. Untuk Firda Fakhrena, yang selalu menyemangati dan mendukung saya
dalam menyelesaikan penelitian ini.
9. Untuk teman belajar, bermain, dan berorganisasi Binayu, Adlin, Fakhri,
Rasyid, Putri Junita, Ranita, Nadiyah, Putri Auliya, Ega, Reza, Nuraisah,
Galang, Adichita, Sari Dewi Apriana, Fiizhda, Hylman, Shabrina, Nadya,
Reni, Linda, Amatilah Raifa, Meli, Raka yang sudah memberikan
semangat untuk menyelesaikan penelitian ini.
10. Kepada mba Novi dan Pa Marbi selaku Laboran yang sangat membantu
dalam berlangsungnya penelitian ini.
11. Satpam dan OB Laboratorium Mikrobiologi yang sudah sangat membantu
dalam penelitian ini.
12. Untuk teman seperjuangan penelitian, Octafika Hairlina, Naftalena Dwi
Putri, Nindya Permata yang sudah banyak membantu dan menyemangati
selama penelitian.
13. Seluruh mahasiswa PSPD 2012 yang berjuang bersama meraih mimpi di
masa depan.
Saya sangat mengharapkan kritik dan saran dalam penelitian ini agar dapat
terus dilanjutkan dan bermanfaat untuk berbagai pihak karena penelitian ini
masih jauh dari kesempurnaan, saya sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk perbaikan dan kelanjutan penelitian ini. Demikian laporan penelitian ini
saya tulis, semoga dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan
para pembaca pada umumnya.
Ciputat, 9 Oktober 2015
vii
ABSTRAK
Zulfikar Tria Raharja. Program Studi Pendidikan Dokter.Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang dari Depot di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu Tahun 2015.
Semakin berkembangnya perusahaan air minum isi ulang yang menawarkan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan air minum dalam kemasan memerlukan pengawasan terhadap kualitas air minum. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui kualitas air minum isi ulang dari depot di kelurahan Pisangan dan Cirendeu secara mikrobiologi. Penelitian ini menggunakan metodedeskriptif cross sectional dengan ujiMost Probable Number (MPN), pewarnaan Gram, uji fermentasi karbohidrat dan uji IMVIC. Dari 9 sampel yang diuji, 1 sampel memenuhi syarat kualitas air minum menurut PERMENKES dan 8 sampel lainnya mengandung jumlah bakteri koliform melebihi batas maksimal yaitu 0 per 100ml air. Dari 9 sampel yang diuji hanya 1 sampel yang layak minum sementara 8 sampel lainnya tidak layak minum. Dari 8 sampel tersebut, terdapatEscherichia coli pada 5 sampel sementara 3 sampel lainnya mengandung bakteri koliform yang lain. Kata Kunci: Air minum isi ulang, kualitas air minum isi ulang, E.coli, bakteri koliform
ABSTRAK
Zulfikar Tria Raharja. Program Studi Pendidikan Dokter.Identification Escherichia coli in Drinking Water Refill from Drinking Water Refill Depot at Pisangan and Cirendeu Sub-Distric 2015
Industry of water drinking refill growing rapidly and offer low price than bottled water and need monitoring of drinking water quality test. This research aims to know the quality of water drinking refillfrom depot at Pisangan and Cirendeu microbiological. Methodes used is descriptive cross sectional with Most Probable Number (MPN) test, Gram stain, carbohydrate fermentation test and IMVIC test.From 9 samples tested, 1 sample fulfil the qualify the quality of drinking water according to PERMENKES and 8 samples have the amount of coliform bacteria exceeded the maximum limit, 0 per 100ml water.Only 1 sample is eligible to drink, while 8 other samples not eligible to drink. From 8 samples, we found Escherichia coliin 5 samples and 3 other samples contain other coliform bacteria. Keywords:Water drinking refill, quality of water drink, E.coli, Coliform bacteria.
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................. ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iv KATA PENGANTAR ........................................................................................... v ABSTRAK ........................................................................................................... vii DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................................... 3 1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3 1.4.1 Manfaat bagi Peneliti .............................................................................. 3 1.4.2 Manfaat bagi Institusi ............................................................................. 3 1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat........................................................................ 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5 2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 5
2.3 Air Minum ................................................................................................... 15 2.3.1 Persyaratan Kualitas Air Minum .......................................................... 16
ix
2.3.2 Air Minum Isi Ulang............................................................................. 17 2.3.3Produksi Air Minum Isi Ulang .............................................................. 20
2.4Kerangka Teori ............................................................................................. 22 2.5 Kerangka Konsep ........................................................................................ 23 2.6 Definisi Operasional .................................................................................... 24
BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 25 3.1Desain Penelitian .......................................................................................... 25 3.2Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 25 3.3Populasi dan Sampel .................................................................................... 25
3.3.1Populasi .................................................................................................. 25 3.3.2Sampel Yang Diteliti ............................................................................. 25 3.3.3Cara Pengambilan Sampel ..................................................................... 25 3.3.4Identifikasi Variabel .............................................................................. 25 3.3.5Kriteria Inklusi dan Kriteria Ekslusi ...................................................... 26
3.4Cara Kerja Penelitian .................................................................................... 26 3.4.1 Pengujian Most Probable Number (MPN) ........................................... 26 3.4.2 Uji biokimia dengan uji gula-gula dan uji IMViC ................................ 27 3.4.3 Alat dan Bahan Penelitian..................................................................... 29 3.4.4 Alur Penelitian ...................................................................................... 31
3.5Analisis data ................................................................................................. 31 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 32
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 44 5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 44 5.2 Saran ........................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 45 LAMPIRAN ........................................................................................................ 49
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 (a) Pewarnaan Gram Negatif (b) Pewarnaan Gram Positif ........... .6 Gambar 2.2 Struktur Sel Bakteri ....................................................................... 10 Gambar 2.3 Enterohemorrhagic E. Coli ........................................................... 11 Gambar 2.4 (a) Escherichia coli pada EMB agar (b)Enterobacter aerogenes pada EMB agar (c) Pseudomonas aeruginosa pada EMB agar .............................................................................. 12 Gambar 3.1 Alur penelitian ............................................................................... 31 Gambar 4.1 Hasil Uji MPN ............................................................................... 32 Gambar 4.2 Hasil Inokulasi pada EMB agar .................................................... 35 Gambar 4.3 Hasil Pewarnaan Gram .................................................................. 36 Gambar 4.4 Hasil positif uji gula-gula .............................................................. 38 Gambar 4.5 (a) Hasil positif uji indol (b) Hasil negatif uji indol ...................... 39 Gambar 4.6 (a) Hasil negatif uji sitrat (b) Hasil positif uji sitrat (c)Hasil positif uji MR (d) Hasil negatif uji MR (e) Hasil negatif uji VP ................................................................ 40
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Persyaratan Kualitas Air Minum....................................................... 19 Tabel 4.1 Hasil Uji MPN .................................................................................. 33 Tabel 4.2 Hasil Inokulasi pada media EMB agar ............................................. 36 Tabel 4.3 Hasil Pewarnaan Gram...................................................................... 37 Tabel 4.4 Hasil Uji Fermentasi Karbohidrat ..................................................... 38 Tabel 4.5 Hasil Uji IMVIC ............................................................................... 40 Tabel 4.6 Hasil uji mikrobiologis ..................................................................... 41
xii
DAFTAR SINGKATAN
AMDK Air Minum Dalam Kemasan cAMP cyclic Adenosin Mono Phosphat DAMIU Depot Air Minum Isi Ulang DAM Depot Air Minum EMB Eosin Methylen Blue E.coli Escherichia coli EHEC Enterohemorrhagic E. coli EIEC Enteroinvasive E. coli EPEC Enteropathogenik E. coli ETEC Enterotoxic E. coli IMVIC Indol Motil Voges-Preskauer Methyl Red Citrate MPN Most Probable Number PDAM Perusahaan Daerah Air Minum
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................... 50 Lampiran 2 Persiapan Laktosa Broth .................................................................. 52 Lampiran 3 Uji Presumtif MPN .......................................................................... 53 Lampiran 4 Pewarnaan Gram.............................................................................. 54 Lampiran 5 Hasil Inokulasi EMB agar ............................................................... 55 Lampiran 6 Tabel MPN Koliform....................................................................... 56
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tingginya kebutuhan masyarakat akan air minum, terutama di perkotaan
mendorong timbulnya industri-industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan
Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU). Secara nasional kebutuhan air di tingkat
rumah tangga di Indonesia mencapai lebih dari 20 L per hari bahkan bisa sampai
100 L per hari. Menurut hasil Riskesdas 2010, sumber air yang digunakan oleh
rumah tangga di Indonesia sebagai air minum yaitu antara lain: sumur gali
terlindung (24,7%), air ledeng (14,2%), sumur bor/pompa (14,0%) dan air dari
depot air minum (DAM) (13,8%). Sementara itu berdasarkan tempat tinggal baik
di perkotaan maupun di pedesaan sumber utama air untuk minum cukup
bervariasi.1 Di Kota Tangerang Selatan, cukup banyak sumber air baku yang bisa
diolah menjadi sumber air minum bagi berbagai kebutuhan karena wilayah Kota
Tangerang Selatan setidaknya dialiri oleh 3 sungai yaitu Sungai Cisadane,
Pesanggarahan dan Kali Angke. Selain itu, masih terdapat 9 situ dan danau yang
memiliki kadar dan kapasitas air yang layak diolah.2
Berdasarkan data dari perusahaan daerah air minum (PDAM), masyarakat
yang menggunakan layanan dari PDAM sebesar 4% dari seluruh penduduk di
Tangerang Selatan sementara berdasarkan data dari Dinas Kesehatan akses
masyarakat terhadap air bersih dari perpipaan maupun non perpipaan seperti
sumur gali, sumur pompa tangan dan lainnya sebesar 82 %. Sementara itu, air
minum isi ulang banyak digunakan sebagai sumber air minum oleh masyarakat
yaitu sebesar 15,24%.3
Air minum isi ulang banyak digemari oleh masyarakat karena harganya
yang relatif lebih murah dibandingkan dengan air minum dalam kemasan. Selain
itu air minum isi ulang mudah didapatkan dimana-mana karena sudah banyak
tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Namun hal tersebut tidak dibarengi
dengan pemantauan kualitas air minum baik secara fisik, kimiawi maupun
mikrobiologis. Air minum isi ulang diolah dari air baku melalui berbagai proses
meliputi penampungan air baku, penyaringan/ filterisasi, desinfeksi dan pengisian.
2
Selain itu, ada beberapa cara yang saat ini sering digunakan dalam
mengolah air baku untuk air minum isi ulang yaitu ozonisasi, sinar ultraviolet dan
reverse osmosis. Apabila kurang baik dalam proses pengolahannya, maka air
tersebut dapat tercemar oleh bakteri patogen contohnya Escherichia coli (E.coli).
Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kualitas air
minum khususnya air minum isi ulang.4,5
Air minum dengan kualitas yang buruk akan sangat berdampak bagi
kesehatan. Air dapat menjadi media penyebaran penyakit-penyakit tertentu
misalnya diare. Air yang tercemar oleh feses akan terkontaminasi oleh bakteri
Escherichia coli yang dapat menyebabkan diare. Menurut data dinkes kota
Tangerang Selatan, angka penderita diare di Tangerang Selatan cukup tinggi yaitu
sekitar 41%. Sementara di kecamatan Ciputat Timur angka penderita diare sekitar
14% yang kebanyakan adalah anak-anak mulai dari usia kurang dari 1 tahun
sampai usia lebih dari 5 tahun. Selain itu di wilayah kelurahan Pisangan dan
Cirendeu, angka penderita diarenya cukup banyak yaitu sebesar 6,9%. Hal ini
dimungkinkan terjadi salah satunya akibat kualitas air minum yang kurang baik
banyak dikonsumsi masyarakat sekitar.1
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap kualitas air minum isi ulang di wilayah kelurahan Pisangan dan Cirendeu
dengan cara memeriksa cemaran bakteri koliform dan mengindentifikasi bakteri
E.coli yang terdapat dalam air. Selain itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian ini karena belum pernah ada penelitian seperti ini sebelumnya dan
diharapkan dapat ikut berperan dalam mengurangi angka penyebaran penyakit
yang menyebar melalui air (waterborne disease).
1.2 Rumusan Masalah
Apakah terdapat Escherichia coli pada air minum isi ulang dari depot di
kelurahan Pisangan dan Cirendeu ?
3
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1Tujuan Umum
Untuk mengetahui kualitas air minum isi ulang dari depot di
kelurahan Pisangan dan Cirendeu.
1.3.2 Tujuan Khusus
• Mengetahui jumlah cemaran bakteri koliform.
• Mengidentifikasi keberadaan bakteri Escherichia coli pada sampel
air minum isi ulang dari depot di kelurahan Pisangan dan Cirendeu.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat bagi peneliti
• Menambah pengetahuan tentang cara penilaian kualitas air minum
secara mikrobiologi.
• Menambah keterampilan dalam pemeriksaan mikrobiologi
pemeriksaan air minum.
• Sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar sarjana
kedokteran.
• Keterampilan penulisan hasil penelitian.
1.4.2 Manfaat bagi Institusi
• Menambah informasi dan literatur mengenai peran ilmu
mikrobiologi dalam menilai kualitas air minum.
• Menambah publikasi ilmiah dalam bidang mikrobiologi.
• Menambah sumber rujukan untuk penelitian selanjutnya.
• Menambah pengetahuan bagi civitas akademika mengenai air
minum yang layak minum.
1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat
• Memberikan pengetahuan masyarakat mengenai air minum yang
sehat dan layak minum.
4
• Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai syarat air
minum yang bersih.
• Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai air minum yang
layak minum.
• Sebagai salah satu upaya agar masyarakat dapat minum air yang
sehat sehingga dapat mengurangi penyebaran penyakit yang
ditransmisikan melalui air.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1Bakteri Koliform
Bakteri Koliformmerupakan bakteri batang Gram negatif yang heterogen
dengan habitat alaminya adalah di saluran cerna manusia dan hewan. Familinya
terdiri dari beberapa genus diantaranya yaituEscherichia, Shigela, Salmonella,
Enterobacter, Proteus dan lain-lain. Spesiesnya dibagi berdasarkan antigen yaitu
antigen O,H dan K. Bakteri koliformbersifat fakultatif aerob maupun anaerob dan
dapat memfermentasikan karbohidrat serta menghasilkan berbagai toksin dan
faktor virulensi lainnya. Bakteri enterik dan Enterobacteriaceae disebut juga
sebagai bakteri koliform. Bakteri koliform adalah suatu kelompok bakteri yang
digunakan sebagai indikator adanya polusi dan kondisi yang tidak baik terhadap
makanan atau minuman. Famili Enterobacteriaceae memiliki karakteristik antara
lain merupakan bakteri Gram negatif, bersifat motil dengan flagel peritrik atau
nonmotil, tumbuh pada media pepton atau ekstrak daging tanpa penambahan
natrium klorida atau suplemen lain, dapat pula tumbuh pada agar Mac Conkey
secara anaerob fakultatif, melakukan fermentasi glukosa dan oksidasi glukosa,
sering disertai dengan produksi gas, merupakan katalase positif, oksidase negatif,
dan mereduksi nitrat menjadi nitrit. Enterobakteriaceae yang dapat
memfermentasikan laktosa di kelompokkan ke dalam koliform
Enterobacteriaceae.Sementara yang tidak dapat memfermentasikan laktosa antara
lain adalah Salmonella dan Shigella.6,7
Adanya bakteri koliform dalam suatu makanan dan minuman
menunjukkan kemungkinan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik atau
toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan.Bakteri koliform dapat menjadi
indikator dari kontaminasi fekal. Escherichia coli (E.coli), bakteri yang banyak
ditemukan usus besar manusia merupakan indikator adanya kontaminasi fekal dari
manusia. Selain E.coli , koliform lainnya seperti Enterobacter aerogenes, berasal
dari non-fekal mungkin ditemukan pada sampel air.5,8
6
2.1.2 Morfologi dan Identifikasi
Enterobacteriaceae atau bakteri koliformadalah bakteri Gram negatif,
bentuk batang yang pendek. Pada pertumbuhan di medium padat in vitro memiliki
morfologi yang khas. Beberapa spesies juga memiliki flagel sehingga
menunjukkan motilitasnya pada permukaan agar yang disebut fenomena
“swarming” yang merupakan ciri dari Proteus Sp. E.coli dan sebagian besar
bakteri enterik lainnya membentuk koloni yang sirkular, konveks, dan halus
dengan tepi yang tegas. Koloni enterobakter memiliki bentuk koloni yang lebih
mukoid.Pola fermentasi karbohidrat dan aktifitas dekarboksilase asam amino dan
enzim lainnya digunakan untuk pembedaan secara biokimia. Beberapa
pemeriksaan misalnya produksi indol dari triptofan sering digunakan pada sistem
identifikasi cepat sedangkan reaksi Voges–Proskauer/VP (produksi
asetilmetilkarbinol dari dekstrosa) lebih jarang digunakan. Biakan pada medium
diferensial yang mengandung zat warna khusus dan karbohidrat misalnya Eosin
Methylen Blue(EMB),Mac Conkey atau medium deoksilat membedakan koloni
yang memfermentasi laktosa dengan yang tidak memfermentasikan laktosa dan
memudahkan identifikasi presumtif secara cepat pada bakteri enterik.Enzim beta-
D galaktosida dan beta-D glukoronidase sering digunakan sebagai indikator
untuk mendeteksi adanya E.coli dan menghitung total koliform.6,7,28
Gambar 2.1 a. Pewarnaan Gram negatif b. Kultur pada Endo Agar
Sumber: Kayser F,Bienz K,Eckert J,et al, 2005
7
Prinsip dari identifikasi bakteri adalah untuk memastikan bakteri yang
telah dikultur sebelumnya dan menentukan taksonomi dari bakteri tersebut sesuai
klasifikasinya. Cara yang dilakukan antara lain dengan memperhatikan
karakteristik morfologi termasuk pewarnaan di bawah mikroskop. Selain itu
karakteristik fisiologis ditentukan dengan menggunakan medium.7
Dalam melakukan identifikasi bakteri, ada beberapa hal yang dapat
diamati yaitu : karakteristik morfologi seperti bentuk(batang, bulat, spiral);
Uji IMVIC dilakukan terhadap sampel yang menunjukkan hasil positif
pada presumptif tes, bersifat Gram negatif yang dilihat dari hasil pewarnaan Gram
dan terhadap koloni kilap logam yang tumbuh pada EMB agar. Hasil yang di
dapatkan dari uji IMVIC cukup bervariasi. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel
4.5. Sampel yang diujihanya 5 sampel, sebagian besar menunjukkan hasil indol
positif, motilitas positif dan sitrat positif.
Gambar 4.5 (A) Hasil positif uji Indol
(B) Hasil negatif uji Indol
Berdasarkan hasil penelitian, semua sampel diuji menggunakan media
SIM dan menunjukkan hasil indol positif, hal ini disebabkan bakteri memiliki
enzim triptopinase dapat mengkonversi asam amino triptofan menjadi indol. Hal
tersebut bergantung pada reaksi kimia antara indol dan p-
dimetilaminobenzaldehida (DMAB) pada kondisi asam untuk menghasilkan
pewarna merah rosindole.Dengan penambahan reagen Kovac’s yang mengandung
DMAB akan menghasilkan rosindole berwarna merah akibat reaksi antara indol
dengan DMAB. Tetapi dalam penelitian ini, tidak menggunakan reagen Kovac’s
karena ketidaktersedianya reagen tersebut sehingga diganti menjadi reagen erlich.
Reagen erlich dapat dijadikan alternatif untuk uji indol karena di dalamnya juga
terkandung DMAB yang dapat bereaksi dengan indol sehingga menghasilkan
rosindol yang berwarna merah. Bakteri yang menghasilkan uji indol positif yaitu
E.coli.31
A B
40
Tabel 4.5 Hasil uji IMVIC Sampel SIM MR VP Sitrat
1 Tidak dilakukan
2 +/+ + - -
3 +/+ - - +
4 Tidak dilakukan
5 Tidak dilakukan
6 Tidak dilakukan
7 +/+ - - +
8 +/+ - - +
9 +/+ - - +
Gambar 4.6 (A) Hasil negatif uji sitrat, (B) Hasil positif uji sitrat,
(C) Hasi positif uji MR,
(D) Hasil negatif uji MR, (E) Hasil negatif uji VP
B A C D E
41
4.6. Hasil Uji Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang Hasil uji mikrobiologi terhadap 9 sampel air minum isi ulang dari depot di kelurahan Pisangan dan Cirendeu didapatkan 8
sampel mengandung bakteri koliform dan 5 sampel terdapat E.coli. Hasil yang dieproleh dapat dilihat dalam tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Uji Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang
Sampel MPN Seri 3
Tabung
Jumlah Pewarnaan
Gram
Inokulasi pada EMB agar Uji Fermentasi Karbohidrat Uji
IMVIC
Interpretasi
1 331 460 Gram - Enterobacter Tidak dilakukan -
2 300 23 Gram - E.coli +g +g +g +g +g ++-- E.coli
3 322 210 Gram - E.coli
+g +g +g +g +g +--+ E.coli Citrat +
4 000 4 Gram - Tidak dilakukan -
5 330 240 Gram - Pseudomonas Tidak dilakukan -
6 330 240 Gram - Pseudomonas Tidak dilakukan -
7 321 150 Gram - E.coli
Pseudomonas/Enterobacter
+g +g +g +g +g +--+ E.coli Citrat +
8 331 460 Gram - E.coli
Pseudomonas/Enterobacter
+g +g +g +g +g +--+ E.coli Citrat +
9 321 150 Gram - E.coli
Pseudomonas/enterobacter
+g +g +g +g +g +--+ E.coli Citrat +
42
Berdasarkan tabel 4.6, dari 9 sampel yang diuji satu sampel tidak
ditemukan adanya E.coli dan mengandung jumlah bakteri koliform sesuai
persyaratan kualitas air minum menurut PERMENKES sehingga dinyatakan layak
minum. Sementara 8 sampel yang lain mengandung jumlah bakteri koliform
melebihi batas maksimum sesuai PERMENKES serta dari 8 sampel tersebut, dan
5 sampel teridentifikasi adanya E.coli sesuai dengan uji biokimia dan pewarnaan
Gram, sedangkan 3 sampel lainnya tidak ditemukan E.coli. Oleh karena itu 5
sampel tersebut dinyatakan tidak layak minum.
4.7 Pembahasan Aspek Keislaman Menurut fatwa MUI mengenai air daur ulang, perkembangan teknologi
memungkinkan daur ulang air yang semula berasal dari limbah yang bercampur
kotoran, benda najis dan komponen lain yang merubah kemutlakan air. Air daur
ulang yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu air minum isi ulang. Selain itu,
minat masyarakat terhadap penggunaan air minum isi ulang sebagai sumber air
minum karena harganya yang relatif murah. Peningkatan pesat kebutuhan air dan
penurunan kualitas sumber air akibat dari peningkatan jumlah penduduk dan
perkembangan industri. Firman Allah SWT dalam penggalan surat al-Anfal ayat
11 menyebutkan:
Artinya: “ Dan Allah emnurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan
kamu dengan hujan ini....”(Q.S Al-Anfal 8:11)
Selain itu dalam Surat Al-Furqan ayat 48-49 juga disebutkan :
43
43
Artinya: “Dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri(tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, biatang-binatang ternak dan manusia yang banyak" (QS.Al-Furqan 25:48-49)
Kedua ayat tersebut menerangkan bahwa kita sebagai manusia hendaknya
mengkonsumsi air yang bersih serta baik bagi kesehatan. Rasulullah SAW
menjelaskan dala haditsnya yang berbunyi:
“ Dari Abi Umamah ra bahwasanya Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya air itu suci dan tidak ada yang menajiskannya kecuali sesuatu yang merubah bau, rasa dan warnanya.” (HR.Ibn Majah)
Dalam hadis tersebut air yang dikatakan najis adalah air yang berubah
warnanya, berbau dan berasa. Najis dalam hal ini merujuk kepada arti tidak
bersih. Menurut hukum fiqih, air daur ulang adalah suci mensucikan, sepanjang
diproses sesuai dengan ketetuan hukum fiqih. Air minum isi ulang merupakan
thariqah taghyir yaitu dengan cara mengubah air yang terkena najis atau yang
telah berubah sifatnya tersebut dengan menggunakan alat bantu yang dapat
mengembalikansifat-sifat asli air itu menjadi suci lagi mensucikan. Menurut
hukum fiqih air tersebut boleh diminum asalkan tidak membahaykana kesehatan.
Hal ini sejalan dengan PERMENKES RI No.492 tentang persyaratan kualitas air
minum dimana air minum yang sehat adalah yang tidak membahaykan kesehatan.
4.8 Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini ditemukan beberapa keterbatasan yaitu:
• Biaya untuk membeli bahan dan alat yang cukup mahal
• Ketersediaan alat dan bahan uji, karena penelitian ini dilakukan di
lab mikrobiologi dan berbarengan dengan peneliti lain sehingga
alat yang digunakan bergantian dan waktu penelitian yang terbatas.
43
44
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan dari ke 9 sampel yang diuji hanya
satu sampel yang layak minum sementara 8 sampel lainnya tidak layak minum.
Dari 8 sampel tersebut, ditemukan Escherichia colipada 5 sampel.
5.2 Saran
• Dapat menggunakan BGLB untuk menambah uji konfirmasi selain EMB
agar
• Dapat diperluas cakupan wilayah yang diteliti sehingga memperbesar
sampel yang diteliti
• Dalam penelitian selanjutnya dapat digunakan metode MPN E.coli agar
lebih spesifik dengan menggunakan media EC Broth.
• Dapat digunakan metode lain seperti membran filter untuk uji kualitas air
minum secara mikrobiologi
• Dapat diteliti juga mengenai hubungan sanitasi dan higienitas depot
terhadap kualitas air minum isi ulang
45
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan RI. Kriteria Air Keperluan Rumah Tangga. Hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Penelitian Dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI . 2010
2. Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Gambaran Umum Kota Tangerang
Selatan. Diakses dari http://www.tangerangselatankota.go.id/ pada 2
September 2015
3. Pokja AMPL Kota Tangerang Selatan. Buku Putih Sanitasi Kota
Tangerang Selatan.2011
4. Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. Sehatkah Air Minum Isi Ulang Yang
Anda Konsumsi. Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. 2012
5. Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI. Keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 651 tahun 2004
Tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum Dan Perdagangannya. 2004
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI. Persyaratan Kualitas Air Minum.
PERMENKES RI/NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010. Departemen
Kesehatan RI. 2010
7. Brooks F, Jante S, Morse S. Jawetz,Melnick,&Adelberg’s. Mikrobiologi
Kedokteran. 23th Ed. Jakarta:EGC.2004.
8. Kayser F,Bienz K,Eckert J,et al. Medical Microbiology. New
York:Thieme Stuttgart. 2005. p234
9. Anonim. Mikrobiologi. Jakarta: Kementrian Pendikan dan Kebudayaan RI.
2013.
10. Sudian S. Pengujian Mikrobiologi Pangan. Jakarta: Badan POM RI. Vol
9. No.2. 2008.
11. American Public Health Association . Compendium of Methods for the
Microbiological Examination. 1992
12. Buckle K.A, R.A. Edwards, Fleet dan M. Wooton. Ilmu Pangan. Jakarta :