IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PENYEBAB DAN AKIBAT CONTRACT CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA PADANG Oleh : DIAN WAHYONI DEWI FITRI, ST PENDAHULUAN Kegiatan proyek pembangunan secara umum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu untuk menghasilkan produk yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas. Dalam proses pelaksanaan sebuah proyek sering dihadapkan pada permasalahan yaitu terjadinya changes (perubahan-perubahan) pada awal, pertengahan, dan akhir proyek dimana perubahan itu dapat disebabkan dari permintaan owner karena sesuatu dan lain hal. Hal ini menyebabkan perencanaan harus di ubah dan karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan sehingga terjadi perubahan desain atau lazim disebut dengan change order (perubahan pekerjaan). Contract Change Order (perbahan kontrak kerja) ini meliputi : menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak, menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan, mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan atau mengubah jadwal pelaksanaan. Perubahan juga mengakibatkan proyek terlambat dan biaya yang melambung tinggi (cost overruns). Akibat sering terjadinya change order (perubahan pekerjaan) dimana proses administrasinya tidak dijalankan sesuai prosedur maka sering terjadi perselisihan antara pemilik dan kontraktor yang berakhir di arbitrase (pengadilan). Bertitik tolak dari hal tersebut maka akan diteliti apa penyebab utama dari change order (perubahan pekerjaan), dan dampaknya terhadap proyek-proyek konstruksi di Kota Padang baik proyek yang dikelola oleh pemerintah ataupun swasta. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis penyebab dan dampak yang ditimbulkan akibat dari penerapan Contract Change Order (CCO) terhadap Cost variant (perbedaan anggaran) dan Time variant (perbedaan waktu) pada proyek konstruksi. penelitian ini hanya terdiri dari 8 kasus proyek konstruksi dengan pembagian atas 4 kelompok bangunan yaitu bangunan komersial (Pusat Perbelanjaan, kampus) Bangunan Fasilitas umum (perkantoran) dan bangunan Industri (Pabrik), dan bangunan residential (Perumahan).
23
Embed
Identifikasi Dan Analisis Penyebab Dan Akibat Contract Change Order Terhadap Biaya Dan Waktu Pada Proyek Konstruksi Di Kota Padang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PENYEBAB DAN AKIBAT
CONTRACT CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA DAN WAKTU
PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA PADANG
Oleh : DIAN WAHYONI DEWI FITRI, ST
PENDAHULUAN
Kegiatan proyek pembangunan secara umum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya
tertentu untuk menghasilkan produk yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas.
Dalam proses pelaksanaan sebuah proyek sering dihadapkan pada permasalahan yaitu
terjadinya changes (perubahan-perubahan) pada awal, pertengahan, dan akhir proyek dimana
perubahan itu dapat disebabkan dari permintaan owner karena sesuatu dan lain hal. Hal ini
menyebabkan perencanaan harus di ubah dan karena kondisi lapangan yang tidak
memungkinkan sehingga terjadi perubahan desain atau lazim disebut dengan change order
(perubahan pekerjaan).
Contract Change Order (perbahan kontrak kerja) ini meliputi : menambah atau
mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak, menambah dan/atau
mengurangi jenis pekerjaan, mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
lapangan atau mengubah jadwal pelaksanaan. Perubahan juga mengakibatkan proyek
terlambat dan biaya yang melambung tinggi (cost overruns). Akibat sering terjadinya change
order (perubahan pekerjaan) dimana proses administrasinya tidak dijalankan sesuai prosedur
maka sering terjadi perselisihan antara pemilik dan kontraktor yang berakhir di arbitrase
(pengadilan). Bertitik tolak dari hal tersebut maka akan diteliti apa penyebab utama dari
change order (perubahan pekerjaan), dan dampaknya terhadap proyek-proyek konstruksi di
Kota Padang baik proyek yang dikelola oleh pemerintah ataupun swasta.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis penyebab dan
dampak yang ditimbulkan akibat dari penerapan Contract Change Order (CCO) terhadap
Cost variant (perbedaan anggaran) dan Time variant (perbedaan waktu) pada proyek
konstruksi. penelitian ini hanya terdiri dari 8 kasus proyek konstruksi dengan pembagian atas
4 kelompok bangunan yaitu bangunan komersial (Pusat Perbelanjaan, kampus) Bangunan
Fasilitas umum (perkantoran) dan bangunan Industri (Pabrik), dan bangunan residential
(Perumahan).
MATERI DAN METODE
MATERI
Perubahan perintah kerja atau lazim disebut dengan Contract Change Order
(perubahan kontrak pekerjaan) bukanlah sebuah proses yang sederhana. Tahapan-tahapan
perubahan untuk persetujuan perubahan tersebut akan menghasilkan addendum atau
amandemen kontrak. Proses perubahan perintah kerja ini melibatkan banyak pihak baik
proses pemeriksaannnya, penelitiannya, dan persetujuannnya, khususnya pada kontrak kerja
konstruksi. Contract Changer Order (perubahan lingkup kontrak kerja) pada sebuah proyek
konstruksi adalah hal yang umum terjadi. Perubahan lingkup kerja (change order) yang tidak
teridentifikasi akan mengakibatkan tambahan biaya yang tidak di imbangi dengan tambahan
pendapatan bagi kontraktor. Akibatnya terjadi pembengkakan anggaran target keuntungan
tidak tercapai bahkan proyek akan rugi.
Contract Change Order (perubahan kontrak pekerjaan) ini diterapkan harus melalui
prosedur inisiatif pengajuan. Dimana detail prosedurnya diatur dalam kontrak misalnya
permintaan pemilik proyek yaitu permintaan perubahan yang datang dari pemilik proyek
biasanya modifikasi desain, perubahan spesifikasi, revisi gambar konstruksi, dst. Kemudian
ada yang disebut inisiatif kontraktor, kontraktor akan memberi notifikasi kepada pemilik
proyek untuk mengidentifikasi suatu perubahan terhadap lingkup kerja. Pemilik proyek akan
mereview dan memberikan jawaban apakah notifikasi perubahan ini diterima atau ditolak.
Bila diterima kontraktor akan diminta untuk mengajukan changes proposal (nilai perubahan)
yang diajukan secara. Ada beberapa penelitian yang menggambarkan tentang Contract
Change Order (Perubahan Kontrak Pekerjaan) diantaranya adalah penelitian yang dilakukan
oleh Penelitian yang dilakukan oleh Imam (2007) pada tesis yang berjudul Penyebab dan
Dampak Contract Change Order pada proyek rumah tinggal di Surabaya. Pada penelitian ini
mengatakan bahwa Setiap proyek konstruksi selalu terjadi perubahan atau yang biasa disebut
Contract Change Order. Banyaknya Change Order pada proyek konstruksi bisa
menyebabkan proyek tersebut terlambat dan pembengkakan biaya. Dalam penelitian yang
dilakukan pada proyek rumah tinggal ditemukan paling banyak Change Order. Dari
penelitian ini diketahui bahwa penyebab Change Order pada proyek perumahan menunjukan
faktor “ Perubahan Desain”. Dimana perubahan desain merupakan faktor yang sering terjadi
dan memberikan dampak yang besar terhadap biaya dan waktu . Besarnya penambahan biaya
dan waktu yang sering terjadi berkisar antara 10–20% dari apa yang sudah tercantum dalam
kontrak awal. Proses pengolahan Change Order (perubahan pekerjaan) di lapangan secara
umum sudah berdasarkan proses pengolahan change order yang benar. Penelitian oleh Imam
Mustika Murni ini hanya terfokus pada bangunan perumahan saja. Dalam Peraturan Presiden
RI No 54 tahun 2010 Pasal 87 tentang perubahan kontrak, terutama ayat 1 menyatakan:
dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar
dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak,
METODE
Metode yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu
mendiskriptifkan Contract Change Order yang terjadi pada proyek konstruksi yang ,meliputi
penyebabnya dan dampak yang ditimbulkan akibat penerapan Contract change order (CCO)
ini. Studi literatur diperoleh dari bermacam-macam buku teks dan jurnal tentang penelitian
change order di beberapa daerah di Indonesia dan kutipan dari beberapa buku tentang
penelitian change order di luar negeri. untuk mengetahui dasar-dasar teori dan perkembangan
terbaru Change Order pada proyek konstruksi. Dan akhirnya didapat beberapa factor
penyebab dari change order. Data yang dikumpulkan ada 2 jenis data, yakni
- Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode wawancara langsung dengan
pihak kontraktor dan owner.yang dilengkapi dengan beberapa pertanyaan yang terangkum
dalam kuisioner. Kuisioner diberikan langsung pada proyek yang dituju yang menerapkan
Change Order. Parameter yang diterapkan dalam kuisioner ini sifatnya menunjang
pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara.
- Data Sekunder.
Data sekunder adalah data yang berasal dari hasil laporan, studi literatur, atau
data publikasi lainnya. Data sekunder yang dikumpulkan pada penelitian ini antara lain :
1. Literatur terkait dengan Contract Change Order (CCO).
2. Dokumen addendum Contract Change Order (CCO)
3. Rencana Anggaran Biaya dari proyek yang menggunakan Contract Change Order
(CCO).
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis of varians dengan penerapan
sample yang lebih dari 2 dimana :
Cost Varian ( CV ) yang didapat setelah melalui perhitungan selisih anggaran akhir