Top Banner
~ibunJabar o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 o Mar OApr OMei OJun OJul eAgs OSep OOkt ONov ODes I(ondom Laris di latinangor • Berserakan di Gang-gang Sempit Siapa Pun Bebas Membeli BANDUNG, TRIBUN - Penjualan alat kontrasepsi kondom di beberapa ritel di kawasan Bandung dan se- kitarnya laris manis. Bah- kan di beberapa tempat, sa- king Iarisnya, penjualan kondom dari berbagai me- rek dan harga menempati urutan kedua setelah ro- kok. Apalagi kalau malam Minggu atau malam li- buran. Menurut pantauan Tri- bun di beberapa ritel, khu- susnya yang buka 24 jam, rata-rata semuanya me- nempatkan penjualan kon- dom di etalase terbuka, yang diletakkan di dekat kasir. Setiap pengunjung bebasmemilihdanmembeli kondom seperti yang di- inginkan. Harganya berki- sar Rp 10.500 hingga Rp 19.500. Menurut seorang peng- usaha rite 1yang enggan Kalau kondom di Jatinangor dan yang dekat sama kampus, penjualannya di bawah penjualan rokok. disebutkan namanya, pen- jualan kondom paling ba- nyak ada di kawasan Jati- nangor, Kabupaten Sume- dang. "Kalau kondom di Jatinangor dan yang dekat sama karnpus, penjualan- nya di bawah penjualan rokok," ujarnya beberapa waktulalu. Menurut pengakuan se- orang mahasiswi yang ku- liah di kawasan [atinangor, kondom bekas memang banyak ditemukan di seki- tar kos-kosan yang ada di 11 ke halaman 11 SEKRETARIS Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Henri Hendarta, mengakui penjualan kondom tinggi di ritel-ritel yang dekat dengan kos-kosan dan tempat-tempat tertentu. Namun, dia enggan merinci, berapa jumlah penjualannya. "Kalau secara sales atau penjualan pada produk non food, setiap tahun ada peningkatan sebanyak 1 persen. Penjualan kondom memberikan kontribusi peningkatan sebanyak 7-8 persen setiap tahun," katanya saat dihubungi Tribun. la menambahkan, alat kontrasepsi kondom masuk dalam kategori obat-obatan. Biasanya ditaruh dengan berbagai merek dan jenis obat. Kalaupun dipisahkan, hal itu merupakan kebijakan tiap retail. Menurut Henri, siapa pun bebas membeli kondom, tanpa adanya batasan usia. "Tidak seperti rokok, kalau di bawah 18 tahun tidak boleh membeli. Kondom bebas dibeli siapa saja, apalagl belum ada peraturan yang membatasi konsumen kondom," katanya. Kondom yang aling laris adalah kondom dengan merek yang sering . diiklankan di televisi. Apalagi harganya terjangkau. Tiap rite I memiliki kebijakan untuk bebas menjual berbagai merek kondorn. Henri menambahkan, penjualan kondo relatif menu run pada bulan puasa.(zz) ,. :- Kliping Humas Unpad 2010
2

~ibunJabar - Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/08/... · tanpa adanya batasan usia. "Tidak seperti rokok, kalau di bawah 18 tahun tidak boleh membeli.

Feb 26, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ~ibunJabar - Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/08/... · tanpa adanya batasan usia. "Tidak seperti rokok, kalau di bawah 18 tahun tidak boleh membeli.

~ibunJabaro Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1520 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31oMar OApr OMei OJun OJul eAgs OSep OOkt ONov ODes

I(ondomLaris di

latinangor• Berserakan di Gang-gang Sempit

Siapa PunBebas Membeli

BANDUNG, TRIBUN -Penjualan alat kontrasepsikondom di beberapa ritel dikawasan Bandung dan se-kitarnya laris manis. Bah-kan di beberapa tempat, sa-king Iarisnya, penjualankondom dari berbagai me-rek dan harga menempatiurutan kedua setelah ro-kok. Apalagi kalau malamMinggu atau malam li-buran.Menurut pantauan Tri-

bun di beberapa ritel, khu-susnya yang buka 24 jam,rata-rata semuanya me-nempatkan penjualan kon-dom di etalase terbuka,yang diletakkan di dekatkasir. Setiap pengunjungbebasmemilih dan membelikondom seperti yang di-inginkan. Harganya berki-sar Rp 10.500 hingga Rp19.500.Menurut seorang peng-

usaha rite 1 yang enggan

Kalau kondom diJatinangor dan yangdekat sama kampus,

penjualannya dibawah penjualan

rokok.

disebutkan namanya, pen-jualan kondom paling ba-nyak ada di kawasan Jati-nangor, Kabupaten Sume-dang. "Kalau kondom diJatinangor dan yang dekatsama karnpus, penjualan-nya di bawah penjualanrokok," ujarnya beberapawaktulalu.Menurut pengakuan se-

orang mahasiswi yang ku-liah di kawasan [atinangor,kondom bekas memangbanyak ditemukan di seki-tar kos-kosan yang ada di

11 ke halaman 11

SEKRETARIS AsosiasiPengusaha Ritel Indonesia(Aprindo), Henri Hendarta,mengakui penjualan kondomtinggi di ritel-ritel yang dekatdengan kos-kosan dantempat-tempat tertentu.Namun, dia enggan merinci,berapa jumlah penjualannya.

"Kalau secara sales ataupenjualan pada produknon food, setiap tahun adapeningkatan sebanyak 1persen. Penjualan kondommemberikan kontribusipeningkatan sebanyak 7-8persen setiap tahun,"katanya saat dihubungiTribun.

la menambahkan, alatkontrasepsi kondom masukdalam kategori obat-obatan.Biasanya ditaruh dengan

berbagai merek dan jenisobat. Kalaupun dipisahkan,hal itu merupakan kebijakantiap retail.

Menurut Henri, siapa punbebas membeli kondom,tanpa adanya batasan usia."Tidak seperti rokok, kalaudi bawah 18 tahun tidakboleh membeli. Kondombebas dibeli siapa saja,apalagl belum ada peraturanyang membatasi konsumenkondom," katanya.

Kondom yang aling larisadalah kondom denganmerek yang sering .diiklankan di televisi.Apalagi harganya terjangkau.Tiap rite I memiliki kebijakanuntuk bebas menjualberbagai merek kondorn.Henri menambahkan,penjualan kondo relatifmenu run pada bulanpuasa.(zz)

,.:-

Kliping Humas Unpad 2010

Page 2: ~ibunJabar - Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/08/... · tanpa adanya batasan usia. "Tidak seperti rokok, kalau di bawah 18 tahun tidak boleh membeli.

Kondom Larisdi Jatinangor

• dari halaman 1

daerah tersebut. Bahkan,. terlihat berserakan di gang-gang sempit, bukan di tem-pat sampah.

"Saya sudah beberapa kalimelihat kondom yang habisterpakai. Tidak dibuang ketempat sampah, tetapi ber-ceceran di gang-gang sern-pit," ujar perempuan yangenggan disebutkan nama-nya ini kepada Tribun be-berapa waktu lalu.

la menambahkan, pe-mandangan ini bukan halyang baru lagi karena su-dah berlangsung lama.Apalagi, di sekitar kawasanitu, terlalu ban yak kos-kosan yang yang bebasmenginapkan siapa saja.Selain di gang-gang sempit,kondom juga ban yak di-buang ke saluran pem-buangan v«:

"Beberapa saat lalu adapetugas WC melakukanpenyedotan WC di kossaya. Dia kaget karena dite-mukan kondom," ujar pe-rempuan yang baru seta-hun kos di Jatinangor itu.

Dia juga mengaku tidakkaget dengan banyaknyapenemuan kondom karenabanyak kos-kosan yangtidak memberlakukan atur-an yang ketat. Semua bebasmenginap di kos cewekatau sebaliknya. Banyakjuga kos-kosan campur,yang dihuni laki-la'ki danperempuan.

Beberapa waktu lalu, po-lisi pemah melakukan peng-gerebekan di sebuah wismayang sering digunakan rna-hasiswa melakukan praktikmesum. Penghuni wismaitu campur antara perem-puan dan laki-laki. Pasca-penggerebekan, wisma itudigunakan sebagai asramalaki-laki dengan aturanyang ketat.

Gunawan, seorang maha-siswa semester akhir disebuah perguruan tinggi

"Kesadaranmasyarakat yang

memengaruhipeningkatanpenjualan

kondom.... yYOTAMAD A

Supervisor MarketingDamendra Kumar Tyagi (DKT)

swasta di Kota Bandung,juga kerap menemukankondom bekas di bak man-di yang ada di kos-kosan-nya. Kondom tersebut tan-pa pembungkus.

"Saya waktu itu member-sihkan bak, menggunakansikat. Saat sedang rnenyi-kat, ada yang masuk di jarisaya. Ternyata karet kon-dom," kata pria berusia 24tahun itu kepada Tribun.Sudah lebih dari satu kalipria berambut lurus itu me-nemukan kondom di seki-tar kamar mandi kosnya.

Selain di Jatinangor, kon-dom juga laris di sebuah riteldi [alan Supratrnan, KotaBandung, apalagi kalau ma-lam Minggu. "Biasanya pe-ngunjung membeli secararombongan," ujar petugaskasir peritel seraya terse-nyumkepada Tribun,Ming-gu (11/7).

Perempuan berambutlurus ini menarnbahkan,pembeli biasanya adalahpara remaja pria pada ma-lam hari. Mereka biasanyamembeli kondom lebih darisatu. Selain itu, sebagianbesar pembelian kondomdibarengi dengan rokokdan minuman mineral.

Setiap hari, kondom de-ngan berbagai jenis juga di-beli di sebuah ritel yangbuka selama 24 jam,yangterletak di [alan Martadi-nata. Menurut seorang pen-jaga kasir, kondom yang.dijuallumayan laris. Setiaphari pasti ada yang mem-beli, khususnya anak muda.

"Per hari bisa tiga hinggaempat orang yang membelikondom. Kebanyakan me-

mang dari kalangan muda,"kata pria berpenampilanrapi itu kepada Tribun.

Supervisor MarketingDamendra Kumar Tyagi(DKT), Yotam Adua, me-ngatakan, penjualan kon-dom, khususnya di KotaBandung, mengalami pe-ningkatan. Peningkatanpenjualan kondom itu ter-jadi karena masyarakat jugasemakin sadar untuk meng-hindari penularan virusHIV/AIDS.

"Kesadaran masyarakatyang memengaruhi pe-ningkatan penjualan kon-dom. Apalagi daerah-dae-rah hot spot kalangan ba-wah, seperti di dekat lokali-sasi dan daerah dekat kosanak kuliah," katanya kepa-da Tribun, Sabtu (17/7).

la mengakui, banyaknyapenjualan kondom tentudibarengi dengan adanyakegiatan seks. Yotam me-maklumi kalau penjualantinggi di tempat-tempatyang memang dikenal se-bagai lokalisasi.(zz)