Page 1
IBRAHIM AS FILOSOF DAN BAPAK AJARAN TAUHID
Serial Tafsir Ayat-ayat Haji dan Umrah (08)Menyambut Hari Raya Qurban 1433 H/ 2012 M.
ا“ ن� ك اس� ن� ا م� رن�� ”أ�
(Tunjukkanlah (Manasik) Tata Cara Ibadah Kami)
Oleh: Med HATTA
Mukaddimah:
م ب��سم أل�له أل�رح�من� أل�رح�ي�
عد! ، وب�� م أل�صال�حات' ي' ه ت�' عمت' ن� ي� ت�� أل�حمد ل�له أل�د�
Pasang Surut Perjalanan Agama Samawi:
Page 2
Agama samawi atau ajaran yang diturunkan Allahbersama nabi Adam as dari langit ke bumi, dalamperjalanannya mengejar missinya untuk membimbing umatmanusia kejalan Allah ini, mengalami sejarah panjangyang dramatis dan telah mengarungi gelombang duniayang pasang surut.
Pasangan manusia pertama Adam dan Hawa memulai
kehidupan baru sebagai khalifah Allah di bumi
diperkirakan tahun 40.000 SM, atau sekitar abad ke-
400 SM lalu, sedangkan umur bumi yang diperkirakan
sekarang telah mencapai sekitar 13,7 Milyar tahun.
Dan Adam pada waktu itu tidak turun ke bumi ini
bersama isterinya saja, tetapi disertai oleh musuh
abdinya yaitu ibalis yang terkutuk.
Page 3
Maka yang pertama sekali dilakukan oleh bapak dan ibu
manusia itu adalah menundukkan bumi yang telah
berputar liar selama kurun waktu itu, untuk menjadi
tempat hunian yang layak bagi dirinya dan
keturunannya, dan sebagai pusat kegiatannya ditempat
hunian baru berlokasi disekitar Baitullah di Makkah,
sebagaimana firman Allah:
Artinya: “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk
(tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah)
yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi alam semesta” (QS: 03:
96).
Ritual agama yang pertama dilakukan Adam di bumi
adalah “tawaf” mengelilingi Baitullah, sebagaimana
ritual yang sama dilakukan juga oleh para malaikat di
langit mengelilingi Baitulma’mur. Oleh karena itu
sebagai tugas mengemban kekhalifaan di bumi, Adam as
pertama kali sibuk memakmurkan bumi dan
mensosialisasikan kepada anak-anaknya (manusia-
Page 4
manusia generasi pertama), “Manasik” (tata cara)
melaksanakan ibadah kepada Allah SWT di bumi.
Karena tujuan utama diciptakan manusia dan jin
hanyalah menyembah kepada Allah SWT, sebagaimana
dalam firman-Nya:
دون� عن� ن� لا ل� س أ= ب�� ن� وألا= ج� ت' أل� لق' ا خ�� (٥٦ )وم�
Artinya: “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS: 51: 56)
Setelah khalifah pertama di bumi menyelesaikan
tugasnya dalam menyampaikan manasik ajaran langit dan
kembali kepada Allah, selanjutnya diwariskan kepada
anak cucunya, maka mulailah iblis laknat Allah, rifal
Adam di bumi, mengambil kesempatan untuk meneruskan
permusuhannya dengan anak-anak Adam sebagaimana telah
Page 5
memusuhi Adam sebelumnya dari surga sampai ke bumi
ini.
Pasca kematian Adam as maka Iblis pun bangkit kembali
beraksi menyebarkan bala tentarantanya, dan mereka
menggencarkan agresi menyeluruh dengan cara-cara
liciknya, maka intrik-intrik dan tipu daya pun
berduel head to head dengan kejujuran, keserakahan
dengan keikhlashan, dan kebatilan berhadap-hadapan
dengan kebenaran. Maka pertempuran sengit yang tidak
seimbang dimenangkan oleh tipu daya iblis, karena
pasukannya dari bangsa jin amat besar dan memperalat
sebagian anak manusia.
Dunia selanjutnya dikuasai oleh kemungkaran iblis dan
pasukan-pasukannya, dan manusia pun tunduk kepadanya,
karena ajaran langit yang telah disampaikan oleh Adam
sudah dikaburkan dan dipalsukan oleh iblis,
Page 6
menjadilah manusia menyembah kepada iblis dan
berpaling dari ajaran langit, maka kemungkaran,
keserakahan dan pertumpahan darah sudah menajadi
tradisi buruk yang tidak terpisahkan lagi dari
kehidupan sehari-hari anak cucu Adam.
Iblis laknat Allah dan pasukan-pasukannya itu tidak
pernah tidur meracuni kehidupan manusia, mereka pro
aktif dan inovatif mengekang jiwa demi jiwa anak-anak
manusia, dengan bisikan, tipu daya dan cara-cara
liciknya yang berpariasi, sehingga tidak ada kegiatan
dan aktifitas yang dilakukan oleh manusia kecuali
tangan-tangan kotor iblis pasti hadir di sana, mereka
praktis menguasai jiwa-jiwa manusia dari berbagai
aspeknya, iblis total mengaturnya mulai dari makan,
minum dan tidur mereka.
Page 7
Maka hukum iblis pun berkuasa di seluruh dunia, ia
tidak puas hanya bayangannya saja disembah oleh
manusia maka iapun mewujudkan dirinya dalam berbagai
bentuk patung dan berhala-berhala dijadikan manusia
sebagai tuhan-tuhan mereka. Umat manusia semakin jauh
tersesat, maka setiap ada anak cucu Adam yang ikhlas
ingin mengembalikan manusia kejalan Allah, pasti
iblis tidak diam membujuk saudar-sudaranya yang lain
untuk memusuhi, menindas dan bahkan menyuruh
membunuhnya dengan cara keji.
Adalah Idris as, nabi kedua diutus Allah dari anak-
anak Adam untuk memberi petunjuk kepada manusia,
namun tidak menuai hasil memuaskan bahkan nabi Idris
sendiri memohon perlindungan kepada Allah dari
kebiadaban bangsanya yang sesat itu, lalu Allah
menyelamatkan dan mengangkatnya ke langit. Sekali
Page 8
lagi iblis meraih kemenangan gemilang untuk
meneyesatkan anak cucu Adam dari ajaran langit.
Inilah harapan hidup satu-satunya iblis laknat Allah
yang abadi di dunia, sebagaimana sumpah serapahnya
dihadapan Allah Sang Maha Pencipta dalam sebuah kisah
panjang direkam utuh di dalam al-Qur’an – yang
artinya – Allah berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami
bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat:
“Bersujudlah kamu kepada Adam”, maka merekapun bersujud kecuali
iblis, dia tidak termasuk mereka yang bersujud (11);
Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud
(kepada Adam) di waktu Aku yang menyuruhmu?”,
Iblis menjawab (dengan sombong – pen): “Saya lebih baik
daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau
ciptakan dari tanah” (12);
Page 9
Allah berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu, karena kamu
sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah,
sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina” (13);
Iblis berkata: “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka
dibangkitkan” (14);
Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi
tangguh” (15);
Iblis lalu bersumpah: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat,
saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan
Engkau yang lurus (16);
kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang
mereka, dari kanan dan dari kiri mereka, dan Engkau tidak akan
mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat) (17);
Allah berfirman: “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina
lagi terusir, sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti
kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu
semuanya (18)”. (QS: 07: 11-18).
Page 10
Dakwah Agama Samawi (Langit) Periode Kedua:
Fase selanjutnya dunia di kuasai penuh oleh iblis dan
pengikut-pengikut setianya dari bangsa jin dan
manusia, ajaran agama langit sudah ditinggalkan oleh
penganut tradisionalnya. Dan iblis terlaknat sangat
puas dengan hasil kerjanya yang sukses, ia berusaha
mempengaruhi sebanyak-banyaknya dari anak cucu Adam
untuk menemaninya di neraka yang dijanjikan Allah
kepadanya dan orang-orang ingkar dari pengikut setia
iblis.
Umat manusia semakin jauh tersesat dan berbuat
maksiat oleh bisikan dan tipu daya iblis yang semakin
sombong; hukum langit tidak dihiraukan lagi maka
hukum setan dan peraturan rimba yang berlaku
ditengah-tengah masyarakat; kezaliman dan perbuatan
Page 11
maksiat merajalela di mana-mana; keamanan dan
stabilitas di dunia semakin memprihatinkan; nyawa
manusia sudah tidak berharga lagi, pertumpahan darah
sudah menjadi hal yang lumrah seperti memukul nyamuk
dan cicak di dinding. Dan mencapai puncaknya ketika
ketika Allah mengutus Nuh as.
Nuh as diutus Allah menjadi khalifah dan rasul ketiga
dari anak-anak Adam sekitar tahun 4000 SM, seperti
juga Idris as sebelumnya, iapun mengalami penghinaan,
penindasan dan intimidasi-intimidasi dari kaumnya.
Meskipun nabi Nuh melancarkan dakwah ajaran langit
secara maraton, siang dan malam terus menerus selama
950 tahun, untuk memberikan hidayah kepada manusia,
tetapi waktu 950 tahun itu tidak cukup menuntun
manusia yang sudah disesatkan oleh iblis selama
Page 12
36.000 tahun, yaitu rentang waktu antara nabi Nuh dan
Adam as.
Akhirnya Nuh as pasimis bahwa sampai kapan pun bangsa
ini tidak ada harapan lagi untuk diselamatkan, dia
pun memikirkan bahwa untuk mengembalikan pamor ajaran
langit kembali seperti semula pada masa Adam as, maka
semua generasi yang ada sekarang ini harus musnah
secara selektif, kemudian memulai kembali dakwah dari
generasi yang baru. Lalu memohon kepada Allah SWT
untuk mendukung idenya tersebut, sebagaimana doanya
diabadikan di dalam al-Quran, Allah berfirman:
ارأ KK�Lن ن� د �Nي �ر اف� KKك ن� أل� م� رض� لى ألا� ر ع� Wد KK'لا ن� وح رت� KKال ن�� KK'ن� (٢٦ )وق� ك_ أ= KK�Lن أ=
ارأ ) ف� رأ ك� اج�� لا ق�� لدوأ أ= hادك�_ ولا ن� ن� وأ ع� ل ص� م ي�� ره� Wد (٢٧ن�'
Page 13
Artinya: “Nuh berdoa: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan
seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi;
Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka
akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan
melahirkan selain anak yang berbuat ma'siat lagi sangat kafir.” (QS:
71: 26-27);
Doa Nuh dikabulkan, lalu Allah mendatangkan bencana
kepada mereka berupa banjir besar, yang
menenggelamkan bumi seluruhnya beserta isi-isinya
termasuk manusia, maka tidak ada yang selamat kecuali
sebagian kecil saja dari orang-orang beriman yang
ikut di atas perahu Nuh.
Fase selanjutnya - pasca banjir besar -, Nuh as aktif
kembali mendakwahkan ajaran langit periode kedua,
untuk sisa-sisa korban banjir besar dan generasi baru
Page 14
selanjutnya, oleh karena itu Nuh as dikenal juga
sebagai Bapak kedua manusia, yang bertanggung jawab
melanjutkan kelestarian manusia di bumi setelah
nyaris musnah akibat banjir besar itu.
Selanjutnya di sisa dakwahnya pada periode kedua ini,
nabi Nuh as melihat perlunya meratakan penakmuran
dunia keseluruh pelosok-pelosoknya, dan melebarkan
syi’ar ajaran langit ke seluruh penjuru dunia, maka
Nuh membagi ketiga orang putranya yang selamat
bersamanya dari banjir, ketiga bagian bumi yang subur
dan potensial, masing-masing:
1. HAM: Mengambil wilayah dakwah di bagian barat
Jazirah Arab, yang menurunkan bangsa-bangsa:
Sudan; Sind; India; Qibti (Mesir dan raja-raja
Fir’annya), dan lain-lain....
2. YAFETH: Mengambil wilayah diseberang kawasan HAM
dan lebih jauh lagi, yang menurunkan bangsa-
Page 15
bangsa: Turki dan Eropa sekitarnya; Cina dan
bangsa-bangsa belahan timur bumi; dan lain-lain.
Baik keturunan Ham maupun Yafeth ini keduanya
tidak menurunkan seorang rasul pun dari 25 rasul-
rasul yang di utus Allah, kecuali kemungkinan
besar hanya mewariskan nabi-nabi penyambung
dakwah dan orang-orang shaleh lainya, yang hanya
Allah mengetahui sifat dan jumlahnya.
3. SAM: Dia tidak pergi jauh meninggalkan bapaknya
melainkan hanya mengambil wilayah dekat di
pesisir selatan Jazirah Arab (Yaman), yang
terakhir inilah menurunkan semua rasul-rasul
utusan Allah setelah Nuh as. Dia mempunyai dua
orang anak yang masing-masing menurunkan bangsa-
bangsa besar dunia dan rasul-rasulnya, yaitu:
IRAM: Menurunkan dua bangsa besar dari kedua
orang putranya:
Page 16
1. Aush: Menurunkan bangsa 'ADD yang dipimpin
oleh rasulnya yaitu nabi HUUD as, bangsa ini
dimusnahkan secara tragis oleh Allah SWT
sekitar tahun 2200 SM, karena membuat
kerusakan di muka bumi, kemungkaran, maksiat
dan menghina rasul utusan Allah.
2. ‘Ars: Menurunkan bangsa TSAMUD dan rasulnya
adalah SHALEH as, bangsa inipun berakhir
dengan kemusnahan secara tragis oleh murka
Allah pada sekitar tahun 1900 SM, karena
pembangkangannya, takabbur, dan membuat
kerusakan di muka bumi. Bekas peninggalan
kebasaran kedua bangsa terakhir ini (Add dan
Tsamud), masih dapat disaksikan sekarang di
wilayah bagian selatan Jazirah Arab, antara
Saudi Arabia dan Yaman.
ARFAKHSHAD: Anak kedua SAM ini dikirim
memakmurkan dunia ke bagian timur Jazirah Arab,
Page 17
yaitu sebuah kawasan yang dikenal kemudian dengan
Babilonia (Irak). Dan di Babilonia inilah
ditakdirkan lahir dua tokoh besar dari keturunan
Arfakhshad bin Sam bin Nuh, yang saling
berseberangan satu sama lain, yaitu: Raja Namrud
dan Nabi Ibrahim as. (Lihat: Silsilah Rasul).
Page 18
Raja Namrud lahir sekitar tahun 2053 SM, dia salah
seorang raja-raja dunia yang sangat terkenal dalam
sejarah peradaban manusia, disebut namanya di dalam
kitab Taurat – Yahudi sebagai seorang raja perkasa
menentang Ketuhanan. Namrud juga merupakan pertama
Page 19
dari empat raja-raja besar dunia yang di abadikan
dalam al-Quran, dua di antaranya sebagai simbol
kekafiran yaitu Namrud dan Bakhtanshar (Fir'aun
periode Musa as), dan dua lainnya sebagai simbol
raja-raja muslim yaitu Daud as dan Zulkarnain. Dan
Namrud-lah yang pertama memperkenalkan pemakaian
mahkota dipasang di atas kepala pada raja-raja dunia,
dan dia juga pertama di dunia yang menobatkan dirinya
sebagai tuhan, serta membangun Menara Babilonia yang
terkenal itu sebagai ketakabburan menantang Tuhan.
Kekuasaannya berlangsung lebih kurang 400 tahun.
Page 20
Namrud & Bakhtanshar Simbol Raja-Raja KafirPada periode-periode akhir kerajaannya dia bermimpi
melihat sebuah bintang bersinar terang di langit yang
memudarkan sinar matahari hingga tidak nampak, oleh
tukang ramalnya ditafsirkan sebagai isyarat akan
lahirnya seorang bayi yang kelak mengakhiri
kekuasaannya. Maka diperintahkanlah semua tentaranya
untuk membunuh semua bayi laki-laki yang dilahirkan
dari tanggal itu sampai satu tahun ke depan, dan
Ibrahim pun lahir pada saat itu juga yang oleh ibunya
disembunyikan di sebuah gua jauh di luar kota, lalu
satu minggu dari kelahiran Ibrahim dibawah pulang
oleh ibunya seakan-akan bayi Ibrahim sudah berumur 2
tahun, sehingga bebas dari pembunuhan tentara
Namrud.
IBRAHIM lahir sekitar tahun 1861 SM, dilahirkan dari
keturunan ketiga saudara kandung raja Namrud, mereka
berdua bertemu pada kakek keempat Ibrahim bernama
Page 21
Falikh bin Abir bin Shalikh bin Arfakhshad bin Sam
bin Nuh, yang tiada lain adalah ayah kandung raja
Namrud.
Dari semenjak kecil Ibrahim telah menunjukkan
kecerdasannya yang luar biasa, dia tidak puas melihat
bangsa Babilonia bersujud dihadapan seorang manusia
bernama Namrud, sebagaimana tidak suka menyaksikan
kaumnya membawa persembahan dan meminta keberkahan
dihadapan berhala-berhala, padahal bapaknya sendiri
Azar seorang pemuka agama yang sehari-hari memahat
patung untuk disembah bangsa Babilonia.
Oleh karena itu di usia belianya Ibrahim muda sudah
memulai petualangannya mencari Tuhan hakikat, bukan
Namrud dan bukan pula berhala-berhala buatan
bapaknya, Ibrahim sering beradu argumen bersama
bapaknya sendiri. Di ceritakan pada suatu hari
Page 22
Ibrahim memahat sebuah patung yang jauh lebih indah
dari pada desain bapaknya, maka Azar pun amat senang
melihat Ibrahim dan memperhatikan kecermatan patung
putranya itu.
Namun tiba-tiba Ibrahim menghempaskan patung itu
hingga hancur berantakan, melihat peristiwa itu
bapaknya pun marah besar kepadanya, lalu Ibrahim
berargumen mengatakan: Wahai bapakku, kenapa kita
harus berbuat bodoh menyembah sebuah patung yang
tidak berdaya itu, ia tidak mampu memberikan manfaat
dan mudharat kepada manusia, bahkan untuk menjaga
diri sendiri pun ia tidak sanggup?
Ibrahim muda selain amat cerdes, jago berdiskusi, ia
jaga sangat piawai mengambil perhatian orang banyak.
Tersebutlah pada suatu kesempatan Ibrahim mengajak
sekelompok besar orang mengadakan tour semalam
Page 23
pencarian hakikat: Maka ketika Ibrahim melihat
bintang lalu dia menujukkan bahwa inilah Tuhan,
tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berdalih
mengatakan: Saya tidak suka (Tuhan) yang tenggelam.
Kemudian melihat bulan terbit dia menunjukkan lagi
bahwa inilah Tuhan, tetapi setelah bulan itu terbenam
diapun menegaskan keimanannya, bahwa sesungguhnya
jika Tuhannya tidak memberinya petunjuk, pastilah dia
termasuk orang yang sesat.
Selanjutnya tatkala dia melihat matahari terbit,
sekali lagi dia menunjukkan inilah Tuhan karena ini
lebih besar, maka tatkala matahari itupun terbenam
pula, dia berseru kepada kaumnya: Itulah semua yang
kalian sembah selama ini, sesungguhnya itu adalah
perbuatan syirik, maka sembahlah Tuhan yang
menciptakan langit dan bumi, niscaya itulah agama
yang benar. (Lihat ayat lengkap: QS: 06: 36-39).
Page 24
Maka dari retorika filosofis ketuhanan yang kental,
Ibrahim muda mendapatkan hidayah dari langit. Dia
menemukan Tuhannya yang sebenarnya, yaitu Allah SWT
yang menciptakan dan mengatur alam semesta ini.
Ibrahim Berhadapan Dengan Paman Jaunya Raja Namrud:
Pada suatu ketika di hari perayaan besar bangsa
Babilonia, mereka semuanya pergi menuju kesebuah
tempat carnafal penyembahan di luar kota, maka
tinggallah Ibrahim sendirian di dalam kota karena
alasan tidak enak badan, kemudian sepeninggal mereka
Ibrahim pun memanjat gedung pusat penyembahan berhala
kerajaan Namrud dan menghancurkan semua berhala-
berhala yang ada di dalamnya dengan kapak, kecuali
dia pertahankan yang paling besarnya saja lalu
menggantungkan kapak di leher patung berhala besar
itu.
Page 25
Setelah Ibrahim menjadi satu-satunya tertuduh sebagai
pelaku penistaan berhala, maka dia pun mengembalikan
tuduhan itu kepada berhala besar dengan dalih alat
bukti masih tergantung di lehernya. Dan orang-orang
tercengang mendengarkannya, selanjutnya Ibrahim
menimpali: Kalian pasti tidak percaya kalau berhala
besar it bisa melakukan apa-apa, oleh karena itu
jangan disembah sebab ia tidak bisa berbuat sesuatu
menolong anak-anak patungnya, tetapi sembahlah Tuhan
yang Maha kuasa atas segala-galanya.
Kemudian raja Namrud bertanya: Hai Ibrahim, siapakah
Tuhanmu sebenarnya dan apa keistimewaannya dariku?
Kata Ibrahim: Tuhanku ialah yang telah memberikan
hidup kepada kamu dan akan mematikanmu lagi nanti.
Lalu Namrud memerintahkan pengawalnya mendatangkan
dua orang tahanan, satu di antaranya terpidana mati
dan satunya lagi tahanan sementara waktu, kemudian
Page 26
Namrud membunuh tahanan sementara itu dan membebaskan
yang terpidana mati.
Selanjutnya namrud berseru: Wahai kaumku, lihatlah
saya lebih kuasa yang bisa memberi hidup kepada
tahanan pidana mati ini, dan telah mematikan yang
mestinya masih harus hidup itu.
Namun, Ibrahim langsung membungkam kesombongan Namrud
dengan sebuah komitmen tegas dan tantangan
mengatakan: Tuhan-ku menerbitkan matahari dari timur
dan menenggelamkannya diufuk barat, kuasakah kamu
membalikan keadaannya dengan menerbitkan dari barat
dan menenggelamkan di ufuk timur?
Maka Namrud langsung terdiam sejenak, tetapi dia
tidak kehabisan akal berusaha untuk memojokkan
Ibrahim dengan sebuah pertanyaan pendek mengatakan:
Page 27
Hai Ibrahim, kalau Tuhan-mu kuasa maka perlihatkanlah
kepada kamu bagaimana Dia menghidupkan yang sudah
mati? Dan Ibrahim pun – dengan rasa percaya yang amat
tinggi – menjawab tantangan itu, mengatakan: Kalau
memang begitu keinginanmu, berkumpullah kita besok di
sini niscaya saya akan memohon kepada Allah untuk
mendemonstrasikan kepada anda bagaimana Dia kuasa
menghidupkan yang sudah mati.
Pada besok harinya, di tempa arena yang sudah
ditentukan berkumpul, maka atas perintah Allah SWT,
Ibrahim as mengambil 4 ekor burung yang berbeda lalu
memotongnya satu persatu, mencincang semua sehalus-
halusnya dan mencampur adukkannya satu sama lain
layaknya adonan bakso mix terdiri dari 4 jenis daging
yang berbeda. Selanjutnya Ibrahim membelah 4 adonan
burung itu dan meletakkan 4 bagian adonan burung itu
Page 28
kepada 4 gunung yang berjauhan, setiap gunung
diletakkan satu potong adonan.
Kemudian Ibrahim kembali lagi ke tribun semula sambil
memegang kepala 4 ekor burung yang sudah dicincang
halus itu, dan berkata: Wahai burung-burung, atas
izin Tuhanmu maka bangkitlah dari kematianmu dan
kembalilah menemukan kepala masing-masing,
selanjutnya terjadilah sebuah atraksi yang memukau,
semua adonan 4 jenis burung dari 4 gunung serentak
bergerak membentuk konfigurasi atraktif yang sangat
indah di atas udara.
Semua elemen 4 burung dari 4 adonan memisahkan diri
serat demi serat, tulang demi tulang, darah demi
darah, daging demi daging, bulu-bulu demi bulu-bulu,
dan lain-lain, semua bergerak secara pasti menempel
ke komponen masing-masing, lalu terwujudlah 4 ekor
Page 29
burung yang berbeda-beda tanpa kepala di atas udara.
Kemudian Ibrahim memetik tangannya sebagai kode, maka
terbanglah 4 burung itu menemukan kepala masing-masin
di tangan Ibrahim tanpa ada yang tertukar, dan tiada
sehelai bulu burung pun menempel ke burung yang lain.
Subhanallah! (Lihat ayat lengkapnya: (QS: 02: 260).
Namun, raja Namrud tidak berhenti sampai di situ
saja, bahkan dia sudah menganggap Ibrahim sebagai
ancaman besar bagi masa depan kerajaannya, karena
semakin bertambah banyak pengikutnya dari kelompok
bangsawan sampai kepada rakyat-rakyat jelata, maka
Namrud pun kembali menyeret Ibrahim kepengadilan dan
menjatuhinya pidana mati bakar di dalam api unggung
raksasa sampai menjadi debu, dengan tuduhan penistaan
terhadap berhala dan tidak tunduk kepada raja Namrud
sebagai tuhan nasional yang sah bagi bangsa Babilon.
Page 30
Namrud kafir tetaplah berencana, tetapi rencana
Allah-lah yang akan berlaku pasti, maka di hari
eksekusi bakar atas diri Ibrahim, Allah pun
menyelamatkannya secara mukjizat, yatu memerintahkan
kepada api untuk menjaganya dengan penuh kehormatan,
sebagaimana disebutkan di dalam al-Quran, Allah
berfirman:
م ي� رأه� �Lب لى أ= اK ع� لام� ردأ وس� ي� ب�� � Nون ار ك� ا ن�� ا ن�� لن� (٦٩ )ق�'
Artinya: “Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi
keselamatanlah bagi Ibrahim” (QS: 21: 69)
Ibrahim Hijarah Ke Palestina:
Higga tiba pada suatu hari yang menegangkan bagi
Ibrahim, pasca keselamatannya dari pidana bakar,
diapun dihadapkan pada pilihan yang sangat berat,
yaitu antara keluar meninggalkan negerinya tercinta,
yang telah menganugrahkannya makna hidayah ajaran
Page 31
langit dari Allah SWT, atau bertahan tinggal sambil
menyaksikan keluarga dan pengikut-pengikutnya
disiksa, dirampas hak-haknya, dan dibunuh satu
persatu setiap saat. Maka Ibrahim al-Khalil dengan
sangat terpaksa memilih opsi pertama meninggalkan
Babilon tanah tumpah darahnya.
Jadilah Ibrahim as berhijrah membawa perbekalan
secukupnya bersama isterinya yang tercinta Sarah dan
seorang sepupu yang menjadi pengikut setianya LUTH
as, serta beberapa orang pengikut setia yang lain.
Setelah Ibrahim dan rombongan melewati perjalanan
panjang mencapai sekitar 1000 mil, maka tibalah di
sebuah kota yang kemudian disebut dengan kota al-
Khalil, yang berada di Palestina sekarang. Nama al-
Khalil sendiri merupakan gelar kehormatan yang
dipanggilkan Allah kepada “Ibrahim al-Khalil”, yang
artinya Ibrahim teman sejati Allah.
Page 32
Ibrahim Bapak Para Rasul dan Leader Founder Central Ajaran
Tauhid:
Perkembanga ajaran langit selanjutnya, setelah
mengalami berbagai dinamika pasang surut, yang lebih
pas disebut terkubur selama hampir 38,000 tahun,
melalu ribuan generasi dan ribuan bangsa, yang hanya
pernah disentuh oleh 5 orang rasul pendahulu saja,
dan nyaris musnah bersama kenusnahan manusia periode
pertama pada masa Nuh as dengan bajir besar, kalau
saja tidak digantikan Allah dengan manusia generasi
baru periode kedua dari anak-anak Nuh as.
Maka ajaran langit sebagai agama fitrah manusia ini
praktis hanya hidup berkedip-kedip saja ditengah-
tengah gelombang frekwensi-frekwensi raksasa
kesombongan manusia dibawah pengaruh iblis. Oleh
karena itu, ditangan Ibrahim ajaran langit ini harus
mengalami reformasi, rekonstruksi dan menata ulang
Page 33
ajaran-ajaranya, serta mengadakan berbagai
pembaharuan bagi beberapa pokok-pokok ajarannya yang
pernah disempurnakan sebelumnya.
Kemudian nama ajaran itupun diganti oleh Ibrahim
dengan istilah baru yang belum pernah ada sebelumnya,
yaitu ajaran “Hanif” atau kemudian dikenal dengan
nama “Agama Tauhid Ibrahimi”. Yang kemudian
diwariskannya kepada 19 orang rasul penerus, semuanya
dari keturunan Ibrahim, dan berakhir dengan sangat
sempurna pada rasul penutup, yaitu Baginda yang mulia
rasulullah Muhammad SAW, yaitu keturunan Ibrahim dari
garis keturunan putranya yang tercinta nabi Ismail
bin Ibrahim as.
Berkat seluruh keteladanan yang telah diperankan
dengan sempurna oleh Ibrahim di atas, maka Dia
dianugrahkan oleh Allah SWT gelar kehormatan disebut
Page 34
“Ibrahim al-Khalil” (teman sejati Allah), disamping itu
dia dikenal juga sebagai bapak para rasul, karena
menurunkan semua rasul-rasul sesudahnya. Dan
gelarannya yang lain adalah “Leader Founder Central Agama
Tauhid”.
Sebagaimana telah dijelaskan pada seri sebelumnya,
bahwa Ibrahim-lah bersama putranya Ismail yang
bertanggung jawab membangun kembali Baitullah, rumah
ibadah pertama diletakkan Allah di bumi, yang pernah
hilang selama kurang lebih 38.000 tahun semenjak
akhir risalah nabi rasul pertama di bumi Adam as.
Maka setelah membangun Baitullah ini atas perintah
Allah, Ibrahim pun memohon kepada Allah diperagakan
tata cara mengoptimalkan Baitullah itu sebagai tempat
ibadah manusia di bumi, lalu berdoa sebagaimana pada
ayat tema kajian di atas, Allah berfirman:
Page 35
ا ن� ك اس� ن� ا م� رن�� وأ�
Artinya: “dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-
tempat ibadat haji kami”;
Sebagaimana nabi besar Muhammad SAW memproklamirkan
kesempurnaan agama Islam, pada saat nabi SAW
menyempurnakan rukun haji di padang Arafah pada tahun
ke-9 H, maka sebelumnya kakeknya Ibrahim pun memohon
kepada Allah diperagakan tata cara pelaksanaan ibadah
haji, atau “Manasik Haji”.
Pembahasan manasik haji ini tidak bisa penulis
jelaskan di sini karena sudah cukup panjang
materinya, Insya Allah, akan kita kaji tuntas pada
seri berikutnya langsung. Terima Kasih!